[makalah] file service pada sistem terdistribusi

27
FILE SERVICE Pendahuluan Distributed File System (File Sistem Terdistribusi) disingkat DFS adalah file sistem yang mendukung sharing files dan resources dalam bentuk penyimpanan persistent di sebuah network. File server pertama kali didevelop pada tahun 1970 dan Sun NFS (Network File System) menjadi DFS pertama yang banyak digunakan setelah awal pemunculannya di tahun 1985. DFS yang terkenal selain NFS adalah AFS (Andrew File System) dan CIFS (Common Internet File System). Sebuah file server menyediakan file service ke client. Dari sisi client terdapat interface untuk file service dalam hal operasi primitif file, seperti membuat file (create), menghapus (delete) dan read / write file. Komponen perangkat keras utama yang mana file server mengontrolnya adalah sebuah local storage (umumnya disk drive / HDD). Ditempat itulah file-file tersimpan dan dari tempat tersebut request client meretrive file. Pada DFS client, server dan juga perangkat penyimpanan merupakan mesin terpisah dalam sebuah lingkungan terdistribusi (Intranet). Jadi, aktifitas layanan (service) dibawa melewati jaringan (network), jadi selain sistem memiliki satu data terpusat, sistem memiliki beberapa perangkat penyimpanan independent. Konfigurasi konkret dan juga implementasi dari sebuah DFS dapat beragam bentuknya. Dalam beberapa konfigurasi, server berjalan sebagai dedicated machine (layanan terpusat) atau juga menjadi server dan client. DFS dapat diimplementasikan sebagai bagian dari Sistem Operasi

Upload: headwearstuffs

Post on 11-Dec-2014

864 views

Category:

Documents


141 download

DESCRIPTION

File Service pada Sistem Terdistribusi

TRANSCRIPT

Page 1: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

FILE SERVICE

Pendahuluan

Distributed File System (File Sistem Terdistribusi) disingkat DFS adalah file sistem

yang mendukung sharing files dan resources dalam bentuk penyimpanan persistent di sebuah

network. File server pertama kali didevelop pada tahun 1970 dan Sun NFS (Network File

System) menjadi DFS pertama yang banyak digunakan setelah awal pemunculannya di tahun

1985. DFS yang terkenal selain NFS adalah AFS (Andrew File System) dan CIFS (Common

Internet File System).

Sebuah file server menyediakan file service ke client. Dari sisi client terdapat interface

untuk file service dalam hal operasi primitif file, seperti membuat file (create), menghapus

(delete) dan read / write file. Komponen perangkat keras utama yang mana file server

mengontrolnya adalah sebuah local storage (umumnya disk drive / HDD). Ditempat itulah

file-file tersimpan dan dari tempat tersebut request client meretrive file. Pada DFS client, server

dan juga perangkat penyimpanan merupakan mesin terpisah dalam sebuah lingkungan

terdistribusi (Intranet). Jadi, aktifitas layanan (service) dibawa melewati jaringan (network), jadi

selain sistem memiliki satu data terpusat, sistem memiliki beberapa perangkat penyimpanan

independent. Konfigurasi konkret dan juga implementasi dari sebuah DFS dapat beragam

bentuknya. Dalam beberapa konfigurasi, server berjalan sebagai dedicated machine (layanan

terpusat) atau juga menjadi server dan client. DFS dapat diimplementasikan sebagai bagian dari

Sistem Operasi Terdistribusi dengan sebuah layer software yang tugasnya mengatur

komunikasi antara sistem operasi konvensional dan file system.

Parameter untuk mancapai DFS adalah transparansi. Secara ideal, DFS terlihat sebagai

bentuk file system terpusat, faktor keseragaman (multiplicity) dan penyebaran server serta

perangkat penyimpanan tidak terlihat oleh user. Oleh karena itu interface client yang digunakan

program tidak akan membedakan antara file local dan remote. Semuanya tergantung dari

implementator DFS untuk mengalokasikan file-file dan menyusun transportasi data. Kelebihan

lain dari DFS adalah peningkatan performa. Yang menjadi tolak ukur pengukuran

performa DFS adalah waktu yang dibutuhkan untuk merespon request layanan.

