makalah asidimetri

17
1 Tugas Kimia Analitik “Acidimetri” Hasanah Anggi Diah Eldina . B Prima . O

Upload: hasanah

Post on 28-Dec-2015

1.552 views

Category:

Documents


149 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH ASIDIMETRI

1

Tugas Kimia Analitik

“Acidimetri”

Anggi Diah

Hasanah

Eldina . B

Prima . O

Page 2: MAKALAH ASIDIMETRI

2

Kata Pengantar

Puji syukur penyusun haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan

karunia-Nya penyusun dapat menyelesaiakan makalah kimia farmasi ini.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada ibu Aldehita selaku dosen mata

kuliah Kimia Analitik yang telah membimbing dalam penyelasaian makalah ini.

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas matakuliah Kimia Analitik.

Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga

makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Batam, 27 Juni 2013

Penyusun

Page 3: MAKALAH ASIDIMETRI

3

Daftar Isi

Kata pengantar……………………………………………………………………….2

Daftar isi………………………………………………………………………………3

Bab 1 : Pendahuluan

Latar Belakang……………………………………………………….4

Rumusan Masalah……………………………………………………4

Batasan Masalah……………………………………………………..4

Tujuan………………………………………………………………..4

Manfaat………………………………………………………………5

Bab 2 : Isi

Analisis titrimetri…………………………………………………….5

Syarat-syarat analisis titrimetri……………………………………..6

Asidimetri…………………………………………………………….6

Prinsip asidimetri…………………………………………………….8

Prosedur analisis asidimetri…………………………………………8

Bab 3 : Penutup

Kesimpulan…………………………………………………………..11

Saran………………………………………………………………….11

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….12

Page 4: MAKALAH ASIDIMETRI

4

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam analisis kimia, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk

menentukan kadar senyawa yang terkandung dalam suatu bahan. Salah satu cara yang

dapat digunakan adalah dengan proses titrasi

Analisis titrimetri atau analisis volumetric adalah analisis kuantitatif dengan

mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui

konsentrasinya secara teliti, dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar

tersebut berlangsung secara kuantitatif.

Dalam titrasi itu sendiri ada bermacam-macam cara yang sering digunakan, salah

satunya adalah asidimetri. Berdasarkan reaksi yang terlibat, asidimetri termasuk ke dalam

titrasi asam-basa yang menggunakan larutan baku berupa asam. Asidimetri melibatkan

titrasi basa bebas atau basa yang terbentuk karena hidrolisis garam yang berasal dari

asam lemah dengan suatu asam standar.

Dalam percobaan dalam laboratorium kita sering dipertemukan dengan yang

disebut titrasi, sehingga penting bagi kita untuk memahami dasar teori dan prosedur kerja

titrasi tersebut, terlebih lagi titrasi asidimetri.

2. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Pengertian analisis titrimetri

2) Syarat analisis titrimetri

3) Teori dasar asidimetri

4) Prinsip asidimetri

5) Prosedur titrasi asidimetri

3. BATASAN MASALAH

Batasan masalah dalam makalah ini adalah analisis titrimetri asidimetri.

4. TUJUAN

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :

1) Mendeskripsikan pengertian analisis titrimetri

Page 5: MAKALAH ASIDIMETRI

5

2) Mendeskripsikan syarat analisis titrimetri

3) Mendeskripsikanteori dasar asidimetri

4) Mendeskripsikanprinsip asidimetri

5) Mendeskripsikan prosedur titrasi asidimetri

5. MANFAAT

Melalui makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui apa itu analisis

titrimetri dan syaratnya secara umum, serta mengetahui landasan teori serta prosedur

titrasi asidimetri.

BAB II

ISI

1. ANALISIS TITRIMETRI

Analisa titrimetri atau analisa volumetrik adalah analisis kuantitatif dengan

mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui

konsentrasinya secara teliti, dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar

tersebut berlangsung secara kuantitatif.

Larutan baku (standar) adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara

teliti, dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N (normalitas) atau M

(molaritas).

Indikator adalah zat yang ditambahkan untuk menunjukkan titik akhir titrasi telah

di capai. Umumnya indicator yang digunakan adalah indicator azo dengan warna yang

spesifik pada berbagai perubahan pH.

Titik Ekuivalen adalah titik dimana terjadi kesetaraan reaksi secara stokiometri

antara zat yang dianalisis dan larutan standar.

Titik akhir titrasi adalah titik dimana terjadi perubahan warna pada indicator yang

menunjukkan titik ekuivalen reaksi antara zat yyang dianalisis dan larutan standar.

Pada umumnya, titik ekuivalen lebih dahulu dicapai lalu diteruskan dengan titik

akhir titrasi. Ketelitian dalam penentuan titik akhir titrasi sangat mempengaruhi hasil

analisis pada suatu senyawa. Pada kebanyakan titrasi titik ekuivalen ini tidak dapat

diamati, karena itu perlu bantuan senyawa lain yang dapat menunjukkan saat titrasi harus

dihentikan. Senyawa ini dinamakan indikator.

