makalah agama lingkungan

28
Budaya Bersih dalam Pandangan Islam (Sebagai Tugas Mata Kuliah Agama Islam semester genap Tahun Ajaran 2009/2010) Disusun Oleh : 1. Puri Diah Santya Rini (0906528594) 2. Muhammad Irsyad (0906526140) 3. Setia Wirawan (0906526216) 4. Insun Fastabikhul K. (0906641756) 5. Rabiah (0906559574) 6. Ulfa Olivia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Upload: puri-diah-santya-rini

Post on 25-Jun-2015

860 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah agama lingkungan

Budaya Bersih dalam Pandangan Islam

(Sebagai Tugas Mata Kuliah Agama Islam semester genap Tahun Ajaran 2009/2010)

Disusun Oleh :

1. Puri Diah Santya Rini (0906528594)

2. Muhammad Irsyad (0906526140)

3. Setia Wirawan (0906526216)

4. Insun Fastabikhul K. (0906641756)

5. Rabiah (0906559574)

6. Ulfa Olivia

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Universitas Indonesia

April, 2010

Page 2: makalah agama lingkungan

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya hingga

kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Budaya Bersih dalam Pandangan Islam” tepat

pada waktunya.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Untuk itu kami ucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak Abdi Kurnia, SH selaku

dosen mata kuliah Agama Islam serta semua pihak yang telah membantu kami hingga

terselesaikannya makalah ini.

Penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun cara

penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan

pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik. Oleh karenanya, dengan

rendah hati dan tangan terbuka kami menerima saran serta usul untuk penyempurnaan

makalah ini.

Akhir kata, kami berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Depok, Mei 2010

Penyusun

Page 3: makalah agama lingkungan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ 2

Daftar Isi .................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan . .................................................................................5

1.4 Metode Penulisan . .................................................................................5

BAB II

2.1 Budaya Bersih menurut Islam.................................................................6

2.2 Islam dan Seni.........................................................................................8

2.3 Islam dan IPTEK.. ..................................................................................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 4: makalah agama lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Fenomena sampah yang semakin hari semakin menjadi. Ini terjadi di Indonesia yang

notebene merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim. Islam mengajarkan

kepada pemeluknya agar senantiasa menjaga kebersihan diri maupun lingkungan tapi

apa yang terjadi di sekitar kita adalah potret nyata kehidupan muslim di Indonesia.

Dengan hal ini maka tak heran jika Jakarta yang merupakan ibukota negeri ini

merupakan kota terburuk nomor 3 di dunia setelah Meksiko dan Thailand1.

Pada dasarnya sampah bukanlah masalah agama, namun ajarannya. Agama islam

kususnya menekankan akan pentingnya kebersihan seperti sebuah hadis mengatakan

bahwa “sesungguhnya tidak akan masuk surga orang yang bersih” (HR. Khatib)

maupun hadist Rasullulah tentang membuang sampah dijalanan “Buangalah

duri/sampah dari jalan. Sesungguhnya hal demikian itu termasuk dari sidqahmu

(sama dengan sedekah)” (HR.Bukhari)

Fenomena kebersihan merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat tanpa

terkecuali yang menjadi permasalahan adalah umat islam sendiri yang tidak

menjalankan apa yang diajarkan oleh agamanya.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah kebersihan bukanlah hanya sekedar angin lalu yang berhembus dan selesai.

Saat masalah kebersihan yang dianggap sepele oleh sebagian orang maka masalah ini

akan semakin besar, mengakar dan akan semakin sulit untuk diselesaikan. Seperti

halnya yang terjadi di Indonesia. Karena mental umat islam Indonesia yang ‘jorok’

maka tak heran jika berdampak pada lingkungan yang kotor. Semua kembali kepada

manusianya masing-masing.

1 Materi PBL, pemicu 2 : Agama Islam, Budaya, Seni dan Iptek

Page 5: makalah agama lingkungan

Lalu melihat hal tersebut akan muncul banyak sekali pertanyaan dalam diri setiap

manusia mengenai masalah ini

Mengapa umat islam Indonesia khusunya Jakarta tidak dapat hidup bersih?

Bagaimana peran lembaga-lembaga islam seperi MUI dan Muhammadiyah

dalam menyikapi masalah ini?

