makalah aspek pemasaran dalam kewirausahaan (20 april)

47
MAKALAH PEMASARAN Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Disusun Oleh: 1. Fitria Damayanti 2. Rini Rusdiani 1

Upload: fitria

Post on 09-Nov-2015

209 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

kewirausahaan

TRANSCRIPT

MAKALAH

PEMASARAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata KuliahKewirausahaan

Disusun Oleh:

1. Fitria Damayanti 2. Rini Rusdiani

PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHTASIKMALAYA2015

1

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat illahi robbi, atas segala rahmat dan karunia-Nya, bahwasanya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PEMASARAN. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan.Dalam menyelesaikan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekhilapan baik dari segi penulisan ataupun pembahasannya yang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun guna perbaikkan yang akan datang.Atas dorongan dan bimbingan dari pembimbing kepada penulis untuk menyelesaikan tugas ini maka dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi semua pembaca. AminWassalamualaikum Wr. Wb.

Tasikmalaya, April 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISI iiBAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang1BAB IIPEMBAHASAN A. Pasar2B. Mengenal Produk dan Jasa7C. Membandingkan Penetapan Harga19D. Distribusi (Place)24BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan 26DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam menjalankan aktivitas usahanya, setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu juga perusahaan ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur atas keberhasilan yang diperoleh perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.Untuk mencapai pemasaran yang tepat dan efektif yang harus diterapkan perusahaan salah satunya adalah dilihat dari cara pemasarannya. Hal tersebut penting karena cara pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka perusahaan tersebut akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Pemasaran merupakan salah satu ilmu yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan metode pemasaran yang tepat untuk menentukan keberhasilan atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila metode yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.

