makalah agama islam

33
TUGAS MAKALAH HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM Nama: Dimas Nurfiyanto Nim:410014200

Upload: dhimasnf1234

Post on 10-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Hakekat manusia menurut agama islam

TRANSCRIPT

TUGAS MAKALAHHAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

Nama: Dimas NurfiyantoNim:410014200

Sekolah Tinggi Teknologi NasionalYogyakarta2014

KATA PENGANTARPuji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Hakikat Manusia Menurut Islam. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Agama Islam di Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Yogyakarta,6 Mei 2015

Tim Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PendahuluanA. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. Tujuan Penulisan

BAB II PembahasanA. Pengertian HakikatB. Pengertian ManusiaC. Berbagai persepsi tentang manusiaD. Konsep manusia dalam IslamE. Eksistensi dan martabat manusiaF. Kedudukan dan tanggung jawab manusia

BAB III PenutupKesimpulanDAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangBerbicara tentang manusia dan agama dalam Islam adalah membicarakan sesuatu yang sangat klasik namun senantiasa aktual. Berbicara tentang kedua hal tersebut sama saja dengan berbicara tentang kita sendiri dan keyakinan asasi kita sebagai makhluk Tuhan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manusia diartikan sebagai makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang (1989:558). Menurut pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab, kata manusia ini bersepadan dengan kata-kata ns, basyar, insn, maru, ins dan lain-lain. Meskipun bersinonim, namun kata-kata tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna spesifiknya. Kata ns misalnya lebih merujuk pada makna manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan kata basyar lebih menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk biologis. Begitu juga dengan kata-kata lainnyaB. Rumusan Masalah1) Berbagai macam persepsi tentang manusia ?2) Bagaimana konsep manusia dalam islam?3) Bagaimana eksistensi dan martabat manusia ? 4) Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ?C. Tujuan Penulisan1) Untuk mengetahui pengertian hakikat dan manusia.2) Untuk mengetahui konsep manusia dalam islam3) Untuk mengetahui Eksistensi dan martabat manusia4) Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT

BAB IIPEMBAHASANHAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAMA. Pengertian HakikatMenurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari suatu syariat itu sendiri. Dikalangan tasauf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.

B. Pengertian ManusiaManusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.

Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat bergantung metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari.Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (makhluk berkeinginan). Menurut aliran ini, manusia adalah makhluk yang memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan social (superego). Di dalam diri manusia tedapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).

Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mehanibcus (manusia mesin). Behavior lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (aliran yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan subjektif dan psikoanalisis (aliran yang berbicara tentang alam bawa sadar yang tidak nampak). Behavior yang menganalisis prilaku yang Nampak saja. Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap lingkungannya, tidak disebabkan aspek.

Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Menurut aliran ini manusia tidak di pandang lagi sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungannya, makhluk yang selalu berfikir. Penganut teori kognitif mengecam pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak mempengaruhi peristiwa. Padahal berpikir , memutuskan, menyatakan, memahami, dan sebagainya adalah fakta kehidupan manusia.

Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan dan al-nas.

Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya al-kahfi : innama anaa basyarun mitlukum (sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu). Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis, seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; al-ruum : 20), manusia makan dan minum (al-muminuum : 33).

Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali, diantaranya (al-alaq : 5), yaitu allamal insaana maa lam ya (dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya). Konsep islam selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dfan memikul amanah (al-ahzar : 72). Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan.

Kata al-nas disebut sebanyak 240 kali, seperti al-zumar : 27 walakad dlarabna linnaasi fii haadzal quraani min kulli matsal (sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan). Konsep al-nas menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk social atau secara kolektif.

Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.

Sebenarnya manusia itu terdiri dari 3 unsur yaitu :1. Jasmani. Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah.2. Ruh. Terbuat dari cahaya (nur). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.3. Jiwa. Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat di kelompokkan pada dua hal yaitu potensi fisik dan potensi rohania. Ibnu sina yang terkenal dengan filsafat jiwanya menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk social dan sekaligus makhluk ekonomi. Manusia adalah makhluk social untuk menyempurnakan jiwa manusia demi kebaikan hidupnya, karena manusia tidak hidup dengan baik tanpa ada orang lain. Dengan kata lain manusia baru bisa mencapai kepuasan dan memenuhi segala kepuasannya bila hidup berkumpul bersama manusia.

