makalah auditing kel 1 ppak menerima atau melanjutkan penugasan

38
TANGGUNG JAWAB AUDITOR MENERIMA DAN MELANJUTKAN PENUGASAN Ditulis oleh kelompok 1: Fajri Ardiansyah Harland Trinanda Ribsa Progam Pendidikan Profesi Akuntansi Universitas Andalas

Upload: aj

Post on 03-Feb-2016

176 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

ppak, menerima klie

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

TANGGUNG JAWAB AUDITOR MENERIMA DAN

MELANJUTKAN PENUGASAN

Ditulis oleh kelompok 1:

Fajri Ardiansyah

Harland Trinanda Ribsa

Progam Pendidikan Profesi Akuntansi

Universitas Andalas

Padang

2015

Page 2: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah tentang tanggung jawab auditor dalam menerima dan

melanjutkan penugasan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk

itu, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki kedepannya makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang tanggung jawab

auditor dalam menerima dan melanjutkan penugasan ini dapat memberikan

manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Padang, 30 Oktober 2015

Penyusun

   

Page 3: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era yang di mana auditor memiliki peran yang sangat vital pada saat

ini, auditor memiliki kewajiban dalam rangka menerima penugasan dari klien baru

(engagement acceptance) atau melanjutkan penugasan dari klien lama

(engagement continuance.

Makalah ini membahas kewajiban auditor dalam menerima atau melanjutkan

penugasan serta aturan aturan yang mengatur mengenai penugasan tersebut.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Sebagai bahan ilmu bagi penulis dan pembaca kedepannya.

2. Sebagai tugas dari mata kuliah Auditing dalam Program Pendidikan

Profesi Akuntansi.

Manfaat:

1. Memberikan pengetahuan tentang kewajiban auditor dalam menerima dan

melanjutkan penugasan.

2. Mengetahui aturan-aturan dan standar mengenai tanggung jawab auditor

dalam menerima dan melanjutkan penugasan.

Page 4: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

ISI

Tanggung jawab auditor dalam menerima dan melanjutkan penugasan

memiliki pertanyaan penting. Apakah auditor sebaiknya menerima atau menolak

penugasan? Atau jika ini merupakan perikatan ulangan, apakah auditor sebaiknya

melanjutkan atau menolak penugasan. Keputusan yang harus diambil auditor

adlaah mengenai (menerima/melanjutkan/menolak) penugasan, sebelum kedua

belah pihak mengikatkan diri dan masuk dalam perikatan.

Kewajiban auditor

1. Mengidentifikasi dan menilai faktor risiko yang relevan dalam

menentukan apakah auditor menerima (accept) atau menolak (decline)

penugasan audit tersebut. Jika ia menjadi auditor pada tahun atau periode

sebelumnya, berdasarkan penilaian risikonya, ia harus menentukan untuk

melanjutkan (continue) atau menolak (decline) penugasan audit tersebut.

2. Menyepakati dan mendokumentasikan syarat-syarat perikatan (terms of

engagement)

Yang menjadi acuan utama dalam membahas mengenai masalah menerima

dan melanjutkan penugasan auditor adalah ISA 210, 220, dan 300 serta ISQC 1

(International Standard on Qulaity Control).

Gambar 1

Kegiatan Tujuan Dokumentasi

Melakukan prosedur pendahuluan sebelum menerima/melanjutkan/menolak penugasan

Putuskan apakah auditor

menerima/melanjutkan/menolak penugasan

Catat hasil inventarisasi semua faktor risiko,

segala masalah yang ada tentang independensi,

surat perikatan jika menerima/melanjutkan

Page 5: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

ISA 210.3

Tujuan auditor adalah menerima atau melanjutkan penugasan audit hanya jika

dasar untuk melaksanakan penugasan sudah disetujui dengan:

1. Memastikan bahwa prasyarat untuk suatu audit memang ada; dan

2. Menegaskan adanya pemahaman yang sama antara auditor dan manajemen

dan, jika perlu, dengan TCWG (Those Charged With Governance)

mengenai syarat-syarat penugasan audit.

KAP wajib menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menerima dan

melanjutkan hubungan dengan klien dan penugasan yang spesifik dengan klien

tersebut.

ISQC 1.26

Kebijakan dan prosedur itu dirancang KAP untuk memberikan asurans yang

wajar bahwa KAP hanya akan melangsungkan atau melanjutkan hubungan dan

penugasan dalam hal KAP:

1. Kompeten untuk melaksanakan penugasan dan mempunyai kemampuan,

termasuk sumber daya untuk itu.

2. Dapat mematuhi persyaratan/kewajiban etika yang relevan.

3. Telah mempertimbangkan integritas klien dan tidak mempunyai informasi

yang mengarah pada kesimpulan bahwa integritas klien dipertanyakan.

ISQC 1.27

Sebelum auditor menerima/melanjutkan/menolak penugasan tersebut,

terdapat kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dalam ISQC 1.27.

