makalah arsitektur cloud operating system
TRANSCRIPT
Penyusun :
1310122023
Mochamad Khoiron
Sistem Informasi Bisnis
Makalah Arsitektur Cloud Operating System Disusun untuk tugas mata kuliah Pengantar Sistem Operasi yang diampu oleh Pak Erza Sofian, ST, M.Sc.
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 1
Kata Pengantar
Assalammu‟alaikum Wr Wb.
Puji syukur senantiasa saya hanturkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Arsitektur Cloud Operating Systems” ini tepat pada
waktunya, untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Sistem
Operasi. Tak lupa, sholawat beserta salam semoga terlimpah curah kepada Kholifah
dan Teladan Keadilan kita Rasulullah Saw. keluarganya, sahabat, tabi‟it-tabi‟in dan juga
kita semua yang In syaa Allah menelusuri jejak beliau dalam menjalankan keadilan di
negeri ini.Ada banyak kesulitan dalam penyelesaian tugas ini, namun berkat bantuan
dari berbagai pihak terutama kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar Sistem
Operasi Pak Erza Sofian, ST, M.Sc. , akhirnya kesulitan itu dapat saya atasi. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Perkembangan tekonologi sangatlah pesat. Mulai dari teknologi Cloud
Computing dan disusul Cloud Operating Systems. Ide dibalik Cloud Operating System
adalah sistem yang berjalan pada Web Browser. Pengguna hanya diwajibkan
mempunyai sebuah Web Browser untuk dapat menjalankan Cloud Operating System
beserta semua aplikasinya temasuk aplikasi pengolah dokumen, gambar, dan file.
Teknologi ini terdiri dari dua komponen yaitu Komputer Modern dan komputer Kuno.
Sebuah Platform Open Source yang didesain untuk menjaga keluasan variasi dari
Aplikasi Web. Cloud Operating System merupakan gagasan sebuah definisi baru
bahwa sistem operasi beserta seluruh isinya dapar diakses dari manapun dalam
sebuah jaringan. User hanya memerlukan untuk login ke Server Cloud Operating
System dengan Web Browser sebagaimana biasanya, dan kita sudah memiliki akses
untuk desktop ppribadi, aplikasi, berkas, gambar,dll. Dengan makalah ini, saya harap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan mampu memberikan
informasi tentang Arsitektur Cloud Operating Systems.
Masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
nantinya bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi saya dan dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi.
Atas kritik dan saran anda saya mengucapkan terima kasih.
Wassalammu‟alaikum Wr Wb
Jakarta, 31 Desember 2014
Mochamad Khoiron
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 2
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................ 1
Daftar Isi .......................................................................................................................... 2
Daftar Gambar ................................................................................................................. 3
I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4
I.1. Latar Belakang ................................................................................................... 4
I.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
I.3. Tujuan ................................................................................................................ 5
II. PEMBAHASAN ......................................................................................................... 6
II.1. Definisi Cloud Operating System ........................................................................ 6
II.2. Contoh Cloud Operating System ........................................................................ 6
II.3. Arsitektur Sistem Operasi Tradisional ................................................................ 8
II.4. Arsitektur Cloud Operating System .................................................................. 10
II.5. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Operating System ...................................... 12
III. PENUTUP............................................................................................................ 15
III.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 15
Referensi ....................................................................................................................... 16
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 3
Daftar Gambar
Gambar 1-1. Layanan Cloud Computing ......................................................................... 6
Gambar 1-2. Microsoft Windows Azure ........................................................................... 6
Gambar 1-3. Google Chrome OS .................................................................................... 7
Gambar 1-4. Ubuntu Cloud .............................................................................................. 7
Gambar 1-5. Struktur Layer MS-DOS .............................................................................. 8
Gambar 1-6. Lapisan Sistem Operasi.............................................................................. 9
Gambar 1-7. Model Mesin Virtual .................................................................................. 10
Gambar 1-8. Arsitektur Cloud Operating System .......................................................... 11
Gambar 1-9. Teknologi Baru Cloud Operating System ................................................. 12
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 4
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Seperti halnya sistem operasi tradisional, sebuah Cloud Operating System
berfungsi untuk mengatur semua sumber daya. Dalam sebuah komputer, sistem
operasi bertugas untuk mengalokasikan berbagai macam sumber daya perangkat
keras, seperti halnya CPU, memori, perangkat jaringan, dan semua yang berada
dalam sistem komputer tersebut. Sistem Operasi menyembunyikan detail
pengoperasian perangkat keras dan terkadang membagikan sumber daya dari
perangkat keras tersebut agar mampu digunakan seefektif dan seefisien mungkin.
