makalah (fix revisi).docx

28
MAKALAH PERENCANAAN STRATEGI BISNIS Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran I Di susun oleh : 1. Luthfi Ninda Ariyani (C1B014007) 2. Indah Widyastuti (C1B014016) 3. Entika Sari Himawanti (C1B014021) 4. Nur Afni Latin (C1B014024) 5. Rohimah (C1B014033) 6. Laelly Fitriyani Salsalabi (C1B014045) 7. Ayu Budi Wardhani (C1B014048)

Upload: ninda-putrie-alfiantraharja

Post on 22-Dec-2015

263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAH

PERENCANAAN STRATEGI BISNIS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran I

Di susun oleh :

1. Luthfi Ninda Ariyani (C1B014007)

2. Indah Widyastuti (C1B014016)

3. Entika Sari Himawanti (C1B014021)

4. Nur Afni Latin (C1B014024)

5. Rohimah (C1B014033)

6. Laelly Fitriyani Salsalabi (C1B014045)

7. Ayu Budi Wardhani (C1B014048)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2015

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLOH SWT karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah sederhana yang

berjudul “PERENCANAAN STRATEGI BISNIS”.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan

yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan

demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Purwokerto, 4 Maret 2015

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................

............................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

...........................................................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

..........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

...........................................................................................................................................

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................

...............................................................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................

...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................

A. PENGERTIAN PERENCANAAN STRATEGIS BISNIS.....................................

.................................................................................................................................

B. SIAPA YANG MEBUTUHKAN STRATEGI BISNIS..........................................

C. MANFAAT DAN PERANAN PERENCANAAN STRATEGI BISNIS...............

D. PROSES PERENCANAAN STRATEGIS BISNIS................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

A. KESIMPULAN.......................................................................................................

B. SARAN....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi ini, perekonomian Indonesia semakin membaik.Hal ini

didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.Perkembangan

bisnis ini dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan baik bidang teknologi,

sistem informasi, komunikasi maupun bidang ilmu manajemen, dengan adanya

perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai kemudahan disegala bidang membuat

masyarakat tertarik untuk memulai sebuah bisnis baik yang menghasilkan barang

maupun jasa. Perencanaan dalam memulai sebuah bisnis mutlak diperlukan karena

dari perencanaan inilah dapat diketahui bagaimana perkembangan bisnis di tahun

yang akan datang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian perencanaan strategi bisnis?

2. Siapa yang memerlukan perencanaan strategi bisnis?

3. Apa manfaat dan peranan perencanaan strategi bisnis?

4. Bagaimana proses perencanaan strategi bisnis?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Strategi Bisnis

Perencanaan strategi bisnis adalah suatu penetapan langkah-langkah yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan bisnis yaitu laba dengan melakukan

pendekatan terhadap faktor-faktor yang menentukan terhadap keberhasilan

suatu bisnis.

B. Siapa yang Memerlukan Perencanaan Strategi Bisnis?

Investor yang potensial perbankan

Konsultan

Staf karyawan

Pemasok barang

Konsumen

Sebuah rencana bisnis dapat dinilai oleh pembaca dengan memberikan bobot

penilaian sangat bagus, bagus, sedang, dan kurang baik. Mengenai kedalaman

dan rincian dari sebuah rencana bisnis sangat tergantung kepada luasnya

bisnis yang akan dilakukan, apakah bisnisnya merupakan sebuah industri

berskala besar atau hanya toko barang-barang kelontong.

C. Manfaat dan Peranan Perencanaan Strategis Bisnis

1. Menentukan batasan/usaha bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan

dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.

2. Memberikan arah perusahaan. Menentukan batasan usaha dan arah

perusahaan. Keduanya merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan

dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.

3. Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan.

4. Menjaga kebijakan yang taat asas dan hokum

5. Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi

6. Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.

D. Proses Perencanaan Strategi Bisnis

1. MISI BISNIS

Setiap unit bisnis perlu mendefinisikan misi spesifiknya dalam lingkup

misi perusahaan yang lebih luas.