1. KAP memperoleh informasi yang menurutnya diperlukan dalam hal situasi

yang bersangkutan, sebelum menerima penugasan dari klien baru, ketika

memutuskan untuk melanjutkan penugasan yang adana, dan ketika

mempertimbangkan untuk melanjutkan penugasan baru dengan klien yang

sudah ada

Page 6: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

2. Jika ada potensi benturan kepentingan dalam menerima penugasan dari

klien baru atau klien yang sudah ada, KAP harus memutuskan apakah

tepat menerima penugasan tersebut

3. Jika ditemukan adanya masalah-masalah, dan KAP harus memutuskan

menerima atau menlanjutkan hubungan atau penugasan tertentu, KAP

harus mendokumentasikan bagaimana masalah tersebut diselesaikan.

KAP wajib menetapkan kebijakan dan prosedur untuk melanjutkan penugasan

dan hubungan dengan klien, mengani situasi di mana KAP memperoleh informasi

yang menyebabkan ia seharusnya menolak penugasan jika seandainya informasi

itu diterima lebih dini.

ISQC 1.28

Kebijakan dan prosedur tersebut harus meliputi pertimbangan mengeani,

1. Tanggung jawab profesional dan tanggung jawab hukum yang berlaku,

termasuk (jika ada) kewajban KAP untuk melaporkan orang yang

memberi penugasan, kepada otoritas yang ditetapkan menurut ketentuan

perundangan

2. Kemungkinan untuk mengundurkan diri dari penugasan atau dari

penugasan dan hubungan dari klien.

ISA 210.4

Preconditions for an audit (prasyarat suatu audit).

Penggunaan oleh manajemen suatu kerangka pelaporan keuangan yang

dapat diterima dalam pembuatan laporan keuangan dan persetujuan manajemen,

atau kalau perlu, TCWG mengani premis tentang bagaimana suatu audit

dilakukan.

ISA 210.12

Page 7: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

Partner penugasan wajib meyakinkan bahwa prosedur yang tepat untuk menerima

dan melanjutkan hubungan dengan klien dan penugasan audit telah diikuti, dan ia

berkewajiban memastikan bahwa kesimpulan mengenai hal ini sudah tepat.

ISA 220.13

Jika partner penugasan memperoleh informasi yang menyebabkan KAP menolak

penugasan audit seandainya informasi itu diterima lebih dini, partner penugasan

wajib mengkomunikasikan informasi itu secepatnya kepada KAP, sehingga KAP

dan partner penugasan dapat mengambil tindakan yang tepat.

ISA 300.13

Auditor wajib melaksanakan kegiatan berikut sebelum memulai audit.

1. Melaksanakan prosedur yang diwajibkan oleh ISA 220 tentang

penerimaan hubungan klien dan tentang penerimaan penugasan yang

spesifik.

2. Mengkomunikasikan dengan auditor terdahulu, dimana terjadi pergantian

auditor, sesuai dengan persyaratan/kewajiban etika yang relevan.

Jadi, salah satu keputusan terpenting yang dapat dibuat oleh KAP ialah

memutuskan untuk menerima/melanjutkan penugasan klien dan memutuskan

penugasan klien mana yang harus ditolak. Keputusan yang buruk mengenai hal

ini, akan menyebabkan masalah seperti waktu produktif yang tidak bisa

dibebankan kepada klien, fee atau imbalan yang tidak dibayar oleh klien, beban

psikologis tambahan bagi partner dan staf, rusak atau hilangnya reputasi, dan yang

terburuk kemungkinan KAP/partner/staf mengalami tuntutan hukum.

ISQC 1 dan ISA 220 mewajibkan KAP mengembangkan,

mengimplementasikan, dan mendokumentasikan prosedur pengendalian mutunya

dalam kebijakan menerima dan mempertahankan klien. Idealnya, kebijakan dan

prosedur membahas hal-hal seperi: tingkat risiko, toleransi terhadap risiko, dan

ciri-ciri klien (seperti rendahnya integritas manajemen, industri berisiko tinggi,

Page 8: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

atau perusahaaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa) yang tidak dapat

diterima oleh KAP

Sebelum KAP memutuskan untuk menerima atau mempertahankan suatu

penugasan, auditor harus:

1. Memutuskan dapat diterimanya kerangka pelaporan keuangan (financial

reporting framework) yang diusulkan atau yang digunakan entitas.

2. Menilai apakah KAP dapat mentaati ketentuan etika yang relevan

3. Dapatkan persetujuan manajemen bahwa ia memahami sepenuhnya akan

tanggung jawabnya berkenan dengan:

a. Penyusunan laporan keuangan entitas sesuai dengan FRF yang

diterapkan

b. Pengendalian internal sebagaimana dianggap perlu oleh manajemen

untuk menusun laporan keuangan yang bebas dari salah saji yang

material, apakah yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.

c. Memberikan kepada auditor akses kepada semua informasi yang

relevan dan informasi yambahan yang diminta auditor, serta akses

tanpa batas kepada orang-orang di dalam entitas yang menurut

pendapat auditor diperlukan untuk mendapatkan bukti audit.

d. Prosedur menerima dan melanjutkan penugasan. Ini adalah

serangkaian prosedur yang serupa dengan prosedur penilaian risiko.

Penilaian atas risiko penugasan di tahun pertama dan tahun-tahun selanjutnya

membantu memastikan bahwa KAP:

1. Independen dan tidak mempunyai benturan kepentingan

2. Kompeten untuk melaksanakan tugasnya dengan sumber daya yang

diperlukan dan dalam batas waktu yang tersedia

3. Bersedia menerima dan menganggung risiko audit. Ini meliputi penilaian

atas integritas manajemen dan sikap manajemen terhadap pengendalian

intern, tren industri, cukup tersedianya bukti audit yang tepat, dan faktor

lain seperti kemampuan (dan kemauan) klien membayar fee.

