makalah ctl from anis uswatun hasanah 09130001

31
A.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat urgen dalan kehidupan ketika, pendidikan adalah proses transformasi pengetahuan yang dikemas dalam proses pembelajaran, banyak sekali metode yang ditawarkan agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan menyenangkan, salah satunya adalah dengan metode CTL, metode ini digunakan agar siswa berorientasi secara langsung untuk menemukan materi sendiri serta menghubungkan materi dengan kehidupan dunia nyata. Hal ini sangat penting karena dengan mengkorelasikan antara materi dengan kehidupan nyata siswa akan dapat lebih memahami dan tertanam erat dalam ingatan siswa sehingga tidak mudah dilupakan. Maka dari itu dalam makalah ini kami akan membahas mengenai CTL (contextual Teaching & Learning) dengan beberapa sub bab pembahasan diantaranya tentang Konsep dasar strategi pembelajaran kontekstual, latar belakang filosofis dan psikologis CTL, perbedaan CTL dengan pembelajaran konvensional, peran guru, asas-asas, pola dan tahapan pembelajaran CTL. Dan beberapa bab yang terkait sehingga dapat menambah pemahaman kita tentang seluk beluk strategi pembelajaran kontekstual (CTL). 2. Rumusan Masalah 1

Upload: ciphia-ntu-vievien

Post on 14-Dec-2015

235 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat urgen dalan kehidupan ketika,

pendidikan adalah proses transformasi pengetahuan yang dikemas dalam proses

pembelajaran, banyak sekali metode yang ditawarkan agar proses pembelajaran

berlangsung secara efektif dan menyenangkan, salah satunya adalah dengan

metode CTL, metode ini digunakan agar siswa berorientasi secara langsung untuk

menemukan materi sendiri serta menghubungkan materi dengan kehidupan dunia

nyata. Hal ini sangat penting karena dengan mengkorelasikan antara materi

dengan kehidupan nyata siswa akan dapat lebih memahami dan tertanam erat

dalam ingatan siswa sehingga tidak mudah dilupakan.

Maka dari itu dalam makalah ini kami akan membahas mengenai CTL

(contextual Teaching & Learning) dengan beberapa sub bab pembahasan

diantaranya tentang Konsep dasar strategi pembelajaran kontekstual, latar

belakang filosofis dan psikologis CTL, perbedaan CTL dengan pembelajaran

konvensional, peran guru, asas-asas, pola dan tahapan pembelajaran CTL. Dan

beberapa bab yang terkait sehingga dapat menambah pemahaman kita tentang

seluk beluk strategi pembelajaran kontekstual (CTL).

2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah filosofi Pembelajaran kontekstual ?

Bagaimanakah karakteristik pembelajaran kontekstual ?

Bagaimana peran guru dan siswa dalam CTL ?

3. Tujuan

Untuk mengetahui filosofi pembelajaran kontekstual

Untuk mengetahui karekteristik pembelajaran kontekstual

Untuk mengetahui peran guru dan siswa dalam CTL

1

Page 2: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

B. PEMBAHASAN

1. Pembelajaran Kontekstual

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu srategi

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh

untuk menemukan materi yang di pelajari dan menghubungkannya dengan situasi

kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam

kehidupan mereka1.

Pembelajaran kontekstual (contexstual teaching and learning-CTL)

menurut Nurhadi adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk

menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan

juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri. Pengetahuan dan

keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa yang diperoleh usaha siswa

mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar

Sedangkan menurut Jonhson CTL adalah sebuah proses pendidikan yang

bertujuan menolong para siswa melihat siswa di dalam materi akademik yang

mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan

konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan

pribadi, sosial dan budaya mereka. Untuk mencapai tujuan ini, sistem tersebut

meliputi tujuh komponen berikut: membuat keterikatan-keterikatan yang

bermakna, melakukan pekerjaan yang berarti, melakukan pembelajaran yang di

atur sendiri, melakukan kerja sama, membantu individu untuk tumbuh dan

berkembang, berpikir kritis dan kreatif untuk mencapai standar yang tinggi dan

melakukan penilaian autentik.2

CTL merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa

memahami isi dari materi akademik dengan konteks keadaan pribadi, social dan

budaya mereka.3

1 Wina sanjaya,Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan,Bandung : Kencana

prenada media group Hal 2552Drs.H.Sugianto,M.Si.. 2010,Model-model Pembelajaran Inovatif. hal 143 Ahmad Bahrudin. Pendidikan Alternatif Qaryah Thayyibah. Yogyakarta: LKiS hal. 7

2

Page 3: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

Adapun tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu

siswa dalam meraih tujuannya. Artinya guru lebih fokus pada urusan strategi

daripada memberi informasi. Tugas guru dalam hal ini hanya memanage kelas

sebagai sebuah tim yang bekerja untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa.

