makalah agama

28
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Agama merupakan salah satu aspek yang paling penting dari pada aspek-aspek budaya yang di pelajari oleh para antropolog dan para ilmuwan sosial lainnya. Sangat penting bukan saja yang di jumpai pada setiap masyarakat yang sudah diketahui, tetapi karena juga penting saling pengaruh mempengaruhi antara lembaga budaya satu dengan yang lainya. Di dalam agama itu di jumpai ungkapan materi budaya dalam tabiat manusia serta dalam sistem nilai, moral dan etika. Agama itu saling pengaruh mempengaruhi dengan sistem organisasi kekeluaragaan, perkawian, ekonomi, hukum, dan politik. Agama juga memasuki lapangan pengobatan, sains dan teknologi. Serta agama itu memberikan inspirasi untum memberontak dan melakukan peperangan dan terutama telah memperindah dan memperhalus karya seni, tidak terdapat suatu instuisi kebudayaan lainnya menyajikan suatu lapangan eksprresi dan implikasi begitu halus seperti halnya agama. Ide-ide keagamaan dan konsep-konsep keagamaan itu tidak dipaksa oleh hal-hal yang bersifat fisik sekirannya. Segala macam formula itu tidak menjumpai keterbasan dibanding dengan permasalahan spiritual yang dipertanyakan oleh manusia itu sendiri. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana konsep agama sebenarnya? 2. Apa saja fungsi agama? 1

Upload: trissaharuka-papoutsia

Post on 11-Aug-2015

67 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Agama merupakan salah satu aspek yang paling penting dari pada aspek-aspek

budaya yang di pelajari oleh para antropolog dan para ilmuwan sosial lainnya. Sangat

penting bukan saja yang di jumpai pada setiap masyarakat yang sudah diketahui, tetapi

karena juga penting saling pengaruh mempengaruhi antara lembaga budaya satu dengan

yang lainya. Di dalam agama itu di jumpai ungkapan materi budaya dalam tabiat manusia

serta dalam sistem nilai, moral dan etika. Agama itu saling pengaruh mempengaruhi

dengan sistem organisasi kekeluaragaan, perkawian, ekonomi, hukum, dan politik.

Agama juga memasuki lapangan pengobatan, sains dan teknologi. Serta agama itu

memberikan inspirasi untum memberontak dan melakukan peperangan dan terutama telah

memperindah dan memperhalus karya seni, tidak terdapat suatu instuisi kebudayaan

lainnya menyajikan suatu lapangan eksprresi dan implikasi begitu halus seperti halnya

agama. Ide-ide keagamaan dan konsep-konsep keagamaan itu tidak dipaksa oleh hal-hal

yang bersifat fisik sekirannya. Segala macam formula itu tidak menjumpai keterbasan

dibanding dengan permasalahan spiritual yang dipertanyakan oleh manusia itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep agama sebenarnya?

2. Apa saja fungsi agama?

3. Bagaimana konsep agama Islam?

4. Apa perbedaan agma Islam dengan agama non Islam?

5. Bagaimana Islam Rahmatan lil’alamin itu?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas dari mata

kuliah Pendidikan Agama, juga bertujuan antara lain :

1.      Mengetahui apa pengertian agama dan unsur- unsur pokok yang terdapat di dalam

agama Islam

2.      Mengetahui apa- apa saja klasifikasi agama

3. Mengetahui apa perbedaan agama Islam dan Non-Islam

4.      Mengetahui islam sebagai  rahmatan lil’alamin

1

Page 2: Makalah Agama

D. MANFAAT PENULISAN

Makalah ini bermanfaat agar kita bisa mengetahui apa- apa saja lingkup dalam agama

Islam yang mencakup apa itu pengertian agama, unsur pokok dalam agama, klasifikasi

agama, perbedaan agama Islam dan Non-Islam dan agama islam sebagai rahmatan lil’alamin.

2

Page 3: Makalah Agama

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP AGAMA

1. Pengertian Agama

Agama dalam bahasa indonesia sama dengan kata “din,millah,syariah” dalam bahasa

Arab dan Semit,atau “religion” (Inggris), “la religion” (Perancis) ,” de religie” (Belanda).

Secara bahasa kata “agama” berasal dari bahasa sanskerta yang berarti “tidak pergi, tetap di

tempat, diwarisi turun temurun”. Adapun kata “din” mengandung arti “menguasai,

menundukkan, patuh, utang, balasan, atau kebiasaan”. “Din” juga berarti peraturan-peraturan

berupa hukum yang harus dipatuhi baik dalam perintah yang wajib dilaksanakan maupun

berupa larangan yang harus ditinggalkan.

Kata din dan derivasinya salam Al-quran disebut sebanyak 94 kali dalam berbagai

makna dan konteks, antara lain berarti pembalasan(Q.S.1:4), undang undang duniawi atau

peraturan yang dibuat oleh raja (Q.S.12:76), agama yang datangnya dari Allah SWT, bila din

dirangkaikan dengan kata Allah(Q.S.3:83). Kata din bila dirangkaikan dengan kata al-haq

juga berarti agama yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai agama yang

benar, yakni Islam(Q.S. 9:33) dan juga berarti agama yang menyebutkan semua agama

termasuk non-Islam.