Page 9: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

4. Tidak tahu atau tidak mempunyai informasi baru mengenai klien yang

dapat menyebabkan KAP menolak penugasan.

Sesudah diputuskan untuk menerima atau melanjutkan penugasan, maka

langkah selanjutnya ialah:

1. Memastikan apakah peryaratan awal atau prakondisi bagi suatu audit

memang ada.

2. Menegaskan pemahaman bersama antara auditor dan manajemen (dimana

perlu adanya TCWG) mengenai syarat-syarat perikatan audit.

MENERIMA PENUGASAN

Langkah pertama dalam proses menerima/melanjutkan klien adalah menilai

kemampuan KAP melaksanakan penugasan dan risiko terkait. Dalam penilaian

tersebut KAP harus dinilai berdasarkan 5 pertimbangan yaitu dinilai dari:

1. Penugasan audit

2. Apakah KAP mempunyai kompetensi, sumber daya, dan waktu yang

diperlukan?

3. Apakah KAP independen

4. Apakah risiko penugasan dapat diterima?

5. Apakah klien dapat dipercaya?

Pengecekan Latar Belakang

Untuk memastikan bahwa informasi yang diperoleh dair entitas memang

akurat, lihat ketersediaan informasi dari pihak ketiga untuk memvalidasi aspek

penting dalam penilaian risiko.

Sebelum menghubungi pihak ketiga untuk mengumpulkan informasi mengenai

calon klien, pastikan bahwa semua partner menyaadari dan memahami:

1. Kebijakan KAP untuk menjaga kerahasiaan informasi klien dan calon

klien

Page 10: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

2. Ketentuan perundangan mengenai hak dan kerahasiaan pribadi

3. Kode etik yang berlaku

Prakondisi untuk Suatu Audit (ISA 210)

Untuk memastikan apakah prakondisi bagi suatu audit memang ada, auditor

wajib:

1. Menentukan apakah kerangka pelaporan keuangan yang digunakana dalam

membuat laporan keuangan dapat diterima

2. Dapatkan persetujuan manajemen bahwa ia sadar dan memahami

sepenuhnya akan tanggung jawabnya berkenan dengan:

a. Penyusunan laporan keuangan entitas sesuai dengan FRF yang

diterapkan, termasuk ketentuan mengenai penyajian yang wajar.

b. Pengendalian internal sebagaimana dianggap perlu oleh manajemen

untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah saji yang

material, apakah yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.

c. Memberikan kepada auditor:

i. Akses kepada semua informasi yang diketahui manajemen

adalah relevan untuk membuat laporan keuangan, seperti

catatan pembukuan, dokumentasi, dll.

ii. Informasi tambahan yang dapat diminta auditor dari

manajemen untuk keperluan audit

iii. Akses tanpa batas kepada orang-orang di dalam entitas

yang menurut pendapat auditor diperlukan untuk

mendapatkan bukti audit.

Jika manajemen tidak mengakui tanggung jawabnya atau tidak bersedia

memberikan representasi tertulis, auditor tidak akan dapat memperoleh bukti audit

yang cukup dan tepat. Dalam keadaan ini, atau jika FRF tidak dapat diterima,

auditor diwajibkan oleh ISA 210 untuk menolak penugasan kecuali jika ia

diharuskan oleh hukum atau ketentuan perundang-undangan.

Page 11: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

Menyepakati Syarat-syarat Perikatan

ISA 210.7

Jika manajemen atau TCWG membatasi lingkup kerja auditor dalam usulan

surat perikatan yang menurut auditor akan mengakibatkan penolakan opini atas

laporan keuangan, auditor tidak diperkenankan menerima penugasan dengan

pembatasan, kecuali jika diharuskan oleh ketentuan perundang-undangan.

ISA 210.9

Auditor wajib menyepakati syarat-syarat dalam penugasan audit dengan

manajemen atau jika perlu dengan TCWG.

ISA 210.10

Dengan memperhatikan alinea11, syarat perikatan audit yang disetujui harus

dicantumkan dalam surat perikatan audit atau bentuk perjanjian tertulis ang tepat

dan harus memuat:

a) Tujuan dan lingkup audit atas laporan keuangan

b) Tanggung jawab auditor

c) Tanggung jawab manajemen

d) Penegasan mengenai kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan untuk

membuat laporan keuangan

e) Referensi atau acuan kepada bentuk dan isi laporan yang akan diterbitkan

auditor dan pernyataan bahwa ada keadaan atau situasi yang menyebabkan

laporan sebenarnya berbeda dari bentuk dan isi laporan yang diharapkan

ISA 210.11

Jika undang-undang atau ketentuan perundang-undangan menetapkan dengan

cukup rinci syarat perikatan audit pada alinea 10, auditor tidak perlu

mencantumkannya dalam perjanjian tertulis, kecuali menyyebutkan bahwa

undang-undang atau ketentuan perundang-undangan itu berlaku dan manajemen

mengakui dan memahami tanggung jawabnya seperti diatur dalam alinea 6(b)

Page 12: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

ISA 210.12

Jika undang-undang atau ketentuan perundang-undangan menetapkan

tanggung jawab manajemen serupa dengan yang dijelaskan dalam alinea 6(b),

auditor dapat berkesimpulan bahwa ketentuan perundang-undangan tersebut setara

dengan yang dinyatakan dalam alinea 6(b) tersebut.