BAB IIPEMBAHASAN

A. PasarWirausaha biasanya memiliki intuisi yang tajam terhadap peluang pasar. Untuk mengetahui potensi pasar maka diperlukan analisis pasar berdasarkan total kebutuhan pembeli atau produk, pertimbangan kemampuan untuk menggarap, tingkat persaingan yang masih bisa ditoleransi, dan kemampuan untuk menjangkau pasar tersebut serta kemungkinan pasar untuk masih memiliki potensi pertumbuhan. Pasar potensial dapat diartikan sebagai kumpulan orang yang memiliki minat yang memadai terhadap tawaran pasar. Identifikasi pasar yang memiliki minat yang memadai terhadap tawaran pasar. Identifikasi pasar ini merupakan proses yang harus terus menerus dilakukan karena variasi kebutuhan yang beragam bisa terus berubah sesuai dengan tingkat kehidupan masyarakkat dan seleranya terhadap produk atau jasa. Masing-masing orang memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain. Dengan mengetahui karakteristik konsumennya maka pebisnis dapat mengetahui pelayanan yang diinginkan pelanggannya sehingga mencapai kepuasan konsumen. Pebisnis yang mampu memberi kepuasaan konsumen akan mendapatkan posisi yang baik dalam persaingan. Pasar diartikan adanya interaksi pembeli dan penjual. Interaksi menyebabkan hubungan permintaan dan penawaran yang kemudian disebut harga equilibrum. Interaksi permintaan dan penawaran menentukan potensi pasar pada harga pasar yang berlaku. Jumlah permintaan tergantung pada harga pasar. Permintaan adalah jumlah produk yang dapat diserap oleh konsumen dari produk yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Permintaan pasar berarti total volume produk yang akan dibeli kelompok pelanggan tertentu diwilayah geografis tertentu pada periode waktu tertentu di lingkungan pasar tertentu dengan program pemasaran tertentu. Estimasi permintaan pasar digunakan untuk mengevaluasi peluang pasar produk/jasa tertentu. Mengestimasi pasar perlu mempertimbangkan. Potensi pasar total : Jumlah penjualan maksimum seluruh perusahaandi industri tertentu pada periode waktu tertentu. Salah satu cara estimasi yakni: Jumlah total pembeli tiap tahun dikalikan jumlah rata-rata produk/jasa yang dibeli tiap konsumen tiap tahun dikalikan harga. Semakin banyak orang membutuhkan produk/jasa tersebut maka semakin besar potensi pasarnya, semakin banyak tingkat penggunaan konsumennya maka semakin besar potensi pasar, namun semakin tinggi harga semakin mempersempit potensi pasar. Faktor yang mempengaruhi luas sempitnya pasar adalah: a. Struktur penduduk yakni bagian penduduk/kategori yang menjadi perhatian. b. Daya beli yakni tingkat pendapatan c. Pola konsumsi yakni komposisi jenis kebutuhan yang menjadi pengeluaran penduduk. 1. Kebutuhan potensi pasar wilayyah: Perusahaan dapat mengestimasi penjualan wilayah berdasarkan index produk. Bila sudah diketahui jumlah penjualan maksimum di suatu negara maka akan lebih mudah untuk mengestimasikan penjualan daerah berdasarkan perhitungan indeks wilayah. Indeks produk berdasarkan brand akan lebih mudah untuk mengetahui peluang pasarnya, semakin rendah indeks brand suatu pproduk maka akan semakin besar peluang untuk mengalokasikan sumber daya pemasaran ke wilayah tersebut. 2. Penjualan industri dan pangsa pasar: Perusahaan secara aktif mencari informasi penjualan industri aktual di pasarnya dan evaluasi keberhasillan penjualannya di pasar tersebut. Data statistik untuk perdagangan dan industri biasanya menyajikan perkembangan industri biasanya menyajikan perkembangan industri keseluruhan sehingga suatu perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya. Dengan demikian perusahaan akan dapat mengidentifikasi pesaing dan mengestimasi penjualannya. Perencanaan pasar sangat menentukan peluang penjualan perusahaan dalam industrinya. Pasar itu sendiri dapat dikelompokkan berdasar sifat-sifatnya. Usaha mengelompokkan pasar yang heterogen ke dalam bagian-bagoan pasar yang memiliki sifat homogen disebut segmentasi pasar. Manfaat segmentasi pasar antara lain dapat dengan cepat untuk mengidentifikasi kebuttuhan produk dan inovasinya, membantu tim pemasaran untuk membuat program yang sesuai, dan untuk memadukan sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan kondisi pasar tertentu. Untuk itu dibutuhkan cara segmentasi yang efektif yakni: a. Memiliki ukuran yang tepat mengenai skala ekonomi calon pelanggannya. b. Menentukan dasar-dasar pemilihan segmentasi (variabel segmentasi) yang bisa terukur c. Menentukan keputusan bahwa segmen tersebut terjangkau oleh upaya pemasaran yang akan dilakukan d. Dapat dengan jelas membedakan antara segmen yang satu dengan yang lain. Strategi segmentasi pasar antara lain dilakukan dengan memilih satu segmen pasar yang bisa dilayani (Concentrated marketing), memilih dua atau lebih segmen dengan pelayanan yang berbeda (diferentiated marketing), atau menjadikan target pada keseluruhan segmen (combine targets). Segmentasi pasar dikelompokkan menjadi 4: 1. Segmentasi pasar konsumen yakni mengelompokkan konsumen berdasarkan variabela. Segmentasi geografis (wilayah, ukuran