makalah bahasa indonesia

32
MAKALAH BAHASA INDONESIA PARAGRAF Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia dengan Dosen Dr. Nurlis Suryani, M.Pd.I Penyusun : M. JANUAR MUBAROK NIM : 10012054 Program Studi : S1 Farmasi Kelas : Resgular Khusus SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI BOGOR Jalan Kumbang No. 23 Bogor 16151 Telp. 0251 832819

Upload: jhanuar-elmubarocks

Post on 26-Oct-2015

94 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Bahasa Indonesia

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PARAGRAF

Disusun untuk

memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

dengan Dosen Dr. Nurlis Suryani, M.Pd.I

Penyusun : M. JANUAR MUBAROK

NIM : 10012054

Program Studi : S1 Farmasi

Kelas : Resgular Khusus

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI

BOGOR

Jalan Kumbang No. 23 Bogor 16151 Telp. 0251 832819

Email : [email protected] Website : sttif_bogor.com

2013

Page 2: Makalah Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya makalah ini dapat disusun. Pada kesempatan ini penyusun tidak lupa

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu demi tersusunnya

makalah ini khususnya Dr. Nurlis Suryani, M.Pd.I selaku dosen pengajar yang telah

banyak memberikan bantuan.

Makalah ini disusun dalam rangka pemenuhan rangkaian penilaian Mata Kuliah

Bahasa Indonesia bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

tahun ajaran 2013/2014.

Garis besar makalah ini meliputi pendahuluan, pembahasan, simpulan dan daftar

pustaka.

Makalah yang disusun oleh penulis ini tidaklah lepas dari kesalahan, mengingat

kemampuan dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik pembaca yang dapat membangun demi perbaikan di masa

yang akan datang.

Bogor, Mei 2013

Penulis

Page 3: Makalah Bahasa Indonesia

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan masalah ....................................................................... 1

C. Tujuan penulisan ........................................................................ 2

D. Sistematika penulisan ................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

A. Pengertian paragraf ...................................................................... 3

B. Pembagian paragraf ..................................................................... 3

C. Syarat pembentukan paragraf ...................................................... 11

D. Jenis-jenis tulisan ......................................................................... 13

E. Topik, tujuan, judul, tema dan kerangka karangan ...................... 14

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

Page 4: Makalah Bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan

pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara

paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-

mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian

kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang

disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil

penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat

menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan

berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal).

Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan

mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri

atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini

wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping

bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu

jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide

yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf

sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang

sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan

menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

B. Rumusan masalah

Masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah :

1. Bagaimana pengertian paragraf?

2. Bagaimana pembagian paragraf?

3. Bagaimana syarat pembentukan paragraf?

4. Bagaimana jenis-jenis tulisan?

5. Bagaimana topik, tujuan, judul, tema dan kerangka karangan?

Page 5: Makalah Bahasa Indonesia

C. Tujuan penulisan

Tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian paragraf

2. Mengetahui pembagian paragraf

3. Mengetahui syarat pembentukan paragraf

4. Mengetahui syarat pembentukan paragraph

5. Mengetahui jenis-jenis tulisan

6. Mengetahui topik, tujuan, judul, tema dan kerangka karangan

D. Sistematika penulisan

Secara garis besar dalam penulisan makalah ini meliputi sampul, kata pengantar,

daftar isi, pendahuluan, pembahasan, penutup dan daftar pustaka.

Pada bab satu dalam makalah ini berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penulisan masalah dan sistematika penulisan. Dilanjutkan

pada bab dua berisi tentang pembahasan, yaitu merupakan penjabaran dari tujuan

dalam penulisan makalah ini. Kemudian dalam bab tiga berisi penutup yang meliputi

simpulan dan saran.

Page 6: Makalah Bahasa Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian paragraf

Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara

kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan

singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga

membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa

bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat

topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi

satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu

paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat

diungkapkan.

B. Pembagian paragraf

1. Paragraf narasi

Paragraf narasi ialah jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau

peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian

dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang

menceritakan suatu kejadian atau peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut

cerita adalah paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan

atau perbuatan yang menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Dalam paragraf

narasi terdapat alur cerita, tikoh, setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak

memiliki kalimat utama.

Contoh:

Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu.

Tangannya dibalut dan terikat di leher. Mobil itu berhenti didepan rumah. Lalu

bawahan suaminya beserta istri-istri mereka pada keluar rumah untuk

menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan

tuan Hasan berlomba menyambut kedatangan nyonya Marta.

