makalah asma

21
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Asma pada anak-anak atau orang dewasa biasanya ditandai dengan serangan sesak napas yang disebut juga bengek, saat penderita kecapaian atau mungkin sedang istirahat, dan serangannya bisa ringan atau berat. Ada beberapa pecetus terjadinya asma, seperti hewan, asap, atau serbuk sari. (Ayres, 2003) Ada yang mengira asma hanya terjadi pada anak- anak, dan ada menganggap asma dapat menyerang manusia pada usia berapa saja. Ada yang menganggapnya sebagai gangguan yang muncul sekali- kali dan hanya memerlukan perawatan sekedarnya, dan ada pula yang menganggapnya sebagai masalah yang menetap, perlu diperhatikan dan membutuhkan perawatan terus menerus. (Ayres, 2003) Kata asma digunakan sebagai istilah untuk keadaan sesak napas akibat penyempitan pada pipa bronkial (pembuluh tenggorokan). Banyak faktor yang berperan dalam mencetuskan asma dan beberapa di antaranya menyebabkan serangan asma. Sebagai tambahan, faktor ini sangat bervariasi pada tiap orang. (Ayres, 2003) 1

Upload: agus-budi-setiadi

Post on 02-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asma pada anak-anak atau orang dewasa biasanya ditandai dengan serangan sesak napas yang disebut juga bengek, saat penderita kecapaian atau mungkin sedang istirahat, dan serangannya bisa ringan atau berat. Ada beberapa pecetus terjadinya asma, seperti hewan, asap, atau serbuk sari. (Ayres, 2003)Ada yang mengira asma hanya terjadi pada anak-anak, dan ada menganggap asma dapat menyerang manusia pada usia berapa saja. Ada yang menganggapnya sebagai gangguan yang muncul sekali-kali dan hanya memerlukan perawatan sekedarnya, dan ada pula yang menganggapnya sebagai masalah yang menetap, perlu diperhatikan dan membutuhkan perawatan terus menerus. (Ayres, 2003)Kata asma digunakan sebagai istilah untuk keadaan sesak napas akibat penyempitan pada pipa bronkial (pembuluh tenggorokan). Banyak faktor yang berperan dalam mencetuskan asma dan beberapa di antaranya menyebabkan serangan asma. Sebagai tambahan, faktor ini sangat bervariasi pada tiap orang. (Ayres, 2003)Pada tenaga kesehatan, khususnya perawat, perlu adanya pemberan asuhan keperawatan gadar dan kritis yang baik pada pasien asma. (Ayres, 2003)Untuk itu dalam makalah ini kami akan memaparkan tentang askep gadar dan kritis pada pasien asma.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat yaitu tentang askep gadar dan kritis pada pasien asma agar mahasiswa/i dapat memberikan asuhan keperawatan dawat darurat yang tepat dan benar pada pasien asma.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui tentang askep gadar dan kritis pada pasien asma yang meliputi :

a. Definisi Asma

b. Faktor Pemicu Asma

c. Gejala Umum Asma

d. Obat-Obat untuk Asma

e. Perawatan Pasien Asma Bronchial

f. Diagnosa yang Muncul pada Asma

g. Intervensi pada Asma

h. Keperawatan Gawat Darurat Asma

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Asma adalah suatu kondisi dimana jalan udara dalam paru-paru meradang hingga lebih sensitive terhadap factor khusus (pemicu) yang menyebabkan jalan udara menyempit hingga aliran udara berkurang dan mengakibatkan sesak napas dan bunyi napas mengikik. Yang mana asma sangat berbeda antara setiap orang sehingga penangannya pun juga berbeda. Tergantung dari factor pencetusnya. Pada dasarnya ada tiga proses yang mengarah pada penyempitan jalan napas dan sesak napas mengikik diantaranya : 1. Lapisan tenganjalan udaramem bengkak2. Kelenjer lender menghasilkan lebih banyak sekresi (dahak yang harus dibatukkan untuk membersihkan jalan napas)3. Otot halus berkontraksi akibat pelepasan bahan-bahan dari sel yang meradang.Selama asma, dinding otot jalan napas berkontraksi hingga diameter bagian dalamnya menyempit. Meningkatnya pengeluaran lendir dan peradangan dibagian dalam jalan napas mengakibatkan jalan napas menjadi sempit lagi. B. Faktor Pemicu Asma menurut Ayres (2003)1. OlahragaOlahraga merupakan pemicu paling utama, khususnya pada anak-anak. Dan sering menjadi salah satu penyebab dari timbulnya asma. Masalahnya adalah napas yang terengah-engah sehabis mengeluarkan banyak tenaga sering dianggap sebagai kurang bugarnya tubuh danbukannya asma. Akibatnya, banyak anak lelaki remaja merasa tidak cukup bugar untuk bermain. 2. Allergen