Proses pembelajaran lebih diwarnai student centered ketimbang teacher centered .

Menurut DEPDIKNAS, guru harus melakukan beberapa hal berikut:

a. Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh siswa

b. Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses

pengkajian psikologis dan sosiologis,

c. Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yang

selanjutnya memilih dan menghubungkan dengan konsep atau teori yang

akan dibahas dalam pembelajaran kontekstual,

d. Merancang pembelajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang

dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki dan

lingkungan hidup mereka,

e. Melaksanaka evaluasi terhadap pemahaman siswa, dimana hasilnya nanti

dijadikanbahanrefleksi terhadap rencana pembelajaran dan

pelaksanaannya4.

Dari konsep tersebut ada 3 hal yang harus kita pahami, yaitu :

CTL menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan

materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman

secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan

agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan

menemukan sendiri materi pelajaran

CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi

yang di pelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut

untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah

dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat

mengorelasikan materi yang ditemukan kehidupan nyata, bukan saja bagi

siswa materi itu akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi yang

4 Oleh dwipurnomo, dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/.../ctl-dan-strategi-yang-digunakan di

download pada hari selasa tanggal 18 oktobetr 2011 jam 18 : 47 WIB

3

Page 4: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

dipelajarinay akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan

mudah dilupakan.

CTL mendorong siswa untuk dapat menetapkannya dalam kehidupan,

artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa untuk dapat memahami

materi yang di pelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu

dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari5.

2. Latar Belakang Filosofi dan Psikologis CTL

a. Latar belakang Filosofis

CTL banyak dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme yang mulai digagas

oleh Mark Baldwin dan selanjutnya dikembangkan oleh Jean Piaget. Piaget

berpendapat, bahwa sejak kecil setiap anak sudah memiliki struktur kognitif yang

kemudian dinamakan “skema”. Skema terbentuk karena pengalaman, dan proses

penyempurnaan skema itu dinamakan asimilasi dan semakin besar pertumbuhan

anak maka skema akan semakin sempurna yang kemudian disebut dengan proses

akomodasi.

Pendapat Piaget tentang bagaimana sebenarnya pengetahuan itu terbentuk

dalam struktur kognitif anak, sangat berpengaruh terhadap beberapa model

pembelajaran, diantaranya model pembelajaran kontekstual. menurut

pembelajaran kontekstual, pengetahuan itu akan bermakna manakala ditemukan

dan dibangun sendiri oleh siswa.

b. Latar belakang Psikologis

Di pandang dari sudut psikologis, CTL berpijak pada aliran psikologis

kognitif. Menurut aliran ini proses belajar terjadi karena pemahaman individu

akan lingkungan. Belajar bukanlah peristiwa mekanis seperti keterkaitan stimulus

dan respon. Belajar melibatkan proses mental yang tidak tampak seperti emosi,

minat, motivasi, dan kemampuan atau pengalaman6.

Ada yang perlu dipahami tentang pembelajaran dalam konteks CTL.

5 Wina sanjaya,Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan,Bandung : Kencana

prenada media group, Hal 256

6 Oleh dwipurnomo, dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/.../ctl-dan-strategi-yang-digunakan di

download pada hari selasa tanggal 18 oktobetr 2011 jam 18 : 47 WIB

4

Page 5: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

1) Belajar bukanlah menghafal, akan tetapi proses mengkontruksi

pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki

2) Belajar bukan sekedar mengumnpulkan fakta yang lepas-lepas.

3) Belajar adalah proses pemecahan masalah

4) Belajar adalah proses pengalaman sendiri yang berkembang dari yang

sederhana menuju yang kompleks

5) Belajar pada hakikatnya adalah menangkap pengetahuan dari kenyataan.

3. Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensioanal

No.Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensioanal

CTL Pembelajaran Konvensional

1 Siswa sebagai subjek belajar Siswa sebagai objek belajar

2. Siswa belajar melalui kegiatan

kelompok

Siswa lebih banyak belajar secara

individu

3. Pembelajaran dikaitkan dengan

kehidupan nyata

Pembelajaran bersifat teoritis dan abstrak

4 Kemampuan didasarkan atas

pengalaman

Kemampuan diperoleh dari latihan-

latihan

5 Tujuan akhir kepuasan diri Tujuan akhir nilai atau angka

6 Prilaku dibangun atas kesadaran Prilaku dibangun oleh factor dari luar

7 Pengetahuan yang dimiliki

individu berkembang sesuai

dengan pengalaman yang

dialaminya

Pengetahuan yang dimiliki bersifat

absolute dan final, tidak mungkin

berkembang.

8 Siswa bertanggungjawab dalam

memonitor dan mengembangkan

pembelajaran

Guru penentu jalannya proses

pembelajaran

9 Pembelajaran bisa terjadi dimana

saja

Pembelajaran terjadi hanya di dalam kelas

10 Keberhasilan pembelajaran dapat

diukur dengan berbagai cara

Keberhasilan pembelajaran hanya bisa

diukur dengan tes

5

Page 6: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

4. Dasar Teori Model Pembelajaran Kontekstual.

Para pendidik yang menyetujui pandangan ilmu pengetahuan bahwa alam

semesta itu hidup, tidak diam, dan bahwa alam semesta ditpang oleh tiga prinsip

kesalingbergantungan, doferensiasi dan organisasi diri, harus menerapkan

pandangan dan car berfikir baru mengenai pembelajaran dan pengajaran. Menurut

Johnson tiga pilar dalam CTL, yaitu:

a. CTL mencerminkan prinsip kesaling-bergantungan. Kesaling-tergantungan

mewujudkan diri, misalnya ketika para siswa bergabung untuk memecahkan

masalah dan ketika para guru mengadaka pertemuan dengan rekannya. Hal ini

tampak jelas ketika subjek yang berbeda dihubungkan, dan ketika kemitraan

menggabungkan sekolah dengan dunia bisnis dan komunitas.

b. CTL mencerminkan prinsip deferensiasi. Deferensiasi menjadi nyata ketika

CTL menantang para siswa untuk saling menghormati keunikan masing-

masing, untuk menghormati perbedaan-perbedaan, untuk menjadi kreatif,

untuk bekerja sama, untuk menghasilkan gagasan dan hasil baru yang

berbeda, dan untuk menyadari bahwa keragaman adalah tanda kemantapan

dan kekuatan.

c. CTL mencerminkan prinsip pengorganisasian diri. Pengorganisasian diri

terlihat ketika para siswa mencari dan menemukan kemampuan dan minat

mereka sendiri yang berbeda, mendapat manfaat diri umpan balik yang

diberika oleh penilaian autentik, mengulas usaha-usaha mereka dalam tuntuna

tujuan yang jelas dan standar yang tinggi, dan berperan sarta dalam kegiatan-

kegiatan yang berpusat pada siswa yang membuat hati mereka bernyanyi.7

Landasan filosofis CTL adalah kontrukstivimisme, yaitu filosofi belajar

yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal. Sisw harus

mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri. Pengetahuan tidak dapat

dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi

mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan. Konstruktivisme berakar pada

filsafat pragamatisme yang di gagaskan oleh John Dewey pada awal abad ke 2,

7 Drs.H.Sugianto,M.Si.,Model-model Pembelajaran Inovatif, hal 16

6

Page 7: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

yaitu sebuah filosofi belajar yang menekankan pada pengembangan minat dan

pengalaman siswa.8

Anak akan belajar dengan lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah.

Belajar kan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajari bukan hanya

mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti

hanya berhasil dalam kompetisi “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam

membekali anak memecahkan persoalan dalan kehidupan jangka panjang.9

Dengan pendekatan kontektual (CTL) proses pembelajaran diharapakan

berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami,

buka transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih

dipentingkan daripada hasil. Dalam konteks itu siswa perlu mengerti apa makna

belajar, apa manfaatnya, mereka dalam status apa dan bagaimana mencapainya.