Page 2: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

Saling berbagi media penyimpanan informasi sudah menjadi sesuatu hal yang penting

dalam resource sharing. Desain service file terdistribusi yang baik adalah menyediakan akses

distribusi file dengan performansi dan realibilitas yang sama atau lebih baik dari penyimpanan

file-file dalam disk local dalam bentuk transparent.

Desain skala besar dari proses sistem penyimpanan baca tulis file pada wide area

menimbulkan masalah pada load balancing, reliabilitas, avaibility dan security. File sistem yang

terdistribusi mengemulasikan fungsionalitas dari file sistem tak terdistribusi untuk program

client yang berjalan pada komputer remote. File sistem terdistribusi juga

menyediakan hal-hal pokok untuk pengorganisasian komputer yang berbasiskan jaringan

intranet.

Layanan File Terdistribusi :

Layanan Dasar

Tempat penyimpanan tetap untuk data dan program

Operasi terhadap file (create, open, read,…)

Multiple remote clients (dalam intranet)

File sharing

Menggunakan semantic one-copy update umum, melalui RPC

Perkembangan baru

Persistent object stores (storage of objects)

Persistent Java, Corba, …

Replikasi, caching keseluruhan file

Multimedia terdistribusi (contoh: file server Tiger video)

Sistem file terdistribusi bertujuan untuk mencontoh fungsi dari sistem file non‐

terdistribusi pada program klien yang berjalan di komputer‐komputer dalam suatu jaringan.

Dimulai dengan pembahasan mengenai sistem storage terdistribusi dan non‐terdistribusi. Sistem

file awalnya dikembangkan untuk sistem komputer terpusat dan komputer desktop sebagai

fasilitas sistem operasi yang menyediakan antarmuka pemrograman yang bagus dalam

storage disk. Setelah itu, mereka menambahkan fasilitas seperti kontrol akses dan mekanisme

file‐locking yang membuatnya menjadi lebih berguna dalam pengiriman data dan program.

Page 3: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

Sistem file terdistribusi mendukung pengiriman informasi dalam bentuk file dan sesumber

hardware dalam bentuk storage lewat intranet. File service yang telah dirancang dengan

baik menyediakan akses ke file yang disimpan pada server dengan performance yang sama

atau bahkan lebih baik dari file yang disimpan pada local disk. Desainnya disesuaikan

dengan performance dari jaringan lokal dan oleh karena itulah menjadi yang paling efektif

dalam menyediakan pengiriman storage untuk digunakan di intranet.

Gambar Service Terdistribusi

File Service

File service adalah suatu perincian atau pelayanan dari file system yang ditawarkan

pada komputer client. Suatu file server adalah implementasi dari file service dan berjalan pada

satu atau lebih mesin. File itu sendiri berisi dari nama, data dan atribut file seperti

kepemilikan file, ukuran, waktu pembuatan file dan hak akses file. File sistem merupakan

mekanisme penyimpanan on-line serta untuk akses, baik data maupun program yang berada

dalam sistem operasi.

Page 4: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

File System merupakan struktur logika yang digunakan untuk mengendalikan akses

terhadap data yang ada pada disk. File System menyediakan mekanisme untuk

penyimpanan data dan program yang dimiliki oleh sistem operasi serta seluruh pengguna

dari sistem computer

File System terdiri dari dua bagian:

• Kumpulan file yang masing-masingnya menyimpan data-data yang

berhubungan

• Struktur direktori yang mengorganisasi dan menyediakan informasi mengenai seluruh

file dalam system

Masing-masing Sistem Operasi menggunakan cara yang berbeda dalam mengatur dan

mengendalikan akses data dalam disk. Cara pengaturan dan pengendalian ini tidak

bergantung pada spesifikasi dari perangkat keras. Misalnya suatu hard disk dengan

spesifikasi yang sama dapat menggunakan file system yang berbeda. Struktur logika dari

suatu hard disk memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja, daya tahan, dan

pengembangan dari suatu disk. Penetepan file system dalam suatu disk dilakukan pada saat

disk tersebut di format.

