makalah cara kerja dan penanganan di lab kimia

22
Makalah Cara kerja dan penanganan di lab Kimia BAB I PENDAHULUAN Bekerja dalam laboratorium tak lepas dari kemungkinan bahaya dari berbegai jenis bahan kimia. Pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam laboratorium, memungkinkan para pekerja dalam menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja. Laboratorium adalah suatu pasilitas yang memberikan hasil uji yang bergantung pada batasan-  batasan fisik dan ekonomi daya beli, peraturan-peraturan, kebutuhun industri keluhan diri pribadi dan tuntutan dan pabrikindustri. Ada beberapa faktor yang terlibat di dalam kalibrasi pengukuran dan pengujian adalah • Pegawai atau staf • Peralatan • Akomodasi lingkungan • Metodelogi • Sample • Pengolahan data Laboratorium juga diartikan sebagai suatu lingkungan kerja yang komplek yang potensial untuk ter jad inya eks pul s unt uk ter kena ber baga i mac am kece lak aan yang pat oge n (mi kroba yang  bahaya), api, bahaya, mekanik, substansi atau zat-zat radioaktif. Penggunaan laboratorium yang aman ada 2 syarat • Memerlukan pengetahuan tentang zat atau bahan yang berbahaya di laborarorium Memerl uka n peng eta huan yang benar ten tang pro sedur- prosedur yang ter per inc i unt uk menghilangkan bahan-bahan yang berbahaya. BAB II BAHAYA DI LABORATORIUM Bekerja dilaboratorium selalu ada kemungkinan terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu sikap dan tingkah laku pekerja, keadaan yang tidak aman dan kelalaian pengawas serta bahan kimia dan peralatan. kecelakaan dapat dihindari dengan cara  bekerja secara hati-hati dan disiplin mengikuti peraturan yang umum ditetapkan didalam laboratorium. a) Sikap dan tingkah laku para pekerja Sikap dan tingkah laku pekerja yang kemungkinan bahaya dan akan memakai alat pelindung diri, menempati urutan pertama sebagai penyebab kecelakaan sikap dan tingkah laku demikian sering dimiliki oleh para pekerja yang belum banyak pengalaman di dalam laboratorium. Dalam dunia  pendidikan, hal demikian wring terjadi pada praktikum-praktikum mahasiswa tingkat pertama dan kedua mungkin pula pada tingkat yang lebih tinggi.  b) Keadaan yang tidak aman Keadaan yang tidak aman dapat disebabkan oleh bahan, alat dan teknis. Bekerja dengan gas hidrogen sulfida, asam siarfida atau metil isosianat, adalah contoh keadaan yang tidak aman kerena bahan ter sebut sewaktu-wakt u dapat men imbulk an penc ema ran rua nga n kerja ata u lingkungan.keadaan meniadi lebih tidak aman seandainya alat ventilasi ruangan, almari asam

Upload: nurulnoe-cacok-hidayati

Post on 30-Oct-2015

2.372 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 1/22

Makalah Cara kerja dan penanganan di lab Kimia

BAB I

PENDAHULUAN

Bekerja dalam laboratorium tak lepas dari kemungkinan bahaya dari berbegai jenis bahan kimia.Pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam laboratorium, memungkinkan para pekerja

dalam menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja.

Laboratorium adalah suatu pasilitas yang memberikan hasil uji yang bergantung pada batasan- batasan fisik dan ekonomi daya beli, peraturan-peraturan, kebutuhun industri keluhan diri pribadi

dan tuntutan dan pabrikindustri.

Ada beberapa faktor yang terlibat di dalam kalibrasi pengukuran dan pengujian adalah

• Pegawai atau staf • Peralatan

• Akomodasi lingkungan

• Metodelogi

• Sample• Pengolahan data

Laboratorium juga diartikan sebagai suatu lingkungan kerja yang komplek yang potensial untuk terjadinya ekspuls untuk terkena berbagai macam kecelakaan yang patogen (mikroba yang

 bahaya), api, bahaya, mekanik, substansi atau zat-zat radioaktif.

Penggunaan laboratorium yang aman ada 2 syarat• Memerlukan pengetahuan tentang zat atau bahan yang berbahaya di laborarorium

• Memerlukan pengetahuan yang benar tentang prosedur-prosedur yang terperinci untuk 

menghilangkan bahan-bahan yang berbahaya.

BAB IIBAHAYA DI LABORATORIUM

Bekerja dilaboratorium selalu ada kemungkinan terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi

karena beberapa faktor yaitu sikap dan tingkah laku pekerja, keadaan yang tidak aman dankelalaian pengawas serta bahan kimia dan peralatan. kecelakaan dapat dihindari dengan cara

 bekerja secara hati-hati dan disiplin mengikuti peraturan yang umum ditetapkan didalam

laboratorium.

a) Sikap dan tingkah laku para pekerjaSikap dan tingkah laku pekerja yang kemungkinan bahaya dan akan memakai alat pelindung diri,

menempati urutan pertama sebagai penyebab kecelakaan sikap dan tingkah laku demikian sering

dimiliki oleh para pekerja yang belum banyak pengalaman di dalam laboratorium. Dalam dunia pendidikan, hal demikian wring terjadi pada praktikum-praktikum mahasiswa tingkat pertama

dan kedua mungkin pula pada tingkat yang lebih tinggi.

 b) Keadaan yang tidak amanKeadaan yang tidak aman dapat disebabkan oleh bahan, alat dan teknis. Bekerja dengan gas

hidrogen sulfida, asam siarfida atau metil isosianat, adalah contoh keadaan yang tidak aman

kerena bahan tersebut sewaktu-waktu dapat menimbulkan pencemaran ruangan kerja atau

lingkungan.keadaan meniadi lebih tidak aman seandainya alat ventilasi ruangan, almari asam

Page 2: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 2/22

atau sistem pengaman gas (scrubber) lidak bekerja dengan baik. Kesalahan teknik juga

merupakan suatu keadaan yang tidak aman. Seperti pemanasan eter atau asaton dengan api

terbuka atau melakukan reaksi kimia eksotermis tanpa pendinginan.c) Supervisor (pengawas)

Pengawas juga memegang peranan penting. Prosedur dan cara kerja perlu diberikan oleh

 pengawas secara jelas dan sempurna sebelum dikejakan oleh para pelaksana. Juga sangat penting pengetahuan pengawas untuk mengetahui setiap kemungkinan (mengantisipasi) bahaya yang

timbul dari suatu bahan dan percobaan kimia.