Mereka akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya.

Dengan demikian mereka belajar yang berguna bagi hidupnya. Dengan demikian

mereka memposisikan dirinya yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya

nanti. Mereka mempelajari sesuatu yang bermanfaan bagi dirinya dan berupaya

menggapainya. Dalam upaya itu, mereka memerlukan guru sebagai pengarah dan

pembimbing. Untuk menciptakan kondisi tersebut diperluakn sebuah strategi

belajr baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak

mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang

mendorong siswa mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri. Melalui

strategi CTL, siswa siharapkan belajar mengalami bukan menghafal.10

5. Peran Guru dan Siswa dalam CTL

Setiap siswa mempunyai gaya yang berbeda dalam belajar. Perbedaan

yang dimiliki siswa tersebut dinamakan sebagai unsure modalitas belajar.

Menurut Bobbi Deporter ada tiga tipe gaya belajar siswa, yaitu tive visual,

auditorial dan kinestis11.

8 Ibid. hal 169 Ibid. hal 1610 Ibid. hal 17

11 Oleh dwipurnomo, dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/.../ctl-dan-strategi-yang-digunakan

di download pada hari selasa tanggal 18 oktobetr 2011 jam 18 : 47 WIB

7

Page 8: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

Tipe visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, sedang tipe auditorial adalah

tipe belajar dengan cara menggunakan alat pendengarannya, dan tipe kinestetis

adalah tipe belajar dengan cara bergerak.

Sehubungan dengan hal itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bagi

setiap guru manakala menggunakan pendekatan CTL.

a. Siswa harus dipandang sebagai individu yang sedang berkembang

b. setiap anak memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan

penuh tantangan

c. belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau keterhubungan

antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah diketahui

d. belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada.

6. Asas – asas CTL

CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki tujuh asas, yaitu :

a. Kontruktivime

Adalah proses membangunatau menyusun pengethuan bar dalam struktur

kognitif siswa berdsarkan pengalaman. Dalam kontruktivisme pengetahuan itu

memang berasal dari luar, akan tetapi dikontruksi oleh dan dari dalam diri

seseorang12. Oleh sebab itu pengetahuan terbentuk oleh dua factor peting, yaitu

objek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan subjek untuk

menginterpretasi objek tersebut. Dengan demikian pengethuan itu tidak bersifat

statis tetapi bersifat dinamis, tergantung individu yang melihat dan

mengkostruksinya. Pembelajaran melalui CTL pada dasarnya mendorng agar

siswa mengkontruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan

pengalaman.

b. Inkuiri

Inkuiri artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan

penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengethuan bukanlah

sejumlah fakta hasil dari memngingat, akan tetapi hasil dari proses sejumlah fakta

hasil dari menemukan sendiri. Dengan demikian dalam dalam perencanaan, guru 12 Wina sanjaya,Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan,Bandung : Kencana

prenada media group, Hal 264

8

Page 9: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi

merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri

materi yang harus dipahaminya. Secar umum proses inkuiri dapat dilakukan

melalui beberapa langkah, yaitu :

Merumuskan masalah

Mengajukan hipotesis

Mengumpulkan data

Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan

Membuat kesimpulan

Penerapan asas ini dalam proses pembalajaran CTL, dimulau dari adanya

kesadaran siswa akan masalah yang jelas yang ingin dipecahkan. Dengan

demikian, siswa harus didorong untuk menemukan masalah. Jika masalah telah

dipahami dengan batasan-batasan yang jelas, selanjutnya siswa dapat mengajukan

hipotesis atau jawaban sementara sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan.

Hipotesis itulah yang akan menuntun siswa untuk melakukan observasi dalal

rangka mengumpulkan data. Asas memenmukan yang seperti itulah yang penting

dalam pembelajaran CTL . melalui proses berpikir yang sistematis seperti di atas

diharapkan siswa siswa memilki sikap ilmiah, rasional, dan logis yang semuanya

diperlukan sebagai dasar bentukan kreatuvitas13.

c. Bertanya (questioning)

Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.