Untuk tanggung jawab semacam itu, auditor dapat menggunakan kata-kata

yang digunakan ketentuan perundang-undangan dalam perjanjian tertulis dengan

manajemen. Untuk tanggung jawab yang tidak diatur undang-undang, agar

dampakna sama (dengan tanggung jawab yang diatur) perjanjian tertulis harus

menggunakan deskripsi seperti di dalam alinea 6(b).

ISA 210.13

Dalam audit ang berulang auditor wajib menilai apakah situasi mengharuskan

syarat perikatan audit direvisi dan apakah perlu mengingatkan kembali entitas itu

akan syarat perikatan audit yang ada.

ISA 210.14

Auditor tidak boleh menerima perubahan dalam syarat perikatan audit yang

tidak beralasan

ISA 210.15

Jika sebelum menyelesaikan perikatan audit, auditor diminta mengubah

perikatan audit ke perikatan yang mengisyaratkan asurans pada tingkat yang lebih

rendah,auditor berkewajiban memastikan apakah permintaan itu mempunyai

alasan yang layak untuk dipenuhi.

ISA 210.16

Jika syarat perikatan audit diubah, auditor dan manajemen wajib menyeoakati

dan mencatat syarat perikatan audit yang baru dalam surat perikatan audit atau

bentuk perjanjian tertulis yang tepat.

ISA 210.17

Page 13: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

Jika auditor tidak dapat menyepakati perubahan syarat perikatan audit dan

tidak diperkenankan oleh manajemen untuk melanjutkan syarat perikatan audit

semula, auditor wajib:

a) Mengundurkan diri dari perikatan audit jika pengunduran diri

dimungkinkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku

b) Menentukan apakah ada kewajiban menurut perjanjian atau ketentuan lain,

untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak lain, seperti TCWG, pemilik

atau regulator

Memutakhirkan Surat Penugasan

KAP mungkin menerima penugasan untuk beberapa periode audit, tentunya

dengan memperhatikan ketentuan tentang rotasi KAP. Jika tidak ada perubahan,

auditor wajib yang disepakati. Syarat-syarat ini dapat ditegaskan kembali, tanpa

perlu meminta surat perikatan audit baru untuk setiap periode audit. Namun surat

perikatan audit harus direvisi jika terjadi perubahan keadaan. Hal-hal ang

merupakan perubahan keadaan adalah:

a) Setiap perubahan syarat penugasan atau diperlukannya syarat penugasan

yang khusus untuk periode tersebut

b) Perubahan dalam senior management baru-baru ini

c) Perubahan signifikan dalam sifat atau ukuran bisnis dari entitas yang

bersangkutan

d) Perubahan signifikan dalam kepemilikan entitas

e) Perubahan dalam kewajiban hukum atau ketentuan perundang-undangan

f) Perubahan dalam FRF (financial reporting framework) yyang diadopsi,

dalam pembuatan laporan keuangan

g) Perubahan lain dalam kewajiban atau persyaratan pelaporan, dan

h) Adanya indikasi bahwa manajemen keliru memahami tujuan dan lingkup

audit

Perubahan Syarat Penugasan

Jika manajemen meminta perubahan dalam syarat perikatan audit, auditor perlu

mempertimbangkan apakah permintaan mempunyai dasar, dan apa implikasinya

Page 14: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

terhadap lingkungan penugasan. Permintaan untuk mengubah syarat perikatan

audit, laak dipertimbangkan misalnya karena perubahan dalam situasi yang

dihadapi klien, atau kesalah pahaman mengenai sifat dari jasa yang diminta

sebelumnya.

Permintaan untuk mengubah syarat penugasan, tidak layak dipertimbangkan

jika dilatarbelakangi temuan atau issues yang timbul dalam audit. Misalnya,

temuan audit tidak mendukung pernyataan manajemen, ketidaksanggupan

memperoleh informasi audit tertentu atau bukti audit yang tidak memuaskan.

Contoh, auditor tidak berhasil memperoleh bukti audit yang cukup mengenai

saldo persediaan. Kemudiaan entitas meminta agar penugasan audit diganti

dengan penugasan review atau penelaahan uuntuk mengindari opini wajar dengan

pengecualiaan atau tidak memberikan pendapat.

Jika permintaan untuk merubah syarat penugasan memang layak, surat

penugasan baru dapat dibuat atau perjanjian tertulis lainnya diperoleh KAP.

Sebaliknya, jika auditor tidak dapat menyetujui perubahan syarat penugasan dan

tidak diizinkan oleh manajemen untuk melanjutkan audit dengan syarat semula,

auditor wajib:

a) Mengundurkan diri, jika memang dimungkinkan oleh hukum atau

ketentuan perundang-undangan

b) Memastikan apakah ada kewajiban berdasarkan kontrak atau kewajiban

lain, untuk melaporkan pengunduran diri KAP kepada pihak lain, seperti

TCWG, pemilik, atau regulator.

