makalah dental material.docx

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semen merupakan suatu bahan non logam yang digunakan secara luas dibidang kedokteran gigi. Semen adalah bahan yang penting untuk keperluanklinis karena aplikasi penggunaanya sebagai lutting (perekat) untukmerekatkan denture dan orthodontic band pada gigi, sebagai cavity liner danbasis untuk melindungi pulpa serta sebagai bahan restorasi. Untuk berbagaiaplikasi tersebut diperlukan berbagai jenis semen yang semakin berkembanguntuk memenuhi criteria bahan aplikasi yang akan digunakan. Berbagai jenissemen yang digunakan adalah zinc oxide eugenol, zinc oxide phospat, silikat,zinc polikarboksilat, glass ionomer semen, dan lain sebagainya.Semen harus memiliki sifat dan syarat yang harus dipenuhi. Semen yangdigunakan untuk lutting dan restorative harus mempunyai perlekatan baikmekanik ataupun kimia yang kuat pada gigi. Selain itu, semen yang digunakanharus bersifat biocompatible. Berbagai factor dapat mempengaruhi waktu danreaksi setting dari semen yang dapat berpengaruh pada semen setelah setting.Sebagian besar semen dipasok dalam bentuk bubuk dan cairan. Materialini dapat dimanipulasi secara manual dengan menggunakan ratio bubuk dancairan yang tepat, maupun secara mekanik dalam bentuk kapsul. Selain bentukbubuk dan cairan, semen juga dapat ditemukan dalam bentuk system duapasta. Metode dan alat yang digunakan untuk manipulasi dari tiap seme 1

Upload: zulfaheryanii

Post on 18-Dec-2015

1.061 views

Category:

Documents


95 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSemen merupakan suatu bahan non logam yang digunakan secara luas dibidang kedokteran gigi. Semen adalah bahan yang penting untuk keperluanklinis karena aplikasi penggunaanya sebagai lutting (perekat) untukmerekatkan denture dan orthodontic band pada gigi, sebagai cavity liner danbasis untuk melindungi pulpa serta sebagai bahan restorasi. Untuk berbagaiaplikasi tersebut diperlukan berbagai jenis semen yang semakin berkembanguntuk memenuhi criteria bahan aplikasi yang akan digunakan. Berbagai jenissemen yang digunakan adalah zinc oxide eugenol, zinc oxide phospat, silikat,zinc polikarboksilat, glass ionomer semen, dan lain sebagainya.Semen harus memiliki sifat dan syarat yang harus dipenuhi. Semen yangdigunakan untuk lutting dan restorative harus mempunyai perlekatan baikmekanik ataupun kimia yang kuat pada gigi. Selain itu, semen yang digunakanharus bersifat biocompatible. Berbagai factor dapat mempengaruhi waktu danreaksi setting dari semen yang dapat berpengaruh pada semen setelah setting.Sebagian besar semen dipasok dalam bentuk bubuk dan cairan. Materialini dapat dimanipulasi secara manual dengan menggunakan ratio bubuk dancairan yang tepat, maupun secara mekanik dalam bentuk kapsul. Selain bentukbubuk dan cairan, semen juga dapat ditemukan dalam bentuk system duapasta. Metode dan alat yang digunakan untuk manipulasi dari tiap seme berbeda. Diperlukan manipulasi yang tepat untuk menghasilkan output yangbagus.

B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian dan kegunaan Semen zinc Fosfat2. Apa saja komposisi dari Semen zinc Fosfat3. Apa Fungsi dari Semen zinc Fosfat4. Bagaimana sifat serta kelebihan dan kekurangan dari Semen zinc fosfat5. Bagaimana cara prosedur pembuatan tambalan dengan semen zinc Fosfat

C. Tujuan Masalah1. Mampu mengetahui dan menjelasakan pengertian dan kegunaan semen zinc fosfat2. Mampu mengetahui dan menyebutkan komposisi dari semen zinc fosfat3. Mampu mengetahui dan menyebutkan fungsi semen zinc fosfat4. Mampu mengetahui dan menjelaskan sifat serta kelebihan dan kekurangan dari semen zinc fosfat5. Mampu mengetahui dan menjelaskan cara prosedur pembuatan tambalan dengan semen zinc fosfat

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian dan Kegunaan Semen Zinc FosfatSeng fosfat adalah bahan semen tertua dibandingkan semen lainnya. Biasanya digunakan sebagai pembanding untuk semen semen setelahnya.Digunakan sebagai penghalang termal dan kimia diatas dentin yg tipis,dapat sebagai high strength base,sebagai luting restorasi logam,sebagai basis, dan sementasi band ortodonsia.

B. Komposisi Semen Zinc FosfatKomposisi terdiri dari powder seng oksida 90% dan Magnesium 10 % dan asam phorporic, garam logam dan air sebagai liquid. Penggunaan sebagai basis, konsistensi harus seperti dempul, campuran bubuk dan liquid dengan ratio 6:1 atau sesuai kebutuhan, membentuk adonan yang tidak cair tidak padat, aduk dengan putaran melawan jarum jam, tempatkan adonan pada tumpatan yang telah diberi semen eugenol sebagai subbasis. Waktu pengerasan sekitar 5-9 menit dan kelebihan tumpatan dibuang (Phillips dalam Ricardo, R. 2004).

