makalah bahasa indonesiablog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/makalah-bi... · web...

22

Click here to load reader

Upload: truongnhi

Post on 01-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Membaca Kritis Untuk Menulis Ilmiah

Oleh Kelompok 3 :

Bagas Christanta A ( 0911310006 )

Lelyta Damayanti ( 0911310017 )

Ari Purnamasari ( 0911310033 )

Muh. Mashyuri ( 09113100 )

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan kita sebagai mahasiswa

yang dituntut untuk menambah wawasan dan mengambangkan ilmu sehingga akan

sangat bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang

cermat dan matang. Berdasarkan hal itulah membaca kritis merupakan kegiatan

belajar yang penting dan wajib dikuasai oleh mahasiswa. Namun, dalam kegiatan

membaca kritis untuk menulis ilmiah perlu diperhatikan teknik – tekniknya, seperti

teknik mengenali identitas referensi dan memilih bahan tulisan, teknik menulis

kutipan, dan teknik menyusun daftar rujukan agar mendapatkan kesempurnaan dalam

penulisan ilmiah.

Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun

materiil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam

penulisan, sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan

mudah dipahami dan menarik apabila isi dan cara penulisan yang memenuhi

persyaratan dan kebiasaan urnum.

Dalam penulisan ilmiah, kita sering mengambil kutipan dari beberapa sumber

informasi, baik itu melalui jurnal, artikel , buku, seminar, workshop, situs online dan

lain sebagainya. Sehingga seorang mahasiswa perlu mempelajari teknik menggunakan

referensi, teknik menulis kutipan dan daftar pustaka atau rujukan. Sehingga

mahasiswa dapat menulis karya ilmiah dengan baik dan benar sesuai kaidah – kaidah

yang berlaku.

Sebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari

teknik – teknik dalam penulisan karya ilmiah untuk kepentingan penulisan skripsi,

thesis, dan penelitian – penelitian lainnya yang bersifat medis veteriner.

1.2 Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan membaca kritis ?

Apa yang dimaksud dengan menulis ilmiah ?

Bagaimana teknik mengenali identitas referensi dan memilih bahan

tulisan?

Page 3: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

Bagaimana teknik menulis kutipan ?

Bagaimana teknik menyusun daftar rujukan ?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui teknik mengenali identitas referensi dan memilih bahan

tulisan

Untuk mengetahui teknik menulis kutipan

Untuk mengetahui teknik menulis daftar rujukan

1.4 Manfaat

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang teknik –

teknik penulisan referensi, kutipan dan daftar pustaka untuk menulis karya

ilmiah yang baik dan benar.

Page 4: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Membaca Kritis

Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi

yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan (Rahardi, 2010).

Ragam Membaca Kritis

Ada berbagai ragam membaca kritis bergantung pada jenis informasi seperti

apa yang kita inginkan, yaitu (Badudu, 1981):

1. Membaca cepat atau sekilas untuk membaca topik

Membaca cepat bertujuan untuk mengetahui informsi secara umum yang

dibicarakan dalam tulisan. Dalam hal ini, perlu memfokuskan perhatian pada

bagian-bagian tertentu. Kita bisa membaca tulisan dengan cepat/secara sekilas

dari awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini, kita mendapat ide

tentang topik tulisan yang kita baca.

2. Membaca cepat untuk informasi khusus

Membaca cepat juga bisa dilakukan jika kita menginginkan informasi

khusus dari sebuah tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada bagian-bagian yang

kita inginkan. Bagian-bagian yang mengandung informasi yang tidak dinginkan

tidak mendapat perhatian dari kita.

3. Membaca Teliti untuk Informasi Rinci

Ketika ingin mendapatkan informasi rinci tentang suatu hal dalam,

kegiatan membaca difokuskan pada bagian yang mengandung informasi yang

kita ketahui secara rinci. Saat kita sampai pada bagian tersebut, kita

membacanya dengan teliti sampai kita benar-benar memahami informasi yang

kita dapatkan. Bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak perlu dibaca

lebih lanjut.

Membaca Kritis Tulisan atau Artikel Ilmiah

Membaca tulisan atau artikel ilmiah berbeda dengan membaca jenis tulisan

lain karena jenis informasinya berbeda. Tulisan ilmiah biasanya berisi informasi yang

merupakan hasil penelitian. Ini berbeda dengan jenis tulisan lain yang informasinya

bisa berupa pendapat dan kesan pribadi yang belum dibuktikan melalui penelitian dan

Page 5: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

prosedur ilmiah. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam

membaca tulisan atau artikel ilmiah (Rahardi, 2010).

