makalah agama persatuan

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara islam terbesar di dunia yang meiliki luas wilayah paling panjang dibanding negara-negara lain. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki kasus korupsi yang cukup tinggi di dunia. Hal ini dapat disimpulkan dari hasil pengumuman negara-negara korup yang dikeluarkan oleh Transparency International, sebuah organisasi internasional yang bertujuan untuk memerangi korupsi- pada tahun 2010 yang menempatkan Indonesia di ranking ke-110 dengan IPK (Indeks Presepsi Korupsi) 2,8, satu kelas dengan beberapa negara seperti Bolivia dan Gabon serta mengalahkan beberapa negara anggota ASEAN yang memiliki IPK lebih rendah seperti Kamboja, Laos dan Myanmar (Rizani, 2011) 1 KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mencatat lebih dari lima puluh kasus korupsi yang terjadi di Indonesia dan lebih banyak lagi kasus korupsi yang tidak tercatat. Maraknya kasus korupsi di Indonesia dapat diartikan sebagai lemahnya kontrol diri para pejabat terkait dan tidak berdayanya instansi-instansi 1 Rizani, Ahmad. “Peran serta Pemuda sebagai Agen Pemberantasan Korupsihttp://kompasiana.com/post/hukum/2011/01/29/pera n-serta-pemuda-sebagai agenpemberantasan-korupsi/ (akses 5 april 2014) 1

Upload: mmuzack-dertose

Post on 28-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah tentang agama dan persatuan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama persatuan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara islam terbesar di dunia yang meiliki luas

wilayah paling panjang dibanding negara-negara lain. Indonesia tercatat sebagai

salah satu negara yang memiliki kasus korupsi yang cukup tinggi di dunia. Hal ini

dapat disimpulkan dari hasil pengumuman negara-negara korup yang dikeluarkan

oleh Transparency International, sebuah organisasi internasional yang bertujuan

untuk memerangi korupsi- pada tahun 2010 yang menempatkan Indonesia di

ranking ke-110 dengan IPK (Indeks Presepsi Korupsi)  2,8, satu kelas dengan

beberapa negara seperti Bolivia dan Gabon serta mengalahkan beberapa negara

anggota ASEAN yang memiliki IPK lebih rendah seperti Kamboja, Laos dan

Myanmar (Rizani, 2011)1

KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mencatat lebih dari lima puluh kasus

korupsi yang terjadi di Indonesia dan lebih banyak lagi kasus korupsi yang tidak

tercatat. Maraknya kasus korupsi di Indonesia dapat diartikan sebagai lemahnya

kontrol diri para pejabat terkait dan tidak berdayanya instansi-instansi

pemerintahan maupun non-pemerintahan yang menjadi pengamat kasus ini

(Haryanti, 2012)2.

Maraknya kasus korupsi di Indonesia memang tidak bisa secara serta merta

diberantas dan hilang begitu saja. Perlu antisipasi dini untuk menekan laju

peningkatan kasus korupsi ini. Dan salah satu cara yang dapat diterapkan adalah

dengan digalakkannya pendidikan anti-korupsi sejak dini. Dengan adanya

pendidikan semacam ini, diharapkan beberapa tahun kemudian ketika bibit-bibit

calon pemimpin yang kini masih menjadi tunas menjabat bisa menghilangkan

1 Rizani, Ahmad. “Peran serta Pemuda sebagai Agen Pemberantasan Korupsi”http://kompasiana.com/post/hukum/2011/01/29/peran-serta-pemuda-sebagai agenpemberantasan-korupsi/ (akses 5 april 2014)2 Haryanti, Irma. 2012.” Pendidikan Anti korupsi sejak dini” “http://irmaquerotu.blogspot.com/2012/10/pendidikan-anti-korupsi - sejak - dini.htm ”. (akses 3 april 2014)

1

Page 2: Makalah Agama persatuan

kegelisahan masyarakat akan kasus korupsi yang tak kunjung berakhir. Dan

Indonesia bisa menjadi salah satu negara di dunia yang bersih dari korupsi.