kota, pemukiman, iklim) b. Segmentasi demografis (usia, kawin/tidak kawin, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, ukuran keluarga, agama, ras, kebangsaan). c. Segmentasi psikografis: gaya hidup (contoh konservatif, modis, eksentrik, cuek) karakteristik pribadi (contoh pribadi feminim, maskulin, terbuka, tertutup), kelas sosial (contoh bawah, menengah, atas). d. Segmentasi perilaku: saat pembelian (contoh biasa, khusus, tanggapan pembeli atas manfaat yang dicari (yakni produk, kualitas, nilai, skala ekonomi dan kecepatan yang diinginkan). Status pemakai (contoh sebagai pemakai atau bukan pemakai atau baru pertama atau pemakai tetap. Tingkat pemakaian (contoh ringan, sedang, berat), tingkat kesetiaan (contoh sangat loyal, agak loyal, kurang loyal, sama sekali tidak loyal). Kesiapan membeli (contoh belum tahu, tahu, berminat, ingin, bermaksud membeli). Siklus terhadap produk (contoh antusias, positif, negatif, memusuhi). 2. Segmentasi pasar industri. Berdasarkan demografis (industri, ukuran perusahaan, lokasi)3. Segmentasi pasar penjual kembai (reseller): segmentasi berdasarkan jenis layanan (swalayan, pelayanan terbatas, pelayanan penuh). 4. Segmentasi pasar pemerintah: geografis (wilayah): demografis (ukuran pemerintahan). Segmentasi yang dipilih berarti segmen tersebut memiliki daya tarik pasar yang sesuai dengan tujuan dan sumber daya perusahaan. Kotler & Amstrong mendefinisikan targeting sebagai proses evaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan pemilihan satu atau lebih segmen pasar untuk digarap. Terget pasar atau pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang tersedia yang memenuhi syarat dan telah diputuskan perusahaan untuk dimasuki. Kumpulan pembeli yang telah melakukan pembelian pada pasar sasaran disebut pasar yang tertembus. Informasi seperti ini dapat untuk merencanakan tindakan terhadap pengembangan pasar dengan menggunakan strategi untuk mempengaruhi pasarnya maka akan dapat meraih market share = bagian pasar = pangsa pasar lebih besar dibanding pesaingnya sehingga mampu memiliki posisi yang berarti di industrinya. Positioning dinyatakan oleh Hermawan Kertajaya sebagai suatu pernyataan akan identitas suatu produk, jasa, lembaga, orang, bahkan negara yang bisa menghasilkan keunggulan di benak orang yang ingin dicapai. Dengan demikian berarti bahwa perusahaan yang mampu membentuk citra yang lebih baik dibandingkan pesaingnya. Karena sesungguhnya tidak mudah dapat mengkomunikasikan produk dan citranya di benak konsumen yang sudah penuh dengan berbagai merk dan informasi produk. Strategi positioning dapat dilakukan antara lain: 1. Positioning menurut atribut: perusahaan memposisikan diri pada atribut yakni ukuran perusahaan, lamanya perusahaan. Contoh : sejak 1912.2. Positioning menurut manfaat: produk diposisikan sebagai pemimpin dengan suatu manfaat tertentu. Contoh: tidak hanya bersih dibaju, tetapi mobil dan kacapun cemerlang. 3. Positioning menurut pemakai: memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Contoh: selebritas dan pengusaha banyak memakainya..4. Positioning menurut pengguna: memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan. Contoh: paling iriit.5. Positioning menurut pesaing: memposisikan diri lebih baik daripada pesaing yang disebutkan namanya: contoh: ada yang lebih harum dari 6. Positioning menurut kategori produk: diposisikan sebagai pemimpin suatu kategori produk. Contoh: kecap nomor satu .7. Positioning menutut kualitas/harga: diposisikan untuk menawarkan nilai yang terbaik: contoh: hanya gope..Banyak strategi yang bisa dilakukan berdasar penempatan posisi perubahan pada penguasaan pangsa pasar antara lain: 1. Pemimpin pasar a. Memperkuat posisi pasar saat ini misalnya dengan inovasi b. Melindungi kelemahan internal untuk bertahan dari persaingan c. Mempertahankan posisi dengan cara melakukan penyerangan mendahului pesaing. d. Melakukan serangan balasan e. Bergerak untuk menjangkau pasar baru secara agresif f. Mempertahankan portofolio dan sumber daya internal 2. Penantang pasar: a. Menyerang kekuatan pesaing utama b. Menyerang kelemahan pesaing c. Mengepung dengan sumberdaya yang superior dengan melakukan serangan untuk mengambil alih konsumennya maupun pemasoknya. d. Melakukan strategi terobosan baru dengan diversifikasi, menjangkau pasar baru, dan menggunakan teknologi baru. e. Secara berkala melakukan serangan yang bertujuan untuk mengacaukan pasar sehingga merubah strategi pesaing. 3. Pengikut pasar a. Membuat produk yang hampir sama atau malah melakukan pemalsuan b. Membuat formula campuran bahan baku yang hampir sama c. Menjiplak formula sehingga sama d. Menggunakan strategi yang mirip dalam menghadapi perubahan pasar. 4. Penguasa ceruk pasar a. Membuat spesialisasi produk ditujukan pada pemakai khusus (hanya pemakai tertentu yang bisa menggunakan)b. Membuat spesialisasi layanan tambahan yang tidak ditawarkan oleh pihak lain c. Menjual produk hanya pada pelanggan spesial misalnya satu pembeli d. Menjual produk ke pasar wilayah tertentu