2. Unsur- Unsur Agama

Unsur –unsur penting yang terdapat dalam agama adalah:

1. Adanya keyakinan kepada yang gaib. Manusia merasa dirinya lemah dan oleh

karenanya ia berhajat pada kekuatan gaib sebagai tempat memohon

pertolongan. Manusia merasa harus mengadakan hubungan baik dengan

kekuatan gaib dengan cara mematuhi perintah dan larangannya

2. Adanya keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia dan kebahagiaan

hidupnya di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan

gaib yang dimaksud

3. Adanya respon yang bersifat emosional dari manusia baik dalam perasaan

taku ataupun cinta. Selanjutnya respon itu mengambil bentuk pemujaan atau

penyembahan dan tata cara hidup tertentu bagi masyarakat yang bersangkutan.

4. Adanya paham/keyakinan tentang yang kudus dan suci seperti kitab suci ,

tempat ibadah yang suci dan sebagainya.

3

Page 4: Makalah Agama

B. FUNGSI AGAMA

Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan

manusia, antara lain adalah;

1. Karena agama menrupakan sumber moral

2. Karena agama merupakan petunjuk kebenaran

3. Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah tentang metafisika

4. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun

di kala duka

Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta

tidak mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78

Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia

menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang

mensyukurinya.

Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai

macam godaan dan rayuan, baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan

daridalam diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu

• Godaan dan rayuan yang berusaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang

menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah

yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah ataukebaikan.

• Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang

menurut istilah Al-Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan yang

berusaha menarik manusia kepada kejahatan

Disinilah letak fungsi agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia

kejalan yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.

Fungsi Agama Kepada Manusia

Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh

fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup.

Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang

dihuraikan di bawah:

1.Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.

Agama dikatankan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia

sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga

kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai

4

Page 5: Makalah Agama

melalui inderia manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya,

agama Islam menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWTdan

setiap manusia harus menaati Allah SWT

2.Menjawab pelbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.

Ditangah soalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang tidak

terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati, matlamat

menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk

menjawab soalan-soalan ini.

3.Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.

Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah

kerana sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama,

malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.

4. Memainkan fungsi kawanan sosial.

Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama

sendiri sebenarnya telah menggariskan kod etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya.

Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial

C. KONSEP AGAMA ISLAM

1. Pengertian Agama Islam

Agama Islam secara etimologi berarti agama yang menawarkan keselamatan,kesejahteraan

dan kedamaian kepada umat manusia. Islam dalam arti patuh, tunduk atau berserah diri

mengisyaratkan bahwa manusia wajib menunjukkan kepatuhan dan ketundukan serta

penyerahan diri secara penuh dengan melaksanakan suruhan-Nya dan menjauhi larangan-

Nya.

Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik dalam hal ‘aqidah,

syari’at, ibadah, muamalah dan lainnya. Allah Allah Azza wa Jalla menyuruh manusia untuk

menghadap dan masuk ke agama fitrah. Allah Allah Azza wa Jalla berfirman. ““Maka

hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah yang Dia

telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah.

(Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

5

Page 6: Makalah Agama

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang bayi

dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang men-jadikannya

Yahudi, Nasrani, atau Majusi”. Tidak mungkin, Allah Allah Azza wa Jalla yang telah

menciptakan manusia, kemudian Allah Allah Azza wa Jalla memberikan beban kepada

hamba-hamba-Nya apa yang mereka tidak sanggup lakukan.

Islam (bahasa Arab, al-islam) “berserah diri kepada Tuhan”) adalah agama yang

mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama ini termasuk agama samawi (agama-agama yang

dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama

Ibrahim.

Dengan lebih dari satu seperempat milyar orang pengikut di seluruh dunia [1][2],

menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia. Pengikut ajaran Islam dikenal

dengan sebutan Muslim, adapun lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan

Muslimat bagi perempuan.

2. Karakteristik Agama Islam

Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Khasaais Al-Ammah Lil Islam menyebutkan

bahwa karakteristik ajaran Islam itu terdiri dari tujuh hal penting yg tidak terdapat dalam

agama lain dan ini pula yang menjadi salah satu sebab mengapa hingga sekarang ini begitu

banyak orang yg tertarik kepada Islam sehingga mereka menyatakan diri masuk ke dalam

Islam. Ini pula yang menjadi sebab mengapa hanya Islam satu-satunya agama yang tidak

“takut” dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu ketujuh karakteristik

ajaran Islam sangat penting untuk kita pahami.