Gambar 8. Manipulasi semen Seng phosphateSumber: Baum dalam Ricardo, R. 2004http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/8149/1/990600076.pdf

C. Fungsi Semen Zinc Fosfat1. Sebagai bahan tambalan sementaraSebagai tambalan sementara, semen ini didasari oleh Seng okside yang dicampur dengan cairan asam fosfat 50%. Bila menggunakan Seng phosphate maka kavitas tidak terlalu besar dan kekuatan pengunyahan yang dipusatkan pada daerah gigi tersebut tidak boleh terlalu besar. Untuk menjamin kestabilan dan kekuatan tambalan sementara serta mencegah fraktur dari sisa cups di sekeliling kavitas yang besar, bahan ini di gunakan bersama dengan plat tembaga lembut yang dipotong dan dibentuk yan gkemudian disemenkan di sekliling mahkota dan tambalan sementara dengan menggunakan semen yang sama (Smith BGN dalam Ricardo, R. 2004)

2. Sebagai Bahan Basis dan PelapikSedangkan sebagai basis, digunakan dalam bentuk dempul dan bentuk lapisan yang relative tebal untuk menggantikan dentin yang sudah rusak dan untuk melindungi pulpa dari iritasi kimia dan fisik serta menghasilkan penyekat terhadap panas dan menahan tekanan yang diberikan selama penempatan bahan restorative (Kidd EA dalam Ricardo, R. 2004).3. Sebagai Bahan Perekat Inlay, Jembatan dan Pasak IntiSebelum memulai penyemenan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan dan pengeringan daerah kerja, semen fosfat dnegn slow setting dibuat dengan menmbah bubuk dalam jumlah secukupnya dalam cairan sekitar 1-1,5 menit pada glass slab yang dingin, semen yang telah dicampur dioleskan pada bahan resatoratif dan dimasukkan kedalam kavitas kemudian ditekan secara intermitten sampai posisinya benar-benar baik. Semen yang telah benar-benar mengeras, sangat penting untuk membersihkan sisa-sisa semen di bagian proksimal dan servikal untuk menghindari iritasi gingiva (Craig dalam Ricardo, R. 2004).

D. Sifat Serta Kelebihan dan Kekurangan Semen Zinc Fosfata. Sifat fisisnya, jika dimanipulasi dengan benar, yaitu :Kekuatan tekan : 104 MpaKekuatan tarik garis tengah: 5,5 MpaModulus elastisitas: 13 GpaRetensinya berupa kunci mekanis pada pertemuan permukaan saat diaplikasikan dan bukan oleh interaksi kimia.

b. Sifat biologis, ketika dua menit setelah pengadukan pH berkisar 2 karna adanya asam fosfor. Keasaman semen ini akan naik dengan cepat selama 24 jam. Biasanya pada awal-awal perawatan akan menimbulkan reaksi pulpa dan bisa menembus tubuli dentin jika tidak dilindungi.c. Sifat kimia, ketika bubuk dicampur dengan cairan, asam fosfor berkontak dengan partikel dan melepas ion-ion seng ke cairan. Alumunium yang berikatan dengan asam fosfor akan bereaksi dengan seng menghasilkan gel seng aluminofosfat pada permukaan partikel sisanya.Pengerasan semen merupakan sebuah struktur inti yang tidak bereaksi terdiri atas partikel oksida seng yang dibungkus matriks padat aluminofosfat.

Kelebihan :1. Daya larut yang relatif rendah dalam air2. Insulator panas yang baik3. Compressive strength atau kekuatan tekan tinggi4. mudah membuang kelehbih bahan ketika memeras

Kekurangan :1. Kecepatan pelarutan semen jauh lebih besar di dalam larutan asam organik seperti asam laktat, asetat, dan terutama sitrat.2. Iritatif terhadap pulpa karena pH awalnya yang asam (terjadi pada awal jam penggunaan)