Serbuk sari merupakan pemicu yang mudah dikenali, tetapi hewan terutama kucing dan kuda juga berpotensi mencetuskan asma. Terpapar allergen dalam waktu lama juga dapat menyebabkan gejala yang lebih menetap.

3. Asap, debudan bau yang menyengat

Asap rokok merupakan pemicu yang ampuh bagi banyak penderita asma,sebagaimana debu,karena pada dasarnya debu dapat menyebabkan iritasi. Bau menyengat seperti lotion juga dapat menjadi pemicu terhadap timbulnya asma pada seseorang.

4. pilek dan virus

infeksi virus merupakan pemicu asma paling umum pada semua kelompok usia. Antibiotic hanya efektif untuk mengobati infeksi bakteri yang sangat jarang terjadi pada asma. 5. Emosi dan stress

6. Cuaca dan polusi

cuaca juga sangat berpengaruh terhadap timbulnya penyakit asma. Kemudian polusi udara juga merupakan factor yang berpengaruh terhadap asma. C. Gejala Umum AsmaMenurut Ayres (2003)1. Napas mengikikDengan atau tanpa sesak napas, napas yang mengikik dapat muncul bila ada pemicu karena sebab lain. 2. Sesak napas

3. Batuk

Batuk dengan lendir atau batuk kering juga merupakan pertanda asma.

4. Sesak dada

Gejala asma dengan gangguan jantung pada orang yang lebih tua.D. PatofisiologiAsma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkiolus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkiolus terhadap benda benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibodi Ig E abnormal dalam jumlah besar dan antibody ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan anti gen spesifikasinya. Pada asma,anti bodi ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan bronkeolus dan bronkus kecil. Bila seseorang menghirup allergen maka anti bodi Ig E orang tersebut meningkat, allergen bereaksi dengan antibody yang telah melekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat diantaranya histamine, zat anafifilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), factor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin. Efek gabungan dari semua factor factor ini akan menghasilkan adema local pada dinding bronkiolus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkiolus dan spame otot polos bronkiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat.

Pada asma , diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi dari pada selama inspirasi Karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi.Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi.Hal ini menyebabkan dipsnea.Kapasitas residu fungsional dan volume residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru.Hal ini bisamenyebabkan barrel chest. (Arita,2009)E. Pathway