Bertanya dapat dipandang secara refleksi dari keinginyahuan setiap individu,

sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam

berpikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan

informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukan

sendiri, karena itu peran bertanya sangat penting sebab melalui pertanyaan-

pertanyaan gurur dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan

setiap metri yang dipelajarinya.

Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat

berguna untuk :

13 Wina sanjaya,Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan,Bandung : Kencana

prenada media group Hal 266

9

Page 10: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi

pelajaran

Membangkitakan motivasi siswa untuk belajar

Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu

Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan

Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu

d. Masyarakat belajar (learning community)

Dalam kelas CTL, penarapan masyarakat belajar dapat dilakukan dengan

menerapakan pembelajaran melaui kelokpok belajar. Siswa dibagi dalam dalam

kelompok-keliompok uang anggotanya bersifat heterogen, baik dilihat dari

kemampuan dan kecepatan belajarnya, maupn dilihat dair bakat dan minatnya.

Biarkan mereka dalam kelompoknya saling membelajarkan, yang cepat belajar di

dorong untuk membantu yang lambat belajar, yang memiliki kemampuan tertentu

didorong untuk menularkannya pada yang lain.Dalam hal tertentu gur dapat

mengundang orang-orang yang dianggap memiki keahlian khusus untuk

membelajarkan siswanya14.

e. Permodelan (modeling)

Permodelan / modeling adalah proses pembelajarandengan memperagakan

sesuatu sebagi contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Misalnya, guru

memberikan contoh bagaimana cara mengoperasikan sebuah alat, atau bagaimana

cara melafalkan sebuah kalimat asing, guru olah raga memberikan contoh

bagaimana cara melempar bola, dll.

Proses modeling tidak terbatas pada guru saja, akan tetapi dapat juga guru

memanfaatkan siswa yyang dianggap memiliki kemampuan. Misalkan siswa yang

yang pernah menjadi juara dalam membaca piuisi dapat disusruh untuk

manmpilkan kebolehannya di depan teman-temannya dengan demikia siswa

dianggap model modeling merupakan asas yang cukup penting dalam

pembelajaran CTL, sebab melui modeling siswa dapat terhindar dari pembelajaran

yang teoritis-abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya verbalisme15

14 Wina sanjaya,Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan,Bandung : Kencana

prenada media group 26715 Wina sanjaya,Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan,Bandung : Kencana

prenada media group Hal 268

10

Page 11: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

f. Refleksi (reflection)

Refleksi dalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang

dilakukan dengan cara mengurutkan kembali dengan cara mengurutkan kembali

kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Melalui

proses refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam stuktur kognitif

siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dimikinya.

Bisa trejadi melalui proses refleksi siswa akan memperbarui pengetahuan yang

telah dibentuknya, atau menamah khazanah pengetahuan.

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan CTL, setiap berakhir

proses pembelajaran, guru memberikan ksesmpatan kepada siswa untuk

“merenung” atau mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Biarkan secara

bebas siswa menfsirkan pengalamannya sendiri, sehingga ia dapat menyimpulkan

tentang pengethuan belajarnya

Komponen yang merupakan bagian terpenting dari pembelajaran dengan

pendekatan CTL adalah perenungan kembali atas pengetahuan yang baru

dipelajari. Dengan memikirkan apa yang baru saja dipelajari, menelaah, dan

merespons semua kejadian, aktivitas, atau pengalaman yang terjadi dalam

pembelajaran, bahkan memberikan masukan atau saran jika diperlukan, siswa

akan menyadari bahwa pengetahuan yang baru diperolehnya merupakan

pengayaan atau bahkan revisi dari pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

Kesadaran semacam ini penting ditanamkan kepada siswa agar ia bersikap terbuka

terhadap pengetahuan-pengetahuan baru.

Prinsip-prinsip dasar yang perlu diperhatikan guru dalam rangka

penerapan komponen refleksi adalah sebagai berikut.

1) Perenungan atas sesuatu pengetahuan yang baru diperoleh merupakan

pengayaan atas pengetahuan sebelumnya.

2) Perenungan merupakan respons atas kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang

baru diperolehnya.