Pendidikan anti-korupsi sejak dini adalah salah satu cara untuk menekan laju

tersebut. Mengingat pendidikan adalah hal yang fundamental dalam membentuk

karakter manusia dan bisa menentukan tinggi-rendahnya peradaban yang

dibentuknya. Menilik pada pengertian seperti ini, sepertinya pendidikan anti-

korupsi yang mulai diberlakukan di beberapa daerah perlu digalakkan secara

nasional dan berkelanjutan. Betapa pentingnya pendidikan anti-korupsi sejak dini

bisa dianalogikan sebagai betapa pentingnya merawat, menjaga dan

mempersiapkan bibit-bibit tanaman yang hendak ditumbuhkan  menjadi sebuah

pohon yang memberikan banyak manfaat. Yang keberadaanya tak hanya bisa

menyerap sari tanah dengan akarnya tetapi juga bisa menghasilkan buah-buah

yang segar untuk dikonsumsi serta dahan yang rindang untuk dijadikan tempat

berteduh. Ini sejalan dengan misi pendidikan anti-korupsi sejak dini. Dengan

penanaman nilai-nilai moral, pembekalan ilmu pengetahuan  tentang hukum, adat

istiadat ketimuran serta religiusitas kepercayaan pada Tuhan diharapkan bisa

mencetak calon-calon figure pemangku kekuasaan yang bersih dari korupsi.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dan peran akhlakul karimah dalam membangun

generasi muda antikorupsi ?

2. Bagaimana akhlak seorang muslim terhadap Negara?

3. Bagimanakah menanamkan nilai-nilai kejujuran sejak dini untuk

menciptakan bangsa antikorupsi?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui peranan akhlak dalam meminimalisir tindakan

korupsi pada sebuah Negara

2. Untuk mengetahui akhlakul karimah seorang muslim terhadap Negara

3. Untuk mengetahui cara menanamkan akhlak dan pendidikan sejak dini

agar menjadi penerus bangsa antikorupsi

2

Page 3: Makalah Agama persatuan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa arab “Akhlaq” yang merupakan

bentuk jamak dari “khuluq” secara bahasa “akhlak” mempunyai arti

budi pekerti, tabiat dan watak

Secara umum akhlak bersumber dari agama akan menyangkut

dalam dua hal penting, yaitu akhlak merupakan bukti dari keyakinan

seseorang kepada yang gaibdan sangsi dari masyarakat apabila

seseorang tidak melakukan perbuatan sesuai dengan aturan yang

ditetapkan dalam agama. Dalam islam akhlak bersumber pada Al-

quran dan As-sunah. Alquran merupakan sumber utama dan pertama

bagi agama islam yang mengandung bimbingan,penjelas, petunjuk dan

pembeda antara yang hak dan yang bathil. (Alfat, 2003)

Macam-macam Akhlak :

a. Akhlakul Madhmudah/tercela

b. Akhlakul Karimah/terpuji

Akhlak dalam penentu Akhlakul karimah

Disinih merupakan hal yang penting karena pokok bahasan

yang memang sedang di permasalahkan saat ini,ajaran akhlak yang

dibawakan Rasulallah itu menjadi pedoman kita setelah alquran

sebagai rujukannya,konsep akhlak ini dibawakan oleh beliau Nabi

Muhammad saw kepada umatnya atas perintah Allah.Jika akhlak

manusia telah benar dibenahi maka tidak aka nada lagi kerusakan

yang datang menerpa.Memaikai konsep rasulallah dalam memimpin

umatnya yaitu sifat wajib bagi beliau adalah Shidiq,Amanah,Tabligh

dan Fathanah insyaallah jagat raya ini akanlah tentram dan nyaman

3

Page 4: Makalah Agama persatuan

Akhlak Muslim terhadap Negara

Negara merupakan suatu wadah tempat berlindung para

bangsa,yang di dalamnya tedapat peraturan-peraturan yang mengikat

baik tertulis maupun secara lisan.Disitulah kita menumphkan

kemerdekaan kita,kemerdekan yang telah diraih para pahlawan yang

tak mengenal darah juangnya.Maka patutlah para pemuda meneruskan

perjuangan mereka yang telah rela meberikan darahnya untuk tanah

air ini untuk kebahagiaan kita menghuni tanah air ini.

seorang muslim yang mampu membimbing jalan hidupnya dan

jalan hidup orang lain digaris literature Allah maka dialah yang paling

baik diantara manusia-manusia mulia. Maka bangsa ini kita sebagain

penobangnya yang akan membawa penghuni negeri ini kejalan Allah.

