makalah ekologi tumbuhan

34
MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN EKOSISTEM Dosen Pembimbing: Prima Wahyu Titisari,S.Si.M,Si Disusun Oleh: Revina sri utami (116511322) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2013

Upload: revina-sri-utami

Post on 24-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

    EKOSISTEM

    Dosen Pembimbing:

    Prima Wahyu Titisari,S.Si.M,Si

    Disusun Oleh:

    Revina sri utami

    (116511322)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

    JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS ISLAM RIAU

    PEKANBARU

    2013

  • KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang

    telah memberikan rahmat dan karunia-Nya , Sehingga penulis dapat

    menyelesaikan Makalah ekologi hewan Dengan Judul Ekosistem

    Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang

    mendorong atau memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih

    efisien. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prima Wahyu

    Titisari,S.Si.M,Si sebagai dosen pembimbing dalam menyerahkan penyusunan

    bahan ajar ini.

    Bahan ajar ini disajikan secara sistematis dan kami sebagai penulis

    berusaha untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan supaya mudah

    di mengerti oleh semua mahasiswa/i. Selain itu,untuk mempermudah dalam

    memahami makalah ini disusun atas beberapa info tambahan dari buku dan

    internet.

    Akhir kata, tiada gading yang tak retak,demikian pula dengan makalah ini,

    masih jauh dari sempurna. Oleh karena Itu kami sebagai penulis Mohon maaf jika

    ada kesalahan dalam penulisan laporan ini. Saran dan kritik dari ibu/bapak sangat

    kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat

    bermanfaat.

    Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.

    Pekanbaru, 10 april 2014

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR...............................................................................................2

    DAFTAR ISI............................................................................................................3

    BAB I : Pendahuluan...............................................................................................4

    BAB II : A. Populasi................................................................................................7

    B. Komunitas..........................................................................................11

    C. Ekosistem...........................................................................................18

    D. Klimatologi Ekosistem......................................................................23

    E. Edaphis Ekosistem.............................................................................28

    BAB III : Kesimpulan............................................................................................30

    DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................32

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Ekologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos

    yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi

    diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup

    maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita

    mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.

    Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel

    (zoologiwan Jerman, 1834-1914).

    Ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

    hubungan makluk hidup dan lingkungannya. Bumi memiliki banyak sekali jenis-

    jenis mahkluk hidup, mulai dari tumbuhan dan binatang yang sangat kompleks

    hingga organisme yang sederhana seperti jamur, amuba dan bakteri. Meskipun

    demikian semua mahkluk hidup tanpa kecuali, tidak bisa hidup sendirian. Masing-

    masing tergantung pada mahkluk hidup yang lain ataupun benda mati di

    sekelilinganya. Misalnya seekor kijang membutuhkan tumbuh-tumbuhan tertentu

    untuk makanan, jika tumbuhan di lingkungan sekitarnya dirusak maka kijang

    tersebut harus berpindah atau mati kelaparan. Sebaliknya tumbuhan agar bisa

    hidup juga tergantung pada binatang untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

    Kotoran binatang, bangkai binatang maupun tumbuhan, menyediakan berbagai

    nutrisi yang bermanfaat bagi tanaman.

    Ilmu ekologi pada dasarnya menjelaskan hubungan antara organisme

    -tumbuhan maupun hewan- dengan lingkungannya. Sifat setiap benda hidup

    dimengerti dari segi hubungannya. Bukan hanya dengan alam secara fisik

    -termasuk tanah, air dan iklim- tetapi juga dengan benda hidup lain dalam suatu

    pola saling ketergantungan yang dinamakan ekosistem. Contoh ekosistem dari

    Sumatera adalah hutan tropis dataran rendah, hutan mangrov, sungai, lahan basah

    gambut, dll.

  • Gambar 1. Jenis-Jenis Ekologi Tumbuhan

    Mempelajari ekologi sangat penting, karena masa depan kita sangat tergantung

    pada hubungan ekologi di seluruh dunia. Meskipun perubahan terjadi di tempat

    lain di bumi ini, namun akibatnya akan kita rasakan pada lingkungan di sekitar

    kita. Meskipun ekologi adalah cabang dari biologi, namun seorang ahli ekologi

    harus menguasai ilmu lain seperti kimia, fisika, dan ilmu komputer. Ekologi juga

    berhubungan dengan bidang ilmu-ilmu tertentu seperti geologi, meteorologi, dan

    oseanografi, guna mempelajari lingkungan dan hubungannya antara tanah, air, dan

    udara. Pendekatan dari berbagai ilmu membantu ahli ekologi untuk memahami

    bagaimana lingkungan nonhidup mempengaruhi mahkluk hidup. Hal ini juga bisa

  • membantu untuk memperkirakan atau meramalkan dampak dari masalah

    lingkungan seperti hujan asam atau efek rumah kaca.

    Ahli ekologi mempelajari organisasi alam dalam tiga tingkatan:

    1. Populasi,

    2. Komunitas,

    3. Ekosistem

    Gambar 2 : Tingkatan Organisasi Alam

    Mereka menganalisa struktur, aktifitas dan perubahan yang terjadi di

    dalam dan diantara tingkatan-tingkatan ini. Ahli ekologi biasanya bekerja di

    lapangan, mempelajari cara kerja alam. Mereka sering berada di wilayah yang

    terisolasi seperti di sebuah kepulauan dimana hubungan antara tanaman dan

    binatang mungkinlebih sederhana dan mudah untuk dipahami. Misalnya ekologi

    dari Isle Royale sebuah pulau di danau Superior telah dipelajari secara luas.