Page 15: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

KASUS

Analisa Kasus Ocean Manufacturing Inc, The New Client Acceptance Decision

Deskripsi Singkat Kasus

Kantor akuntan Barnes and Fischer adalah sebuah KAP menengah

nasional. Perusahaan tersebut menyediakan jasa auditing dan pajak, tetapi

sekarang juga telah sukses membangun jasa konsultasi sistem informasi sebagai

bisnis sampingan dari klien yang nonaudit dan untuk klien audit yangtidak

dipublikasikan (private). Barnes and Fischer mendapat klien yang bergerak di

bidang manufaktur alat-alat rumagtangga.

Dan presiden perusahaan Ocean ingin menggunakan jasa akuntan dari

Barnes and Fisher untuk memberikan pendapat atas laporan keuangannya dan

juga membantu dalam meningkatkan sistem informasi yang ada di Perusahannya,

Beliau menjelaskan bahwa mengganti auditor dikarenakan untuk membangun

hubungan dengan KAP nasional lebih banyak lagi karena berencana menjadikan

perusahaan Ocean menjadi IPO dan menawarkan saham biasa beberapa tahun

kemudian.

Namun sebenarnya Barnes and Fischer ini belum pernah menangani

perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, karena selama ini klien auditnya

banyak yang bergerak padaindustri pelayanan kesehatan. Tapi partner auditor

merasa bahwa perjanjian sekarang ini dengan Ocean merupakan kesempatan yang

baik untuk memasuki pasar baru. Berbagai fenomena dalam perusahaan Ocean

diantaranya, pada bulan Oktober 2008, perusahaan melakukan pergantian vice

president operasi dan controller ang mengundurkan diri karena alasan pribadi,

direktur keuangan Ocean ragu-ragu ketika ditanya mengenai auditor sebelumnya,

dia hanya mengatakan bahwa pertukaran auditor dilakukan karena perusahaan

ingin listing pada tahun berikutnya, namun setelah ditelusuri pertukaran auditor

terjadi karena kompleksitas dengan sistem TI Ocean yang baru, dan kecendrungan

manajemen yang agresif dalam memenuhi kebutuhan kreditur. Di sisi lain,

tentunya terdapat beberapa resiko yang akan dihadapi oleh auditor dan

Page 16: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

memastikan bahwa keputusan menerima klien harus benar-benar dipertimbangkan

dengan hati-hati.

Permasalahan 1

Identifikasi lima prosedur yang harus dilakukan oleh seorang auditor dalam

menentukan penerimaan klien!

Prosedur dalam penerimaan klien:

1. Mengevaluasi integritas manajemen

Auditor hanya akan menerima penugasan apabila terdapat jaminan yang

memadai bahwa manajemen klien bisa dipercaya. Apabila manajemen tidak

memiliki integritas, kemungkinan besar terdapat kekeliruan dan

ketidakberesan dalam proses akuntansi yang menjadi dasar penyusunan

laporan keuangan. Bagi klien baru, auditor bisa memperoleh tentang

integritas manajemen dengan bertanya pada auditor pendahulu

2. Mengidentifikasi keadaan-keadaan khusus dan risiko tidak biasa

Hal-hal yang berhubungan dengan pengambilan keputusan untuk menerima

penugasan pada tahap ini antara lain:

a) Mengidentifikasi siapa pemakai laporan keuangan auditan.

Tanggungjawab hukum auditor bisa berbeda-beda tergantung pada

siapa yang diperkirakan akan menjadi pemakai laporan keuangan

auditan. Oleh karena itu auditor harus mempertimbangkan apakah

klien merupakan perusahaan publik/privat. Auditor harus

mempertimbangkan apakah laporan audit yang biasa akan cukup

untuk memenuhi kebutuhan semua pemakaian laporan/apakah perlu

dibuat laporan khusus.

b) Memperkirakan adanya persoalan hukum dan stabilitas keuangan

klien

Apabila perusahaan klien pernah mengalami kesulitan karena adanya

gugatan hukum, dan apabila penggugat bisa menemukan alasan bahwa

ia dirugikan karena keputusan yang diambilnyadidasarkan pada

laporan keuangan , maka situasi demikian sangat mungkin akan

melibatkan auditor. Bila hal itu terjadi , maka auditor terancam untuk

Page 17: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

membayar denda atas putusan pengadilan. Oleh karena itu, auditor

harus berusaha untuk mengidentifikasi dan menolak calon klien yang

memiliki risiko tinggi terkena gugatan hukum. Hal yang sama juga

perlu diperhatikan auditor, apabila calon klien menunjukkan

ketidakstabilan keuangan , seperti tidak mampu membayar utang yang

jatuh tempo.

3.Menetapkan kompetensi untuk melakukan audit

Auditor harus memastikan apakah mereka memiliki kompetensi professional

untuk menyelesaikan penugasan sesuai dengan standar auditing. Hal ini

menyangkut penentuan berapa jumlah amggota tim audit.dan

mempertimbangkan kebutuhan akan spesialis.

Penetapan tim audit :

Seorang partner yang bertanggungjawab penuh dan merupakan

penanggungjawab akhir dari suatu penugasan.