1. Rabbaniyyah. Allah Subhanahu Wa Ta’ala merupakan Rabbul alamin (Tuhan seru

sekalian Alam) disebut juga dengan Rabbun nas (Tuhan manusia) dan banyak lagi sebutan

lainnya. Kalau karakteristik Islam itu adalah Rabbaniyyah itu artinya bahwa Islam merupakan

agama yg bersumber dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala bukan dari manusia, sedangkan Nabi

Muhammad SAW tidak membuat agama ini tapi beliau hanya menyampaikannya. Karenanya

dalam kapasitasnya sebagai Nabi beliau berbicara berdasarkan wahyu yang diturunkan

kepadanya Allah berfirman dalam Surah An-Najm ayat 3-4 yang artinya “Dan tiadalah yang

diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu

yang diwahyukan .”

6

Page 7: Makalah Agama

Karena itu ajaran Islam sangat terjamin kemurniannya sebagaimana Allah telah

menjamin kemurnian Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surah Al-Hijr 9 yang artinya

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar

memeliharanya.”

Disamping itu seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah SWT sebagai Rabb

(Tuhan) dengan segala konsekuensinya yakni mengabdi hanya kepada-Nya sehingga dia

menjadi seorang yang rabbani dari arti memiliki sikap dan prilaku dari nilai-nilai yang datang

dari Allah Swt. Allah berfirman dalam Surah Al-Imran 79 yang artinya “Tidak wajar bagi

manusia yang Allah berikan kepadanya Al kitab hikmah dan kenabian lalu dia berkata

kepada manusia ‘hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah

Allah’ tapi dia berkata ‘hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani karena kamu selalu

mengajarkan Al Kitab dan kamu tetap mempelajarinya.”

2. Insaniyyah. Islam merupakan agama yg diturunkan untuk manusia karena itu Islam

merupakan satu-satunya agama yang cocok dengan fitrah (pembawaan) manusia. Pada

dasarnya tidak ada satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia. Seks

misalnya merupakan satu kecenderungan jiwa manusia untuk dilampiaskan karenanya Islam

tidak melarang manusia untuk melampiaskan keinginan seksualnya selama tidak

bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri.

Prinsipnya manusia itu akan mempunyai kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta,

wanita dan segala hal yang bersifat duniawi (materi) semua itu tidak dilarang di dalam Islam

namun harus diatur keseimbangannya dengan kenikmatan ukhrawi(akhirat), Allah berfirman

dalam Surah Al-Qashash 77 yg artinya “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan

Allah kepadamu negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia dan

berbuat baikklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu

berbuat kerusakan di muka bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

berbuat kerusakan .”

3. Syumuliyah. Islam merupakan agama yang lengkap tidak hanya mengutamakan satu

aspek lalu mengabaikan aspek lainnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep

Islam dalam berbagai bidang kehidupan mulai dari urusan pribadi keluarga masyarakat

sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara.

7

Page 8: Makalah Agama

karakter Islam yang ini tidak hanya dari segi ajarannya yang rasional dan mudah

diamalkan tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dengan metodologi yang islami.

Karena itu di dalam Islam kita dapat melihat konsep tentang dakwah jihad dan sebagainya.

Dengan demikian segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam Allah berfirman dalam

Surah An-Nahl 89 yang artinya “Dan Kami turunkan kepadamu al kitab untuk menjelaskan

segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yg berserah

diri.”

4. Al Waqi’iyyah. Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al waqi’iyyah ini

menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yg dapat diamalkan oleh manusia atau dengan

kata lain dapat di realisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh

manusia meskipun mereka berbeda latar belakang kaya miskin, pria wanita, dewasa remaja

anak-anak, berpendidikan tinggi berpendidikan rendah, bangsawan rakyat biasa, berbeda

suku adat istiadat dan sebagainya.

Disamping itu Islam sendiri tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman

bahkan Islam menjadi satu-satunya agama yg mampu menghadapi dan mengatasi dampak

negatif dari kemajuan zaman. Ini berarti Islam agama yang tidak takut dengan kemajuan

zaman.

5. Al Wasathiyah. Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada persoalan-

persoalan tertentu, ada yang lebih mengutamakan masalah materi daripada masalah

kerohanian atau sebaliknya. Ada pula yang lebih menekankan aspek logika daripada perasaan

dan begitulah seterusnya. Allah Swt menyebutkan bahwa umat Islam adalah ummatan

wasathan, umat yang seimbang dalam beramal baik yang menyangkut pemenuhan terhadap

kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan rohani.

Manusia memang membutuhkan konsep agama yang seimbang hal ini karena tawazun

(keeibangan/balancing) merupakan sunnatullah (hukum alam). Di alam semesta ini terdapat

siang dan malam gelap dan terang hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga terjadi

keseimbangan dalam hidup ini. Dalam soal aqidah misalnya, banyak agama yang

menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit sehingga penganutnya membuat simbol-

simbol dalam bentuk patung. Ada juga agama yg menganggap tuhan sebagai sesuatu yang

abstrak sehingga masalah ketuhanan merupakan khayalan belaka bahkan cenderung ada yang

tidak percaya akan adanya tuhan sebagaimana komunisme. Islam mempunyai konsep bahwa

8

Page 9: Makalah Agama

Tuhan merupakan sesuatu yang ada namun adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala kita,

keberadaannya bisa dibuktikan dengan adanya alam semesta ini yang konkrit maka ini

merupakan konsep ketuhanan yang seimbang. Begitu pula dalam masalah lainnya seperti

peribadatan, akhlak, hukum dan sebagainya.