11

Page 12: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

3) Perenungan bisa berupa menyampaikan penilaian atas pengetahuan yang baru

diterima, membuat catatan singkat, diskusi dengan teman sejawat, atau unjuk

kerja16.

g. Penilaiaan nyata (authentic assessment)

Proses pembelajaran konvensional yang sering dilakukan guru pad saat ini,

biasanya ditekankan pada perkembangan aspek intelektual, sehingga alat evaluasi

yang digunakan terbatas pada penggunaan tes. Dengan tes dapat diketahui

seberapa jauh siwa telah menguasai materi pelajaran.

Komponen yang merupakan ciri khusus dari pendekatan kontekstual

adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran atau

informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa. Gambaran

perkembangan pengalaman siswa ini perlu diketahui guru setiap saat agar bisa

memastikan benar tidaknya proses belajar siswa. Dengan demikian, penilaian

autentik diarahkan pada proses mengamati, menganalisis, dan menafsirkan data

yang telah terkumpul ketika atau dalam proses pembelajaran siswa berlangsung,

bukan semata-mata pada hasil pembelajaran.

Sehubungan dengan hal tersebut, prinsip dasar yang perlu menjadi

perhatian guru ketika menerapkan komponen penilaian autentik dalam

pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Penilaian autentik bukan menghakimi siswa, tetapi untuk mengetahui

perkembangan pengalaman belajar siswa.

2) Penilaian dilakukan secara komprehensif dan seimbang antara penilaian proses

dan hasil.

3) Guru menjadi penilai yang konstruktif (constructive evaluators) yang dapat

merefleksikan bagaimana siswa belajar, bagaimana siswa menghubungkan

apa yang mereka ketahui dengan berbagai konteks, dan bagaimana

perkembangan belajar siswa dalam berbagai konteks belajar.

16OlehMitriIrianti,danAmasdisyahza,almasdi.unri.ac.id/index.php?

option=com_content... id... di download pada hari rabu tanggal 19 oktobetr 2011 jam 10 : 45

WIB

12

Page 13: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

4) Penilaian autentik memberikan kesempatan siswa untuk dapat mengembangkan

penilaian diri (self assessment) dan penilaian sesama (peer assessment17).

7. Pola dan Tahapan Pembelajaran CTL

Pola Pembelajaran CTL

untuk mencapai tujuan kompetensi, guru menerapkan strategi pembelajaran

sebagai berikut:

1) Pendahuluan

2) Inti

3) Penutup

Pada CTL untuk mendapatkan kemampuan pemahaman konsep, anak

mengalami langsung dalam kehidupan nyata di masyarakat. Kelas bukanlah

tempat untuk mencatat atau menerima informasi dari guru, akan tetapi kelas

digunakan untuk saling membelajarkan. Untuk itu ada beberapa catatan dalam

penerapan CTL sebagai suatu strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

1) CTL adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa

secara penuh, baik fisik maupun mental.

2) CTL memandang bahwa belajar bukan menghafal, akan tetapi proses

berpengalaman dalam kehidupan nyata.

3) Kelas dalam pembelajaran CTL bukan sebagai tempat untuk memperoleh

informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan

mereka di lapangan.

Materi pelajaran ditemukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian dari

orang lain 18 Contoh-contoh berikut menunjukkan beraneka macam cara yang

dilakukan oleh guru-guru di kelas untuk menghubungkan mata pelajaran

akademik dengan konteks siswa itu sendiri. Mereka menunjukkan bahwa

pengaitan-pengaitan yang di lakukan dalam CTL cocok di terapkan mulai dari

sekolah dasar hingga universitas.19

17OlehMitriIrianti,danAmasdisyahza,almasdi.unri.ac.id/index.php?option=com_content... id... di

download pada hari rabu tanggal 19 oktobetr 2011 jam 10 : 45 WIB

18 Oleh dwipurnomo, dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/.../ctl-dan-strategi-yang-digunakan

di download pada hari selasa tanggal 18 oktobetr 2011 jam 18 : 47 WIB19 Ibid hlm. 20

13

Page 14: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

1) Contoh-contoh Pengaitan dalam CTL di kelas

a) Di kelas yang sudah tinggi para guru mendorong siswa untuk membaca,

menulis, dan berfikir secara kritis dengan meminta mereka untuk fokus

pada persoalan-persoalan kontroversial di lingkungan atau masyarakat

mereka. Kelas di bagi menjadi empat atau lima kelompok. Setiap

kelompok memilih sebuah persoalan kontroversial dan menelitinya.