Seorang manajer/lebih yang mengkoordinasi dan melakukan supervise

pelaksanaan program audit.

Seorang senio/ lebih yang bertanggungjawab atas sebagian program

audit dan melakukan supervise serta mereview pekerjaan staf asisten.

Staf asisten yang mengerjakan berbagai prosedur audit yang diperlukan.

Mempertimbangkan kebutuhan konsultasi dan penggunaan spesialis

Elemen pengendalian mutu yang berkaitan dengan konsultasi

menyatakan bahwa kantor akuntan public harus memilik kebijakan dan

prosedur untuk memperoleh jaminan memadai bahwa personil akuntan

public membutuhkan bantuan , sepanjang diperlukan , dari orang/

orang-orang yang memiliki tingkat pengetahuan , integritas,

kebijaksanaan, dan otoritas yang sesuai. KAP kadang-kadang merasa

perlu untuk menggunakan spesialis yang berasal dari luar KAP.

4. Mengevaluasi independensi

Persyaratan independensi tidak dapat dipenuhi , maka penugasan harus

ditolak atau calon klien harus diberi informasi bahwa apabila audit tetap

Page 18: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

dilaksanakan , maka auditor akan memberikan pendapat “ menolak member

pendapat”.

5. Menentukan kemampuan untuk bekerja dengan cermat dan saksama

Dua faktor penting dalam menentukan kemampuan untuk melaksanakan

kecermatan dan ketelitian adalah saat penunjukan dan penjadwalan pekerjaan

lapangan.Saat penunjukan, auditor secara dini oleh klien dan penerimaan

penugasan oleh auditor akan berpengaruh pada perencanaan audit, Sebaliknya

apabila penerimaan penugasan terjadi pada saat mendekati / sesudah akhir

tahun buku , auditor bisa mendapat berbagai hambatan dalam perencanaan

audit dan pelaksanaan pekerjaan lapangan , termasuk kemungkinan auditor

harus menggeser ke belakang prosedur-prosedur yang seharusnya dilakukan

pada tanggal neraca.

Dari kelima prosedur tersebut yang paling diperlukan adalah :

Mengevaluasi integritas manajemen, karena apabila dari manajemen suatu

perusahaan sendiri tidak benar, maka dapat dipastikan masih terdapat resiko-

resiko yang terjadi. Sehinggga mengevaluasi manajemen adalah hal yang

sangat diperlukan dalam prosedur penerimaan klien.

Permasalahan 2

Dengan menggunakan laporan keuangan Ocean, hitunglah rasio yang relevan

sebagai prosedur analitis untuk memahami klien, dan bandingkan dengan rasio

industri yang diberikan!

Berdasarkan data keuangan Ocean Manufacturing, Inc maka kita bisa mendapatkan

rasio keuangan sebagai berikut :

Keterangan 2006 2007 2008

ROE 6,28% 7,11% 8,94%

ROA 3,39 % 3,77% 4,54%

Assets to Equity 1,85 1,88 1,97

Accounts

Receivable

Turnover

14,02 13,11 11,69

Page 19: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

Average Collection

Period

26,03 27,85 31,23

Inventory Turnover 3,48 4,51 6,08

Day in Inventory 104,99 80,89 59,98

Debt to equity 0,85 0,88 0,97

Times Interest

Earned

6,23 4,24 4,7

Current Ratio 1,69 1,92 1,85

Profit Margin 4,7% 6% 5,5%

Berikut adalah data rasio keuangan industri Keterangan 2007 2008

ROE 28,50% 22,10%

ROA 8,80% 7,20%

Assets to Equity 3,06 3,59

Accounts Receivable

Turnover

7,57 8,14

Average Collection

Period

48,21 44,84

Inventory Turnover 7,5 8,8

Day in Inventory 47,67 41,48

Debt to equity 2,06 2,58

Times Interest

Earned

2,2 1,5

Current Ratio 1,3 1,2

Profit Margin 10% 9,80%

Jika rasio keuangan Ocean Manufacturing, Inc dibandingkan dengan rasio

keuangan industri maka diperoleh hasil sebagai berikut :

a) Ocean Manufacturing, Inc mempunyai ROE yang relatif lebih rendah dari

industri sehingga dapat dikatakan kurang baik. ROE merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk

menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham

Page 20: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

biasa maupun saham preferen. Jadi makin besar angka ROE semakin baik.

Namun rasio ROE Ocean Manufacturing, Inc dari tahun 2006-2008

mengalami kenaikan sehingga rasio ROE tersebut bisa dikatakan

membaik.

b) Ocean Manufacturing, Inc mempunyai ROA yang relatif lebih rendah dari

industri sehingga dapat dikatakan kurang baik.ROA menunjukkan

kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva

untuk menghasilkan laba. Jadi makin besar angka ROA semakin baik.

Rasio ROA Ocean Manufacturing, Inc dari tahun 2006-2008 mengalami

kenaikan sehingga rasio ROA tersebut bisa dikatakan membaik.

c) Ocean Manufacturing, Inc mempunyai perputaran piutang yang relatif

lebih tinggi dari industri sehingga dapat dikatakan baik. Rasio ini

mengukur seberapa sering piutang usaha menjadi kas dalam setahun. Jadi

semakin besar angka rasio perputaran piutang semakin baik. Rasio

perputaran piutang Ocean Manufacturing, Inc mengalami kenaikan dari

tahun 2006-2008 sehingga bisa dikatakan membaik.

d) Ocean Manufacturing, Inc mempunyai rasio average collection period

yang relatif lebih tinggi dari rasio average collection period industri

sehingga dikatakan kurang baik. Rasio ini menggambarkan kemampuan

rata-rata perusahaan dalam menagih piutang yang dihitung dalam hari . 