B. Mengenal Produk dan Jasa Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk dan jasa. Pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan. Perusahaan yang dapat mencapai profit yang diinginkan dan tercapai target penjualan biasanya karena pendekatan pemasaran yang dilakukan tepat bagi konsumennya yakni pendekatan terhadap kebutuhan manusia.

Gambar: Pendekatan terhadap kebutuhan konsumenProduk tidak terbatas pada objek fisik tetapi segala sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dapat disebut sebagai produk. Selain barang nyata, produk meliputi jasa, yang merupakan aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak berakibat pada kepemilikan apapun. Pemahaman klasifikasi produk dapat mengembangkan strategi dan rencana aksi. Produk diklasifikasikan menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang menggunakannya, yaitu: 1. Produk konsumen (customer products) Produk konsumen adalah produk yang umumnya dibeli dengan uapaya sekecil mungkin, sering dan dalam jumlah yang kecil. Biasanya memiliki harga yang murah serta tersedia di berbagai tempat penjualan. a. Produk sehari-hari (convenience products) adalah produk konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan sedikit usaha dalam membandingkan dan membeli. Produk sehari-hari terbagi atas barang pokok yakni dibeli secara teratur, barang impulsif yakni dibeli tanpa rencana, barang darurat yakni memenuhi kebutuhan tak terduga.