1. Menggali tesis atau pernyataan masalah

Tulisan atau artikel ilmiah biasanya mempunyai tesis atau pernyataan

umum tentang masalah yang dibahas. Sebuah tesis biasanya diungkapkan

dengan sebuah kalimat dan menilai apakah penulisannya berhasil atau tidak

dalam membahas atau memecahkan masalah yang diajukan.

2. Meringkas butir-butir penting setiap artikel

Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kita baca perlu

dilakukan karena ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung

pernyataan yang kita buat. Dengan adanya ringkasan, kita juga tidak perlu lagi

membaca artikel secara keseluruhan kalau kita memerlukan informasi dari

artikel yang bersangkutan.

3. Memahami konsep-konsep penting ( pandangan ahli, hasil penelitian,dan teori)

Memahami konsep-konsep penting dari tulisan ilmiah perlu dilakukan

untuk mendukung tesis atau pernyataan umum tulisan. Dengan memahami

konsep-konsep penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih

memahami konsep-konsep yang akan kita kembangkan dalam tulisan.

4. Menentukan bagian yang akan dikutip

Mengutip pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita

lakukan dalam menulis. Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah juga

perlu memperhatikan relevansi bagian tersebut dengan tulisan kita.

5. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip

Dalam mengutip bagian dari sebuah artikel perlu menyadari

implikasinya, apakah kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita

kembangkan dalam tulisan atau sebaliknya.

6. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip

Dalam mengutip pernyataan yang ada sebuah artikel, perlu secara jelas

meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui atau tidak

menyetujui pernyataan yang kita kutip.

Karakteristik Membaca Kritis

Membaca kritis pada dasarnya merupakan langkah lebih lanjut dari berpikir

dan bersikap kritis. Adapun kemampuan berpikir dan bersikap kritis meliputi

(Nurhadi, 1987):

Page 6: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

a. menginterpretasi secara kritis;

b. menganalisis secara kritis;

c. mengorganisasi secara kritis;

d. menilai secara kritis;

e. menerapkan konsep secara kritis

Teknik-teknik yang digunakan untuk meningkatkan sikap kritis adalah sebagai

berikut yaitu (Nurhadi, 1987):

Kemampuan mengingat dan mengenali ide pokok paragraf, tokoh-tokoh

cerita dan sifat-sifatnya.

Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna tersirat

Kemampuan menganalisis

Kemampuan menilai isi bacaan

2.2 Menulis Ilmiah

Menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkaikan kalimat agar pesan,

informasi, serta maksud yang terkandung dalam pikiran, gagasan, dan pendapat

penulis dapat disampaikan dengan baik. Untuk itu satu kalimat harus disusun sesuai

dengan kaidah gramatika, sehingga mampu mendukung pengertian baik dalam taraf

significance maupun dalam taraf value. Sebagai proses kreatif yang berlangsung

secara kognitif, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan tulisan ilmiah,

sekurang-kurangnya memuat 4 tahap, yaitu ( Badudu, 1981):

1) Tahap persiapan (pra-penulisan)

Tahap persiapan adalah ketika seseorang merencanakan, mengumpulkan dan

mencari informasi, merumuskan masalah, menentukan arah dan fokus tulisan,

mengolah informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang

dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati dan lain-lain yang akan

memperkaya masukan kognitifnya yang akan diproses pada tahap selanjutnya.

2) Tahap inkubasi

Tahap ketika sesorang memproses informasi yang telah dimilikinya, sehingga

mengantarkannya pada kemampuan untuk menyelesaikan masalah.

3) Tahap iluminasi

Tahap ketika datangnya inspirasi, yaitu gagasan yang muncul secara tiba-tiba

dan dilakukan tahap verifikasi atau evaluasi yaitu apa yang dituliskan sebagai

Page 7: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

hasil dari tahap iluminasi diperiksa kembali, diseleksi dan disusun sesuai dengan

fokus laporan atau tulisan yang diinginkan.

2.3 Teknik Mengenali Identitas Referensi Dan Memilih Bahan Tulisan

2.3.1 Teknik Mengenali Identitas Referensi

Referensi adalah cara standar untuk mengakui sumber informasi dan

ide-ide yang telah digunakan dalam karya ilmiah yang dibuat oleh peneliti. Di

dalam karya ilmiah, penulisan referensi (citation mark, citation) harus

dilakukan dengan baik karena pembaca harus dapat mengecek sumber aslinya

mengenai ide atau informasi yang digunakan di dalam karya ilmiah tersebut.

Penulis harus menulis daftar referensi yang ada di domain publik yang dapat

dibaca oleh pembaca, baik dalam letter, paper, proseding, jurnal, skripsi,

thesis, disertasi (Bayu, 2001).

