makalah batu saluran kemih

20
PENDAHULUAN Batu saluran kemih adalah terbentuknya batu di dalam saluran kemih. (bisa di ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra). Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungan dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik). 1

Upload: christin-karwelo

Post on 07-Aug-2015

958 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Batu Saluran Kemih

PENDAHULUAN

Batu saluran kemih adalah terbentuknya batu di dalam saluran kemih. (bisa di ginjal,

ureter, kandung kemih, dan uretra). Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungan

dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan

keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).

1

Page 2: Makalah Batu Saluran Kemih

PEMBAHASAN

DEFINISI

Batu saluran kemih adalah terbentuknya batu di dalam saluran kemih. (bisa di ginjal,

ureter, kandung kemih, dan uretra).

ETIOLOGI

Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu

saluran kemih pada seseorang. Faktor-faktor itu adalah faktor intrinsik, yaitu keadaan yang

berasal dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik, yaitu pengaruh yang berasal dari

lingkungan sekitarnya.

Faktor intrinsik itu antara lain adalah :

1. Herediter (keturunan) : penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya

2. Umur : paling sering ditemukan pada usia 30-50 tahun

3. Jenis kelamin : laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien

perempuan.

Beberapa faktor ekstrinsik diantaranya adalah :

1. Geografi : pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih

tinggi dari daerah lain, sehingga disebut sebagai Stone Belt

2. Iklim dan temperatur

3. Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya kadar kalsium pada air yang

dikonsumsi, dapat meningkat insiden batu saluran kemih

4. Diet : diet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya

penyakit batu saluran kemih

5. Pekerjaan : sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau

kurang aktivitas

Batu saluran kemih juga dapat terbentuk pada usia lanjut yang disebut batu sekunder

karena terjadi sebagai akibat adanya gangguan aliran air kemih, misal karena hiperplasia

prostat

Pada kebanyakan penderita batu kemih tidak ditemukan penyebab yang jelas. Faktor

predisposisi berupa stasism infeksi dan benda asing. Misal, batu fosfat amonium magnesium,

didapatkan pada infeksi kronik yang disebabkan oleh bakteria yang menghasilkan urease

2

Page 3: Makalah Batu Saluran Kemih

sehingga urin menjadi alkali akibat pemecahan ureum. Infeksi, stasis, dan litiasis merupakan

faktor yang saling memperkuat sehingga terbentuk lingkaran setan.

Jaringan abnormal atau mati seperti pada nefrosis papila dan benda asing mudah

menjadi nidus dan inti batu. Batu idiopatik disebabkan berbagai faktor, misal batu urat pada

anak di negara sedang berkembang. Faktor yang memegang peranan ialah dehidrasi dan

gastroenteritis. Faktor ini menyebabkan oligouria dengan urin yang mengandung asam tinggi

urin dan ikatan kimia lain. Faktor lain adalah imobilisasi lama pada penderita cedera dengan

fraktur multipel atau paraplegia yang menyebabkan kalsifikasi tulang dengan peningkatan

ekskresi kalsium dan stasis sehingga presipitasi batu mudah terjadi. Pada sebagian kecil

penderita batu kemih didapat kelainan kausal yang menyebabkan ekskresi berlebihan bahan

dasar batu seperti terjadi pada hiperparatiroidisme, hiperoksaluria, artritis urika (terbentuk

karena pH urin rendah), hiperkalsiuria, dan sistinuria.

PATOGENESIS (proses terbentuknya batu saluran kemih)

Secara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh kemih terutama pada tempat-tempat

yang sering mengalami hambatan aliran urin, yaitu sistem kalises ginjal atau buli-buli.

Adanya kelainan bawaan pada pelvikalise (stenosis uretro-pelvis), divertikel, obstruksi

infravesika kronis seperti pada BPH, striktur, dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-

keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu.

Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun

anorganik yang terlarut di dalam urine. Kristal-kristal tersebut tetap dalam keadaan

metastable (tetap terlarut) dalam urine jika tidak ada keadaan tertentu yang menyebabkan

terjadinya presipitasi kristal. Kristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk

inti batu (nukleasi) yang kemudian akan mengadakan agregasi, dan menarik bahan-bahan lain

sehingga menjadi kristal yang lebih besar. Namun agregat kristal masih rapuh dan belum

cukup membuntu saluran kemih. Pada suatu saat agregar kristal akan menempel pada epitel

saluran kemih, dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat tersebut sehingga

membentuk batu yang cukup besar untuk menyambut saluran kemih. Kondisi metastable

dipengaruhi oleh suhu, pH larutan, adanya koloid di dalam urine, konsentrasi solut dalam

urine, laju aliran urine, atau adanya korpus alienum di dalam saluran kemih yang bertindak

sebagai inti batu.