File System merupakan interface yang menghubungkan sistem operasi dengan disk.

Ketika program aplikasi yang sedang dijalankan memerlukan pembacaan file dari hard

disk, sistem operasi meminta file system untuk membuka file yang diinginkan. File

system harus mengetahui lokasi penyimpanan file yang dibaca. Setelah menemukan

lokasinya, file system membaca data yang ada dan mengirimkan data tersebut pada sistem

operasi.

Atribut File

File adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada penyimpanan

sekunder. Atribut file terdiri dari :

1. Nama

Page 5: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

Merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam bentuk yang bisa dibaca oleh

manusia (human readable form)

2. Type

Dibutuhkan untuk sistem yang mendukung beberapa tipe berbeda

3. Lokasi

Merupakan pointer atau penunjuk ke device dan lokasi file pada device tersebut berada

4. Ukuran (Size)

Ukuran file pada saat itu, baik dalam byte, huruf ataupun blok

5. Proteksi

Informasi mengenai kontrol akses, misalnya siapa saja yang boleh membaca, menulis

dan mengeksekusi file

6. Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna

Informasi ini biasanya disimpan untuk :

Pembuatan file

Modifikasi terakhir yang dilakukan pada file

Penggunaan terakhir file

Atribut FilePanjang file

Membuat timestampMembaca timestampMenulis timestampAtribut timestampJumlah reference

PemilikTipe file

Daftar kontrol akses

Karakteristik File System

File system bertugas dalam organisasi, storage, retrieval (memperbaiki), penamaan,

sharing, dan proteksi terhadap files. File dikirim ke dalam disk atau non-volatile storage

media lainnya. File meliputi data dan atribut. File system didesain untuk menyimpan

Page 6: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

dan mengatur banyak dan besar file dengan fasilitas untuk membuat, memberi nama dan

menghapus file. File system juga bertanggung jawab untuk pengontrolan dari akses file,

akses terbatas ke file oleh user yang berhak dan tipe-tipe dari akses yang diminta.

Operasi pada file (=data + atribut)

Create/delete

Query/modifikasi atribut

Open/close

Read/write

Akses kontrol

Organisasi penyimpanan

Struktur direktori (hirarki, pathname)

Metadata (pengaturan informasi file) : atribut file, informasi struktur

direktori, dll.

Struktur File System

Berikut ini merupakan struktur dari sistem file :

Modul direktori : menghubungkan nama file dengan ID file

Modul File : menghubungkan ID dengan file tertentu

Modul Akses Kontrol : memeriksa permission utuk operasi yang diminta

Modul Akses File : read / write data file atau atribut

Modul Blok : akses dan alokasi blok disk

Modul Perangkat : disk I/O dan buffering

Page 7: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

Kebutuhan sistem file terdistribusi

Transparency

Keseimbangan antara flesibilitas dan skalabilitas terhadap kompleksitas dan

performansi dalam desainnya. Client tidak menyadari adanya lingkungan

terdistribusi. Transparency dalam File System Terdistribusi:

Access Transparency

Suatu client tidak mengetahui bahwa file-file di distribusikan dan dapat

mengaksesnya dengan cara yang sama seperti file lokal yang diakses.

Location Transparency

Suatu nama konsisten mencakup lokal seperti halnya file yang jauh. Nama dari

suatu file tidak memberi tahu lokasinya.

Concurrency Transparency

Semua client mempunyai pandangan yang sama dari suatu status file sistem.

Ini berarti bahwa jika satu proses sedang memodifikasi suatu file, proses lain

yang berada pada suatu sistem yang sedang mengakses file tersebut akan dapat

melihat modifikasi tersebut di dalam suatu cara yang jelas.