6. Al Wudhuh. Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah konsepnya yang

jelas . Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan

mengamalkan ajaran Islam bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab

deagan jelas apalagi kalau pertanyaan tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Islam

itu sendiri.

Dalam masalah aqidah konsep Islam begitu jelas sehingga dengan aqidah yang mantap

seorang muslim menjadi terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep

syari’ah atau hukumnya juga jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan

dengan baik dan mampu membedakan antara yang haq (yang benar) dengan yang bathil

(yang salah), begitulah seterusnya dalam ajaran Islam yang serba jelas apalagi

pelaksanaannya dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

7. Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah. Di dalam Islam tergabung juga

ajaran yang permanen dengan yang fleksibel . Yang dimaksud dengan yang permanen adalah

hal-hal yang tidak bisa diganggu gugat (absolut), dia mesti begitu, misalnya shalat lima

waktu yang mesti dikerjakan tapi dalam melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel,

misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa shalat dengan cara duduk atau dengan cara

berbaring, kalau dalam perjalanan jauh bisa dijama’ (menggabungkan dua waktu shalat

menjadi satu waktu shalat, misalnya shalat dzuhur dan ashar, dapat dikerjakan di waktu

dzuhur saja atau ashar saja, dan tentunya dengan menggabungkannya) dan diqashar

(mengabungkan dua waktu shalat dan meringkaskan bilangan rakaatnya, khusus shalat yang

memiliki empa bilangan rakaat) dan bila tidak ada air atau dengan sebab-sebab tertentu,

berwudhu bisa diganti dengan tayamum.

Ini berarti secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami perubahan namun dalam

pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dgn situasi dan kondisinya ini bukan berarti kebenaran

Islam tidak mutlak tapi yang fleksibel adalah teknis pelaksanaannya.

9

Page 10: Makalah Agama

Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa Islam merupakan satu-satunya agama

yg sempurna dan kesempurnaan itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yg setia.

D. PERBEDAAN AGAMA ISLAM DAN NON-ISLAM

1.) Islam mempercayai Tuhan sebagai Maha Pencipta alam semeta ini dan

menampilkan keesaanNya dengan kata-kata yang amat bersahaja, komprehensif dan menarik.

Minat seorang pedusunan ataupun seorang terpelajar. Islam menyebut Tuhan sebagai Wujud

Yang Paripurna, sumber segala keindahan dan bebas dari segal cacat. Dia Wujud Yang Maha

Hidup yang menjelmakan diriNya dimana-mana dan yang mencintai makhlukNya serta

mendengar permohonan-permohonan mereka. Tidak ada dari antara sifat-sifatnya yang telah

ditangguhkan. Oleh karena itu Dia berkomunikasi dengan makhluk manusia seperti halnya

Dia berkomunikasi sebelum ini dan tidak menutup jalan untuk mencapai Dia secara langsung.

2.) Islam percaya bahwa tidak ada kontradiksi antara perkataan Tuhan dengan

perbuatanNya. Dengan demikian Tuhan membebaskan kita dari permusuhan tradisional

antara sains dan agama, dan tidak menghendaki kita mempercayai sesuatu yang berada di luar

kawasan hukum-hukum alam yang telah ditetapkan olah-Nya. Tuhan mendorong kita untuk

merenungkan perihal alam dan mengambil faedah daripadanya, sebab segala sesuatu telah

diciptakan demi kepentingan umat manusia.

3.) Islam tidak mengemukakan pengakuan yang kosong melompong ataupun memaksa

kita mempercayai sesuatu yang kita tidak mengerti. Islam mendukung ajaran-ajarannya

dengan alasan dan keterangan yang memberi kepuasan kepada pikiran kita dan kepada dasar

jiwa kita yang sedalam-dalamnya. Islam tidak berlandaskan pada mitos-mitos atau hikayat-

hikayat. Islam mengundang setiap orang untuk bereksperimen bagi dirinya sendiri dan

berpendirian bahwa kebenaran selamanya dapat dibuktikan dalam satu atau lain bentuk.

4.) Kitab wahyu Islam (Alquran) itu unik dan membedakan wajah agama ini dari

agama-agama lainnya. Kendati musuh-musuh Islam berupaya secara terpadu selama berabad-

abad, mereka tidak mampu menyamai bagian kecil sekalipun daripada kitab yag ajaib ini.