Page 6: MAKALAH ASIDIMETRI

6

2. SYARAT-SYARAT ANALISIS TITRIMETRI

Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis volumetrik

adalah sebagai berikut :

1) Reaksinya harus berlangsung sangat cepat.

2) Reaksinya harus sederhana serta dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi yang

kuantitatif/stokiometrik.

3) Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen tercapai, baik secara

kimia maupun secara fisika.

4) Harus ada indikator jika reaksi tidak menunjukkan perubahan kimia atau fisika.

Indikator potensiometrik dapat pula digunakan.

Alat-alat yang digunakan pada analisa titrimetri ini adalah sebagai berikut :

1) Alat pengukur volume kuantitatif seperti buret, labu tentukur, dan pipet volume

yang telah di kalibrasi.

2) Larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti atau baku primer

dan sekunder dengan kemurnian tinggi.

3) Indikator atau alat lain yang dapat menunjukkan titik akhir titrasi telah di capai.

3. ASIDIMETRI

Asidimetri merupakan salah satu metode kimia analisa kuantitatiF yang

didasarkan pada prinsip titrasi asam-basa, yaitu titrasi yang menyangkut reaksi dengan

asam atau basa, diantaranya asam kuat dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah,

asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan garam dari asam lemah, dan basa kuat

dengan garam dari basa lemah.Asidimetri berfungsi untuk menentukan kadar basa dalam

suatu larutan secara analisa volumetri. Asidimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi

antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa

untuk menghasilkan air yang bersifat netral.

H+ + OH- → H2O

Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-

senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam, Untuk menetapkan titik

akhir pada proses netralisasi ini digunakan indikator. Menurut W. Ostwald, indikator

adalah suatu senyawa organik kompleks dalam bentuk asam atau dalam bentuk basa yang

Page 7: MAKALAH ASIDIMETRI

7

mampu berada dalam keadaan dua macam bentuk warna yang berbeda dan dapat saling

berubah warna dari bentuk satu ke bentuk yang lain ada konsentrasi H+ tertentu atau pada

pH tertentu.

Jalannya proses titrasi netralisasi dapat diikuti dengan melihat perubahan pH

larutan selama titrasi, yang terpenting adalah perubahan pH pada saat dan di sekitar titik

ekuivalen karena hal ini berhubungan erat dengan pemilihan indikator agar kesalahan

titrasi sekecil-kecilnya. Larutan asam bila direaksikan dengan larutan basa akan

menghasilkan garam dan air. Sifat asam dan sifat basa akan hilang dengan terbentuknya

zat baru yang disebut garam yang memiliki sifat berbeda dengan sifat zat asalnya. Karena

hasil reaksinya adalah air yang memiliki sifat netral yang artinya jumlah ion H+ sama

dengan jumlah ion OH-maka reaksi itu disebut dengan reaksi netralisasi atau penetralan.

Pada reaksi penetralan, jumlah asam harus ekivalen dengan jumlah basa. Untuk itu perlu

ditentukan titik ekivalen reaksi. Titik ekivalen adalah keadaan dimana jumlah mol asam

tepat habis bereaksi dengan jumlah mol basa. Untuk menentukan titik ekivalen pada

reaksi asam-basa dapat digunakan indikator asam-basa. Ketepatan pemilihan indikator

merupakan syarat keberhasilan dalam menentukan titik ekivalen. Pemilihan indikator

didasarkan atas pH larutan hasil reaksi atau garam yang terjadi pada saat titik ekivalen.

Salah satu kegunaan reaksi netralisasi adalah untuk menentukan konsentrasi asam

atau basa yang tidak diketahui. Penentuan konsentrasi ini dilakukan dengan titrasi asam-

basa. Titrasi adalah cara penentuan konsentrasi suatu larutan dengan volume tertentu

dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Bila titrasi

menyangkut titrasi asam-basa maka disebut dengan titrasi asidi-alkalimetri.

Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan

warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indikator diusahakan sesedikit mungkin dan

umumnya adalah dua hingga tiga tetes. Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka

titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik ekivalen, hal ini dapat dilakukan

dengan memilih indiator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.

Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indiator disebut

sebagai titik akhir titrasi.

Page 8: MAKALAH ASIDIMETRI

8

Bila suatu asam dan suatu basa yang masing-masing dalam kuantitas yang

ekuivalen secara kimiawi, dicampur akan dihasilkan suatu reaksi penetralan, yang

menghasilkan suatu larutan garam dalam air. Larutan ini akan benar-benar netral jika

asam dan basa itu sama kuat ; kalau tidak, akan diperoleh larutan asam lemah atau basa

lemah. Konsentrasi suatu larutan basa yang tidak diketahui dapat ditentukan dengan

titrasi dengan larutan yang konsentrasinya diketahui.

4. PRINSIP ASIDIMETRI

Titrasi asidimetri melibatkan basa sebagai titer dan asam sebagai titrant. Titrasi ini

berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan basa ditentukan dengan menggunakan

larutan asa.

