makalah bahasa indonesia-kalimat efektif

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif. Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah : a. Apakah pengertian dari kalimat? b. Apakah pengertian dari kalimat efektif? c. Apa sajakah persyaratan kalimat efektif? 1.3. Tujuan 1

Upload: kholilah-hsb

Post on 11-Jul-2016

26 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama

anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau

perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah

dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan

itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya

secara baik disebut dengan kalimat efektif.

Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi

syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat

yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu,

pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak

efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan

segala permasalahannya.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

a. Apakah pengertian dari kalimat?

b. Apakah pengertian dari kalimat efektif?

c. Apa sajakah persyaratan kalimat efektif?

1.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulis ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui pengertian dari kalimat.

b. Mengetahui pengertian dari kalimat efektif.

c. Mengetahui persyaratan kalimat efektif.

1

Page 2: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri

sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang

mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud

lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri

dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan

huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang

bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk

menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan

maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P).

2.2. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis

serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis

/pembicara. Dan rasional kalimat efektif adalah kalimat yang harus mencakup syarat

kelengkapan unsur sebuah kalimat karena sangat menentukan kejelasan sebuah kalimat. Oleh

sebab itu sebuah kalimat harus memiliki paling tidak subjek dan predikat. Kalimat yang

lengkap ini harus ditulis sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Dalam membentuk

sebuah kalimat yang efektif harus menggunakan kata-kata yang dipilih dengan tepat agar

kalimat menjadi jelas maknanya.

Sebelum dapat membuat atau bahkan membetulkan suatu kalimat menjadi efektif, kita

perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat

yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada

lawan bicara atau pembaca secara tepat. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan

membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat

atau tuturan yang disampaikan. Lawan bicara atau pembaca tidak akan bisa menjawab,

melaksanakan, atau menghayati setiap kalimat atau tuturan itu sebelum mereka dapat

memahami benar isi kalimat atau tuturan tersebut. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam

itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah.

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun

2

Page 3: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian

harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya

tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar. Dalam hal ini

hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga sangat berpengaruh.

Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika

dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya.

2.3. Persyaratan Kalimat Efektif

1. Kesepadanan dan Kesatuan

Prinsip pertama yang harus dikuasai oleh seseorang agar mampu mengonstruksi

kalimat yang efektif adalah kalimat itu harus disusun dengan mempertimbangkan dan

memperhitungkan kesepadanan bentuk atau kesepadanan strukturnya. Adapun yang

dimaksud dengan prinsip kesepadanan struktur adalah adanya keseimbangan antara ide

atau pikiran yang dimiliki oleh seseorang dengan bentuk kalimat atau struktur kalimat

yang digunakan.

Suatu kalimat yang dikatakan memiliki ciri kesatuan, apabila setiap pikiran yang

terdapat di dalamnya  menunjukkan relasi yang logis sebagai suatu keseluruhan dan tidak

terdapat penghilangan pikiran yang diperlukan. Jadi, yang dimaksud dengan

kesepadanan dan kesatuan dalam kalimat ialah kemampuan struktur bahasa dalam

mendukung gagasan ide yang dikandung kalimat.

Pada umumnya dalam sebuah kalimat terdapat satu ide atau gagasan yang hendak

disampaikan serta komentar atau penjelasan mengenai ide tersebut. Kedua hal itu perlu

ditata dalam kalimat secara cermat agar informasi dan maksud penulis mencapai

sasarannya. Untuk mencapai maksud itu perlu diperhatikan beberapa hal karena

kesepadanan ini memiliki beberapa ciri:

a. Subjek dan Predikat

Setiap kalimat harus mempunyai subjek dan predikat. Yang dimaksud dengan subjek

yaitu, sesuatu yang menjadi inti pembicaraan di dalam kalimat. Predikat yaitu hal yang

menceritakan atau menjelaskan tentang inti kalimat pembicaraan.