Kelebihannya tidak hanya terletak hanya di dalam keunikan dan keindahan susasteranya,

melainkan juga di dalam kebersahajaannya dan keluasan wawasan serta kepepakan

ajarannya. Alquran memproklamasikan bahwa ajarannya adalah yang terbaik-suatu pengkuan

yang tidak dibuat oleh kitab-kitab wahyu lainnya.

10

Page 11: Makalah Agama

Alquran mangaku telah mengkombinasikan unsur-unsur ajaran samawi yang terbaik

yang terdapat di dalam kitab-kitab suci terdahulu dan telah menempatkan di dalamnya semua

ajaran yang abadi dan luas rangkumannya. Alquran mengingatkan:

“Sesungguhnya inilah yang diajarkan dalam kitab-kitab terdahulu, kitab-kitab suci

Ibrahim dan musa” (87:19)

Sebuah ciri khas Islam yang distingtif ialah kitab sucinya itu berbahasa yang hidup.

apakah tidak menimbulkan tanda tanya kalau bahasa-bahasa semua Kitab Suci lainnya itu

mati atau tidak lagi dipakai secara umum? Sebuah kitab suci seharusnya mempunyai bahasa

yang hidup dan berlaku abadi.

5.) Sebuah ciri pembeda lainnya dari Islam adalah nabinya telah melampaui segala

tahapan pangalaman hidup manusia semenjak selaku seorang anak yang keadaannya terlantar

lagi yatim piatu hingga akhirnya menjadi seorang penguasa kaumnya. Peri kehidupannya di

dokumentasikan sampai sekecil-kecilnya, merefleksikan keimanan yang tiada taranya kepada

Tuhan dan menggambarkan pengorbanan yang tiada hentinya pada jalanNya. Beliau

menjalani hidup yang sarat dengan peristiwa dan tindakan serta meninggalkan teladan amal

perbuatan yang sempurna di dalam setiap medan sepak terjang manusia. Hal demikian sangat

cocok dan tepat untuk dikatakan, sebab beliau adalah tafsiran hidup Alquran dan dengan

teladan pribadinya menerangi jalan tempuhan manusia untuk segala zaman mendatang-suatu

peran yang tidak dipenuhi secara memadai oleh nabi lain manapun.

6.) Sebuah ciri pembeda lainnya dari Islam adalah nubuatan-nubuatannya telah menjadi

kenyataan dari abad ke abad, itu telah memperkuat iman para pengikutnya kepada Tuhan

Yang Maha menngetahui lagi Maha Hidup. Proses ini terus berlanjut sampai masa kini,

sebagaimana dibuktikan dengan penemuan-penemuan baru-baru ini, mumi Firaun yang telah

mengusir Nabi Musa dan kaumnya dari negeri Mesir. Contoh segar lainnya adalah adalah

mengenai perkembangan sarana baru untuk menciptkan kehancuran, dimana api terkunci

didalam partikel-paartikel kecil yang akan mengembang yang bisa menyebabkan gunung-

gunung hancur lebur.

7.) Sebuah ciri khas Islam lainnya ialah bilamana Islam membahas akhirat dan

kehidupan sesudah mati Islam pun meramalkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa

11

Page 12: Makalah Agama

yang akan datang di dunia ini, penyempurnaan ramalan ini memperteguh keimanan pengikut-

pengikutnya terhadap kehidupan sesudah mati.

8.) Islam berbeda dari agama-agama lainnya dalam menyediakan hukum muamalah

yang komprehensif mengenai perilaku manusia secara individual, kolektif dan internasional.

Perintah-perintah ini meliputi segala situasi dan mencakup hubungan antara kawan-kawan

dan mitra-mitra serta bahkan antara lawan-lawan. Peraturan-pertauran dan prinsip-prinsip

yang dinyatakan secara tegas itu benar-benara bersifat universal dan teruji ketegarannya

sepanjang waktu.

9.) Islam memproklamirkan persamaan yang lengkap diantara umat manusia tanpa

mengindahkan perbedaan kasta, kepercayaan, dan warna kulit. Satu-satunya tolak ukur

kehormatan yang diakuinya ialah ketakwaan, bukan keturunan, kekayaan, ras dan warna

kulit. Alquran mengatakan:

“Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah ialah yang paling

bertakwa diantara kalian” (49:140)

dan lagi:

“Barangsiapa beramal saleh, baik laki-laki ataupun perempuan, sedang ia orang yang

beriman-mereka akan memasuki surga, mereka akan diberi rezeki di dalamnya tanpa

perhitungan”. (40:41)

10.) Islam mengemukakan definisi tentang baik dan jahat yang membedakan nya dari

agama-agama lainnya. Islam tidak mempercayai nafsu alami manusia sebagai jahat. Islam

hanya menyebut pemuasan hawa nafsu yang tak terkendali dan tidak pada tempatnyalah

sebagai jahat. Islam mengajarkan bahwa kecenderungan-kecenderungan alami kita harus

diatur dan disalurkan agar membuatnya konstruktif lagi bermanfaat bagi masyarakat.