A. Jenis-jenis bahaya di laboratorium

1. Keracunan

Keracunan sebagai akibat penyarapan bahan-bahan kimia beracun atau toksik, seperti amonia,karbon monoksida, benzeyona, kloroform dan sebagainya. Keracunan dapat berakibat fatal

ataupun gangguan kesehatan. Keracunan pada manusia dapat terjadi apabila zat racun tertelan

,lewat kulit atau terhisap, oleh karma itu bekerja di laboratorium harus lah menggunakan

 pelindung pernafasan ( masker), pelindung mata ( kaca mata khusus), pelindung tangan ( sarungtangan) dan pelindung tubuh ( jas Lab)

2. Iritasi

Iritasi sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif seperti H2SO4, HCI, natrium.

hidroksida, gas C1 dan sebagainya. Iritasi dapat berupa luka atau peradangan pada kulit saluran pernafasan dan mata.

3. Kebakaran dan luka bakar 

Kebakaran dan luka bakar sebagai akibat kurang hati- hati dalam menangani pelarut-pelarut

organik yang mudah terbakar seperti eter, aseton, alkohol sbb.Kebakaran dapat timbul oleh adanya bunga api, panas atau loncatan listrik clan dengan adanya

oksigen serta bahan bakar. Bila kebakaran terjadi saat api masih kecil dapat di lakukan

 pemadaman menggunakan pemadam tertentu sesuai dengan jenis kebakaran nya.Kebakaran di lab dapat di kelompok kan menjadi:

• kebakaran kertas, kayu, karet, plastik, dan scjenis nya dapat di atasi dengan menggunakan air 

yang berfungsi sebagai pcndingin dan untuk menye limuti bahan dari oksigen.• Kebakaran pelarut organik seperti benzena, toluene dan eter dapat padamkan dengan

menggunakan busa. Busa adalah dispersi gas dalam cairan yang berfungsi untuk mengisolasi

 bahan dari oksigen.

• Kebakaran instalasi listrik yang dapat di atasi dengan menggunakan gas CO2 dan halon(CF3Br).

• Kebakaran logam –lagam alkali seperti kalium dan natrium. Dapat di atasi dengan

menggunakan Nbuk kering campumn natrium karbonat,kalium klorida, kalium karbonat, danamonium fosfat. Selain itu kebakaran ini dapat di atasi dengan menggunakan CO2 dan halon.

4. Merusak kulitBahan- bahan yang merusak kulit:

• Asam – asam kuat :H2SO4, HNC3, HCL clan HF

• Basa- basa kuat : Naoh , KOH

• Asam dan baa lemah : Ch3COOh , ( COOH)2 NH4 OH

Page 3: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 3/22

• Lain- lain : H2 O2 pekat, brom cair, dan lain-lain

Hindari kulit, mata, dan bagian tubuh lain dari bahan – bahan kimia ini. Pada saat mengambil

cairan dari dalam botol, jangan sampai ada zat yang tercecer dari dalam botol. Mengambil zattidak boleh di hisap dengan mulut melain kan dengan karet penghisap.

5. Bahaya-bahaya lainSeperti sengatan listrik, keterpaan pada radiasi sinar tertentu,dan pencemaran lingkungun. Jadi, jelas laboratorium kimia mengandung banyak potensi bahaya, tetapi potensi bahaya apapun

dapat di kendalikan sehingga tidak menimbul kan kerugian. Suatu contoh, bahan bakar bensin

dan gas cair mempunyai potensi bahaya kebakaran yang sangat besar.

B. Sumber-sumber bahaya dalam laboratorium kimia

1. Bahan- bahan kimia yang berbahaya, yang perlu kita kenal jenis, sifat, cara penanganan dan

 penyimpanan nya. Contoh nya: bahan kimia beracun, mudah terbakar, eksplusif, dan sebagainya.

2. Teknik percobaan, yang meliputi pencampuran bahan, destilasi, ekstraksi, reaksi kimia, dan

sebagai nya3. Sarana laboratorium, yakni gas, air, listrik, dan sebagai nya.

C. Bahan-bahan Kimia dan Cara Pcnanggulangannya

Untuk memudah kan cara menangani dan menangani bahan kimia, bahan-bahan kimia yang berbahaya dapat di kategori kan sebagai berikut:

a) bahan -- bahan kimia beracun atau toksik(toxic subtances)

Pada dasar nya semua bahan kimia adalah beracun, tetapi bahayanya terhadap kesehatan sangat bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk kedalam tubuh. Dalam Iaboratorium, bahan-

 bahan kimia dapat masuk kedalam tubuh melewati tiga saluran yakni:

1. Mulut atau tertelan. Hal ini jarang terjadi kecuali apabila ada kesalahan memipet dengan mulut

atau makan dan minum dalam lab.2. Melalui kulit,zat- zat seperti avilin, nitrobenzene, penol, paration, dan asam sianida atau HCN

mudah terserap.3. Melalui pernafasan. Gas, debu, dan nap mudah terserap lawat pernafasan dan saluran ini

merupakan sebagian besar kasus keracunan yang terjadi. Gas- gas seperti sulfurdioksida (S02)

dan CL2 dapat mernberikan efek setempet pada jalan pernafasan. Tetapi gas- gas seperti HCN,

CO2, H2S nap Pb dan Zn yang telah terserap lewat pernafasan akan segera masuk dalam darahdan terdistribusi keseluruh organ- organ tubuh

 b) Efek akut dan kronis

efek toksik bagi tubuh manusia terbagi dua yakni akut dan kronis. Efek akut adalah pengaruhsejumlah dosis tertentu yang akibat nya dapat di lihat atau di rasakan dalam waktu pendek 

contoh nya keracunan fenol dapat menyebab kan diare dan keracunan gas CO dapat

menimbulkan hilang kesadaran atau kematian dalam waktu pendek.Kronis adalah suatu akibat keracuinan bahan- bahan kimia dalam dosis kecil tetapi terus menerus

dan efek nya baru dapat di rasakan dalam jangka panjang. Menghirup uap benzena dan senyawa

hidrokarbon terklorinasi (seperti kloroform, karbon tetraklorida ) dalam keadaan rendah tetapi

terus-menerus akan menimbulkan penyakit hati atau lever. Demikian pula uap timbal akanmenimbulkan kerusakan dalam darah.

Page 4: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 4/22

D. Bohan- Bahan Kimia Korosif / iritant

Bahan kimia dapat di kelompok kan sesuai dengan wujud zat yaitu

a. Bahan korosif cair.Dapat menimbulkan iritasi setempat sebagai akibat reaksi langsung dengan kulit, proses

kelarutan atau denakurasi protein pada kulit atau akibat gangguan kesetimbangan membran dan

tekanan osmosa pada kulit. Pengaruh iritasi akan bergantung pada konsentrasi dan lamanyakontak dengan kulit. Asam sulfas pekat dapat menimbulkan luka yang sukar dipulihkan.