1.3 Tujuan Penulisan

Mempelajari budaya bersih dalam islam

Memahami pandangan islam tentang seni dan iptek dalam kaitannya

dengan kebersihan

Menganalisa masalah kebersihan yang merupakan tanggung jawab seluruh

lapisan masyarakat.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode

studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang

konsep budaya bersih dalam islam dan buku pedoman agama islam untuk perguruan

tinggi.

Page 6: makalah agama lingkungan

BAB II

Kebersihan Lingkungan dalam Islam

2.1 Agama islam dan budaya

2.1.1 Islam dan budaya bersih

Islam telah mengenal budaya bersih sejak dulu kala, semua hal ini dimulai dari

Nabi Muhammad SAW. Beliau sangat menekankan akan pentingnya

kebersihan bagi seorang muslim. Bahkan di bab pertama dalam buku-buku

fiqih selalu saja disebutkan mengenai thaharah atau bersuci. Dapat kita temui

dalam doa setelah selesai wudhu :

“Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalahu wa asyhadu anna

Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu”

“Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq kecuali Allah, Yang

Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi, bahwa Muhammad

adalah hamba dan utusan-Nya” (HR. Muslim: 1/209)

“Allahummaj'alnii minattawwabiina waj'alnii minal mutathahiriin”

‘Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah

aku termasuk orang-orang yang bersuci’ (HR. At-Tirmidzi 1/78)

“Subhanakallahumma wabihamdika assyhadu anlaa ilaha illa anta

astaghfiruka wa atuubu ilaika”

‘Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji kepadaMu. Aku bersaksi bahwa

tiada Tuhan selain Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepadaMu’ (HR.

An-Nasa’i)

Dalam doa tersebut jelas dikatakan bahwa seluruh umat islam apabila telah

selesai berwudhu, bermunajah pada Allah agar “termasuk dalam orang-orang

yang bersih”.

Page 7: makalah agama lingkungan

Memang pengertian bersih sendiri dapat berkembang dalam beberapa arti,

bersih hati, diri dan masih banyak lagi. Jika dikaitkan dalam kehidupan

sehari-hari, sebenarnya umat islam telah meminta pada Allah setiap saat agar

selalu ‘bersih’, namun apa yang diucapkan dalam doa berbeda kenyataannya

dalam kehidupan sehari-hari. Justru di Indonesia yang merupakan negara

dengan mayoritas penduduk muslim di dunia telah menjadi salah satu negara

terkotor hampir dalam segala hal, dari segi birokrasi, ekonomi, lembaga

peradilan dan yang paling parah adalah masalah lingkungan. Suatu masalah

yang sepele namun terlalu disepelekan oleh masyarakat Indonesia. Hingga

melihat lingkungan yang kotor adalah suatu hal yang ‘biasa’, bukan Indonesia

namanya jika tidak kotor. Budaya bersih yang berasal dari agama yang paling

sempurna di muka bumi yaitu islam dianggap hanya sebagai angin lalu dan

tidak lebih dari kata-kata mutiara semata.

2.1.2 Pengembangan budaya bersih dalam islam

Bersih merupakan fitrah semua manusia. Bahkan saat manusia lahir ke dunia,

ia telah dilahirkan dalam keadaan bersih dan suci seperti selembar kertas yang

baru dan belum terkena goresan. Bahkan Nabi Muhammad SAW senantiasa

mengajarkan pada umatnya untuk menjaga kebersihan mulai dari mandi

hingga memakai wewangian seperti dalam hadist berikut ini :

“Mandi, memotong kuku, mencabut bulu-bulu tak perlu, memakai siwak,

mengusapkan wewangian (parfum) sebisanya pada hari Jumat dianjurkan

pada setiap laki-laki yang telah baligh.”

(Muttafaq ‘alaih)

Islam senantiasa mengajarkan umatnya untuk hidup sehat dan bersih, seperti di

riwayatkan bahwa Rasullulah sendiri bersabda “Kesehatan merupakan salah

satu hak bagi tubuh manusia.”

Pada masa dahulu orang-orang di Eropa menganggap bahwa mandi adalah

suatu hal yang dikerjakan oleh para rakyat jelata yang tubuhnya penuh dengan

kotoran. Maka tidak heran masyarakat dunia barat saat itu sangat primitif,

Page 8: makalah agama lingkungan

jarang mandi dan tidak mengenal sabun. Negara-negara islam telah mengenal

sabun sejak lama dan telah mengaplikasikannya untuk membersihkan diri.

