makalah batu saluran kemih

19
TUGAS MAKALAH BLOK 8 BIOKIMIA “BATU SALURAN KEMIH” Nama: Elzan Zulqad Maulana Kelas: PDU Non Reguler 2012 NIM: 04121401029 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG 2012

Upload: ejanzulqadmaulana

Post on 22-Nov-2015

448 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Batu Saluran Kemih

TRANSCRIPT

TUGAS MAKALAH BLOK 8 BIOKIMIABATU SALURAN KEMIH

Nama: Elzan Zulqad MaulanaKelas: PDU Non Reguler 2012NIM: 04121401029

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SRIWIJAYAPALEMBANG2012

KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul BATU SALURAN KEMIH.Makalah ini berisikan tentang pengertian batu saluran kemih (urolithiasis), klasifikasi batu saluran kemih, manifestasi klinik (urolithiasis), patofisiologi urolithiasis, serta penatalaksaanan baik terapi maupun pola diet yang dianjurkan bagi penderita batu saluran kemih.Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Palembang, 20 Mei 2013

Penyusun

DAFTAR ISIKata Pengantar..........................................................................................................................iiDaftar Isi...................................................................................................................................iiiPendahuluan.............................................................................................................................1Pembahasan..............................................................................................................................2Definisi.........................................................................................................................2Klasifikasi....................................................................................................................2Manifestasi Klinik.......................................................................................................5Patofisiologi................................................................................................................6Penatalaksanaan (Pola Diet).......................................................................................6Penutup.................................................................................................................................. 8Daftar Pustaka....................................................................................................................... 10

BAB IPENDAHULUANUrolithiasis merupakan penyakit yang salah satu dari gejalanya adalah pembentukan batu di dalam saluran kemih. Penyakit ini diduga telah ada sejak peradaban manusia yang tua, karena ditemukan batu di antara tulang panggul kerangka mummi dari seorang berumur 16 tahun. Mummi ini diperkirakan sekitar 7000 tahun. Di berbagai tempat lain dilaporkan penemuan batu kandung kemih.Penelitian epidemiologik memberikan kesan seakan-akan penyakit batu mempunyai hubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan berubah sesuai dengan perkembangan kehidupan suatu bangsa. Berdasarkan pembandingan data penyakit batu saluran kemih di berbagai negara dapat disimpulkan bahwa di negara yang mulai berkembang terdapat banyak batu bagian bawah, terutama terdapat di kalangan anak. Di negara yang sedang berkembang terdapat insidensi batu yang relative rendah, baik dari batu saluran kemih bagian bawah maupun dari batu saluran kemih bagian atas. Di Negara yang telah berkembang terdapat banyak batu saluran kemih bagian atas, terutama di kalangan orang dewasa. Pada suku bangsa tertentu penyakit batu saluran kemih sangat jarang, misalnya suku bangsa Bantu di Afrika selatan.Abad 16 hingga abad 18 tercatat insidensi tertinggi penderita batu kandung kemih yang ditemukan pada anak di berbagai Negara Eropa. Batu seperti ini sejak abad 18 menghilang sehingga disebut batu sejarah. Berbeda dengan Eropa, di Negara berkembang penyakit batu kandung kemih seperti ini masih ditemukan hingga saat ini, misalnya di Indonesia, Thailand, India, Kamboja, dan Mesir. Karena ditemukan secara endemik, maka penyakit batu kandung kemih ini disebut batu endemik atau batu primer karena terbentuk langsung di dalam kandung kemih tanpa sebab yang jelasBatu kandung kemih dapat juga terbentuk pada usia lanjut yang disebut batu sekunder karena terjadi sebagai akibat adanya gangguan aliran air kemih, misalnya karena hipertropi prostate.