Sebuah Cloud Operating System juga mempunyai tujuan yang sama dengan sistem
operasi tradisional. Lebih dari sekedar mengalokasikan sebuah Perankat Komputer,
sebuah Cloud Operating System bertanggung jawab untuk mengatur infrastruktur
cloud, menyembunyikan detail infrastruktur cloud dari pengembang aplikasi dan
mengkoordinasikan pembagian dari sumber daya yang terbatas. Tetepi tidak sama
dengan sistem operasi tradisional, Cloud Operating System melakukan segalanya
berdasrkan skala. CEO IBM Thomas J. Watson pernah membuat sebuah pernyataan
pada tahun 1943: “Saya pikir pasar dunia hanya sekitar lima komputer”. Meskipun
pernyataan tersebut seringkali ditertawakan pada saat populernya Personal
Komputer, namun pernyataan ini menjadi sebuah kenyataan. Perbedaannya
sekarang komputer sebagai perangkat cloud. Hari ini, hanya beberapa perusahaan,
seperti Google, Microsoft, Amazon dan Yahoo, butuh dan ahli dalam membangun
sistem cloud– berupa server besar dengan ratusan dan ribuan server. Seperti halnya
yang dipublikasikan bahwa Google mempunyai lebih dari 1 juta server. Mengontrol
infrastruktur sedemikian besar membutuhkan sistem operasi yang sangat
terorganisir.
Cloud Operating System merupaka perangkat lunak open source berbasis web
yang mengikuti konsep cloud computing. Cloud Operating System ditulis
menggunakan bahasa PHP, XML, dan JavaScript. Ini membuktikan bahwa aplikasi
web ditulis menggunakan konsep coud computing. Semua Cloud Operating System
memungkinkan penguna untuk mengunggah file dan mengakses file tersebut
dimanapun pengguna berada. Cloud Operating System menyediakan beberapa
aplikasi seperti Pengolah Dokumen, Buku Alamat, pembaca PDF, dan sebagainya
yang telah dikembangkan oleh perusahaan vendor.
Cloud Operating System adalah penyederhanaan dari sistem operasi yang
dijalankan hanya pada Web Browser, meningkatkan akses ke berbagai macam
aplikasi yang berbasis web yang memfasilitasi pengguna untuk mengerjakan
banyak tugas tanpa booting sistem operasi terlebih dahulu. Karena ini
penyederhaan, Cloud Operating System mampu booting hanya dalam beberapa
detik. Karena Cloud melanjutkan booting sistem operasi di balik layar (background).
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 5
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa definisi dari Cloud Operating System
2. Siapa saja penyedia Cloud Operating System
3. Mengapa Cloud Operating System dikembangkan
4. Bagaimana sejarah Cloud Operating System
5. Bagaimana cara kerja Cloud Operating System
I.3. Tujuan
Setelah meninjau latar belakang dan rumusan masalah yang ingin dijawab,
maka makalah yang disusun ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Cloud Operating System
2. Untuk mengetahui cara kerja Cloud Operating System
3. Untuk mengetahui latar belakang dikembangkannya Cloud Operating
System
4. Untuk mengetahui arsitektur Cloud Operating System
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 6
II. PEMBAHASAN
II.1. Definisi Cloud Operating System
Cloud Operating System merupakan sistem operasi yang yang berada di server
dan diakses oleh pengguna melalui perangkat yang terkoneksi dengan jaringan.
Cloud Operating System merupakan pengembangan dari teknologi Cloud
Computing. Dari tiga jenis layanan cloud computing yaitu : Software as a Service,
Platform as a Service, Infrastucture as a Service. Cloud Operating System masuk
dalam kategori Platform as a Service, karena pengguna tidak harus direpotkan
dengan pengadaan dan perawatan sistem operasi, sumber daya memori, teknologi
jaringan, dan ketersediaan sistem. Namun, hanya perlu menentukan akan memakai
aplikasi apa dan mengadakan sumber daya data yang akan digunakan.
Gambar 1-1. Layanan Cloud Computing
II.2. Contoh Cloud Operating System
II.2.a Windows Azure
Windows Azure adalah Cloud Operating System yang dikeluarkan oleh
Microsoft. Windows Azure memungkinkan pengguna untuk memperbesar dan
memperkecil aplikasi yang digunakan tergantung tuntutan bisnis sang
pengguna. Windows Azure, dikembangkan dengan bahasa pemrograman .Net,
PHP, Java atau Ruby.
