makalah anak

46
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta kasih, toleransi, dan empati. Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian karena anak merupakan individu 1

Upload: dewisusilowati

Post on 25-Sep-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ANAK

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGKeluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta kasih, toleransi, dan empati.

Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian karena anak merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usia bertambah.

Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yag rentan berbagai penyakit dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah yang tetap paling baik dilakukan.

Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga mempunyai kemampuan dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat menbantu keluarga dalam memecahkan masalah kesehatannya sehingga mencapai keadaan keluarga yang optimal.

Suatu peran penting keluarga terkait dengan perawatan anak adalah peran pengasuhan (parenting role), yang sama dalam menjalankan peran ini keluarga sangat dipengaruhi oleh faktor usia orang tua, keterlibatan ayah atau suami dala pengasuhan anak, latar belakang pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress yang dialami orang tua, dan hubungan suami istri. Berkaitan dengan perawatan anak di rumah sakit, keluarga punya tugas adaptif, yaitu meneriama kondisi anak, mengelola kondisi anak, memnuhi kebutuhan perkembangan anak, memenuhi kebutuhan perkembangan keluarga, menghadapi stressor dengan positif, membatu keluarga untuk mengelola perasaanyang ada,mendidik anggota keluarga yang lain tentang kondisi anak yang sedang sakit, dan mengembangkan sisitem dukungan social keluarga dengan anak prasekolah.B. TUJUAN a. Tujuan Intruksional Umum :

Mahasiswa mampu menerapkan konsep asuhan keperawatan keluarga dengan anak prasekolah.b. Tujuan Instruksional Khusus : 1 Mahasiswa mampu menjelaskan definisi keluarga.2 Mahasiswa mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah.3 Mahasiswa mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga dengan anak prasekolah.4 Mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah pada anak usia prasekolah.5 Mahasiswa mampu menjelaskan bimbingan selama fase prasekolah.6 Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan anak prasekolah.BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Konsep Keluarga

1 Definisi keluarga a) Friedman (1998) Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. b) Sayekti (1994) Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalamsebuah rumah tangga. c) Sumardjan (1993) Keluarga adalah sekelompok manusia yang para warganya ter ikat dengan jalur keturunan. d) Burgess dan Locke (1992) Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang diikat oleh perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orang tua-anak), dan dalam kasus keluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu.e) Reisner (1980)Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak,ibu,adik,kakak,kakek, dan nenek.

f) Sperdley dan Allender (1996)

Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal barsama,sehingga mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan dalam intelerasi social,peran dan tugas.

2 Fungsi keluarga

Fungsi keluarga menurut Fridmman (1986)a) Fungsi afektif

Fugsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan krluarga.fungsi aktif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.

b) Fungsi sosialisasic) Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

d) Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota seperti memenuhi kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

e) Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan ,yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit.Fungsi keluarga nenurut Allender(1998)a) .Affection1) Menciptakan suasana persaudaraan atau menjaga perasaan

2) Mengembangkan kehidupan sexual dan kebutuhan sexual.

b) Security and acceptance

1) Mempertahankan kebutuhan fisik

2) Menerima individu sebagai anggota keluarga

c) Identity and satisfaction

1) Mempertahankan motivasi

2) Mengembangkan peran dan self image

3) Mengidentifikasi tingkat social dan kepuasan aktifitasd) Affiliation and companionship

1) Mengembangkan pola komunikasi

2) Mempertahankan hubungan yang harmonis

e) Socialization

1) Mengenal kultur (nilai dan prilaku)

2) Aturan atau pedoman hubungan internal dan eksternal

3) Melepas anggota

f) Controls

1) Mempertahankan control social

2) Adanya pembagian kerja

3) Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada3 Dimensi dasar struktur keluargaMenurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:

a) Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga yang berfungsi:

1) Bersifat terbuka dan jujur

2) Selalu menyelesaikan konflik keluarga

3) Berpikiran positif

4) Tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri

b) Struktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi social yang diberikan.

c) Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah positif.