C. BERBAGAI PERSEPSI TENTANG MANUSIABerikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli: NICOLAUS D. & A. SUDIARJAManusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang. ABINENO J. IManusia adalah tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana. UPANISADSManusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik. SOKRATESManusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar. KEES BERTENSManusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan. I WAYAN WATRAManusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa. OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANYManusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

Teori Asal Mula Manusia menurut Charles DarwinPernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya. Ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut di bawah ini :a. Australophithecinesb. Homo habilisc. Homo erectusd. Homo sapiens

Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari selatan". Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis > Homo erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.D. SIAPA MANUSIA: Konsep Manusia menurut islam berdasarkan Al-Qur'an (Nabi Adam a.s)Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat cerita tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan.

"...Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29).

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentukMaka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.

Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam. Allah berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi. Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39.

Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

"...Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyak makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS. al-Isra' [17]: 70)

Demikianlah dua pendapat tentang asal mula manusia. Tentang siapa sebenarnya manusia pertama di bumi, mugkin kami lebih memilih bahwa Adam a.s adalah manusia pertama sesuai dengan apa yang ada dalam Al-Quran. Apakah kalian setuju bahwa Nabi Adam a.s adalah nenek moyang manusia? Tergantung pada kepercayaan kalian masing-masing.E. Eksistensi dan Martabat ManusiaEksistensi manusia di dunia adalah sebagai tanda kekuasaan Allah Swt terhadap hamba-hamba-Nya, bahwa dialah yang mencipytakan, menghidupkan dan menjaga kehidupan manusia. Dengan demikian, tujuan diciptakan manusia dalam konteks hubungan manusia dengan Allah Swt adalah dengan mengimami Allah Swt dan memikirkan ciptaan-Nya untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Sedangkan dalam konteks hubungan manusia dengan manusia, serta manusia dengan alam adalah untuk berbuat amal, yaitu perbuatan baik dan tidak melakukan kejahatan terhadap sesama manusia, serta tidak merusak alam. Terkait dengan tujuan hidup manusia dengan manusia lain dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Tujuan Umum Adanya Manusia di DuniaDalam al-quran Q.S. Al-Anbiya ayat 107 yang artinya :

Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk Rahmat bagi semesta alam (QS: Al-Anbiyaa Ayat: 107)

Ayat ini menerangkan tujuan manusia diciptakan oleh Allah SWT dan berada didunia ini adalah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Arti kata rahmat adalah karunia, kasih sayang dan belas kasih. Jadi manusia sebagai rahmah adalah manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menebar dan memberikan kasih saying kepada alam semesta. 2. Tujuan Khusus Adanya Manusia di DuniaTujuan khusus adanya manusia di dunia adalah sukses di dunia dan di akhirat dengan cara melaksanakan amal shaleh yang merupakan investasi pribadi manusia sebagai individu. Allah berfirman dalam Q.S. An-Nahl ayat 97 yang artinya :

Barang siapa mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Allah SWT akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan diberi balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS: An-Nahl Ayat: 97)

3. Tujuan Individu Dalam KeluargaManusia di dunia tidak hidup sendirian. Manusia merupakan makhluk sosial yang mempunyai ifat hidup berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain.. Hampir semua manusia, pada awalnya merupkan bgian dari anggota kelompok sosial yang dinamakan keluarga. dalam Ilmu komunukasi dan sosiologi kelurga merupakan bagian dari klasifikasi kelompak sosial dan termasuk dalam small group atau kelompok terkecil di karnakan paling sedikit anggotanya terdiri dari dua orang. Nanun keberadaan keluraga penting karena merupakan bentuk khusus dalm kerangka sistem sosial secara keseluruhan. Small group seolah-olah merupakan miniatur masyarakat yang juga memiliki pembagian kerja, kodo etik pemerintahan, prestige, ideologi dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan tujuan individu daln keluarga adalah agar individu tersebut menemukan ketentraman, kebahagian dan membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah. Manusia diciptakan berpasang-pasangan. Oleh sebab utu, sudah wajar manusia baik laki-laki dan perempuan membentuk keluarga. Tujuan manusia berkelurga menurut Q.S. AR-Ruum ayat 21 yang artinya:

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tentram, dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang . Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaaum yang mau berfikir."(QS: Ar-Ruum Ayat: 21)

Tujuan hidup berkeluarga dari setiap manusia adalh supaya tentram. Untuk menjadi keluarga yang tentram, Allah SWT memberikan rasa kasih sayang. Oleh sebab itu, dalam kelurga harus dibangun rasa kasih sayang satu sama lain.

