makalah genetika fbs

107
BAB I KASUS TURTORIAL II (FBS 1) HALAMAN 1 Ny. Yance, 49 tahun dating ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta dan berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, karena sejak beberapa bulan terakhir ini Ny. Yance khawatir melihat perkembangan anak kelimanya yang diberi nama Doni berusia 5 bulan. Wajah Doni tersebut seperti pernah dilihatnya di beberapa tempat, dan pernah juga dilihatnya di beabaerapa media informasi. Sejak awal kehamilannya Ny. Yance memang agak khawatir, mengingat usianya yang tidak muda lagi. Tetapi kehawatirannya itu berusaha dihilangkan karena dalam keturunannya tidak ada satupun keluarganya yang terlahir cacat. Pada saat hamil dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan amniosentesis, tetapi karena keterbatasan biaya maka saran dokter tersebut tidak dilakukan. Dokter spesialis anak di RSPAD menyarankan agar Ny. Yance memeriksakan kromosom anaknya ke laboratorium lab Biologi Molekuler, untuk memeastikan ada tidaknya kelainan kromosom. Pengambilan darah vena sebanyak 5 ml dan dilanjutkan dengan kultur darah serta 1

Upload: vivianisaputri

Post on 26-Dec-2015

118 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

makalah genetika

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Genetika FBS

BAB I

KASUS TURTORIAL II (FBS 1)

HALAMAN 1

Ny. Yance, 49 tahun dating ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta dan

berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, karena sejak beberapa bulan terakhir

ini Ny. Yance khawatir melihat perkembangan anak kelimanya yang diberi nama

Doni berusia 5 bulan. Wajah Doni tersebut seperti pernah dilihatnya di beberapa

tempat, dan pernah juga dilihatnya di beabaerapa media informasi.

Sejak awal kehamilannya Ny. Yance memang agak khawatir, mengingat

usianya yang tidak muda lagi. Tetapi kehawatirannya itu berusaha dihilangkan

karena dalam keturunannya tidak ada satupun keluarganya yang terlahir cacat.

Pada saat hamil dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan

amniosentesis, tetapi karena keterbatasan biaya maka saran dokter tersebut tidak

dilakukan.

Dokter spesialis anak di RSPAD menyarankan agar Ny. Yance

memeriksakan kromosom anaknya ke laboratorium lab Biologi Molekuler, untuk

memeastikan ada tidaknya kelainan kromosom. Pengambilan darah vena

sebanyak 5 ml dan dilanjutkan dengan kultur darah serta pemetaan kariotipe,

maka akan dapat memastikan keadaan anaknya.

1

Page 2: Makalah Genetika FBS

HALAMAN 2

Hasil dari pemeriksaan kromosom Doni sebagai berikut :

2

Page 3: Makalah Genetika FBS

HALAMAN 3

Dua minggu kemudian Ny. Yance datang kembali ke dokter untuk

mengkonsultasikan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut, dan dokter

menyatakan bahwa keadaan anaknya disebabkan karena terjadi mutasi akibat non

disjunction. Uniknya bila mutasi ini terjadi pada siapapun gambaran kariotipe

seperti Doni akan memiliki kesamaan baik dalam fenotip maupun genotipnya.

Ny. Yance khawatir anaknya kelak akan mewariskan sifat ini pada

keturunannya, karena dari majalah kesehatan yang pernah dibacanya, didalam

kromosom manusia terdapat factor yang dapat mewariskan sifat seseorang yang

disebut DNA dan gen, dimana DNA dapat dijumpai pada inti sel dan mitikondria.

Namun Ny. l dan mitikondria. Namun Ny. Yance merasa kurang memahami apa

proses selanjutnya sehingga gen itu dapat terekspresi?

3

Page 4: Makalah Genetika FBS

BAB II

LEARNING PROGRESS REPORT

2.1 TERMINOLOGI

1. Amniosintesis : Penetrasi bedah trans abnormal traserfikal pada

uterus untuk mengaspirasi cairan amnion .

2. Kariotype : Dalam bentuk formal ,gambaran simbolik

(nomor ,huruf) suatu set kromosom dari suatu individu,jaringan,atau

serangkaian sel .

3. Kromosom : Suatu struktur dalam nukleus yang mengandung

kromatin & membawa informasi genetik untuk sel tersebut .

4. Kromosom Homolog : Pasangan kromosom yg cocok ,satu dari tiap –tiap

orangtua ,dengan lokus gen yang sama dalam susunan yang sama

5. Mutasi : perubahan yang terkadi pada bahan genetic

(DNA/RNA) baik pada gen/kromosom

6. Disjunction : menjauhnya kromosom bivalen selama anaphase

pada meiosis/ mitosis.

7. Fenotip : sifat fisik biokimiawi dan fisiologi yang terdapat di

dalam diri individu

8. Genotip : keseluruhan susunan genetic yang tersusun dari

protein

9. Gen : segmen molekul DNA yang mengandung semua

informasi yang diperlukan untuk sintesis produk.

10. Ekspresi gen : perwujudan ciri yang dapat diturunkan yang terjadi

pada individu pembawa gen yang menentukan sifat tersebut.

4

Page 5: Makalah Genetika FBS

2.2 PROBLEM

1. Kenapa wajahnya familiar?

2. Mengapa Ny. Yance khawatir dengan kehamilan di usia tua?

3. Apa pengaruh usia terhadap kehamilan?

4. Apa hubungan antara factor keturunan dengan resiko terjadinya cacat?

5. Mengapa dokter menyarankan melakukan pemeriksaaan amniosintesis ?

6. Mengapa harus dilakukan pemeriksaan kromosom anaknya?

7. Apa yang menyebabkan dan bagaimana proses kelainan kromosom?

8. Mengapa diambil darah dari vena ?

9. Mengapa dilakukan kultur darah?

10. Apa pengaruh nondisjunctiom terhadap mutasi?

11. Mengapa terjadi kesamaan dalam fenotip maupun genotipnya?

12. Bagaimana DNA dan gen dapat mewariskan sifat pada keturunannya?

13. Bagaimana proses ekspresi gen?

2.3 HIPOTESIS

Kelainan genetik

Factor usia tua memiliki resiko yang lenih tinggi

Kualitas organ reproduksi di usia tua menurun

Karena pada beberapa kelainan genetic yang menyebabkan cacat dapat

diturunkan

Untuk mengetahui adanya kelainan pada fetus

Untuk mengetahui adanya kelainan kromosom

Adanya mutasi

Karena pembuluh darah vena dekat demngan permukaan kulit

Untuk memastikan kelainan kromosom di nomer tertentu -> Sindrom

Down (trisomi 21)

Perubahan jumlah kromosom

Karena memiliki tipe kelainan kromosom yang sama

Melalui ekspresi gen

5

Page 6: Makalah Genetika FBS

2.4 MORE INFO

Bagaimana hasil pemetaan kariotipenya?

2.5 I DONT KNOW

1. Apakah semua mutagen menghasilkan jenis yang sama ?

2. Apa ciri-ciri khusus sindrom down ?

3. Bagaimana proses dan akibat transduksi kromosom ?

4. Apa saja yang menyebabkan perubahan jumlah dan struktur kromosom ?

5. Apa saja jenis mutasi ?

6. Apa saja yang termasuk kelainan kromosom ?

Kromoson : Struktur , jumlah kromosom , klasifikasi

DNA : Struktur & Proses penurunan materi genetik

7. Pedigree Chart

8. DNA dan RNA

9. Bagaimana proses ekspresi gen?

2.6 LEARNING ISSUES

A. KROMOSOM NORMAL

a) Definisi

b) Klasifikasi

c) Fungsi

d) Struktur

B. DNA DAN RNA

a) Definisi

b) Fungsi

c) Sruktur

d) Proses

C. KROMOSOM ABNORMAL ( MUTASI )

a) Definisi

b) Klasifikasi

c) Faktor-faktor penyebab

6

Page 7: Makalah Genetika FBS

d) Proses

D. KONSEP DASAR HEREDITAS

a) Sindrom down

b) Pedigree

c) Drogma sentral

7

Page 8: Makalah Genetika FBS

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 DNA

3.1.1 Definisi DNA

Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (Adeoxyribonucleic

acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama

penyusun setiap organisme dan sebagai pembawa materi genetik . Di dalam

sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel, tetapi ada juga yang etrletak di

dalam matriks mitokondria.

DNA merupakan materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi

segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Kecuali pada

virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human

Immunodeficiency Virus)

3.1.2 Karakteristik

DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama,

gugus fosfat

gula deoksiribosa

basa nitrogen, yang terdiri dari:[1]

Adenina (A)

Guanina (G)

Sitosin (C)

Timina (T)

Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut

dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.

8

Page 9: Makalah Genetika FBS

Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Å, sementara panjang satu unit nukleotida

3,3 Å. Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki

jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai. Rangka utama untai DNA

terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA

adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula

terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga

pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu

perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah

ribosa.

DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda.

Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai

berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai

antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur

utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada

heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen

antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang

ditemukan pada DNA adalah adenina (dilambangkan A), sitosina (C, dari

cytosine), guanina (G), dan timina (T). Adenina berikatan hidrogen dengan

timina, sedangkan guanina berikatan dengan sitosina. Segmen polipeptida

dari DNA disebut gen.

9

Page 10: Makalah Genetika FBS

3.1.3 Pengemasan DNA

a. Molekul DNA berikatan pada suatu set protein-protein yaitu protein

histon dan non histon, membentuk nukleosom

b. Nukleosom dikemas lagi dengan histon H1 untuk membentuk susunan

benang yang lebih pada dan terpinta menjadi lipatan-lipatan yaitu

solenoid

c. Lipatan solenoid tersusun menjadi benang kromatin

d. Benang-benang terlipat membentuk gulungan lup dan memadat menjadi

lengan kromatid

e. Lengan kromatid yang sepasang tadi disebut kromosom

10

Setiap gugus phospat menghubungkanU jung 3´ karbon pada gula ke 5´ karbon. Pada gula berikutnya sepanjang rangkanya

Pasangan C dan GMemiliki 3ikatan hidrogen

Pasangan A dan T Memiliki2 ikatan hidrogen

Kedua untai bergerak dari arah 3´ ke 5´, dua rantai yang anti Paralel.Ikatan hidrogen

Page 11: Makalah Genetika FBS

3.1.4 Fungsi DNA

Replikasi merupakan proses pelipatgandaan DNA. Proses replikasi ini

diperlukan ketika sel akan membelah diri. Pada setiap sel, kecuali sel gamet,

pembelahan diri harus disertai dengan replikasi DNA supaya semua sel

turunan memiliki informasi genetik yang sama.

Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses replikasi

DNA ini terjadi. Salah satu teori yang paling populer menyatakan bahwa

pada masing-masing DNA baru yang diperoleh pada akhir proses replikasi;

satu rantai tunggal merupakan rantai DNA dari rantai DNA sebelumnya,

sedangkan rantai pasangannya merupakan rantai yang baru disintesis. Rantai

tunggal yang diperoleh dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai

"cetakan" untuk membuat rantai pasangannya.

Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu; salah satu yang

terpenting dikenal dengan nama DNA polimerase, yang merupakan enzim

pembantu pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatu polimer.

Proses replikasi diawali dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-

titik tertentu di sepanjang rantai DNA. Proses pembukaan rantai DNA ini

dibantu oleh enzim helikase yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan

enzim girase yang mampu membuka pilinan rantai DNA.

Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA

polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah

terbuka secara lokal tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut

berlangsung disertai dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah

membukanya rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai

yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut

sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.

Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun teliti. Proses

sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang mencegah

terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat berakibat fatal.

11

Page 12: Makalah Genetika FBS

Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya kesalahan sintesis

amatlah kecil.