2. ANALISIS SWOT

Evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman disebut analisi SWOT.

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL (ANALISIS

PELUANG DAN ANCAMAN)

Suatu unit bisnis harus memantau kekuatan lingkungan makro

(demografi-ekonomi, teknologi, politik-hukum, dan sosial-budaya)

dan pelaku lingkungan mikro utama (pelanggan, pesaing, saluran

distribusi, pemasok) yang memengaruhi kemampuannya memperoleh

laba. Untuk masing-masing kecenderungan atau perkembangan,

manajemen perlu mengindentifikasikan peluang dan ancaman yang

ditimbulkannya.

Tujuan utama pengamatan lingkungan adalah melihat peluang

pemasaran baru. Pemasaran yang baik adalah seni menemukan,

mengembangkan, dan mendapatkan laba dari peluang. Peluang

pemasaran adalah wilayah kebutuhan atau potensi permintaan pembeli

dimana perusahaan dapat menggarapnya secara menguntungkan.

Dengan kata lain, lingkungan eksternal adalah “sejumlah kekuatan

yang tidak dapat dikendalikan” dan membentuk peluang dan ancaman.

Lingkungan eksternal terdiri atas 3 bagian, yaitu :

a. Lingkungan Umum adalah sekumpulan elemen-elemen dalam

masyarakat yang lebih luas dan mempengaruhi suatu industri dan

perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya.

b. Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor yang secara

langsung mempengaruhi perusahaan dalam bertindak.

c. Lingkungan pesaing adalah dimana perusahaan bersaing secara

langsung dengan perusahaan lainnya yang memiliki kapabilitas

yang relatif sama.

Berikut adalah gambaran dari penjelasan di atas

Ekonomi

Ada tiga sumber utama peluang pasar :

a. Menyuplai sesuatu yang pasokannya kurang.

b. Memasok produk atau layanan yang sudah ada dengan cara baru

atau yang lebih unggul.

Ada beberapa cara untuk menyingkapkan kemungkinan perbaikan

produk atau jasa : meminta saran dari konsumen (metode deteksi

masalah); meminta konsumen menggambarkan satu versi ideal dari

produk atau layanan (metode ideal); dan meminta konsumen

membuat pola langkah mereka dalam mendapatkan, menggunakan,

dan membuang produk (metode rantai konsumsi).

c. Sumber ketiga sering menimbulkan satu produk atau layanan yang

sama sekali baru.

Macam-macam bentuk peluang :

a. Perusahaan bisa mendapatkan manfaat dari membalik tren industri

dan memperkenalkan produk atau layanan hibrida yang masih baru

bagi pasar.

b. Perusahaan bisa melakukan proses pembelian yang lebih nyaman

atau efisien.

c. Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan akan lebih banyak

informasi atau nasihat.

Lingkungan Industri

Ancaman dari pelaku bisnis

baru, kekuatan pemasok,

kekuatan pembeli,produk

pengganti, jalur distribusi,

intensitas persaingan.

Lingkungan Pesaing

Global-Alam

Demografi

Politik-Hukum

Teknologi

Sosiokultural

d. Perusahaan dapat menyesuaikan produk atau jasa yang sebelumnya

hanya ditawarkan dalam bentuk standar.

e. Perusahaan dapat memperkenalkan kapabilitas baru.

f. Perusahaan bisa mengatarkan produk atau jasa lebih cepat.

g. Perusahaan mampu menawarkan produk dengan harga yang jauh

lebih rendah.

Untuk mengevaluasi peluang, perusahaan dapat menggunakan Analisis

Peluang Pasar (MOA-Market Opportunity Analysis) untuk menentukan

daya tarik dan kemungkinan berhasilnya peluang :

a. Dapatkah manfaat yang tercakup dalam peluang itu diartikulasikan

secara meyakinkan untuk menentukan pasar sasaran ?

b. Dapatkah pasar sasaran dialokasikan dan dijangkau dengan media

dan saluran perdagangan yang efektif biayanya ?

c. Apakah perusahaan memiliki akses ke kemampuan-kemampuan

dan sumber daya penting yang dibutuhkan untuk memberikan

manfaat pelanggan ?

d. Dapatkah perusahaan menyerahkan manfaat yang lebih baik

daripada pesaing aktual dan potensial ?

e. Akankah tingkat pendapatan finansial mencapai atau melampaui

ambang yang dituntut perusahaan atas investasi ?