Bahkan parfum yang terkenal di Prancis sebenarnya lebih dulu terkenal di

dunia islam. Umat islam telah mengenal cara pembuatan parfum pada abad 8

masehi sedangkan dunia barat baru mulai mempelajarinya pada abad ke-14

Masehi. Hal ini membuktikan bahwa budaya bersih dalam islam telah mampu

merambah ke belahan dunia lainnya.

Yang patut disayangkan adalah budaya bersih itu sendiri seakan berkiblat pada

negara barat. Bangsa Eropa yang primitif telah berubah menjadi bangsa yang

mapan, maju dan modern. Hal ini tentu jauh berbeda bagi sebagian negara

dengan mayoritas penduduk muslim. Sebut saja Indonesia, budaya bersih di

Indonesia seakan mati dan memang tidak pernah ada jika melihat hal yang

menimpa Indonesia akhir-akhir ini.

Sungguh memprihatinkan memang namun hal ini juga tak terlepas dari andil

manusia itu sendiri dalam menciptakan lingkungan yang kotor jauh dari

kebersihan dan menyimpang dari budaya bersih yang diajarkan oleh Islam.

2.2 Agama Islam dan seni

2.2.1 Seni menurut islam

Quraish Shihab2 menjelaskan pengertian seni adalah keindahan. Ia (seni)

merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan

mengungkapkan keindahan. Seni itu lahir dari sisi terdalam manusia yang

didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun jenis kein-

dahan itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang

dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Namun dalam prakteknya, seni seringkali dianggap sebagai suatu hal yang

‘haram’ dan menyimpang. Hal ini dikarenakan pandangan mereka yang

beranggapan bahwa seni tidak sejalan dengan ajaran agama islam merupakan

suatu pemahaman secara parsial.

2 Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, cendekiawan muslim dalam ilmu-ilmu Al-qur’an (mantan Menteri Agama era Presiden Soeharto)

Page 9: makalah agama lingkungan

Islam sangat mengagungkan keindahan dalam hal ini seni seperti terdapat

dalam QS. Qaff : 6

“Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di

atas mereka,bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit

itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun??”

Dalam hal ini langit yang diciptakan oleh Allah tidak hanya berfungsi sebagai

suatu ‘atap’ namun Allah juga menyimpan berjuta misteri didalamnya, langit

dijadikan oleh Allah sebagai tempat bergantungnya bintang, bulan, matahari

maupun benda langit lainnya yang Ia susun dengan sedemikian indahnya

sebagai suatu bentuk maha karya seni yang tiada tandingannya.

Begitu pula dengan laut, gunung, dan pemandangan alam lainnya. Allah tidak

lantas menciptakan laut hanya sebagai tempat mata pencaharian nelayan

dimana Allah menyediakan banyak ikan di laut. Atau Ia menciptakan gunung

bukan semata-mata hanya berfungsi sebagai daerah resapan. Tapi itu adalah

bentuk lukisan Allah yang luar biasa dan tidak ada satupun mahluk yang

sanggup menandinginya.

Dari uraian diatas jelas lah bahwa islam sama sekali tidak memandang negatif

pada seni atau mengharamkannya, namun yang perku ditekankan adalah

aplikasi dari seni itu sendiri yang kadangkala lebih menunjukkan kepada

pribadi individual dan bukan secara rohani nya. Pada akhirnya seni dianggap

sebagai suatu bentuk apresiasi kebebasan yang kadang-kadang kebablasan. Hal

ini yang diharamkan, seni berfungsi untuk mendekatkan manusia pada sang

Pencipta bukan justru malah menjauhkannya dan membuat manusia lupa diri.

Seni dalam islam bertujuan untuk memperhalus hati dan jiwa manusia agar ia

lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT3.

2.2.2 Kaitan seni dan kebersihan

3 Kafrawi Abubakar, Mahasiswa Pascasarjana IAIN Ar Raniry, konsentrasi Pendidikan Islam, dan juga Pemerhati Kesenian

Page 10: makalah agama lingkungan

Setelah mengetahui tentang pandangan islam mengenai seni maka dapat pula

disangkut pautkan antara kebersihan dan seni. Karena sesuatu yang indah dan

bersih dapat bernilai ibadah. Islam sangat mendukung hal ini.