F. Obat-Obat untuk Asma1. Obat pelega sesak napasCara kerja obat ini dengan mengendurkan otot dalam dinding jalan napas, sehingga jalan napas terbuka danudara dapat keluar masuk dengan lebih mudah. Obat ini disebut dengan bronkodilator dan digunakan dengan cara dihirup. (Ayres, 2003)2. Obat pencegahanCara kerja obat ini adalah dengan mengurangi peradangan pada jalan napas dan meredakan iritasi. Yang mana obat ini harus digunakan secara tetap, biasanya dua kali sehari. Tiga jenis obat pencegah asma menurut Ayres :a. Steroid hirup b. Cromoglycate (intal)Natrium kromoglikat 5 mg.Indikasi : pengobatan asma bronkial, termasuk pencegahan Exercise Induced Asthma.Kontra indikasi : hipersensitif.Efek samping : dapat terjaid irirtasi ringan tenggorokan, mual, batuk, dan bronkospasma sementara.Dosis : dewasa dana anak : dosis awal sehari 4 x 2 inhalansi (semprot); dosis pemeliharaan, sehari 4 1 inhalansi; dosis tunggal, 2 inhalansi yang diberikan 10 menit sebelum latihan dapat mencegah bronkospasma. Pada lansia : dosis anjuran sama dengan dosis dewasa. Terapi kombinasi dengan steroid : memungkinkan untuk mengurangi atau menghentikan p-penggunaan steroid di bawah pengawasan dokter; dianjurkan penurunan dosis steroid sebesar 10% per minggu. Terapi kombinasi dengan brobkodilator : dianjurkan pemberian bronkodialtor terlebih dahulu.Kemasan : dus 1 kanister 112 kali inhalansi + 1 plastik mouth Rp. 75.130,- (ISO, 2012)c. Nedocromil (tilade)Natrium nedokromil 2 mg/inhalasi (aerosol) Indikasi : pengobatan asma bronkial derajat ringan sampai sedang.Kontra indikasi : hipersensitif.Efek samping : pusing dan mual, batuk dan bronkospasma.Perhatian : tidak dianjurkan saat serangan bronkospasma akut, sebaiknya tidak diberikan pada masa kehamilan terutama selama trisemester pertama, ibu menyusui.Dosis : dewasa dan anak di atas 12 tahun, sehari 2-4 x x 2 inhalasi (semprot); dosis awal, sehari 4 x2 inhalasi, dosis pemeliharaan, sehari 2 x 2 inhalansi, dosis tunggal, 2 inhalansi (4 mg) yang diberikan beberapa menit sebelum melakukan latihan, terpapar terhadap udara dingin, polutan dan alergen lainnya,dapat mencegah bronkospasama. Pada lansia : dosis dianjurkan sama dengan dosis dewasa.Kemasan : dus 1 kanister 112 kali inhalansi + platik mouth piece Rp. 64.130,- (ISO, 2012)3. Pengobatan daruratBila terjadi serangan asma akut ada dua cara pengobatan yang dapat dilakukan : obat pelegasesak napas dosis tinggi dan obat anti radang dosis tinggi. a. Obat pelega sesak napas diantaranya :1) SalbotamolSalbutamol sulfat setara salbutamol 2 mg dan 4 mg per tab. Dan 2 mg/ 5 ml sirup.Indikasi : kejang bronkus pada semua asma bronkial, bronkitis kronis dan emfisema.Kontra Indikasi : hipersensitif, gangguan kardiovaskuler, hipertiroid. Sebaiknya dihindari pada kehamilan trisemester pertama. Hati-hati penggunaaan pada anak kurang dari dua tahun.Efek samping : pada pemakaian dosisi besar kadang ditemukan terjadi tremor, palpitasi, kejang otot, takikardi, sakit kepala dan ketegangan.Dosis : dewasa > 12 tahun 2-4 mg sehari 3-4 x atau 1-2 sendok (5-10 ml) sehari 3-4 x. Anak : 2-6 tahun 1-2 mg sehari 3-4 x atau - 1 sendok (0,25-5 ml) seahari 3-4 x. 6-12 tahun 2 mg sehari 3-4 x atau 1 sendok (5 ml) sehari 3-4 x.Kemasan : dus 10x 10 tab 2 & 4 mg. Botol 100 ml. (ISO, 2012)a) Ventolin

b) Salbulin

c) Salamol

2) Serbutaline (Bricanly)

3) Fenoterol (Berotec)Fenoterol HBr 0,2 mg / dosis terukur obat semprot (metered aerosol) Indikasi : asma bronchial, bronkitis obstruktif, emfisema, asma disebabkan suatu gerakan olah raga dan kelainan bronkupulmonari.Kontra indikasi : tirotoksikosis, stenosis subvalvular, aortik, takiaritmia.Efek samping : mulut kering dan kelainan ventrikel.Dosis : dewasa dan anak di atas 6 tahun, sehari 3x 1-2 sedot/dosis tunggal.kemasan : 100/10 ml MDI Rp. 88.990,-; 200/10 ml MDI Rp. 96.580,-; (ISO, 2012)

4) Efomoterol (Foradil oxis)