    Banyak ilmuwan yang mengfokuskan pada cara memecahkan suatu masalah,

    seperti bagaimana cara mengendalikan efek kerusakan polusi udara dan air yang

    berpengaruh terhadap mahkluk hidup.

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Defenisi Lengkap Tentang Populasi, Komunitas, dan

    Ekosistem !

    2.1.1 Populasi

    Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama,

    yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.

    Misalnya semua rusa di isle royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan

    pohon-pohon cemara. Ahli ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan

    pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan

    kondisi-kondisi lingkungan.

    Gambar 3 : Populasi Tumbuhan (Cemara)

    a.Ciri-ciri dasar populasi

    ada dua ciri dasar populasi, yaitu :ciri biologis, yang merupakan ciri-ciri

    yang dipunyai oleh individu-individu pembangun populasi itu, serta ciri-ciri

    statistik, yang merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok individu-

    individu yang berinteraksi satu dengan lainnya

    1. Ciri- ciri biologi

    Seperti halnya suatu individu, suatu populasi pun mempunyai ciri- ciri

    biologi, antara lain :

  • a) Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang si fatnya

    ada yang konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu

    (umur)

    b) Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh,

    berdiferensiasi, menjadi tua = senessens, dan mati)

    c)Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons

    terhadap perubahan lingkungan

    d) Mempunyai hereditas

    2. Ciri- ciri statistic

    Ciri- ciri statistik merupakan ciri- ciri kelompok yang tidak dapat di terapkan

    pada individu, melainkan merupakan hasil perjumpaan dari ciri- ciri individu

    itu sendiri, antara lain:

    a) Kerapatan (kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut

    parameter- parameter utama yang mempengaruhi seperti natalitas, mortalitas,

    migrasi, imigrasi, emigrasi.

    b) Sebaran (agihan, struktur) umur

    c)Komposisi genetik (gene pool = ganangan gen)

    d) Dispersi(sebaran individu intra populasi

    b. Faktor yang menentukan populasi

    Jumlah dari suatu populasi tergantung pada pengaruh dua kekuatan dasar.

    Pertama adalah jumlah yang sesuai bagi populasi untuk hidup dengan kondisi

    yang ideal. Kedua adalah gabungan berbagai efek kondisi faktor lingkungan

    yang kurang ideal yang membatasi pertumbuhan. Faktor-faktor yang

    membatasi diantaranya ketersediaan jumlah makanan yang rendah, pemangsa,

    persaingan dengan mahkluk hidup sesama spesies atau spesies lainnya, iklim

    dan penyakit. jumlah terbesar dari populasi tertentu yang dapat didukung oleh

    lingkungan tertentu disebut dengan kapasitas beban lingkungan untuk spesies

    tersebut. Populasi yang normal biasanya lebih kecil dari kapasitas beban

    lingkungan bagi mereka disebabkan oleh efek cuaca yang buruk, musim

  • mengasuh bayi yang kurang bagus, perburuan oleh predator, dan faktor-faktor

    lainnya.

    c. Faktor-faktor yang merubah populasi

    Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu.

    Kadangkala perubahan ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam. Misalnya

    perubahan curah hujan bisa menyebabkan beberapa populasi meningkat

    sementara populasi lainnya terjadi penurunan. Atau munculnya penyakit-

    penyakit baru secara tajam dapat menurunkan populasi suatu spesies tanaman

    atau hewan.

    d. Faktor-faktoryang mempengaruhi penyebaran populasi:

    1) Distribusi sumberdaya

    2) Perilaku sosial (pada hewan)

    3) Faktorlain (interaksiorganisme, tempatberlindung,oksigen terlarut, dll)

    e. Parameter utama populasi

    1) Natalitas

    Merupakan kemampuan populasi untuk bertambah atau

    ntukmeningkatkan jumlahnya, melalui produsi individu baru yang dilahirkan

    atau ditetaskan dari teliu melalui aktifitas perkembangan

    Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalitas ini antara lain :

    a) Fertilitas

    b) Fekunditas

    2. Mortalitas

    Menunjukkan kematian individu dalam populasi. Juga dapat dibedakan

    dalam dua jenis yakni:

    a) Mortalitas ekologik = mortalitas yang direalisasikan yakni,matinya

    individu

    Dibawah kondisi lingkungan tertentu.

  • b) Mortalitas minimum(teoritis), yakni matinya individu

    dalam kondisi lingkungan

    Yang ideal, optimum dan mati semata- mata karena usia tua.