Seni dan kebersihan yang menjadikannya sebagai suatu nilai ibadah sangat

berkaitan erat. Dewasa ini setiap tahunnya terjadi peningkatan volume sampah

rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia. Di jakarta pada

khususnya, dalam sehari dapat mencetak hingga 28 ribu meter kubik atau

setara setengah besarnya Candi Borobudur yang berarti dalam dua hari

sampah di Jakarta banyaknya sebesar candi Borobudur dan dalam setahun,

sampah Jakarta bisa membangun lebih dari 150 candi sampah4.

Tujuan dari seni menurut islam adalah memperhalus hati dan jiwa manusia

agar ia dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hal ini dapat diwujudkan dengan penggalangan daur ulang sampah secara

artistik. Menganut prinsip ekonomi yaitu mencipatkan suatu barang yang tidak

berdaya guna menjadi memiliki nilai guna secara ekonomis. Telah banyak

terdapat perkumpulan ibu-ibu atau para remaja yang serius dalam melakukan

daur ulang sampah. Dengan tujuan dapat menyelamatkan lingkungan. Bahan-

bahan untuk membuat karya seni ini adalah sampah atau limbah bungkus

plastik seperti bekas detergent, pewangi pakaian, pencuci piring dan sampah

plastik lainnya yang di bawah tangan-tangan terampil mereka, dapat menjadi

suatu barang yang artistik, berdaya guna dan memiliki nilai jual. Mereka

biasanya membuat sampah-sampah tersebut menjadi tas, sandal, dompet dan

masih banyak lainnya.

Hal ini tentu mendatangakan manfaat yang sangat besar bagi sistem

perekonmian negara, lingkungan, diri sendiri dan tentunya merupakan suatu

nilai ibadah karena menjaga kebersihan lingkungan merupakan tanggung

jawab seluruh umat terlebih lagi umat islam. Seperti dalam hadist disebutkan :

Sesungguhnya Islam itu bersih, hendaklah kamu mewujudkan kebersihan

karena sesungguhnya tidak akan masuk sorga kecuali orang yang bersih

(HR Khatib)

2.3 Agama islam dan IPTEK

4 Dikutip dari pernyataan Ali Firdaus, pakar tekhnologi UI dalam beberapa surat kabar nasional edisi 29 September 2009

Page 11: makalah agama lingkungan

2.3.1 Islam dan tekhnologi

''Para ilmuwan Muslim memberi perhatian pada semua jenis pengetahuan

praktis, mengklasifikasi ilmu-ilmu terapan dan subyek-subyek teknologis

berdampingan dengan telaah-telaah teoritis,''5.

Islam sama sekali tidak menyepelekan teknologi dan sains. Para ilmuwan

muslim telah banyak memberikan kontribusi yang nyata dalam peradaban

dunia khususnya dalam bidang tekhnologi.

Simaklah penjelasan al-Amiri tentang mekanika dalam kitabnya yang bertajuk

al-Ilam bimaqib al-Islam (Pengantar tentang  Keunggulan-keunggulan Islam).

Menurut al-Amiri, mekanika merupakan disiplin ilmu yang menerapkan

matematika dan ilmu alam.

''Mekanika memungkinkan seseorang menaikkan air yang terpendam di

bawah kulit bumi dan juga mengangkat air dengan kincir atau air mancur,

mengakut barang-barang berat dengan sedikit tenaga, membangun

lengkungan jembatan di atas sungai yang dalam dan melakukan berbagai hal

lainnya,'' papar al-Amiri seperti dikutip al-Hassan dan Hill.

Al-Amiri berpendapat bahwa ilmu mekanika sebagai cabang matematika. Tak

heran, jika ia memasukannya dalam sebuah kelompok bersama aritmatika,

geometri, dan musik. ''Dari penyelidikan yang kami lakukan terhadap ilmu-

ilmu matematika, dapat dikatakan bahwa sama sekali tak terdapat kontradiksi

antara ilmu-ilmu tersebut dengan ilmu-ilmu keagamaan,''  tutur al-Amiri yang

wafat pada 381 H/ 991 M.6

para penguasa di zaman kekhalifahan islam menempatkan para insinyur dalam

posisi yang tertiggi dan terhormat.