Gambar 1-2. Microsoft Windows Azure
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 7
II.2.b Google Chrome OS
Google juga meluncurkan Cloud Operating System, namun google
meluncurkan dua Cloud Operating System. Yaitu Chrome OS dan Chromium
OS. Keduanya dibangun dalam proyek yang sama yaitu The Chromium
projects. Sayangnya sistem operasi ini hanya bisa digunakan pada perangkat
tertentu yang sudah bekerjasama dengan pihak penyedia sistem operasi.
Perbedaannya adalah Chrome OS diperuntukan untuk public, sedangkan
Chromium OS untuk komersil.
Gambar 1-3. Google Chrome OS
II.2.c Ubuntu Cloud
Ubuntu juga tidak ingin ketinggalan, Ubuntu mengeluarkan Ubuntu
Cloud. Sayangnya untuk menggunakan sistem operasi ini pengguna diharuskan
untuk memasang Ubuntu server terlebih dahulu.
Gambar 1-4. Ubuntu Cloud
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 8
II.3. Arsitektur Sistem Operasi Tradisional
Sistem komputer yang semakin kompleks dan rumit memerlukan sistem operasi
yang dirancang dengan sangat hati-hati agar dapat berfungsi secara optimum dan
mudah untuk dimodifikasi.
II.3.a Arsitektur Sederhana
Ada sejumlah sistem operasi komersial yang tidak memiliki struktur
yang cukup baik. Sistem operasi tersebut sangat kecil, sederhana dan
memiliki banyak ketebatasan. Salah satu contoh sistem tesebut adalah
MS DOS dirancang oleh orang-orang yang tidak memikirkan akan
kepopuleran software tersebut. Sistem operasi tersebut terbatas pada
hardware sehingga tidak terbagi terbagi menjadi modul-modul seperti
terlihat pada di bawah. Karena Intel 8088 tidak menggunakan dual mode
sehingga tidak ada proteksi harware.
Gambar 1-5. Struktur Layer MS-DOS
II.3.b Arsitektur Monolitic
Pada dasarnya, sistem monolitic merupakan arsitektur sederhana yang
dilengkapi dengan operasi dual mode. Pelayanan (system calls) yang
diberikan oleh sistem operasi model ini dilakukan dengan cara mengambil
sejumlah parameter pada tempat yang telah ditentukan sebelumnya,
seperti register atau stack, dan kemudian mengeksekusi suatu instruksi
trap tertentu pada monitor mode.
Secara umum system calls dibuat dengan cara :
- Pengguna program melakukan „trap‟ pada kernel. Instruksi
berpindah dari user mode ke monitor mode dan mentransfer kontrol ke
sistem operasi
- Sistem operasi mengecek parameter-parameter dari pemanggilan
tersebut untuk menentukan system call mana yang memanggil
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 9
- Sistem operasi menunjuk ke suatu tabel yang berisi slot ke –k yang
menunjukkan system call k
- Setelah system call selesai mengerjakan tugasnya, kontrol akan
dikembalikan pada user program.
II.3.c Pendekatan Berlapis (Layered Approach)
Teknik pendekatan berlapis pada dasarnya dibuat dengan cara
membentuk sistem operasi menjadi bentuk modular. Dengan
menggunakan pendekatan top-down, semua fungsi ditentukan dan dibagi
menjadi komponen-komponen. Modularisasi sistem dilakukan denga cara
memecah sistem operasi menajdi beberapa lapis (tingkat). Lapisan
terendah (lapis-0) adalah hardware dan lapisan teratas (lapisan N) adalah
user interface.
Gambar 1-6. Lapisan Sistem Operasi
II.3.d Mesin Virtual
Awalnya arsitektur ini membuat seolah-olah semua pemakai mempunyai
seluruh komputer sendirian. Teknik yang digunakan adalah degnan atas
pemroses yang digunakan. Sistem operasi melakukan simulasi banyak
mesin nyata. Mesin maya hasil simulasi digunakan pemakai. Mesin maya
ini merupakan tiruan seratus persen atas mesin nyata. Satu pemakai
diberi satu mesin maya. Semua pemakai diberi ilusi mempunyai satu
mesin nyata (maya) yang sama-sama canggih.