    3. Emigrasi, imigrasi dan migrasi.

    Ketiga istilah diatas bersangkut paut dengan perpindahan.

    a) Emigrasi : perpindahan keluar dari area suatu populasi.

    b) Imigrasi : perpindahan masuk ke dalam suatu area populasi

    dan mengakibatkan meningkatkan kerapatan

    c) Migrasi : menyangkut perpindahan (gerakan) periodik

    berangkat dan kembali dari populasi.

    f. Struktur umur populasi

    Jumlah individu atau persentase jumlah individu dari tiap kelas usia di

    gambarkan sebagai balok-balok horizontal dengan panjang relatif tertentu. Secara

    hipotesis, ada tiga bentuk piramida umur populasi, yakni :

    1) Populasi yang sedang berkembang

    2) Populasi yang stabil

    3) Populasi yang senesens (tua)

  • 2.1.2 Komunitas

    a. Pengertian

    Komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup

    secara bersama di dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang, pohon

    cemara dan pohon birch adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas

    hutan di isle royale.

    Sebuah komunitas tumbuh-tumbuhan dan binatang yang mencakup

    wilayah yang sangat luas disebut biome. Batas-batas biome yang berbeda pada

    umumnya ditentukan oleh iklim. Biome yang utama termasuk diantaranya padang

    pasir, hutan, tundra, dan beberapa tipe biome air.

    Gambar 4 : Jenis-Jenis Komunitas

    Peran suatu spesies di dalam komunitasnya disebut peran ekologi (niche).

    Ahli ekologi memiliki catatan yang panjang tentang beberapa spesies yang

  • menempati peran ekologi tinggi tertentu dalam komunitas tertentu.berbagai

    penjelasan banyak yang diusulkan untuk hal ini. Ada beberapa definisi tentang

    komunitas yang disampaikan oleh beberapa ahli ekologi sebagai berikut (ngurah

    rai, 1999).

    1) Danseraeu

    Danseraeu mendefinisikan komunitas adalah organisasi organisme secara

    spatial dan temporal dengan perbedaan derajat integrasi, dan yang jelas komunitas

    mempunyai level organisasi yang lebih kompleks dari organisme sendiri.

    2) Walter

    Walter menyampaikan bahwa komunitas tumbuhan sebagai suatu kombinasi

    spesies yang tetap yang terdapat secara alami, dan dalam keseimbangan ekologi

    baik diantara tumbuhan sendiri maupun dengan lingkungannya.

    3) Oosting

    Oosting membuat definisi kerja tentang komunitas tumbuhan yaitu:

    komunitas adalah kumpulan (aggregration) berbagai organisme hidup yang

    mempunyai hubungan timbal balik (mutual relationship) baik diantara mereka

    sendiri maupun dengan lingkungannya.

    4) Mc nauchton & wolf

    Mc nauchton & wolf mendeskripsikan populasi yang terjadi bersamaan dalam

    ruang dan waktu, secara fungsional berhubungan satu sama lain membentuk unit

    ekologi yaitu komunitas.

    Para ahli ekologi membedakan dua tipe suksesi yakni primer dan

    sekunder. Di dalam suksesi primer organisme mulai menempati wilayah baru yang

    belum ada kehidupan seperti sebuah pulau baru yang terbentuk karena letusan

    gunung berapi. Sebagai contoh anak krakatau yang terbentuk sejak 1928 dari

    kondisi steril, kini telah dihuni oleh puluhan spesies.

    Suksesi sekunder terjadi setelah komunitas yang ada menderita gangguan

    yang besar sebagai contoh sebuah komunitas klimaks (stabil) hancur karena

    terjadinya kebakaran hutan. Komunitas padang rumput dan bunga liar akan

    tumbuh pertama kali. Selanjutnya diikuti oleh tumbuhan semak-semak. Terakhir

  • pohon-pohonan baru muncul kembali dan wilayah tersebut akan kembali menjadi

    hutan hingga gangguan muncul kembali.

    Gambar 5 : Proses Pembentukan Suksesi Primer Dan Skunder

    b. Sifat-sifat komunitas atau vegetasi

    Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan

    mengambul beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak. Sifat

    yang dapat dilihat dari suatu komunitas yaitu :

    1. Bentuk atau struktur utama, seperti jenis dominan. Bentuk

    hidup atau indikator lainnya seperti hutan pinus, hutan aghatis, dan hutan jati.

    Dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil.

    2. Berdasarkan habitat fisik dari komunitas seperti komunitas

    hamparan lumpur, komunitas pantai pasir, dan komunitas lautan.

    3. Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional

    misalnya tipe metabolisme komunitas.

    4. Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya

    terdapat di daerah tropik dengan curah hujan yang terbagi rata sepanjang

    tahun, maka disebut hutan hujan tropik.

    c.Tipe-tipe komunitas organisme flora di dunia

  • Komunitas orgnisme di dunia dapat dibagi menjadi delapan macam yaitu

    hutan basah, hutan musim tropika, hutan gugur, hutan hujan iklim sedang taiga,

    padang rumput, tundra, dan gurun.

    1. Hutan basah/hutan hujan tropika

    Pada hutan basah terdapat banyak sekali spesies tumbuhan. Hutan basah

    selalu mendapat air sepanjang tahun dan keadaan alamnya memungkinkan

    terjadi pertumbuhan yang lama sehingga komunitas hutan sangat kompleks.

    Hutan ini terdapat di daerah tropis dan subtropis, seperti indonesia, australia

    bagian utara, afrika tangah, dan amerika tengah. Tumbuhan khas di daerah ini

    adalah liana dan epifit.