Titran ditambahkan ke titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan

ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini

disebut sebagai “titik ekuivalen”.

Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita

mencatat volume titran yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan

menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titer dapat diketahui.

Studi kuantitatif mengenai reaksi penetralan asam-basa paling nyaman apabila

dilakukan dengan mengunakan prosedur yang disebut titrasi. dalam percobaan titrasi,

suatu larutan yang konsentrasinya diketahui secara pasti, disebut dengan larutan standar

(standard solution),ditambahkan secara bertahap ke larutan yang lain konsentrasinya

tidak diketahui, sampai reaksi kimia antara kedua larutan tersebut berlangsung sampai

sempurna jika kita mengetahui volume larutan standar dan larutan tidak diketahui yang

digunakan dalam titrasi,maka kita dapat menghitung konsentrasi larutan tidak diketahui

itu.

Titrasi asam basa melibatkan reaksi netralisasi dimana asam akan bereaksi dengan

basa dalam jumlah yang ekuivalen. Titran yang dipakai dalam titrasi asam basa selalu

asam kuat atau basa kuat. Titik akhir titrasi mudah diketahui dengan membuat kurva

titrasi yaitu plot antara pH larutan sebagai fungsi dari volume titran yang ditambahkan.

5. PROSEDUR TITRASI ASIDIMETRI

Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret.

Lalu zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).

Page 9: MAKALAH ASIDIMETRI

9

Erlenmeyer ini ditempatkan tepat dibawah buret yang berisi titran. Sebelum melakukan

titrasi tambahkan 1 ml indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien.

Gunakan alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah

ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat

unutk memperjelas pada saat melihat titik akhir titrasi karena warnanya yang putih

kontras.

Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai

larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir

titrasi. Hentikan titrasi, lalu catat volume titran yang terpakai. Lakukan pengulangan

titrasi sampai tiga kali. Hitung rata-rata volume titran yang digunakan lalu hitung

konsentrasi tiiter dengan menggunakan persamaan berikut :

V1 . N1 = V2 . N2

Sebelum melakukan titrasi, biasanya suatu larutan akan distandarkan terlebih

dahulu,  Proses penentuan konsentrasi larutan satandar disebut menstandarkan atau

membakukan. Larutan standar adalah larutan yang diketahui konsentrasinya, yang akan

digunakan pada analisis volumetri.Ada dua cara menstandarkan larutan yaitu:

1) Pembuatan langsung larutan dengan melarutkan suatu zat murni dengan berat

tertentu, kemudian diencerkan sampai memperoleh volume tertentu secara tepat.

Larutan ini disebut larutan standar primer, sedangkan zat yang kita gunakan

disebut standar primer.

2) Larutan yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan cara menimbang zat

kemudian melarutkannya untuk memperoleh volum tertentu, tetapi dapat

distandartkan dengan larutan standar primer, disebut larutan standar skunder.

Zat yang dapat digunakan untuk larutan standar primer, harus memenuhi persyaratan

dibawah ini :

1) Mudah diperoleh dalam bentuk murni ataupun dalam keadaan yang diketahui

kemurniannya. Pengotoran tidak melebihi 0,01 sampai 0,02 %

2) Harus stabil

3) Zat ini mudah dikeringkan tidak higrokopis, sehingga tidak menyerap uap air,

tidak meyerap CO2 pada waktu penimbangan.

Page 10: MAKALAH ASIDIMETRI

10

Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa,

yaitu :

1) Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan,

kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh

kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalen”.

2) Memakai indikator asam basa.indikator sendiri adalah zat yang memiliki

perbedaan warna mencolok pada asam atau basa.

Page 11: MAKALAH ASIDIMETRI

11

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari hasil makalah ini, dapat disimpulkan bahwa asidimetri adalah salah satu

titrasi asam basa dalam analisis titrimetri yang menggunakan larutan baku standar asam

untuk menentukan konsentrasi analitnya yang bersifat basa. Dalam prosedur titrasinya

asidimetri memerlukan indikator yang berfungsi sebagai penanda tercapainya titik akhir

titrasi, dalam hal ini dapat berupa metil orange (MO).

2. SARAN

Berdasarkan pada praktikum titrasi asidimetri yang telah dilakukan, kami sebagai

penyusun makalah dan praktikan ingin memberi saran-saran yaitu :

1) Sebelum praktikum dilaksanakan, praktikan diharapkan telah mengetahui alat dan

bahan yang akan digunakan, serta memahami prosedur kerja agar praktikum dapat

berjalan dengan baik

2) Dalam penentuan titik akhir titrasi, diharapkan titrasi dilakukan dengan hati-hati

agar titik akhir titrasi tidak terlewat

Page 12: MAKALAH ASIDIMETRI

12

DAFTAR PUSTAKA

http://titrimetri.blogspot.com/2013/07/asidi-metri.html(26062014).

http://yazhid28bashar.blogspot.com/2013/04/makalah-titrimetri.html(26062014).