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 10
Gambar 1-7. Model Mesin Virtual
II.3.e Model Client Server
Trend dari sistem operasi modern adalah memindahkan kode ke
lapisan yang lebih tinggi dan menghapusnya sebanyak mungkin dari
sistem operasi sehingga akan meninggalkan kernel yang minimal. Konsep
ini biasanya diimplementasikan dengan cara menjadikannya fungsi-fungsi
yang ada pada sistem operasi menjadi user proses. Jika suatu proses
minta untuk dilayani, misalkan saja satu blok file, maka user proses (client
server) mengirim permintaan tersebut ke server proses. Server proses
akan melayani permintaan tersebut ke server proses. Server proses akan
mealyani permintaan tersebut kemudian mengirimkan jawabannya
kembali. Pada model ini, semua pekerjaan kernel ditekankan pada
pengendalian komunikasi antara client dan server.
II.3.f Sistem berorientasi objek
Sistem operasi yang merealisasikan layanan sebagai kumpulan
proses disebut sistem operasi bermodel proses. Pendekatan lain
implementasi layanan adalah sebagai objek-objek. Sistem operasi yang
diinstruksikan berdasarkan paradigma objek disebut sistem operasi
berorientasi objek. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengadopsi
keunggulan teknologi berorientas objek.
II.4. Arsitektur Cloud Operating System
Semua perangkat lunak haruslah punya arsitektur atau struktur yang baik. Agar
memudahkan penyelesaian masalah dan pengembangan perangkat lunak. Begitu
juga Cloud Operating System, arsitektur pada Cloud Operating System sama seperti
arsitektur pada sistem operasi tradisional. Cloud Operating System juga memiliki
aplikasi, kernel, proses, thread, dan juga perangkat keras. Namun, yang mebedakan
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 11
adalah user interface yang digunakan sebagai perantara kepada pengguna. Sistem
operasi tradisional menggunakan user interface berbasis desktop, sedangkan Cloud
Operating System menggunakan user interface berbasis web. Cloud Operating
System menggunakan bahasa pemrograman PHP, XML, dan JavaScript. Sehingga
yang dibutuhkan oleh pengguna hanya sebuah web browser dan koneksi ke jaringan
server Cloud Operating System berada. Penggunaan Cloud Operating System
sangat bergantung pada kecepatan koneksi yang digunakan oleh pengguna.
Gambar 1-8. Arsitektur Cloud Operating System
Pada 03 December 2013, Lars Kurth menullis artikel yang berjudul “Are Cloud
Operating Systems the Next Big Thing?” pada situs resmi Linux komersial bahwa
penjelmaan baru Cloud Operating System akan menghilangkan kernel sistem
operasi. Jadi, tanggung jawab kernel sistem operasi digantikan oleh Language
Runtime, sehingga mampu mengurangi stack dan mempercepat proses aplikasi
karena aplikasi hanya perlu mengakses ke jaringan dan langsung ke perangkat
keras (hard disk).
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 12
Gambar 1-9. Teknologi Baru Cloud Operating System
II.5. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Operating System
Sebagai suatu teknologi baru pasti mengundang pro dan kontra, begitu juga
dengan Cloud Operating System. Pro dan kontra tersebut terjadi karena tidak lepas
dari kelebihan dan kekurangan yang ada dari teknologi baru tersebut, berikut
kelebihan dan kekurangan dari Cloud Operating System:
II.5.a Kelebihan Cloud Operating System
1. Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari Cloud
Operating System, yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada
pada suatu perangkat komputer yang sama untuk melakukan suatu
pekerjaan, karena semua aplikasi dan data kita berada pada server
cloud.
2. Fleksibilitas
Hampir sama seperti kelebihan di atas, data yang kita perlukan
tidak harus kita simpan di dalam harddisk atau storage perankat
komputer kita. Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi jaringan, kita
bisa mengakses data kita karena date tersebut berada pada server
cloud.
3. Penghematan (Tanpa investasi awal)
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 13
Pastinya dengan adanya Cloud Operating System, akan
memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi infrastruktur IT yang
pastinya memerlukan investasi yang besar, baik berupa investasi
hardware, software, maupun human resourcesnya.
4. Mengubah CAPEX Menjadi OPEX
CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan
OPEX = Operational Expenditure (pengeluaran operasional). Seperti
kelebihan sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi
dengan menggunakan teknologi Cloud Operating System ini, kita tidak
harus melakukan pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan
pengeluaran operasional.
5. Lentur dan Mudah Dikembangkan
Sesuai dengan salah satu karakter cloud computing yaitu Rapid
Elasticity, maka ini juga merupakan salah satu kelebihan Cloud
Operating System. Jadi pengguna bisa dengan mudah menaikkan atau
menurunkan sumber daya yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi
cost yang mereka keluarkan.