Contoh bahan korosif cair adalah

• Asam mineral

• Asam nitrat

• Asam sulfas

• Asam klorida

• Asam fluorida

Asam fospat

• Asam organik 

• Asam forniat

• Asam asetat

• Asam monokloro asetat

• Pelarut organik :

1. Petroleum, karbon disulfide

2. Hidrokarbon terklorinasi, terpentin

 b. Bahan kimia korosif padat

Iritasi yang ditimbulkan oleh zat padat korosif amat bergantung pada kelarutan zat pada Wit

yang lumbar. Sifat korosif dan pangs yang ditimbulkan akibat proses pelarutan adalah penyebabiritasi. Meskipun zat padat korosif kurang bahaya dibandingkan dengan bentuk cair, tetapi

larutan pekat dan dispersi zat padat dalam cair (slaty) mempunyai bahaya yang lebih besar.

Cara penanganan bahah kimia korosif padat mirip bentuk cairnya, yakni mencegah kontak dengan bahan dengan cara memakai pelindung diri (sarung tangan, kaca mats, dsb)

c. Bahan korosi bentuk gasBentuk gas mcrupakan yang paling berbahaya dibandingkan dengan bentuk padat dan dalam

 bentuk cair karena yang diserang adalah saluran pernafasan. Kelarutan gas dalam permukaan

salaran yang Iembab atau lender menentukan bahaya gas tersebut disamping jenis zat. Suatu

contoh, gas amonia bila terhisap akan menyebabkan pembekakan pada bagian atas saluran pernafasan yang mungkin dapat menimbulkan kematian. Hal ini berbeda dengan fosgen yang

meskipun sedikit dapat menimbulkan iritasi, tetapi dapat menyebabkan kecelakaan fatal arena

Page 5: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 5/22

dapat merusak sel udara dalam paruparu. Gas klor mempunyai sifat bahaya diantara amonia clan

fosgen.

Jenis gas iretant dapat digolongkan pada besar kecilnya kelarutan yang juga menentukan daerah-daerah serangan pada alat pernafasan. Golongan tersebut adalah sebagai berikut

Amat larut, dengan daerah serangan pada bagian alas saluran pernafasan

Contoh : amonia, asam klorida, asam florida, formal dehid, asam asetat, sulful klorida,tionilklorida dan sulfuril klorida.

Kelarutan sedang. Efek pada saiduran pernafasan bagian atas dan yang lebih dalam (bronchia) :

 belerang oksida, klor, brom, arsentriklorida, fosfor triklorida dan fosfor penta klorida.Kelarutan kecil, tetapi efeknya pada alat pernafasan bagian. dalam : ozon, nitrogen.

Efek iritasi oleh mekanisme bukan pelarutan : akrolein, dikloroetilsulfida, diklorometileter,

kloropikrin dan, dimetil sulfat.

Kelompok terakhir merupakan keanehan di banding kan dengan tiga kelompok yang yangsebelumnya. Contoh aklorin dan dimetilsulfat sedikit larut dalm air, tatapi sangat iritant terhadap

mata dan saluran pernafasan.

E. Bahan Kimia Yang Mudah Terbakar ( Flammable Subtances)Meskipun kebakaran tidak hanya terjadi dalam laboratarium kimia, tetapi laboratorium kimia

mempunyai kemungkinan besar untuk terjadi nya kebakaran. Hal ini di sebab kan selain ada nya penggunaan listrik dan pemanas lain juga banyaknya dipakai bahan kimia yang mudah terbakar 

atau menimbul kan kebakaran. Memang di indonesia sampai saat ini baru beberapa kali terjadi

kebakaran besar dalam laboratorium kimia. Tetapi kebakaran kecil menimbul kan kepanikan dankecelakan sering terjadi dalam lab kimia.

Untuk dapat menghindar kan terjadi nya kebakaran perlu kira nya dapat di hayati proses terjadi

kebakaran, bahan kimia mudah terbakar, dan cara penanggulangan kebakaran.

1. Proses kebakaran atau terjadi nya apiBanyak kemungkinan pekerjaan dan percobaan lab yang dapat menimbul kan kebakaran

 beberapa kemungkinan tersebut kadang kala dapat di perkirakan kalau kita dapat memahami

teori terjadi nya api yang di sebut segi tiga api.Ada bahan yang mudah terbakar dengan oksigen, tetapi apabila suhu tidak cukup tinngi, maka

api atau proses kebakaran tidak akan terjadi. Dengan demikian pula pada bahan panas, tetapi bila

oksigen tidak cukup, api pun tidak akan terjadi dengan demikian, usaha untuk menghindar kanterjadi nya api, pada prinsip nya menghindara kan salah satu dari unsur tersebut di atas.

2. Jenis- jenis bahan kimia yang mudah terbakar.

Kebanyakan bahann kimia yang mudah terbakar dalam laboratorium dapat di golong kan

menjadi tiga golongan yakni :a. padat belerang, fosfor merah dan kuning, hidrida logam, logam alkali, dll

tekanan yang terlepas atau dadakan selain itu ciri khas bahaya utama adalah kebocoran yang

akan mengeluarkan gas dalam waktu amat pendek.

10. Bahan- bahan kimia radioaktif.

Bahan kimia radioktif adalah bahan kimia yang dapat mengantar kan radiasi sinar alfa, beta ataugams zat radioaktif banyak di pakai dalam lab sebagai bahan untuk sintesis dan analisis. Dapat

 pula di pakai dalam pengobatan. Sinar gama mempunyai energi clan daya tembus yang lcbih

 besar dari pada sinar beta, lebih kuat dari pada sinar alfa. Sinar- sinar radiasi tersebut dapat

mengganggu atau merusak sel- sel tubuh.

Page 6: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 6/22

Bahaya radiasi dapat pula berasal dari dalm tubuh. Hat ini terjadi karena masuk nya zat- zat

radioaktif lewat paru- paru (berupa cap atau debu ) mulut atu kulit. Dalam hal ini bahan

 pemancar radiasi alfa dan beta adalah sudah cukup berbahaya, karena dapat beredar keseluruhtubuh lewat peredaran darah atau beraklimulasi dengan organ- organ tertentu, bergantung pada

 jenis zat.

LABEL DAN PENYIMPANAN BAHAN KIMIA.

Cara penyimpanan bahan kimia memerlukan pengetahuan dasar akan sifat bahaya sertakemungkinan interaksi antar bahan serta kondisi yang mempengaruhi nya. Tanpa memperhatikan

semua faktor tersebut dapat mengakibatkan kebakaran, ledakan, keracunan atau kombinasi di

antara kemungkinan ketiga akibat tersebut

BAB III

SYARAT-SYARAT PENYERAHAN BAHAN

1. Pengaruh panas atau api

Kenaikan suhu akan menyebabk-an reaksi atau perubahan kimia terjadi dan mernpercepat reaksi.Juga percikan api berbahaya untuk bahan-bahan yang mudah terbakar 

2. Pengaruh kelembaban

zat-zat higroskopis, mudah menyerap uap air dan Udara dan reaksi hidrasi yang eksotermis danmenimbulkan pemanasan ruang.