Semakin tinggi rasio ini berarti semakin lama waktu yang diperlukan

untuk menagih piutangnya.  Dengan kata lain kemampuan penagihannya

menjadi semakin kecil.  Berarti jumlah dana yang terikat pada piutang

menjadi semakin besar, sehingga kebutuhan modal kerja pun meningkat.

e) Ocean Manufacturing, Inc mempunyai perputaran persediaan yang relatif

lebih rendah dari industri sehingga dapat dikatakan kurang baik.Rasio ini

digunakan untuk mengukur seberapa jauh efisiensi perusahaan dalam

mengelola dan menjual persediaannya (dalam bentuk produk jadi).  Rasio

ini juga menggambarkan kecepatan perputaran persediaan, semakin besar

rasio semakin baik. Namun rasio perputaran persediaan Ocean

Manufacturing, Inc semakin membaik dari tahun ke tahun.

Page 21: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

f) Ocean Manufacturing, Inc mempunyai profit margin relatif lebih rendah

dari industri sehingga dapat dikatakan kurang baik.Rasio ini digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau

keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan

antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

Jadi semakin besar angka rasio profit margin semakin baik. Bila dilihat

dari tahun ke tahun rasio porfit margin Ocean Manufacturing, Inc

mengalami fluktuasi dimana tahun 2007 naik dan 2008 menurun.

g) Ocean Manufacturing, Inc mempunyai current ratio yang relatif lebih

tinggi dari industri sehingga dapat dikatakan baik. Rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, Jadi

semakin tinggi angka current ratio semakin baik. Current rasio Ocean

Manufacturing, Inc dari tahun ke tahun juga berfluktuasi dimana 2007

naik dan 2008 menurun.

Permasalahan 3

Apasajakah faktor non keuangan yang harus dipertimbangkan sebelum menerima

Ocean sebagai klien?

Hal-hal non keuangan yang harus dipertimbangkan sebelum menerima Ocean

sebagai klien adalah:

Pergantian manajemen yang baru

Hal ini merupakan masalah yang harus diselidiki. Karena jika

menajemennya masih baru, dan memiliki pengalaman yang relevan sedikit

dapat membuat pekerjaan audit lebih lambat dan lebih sulit.

Sistem komputer yang rumit.

Sistem komputer yang rumit dapat menimbulkan beberapa masalah

untuk auditor. Misalnya, auditor mungkin akan mengalami kesulitan

mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dari sistem tersebut. Selain

itu tidak terdapatnya control yang memadai terhadap sistem itu akan

meningkatkan pengujian subtantif yang dibutuhkan.

Page 22: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

Hubungan dengan pendahulu auditor.

Hal ini merupakan masalah yang perlu diselidiki juga. Karena hubungan

dengan pendahulu auditor bisa dikatakan tidak benar. Hal itu terbukti dari

pernyataan yang tertulis di kasus bahwa auditor sebelumnya tidak

memahami lingkungan bisnis Ocean dengan baik, sedangkan auditor yang

benar harus mengerti atau memahami mengenai lingkungan bisnis klien.

Permasalahan 4

A. Ocean ingin KAP membantu dalam meningkatkan sistem TI- nya, apa

keuntungan dan kerugian memiliki akuntan yang sama dalam menilai laporan

keuangan dan sistem TI perusahaan? Mengingat peraturan independensi auditor

saat ini, akankah KAP dapat membantu Ocean dalam kedua permasalahan

tersebut? Hubungkan dengan standar yang ada!

1. Menyediakan jasa konsultasi sistem dan auditing telah menjadi topik

perdebatan mengenai objektivitas dalam proses pengauditan. Dan

keuntungan dengan menerima penyediaan jasa auditing dan konsultasi

sistem adalah dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dalam menelaah

lebih dalam mengenai sistem pengendalian yang ada dalam bisnis klien

dan tentunya adanya tambahan pendapatan yang diperoleh. Namun

kelemahannya bila bila Barnes and Fischer menerima menyediakan kedua

jasa tersebut adalah terjadinya penurunan objektivitas dan independensi

nantinya dalam proses pengauditan.

2. Berdasarkan Sarbanes-Oxley Act of 2002, auditor tidak diperbolehkan

untuk memberikan konsultasi sistem terhadap klien audit. Mendesign dan

mengimplementasikan sistem informasi keuangan tidak diterima sebagai

jasa konsultasi untuk perusahaan go public yang dimana merupakan

subjek pada Sarbanes-Oxley. Dan dalam kasus disebutkan bahwa

Ocean.inc berencana untuk menjadi perusahaan IPO, hingga rencana

tersebut akan direalisasi tentunya Ocean.Inc masih tergolong perusahaan

privat dan merupakan pokok bahasan dalam AICPA code of professional.