11.) Islam tidak hanya membuat kaum wanita ahli waris, namun juga telah memebrikan

kepada mereka hak yang sama dengan kaum pria dan bukan dengan cara yang tidak

menghargai ciri-ciri khas anatomi mereka serta tugas-kewajiban khas mereka dalam

nengandung dan mengurus anak.

12

Page 13: Makalah Agama

E. ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN

Dalam kehidupan bermasyarakat yang memiliki konstelasi sosial yang kompleks

dimasa sekarang ini, adanya perbedaan khususnya dalam hal persepsi adalah sesuatu yang

tidak bisa dihindari. Upaya membangun persepsi positif tentang Islam di mata dunia akan

sulit terwujud manakala paradigma keislaman tidak mengedepankan visi Islam Rahmatan Lil

‘Alamin dalam membangun perdamaian dunia hakiki. Akan tetapi banyak sekali penafsiran

dan persepsi yang keliru mengenai konsep rahmatan lil’alamin itu sendiri.

Ayat Al Quran yang sering digunakan sebagai landasan untuk menyebut Islam sebagai

rahmatan lil’alamin adalah Surat Al Anbiya ayat 107 yang berbunyi “Kami tidak mengutus

engkau, wahai Muhammad, melainkan rahmatan lil ‘alamin (sebagai rahmat bagi seluruh

manusia)”. Ibnul Qayyim Al Jauziah menafsirkan ayat ini sebagai berikut : “Pendapat yang

lebih benar dalam menafsirkan ayat ini adalah bahwa rahmat di sini bersifat umum. Dalam

masalah ini, terdapat dua penafsiran:

Pertama: alam semesta secara umum mendapat manfaat dengan diutusnya Nabi

Muhammad. Kemanfaatan yang dimaksudkan disini memiliki makna yang berbeda untuk

subjek yang berbeda. Untuk orang mukmin yang mengikuti beliau, dapat meraih kemuliaan

di dunia dan akhirat sekaligus. Akan tetapi untuk orang kafir yang memerangi beliau,

manfaat yang mereka dapatkan adalah disegerakannya pembunuhan dan maut bagi mereka,

itu lebih baik bagi mereka. Karena hidup mereka hanya akan menambah kepedihan adzab

kelak di akhirat. Kebinasaan telah ditetapkan bagi mereka. Sehingga, dipercepatnya ajal lebih

bermanfaat bagi mereka daripada hidup menetap dalam kekafiran.

Sedangkan untuk orang kafir yang terikat perjanjian dengan beliau, manfaat bagi

mereka adalah dibiarkan hidup didunia dalam perlindungan dan perjanjian. Mereka ini lebih

sedikit keburukannya daripada orang kafir yang memerangi Nabi Muhammad. Lain halnya

untuk orang munafik, yang menampakkan iman secara zhahir saja, mereka mendapat manfaat

berupa terjaganya darah, harta, keluarga dan kehormatan mereka. Mereka pun diperlakukan

sebagaimana kaum muslimin yang lain dalam hukum waris dan hukum yang lain. Dan pada

umat manusia setelah beliau diutus, Allah tidak memberikan adzab yang menyeluruh dari

umat manusia di bumi. Kesimpulannya, semua manusia mendapat manfaat dari diutusnya

Rasulullah.

13

Page 14: Makalah Agama

Kedua: Islam adalah rahmat bagi setiap manusia, namun orang yang beriman

menerima rahmat ini dan mendapatkan manfaat di dunia dan di akhirat. Sedangkan orang

kafir menolaknya. Sehingga bagi orang kafir, Islam tetap dikatakan rahmat bagi mereka,

namun mereka enggan menerima. Sebagaimana jika dikatakan ‘Ini adalah obat bagi si fulan

yang sakit’. Andaikan fulan tidak meminumnya, obat tersebut tetaplah dikatakan obat”.

Dalam pendapat lain, DR. Abdul Karim dalam tulisannya di situs aldakwah.org.

Rahmat Allah itu harus dimaknai secara lebih luas dan termanifestasikan kedalam dua hal

berikut ini :

Yang pertama adalah manhaj (ajaran), di antara rahmat Allah yang luas adalah manhaj

atau ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw berupa manhaj yang menjawab kebahagiaan

seluruh umat manusia, jauh dari kesusahan dan menuntunnya ke puncak kesempurnaan yang

hakiki. Allah SWT berfirman, “Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu

menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),” (QS. Thahaa:

2-3). Di ayat lain, Dia berfirman, “…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu

agamamu…,” (QS Al-Maidah: 3). Al Quran, Al Quran telah meletakkan dasar-dasar atau

pokok-pokok ajaran yang abadi dan permanen bagi kehidupan manusia yang selalu dinamis.