3. Interaksi dengan wadah

Bahan kimia dapat berintekrasi dengan wadahnya dan bocor 

4. Interaksi antara bahan5. Kemungkinan dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, atau timbulnya gas beracum.

Alat-Alat Pemadam KebakaranPada prinsipnya pemadam kebakaran berfungsi salah satu atau lebih kriteria berikut :

1. menurunkan suhu bahan yang terbakar 

2. mengurangi kontak dengan oksigen3. mengurangi redikal penyebab reaksi berantat

Jervis Pemadam Kebakaran

a. Air Air berfungsi sebagal pendingin dan menyelimuti bahan dan O2 oleh, adanya uap air yang

terbentuk. pemadam air amat baik untuk 

1. Kebakaran kertas, kayu, karet, dsb (kelas A).2. Jika kebakaran pelarut organik (kelas B) tidak di anjurkan menggunkan air karea akan

memperbesar kobaran api, kecuali pelarut organik yang larut dalam air .

3. Kebakaran akibat listrik (kelas C) aliran listrik harus dipadamkan terlebih dahulu karena

akan menimbulkan hubungan pendek.

4. Kebakaran logam alkali dari alkali tariah (kelas D) tidak di dianjurkan memakai air 

Page 7: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 7/22

 b. Busa

Adalah disperse gas dalam cairan, berfungsi mengisolasi bahan dan oksigen untuk kelas (A) ataukebakaran biasa kelas B atau kebakaran pelarut organic

c. Bubuk busa berfungsi :

1. Melindungi bahan dari 022. Melindungi bahan dari radiasi panas

3. Menyerap radikal pembentuk reaksi lantai

Jenis pemadam ini baik untuk kelas A, B dan D. Kelemahan dari pemadam ini tidak efektif untuk tempat berangin. Karena dapat dapat timbul kembali setelah dipadamkan.

d. Gas CO2

Gas CO2 bertekanan tinggi, jenis pemadam ini sangat baik untuk segala jenis kebakaran (segalakelas). Karna mengisolasi bahan dari 02. Kelemahan jenis ini dapat terjadi penyalaan kembali

c. Halon

Suatu senyawa hidrokarbon yang terhalogenasi, dengan baik untuk kebakaran segala kelas, lebih praktis clan CO2 karma mempunyai volume yang lebih kecil.

Peralatan pemadam kebakaran diatas harus tersedia dalam suatu lab kimia, mengingat sangat

 banyaknya kemungkinan kebakaran. Namun hal yang sangat penting adalah bahwa para pekerjaatau mahasiswa yang bekerja dalam lab harus mengetahui letak pemadam kebakaran dan cara

operasinya.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam bekerja dilaboratorium kimia, hal yang paling utama yang perlu diperhatikan adalahketelitian dan kewaspadaan karna kecerobohan dan keteledoran tentu saja dapat mengundang

segala resiko yang mungkin bisa saja terjadi. Laboratorium kimia merupakan sarana penting

untuk pendidikan, penelitian, pelayanan, uji mutu atau qualiti control.Kecelakaan dapat disebahkan oleh

• Sikap dan tingkah laku para pekerja

• Keadaan yang tidak aman

• kurang pengawasan dari pihak pengawas (supervisor)

Banyak sekali jenis – jenis bahaya yang sering menimbulkan kecelakaan dalam laboratorium

kima adalah sebagai berikutKeracunan

Iritasi

Kebakaran

Luka bakar Luka kulit, dll

Page 8: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 8/22

Keadaan yang aman dalam laboratorium, dapat diciptakan apabila ada kemauan dari setiap

 pekerja atau kelompok pekerja untuk menjaga dan melindungi diri. Selain itu, perlu pula

dipahami tentang alat pelindung diri serta cara penaggulangannya bila terjadi kecelakaan.

B. Saran

Demi keselamatan individual maupun bersama maka sebelum bekerja didalam laboratoriumkimia, hendaklah terlebih dahulu memperhatikan hal –hal apa saja yang perlu dilakukan

kemudian jangan melalaikan tata tertib praktikum, karena apa – apa saja yang tertulis pada tata

tertib praktikum perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan balk, hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan – kemungkinan resiko atau bahaya yang bisa saja terjadi, karena

mencegah lebih balk dari pada. mengobati ". Dan dengan kehati - hatian serta pengetahuan akan

teknik kerja yang benar, laboratorium bukanlah tempat yang berbahaya.

DAFTAR PUSTAKA

Imam Khasani, Soemanto. Keselamatan kerja dalam laborium kimia. Jakarta:PT Gramedia

 Nazarudin & Afrida.2002. Penuntun Praktikum Kimia dasar. UnjaJudul :Makalah Cara kerja dan penanganan di lab Kimia Url :http://www.file-edu.com/2011/04/makalah-

cara-kerja-dan-penanganan-di.html Link :M

Pengelolaan Laboratorium

Posted on March 27, 2012  by admin 

Laboratorium sebagai fasilitas belajar dalam Pengembangan Sistem Pendidikan TenagaKependidikan Abad ke 21 (SPTK-21, Depdiknas, 2002) merupakan tempat yang digunakan

untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian dan

sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan

kuantitas dan kualitas yang memadai. Laboratorium dapat berarti suatu ruangan tertutup dengansejumlah perlengkapan, atau suatu alam terbuka dengan karakteristik natural.

Laboratorium memegang peranan penting sebagai pusat kegiatan praktikum dan penelitian

mahasiswa, pembinaan, pengkajian, penelitian, pengabdian masyarakat dan pengembangan

IPTEK. Pengelolaan Laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitasLaboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, bahan-bahan kimia dan sebagainya), serta

aktivitas yang dilaksanakan di Laboratorium membutuhkan keahlian khusus, baik keahlian yang

 bersifat teknis maupun managerial dalam rangka menjaga dan mengembangkan fungsi dan peranan Laboratorium.

Laboratorium pada lembaga pendidikan tidak hanya turut bertanggungjawab dalam

menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademis dan profesi kependidikan saja,

Page 9: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 9/22

melainkan juga harus mampu menghasilkan berbagai produk pendidikan sains seperti; media,

model dan proses pembelajaran secara empiris dan tervalidasi secara objektif. Laboratorium

sebagai tempat untuk melahirkan gagasan-gagasan baru. Inovasi dan kreativitas hendaknya lahir dari komponen laboratorium dengan stimulus yang berasal dari lapangan. Laboratorium

 pendidikan harus mampu mengembangkan berbagai alternatif solusi terhadap masalah

 pendidikan sains.

