makalah alergi

33
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa laporan ilmiah baik di dalam negeri atau luar negeri menunjukkan bahwa angka kejadian alergi terus meningkat tajam beberapa tahun terahkir.Tampaknya alergi merupakan kasus yang cukup mendominasi kunjungan penderita di klinik rawat jalan Pelayanan Kesehatan Anak.Menurut survey rumah tangga dari beberapa negara menunjukkan penyakit alergi adalah adalah satu dari tiga penyebab yang paling sering kenapa pasien berobat ke dokter keluarga. Penyakit pernapasan dijumpai sekitar 25% dari semua kunjungan ke dokter umum dan sekitar 80% diantaranya menunjukkan gangguan berulang yang menjurus pada kelainan alergi. BBC beberapa waktu yang lalu melaporkan penderita alergi di Eropa ada kecenderungan meningkat pesat.Angka kejadian alergi meningkat tajam dalam 20 tahun terakhir.Setiap saat 30% orang berkembang menjadi alergi. Anak usia sekolah lebih 40% mempunyai 1 gejala alergi, 20% mempunyai astma, 6 juta orang mempunyai dermatitis (alergi kulit). Penderita Hay Fever lebih dari 9 juta orang (Judarwanto, 2005). Alergi merupakan suatu reaksi abnormal dalam tubuh yang disebabkan zat-zat yang tidak berbahaya. Alergi timbul bila 1

Upload: ita-nurdianaa

Post on 25-Oct-2015

1.041 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

askep alergi

TRANSCRIPT

Page 1: makalah alergi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa laporan ilmiah baik di dalam negeri atau luar negeri menunjukkan bahwa

angka kejadian alergi terus meningkat tajam beberapa tahun terahkir.Tampaknya alergi

merupakan kasus yang cukup mendominasi kunjungan penderita di klinik rawat jalan

Pelayanan Kesehatan Anak.Menurut survey rumah tangga dari beberapa negara

menunjukkan penyakit alergi adalah adalah satu dari tiga penyebab yang paling sering

kenapa pasien berobat ke dokter keluarga. Penyakit pernapasan dijumpai sekitar 25% dari

semua kunjungan ke dokter umum dan sekitar 80% diantaranya menunjukkan gangguan

berulang yang menjurus pada kelainan alergi. BBC beberapa waktu yang lalu melaporkan

penderita alergi di Eropa ada kecenderungan meningkat pesat.Angka kejadian alergi

meningkat tajam dalam 20 tahun terakhir.Setiap saat 30% orang berkembang menjadi

alergi. Anak usia sekolah lebih 40% mempunyai 1 gejala alergi, 20% mempunyai astma, 6

juta orang mempunyai dermatitis (alergi kulit). Penderita Hay Fever lebih dari 9 juta orang

(Judarwanto, 2005).

Alergi merupakan suatu reaksi abnormal dalam tubuh yang disebabkan zat-zat yang

tidak berbahaya. Alergi timbul bila ada kontak terhadap zat tertentu yang biasanya, pada

orang normal tidak menimbulkan reaksi. Zat penyebab alergi ini disebut allergen. Allergen

bisa berasal dari berbagai jenis dan masuk ke tubuh dengan berbagai cara. Bisa saja melalui

saluran pernapasan, berasal dari makanan, melalui suntikan atau bisa juga timbul akibat

adanya kontak dengan kulit seperti; kosmetik, logam perhiasan atau jam tangan, dan lain-

lain. Zat yang paling sering menyebabkan alergi: Serbuk tanaman; jenis rumput tertentu;

jenis pohon yang berkulit halus dan tipis; serbuk spora; penisilin; seafood; telur; kacang

panjang, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang-kacangan lainnya; susu; jagung dan

tepung jagung;sengatan insekta; bulu binatang; kecoa; debu dan kutu. Yang juga tidak

kalah sering adalah zat aditif pada makanan, penyedap, pewarna dan pengawet.

1

Page 2: makalah alergi

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan oleh penyusun merumuskan

masalah untuk dikaji. Masalah pokok dalam pembahasan ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Jelaskan pengertian darialergi ?