3

Page 4: Makalah Batu Saluran Kemih

GEJALA KLINIS dan TANDA

Tanda dan gejala batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya, besarnya, dan

morfologinya. Namun, penyakit ini mempunyai tanda umum, yaitu hematuria, baik secara

makroskopik maupun mikroskopik. Bila disertai infeksi saluran kemih, dapat ditemukan

kelainan endapan urin, bahkan mungkin demam atau tanda sistemik lain.

Batu pelvis ginjal

Batu pielum didapatkan dalam bentuk sederhana sehingga hanya menempati bagian

pelvis, tetapi dapat tumbuh mengikuri bentuk susunan pelviokaliks sehingga menyerupai

tanduk rusa. Umumnya gejala batu saluran kemih merupakan akibat obstruksi aliran kemih

dan infeksi.

Nyeri dikeluhkan di daerah pinggang dapat berupa pegal hingga kolik yang terus

menerus dan hebat karena adanya pionefrosis. Pada pemeriksaan fisik kelainan mungkin

tidak nampak, sampai mungkin terabanya ginjal akibat dari hidronefrosis. Nyeri dapat berupa

nyeri ketok pada daerah arkus aorta pada sisi ginjal yang terkena.

Batu ureter

Anatomi dari ureter mempunyai beberapa tempat penyempitan yang memnungkinkan

batu ureter terhenti. Karena adanya peristaltik, akan terjadi gejala kolik, yaitu nyeri yang

hilang timbul disertai perasaan mual dengan ataupun tanpa muntah dengan nyeri alih khas.

Batu ureter bisa turun menjadi batu kandung kemih sehingga bisa menjadi nidus batu

kandung kemih yang besar. Batu bisa menetap dan menjadi kronik sehingga menyebabkan

hidroureter. Dapat menimbulkan gambaran infeksi umum bila keadaan obstruksi berlangsung

terus menerus, lanjutan dari kelainan yang terjadi dapat berupa hidronefrosis dengan atau

tanpa pielonefritis.

Batu kandung kemih

Batu akan menghalangi aliran kencing karena penutupan leher kandung kemih, aliran

mula-mula lancar secara tiba-tiba berhenti dan menetes disertai rasa nyeri. Bila pada saat

sakit tersebut penderita mengubah posisi, suatu saat air kemih akan dapat keluar karena ketak

batu yang pindah. Bila selanjutnya terjadi infeksi yang sekunder, selain nyeri, sewaktu miksi

juga akan terdapat nyeri menetap suprapubik.

4

Page 5: Makalah Batu Saluran Kemih

Batu prostat

Umumnya berasal dari batu kandung kemih yang secara retrograd terdorong ke dalam

saluran prostat dan mengendap yang akhirnya menjadi batu yang kecil. Pada umumnya batu

ini tidak menimbulkan keluhan dan tidak menyebabkan gangguan pasase.

Batu uretra

Umumnya berasal dari ureter atau kadung kemih yang terbawa sewaktu miksi ke

uretra, tetapi menyangkut di daerah yang agak lebar. Tempat yang agak lebar ini adalah pars

prostatika, bagian permulaan pars bulbosa, dan di fosa navikulare. Bukan tidak mungkin

ditemukan di tempat lain. Gejala yang timbul umumnya miksi yang tiba-tiba

berhenti,menjado menetes dan nyeri. Penyulit dapat berupa terjadinya divertikulum, abses,

fistel proksimal, dan uremia karena obstruksi urin.

KOMPOSISI BATU

Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur : kalsium oksalat atau kalsium

fosfat, asam urat, magnesium amonium fosfat, xantin, dan sistin, silikat, dan senyawa

lainnya. Data mengenai komposisi zat yang terdapat pada batu sangat penting untuk usaha

pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya batu residif.

Batu kalsium

Paling banyak dijumpai, kurang lebih 70-80 % dari seluruh batu saluran kemih.

Kandungan batu ini terdiri atas kalsium okalat, kalsium fosfat, atau campuran.

Faktor terjadinya batu kalsium adalah :

1. Hiperkalsiuria : Kadar kalsium dalam urine lebih besar dari 250-300 mg/ 24 jam.

M enurut Pak (1976) terdapat 3 macam terjadinya hiperkalsiuri, antara lain :

- Hiperkalsiuri absobtif yang terjadi adanya peningkatan absorbsi kalsium melalui

usus

- Hiperkalsiuri renal karena adanya gangguan kemampuan rearbsorbsi kalsium

melalui tubulus ginjal

- Hiperkalsiuri resorptif kareana terjadi peningkatan resorpsi kalsium tulang, yang

banyak terjadi pada hiperparatiroidisme primer atau pada tumor paratiroid.

2. Hiperoksaluri : ekskresi oksalat urine melebihi 45 gr per hari. Keadaan ini banyak

dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan pada usus sehabis menjadi pembedahan

usus dan pasien yang banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan oksalat, diantaranya

teh, kopi instan, soft drink, kokoa, arbei, dan sayuran berwarna hijau misal bayam.

5

Page 6: Makalah Batu Saluran Kemih

3. Hiperurikosuria : kadar asam urat di dalam urine yang melebihi 850mg/24 jam. Asam urat

yang berlebihan dalam urine bertindak sebagai inti batu/nidus untuk terbentuknya batu

kalsium oksalat. Sumber asam urat berasal dari makanan yang mengandung banyak purin

maupun berasal dari metabolisme endogen.

Batu Struvit

Disebut juga batu infeksi, karena batu ini terbentuk karena adanya infeksi saluran

kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah kuman golongan pemecah urea yang dapat

menghasilkan enzim urease dan merubah urine menjadi bersuasana basa. Kuman yang

termasuk pemecah urea adalah Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Psudomonas,

dan Stafilokokus.

Suasana basa ini yang memudahkan garam-garam magnesium, amonium, fosfat, dan

karbonat membentuk batu magnesium amonium fosfat (MAP) dan karbonat apatit.

Batu Asam Urat

Batu ini merupakan 10% dari seluruh baru saluran kemih. Penyakit batu asam urat

banyak diderita oleh pasien-pasien penyakit gout, penyakit mieloproliperatif, pasien yang

mendapat terapi kanker, dan banyak menggunakan obat urikosurik (sulfinpirazonel, thiaside,

dan salisilat). Kegemukan, peminum alkohol, dan diet tinggi protein mempunyai peluang

lebih besar untuk mendapatkan penyakit ini. Pada manusia, asam urat diekskresikan ke dalam

urine dalam bentuk asam urat bebas dan garam urat yang lebih sering berkaitan dengan

natrium membentuk natrium urat. Natrium urat lebih mudah larut air dibanding asam urat

bebas, sehingga tidak mengadakan kristalisasi di dalam urine.

Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah urine yang terlalu

asam (ph <6), volume urine yang jumlahnya sedikit (<2 liter/ hari ) atau dehidrasi,

hiperurikosuri atau kadar asam urat yang tinggi. Batu asam urat bentuknya halus dan bulat

sehingga sering keluar spontan, tidak seperti batu jenis kalsium yang bentuknya bergerigi.

Batu asam urat murni bersifat radiolusen, sehingga pada pemeriksaan IVU tampak sebagai

bayangan filling defect pada saluran kemih sehingga harus dibedakan dengan bekuan darah,

bentukan ginjal yang nekrosis, tumor. Pada pemeriksaan USG memberikan gambaran

bayangan akustik (accoustic shadowing).

Untuk mencegah timbulnya batu asam urat setelah terapi adalah minum banyak,

mempertahankan pH urine diantara 6,5-7, dan mencegah terjadinya hiperurisemia. Dijaga

supaya produksi urine tidak kurang dari 1500-2000 mL / hari. Harus dimonitor secara

6

Page 7: Makalah Batu Saluran Kemih

berkala, dan jika terjadi hiperurisemia harus diterapi dengan obat-obatan xantin oksidase di

antaranya Allopurinol.

Batu jenis lain

Batu sistin, xantin, triamteren, dan batu silikat jarang sekali dijumpai. Batu sistin

didapatkan karena kelainan metabolisme sistin, yaitu kelainan dalam absorbsi sistin di

mukosa usus. Demikian juga batu xantin yang terbentuk karena penyakit bawaan berupa

defisiensi enzim xantin oksidase. Pemakaian antasida yang mengandung silikat (magnesium

silikat atau aluminometilsalisilat) yang berlebihan dalam jangka waktu lama daoat

menimbulkan batu silikat.

GAMBARAN KLINIS

Keluhan yang paling sering dirasakan adalah nyeri pada pinggang. Nyeri bisa berupa

nyeri kolik ataupun bukan kolik. Nyeri kolik karena aktivitas peristaltik otot polos sistem

kalises ataupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih.

Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan dari kapsul ginjal karena hidronefrosis atau infeksi

pada ginjal.

Batu yang terletak di distal ureter dirasakan pasien sebagai nyeri pada saat kencing

atau sering kencing. Hematuria sering dikeluhkan pasien akibat trauma pada mukosa saluran

kemih yang disebabkan oleh batu. Jika demam patut dicurigai sebagai urosepsis dan ini

merupakan kedaruratan di bidang urologi. Dalam hal ini harus cepat ditentukan letak kelainan

anatomik pada saluran kemih yang mendasari timbulnya urosepsis dan segera dilakukan

terapi berupa drainase dan pemberian antibiotika.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri ketok pada daerah kostovertebra, teraba

ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis, terlihat tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine, dan

jika disertai infeksi didapatkan demam/menggigil. Pemeriksaan sedimen urine ditemukan

adanya leukosituria, hematuria, dan dijumpai kristal-kristal pembentuk batu. Pemeriksaan

kultur urine mungkin menunjukkan ada nya bakteri pemecah urea. Pemeriksaan faal ginjal

bertujuan mencari kemungkinan terjadinya penurunan faal ginjal dan sebagai persiapan

pasien menjalani pemeriksaan foto IVU. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga

sebagai faktor penyebab timbulnya batu saluran kemih (kadar kalsium, oksalat, fosfat

maupun asam urat di dalam darah maupun di urine)

7

Page 8: Makalah Batu Saluran Kemih

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Selain pemeriksaan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan

diagnosis, penyakit batu perlu ditunjang dengan pemeriksaan radiologik dan laboratorium,

dan penunjang lainnya untuk menentukan adanya obstruksi saluran kemih, infeksi dan

gangguan faal ginjal.

Secara radiologik, batu dapat radiopak dan radiolusen. Yang radiolusen umumnya

ada;ah dari jenis asam urat murni. Pada radiopak pemeriksaan dengan foto polos sudah cukup

untuk menduga adanya batu saluran kemih bila foto diambil dua arah. Selain foto polos, perlu

juga foto pielografi intravena. Pada batu yang radiolusen, foto dengan bantuan kontras akan

menyebabkan terdapatnya defek pengisian pada tempat batu sehingga memberi gambaran

kosong pada daerah batu. Yang menyulitkan adalah bila ginjal yang mengandung batu tidak

berfungsi lagi sehingga kontras tidak muncul. Dalam hal seperti ini, perlu dilanjutkan dengan

pielografi retrograd yang dilaksanakan pemasangan kateter ureter melalui sistokop pada

ureter ginjal yang tidak dapat berfungsi untuk memasukkan kontras.

Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk mencari kelainan kemih yang dapat

menunjang adanya batu di saluran kemih, menentukan fungsi ginjal, dan menentukan sebab

terjadinya batu. Pemeriksaan USG dapat untuk melihat semua jenis batu, baik radiolusen

maupun yang radiopak. Selain itu, dapat ditentukan ruang dan lumen saluran kemih. Dapat

juga dipakai selama tindakan pembedahan untuk mencegah tertinggalnya batu.

DIAGNOSIS BANDING

Jika dicurigai terjadi kolik ureter maupun ginjal, khususnya yang kanan, perlu

dipertimbangkan kemungkinan kolik saluran cerna, kandung empedu, atau appendisitis akut.

Selain itu pada perempuan perlu dipertimbangkan kemungkinan adneksitis.

Bila terjadi hematuria, perlu dipertimbangkan kemungkinan keganasan apalagi bila

hematuria terjadi tanpa nyeri. Selain itu, perlu juga diingat bahwa batu saluran kemih yang

bertahun-tahun dapat menyebabkan terjadinya tumor yang umumnya karsinoma epidermoid,

akibat rangsangan dan inflamasi. Khusus untuk batu ginjal dengan hidronefrosis, perlu

dipertimbangkan kemungkinan tumor ginjal mulai dari jenis ginjal polikistik hingga tumor

Grawitz. Pada batu ureter, terutama dari jenis yang radiolusen, apalagi bila disertai dengan

hematuria yang tidak disertai dengan kolik, perlu dipertimbangan kemungkinan tumor ureter

walaupun tumor ini jarang ditemukan.

Dugaan batu saluran kemih juga perlu dibandingkan dengan kemungkinan tumor

kandung kemih, terutama bila batu bersifat radiolusen. Batu prostat biasanya tidak sukar

8

Page 9: Makalah Batu Saluran Kemih

didiagnosis karena gambaran radiologiknya yang khas, yang kecil seperti kumpulan pasir di

daerah prostat. Akan tetapi, pada pemeriksaan colok dubur dapat memberi kesan adanya

keganasan, terutama bila terdapat batu yang cukup banyak sehingga teraba seperti karsinoma

prostat. Dalam keadaan yang tidak pasti itu perlu dilakukan biopsi prostat.

PENYULIT / KOMPLIKASI

Komplikasi batu saluran kemih biasanya obstruksi, infeksi sekunder, dan iritasi yang

berkepanjangan pada urotelium yang dapat menyebabkan tumbuhnya keganasan yang sering

berupa karsinoma epidermoid. Sebagai akibat obstruksi, khususnya di ginjal atau ureter,

dapat terjadi hidronefrosis dan kemudian berkelanjutan dengan atau tanpa pionefrosis yang

berakhir dengan kegagalan faal ginjal yang terkena. Bila terjadi pada kedua ginjal, akan

timbul uremia karena gagal ginjal total. Khusus pada batu uretra, dapat terjadi divertukulum

uretra. Bila obstruksi berlangsugn lama, dapat terjadi ekstravasasi kemih dan terbentuklah

fistula yang terletak proksimal dari batu ureter.

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan batu saluran kemih harus tuntas sehingga bukan hanya mengeluarkan

batu saja, tetapi disertai terapi penyembuhan penyakit batu atau paling sedikit disertai dengan

terapi pencegahan. Hal ini karena batu merupakan gejala penyakit batu sehingga pengeluaran

batu dengan cara apapun bukanlah suatu terapi yang sempurna. Selanjutnya, perlu juga

diketahui bahwa pengeluaran batu baru diperlukan bila menyebabkan gangguan pada saluran

air kemih. Bila batu ternyata tidak memberi gangguan fungsi ginjal, batu tersebut tidak perlu

diangkat, diharapkan batu dapat keluar sendiri. Penanganannya dapat berupa terapi medis dan

simptomatik atau dengan bahan pelarut. Dapat pula dengan pembedahan atau dengan

tindakan yang kurang invasif, misalnya nefrostomi perkutan, atau tanpa pembedahan sama

sekali secara gelombang kejut.

Terapi medis dan simptomatik

Terapi medis BSK berusaha mengeluarkan batu atau melarutkan batu. Pengobatan

simtomatik mengusahakan agar nyeri, khususnya kolik yang terjadi, menghilang dengan

pemberian simpatolitik. Dapat diberi saran minum berlebihan ataupun diberi diuretik,

diharapkan batu keluar dengan sendirinya.

9

Page 10: Makalah Batu Saluran Kemih

Pelarutan

Jenis batu yang dapat dilarutkan adalah batu asam urat. Dengan pemberian natrium

bikarbonat disertai makanan alkalis, batu asam urat diharapkan dapat larut. Lebih baik bila

dibantu dengan usaha menurunkan kadar asam urat air kemih dan darah dengan bantuan

allopurinol.

Batu struvit tidak dapat dilarutkan tetapi dapat dicegah pembesarannya bila diberikan

pengobatan dengan pengasaman kemih dan pemberian antiurease.

Litotripsi

Untuk batu kandung kemih, batu dipecahkan memakai litotriptor secar mekanis

melalui sistoskop atau dengan memakai gelombang elektrihidrolik atau ultrasonik. Untuk

batu ureter, digunakan ureteroskop dan batu dapat dihancurkan memakai gelombang

ultrasonik, elektrohidrolik, atau sinar laser. Untuk batu ginjal, litotripsi dilakukan dengan

bantuan nefroskopi perkutan untuk membawa tranduser melalui sonde ke batu yang ada di

ginjal. Cara ini disebut nefrolitotripsi perkutan.

ESWL ( Ekstracorporeal shock wave lithotripsy) dapat memecah batu tanpa perlukaan

di tubuh sama sekali. Gelombang kejut dialirkan melalui air ke tubuh dan dipusatkan di batu

yang akan dipecahkan. Batu akan hancur berkeping-keping dan keluar bersama dengan urine.

Kadang diperlukan tindakan tambahan berupa pemasangan kateter. Tindakan ESWL ini tidak

akan bermanfaat bila terdapat kelainan saluran kemih, misal stenosis yang akan menghalangi

keluarnya batu yang sudah dipecahkan.

Pembedahan

Terapi pembedahan dilakukan bila tidak tersedia alat litotripsor, ESWL, atau cara non

bedah tidak berhasil. Batu ginjal yang terletak di kaliks perlu dilakukan tindakan bedah bila

terdapat hidrokaliks. Batu sering dikeluarkan melalui nefrolitotomi yang tidak mudah karena

batu biasanya tersembunyi di dalam kaliks. Batu pelvis juga perlu dibedah bila menyebabkam

hidronefrosis, infeksi atau menyebabkan nyeri yang hebat. Pada umumnya, batu pelvis yang

berbentuk tanduk rusa amat mungkin menyebabkan kerusakan ginjal. Operasi untuk batu

pielum disebut pielolitotomi.

Ureterolitotomi selalu didasarkan atas gangguan fungsi ginjal, nyeri yang tidak dapat

ditoleransi oleh pasien, dan penanganan medis yang tidak berhasil. Batu kandung kemih

selalu menyebabkan gangguan miksi yang hebat sehingga perlu dilakukan tindakan. Tidak

jarang batu uretra yang ukurannya <1cm dapat keluar sendiri atau dengan bantuan

10

Page 11: Makalah Batu Saluran Kemih

pemasangan kateter uretra selama tiga hari ; batu akan terbawa ke luar dengan aliran air

kemih yang pertama. Batu uretra harus dikeluarkan melalui tindakan uretratomi eksterna.

Komplikasi yang dapat terjadi sebagai akibat operasi ini adalah striktur uretra. Batu prostat

pada umunya tidak membutuhkan tindakan bedah.

11

Page 12: Makalah Batu Saluran Kemih

KESIMPULAN

Batu saluran kemih adalah terbentuknya batu di dalam saluran kemih. (bisa di ginjal,

ureter, kandung kemih, dan uretra). Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungan

dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan

keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).

Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu

saluran kemih pada seseorang. Faktor-faktor itu adalah faktor intrinsik, yaitu keadaan yang

berasal dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik, yaitu pengaruh yang berasal dari

lingkungan sekitarnya.

Secara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh kemih terutama pada tempat-tempat

yang sering mengalami hambatan aliran urin, yaitu sistem kalises ginjal atau buli-buli.

Adanya kelainan bawaan pada pelvikalise (stenosis uretro-pelvis), divertikel, obstruksi

infravesika kronis seperti pada BPH, striktur, dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-

keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu.

Tanda dan gejala batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya, besarnya, dan

morfologinya. Namun, penyakit ini mempunyai tanda umum, yaitu hematuria, baik secara

makroskopik maupun mikroskopik. Bila disertai infeksi saluran kemih, dapat ditemukan

kelainan endapan urin, bahkan mungkin demam atau tanda sistemik lain.

Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur : kalsium oksalat atau kalsium

fosfat, asam urat, magnesium amonium fosfat, xantin, dan sistin, silikat, dan senyawa

lainnya. Data mengenai komposisi zat yang terdapat pada batu sangat penting untuk usaha

pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya batu residif.

Penatalaksanaan batu saluran kemih harus tuntas sehingga bukan hanya mengeluarkan

batu saja, tetapi disertai terapi penyembuhan penyakit batu atau paling sedikit disertai dengan

terapi pencegahan. Penanganannya dapat berupa terapi medis dan simptomatik atau dengan

bahan pelarut. Dapat pula dengan pembedahan atau dengan tindakan yang kurang invasif,

misalnya nefrostomi perkutan, atau tanpa pembedahan sama sekali secara gelombang kejut.

12

Page 13: Makalah Batu Saluran Kemih

DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Basuki B. 2011. Dasar-dasar Urologi. Jakarta : Sagung Seto

Sjamsuhidajat, de Jong.2011. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta : EGC

13