Sampai saat ini laboratorium ideal hanya dinyatakan secara fisik dan kelengkapannya serta proporsi antara alat dengan pemakai serta kualitas alat. Tidak dinyatakan secara profesional,

dalam hal ini adalah pengelolaan. Fasilitas canggihpun tidak akan bertahan lama bila kapabilitas

 pengelolaan tidak profesional. Setiap komponen alat laboratorium memiliki masa susut dan potensi kerusakan. Tanpa adanya maintenance yang baik akan mempersingkat umur dan daya

guna alat. Tanpa pengelolaan yang baik laboratorium hanya sebatas kumpulan alat yang teratur 

namun tidak fungsional.

Peningkatan dan pengembangan laboratorium sebagai fungsi pengelolaan pada dasarnya

 bertujuan untuk lebih meningkatkan produk perguruan tinggi seperti jumlah dan kualitas lulusan,hasil penelitian, kemitraan usaha dan kepedulian terhadap masyarakat, serta kemampuannya

sebagai income generating unit (Sub Direktorat Sarana Akademik, 2002). Pengelolaanlaboratorium berkaitan dengan unsur atau fungsi manajer yakni perencanaan, penataan,

 pengadministrasian, pengamanan, perawatan dan pengawasan.

1. Perencanaan (Planning). Laboratorium hendaknya seperti suatu organisme yang mampu

tumbuh dan berkembang. Tanpa ada visi yang jelas, laboratorium seolah hanya suatu organismeyang menjalankan metabolisme basal. Tidak terarah dalam pertumbuhan dan perkembangan

atau mandul dalam produktivitas penelitian. Akibatnya semua kegiatan terjadi secara insidental.

Kalaupun terstruktur sebatas melayani kegiatan praktikum. Perencanaan bukan sekedar 

mengatur kegiatan, melainkan juga menentukan indikator keberhasilan dalam setiap tahapan darikegiatan yang direncanakan. Dalam pengelolaan laboratorium merencanakan kegiatan meliputi

 pelayanan praktikum, penelitian, pengadaan peralatan dan kebutuhan bahan, optimalisasi sumber daya, mencari sumber-sumber dana untuk kemandirian dan maintenance.

Perencanaan pengadaan peralatan adalah suatu hal yang sangat penting, terutama dalam

spesifikasi alat dan bahan. Ketika mengajukan alat, spesifikasi alat hendaknya jangan mengacu

 pada katalog yang ada, melainkan pada spesifikasi apa yang dibutuhkan. Kesalahan menentukanspesifikasi alat dan bahan mengakibatkan biaya investasi menjadi tinggi. Jangan menentukan

spesifikasi peralatan dengan akurasi tinggi bila dalam pelaksanaannya nanti tidak diperlukan.

Demikian juga dengan bahan-bahan kimia, menggunakan bahan dengan tingkat kemurnian tinggi

merupakan pemborosan bila dalam prosesnya bukan merupakan suatu kegiatan analisis.Spesifikasi hendaknya disusun berdasar pada karakteristik kebutuhan, sarana yang ada dan ruang

untuk penyimpanan. Selain itu dalam pengadaan alat harus bisa dijamin adanya tenaga yang

mampu mengoperasionalkan alat. Jangan merencanakan pengadaan alat yang tidak ada tenagayang akan mengoperasikannya. Apabila memang dibutuhkan maka harus dilakukan training

yang relevan dengan penggunaan alat. Garansi, yang mencakup kemudahan ketersediaan suku

cadang, kredibilitas perusahaan dan keberadaan agen diIndonesiajuga patut dipertimbangkandalam menentukan pilihan alat yang akan dibeli.

Page 10: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 10/22

2. Mengatur (Organizing ). Merupakan upaya untuk menjalankan kegiatan laboratorium

sebagaimana fungsinya. Pengaturan mencakup setting secara fisik dan regulating. Setting

merupakan suatu kegiatan pengaturan tata letak dan penataan yang mencakup penempatanmebeler, peralatan dan bahan kimia. Sedangkan regulating merupakan suatu pengaturan jadwal

kegiatan dan penyusunan perangkat lunak untuk terlaksananya ketertiban dan keselamatan

 bekerja di laboratorium.

a. Setting 

Setting laboratorium hendaknya dapat memberikan dukungan yang optimal terhadap

keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Untuk setting ini perlu memperhatikan prinsip-

 prinsip yang mencakup; keselamatan, efektivitas dan efisiensi, serta kemudahan pengawasan.Prinsip keselamatan dimaksudkan penempatan alat-alat dan bahan diusahakan sekecil mungkin

memberikan resiko terjadinya kecelakaan. Petunjuk penggunaan alat harus tersedia dekat

 peralatan khusus disertai dengan daftar isian penggunaan alat (kartu alat). Hindarkan dari

kemungkinan terjatuh atau tersenggol. Peralatan berat/besar hendaknya ditempatkan permanen.

Kabel tidak terjuntai atau jatuh kelantai. Setiap terminal listrik digunakan hanya untuk satu alat.Penyimpanan bahan kimia hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan sifat atau

karakteristik bahan. Dengan kecilnya resiko kecelakaan dan kerusakan alat maka keutuhan perangkat dapat dipertahankan.

Prinsip efisiensi dan efektivitas penggunaan alat dimaksudkan bahwa penempatan alat

memberikan kesempatan yang tinggi kepada mahasiswa untuk menggunakan alat sesuai

 peruntukkannya (aksesibilitas) dalam mengembangkan ketrampilan dasar laboratorium denganhasil yang optimal. Selain itu juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih

familiar dengan alat-alat.

Setting juga diharapkan dapat memperkecil energi untuk melakukan pengawasan, dengan caramemberikan pendelegasian pengawasan secara bertingkat. Adanya format isian untuk peralatankhusus merupakan suatu proses pendelegasian, sehingga mengurangi beban kerja dosen/laboran

 pengawasan. Setiap pengguna melakukan pengecekan terhadap keutuhan, kebersihan dan fungsi

alat sebelum dan sesudah kegiatan.

b. Regulating 

Pada dasarnya semua orang diberi kebebasan untuk bekerja dilaboratorium. Namun demikian

agar kebebasan ini tidak mengganggu orang lain harus ada seperangkat aturan yang mengatur 

kegiatan di laboratorium. Aturan-aturan tersebut merupakan guide line yang dapat berupa

 perangkat formal atau normatif bekerja di laboratorium. Diantaranya adalah struktur organisasi, job description, diagram alur, penjadwalan, tata tertib, prosedur penggunaan alat, petunjuk 

 praktikum dan prosedur keselamatan kerja. Setiap personal yang bekerja di laboratorium harus

memahami aturan yang berlaku. Oleh karena itu tata tertib harus jelas terpasang di ruangan dan perhatian mahasiswa seharusnya tertarik terhadapnya.