BAB IIPEMBAHASANA. DefinisiUrolithiasisadalah adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius (Brunner and Suddarth, 2002, hal. 1460). Urolithiasisadalah kalsifikasi dengan sistem urinari kalkuli, seringkali disebutbatu ginjal. Batu dapat berpindah ke ureter dan kandung kemih (Black, Joyce, 1997, hal. 1595). B. KlasifikasiTanda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya, besarnya dan morfologinya. Walaupun demikian penyakit ini mempunyai tanda umum yaitu hematuria, baik hematuria makroskopik atau mikroskopik. Selain itu, bila disertai infeksi saluran kemih dapat juga ditemukan kelainan endapan urin bahkan mungkin demam atau tanda sistemik lainBerdasarkan jenisnya batu dibagi dalam :2.1 Batu Pelvis GinjalBatu pielum didapatkan dalam bentuk yang sederhana sehingga hanya menempati bagian pelvis, tetapi dapat juga tumbuh mengikuti bentuk susunan pelviokaliks, sehingga bercabang menyerupai tanduk rusa. Kadang batu hanya terdapat di suatu kaliks. Batu pelvis ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala berat. Umumnya gejala batu saluran kemih merupakan akibat dari obstruksi aliran kemih atau infeksiNyeri di daerah pinggang dapat dalam bentuk pegal hingga kolik atau nyeri yang terus menerus dan hebat karena adanya pionefrosis.Pada pemeriksaan fisik mungkin kelainan sama sekali tidak ada, sampai mungkin terabanya ginjal yang membesar akibat adanya hidronefrosis.Nyeri dapat berupa nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus costa pada sisi ginjal yang terkena. Sesuai dengan gangguan yang terjadi, batu ginjal yang terletak di pelvis dapat menyebabkan terjadinya hidronefrosis, sedangkan batu kaliks pada umumnya tidak memberikan kelainan fisik.2.2 Batu UreterAnatomi ureter menunjukkan beberapa tempat penyempitan yang memungkinkan batu ureter dapat terhenti, karena adanya peristaltis maka akan terjadi gejala kolik yaitu nyeri yang hilang timbul disertai perasaan mual dengan atau tanpa muntah dengan nyeri alih khas. Selama batu bertahan di tempat yang menyumbat, selama itu kolik akan datang sampai batu bergeser dan memberi kesempatan pada air kemih untuk lewat.Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan hidroureter yang mungkin asimptomatik. Tidak jarang terjadi hematuria yang didahului oleh serangan kolik. Bila keadaan obstruksi terus berlangsung, lanjutan dari kelainan yang terjadi dapat berupa hidronefrosis dengan atau tanpa pielonefritis, sehingga menimbulkan gambaran infeksi umum2.3 Batu Vesika UrinariaKarena batu menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri. Pada anak, menyebabkan anak yang bersangkutan menarik penisnya sehingga tidak jarang dilihat penis yang agak panjang. Bila pada saat sakit tersebut penderita berubah posisi maka suatu saat air kemih akan dapat keluar karena letak batu yang berpindah. Bila selanjutnya terjadi infeksi yang sekunder, maka nyeri menetap di suprapubik2.4 Batu ProstatPada umunya batu prostat juga berasal dari air kemih yang secara retrograde terdorong ke dalam saluran prostat dan mengendap, yang akhirnya berupa batu yang kecil. Pada umumnya batu ini tidak memberikan gejala sama sekali karena tidak menyebabkan gangguan pasase air kemih2.5 Batu UretraBatu uretra umumnya merupakan batu yang berasal dari ureter atau vesika urinaria yang oleh aliran kemih sewaktu miksi terbawa ke uretra, tetapi menyangkut di tempat yang agak lebar. Tempat uretra yang agak lebar ini adalah di pars bulbosa dan di fossa navikular. Bukan tidak mungkin dapat ditemukan di tempat lain. Gejala yang ditimbulkan umumnya sewaktu miksi tiba-tiba terhenti, menjadi menetes dan terasa nyeri. Penyulit dapat berupa terjadinya divertikel, abses, fistel proksimal, dan uremia karena obstruksi urin2.6 Batu kalsiumTerutama dibentuk oleh pria pada usia rata-rata timbulnya batu adalah dekade ketiga. Kebanyakan orang yang membentuk batu lagi dan interval antara batu-batu yang berturutan memendek atau tetap konstan. Kandungan dari batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat atau campuran dari kedua jenis batu tersebut.Faktor yang menyebabkan terjadinya batu kalsium adalah :2.7 HiperkalsiuriaDapat disebabkan oleh pembuangan kalsium ginjal primer atau sekunder terhadap absorbsi traktus gastrointestinal yang berlebihan. Hiperkalsiuria absorptif dapat juga disebabkan oleh hipofosfatemia yang merangsang produksi vitamin D3.Tipe yang kurang sering adalah penurunan primer pada reabsorbsi kalsium di tubulus ginjal, yang mengakibatkan hiperkalsiuria di ginjal.2.8 HipositraturiaSitrat dalam urin menaikkan kelarutan kalsium dan memperlambat perkembangan batu kalsium oxalat. Hipositraturia dapat terjadi akibat asidosis tubulus distal ginjal, diare kronik atau diuretik tiazid.2.9 HiperoksalouriaTerdapat pada 15% pasien dengan penyakit batu berulang (> 60 mg/hari). Hiperoksaluria primer jarang terjadi, kelainana metabolisme kongenital yang merupakan autosan resesif yang secara bermakna meningkatkan ekskresi oksalat dalam urin, pembentukan batu yang berulang dan gagal ginjal pada anak.2.10 Batu asam uratBatu asam urat merupakan penyebab yang paling banyak dari batu-batu radiolusen di ginjal. Batu-batu tersebut dapat terbentuk jika terdapat hiperurikosuria dan urin asam yang menetap.2.11 Batu struvitSering ditemukan dan potensial berbahaya. Batu ini terutama pada wanita, diakibatkan oleh infeksi saluran kemih oleh bakteri-bakteri yang memiliki urease, biasanya dari psesies proteus. Batu ini dapat tumbuh menjadi besar dan mengisi pelvis ginjal dan kalises untuk menimbulkan suatu penampilan seperti tanduk rusa jantan. Dalam urin, kristal struvit berbentuk prisma bersegi empat yang menyerupai tutup peti mati.

