makalah geologi dasar lipatan

30
BAB II PEMBAHASAN LIPATAN Lipatan yaitu: Lipatan (fault) adalah terjadi akibat tekanan yang lemah, tapi berlangsung terus-menerus antara lempeng tektonik. Puncak lipatan disebut antiklinal, lembah lipatan disebut sinklinal. Lipatan atau kerutan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara mendatar (horizontal) yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis menjadi berkerut dan melipat. Lipatan mempunyai dua bagian yaitu sinklinal dan antiklinal. Sinklinal addalah bagian dari 1

Upload: kira-yamato

Post on 14-Dec-2015

455 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

Makalah Geologi Dasar Lipatan

TRANSCRIPT

BAB II

PEMBAHASAN

LIPATAN

Lipatan yaitu:

Lipatan (fault) adalah terjadi akibat tekanan yang lemah, tapi berlangsung terus-

menerus antara lempeng tektonik. Puncak lipatan disebut antiklinal, lembah lipatan

disebut sinklinal. Lipatan atau kerutan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan

secara mendatar (horizontal) yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis menjadi

berkerut dan melipat. Lipatan mempunyai dua bagian yaitu sinklinal dan antiklinal.

Sinklinal addalah bagian dari sebuah lipatan yang lebih rendah dibandingkan dengan

daerah sekitarnya. Sedangkan antiklinal adalah bagian dari lipatan yang paling tinggi

dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Kumpulan sinklinal dalam sebuah lipatan

disebut sinklonorium, sedangkan kumpulan antiklinal dalam sebuah lipatan disebut

antiklinorium.

1

Daerah yang berstruktur lipatan, kubah, dan struktur patahan, pada dasarnya

disebabkan oleh tenaga endogen. Hanya saja tenaga endogen pembentuk ketiga daerah

struktur lipatan, kubah, dan patahan tidak sama. Pada daerah berstruktur lipatan,

disebabkan oleh tenaga endogen yang arahnya mendatar berupa tekanan, sehingga

batuan sedimen yang letak lapisan-lapisannya mendatar berubah menjadi terlipat atau

bergelombang. Daerah yang berstruktur demikian disebut daerah lipatan, dalam bahasa

Inggris disebut flexure. suatu lipatan memilik beberapa bagian, sebagai akibat dari

adanya lipatan tersebut. Unsur-unsur tersebut adalah antiklinal, sinklinal, sayap antiklin.

Di samping itu juga ada berupa sumbu antiklinal dalam kaitannya dengan menentukan

posisi suatu lipatan yaitu dip (kemiringan) dan strike (jurus), serta sumbu sinklinal.

Berbicara mengenai lipatan ada beberapa macam sebagai akibat dari kekutan

yang membentuknya, yaitu lipatan tegak, miring, menggantung, isoklin, rebah, kelopak,

antiklinoriun, dan sinklinorium. Di dunia ini banyak terdapat daerah lipatan yang

memperlihatkan bentukan topografi yang jelas, lipatan yang terkenal adalah Sirkum

Pasifik dan lipatan Alpina. Kedua lipatan tersebut mempunyai kelanjutan di Indonesia.

Lipatan Alpina di Indonesia berupa sistem pegunungan Sunda yang terbentang di

Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Nusra, Maluku, dan berakhir di P Banda. Lipatan

ini merupakan busur dalam yang Indonesia bersifat volkanis dan busur luar yang non

vulkanis. Demikian pula dengan lipatan Sirkum Pasifik dari Pilipina bercabang ke

Kalimantan dan Sulawesi dan seterusnya.

A. Struktur Lipatan

Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum dijumpai

pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan vulkanik dan

metamorf. Salah satu ciri khas batuan sedimen klastika adalah dijumpainya bidang

perlapisan batuan yang terbentuk pada saat sedimentasi. Apabila kita perhatikan pada

singkapan batuan di lapangan bidang perlapisan terebut mempunyai bidang kedudukan

yang bervariasi, hal ini tergantung pada tektonik yang melatarbelakanginya. Terdapat

beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, antara lain:

2

1.       Hill (1953)

“Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya

disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada

gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada

bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan.” 

2.       Billing (1960)

“Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan permukaan.”

3.       Hob (1971)

“Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang

lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar

dengan bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling

terjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin,

berkembang suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan)

sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang

menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini akan terbalik pada sinklin.”

4.       Park (1980)

“Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan batuan.”