DNA mitokondria (mtDNA)

Kromosom mitokondria berbentuk tunggal, sirkuler dgn genom sedikit

tanpa intron (tanpa daerah2 non kodon) dan dapat bereplikasi

Tidak terdapat pada sel sperma

Dalam zigot diturunkan dari ibu, sehingga anak mempunyai sifat yang

sama degan ibu

Gen mempunyai panjang 16,5 kilobasa(16.569pb), (urutannya telah

diketahui secara lengkap)

Perbedaan DNA inti dan DNA mitokondria

Karakteristik DNA Inti DNA Mitokondria

Ukuran 3 milyar pb 16.569 pb

Kopi/sel 2 Bias >1000

Struktur Linier Sirkuler

Penurunan Paternal dan maternal Maternal

Rekombinasi ya Tidak

Laju mutasi Rendah 5-10kali DNA Inti

Mekanisme repair Ya Tidak

3.2 RNA

3.2.1 Definisi RNA

RNA merupakan senyawa yang merupakan bahan genetik dan memainkan

peran utama dalam ekspresi genetik

RNA merupakan polimer lain yang juga terdiri dari nukleotida pirin dan

pirimidin

12

Page 13: Makalah Genetika FBS

RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida (fosfat,

gula ribosa, dan basa nitrogen)

RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida

Tiap nukleotida memiliki 1 gugus fosfat, satu gugus gula ribosa, dan satu

gugus basa nitrogen (adenine, guanine, sitosin, urasil)

Polimer tersusun berselang-seling antara gugus fosfat nukleotida dengan

gugus gula ribosa nukleotida lainnya

3.2.2 Klasifikasi RNA

1. RNAm/d (messenger RNA), membawa informasi genetik untuk

sintesis protein (transkripsi)

2. RNAt (transfer RNA), memindahkan asam amino yang sesuai di

sitosol ke tempat asam amino yang sedang dibentuk

13

Page 14: Makalah Genetika FBS

3. RNAr (ribosomal RNA) , penyusun ribosom (sebagai bahan dari

ribosom. Terdiri dari 2 subunit, sub unit besar(50s) dan subunit

kecil (40s). Ribosom merupakan assosiasi RNAr dan protein)

membaca kode dan menerjemahkannya

Perbedaan struktur DNA dan RNA

14

Page 15: Makalah Genetika FBS

3.2.3 Tipe replikasi

3.3 Kromosom

3.3.1 Pengertian kromosom

Suatu struktur makromolekul yang berisi DNA dimana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khrom yang berarti warna dan soma yang berarti badan.

Terdiri atas 2 bagian, sentromer yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema dan gen, berjumlah 2 buah (sepasang).

Sel kelamin (gamet) seperti sel telur (ovum) dan spermatozoon

mempunyai separuh dari jumlah kromosom pada sel somatis,

karenanya dikatakan bersifat haploid (n kromosom). Satu set

kromosom haploid dinamakan genom. Sel somatis dari kebanyakan

makhluk memiliki 2 genom, karena bersifat diploid (2n kromosom).

Sel somatis yang bersifat diploid ini dihasilkan dengan bersatunya

15

Page 16: Makalah Genetika FBS

gamet jantan dan betina yang masing-masing membawa sifat haploid

pada reproduksi seksual.

3.3.2 Ukuran dan Bentuk Kromosom

Kromosom lebih mudah dilihat dengan teknik pewarnaan yang khusus selama

nulkeus membelah. Pada saat itu kromosom mengadakan kontraksi sehingga

menjadi tebal dan dapat menghisap zat warna lebih baik dari pada kromosom

yang berada di dalam inti istirahat.

Ukuran kromosom bervariasi pada setiap spesies. Panjang kromosom antara

0,2-50 µ, diameter antara 0,2-20 µ, pada manusia panjang kromosom sampai

6 µ. Umumnya makhluk yang jumlah kromosomnya paling sedikit

mempunyai kromosom yang ukurannya lebih besar dari pada makhluk

lainnya. Ukuran beberapa kromosom di satu sel tidak pernah sama

ukurannya.

Beberapa bentuk kromosom:

1. Metasentrik : kromosom yang letak sentromernya di tengah

tengah lengan kromatid, sehingga membagi

kromatid menjadi 2 bagian yg sama.

2. Submetasentrik : kromosom yang letak sentromernya tidak berada

di tengah-tengah lengan kromatid sehingga

kromatid tidak terbagi sama panjang.

16

Page 17: Makalah Genetika FBS

3. Akrosentrik : kromosom yang letak sentromernya berada pada

posisi antara ujung dengan bagian tengah kromatid

4. Telosentrik : kromosom yasng letak sentromernya di ujung suatu

kromatid

3.3.2 Struktur kromosom

Kromonema : Pita berbentuk spiral di dalam kromosom.

Kromomer : Penebalan-penebalan kromonema di beberapa tempat.

Sentromer : Bagian pusat kromosom yang berbentuk bulat dan

membagi kromosom menjadi dua lengan. Di dalam sentromet terdapat

granula kecil yang dinamakan sferul. Kromonema berhubungan dengan

sferul dari sentromer.

Kromosom Monosentris ; organisme yang memiliki sebuah sentromer.

Kromosom Disentris ; organisme yang memiliki dua sentromer.

17

Page 18: Makalah Genetika FBS

Kromosom Polisentris ; organisme yang memiliki banyak sentromer.

Lekukan ke-2 : Mempunyai peranan penting, yaitu tempat terbentuknya

nucleolus dan pengatur nucleolus.

Telomer : Bagian dari ujung-ujung kromosom yang menghalangi

bersambungnnya kromosom satu dengan lainnya.

Satelit : Bagian tambahan pada ujung kromosom.

Bahan penyusun kromosom adalah kromatin. Bagian dari kromosom yang

tidak padat dan membawa gen-gen disebut eukromatin, sedangkan yang

tetap padat disebut heterokromatin.

Ada dua macam Kromatin :

Heterokromatin (condensed chromatin) ; benang kromatin yang bergelung

sehingga terlihat sebagai butir-butir kromatin. Karena bagian tersebut

lebih terlihat mengikat warna, maka dinamakan pula “heteropyknotic

positive”.

Eukromatin (extended chromatin) ; benang kromatin yang tidak

bergelung sehingga sulit terlihat pada sel interfase. Bagian benang

kromatin ini dinamakan pula “heteropyknotic negative”. Bagian ini

merupakan bagian aktif dalam mengatur kegiatan sel karena mengandung

sandi yang sedang berfungsi.

3.3.3 Tipe kromosom

Banyaknya Peneliti yang mencoba untuk mengetahui jumlah kromosom di

dalam inti sel tubuh manusia dan menghasilkan data yang berbeda-beda.

Namun pada akhirnya dua peneliti dari beberapa peneliti yang terdahulu

dapat membuktikan dengan teknik pemeriksaan kromosom yang lebih

sempurna, bahwa inti sel pada tubuh manusia terdapat 46 kromosom.

Kromosom manusia dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :

18

Page 19: Makalah Genetika FBS

Autosom, kromosom yang bukan menentukan jenis kelamin manusia. Dari

46 kromosom di dalam inti sel tubuh manusia, 44 buah (22 pasang)

merupakan autosom.

Gonosom, sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin manusia.

Seks kromosom ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu kromosom-X

dan kromosom-Y.

Pada perempuan normal mempunyai sepasang kromosom-X dan pada

seorang laki-laki normal mempunyai sebuah kromosom-X dan sebuah

kromosom-Y.

Formula kromosom untuk perempuan normal adalah 46,XX dan pada laki-

laki normal adalah 46,XY.

3.4 Mutasi

3.4.1 Pengertian Mutasi

Mutasi didefinisikan sebagai perubahan mendadak diwariskan dalam bahan

genetik dari suatu organisme. Istilah mutasi berlaku bagi perubahan dalam

bahan genetik dan proses terjadinya perubahan. Jadi istilah mutasi

digunakan untuk mendefinisikan proses dan efek. Mutasi dapat

menghasilkan sifat yang tidak membahayakan, misalnya variasi warna

rambut. Tetapi dapat juga menghasilkan kerugian yaitu timbulnya penyakit.

3.4.2 Sebab terjadinya mutasi

A.Mutasi secara spontan.

Mutasi yang terjadi karena kesalahan acak dalam proses replikasi atau

dalam pembelahan sel. Misalnyanya kesalahan mitosis dan meiosis, yaitu

sitokinesis sel tidak terbagi menjadi dua sel baru sehingga kromosom yang

telah digandakan tetap berada dalam satu sel. Selanjutnya adalah

rekombinasi yaitu perubahan akibat masuknya gen-gen atau segmen DNA

dari molekul DNA kromosom lain ke dalam suatu molekul DNA.

B.Mutasi karena adanya rangsangan dari luar (terinduksi)

Mutasi yang terjadi karena adanya mutagen atau rangsangan dari luar.

19

Page 20: Makalah Genetika FBS

Mutagen adalah agen yang menyebabkan perubahan mutasi. Proses yang

menyebabkan perubahan mutasi disebut mutagenesis. Mutasi terinduksi

ini dibagi menjadi dua, yaitu:

1.Mutasi alami.

Mutasi alami adalah mutasi yang terjadi dengan sendirinya akibat

adanya faktor alami yang memengaruhinya. Faktor alami tersebut

berupa sinar elektromagnetik dan bahan kimia.

A.Sinar elektromagnetik.

Sinar-X dan sinar Gamma

Menyebabkan terputusnya ikatan fosfodiester sehingga terjadi

mutasi pada kromosom sepeti insersi, delesi, translokasi dan

duplikasi.

Sinar Ultra Violet

Menyebabkan pembentukan dimer pirimidin (TT dan CC)

menghasilkan mutasi titik (point of mutation) atau mutasi pada

DNA.

Urutan DNA pirimidin harus berdekatan untuk terjadinya

pembentukan dimer.

20

Page 21: Makalah Genetika FBS

Tetapi pembentukan dimer tersebut dapat diperbaiki oleh metode

perbaikan DNA oleh enzim yang ada dalam sel.

B.Bahan kimia.

Reaksi ini dapat menyebabkan mutasi insersi, memodifikasi basa

nitrogen dan terjadinya basa analog.

21

Page 22: Makalah Genetika FBS

2.Mutasi buatan.

Mutasi buatan merupakan mutasi yang terjadi karena campur

tangan manusia. Banyak dilakukan pada tanaman karena memberikan

hasil produksi yang cukup tingi, misalnya buah tanpa biji.

3.4.3 Jenis-jenis mutasi

1. Mutasi genom.

Mutasi genom yaitu mutasi yang memengaruhi jumlah kromosom

dalam sel, seperti aneuploidi dan euploidi.

2. Mutasi kromosom.

Mutasi kromosom merupakan mutasi yang memengaruhi pada

perubahan struktur kromosom, seperti delesi, duplikasi, inversi, dan

translokasi yang terjadi secara spontan.

3. Mutasi gen.

Mutasi gen merupakan mutasi yang menyebabkan perubahan pada

sekuens DNA yang bervariasi dari satu nukleotida tunggal sampai dengan

beberapa ribu pasang basa.

Mutasi yang terjadi di dalam tubuh dapat menyebabkan :

a. Perubahan somatis (mutasi autosom). Terjadi pada jaringan tubuh

seperti epitel, oto, tulang, dan saraf.

b. Perubahan gametis (mutasi gonosom). Terjadi pada gonad atau sel

kelamin.

MUTASI GENOM

Mutasi genom adalah mutasi yang memengaruhi perunagahn jumlah

kromosom dalam sel, seperti aneuploidi dan diploidi.

a. Euploidi

22

Page 23: Makalah Genetika FBS

Euploidi adalah suatu mutasi yang variasinya menyangkut seluruh set

kromosom.

Pada manusia euploidi jarang terjadi, kalaupun terjadi akan langsung

mengalami abortus atau keguguran spontan di dalam kandungan.