2. Obat pencegaha. BeclomethasonBeklometason dipropionat 200 mg/dosis, laktosa monohidrat secukupnya.Indikasi : asma yang tidak terkontrol hanya dengan bronkodilator, tidak terkontrol dengan natrium kromoglikolat sebagai tambahan bronkodilator, asma bergantung kortikosteroid sistemik atau hormon adrenokortikotropik (ATCH).Kontra indikasi : hipersensitif.Efek samping : penekanan fungsi adrenal dilaporkan terjadi pada orang dewasa yang menerima lebih dari 1500 mg sehari, pada beberapa pasien terjadi infeksi mulut kandidiasis pada mulut dan tenggororkan, sreak, batuk luka pada tenggorokan, juga dilaporkan.Kemasan : easyhaler 200 mg/dosis, serbuk inhalasi 200 dosis. Kemasan starter : 1 perangkat inhalasi dalam dus dan 1 tutup pelindung. Kemasan user : 1 perangkat inhaler dalam dos. (ISO, 2012)

a) Seri becodine

b) Seri beclazon

c) Seri filair

b. Budesonide (Pulmicort)Budesonid 0,25 mg; 0,50 mg/ml.Indikasi : asma bronkus.Kontra indikasi : hioersensitif terhadap tiap bahan kandung. Dosis : dewasa : sehari 2x, 0,5-1 mg, anak usia 3 bulan-12 tahun : sehari 2x 0,25-0,50 mg.Kemasan : dus 2x5 respules 0,25 mg/ml 2 ml Rp. 116.828,-; 2x5 respules 0,50 mg/ml 2 ml Rp. 162.720,-; (ISO, 2012)

c. Nedocromil (Tilade)Natrium nedokromil 2 mg/inhalasi (aerosol) Indikasi : pengobatan asma bronkial derajat ringan sampai sedang.Kontra indikasi : hipersensitif.Efek samping : pusing dan mual, batuk dan bronkospasma.Perhatian : tidak dianjurkan saat serangan bronkospasma akut, sebaiknya tidak diberikan pada masa kehamilan terutama selama trisemester pertama, ibu menyusui.Dosis : dewasa dan anak di atas 12 tahun, sehari 2-4 x x 2 inhalasi (semprot); dosis awal, sehari 4 x2 inhalasi, dosis pemeliharaan, sehari 2 x 2 inhalansi, dosis tunggal, 2 inhalansi (4 mg) yang diberikan beberapa menit sebelum melakukan latihan, terpapar terhadap udara dingin, polutan dan alergen lainnya,dapat mencegah bronkospasama. Pada lansia : dosis dianjurkan sama dengan dosis dewasa.Kemasan : dus 1 kanister 112 kali inhalansi + platik mouth piece Rp. 64.130,- (ISO, 2012)G. Keperawatan Gawat Darurat Asma1. Pengkajian klinis Keluhan :a. Sesak nafas tiba-tiba, biasanya ada faktor pencetusb. Terjadi kesulitan ekspirasi / ekspirasi diperpanjangc. Batuk dengan sekret lengketd. Berkeringat dingine. Terdengar suara mengi / wheezing kerf. Terjadi berulang, setiap ada pencetg. Sering ada faktor genetik/familier(Anas,2008)2. AIRWAYPengkajian:Pada pasien dengan status asmatikus ditemukan adanya penumpukan sputum pada jalan nafas. Hal ini menyebabkan penyumbatan jalan napas sehingga status asmatikus ini memperlihatkan kondisi pasien yang sesak karena kebutuhan akan oksigen semakin sedikit yang dapat diperoleh. Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d penumpukan sputumIntervensi :a. Amankan pasien ke tempat yang aman lokasi yang luas memungkinkan sirkulasi udara yang lebih banyak untuk pasienb. Kaji tingkat kesadaran pasien dengan melihat, mendengar, dan merasakan dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadaran pasienc. Segera minta pertolongan bantuan segera dari rumah sakit memungkinkan pertolongan yang lebih intensifd. Auskultasi bunyi napas dengan mendekatkan telinga ke mulut pasien mengetahui tingkat pernapasan pasien dan mengetahui adanya penumpukan secrete. Berikan teknik membuka jalan napas dengan cara memiringkan pasien setengah telungkup dan membuka mulutnya memudahkan untuk mengeluarkan sputum pada jalan napas