Ada beberapa macam tipe struktur kekuatan:

1) Legitimate power

2) Referent power

3) Reward power

4) Coercive power

5) Affective power

d) Nilai nilai keluarga

Nilai merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.

Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan system nilai dalam keluarga.

Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.4 Peran perawat keluarga

a) Perawat sebagai pendidik

b) Perawat sebagai koordinator

c) Perawat sebagai pelaksana

d) Perawat sebagai pengawas kesehatan

e) Perawat sebagai konsultan

f) Perawat sebagai kolaborasi

g) Perawat sebagai fasilitator

h) Perawat sebagai penemu kasus

i) Perawat sebagai modifikasi lingkungan

B. Perkembangan anak usia prasekolah1 Tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah (3-6 tahun) a) Definisi tumbuh kembang pada anak 1) Pertumbuhan (Growth)Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (kg/gr) atau ukuran panjang (meter/centimeter) (Soetjiningsih : 1998).Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah atau ukura\ sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi : 2004).2) Perkembangan (Development)Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004).Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih : 1998).b) Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah 1) Pertumbuhan Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya sedikit mendekati 90x/menit dan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmHg. Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih banyak otot dan kurang jaringan lemak. Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi. 2) Perkembangan (a) Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.(b) Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB.(c) Mulai memahami waktu.(d) Penggunaan tangan primer terbentuk.c) Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud ) Fase perkembangan psikoseksual untuk anak usia prasekolah masuk pada fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin.Negatif : Memegang genetaliaPositif : Egosentris: sosial interaksi : mempertahankan keinginand) Perkembangan psikososial ( Eric Ericson ) Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatif vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif berkembang dengan teman sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas. Hasil akhir yang diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya.Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berpretasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol. e) Perkembangan kognitif ( Jean Piaget ) Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase praoperasional. Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman lainnya.Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:1) Prokonseptual ( 2- 4 tahun ) Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan sinbul kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.2) Intuitive thuoght ( 4-6 tahun ) Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbal balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku orang dewasa tetapi sudah bisa memberi alasan pada tindakan yang dilakukan. f) Perkembangan Moral ( Kahlberg ) Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah melalui budaya sebagai dasar peletakan nilai moral.Fase ini terdiri dari 3 tahapan yaitu:1) Didasari adanya rasa egosentris pada anak, yaitu kebaikan 2) Orientasi hukuman dan ketaatan 3) Anak berfokus pad motif yang menyenangkan sebagai suatu kebaikan. g) Perkembangan Hubungan Sosial ( Sullivan )

Teori ini lebih menekankan pada hubungan interpersonal. Anak menggunakan hubungan social dalam mengembangkan konsep diri. Interaksi awal adalah interaksi antara bayi dan ibunya, dimana akan memberikan kebahagiaan dan kenyamanan. Hubungan ini berpengaruh satu sama lainnya dalam satu keluarga. Pada usia 2 -5 tahun, hubungan interpersonal sudah lebih luas walaupun di lingkungan social lainnya.Pada anak usia 2 5 tahun, hubungan interpersonal sudah lebih luas, walaupun di lingkungan social sekitar rumah. Studi observasi menyatakan bahwa pada usia 2 3 tahun lebih menyenangkan dan lebih suka dekat dengan orang dewasa. Usia 4 5 tahun anak lebih suka bermain dengan kelompoknya, di usia sekolah hubungan social anak menjadi lebih luas, baik diperoleh di sekolah maupun diperoleh sebelumnya. Identitas personal pada usia dewasa berkembang dalam hubungan yang lebih mendalam, awalnya hubungan dengan teman sejenis selanjutnya lawan jenis.2 Tugas perkembangan anak usia prasekolah a) Personal / sosial 1) Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri2) Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya3) Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak4) Keluarga merupakan kelompok utama5) Kelompok meningkat kepentingannya6) Menerima peran sesuai jenis kelaminnya7) Agresifb) Motorik 1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah2) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda3) Melempar bola, tetapi sulit uintuk menangkapnyac) Bahasa dan kognitif 1) Egosentrik2) Ketrampilan bahasa makin baik3) Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?4) Pemecahan masalah sederhana: menggunakan fantasi untuk memahami, mengatasi masalah.d) Ketakutan 1) Pengrusakan diri2) Dikebiri3) Gelap,Ketidaktahuan4) Objek bayangan, tak dikenal.3 Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah a) Membantu anak untuk bersosialisasi

b) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus dipenuhi.c) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)d) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anake) Pembagian tanggung jawab anggota keluargaf) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.4 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembangPola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, yaitu:a) Genetika1) Perbedaan ras, etnis, atau bangsa2) Keluarga,Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau perawakan pendek3) UmurMasa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.4) Jenis kelaminWanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki.

5) Kelainan kromosomDapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom down.b) Pengaruh hormonePengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.Selain itu kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.c) Faktor lingkunganFaktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pranatal, kelahiran, dan pascanatal.d) Faktor prenatal1) Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama trimester akhir kehamilan2) Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan kelainan conginetal, misalnya club foot3) Toksin, zat kimia, radiasi4) Kelainan endokrin5) Infeksi TORCH atau penyakit menular seks6) Kelainan imunologi,7) Psikologis ibue) Faktor kelahiranRiwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.f) Faktor pascanatalSeperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap TUMBANG anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan konginetal, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan5 Masalah-masalah pada anak usia prasekolah a) Masalah kesehatanMasalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare, cacar air, difteri, dan campak.b) Hubungan keluargaPada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.c) Bahaya fisik 1) KecelakaanKecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan ketrampilan tertentu. Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik namunkecelakaan dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi bisa berkembang menjadi masa malu.2) KeracunanPada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.d) Bahaya PsikologisPerasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.e) Gangguan tidurMimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara terperinci. Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis. Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau film tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Hal ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 tahun, karena mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan. Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah tertidur anak setengah terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak dapat mengingat kembali apa yang telah dialaminya.Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan tertidur anak bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror dimalam hari dan tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non REM) dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap episode berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa menit. Teror dimalam hari sifatnya dramatis karena anak menjerit-jerit dan panik, keadaan ini paling sering ditemukan pada anak yang berumur 3-8 tahun.Untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:1) Ajak anak kembali ketempat tidurnya.2) Berikan cerita yang pendek.3) Tawari untuk ditemani oleh boneka atau selimut kesayangannya.4) Gunakan lampu redup.f) Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri, membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri serta kembali memakai pakaian dalamnya sendiri.Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 tahun dan 10% anak berusia 6 tahun masih mengompol pada malam hari.Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet training) adalah dengan mengenali kesiapan anak. Adapun tanda dari kesiapan anak adalah:1) Selama beberapa jam pakaian dalamnya masih kering.2) Anak menginginkan pakaian dalamnya diganti jika basah.3) Anak menunjukkan ketertarikannya untuk duduk di atas Potty Chair (pispot khusus untuk anak-anak) atau diatas toilet (jamban, kakus).4) Anak mampu mengikuti petunjuk atau aturan lesan yang sederhana.6 Bimbingan anak selama fase prasekolah a) Usia 3 tahun 1) Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan yang lebih luas.2) Anjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke play group atau TK.3) Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu.4) Anjurkan orang tua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang ragu/bimbang.5) Perubahan pada anak usia 3.5 tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi, gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku, seperti bicara gagap.6) Orang tua harus memberikan perhatian yang ekstra sebagai refleksi dari kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang tua.7) Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3 tahun akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.8) antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.9) Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah cedera.b) Usia 4 tahun 1) Persiapkan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktifitas motorik dan penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan.2) Eksplorasi perasaan orang tua berkenaan dengan tingkah laku anak.3) Masukkan anak ke TK4) Persiapkan untuk peningkatan keingintahuan anak tentang seks5) Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak6) Anjurkan orang tua untuk melatih anak berenang jika belum dilakukan diusia sebelumnyac) Usia 5 tahun 1) Masa tenang pada anak2) Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah3) Pastikan kelengkapan imunisasi lingkungan sekolahd) Usia 6 tahunPada usia ini anak sudah memasuki masa sekolah.7 Stimulasi bermain untuk tumbuh kembang anak a) Definisi bermain Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan/ kepuasan. Bermain merupakan cermin kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena bermain, anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan mengenalwaktu, jarak, serta suara. (Wong, 2000) b) Fungsi permainan pada anak Fungsi utama bermain adalah menstimulasi perkembangan anak, antara lain:1) Perkembangan sensori-motorik2) Perkembangan intelektual3) Perkembangan social4) Perkembangan kreativitas5) Perkembangan kesadaran diri6) Perkembangan moral7) Bermain sebagai terapic) Tujuan bermainMelalui fungsi yang terurai diatas pada prinsipnya bermain mempunyai tujuan sebagai berikut:1) Untuk melanjutkan tumbuh kembang yang normal pada saat sakit anak mengalami gangguan dalam tumbuh kembang2) Mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta idenya.3) Mengembangkan kreatrifitas dan kemampuan menyelesaikan masalah. Permainan akan menstimulasi daya pikir, imajinasi, dan fantasinya untuk menciptakan sesuatu seperti yang ada dalam pikirannya pada saat melakukan permainan anak akan dihadapkan pada masalah dalam konteks permainannya, semakin lama ia bermain dan semakin tertantang untuk dapat menyelesaikannya dengan baik.4) Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat di Rumh Sakit. Stress yang dialami anak di Rumah Sakit tidak dapat dihindarkan sebagai mana juga yang dialami orang tuanya untuk itu yang penting adalah bagaimana menyiapkan anak dan orang tua untuk dapat beradaptasi denga stresor yang dialaminya di Rumah Sakit secara efektif.d) Alat dan jenis permainan yang cocok untuk anak usia prasekolah (3-6 th)Sejalan dengan tumbuh kembangnya anak prasekolah mempunyai kemampuan motorik kasar dan halus yang lebih matang daripada anak usia toddler. Anak sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Demikian juga kemampuan berbicara dan berhubungan sosial dengan temannya semakin meningkat.Oleh karena itu jenis permainan yang sesuai adalah asosiatif play, dramatik play dan skill play. Anak melakukan permainan bersama-sama dengan temannya dengan komunikasi yang sesuai dengan kemampuan bahasanya. Anak juga sudah mampu memainkan peran orang tertentu yang diidentifikasikannya seperti ayah, ibu dan bapak atau ibu gurunya. Permainan yang menggunakan kemampuan motorik (skill play) banyak dipilih anak prasekolah. Untuk itu jenis alat permainan yang diberikan pada anak, misal: sepeda, mobil-mobilan, alat olah raga, berenang dan permainan balok-balok besar, dll.8 Kebutuhan nutrisi pada anak usia prasekolahSama halnya dengan anak usia toddler, anak prasekolah mengalami pertumbuhan sedikit lambat. Kebutuhannya kalorinya adalah 85 kkal per kg BB.Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak prasekolah adalah sebagai berikut:a) Nafsu makan berkurangb) Anak lebih tertarik pada aktifitas bermain dengan teman atau lingkungannya daripada makan.c) Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru.d) Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan bersosialisasi dengan keluarga.Anjurkan untuk orang tua dalam kaitannya dengan karakteristik tersebut:a) Pertahankan kebiasaan makan yang baik dengan cara mengajarkan anak mengenal nutrisi, misalnya dengan menggambar atau melakukan aktivitas bermain yang lain.b) Apabila makanan yang dikonsumsi cenderung sedikit, berikan berikan dengan frekuensi lebih sering, yaitu 4 sampai 5 kali sehari. Apabila memberikan makanan padat, seperti nasi, 3 kali dalam sehari, berikan makanan ringan atau kudapan diantara waktu makan tersebut. Susu cukup diberikan 1-2 kali sehari.c) Izinkan anak untuk membantu orang tua menyiapkan makanan dan jangan terlalu banyak berharap anak dapat melakukannya dengan tertib dan rapi.d) Fasilitasi anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan baru tidak harus yang berharga mahal, yang penting memenuhi gizi seimbang.e) Fasilitasi anak untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran, serta perasaannya saat makan bersama dan fasilitasi anak untuk berinteraksi secara efektif dengan anda atau anggota keluarga yang lain. BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa:1. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.( Friedman 1998 ) 2. Fungsi keluarga menurut Fridmman (1986)a) Fungsi afektifb) Fungsi sosialisasic) Fungsi reproduksid) Fungsi ekonomi e) Fungsi perawatan kesehatan3. Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:a) Pola dan proses komunikasi