2. Jelaskan etiologi dari alergi ?

3. Jelaskan patofisiologi dari alergi ?

4. Jelaskan manifestasi klinik dari alergi ?

5. Sebutkan pemeriksaan diagnostik dari alergi ?

6. Sebutkan komplikasi dari alergi ?

7. Sebutkan penatalaksanaan darialergi ?

8. Sebutkan diagnosis banding dari alergi ?

9. Jelaskan dan sebutkan apa saja Asuhan Keperawatan yang bisa diberikan pada klien

yang menderita alergi ?

1.3 Tujuan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa mempunyai kemampuan lebih untuk memahami

Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem Hematologi pada alergi.

1.3.2 Tujuan Khusus

Diharapkan mahasiswa dapat :

1. Memahami definisi dari alergi.

2. Memahami etiologi dari alergi.

3. Memahami patofisiologi dari alergi.

4. Memahami manifestasi klinik dari alergi.

5. Memahami pemeriksaan diagnostik dari alergi.

6. Memahami komplikasi dari alergi.

2

Page 3: makalah alergi

7. Memahami penatalaksanaan dari alergi.

8. Memahami diagnosis banding dari alergi.

9. Memahami Asuhan Keperawatan yang bisa diberikan pada klien yang menderita

alergi.

1.4 Manfaat Masalah

1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari alergi.

2. Mahasiswa dapat memahami etiologi dari alergi.

3. Mahasiswa dapat memahami patofisiologi dari alergi.

4. Mahasiswa dapat memahami manifestasi klinik dari alergi.

5. Mahasiswa dapat memahami pemeriksaan diagnostik dari alergi.

6. Mahasiswa dapat memahami komplikasi dari alergi.

7. Mahasiswa dapat memahami penatalaksanaan dari alergi.

8. Mahasiswa dapat memahami diagnosis banding dari alergi.

9. Mahasiswa dapat memahami Asuhan Keperawatan yang bisa diberikan pada klien

yang menderita alergi.

3

Page 4: makalah alergi

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR

Pengertian

Alergi adalah suatu perubahan daya reaksi tubuh terhadap kontak pada suatu zat

(alergen) yang memberi reaksi terbentuknya antigen dan antibodi.Namun, sebagian besar

para pakar lebih suka menggunakan istilah alergi dalam kaitannya dengan respon imun

berlebihan yang menimbulkan penyakit atau yang disebut reaksi hipersensitivitas. Hal ini

bergantung pada berbagai keadaan, termasuk pemaparan antigen, predisposisi genetik,

kecenderungan untuk membentuk IgE dan faktor-faktor lain, misalnya adanya infeksi

saluran nafas bagian atas, infeksi virus, penurunan jumlah sel T-supresor dan defisensi IgA.

Secara umum penyakit alergi digolongkan dalam beberapa golongan, yaitu:

1. Alergi atopik : reaksi hipersensitivitas I pada individu yang secara genetik

menunjukkan kepekaan terhadap alergen dengan memproduksi IgE secara berlebihan.

2. Alergi obat reaksi imunologi yang berlebihan atau tidak tepat terhadap obat tertentu.

3. Dermatitiskontak : reaksi hipersensitivitas IV yang disebabkan oleh zat kimia, atau

substansi lain misalnya kosmetik, makanan, dan lain-lain.

Manifestasi klinik alergi paling sering tampak melalui 3 organ sasaran, yaitu saluran

nafas, gastrointestinal dan kulit.

Etiologi

Ada beberapa jenis penyebab alergi yaitu :

1. Defisiensi limfosit T yang mengakibatkan kelebihan IgE.

2. Kelainan pada mekanisme umpan balik mediator.

3. Faktor genetik.

4

Page 5: makalah alergi

4. Faktor lingkungan : debu, tepung sari, tungau, bulu binatang, berbagai jenis makanan

dan zat lain.

Patofisiologi

Gejala alergi timbul apabila reagin atau IgE yang melekat pada permukaan mastosit

atau basophil bereaksi dengan alergen yang sesuai. Interaksi antara alergen dengan IgE

yang menyebabkan ikat-silang antara 2 reseptor-Fc mengakibatkan degranulasi sel dan

penglepasan substansi-substansi tertentu misalnya histamin, vasoactive amine,

prostaglandin, tromboksan, bradikinin. Degranulasi dapat terjadi kalau terbentuk ikat-silang

akibat reaksi antara IgE pada permukaan sel dengan anti-IgE.