3. Pencatatan ( Administrating ). Pencatatan atau pengadministrasian merupakan suatu proses

 pedokumentasian seluruh komponen fisik laboratorium. Proses ini mencakup kegiatan mendaftar 

Page 11: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 11/22

semua fasilitas, alat dan bahan yang ada berdasarkan kategori tertentu atau sesuai dengan

 peraturan yang berlaku. Inventarisasi laboratorium berguna untuk:

• Informasi dengan cepat dan tepat mengenai keadaan laboratorium

• Perencanaan dan pengembangan sehingga bila ada permintaan atau penambahan alat

dapat ditentukan prioritas dan mencegah duplikasi

• Meningkatkan kerjasama dengan laboratorium lain

• Pencegahan kehilangan atau penyalahgunaan

• Membina kegiatan laboratorium yang lebih baik dan teratur 

Daftar alat sebagai bukti inventaris laboratorium merupakan suatu keharusan. Daftar alat ini

dapat dibuat dalam bentuk keseluruhan (secara total) atau perlaboratorium. Daftar alat dapat

dikategorisasi berdasarkan jenis alat, bahan alat, kerja alat dsb. Dalam daftar hendaknya

sekurang-kurangnya tercantum kode alat (berdasarkan ketentuan yang berlaku), jumlah,

spesifikasi dan nomor seri, tahun kedatangan dan asal.

Pencatatan mengenai pemakai dan riwayat alat untuk alat-alat tertentu juga sangat penting.

Catatan ini biasanya dibuat dalam bentuk kartu alat. Kartu alat merupakan data spesifikasi alat, prosedur penggunaan, catatan pemakaian, dan riwayat service atau perbaikan kerusakan serta

keberadaan suku cadang atau consumable part. Kartu alat biasanya diletakan dekat atau

digantungkan pada alat. Dengan adanya kartu alat ini lebih memudahkan proses pengawasan,

karena setiap pemakai akan memeriksa kondisi alat berdasarkan spesifikasi dan kelengkapanyang tercantum dalam kartu alat tersebut.

Pencatatan mengenai bahan sangat penting untuk mengetahui jenis dan jumlah bahan serta masa

kadaluarsa. Dengan mengetahui jenis dan jumlah bahan dapat diperkirakan dan diprioritaskan bahan yang akan dibeli. Bahan-bahan dengan jumlah yang sedikit dan kadaluarsa menjadi prioritas kebutuhan. Administrasi bahan yang baik dapat menghindarkan pembelian ulang bahan

yang sama.

Keberadaan data alat dan bahan merupakan sumber kajian untuk mempelajari potensilaboratorium. Berdasarkan alat yang ada maka dapat dikembangkan kegiatan produktif yang

relevan. Data peralatan laboratorium harus selalu dipelajari sekurang-kurangnya sekali dalam

setiap semester. Hal ini juga sangat penting untuk memantau keberadaan jumlah alat, alat yang

hilang atau rusak, atau untuk memprioritaskan kebutuhan mendatang.

4. Pemeliharaan ( Maintenance). Merupakan upaya terus menerus dalam mengupayakan agar laboratorium dapat berfungsi secara optimal. Kegiatan ini dilakukan dengan cara periodik 

melakukan pemeriksaan terhadap seluruh utility ruangan (listrik, gas, pemadam kebakaran,

detektor) dan kondisi alat serta aksesorisnya. Semua peralatan diperiksa dalam fungsi normaldan akurasinya. Untuk peralatan mekanik hendaknya dilaksanakan pemberian minyak pelumas.

Untuk peralatan optik dilaksanakan pembersihan kotoran/jamur pada lensa atau body alat. Selain

itu dilaksanakan penggantian suku cadang terhadap komponen yang aus atau rusak.

Page 12: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 12/22

5. Keselamatan Laboratorium. Kecelakaan dapat terjadi pada siapa saja pada berbagai waktu

dan tempat. Kecelakaan merupakan kejadian diluar kemampuan manusia, terjadi dalam sekejap

dan dapat menimbulkan kerusakan jasmani, rokhani maupun jiwa. Kecelakaan di laboratorium(Koesmadji et. al . 2000) dapat bersumber dari:

Kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai bahan kimia dan proses-proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan laboratorium

• Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium

• Kurang bimbingan dan pengawasan terhadap kegiatan laboratorium

• Kurang tersedia peralatan keamanan dan tidak menggunakan perlengkapan pelindung

• Tidak mengikuti petunjuk dan aturan yang semestinya ditaati

• Bekerja diluar kesadaran dan tidak hati-hati dalam melakukan kegiatan

• Menggunakan peralatan yang tidak sesuai atau rusak 

Kemungkinan kecelakaan yang terjadi ketika bekerja dengan alat spesifik atau bahan kimia.Berkaitan dengan bahan kimia berpotensi menimbulkan kecelakaan (beracun, reaktif dan mudah

meledak, asam/basa kuat) maka harus digunakan dalam jumlah yang sedikit dan konsentrasi

rendah.

Pengelolaan laboratorium dalam pengertian kuratif adalah tindakan pertolongan pertamaterhadap kecelakaan yang terjadi untuk menghindari bahaya lebih lanjut. Prosedur penanganan

kecelakaan tergantung pada jenis kecelakaannya. Penanganan kecelakaan memerlukan

keterampilan khusus. Oleh karenanya perlu dilakukan pelatihan dengan mengundang instruktur yang ahli.

6. Penganggaran. Merupakan kegiatan pengaturan pengeluaran keuangan laboratorium

 berdasarkan kebutuhan dan skala prioritas, serta tindakan mencari sumber-sumber keuangan

melalui kegiatan produktif dengan cara yang benar dan sah untuk menunjang kelangsungan proses akademis dan tumbuhkembangnya laboratorium.

Sumber pembiayaan laboratorium bisa berasal dari biaya praktikum yang dipungut pada setiap

mahasiswa setiap semester atau anggaran lain yang terprogram. Analisis kebutuhan dan prioritas

sangat penting dalam pengaturan keuangan laboratorium. Administrasi yang berkaitan dengankondisi alat dan keadaan bahan merupakan suatu bahan pertimbangan penting dalam

menentukan skala prioritas pembelajaan.