Contoh :

Mahasiswa yang memakai kaos oblong dilarang mengikuti perkuliahan.

Bangsa Indonesia menginginkan perdamaian dan persahabatan.

b. Kalimat Tidak Mengandung Subjek Ganda

3

Page 4: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

Subjek yang ganda dalam kalimat menimbulkan penafsiran yang salah bagi pembaca.

Oleh karena itu, subjek yang ganda menyebabkan kalimat yang tidak efektif.

Contoh:

Pertanyaan itu saya kurang jelas.

Kalimat tersebut mempunyai subjek ganda, yaitu pertanyaan itu dan saya. Kalimat

tersebut dapat diperbaiki dengan cara menambah bagi di antara pertanyaan itu  dan saya.

Seharusnya, Pertanyaan itu bagi saya kurang jelas.

c.  Ide Pokok

Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Ide

pokok ini biasanya diletakkan pada bagian depan kalimat.

Contoh:

Ia dibunuh ketika masih dalam pendidikan.

Yang menjadi ide pokok dalam kalimat tersebut adalah “Ia dibunuh”

Ia masih dalam pendidikan ketika dibunuh.

Yang menjadi ide pokok dalam kalimat tersebut adalah “Ia masih dalam pendidikan”

d. Penumpukan Ide Pokok

Kalimat yang panjang terkadang dapat memberi kemungkinan penumpukan beberapa

ide pokok. Kalimat ini mengandung banyak anak kalimat, sehingga ide pokok kalimat itu

menjadi tidak jelas lagi.

Contoh:

Kami sependapat dan terimakasih atas saran saudara B untuk memberitahukan honor

yang lebih banyak kepada para dosen KUTIP, namun honornya sekarang ini tampaknya

sudah yang paling optimal yang dapat kami usahakan dikaitkan dengan usaha

Pemerintah.

Kalimat di atas dapat dipecah menjadi beberapa kalimat sehingga tampak jelas ide pokok

yang dikandung dalam kalimat tersebut.

Kami berterimakasih atas saran saudara B untuk memberi honor yang lebih banyak

kepada para dosen KUTIP. Saran itu kami setujui. Tetapi tampaknya honor tersebut

paling tinggi yang dapat kami usahakan bila dikaitkan dengan kemampuan keuangan

pemerintah.

4

Page 5: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

e. Pengaruh Bahasa Asing atau Daerah (Interferensi)

Bahasa Asing

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa asing terlihat

pada kalimat berikut:

   Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.

Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, seperti terjemahan

kalimat berikut:

  I live in Semarang where my mother work

Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:

Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.

Bahasa daerah

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa daerah

dapat dilihat pada kalimat berikut:

  Anak-anak sudah pada datang.

Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:

Anak-anak sudah datang.

f. Penggabungan Kalimat yang Menyatakan Hubungan Akibat dan Hubungan Tujuan

Dalam menggabungkan kalimat perlu dibedakan penggunaan partikel sehingga untuk

menyatakan hubungan akibat dan partikel agar atau supaya untuk menyatakan hubungan

tujuan.

Contoh:

1) Semua peraturan telah ditentukan.

2) Para mahasiswa tidak bertindak sendiri-sendiri.

Kalimat 1 dan 2 diatas digabungkan menjadi sebagai berikut:

1) Semua peraturan telah ditentukan sehingga para mahasiswa tidak bertindak sendiri-

sendiri.

2) Semua peraturan telah ditentukan agar para mahasiswa tidak bertindak sendiri-

sendiri.

5

Page 6: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

2. Kesejajaran (Pararelisme)

Kalimat efektif juga harus mengandung kesejajaran (paralelisme) antara gagasan

yang diungkapkan dan bentuk bahasa sebagai sarana pengungkapnya.  Jika dilihat dari

segi bentuknya, kesejajaran itu dapat menyebabkan keserasian. Jika dilihat dari segi

makna atau gagasan yang diungkapkan, kesejajaran itu dapat menyebabkan informasi

yang diungkapkan menjadi sistematis sehingga mudah dipahami.