Tipe

Euploidi

Jumlah

Genom

(n)

Komplemen kromosom A,B,C

Bukan homolog

Monoploid n A B C

Diploid (normal) 2n AABBCC

Poliploid: > 2n

Triploid 3n AAABBBCCC

Tetraploid 4n AAAABBBBCCCC

Pentaploid 5n AAAAABBBBBCCCCC

Heksaploid 6n AAAAAABBBBBBCCCCCC

Septaploid 7n AAAAAAABBBBBBBCCCCCCC

Oktoploid 8n AAAAAAAABBBBBBBBCCCCCCCC

dst. dst. dst.

Kasus poliploid pada manusia, jarang sekali yang ditemukan dapat bertahan hidup. Biasanya manusia yang memiliki mutasi kromosom dengan poliploid, umurnya tidak bertahan lama dan bahkan tidak bisa hidup(terjadi abortus di dalam kandungan).

b. Aneuploidi

23

Page 24: Makalah Genetika FBS

Aneuploidi adalah suatu mutasi yang variasinya hanya menyangkut

pada kromosom tunggal pada satu set kromosom.

24

Tipe Aneuploid Jumlah genom (n) Contoh

Disomi (normal) 2n AA BB CC

Monosomi 2n-1 AA BB C

Nullisomi 2n-2 AA BB

Polisomi :

Trisomi 2n+1 AA BB CCC

Dobel trisomi 2n+1+1 AA BBB CCC

Tetrasomi 2n+2 AA BB CCCC

Pentasomi 2n+3 AA BB CCCCC

Heksasomi 2n+4 AA BB CCCCCC

Septasomi 2n+5 AA BB CCCCCCC

Page 25: Makalah Genetika FBS

MUTASI KROMOSOM

Mutasi kromosom adalah mutasi yang menyebabkan perubahan pada

struktur kromosom. Dapat disebabkan secara spontan atau karena

rangsangan dari luar seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Terdapat

lima jenis perubahan akibat mutasi kromosom, yaitu:

a. Delesi

Delesi adalah peristiwa hilangnya sebagian dari sebuah kromosom karena

kromosom tersebut patah. Delesi dapat dibadakan lagi menjadi dua, yaitu:

Delesi terminal

Delesi terminal terjadi apabila kromosom patah di satu tempat di

ujung kromosom.

Delesi interkalar/interstial

25

Page 26: Makalah Genetika FBS

Delesi interkalar terjadi apabila kromosom patah di dua tempat dam

kromosom kehilangan suatu segmen di bagian tengah kromosom.

b. Duplikasi

Duplikasi adalah peristiwa dimana suatu bagian dari sebuah kromosm

memiliki gen-gen yang berulang. Mutasi terjadi akibat penambahan ruas

kromosom dengan gen yang sama yang telah ada sebelumnya. Duplikasi

mungkin terjadi karena sintesis DNA yang berlebihan saat replikasi.

c. Inversi

Inversi adalah suatu mutasi dimana bagian dari sebuah kromosom

memiliki urutan gen yang terbalik. Inversi dapat dibagi menjadi dua,

yaitu:

Inversi Parasentris

Inversi ini terjadi apabila sentromer terletak di sebelah luar

dari bagian yang mengalami inversi.

26

Page 27: Makalah Genetika FBS

Inversi Perisentris

Inversi ini terjadi apabila sentromer terletak di dalam

bagian yang mengalami inversi.

d. Kromosom Cincin

Kromosom cincin adalah suatu kejadian dimana kromosom yang

mengalami patah atau delesi di dua tempat secara perisentris. Setelah

bagian tersebut lepas, bagian kromosom tersebut melekuk, membulat dan

ujung-ujung yang patah tersebut saling melekat sehingga terbentuk

seperti cincin. Kehadiran kromosom cincicn dinyatakan dengan simbol

huruf r (ring).

27

Page 28: Makalah Genetika FBS

e. Translokasi

Translokasi adalah suatu mutasi yang terjadi akibat perpindahan segmen

atau ruas DNA dari satu kromosom ke kromosom lain yang bukan pasangan

homolognya. Translokasi juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Translokasi Resiprok

Translokasi yang terjadi secara searah, artinya terjadi pertukaran dua

segmen yang patah antara kromosom satu dengan yang lainnya yang

mengalami translokasi.

Translokasi Fusi Sentrik atau Fusi Robertsonian.

Translokasi ini terjadi antara dua kromosom yang akrosentrik,

menyababkan menyatunya dua kromosom. Artinya terbentuk satu

kromosom dimana lengan panjang dan lengan pendeknya berasal dari

penyatuan dua kromosom yang berbeda

28

Page 29: Makalah Genetika FBS

MUTASI NOKTAH / GEN / DNA

Mutasi noktah menyebabkan perubahan pada sekuens atau susunan

pasangan basa yang terdapat pada DNA. Mutasi DNA dapat dibagi menjadi

beberapa jenis menurut jenis mutasinya, yaitu:

a. Insersi atau Adisi.

Merupakan suatu mutasi dimana dalam rangkaian basa nitrogen

tersisip satu atau lebih basa nitrogen basa nitogen sehingga dapat terjadi

kesalahan translasi pada asam amino yang dicetak.

b. Delesi

Adalah suatu mutasi dimana adanya kehilangan atau kekurangan basa

nitrogen yang ditranskripsi sehingga juga dapat menyebabkan kesalahan

saat mentranslasi asam amino.

29

Page 30: Makalah Genetika FBS

c. Substitusi

Merupakan suatu mutasi dimana terdapat pergantian atau pertukaran

pada basa-basa nitrogen. Subtitusi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Transisi

Mutasi yang terjadi akibat salah translasi, tetapi masih dalam satu

jenisnya, artinya gen-gen tersebut salah translasi antar purin menjadi

purin, atau pirimidin menjadi pirimidin juga.

Transversi

Mutasi yang terjadi akibat salah translasi dan tidak dalam satu

jenisnya, artinya gen-gen tersebut salah translasi antar purin menjadi

pirimidin, atau pirimidin menjadi purin.

d. Duplikasi

Adalah mutasi yang terjadi akibat pengulangan gen-gen tunggal pada

suatu basa nitrogen.

Dari sekian banyak jenis mutasi di atas menyebabkan jenis mutasi yang

berlainan sehingga dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa jenis

sifat mutasi, yaitu:

Silent Mutation

30

Page 31: Makalah Genetika FBS

Merupakan suatu mutasi yang menyebabkan perunahan pada kodon

tanpa menyebabkan perunahan asam amino. Contohnya adalah

diakibatkan oleh transisi, walaupun terjadi pergantian basa nitrogen

tetapi sifat mereka masih sama karena sama-sama tergolong dalam

purin. Apabila terjadi jenis mutasi ini pun tidak berpengaruh karena

asam amino yang dihasilkan juga tetap sama seandainya tidak terjadi

mutasi.

Missense Mutation

Mutasi ini terjadi karena adanya perubahan pada basa nitrogen yang

juga menyebabkan perubahan asam amino. Mutasi ini bisa

disebabkan oleh transversi, terjadi pergantian basa nitrogen yang

tidak dalam satu golongan, yaitu dari purin menjadi pirimidin

ataupun sebaliknya. Hal ini dapat menyebabkan salah translasi

sehingga asam amino yang dihasilkan pun salah.

31

Page 32: Makalah Genetika FBS

Nonsense Mutation

Mutasi ini terjadi karena perubahan urutan basa nitrogen sehingga

terjadi kodon stop di tempat atau sebelum waktu berhenti yang

seharusnya. Mutasi ini dapat berakibat fatal bila terjadi saat proses

perkembangan janin, karena dapat menyebabkan asam amino yang

seharusnya masih membentuk organ dapat berhenti sehingga suatu

bayi akan lahir dalam keadaan anggota tubuh atau organ yang tidak

lengkap.

Frameshift Mutation

Mutasi ini dapat berupa insersi atau delesi di antara basa0basa

nitrogen yang dapat menyebabkan pergeseran kerangka baca

sehingga asam amino yang dihasilkan pun menjadi salah.

32

Page 33: Makalah Genetika FBS

Neutral Mutation

Mutasi yang menyebabkan perubahan asam amino seharusnya

menjadi asam amino lain tetapi masih berada dalam satu golongan

sehingga memiliki sifat kimiawi yang sama.

3.4.4 Penyakit yang disebabkan Mutasi

a. Sindrom Turner

Sindrom ini mempunyai rumus kromosom (45,XO), yang artinya

hanya ada satu kromosom X. Mutasi ini terjadi akibat pengurangan satu

kromosom gonosomal. pada penderita sindrom ini, diketahui jenis

kelamin wanita. Sindrome turner terjadi pada setiap 1 dari 3000 wanita.

gangguan kesehatan yang sering dialami adalah gangguan ginjal,

tekanan darah tinggi, jantung, diabetes, katarak dan kelebihan berat

badan. Penderita mempunyai 44 autosom dan hanya 1 kromosom X.

Oleh karena itu, kariotipenya menjadi 45,XO atau 44A + X. Kelainan ini

ditemukan pertama kali oleh HH. Turner pada tahun 1938. Penderita

sindrome Turner berkelamin wanita, namun tidak memiliki ovarium, alat

kelamin bagian dalam terlamat perkembangannya (infantil) dan tidak

33

Page 34: Makalah Genetika FBS

sempurna (infantil) dan tidak sempurna, steril, kedua puting susu

berjarak melebar, payudara tidak berkembang, badan cenderung pendek,

dada lebar, leher pendek, mempunyai gelambir pada leher, dll.

b. Sindrom Klinefelter

Pada penderita sindrom ini, mempunyai kromosom (47, XXY), yang

artinya memliki lebih dari 1 tambahan kromosom goosomal, yaitu

kromosom X. mutasi ini disebut trisomi. Pada umumnya, terjadinya

trisomi pada sindrom ini karena nondisjungsi pada saat pembentukan

kromosom di kelamin, sehingga pada saat fertilisasi, ovum yang

membawa kromosom XX akan bergabung dengan sperma yang

34

Page 35: Makalah Genetika FBS

membawa kromosom Y, atau Ovum yang membawa kromosom X akan

bergabung dengan Sperma yang membawa kromosom XY. Penderita ini

mempunyai ciri yaitu berjenis kelamin pria, sifatnya kewanitaan, mental

terbelakang, payudara tumbuh, mengalamin testiculardisgenesis (sperma

tidak tumbuh sempurna) sehingga steril atau mandul, tubuhnya tinggi,

rambut pada badan tidak tumbuh, dan pinggul lebar.

c.Sindrom Jacobson

Penderita ini mempunya jumlah kromosom (47, XYY), trisomik pada kromosom

gonosom. Penderita sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk

mata dengan benda tajam, seperti pensil,dll dan juga sering berbuat kriminal. Penelitian

di luar negeri mengatakan bahwa sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah

orang-orang yang menderita Sindrom Jacobs. Pada alat kelaminnya befungsi dengan

normal sehingga dapat menghasilkan sperma. Penderita cenderung memiliki mental

yang agresif dan antisocial.

35

Page 36: Makalah Genetika FBS

d. Sindrom Down

kelebihan satu kromosom pada kromsom nomor 21 penderita mengalami kelebihan 1

autosom pada kromosom nomor 21 dan dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan.

sindrome ini terjadi karena nondisjunction pada autosom nomor 21 ketika pembentukan

ovum. susunan kromosom pada penderita laki-laki adalah 47,XY + 21, sedangkan

penderita perempuan adalah 47,XX + 21. Kelainan ini ditemukan oleh J. Langdon Down

pada tahun 1866 dengan ciri-ciri tinggi badan sekitar 120 cm, kepala lebar dan pendek,

bibir tebal, lidah besar dan menjulur, liur selalu menetes, jari pendek dan gemuk

terutama kelingking, telapak tangan menebal, mata sempit miring ke samping, gigi

kecil-kecil dan jarang, IQ rendah, umumnya steril. penderita sindrom Down ada yang

idiot (IQ 24); imbisil (IQ 25-49); dan ada yang debil (IQ 50-69). Kelainan sindrome

Down bersifat unuversal, artinya terdapat dimana-mana tanpa membedakan bangsa,

kedudukan dan keadaan sosial. Kelainan ini banyak djumpai di Indonesia. Di kota besar

biasanya terdapat panti asuhan yang menerima anak-anak penderita sindrom Down.