Mekanisme Terjadinya Flexures

Terdapat beberapa mekanisme terbentuknya lipatan yang dapat dibagi menjadi 4 yaitu :

1.    Pemendekan (buckling)

2.    pembengkokkan (bending)

3.    aliran fleksur (flexural flow)

4.    aliran pasif (passive flow)

Masing-masing mekaninsme tersebut disertai gelincir lengkukan (flexural slip)

yang paling banyak terdapat di antara tiap lapisan batuan yang berbeda, karena

perbedaan sifat batuan tiap satuan lapisan tersebut, seperti perbedaan kekompakan tiap

3

tubuh batuan, yang akan menyebabkan adanya gores - garis di bidang kontak kedua

batuan. Pada struktur sesar, hal ini disebut dengan cermin sesar. 

Tenaga yang mengenai suatu lapisan batuan, akan mengubah bentuk lapisan menjadi

sebuah lipatan sesuai ketahanan atau kekompakan komposisi batuan.

Gerakan yang berasal dari bumi yang menyebabkan atau menimbulkan bentuk-

bentuk tertentu disebabkan karena adanya gaya tegangan yang terdapat di kerak bumi

disebut gaya endogen. Gejala tektonik merupakan bagian dari gaya endogen.

Lipatan atau fold atau flexure karena adanya deformasi lapisan batuan yang

terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan pindah dari kedudukannya semula

membentuk lengkungan. Selain itu, lipatan adalah lapisan kulit bumi yang mendapat

tekanan yang arahnya mendatar. Lipatan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bentuk

lengkungan, yaitu antiklin dan sinklin.

Pada lipatan ada yang dinamakan bidang porosan dan porosan lipatan. Bidang

porosan adalah bidang yang membelah antara sayap lipatan menjadi dua. Porosan

lipatan adalah garis potong antara bidang porosan dengan permukaan lapisan atau bisa

dikatakan bahwa porosan lipatan adalah garis sumbu pada lipatan. 

Lipatan memiliki beberapa bentuk sebagai berikut

B. Tipe-tipe lipatan

Berdasarkan sumbunya, lipatan dibedakan menjadi enam tipe :

1. Lipatan tegak (Symmetric Folds)

Lipatan tegak addalah lipatan yang dihasilkan dari kekuatan yang sama yang

mendorong dua sisi dengan seimbang. Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai

kekuatan dan arah gerakan sama.Lipatan tegak yaitu lipatan yang mempunyai antiklinal

dan sinklinal dengan letak Yang simetrik terdapat sumbu lipatan di sampingnya.

4

2. Lipatan Miring (Asymmetric Folds)

Lipatan miring adalah lipatan yang dihasilkan ketika kekuatan tenaga pendorong

di salah satu sisinya lebih kuat, sehingga akan menghasilkan kenampakan salah satu

sisinya lebih curam. Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain.

Ditunjukkan oleh Bidang porosnya yang miring. Lipatan miring yaitu lipatan yang

mempunyai antiklinal agak miring

3. Lipatan Rebah (Overturned Folds)

Lipatan rebah adalah lipatan yang arah lipatannya mendatar. Lipatan ini terjadi

karena arah tenaga horizontal hanya dari satu arah. Lipatan menggantung, diakibatkan salah

satu gaya tangensial yang terus bekerja. sehingga salah satu sisi lain lebih miring.

Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya sudah melalui poros

vertikal. Lipatan menggantung yaitu lipatan yang mempunyai antiklinal dan sinklinal

yang lebih miring daripada lipatan miring. Lipatan rebah yaitu lipatan yang terjadi

karena adanya tekanan yang kuat yang

mendorong bagian dasar dari lipatan.

4. Lipatan Menutup (Recumbent Folds)

Lipatan menutup adalah lipatan yang terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan sisi

yang lain dan menyebabkan sumbu lipat hampir datar. Lipatan rebah, diakibatkan lipatan

miring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang lebih besar dari yang lain.

Lipatan isoklinal yaitu lipatan yang mempunyai beberapa antikinal yang relative sejajar.

5. Lipatan Sesar Sungkup (Overthrust)

Lipatan sesar sungkup adalah lipatan yang terbentuk ketika tenaga tekan menekan satu

sisi dengan kuat sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.

Tipe yang lainnya :

a.  Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan gaya

5

tangensial.

b.  Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.

c.  Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya

ditandai kemiringan landai.

d.  Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.