Dilihat dari tugas atau tanggung jawab manusia lah yang berhakan

mengatur mengelola dan melestarikan alam ini. Karena para penghuni

dunia adalah manusia lah yang mempunya lahir batin yang sempurna

ketimbang makhluk allah yang laiknya,bahkan manusia bisa lebih

tinggi dari drajat para malaikat yang tunduk tanpa dosa setitikpun

kepada Allah,dan kemurkaan Allah adalah bathilnya kelakuan

manusia sehingga rendahnya melibihi binatang terendah drajatnya.

Negara merupakan pemikir politik terkenal dalam Islam,Al-

Farabi,adalah organisasi territorial bangsa yang mempunyai

kedaulatan.yakni institute suatu bangsa yang berdiam dalam suatu

daerah territorial tertentu dengan fungsi penyelenggaraan kesjahteraan

bersama,baik secara materiala maupun secara spiritual Terhadap

Negara yang berfungsi dan bertujuan semacam itu,seorang muslim

memikul tanggung jawab pula untuk memelihara dan menjaga agar

semua Negara mampu melindungi bangsanya.(Ibadah dan Akhlak

dalam Islam. Tanggung jawab itu sungguh berat dan akan

diperhitungkan atas apa yang dipertanggungjawabkannya.Dalam

akhlak muslim terhadap suatu Negara maka harus dilihat dimana

kaitannya atas apa yang akan mereka pikuli,pada prinsifnya Negara itu

di isi oleh dua kategori yaitu pemimpin (pemerintah) atau warga

4

Page 5: Makalah Agama persatuan

(rakyat biasa). Keduanya harus tahu bagaimana ia bersikap dan

berakhlak.(Ibadah dan Akhlak dalam Islam. Akhlak terhadap Negara

terbagi dalam 2 katagori yaitu akhlak para pemimpin atau pejabat dan

akhlak warga atau rakyat biasa

5

Page 6: Makalah Agama persatuan

B. Pengertian Korupsi

Kata Korupsi berasal dari bahasa latin, Corruptio-Corrumpere yang artinya

busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik atau menyogok. Menurut Dr. Kartini

Kartono, korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan

jabatan guna mengeduk keuntungan,  dan merugikan kepentingan umum. Korupsi

menurut Huntington (1968) adalah perilaku pejabat publik yang menyimpang dari

norma-norma yang diterima oleh masyarakat, dan perilaku menyimpang ini

ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan pribadi. Maka dapat disimpulkan

korupsi merupakan perbuatan curang yang merugikan Negara dan masyarakat luas

dengan berbagai macam modus.

Banyak para ahli yang mencoba merumuskan korupsi, yang jika dilihat dari

struktrur bahasa dan cara penyampaiannya yang berbeda, tetapi pada hakekatnya

mempunyai makna yang sama. Kartono (1983) memberi batasan korupsi sebagi

tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk

keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan negara. Jadi korupsi

merupakan gejala salah pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi keuntungan

pribadi, salah urus terhadap sumber-sumber kekayaan negara dengan

menggunakan wewenang dan kekuatankekuatan formal (misalnya denagan alasan

hukum dan kekuatan senjata) untuk memperkaya diri sendiri.

Korupsi terjadi disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dan jabatan

yang dimiliki oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi dengan

mengatasnamakan pribadi atau keluarga, sanak saudara dan teman. Wertheim

(dalam Lubis, 1970) menyatakan bahwa seorang pejabat dikatakan melakukan

tindakan korupsi bila ia menerima hadiah dari seseorang yang bertujuan

mempengaruhinya agar ia mengambil keputusan yang menguntungkan

kepentingan si pemberi hadiah. Kadang-kadang orang yang menawarkan

hadiahdalam bentuk balas jasa juga termasuk dalam korupsi. Selanjutnya,

Wertheim menambahkan bahwa balas jasa dari pihak ketiga yang diterima atau

diminta oleh seorang pejabat untuk diteruskan kepada keluarganya atau partainya/

kelompoknya atau orang-orang yang mempunyai hubungan pribadi dengannya,

juga dapat dianggap sebagai korupsi. Dalam keadaan yang demikian, jelas bahwa

6

Page 7: Makalah Agama persatuan

ciri yang paling menonjol di dalam korupsi adalah tingkah laku pejabat yang

melanggar azas pemisahan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan

masyarakat, pemisahan keuangan pribadi dengan masyarakat.