Histamin melebarkan dan meningkatkan permeabilitas vaskular serta merangsang

kontraksi otot polos dan kelenjar eksokrin. Di saluran nafas, histamin merangsang kontraksi

otot polos sehingga menyebabkan penyempitan saluran nafas dan menyebabkan membran

saluran nafas membengkak serta merangsang ekskresi lendir pekat secara berlebihan. Hal

ini mengakibatkan saluran nafas tersumbat, sehingga terjadi asma, sedangkan pada kulit,

histamin menimbulkan benjolan (urtikaria) yang berwarna merah (eritema) dan gatal karena

peningkatan permeabilitas pembuluh darah dan pelebaran pembuluh darah. Pada

gastrointestinal, histamine menimbulkan reflek muntah dan diare.

5

Page 6: makalah alergi

ALERGEN(obat,makanan,cuaca,debu)

Reaksi imunitas (IgE)

Sel mast, makrofag, limfosit

Pengeluaran mediator kimia

Histamine,bradikinin,anafilaksin

Respiratorik gastrointestinal dermatitis atopic

WOC

ALERGEN(obat,makanan,cuaca,debu)

Reaksi imunitas (IgE)

Sel mast, makrofag, limfosit

Pengeluaran mediator kimia

6

Kontraksi

otot polos

Bronkos

spasme

Pemeabilitas

kapiler

Edema

saluran

nafas

Edema mukosa

bronkial

Asma

Sekresi

mukus

Produksi

mukus

Muntah diare Uritema

Pelebaraan

pembuluh

darah

Urtikaria

Permeabilitas

pembuluh

darah

gatal

Page 7: makalah alergi

asma

anoreksia

gg. pola

nutrisi

gg. pola nafas

Deficit

volume cairan

Histamine,bradikinin,anafilaksin

Respiratorik gastrointestinal dermatitis atopic

Manifestasi Klinik

- Asma.

- Urtikaria.

- Diare dan kram abdomen

- Muntah-muntah.

- Dermatitis atopik.

7

Kontraksi

otot polos

bronkospa

sme

Permeabilitas

kapiler

Edema sal.

nafas

Edema mukosa

bronkial

sekresi

mukus

Produksi

mukus

Muntah,diare eritema

Pelebaran

pembuluh

darah

urtikaria

Permeabilita

s pembuluh

darah

gatal

gg. rasa

nyaman

gg.

integritas

kulit

Page 8: makalah alergi

Pemeriksaan Diagnostik

- Pengukuran kadar IgE total dan spesifik dengan menggunakan metode ELISA atau

RIA.

- Tes kulit untuk menetukan IgE spesifik dalam kulit pasien, seperti tes tusuk (prick

test), tes tempel (pacth test) :

Tes tusuk (Prick Test)

Hasil tes negatif apabila tidak ada bentol atau eritema atau hasil tes sama

dengan kontrol

Hasil tes positif apabila terjadi bentul atau eritema

o Positif 1 : bila didapatkan tidak ada bentul dan diameter eritema < 20

mm.

o Positif 2 : bila didapatkan tidak ada bentul dan diameter eritema > 20

mm.

o Positif 3 : bila didapatkan bentul dan eritema.

o Positif 4 : bila didapatkan dengan psudopodia.

Tes tempel (Patch Test)

Tes negatif bila tidak ada reaksi terhadap zat yang ditempati yang

menunjukkan alergi.

Hasil tes positif

o Positif 1 : bila ada eritema.

o Positif 2 : bila ada eritema dan papula.

o Positif 3 : bila ada eritema, papula dan vesikuler.

- Tes provokasi untuk alergi makanan :

Tes hidung

Hasil tes positif bila dalam beberapa menit timbul bersin-bersin, pilek,

hidung tersumbat, kadang-kadang batuk, pada mukosa hidung tampak

bengkak.

8

Page 9: makalah alergi

Tes provokasi bronkial

Tes yang sering dipakai adalah tes kegiatan jasmani, tes inhalasi antigen, tes

inhalasi metakolin, tes inhalasi histamin.

- Pengukuran kadar histamin dalam darah atau urin dengan metode ELISA atau

HPLC.

- Analisis immunoglobulin serum dapat menunjukkan peningkatan basophil dan

eosinofil.

- Biopsy usus

- Foto thorax

Untuk melihat komplikasi asma dan sinus paranasal untuk mengetahui komplikasi

rinitis.

- Spirometri

Untuk menentukan obstruksi saluran nafas baik beratnya maupun reversibilitas.