    2. Hutan musim tropika (tropical)

    Hutan musim tropika merupakan jenis hutan yang berada pada daerah

    tropika (tropis) yang mempunyai iklim basah, namun musim kemaraunya

    panjang. Datangnya musim kemarau dicirikan dengan pohon-pohon yang

    merontokkan daun-daunnya. Hal tersebut berfungsi untuk mengurangi tingkat

    penguapannya. Hutan musim tropika banyak ditemukan di india, pakistan,

    dan bangladesh.

    3. Hutan gugur

  • Hutan gugur atau deciduous forest banyak terdapat di kawasan yang

    mempunyai empat musim, antara lain amerika utara, eropa, cina, jepang, dan

    sebagian australia. Di hutan gugur terjadi hujan sepanjang tahun dengan curah

    hujan 7.500 10.000 mm per tahun. Ciri khas hutan gugur adalah

    mengugurkan daun pada musim gugur dan menghijau sepanjang musim

    panas. Pohon yang terdapat di lautan gugur, antara lain maple, oak, beck, dan

    elm.

    4. Hutan hujan iklim sedang (temperate rainforest)

    Hutan hujan iklim sedang adalah berupa hutan dengan pepohonan yang

    memiliki ketinggian yang sangat tinggi. Jenis tumbuhan pada hutan ini lebih

    sedikit dibandingkan jenis tumbuhan pada hutan hujan tropika. Hutan ini di

    australia disebut dengan hutan eucalyptus, sedangkan di amerika serikat

    disebut wood forest.

    5. Taiga

  • Taiga adalah hutan jarum yang tedapat di daerah tropis sampai kutub.

    Perbedaan suhu antara musim panas dengan musim dingin sangat tinggi.

    Taiga banyak terdapat di siberis kanada, skandinavia, rusia, dan alaska.

    Tumbuhan yang hidup di taiga adalah tumbuhan berdaun jarum, seperti

    konifer, spruce, alder, birch, juniper, cemara dan pinus.

    6. Padang rumput

    Padang rumput tumbuh di daerah tropis sampai subtropis, seperti australia,

    amerika serikat, amerika utara, asia, dan rusia bagian selatan. Curah hujan di

    daerah ini berkisar 2.500-5.000 mm per tahun dan turunya tidak merata. Flora

  • yang hidup di padang rumput adalah rumput-rumputan yang telah teradaptasi

    dengan kondisi lingkungan yang mempunyai porositas dan drainase rendah.

    Jenis rumput yang tumbuh adalah rumput kerbau (buffalo grasses) dan

    rumput indian (indian grasses) sehingga daerahnya cocok untuk peternakan.

    Padang rumput dibedakan menjadi dua jenis yaitu

    1. Stepa adalah padang rumput yang kering dan tidak di

    tumbuhi oleh semak-semak.

    2. Sabana adalah padang rumput yang kering dan ditmbuhi

    semak-semak. Sabana terdapat di suatu daerah peralihan antara padang

    rumput dan hutan. Sabana terjadi bukan karena faktor iklim, namun

    akibat faktor tanah ataupun kebakaran hutan yang jadi secara berulang-

    ulang. Saban di indonesia terdapat di nusa tenggara timur dan papuan

    bagian tenggara.

    7. Tundra

    Tundra merupakan padang lumut yang terdapat di daerah kutub sehingga

    iklimnya pun iklim kutub. Musim dinginnya sangat panjang, yaitu selama

    sembilan bulan dan musim panasnya selama tiga bulan. Pada musim panas

    tumbuhan lumut sphagnum dan lichenes tumbuh subur menutupi seluruh

  • permukaan tanah. Selama musim panas yang pendek ini, tumbuh biji salix

    juga tumbuh.

    8. Gurun

    Gurun terletak di daerah tropis dan curah hujan yang sangat rendah, yaitu

    sekitar 25 cm per tahun dan turunnya tidak merata. Perbedaan suhu siang dan

    malam sangat mencolok. Tanahnya sangat gersang dan tandus sehingga tidak

    mampu menyimpan air. Flora yang hidup di gurun adalah tumbuhan menahun

    dan tumbuhan semusim yang sifatnya xerofita, yaitu tmbuhan yang telah

    terkondisi denga lingkungan keringa dan tandus.

  • 2.1.3 ekosistem

    a. pengertian

    Ekosistem adalah unit fungsional dasar dalam ekologi yang didalamnya

    tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik), diantara

    keduanya saling mempengaruhi (Odum dalam Indriyanto,2008).

    Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap

    unsur lingkungan hidup yang berpengaruh. Ekosistem merupakan hubungan

    timbal balik yang kompleks antara organisme dan lingkungannya baik yang hidup

    maupun tak hidup yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi.

    Ekosistem juga merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan

    timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya

    (Gumilar, 2010).

    b. Aliran Energi

    Para ahli ekologi mengkategorikan elemen-elemen yang membentuk atau

    yang memberi efek pada sebuah ekosistem menjadi 6 bagian utama berdasarkan

    para aliran energi dan nutrien yang mengalir pada sistem:

    1) Matahari

    2) Bahan-bahan anorganik

    3) Produsen

    4) Konsumen Pertama

    5) Konsumen Kedua

    6) Pengurai

  • Gambar 6 : Aliran Energi Dalam Ekosistem

    Sebuah ekosistem yang sederhana dapat digambarkan seperti berikut.