36

Page 37: Makalah Genetika FBS

e.

Sindrom Edwards

kelebihan satu kromosom pada kromosom nomor 16, 17, atau 18.

penderita mengalami trisomik atau kelebihan 1 kromosom nomor 18,

sehingga susunan kromosom pada laki-laki adalah 47,XY+18, sedangkan

pada perempuan adalah 47,XX + 18. Sindrom ini terjadi karena

nondisjunction pada autosom nomor 18 pada saat ovulasi. Ciri-ciri

penderita adalah memiliki kelaianan pada alat tubuh, telinga dan rahang

37

Page 38: Makalah Genetika FBS

bawah kedudukannya rendah, mulut kecil, mental terbelakang, tulang

dada pendek, umumnya hanya mencapai umur 6 bulan.

f. Sindrom Patau

Penderita sindrom patau mempunyai 45 autosom (47, XX / 47,XY).

Kelebihan kromosom ini disebut trisomi. Trisomi pada sindrom ini

mungkin terjadi pada kromosom nomor 13, 14, atau 15. Ciri-ciri

penderita syndrome patau adalah kepala kecil, mata kecil, bibir sumbing

sampai celah langit-langit, tuli, polidaktili, memunyai kelainan otak,

38

Page 39: Makalah Genetika FBS

jantung, ginjal, dan uss serta mentalnya terbelakang. Biasanya penderita

meninggal pada usia kurang dari 1 tahun.

g. Sindrom Superfemale

Sindrom superfemale memeiliki karyotipe (22AA+XXX), trisomi pada kromosom gonosom. Penderita sindrom ini biasanya memiliki keterbelakangan mental, memiliki sifat sangat kewanitaan, dan infertil. Penderita sindrom ini biasanya juga tidak bertahan hidup dalam waktu yang lama.

39

Page 40: Makalah Genetika FBS

3.4 Dogma Sentral

3.4.1 Definisi dogma sentral

Dogma Sentral adalah semua info genetik ada di DNA yang akan

ditranskripsi ke dalam RNA dan akan ditranslasi menjadi protein.

a. Transkipsi

Transkripsi merupakan proses sintesis mRNA dari cetakan DNA. Proses

ini terjadi ada inti sel (nukleus). Didalam transkipsi faktor faktor

transkirpsi, RNA polimerase, ATP berperan penting dalam proses

transkipsi.

Faktor2 transkripsi

adalah protein yang mengikat spesifik urutan DNA , sehingga

mengendalikan aliran (atau transkripsi ) dari informasi genetik dari

DNA ke mRNA

RNA polimerase

merupakan holoezim yang terdiri dari 2 sub unit yang kecil yaitu faktor

sigma dan yang besar yaitu enzim inti. Enzim inti terdiri 2 unit alpha, 2 unit

beta dan 1 unit omega.

40

Page 41: Makalah Genetika FBS

3.4.2 Tahap tahap transkripsi

A.Inisiasi

Faktor transkripsi menempel pada TATA box (deret DNA yang

ditemukan pada area promoter ), dan setelah faktor transkripsi RNA

polimerase menempel di daerah promoter tersebut. Lalu membukanya

sebagian dari double helix .

B.Elongasi

Setelah RNA polimerase menempel pada promoter maka enzim

tersebut akan terus bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan

meluruskan heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara

kovalen pada ujung 3’ molekul RNA yang baru terbentuk.

a. Terminasi(pengakhiran)

Selanjutnya mRNA terlepas dari DNA templat menuju

ribosom.Sebelum mRNA keluar inti, adanya pengurangan jumlah

nukleotida disebut dengan mekanisme splicing. Ekson merupakan

rangkaian nukleotida yang menentukan pola susunan asam amino.

Intron merupakan rangkaian nukleotida yang tidak menentukan

susunan asam amino yang akan dipotong. Setelah terjadinya

pemotongan tersebut, penggalan penggalan ekson di gabung dan

terbentuknya mRNA fungsional. Dengan bantuan protein khusus

mRNA dibawa ke ribosom dalam sitoplasma.

b. Translasi

RNAm menuju ke ribosom. Setiap ribosom merupakan mesin pembuat

protein yang dimana tRNA yang membawa basa basa nitrogen

41

Page 42: Makalah Genetika FBS

(antikodon) untuk menerjemahkan basa basa RNAm (kodon) dan

menjadi rantai asam amino. Kodon AUG mengawali ditranslasinya

menjadi asam amino mentionin dan disebut sebagai start kodon,

sedangkan UAG,UAA,UGA merupakan kodon penutup yang

mengakhiri translasi tersebut. Hasil translasi tersebut terbentuknya rantai

asam amino (protein).

3.5 Pola pewarisan sifat

3.5.1 Hereditas pada manusia menurut humkum mendel

3.5.1.1 Pewarisan sifat autosomal pada manusia

Sifat autosomal adalah sifat keturunan yang ditentukan oleh gen

pada autosom, dominan atau resesif, dan dapat dijumpai pada laki-

laki atau prempuan.

42

Page 43: Makalah Genetika FBS

a.Pewarisan gen autosomal dominan

Gen autosomal yang dominan, tidak pandang sifat yang

ditentukannya, normal atau abnormal, akan memperlihatkan pola

pemindahan yang karakteristik dari semua gen autosomal yang

dominan.

Polydactyly

Polydactyly adalah terdapatnya jari tambahan pada satu atau kedua

tangan/kaki. Pada individu heterozigotik (Pp), derajat ekspresi gen

dominan itu dapat berbeda-beda, sehingga lokasi tambahan jari dapat

bervariasi. Bila laki-laki Polydactyly heterozigotik menikah dengan

perempuan normal, maka dalam keturunannya kemungkinan

timbulnya Polydactyly ialah 50%

Kemampuan Mengecap Phenylthiocarbamida (PTC)

Phenylthiocarbamida (PTC) atau Phenylthiouracil merupakan suatu

zat kimia

dengan

rumus :

Wanita lebih sensitif

terhadap PTC dari pada pria. Akan tetapi belum ada penelitian yang

43

Page 44: Makalah Genetika FBS

menyatakan adanya perbedaan dalam jumlah maupun struktur alat

pengecap pada pria dan wanita. Bila seorang laki-laki taster

(homozigotik) menikah dengan seorang pereempuan nontaster, maka

semua keturunannya akan menjadi taster dengan tidak membedakan

jenis kelamin.

Thalassemia

Ditemukan baik pada laki-laki maupun pada perempuan. Orang yang

mempunyai genotipe homozigot ThTh adalah Thalassemia mayor,

genotipe homozigot Thth berfenotipe Thalassemia minor, sedangkan

orang sehat bergenotipe thth.

Seseorang berpenampilan thalassemia mayor, sering tidak dapat

hidup sampai dewasa, sedangkan thalassemia minor dapat hidup

sampai dewasa dan berketurunan. Apabila terjadi perkawinan antara

dua orang yang sama-sama mempunyai kelainan thalassemia minor

maka :

Katarak

Merupakan suatu kelainan pada mata yang menyebabkan orang

menjadi buta. Penyebabnya gen dominan K.

b.Pewarisan gen autosomal resesif

Suatu sifat keturunan yang ditentukan oleh sebuah gen resesif pada

autosom akan terihat bilamana mendapat gen dari kedua orang

tuanya. Biaasanya kedua orang tuanya adalah heterozigot dan terlihat

normal. Beberapa sifat keturunan atau penyakit keturunan yang

ditentukan oleh gen resesif autosomal ialah :

44

Page 45: Makalah Genetika FBS

Mata biru

Orang yang memiliki genotype bb hanya mampu membentuk sedikit

melanin, sehingga matanya berwarna biru. Orang yang homozigot

dominan BB mampu membentuk melanin dalam jumlah besar,

sehingga matanya berwarna coklat tua sampai hitam.

Dengan demikian bilamana ada orang bermata coklat tua atau hitam

homozigotik, (BB) menikah dengan orang bermata biru (bb), maka

keturunannya akan bermata hitam heterozigot (Bb), sebab warna

hitam menunjukkan dominasi penuh.

Cystic Fibrosis (CF)

Merupakan penyakit keturunan yang ditandai dengan adanya

kelainan dalam metabolism protein,sehingga mengakibatkan

kerusakan / kemunduran pada beberapa organ seperti pancreas,

infeksi pernapasan yang kronis dari paru-paru, dan biasanya

penderita meninggal pada umur 18 tahun.

Genotype penderita adalah homozigotik resesif yang

mendapatkannya dari kedua orang tua yang heterozigot.

Penyakit Tay-Sachs

Penderita mempunyai genotype homozigot resesif. Kelainannya

berupa urat saraf yang mengalami kemunduran yang biasanya

terlihat pada umur 6 bulan.

Tirosinosis

Kelainan terjadi karena ketidakmampuan membentuk enzim

tirosinase (tirosin transaminase), sehingga darah megandung terlalu

banyak tirosin. Hal ini mengakibatkan penyakit pada hati, kejang

pada otot, gemetar, sering kacau kelakuannya, serangan jantung, dan

pigmen kulit ke arah albino ; tetapi inteligensia normal.

45

Page 46: Makalah Genetika FBS

Kretinisme

Kelainan terjadi karena penderita tidak memiliki enzim yang

diperlukan untuk pembentukan hormone tiroksin dan triiodotironin

dari tirosin. Genotipenya adalah homozigotik resesif cc. kekurangan

hormone tiroksin dan triiodotironin mengakibatkan pertumbuhan

kerdil.

Ayah dan ibu normal tetapi 3.5.2 Kesalahan Metabolisme Bawaan

Beadle dan Tatum mengatakan, pembentukan serta kemampuan

enzim dalam merubah suatu zat ke zat lain pada proses metabolism

itu diawasi oleh gen tertentu.

Apabila gen yang dibutuhkan untuk menentukan enzim tertentu itu

tidakada, maka enzim tidak akan terbentuk dan terjadilah suatu blok

metabolism. Akibatnya terjadi gangguan metabolism dalam tubuh

dan yang bersangkutan akan menderita metabolism bawaan.

Phenylketonuria (PKU)

Penyakit ini disebabkan karena ketidakmampuan tubuh membentuk

enzim phenylalanine hidroksilase, sehingga phenylalanine tidak

dapat di ubah menjadi tirosin. Penderita memiliki genotype

homozigotik resesif pp dan mempunyai timbunan asam amino

phenilalanin dalam hati dan kelebihannya akan masuk ke dalam

46

Page 47: Makalah Genetika FBS

peredaran darah serta diedarkan ke seluruh tubuh. Orang normal

mempunyai genotip PP atau Pp.

3.5.1.2 Pewarisan sifat gonosomal pada manusia

Sifat Gonosomal :

Adalah sifat keturunan yang diwariskan dari orang tua kepada

anaknya-anaknya yang ditentukan oleh gen-gen yang terdapat dalam

kromosom kelamin, disebut juga rangkai kelamin (“sex linkage”).

Gen-gen yang terdapat / terangkai pada kromosom kelamin,

dinamakan gen terangkai kelamin (“sex-linkage genes”). Dengan

demikian dapat dibedakan gen terangkai-X (“X-lingked gene”), ialah

gen yang terangkai pada kromosom X dang gen terangkai Y (“Y-

lingked gene”), yang terangkai pada kromosom Y.