b. Produk shopping (shopping products): adalah produk konsumen dimana dalam proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen melakukan pembandingan karakteristik seperti kecocoran, kualitas, harga dan gaya. c. Produk spesial (specialty products) adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya. d. Produk yang tidak dicari (unsought products) adalah produk konsumen dimana keberadaannya tidak diketahui atau jika diketahui oleh konsumenpun, tidak terpikir oleh mereka untuk membelinya. 2. Produk industri (industrial products) Produk industri adalah produk yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Produk industri dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu: a. Bahan baku dan suku cadang (materials and parts) adalah barang-barang yang sepenuhnya masuk ke produk dan terbagi menjadi dua kelas, yitu bahan mentah serta bahan baku dan suku cadang pabrikan. b. Barang modal (capital items) adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan dan/atau pengelolaan produk akhir dan meliputi dua kelompok, yaitu instalasi dan peralatan. c. Perlengkapan dan jasa bisnis adalah barang dan jasa tidak tahan lama yang membantu pengembangan dan/atatu pengelolaan produk akhir. Perlengkapan terdiri dari dua jenis, yaitu perlengkapan operasi dan barang untuk pemeliharaan dan perbaikan. Sedangkan, jasa bisnis meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan serta jasa konsultasi bisnis. Pendekatan pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan pasar yakni dengan cara merencanakan level produk yang disesuaikan dengan permintaan. Masing-masing produk menunjukkan nilai yang sesuai dengan pelanggannya. Semakin tinggi level produk maka semakin tinggi nilai yang diperoleh bagi pelanggan, namun tentunya juga disesuaikan dengan daya beli pelanggan oleh karena itu suatu perusahaan perlu berhati-hati terhadap nilai produk. Semakin tinggi nilai bagi pelanggan maka semakin tinggi biaya operasional dan yang paling penting adalah kemampuan pelanggan untuk membeli produk tersebut. Level produk antara lain adalah: a. Level dasar: manfaat inti, contoh: komunikasi melalui sms b. Produk dasar: mafaat inti dirubah menjadi produk dasar, contoh handphone bisa digunakan untuk komunikasi langsung berbicara dan menerima telepon. c. Produk yang diharapkan: rangkaian atribut yang biasa diinginkan, contoh selain untuk sms, dan komunikasi langsung maka handphone sudah dilengkapi dengan handsfreed. Produk yang ditingkatkan: melampaui harapan pelangggan, contoh handphone tidak hanya sms, komunikasi langsung dan ditambah handsfree tetapi ditingkatkan dengan fungsi mendengarkan musik. e. Produk potensial: peningkatan fungsi yang tidak hanya memuaskan tetapi juga menggembirakan, contoh handphone juga bisa digunakan sebagai kamera dan video shooting dan dilengkapi dengan kemampuan terhubung langsung dengan internet. Setelah memahami level mana yang akan dituju dan memperkirakan permintaan pasar maka perusahaan dapat memproduksinya sesuai dengan kemampuannya dan sesuai dengan perencanaan level produknya sehingga tercapai target laba. Level tersebut juga mempertimbangkan mengenai atribut produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggannya sehingga mampu bersaing pada level masing-masing. Atribut produk adalah faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk.atribut tersebut adalah : a. Variasi produk: beberapa versi produk berbeda yang ditawarkan berdasarkan daya tahan, keandalan, ketetapan, kemudahan oprasi, dan perbaikan,b. Kualitas: posisi produk pada tingkat bersaing. (tingkat paling dasar, tingkat dasar, tingkat diharapkan, tingkat melebihi harapan, tingkat potensial)c. Desain: gaya dan kinerja produkd. Fitur: beberapa fungsi suatu produk sebagai keistimewaan produk.e. Kemasan: ukuran, bentuk, warna maupun grafisyang memberi manfaat optimal melindungi produk sehingga praktis, aman bagi pembelif. Pemberian Label: label melakukan beberapa fungsi. Sekurang-kurangnya, label mengidentifikasi produk atau merek, label juga bisa menggambarkan beberapa hal mengenai produk yang membuatnya, dimana dibuat, isinya, bagaimana penggunaannya, dan bagaimana menggunakannya secara aman. Akhirnya label juga bisa pula mempromosikan produk lewat aneka gambar yang menarik.g. Ukuran: Tingkatan ukuran produkh. Layanan: Kemampuan layanan utama yang menyertai produk yakni layanan pengiriman, penanganan keluhan, ketersediaan kredit, penanganan tagihan, perhitungan harga dan prosesi. Garansi: layanan tambahan sebagai jaminan perbaikan dan pemeliharaan produk serta penyelesaian klaimj. Merek: nama, tanda, simbol yang membedakan terhadap pesaing. Perencanaan merk mempertimbangkan:a. Ekuitas Merek (BrandEquility ) Nilai dari suatu merek, menurut sejauh mana merek itu mempunyai loyalitas merek tinggi. Kesadaran, nama, kualitas yang diterima, asosiasi merek yang kuat serta asset lain seperti paten, merek dagang, dan hubungan saluran.b. Pemeliharaan Nama Merek: Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk. Namun mencari merek yang terbaik adalah tugas yang sulit. Hal tersebut dimulai dengan meninjau produk dan manfaatnya, pasar sasaran, dan strategi pemasaran yang disarankan secara cermat. Kualitas yang diinginkan untuk sebuah nama merek meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Nama merek harus menyampaikan sesuatu mengenai manfaat produk.2) Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.3) Nama merek harus lain dari yang lain.4) Nama merek harus diterjemahkan secara mudah ke dalam bahasa asing.5) Nama merek harus terdaftar dan memiliki perlindungan hukum.3. Sponsor merek (brand sponsor)a. Merek Pabrik (Merek nasional): produk mungkin diluncurkan sebagai merek pabrik (merek nasional), seperti ASTRA.b. Merek Pribadi atau merek Toko (private brand or Store Brand): Merek yang diciptakan dan dimiliki oelh pedagang dari suatu produk atau jasa. Contoh: Es TELER 77c. Merek Lisensi (licensing): beberapa perusahaan melisensikan nama atau simbol yang sebelumnya diciptakan untuk pabrik lain, nama selebriti terkenal, karakter dari film dan buku populer dengan biaya tertentu, beberapa diantaranya segera melesat menjadi merek terkenal. Contoh: Waltz Disneyd. Penggabungan merek (Co-Branding): tindakan menggunakan nama merek terkenal dari dua perusahaan yang berbeda atas produk yang sama. Contoh: AIG Lippo4. Strategi merek a. Perluasan Lini (line Extension): menggunakan nama merek sukses untuk memperkenalkan tambahan jenis barang dalam kategori produk tertentu dengan menggunakan nama merek yang sama, seperti aroma, bentuk, warna, bahan tambahan atau ukuran kemasan tertentu.b. Perluasan Merek (Brand Extension): menggunakan nama merek sukses untuk meluncurkan produk baru atau modifikasi dalam kategori baru.c. Multimerek (multibrands): perusahaan sering kali memperkenalkan merek tambahan dalam kategori yang sama. Pemberian multimerek memberikan sebuah cara untuk membangun sifat dan ketertarikan yang berbeda bagi motif pembelian yang berbeda-beda. Hal tersebut juga memungkinkan perusahaan untuk menempati ruang yang lebih banyak di toko eceran. Kerugian utama dari pemberian multimerek adalah bahwa setiap merek mungkin hanya memperoleh pangsa pasar yang kecil, dan tidak satu pun yang akan sangat menguntungkan.d. Merek baru (new Brands): perusahaan dapat menciptakan nama merek baru ketika memasuki produk baru, karena tidak ada satu pun merek yang ada itu cocok. Kemungkinan lain, perusahaan mungkin melihat bahwa pengaruh nama mereknya yang ada sedang memudar dan diperlukan nama merek yang baru. Kemungkinan trakhir perusahaan mungkin memperoleh merek baru dalam kategori baru lewat akuisisi.Strategi mendiferensiasi produk sering kali berdasarkan pada: Bentuk (form), keistimewaan (features), kualitas kinerja(performance quality), kualitas kesesuaian (conformance quality), daya tahan (durability), keandalan (reliability), mudah diperbaiki (repairability), gaya (style) dan rancangan (design).a. Bentuk (Form)Banyak produk dapat dilakukan melalui diferensiasi diantaranya ukuran, bentuk atau struktur fisik dari suatu produk. Sehingga banyak kemungkinan pertimbangan yang dapat diambil oleh konsumen dari bentuk suatu produk.b. Keistimewaan (features)Keistimewaan adalah karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Sebagaian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai keistimewaan. Titik awal dari diferensiasi keistimewaan adalah versi dasar atau kerangka produk. Perusahaan dapat menciptakan versi tambahan dengan menambahkan keistimewaan ekstra.Beberapa perusahaaan sangat inovatif dalam menambahkan keistimewaan baru pada produk mereka. Menjadi yang pertama memperkenalkan keistimewaan baru yang berharga adalah salah satu cara bersaing paling efektif. Perusahaan juga harus berpikir dalam hal paket keistimewaan dan memutuskan apakah akan menawarkan keistimewaan khusus untuk pelanggan dengan biaya lebih tinggi atau standarisasi dengan biaya lebih murah.c. Kualitas Kinerja (performance quality)kulitas kerja mengacu pada tingkat di mana karakteristik dasar operasi itu beoprasi. Sebagian besar produk awalnya ditetapkan pada salah satu dari empat tingkat kinerja: rendah, rata-rata, tinggi dan super.Dalam suatu unit bisnis, jika memiliki kualitas yang tinggi (unggul) maka memungkinkan mereka untuk menetapkan harga yang tinggi karena banyaknya permintaan. Sehingga akan mendatangkan keuntungan dari pembelian ulang yang lebih banyak, adanya kesetiaan pelanggan dan kesan yang positif. Sera biaya mereka untuk memberikan kualitas baik tidak jauh lebiih tinggi daripada unit bisnis yang memproduksi kualitas rendah.Suatu prusahaan harus juga memutuskan bagaimana mengelola kualitas kinerja seiring waktu, terdapat tiga strategi. Pertama, perusahaan terus meningkatkan produk, sering menghasilkan laba dan pangsa pasar tertinggi. Kedua, mempertahankan kualitas produk pada tingkat tertentukarena banyak perusahaan membiarkan kualitas mereka tidak berubah setelah formulasi awal kecuali terjadi kegagalan atau peluang besar. Ketiga, mengurangi kualitas produk seiring waktu karena beberapa perusahaan memotong kualitas untuk mengimbangi kenaikan biaya, dengan harapan pembeli tidak akan merasakan perbedaan.