    Matahari menyediakan energi yang hampir dibutuhkan semua produsen untuk

    membuat makanan. Produsen terdiri dari tanaman-tanaman hijau seperti rumput

    dan pohon yang membuat makanan melalui proses fotosintesis. Tanaman juga

    membutuhkan bahan-bahan abiotik seperti air dan pospor untuk tumbuh. Yang

    termasuk konsumen pertama diantaranya tikus, kelinci, belalang dan binatang

    pemakan tumbuhan lainnya. Ular, macan dan konsumen kedua lainnya atau yang

    biasa disebut dengan predator adalah pemakan binatang. Pengurai seperti jamur

    dan bakteri, menghancurkan tanaman dan binatang yang telah mati menjadi

    nutrien-nutrien sederhana. Nutrien-nutrien tersebut kembali ke dalam tanah dan

    digunakan kembali oleh tanaman-tanaman.

    Tingkatan-tingkatan energi yang berkesinambungan yang berlangsung

    dalam bentuk makanan ini disebut rantai makanan. Di dalam sebuah rantai

    makanan yang sederhana rumput adalah produsen, konsumen pertama seperti

    kelinci memakan rumput. Kelinci selanjutnya dimakan oleh konsumen kedua

    misalnya ular atau macan. Bakteri pengurai menghancurkan sisa-sisa rumput yang

    mati, kelinci, ular, dan macan yang tidak termakan, sama halnya seperti

    menghancurkan kotoran binatang.

    Sebagian besar ekosistem memiliki suatu variasi produsen, konsumen dan

    pengurai yang membentuk sebuah rantai makanan yang saling tumpang tindih

    yang dinamakan jaringan makanan. Jaringan-jaringan makanan terutama sekali

    terdapat di ekosistem wilayah tropis dan ekosistem lautan.

    Beberapa spesies makan banyak jenis makanan tetapi ada juga yang

    membutuhkan makanan yang khusus. Konsumen pertama seperti koala dan panda

    terutama makan satu jenis tanaman. Makanan utama koala adalah eucalyptus dan

    makanan utama panda adalah bambu. Jika tanaman-tanaman ini mati maka kedua

    binatang tersebut juga ikut mati.

    Energi yang berpindah melalui sebuah ekosistem berada dalam sebuah

    urutan transformasi. Pertama produsen merubah sinar matahari menjadi energi

    kimia yang disimpan di dalam protoplasma (sel-sel tumbuhan) di dalam tanaman.

  • Selanjutnya konsumen pertama memakan tanaman, merubah energi menjadi

    bentuk energi kimia yang berbeda yang disimpan di dalam sel-sel tubuh. Energi

    ini berubah kembali ketika konsumen kedua makan konsumen pertama.

    Gambar 7 : Jaring-Jaring Makanan

    Sebagian besar organisme memiliki efisiensi ekologi yang rendah. Ini

    berarti mereka hanya dapat merubah sedikit bagian dari energi yang tersedia bagi

    mereka untuk disimpan menjadi energi kimia. Contohnya tanaman-tanaman hijau

    hanya dapat merubah sekitar 0,1 hingga 1 % tenaga matahari yang mencapainya

    ke dalam protoplasma. Sebagian besar energi yang tertangkap di bakar untuk

    pertumbuhan tanaman dan lepas ke dalam lingkungan sebagai panas. Begitu juga

    herbivora atau binatang pemakan tumbuhan dan karnivora binatang pemakan

    daging merubah energi ke dalam sel-sel tubuh hanya sekitar 10 hingga 20 % dari

    energi yang dihasilkan oleh makanan yang mereka makan.

  • Gambar 8 : Tingkatan Energi Dalam Ekosistem

    Karena begitu banyaknya energi yang lepas sebagai panas pada setiap

    langkah dari rantai makanan, semua ekosistem mengembangkan sebuah piramida

    energi. Tanaman sebagai produsen menempati bagian dasar piramid, herbivora

    (konsumen pertama) membentuk bagian berikutnya, dan karnivora (komsumen

    kedua) membentuk puncak piramida. Piramid tersebut mencerminkan kenyataan

    bahwa banyak energi yang melewati tanaman dibandingkan dengan herbivora,

    dan lebih banyak yang melalui herbivora dibandingkan dengan karnivora.

    Di dalam ekosistem-ekosistem daratan piramida energi tersebut

    menghasilkan sebuah piramida biomasa (berat). Ini berarti bahwa berat total dari

    tanaman-tanaman adalah lebih besar dibandingkan dengan berat total herbivora

    yang melampaui berat total karnivora. Tetapi di dalam lautan biomasa (berat)

    tanaman-tanaman dan binatang-binatang adalah sama.

    c. Perputaran material-material

    Semua benda hidup terdiri dari unsur-unsur kimia tertentu dan senyawa-

    senyawa kimia. Diantaranya adalah air, karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen,

    fospor dan sulfur. Semua material-material ini berputar melalui ekosistem secara

    terus menerus. Perputaran fospor misalnya, semua organisme membutuhkan

    fospor. Tanaman mengambil senyawa fospor dari dalam tanah dan binatang

    memperoleh fospor dari tanaman dan binatang lainya yang dimakan. Pengurai

    mengembalikan fospor ke dalam tanah setelah tanaman dan binatang mati.