Page 7: Makalah Bahasa Indonesia

Paragraf narasi juga dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu:

a. Narasi ekspositoris ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang

disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu

secara tepat.

Contoh :

Siang itu, sabtu pekan lalu, Ramin bermain sangat bagus. Mula-mula ia

menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan

klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya

berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Akhmad, memepelai

pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan

Kampung Meruyung. Mereka membawakan "Mars Jalan" yang dirasa tepat

untuk mengantar Akhmad, sang pengantin ....

b. Narasi sugestif ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan,

khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada

roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Narasi sugestif selalu melibatkan

daya khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai yaitu kesan

terhadap peristiwa.

Contoh :

Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan

pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. Tapi, aneh sebeleum menyentuh tubuh

Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut

pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih

Pranggulang melakukan hal itu, Akan tetapi, semuanya gagal.

2. Paragraf deskripsi

Paragraf deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan

kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis ingin

membuat pembaca melihat, mendengar maupun merasakan apa yang sedang

mereka baca dari paragraf tersebut.

Contoh :

Pemandangan indah nan elok pantai Swarangan masih melekat di mataku.

Gelombang ombak yang tidak terlalu besar datang bergulung silih berganti

menyambut siapapun yang datang seakan ingin mengajak bermain. Air yang

Page 8: Makalah Bahasa Indonesia

jernih dan pasir putih lembut yang terhampar luas tanpa ada karang yang

menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Sejauh mata memandang yang

kulihat hanya laut yang terbentang luas dan biru. Kurasakan dingin membasuh

kakiku karena ombak yang terus-menerus menghempas kakiku dan terasa asin

ketika air laut itu menyentuh bibirku karena percikannya. Disepanjang bibir pantai

kulihat wisatawan beserta keluarga dan teman-teman mereka berkumpul

membentuk suatu kelompok kecil untuk menikmati keindahan pantai Swarangan.

Tidak jauh dari tempat itu aku juga melihat beberapa wisatawan berkejar-kejaran

di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air, atau berfoto-foto dengan latar

belakang pantai. Meskipun tak seramai dengan pantai-pantai yang sudah terkenal

di kancah nasional maupun internasional pantai ini tak pernah surut oleh

wisatawan yang datang.

Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah:

a. Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.

b. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran,

penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).

c. Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek

yang dideskripsikan.

d. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu

objek secara terperinci.

Didalam paragraf deskriptif terdapat pola pengembangan paragraf, yaitu:

a. Pola Spasial

b. Pola Sudut Pandang

Pola sudut pandang adalah pola pengembangan yang berdasarkan pada posisi

penulis saat menggambarkan suatu objek. Pola sudut pandang terbagi lagi

menjadi 2 pola yaitu:

1) Pola Subjektif ialah pola yang menggambarkan objek sesuai penafsiran

dengan disertai kesan atau opini dari penulis.

2) Pola Objektif ialah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara

menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.

3. Paragraf eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan,

menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu

Page 9: Makalah Bahasa Indonesia

topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga

memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya pun pembaca perlu

melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan.

Ciri-ciri paragraf eksposisi:

a. Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau

melaksanakan suatu tindakan.

b. Gaya penulisannya bersifat imformatif.

c. Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat

indra.

d. Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana,

kapan, mengapa dan bagaimana.

Contoh :

Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita telah mengenal tanaman lidah buaya

beserta manfaatnya bagi manusia. Manfaat lidah buaya tidak hanya sebagai

penyubur rambut, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan tanpa buah ini

memilikii ciri fisik sebagai berikut: daun berbentuk panjang dengan duri kedua

sisi daunnya, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat bening

sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak dahulu dikenal memiliki banyak

khasiat, belum banyak yang mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi

komoditas yang menguntungkan. Menariknya, komoditas ini tidak hanya

bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tapi juga sebagai minuman yang

menyehatkan seperti teh lidah buaya yang terbuat dari daun lidah buaya yang

dikeringkan dan kuliner sepert: kerupuk dan jelly lidah buaya.

Paragraf eksposisi terbagi dalam beberapa jenis yaitu:

a. Eksposisi definisi, batasan pengertian topik dengan menfokuskan pada

karakteristik topik itu sendiri.