Upaya mengurangi angka korupsi di masa depan

Layaknya energi, korupsi tidak dapat dihilangkan ataupun dimusnahkan, satu

sisi diberantas, sisi yang lain semakin bermunculan. Akan tetapi, korupsi dapat

dicegah sejak dini sehingga dapat meminimalisir bibit-bibit pelaku korupsi di

masa depan. Banyak upaya yg dapat dilakukan untuk mengurangi angka pelaku

korupsi di masa depan, antara lain:

1. Penanaman sikap jujur di lembaga pendidikan

Penanaman sikap jujur di lembaga pendidikan dapat dilakukan dengan

cara menyampaikan nilai-nilai positif dari perilaku jujur yang saat ini

pengaplikasiannya sudah umum diterapkan seperti kantin kejujuran.

Penanaman sikap jujur ini sangat berguna sebagai bekal mereka di masa

depan, karena mereka sudah dibiasakan bersikap jujur sejak dini sehingga

mereka tidak akan mengambil sesuatu yang bukan menjadi hak mereka

(korupsi) (Wijaya, 2008).

2. Penanaman sikap jujur di masyarakat

Penanaman sikap jujur di kalangan masyarakat dapat dilakukan dengan

berbagai cara, salah satunya berdagang. Banyak ditemui pedagang yang

menggunakan timbangan yang pada bagian bawahnya diberi pemberat

sehingga barang yang seharusnya sesuai dengan ukuran menjadi tidak

sesuai karena adanya pemberat tersebut. Hal ini sangat merugikan

konsumen, karena hak konsumen telah dicurangi.

Contoh yang lain adalah kejujuran dalam menjaga amanah. Bostoni

(2008), menyebutkan dalam bukunya kisah seorang budak yang

menggembalakan domba tuannya di suatu ladang. Pada saat itu, khalifah

Umar bin Khattab melewati ladang tersebut dan melihat penggembala

tersebut. Kemudian khalifah Umar bin Khattab ingin menguji kejujuran

dari budak tersebut dengan cara membeli seekor domba yang

digembalakannya. Akan tetapi, budak tersebut menolaknya, kemudian

7

Page 8: Makalah Agama persatuan

Umar mencoba untuk membujuknya kembali dan budak tersebut tetap

bersikeras dan berkata kepada Umar “Wahai tuanku, memanglah tiada

seorangpun yang mengetahui hal ini. Akan tetapi, Dzat Yang Maha Kuasa

(Allah SWT) mengetahui segala sesuatu yang terjadi di dunia ini”. Setelah

mendengar penuturan dari budak tersebut, Umar kemudian

memerdekakannya.

C. Pentingnya Penanaman Akhlakul karimah dan Pendidikan Anti Korupsi

Sejak Usia Dini

Pendidikan anti korupsi memang harus ditanamkan sejak dini.

Dalam hal ini, keluarga memegang peranan penting dalam mendidik dan

membentuk akhlak anak. Selain itu, mengenalkan prinsip kebaikan,

kebenaran dan kesalehan hidup kepada anak juga menjadi tugas utama

bagi orang tua. Jika orang tua telah mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan

kejujuran pada anak sejak dini, maka saat anak tersebut mulai beranjak

dewasa nilai-nilai tersebut akan terpatri dalam jiwa mereka. Dengan

demikian keluarga turut andil dalam memberi warna budaya sebuah

bangsa, termasuk di dalamnya adalah menciptakan budaya anti korupsi.

Anak-anak merupakan peniru yang ulung. Karena seorang anak

belajar bertingkah laku dengan meniru tingkah laku orang lain yang

ditransmisikan melalui contoh-contoh, terutama yang datang dari keluarga,

lingkungan sekitar dan media massa. Oleh karena itu, teladan yang baik

dari seluruh anggota keluarga seperti ketaatan beribadah, berperilaku

sopan sesuai budaya dan bangsa, bertindak jujur dalam perkataan dan

perbuatan sangatlah penting ditanamkan sejak usia dini. Tetapi meskipun

demikian, tidaklah adil rasanya jika teladan itu hanya datang dari keluarga.