C. Penyebab terjadinya lipatan

Karena adanya Pergerakan lempeng tektonik yang saling menekan sehingga

Salah satu dampak atau hasil yg nampak dari gerakan tersebut adalah lipatan.

D. Proses terjadinya lipatan

proses terjadi nya lipatan itu karena ada nya tabrakan antara lempeng tektonik,

yg mengalami subduksi atau penunjaman.

Contohnya :

Epirogenesa positif dan epirogenesa negatif

Tektonis orogenesa: pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah

yang sempit. Merupakan proses pembentukan gunung akibat tabrakan lempeng benua,

sesar bawah benua, perekahan kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan

benua. Tenaga ini biasanya diikuti pelengkungan (warping), lipatan (folding), patahan

(faulting), dan retakan (jointing).

E. Dampak terjadinya lipatan

Dampaknya adalah fenomena permukaan bumi menjadi bervariasi, dan

munculnya ilmu geomorfologi.

-Gerak Orogenetik

Gerak Orogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang menyebabkan

pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang berlangsung relatif cepat.

6

-Gerak ini juga dapat menimbulkan gempa.

-Gerak orogenetik disebut juga tenaga struktural.

-Gerak Orogenetik menyebabkan menyebabkan terjadinya

a) Lipatan

b) patahan/ retakan

Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan bentuknya,

sebagai berikut:

1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap; Lipatan

Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama;

Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan

bentuknya, sebagai berikut:

1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap;

Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan

sumbu utama;

2. Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena lapisannya

tersusun dari bahan-bahan yang berlainan;

3. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya;

4. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar;

5. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh

tekanan yang terus menerus;

6. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh

permukaan planar;

7. Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara

simetris atau sma besar antara antiklin dan sinklin;

8. Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris,

membentuk sudut;

7

9. Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian

puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti

menggantung;

10. Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus  menyebabkan

puncaknya melandai seperti rebahan;

11. Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya

tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis;

12. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai

akibat seretan suatu sesar.

B. Bentuk-Bentuk Pegunungan Lipatan

Pegunungan lipatan merupakan bagian dari proses diastropisme selain

pegunungan patahan. Pegunungan lipatan memiliki macam-macam lipatan atau jenis-

jenis lipatan dan memiliki bentuk-bentuk pegunungan lipatan terdiri atas 4 yakni jalur

pegunungan lipatan, dome dan basin, lipatan tunjam, lipatan kompleks, setiap bentuk-

bentuk pegunungan lipatan tersebut memiliki proses terbentuknya, dan akan dijelaskan

8

pula pengertian dari berbagai bentuk-bentuk pegunungan lipatan, sehingga tak akan

timbul pertanyaan bahwa apa pengertian jalur pegunungan lipatan, apa pengertian dome

dan basin, apa pengertian lipatan tunjam, apa pengertian lipatan kompleks dan

pertanyaan lainnya, mengapa lipatan tersebut dapat terjadi. begitu pun dengan

pegunungan patahan memiliki bentuk-bentuk pegunungan patahan dan macam-macam

patahan atau jenis-jenis patahan, seperti tema diatas dimana kali ini kita akan

menjelaskan bentuk-bentuk pegunungan lipatan yang akan dijelaskan seperti yang ada

dibawah ini.

a. Jalur Pegunungan Lipatan.

Jalur pegunungan lipatan adalah rangkaian pegunungan lipatan yang sangat

panjang, melintasi beberapa benua, dan terletak berdampingan dengan palung didasar

laut. Jalur pegunungan lipatan dan palung terbentuk karena tumbukan antara lempeng

samudra dan lempeng benua. Lempeng samudra lebih berat sehingga produksi akan

menyusup di bawa lempeng benua, sedangkan lempeng benua akan terangkat ke atas

karena lebih ringan massanya. 

b. Dome dan Basin.

Dome adalah pegunungan lipatan yang membulat, terbentuklah karena tekanan

mendatar yang mempunyai kekuatan datang pada waktu dan arah yang sama.

Contohnya, dome sangiran di jawa tengah yang terkenal sebagai tempat penemuan fosil

manusia purba. Basin adalah cekungan yang membulat karena daerah sekitarnya

terangkat naik. 

c. Lipatan Tunjam.

Lipatan Tunjam adalah pegunungan lipatan yang garis porosnya menunjam

membentuk sudut terhadap bidang datar. 

9

d. Lipatan Kompleks.