Contoh :

Ceplukan adalah tumbuhan semak liar yang biasanya tumbuh di tanah-tanah

kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan pada saat musim

penghujan. Tumbuhan ini memiliki tinggi antara 30-50 Cm, dengan ciri

fisiknya ialah memiliki batang yang berwarna hijau kekuningan, buahnya

berbentuk bulat dan berwarna kuning. Daging buah ceplukan yang tidak

Page 10: Makalah Bahasa Indonesia

hanya terasa manis, ternyata juga mengandung beberapa khasiat penting

untuk menyembuhkan penyakit seperti influenza, sakit paru-paru, kencing

manis, dan beberapa penyakit lain. Meski memiliki beberapa khasiat penting,

keberadaan tumbuhan ini sering disepelekan karena diangggap sebagai

tumbuhan liar yang sama tidak pentingnya dengan tumbuhan liar yang lain.

b. Eksposisi klasifikasi ialak paragraf yang membagi sesuatu dan

mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori.

Contoh :

Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, tergantung pada

pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pada pertalian

karya sastra dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja

atas dasar lingkungan karya sastra yang berkaitan dengan fakta-fakta dari

zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik menjadi ciri khas

aliran sastra romantik, menekankan pada efek personil karya sastra pada

kritikusnya.

c. Eksposisi proses, paragraf jenis ini sering ditemukan pada buku-buku

petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.

Contoh :

Lemon dan jeruk nipis ternyata memiliki khasiat sebagai penghilang jerawat.

Kedua buah ini mengandung citric acid yang sangat kaya dan sangat baik

untuk memindahkan sel-sel kulit mati yang bisa menjadi penyebab jerawat.

Cara menggunakannya ialah dengan mencampurkan perasan lemon atau jeruk

nipis dengan air mawar, kemudian oleskan di wajah secara merata dan

biarkan selama 10-15 menit. Setelah itu bilas wajah dengan air hangat.

Penerapan yang dilakukan secara rutin dan konsisten selama 15 hari akan

memberikan hasil yang maksimal.

d. Eksposisi ilustrasi (contoh), pengembangannya menggunakan gambaran

sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu

dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat.

Biasanya menggunakan frase penghubung "seperti" dan "bagaikan."

Contoh :

Page 11: Makalah Bahasa Indonesia

Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat

dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita

temukan aneka kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil

pun baru. Ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik.

Indikator lain seperti daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan,

dan papan. Dalam bidang papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang

membangun tempat tinggal yang permanen.

e. Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu

yang lain. Frase penghubung yang digunakan adalah "akan tetapi", "meskipun

begitu", "sebaliknya".

Contoh :

Orang yang gemar bersepeda, pada umumnya ialah orang-orang yang suka

pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang

kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan

menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.

f. Eksposisi berita ialah paragraf yang berisi pemberitaan mengenai suatu

kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar

Contoh :

Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak

pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir

mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan

terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

g. Eksposisi perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide

dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.

Contoh :

Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya, yang banyak adalah

penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki, peminatnya banyak,

penggemarnya sedikit. Karena, tidak ada orang yang menonton orang lain

berjalan kaki.

h. Eksposisi analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu

gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing

subbagian dikembangkan secara berurutan.

Page 12: Makalah Bahasa Indonesia

Contoh :

Beragam teori dikemukakan untuk menemukan latar belakang kematian

Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang

detektif memperkirakan, Merilyn memiliki hubungan dengan J.F. Kennedy.

Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh

penting AS tersebut …

4. Paragraf argumentasi

Paragraf argumentasi ialah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan,

atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).

Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut

adalah benar dan terbukti.

Ciri-ciri paragraf argumentasi, yaitu:

a. Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.

b. Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya beruapa

gambar/grafik, dll.

c. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.

d. Penutup berisi kesimpulan.

Jenis-jenis paragraf argumentasi:

a. Pola analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang

banyak persamaannya. Contoh Pola Analogi: Sifat manusia ibarat padi yang

terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian,

kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan.

Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk.

Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.

b. Pola aeneralisasi (pola umum) adalah penalaran induktif dengan cara menarik

kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Contoh Pola

Generalisasi: Setelah karangan anak-anak kelas 8 diperiksa, ternyata Ali,

Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lainmendapat 7.

Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang punmendapat nilai kurang. Boleh

dikatakan, anak kelas 8 cukup pandaimengarang.

c. Pola hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan

mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan

Page 13: Makalah Bahasa Indonesia

yang menjadi akibat. Contoh Pola Hubungan Sebab Akibat: Kemarau tahun

ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air

banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa initidak lancar.

Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dankurangnya

pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena

itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

5. Paragraf persuasi

Paragraf persuasi ialah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk

pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar

tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian

dengan data dan fakta.

Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu:

1. Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.

2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.

3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui

epercayaan antara penulis dengan pembaca.

4. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang

dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.