Kitab suci terakhir ini memberikan kesempatan bagi manusia untuk beristimbath

(mengambil kesimpulan) terhadap hukum-hukum yang bersifat furu’iyah. Hal tersebut

merupakan konsekuensi logis dari tuntutan dinamika kehidupannya. Begitu juga kesempatan

untuk menemukan inovasi dalam hal sarana pelaksanaannya sesuai dengan tuntutan zaman

dan kondisi kehidupan, yang semuanya itu tidak boleh bertentangan dengan ushul atau

pokok-pokok ajaran yang permanen. Dari sini bisa kita pahami bahwaAl Quran itu benar-

benar sempurna dalam ajarannya. Tidak ada satu pun masalah dalam kehidupan ini kecuali Al

Quran telah memberikan petunjuk dan solusi. Allah berfirman, “Tiadalah Kami alpakan

sesuatu pun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan,” (QS al-

An’aam: 38). Dalam ayat lain berbunyi, “Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran)

untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-

orang yang berserah diri,” (QS an-Nahl: 89).

Yang kedua adalah penyempurna kehidupan manusia, di antara rahmat Islam adalah

keberadaannya sebagai penyempurna kebutuhan manusia dalam tugasnya sebagai khalifah di

muka bumi ini. Rahmat Islam adalah meningkatkan dan melengkapi kebutuhan manusia agar

menjadi lebih sempurna, bukan membatasi potensi manusia. Islam tidak pernah mematikan

14

Page 15: Makalah Agama

potensi manusia, Islam juga tidak pernah mengharamkan manusia untuk menikmati hasil

karyanya dalam bentuk kebaikan-kebaikan dunia. “Katakanlah: ‘Siapakah yang

mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hambaNya

dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?” (QS al-A`raf: 32). Islam memberi

petunjuk mana yang baik dan mana yang buruk, sedang manusia sering tidak mengetahuinya.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)

kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu

tidak mengetahui,” (QS al-Baqarah: 216).

Jalan untuk kebaikan, rahmat dalam Islam juga bisa berupa ajarannya yang berisi jalan /

cara mencapai kehidupan yang lebih baik, dunia dan akhirat. Hanya kebanyakan manusia

memandang jalan Islam tersebut memiliki beban yang berat, seperti kewajiban sholat dan

zakat, kewajiban amar ma’ruf nahi munkar, kewajiban memakai jilbab bagi wanita dewasa,

dan sebagainya. Padahal Allah SWT telah berfirman, “Allah tidak membebani seseorang

melainkan sesuai dengan kesanggupannya,” (QS al-Baqarah: 286). Pada dasarnya, kewajiban

tersebut hanyalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu

berbuat baik bagi dirimu sendiri,” (QS al-Isra’: 7).

Akan tetapi, sekarang ini banyak yang salah kaprah dalam memaknai rahmatan lil

‘alamin tersebut. Sehingga menimbulkan banyak kesalahan dalam praktek beragama bahkan

dalam hal yang sangat fundamental, yaitu dalam masalah aqidah, misalnya memboleh-

bolehkan ucapan natal dari seorang Muslim terhadap umat Nasrani atau bersifat permisive

terhadap ajaran sesat yang tetap mengaku Islam. Dan yang paling parah ada sebagian

kalangan yang menggunakan Ayat ke 107 dari Surat Al-Anbiya yang tersebut di awal tulisan

ini untuk melakukan justifikasi terhadap hal-hal yang jauh sekali menyimpang dari makna

rahmatan lil’alamin itu sendiri. Seperti, mengajak untuk berkasih sayang kepada orang kafir,

tidak perlu membenci mereka, mengikuti acara-acara mereka, enggan menyebut mereka

kafir, atau bahkan menyerukan bahwa semua agama sama dan benar. Atau membiarkan

orang-orang meninggalkan shalat, membiarkan pelacuran merajalela, membiarkan wanit

amembuka aurat mereka di depan umum bahkan membiarkan praktek-praktek kemusyrikan

dan enggan menasehati mereka karena khawatir para pelaku maksiat tersinggung hatinya jika

dinasehati, kemudian berkata : “Islam khan rahmatan lil’alamin, penuh kasih sayang”. Dan

bahkan ada sebagian orang menyepelekan dan enggan mendakwahkan aqidah yang benar.

Karena mereka menganggap mendakwahkan aqidah hanya akan memecah-belah ummat dan

15

Page 16: Makalah Agama

menimbulkan kebencian sehingga tidak sesuai dengan prinsip bahwa Islam adalah rahmatan

lil ‘alamin.

Last but not least, sekali lagi perlu ditegaskan disini bahwa Pengutusan Nabi

Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam menjadi rahmat karena beliau telah memberikan

pencerahan kepada manusia yang awalnya dalam kejahilan dan memberikan hidayah kepada

manusia yang awalnya berada dalam kesesatan berupa peribadatan kepada selain Allah, itulah

makna rahmatan lil’alamin yang sesunggunya bukan sekedar mempersepsikan bahwa dengan

adanya Islam maka otomatis akan tercipta suasana sosial yang sejuk, damai dan toleransi

dimana saja Islam berada, apalagi sebagai mayoritas. Kalau memang ada kemungkaran,

memang ada yang perlu diperangi dan perlu ada pedang yang terhunus dan perlu ada darah

yang tertumpah, itu tidak menjadi masalah selama syariat Islam bisa tegak dimuka bumi.