3.5.1.3 Gen-gen yang Terdapat pada Kromosom-X

Selain fungsinya dalam menentukan jenis kelamin, maka seperti

kromosom-kromosom yang lain, kromosom-X juga membawa gen-

gen yang biasanya mempengaruhi semua macam struktur dan fungsi,

yaitu gen-gen yang tidak mempunyai hubungan khusus untuk

pemilihan jenis kelamin.

I. Disebabkan oleh Gen Resesif

1. Buta warna

merupakan penyakit keturunan yang disebabkan oleh gen resesif c

(c=color blind); yang terdapat dalam kromosom-X. perempuan

normal mempunyai genotype homozigot dominant CC dan

47

Page 48: Makalah Genetika FBS

heterozigot Cc, sedangkan yang buta warna adalah homozigotik

resesif cc. laki-laki hanya mempunyai sebuah kromosom-X,

sehingga hanya dapat normal (C-) atau buta warna (c-) saja.

Perkawinan seorang perempuan normal dengan laki-laki butawarna

mempunyai kemungkinan sebagai berikut :

2. Anodontia

Atau ompong ialah suatu kelainan herediter yang disebabkan oleh

gen resesif pada kromosom-X. orang yang memiliki kelainan ini

tidak memiliki benih gigi di dalam tulang rahangnya, sehingga gigi

tidak tumbuh di kemudian hari. Gigi normal mempunya genotip

homozigot AA.

3. Hemofilia

Adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah seseorang

sukar membeku pada waktu terjadi luka. Karena gennya terangkai-

X, maka perempuan normal mempunyai genotip HH atau Hh; laki-

laki normal mempunyai genotip H-; perempuan hemophilia

mempunyai genotip hh dan laki-laki hemophilia adalah h-.

48

Page 49: Makalah Genetika FBS

Gen H memberikan karakter normal, ada anti hemophilia dalam

darah, sedangkan h adalah hemophilia. Perempuan normal memiliki

2 macam genotip yakni HH (homozigot dominan) dan Hh

(heterozigot). Perempuan cacat memiliki genotip 1 (satu) macam

yakni hh (homozigot resesif dan bersifat letal). Dengan demikian

tidak ada perempuan yang menderita hemofili. Perempuan

hemophilia dapat terjadi bilamana seorang laki-laki hemofili

menikah dengan seorang perempuan carier hemophilia. Dan ini

sangat jarang terjadi, karena laki-laki hemofili biasanya telah

meninggal pada waktu anak-anak.

Contoh soal :

Seorang perempuan normal, mempunyai saudara laki-laki hemofili,

sedangkan kedua orangtuanya normal. Bagaimanakah kemungkinan

anak yang bakal dilahirkan bila :

1. Ia menikah dengan laki-laki hemophilia

2. Ia menikah dengan laki-laki normal.

Kemungkinan 1 :

Saudara laki-lakinya hemophilia berarti menerima alel h dari ibunya.

Karena ibu mereka normal, berarti si ibu memiliki genotip Hh

(heterozigot) dan ayah normal memiliki genotip H-. karenanya

genotp perempuan yang ingin kawin tersebut mempunyai 2 (dua)

kemungkinan : HH atau Hh.

1.Bila menikah dengan laki-laki hemophilia

49

Page 50: Makalah Genetika FBS

2. Bila menikah dengan laki-laki normal.

4. Sindroma Lesch-Nyhan

50

Page 51: Makalah Genetika FBS

Penyakit ini timbul karena adanya pembentukan purin yang

berlebihan, terutama basa guanine; yang disebabkan

ketidakmampuan membentuk enzim Hipoxantin-Guanin Phospho

Ribosil Transferase (HGPRT) yang diikuti dengan bertambah

aktifnya enzim Adenin Phospho Ribosil Transferase (APRT).

Sebagai hasil metabolism purin yang abnormal ini, penderita

memperlihatkan kelakuan yang abnormal; yakni kejang otot yang

tidak disadari serta menggeliatkan anggota kaki dan jari-jari tangan.

Selain dari pada itu penderita juga tuna mental, menggigit serta

merusak jari-jari tangan dan jaringan bibir; di samping adanya tanda-

tanda kerusakan pada kelenjar, sukar menelan, dan sering muntah-

muntah.

II. Disebabkan oleh Gen Dominan

Tidak Beremail (Anenamel)

Penyakit ini terdapat sejak masa kanak-kanak; menyebabkan gigi

mudah rusak dan berwarna coklat karena kurang email. Kelainan ini

disebabkan oleh gen dominan B yang terdapat dalam kromosom-X.

alelnya resesif b menentukan gigi normal. Laki-laki hemizigot (B-)

dan perempuan homozigot (BB), serta perempuan heterozigot (Bb).

Semuanya kena penyakit tetapi penyakit ini lebih parah pada laki-

laki.

3.5.1.4 Gen-gen yang terdapat pada kromosom Y

Kromosom-Y, mempunyai ukuran yang lebih pendek dari pada

kromosom-X, karenanya kromosom-Y mengandung gen-gen yang

lebih sedikit.

1.Gen Resesif wt (Jari-jari Berselaput)

51

Page 52: Makalah Genetika FBS

Menyebabkan tumbuhnya kulit di antara jari-jari (terutama jari kaki),

sehingga tangan atau kaki mirip dengan kaki katak atau burung air.

Alelnya dominan Wt menentukan keadaan normal.

2.Gen Resesif hg (hystrixgravier) menyebabkan pertumbuhan rambut

panjang dan kaku di permukaan tubuh; sehingga terlihat menyerupai

hewan landak yang tubuhnya berduri.

3.Gen Resesif h (hypertrichosis) yaitu menyebabkan tumbuhnya

rambut pada bagian-bagian tertentu di tepi daun telinga. Alelnya gen

dominan H tidak menyebabkan hypertrichosis; dan karena gennya

terdapat dalam kromosom-Y, maka hanya diturunkan pada anak laki-

laki saja.

3.5.2 Kesalahan Metabolisme Bawaan

Beadle dan Tatum mengatakan, pembentukan serta kemampuan enzim

dalam merubah suatu zat ke zat lain pada proses metabolism itu diawasi

oleh gen tertentu.

Apabila gen yang dibutuhkan untuk menentukan enzim tertentu itu tidakada,

maka enzim tidak akan terbentuk dan terjadilah suatu blok metabolism.

Akibatnya terjadi gangguan metabolism dalam tubuh dan yang

bersangkutan akan menderita metabolism bawaan.

52

Page 53: Makalah Genetika FBS

Phenylketonuria (PKU)

Penyakit ini disebabkan karena ketidakmampuan tubuh membentuk enzim

phenylalanine hidroksilase, sehingga phenylalanine tidak dapat di ubah

menjadi tirosin. Penderita memiliki genotype homozigotik resesif pp dan

mempunyai timbunan asam amino phenilalanin dalam hati dan

kelebihannya akan masuk ke dalam peredaran darah serta diedarkan ke

seluruh tubuh. Orang normal mempunyai genotip PP atau Pp.

Albinisme

Kelainan terjadi karena tubuh tidak mampu membentuk enzim yang

diperlukan untuk merubah asam amino tirosin menjadi beta-3,4-

dihidroksiphenylalanin untuk selanjutnya di ubah menjadi pigmen melanin.

Dengan demikian albinisme bukan karena tertimbunnya tirosin di dalam

tubuh, melainkan karena tidakdapatnya tirosin di ubah menjadi melanin.

Tirosinosis

Kelainan terjadi karena ketidakmampuan membentuk enzim tirosinase

(tirosin transaminase), sehingga darah megandung terlalu banyak tirosin.

Hal ini mengakibatkan penyakit pada hati, kejang pada otot, gemetar, sering

kacau kelakuannya, serangan jantung, dan pigmen kulit ke arah albino ;

tetapi inteligensia normal.

3.5.3 Gen-gen yang ekspresinya di ubah oleh gen

Gen-gen pada autosom maupun gonosom yang dalam memberikan

ekspresinya pada fenotip dapat di ubah oleh seks. Apabila gen terletak pada

53

Page 54: Makalah Genetika FBS

autosom, maka laki-laki dan perempuan akan menerima gen dalam

frekuensi yang sama; sehingga masing-masing seks mempunyai peluang

yang sama besar untuk menampilkan gen tertentu. Tetapi apabila gen

terletak pada kromosom-X, maka gen akan diwariskan menurut pola

bersilang. Artinya gen yang terletak pada kromosom-X, tidak mungkin

diwariskan langsung kepada anaknya laki-laki.

Ekspresi Gen yang Dibatasi oleh Seks

1. Pembentukan payudara dan ovarium serta kemampuan untuk

membentuk sel telur pada perempuan.

2. Pembentukan kumis, prostat, dan testis serta kemampuan untuk

membentuk spermatozoa pada laki-laki.

Ekspresi Gen yang Dipengaruhi oleh Seks

1.Kepala Botak (Bald)

Kepala botak bukanlah penyakit atau karena kekurangan gizi di dalam

makanan; tetapi karena factor keturunan. Lazim terdapat pada laki-laki,

namun kadang-kadang dapat ditemukan pada perempuan.

Jika gen dominan B menentukan kepala botak dan alelnya resesif b

menentukan kepala berambut normal, maka pengaruh jenis kelamin itu

sedemikian rupa sehingga gen B itu dominan pada laki-laki, tetapi resesif

pada perempuan bila heterozigotik.

Ekspresi gen dapat di lihat seperti di bawah ini :

genoti

p

Laki-laki Perempuan

BB Botak Botak

Bb Botak Normal

Bb normal Normal

54

Page 55: Makalah Genetika FBS

Jika seorang laki-laki berkepala botak homozigotik kawin dengan seorang

perempuan tidak berkepala botak homozigotik :

2.Panjang Jari Telunjuk

Umumnya jari telunjuk lebih pendek bila dibandingkan dengan jari manis.

Penyebabnya adalah gen yang dominan pada laki-laki, tetapi resesif pada

perempuan.

Ekspresi gen dapat seperti di bawah ini :

Genotip Laki-laki Perempuan

TT Telunjuk

pendek

Telunjuk

pendek

Tt Telunjuk

pendek

Telunjuk

panjang

Tt Telunjuk

panjang

Telunjuk

panjang

3.5.4. Pola pewarisan dari DNA mitokondria

Selain penurunan sifat ada pula penurunan sifat sitoplasma (penurunan

ekstra nuclear) yang tidak mengikuti hukum Mendel. Sifat yang diturunkan

55

Page 56: Makalah Genetika FBS

dari penurunan sitoplasma / ekstranuklear ini diturunkan oleh DNA

mitokondria / mtDNA.

Contoh-contoh penyakit yang disebabkan karena kelainan genetika DNA

mitokondria adalah :

1.Leber’s Heredity Optic Neuropathy (LHON)

Merupakan penyakit degenerative dengan gejala klinis yang khas berupa

kebutaan pada kedua mata akibat atrofi saraf optic.

2.Syndroma Myoclonic Epilepsy and Ragged-Red Fiber (MERRF)

Ditandai oleh gejala epilepsy myoclonic yang muncul pertama kali pada

usia muda.

3.Sindroma Mitochondrial Encephalomyopathy Lactic Acidosis, Stroke

Like Episoders (MELAS)

Secara klinis ditandai oleh berbagai gejala encephalomyopathy yang disertai

dengan asidosis laktat, dengan gejala migraine yang secara progresif makin

berat.

4.Chronic Progressive External Ophtalmoplegia (CPEO)

Ditandai oleh adanya external ophtalmoplegia yang bersifat kronik dan

progressif, dengan keluhan melihat ganda yang disebabkan oleh kelemahan

otot bola mata yang berbeda antara mata kiri dan kanan.

3.5.5 Di luar genetika mendel

Dominasi yang Tak Sempurna

Pada manusia, satu cirri normal yang ditentukan oleh dominansi tak

sempurna adalah tipe rambut. Rambut keriting adalah dominan tak

sempurna terhadap rambut lurus,yang ditentukan oleh kondisi resesif

homozigotik. Heterozigot mempunyai rambut berombak.