d. Kualitas Kesesuaian (conformance quality)kualitas kesuaian adalah tingkat di mana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Pembeli mengharapkan produk memiliki kualitas kesesuaian yang tinggi. Kesesuaian yang rendah membuat produk itu gagal memberikan apa yang dijanjikan pada banyak pembeli, sehingga membuat para pembeli menjadi kecewa.e. Daya Tahan (durability)Daya tahan adalah suatu ukuran usia oprasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal dan/atau berat atau suatu atribut produk yang sangat penting bagi sebagian pembeli.Pembeli biasanya akan membayar lebih untuk produk yang memiliki daya tahan tinggi. Namun, aturan ini tergantung dari beberapa persyaratan. Harga ekstra itu tidak boleh berlebihan. Selanjutnya, produk itu tidak boleh terpengaruh oleh keusangan teknologi, karena jika demikian pembeli mungkin tidak mau mebayar lebih untuk produk yang berusia lebih panjang.f. Keandalan (reliability)Keandalan adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dal suatu periode waktu tertentu. Pembeli umumnya akan membayar lebih untuk produk yang lebih dapat diandalkan. g. mudah diperbaiki (repairability)mudah diperbaiki adalah suatu ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal, karena pembeli memilih produk yang mudah diperbaiki. Sifat mudah diperbaiki yang ideal adalah jika pemakai dapat membetulkan sendiri produk itu dengan sedikit atau tanpa biaya atau waktu terbuang. Pembeli hanya perlu mencabut suku cadang yang rusak dan memasukkan suku cadang pengganti. Hal yang lebih baik lagi, beberapa produk menyertakan kemampuan diagnostik yang memungkinkan petugas servis memperbaiki suatu masalah melalui telepon atau menyarankan pada pemakai cara memperbaikinya.h. gaya (style)gaya menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu dibagi pembeli. Pembeli umumnya mau membeyar lebih untuk produk yang bergaya menarik. Gaya memiliki keunggulan menciptakan perbedaan produk yang sukar untuk ditiru. Karena itu mengherankan bahwa banyak perusahaan belum berinvestasi untuk gaya yang lebih baik. Disisi negatif, gay yang menarik tidak selalu berarti kinerja yang tinggi. Dalam diferensiasi, gaya, kita harus menyertakan kemasan sebagai senjata. Kemasan memberikan kesan pertama produk pada pembeli dan mampu menarik atau menolak pembeli. i. Rancangan (design)Rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan. Rancangan sangat penting dalam membuat dan memasarkan peralatan tahan lama, jasa eceran (retail) dan produk kemasan. Semua mutu yang telah dibahas merupakan parameter rancangan. Perancang harus memikirkan berapa besar yang perlu diinvestasikan dalam bentuk. Pengembangan keistimewaan, kinerja, kesesuaian, ketahanan, keandalan, kemudahan perbaikan dan gaya. Bagi perusahaan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang mudah diproduksi dan didistribusikan. Untuk itu perusahaan perlu memahami lebar, panjang, kedalaman dan konsistensi bauran produk itu sendiri sehingga memiliki kekuatan bersaing dalam menghadapi segmen pasar masing masing dan mempertimbangkan kapasitas perusahaan dalam memproduksinya.1) Lebar bauran produk, mempertimbangkan banyaknya lini produk yang bisa dikembangkan. Contoh: selain memproduksi ricecooker, juga memproduksi elektroniklian mislnya ac, dan lemari es. Lebar bauran produk adalah 3 lini produk. Tuntutan pelanggan menjadi perhatian khusus bagi perusahaan, oleh karena itu perusahaan akan terus melakukan evaluasi dan pengembangan produk baru sejauh perubahan yang terjadi bisa diikuti oleh kemampuan perusahaan. Strategi produk yang lainpun dikembangkan yakni pada pengemasan dan pelabelan. Pengemasan mempertimbangkan: a. Konsep pengemasan b. Uji teknis kemasan c. Uji visual d. Uji distribusi e. Uji konsumen Pelabelan mempertimbangkan: a. Kemudahan untuk diidentifikasi b. Kemampuan bisa menjelaskan c. Kemampuan berpromosi untuk menarik minat pembeli Pertumbuan ekonomi dan perubahan gaya hidup tidak hanya terfokus pada produk tetapi juga jasa. Untuk merencanakan jasa dan pengembangannya diperlikan pertimbangan faktor pengelompokkan jasa. Jasa dapat diklasifikasikan berdasarkan ragam kriteria. a. Berdasarkan segmen pasar: jasa ditujukan pada konsumen akhir dan organisasional. b. Berdasarkan tingkat keberwujudan. Berdasarkan tingkat keterlibatan fisik dengan konsumen. c. Berdasarkan keterampilan penyedia jasa: profesional dan non profesionald. Berdasarkan tujuan organisasi jasa: profit servicese. Tingkat intensitas karyawan: tingkat keterlibatan karyawan terbagi equipment-based sservices dan people-based services. f. Tingkat kontak penyedia jasa dengan pelanggan: high services dan low contact services.Namun melalui pendekatan berdasarkan karakteristik perilaku konsumen jasa dapat dibagi 3 yakni: a. Usaha pembelian: seberapa besar usaha yang dicurahkan konsumen agar pembelian dapat terealisasi. b. Persepsi terhadap resiko: perasaan seseorang terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan sehubungan dengan pembelian yang ia lakukan baik resiko fungsional, fisik, financial, social, psikologis dan resiko waktu. c. Keterlibatan: mencerminkan tingkat kepentingan atau perhatian atas jasa yang dibeli oleh pelanggan yang bersangkutan. Berdarkan ketiga pendekatan perilaku maka klasifikasi jasa menjadi seperti klasifikasi produk konsumen yakni: a. Convenience services. Ditandai dengan karakter resiko rendah, usaha pembelian rendah dan keterlibatan sangat rendah. Contoh jasa jalan tol. b. Preference services. Ditandai dengan resiko rendah, usaha pembelian medium, keterlibatan rendah. Contoh jasa fotocopyc. Shopping services. Ditandai dengan resiko tinggi, usaha pembelian medium, dan keterlibatan tinggi. Contoh jasa salon kecantikan. d. Speciality services. Ditandai dengan resiko tinggi, usaha pembelian tinggi dan keterlibatan sangat tinggi. Contoh jasa entertainment konser.