Beberapa perkembangan di lingkungan eksternal merupakan ancaman.

Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan atau

perkembangan yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi

penjualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemasaran defensif.

Begitu manajemen telah berhasil mengidentifikasi ancaman dan peluang

utama yang dihadapi, kita dapat menjabarkan sifat daya tarik unit bisnis

secara keseluruhan.

Berikut adalah matriks peluang dan ancaman

A

B

K E M U N G K I N A N B E R H A S I L

KEMUNGKINAN TERJADI

TINGGI RENDAH

TINGGI RENDAH

D K

A TINGGI E TINGGI

Y S

A E

T RENDAH R

A I RENDAH

R U

I S

K A

N

1 2

3 4

1 2

3 4

BISNIS YANG IDEAL, adalah yang memilih peluang utama yang besar dan ancaman yang kecil (A1-B4)

BISNIS YANG SPEKULATIF, adalah yang mempunyai peluang dan ancaman utama yang besar (A1-B1)

BISNIS YANG MATANG, adalah yang peluang atau ancaman utamanya kecil (A4-B4) BISNIS YANG BERMASALAH, adalah yang berpeluang kecil dan memiliki ancaman

besar (A4-B1)

Analisis Lingkungan Internal (Analisis Kekuatan dan

Kelemahan)

Selain mengetahui peluang yang menarik di lingkungan, perlu juga

memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk sukses dalam peluang

itu. Setiap unit bisnis perlu dinilai kekuatan dan kelemahannya

secara periodik. Hal ini dapat dilakukan, misalnya dengan formulir

di Gambar 3.13 Manajemen atau Konsultan dari luar mengkaji

kompetensi pemasaran, keuangan, produksi, dan organisasi

perusahaan. Setiap faktor diniliai apakah merupakan kekuatan

utama, kekuatan sampingan, faktor netral, kelemahan sampingan,

atau kelemahan utama. Dalam perusahaan yang kuat

pemasarannya, kesepuluh faktor pemasaran akan muncul sebagai

kekuatan utama. Dengan menghubungkan penilaian secara

vertikal, profil kekuatan dan kelemahan utama dalam bisnis itu

akan tampak.

Gambar 3.13. Analisis Kekuatan/Kelemahan

KINERJA KEPENTINGAN

kekuatan utama

netralkelemahan sampingan

kelemahan utama

tinggisedan

grendah

PEMASARAN        

1. Reputasi ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

2. Pangsa Pasar ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

3. Mutu Produk ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

4. Mutu Pelayanan ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___5. Efektivitas Penentuan Harga

___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

6.Efektivitas Penyaluran ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

7. Efektivitas Promosi ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

8. Efektivitas Wiraniaga ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

9. Efektivitas Inovasi ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

10. Kecakupan Wilayah ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

       

KEUANGAN        

11. Biaya dan adanya modal ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

12. Alur uang tunai ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

13. Stabilitas Keuangan ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

       

PRODUKSI        

14. Fasilitas ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

15. Skala Ekonomis ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

16. Kapasitas ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

17. Pekerja yang Terampil ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

18. Tepat Waktu ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

19. Kemampuan Teknis ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

       

ORGANISASI        20. Kepemimpinan yang handal

___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

21. Karyawan yang setia ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

22. Wawasan Entrepeneur ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

23. Fleksibel/Responsif ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

Dalam meneliti pola kekuatan dan kelemahannya, jelas bisnis tidak

perlu memperbaiki setiap kelemahannya atau bangga dengan setiap

kekuatannya. Pertanyaannya adalah apakah bisnis harus membatasi

diri pada peluang dimana bisnis memiliki kekuatan yang

dibutuhkan, atau bisnis memasuki peluang yang lebih baik dimana

harus mendapatkan atau mengembangkan kekuatan tertentu.