Jenis pembentukan paralelisme sebagai berikut.

a. Kesejajaran Bentuk

Bentuk kalimat yang tidak tersusun secara sejajar dapat mengakibatkan kalimat itu

tidak serasi.

Contoh :

Buku itu telah lama dicari, tetapi Dodi belum menemukannya.

Peneliti sudah mengambil data, mencatatnya, kemudian dianalisis, dan dibahas.

Kalimat di atas tidak sejajar karena menggunakan bentuk kata kerja pasif (dicari)

yang dikontraskan dengan bentuk aktif (menemukan). Agar sejajar, kedua bagian kalimat

tersebut harus menggunakan bentuk pasif semuanya atau bentuk aktif semuanya.

Kalimat yang tepat adalah sebagai berikut.

Buku itu telah dicari, tetapi belum ditemukan oleh Dodi.

Dodi telah lama mencari buku itu, tetapi belum menemukannya.

 Peneliti sudah mengambil data, kemudian mencatatnya, menganalisis, dan mem-

bahasnya.

b.      Kesejajaran Makna

Unsur lain yang harus diperhatikan dalam pemakaian suatu bahasa adalah segi

penalaran atau logika. Kesejajaran makna ini berkaitan erat dengan penalaran. Penalaran

dalam sebuah kalimat merupakan masalah yang mendasari penataan gagasan. Penalaran

sangat berhubungan dengan jalan pikiran. Jalan pikiran penulis turut menentukan baik

tidaknya kalimat yang dibuat, mudah tidaknya kalimat tersebut dipahami sesuai pemikiran

penulis.

Contoh:

Masyarakat mengecam keras atas terjadinya pembunuhan 21 warga Palestina yang

tewas dan 200 lainnya yang luka-luka.

Kalimat tersebut bukan termasuk kalimat efektif, karena untuk memahaminya, pembaca

dituntut berpikir keras. Jika kita cermati akan terdapat kejanggalan karena tidak

mungkin pembunuhan dilakukan terhadap orang yang sudah tewas.

6

Page 7: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

Seharusnya

Masyarakat mengecam keras atas terjadinya peristiwa yang mengakibatkan 21 warga

Palestina tewas dan 200 lainnya luka-luka.

c. Kesejajaran Bentuk dan Maknanya

Beberapa gagasan yang bertumpuk dalam satu pernyataan dapat mengaburkan kejelasan

informasi yang diungkapkan.

Contoh:

Penanaman pohon akasia sebagai upaya penghijauan telah dilaksanakan warga, sebagai

tindak lanjut Perda tentang penghijauan.

Kalimat tersebut tidak efektif karena terlalu sarat dengan informasi.

Agar efektif, kalimat tersebut harus dikembalikan pada gagasan semula, yang terungkap

dalam beberapa kalimat berikut.

Penanaman pohon akasia sebagai upaya penghijauan telah dilaksanakan warga.

Penanaman ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dari tingkat RT sampai

tingkat Kelurahan.

Hal ini merupakan tindak lanjut Perda tentang pernghijauan.

3. Penekanan dalam Kalimat

Setiap kalimat memiliki sebuah ide pokok dan biasanya penulis atau

pembicara memberikan penekanan pada inti pikiran, seperti memperlambat ucapan,

meninggikan suara dan sebagainya. Dalam penulisan ada beberapa cara untuk memberi

penekanan dalam kalimat, yaitu:

a) Posisi dalam kalimat

Untuk memberi penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat, penulis dapat

menempatkan bagian yang penting di awal kalimat. Contoh:

Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.

Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.

Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan

kemampuan yang ada pada dirinya.

Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.

Contoh kalimat diatas menunjukkan bahwa ide yang dipentingkan atau kata

yang ingin ditonjolkan diletakkan di bagian awal kalimat.