E. Cara Prosedur Pembuatan Tambalan dengan Semen Zinc Fosfat (Manipulasi)1. Membagi jumlah bubuk dan cairan, karena membutuhkan kekentalan bervariasi sesuai kebutuhan. Penggunaan jumlah maksimal bubuk, sejauh masih menghasilkan adukan, dianjurkan untuk meminimalkan daya larut dan meningkatkan kekuatan.2. Siapkan alas aduk untuk pengadukan. Sebaiknya menggunakan alas aduk yang dingin untuk memperpanjang waktu kerja dan pengerasan.3. Cairan dituangkan jika sudah siap karena kandungan airnya akan menguap. Pengadukan diawali dengan penambahan sejumlah kecil bubuk dengan pengadukan yang cepat. Aturan yang benar adalah selama 15 detik sebelum penambahan berikutnya. Pengadukan biasanya selesai sekitar satu setengah menit.4. Setelah pengadukan harus segera dipasang, jika mungkin dengan gerakan menggetar sebelum terbentuk matriks. Setelah dipasang pada tempatnya, ditahan dengan ditekan sampai mengeras untuk mengurangi rongga udara.5. Semua prosedur membutuhkan daerah kerja yang kering. Kelebihan semen akan dibuang setelah mengeras. Penambahan varnish atau lapisan anti-tembus lain di tepi sangat dianjurkan.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanZinc oxide phosphate cemen adalah merupakan semen yang paling sering di gunakan dalam bidang kedokteran gigi semen ini terdiri dari bubuk dan cairan yang sangat mudah dalam mencampurnya.walaupun demikian perbandingan antara bubuk dan cairan haruslah di perhatikan dengan baik dan tepat untuk mendapatkan kekentalan yang baik.semen ini memiliki compressive strengh yang cukup baik.hal ini memungkinkan zinc phosphate semen bila akan di gunakan sebagai basis dalam kavita yang dalam.penggunaan zinc phosphate semen pada umumnya adalah sebagai bahan perekat,khusunya untuk inlay,bridge,crown.pasak inti serta perekat restorasi tuangan emas.Selain itu juga di gunakan untuk bahan tambalan sementara,basis dan pelapik serta perawatan lesi karies.dalam setiap penggunaan dari zinc phospahate semen ini,terdapat keterbatasan-keterbatasan yang perlu di perhatikan yang berhubungan erat dengan sifat dari zinc phospahate semen itu sendiri. Akibat kandungan dari zinc phospahate yang terdapat dalam cairan semen ini,maka dapat meninmbulan iritasi pulpa pada gigi,untuk itu sangat perlu dilakukan pemberian bahan khusus untuk perlindungan pulpa,misanya dengan kalsium hidroksida pada penggunaanya sebagai basis pada kavita,yang cukup dalam.disamping hal tersebut diatas,masi ada sifat buruk dari zinc phospahate semen,yang mempengaruhi dalam penggunaanya serta kebaikanya yang membuat semen ini masi tetap di gunakan sampai saat ini.I. Komposisi Zinc Phosphate Cement

a. BubukKandungan utama dari bubuk zinc phosphate cement ini terdiri dari :1. Zinc oxida sebesar 90,2 % sebagai bahan dasar.2. Magnesium oxida sebesar 8,2 %.3. Oxida lainnya, seperti bismuth trioxida, barium oxida sebesar 0,2 % yang akan meningkatkan kehalusan dari campuran.4. Silica sebesar 1,4 %b. CairanCairan zinc phosphate cement ini terdiri:1. Asam fosfat sebesar 38,2 % yang akan bereaksi dengan zinc oxida.2. Air sebesar 36,0 % sebagai kontrol dari kecepatan reaksi.3. Aluminium fosfat atau kadang-kadang zinc fosfat sebesar 16, 2 % sebagai buffer untuk mengurangi kecepatan dari reaksi.4. Alumenuim sebesar 2,5 %5. Zinc sebesar 7,1 %Kandunganutamabubuk semen zink fosfat adalah zinc oxide.Garam metalik digunakan untuk mengubah karakteristik kerja dan sifat akhir semen. Magnesium oksida biasanya ditambahkan untukmengurangi proses pada saat proses kalsinasi. Silikon dioksida merupakan filler inaktif pada bubuk semen.Bismuth trioksida ditambahkan untuk menghasilkan campuran semen yang halus dan juga untuk memperpanjang setting time.Komposisi terdiri dari powder seng oksida 90% dan Magnesium 10 % dan asam phorporic, garam logam dan air sebagai liquid. Penggunaan sebagaibasis, konsistensi harus seperti dempul, campuran bubuk dan liquiddengan ratio 6:1 atau sesuai kebutuhan, membentuk adonan yang tidak cairtidak padat, aduk dengan putaran melawan jarum jam, tempatkan adonanpada tumpatan yang telah diberi semen eugenol sebagai subbasis. Waktupengerasan sekitar 5-9 menit dan kelebihan tumpatan dibuang.

DAFTAR PUSTAKA

Ricardo, R. 2004. Kebaikan dan Keburukan Zinc Phosphate Cement Serta PenggunaannyaDalam Bidang Kedokteran Gigi. [Skripsi]. Medan. FKG-USU. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/8149/1/990600076.pdfBrantley, William A. dan Theodore Eliades. 2001. Orthodontic Materials. NewYork: Thieme

Craig, Robert G. dan John M. Powers. 2002. Restorative Dental Materials 11th Ed.Missouri: Mosby Inc

Gladwin, Marcia dan Michael Bagby. 2009. Clinical Aspect of Dental Materials,Theory, Practice and Case 3rd Ed. Lippincott Williams & Wilkins

Joon B. Park and Joseph D. Bronzino. 2003. Biomaterials: Principles andApplications. Florida: CRC Press7