Pemerintah juga harus turut serta berperan aktif dalam upaya menciptakan

budaya anti korupsi pada anak-anak, misalnya melalui Kementerian

Pendidikan Nasional dengan memperbaiki kurikulum pembelajaran di

sekolah, yaitu dengan tetap memasukkan mata pelajaran budi pekerti di

dalam kurikulum sekolah. Selain itu, saat ini sudah banyak contoh sekolah

8

Page 9: Makalah Agama persatuan

yang memberlakukan kantin kejujuran sebagai upaya untuk menanamkan

sikap jujur pada anak didiknya. Hal ini merupakan suatu contoh yang baik

untuk membudayakan sikap anti korupsi. Karena kejujuran adalah kunci

untuk menjauhkan diri dari tindakan korupsi. (Haryanti, 2012)3

Peran Orang tua dalam meminimalisir tindakan korupsi melalui

penanamkan akhlakul karimah kepada anak sejak dini, dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut

a. Menanamkan Sifat Jujur 

Pendidikan yang diberikan kepada anak pada saat usia dini akan

sangat berpengaruh kuat bagi masa depannya. Di usia balita,

kemampuan anak dalam menyerap berbagai hal di sekitarnya sangat

cepat, dan akan sangat membekas di kemudian hari. Contohnya, bila ia

dididik untuk terbiasa bekata jujur, maka insya Allah kelak ia akan

tumbuh menjadi orang yang terbiasa berkata jujur dan memilih

kebenaran.

Tekad tersebut harus sudah ada dan dilakukan dalam mendidik

anak dalam keseharian. Dengan memulainya dari diri sendiri (yang

nantinya akan ditiru anak, insya Allah). Misalnya, seorang ibu tak akan

berbohong hanya karena alasan agar si anak diam dari tangisnya. Lebih

baik seorang ibu berikan alasan yang mudah anak terima, agar anak

mengerti dan terbiasa dengan kejujuran. Bila sebagai orangtua terbiasa

jujur kepada anak, secara otomatis dia akan menirunya. Apalagi di usia

balita. Karena, anak balita adalah peniru sejati. Dia akan mudah

menirukan apa saja yang ia tangkap dari sekelilingnya, entah itu kata-

kata, perbuatan, atau bahkan juga sikap-sikap diam kita. Ada yang

mengatakan bahwa kebiasaan itu membentuk karakter. Dari kebiasaan

sehari-hari, akan terbentuk karakter yang kuat pada anak. Dan lambat

3 Haryanti, Irma. ”Pendidikan Anti korupsi sejak dini,http://irmaquerotu.blogspot.com/2012/10/pendidikan-anti-korupsi - sejak- dini.htm ( akses 3 april 2014).

9

Page 10: Makalah Agama persatuan

laun, karakter itu akan mewujudkan sebuah sifat. Begitu pula dengan

kebiasaan berkata dan bersikap jujur, hal itu akan membentuk karakter

anak menjadi jujur, dan kelak insya Allah akan mewujudkan sifatnya

yang suka kejujuran dan memihak pada kebenaran.

b. Kasih Sayang dari Orangtua 

Mendidik anak dengan penuh kasih sayang itu sangat penting.

Karena dengan kasih sayang, hubungan antara anak dengan orangtua

akan semakin erat. Tanpa sadar, alam bawah sadar anak akan selalu

terpaut pada orangtuanya, menjadikannya teladan dengan sepenuh hati.

Demikian halnya bila orangtua mengajarkan kebaikan-kebaikan

dengan kasih sayang, maka anak pun akan melakukan hal-hal baik dan

benar dengan rasa cinta. Bukan karena takut atau hanya demi menuruti

perintah orangtua.

Sebaliknya, jika mendidik anak dengan kekerasan, meskipun

yang diajarkan adalah tentang kebenaran, suatu saat efeknya akan lain.

Bisa saja kelak si anak melakukan pemberontakan batin, karena dahulu

anak tidak ikhlas melakukan perintah orangtuanya, karena terpaksa.

Dampaknya, anak akan melampiaskan keterbelengguannya di masa

kecil dengan bertindak sesuai keinginannya. Kalau sudah begitu, bisa

saja anak akan mengambil jalan yang salah demi kepuasannya. Seperti

berbuat korupsi di masa yang akan mendatang.

c. Membiasakan Anak untuk Qana’ah  

Qana’ah (merasa cukup dan ridha dengan pemberian rezeki

dari Allah) itu penting dibiasakan kepada anak. Diharapkan, dengan

pembiasaan bersikap seperti itu sejak dini akan terus terjaga hingga

dewasa. Menjadi sangat penting karena dengan sifat itu seseorang akan

selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, besar atau kecil.

Sehingga anak tak akan mudah menginginkan nikmat/rezeki yang

diterima orang lain. Anak akan jauh dari sifat iri dan dengki, hingga

10

Page 11: Makalah Agama persatuan

mungkin melakukan apapun dengan segala cara untuk mendapatkan

seperti apa yang dimiliki orang lain. (Savitry, 2012)4

Sifat iri dan dengki seperti itulah yang menjadi salah satu sebab

seseorang melakukan korupsi. Seseorang ingin dengan mudah

mendapatkan uang/materi tanpa bersusah payah terlebih dahulu.

“Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam,

kemudian mendapatkan rizki yang secukupnya dan Allah

menganugrahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas)

dengan rezki yang Allah berikan kepadanya.” (HSR Muslim (no.

1054).

d. Mendidik Anak Menurut Syari’at Islam

Syari’at Islam itu luas, tidak hanya mencakup hukum pidana-

perdata. Tetapi juga menyangkut akhlaq. Maka selain anak harus kita

didik mengenai hukum mencuri, berbohong, shalat, dan sebagainya,

mereka juga harus kita biasakan untuk hormat kepada orangtua,

menghormati hak orang lain, berkasih sayang dengan mereka, dan lain-

lain. Semua itu sudah ada panduannya dalam syari’at agama Islam

yang sempurna (Al-Qur’an dan Al-Hadits).

Mendidik anak mengenai syari’at (hukum-hukum Islam) bisa

dilakukan sejak anak masih kecil. Mengenalkan makna ayat-ayat Allah

kepada anak memang tak mudah, namun anak akan bisa menerimanya

tergantung bagaimana kita menyampaikannya sesuai dengan tahap

perkembangan umurnya. Seperti kepada anak balita, tidak

menyampaikan isi dan makna suatu ayat Al-Qur’an kepadanya. Cukup

berikan pengertiannya saja. Misalnya dilarang mencuri, karena Allah

membencinya. Bisa disampaikan ketika sambil bermain, bahwa sang

anak tidak boleh membawa mainan temannya ketika pulang, karena itu

4 Savitry, Nurry. “pentingnya menerapkan pendidikan anti korupsi sejak dini,” http://shavie3.blogspot.com/2012/11/pentingnya-pendidikan-anti-korupsi.html (akses 3 april 2014)

11

Page 12: Makalah Agama persatuan

bukan miliknya. Kalau mengambil yang bukan miliknya berarti

mencuri, dan akan dibenci oleh Allah. Atau bisa juga disampaikan

melalui dongeng-dongeng/cerita-cerita baik dari buku atau karangan

sendiri. Mendidik anak mengenai syari’at Islam juga berarti

mengajarkan anak bahwa segala perbuatannya harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada Allah. Selain itu tanamkan pada jiwa

anak bahwa segala perbuatannya selalu diawasi oleh Allah.

Di antara ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan larangan

korupsi adalah sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan

hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At-

Taubah: 119)

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan

membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

(QS. Az-Zumar: 33) )

"Dan janganlah kamu makan harta diantara kamu dengan jalan

yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada

para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian

harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui."

(Q.S. Al-Baqarah: 188

Norma yang Harus Ditanamkan Sejak Usia TK sampai Perguruan Tinggi

Ada beberapa norma yang harus ditanamkan sejak usia TK hingga

perguruan tinggi, antara lain adalah:

1. Usia TK anak sudak memahami norma etika apa yang boleh

ataupun tidak boleh. Penerapan yang dapat orang tua ajarkan,

sebagai pendidikan antikorupsi adalah mengajarkan kepada

anak kalau “mencuri itu tidak boleh”.