Suara diperkirakan juga ditentukan oleh dominansi tak sempurna. Alela-

alela dinyatakn dengan Y1 dan Y2. Suara-suara bass dan alto mempunyai

56

Page 57: Makalah Genetika FBS

genotype Y1Y1,dan suara-suara tenor dan soprano adalah homozigotik bagi

Y2, Y2Y2. Heterozigot, Y1Y2 adalah baritone dan mezzosoprano.

Kodominasi

Kodominansi ialah keadaan dalam heterozigot dimana 2 angggota dari

sepasang alel menyokong dari alel menyokong fenotip,yanmg kemudian

merupakan campuran dari sifat-sifat fenotipyang dihasilkan oleh salah satu

keadaan homozigotik. Masing-masing alel kodominan bila dalm keadaan

heterozigotik akan memberikan pengaruh yang berdiri sendiri. Kodominansi

sangat berbeda dengan dominansi yang tidak penuh.

Gen Lethal

Gen lethal(gen kematian) adalah gen yang dalam keadaan homozigotik

menyebabkan kematian. Karenanya kehadiran gen lethal pada suatu

individu, menyebabkan perbandingan fenotip dalam keturunan menyimpan

dari Hukum Mendel.

Gen lethal dibedakan atas:

1. Gen Dominan Lethal, ialah gen dominan yang bila homozigotik

akan menyebabkan kematian bagi individu.

Penyakit Huntington’s Chorea

Chorea berasal dari bahasa latin yang berarti tarian,karena penderita

memperlihatkan gerakan tarian yang abnormal,yaitu gerakan

memutar,merangkak,kejang-kejang danseringkali membuang barang

yang dipegangnya tanpa disadari.

Penyakit ini kebanyakn terdapat antara usia 25-55 tahun. Tanda-tanda

pertama muncul pada usia antara 30-45 tahun. Lebih sering terdapat

pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan.

Penyakit Huntinhton disebabkan oleh gen dominan letal H. orang

bergenotipe HH mula-mula terlihat normal,tetapi umumnya padaa usia

57

Page 58: Makalah Genetika FBS

25 tahun mulai memperlihatkan gejala-gejala penyakit ini. Kerusakan

pada sel-sel otak mengakibatkan fisik dan mental cepat memburuk dan

berakhir dengan kematian.

2. Gen Resesif Lethal

Gen resesif lethal adalah gen yang bila dalam keadaan homozigotik

mengakibatkan kematian. Salah satu contoh adalah: ichtyosis

congenital: penyakit bawaan pada manusia yang bersifatsaling

mempengaruhi dari lethal.

3.5.6 Interaksi Gen

Peristiwa yang ditentukan oleh adanya saling mempengaruhi dari beberapa

gen,dengan kata lain ada beberapa gen dipengaruhi oleh gen lain untuk

menumbuhkan karakter.

Komplementer

Interaksi gen pada peristiwa ini dalam hal saling melengkapi. Jika salh satu

gen tidak hadir, maka penumbuhan suatu karakter menjadi tidak sempurna

atau terhalang. Gen-gen komplementer adalah gen-gen dominan yang

berlainan tetapi bila terdapat bersama-sama dalam genotip akan saling

membantu dalam menemukan fenotip. Contoh pada manusia adalah

mengenai pendengar normal.

Permukaan 2 orang yang bisu tuli sejak lahir, dapat menghasilkan keturunan

yang semuanya normal (tergantung genotipnya). Akan tetapi apabila

anaknya yang dihibrid DdEe kebetulan kawin dengan yang duhibrid juga

(DdEe), maka keturunannya akan menghasilkan perbandingan 9 normal : 7

bisu tuli. (terlihat bila keluarga/keturunan banyak)

58

Page 59: Makalah Genetika FBS

3.6 Pedigree

Sebuah diagram atau pohon keluarga yang memakai simbol-simbol yang

sudah distandardisasi.

- Pada pedigree, pria ditandai dengan tanda kotak, sedangkan wanita dengan

lingkaran

- Pada orang yang terkena penyakit genetik, kotak atau lingkaran akan diisi

warna

- Garis horizontal antara simbol (pria dan wanita) menunjukkan mereka

adalah pasangan

- Anak berada dibawah orang tua, dihubungkan dengan garis vertikal. Antar

saudara dihubungkan dengan garis horizontal.

- Nomer romawi (I, II, III) menyimbolkan generasi

- Nomer arab (1,2,3) menyimbolkan urutan kelahiran tiap generasi.

Pedigree digunakan untuk mengetahui apakah sebuah penyakit merupaan

penyakit keturunan. Cara melihat apakah penyakit tersebut merupakan

penyakit keturunan atau tidak adalah dengan melihat apakah penyakit yang

59

Page 60: Makalah Genetika FBS

sama diderita oleh anggota keluarga yang lain. Semakin banyak generasi

yang diketahui dalam pedigree, akan semakin baik.

Dengan menggunakan prinsip genetika, informasi yang ada dalam pedigree

dapat dianalisa untuk menentukan apakah sebuah ciri fisik diturunkan atau

tidak dan bagaimana alur penurunan sifat/ciri tersebut. Ciri tersebut bisa dari

gen dominan atau resesif. Gen dominan diturunkan ke anak laki-laki atau

perempuan hanya dari bapak atau ibu.

Karakteristik yang memiliki gen dominan dalam pedigree :

1.Individu yang terpengaruh gen dominan memiliki ibu atau bapak

yang memiliki gen yang sama

2.Individu yang mendapat gen dominan apabila menikah dengan

individu yang tidak memiliki gen tersebut memiliki kemungkinan

50% akan menurunkan sifat yang sama ke anaknya.

3.Apabila kedua ayah dan ibu memiliki gen dominan, sang anak

memiliki kemungkinan mendapat gen normal (tidak ada gen

dominan)

Penurunan gen resesif pada anak asalnya dari orang tua yang secara

fenotip terlihat “normal”

Karakteristik pedigree resesif antara lain :

1. Individu yang mendapatkan ciri kelainan memiliki orang tua yang

tidak terjangkiti

2. Semua anak dari ibu dan ayah yang memiliki gen resesif akan

terjangkiti

60

Page 61: Makalah Genetika FBS

3. Pada ciri yang jarang ditemui, ayah dan ibu yang tidak terjangkiti dari

anak yang terjangkiti mungkin memiliki hubungan darah (saudara)

Alasan perbedaan yang signifikan dari alur penurunan gen dominan dan resesif

merupakan pengaruh dari gen penyakit yang diturunkan kepada individu tersebut.

Gen memiliki bentuk yang berbeda dinamakan dengan alel. Setiap alel berbeda

antara satu dengan yang lain, dan memiliki sifat yang berbeda juga. Individu yang

memiliki pasangan alel gen yang sama disebut homogen, sedangkan apabila

terdapat dua alel berbeda dalam pasangan gen, individu tersebut disebut

heterozigot. Sifat dominan muncul pada kondisi heterogen, sedangkan resesif

hanya muncul pada kondisi homozigot.

Penetrasi : kemungkinan sebuah penyakit muncul ketika ada alel pembawa

penyakit. Contohnya : apabila pada semua individu pada suatu generasi memiliki

alel dominan suatu penyakit, maka alel tersebut dikatakan memiliki 100%

penetrasi (individu tersebut 100% akan sakit). Apabila hanya seperempat dari

semua individu yang membawa alel penyakit menunjukkan dirinya sakit, maka

kemungkinan penetrasi alel adalah 25%

Ekspresivitas : Jangka dari sebuah gejala penyakit yang diturunkan. Contohnya

pada penyakit sindrom marfan, gejala berjangka antara ringan ke berat.

Penyakit gen pada keluarga tidak semuanya diturunkan, ada yang berasal dari

virus atau karena terekspos pada agen penyebab penyakit (contoh : asbetos).

Petunjuk akan hal ini adalah tidak adanya alur yang sesuai dengan teori prinsip

penurunan genetik (dominan dan resesif)

3.7 Kariotipe

Analisis kariotipe merupakan pengaturan secara standar berdasarkan jumlah,

panjang, serta bentuk kromosom dari sel somatik dan sel kelamin (Supriharti,

2007). Kariotipe merupakan penciri spesies. Sastrosumarjo (2006) menjelaskan

bahwa secara umum kariotipe dapat digunakan untuk: 1) Alasan taksonomi yang

berhubungan dengan klasifikasi, 2) Analisis galur substitusi dari monosomik atau

polisomik, dan 3) Studi reorganisasi kromosomal.

61

Page 62: Makalah Genetika FBS

No. 1-3 grup A kromosom besar, metasentrik

No. 4-5 grup B kromosom besar, submetasentrik

No. 6-12 grup C kromosom sedang, submetasentrik

No. 13-15 grup D kromosom besar, akrosentrik

No. 16-18 grup E kromosom kecil, meta dan submetasentrik

No. 19-20 grup F kromosom kecil, metasentrik

No. 21-22 grup G kromosom kecil, akrosentrik

Kromosom x masuk grup C

Kromosom y masuk grup G

62

Page 63: Makalah Genetika FBS

3.8 Sindrom Down

3.8.1 Pengertian sindrom down

Sindrom Down (Down syndrome) adalah suatu kondisi keterbelakangan

perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas

perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang

kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Selain itu

down syndrom disebabkan oleh hasil dari penyimpangan kromosom semasa

konsepsi.

Sindrom down bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Hal ini karena

sindrom down merupakan kelainan yang terjadi pada autosom (kromosom

tubuh).

Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental

ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena

ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala

mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga

dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan

Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan

merujuk penemu pertama kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down dan

hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.

3.8.2 Tipe Sindrom Down

1. Sindrom Down Triploid-21 atau Trisomi 21

Penderita memiliki 47 kromosom :

*Laki-laki : 47,XY,+21

*Perempuan : 47,XX,+21

Sembilan puluh lima penderita down syndrom disebabkan oleh kelebihan

kromosom 21. Keadaan ini disebabkan oleh “non-dysjunction” kromosom

yang terlibat yaitu kromosom 21 dimana semasa proses pembahagian sel

secara mitosis pemisahan kromosom 21 tidak berlaku dengan sempurna.

63

Page 64: Makalah Genetika FBS

2. Sindrom Down Translokasi

Di kalangan 5 % lagi, kanak-kanak down syndrom disebabkan oleh

mekanisma yang dinamakan “Translocation“.Translokasi ialah peristiwa

terjadinya perubahan struktur kromosom, disebabkan karena suatu

potongan kromosom bersambung dengan potongan kromosom lainnya

yang bukan homolognya.

Pada sindrom down translokasi, lengan panjang dari autosom 21 melekat

pada autosom lain, kadang-kadang dengan autosom 15, tetapi lebih sering

adalah dengan autosom 14. Dengan demikian individu yang menderita

sindrom down translokasi memiliki 46 kromosom.

Kromosom yang mengalami translokasi dinyatakan dengan tulisan:

*Laki-laki : 46,XY,t(14q21q)

*Perempuan : 46,XX,t(14q21q)

3.8.3 Variasi sindrom down :

1. Robertsonian Translocation

3-4% dari kasus Sindrom Down.

Lahir dari ibu yang usianya tidak tua.

Mempunyai 46 kromosom, kromosom 21q bertranslokasi ke kromosom

14/akrosentrik.

Konstitusi kromosomnya :

46, XX/XY,rob(14;21),+ 21; atau

translokasi 22q21q (46,XX/XY, rob(22q;21q).

2. Mozaik Sindrom Down

Mempunyai kromosom mosaik (sebagian 46 dan sebagian lagi 47)

2-3% dari kasus Sindrom Down.

Lahir dari ibu yang usianya tidak tua.