Misalnya, Manajer di Texas Instruments (TI) terbagi antara yang

ingin tetap di elektronika industri dimana TI jelas unggul, dengan

yang ingin terus memperkenalkan produk elektronik konsumen

dimana TI kurang memiliki kekuatan pemasaran.

Kadang-kadang suatu bisnis gagal bukan karena masing-masing

bagiannya tidak memiliki kekuatan yang dibutuhkan, melainkan

karena bagian-bagian tidak bekerja sebagai tim. Dalam satu

perusahaan elektronik besar, bagian rekayasa melihat bagian

penjualan sebagai “insinyur yang gagal”, sedangkan bagian

penjualan melihat bagian pelayanan sebagai “penjual yang gagal”.

Karena itu penting untuk meneliti hubungan kerja antar bagian

dalam pemeriksaan lingkungan internal.

George Stalk, Konsultan BCG terkemuka, mengajukan bahwa

perusahaan unggul adalah perusahaan yang memiliki kemampuan

unggul dalam perusahaan, tidak hanya memiliki kompetensi inti.

Setiap perusahaan harus mengelola beberapa proses dasar, seperti

penciptaan produk baru, bahan baku sampai barang jadi, prospek

penjualan sampai pesanan, pesanan sampai uang diterima, problem

pelanggan sampai waktu penyelesaian dan seterusnya. Setiap

proses menciptakan nilai dan setiap proses memerlukan kerja sama

antar bagian. Walaupun setiap bagian mungkin memiliki

kompetensi ini, tantangannya adalah mengembangkan kemampuan

kompetitif yang unggul dalam mengelola proses-prsoes tersebut.

Stalk menyebutnya kompetisi berdasarkan kemampuan.

Perumusan Sasaran

Setelah perusahaan membuat analisis SWOT, tahap selanjutnya

yaitu tahap proses perencanaan strategis yang dinamakan

perumusan sasaran. Manajer menggunakan istilah sasaran untuk

mendeskripsikan tujuan-tujuan yang spesifik dalam besaran dan

waktu. Unit bisnis menentukan tujuan sendiri dan melakukan

pengelolaan usaha sesuai tujuan tersebut (Management By

Objectives-MBO). Agar system MBO dapat bekerja baik, tujua

tersebut harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Tujuan harus diurutkan secara hierarkis, dari yang paling

penting sampai yang kurang penting.

2. Apabila memungkinkan, tujuan harus dapat dinyatakan

secara kuantitatif.

3. Sasaran-sasaran harus realistis.

4. Tujuan-tujuan perusahaan harus konsisten.

Perumusan Strategi

Sasaran menunjukkan apa yang ingin dicapai oleh suatu unit

bisnis; strategi adalah suatu rencana permainan untuk

mencapainya. Setiap bisnis harus merancang strateginya untuk

mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi pemasaran dan

strategi teknologi serta strategi penetapan sumber yang cocok.

STRATEGI GENERIK PORTER – Michael Porter telah

mengemukakan tiga strategi umum yang memberikan awal yang

bagus bagi pemikiran strategis.

Keunggulan biaya secara keseluruhan. Bisnis bekerja untuk

mencapai biaya produksi dan distribusi yang terendah, sehingga

harganya bisa lebih murah dari pesaing dan mendapat pangsa pasar

yang besar. Perusahaan dengan strategi ini harus terampil dalam

hal rekayasa, pembelian, produksi, maupun distribusi. Mereka

hanya memerlukan sedikit keterampilan pemasaran. Masalahnya,

jika menggunakan strategi ini, perusahaan lain akan bersaing

dengan biaya yang lebih murah dan menghantam perusahaan yang

mengandalkan biaya rendah. Contohnya Lowestfare.

