makalah biology march'12
DESCRIPTION
BiologiTRANSCRIPT
1
Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.
Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.
Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.
Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel / jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.
Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut : Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar
endokrin dalam jumlah sangat kecil Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang
terdapat dalam sel target Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target,
tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Dilihat dari aktivitasnya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi :
kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan pada proses metabolisme
2
kelenjar yang bekerjanya mulai saat tertentu, misalnya hormon kelamin
kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja, misalnya kelenjar timus
Dilihat dari aspek dan macam lokasinya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi :
No. Kelenjar endokrin
Lokasi
1 Kelenjar hipofisis
Terletak pada dasar otak besar, pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji
2 Kelenjar tiroid Terletak di daerah leher3 Kelenjar
paratiroidTerletak di dekat kelenjar tiroid
4 Kelenjar pankreas
Terletak di dekat ventrikulus (perut besar)
5 Kelenjar adrenal
Terletak di bagian atas ginjal
6 Ovarium Terletak di daerah abdomen (perut)
7 Testis Terletak di buah zakar dalam skrotum
Hubungan Saraf dan hormon:
Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endokrin (neuroendocrine control).
Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi dan tingkah laku. Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan. Contohnya
3
pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung
Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf
No.
Aspek pembeda
Sistem hormon Sistem saraf
1 Aksi Bersifat lambat Bersifat cepat/segera2 Pengaturan Jangka panjang,
misalnyapertumbuhan dan perkembangan
Jangka pendek, misalnya denyut jantung dan kontraksi otot
3 Sekresi Hormon neurotransmitter4 Komunikasi Komunikasi antar
neuron melalui synapsis
Komunikasi melalui sistem sirkulasi
Aryulina (2003 : 275)
Kelenjar Endokrin meliputi hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium dan testis
4
1. Kelenjar Hipofisis (pituitary)
Kelenjar ini terletak pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
([email protected])Pembebasan hormon Adenohipofisis dikontrol oleh hipotalamus. Sel – sel neurosekresi di hipotalamus mensekresi hormone pembebas dan hormone penghambat ke dalam jaringan kapiler yang terletak di batang pituitary. Darah yang mengandung hormone tersebut mengalir melalui pembuluh – pembuluh portal pendek kedalam jaringan kapiler kedua di dalam pituitary anterior. Sebagai respon
5
terhadap hormone pembebas spesifik, sel – sel endokrin di pituitary anterior mensekresikan hormone tertentu ke dalam sirkulasi. (Campb
a. Hormon yang dihasilkan anterior hipofisis
No. Hormon Prinsip kerja1 Hormon Somatrotof Pertumbuhan sel dan anabolisme protein2 Hormon Tiroid (TSH) Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar
tiroid3 Hormon
Adrenokortikotropik (ACTH)Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks adrenal
4 Follicle Stimulating Hormon (FSH)
a. Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogenb. Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma
5 Luteinizing hormone (LH) a. Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteumb. Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron
6 Prolaktin Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
Pratiwi, (2007 : 198)
Regulasi Hormon anterior hipofisis / Adenohipofisis
6
Sel – sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH dan oksitosin. Neurohipofisis membebaskan hormone itu ke dalam darah, dimana hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan dengan sel target di ginjal, oksitosin berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan uterus
b. Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis
No.
Hormon Prinsip kerja
1 Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
2 Hormon ADH Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara
7
menyempitkan pembuluh darah
Pratiwi, (2007 : 198)
Regulasi hormon posterior hipofisis/neurohipofisis
c. Hormon yang dihasilkan intermediet hipofisisNo. Hormon Prinsip kerja1 Melanocyte stimulating
hormon (MSH)Mempengaruhi warna kulit individu
2. Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)
8
gambar anatomi tiroid
Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3).
Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
No.
Hormon Prinsip kerja
1 Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf
2. Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf
3. Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.