Failure Transparency

Suatu client dan client program perlu beroperasi dengan tepat setelah adanya

suatu kegagalan server.

Heterogenity

File service harus dapat menyediakan layanan walaupun berbeda hardware dan

operating system platform.

Scalability

Suatu file sistem harus dapat bekerja dengan baik di dalam lingkungan yang

kecil dan juga dapat bekerja dalam skala yang besar.

Replication Transparency

Untuk mendukung skalabilitas, kita mungkin dapat membuat tiruan suatu file

menyebrangi beberapa server.

Migration Transparency

Page 8: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

Suatu file harus dapat berpindah tanpa sepengetahuan clientnya.

Concurrent File Updates

Perbaruan file serentak bersamaan antara file server dan client. Kebanyakan arah sistem

mengikuti standar UNIX dalam memberikan pelayanan advisory atau mendatory file

atau record file level locking.

File Replication

Replikasi dapat untuk share load, untuk mempertinggi fault tolerance, dan untuk

mempertinggi scalability. Kebanyakan sistem yang ada dapat melayani caching dengan

replication terbatas. Sebagian dapat melayani full replication.

Hardware dan Operating Systems

Heterogenitas atau kesamaan adalah kebutuhan yang sangat penting dalam melayani

keterbukaan.

Fault Tolerance

Service harus terus menerus beroperasi walaupun terjadi kesalahan atau error pada client

ataupun server

Consistency

Ketika file‐file direplikasi atau di‐cache pada site yang berbeda, ada delay yang tak bisa

dihindari pada propagasi modifikasi dari satu site ke set lain yang membawa copy, dan

ini bisa menghasilkan beberapa deviasi dari one‐copy semantic.

Security

Semua sistem melayani mekanisme akses kontrol berbasiskan daftar akses kontrol (access

control lists)

Efficiency

Sistem harus dapat melayani perbandingan performance apakah lebih baik atau tidak.

Komponen File Service

File service memiliki komponen-komponen sebagai berikut :

1.      File Service

Page 9: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

File service adalah suatu perincian atau pelayanan dari file system yang ditawarkan

pada komputer client. Suatu file server adalah implementasi dari file service dan berjalan

pada satu atau lebih mesin. File itu sendiri berisi dari nama, data dan atribut file seperti

kepemilikan file, ukuran, waktu pembuatan file dan hak akses file.

2.      Directory Service

Directory service merupakan sebuah service yang digunakan untuk menghubungkan

semua resource yang ada pada jaringan dan berperan semacam sebuah buku telpon raksasa.

Directory service pada NT 4 mempunyai peran penting dalam mengatur proses logon dan

administrasi security secara terpusat.

Pada generasi DS yang lebih lanjut, Microsoft memperkenalkan ADS yang disertakan

bersama OS Windows 2000 server. ADS generasi kedua ini mempunyai kemampuan yang

jauh lebih besar daripada pendahulunya. Selain itu Microsoft juga mempermudah

administrasi dari ADS dengan menggunakan system hierarchical view dan multimaster.

3.      Naming Service

Suatu name service dapat menyimpan kumpulan satu atau lebih konteks penamaan

yaitu sehimpunan keterkaitan antara nama dan atribut objek, seperti user, komputer, services,

dan remote object.

a. Location independence :

File dapat dipindahkan tanpa penggantian nama. Hal-hal yang umum untuk penamaan file dan direktori :

1. Mesin + nama path e.g / machine / path atau machine : path

2. Mounting File sistem secara remote kedalam hirarki local file

3. Single name space yang sama pada semua mesin

b. Dua level penamaan :

Nama simbolik yang dilihat user dan nama binary yang dilihat oleh sistem.