6. Fokus pada bisnis bukan pada TI
Dengan mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada
Cloud Operating System provider, maka kita akan lebih focus pada bisnis
kita bukan pada pengelolaan IT nya.
II.5.b Kekurangan Cloud Operating System
1. Koneksi internet
Penggunan Cloud Operating System sangat bergantung pada koneksi
internet yang digunakan oleh pengguna. Apakah koneksi yang ditawarkan
oleh ISP stabil atau tidak dan jaringannya bagus atau tidak pada tempat
yang digunakan oleh pengguna.
2. Bandwidth internet
Kekurangan berikutnya adalah Cloud Operating System membutuhkan
bandwidth yang lumayan besar agar kinerjanya mampu berjalan dengan
lancar. Karena harga dari bandwidth yang ditawarkan pada tiap negara
berbeda, maka dari itu untuk saat ini di Indonesia masih belum terlalu
populer penggunaan Cloud Operating System. Seperti persyaratan dari
Cloud Operating System yang dikeluarkan oleh Apple yaitu Macincloud
yang menyarankan untuk penggunanya agar menggunakan koneksi
internet dengan kecepatan upload diatas 100Kbps dan Ping dibawah
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 14
150ms. Padahal bandwidth 100Kbps rata-rata digunakan oleh warga
Indonesia untuk satu rumah.
3. Fitur terbatas
Fasilitas yang dapat digunakan oleh pengguna sangatlah terbatas
sesuai dengan apa yang pengguna bayarkan. Sehingga ketika pengguna
menginginkan fasilitas lain, maka pengguna harus mengeluarkan biaya
lagi.
4. Privacy and security
Penggunaan Cloud Operating System masih sering tersandung
permasalahan privasi dan keamanan data yang ditaruh pengguna pada
fasilitas Cloud Operating System. Karena maraknya pembajakan karya dan
penyalahgunaan data pengguna oleh pihak vendor.
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 15
III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Seiring berkembangnya teknologi yang kian pesat, semua pengguna
menginginkan kemudahan dalam menggunakan perangkatnya. Sehingga muncullah
teknologi Cloud Operating System yang memungkinkan untuk digunakan dimana
saja asalkan terkoneksi dengan jaringan. Yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah
sebuah web browser untuk menngoperasikan sistem operasi.
Dan seiring perkembangan Cloud Operating System, pihak penyedia
merencanakan untuk meringkas struktur Cloud Operating System dengan
menghilangkan kernel sistem operasi dengan tujuan mengurangi stack mempercepat
proses perjalanan aplikasi sehingga hanya membutuhkan sumber daya dan waktu
yang sedikit.
Namun dibalik semua kemudahan yang ditawarkan oleh Cloud Operating
System, ada kendalan yang harus dituntaskan terlebih dahulu. Seperti koneksi
internet dan pemilihan fasilitas yang akan digunakan oleh pengguna. Selain kendala
tersebut masih ada kendala lain yaitu mengenai keamanan data dan privasi
pengguna. Karena teknologi Cloud Operating System bisa dibilang masih baru,
sehingga masih banyak celah untuk terjadinya kesalahpahaman dan juga
penyalahgunaan data.
Pilihan utamanya adalah memilih penyedia yang kredibilatasnya bagus. Baik
peyedia jasa layanan Cloud Operating System maupun penyedia layanan koneksi.
Arsitektur Cloud Operating Systems Halaman 16
Referensi
Dharanikota , Datta.Cloud operating systems. 13 Maret, 2012 http://www.slideshare.net/dattudharanikota/cloud-operating-systems http://www.microsoft.com/indonesia/education/itsolution/cloud_computing/
Kurt, Lars. Are Cloud Operating Systems the Next Big Thing?. 03 Desember, 2013.
http://www.linux.com/news/enterprise/cloud-computing/751156-are-cloud-operating-
systems-the-next-big-thing-.
http://sistemoperasikomp.blogspot.com/2013/04/arsitektur-sistem-operasi.html
https://www.macincloud.com/subscription/signup/subscribe.php?plan_code=as-w-3h
ftp.gunadarma.ac.id/
http://www.microsoft.com/indonesia/cloud/cloudpowersolutions/development-and-
hosting.aspx
http://tambah.info/berita/komputer-bisnis/565-mengenal-lebih-dekat-cloud-computing
http://www.chromium.org/chromium-projects
http://www.ubuntu.com/cloud