Para engineer muslim telah berhasil membangun sederet karya besar dalam

bidang tehnik sipil seperti bendungan, jembatan, penerangan jalan umum,

irigasi hingga gedung pencakar langit.

Selain dikenal bertabur cahaya di waktu malam, kota-kota peradaban islam

dikenal sangat bersih. Pada masa itu insyinur muslim sudah mampu

5 Ahmad Y al-Hassan dan Donald R Hill dalam Islamic Technology: An Illustrated History6 Seorang Filsuf asal Iran

Page 12: makalah agama lingkungan

menciptakan sarana pengumpul sampah berupa kontainer, sesuatu yang belum

pernah ada dalam peradaban manusia sebelumnya.

2.3.2 Tekhnologi dan kebersihan

Telah dijelaskan bahwa islam sangat mendukung berkembangnya tekhnologi

bahkan dizaman kekhalifahan dulu telah dibuat suatu sarana pengumpul

sampah yang berupa sebuah kontainer dan merupakan suatu hal yang baru

yang belum pernah ada dalam peradaban manusia.

Hal ini menjelaskan bahwa islam sangat menjunjung kebersihan seperti yang

diungkapkan dalam pepatah arab “kebersihan merupakan sebagian dari iman”

apabila sesorang tidak memperdulikan kebersihan dapat dikatakan bahwa ia

telah mengadaikan imannya yang begitu berharga demi kehidupan yang kotor

dan jorok.

Dalam perkembangannya, tekhnologi peradaban islam yang sangat luar biasa

terutama dalam menjaga kebersihan justru lebih berhasil diterapkan di negara-

negara kafir atau dengan mayoritas penduduk non-islam, sebut saja Swiss

yang mendapatkan predikat negara terbersih di dunia.7

Swiss mendapatkan nilai EPI (indeks performa lingkungan) 95,5 pada skala

100. Menunjukkan nilai yang nyaris sempurna, hal ini didasarkan pada 8

parameter yaitu sanitasi, kualitas air, peraturan penggunaan pestisida dll.

Sungguh ironis, karena mengingat dari 10 negara yang dinobatkan sebagai

negara terbersih di dunia baik oleh riset universitas-universitas dunia maupun

majalah internasional seperti majalah Forbes Amerika Serikat, mereka

diantara adalah Swiss, Swedia, Norwegia, Finlandia, Kostarika, Austria, New

Zealand, Kolumbia, Prancis dan Jepang.

Melihat daftar diatas praktis tidak ada satupun negara islam yang termasuk

dalam ‘negara bersih’ dalam hal lingkungannya. Padahal Islam sendiri

mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan baik pribadi maupun lingkungan.

Di jepang, prefektur Kyoto pada khususnya mereka memiliki suatu pusat

pendaur ulangan sampah terpadu yang bernama orii inceneration plant di

tempat ini seluruh sampah dari prefektur Kyoto diolah hingga menghasilkan

7 Versi Majalah Forbes, Amerika yang dikembangkan oleh Columbia university’s center (International earth science information network) dan Yale University’s center (Environmental law and policy), 21 Januari 2010

Page 13: makalah agama lingkungan

suatu bahan mentah yang nantinya dapat dimanfatkan bagi kegiatan ekonomi

atau setidak-tidaknya mengurangi dampak limbah rumah tangga.

Page 14: makalah agama lingkungan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Islam adalah agama yang sempurna dan indah, penuh dengan kesucian. Suatu hal

yang mustahil apabila agama yang sempurna mengajarkan pada para pemeluknya

untuk berperilaku kotor. Islam memang agama yang baik tapi tidak otomatis

berdampak pada pemeluknya akan baik pula. Singkatnya, islam merupakan agama

yang baik, namun belum tentu pengikutnya. Saat suatu ajaran yang sempurna

dijalankan oleh orang yang pemahamannya akan islam hanya sebatas aqidah semata

maka orang tersebut tidak akan bisa membuat islam menjadi baik. Harus ada

kesinambungan antara aqidah, fiqih dan akhlak dalam membentuk suatu lingkungan

yang bersih dan mewujudkan kebersihan seperti apa yang telah diperintahkan oleh

Allah SWT. Pengertian islam secara parsial inilah yang menjadikan mereka tidak

dapat hidup bersih, selama ini ajaran islam diidentikkan dengan sholat, puasa, zakat

dan lain-lainnya seperti yang terdapat dalam rukun islam dan rukun iman. Namun

sebenarnya cakupan ajaran islam sangatlah luas dan tidak hanya terbatas pada hal-hal

yang sifatnya textbook tersebut. menyadari akan pentingnya kebersihan merupakan

implementasi ajaran islam yang menurut pepatah arab bahkan bernilai setengah dari

keimanan seorang muslim.