Komplikasi

- Dermatitis kontak alergi dapat menyebabkan infeksi sekunder akibat garukan

berlebihan, pruritus.

- Mengi, edema

Penatalaksanaan

1. Terapi ideal adalah menghindari kontak dengan alergen penyebab dan eleminasi

2. Terapi simtomatis dilakukan melalui pemberian :

- Antihistamin dan obat-obat yang menghambat degranulasi sel mast dapat

mengurangi gejala-gejala alergi.

- Kortikosteroid yang dihirup bekerja sebagai obat peradangan dan dapat

mengurangi gejala suatu alergi.

3. Untuk gejala yang berat dan lama, bila terapi lain tidak memuaskan dilakukan

imunoterapi melalui :

- Terapi desensitisasi berupa penyuntikan berulang allergen dalam jumlah yang

kecil dapat mendorong pasien membentuk antibody IgG terhadap alergen.

9

Page 10: makalah alergi

2.2 ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

1. Biodata

Kaji biodata pasien mulai dari nama, alamat, usia, pendidikan, agama.

2. Keluhan Utama

Klien pada umumnya mengeluh bersin-bersin, sesak nafas, gatal-gatal, timbul

kemerahan di sekujur tubuhnya, bibir bengkak, tidak ada nafsu makan, mual

muntah, diare, nyeri di bagian perut.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Tanyakan pada klien, Apa yang menyebabkan gejala. Bagaimana gejala yang

dirasakan.Dimana gejala yang dirasakan.Seberapakah tingkat keparahan yang

dirasakan.Kapan gejala mulai timbul, seberapa sering gejala dirasakan. Dan

tanyakan juga tindakan apa saja yang telah dilakukan serta obat apa saja yang telah

dikonsumsi.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Apakah klien pernah atau sedang menderita suatu penyakit lainnya dan pernah

mengalami penyakit yang sama sebelumnya.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Kaji adakah keluarga klien yang sedang atau pernah mengalami penyakit yang sama

dengan penyakit klien. Dan tanyakan apakah ada anggota keluarga klien yang

mempunyai penyakit berat lainnya.

6. Aktivitas sehari-hari di rumah

Kaji pola makan, minum, eliminasi BAB, eliminasi BAK, istirahat tidur dan

kebiasaan klien.

7. Riwayat Psikososial-Spiritual

Psikologis : apakah klien menerima penyakit yang dideritanya atau menarik diri ?

Sosial : bagaimana interaksi klien terhadap lingkungan sekitar sebelum dan

selama sakit dan apakah klien dapat beradaptasi dengan lingkungan baru

(rumah sakit) ?

10

Page 11: makalah alergi

Spiritual : apakah dan bagaimana klien mengerjakan ibadahnya saat sakit ?

Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum

- Tingkat kesadaran GCS

- Tanda-tanda vital

2. Pengkajian per sistem

a. Kepala dan leher

Hidung : Kaji ada tidaknya pernafasan cuping hidung.

Mata : Kaji ada tidaknya konjungtiva berwarna merah

Telinga : Kaji ada tidaknya pembengkakan konka dan membran mukosa

Mulut : Kaji mukosa dan kebersihannya.

Leher : Ada tidaknya pembesaran vena jugularis.

b. Sistem Integumen

Kulit : Kaji warna dan ada tidaknya bintik-bintik dan kemerahan.

Kuku : Kaji bentuk dan kebersihannya.

c. Sistem Pernafasan

Inspeksi : biasanya pada klien alergi terjadi sesak, adanya otot bantu nafas.

Auskultasi : adakah kemungkinan terdapat bunyi napas tambahan, biasanya

terdengar mengi.

d. Sistem Kardiovaskuler

Palpasi : Kaji apakah nadi teraba jelas dan frekwensi nadi teratur.

Auskultasi : Kaji suara s1, s2 apakah ada suara tambahan.

e. Sistem Pencernaan

Inspeksi : Kaji bentuk abdomen, ada tidaknya lesi.

Palpasi : Kaji apakah ada nyeri tekan

Perkusi : Kaji apakah terdengar bunyi thympani

Auskultasi : Kaji bunyi peristaltik usus.

f. Sistem Pergerakan Tubuh

Kaji kekuatan otot klien.

11

Page 12: makalah alergi

g. Sistem Persarafan

Kaji tingkat kesadaran klien dan GCS.

h. Sistem Perkemihan

Kaji apakah ada gangguan eliminasi urin.

Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan terpajan allergen

2. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus

berlebih

3. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih

4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah

5. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi dermal,

intradermal sekunder

6. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri di abdomen

7. Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang penyakitnya.

Intervensi

1. Dx ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan terpajan allergen

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x15 menit, diharapkan pasien

menunjukkan pola nafas efektif

Kriteria Hasil : frekuensi pernafasan normal (16-20x/menit), pernafasan regular, tidak

ada tanda-tanda sianosis.

Intervensi :

a. Kaji frekuensi, kedalaman penafasan dan ekspansi paru. Catat upaya pernafasan,

termasuk penggunaan otot bantu nafas.

b. Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas seperti krekels, mengi

c. Rubah posisi kepala atau posisi head up

d. Berikan oksigen tambahan

12

Page 13: makalah alergi

2. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus

berlebih

Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan bersihan jalan nafas

pasien tidak terganggu

Kriteria hasil : tidak adanya mukus, jalan nafas efektif

Intervensi :

a. Posisikan pasien semi fowler

b. Ajarkan teknik pernafasan diafragmatik

c. Pemberian nebulizer

d. Kolaborasi pemberian obat mukolitik

3. Dx defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih

Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan

kekurangan volume cairan dapat teratasi

Kriteria hasil : pasien tidak mengalami diare, mual muntah, tidak ada tanda-tanda

dehidrasi, turgor kulit kembali normal.

Intervensi :

a. Pantau TTV seperti peningkatan suhu, takikardia

b. Kaji turgor kulit, kelembaban membran mukosa

c. Monitor intake dan output cairan

d. Beri obat sesuai indikasi seperti antipiretik, antiemetik

e. Berikan cairan infus sesuai kebutuhan

4. Dx gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual

muntah

Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi pasien

terpenuhi

Kriteria hasil : membran mukosa tidak kering, wajah tidak pucat, konjungtiva tidak

anemis, pasien mampu menghabiskan makanan yang diberikan

13

Page 14: makalah alergi

Intervensi :

a. Observasi pemenuhan kebutuhan nutrisi

b. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan

c. Ajarkan pasien untuk menarik napas dalam, perlahan, dan menelan secara sadar

untuk mengurangi mual dan muntah

d. Berikan antiemetik dan atau analgesik sebelum makan atau sesuai jadwal yang

dianjurkan

e. Catat warna, jumlah, dan frekuensi muntah

5. Dx resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi dermal,

intradermal sekunder

Tujuan : setelah diberikan tindakn keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien

tidak akan mengalami kerusakan integritas kulit lebih parah

Kriteria hasil : tidak terdapat kemerahan, bentol-bentol dan odema. Tidak terdapat

tanda-tanda urtikaria, pruritus dan angioedema. Kerusakan integritas

kulit berkurang

Intervensi :

a. Kaji kulit adanya edema, area sirkulasinya terganggu atau pigmentasi

b. Hindari obat intramaskular

c. Ajarkan pasien menghindari paparan terhadap allergen yang telah diketahui

6. Dx gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri di abdomen

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan nyeri berkurang

Kriteria hasil : Pasien menyatakan nyeri berkurang, skala nyeri 0

Intervensi :

a. Kaji nilai nyeri atau ketidaknyamanan pada skala 0 sampai 10

b. Informasikan pada pasien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri

c. Posiskan pasien dengan posisi yang nyaman

14

Page 15: makalah alergi

7. Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang penyakitnya

Tujuan : setelah di berikan asuhan keperawatan diharapkan pasien tidak merasa

cemas lagi.

Kriteria hasil : pasien tidak betanya-tanya lagi tentang penyakitnya

Intervensi :

a. Orientasi pasien dengan lingkungan

b. Ajak keluarga untuk mengurangi cemas pasien

c. Berikan penjelasan pada keluarga dan pasien mengenai penyakitnya

Implementasi

Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang

telah dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam pelaksanaan implementasi

keperawatan, penguasaan keterampilan dan pengetahuan harus dimiliki oleh setiap perawat

sehingga pelayanan yang diberikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan dari rencana

yang telah ditentukan dapat tercapai.