Dalam AICPA mengatakan bahwa mengimplementasikan sistem masih

diperbolehkan namun mendesign sistem keuangan tidak diperbolehkan

Page 23: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

karena dapat menurunkan independen dan objektivitas auditor. Dan aturan

tersebut terdapat dalam AICPA 5 101-3-Performance of nonattest

services.

B. Sebagaimana dijelaskan dalam kasus, salah satu partner KAP memiliki

kepemilikan saham dalam Ocean Manufacturing, apakah hal ini merupakan

pelanggaran independensi auditor sesuai dengan AICPA?

Menurut kelompok kami situasi tersebut tidak melanggar AICPA code of

professional Conduct karena dalam AICPA pada 101- Interpretation of Rule

101 mengenai independensi dapat menurun apabila “ had or was committes to

acquire any direct or material indirect financial interest in the client” namun

dijelaskan lagi pada poin ke empat bahwa dianggap dapat menurunkan

indepensi jika memiliki 10% sekuritas modal yang beredar. Sedangkan partner

yang memiliki investasi tersebut hanya memiliki 6% atas saham yang dimiliki

oleh venture capital fund. Selain itu partner tersebut berada di luar kantor yang

menangani Ocean.inc dan tidak ada pada saat pembuatan perjanjian audit

sehingga tidak mempengaruhi perjanjian yang ada.

Permasalahan 5

A. Buatlah memo kepada partner untuk membuat rekomendasi diterima atau

tidaknya Ocean sebagai klien!

Memo Audit

Subject : Keputusan mengenai

penerimaan klien baru (Ocean

Manufacturing, Inc)

No : 001

References : Laporan Keuangan dan

Informasi ManajemenOcean

Manufacturing, Inc

Date Issued : 31 Januari 2009

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh pihak manajemen dan laporan

keuangan dari Ocean Manufacturing, Inc maka dari hasil tersebut saya selaku

manajer audit dari KAP Barnes and Fischer wilayah Pasific Northwest

Page 24: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

menyatakan bahwa Ocean Manufacturing, Inc mempunyai masalah dalam

penerapan sistem teknologi informasi yang baru. Selain itu klien juga mempunyai

masalah dalam laporan anggaran manajemen internal, laporan status persediaan,

dan penagihan piutang yang sering terlambat dan tidak akurat.

Berdasarkan permasalahan diatas maka saya memberikan rekomendasi

untuk menerima Ocean Manufacturing, Inc sebagai klien audit dikarenakan

sebagai profesional audit, masalah dan risiko yang ada pada klien merupakan

tugas bagi kami untuk membantu klien menyelesaikan masalah tersebut.

Pasific Northwest, 31 Januari 2009

Manajer Audit Barner and Fischer

wilayah Pasific Northwest

Kami memberikan rekomendasi untuk diterima karena setiap klien pasti memiliki

masalah dan risiko yang dihadapi oleh karenanya sebagai profesional audit tidak

mungkin kita akan menerima klien yang sempurna/tidak ada permasalahan.

Keputusan penerimaan klien ini juga ditentukan dari pertimbangan profesional.

B. Identifikasi lima atau enam faktor yang merupakan dampak yang akan terjadi

jika menerima Ocean Manufacturing Inc sebagai klien.

a. Sebagai sebuah hasil dari implementasi IT terbaru dari perusahaan Ocean,

beberapa proses pengauditan tidak pernah terselesaikan dengan sukses.

Auditor butuh menentukan bagaimana mencapai suatu kenyamanan pada

suatu item dimana audit secara tradisional tidak terpelihara. Auditor

memungkinkan untuk mengumpulkan bukti dengan melihat kembali pada

periode terjadinya data yang hilang dapat menggunkan data sebelum dan

sesudah perincian dari proses penghauditan. Prosedur analitis digunakan

untuk menguji kebijakan yang mungkin lebih penting selama perincian

proses audit.

b. Sebagai hasil dari implementasi Ocean terkini, salah saji material yang

beresiko tinggi terdapat pada persediaan, biaya akumulasi, tagihan piutang

lama, perkiraan gaji, dan utang. Prosedur subtantive yang berhubungan

Page 25: Makalah Auditing Kel 1 PPAK Menerima Atau Melanjutkan Penugasan

dengan ukuran sample yang besar akan memainkan peran yang penting

pada area tersebut, dengan penekanan pada pengujian detail saldo.

c. Pengendalian internal terlihat menjadi berkurang. Dan auditor

kemungkinan besar dengan berat hati mengandalkan pada prosedur

subtantive. Prosedur tersebut memiliki impliksi pada anggaran pegawai

dan biaya audit.

d. Perputaran akun piutang, ketika baik adalah memburuk. Ini berarti auditor

harus memberikan perhatian pada penilaian akun piutang.

e. Perputaran persediaan, ketika masih relatif rendah dalam industri, dan

kemudian meningkat secara dramatis setelah tiga tahun. Hal ini bisa terjadi

selama manajemen persediaan berjalan efektif, tetapi bisa juga terjadi

salah saji dalam akun persediaan. Dan sebaiknya auditor memberikan

penekanan pada kelengkapan, penilaian, dan akurasi. Dan dikarenakan

klien kali ini bergerak pada bidang manufaktur dengan saldo persediaan

yang relatif besar, maka audit pada persediaan akan menjadi fokus utama.