Konstitusi kromosom :46,XX / 47,XX, +21

64

Page 65: Makalah Genetika FBS

Angka kejadian DS dikaitkan dengan usia ibu saat kehamilan:

15-29 tahun – 1 kasus dalam 1500 kelahiran hidup.

30-34 tahun – 1  kasus dalam 800 kelahiran hidup.

35-39 tahun – 1  kasus dalam 270 kelahiran hidup.

40-44 tahun – 1 kasus dalam100 kelahiran hidup.

Lebih 45 tahun – 1 kasus dalam 50 kelahiran hidup

3.8.4 Ciri-Ciri (Gejala) Sindrom Down

Gejala yang muncul akibat sindrom down dapat bervariasi mulai dari yang

tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas:

Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya

penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari

normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar.

Sifat pada kepala, muka dan leher : Mereka mempunyai paras muka yang

hampir sama seperti muka orang Mongol.

Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar. Pangkal

hidungnya kemek. Jarak diantara 2 mata jauh dan berlebihan kulit di sudut

dalam. Ukuran mulut adalah kecil dan ukuran lidah yang besar menyebabkan

lidah selalu terjulur. Mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar

(macroglossia).  Pertumbuhan gigi lambat dan tidak teratur. Paras telinga

adalah lebih rendah. Kepala biasanya lebih kecil dan agak lebar dari bahagian

depan ke belakang. Lehernya agak pendek. 

Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk

lipatan (epicanthal folds) (80%), white Brushfield spots di sekililing

lingkaran di sekitar iris mata (60%), medial epicanthal folds, keratoconus,

strabismus, katarak (2%), dan retinal detachment. Gangguan penglihatan

karena adanya perubahan pada lensa dan kornea.

65

Page 66: Makalah Genetika FBS

Manifestasi mulut : gangguan engunyah menelan dan bicara.  scrotal

tongue, rahang atas kecil (hypoplasia maxilla), keterlambatan pertumbuha

gigi,  hypodontia, juvenile periodontitis, dan kadang timbul bibir sumbing.

Hypogenitalism (penis0, scrotum, dan testes kecil), hypospadia,

cryptorchism, dan keterlambatan perkembangan pubertas.

Manifestasi kulit : kulit lembut, kering  dan tipis, Xerosis (70%), atopic

dermatitis (50%), palmoplantar hyperkeratosis (40-75%), dan seborrheic

dermatitis (31%), Premature wrinkling of the skin, cutis marmorata, and

acrocyanosis, Bacteria infections, fungal infections (tinea), and ectoparasitism

(scabies), Elastosis perforans serpiginosa, Syringomas, Alopecia areata (6-

8.9%), Vitiligo, Angular cheilitis.

Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek

termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada

tangan maupun kaki melebar.

Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics).

Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan

kerusakan pada sistim organ yang lain.Pada bayi baru lahir kelainan dapat

berupa congenital heart disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal

karena bayi dapat meninggal dengan cepat. Masalah jantung yang paling kerap

berlaku ialah jantung berlubang seperti Ventricular Septal Defect (VSD) yaitu

jantung berlubang diantara bilik jantung kiri dan kanan atau Atrial Septal

Defect (ASD) yaitu jantung berlubang diantara atria kiri dan kanan. Masalah

lain adalah termasuk salur ateriosis yang berkekalan (Patent Ductus Ateriosis /

PDA). Bagi kanak-kanak down syndrom boleh mengalami masalah jantung

berlubang jenis kebiruan (cynotic spell) dan susah bernafas.

Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada

esofagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia).

Saluran esofagus yang tidak terbuka (atresia) ataupun tiada saluran sama

sekali di bahagian tertentu esofagus. Biasanya ia dapat dekesan semasa

berumur 1 – 2 hari dimana bayi mengalami masalah menelan air liurnya.

Saluran usus kecil duodenum yang tidak terbuka penyempitan yang dinamakan

“Hirshprung Disease”. Keadaan ini disebabkan sistem saraf yang tidak normal

66

Page 67: Makalah Genetika FBS

di bagian rektum. Biasanya bayi akan mengalami masalah pada hari kedua dan

seterusnya selepas kelahiran di mana perut membuncit dan susah untuk buang

air besar.  Saluran usus rectum atau bagian usus yang paling akhir (dubur) yang

tidak terbuka langsung atau penyempitan yang dinamakan “Hirshprung

Disease”. Keadaan ini disebabkan sistem saraf yang tidak normal di bagian

rektum. Biasanya bayi akan mengalami masalah pada hari kedua dan

seterusnya selepas kelahiran di mana perut membuncit dan susah untuk buang

air besar Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ tersebut

biasanya akan diikuti muntah-muntah. Pencegahan dapat dilakukan dengan

melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil

terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang

pernah mempunyai anak dengan sindrom down atau mereka yang hamil di atas

usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena

mereka memiliki risiko melahirkan anak dengan sindrom down lebih tinggi.

Sifat pada tangan dan lengan : Sifat-sifat yang jelas pada tangan adalah

mereka mempunyai jari-jari yang pendek dan jari kelingking membengkok ke

dalam. Tapak tangan mereka biasanya hanya terdapat satu garisan urat

dinamakan “simian crease”.

Tampilan kaki : Kaki agak pendek dan jarak di antara ibu jari kaki dan jari

kaki kedua agak jauh terpisah dan tapak kaki.

Tampilan klinis otot :  mempunyai otot yang lemah menyebabkan mereka

menjadi lembik dan menghadapi masalah lewat dalam perkembangan motor

kasar. Masalah-masalah yang berkaitan Kanak-kanak down syndrom mungkin

mengalami masalah kelainan organ-organ dalam terutama sekali jantung dan

usus.

Down syndrom mungkin mengalami masalah Hipotiroidism yaitu kurang

hormon tairoid. Masalah ini berlaku di kalangan 10 % kanak-kanak down

syndrom.

Down syndrom mempunyai ketidakstabilan di tulang-tulang kecil di bagian

leher yang menyebabkan berlakunya penyakit lumpuh (atlantoaxial

instability) dimana ini berlaku di kalangan 10 % kanak-kanak down

syndrom.

67

Page 68: Makalah Genetika FBS

Sebagian kecil mereka mempunyai risiko untuk mengalami kanker sel

darah putih yaitu leukimia.

Pada otak penderita sindrom Down, ditemukan peningkatan rasio APP

(amyloid precursor protein) seperti pada penderita Alzheimer.

Masalah Perkembangan Belajar Down syndrom secara keseluruhannya

mengalami keterbelakangan perkembangan dan kelemahan akal. Pada

peringkat awal pembesaran mereka mengalami masalah lambat dalam

semua aspek perkembangan yaitu lambat untuk berjalan, perkembangan

motor halus dan bercakap. Perkembangan sosial mereka agak

menggalakkan menjadikan mereka digemari oleh ahli keluarga. Mereka

juga mempunyai sifat periang. Perkembangan motor kasar mereka lambat

disebabkan otot-otot yang lembek tetapi mereka akhirnya berjaya

melakukan hampir semua pergerakan kasar.

Gangguan tiroid.

Gangguan pendengaran akibat infeksi telinga berulang dan otitis serosa.

Usia 30 tahun menderita demensia (hilang ingatan, penurunan kecerdasan

danperubahan kepribadian).

Penderita DS sering mengalami gangguan pada beberapa organ tubuh

seperti hidung, kulit dan saluran cerna yang berkaitan dengan alergi.

Penanganan alergi pada penderita DS dapat mengoptimakan gangguan

yang sudah ada.

44 % syndrom down hidup sampai 60 tahun dan hanya 14 % hidup sampai

68 tahun. Tingginya angka kejadian penyakit jantung bawaan pada

penderita ini yang mengakibatkan 80 % kematian. Meningkatnya resiko

terkena leukimia pada syndrom down adalah 15 kali dari populasi normal.

Penyakit Alzheimer yang lebih dini akan menurunkan harapan hidup

setelah umur 44 tahun.

3.8.5 Deteksi Dini

68

Page 69: Makalah Genetika FBS

Dalam deteksi sindrom Down dapat dilakukan deteksi dini sejak dalam

kehamilan. Dapat dilakukan tes skrening dan tes diagnostik.Dalam tes

diagnostik, hasil positif berarti kemungkinan besar pasien menderita penyakit

atau kondisi yang memprihatinkan. skrining, tujuannya adalah untuk

memperkirakan risiko pasien yang memiliki penyakit atau kondisi. Tes

diagnostik cenderung lebih mahal dan memerlukan prosedur yang rumit; tes

skrining cepat dan mudah dilakukan.Namun, tes skrining memiliki lebih

banyak peluang untuk salah: ada “false-positif”  (test menyatakan kondisi

pasien ketika pasien benar-benar tidak) dan “false-negatif” (pasien memiliki

kondisi tapi tes menyatakan dia / dia tidak).

1. Maternal Serum Screening

Darah ibu diperiksa kombinasi dari berbagai marker: alpha-

fetoprotein (AFP), unconjugated estriol (uE3), dan human chorionic

gonadotropin (hCG) membuat tes standar, yang dikenal bersama

sebagai “tripel tes.”Tes ini merupakan independen pengukuran, dan

ketika dibawa bersama-sama dengan usia ibu (dibahas di bawah),

dapat menghitung risiko memiliki bayi dengan sindrom Down.Selama

lima belas tahun terakhir, ini dilakukan dalam kehamilan 15 sampai

minggu ke-18Baru-baru ini, tanda lain yang disebut Papp-A ternyata

bisa berguna bahkan lebih awal.

Alpha-fetoprotein dibuat di bagian rahim yang disebut yolk sac dan

di hati janin, dan sejumlah AFP masuk ke dalam darah ibu. Pada

sindrom Down, AFP menurun dalam darah ibu, mungkin karena

yolk sac dan janin lebih kecil dari biasanya.

Estriol adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, menggunakan

bahan yang dibuat oleh hati janin dan kelenjar adrenal. estriol

berkurang dalam sindrom Down kehamilan.

Human chorionic gonadotropin hormon yang dihasilkan oleh

plasenta, dan digunakan untuk menguji adanya kehamilan. bagian

yang lebih kecil tertentu dari hormon, yang disebut subunit beta,

69

Page 70: Makalah Genetika FBS

adalah sindrom Down meningkat pada kehamilan.

Inhibin A adalah protein yang disekresi oleh ovarium, dan

dirancang untuk menghambat produksi hormon FSH oleh kelenjar

hipofisis. Tingkat inhibin A meningkat dalam darah ibu dari janin

dengan Down syndrome.

PAPP-A , yang dihasilkan oleh selubung telur yang baru dibuahi.

Pada trimester pertama, rendahnya tingkat protein ini terlihat

dalam sindrom Down kehamilan.

Pertimbangan yang sangat penting dalam tes skrining adalah usia janin

(usia kehamilan). Analisis yang benar komponen yang berbeda tergantung

pada usia kehamilan mengetahui dengan tepat. Cara terbaik untuk

menentukan bahwa adalah dengan USG.

2. Ultrasound Screening (USG Screening)

Kegunaan utama USG (juga disebut sonografi) adalah untuk

mengkonfirmasi usia kehamilan janin (dengan cara yang lebih akurat

daripada yang berasal dari ibu siklus haid terakhir). Manfaat lain dari

USG juga dapat mengambil masalah-masalah alam medis serius,

seperti penyumbatan usus kecil atau cacat jantung. Mengetahui ada

cacat ini sedini mungkin akan bermanfaat bagi perawatan anak setelah

lahir. Pengukuran Nuchal fold juga sangat direkomendasikan.