Evaluasi

Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Hasil yang diharapkan pada klien dengan alergi

adalah :

a. Klien tidak mengeluh sesak lagi

b. Pasien mengatakan kulitnya sudah tidak merah-merah lagi

c. Pasien mengatakan tidak merasa mual,muntah dan mencret lagi

d. Pasien  mengatakan nyerinya sudah berkurang

e. Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya

laporan peningkatan toleransi aktifitas.

f. Masukan nutrisi adekuat

g. Klien  beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan bukti-

bukti ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman.

15

Page 16: makalah alergi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : Keperawatan Sistem Imun Hematologi 2

Topik : Alergi pada Anak

Sasaran : Warga desa Bendul Merisi

Tempat : Balai desa Bendul Merisi, Surabaya

Hari/Tanggal : April 2013

Waktu : 1 X 25 Menit

1. Tujuan Instruksional Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan ibu/keluarga tentang alergi pada anak.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyeluhan ibu/keluarga dapat :

a. Menyebutkan pengertian alergi

b. Menyebutkan tanda dan gejala adanya gangguan alergi pada anak.

c. Menjelaskan tentang cara penanganan, bila ditemukan adanya alergi pada anak

3. Sasaran

Warga Bendul Merisi,Surabaya

4. Materi (terlampir)

a. Pengertian alergi

b. Tanda dan gejala adanya alergi

c. Cara penanganan alergi.

16

Page 17: makalah alergi

5. Metode

Ceramah

Tanya jawab

6. Media

Flip chart

Leaflet

7. Kegiatan Penyuluhan

N WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 3 Menit Pembukaan:

1. Memberi salam pembukaan.

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.

4. Menyebutkan materi penyuluhan

yang akan diberikan

5. Membagikan leaflet

1. Menyambut salam dan men

dengarkan

2. Mendengarkan

3. Mendengarkan

4. Mendengarkan

5. Menerima dan membaca

2 15 Menit Pelaksanaan :

1. Menjelaskan tentang pengertian

alergi pada anak.

2. Menjelaskan tentang tanda dan gejala

alergi pada anak

3. Memberikan kesempatan pada ibu

dan keluarga untuk bertanya disetiap

bagian penyuluhan.

1. Mendengarkan dan

memperhatikan

2. Mendengarkan dan

memperhatikan

3. Bertanya dan menjawab

pertanyaan yang diajukan

3 5 Menit Evaluasi :

17

Page 18: makalah alergi

1. Menanyakan pada ibu dan keluarga

tentang materi yang diberikan dan

reinforcement kepada ibu dan

keluarga bila dapat menjawab &

menjelaskan kembali pertanyaan atau

materi

1. Menjawab & menjelaskan

pertanyaan

4 2 Menit Terminasi :

1. Mengucapkan terima kasih kepada

ibu dan keluarga atas perhatian yang

diberikan

2. Mengucapkan salam penutup

1. Mendengarkan

2. Membalas salam

8. PengorganisasianKelompok

Penanggung Jawab : M. Affan Abror

Sekretaris : Ita Nurdiana

Pembawa Acara : Zelvyta Indria

Pembicara : Maulidia Alfiarista Sari, Andi Fachrudi

9. Kriteria Evaluasi

Kriteria struktur :

Peserta hadir dibalai Desa Bendul Merisi,Surabaya

Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di balai Desa Bndul

Merisi,Surabaya

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat

penyuluhan.

Kriteria Proses :

Warga antusias terhadap materi penyuluhan.

Warga konsentrasi mendengarkan penyuluhan.

18

Page 19: makalah alergi

Warga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap

dan benar.

Kriteria Hasil :

Warga mengetahui tentang pengertian alergi

Warga mengerti tanda dan gejala alergi

Warga dapat menjelaskan cara penanganan alergi.

19

Page 20: makalah alergi

ALERGI

Pengertian Alergi

Alergi adalah suatu perubahan daya reaksi tubuuh terhadap kontak pada suatu zat

(alergen) yang memberi reaksi terbentuknya anti gen dan antibodi. Alergi adalah

merujuk pada reaksi berlebihan oleh sistim imun kita sebagai tanggapan pada

kontak badan dengan bahan-bahan asing tertentu. Berlebihan karena bahan-bahan

asing ini umumnya dipandang oleh tubuh sebagai sessuatu yang tidak

membahayakan dan tidak terjadi tanggapan pada orang-orang yang tidak alergi.