4. Tujuan Individu Dalam MasyarakatSetelah hidup berkeluarga, maka manusia mempunyai kebutuhan untuk bermasyarakat. Tujuan hidup bermasyarakat adalah keberkahan dalam hidup yang melimpah. Kecukupan kebutuhan hidup ini menyangkut kebutuhan fisik seperti perumahan, makan, pakaian, kebutuhan sosial (bertetangga), kebutuhan rasa aman, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat mudah diperoleh apabila masyarakat beriman dan bertakwa. Apabila masyarakat tidak beriman dan bertakwa, maka Allah akan memberikan siksa dan jauh dari keberkahan. Oleh sebab itu, apabila dalam suatu masyarakat ingin hidup damai dan serba kecukupan, maka kita harus mengajak setiap anggota masyarakat untuk memelihara iman dan takwa. Allah berfirman :

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS Al-Araaf : 96)

Pada dasarnya manusia memiliki dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu:a.Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu masyarakatb.Keinginan untuk menjadi satu dengan suasan alam di sekelilingnya Istilah masyarakat dalam Ilmu sosiologi adalah kumpulan individu yang bertempat tinggal di suatu wilayah dengan batas-batastertntu, dimana factor utama yang menjadi dasarnya adalh interaksi yang lebih besardiantara anggot-anggotanya. 5. Tujuan Individu Dalam BernegaraSebagai makhluk hidup yang selalu ingin berkembang menemukan jati diri sebagai pribadi yang utuh, maka manusia harus hidup bermasyarakat/bersentuhan dengan dunia sosial. Lebih dari itu manusia sebagai individu dari masyarakat memiliki jangkauan yang lebih luas lagi yakni dalam kehidupan bernegara. Maka, tujuan individu dalam bernegara adalah menjadi warganegara yang baik di dalam lingkungan negara yang baik yaitu negara yang aman, nyaman serta makmur.

6. Tujuan Individu Dalam Pergaulan InternasionalSetelah kehidupan bernegara, tidak dapat terlepas dari kehidupan internasional / dunia luar. Dengan era globalisasi kita sebagai makhluk hidup yang ingin tetap eksis, maka kita harus bersaing dengan ketat untuk menemukan jati diri serta pengembangan kepribadian. Jadi tujuan individu dalam pergaulan internasional adalah menjadi individu yang saling membantu dalam kebaikan dan individu yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk dalam dunia globalisasi agar tidak kalah dan tersesat dalam percaturan dunia. Tanggung Jawab Manusia Menurut Islam Manusia hidup di muka bumi ini mengemban suatu amanah dan tanggung jawab, yang mana itu semua akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT, kelak di akhirat. Amanah yang harus diemban manusia adalah:

1. Sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi Khalifah mempunyai arti wakil atau pengganti yang memegan tanggung jawab/ mandat untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan di muka bumi. Sebagaimana telah disebut dalam filsafat penciptaan manusia, manusia dihadapan Allah merupakan wakilNya di bumi. Ini adalah kehormatan yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Dalam perwujudannya, manusia telah diberi kemampuan untuk berbuat dan memilih sesuatu oleh Allah, yang mengakibatkan manusia dapat semakin terhormat dan mempunyai arti, atau sebaliknya manusia dapat memilih sesuatu yang dapat menjerumuskannya ke jurang kesesatan dan kerendahan.

Manusia sebagai khalifah merupakan gambaran cita ideal. Manusia seharusnya menentukan nasibnya sendiri, baik sebagai kelompok masyarakat maupun sebagai individu. Manusia mempunyai tanggung jawab yang besar, karena memiliki daya kehedak yang bebas. Manusia yang ideal adalah manusia themorfis denagan sifat-sifat ketuhanan dapat mengendalikan sifat-sifat rendah yang lain. Manusia ideal mempunyai tiga aspek, yakni kebenaran,kebajuikan, dan keindahan. Dengan ia memiliki pengetahuan, etika, dan seni. Semua ini dapat dicapai dengan kesadaran, kemerdekaan, dan kreatifitas.Kebebasan manusia sebagai khalifah bertumpu pada landasan tauhidullah, sehingga kebebasan yang dimiliki tidak menjadikan manusia bertindak sewenang-wenang.