Mereka melakukan penelitian perpustakaan, melakukan survei lapangan,

dan mewancarai pejabat setempat mengenai persoalan yang sedang di

teliti. Mereka menyajikan penemuan-penemuan dalam bentuk presentasi

disertai foto, gambar, diagram, dan grafik. Mereka menyampaikan

penemuan-penemuan tersebut di depan khalayak yang terdiri dari teman

sekelas dan para orang tua.

b) Seorang guru ilmu pengetahuan sosial di sekolah menengah, meminta

tim yang terdiri dari dua siswa secara bergiliran untuk mementukan

pembicara tamu mana yang akan bersedia menjeladkan topik yang

sedang mereka pelajari tentang bencana alam, gempa dan tsunami. Siswa

yang mendapat giliran untuk mencari pembicara tamu harus menelepon

pembicara tersebut, menentukan tanggalnya, menyambut pembicara

tersebut di pintu sekolah pada hari H, dan menulis ucapan terima kasih

sesudah acara selesai.

c) Di sebuah kelas IPS tentang membahas tentang pariwisata, siswa di

minta untuk membahas potensi pariwisata diwilayahnya dengan berbagai

sudut pandang dan ide-idenya dari mulai potensi daya tarik obyek wisata,

analisis ekonomi, analisis budaya, model promosi serta pola

pengembangannya, sampai membuat brosur perjalanan dan paket wisata.

d) Sebuah simulasi yang di adaakan oleh sebuah sekolah menengah

mengenai kejadian-kekadian yang memicu perang dunia II meminta para

siswa untuk untuk membentuk kelompok yang mewakili Serbia, Inggris,

Australia-Huungaria, Jerman, Rusia, dan Prancis. Setiap kelompok

mengangkat menteri luar negeri, seorang wakil menteri, dan seorang

asisten menteri. Tugas mereka adalah bertemu dan berunding mencari

upaya untuk menghindari perang yang akan terjadi. Para siswa

14

Page 15: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

mempelajari situasi dunia sebelum pecahnya perang, memeriksa tujuan

dari setiap negara, dan mempelajar dampak sekutu atas di

mulainya .perang dunia I.

e) Seorang guru matematika memberikan tugas kepada siswanya tentang

kegiatan dimasa datang serta cara “menabung untuk masa pensiun”; ada

dua rumus: 1) menentukan jumlah uang yang akan di dapatkansetelah

seseorang menabung dalam jangka waktu tertentu ditambah bunga; 2)

menentukan total uang yang akan di terima setelah seseorang melakukan

pembayaran dam satu periode tertentu. Para siswa kemudian di minta

untuk menhitung dan membandingkan berbagai macam rencana pensiun

menggunakan dua rumus tersebut. Para siswa harus membuat rencana

pensiun berdasarkan data terkini. Mereka belajar “persentase, evaluasi

rumus, pemecahan masalah, penukaran uang” dengan menggunakan

kalkulator grafik dan lembar kerja komputer. Para siswa melihat

perbedaan jumlah uang apabila program pensiun di mulai lebih awal.

8. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual mempunyai karakteristik

sebagai berikut.

a. Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik, yaitu pembelajaran yang

diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan nyata

atau pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah.

b. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-

tugas yang bermakna.

c. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada

siswa.

d. Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling

mengoreksi antar teman.

e. Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan,

bekerja sama, dan saling memahami antara satu dengan yang lain secara

mendalam.

15

Page 16: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

f. Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan mementingkan

kerja sama.

g. Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan20.

Ada lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan

pendekatan CTL, yaitu:21

a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetetahuan

yang sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari

pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang

memiliki keterkaitan satu sama lain

b. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan

menambah pengethuan baru, dan pengetahuan baru diperoleh dengan cara

deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara

keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya

c. Pemahaman pengaetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk

dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini., misalnya dengan cara meminta

tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan

berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan

d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalamn tersebut, artinya pengetahuan

dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam

kehidupan siswa sehingga tampak perubahan perilaku siswa

e. Melakukan refleksi terhadap srategi pengembangan pengetahuan, hal ini

dikarenakan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan

srategi

9. Implementasi Pembelajaran Kontekstual di Kelas

Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama. Kelas dikatakan

menerapkan CTL jika menerapkan ke tujuh komponen tersebut dalam

20OlehMitriIrianti,danAmasdisyahza,almasdi.unri.ac.id/index.php?option=com_content... id... di download pada hari rabu tanggal 19 oktobetr 2011 jam 10 : 45 WIB21 Drs.H.Sugianto,M.Si.,Model-model Pembelajaran Inovatif, hal 29