  • Di alam ekosistem-ekosistem yang tidak terganggu jumlah fosfor adalah

    tetap, tetapi ketika sebuah ekosistem terganggu terutama oleh aktifitas manusia,

    fospor seringkali bocor keluar. Hal ini akan mengurangi kemampuan ekosistem

    untuk mendukung kehidupan tanaman. Salah satu contoh adalah ketika manusia

    merubah hutan menjadi lahan pertanian. Dengan tidak adanya hutan yang

    melindungi maka fospor hanyut bersama tanah dan tersapu ke dalam sungai atau

    danau. Hal ini sangat mengganggu pertumbuhan algae. Pada akhirnya fospor

    terjebak di dalam endapan lumpur di dasar danau atau lautan. Karena kehilangan

    fospor maka petani harus membeli pupuk yang mahal untuk mengembalikan

    unsur fospor tersebut kedalam tanah

    Gambar 9 : Salah Satu Penyebab Perubahan Ekosistem

    Perubahan ekosistem muncul setiap hari, secara musiman dan ketika

    terjadi suksesi (peralihan) ekologi sepanjang masa. Kadangkala perubahan terjadi

    secara berulang-ulang dan secara mendadak, seperti ketika terjadi kebakaran

    hutan atau ombak tsunami yang menyapu pantai. Perubahan yang paling terjadi

    dari hari ke hari terutama pada lingkaran nutrien, yang tidak kelihatan sekali,

    ekosistem-ekosistem kelihatannya cenderung stabil. Kestabilan yang nyata

    diantara tanaman dan binatang dan lingkungannya disebut keseimbangan alam.

  • 2.2 Aspek klimatologis ekosistem pegunungan tinggi

    Gambar 10 : Peta Wilayah Sumbar Dan Letak Pegunungan Tinggi

    Klimatologis adalah ilmu yang membahas tentang iklim. Iklim dapat

    dipandang sebagai kebiasaan-kebiasaan alam yang berlaku, yang digerakkan oleh

    gabungan dari unsur-unsur iklim.

    Menurut Elfis (2010) klimatologi adalah salah satu faktor penting yang

    mempengaruhi penyebaran dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan adalah iklim.

    Usur-unsur iklim seperti temperatur, curah hujan, kelembaban, dan tekanan uap

    air berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon. Hubungan iklim dengan tumbuhan

    sangat erat. Iklim berpengaruh tehadap berbagai proses fisiologi (fotosintesis,

    respirasi, dan transpirasi), pertumbuhan dan reproduksi ( pembungaan,

    pembentukan buah, dan biji) dan sebagainya. Hubungan tumbuhan dengan faktor

    lingkungan iklim merupakan hunbungn yang tidak terpisahkan dan bersifat

    menyeluruh (holocoenotik).

    Menurut Elfis (2010) unsur-unsur klimatologis terdiri dari:

    1. Temperatur

    Temperatur merupakan komponen abiotik klimatologis pada suatu ekosistem

    tumbuhan. Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur

    sebagi sekala tertentu.

    2. Curah hujan

    Curah hujan adalah banyaknya air yang tersedia di bumi. Kecukupan air

    disepanjang tahun atau dimusim tumbuh menyebabkan pembentukan hutan-

  • hutan. Curah hujan memberi peranan dan konstribusi jika curah hujan cukup

    maka hutan didaerah dengan iklim yang lebih tinggi masih dapat bertahan.

    Didaerah yang hujannya turun pada musim panas dan di daerah lain yang

    periode keringnya panjang disitu terbentuk perumputan dengan selingan

    hutan-hutan pada tempat-tempat yang tanahnya basah. Ada tiga pola curah

    hujan di Indonesia, yaitu:

    1. Curah Hujan Monsun, karakteristik dari jenis ini adalah

    distribusi curah hujan bulanan berbentuk V dengan jumlah curah hujan

    musiman pada bulan Juni, Juli, Agustus. Saat monsoon barat jumlah curah

    hujan berlimpah, sebaliknya saat monsoon timur jumlah curah hujan

    sangat sedikit.

    2. Curah Hujan Ekuator, distribusi curah hujan bulanan

    mempunyai dua maksimum. Jumlah curah hujan maksimum terjadi setelah

    ekinoks. Tempat didaerah ekuator seperti Pontianak dan padang

    mempunyai pola curah hujan ekuator. Pengeruh monsu didaerah ekuator

    kurang tegas dibandingkan pengeruh insolasi pada waktu ekinioks.

    3. Curah hujan local, distribusi curah hujan bulannya kebalikan dari jenis

    monsu. Pola curah hujan jenis lokallebih banyak dipengaruhi oleh sifat

    lokal.

  • Gambar 11 : Digaram Curah Hujan Di Wilayah Tropis, Pola Curah Hujan Dan

    Grafik Curah Hujan Di Wilayah Pegunungan

    Jadi siklus hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang

    mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak. Siklus Hidrologi adalah

    istilah yang digunakan untuk menjelaskan sirkulasi atau peredaran air secara

    umum. Siklus hidrologi

    3. Angin

    Angin berperan untuk mendorong peningkatan evaporasi dan transpirasi

    sedemikian rupa sehingga efeknya mengeringkan bagi vegetasi. Angin juga

    dapat merugikan ekosistem tanaman yang ada. Dibeberapa daerah angin

    merupakan faktor yang menentukan bagi vegetasi. Angin merupakan gerakan

    atau perpindahan dari suatu massa udara dari satu tempat ketempat lain secara

    horizontal.

  • 4. Kualitas cahaya matahari atau posisi panjang

    gelombang

    Secara fisika radiasi matahari merupakan gelombang-gelombang

    elektromagnetik dengan berbagai panjang gelombang. Umumnya tumbuhan

    beradaptasi untuk mengelola cahaya dengan panjang gelombang antara 0,39-

    7,6 mikron.

    Gambar 12 : Pola Angin Di Wilayah Pegunungan Tinggi

    puncak gunung bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan di lembah.

    Udara yang lebih dingin memiliki densitas (kerapatan udara) yang lebih

    besar kemudian akan mengalirkan udara ke lembah. Disebut juga arus

    Katabatik (catabatic flows).

    5. Lengas udara

    Lengas udara adalah komponen abiotik yang memberi konstribusi dan

    peranan klimatologi suatu ekosistem tumbuhan. Adanya evaporasi dan juga

    transpirasi adalah sebab adanya pemanfaatan lengas. Lengas sangat

    bergantung pada suhu, curah hujan, dan angin.

  • Gambar 13 : Jenis Tumbuhan Dan Zona Iklim Pada Ketinggian Tertentu Di

    Daerah Pegunungan Tinggi

    6. Embun, Kabut dan Perawanan

    1. Embun

    Embun terjadi pada kondensasi pada permukaan tanah terutama pada

    malam hari pada saat tanah menjadi dingin akibat radiasi yang hilang.

    Kadang-kadang air laut membawa sejumlah uap air pada siang hari yang

    kemudian mengembun pada waktu malam yang dingin. Titik embun

    adalah suhu saat udara menjadi jenuh dengan uap air atau suhu udara

    pada kelembaban nisbi 100%. Makinrendah kelembaban nisbi, makin

    rendah titik embun yaitu terletak dibawah suhu udara.

    2. Kabut

    Kabut dan awan mempunyai kesamaan, yaitu terdiri atas tetes air yang

    mengapung di udara tetapi secara fisis terdapat perbedaan antara kabut

    dan awan. Kabut terbentuk di dalam udara dekat permukaan bumi.

    Sedangkan awan terbentuk pada paras yang lebih tinggi. Karena itu

    benda yang mendasar antara kabut dan awan lebih ditekankan pada

    metode dan tempat pembentukannya ketimbang pada strukturnya. Awan

    terbentuk jika udara menjadi dingin secara adiabatic meleluai udara yang

    naik dan mengambang. Kabut terbentuk melalui pendinginan udara oleh

    penambahan kadar air. Jika udara dekat bumi mencapai titik embun,

    maka kabut diperkirakan akan terjadi, maka diperkirakan kabut akan

    buyar. Ketebalan kabut tergantung pada berbagai faktor, seperti

  • kelembaban, suhu, angin, inti kondensasi dan lain-lain. Penggolongan

    kabut didasarkan pada efek jarak pandangnya.

    3. Perawanan

    2.3 aspek edaphis ekosistem pegunungan tinggi

    Edaphis atau tanah merupakan suatu sistem terpadu unsur-unsur yang saling

    berkaitan satu dengan yang lain, yaitu mineral anorganik, mineral organik, dan

    organisme tanah, udara tanah dan tanah air. Unsur iklim mikro tanah yang

    memegang peranan dalam menentukan produksi tanaman seperti tanah, sinar

    matahari, suhu udara, curah hujan dan tinggi tempat. Udara tanah memiliki

    komposisi yang sama dengan udara diatas permukaan tanah. Tekstur tanah

    berperan dalam menentukan daya ikat air dan percepatan infiltrasinya. Sementara

    aerasi tanah, pergerakan air tanah, dan penetrasi akar tanaman ditentukan oleh

    tekstur tanah (Umboh,2002).

    Para ahli berbeda pendapat mengenai ketinggian tempat ditemukannya

    hutan pegunungan ini. Whithmore (1984) menyebutkan elevasi sekitar 1200 m

    (kadang-kadang turun hingga serendah 750 m), hingga ketinggian 3000-3500 m

    dpl, sebagai tempat tumbuhnya. Van Steenis (2006) menuliskan angka ketinggian

    1.000 m hingga 3.400 m untuk kawasan malesia, sementara anwar dkk.(1984)

    memperoleh ketinggian 1.200 m hingga lebih dari 3.000 miirp dengan whitmore

    untuk vegetasi pegunungan di sumatra.

    Setiap tanah biasanya memiliki tiga atau empat lapisan yang berbeda.

    Lapisan umumnya dibedakan pada keadaan fisik yang terlihat dan warna serta

    tekstur adalah yang utama, hal ini membawa klasifikasi lebih lanjut dalam hal

    tekstur tanah yang dipengaruhi ukuran partikel, seperti apakah partikel tanah itu

    lebih berpasir atau liat dari pada lapisan diatas dan dibawahnya (Elfis,2010).