3. BREATHINGPengkajian :Adanya sumbatan pada jalan napas pasien menyebabkan bertambahnya usaha napas pasien untuk memperoleh oksigen yang diperlukan oleh tubuh. Namun pada status asmatikus pasien mengalami nafas lemah hingga adanya henti napas. Sehingga ini memungkinkan bahwa usaha ventilasi pasien tidak efektif. Disamping itu adanya bising mengi dan sesak napas berat sehingga pasien tidak mampu menyelesaikan satu kalimat dengan sekali napas, atau kesulitan dalam bergerak. Pada pengkajian ini dapat diperoleh frekuensi napas lebih dari 25 x / menit. Pantau adanya mengi.Diagnose keperawatanKetidakefektifan pola napas b/d penurunan kemampuan bernapas.Intervensi :

a. Kaji usaha dan frekuensi napas pasien dan mengetahui tingkat usaha napas pasienb. Auskultasi bunyi napas dengan mendekatkan telinga pada hidung pasien serta pipi ke mulut pasienc. R/ mengetahui masih adanya usaha napas pasiend. Pantau ekspansi dada pasiene. R/ mengetahui masih adanya pengembangan dada pasien4. CIRCULATIONPengkajian :Pada kasus status asmatikus ini adanya usaha yang kuat untuk memperoleh oksgien maka jantung berkontraksi kuat untuk memenuhi kebutuhan tersebut hal ini ditandai dengan adanya peningkatan denyut nadi lebih dari 110 x/menit. Terjadi pula penurunan tekanan darah sistolik pada waktu inspirasi, arus puncak ekspirasi ( APE ) kurang dari 50 % nilai dugaan atau nilai tertinggi yang pernah dicapai atau kurang dari 120 lt/menit. Adanya kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan sianosis yang dikaji pada tahap circulation ini.Diagnosa Keperawatan :

Perubahan perfusi jaringan perifer b/d kekurangan oksigenIntervensi :a. pantau tanda tanda vital ( nadi, warna kulit ) dengan menyentuh nadi jugularisb. R/ mengetahui masih adanya denyut nadi yang teraba5. DISABILITYPengkajian :

Pada tahap pengkajian ini diperoleh hasil bahwa pasien dengan status asmatikus mengalami penurunan kesadaran. Disamping itu pasien yang masih dapat berespon hanya dapat mengeluarkan kalimat yang terbata bata dan tidak mampu menyelesaikan satu kalimat akibat usaha napas yang dilakukannya sehingga dapat menimbulkan kelelahan . Namun pada penurunan kesadaran semua motorik sensorik pasien unrespon.

6. EXPOSUREPengkajian :Setelah tindakan pemantauan airway, breathing, circulation, disability, dan exposure dilakukan, maka tindakan selanjutnya yakni transportasi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan yang lebih intesif.BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

Asma adalah suatu kondisi dimana jalan udara dalam paru-paru meradang hingga lebih sensitive terhadap factor khusus (pemicu) yang menyebabkan jalan udara menyempit hingga aliran udara berkurang dan mengakibatkan sesak napas dan bunyi napas mengikik. Faktor Pemicu Asma : Olahraga, Allergen, Asap, debu dan bau yang menyengat, pilek dan virus, Emosi dan stress, Cuaca dan polusi. Gejala umum asma : Napas mengikik, Sesak napas, Batuk, Sesak dada. Obat-obat asma : Obat pelega sesak napas, Obat pencegahan, Pengobatan darurat. Intervensi : Airway Management, Energy Management & Anxiety Reduction. KGD : Pengkajian Klinis, dan ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure).B. SARAN

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun pembahasan untuk itu kami mengharapkan masukan dari pembaca.

Dengan selesainya makalah ini pembaca dapat memahami tentang askep KGD asma sehingga tenaga kesehatan, perawat pada khususnya dapat memberikan asuhan keperawatan gawat darurat pasien asma yang tepat dan benar.5