Page 10: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

Hal-hal yang dibutuhkan untuk standar penamaan Name Service :

Penamaan unik yang standard

Konsistensi

Scalability

Performance dan Availability

Mudah menyesuaikan terhadap perubahan

Perlindungan kegagalan

Pilihan Desain dalam File Service

Stateful

Server menyimpan informasi tentang file yang terbuka, dan posisi file

sekarang (current position)

Open (dibuka) sebelum access dan kemudian ditutup

Menyediakan file locks

Performa yang lebih baik – pesan yang lebih pendek, dimungkinkan untuk read-

ahead

Server failure - kehilangan state

Client failure - tables fill up

Stateless

Server tidak menyimpan state informasi

Operasi file harus mengandung semua yang diperlukan (memuat pesan yang

lengkap)

Dapat dengan mudah di-recovery apabila terjadi client ataupun server crash

Membutuhkan extra lock server untuk mempertahankan state

Perancangan file server yang lebih simpel

Page 11: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

Arsitektur File Service

Layanan Flat File (Flat file service)

Beroperasi pada isi file

Unique File Identifier (UFID)

Penterjemahan dari UFIDs ke lokasi file

Layanan Directori (Directory Service)

Directory

o Conventional file (client terhadap layanan flat file)

Page 12: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

o Memetakan text names ke ufids

Operasi

o Memerlukan fileid, machine readable ufid sebagai parameter

o Locate file (lookup)

o Add/delete file (addname/unname)

o Mencocokkan nama file terhadap ekspresi regular (getnames)

Modul Client

Menyediakan aplikasi untuk mengakses layanan file jarak jauh secara transparan

Menyimpan status (state): open files, positions

Mengetahui lokasi jaringan dari flat file dan directory server

Layanan Flat file melalui RPC interface

Digunakan oleh modul client, bukan user programs

o FileId (UFID) mendefinisikan file secara tunggal

o Mengirim pesan invalid jika file tidak ada atau akses yang tidak wajar.

o Read/Write; Create/Delete; Get/SetAttributes

No open/close (unlike UNIX)

o Akses secara langsung dan segera dengan FileId

o Read/Write mengidentifikasi saat dimulai

Meningkatkan fault-tolerance

o Operations idempotent kecuali Create, dapat diulang (semantic atleast-once

RPC)

Page 13: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

o Stateless service

Contoh Distributed File System

File server pertama kali didevelop pada tahun 1970 dan Sun NFS (Network File System)

menjadi DFS pertama yang banyak digunakan setelah awal pemunculannya di tahun 1985. DFS

yang terkenal selain NFS adalah AFS (Andrew File System) dan CIFS (Common Internet File

System).

New developments :

AFS, Andrew file system (CMU 1986)

Whole-file serving (64kbytes), whole-file caching (pada local client disk, ratusan file

yang baru digunakan)

NFS protocol (precise one-copy update semantics)

Spritely NFS: memperluas open/close dengan state info yang disimpan di

server, menambah server callbacks untuk memberitahu tentang cache entries

WebNFS (Program Internet dapat berinteraksi secara langsung ke NFS server, bypassing

mount).

xFS (serverless network, file serving bertanggung jawab terhadap distribusi diantara

LAN)

NFS (Network File System)

Network File System (NFS) merupakan sebuah protokol yang dikembangkan oleh Sun

Microsystem pada tahun 1984 dan NFS didefinisikan dalam RFC 1094, 1813 dan 3530 sebagai

“DFS” yang mengijikan sebuah komputer untuk mengakses file melalui network serasa akses

file di disk local. NFS merupakan protokol yang sangat mendukung dalam pengaplikasian suatu

file system yang terdistribusi.

Page 14: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

Tujuan dari NFS adalah untuk memungkinkan terjadinya pertukaran sistem berkas secara

transparan antara mesin-mesin bebas tersebut. Hubungan yang terjadi di sini didasarkan pada

hubungan client-server yang menggunakan perangkat lunak NFS server dan NFS client yang

berjalan diatas workstation.

NFS didesain agar dapat beroperasi di lingkungan ataupun jaringan yang heterogen yang

meliputi mesin, platform, sistem operasi, dan arsitektur jaringan. Ketidaktergantungan ini didapat

dari penggunaan RPC primitif yang dibangun diatas protokol External Data Representation

(XDR).

Jika misalnya terjadi sebuah pertukaran sistem berkas antara server dan client , maka

pertukaran sistem berkas yang terjadi disini harus dipastikan hanya berpengaruh pada tingkat

client dan tidak mempengaruhi sisi server , karena server dan client adalah mesin yang berbeda

dan sama-sama bebas. Untuk itu, mesin client harus melakukan operasi mount terlebih dahulu

agar remote directory dapat diakses secara transparan.

Caching dalam NFS

Indispensable untuk performance

Caching

Page 15: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

o Menyimpan data yang baru saja dipakai (file pages, directories, file attributes) dalam

cache

o Updates data in cache untuk kecepatan

o Ukuran block biasanya 8kbytes

Server caching

o Cache dalam server memory (UNIX kernel)

Client caching

o Cache dalam client memory, local disk

Server caching

Menyimpan data dalam server memory

Read-ahead: anticipate pages mana yang dibaca

Delayed write

o Update dalam cache; menulis ke disk secara periodic (UNIX sync ke synchronise

cache) atau ketika membutuhkan tempat.

o Which contents seen by users depends on timing

Write through

o Cache dan menulis ke disk (reliable, poor performance)

Write pada saat menutup

o Menulis ke disk hanya ketika menerima commit (cepat tetapi bermasalah dengan files

open untuk waktu yang lama).

Client caching

Berpotensi terhadap masalah konsistensi

o Menmbulkan berbagai versi, bagian file, … karena proses menulis yang di-delay

o Clients melakukan polling server untuk memeriksa apakah proses copy masih valid

Timestamp method

o Tag untuk chek validasi terakhir dan waktu modifikasi terakhir,

o Copy valid jike waktu secak check terkahir kurang dari freshness interval, atau waktu

modifikasi pada modification time pada server yang sama.

Page 16: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

o Choose freshness interval secara adaptive, 3-30 sec untuk files, 30-60 second untuk

directories

o Untuk small freshness interval, berpotensi heavy load pada network

Reads

o Perform validity check ketika cache entry digunakan

o Jika tidak valid, request data dari server

o Several optimisations untuk mengurangi traffic

o Recent updates tidak sealalu visible

Writes

o When page dimodifikasi, diberi tanda kotor (dirty)

o Dirty pages flushed asynchronously, periodically (client’s synch) dan pada saat close

Not truly one-copy update semantics.

Protokol NFS

NFS umumnya menggunakan protokol Remote Procedure Call (RPC) yang berjalan di

atas UDP dan membuka port UDP dengan port number 2049 untuk komunikasi antara client

dan server di dalam jaringan. Client NFS selanjutnya akan mengimpor sistem berkas remote

dari server NFS, sementara server NFS mengekspor sistem berkas lokal kepada client.

Mesin-mesin yang menjalankan perangkat lunak NFS client dapat saling berhubungan

dengan perangkat lunak NFS server untuk melakukan perintah operasi tertentu dengan

menggunakan request RPC. Adapun operasi-operasi yang didukung oleh NFS adalah sebagai

berikut:

Mencari berkas di dalam direktori.

Membaca kumpulan direktori.

Memanipulasi link dan direktori.

Mengakses atribut berkas.

Membaca dan menulis berkas.

Page 17: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

Perlu diketahui bahwa server NFS bersifat stateless , yang artinya setiap request harus

mengandung argumen yang penuh dan jelas sebab server NFS tidak menyimpan sejarah

informasi request . Data yang dimodifikasi harus di commit ke server sebelum hasilnya di

kembalikan ke client . NFS protokol tidak menyediakan mekanisme concurrency-control.