5. Persuasi memerlukan fakta dan data.

Contoh :

Masyarakat Hindu di Bali memiliki upacara kematian yang sangat unik dan

memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan asing maupun lokal. Ritual unik

ini disebut dengan ngaben. Ngaben adalah ritual atau upacara pembakaran mayat

sebagai simbol penyucian roh orang yang sudah meninggal. Karena dalam

pelaksanaannya membutuhkan berbagai perlengkapan dengan biaya yang cukup

besar, maka tidak semua orang telah meninggal bisa langsung di aben. Jenazah

yang belum di aben biasanya akan dikubur terlebih dahulu sambil menunggu

semua perlengkapan ngaben telah siap dan lengkap. Jika ingin melihat ritual

pembakaran mayat yang sangat unik ini, tidak ada salahnya anda berkunjung ke

Provinsi Bali karena Upacara Ngaben dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat

Hindu di Bali.

Page 14: Makalah Bahasa Indonesia

C. Syarat pembentukan paragraf

1. Kesatuan (kohesi)

Kesatuan yaitu semua kalimat dalam paragraf  itu secara bersama-sama

mendukung satu ide atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang

atau menyimpang dari pikiran utamanya. 

Contoh paragraf berkalimat sumbang :

Hari akan hujan. Angin bertiup kencang. Debu-debu beterbangan. Awan hitam

bergerak  dengan cepat. Burung-burung berkicau riang. Para pedagang kaki lima

sibuk mengemas dagangannya.

2. Koherensi 

Koherensi yaitu kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu

dengan kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kepaduan kalimat dalam suatu

paragraf dapat dijalin dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit

maupun implisit.

a. Penanda hubungan secara eksplisit

1) Pengulangan kata

Contoh :

Semua isi alam ini adalah makhluk, artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan

Tuhan yang paling sempurna dan  paling mulia adalah manusia. Manusia

diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan

hidupnya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, dan menyia-

nyiakan.

2) Kata ganti

Contoh :

Johan anak Bu KArtika. Sekarang ia duduk di kelas III SMP. Tiap pagi

teman-temannya selalu menghampirinya. Mereka berangkat dan pulang

bersama-sama.

3) Kata-kata penghubung

Contoh :

Semalam suntuk Darto menonton pertandingan sepakbola di televisi.

Oleh karena itu, ia bangun kesiangan. Akibatnya, ia terlambat masuk ke

sekolah.

Page 15: Makalah Bahasa Indonesia

b. Penanda hubungan secara implisit

Contoh :

Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalan. Sinarnya yang keemasan

membuat suasana sangat cerah. Angin segar bertiup sepoi-sepoi

basa menggerak-gerakkan daun pepohonan. Burung-burung pun berkicau

riang. Tampak segalanya indah.

3. Pengembangan yaitu pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan

kalimat-kalimat pendukung.

4. Efektif yaitu disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa

tersampaikan dengan tepat.

D. Jenis-jenis Tulisan

Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis

berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang

lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan

dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan

oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang

dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud

dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum,

skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk

dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam

karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam

melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

1. Makalah

Makalah adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai

hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu

pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan

yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.

2. Skripsi

Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan

atau kajian pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam

Page 16: Makalah Bahasa Indonesia

rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar

Sarjana.

3. Tesis

Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada

tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji

guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba

mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis

kristis.

4. Disertasi

Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi

pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi

untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis

kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan

yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan

pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang

berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.

5. Artikel

Artikel merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di

majalah, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66).  Artikel adalah sebuah

karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu,

persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono

2005: 84).

Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan

yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan,

mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah,

dan sebagainya; wujud karangan berupa berita atau “karkhas” (Pranata 2002:

120).

Artikel mempunyai dua arti:

a. Barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar.

b. Karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya.

Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary

yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal

(suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan

atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk

Page 17: Makalah Bahasa Indonesia

memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau

pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan

alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.

6. Esai

Esai adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin

baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan

dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama,

yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan

sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan

tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau

menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-

fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini

sebelum menulis esai.

7. Opini

Opini adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan

yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar,

valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan

seseorang; penilaian.

8. Fiksi

Fiksi satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa

kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat

sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb

adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian,

dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut,

tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun

sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin

ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki

pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi

pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan

tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna.

Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang

penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.

Page 18: Makalah Bahasa Indonesia

Di Perguruan Tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk

menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas

akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil

tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada

mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan

penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang

persoalan yang dipelajari.

E. Topik, tujuan, judul, tema, dan kerangka karangan

1. Topik

Secara etimologis, kata “topik” berasal dari kata bahasa Yunani yaitu “topoi”

yang berarti “tempat”. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan

dan dibatasi. Dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang

menjadi landasan penulisan suatu artikel. Topik juga bisa diartikan sebagai pokok

pembicaraan dalam diskusi.