Regulasi hormon Tiroid
9
Hipotalamus mensekresi TRH (hormon pembebas TRH) yang merangsang pituitari anterior untuk mensekresi TSH (hormon perangsang tiroid). Ketika TSH berikatan dengan reseptor spesifik di kelenjar tiroid terjadi pembebasan T3 dan T4. Kadar T3 dan T4 yang tinggi, dan TSH dalam darah akan menghambat sekresi TRH oleh hipotalamus. Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa menghambat sekresi TSH oleh pituitari anterior. Sistem umpan balik hipotalamus-pituitari anterior-kelenjar tiroid menjelaskan mengapa defisiensi iodin menyebabkan penyakit gondok. Apabila
iodin tidak mencukupi, kelenjar tiroid tidak dapat mensintesis T3 atau T4 dalam jumlah mencukupi. Dengan demikian pituitari akan terus mensekresi TSH, dan menyebabkan pembesaran tiroid. (Campbell, 1952 hal 140)
Salah satu keadaan yang diakibatkan kerusakan kelenjar tiroid adalah
penyakit Grave. Keadaan ini menyebabkan mata membengkak (kiri). Gondok adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh pembesaran kelenjar tiroid (kanan).Jenis penyakit tiroid yang utama:
Hipertiroidisme / Tirotoksikosis Hipotiroidisme
Hyperthyroidism / thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit ini ialah :
Grave's disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan
Thyroiditis (tiroid bengkak). Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan
Tanda-tanda orang yang menghadapi hipertiroidisme:
10
Bengkak di leher Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar Gementar dan gelisah, Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang Kesuburan turun Mata menjadi besar (bulging) Kejang otot Oesteoporosis Pengeluaran keringat banyak, Suhu badan naik, Rambut rontok Sulit bernafas Susah tidur Tekanan darah naik Turun berat badan walaupun selera naik Lemah
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_tiroid
3. Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak ginjal)
gambar anatomi paratiroid
Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi
untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan
11
ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.
Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian sel –sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah
Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehingga fungsinya menurunkan kalsium darah.
Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:
o mengatur metabilisme fosforo mengatur kadar kalsium darah
4. Kelenjar Timus
Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
5. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)
12
gambar anatomi adrenal
Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis yang
terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
No.
Hormon Prinsip kerja
1 Bagian korteks adrenal a. Mineralokortikoid b. Glukokortikoid
Mengontol metabolisme ion anorganikMengontrol metabolisme glukosa
2 Bagian Medula AdrenalAdrenalin (epinefrin) dan noradrenalin
Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut :a. dilatasi bronkiolusb. vasokonstriksi pada arteric. vasodilatasi pembuluh darah otak
13
dan ototd. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hatie. gerak peristaltikf. bersama insulin mengatur kadar gula darah
Regulasi hormon korteks adrenal Regulasi hormon medulla adrenal
14
Stimulus yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan medula adrenal melalui impuls saraf dan korteks adrenal melalui sinyal hormonal. Medulla adrenal memperantarai respons jangka pendek terhadap stress dengan cara mensekresikan hormon katekolamin yaitu efinefrin dan norefinefrin. Korteks adrenal mengontrol respon yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormone steroid. (Campbell, 1952 : 146)
6. Kelenjar Pankreas (Langerhans)
gambar anatomi kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.
Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel.
Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.
Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis).
15
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.
Pengaturan kadar gula darah
Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel – sel targetnya untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka
pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.
7. Kelenjar Kelamin
a. Ovarium Merupakan kelenjar
kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone.
Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH
Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH
Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi.
16
Fisiologi menstruasi
Siklus Menstruasi Normal
Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. (Gambar 1. Kompleks Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium ) Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
17
LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
Siklus Hormonal
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur).
Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen.
Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus.
18
Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium.
Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).
Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)
19
Regulasi hormon betina
b. Testis Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh
sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.
Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.
Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.
Regulasi hormone jantan
20
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus.
Daftar Pustaka
http://yusnia-bio.blogspot.com/2009/04/sistem-hormon-hormon-adalah-zat-kimia.htmlhttp://yusnia-bio.blogspot.com/2009/03/sistem-hormon-manusia.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormon
21
http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/sistem-hormon/http://www.cimahikota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=118&Itemid=162