Kata referensi berasal dari inggris reference dan merupakan kata kerja

to refer yang artinya menunjukan kepada. Buku referensi adalah buku yang

dapat memberikan keterangan topik perkataan, tempat, peristiwa, data

statistika, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang terkenal.

Pelayanan referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku

referensi.di perpustakaan biasanya buku-buku referensi di kumpulkan

tersendiri dan di sebut “koleksi referensi” sedangakan ruang tempat

penyimpanan disebut ruang referensi. Buku-buku referensi yang karena

sifatnya sebagai buku penunjuk, harus selalu tersedia di perpustakaan sehingga

dapat di pakai oleh setiap orang pada setiap saat (Bayu, 2001).

Analogi: mengumpulkan bahan tulisan = mengumpulkan bahan

bangunan untuk membuat rumah. Banyaknya bahan ditentukan oleh bentuk

dan tujuan penulisan.

Dalam tulisan ilmiah, bentuk tulisan yang relevan adalah tulisan

ekspositori atau eksposisi yang bertujan menjelaskan konsep dan gagasan

secara terperinci. Bahan-bahan tulisan dapat digali dari sumber-sumber

dokumen, baik berupa buku, jurnal, majalah, koran, maupun informasi yang

diakses melalui internet.

Page 8: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

2.3.2 Cara menelaah buku yang telah ditemukan

Ada cara yang dapat dilakukan, yakni cara daftar isi. Teknik daftar isi,

misalnya Masalah Peningkatan Gairah Belajar di Perguruan Tinggi. Judul

buku Belajar di Perguruan Tinggi. Langkah yang ditempuh (1) membuka

daftar isi, (2) mencari bab dan subbab yang membahas hal belajar, misalnya

ditemukan di bab II, (3) membaca dengan cermat bab II yang  berkaitan

dengan masalah belajar, dan bab lain diabaikan (Bayu, 2001).

2.4 Teknik Menulis Kutipan

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau

ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-

majalah. Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan tidaklah

berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat terdiri dari kutipan-kutipan berfungsi

sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat penulis (Rahardi, 2010).

Prinsip-prinsip membuat kutipan (Rahardi, 2010):

a. Jangan mengadakan perubahan

b. Bila dalam teks asli ada kejanggalan atau kesalahan cetak, penulis dapat

membuat catatan singkat dalam tanda [sic!] disisipkan di belakang kata

yang salah cetak itu.

c. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka

kata-kata tambahan itu harus dicetak lain (tebal, miring atau renggang) dan

diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu

adalah dari penulis, bukan teks asli.

d. Bila ingin menghilangkan bagian-bagian tertentu, harus diberi tanda titik-

titik berspasi dalam tanda [….].

e. Harus dijelaskan sumber asalnya dengan format-format tertentu, antara

lain dengan cara memberi nomor dan catatan kaki.

Jenis-jenis kutipan (Rahardi, 2010):

a. Kutipan langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber

aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Pendapat atau gagasan orang lain

dimuat secara lengkap, kata demi kata dan kalimat demi kalimat, sesuai

Page 9: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

dengan teks yang asli. Pada kutipan langsung, kalimat yang dikutip itu

harus diberi tanda kutip. Kutipan langsung tidak boleh terlalu panjang,

sebaiknya dicantumkan sebagai lampiran ( misalnya sampai satu halaman

atau lebih ). Cara atau teknik penulisan kutipan adalah sebagai berikut :

1. Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke

dalam teks

Diketik seperti ketikan teks

Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“)

Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan

Rujukan ditulis diantara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir

sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, tanda koma, tahun

terbitan, titik dua, spasi, dan diakhiri dengan nomor halaman

(Penulis, Tahun:Halaman).

Contoh :

spasi……………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

………………………………...........................……”kecemasan adalah

keadaan emosional transisi yang ditandai oleh perasaan subyektif

ketegangan dan ketakutan” (Anastasi dan Urbaina, 1998:27).

…………………………………...

…………………………………………………………………………

……………….

…………………………………………………………………………

…………

2. Kutipan yang panjangnya terdiri dari empat baris atau lebih

Diketik satu spasi

Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri

Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan

Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan

beberapa bagian kalimat, pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga

buah

Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka

pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik

sepanjang satu barisApabila pengutip ingin memberi penjelasan

Page 10: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

atau menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip

harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara

tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip)

Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam

kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!)

langsung setelah kesalahan tersebut Kutipan langsung ditampilkan

untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. Titik-

titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat,

titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!)

menandai adanya kesalahan dalam kalimat.

Contoh :

spasi……………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

……………………………………...........................

“Kecemasan adalah bentuk reaksi yang menggambarkan reaksi

emosional yang terdiri dari perasaan subyektif terhadap ketegangan,

ketakutan, dan kekhawatiran, dan dengan sendirinya mempertinggi

sistem kerja urat syaraf” (Spielberger, 1979: 17).