Gambar karakteristik jasaOleh karena jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk berwujud maka dilakukan evaluasi atas jasa itu sendiri dengan mengukur gap yang terjadi. Gap analysis menekankan pada: a. Kesenjangan pengharapan konsumen dengan persepsi manajemen b. Kesenjangan spesifik mutu jasa c. Kesenjangan spesifik mutu jasa dengan pemberian jasa d. Kesenjangan penyerahan jasa dengan komunikasi eksternal e. Kesenjangan yang dinikmati konsumen yang diharapkan

C. Membandingkan Penetapan Harga Harga adalah suatu nilai yang harus dibayarkan oleh konsumen kepada produsen yang berfungsi untuk memperoleh barang dan jasa yang diinginkan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan harga digambarkan sebagai berikut:

Gambar: Faktor menetapkan harga1. Faktor-faktor Internal a. Tujuan pemasaran Sebelum menetapkan harga, perusahaan seharusnya menentukan strategisnya atas produk tersebut. b. Strategi Bauran Pemasaran Keputusan harga harus dihubungkan dengan keputusan rancangan produk, distribusi dan promosi untuk membentuk program pemasaran yang efektif.

c. Biaya Biaya menjadi dasar bagi harga yang dapat ditetapkan perusahaan terhadap produknya. Perusahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutupi semua biaya untuk produksi, distribusi dan penjualan produk dan memberikan laba yang wajar bagi usaha dan resikonua. Terdapat dua tipe bentuk biaya, yaitu: a. Biaya tetap Biaya yang tidak berubah pada tingkat produksi dan penjualan b. Biaya variabel Biaya yang berubah langsung sesuai dengan tingkat produksi biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel pada tingkat produksi tertentu. Pertimbangan Organisasi Manajemen harrus memutuskan siapa yang harus menetapkan harga di dalam organisasi tersebut. Perusahaan-perusahaan menangani penetapan harga dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil, harga sering kali ditetapkan oleh manajemen puncak dan bukan oleh departemen pemasaran ataupun penjualan. Dalam perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer-manajer divisi. Faktor-faktor eksternal Faktor eksternal yang berpengaruh yakni pasar dan permintaan baik konsumen maupun pembeli industri menyamakan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat dari memilikinya. Persaingan sempurnaSuatu pasar dimana ada banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan komoditas yang seragam semacam gandum, tembaga atau sekuritas keuangan. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna, yakni: 1. Jumlah dan pembeli banyak 2. Barang yang dijual sejenis, serupa, mirip satu sama lain3. Penjual bersifat pengambil harga (price taker) Persaingan tidak sempurna 1. Persaingan monopolistik Satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen atau penjual yang menghasilkan produk serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Ciri-ciri pasar monopolistik mirip dengan pasar persaingan sempurna antara lain: a. Banyak penjual atau produsen yang berdagang b. Posisi tawar konsumen kuat c. Barang yang diperjualbelikan terdiferensiasi2. Persaingan oligopolistik Suatu pasar dimana ada sedikit penjual yang semuanya sangat peka terhadap strategi penetapan harga dan pemasaran penjual lainnya. Pasar oligopoli adalah bentuk interaksi permintaan dan penawaran dimana terdapat penjual atau produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar. Ciri-ciri pasar oligopoli adalah: a. Terdapat produsen atau penjual yang menguasai pasar b. Perbedaan produk yang unggul merupakan kunci kesuksesan c. Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar atau hambatan lain yang cukup kuat. Pasar berdasarkan penawaran dan permintaan terbagi: a. Pasar monopoli: pasar konsumen dimana hanya terdiri satu produsen atau satu penjual saja. Penjual tersebut mungkin saja berupa monopoli pemerintah, perusahaan swasta dengan hak monopoli dari pemerintah, atau perusahaan swasta tanpa hak monopoli dari pemerintah. Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah : hanya ada satu penjual, harga dan jumlah kuantitas produk dikuasai oleh perusahaan monopoli, umumnya perusahaan monopoli dikuasai pemerintah, hambatan masuk pasar sangat tinggi karena ditentukan peraturan pemerintah, hanya ada satu jenis produk tanpa pilihan alternatif. b. Pasar monopsoni : Pasar konsumen dimana hanya terdiri satu pembeli yang membeli produk yang dihasilkan. Ciri pasar monopsoni adalah produsesn menentukan harga dan memiliki kekuatan penawaran. Faktor eksternal kedua yang berpengaruh adalah persaingan Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan adalah jumlah pesaing, pangsa pasar pesaing, lokasi pesaing, kekuatan keuangan pesaing, jumlah produk dan merk yang dijual pesaing. Faktor eksternal ketiga yakni faktor lingkungan lainnya Ketika menetapkan harga, perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam lingkungan eksternalnya. Keadaan ekonomi dapat memiliki dampak yang besar terhadap strategi penetapan harga perusahaan. Faktor-faktor ekonomi seperti booming atau resesi, inflasi dan tingkat bunga mempengaruhi keputusan penetapan harga karena dapat mempengaruhi baik biaya produksi maupun persepsi konsumen terhadap harga dan nilai produk. Selain itu perusahaan harus menetapkan harga yang memberikan keuntungan yang cukup pada penjual. Pemerintah juga merupakan pengaruh eksternal penting lainnya dalam keputusan penetapan harga. Metode penetapan harga dapat dipilih berdasarkan 3 C: permintaan pelanggan (customer demands schedule), fungsi biaya (cost, function), dan harga pesaing (competitors price). Penetapan harga terbagi atas: 1. Penetapan harga markup: menambahkan markup standar ke biaya produk. 2. Penetapan harga berdasarkan sasaran pengembalian 3. Penetapan harga berdasarkan nilai yang dipersepsikan pembeli Penetapan harga produk baru antara lain adalah: Skimming pricing yakni menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru. Penettapan skimming pricing berasumsi bahwa: 1. Pembeli tidak terlau sensitive terhadap harga 2. Perubahan biaya produksi lebih kecil daripada pendapatan Penetration pricing yakni menetapkan harga rendah pada tahap awal yang bertujuan untuk meraih pangsa pasar yang besar sekaligus menghalangi masuknya pesaing baru. 1. Pasar cukup peka terhadap harga 2. Produk memiliki daya tarik tertentu bagi konsumen Dalam menentukan penetration pricing digunakan bentuk harga sebagai berikut: 1. Restrained price yakni menetapkan harga tertentu karena pertimbangan tingkat inflasi. 2. Elimination yakni menetapkan harga untuk mengusir pesaing keluar dari pasar. 3. Promotion price yakni menetapkan harga rendah dengan kualitas sama untuk promosi produk. 4. Keep-out price yakni menetapkan harga pada tingkatan tertentu untuk mencegah pesaing memasuki pasar. Strategi harga fleksibilitas Strategi harga fleksibilitas yakni strategi dengan satu harga atau harga bermacam-macan tergantung fleksibilitasnya. Harga fleksibel biasanya dikarenakan karena lokasi geografisnya, waktu pengiriman dan kompleksitas produk. Strategi Bundling-Pricing/Iceberg Pricing Strategi Bundling-Pricing/Iceberg Pricing yakni memasukkan marjin ekstra dalam harga untuk menutup jasa pendukung. Strategi ini memiliki tujuan antara lain: 1. Mendapat jaminan aktiva dipelihara sehingga dapat dijual kembali 2. Menghasilkan pendapatan ekstra guna menutup biaya Strategi Kepemimpinan Harga Yakni menetapkan harga yang selalu diikuti oleh perusahaan pesaing. Manfaat kepemimpinan harga yakni mencegah perang harga, menjaga kestabilan harga dan mempertahankan pangsa pasar.