C. Manifestasi KlinikManifestasi klinis adanya batu dalam traktus urinarius bergantung pada adanya obstruksi, infeksi dan edema.-Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi, menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ureter proksimal.- Infeksi (pielonefritis dan sistitis yang disertai menggigil, demam dan disuria) dapat terjadi dari iritasi batu yang terus menerus. Beberapa batu menyebabkan sedikit gejala namun secara perlahan merusak unit fungsional (nefron) ginjal.- Nyeri yang luar biasa dan ketidak nyamanan.a. Batu di ginjal- Nyeri dalam dan terus-menerus di area kastovertebral.- Hematuria dan piuria.- Nyeri berasal dari area renal menyebar secara anterior dan pada wanita nyeri ke bawah mendekati kandung kemih sedangkan pada pria mendekati testis.- Mual dan muntah.- Diare.b. Batu di ureter- Nyeri menyebar ke paha dan genitalia.- Rasa ingin berkemih namun hanya sedikit urine yang keluar.- Hematuria akibat aksi abrasi batu.- Biasanya batu bisa keluar secara spontan dengan diametr batu 0,5-1 cm.c. Batu di kandung kemih- Biasanya menyebabkan gejala iritasi dan berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria.- Jika batu menyebabkan obstruksi pada leher kandung kemih akan terjadi retensi urine.D. PatofisiologiMekanisme terbentuknya batu pada saluran kemih atau dikenal dengan urolitiasis belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor predisposisi terjadinya batu antara lain : Peningkatan konsentrasi larutan urin akibat dari intake cairan yang kurang dan juga peningkatan bahan-bahan organik akibat infeksi saluran kemih atau stasis urin menyajikan sarang untuk pembentukan batu.Supersaturasi elemen urin seperti kalsium, fosfat, oxalat, dan faktor lain mendukung pembentukan batu meliputi : pH urin yang berubah menjadi asam, jumlah solute dalam urin dan jumlah cairan urin. Masalah-masalah dengan metabolisme purin mempengaruhi pembentukan batu asam urat. pH urin juga mendukung pembentukan batu. Batu asam urat dan batu cystine dapat mengendap dalam urin yang asam. Batu kalsium fosfat dan batu struvite biasa terdapat dalam urin yang alkalin. Batu oxalat tidak dipengaruhi oleh pH urin.Imobilisasi yang lama akan menyebabkan pergerakan kalsium menuju tulang akan terhambat. Peningkatan serum kalsium akan menambah cairan yang akan diekskresikan. Jika cairan masuk tidak adekuat maka penumpukan atau pengendapan semakin bertambah dan pengendapan ini semakin kompleks sehingga terjadi batu.Batu yang terbentuk dalam saluran kemih sangat bervariasi, ada batu yang kecil dan batu yang besar. Batu yang kecil dapat keluar lewat urin dan akan menimbulkan rasa nyeri, trauma pada saluran kemih dan akan tampak darah dalam urin. Sedangkan batu yang besar dapat menyebabkan obstruksi saluran kemih yang menimbulkan dilatasi struktur, akibat dari dilatasi akan terjadi refluks urin dan akibat yang fatal dapat timbul hidronefrosis karena dilatasi ginjal.Kerusakan pada struktur ginjal yang lama akan mengakibatkan kerusakan pada organ-organ dalam ginjal sehingga terjadi gagal ginjal kronis karena ginjal tidak mampu melakukan fungsinya secara normal. Maka dapat terjadi penyakit GGK yang dapat menyebabkan kematianE. Penatalaksanaan (Pola Diet)1. Tujuannya :- Menghilangkan obstruksi- Mengobati infeksi- Mencegah terjadinya gagal ginjal- Mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi (terulang kembali).2. Operasi dilakukan jika :- Sudah terjadi stasis, bendungan.- Tergantung letak dan besarnya batu, batu dalam pelvis dengan bendungan positif harus dilakukan operasi.3. Terapi :- Analgesik untuk mengatasi nyeri.- Allopurinol untuk batu asam urat.- Renisillin untuk batu systin.- Antibiotika untuk mengatasi infeksi.4. DietDiet atau pengaturan makanan sesuai jenis batu yang ditemukan :- Batu kalsium oksalatMakanan yang harus dikurangi adalah jenis makanan yang mengandung kalsium oksalat seperti bayam, daun seledri, kacang-kacangan, kopi, teh, dan coklat. Sedangkan baut kalsium fosfat : mengurangi makanan yang mengandung kalsium tinggi seperti : ikan laut, kerang, daging, sarden, keju dan sari buah.- Batu asam uratMakanan yang dikurangi : daging, kerang, gandum, kentang, tepung-tepungan, saus dan lain-lain.- Batu struviteMakanan yang dikurangi : keju, telur, buah murbai, susu dan daging.- Batu cystinMakanan yang dikurangi : sari buah, susu, kentang.Anjurkan pasien banyak minum : 3-4 liter/hari serta olahraga yang teratur.

BAB IIIPENUTUPUrolithiasis adalah suatu keadaan terjadinya penumpukan oksalat, calculi (batu ginjal) pada ureter atau pada daerah ginjal. Mekanisme terbentuknya batu pada saluran kemih atau dikenal dengan urolitiasis belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor predisposisi terjadinya batu antara lain : Peningkatan konsentrasi larutan urin akibat dari intake cairan yang kurang dan juga peningkatan bahan-bahan organik akibat infeksi saluran kemih atau stasis urin menyajikan sarang untuk pembentukan batu.Faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan batu:1. Faktor Endogen (genetik, family, jenis kelamin, ras, hypersistinuria, hiperkalsiuria & hiperoksalouria)2. Faktor Eksogen (lingkungan, pekerjaan, suhu, makanan, infeksi & kejenuhan mineral dalam air minum)3. Faktor lain (Infeksi Saluran Kencing (ISK), Stasis & Obstruksi Urine)

Teori terbentuknya batu:Teori Intimatriks Terbentuknya Batu Saluran Kencing memerlukan adanya substansi organik Sebagai inti. Substansi ini terdiri dari mukopolisakarida dan mukoprotein A yang mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentukan batu.

Teori SupersaturasiTerjadi kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urine seperti sistin, santin, asam urat, kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya batu.

Teori Presipitasi-KristalisasiPerubahan pH urine akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam urine. Urine yang bersifat asam akan mengendap sistin, santin dan garam urat, urine alkali akan mengendap garam-garam fosfat.

Teori Berkurangnya Faktor PenghambatBerkurangnya Faktor Penghambat seperti peptid fosfat, pirofosfat, polifosfat, sitrat magnesium, asam mukopolisakarida akan mempermudah terbentuknya Batu Saluran Kencing.Terdapat berbagai macam klasifikasi batu saluran kemih. Contohnya: batu pelvis ginjal, batu ureter, batu vesika urinaria, batu prostat, batu uretra, batu kalsium, hiperkalsiuria, hipositraturia, hiperoksalouria, batu asam urat, batu struvite, dan batu cystin.Penatalaksanaan urolithiasis ini dapat dilakukan dengan terapi (untuk mengatasi infeksi, meredakan rasa nyeri dll.) dan juga dapat dengan pengaturan makan (pola diet khusus) tergantung kasus batu yang dialami. Namun apabila sudah tergolong parah (sudah terjadi bendungan dan letak serta ukuran batu yang sudah membahayakan) maka penderita harus dioperasi.

DAFTAR PUSTAKAAnonymous. 2012. Urolithiasis. http://healthyenthusiast.com/urolithiasis.html.Anonymous. Batu Saluran Kemih (Urolithiasis). http://medlinux.blogspot.com/2009/02/batu-saluran-kemih-urolithiasis.html.Glenn, James F. 1991. Urologic Surgery Ed.4. Philadelphia : Lippincott-Raven Publisher.Oswari, Jonatan; Adrianto, Petrus. 1995. Buku Ajar bedah. : EGC.Rasyad, Syahriar, dkk. 1998. Radiologi Diagnostik, Ed.4, Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Wim de Jong, R. Sjamsuhidajat. 1997 .Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed. Revisi. Jakarta : EGC.