Peranan lembaga-lembaga islam dalam mengajak umat untuk senantiasa menjaga

kebersihan dirasakan kurang dan belum ada gaungnya. Hal ini disebabkan karena

kebersihan dianggap suatu masalah yang sepele, masih ada masalah lain yang lebih

penting dan lebih besar untuk ditangani segera daripada masalah kebersihan. Sebut

saja fatwa haram rokok, rebonding, foto pra wedding dan masih banyak lagi

‘permasalahan penting’ versi lembaga-lembaga islam tersebut.

Seperti yang telah dikatakan diawal bahwa jika manusia sendiri mengabaikan

pentingnya kebersihan maka jangan salahkan alam apabila suata saat ia mengamuk

dan meminta pertanggung jawaban.

Page 15: makalah agama lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

1) http://msyna.com/site/index.php?

option=com_content&view=article&id=108:pembelajaran-mengenai-

kebersihan&catid=42:komunitas&Itemid=1 (27 April 2010)

2) Budaya Bersih Sehat dan Wangi dari Islam,

http://mediabilhikmah.multiply.com/journal/item/98 (27 April 2010)

3) Membersihkan diri mulailah dari diri dan lingkungan, Hamim Thohari

http://www.hidayatullah.com/kajian-a-ibrah/9697-membersihkan-diri-mulailah-dari-diri-

dan-lingkungan (28 April 2010)

4) Kesehatan dalam perspektif islam, Hefniy

http://hefniy.wordpress.com/2008/10/06/kesehatan-dalam-persepektif-islam/ (28 April

2010)

5) Hadist tentang kebersihan, www.icmi.or.id (28 April 2010)

6) Siapa mengharamkan seni?, Kafrawi Abu Bakar

http://www.harian-aceh.com/fokus/107-siapa-yang-mengharamkan-seni.html (30 April

2010)

7) http://www.islamic-center.or.id/-slamiclearnings-mainmenu-29/syariah-mainmenu-44/27-

syariah/946-teknologi-dalam-peradaban-islam (30 April 2010)

Page 16: makalah agama lingkungan

LAMPIRAN

Artikel tentang kebersihan dari berbagai sumber

A.Pusat Daur Ulang Sampah Diluncurkan di

Surabaya

B.

Minggu, 29 Mei 2005 22:36

Kapanlagi.com - Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya bersama

1.000 orang pemulung, masyarakat miskin dan empat pasang calon walikota

Surabaya akan meluncurkan Pusat Daur Ulang Sampah (Recycling Center) di

komplek pemakaman Mataram Putat Jaya, Surabaya.

"Satu diantara empat masalah besar Surabaya adalah pengelolaan sampah,

padahal ada komunitas warga Surabaya yang secara intens hidup dari sampah,

bahkan bisa menjadi alternatif solusi terhadap masalah tersebut, karena itu

program ini diluncurkan," kata Public Relation YDSF Surabaya, Herman Susilo,

di Surabaya, Sabtu.

Ia mengatakan tujuan peluncuran Recycling Center untuk memperingati Hari

Kebangkitan Nasional, hari jadi Kota Surabaya, sarana sosialisasi dan konsolidasi

program pemulung sejahtera dalam memberdayakan masyarakat pemulung dan

miskin kota yang berbasis komunitas (community development).

"Dengan acara ini kami berharap tercipta sinergitas program pemulung sejahtera

dengan berbagai pihak terutama dengan Pemkot Surabaya dan menguatkan

dukungan komunitas dampingan terhadap pelaksanaan program pemulung

sejahtera," katanya.

65560 Pusat%20Daur% 1

Page 17: makalah agama lingkungan

Peluncuran program tersebut bakal dihadiri Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat

Pemprop Jatim, Pjs Walikota Surabaya, Ketua DPRD Kota Surabaya, Ketua

Komisi E DPRD Jatim, donatur program pemulung sejahtera, Kepala Dinas

Kesehatan Kota Surabaya, Kepala Dinas Pertamanan Kota Surabaya dan Kadinda

Jatim.