Lipatan Kompleks adalah berbagai jenis lipatan yang terdapat pada sebuah jalur

pgunungan besar yang disebut geantiklin (antiklinal besar). Jalur di atasnya terdapat

antiklinal dan sinklinal kecil-kecil dari berbagai tipe. 

Bentuk lipatan terjadi karena adanya tekanan horizontal maupun vertikal pada kulit

bumi yang bersifat liat, sehingga kulit bumi mengalami pelengkungan.

10

Bagian-bagian pada lipatan:

1) Antiklinal

Bagian lipatan yang lebih tinggi dari bagian lainnya.  Disebut juga Punggung Lipatan

2) Sinklinal

Bagian lipatan yang lebih rendah dari bagian lainnya. Disebut juga Lembah Lipatan

Bentuk-bentuk lipatan:

a) Lipatan Tegak (Lipatan Normal)

Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung simetris, karena mendapat tekanan yang sama

dari dua arah.

11

b) Lipatan Miring

Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung tidak simetris, karena mendapat tekanan yang

berbeda dari dua arah.

c) Lipatan Menggantung

Bentuk lanjutan dari lipatan miring karena mendapat tekanan yang sangat kuat dari

salah satu arah terus menerus

d) Lipatan Rebah

Bentuk lipatan yang mempunyai kemiringan yang sangat tajam, bahkan mendekati

sejajar dengan lapisan yang datar

 

e) Dome (Kubah)

Bentuk lipatan kulit bumi naik (antiklinal) yang melingkar menyerupai kubah atau

berupa gundukan.

12

f) Basin (Ledokan)

Bentuk lipatan kulit berbentuk cekungan (sinklinal) melingkar.

UNSUR GEOMETRI LIPATAN

1.  Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal.

2.  Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.   

3.  Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin

4.  Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari

lengkungan maksimum antiklin  sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap yang

dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan

dapat berupa bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).

13

5.  Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.

6.  Back Limb, sayap yang landai.

7.  Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.

8.  Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang

sama.

9.  Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.

10. Inflection point, merupakan titik balik dari suatu lengkungan pada sayap lipatan atau

pertengahan antara dua perlengkungan maksimum

13. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.

14. Axial Line, garis khayal  yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan

maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.

15. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-

sayap lipatannya.

16. Half - Wavelength, jarak antara dua titik inflection (inflection points).

UNSUR GEOMETRI LIPATAN

KLASIFIKASI LIPATAN

Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain:

1. Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).

2. Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)

3. Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung).

4. Recumbent Fold (lipatan rebah)

14

Klasifikasi lipatan

ANTIKLIN DAN SINKLIN

Anticline : 

Lipatan dengan batuan tertua pada “core” suatu lipatan (i.e., pada sisi cekung).

Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling

berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian

tengah dari antiklin disebut inti antiklin.

Syncline : 

Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan.

Sinklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu

arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian

tengah dari sinklin disebut inti sinklin.

15

Catatan:  Pada kondisi normal, suatu daerah yang terlipat, anticlines biasanya

berbentuk antiformal, dan synclines berbentuk synformal.  

Bisa saja jika daerah terlipat lagi membentuk (tidak umum) :

Antiformal syncline

Synformal anticline

Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain:

1. Concentric Fold : (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk

perlapisan dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.

16

2. Similar Fold. : sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat

dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun sinklin ukurannya

tidak banyak berubah ke dalam maupun ke atas.

3. Chevron Fold. : lipatan menyudut atau sendinya tajam dan menyudut. Dalam hal ini,

sayap lipatannya merupakan bidang planar.

4. Isoclinal Fold. : lipatan dimana kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif

sejajar dan kedua sayapnya sejajar atau hampir sejajar.

5. Box Fold : lipatan dimana bagian puncaknya relatif rata atau datar

6. Kink Fold : lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar

                                         Box fold dan kink fold

17

LIPATAN LAINNYA

*Dome

Upwarped displacement of rocks

Circular or slightly elongated structure

Oldest rocks in center, younger rocks on the flanks

*Basin

Circular or slightly elongated structure

Downwarped displacement of rocks

Youngest rocks are found near the center, oldest rocks on the flanks

18

C. .Bentuk-Bentuk Lipatan

A. Bentuk Lipatan secara Morfologi

1.     Concentric fold (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan

dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.

2.      Similar fold adalah sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang

terlipat/dilipat dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun

sinklin ukurannya tidak banyak berubah ke dalam maupun ke atas.