2. Usia SD anak sudah memahami norma agama bagaimana

berperilaku “baik” dan “tidak baik” sehingga guru SD atau

12

Page 13: Makalah Agama persatuan

kedua orang tua dapat mengajarkan pada anak kalau korupsi itu

tidak baik karena dilarang Tuhan.

3. Usia SMP anak sudah memahami norma hukum bagaimana

berperilaku “tidak melanggar hukum” dan “melanggar hukum”

sehingga guru SMP atau kedua orang tua menekankan kalau

korupsi itu melanggar hukum.

4. Usia SMA anak sudah memahami norma psikologis bagaimana

perilaku “menyimpang” dan perilaku “ tidak menyimpang”

sehingga dapat ditanamkan kalau korupsi merupakan perbuatan

menyimpang.

5. Usia perguruan tinggi (PT) adalah bentuk manusia dewasa yang

sudah memahami norma sosial bagaimana berperilaku “sesuai

norma sosial” dan “tidak sesuai norma sosial”. Sehingga dapat

memahami korupsi merupakan perbuatan yang dibenci

masyarakat dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang

antisosial.

Upaya untuk memberantas kasus korupsi di Indonesia sampai

benar-benar bersih sampai ke akar-akarnya memang bukanlah hal yang

mudah. Namun selalu ada cara selama kita mau berusaha. Menanamkan

nilai-nilai budaya antikorupsi pada anak-anak sejak usia dini adalah salah

satu caranya. Karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Jika

sejak kecil mereka suah terbiasa hidup bersih, maka sampai dewasa pun

kebiasaan itu akan tetap terpelihara.

13

Page 14: Makalah Agama persatuan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegagalan dan keberhasilan suatu Negara tergantung bagaimana akhlak

yang tercermin dari pemimpinnya serta dari warga negaranya. Akhlak

sangatlah penting dalam menentukan jalannya oraganisasi, untuk saat ini

sangatlah dibutuhkan para pemimpin yang berakidah islamiah berakhlak mulia

serta mempunyai visioner yang jelas dan terbukti bukan hanya janji semata.

Selain itu dalam meminimalisir banyaknya tindakan korupsi dalam Negara

diperlukan adanya penanaman akhlak karimah dan pendidikan sejak dini

berupa nilai-nilai kejujuran, mendidik anak sesuai syariat islam sehingga

mereka dapat menjadi penerus bangsa yang bersih dan bebas korupsi.

B. Saran

Pemerintah harus turut serta berperan aktif dalam upaya menciptakan

budaya anti korupsi pada anak-anak, misalnya melalui Kementerian

Pendidikan Nasional dengan memperbaiki kurikulum pembelajaran di

sekolah, yaitu dengan tetap memasukkan mata pelajaran budi pekerti di dalam

kurikulum sekolah.

14

Page 15: Makalah Agama persatuan

DAFTAR PUSTAKA

Alfat, Masan. 2003. Akidah Akhlak. Semarang: Toha Putra.

Al-Ghazali, Syekh Muhammad. 1992. Al-Ghazali Menjawab. Bandung: Mizan

Azra, Azyumardi. 2000. Demokrasi, Hak Asasi Manusia & Masyarakat

Haryanti, Irma. 2012.” Pendidikan Anti korupsi sejak dini”

“http://irmaquerotu.blogspot.com/2012/10/pendidikan-anti-korupsi - sejak-

dini.htm”. Diakses tanggal 3 april 2014

Kusumastuti, diah. 2013. http://dekamuslim.blogspot.com/2013/11/pendidikan-

anti-korupsi-sejak-usia-dini.html. Diakses tanggal 4 april 2014

Madani. Jakarta: Prenada Media.

Muka Sa’id. 1986. Etika Masyarakat Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita.

Rizani, Ahmad. “Peran serta Pemuda sebagai Agen Pemberantasan

Korupsi”http://kompasiana.com/post/hukum/2011/01/29/peran-serta-

pemuda-sebagai agenpemberantasan-korupsi/ diakses tanggal 5 april 2014

Savitry, Nurry. 2012. “pentingnya menerapkan pendidikan anti korupsi sejak

dini”. http://shavie3.blogspot.com/2012/11/pentingnya-pendidikan-

anti-korupsi.html. Diakses tanggal 3 april 2014

Shihab, M. Quraish. 1997. Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan.

Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Cet. Pertama Edisi III.

15