Jika yang dibicarakan hanya satu masalah saja, maka hal semacam itu disebut

topik tunggal. Akan tetapi, kadangkala seseorang mula-mula membicarakan satu

masalah saja, kemudian berkembang kepada masalah lain, maka topiknya menjadi

banyak. Topik semacam itu disebut multitopik atau topik ganda

ciri-ciri topik, antara lain:

a. Topik harus menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu menimbulkan

rasa keingintahuan pembaca.

b. Mencakup keseluruhan isi cerita

2. Tujuan

Setelah menemukan topik, langkah selanjutnya menentukan tujuan penulisan.

Maksudnya, apa yang ingin dicapai dengan menulis topik karangan terntentu.

Pada dasarnya tujuan penulisan dapat dikelompokkan atas tujuan umum dan

tujuan khusus (Rakhmat 1999:24). Tujuan umum bersifat informatif. Adapun

tujuan khusus adalah tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum.

3. Judul

Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita,

dan lain-lain, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat

menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah

Page 19: Makalah Bahasa Indonesia

(lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada juga yang

mendefinisikan judul sebagai lukisan suatu artikel atau juga disebut miniature isi

bahasan.

Judul dapat dikatakan sebagai jabaran topik atau tema. Karena itu, judul harus

mampu mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang dari intinya.

4. Tema

Secara etimologis, kata “tema” berasal dari bahasa Yunani yaitu tithenai yang

berarti ”sesuatu yang telah diuraikan. Tema berarti pokok pemikiran. Pokok

pemikiran tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya

disebut tema karangan. Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangatlah

penting untuk menjamin penyampaian ide secara teratur dan jelas sehingga isi

karangan akan dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah.

Tema hendaknya harus diungkapkan secara eksplisit agar dapat membantu

memudahkan penulis dalam menulis sebuah kerangka karangan (outline).

5. Kerangka karangan

Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar

dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang

disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan

dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari

topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting,

terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung

dalam melanjutkan tulisannya.

Page 20: Makalah Bahasa Indonesia

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok

bahasan dalam makalah ini. Dapat disimpulkan bahwa paragraf atau alinea merupakan

sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat

yang lain. Adapun pembagian paragraf yaitu paragraf narasi, paragraf deskripsi,

paragraf eksposisi, paragraf argumentasi, dan paragraf persuasi. Kesatuan (kohesi) dan

kepaduan (koherensi) merupakan syarat terbnetuknya paragraf.

Jenis-jenis tulisan dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau

simposium), skripsi, tesis, disertasi artikel, esai, opini, fiksi, laporan praktikum.

Dalam suatu penulisan makalah atau karya ilmiah maka penulis harus menentukan

topik, tujuan, judul, tema dan kerangka karangan agar mempermudah dalam penulisan

makalahh atau karya ilmiah.

B. Saran

Dalam penulisan suatu makalah atau karya ilmiah yang perlu diperhatikan adalah

sistematika penulisan, sehingga karya tersebut dapat diterima oleh berbagai kalangan.

Diharapkan penulis mengkaji berbagai fenomena dan permasalahan yang menarik dan

manfaat bagi para pembaca. Penulis juga berharap pembaca dapat memberikan kritik

atau saran yang dapat menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada

masa sebelumnya.

Page 21: Makalah Bahasa Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

1. Pengertian dan jenis paragraf. Diambil dari : http://id.wikibooks.Org/wiki/Subjek:

Bahasa_Indonesia/Materi:Paragraf. Diakses pada tanggal 15 Mei 2013.

2. Makalah Bahasa Indonesia - paragraf. Diambil dari : http://guntur66studentsite

gunadarma.blogspot.com/2012/12/makalah-bahasaindonesia-paragraf28.html. Diakses

pada tanggal 15 Mei 2013.

3. Makalah Bahasa Indonesia - paragraf. Diambil dari : http://simba-

corp.blogspot.com /2012/03/makalah-bahasa-indonesia-paragraf.html. Diakses pada

tanggal 17 Mei 2013.

4. Topik, tujuan, judul, tema, dan kerangka karangan. Diambil dari : http://mugni

sulaeman.blogspot.com/2012/11/tema-judul-topik-kerangka-karangan.html. Diakses

pada tanggal 17 Mei 2013.

5. Contoh makalah Bahasa Indonesia. Diambil dari : http://www.slideshare.net/

aldyzilverz/contoh-makalah-bi. Diakses pada tanggal 17 Mei 2013.