BAB I

Page 13: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 13/22

PENDAHULUAN

Pengelolaan Merupakan Suatu Proses Pendayagunaan Sumber Daya Secara Efektif 

Dan Efisien Untuk Mencapai Suatu Sasaran Yang Diharapkan Secara Optimal

Dengan Memperhatikan Keberlanjutan Fungsi Sumber Daya. Henri Fayol (1996: 86)

Menyatakan Bahwa Pengelolaan Hendaknya Dijalankan Berkaitan Dengan Unsur

Atau Fungsi-Fungsi Manajer, Yakni Perencanaan, Pengorganisasian, Pemberian

Komando, Pengkoordinasian, Dan Pengendalian. Sementara Luther M. Gullick

(1993:31) Menyatakan Fungsi-Fungsi Manajemen Yang Penting Adalah

Perencanaan, Pengorganisasian, Pengadaan Tenaga Kerja, Pemberian Bimbingan,

Pengkoordinasian, Pelaporan, Dan Penganggaran. Dalam Pengelolaan Laboratorium

Meliputi Beberapa Aspek Yaitu Sebagai Berikut.

1. Perencanaan

2. Penataan

3. Pengadministrasian

4. Pengamanan, Perawatan, Dan Pengawasan

Pengelolaan Laboratorium Berkaitan Dengan Pengelola Dan Pengguna, FasilitasLaboratorium (Bangunan, Peralatan Laboratorium, Spesimen Kimia,

Bahan Kimia), Dan Aktivitas Yang Dilaksanakan Di Laboratorium Yang Menjaga

Keberlanjutan Fungsinya. Pada Dasarnya Pengelolaan Laboratorium Merupakan

 Tanggung Jawab Bersama Baik Pengelola Maupun Pengguna. Oleh Karena Itu,

Setiap Orang Yang Terlibat Harus Memiliki Kesadaran Dan Merasa Terpanggil Untuk

Mengatur, Memelihara, Dan Mengusahakan Keselamatan Kerja. Mengatur Dan

Memelihara Laboratorium Merupakan Upaya Agar Laboratorium Selalu Tetap

Berfungsi Sebagaimana Mestinya. Sedangkan Upaya Menjaga Keselamatan Kerja

Mencakup Usaha Untuk Selalu Mencegah Kemungkinan Terjadinya Kecelakaan

Sewaktu Bekerja Di Laboratorium Dan Penangannya Bila Terjadi Kecelakaan. Para

Pengelola Laboratorium Hendaaknya Memiliki Pemahaman Dan Keterampilan Kerja

Page 14: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 14/22

Di Laboratorium, Bekerja Sesuai Tugas Dan Tanggung Jawabnya, Dan Mengikuti

Peraturan. Pengelola Laboratorium Di Sekolah Umumnya Sebagai Berikut :

1. Kepala Sekolah

2. Wakil Kepala Sekolah

3. Koordinator Laboratorium

4. Penanggung Jawab Laboratorium

5. Laboran.

 Tata Tertib Kerja Di Laboratorium Merupakan Pedoman Umum Yang DirumuskanDirumuskan Untuk Menjaga Keselamatan Kerja Dan Memelihara Fasilitas

Laboratorium.

Page 15: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 15/22

BAB II

ISI

Laboratorium (Disingkat Lab) Adalah Tempat Riset Ilmiah, Eksperimen,

Pengukuran Ataupun Pelatihan Ilmiah Dilakukan. Laboratorium Biasanya Dibuat

Untuk Memungkinkan Dilakukannya Kegiatan-Kegiatan Tersebut Secara Terkendali.

Pengertian Pengelolaan Adalah Kegiatan Menggerakkan Sekelompok Orang (SDM),

Keuangan, Peralatan, Fasilitas Dan Atau Segala Obyek Fisik Lainnya Secara Efektif 

Dan Efisien Untuk Mencapai Tujuan Atau Sasaran Tertentu Yang Di Harapkan Secara

Optimal Pengelolaan (Management) Meliputi:

1. Perencanaan

Pada Dasarnya Semua Peralatan Di Sekolah Adalah Milik Negara/Milik Yayasan

Sekolah Mengelola Peralatan Itu Harus Dipertanggung-Jawabkan Harus

Page 16: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 16/22

Dilengkapi Dengan Dokumen Pendukungnya (Ada Berita Acara Serah Terima

Alat, Hari/Tanggal, Spesifikasi Alat/Bahan, Jumlah).

2. Penataan

a. Agar Semua Alat Dan Bahan Mudah Dideteksi Dengan Prinsip.

• MudahDilihat

• Mudah Dijangkau

• Aman Untuk Alat

• Aman Untuk Pemakai

b. Penataan Dan Inventarisasi Alat Didasarkan Pada Keadaan Laboratorium,

 Yang Ditentukan Oleh:

• Fasilitas Seperti : Ada Tidaknya Ruang Persiapan, Ruang Penyimpanan

Keadaan Alat Seperti : Jenis Alat, Jenis Bahan Pembuat Alat, Seberapa

Sering Alat Tersebut Digunakan, Termasuk Alat Mahal Atau Tidak,

• Keadaan Bahan Seperti: Wujud (Padat, Cair, Gas), Sifat Bahan

(Asam/Basa) Seberapa Bahaya Bahan Tersebut Dan Seberapa Sering

Digunakan.

c. Kepentingan Pemakai Ditentukan Oleh:

• Kemudahan Di Cari Atau Digapai Untuk Memudahkan Mencari Letak

Masing–Masing Alat Dan Bahan, Perlu Diberi Tanda Yaitu Dengan

Menggunakan Label Pada Setiap Tempat Penyimpanan Alat (Lemari, Rak

Atau Laci)

• Keamanan Dalam Penyimpanan Dan Pengambilan Alat Disimpan Supaya

Aman Dari Pencuri Dan Kerusakan, Atas Dasar Alat Yang Mudah Dibawa

Dan Mahal Harganya Seperti Stop Watch Perlu Disimpan Pada Lemari

 Terkunci. Aman Juga Berarti Tidak Menimbulkan Akibat Rusaknya Alat Dan

Bahan.

Page 17: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 17/22

d. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyimpanan Alat:

• Bahan Dasar Pembuat Alat (Kaca, Logam Atau Kayu)

• Bobot Alat

• Kepekaan Alat Terhadap Lingkungan

• Pengaruh Alat Yang Lain

• Kelengkapan Perangkat Alat Dalam Satu Set Yaitu Pencatatan Seluruh

Barang-Barang Yang Ada Didalam Laboratorium. Dengan Adanya

Inventarisasi Yang Tepat, Semua Fasilitas Dan Activitas Laboratoriun

Dapat Terorganisir.

e. Nilai Postif Yang Dapat Diperoleh Jika Ada Inventarisasi Laboratorium, Antara

Lain Memudahkan Penggadaan Dan Pengecek BahanDan Alat.

• Mengefisiensikan Pengguna Budget.

• Memperlancar Pelaksanaan Praktikum.

• Memudahkan Membuat Laporan Pertanggung- Jawaban.