7

Page 8: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

b) Urutan yang logis

Sebuah kalimat biasanya memberitakan suatu kejadian atau peristiwa urutan

kejadiannya harus tergambar dengan logis. Urutan yang logis dapat disusun secara

kronologis, dengan penataan urutan yang makin lama makin penting atau dengan

menggambarkan suatu proses. Contoh:

Telekomunikasi cepat-vital dimaksudkan untuk keamanan, mobilitas pembangunan

dan persatuan.

Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan

kepada anak-anak terlantar.

c) Pengulangan kata

Pengulangan kata dalam sebuah kalimat diperlukan dengan maksud untuk

memberi penegasan pada bagian yang dianggap penting sehingga maksud kalimat menjadi

lebih jelas. Contoh:

Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.

Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

d) Menggunakan pertentangan dengan memakai kata yang berlawanan untuk

menegaskan bagian yang dimaksud.

Contoh:

Bukan hanya hasil yang diperlukan, tetapi juga proses untuk menggapai hasil tersebut.

Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

e) Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –

kah.

Contoh:

Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?

Saudaralah yang bertanggung jawab.

4. Kehematan

Unsur penting lain yang perlu diperhatikan dalam pembentukan kalimat

efektif ialah kehematan. Yang dimaksud dengan unsur kehematan dalam kalimat efektif

yaitu hemat menggunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.

Kehematan tidak diartikan harus menghilangkan kata – kata yang menambah kejelasan

8

Page 9: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

kalimat. Penghematan disini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang

tidak diperlukan sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Ada beberapa kriteria unsur kehematan yang perlu diperhatikan, antara lain :

a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek

kalimat

Penulis tanpa sadar sering mengulang subjek dalam satu kalimat. Pengulangan

ini tidak membuat kalimat itu menjadilebih jelas. Oleh karena itu pengulangan kalimat

yang demikian tidak perlu.

Contoh :

Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang.

Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi :

Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat

pada hiponim kata

Dalam bahasa ada kata yang merupakan bawahan makna kata atau ungkapan

yang lebih tinggi. Di dalam makna kata tersebut terkandung makna dasar kelompok

makna kata yang bersangkutan. Kata merah sudah mengandung makna kelompok

warna. Kata Desember sudah mengandung makna bulan.

Contoh :

Beliau memakai baju warna merah saat menghadiri pesta itu

Kapal itu berlabuh hari senin lalu

Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi :

Beliau memakai baju merah saat menghadiri pesta itu

Kapal itu berlabuh senin lalu

c. Penghematan dpat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian kata depan dari

dan daripada

9

Page 10: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

Dalam bahasa Indonesia kita mengenal kata depan dari dan daripada, selain

ke dan di. Penggunaan dari dalam bahasa Indonesia dipakai untuk menunjuk arah

(tempat) dan asal (asal-usul).

Contoh :

Sejak dari kemarin Dian tidak pulang ke rumah

Perhiasan itu terbuat dari emas

Kata dari tidak dipakai untuk menyatakan milik atau kepunyaan.

Dalam bahasa Indonesia kata depan daripada berfungsi untuk

membandingkan sesuatu benda atau hal dengan benda atau hal lainnya.

Contoh :

Kalimat A lebih sukar dipahami daripada kalimat B.

Penjelasan di dalam buku cetakan ketiga mengenai kimia dasar lebih mudah

dipahami daripada yang terdapat di dalam buku cetakan pertama.

5. Kevariasian

Seorang penulis harus berusaha menghindarkan pembaca dari keletihan yang

pada akhirnya akan menimbulkan kebosanan. Penulis harus berusaha agar pembaca

menjadi pekerjaan yang menyenangkan. Sebuah bacaan atau tulisan yang baik

merupakan suatu komposisi yang dapat memikat dan mengikat pembacanya untuk terus

membaca sampai selesai. Agar dapat membuat pembaca terpikat tidaklah dapat

dilakukan begitu saja. Hal ini memerlukan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya

menulis. Menulis memerlukan ketekunan, latihan, dan pengalaman.