Ada beberapa item lain yang dapat ditemukan selama pemeriksaan

USG bahwa beberapa peneliti telah merasa bahwa mungkin memiliki

hubungan yang bermakna dengan sindrom Down. Temuan ini dapat

dilihat dalam janin normal, tetapi beberapa dokter kandungan percaya

bahwa kehadiran mereka meningkatkan risiko janin mengalami

sindrom Down atau abnormalitas kromosom lain. echogenic pada usus,

echogenic intracardiac fokus, dan dilitation ginjal (pyelctasis).marker

ini sebagai tanda sindrom Down masih kontroversial, dan orang tua

harus diingat bahwa setiap penanda dapat juga ditemukan dalam

persentase kecil janin normal. Penanda yang lebih spesifik yang

70

Page 71: Makalah Genetika FBS

sedang diselidiki adalah pengukuran dari hidung janin; janin dengan

Down syndrome tampaknya memiliki hidung lebih kecil USG dari

janin tanpa kelainan kromosom. masih belum ada teknik standar untuk

mengukur tulang hidung dan dianggap benar-benar dalam penelitian

saat ini.

3. Amniosentesis

Prosedur ini digunakan untuk mengambil cairan ketuban, cairan

yang ada di rahim. Ini dilakukan di tempat praktek dokter atau di

rumah sakit. Sebuah jarum dimasukkan melalui dinding perut ibu ke

dalam rahim, menggunakan USG untuk memandu jarum. Sekitar satu

cairan diambil untuk pengujian. Cairan ini mengandung sel-sel janin

yang dapat diperiksa untuk tes kromosom. Dibutuhkan sekitar 2

minggu untuk menentukan apakah janin sindrom Down atau tidak.

Amniocentesis biasanya dilakukan antara 14 dan 18 minggu

kehamilan; beberapa dokter mungkin melakukannya pada awal

minggu ke-13. Efek samping kepada ibu termasuk kejang, perdarahan,

infeksi dan bocornya cairan ketuban setelah itu. Ada sedikit

peningkatan risiko keguguran: tingkat normal saat ini keguguran

kehamilan adalah 2 sampai 3%, dan amniosentesis meningkatkan

risiko oleh tambahan 1 / 2 sampai 1%. Amniosentesis tidak dianjurkan

sebelum minggu ke-14 kehamilan karena risiko komplikasi lebih tinggi

dan kehilangan kehamilan.

Rekomendasi saat ini  wanita dengan risiko memiliki anak dengan

sindrom Down dari 1 dalam 250 atau lebih besar harus ditawarkan

amniosentesis. Ada kontroversi mengenai apakah akan menggunakan

risiko pada saat penyaringan atau perkiraan resiko pada saat kelahiran.

(Risiko pada saat skrining lebih tinggi karena banyak janin dengan

Down syndrome membatalkan secara spontan sekitar waktu

penyaringan atau sesudahnya.

71

Page 72: Makalah Genetika FBS

4. Chorionic Villus Sampling (CVS)

Dalam prosedur ini, bukan cairan ketuban yang diambil, jumlah

kecil jaringan diambil dari plasenta muda (juga disebut lapisan

chorionic). Sel-sel ini berisi kromosom janin yang dapat diuji untuk

sindrom Down. Sel dapat dikumpulkan dengan cara yang sama seperti

amniosentesis, tetapi metode lain untuk memasukkan sebuah tabung ke

dalam rahim melalui vagina.

CVS biasanya dilakukan antara 10 dan 12 minggu pertama

kehamilan. Efek samping kepada ibu adalah sama dengan

amniosentesis (di atas).Risiko keguguran setelah CVS sedikit lebih

tinggi dibandingkan dengan amniosentesis, meningkatkan risiko

keguguran normal 3 sampai 5%. Penelitian telah menunjukkan bahwa

dokter lebih berpengalaman melakukan CVS, semakin sedikit tingkat

keguguran.

3.8.6 Perawatan atau Terapi Penderita Sindrom Down

1. Stimulasi dini

Stimulasi sedini mungkin kepada bayi yang DS, terapi bicara, olah

tubuh, karena otot-ototnya cenderung lemah. Memberikan rangsangan-

rangsangan dengan permainan-permainan layaknya pada anak balita

normal, walaupun respons dan daya tangkap tidak sama, bahkan

mungkin sangat minim karena keterbatasan intelektualnya. Program ini

dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberi

lingkunga yang memeadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan

untuk latihan motorik kasar dan halus serta petunjuk agar anak mampu

berbahasa. Selain itu agar ankak mampu mandiri sperti berpakaian,

makan, belajar, BAB/BAK, mandi,yang akan memberi anak

kesempatan.

Pada umumnya kelebihannya adalah penurut, periang, rajin, tepat

72

Page 73: Makalah Genetika FBS

waktu. Untuk anak yang sudah mendapat pendidikan atau terapi,

mereka sangat menyenangi hal-hal yang rutin. Jadi, mereka lebih

disiplin dari anak-anak biasa sehingga bila sudah diberikan suatu

jadwal kegiatan tiap hari, mereka akan sangat ngotot untuk melakukan

jatahnya, walaupun orang tua berusaha untuk menjelaskan, kadang-

kadang malah membuatnya sedih dan ngambek. Ini juga karena

intelektual anak yang kurang sehingga belum mempunyai pengertian

yang baik.

Pembedahan biasanya dilakukan pada penderita untuk mengoreksi

adanya defek pada jantung, mengingat sebagian besar penderita lebih

cepat meninggal dunia akibat adanya kelainan pada jantung tersebut.

Dengan adanya leukemia akut menyebabkan penderita semakin rentan

terkena infeksi, sehingga penderita ini memerlukan monitoring serta

pemberian terapi pencegah infeksi yang adekuat.

2. Fisio Terapi

Penanganan  fisioterapi menggunakan tahap perkembangan

motorik kasar untuk mencapai manfaat yang maksimal dan

menguntungkan untuk tahap perkembangan yang berkelanjutan. Tujuan

dari fisioterapi disini adalah membantu anak mencapai perkembangan

terpenting secara maksimal bagi sang anak, yang berarti bukan untuk

menyembuhkan penyakit down syndromenya. Dan ini harus

dikomunikasikan sejak dari awal antara fisioterapis dengan

pengasuhnya supaya tujuan terapi tercapai.

Fisioterapi pada Down Syndrom adalah membantu anak belajar

untuk menggerakkan tubuhnya dengan cara/gerakan yang tepat

(appropriate ways). Misalkan saja hypotonia pada anak dengan Down

Syndrome dapat menyebabkan pasien berjalan dengan cara yang salah

yang dapat mengganggu posturnya, hal ini disebut sebagai

73

Page 74: Makalah Genetika FBS

kompensasi.

Tanpa fisioterapi sebagian banyak anak dengan Down Syndrome

menyesuaikan gerakannya untuk mengkompensasi otot lemah yang

dimilikinya, sehingga selanjutnya akan timbul nyeri atau salah postur.

Tujuan fisioterapi adalah untuk mengajarkan pada anak gerakan

fisik yang tepat. Untuk itu diperlukan seorang fisioterapis yang ahli

dan berpengetahuan dalam masalah yang sering terjadi pada anak

Down syndrome seperti low muscle tone, loose joint dan perbedaan

yang terjadi pada otot-tulangnya.

Fisioterapi dapat dilakuka seminggu sekali untuk terapi, tetapi

terlebih dahulu fisioterapi melakukan pemeriksaan dan menyesuaikan

dengan kebutuhan yang dibutuhkan anak dalam seminggu. Disini

peran orangtua sangat diperlukan karena merekalah nanti yang paling

berperan dalam melakukan latihan dirumah selepas diberikannya

terapi. Untuk itu sangat dianjurkan untuk orangtua atau pengasuh

mendampingi anak selama sesi terapi agar mereka mengetahui apa-apa

yg harus dilakukan dirumah.

1. Terapi Wicara

Suatu terapi yang di perlukan untuk anak DS yang mengalami

keterlambatan bicara dan pemahaman kosakata

Saat ini sudah banyak sekali jenis-jenis terapi selain di atas yang

bisa dimanfaatkan untuk tumbuh kembang anak DS misalnya Terapi

OkupasiTerapi ini diberikan untuk melatih anak dalam hal

kemandirian, kognitif/pemahaman, kemampuan sensorik dan

motoriknya. Kemandirian diberikan kerena pada dasarnya anak DS

tergantung pada orang lain atau bahkan terlalu acuh sehingga

beraktifitas tanpa ada komunikasi dan tidak memperdulikan orang lain.

Terapi ini membantu anak mengembangkan kekuatan dan koordinasi

dengan atau tanpa menggunakan alat.

74

Page 75: Makalah Genetika FBS

2. Terapi Remedial

Terapi ini diberikan bagi anak yang mengalami gangguan

kemampuan akademis dan yang dijadikan acuan terapi ini adalah

bahan-bahan pelajaran dari sekolah biasa.

3. Terapi Sensori Integrasi

Sensori Integrasi adalah ketidakmampuan mengolah rangsangan /

sensori yang diterima. Terapi ini diberikan bagi anak DS yang

mengalami gangguan integrasi sensori misalnya pengendalian sikap

tubuh, motorik kasar, motorik halus dll. Dengan terapi ini anak

diajarkan melakukan aktivitas dengan terarah sehingga kemampuan

otak akan meningkat.

4. Terapi Tingkah Laku (Behaviour Theraphy)

Mengajarkan anak DS yang sudah berusia lebih besar agar

memahami tingkah laku yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan

norma-norma dan aturan yang berlaku di masyarakat.

5. Terapi alternative

Penaganan yang dilakukan oleh orangtua tidak hanya penanganan

medis tetapi juga dilakukan penanganan alternatif. hanya saja terapi

jenis ini masih belum pasti manfaatnya secara akurat karena belum

banyak penelitian yang membuktikan manfaatnya, meski tiap pihak

mengklaim dapat menyembuhkan DS. Orang tua harus bijaksana

memilih terapi alternatif ini, jangan terjebak dengan janji bahwa

DSpada sang anak akan bisa hilang karena pada kenyataannya tidaklah

mungkin DS bisa hilang. DS akan terus melekat pada sang anak. Yang

bisa orang tua lakukan yaitu mempersempit jarak perbedaan

perkembangan antara anak DSdengan anak yang normal.  Terapi

alternatif tersebut di antaranya adalah :

Terapi Akupuntur

Terapi ini dilakukan dengan cara menusuk titik persarafan

pada bagian tubuh tertentu dengan jarum. Titik syaraf yang ditusuk

75

Page 76: Makalah Genetika FBS

disesuaikan dengan kondisi sang anak.

Terapi Musik

Anak dikenalkan nada, bunyi-bunyian, dll. Anak-anak

sangat senang dengan musik maka kegiatan ini akan sangat

menyenangkan bagi mereka dengan begitu stimulasi dan daya

konsentrasi anak akan meningkat dan mengakibatkan fungsi

tubuhnya yang lain juga membaik.

Terapi Lumba-Lumba

Terapi ini biasanya dipakai bagi anak Autis tapi hasil yang

sangat mengembirakan bagi mereka bisa dicoba untuk anak

sindrom down. Sel-sel saraf otak yang awalnya tegang akan

menjadi relaks ketika mendengar suara lumba-lumba.

Terapi Craniosacral

Terapi dengan sentuhan tangan dengan tekanan yang ringan

pada syaraf pusat. Dengan terapi ini anak sindrom down diperbaiki

metabolisme tubuhnya sehingga daya tahan tubuh lebih meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

76

Page 77: Makalah Genetika FBS

Guyton,Arthur,2006,Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,Jakarta,Buku Kedokteran

EGC

Juwono,2002,Biologi sel,Jakarta,Buku Kedokteran EGC

Robbins,Stanley,2004,Buku Ajar Patologi,Jakarta,Buku Kedokteran EGC

Sherwood,lauralee,2009,Fisiologi Manusia,Jakarta,Buku Kedokteran,EGC

Yuwono,Triwibowo,2005,Biologi Molekuler,Jakarta,Erlangga

Campbell,Neil.A,2000,Biologi (edisi ke 5- jilid 1),Jakarta : Erlangga

77