…………………………………………………………………………

………………………………………………………………………..…

b. Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak lansung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan

aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang

dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh

pengutip. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai

berikut :

Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan

spasi rangkap sebagaimana teks biasa

Semua kutipan harus dirujuk

Sumber sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-

kalimat yang mengandung kutipan

Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana

tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan

tahun terbitan diantara tanda kurung

Page 11: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda

kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam

daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan

Contoh kutipan tidak langsung:

spasi………………………………………………………..……bahwa

kecemasan adalah hal yang wajar dirasakan oleh setiap orang, namun jika

sudah terjadi gangguan terhadap kecemasan itu sendiri maka perlu

mendapat perhatian yang serius, gangguan kecemasan secara umum

diartikan sebagai perasaan cemas yang terus menerus dan berlebihan

terhadap sesuatu tanpa alasan yang jelas (Baldwin, 2003: 12).

………………………………………………………….

2.5 Teknik Menyusun Daftar Rujukan

Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau

bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-

bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar rujukan,

sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung dalam

teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Pada dasarnya, unsur yang ditulis

dalam daftar rujukan secara berturut-turut meliputi (Sophia, 2002):

nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama

tengah, tanpa gelar akademik

Tahun penerbitan

Judul, termasuk anak judul (subjudul)

Kota tempat penerbitan

Nama penerbit

Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis

pertama. Jika sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, maka semua nama penulisnya

harus dicantumkan dalam daftar rujukan.

Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu

(Sophia, 2002):

Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas

ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).

Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:

Page 12: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

a. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis

terlebih dahulu, baru nama depan)

b. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)

c. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring).

Setelah judul buku diberi tanda titik (.).

d. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu

diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.

Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama

pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit,

baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu

dibutuhkan tanda garis panjang.

Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa

rumusan pendapat:

a. Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:

Nama Pengarang

Tanggal revisi terakhhir

Judul Makalah

Media yang memuat

URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file

Tanggal akses

b. Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di

daftar pustaka sebagai berikut:

Artikel jurnal dari internet: Majalah atau Jurnal Online

Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatan

resminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.

*) Nama majalah online harus ditulis miring

Artikel umum dari internet dengan nama

Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses

tanggal …).

*) Judul artikel harus ditulis miring

Artikel umum dari internet tanpa nama

Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses

tanggal …).

Page 13: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus

ditulis miring

Contoh penulisan daftar pustaka :

Baradja, M.F. 1990, Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP

Malang.

Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang.

Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Hermans, B., 2000, Desperately Seeking: Helping Hands and Human Touch,

[online], (http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.htm, diakses tanggal

25 Juli 2008 )

Contoh penulisan referensi :

Hartati, Dwi. ___, Menulis Daftar Pustaka, [pdf], (http://oke.or.id,diakses

tanggal 17 September 2008)

Sophia, S. 2002, Petunjuk Sitasi Serta Cantuman daftar Pustaka Bahan

Pustaka Online, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi

Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.

Winarko, E. ____, Penulisan Sitasi pada Karya Ilmiah, [pdf],

(http://ewinarko.staff.ugm.ac.id/metopen/modul6-daftarpustaka.pdf,

diakses tanggal 17 September 2008 )

Page 14: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Referensi adalah cara standar untuk mengakui sumber informasi dan ide-ide

yang telah digunakan dalam karya ilmiah yang dibuat oleh peneliti. Di dalam karya

ilmiah, penulisan referensi (citation mark, citation) harus dilakukan dengan baik

karena pembaca harus dapat mengecek sumber aslinya mengenai ide atau informasi

yang digunakan di dalam karya ilmiah tersebut.

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau

ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-

majalah. Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan tidaklah

berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat terdiri dari kutipan-kutipan berfungsi

sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat penulis.

Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau

bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-

bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar rujukan,

sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung dalam

teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan

Page 15: MAKALAH BAHASA INDONESIAblog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/10/MAKALAH-BI... · Web viewSebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari teknik – teknik

DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J.S. 1981. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.

Bayu. 2011. Mengenali data referensi dalam sebuah karya ilmiah.

(http://mahasiswabelajar.wordpress.com/2011/08/17/mengenali-data-

referensi-dalam-sebuah-karya-ilmiah/. Diakses pada tanggal 4 Oktober

2012, pukul 16.30 WIB)

Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Rahardi kunjana, Dr, M.Hum. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta: Penerbit Erlangga

Sophia, S. 2002. Petunjuk Sitasi Serta Cantuman daftar Pustaka Bahan Pustaka

Online. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.

Departemen Pertanian. Bogor.