Dalam acara tersebut juga digelar penandatanganan kontrak sosial tentang

penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial dengan empat pasang calon

walikota Surabaya.

Setelah itu, dilanjutkan dengan ceramah agama "Pengajian Tombo Ati" oleh

Ustad M Toha dan diakhiri dengan penjualan beras murah oleh Kabid Ekonomi

dan Kesehatan PPS YDSF (*/erl)

http://www.kapanlagi.com/h/0000065560.html

B.Ajiiib...Abu Dhabi Bangun Kota Tanpa

Buangan Emisi dan Sampah

Jumat, 23 April 2010, 08:45 WIB

Abu Dhabi membangun satu kota ramah lingkungan di wilayah gurun, Masdar

City. Kota ini akan siap menerima 50 ribu penghuni pada tahun 2016. Kota masa

depan Masdar City di Abu Dhabi berharga 22 miliar Dolar. Kota itu dirancang

sebagai kota ramah lingkungan dan iklim. Pembangunannya sebagian dibiayai

dengan penjualan sertifikat emisi sesuai ketentuan Protokol Kyoto.

Mulai tahun 2016 Masdar City yang menawarkan modernitas dan kenyamanan

dapat mulai dihuni. Kota teknologi tinggi abad ke-21 itu dirancang dan dibangun

oleh biro arsitek kenamaan dari Inggris, Sir Norman Foster, yang bekerja sama

dengan 500 pakar lainnya dari seluruh dunia.

Pimpinan organisasi pelindung lingkungan WWF di Abu Dhabi, yang juga salah

seorang konsultan proyek Masdar City, Razan al-Mubarak, memaparkan,

“Dengan itu impian menjadi kenyataan. Kami semua menghendaki kualitas

kehidupan yang tinggi, menghemat sumber daya alam dan terutama hendak

Page 18: makalah agama lingkungan

mewariskan planet yang sehat kepada anak cucu kami. Masdar City berlandaskan

prinsip-prinsip kelestarian yang seringkali diabaikan. Yakni, perdagangan yang

adil, kesehatan, kebahagiaan, penghargaan terhadap tradisi dan budaya lokal.

Inilah landasan pembangunan Masdar City.“

Prinsip kelestarian lingkungan diwujudkan dengan penggunaan air yang 80

persen lebih hemat dibanding kota konvensional, 100 persen daur ulang sampah

dan nol persen emisi gas karbon dioksida. Masdar City ibaratnya impian

kemewahan dari sebuah kota masa depan. Jalan-jalan dibangun mengikuti tradisi

Arab, yakni sempit agar tetap dinaungi bayangan bangunan dan tetap sejuk.

Semua jalanan dirancang untuk pejalan kaki. Di seluruh kota tidak diizinkan lalu

lintas mobil, dan hanya dilayani jaringan kereta bawah tanah serta kendaraan

bermotor listrik.

Bangunan, taman-taman kota dan instalasi pengairan dirancang dengan arsitektur

yang canggih, agar iklim gurun diubah menjadi nyaman dan sejuk. Dengan itu,

pengaturan suhu tidak perlu menggunakan bahan bakar fossil. Kebutuhan energi

dipenuhi dengan memanfaatkan pembangkit listrik sel surya dan tenaga angin.

Dari mana sumber dananya agar kota tetap hidup? Ketua dewan komisaris

pembangunan Masdar City, Sultan Al-Jaber menjelaskan, “Perusahaan dari

seluruh dunia akan merasa tertarik, baik perbankan maupun lembaga

penunjangnya serta perusahaan riset dan pengembangan yang hendak melakukan

aktivitasnya di sini. Masdar City pada pokoknya adalah solusi bagi seluruh

rangkaian tatanan di sektor energi terbarukan.“

Di samping sebuah pusat pengembangan teknologi super modern, yang

dikembangkan bersama Institut Teknologi Massachussets MIT, juga di masa

depan Masdar City akan menjadi markas besar lembaga internasional untuk

energi terbarukan IRENA. Sebuah kota ekologis berteknologi tinggi serta visi

masa depan para peneliti terkemuka sedunia, akan tercipta di kawasan gurun.

Seperti film iklannya, dalam waktu dekat, pengetahuan yang dikembangkan di

Masdar City akan dibagi bersama seluruh dunia.