b) Struktur peran

c) Struktur kekuatan

d) Nilai nilai keluarga4. Peran perawat keluargaa) Perawat sebagai pendidikb) Perawat sebagai coordinator

c) Perawat sebagai pelaksanad) Perawat sebagai pengawas kesehatane) Perawat sebagai konsultanf) Perawat sebagai kolaborasig) Perawat sebagai fasilitatorh) Perawat sebagai penemu kasusi) Perawat sebagai modifikasi lingkungan5. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah a) PertumbuhanBerat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun.

b) Perkembangan 1) Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.2) Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB.3) Mulai memahami waktu.4) Penggunaan tangan primer terbentuk.c) Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud ) Fase perkembangan psikoseksual untuk anak usia prasekolah masuk pada fase falik. d) Perkembangan psikososial ( Eric Ericson ) Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatif vs rasa bersalah. e) Perkembangan kognitif ( Jean Piaget ) Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase praoperasional.f) Perkembangan Moral ( Kahlberg ) Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase prekonvensional.6. Tugas perkembangan anak usia prasekolah a) Personal / sosial 1) Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri2) Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya3) Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak.

4) Keluarga merupakan kelompok utama5) Kelompok meningkat kepentingannya6) Menerima peran sesuai jenis kelaminnya7) Agresifb) Motorik 1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah2) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda3) Melempar bola, tetapi sulit uintuk menangkapnyac) Bahasa dan kognitif 1) Egosentrik2) Ketrampilan bahasa makin baik3) Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?4) Pemecahan masalah sederhana: menggunakan fantasi untuk memahami, mengatasi masalah.d) Ketakutan 1) Pengrusakan diri2) Dikebiri3) Gelap,Ketidaktahuan4) Objek bayangan, tak dikenal.7. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah a) Membantu anak untuk bersosialisasib) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus dipenuhi.c) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)d) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anake) Pembagian tanggung jawab anggota keluargaf) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

B. SARAN

1. Bagi mahasiswa makalah ini dapat dijadikan acuan untuk mendapatkan informasi tentang asuhan keperawatan pada anak prasekolah.

2. Bagi pelayanan kesehatan asuhan keperawatan pada anak prasekolah dapat dijadikan petunjuk dalam pelayanan asuhan keperawatan yang sesuai dengan teori yang ada.

3. Bagi keluarga yang memiliki anak prasekolah dapat mengerti proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mengetahui perubahan yang terjadi.

4. Bagi keluarga lingkungan sekitar juga harus diperhatikan, karena lingkungan dapat mempengaruhi proses perkembangan anak.DAFTAR PUSTAKA

Internet, http://www.admin.blogspot.com, asuhan-keperawatan-keluarga, tanggal 01 maret 2011 jam 20.00 WIT

Internet, http:// www. Dcolzs.blogspot.com, tanggal 01 maret 2011 jam 20.10 WIT, asuhan keperawatan dengan anak prasekolahInternet, http:// www. Umitrastikes.blogspot.com, tanggal 01 maret 2011 jam 20.10 WIT, asuhan keperawatan keluarga denagn anak balita dan prasekolah

Supartini yupi. 2004. Konsep dasar keperawatan anak : buku kedokteran, EGC, jakarta28