Diferensiasi. Unit bisnis berkonsentrasi untuk mencapai kinerja

terbaik yang memberikan manfaat bagi pelanggannya. Perusahaan

dengan strategi ini selalu ingin menjadi yang terdepan dengan

mutu yang terbaik, memadukannya dengan baik, memeriksanya

dengan teliti, dan mengomunikasikan mutunya secara efektif.

Contohnya Travelocity.

Focus. Bisnis memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar

yang sempit daripada mengejar pasar yang lebih luas. Perusahaan

memahami kebutuhan segmen itu dan mengejar kepemimpina

biaya atau diferensiasi dalam segmen pasar. Contohnya

Lastminutes.

Menurut Porter, perusahaan-perusahaan yang melakukan strategi yang

sama dan ditujukan untuk pasar atau segmen sasaran yang sama

membentuk kelompok strategis. Perusahaan yang melaksanakan

strategi itu dengan baik akan memperoleh laba yang besar. Perusahaan

yang tidak menerapkan strategi yang jelas dan mencoba untuk menjadi

baik dalam segala segmen tidak akan bertahan dalam industrinya.

Banyak perusahaan yakin bahwa mereka dapat menang dengan

menjalankan aktivitas yang sama secara lebih efektif dari pesaing

mereka. Namun anggapan tersebut salah karena sebuah perusahaan

dapat mengklaim bahwa ia memiliki strategi ketika ia “melakukan

kegiatan yang berbeda dengan pesaing atau melakukan kegiatan yang

sama dengan cara yang berbeda.”

ALIANSI STRATEGIS – perusahaan-perusahaan juga sadar bahwa

mereka membutuhkan mitra strategis jika ingin menjadi lebih efektif.

Perusahaan-perusahaan raksasa tidak dapat menjadi pemimpin tanpa

membentuk aliansi dengan perusahaan domestic atau miltinasional

yang melengkapi atau meningkatkan kemampuan dan sumber daya

mereka.

Banyak aliansi strategis mengambil bentuk aliansi pemasaran yang

terbagi ke dalam empat kategori utama.

1. Aliansi produk atau jasa – Satu perusahaan memberikan lisensi

kepada perusahaan lain untuk memproduksi produknya, atau dua

perusahaan bersama-sama memasarkan produk mereka yang saling

melengkapi atau suatu produk baru. Contoh, H&R Block dan

Hyatt Legal Service.

2. Aliansi Promosi – Perusahaan setuju melakuka promosi untuk

produk atau jasa perusahaan lain. Missal McDonald’s dan Disney.

3. Aliansi Logistik – Perusahaan menawarkan dukungan logistic bagi

produk perusahaan lain. Contoh, Abbott Laboratories.

4. Kolaborasi Harga – Satu atau lebih perusahaan turut serta dalam

kolaborasi pemberian harga khusus. Biasanya jaringan hotel dan

perusahaan penyewaan mobil saling memberikan potongan harga.

Perusahaan perlu mempunyai pemikiran kreatif dalam menemukan mitra

usaha yang dapat saling melengkapi satu sama lain. Bila dapat dikelola

dengan baik, aliansi memungkinkan perusahaan untuk mencapai

penjualan yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah. Untuk

menjaga agar aliansi tetap berkembang, sejumlah korporasi mulai

mengembangkan struktur organisasi guna mendukungnya dan harus

memandang kemampuan untuk membentuk dan mengelola kemitraan

sebagai keterampilan inti dalam dan diri mereka sendiri (disebut

Manajemen Hubungan Mitra (PRM—Partner Relationship

Management).

PERUMUSAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI

Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan

oilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan

strategis. Implementasi strategis merupakan proses di mana beberapa

strategi dan kebijakan diubah menjadu tindakn melalui pengembangan

program, anggaran, dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya

baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan akan tetapi

implementasi merupakan kunci suksesnya sari manajemen strategic.