Variasi bertentangan dengan repetisi. Variasi dilakukan guna memperoleh

keanekaragaman bentuk-bentuk bahasa agar minat dan perhatian orang tetap

terpelihara.Variasi itu dapat dicapai dengan menggunakan bentuk inversi, bentuk pasif

persona, variasi aktif-pasif, dan variasi panjang pendek.

Macam-macam variasi yang menunjang keefektifan kalimat

1. Dalam variasi kalimat, kalimat pembuka dapat dimulai atau dibuka dengan frase

benda, frase kerja, dan frase keterangan.

Contoh :

a)  Si Badu dari Universitas Indonesia menganggap hal ini sebagai hasil yang

gemilang. ( kalimat ini dimulai dengan frase benda )

b)  Dibuangnya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini. ( kalimat ini

dimulai dengan frase kerja )

10

Page 11: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

c)   Pukul 15.00 Wib Pesta Olahraga Asia Tenggara XIV dibuka oleh bapak Presiden

Susilo Bambang Yudoyono. ( kalimat ini dimulai dengan frase Keterangan )

 

2. Variasi dalam Pola Kalimat

Mencapai efektivitas kalimat dan untuk menghindari suasana monoton yang

menimbulkan kebosanan, pola kalimat S – P – O dapat diubah menjadi P – S – O atau

yang lainnya.

Contoh :

a) anak itu tidak mengerti dengan masalah itu.

S                               P                       O

Kalimat ini diubah menjadi :

b) tidak mengerti anak itu dengan masalah itu.

P                        S                             O

c) Menlu Muchtar mengatakan tukaran pikiran itu sangat bermanfaat.

( S – P – O )

S                            P                        O                         O

d) Dikatakan oleh Menlu Muchtar, tukar pikiran itu sangat bermanfaat.

P                        S                          O                         O

3. Variasi dalam jenis kalimat

Untuk mencapai efektifitas sebuah kalimat berita atau pertanyaan, dapat dikatakan dalam

kalimat Tanya atau kalimat perintah. Perhatikan contoh berikut.

…………………..Presiden SBY sekali lagi menegaskan perlunya kita lebih hati-hati

memamakai bahan baker dan energi dalam negeri. Apakah kita menangkap peringatan

tersebut?

Dalam kutipan tersebut terdapat satu kalimat yang dinyatakan dalam bentuk Tanya.

Penulis tentu dapat mengatakannya dalam kalimat berita. Akan tetapi untuk mencapai

efektifitas, ia memakai kalimat Tanya.

BAB III

11

Page 12: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kalimat efektif  adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara

secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan

mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan,

maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Persyaratan kalimat efektif meliputi:

a. Kesepadanan dan kesatuan

b. Kesejajaran (paralelisme)

c. Penekanan dalam kalimat

d. Kehematan

e. Kevariasian

3.2. Saran

Para pendidik sebaiknya memahami dengan seksama dan benar tentang bahasa

indonesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam proses kegiatan belajar

mengajar terjadi komunikasi yang baik dan tepat penggunaan bahasanya antara

pendidik dengan peserta didik.

Bagi para peserta didik sebaiknya membiasakan diri menggunakan bahasa yang benar

dan kalimat yang efektif. Hal ini sangat berguna ketika peserta didik sudah berada di

dunia kerja.

Saran agar makalah tentang kalimat efektif ini dapat dimanfaatkan semaksimal

mungkin oleh pembaca. Sehingga pembaca dapat mengerti apa saja syarat-syarat yang

diperlukan untuk membentuk suatu kalimat efektif.

12

Page 13: Makalah Bahasa Indonesia-kalimat Efektif

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan

dan Pengembangan Bahasa.

Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.

Barus, Sanggup. 2014. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Unimed Press.

Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.

Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV Yrama Widya.

Nababan,Diana.2008. Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA.Rantauprapat: PT Kawan

Pustaka.

Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.

Salliyanti. 2011. Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Medan:Bartong Jaya.

13