Gambaran cita ideal yang yang dicerminkan dalam posisi sebagai khalifah merupakan gabungan antara sifat-sifat yang saling melengkapi. Manusia ideal adalah manusia yang memiliki otak briliyan sekaligus memiliki kelembutan hati. Manusia ideal dengan kemampuan otaknya mampu menciptakan peradaban yang tinggi dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Juga memiliki kedalaman perasaan terhadap segala sesuatu yang menyebabkan penderitan, kemiskinan, kebodohan, dan kelemahan. Sebagai khalifah dimuka bumi manusia tentu mempunyai peran dan tanggung jawab atas kepemimpinanya untuk benar-benar menjadi khalifah yang diinginkan sang khalik.peran dan tanggung jawab tersebut yaitu: Menagabdi kepada AllahSWT, dengan beriman kepadaNya, melakukan amal sholeh dalam bentuk yang sempurna Sebagai hamba, manusia harus melaksanaka amanh Allah, memakmurkan serta mengawal agama Allah serta ajaran Allah. Menegakkan amar maruf serta mencegah kemungkaran Bertanggung jawab dan memelihara keluarga agar tidak terjerumus kepada neraka Allah Menjaga agama,menegakkan islam. Sebagaimana yang telah dilakukan rasulullah dan para sahabat Rasul. Dengan mengamalkan perintah Allah dan menjauhi laranganNya2. Sebagai hamba Allah Makna yang esensial dari kata abd (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan manusia hanya layak diberikan kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan. Manusia diciptakan di muka bumi ini ada adalah semata-mata untuk mengabdi kepada Allah dengan menempatkan dirinya sebagai pengabdi Allah dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Intinya agar mendapat keridhoan Allah SWT. Dalam arti apapun aktifitas manusia dalam hubungan antarmanusia maupun antar sesama makhluk selalu ada dasar keridhoan Allah SWT. Gambaran tersebut dapat dijadikan indicator tentang tingkat kesungguhan manusia dalam memerankan dirinya selaku abdi Allah secara utuh. Bila peran tersebut mampu dan sejalan dengan tuntunan pedoman Allah, barulah sepenuhnya peran itu memiliki nilai pengabdian kepada sang khalik. Allah dengan kehendak kebijaksanaannya telah mencipta makhluk-makhluk yang di tempatkan dialam penciptaaNya. Manusia di antara makhluk-makhluk Allah dan menjadi hamba Allah SWT. Sebagai hamba Allah tugas dan tanggung jawab manusia amatlah luas didalam kehidupannyameliputi semua keadaan dan tugas yang ditentukan padanya. Tanggung jawab manusia secara umum digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadist berikut: dari umar RA, berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: semua orang dari engkau semua adalah pemimpin, seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya, dan akan di tanya tentang kepemimpinannya, seorang istri adalah pemimpin dirumah suaminya dan akan di tanya kepemimpinannya, seorang pembantu adalah pemimpin bagi harta tuannya dan akan di tannya kepemimpinannya. Maka semua orang dari kamu sekalian adalah pemimpin dan akan ditanya kepemimpinannya.F. KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI MANUSIASetelah kita mengungkap tentang penciptaan, fitrah, dan karakteristik manusia, telah jelas bahwa manusia adalah mahluk yang paling sempurna diantara mahluk lainnya. Manusia diberi kemampuan untuk mengembangkan naluri-nalurinya, baik yang bersifat biologis maupun yang bersifat spiritual. Sehingga manusia bisa mengangkat derjatnya dari mahluk yang lain.Tuhan menciptakan manusia bukan tanpa rencana, dari segi hubungannya dengan tuhan, manusia berkedudukan sebagai hamba (makhluq) dan kedudukan manusia dalam konteks makhluk tuhan adalah makhluk yang terbaik.Manusia adalah hamba Allah yang diciptakan untuk menjalankan rencana Allah SWT. Allah menciptakan manusia dengan suatu misi agar manusia menyembah dan tunduk pada hukum-hukum Allah dalam menjalankan kehidupan dimuka bumi ini, baik yang menyangkut hubungan dengan Allah atau dengan sesama manusia. Dari misi diatas, dapat dimengerti bahwa tugas manusia didunia adalah untuk beribadah secara ikhlas, karena Allah tidak membutuhkan manusia melainkan manusia yang membutuhkan-Nya.Jika Allah menciptakan sesuatu, pasti sesuatu tersebut mempunyai guna/fungsi, tak terkecuali manusia. Manusia diciptakan Allah adalah sebagai makhluk yang paling sempurna dimuka bumi, maka secara otomatis manusia adalah pemimpin (khalifah) yang nantinya akan dimintai pertanggung jawabannya. Sebagai khalifah berarti manusia adalah wakil Allah damuka bumi dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya di bumi. Jika manusia dapat menjalankan fungsinya sebagai khalifah, maka kesatuan manusia dan alam semesta ini dapat terjaga dangan baik.Manusia dapat memilih dua jalan (baik atau buruk), tetapi ia sendiri yang harus memper tanggung-jawabkan perbuatannya. Manusia tidak membebani orang lain untuk memikul dosanya, tidak juga orang lain dipikulkan keatas pundaknya. Tetapi dalam AL-Quran surat Al-Anam ayat 164 dinyatakan bahwah tanggung jawab tersebut akan dimintai pertanggung jawaban apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu,seperti pengetahuan,kemampuan, serta kesadaran.

Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan kami tidak akan menyiksa sebulum kami mengutus seorang rasul(QS Al-Isra 17:15).Allah tidak membebani seorang kecuali sesuai dengan kemampuannya(QS Al-Baqarah 2:286).Dari gabungan kedua ayat diatas, kita dapat memetik dua kaidah yang berkaitan dengan tanggung jawab, yaitu:1. Manusia tidak dimintai untuk mempertanggung jawabkan apa yang tidak diketahui atau tidak mampu dilakukannya.2. Manusia tidak dituntut untuk mempertanggung jawabkan apa yang tidak dilakukannya, sekalipun hal tersebut diketahuinya.Disisi lain, ditemukan ayat-ayat yang menegaskan bahwa pertanggung jawaban tersebut berkaitan dengan perbuatan yang disengaja, bukan gerak refleks yang tidak melibatkan kehendak Allah. Al-Quran secara tegas menyatakan: Allah tidak akan meminta pertanggung-jawabanmu atas sumpah-sumpah yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia akan meminta pertanggung-jawabanmu terhadap apa yang disengaja dengan hatimu(QS Al-Baqarah 2:225).Tetepi jika seseorang terpaksa, sedangkan ia tidak menginginkannya, dan tidak pula melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.(QS Al-Baqarah 2:173). Dapat juga disimpulkan, bahwa karena manusia diberi kemampuan untuk memilih, maka pertanggung-jawaban berkaitan dengan niat dan kehendaknya. atas dasar itu pula, maka niat dan kehendak seseorang mempunyai peran yang sangat besar dalam nilai amal sekaligus dalam pertanggung-jawabanya. Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman, maka dia akan mendapatkan kemurkaan Allah, kecuali orang-orang yang terpaksa kafir sedang dihatinya tetap tenang dalam keimanan(QS An-Nahal 16:106). Jika seandainya kamu orang baik-baik(Allah akan memaafkan sikap dan kelakuan yang telah kamu lakukan dengan terpaksa, tidak sadar, atau yang berada diluar kontrol kemampuanmu) karena Allah Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertobat (QS Al-Isra 17:25).Macam-macam tanggung jawab:

a. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.b. Tanggung jawab terhadap kelurga.Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. setiap anggota keluarga wajib bertanggung-jawab kepada keluarganya. Tanggung-jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung-jawab dalam keluarga diperlukan pengorbanan.

c. Tanggung jawab terhadap masyarakat.Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukan sebagai mahluk social. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat.

d. Tanggung-jawab terhadap Bangsa dan Negara.Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu Negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah-laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunnya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung-jawabkan kepada Negara.

e. Tanggung-jawab terhadap Tuhan.Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawabmelainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.

BAB IIIKesimpulan

Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt.Eksistensi manusia di dunia adalah sebagai tanda kekuasaan Allah Swt terhadap hamba-hamba-Nya, bahwa dialah yang mencipytakan, menghidupkan dan menjaga kehidupan manusia. Dengan demikian, tujuan diciptakan manusia dalam konteks hubungan manusia dengan Allah Swt adalah dengan mengimami Allah Swt dan memikirkan ciptaan-Nya untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Sedangkan dalam konteks hubungan manusia dengan manusia, serta manusia dengan alam adalah untuk berbuat amal, yaitu perbuatan baik dan tidak melakukan kejahatan terhadap sesama manusia, serta tidak merusak alam.Manusia dipercaya Allah untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini.Allah.Dia pernah memberi amanat kepada bumi tapi bumi tak sanggup untuk memikulnya,begitu juga dengan gunung.Dan akhirnya manusialah yang dipercaya unutuk mengemban amanat itu.Sebagai wakil Allah di bumi ini,manusia salah satu tugas manusia adalah untuk mennjaga keseimbangan kehidupan di bumi ini.Serta menjalin hubungan dengan Allah,dengan sesama manusia,dan dengan lingkungan kehidupannya. Kepemimpinan adalah suatu amanah yang diberikan Allah yang suatu ketika nanti harus kita pertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKAhttp://asnirasyid.blogspot.com/2013/10/makalah-agama-hakikat-manusia-dalam_7.htmlhttp://melyme-agama.blogspot.com/2012/07/kedudukan-tugas-dan-fungsi-manusia-di.htmlhttp://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-hakikat-manusia-menurut-islam.htmlhttp://ithaokeh.blogspot.com/2011/10/makalah-agama-tentang-hakikat-manusia.html