Tidak ada artinya damai di dunia tapi nelangsa di akhirat. Islam sebagai rahmat bagi alam

semesta adalah tujuan bukan proses.

Hadirnya Islam di dunia membuat perubahan besar dalam kehidupan manusia,

terutama dalam pengembangan i1mu. pengetahuan. Karma Islam memerintalikan untuk

menggunakan kekuatan intelegasinya dan obsesinya, dalam beberapa tahun penyebaran

agama Islam peradaban dan universitas-universitas berkembang dengan pesat, Serta

pemikiran yang baru dengan yang lama menghasilkan kemajuan dalam bidang medis,

matematika, fisika, astronomi, geografi, arstektur, seni sastra dan sejarah. Banyak system

yang krusial seperti Aljabar, Angka Arab, dan konsep angka nol (bilangan yang amat

dipadukan dalam kemajuan ilmu eksakta) yang disebarkan ke Eropa pada abad pertengahan

berasal dan duma Islam. Peralatan-peralatan yang canggih memungkinkan orang-orang Eropa

melakukan perjalanan untuk penemuan seperti astrolabe, kuadran, pets navigasi yang " juga

dikembangkan oleh umat Islam. Itulah sebabnya Islam disebut agama yang rahmat dan

al'amin karena Islam hadir ke dunia mambawa karma yang amat berarti bagi manusia bukan

saja umat Muslim tapi seluruh ciptaan Allah SWT di jagad raya termasuk non mislim.

Banyak sekali sumbangan Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di bumi,

beberapa diantaranya :

Rahmat adalah karunia yang dalam ajaran agama terbagi dua. Rahmat dalam konteks

rahman dan rahmat dalam konteks rahim. Rahmat dalam konteks rahman adalah bersifat

amma kulla syai’ meliputi segala hal, sehingga orang-orang non Muslim mempunyai hak

kerahmanan. Rahim adalah kerahmatan Allah yang hanya diberikan  kepada orang islam. Jadi

16

Page 17: Makalah Agama

rahim itu adalah Khoshshun lil Muslim. Apabila islam dilakukan secara benar, rahman dan

rahim allah akan turun semuanya.

Dengan demikian berlaku hukum Sunnatullah. Baik muslim maupun non muslim

kalau mereka melakukan hal-hal yang diperlukan kerahmanan, maka mereka akan

mendapatkan hasilnya. Kendati mereka muslim tetapi mereka tidak melakukan iktiar

kerahmanan, maka mereka tidak akan mendapatkan hasilnya. Dengan kata lain, karunia

rahman itu berlaku hukum kompetitif. Misalnya orang islam tidak melakukan kegiatan

belajar maka tidak bisa dan tidak akan menjadi pintar. Sementara orang yang melakukan

ikhtiar kerahmanan meski dia non muslim mereka akan mendapatkan pengetahuan.

17

Page 18: Makalah Agama

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Selama 15 abad-Islam di muka bumi ini, implementasi rahmat bagi semesta alam sudah

meluas hampir ke berbagai belahan dunia. Secara etimologis, Islam berarti damai, sedangkan

rahmatan lil `alamin berarti `kasih sayang bagi semesta alam'. Maka yang dimaksud dengan

Islam Rahmatan lil'alamin adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat

mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.

Rahmatan lil'alamin adalah istilah qurani dan istilah itu sudah terdapat dalam

Alquran, yaitu sebagaimana firman Allah dalam Surat Al- Anbiya' ayat 107:

Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Ayat tersebut menegaskan bahwa kalau Islam dilakukan secara benar, dengan

sendirinya akan mendatangkan rahmat untuk orang Islam maupun untuk seluruh alam.

2. SARAN

Dalam kehidupan beragama harus ditanamkan sikap saling menghormati dan

menghargai satu sama lain. Karena sesama muslim atau manusia adalah bersaudara. Dan

Agama Islam sangat cinta perdamaian.

18

Page 19: Makalah Agama

DAFTAR PUSTAKA

Anonim . Perbedaan Islam dengan Agama Lain _ Tabayyun.htm. Diakses pada 22

Februari 2013.

Anonim . http:// kompasiana.com/Islam yang Rahmatan Lil Alamin.htm . Diakses pada 22 Februari 2013.

Anonim. http:// Zulfitriansyah Putra.blogspot.com/Karakteristik Ajaran Islam/ . Diakses pada 22 Februari 2013.

Anonim. http://NurhabliRidwan.blogsopt.com/Hakikat Agama Islam/. Diakses pada 22 Februari 2013

H.S,Nasrul.2011. Pendidikan Agama Islam Bernuansa Soft Skills untuk Perguruan Tinggi.

UNP Press:Padang

19