Tubuh dari orang-orang yang alergi mengenali bahan asing itu dan sebagian dari

sistim imun diaktifkan. Bahan-bahan alergi disebut "allergens". Contoh-contoh

dari allergens termasuk serbuk sari, tungau, jamur-jamur, dan makanan-makanan.

Untuk mengerti bahasa alergi adalah sangat penting untuk mengingat bahwa

allergens adalah bahan-bahan yang asing terhadap tubuh dan dapat menyebabkan

reaksi alergi pada orang-orang tertentu.

Penyebab Alergi

Salah satu penyebab alergi adalah genetik. Anak-anak dari salah satu orang tua

yang menderita alergi, maka mereka berpotensi menderita alergi oleh 15 – 30%.

Anak-anak dengan kedua orang tua menderita alergi, dan kemudian anak tersebut

kemungkinan 50-75% terpengaruh oleh alergi. Tetapi alergi juga dapat terjadi

bahkan jika kedua orang tua tidak menderita alergi. Gejala alergi pada anak dapat

terjadi saat anak memiliki reaksi hipersensitif terhadap lingkungan, seperti

perubahan suhu udara, udara yang buruk, udara lembab dan suhu udara panas atau

dingin.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan alergi adalah: makanan (seperti susu,

telur, udang, ikan, kacang-kacangan), obat, kelelahan, stres, debu rumah, spora

jamur, serbuk sari, asap kendaraan, asap rokok, udara lembab, udara panas, bau

cat, perubahan cuaca, serangga (seperti semut, nyamuk, tawon, ulat).

20

Page 21: makalah alergi

Gejala Alergi

gejala alergi yang terjadi dalam tubuh dapat dibedakan dari bagian di mana alergi

itu terjadi. Beberapa bagian tubuh sering dipengaruhi oleh alergi yang ada:

Sistem pernafasan. Gejala alergi pada sistem pernapasan adalah batuk, pilek,

hidung tersumbat, bersin, sesak napas, mengi suara, mimisan, sakit telinga,

kemerahan telinga, tenggorokan gatal, suara serak.

Sistem pencernaan. Gejala alergi terhadap sistem pencernaan: nyeri perut, diare,

sulit buang air besar, kembung, dan sering kentut.

Kulit. Gejala alergi pada kulit bisa kulit gatal, kulit merah berbintik-bintik, kulit

menebal, eksim, kulit menjadi kebiruan / hitam, bibir menjadi bengkak.

Mata. Gejala alergi pada mata adalah: mata gatal, mata merah, mata berair, mata

belekan, warna kehitaman di bawah mata, bintitan.

Cara Penanganan Alergi

Untuk cara penanganan alergi adalah sebagai berikut :

Hindari penyebab dari alergi (misal : makanan (seperti susu, telur, udang, ikan,

kacang-kacangan), obat, kelelahan, stres, debu rumah, spora jamur, serbuk sari, asap

kendaraan, asap rokok, udara lembab, udara panas, bau cat, perubahan cuaca,

serangga (seperti semut, nyamuk, tawon, ulat)

Kenali tanda-tanda alergi

Beri anti alergi bila sudah tersedia dan bila belum bawa kebalai pengobatan

terdekat.

21

Page 22: makalah alergi

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Alergi adalah suatu perubahan daya reaksi tubuh terhadap kontak pada suatu zat

(alergen) yang memberi reaksi terbentuknya antigen dan antibodi. Secara umum penyakit

alergi digolongkan dalam beberapa golongan, yaitu: alergi atopik, alergi obat, dan

dermatitis kontak.

Saran

Perawat mempunyai peran, fungsi, tanggung jawab, dan hak pada klien yang

ditanganinya, maka sebaiknya kita sebagai perawat harus mengetahui dan memahami

tindakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem imunitas seperti

pemeriksaan diagnostik dan pemeriksaan penunjang lainnya,agar nantinya kita bisa menjadi

perawat yang professional.

Sangat diharapkan agar terhindar dari alergi dilakukan dengan menghindari

penyebab dari alergi misalnya meghindarialergen seperti debu dan makan-makanan yang

membuat individu alergi.

22

Page 23: makalah alergi

DAFTAR PUSTAKA

Kresno, Siti Boedina. 1996. IMUNOLOGI : Diagnosis dan Prosedur

Laboratorium.Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi, Ed. 3. Jakarta: EGC.

Subowo. 2010. Imunologi Klinik, Ed. 2. Jakarta : Sagung Seto.

23