Implementasi bertujuan agar strategi yang telah dibuat tidk hanya

dirumuskan dan tertulis saja tetapi ada kerja nyata sebagai bentuk dari

pengimplementasiannya, baik dalam perencanaan strategis, agar

benar-benar dapat mencapai arah yang telah ditentukan, serta orang-

orang yang terlibat akan mampu bekerja dengan sukses. Untuk

menentukan apakah implementasi strategi dapat terlaksan

sebagaimana mestinya atau tidak, manajemen mutlak melakukan tiga

jenis tindakan, yaitu dengan melakukan pengawasan, membuat

penilaian, dan menciptakan suatu system umpan yang sifatnya strategi

pula. Dalam berbagai bahan pustaka tentang teori manajemen,

khususnya tentang fungsi-funsi manajerial, terlibat bahwa fungsi-

fungsi tersebut pada dasarnya berintikan pandangan pentingnya

peerncanaan, pelaksanaan, serta pengawasan.

Implementasi Strategis

Proses ini meliputi kegiatan-kegiatan, menghubungkan harapan-

harapan dengan organisasi, orang-orang, dan peningkatan kinerja.

Factor-faktor atau pilar yang harus dipertimbangkan dalam proses

implementasi :

- Desain tugas

- Struktur organisasi

- Kompensasi

- Sistem

- Proses

- Teknologi

Semua factor tersebut termasuk program pelatihan dan pengembangan

perlu dipertimbangkan agar strategi diterapkan dalam kegiatan sehari-

hari secara efektif.

UMPAN BALIK DAN PENGENDALIAN

Ketika melaksankan strateginya, perusahaan perlu menelusuri

hasilnya, dan memantau perkembangan baru. Beberapa lingkungan

bersifat stabil dari tahun ke tahun. Yang lain perlahan-lahan

berevolusi dengan urutan langkah yang dapat diperkirakan. Namun

ada juga lingkungan yang mengalami perubahan yang besar, cepat

dan tidak dapt diramalkan. Meskipun demikian, perusahaan harus

menijau ulang dan merevisi kegiatan pelaksanaan, program,

strategi, atau bahkan tujuannya.

Kesesuaian strategi perusahaan dengan lingkungan akhirnya

berkurang karena perubahan lingkungan pasar hampir selalu lebih

cepat dari perubahab 7-S perusahaan. Jadi, mungkin saja suatu

perusahaan tetap efisien, tetapi kehilangan efektivitasnya. Seperti

pernyataan Peter Drucker bahwa lebih penting mengerjakan hal

yang benar (efektif) daripada mengerjakan sesuatu dengan benar

(efisien). Perusahaan yang sukses berhasil dalam kedua hal

tersebut.

Sekali organisasi gagal untuk menggapai prubahan lingkungan,

akan semakin sulit baginya untuk meraih kembali keunggulannya.

Seperti yang terjadi pada Lotus Development Corporation

Perangkat Lunak Lotus 1-2-3 nya. Pernah menjadi program

perangkat lunak terkemuka di dunia dan sekarang pangsa pasarnya

dalam perngkat desktop anjlok sampai begitu rendah sehingga para

analisis bahkan sangat sulit untuk melacaknya

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Perencanaan strategis bisnis adalah suatu penetapan langkah-langkah yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan bisnis yaitu laba dengan melakukan

pendekatan terhadap faktor-faktor yang menentukan terhadap keberhasilan

suatu bisnis.

2. Pihak yang memerlukan perencanaan strategi bisnis adalah Investor yang

potensial perbankan, konsultan, staf karyawan, pemasok barang dan

bahkan konsumen akan mempelajari rencana bisnis ini. Sebuah rencana

bisnis dapat dinilai oleh pembaca dengan memberikan bobot penilaian

sangat bagus, bagus, sedang, dan kurang baik.

3. Manfaat dan peranan penting perencanaan stategi bisnis adalah

Menentukan batasan/usaha bisnis; memberikan arah perusahaan;

mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan; menjaga kebijakan yang

taat asas dan hukum; menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi;

memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.

4. Proses perencanaan strategi bisnis

a. Misi bisnis

b. Lingkungan eksternal

c. Lingkungan internal

d. Formulasi sasaran

e. Formulasi strategi

f. Formulasi program

g. Implementasi

h. Umpan balik dan pengendalian