D. Distribusi (Place) Distribusi adalah proses kegiatan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen. Produsen memproduksi barang dalam jumlah relatif agak besar, yang harus dibagi-bagi dalam jumlah kecil untuk disampaikan kepada konsumen. Untuk itu produsen memerlukan adanya pedagang perantara atau distributor untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Adanya distribusi membuktikan bahwa didalam perusahaan terdapat sistem yakni sistem yang menggerakkan produk dari produsesn ke konsumen. Proodusen memerlukan saluran pemasaran karena tiga sebab berikut: 1. Saluran menjaga aspek-aspek transaksi pemasaran, termasuk penjualan, pembiayaan dan pengambilan resiko yang berkaitan dengan penyimpanan produk dalam mengantisipasi penjualan yang akan datang. 2. Saluran memerlukan fungsi logistikal pemindahan barang dari titik produksi ke titik pembelian atau konsumsi. 3. Saluran pemasaran membantu produsen mempromosikan barang dan jasa distribusi adalah suatu sistem yang aktifitasnya ditujukan untuk menggerakkan produk dari produsen ke konsumen. Kebanyakan produsen menggunakan perantara untuk menyalurkan produk mereka ke pasar karena pemasaran memberikan beberapa keuntungan seperti: 1. Banyak produsen yang kekurangan sumber daya financial bila menjalankan pemasaran langsung. 2. Pemasaran langsung membutuhkan banyak produsen yang menjadi perantara untuk produk pelengkap dari produsen lain agar tercapai penghematan distribusi masal. Penggunaan perantara sebagian besar karena keunggulan efisiensi mereka dalam membuat barang tersedia secara luas dan mudah diperoleh pasar sasaran. Saluran distribusi sebagai bagian dari bauran pemasaran memiliki berbagai fungsi yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam rangka menyalurkan produksnya secara efektif dan efisien agar dapat dinikmati oleh konsumen yang membutuhkan, maka philip kotler menjabarkan fungsi saluran distribusi adalah sebagai berikut: 1. Informasi 2. Promosi 3. Kontak 4. Mencocokkan 5. Negosiasi 6. Distribusi fisik 7. Penandaan 8. Pengambilan resiko Jika para produsen sendiri yang melakukan fungsi-fungsi ini, maka biaya mereka akan meningkat dan harganya sudah tentu lebih tinggi. Pada saat yang bersamaan, ketika sebagian dari fungsi ini dipindahkan kepada para perantara biaya produsen dan harga mungkin dapat lebih murah, namun para perantara harus menetapkan harga lebih tinggi untuk dapat menutup biaya untuk menjalankan tugas mereka. Saluran distribusi untuk barang-barang konsumsi: 1. Saluran distribusi nol tingkat (Zero Level Distribution) Produsen Pelanggan Saluran nol tingkat juga sering disebut saluran pemasaran langsung yang terdiri atas produsen yang langsung menjual kepada pelanggan akhir. 2. Saluran distribusi satu tingkat (one level channel)Produsen Pengecer Pelanggan Saluran ini berisi satu perantara penjualan, seperti pengecer. Setiap perusahaan yang menggunakan perantara pemasaran harus menentukan rencana atas cakupan pasar, atau tingkatan atas distribusi produk diantara toko pengecer. Perusahaan mencoba memilih tingkat cakupan pasar kemudian mereka dapat melayani pelanggan dengan kemudahan akses pada produk mereka, tetapi mereka masih perlu memastikan bahwa toko pengecer mereka sanggup menjual produk mereka. Cakupan pasar dapat diklasifikasikan sebagai distribusi intensif, distribusi selektif atau distribusi eksklusif. BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan penjelasan diatas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:1. Dalam melakukan kegiatan pemasaran atau marketing, sebelum seorang wirausaha terjun ke lapangan maka terlebih dahulu seorang wirausaha tersebut menyusun rencana pemasaran (marketing plan) sebagai langkah utama yang akan menuntunnya dalam proses pemasaran tersebut.2. Seorang wirausahawan perlu melakukan konsep pemasaran dengan menentukan konsep mana yang akan di gunakan, ada lima konsep pemasaran pada umunya yaitu: Konsep Produksi (Production Consept), Konsep Produk (Product Consept), Konsep Penjualan (Selling Cosept), Konsep Pasar (Marketing Consept), dan Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (Sosial Concept) Responsibility. Selain itu pula seorang wirausaha perlu memahai tiga komponen konsep pemasaran yaitu customer needs and wants, organizationally integrated marketing strategi, and goals (Bygrave 1994:68)3. Ketika seorang wirausahawan sudah menguasai konsep pemasaran maka setelah itu ia harus bisa meramu strategi pemasarannya sendiri terlebih lagi itu adalah stragi inti.4. Seorang wirausaha juga perlu memperhatikan beberapa aspek dalam pemasaran baik jenis maupun metode pemasaran seperti salah satunya yaitu market budget (anggaran pemasaran).DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2008. Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta