makalah ekologi

13
MAKALAH EKOLOGI Sungai Tropis Disususn oleh: Gustina Ika Putri (12008001) Ratni Puspitasari (12008014) Wahyu Wulandari (12008070) Siti Rochmatun Tri Wahyu Nurhayati (12008146) Kelas :B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

Upload: nur-djoyomiarjo

Post on 23-Dec-2015

256 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pengertian sungai tropis dan karakteristik sunagi tropis

TRANSCRIPT

MAKALAH EKOLOGI

Sungai Tropis

Disususn oleh:

Gustina Ika Putri (12008001)

Ratni Puspitasari (12008014)

Wahyu Wulandari (12008070)

Siti Rochmatun

Tri Wahyu Nurhayati (12008146)

Kelas :B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang menunjang kehidupan

manusia, sehingga menjadi unsur penting dalam kehidupan. Pernyataan ini dapat dilihat

dari pemanfaatan sungai yang makin lama makin kompleks, mulai dari sarana

transportasi, sumber air baku, sumber tenaga listrik dan sebagainya.

Di indonesia khususnya, sungai yang merupakan contoh ekosistem perairan

menjadi ekosistem yang menyelimuti setiap kepulauannya. Sungai yang Menurut Chow

(1992:17), saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas disebut saluran

terbuka (open channel).

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini ialah :

1. Apa pengertian dari sungai tropis?

2. Bagaimana karakteristik dari sungai tropis?

3. Apa saja contoh sungai tropis?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini ialah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari sungai tropis.

2. Untuk mengetahui karakteristik dari sungai tropis.

3. Untuk mengetahui contoh dari sungai tropis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sungai

Sungai adalah suatu alur yang panjang di atas permukaan bumi tempat

mengalirnya air yang berasal dari hujan. Pernyataan tersebut sesuai dengan pengertian

sungai, yang merupakan suatu saluran drainase yang terbentuk secara alamiah, sebagi

saluran drainase dan dengan adanya aliran air didalamnya, sungai menggerus tanah

dasarnya secara terus-menerus sepanjang masa eksistensinya dan terbentuklah lembah-

lembah (Islami,2014).

Di dalam peraturan Pemerintah No. 35 tahun 1991 telah tersurat pengertian sungai

yaitu tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air

sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya sepanjang pengalirannya oleh garis

sempadan. Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan sungai (Putri,

2011).

Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem aquatik yang mempunyai peran penting

dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area) bagi

daerah sekitarnya, sehingga kondisi suatu sungai sangat dipengaruhi oleh karakteristik

yang dimiliki oleh lingkungan sekitarnya (Suwondo dkk, 2004). Lingkungan perairan

sungai terdiri dari komponen abiotik dan biotik yang saling berinteraksi melalui arus

energi dan daur hara. Bila interaksi keduanya terganggu maka akan terjadi perubahan

yang menyebabkan ekosistem perairan itu menjadi tidak seimbang (Ferianita, 2008).

B. Klasifikasi Sungai

Menurut Lubis (1993) Sungai dapat dibedakan berdasarkan:

1. Menurut Jumlah airnya

a. Sungai permanen, sungai permanen adalah sungai yang debit airnya sepanjang

tahun relatif tetap. Contoh: sungai kapuas, Khayan, Barito, dan Mahakam di

Kalimantan, serta sungai Musi, Batanghari, dan Indragiri di Sumatera, sungai

amazon di Amerika, sungai Kongo di

b. Sungai periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak,

sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh: sungai Bengawan Solo dan

Sungai Opak di Jawa Tengah, Sungai Progo dan Sungai Code di DI Yogyakarta,

dan Sungai Brantas di Jawa Timur.

c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya ering dan pada

musim hujan airnya banyak. Contoh: sungai kalada di Pulau Sumba.

2. Menurut Pola Alirannya

a. Pola aliran radial (menjari), pola ini berbentuk seperti jari, dibedakan menjadi dua

yaitu radial sentrifugal dan radial sentripetal.

b. Pola aliran dendritik, pola aliran ini tidak teratur biasanya terdapat di daerah

dataran atau daerah pantai.

c. Pola aliran trelis, pola aliran sungai ini menyerupai sirip. Sungai semacam ini

terdapat di daerah pegunungan lipatan.

d. Pola aliran Rectanguler, pola aliran ini saling membentuk sudut siku, pada daerah

patahan atau pada batuan yang tingkat kekerasannya berbeda.

e. Pola Aliran Anular, pola aliran yang semula merupakan aliran radial sentrifugal,

selanjutnya muncul sungai subsekuen yang sejajar, sungai obsekuen, dan

resekuen. Pola aliran ini terdapat di daerah dome stadium dewasa.

C. Sungai Tropis

Sungai tropis adalah sungai yang berada di daerah tropis, yang memiliki 2 musim

yaitu musim panas dan musim hujan. Musim hujan yang kerap sekali terjadi di daerah

tropis mengakibatkan sungai mengandung lumpur. Sungai tropis memiliki karakteristik

yang khas yaitu memiliki banyak anak sungai yang terbentuk dari aliran yang deras,

sehingga arus utama dari sungai tidak dapat diketahui. Arus yang deras terkadang

membentuk sebuah putaran mendalam sampai 180 derajat, dan akan kembali dengan

sendirinya. Derasnya aliran air yang mengalir dari hutan tropis dapat membuat sungai

meluap hingga lebih dari 100 meter dari volume air biasanya. Bahkan, anak sungai

yang terbentuk terlihat melalui udara karena aliran yang mengalir dari bawah kanopi

hutan hujan (B.Meybeck, dkk. 1992).

D. Proses terbentuknya Sungai

Air yang berda di permukaan daratan, baik air hujan, mata air akan mengalir melalui

sebuah saluran menuju tempat yang lebih rendah. Mula-mula saluran ini relatif sempit

dan pendek. Namun secara proses alamiah aliran ini mengikis daerah-daerah yang

dilaluinya. Akibatnya saluran ini semakin lama semakin lebar dan panjang dan

terbentuklah sungai. Perkembangan sungai menunjukkan suatu lembah sungai

menunjukkan umur dari sungai tersebut. Umur relatif berdasarkan ketampakan bentuk

lembah tersebut yang terjadi dalam beberapa tingkat (stadium). Pada stadium muda

pembentukan lembah mulai terjadi dengan tanda-tanda sebagai berikut (Grigali, 2010):

1. Penampang melintang dari lembah berbentuk V, hal ini disebabkan karena daya kikis

vertikal yang kuat karena gradien masih besar

2. Sungai masih banyak mempunyai erosi basis sementara

3. Memiliki daya angkut aliran air yang terbesar

4. Lebar bagian bawah lembah sama dengan lebar saluran sungai

5. Dasar lembah masih belum merata

Pada stadium dewasa lembah sungai akan memiliki ciri sebagai berikut (Grigali,

2010):

1. Gradien sungai menjadi lebih kecil

2. Erosi yang berperan penting adalah erosi lateral, sedangkan erosi vertikal praktis

sudah tidak terjadi

3. Pada bagian akhir stadium dewasa sungai sudah mengalami pendataran dasar sungai

4. Lembah sungai berbentuk U melebar, yang ukuran lebarnya melebihi dalamnya

sungai

5. Pada dasar lembah terdapat dataran banjir (food plain) dan terdapat kelokan-kelokan

sungai (meander)

6. Sudah tidak terdapat erosi dasar sungai, karena dasar lembah sungai sudah merata

Pada stadium tua sungai memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Gradien sungai sudah menjadi kecil

2. Erosi yang berperan adalah erosi lateral dan lembah sungai berbentuk U melebar

3. Terbentuk dataran banjir

E. Contoh sungai tropis

Beberapa sungai di dunia yang termasuk sungai tropis adalah

1. Sungai Amazon

Sungai Amazon adalah sungai yang paling produktif di Bumi, memiliki luas

hampir setara dengan ukuran Amerika Serikat. Selama musim air tinggi, mulut sungai

mungkin lebar 300 mil, dan sampai 500 miliar kaki kubik per hari (5.787.037 kaki

kubik/detik) yang mengalir ke Atlantik. Kecepatan debit air sungai Amazon ke

Atlantik cukup memenuhi kebutuhan air atawar di New York City selama sembilan

tahun.

Debit arus dari volume airnya tipis dan hampir tidak ada gradien yang

menyebabkan arus untuk terus mengalir 125 mil ke laut sebelum bercampur dengan

air garam di samudera Atlantik.

2. Sungai Kongo

Sungai Kongo (dulu Zaire Sungai) merupakan sungai yang memiliki arus

paling kuat di Afrika dan sungai kedua yang paling produktif di dunia dengan debit

air 1.500.000 meter kubik air/sekon. Sungai kongo merupakan sungai terpanjang

kelima di dunia, dengan luas hampir 1,5 juta mil persegi.

3. Sungai Niger

Sungai ini pertama kali benar-bear dieksplorasi oleh Scotsman Mungo Park

yang tenggelam secara cepat selama ekspedisi. Muara sungai itu ditemukan pada

tahun 1830 dan pada pergantian abad telah menjadi fokus perhatian Eropa untuk

cadangan minyak yang kaya.

F .Ikan yang terdapat disungai tropis

H. Rantai makan

Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan

melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan-herbivora-carnivora).

KESIMPULAN

1. Sungai tropis adalah sungai yang berada di daerah tropis, yang memiliki 2 musim

yaitu musim panas dan musim hujan. Musim hujan yang kerap sekali terjadi di daerah

tropis mengakibatkan sungai mengandung lumpur

2. Sungai tropis memiliki karakteristik yang khas yaitu memiliki banyak anak sungai

yang terbentuk dari aliran yang deras, sehingga arus utama dari sungai tidak dapat

diketahui. Arus yang deras terkadang membentuk sebuah putaran mendalam sampai

180 derajat, dan akan kembali dengan sendirinya. Derasnya aliran air yang mengalir

dari hutan tropis dapat membuat sungai meluap hingga lebih dari 100 meter dari

volume air biasanya

4. contoh dari sungai tropis adalah Sungai Amazon , Sungai Kongo , Sungai Niger ,

DAFTAR PUSTAKA

Islami, Fachrul. 2014. Pengelolaan DAS-Klasifikasi Sungai.Palu: Universitas Tadulako

Grigali, Matahati. 2010. “Proses Terbentuknya Sungai”.

http://grigalimatahati.blogspot.com/2010/07/proses-terbentuk-sungai.html. Diakses

pada tanggal 17 Maret 2014

Lubis, J., Soewarno dan Suprihadi, B. 1993. Hidrilogi Sungai. Jakarta : Departermen

Kehutanan

Meybeck,M., Friedrich, G., Thomas, R., and Chapman. 1992. Rivers. Jurnal Water Quality

Assesments.

Putri, Dwi N.A. 2011. Kebijakan Pemerintah dalam Pengendalian Pencemaran Air Sungai

Siak (Studi pada Daerah Aliran Sungai Siak Bagian Hilir). Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu

Pemerintahan. I (1): 68-79.