3.      Supratenuous fold adalah lipatan yang terbentuk karena adanya perbedaan

kompaksi sedimen pada saat pengendapan terjadi di punggung bukit

B.      Bentuk Lipatan berdasarkan Bentuk Penampang Tegak

1.        Lipatan simetri : lipatan dimana axial plane-nya vertikal

2.        Lipatan asimetri : lipatan dimana axial plane-nya condong

3.       Overturned fold : lipatan dimana axial plane-nya condong dan kedua sayapnya

miring ke arah yang sama dan biasanya pada sudut yang berbeda

4.        Recumbent fold : lipatan dimana axial plane-nya horizontal

5.        Vertical isoclinal fold : lipatan dimana axial plane-nya vertical

6.        Isoclined isoclinal fold : lipatan dimana axial plane-nya condong

7.        Recumbent isoclinal fold : lipatan dimana axial plane-nya horizontal

8.        Chevron fold : lipatan dimana hinge-nya tajam dan menyudut

9.        Box fold : lipatan dimana crest-nya luas dan datar

10.    Fan fold : lipatan dimana sayapnya membalik

11.    Monocline :lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal terjal

12.   Structure terrace : lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal dianggap

horizontal

13.    Homocline : lapisan yang miring dalam satu arah pada sudut yang relatif sama

19

C.       Bentuk Lipatan berdasarkan Intensitas Lipatan

1.     Open fold :lipatan yang lapisannya tidak mengalami penebalan atau penipisan

karena deformasi yang lemah

2.    Closed fold :lipatan yang lapisannya mengalami penebalan atau penipisan karena

deformasi yang kuat

3.    Drag fold :lipatan-lipatan kecil yang terbentuk pada sayap-sayap lipatan yang besar

akibat terjadinya pergeseran antara lapisan kompeten dengan lapisan tak kompeten

4.      Enenchelon fold :beberapa lipatan yang sifatnya lokal dan saling overlap satu

dengan yang lain

5.      Culmination dan depression :lipatan-lipatan yang menunjam pada arah yang

berbeda, sehingga terjadi pembubungan dan penurunan

6.      Anticlinorium :yaitu antiklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih

kecil

7.   Synclinorium :yaitu sinklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih

kecil.

20

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lipatan (kerutan), yaitu gerakan horisontal yang menyebabkan lapisan kulit

bumi berkerut. Pelipatan terjadi karena tekanan yang melemah pada suatu bagian dalam

waktu yang lama dan tidak mengalami patahan. Bagian puncak lipatan disebut

antiklinorium, dan lembahnya disebut sinklinorium. Puncak dan lembah kecil-kecil di

atas antiklinorium dan sinklinorium disebut abtiklin. Jika terjadi pelipatan hebat maka

akan dikenal geantiklinal dan geosinklinal.

Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum

dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan vulkanik

dan metamorf. Terdapat beberapa mekanisme terbentuknya lipatan yang dapat dibagi

menjadi 4 yaitu :1.Pemendekan (buckling),2. pembengkokkan (bending),3.aliran fleksur

(flexural flow), 4.aliran pasif (passive flow.). Berdasarkan sumbunya, lipatan dibedakan

menjadi lima tipe: Lipatan Tegak, Lipatan Miring, Lipatan Menggantung, Lipatan

Rebah, lipatan sesar sungkup dan laina-lain. Dari sebuah lpatan dapat terbentuk suatu

barisan pegunungan. Bagian yang disebut punggung lipatan disebut antiklinal,

sedangkan bagian yang disebut lembah lipatan disebut sinklinal.

21

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Lipatan (online) http://www.senyawa.com/2010/05/lipatan.html ). Diakses

pada 15 Juni 2015 pukul 20:21 WIB

Edwin. 2012. Lipatan (online) http://eduvan4.edublogs.org/ diakses pada 15 Juni 2015 pukul

13;50 WIB

Mandalla, Sodikin. 2011. Struktur Kekar (online http://sodikin-

mandala.blogspot.com/2011/03/Ustruktur-kekar.html) diakses pada 16 Juni 2015

pukul 13:45 WIB

Anonim. 2013. Lipatan dan Patahan. (online) http://blogbelaja r-

pintar.blogspot.com/2013/02/lipatan-dan-patahan.html diakse pada 16 Juni 2015

pukul 16:27 WIB

22