  • Gambar 14 : Tekstur Tanah Dan Tumbuhan Pegunungan Tinggi

    Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan dapat dilihat dari gambar

    diatas bahwa tanah pegunungan tinggi adalah tanah yang subur. Dengan tekstur

    berpasir berarna hitam dan mengandung unsur hara yang beragam dan sangat

    bermanfaat dan menuburkan tanaman. Sehingga tidak heran di badan gunung bisa

    ditanami tumbuhan holtikulturan hingga mencapai ketinggian 1025 dpl. Unsur

    hara yang tinggi ini terbentuk dari pelapukan materi letusan gunung merapi,

    sifatnya mudah menyerap air dan berwarna hitam.

  • BAB IIIPENUTUP

    KESIMPULAN

    Ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

    hubungan makluk hidup dan lingkungannya. Bumi memiliki banyak sekali jenis-

    jenis mahkluk hidup, mulai dari tumbuhan dan binatang yang sangat kompleks

    hingga organisme yang sederhana seperti jamur, amuba dan bakteri. Meskipun

    demikian semua mahkluk hidup tanpa kecuali, tidak bisa hidup sendirian. Masing-

    masing tergantung pada mahkluk hidup yang lain ataupun benda mati di

    sekelilinganya.

    Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama,

    yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Ada

    dua ciri dasar populasi, yaitu :ciri biologis, yang merupakan ciri-ciri yang

    dipunyai oleh individu-individu pembangun populasi itu, serta ciri-ciri statistik,

    yang merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok individu-individu

    yang berinteraksi satu dengan lainnya

    Komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup

    secara bersama di dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang, pohon

    cemara dan pohon birch adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas

    hutan di isle royale. Sebuah komunitas tumbuh-tumbuhan dan binatang yang

    mencakup wilayah yang sangat luas disebut biome. Batas-batas biome yang

    berbeda pada umumnya ditentukan oleh iklim. Biome yang utama termasuk

    diantaranya padang pasir, hutan, tundra, dan beberapa tipe biome air.

    Ekosistem adalah unit fungsional dasar dalam ekologi yang didalamnya

    tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik), diantara

    keduanya saling mempengaruhi (Odum dalam Indriyanto,2008). Para ahli ekologi

    mengkategorikan elemen-elemen yang membentuk atau yang memberi efek pada

    sebuah ekosistem menjadi 6 bagian utama berdasarkan para aliran energi dan

    nutrien yang mengalir pada sistem:

    7) Matahari

    8) Bahan-bahan anorganik

  • 9) Produsen

    10) Konsumen Pertama

    11) Konsumen Kedua

    Pengurai

    Klimatologis adalah ilmu yang membahas tentang iklim. Iklim dapat

    dipandang sebagai kebiasaan-kebiasaan alam yang berlaku, yang digerakkan oleh

    gabungan dari unsur-unsur iklim. Menurut Elfis (2010) klimatologi adalah salah

    satu faktor penting yang mempengaruhi penyebaran dan pertumbuhan tumbuh-

    tumbuhan adalah iklim. Usur-unsur iklim seperti temperatur, curah hujan,

    kelembaban, dan tekanan uap air berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon.

    Edaphis atau tanah merupakan suatu sistem terpadu unsur-unsur yang saling

    berkaitan satu dengan yang lain, yaitu mineral anorganik, mineral organik, dan

    organisme tanah, udara tanah dan tanah air. Unsur iklim mikro tanah yang

    memegang peranan dalam menentukan produksi tanaman seperti tanah, sinar

    matahari, suhu udara, curah hujan dan tinggi tempat. Udara tanah memiliki

    komposisi yang sama dengan udara diatas permukaan tanah. Tekstur tanah

    berperan dalam menentukan daya ikat air dan percepatan infiltrasinya.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Aryulina,Diah.Choirul M.2004. Biologi (Untuk SMA Dan MA Kelas XI).Jakarta :

    Erlangga.

    Campbell,Neil A.Reece,Jane B.2008.Biologi (Edisi 8, Jilid 3).Jakarta:Erlangga.

    Istamar Syamsuri, Mpd, Drs, dkk, 2004. Biologi kelas X. Penerbit Erlangga.

    Jakarta.

    Elfis. 2010a. Ekologi Komunitas. Availabel At:

    Http://Www.Similarsites.Com/Goto/Elfisuir.Blogspot.Com?

    Searchedsite=Elfisuir.Blogspot.Com&Pos=0 (Diakses 09 Maret 2010).

    Elfis. 2010a. Ekologi Populasi. Availabel At:

    Http://Www.Similarsites.Com/Goto/Elfisuir.Blogspot.Com?

    Searchedsite=Elfisuir.Blogspot.Com&Pos=0 (Diakses 09 Maret 2010).

    Elfis. 2010a. Ekologi Ekosistem. Availabel At:

    Http://Www.Similarsites.Com/Goto/Elfisuir.Blogspot.Com?

    Searchedsite=Elfisuir.Blogspot.Com&Pos=0 (Diakses 09 Maret 2010).

    http://ekotum116b-ekosistemtinggi.blogspot.com/2014/04/edaphis-pegunungan-

    tinggi.html

    http://ektum116b.blogspot.com/2012/11/makalah-klimatologi-angin.html

    http://nasional.news.viva.co.id/news/read/238081-aktivitas-petani-lereng-marapi-

    kembali-normal

    http://geografii.wordpress.com/g-umum/klimatologi/