3. Pengadministrasian/Inventarisasi

a. Inventarisasi Alat Untuk Mengetahui Tentang Keadaan Dan Keberadaan

Alat/Bahan Maka Diperlukan Perangkat Seperti:

• BukuInventaris.Buku/Kartu

• Stock Alat/Bahan.

• Buku/Kartu Daftar Alat Rusak/BahanHabis.

• Buku Daftar Usulan Penggadaan Alat/Bahan (Apakah Dengan Cara Dibeli

Sendiri Atau Dropping Dari Pemerintah).

• Buku Daftar Peminjam Alat.

 Tujuan Dan Pemberian Klasifikasi Dan Kode Barang Inventaris Adalah

Untuk Memudahkan Mengontrol Keadaan Barang. Untuk Barang PadaUmumnya Diberi Kode Dalam Bentuk Angka Numerik Yang Tersusun

Menurut Pola Tertentu.

b. Pengelolaan Lab Yang Optimal Efektif Yaitu:

Page 18: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 18/22

• Peralatan Mendukung Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Efisien

 Yaitu Setting Peralatan Tidak Menyia-Nyiakan Energi, Biaya.

• Sehat Dan Aman Yaitu Penerangan, Ventilasi, Sanitasi, Air Bersih,

Keselamatan Kerja Dan Lingkungan Semua Memenuhi Persyaratan.

c. Karakteristik Ruangan Yang Dikelola Dengan Baik :

• Peralatan / Fasilitas Selalu Siap Pakai Dan Aman Yaitu Semua

Peralatan/Fasiltias Terhindar Dari Kerusakan, Kemacetan Dan Terlindung

Dari Kehilangan.

• Seluruh Aktivitas Laboratorium Mudah Dikontrol Yaitu Dengan Adanya

Administrasi Yang Baik, Visualisasi Informasi Yang Jelas Dan Program Yang

 Jelas.

• Memenuhi Kebutuhan Psikologis Yaitu Secara Visual Menarik Dan

Menyenangkan, Iklim Kerja Yang Baik Dan Kesejahteraan Lahir Batin Yang

Memadai

• Efisiensi Pemakaian Ruangan Berkisar Antara 60% – 80%.

• Program Kerja Ruangan Terlaksana Secara Tuntas.

• Pengelola Dan Staf Ruangan/Laboratorium Mendapat Kepuasan Yang

Optimal.

d. Ciri-Ciri Ruangan/Laboratorium Yang Optimal Penggunaannya Adalah :

• Penyusunan Jadwal Pemakaian Laboratorium

• Penyusunan Daftar Pembagian Tugas

•  Tata Letak Peralatan Yang Efisien

• Pemeliharaan Yang Efektif 

e. Untuk Mencapai Optimalisasi Laboratorium :

•  Yang Dimaksud Tata Letak Pengelolaan Adalah Suatu Bentuk Usaha

Pengaturan Penempatan Peralatan Laboratorium, Sehingga Laboratorium

 Tersebut Berwujud Dan Memenuhi Persyaratan Untuk Beroperasi.Kata

Pengaturan Di Atas Mengandung Makna Yang Sangat Luas, Yaitu Bahwa

Page 19: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 19/22

Dalam Mewujudkan Suatu Laboratorium Yang Layak Operasi Diperlukan

Penempatan Peralatan Yang Tersusun Yang Rapi Berdasar Kepada Proses

Dan Langkah-Langkah Penggunaan/Aktivitas Dalam Laboratorium Yang

Diharapkan Tata Letak Pengelolaan Laboratorium Mengurangi Hambatan

Dalam Upaya Melaksanakan Suatu Pekerjaan Yang Menjadi Tanggung

 Jawabnya.

• MemberikanKeamanan Dan Kenyamanan Bagi Pengguna/ Pekerja/ .

MemaksimalkanPenggunaan Peralatan.

• Memberikan Hasil Yang Maksimal Dengan Pendanaan Yang Minimal

Mempermudah Pengawasan Tujuan Tata Letak Laboratorium. Jadi

Inventaris Adalah Suatu Kegiatan Dan Usaha Untuk Menyediakan

Rekaman Tentang Keadaan Semua Fasilitas, Barang-Barang Yang Dimiliki

Sekolah. Dengan Kegiatan Invetarisasi Yang Memadai Akan Dapat

Diperoleh Pedoman Untuk Mempersiapkan Anggaran Atau Mempersiapkan

Kegiatan Pada Tahun Yang Akan Datang.

f. Administrasi Inventaris Di Laboratorium

Catatan Inventaris Yang Baik Akan Mempermudah Pergantian Tanggung

 Jawab Dari Pengelola Yang Satu Ke Yang Lainnya Dan Mempermudah Untuk

Mengetahui Dimana Suatu Peralatan Akan Ditempatkan. Dengan Demikian

Akan Mempermudahkan Pengontrolan, Seperti Terhadap Kehilangan Yang

Disebabkan Oleh Kecerobohan Atau Kecurian. Menyelenggarakan

Inventarisasi Terhadap Fasilitas Dan Peralatan Yang Dimiliki Adalah

Kewajiban Bagi Pihak Yang Bersangkutan. Sistem Dan Pelaksanaan

Inventarisasi Harus Mengikuti Peraturan Atau Petunjuk Yang Berlaku.

4. Pengamanan Dan Pengawasan

Menyiapkan laboratorium yang selamat dan aman dimulai dengan evaluasi

menyeluruh terhadap praktik manajemen bahan kimia dan fasilitas fi sik tempat

penyimpanan dan penggunaan bahan kimia. Dengan melakukan evaluasi ini,

akan diperoleh informasi penting untuk mengelola laboratorium dan untuk

Page 20: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 20/22

memprioritaskan upaya untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan. Aspek

pengoperasian laboratorium berikut ini harus diperiksa secara teratur:

• kebersihan dan kerapian laboratorium;

peralatan dan perencanaan keadaan darurat;• tanda, label, rencana, dan pemasangan;penyimpanan bahan kimia dan

limbah;

• gas dan kriogenika mampat;

• sistem tekanan dan vakum;

• tudung dan ventilasi kimia;

• rencana keamanan yang ada; dan

• pelatihan dan kesadaran pegawai laboratorium

BAB III

Page 21: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 21/22

KESIMPULAN

1. Tata Tertib Kerja Di Laboratorium Merupakan pedoman penting Untuk Menjaga

Keselamatan Kerja.

2. Tata Tertib Kerja Di Laboratorium Merupakan pedoman penting untuk

Memelihara Fasilitas Laboratorium.

3. Perencanaan, penataan, pengawasan yang baik akan memberikan kenyamanan

bekerja didalam laboratorium.

Page 22: Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

7/16/2019 Makalah Cara Kerja Dan Penanganan Di Lab Kimia

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-di-lab-kimia 22/22

Ditulis oleh : kiki hardiansyah Siregar