Beberapa manfaat NFS diantaranya ialah :

Lokal workstations menggunakan ruang disk lebih kecil

Pemakai tidak harus membagi direktori home pada setiap mesin di jaringan

Direktori home dapat di set up pada NFS server dan tersedia melalui jaringan

Device penyimpanan seperti floppy disk, CDROM drives, dll dapat digunakan oleh

mesin lainnya

Kerugian / Kelemahan NFS :

Desain awal hanya untuk jaringan yang lokal dan tertutup

Security

Congestion (Traffic yang tinggi bisa menyebabkan akses lambat)

AFS (Andrew File System)

AFS menyediakan akses transparan ke remote shared file untuk program UNIX yang

berjalan di workstation. Akses ke AFS file menggunakan file UNIX normal primitif, meng‐

enable program UNIX yang ada to aksesfile tanpa modifikasi atau rekompilasi.

Perbedaan mencolok antara NFS dan AFS terletak pada desain dan

implementasinya. AFS didesain dengan performa baik untuk jumlah penggunak aktif yang

lebih besar daripada didtem file terdistribusi lainnya. AFS memiliki dua karakteristik desain

yang luar biasa:

Whole‐file serving : seluruh isi direktori dan file di transmisikan ke komputer

client oleh server AFS. (di AFS3, file yang ukurannya lebih dari 64kbytes

ditransfer dalam 64kbyte chunks).

Whole‐file caching : setiap kali copy dari sebuah file atau chunk telah

Page 18: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

ditransfer ke komputer client, maka akan disimpan di cache di local disk. Cache

tersebut mengandung ratusan file yang telah digunakan oleh komputer tersebut

dan bersifat permanen.

Skenario yang mengilustrasikan operasi AFS:

Ketika proses user di komputer client menyetakan sebuah open sistem call pada

sebuag file yang merupakan shared file dan tidak ada copy dari file tersebut pada local

chace, server memuat dimana file diletakkan dan dikirim poermintaan untuk copy

dari file tersebut

Copian tersebut disimpan di local UNIX file sistem pada komputer client.

Subsequent read, write dan operasi lainnya pada file oleh proses pada komputer

client diterapkan pada copian tersebut.

Ketika proses di komputer client menyatakan sebuah close system call, jika isi

copian tersebut telah terupdate, maka akan dikirim kembali nke server. Server

akan meng‐ update isi dan timestamp file. Dan kopian pada local disk akan tetap,

mungkin saja akan digunakan lagi pada komputer tersebut.

Implementasi

AFS mengimplementasikan 2 komponen software yang disebut Vice dan Venus. Vice

adalah nama untuk software yang berjalan di server dan venus untuk yang berjalan di client.

File yang tersedia bagi proses di workstation dapat berasal dari local maupun shared file.

Local file di hendel sebagai normal UNIX file. File tersebut disimpan di disk worksstation dan

hanya dapat digunakan oleh proses local. Shared file tersimpan di server dan copiannya

dicache pada local disk workstation.

Kernel UNIX ditiap workstation dan server adalah modifikasi dari BSD UNIX.

Desain modifikasi ini untuk menangkap open, close dan file sistem call lainnya ketika merujuk

pada shared file dan melewatkannya ke proses pada venus pda komputer client/worstation.

Page 19: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

Sebuah partisi pada local disk pada tiap workstation digunakan sebagai cache, yang

memuat copian dari shared file. Venus akan mengatur penggunaan cache ini, membuang file

yang paling tidak dibutuhkan bisa ada file yang akan diterima dari server sedangkan cache sudah

full.

Implementasi dari file sistem call pada AFS

Page 20: [Makalah] File Service pada Sistem Terdistribusi

Daftar Pustaka

http://heniagustina.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

http://te.ugm.ac.id/~risanuri/distributed/ringk/bab08.pdf

http://arfriandi.net/wp-content/uploads/2012/12/5_File-Service.pdf

http://erwin-sunarya.blogspot.com/2012/04/file-service-terdistribusi.html