16

Page 17: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

pembelajarannya. Secara garis besar langkah-langkah penerapatan CTL dalam

kelas sebagai berikut.

a. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan

cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkontruksi sendiri

pengetahuan dan keterampilan barunya

b. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik.

c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya

d. Ciptakan masyaraka belajar (belajar dalam kelompok)

e. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran

f. Lakukan refleksi di akhir pertemuan

g. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara22

10. Contoh Pola Pembelajaran CTL rumpun IPS

Topik: fungsi dasar

Kompetensi dasar : siswa memahami fungsi dan jenis pasar

Indikator hasil belajar:

Siswa dapat menjelaskan pengertian pasar

Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pasar

Siswa dapat menjelaskan perbedaan karakteristik pasar tradisional dan

pasar modern

Siswa dapat menyimpulkanfungsi pasar

Siswa dapat membuat karangan terkait tentang pasar

Pola pembelajarannya

a. Pendahuluan

1) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai siswa dan

pentingyan materi ajar dalam kehidupan ekonomi dan sosial.

22OlehMitriIrianti,danAmasdisyahza,almasdi.unri.ac.id/index.php?option=com_content... id... di download pada hari rabu tanggal 19 oktobetr 2011 jam 10 : 45 WIB

17

Page 18: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

2) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL

3) Siswa dibagi ke dalam bebrapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa

4) Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi ke pasar

tradisional dan pasar modern

5) Melalui instrumen observasi/ angket siswa diminta mencatat megenai

berbagai hal yang ditemukan di pasar

6) Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh

siswa

b. Kegiatan inti

Di lapangan,

1) Siswa melakukan obervasi ke pasar sesuai dengan pembagian tugas

kelompok

2) Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan di pasar sesuai dengan

alat observasi, angket yang mereka susun sebelumnya

Di dalam kelas

1) Siswa mendiskusian hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya

masing-masing

2) Siswa melaporkan hasil diskusi/ presentasi

3) Setiap kelompok saling menjawab terhadap pertanyaan yang diajukan

oleh kelompok lainnya.

c. Penutup

18

Page 19: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

1) Di pimpin oleh guru, siswa menyimpulkan hasil observasi dan diskusi

tentang fungsi dan jenis pasar sesuai dengan indikator belajar yang

dicapai

2) Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang pengalaman

belajar mereka dengan tema “pasar”.

C. PENUTUP

19

Page 20: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

1. Kesimpulan

a. Landasan filosofi CTL dipengaruhi oleh pemikiran Piaget yang mengungkap

bagaimana pengetahuan itu terbentuk sehingga dalam strategi pembelajaran

kontekstual pengetahuan akan lebih bermakna jika dibangun dan ditemukan

oleh siswa sendiri

b. Karakteristik pembelajaran CTL

1) Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik, yaitu pembelajaran

yang diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan

nyata atau pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkungan yang

alamiah.

2) Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan

tugas-tugas yang bermakna.

3) Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna

kepada siswa.

4) Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling

mengoreksi antar teman.

c. Peran guru dalam pembelajaran kontekstual hanya memanage kelas sebagai

sebuah tim yang bekerja untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa.

Daftar Rujukan

20

Page 21: MAKALAH CTL From Anis Uswatun Hasanah 09130001

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses

pendidikan. Bandung : Kencana prenada media group

Sigianto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka,

FKIP UNS

Ahmad Bahrudin. Pendidikan Alternatif Qaryah Thayyibah. Yogyakarta: LKiS

Dwipurnomo, dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/.../ctl-dan-strategi-yang-

digunakan di download pada hari selasa tanggal 18 oktobetr 2011 jam 18 : 47

WIB

MitriIrianti,danAmasdisyahza,almasdi.unri.ac.id/index.php?

option=com_content... id... di download pada hari rabu tanggal 19 oktobetr 2011

jam 10 : 45 WIB

21