makalah agama

14
  KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, serta para pengikutnya hingga yaumil akhir. Makalah yang berjudul “Pelaksanaan Ibadah Haji dan Hikmahnya” ini berusaha menjelaskan tentang pengertian ibadah haji beserta tata cara pelaksanaan ibadah haji. Dengan dilaksanakannya ibadah haji dengan baik, maka ibadah haji akan meberikan banyak hikmah dan manfaat, yang juga kami jelaskan dalam makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga makalah ini dapat diselasaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu penulis harapkan dari berbagai pihak demi peningkatan kualitas diri penulis pada karya-karya selanjutnya. Semoga makalah ini menjadi khazanah keilmuan khususnya bagi kita semua, juga menjadi asbab hidayah ke seluruh alam dan semoga kita senantiasa diberikan keistiqamahan di dala m beribadah dan diberik an hidayah supaya kita bis a melaksanakan ibadah haji. Amin ya Rabbal alamin. Wassalamualaikum Wr. Wb. Bandar Lampung, 18 November 2011 TimPenyusun

Upload: imam-safii

Post on 13-Jul-2015

162 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 1/14

 

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah

ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, serta para pengikutnya hingga

yaumil akhir.

Makalah yang berjudul “Pelaksanaan Ibadah Haji dan Hikmahnya” ini berusaha

menjelaskan tentang pengertian ibadah haji beserta tata cara pelaksanaan

ibadah haji. Dengan dilaksanakannya ibadah haji dengan baik, maka ibadah haji

akan meberikan banyak hikmah dan manfaat, yang juga kami jelaskan dalam

makalah ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penulis sehingga makalah ini dapat diselasaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran

dan kritik yang bersifat membangun selalu penulis harapkan dari berbagai pihak

demi peningkatan kualitas diri penulis pada karya-karya selanjutnya.

Semoga makalah ini menjadi khazanah keilmuan khususnya bagi kita semua, juga

menjadi asbab hidayah ke seluruh alam dan semoga kita senantiasa diberikankeistiqamahan di dalam beribadah dan diberikan hidayah supaya kita bisa

melaksanakan ibadah haji. Amin ya Rabbal alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 18 November 2011

TimPenyusun

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 2/14

 

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................... i 

Kata Pengantar .......................................................................................... 1

Daftar Isi .................................................................................................... 2

BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3

1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................... 3

Bab II. Pembahasan ................................................................................... 4

2.1 Pengertian Ibadah Haji ............................................................ 4

2.2 Hukum Ibadah Haji .................................................................. 4

2.3 Syarat Ibadah Haji ................................................................... 5

2.4 Rukun Haji ............................................................................... 6

2.5 Wajib dan Sunah Haji .............................................................. 6

2.6 Hal-Hal yang Membatalkan Haji .............................................. 7

2.7 Hikmah Ibadah Haji ................................................................. 7

2.8 Perbedaan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah ............................. 11

Bab III. Penutup ......................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan .............................................................................. 12

Daftar Pustaka ........................................................................................... 13

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 3/14

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang masalah

Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan

membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan

aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi orang yang

beruntung.Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji adalah salah satunya,

yang merupakan rukun iman yang kelima. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena

tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya,

namun juga semangat dan harta.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk

mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah

dengan sanak keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan

kenikmatan rohani.

Untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis mencoba memberi penjelasan

secara singkat mengenai pengertian haji, tujuan yang ingin kita capai dalam ibadah haji,

dasar hukum perintah haji, syarat, rukun dan wajib haji serta hal-hal yang dapat

membatalkan haji.

1.3 . Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan

kami dalam materi FIQIH tentang ibadah Haji dan memenuhi tugas dari dosen agama

Islam yaitu Bapak Drs. Baharudin M.H

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 4/14

 

BAB II

PEMBAHASAN

HIKMAH IBADAH HAJI

2.1. PENGERTIAN IBADAH HAJI

Kata Haji berasal dari bahasa arab dan mempunyai arti secara bahasa dan

istilah.Haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) yang barasal dari bahasa Arab

yaitu “al-qashdu” atau “menyengaja”. Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah

(terminology) berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan

beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu ,seperti thawaf, sa’i, wuquf dan

ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah SWT dan dilaksanakan pada

waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata

mencari ridho Allah.

Setiap jama’ah haji bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin

dilaksanakannya. Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud:

  Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila

s e s e o r a n g b e r m a k s u d m e n y e n d i r i k a n , b a i k m e n y e n d i r i k a n h a j i

m a u p u n menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah

haji.Artinya, ketik a mengenakan pakaian ihram di miqat -nya, orang

te rs ebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah

se le sa i ,maka orang te rse but me nge nakan ihram ke mbal i untuk

melaksanakanumrah.

  Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-

santaidengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain

bertahallul.Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah

haji,d i t a h u n y a n g s a m a . T a m a t t u ' d a p a t j u g a b e r a r t i

m e l a k s a n a k a n i b a d a h didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama,

tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.

  H a j i q i r a n , m e n g a n d u n g a r t i m e n g g a b u n g k a n ,

m e n y a t u k a n a t a u menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah

menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji danumrah. Haji q i r an d i l aku kan de ng an te t ap be r pak a ia n i hra m s e ja k

m i q a t m a k a n i d a n m e l a k s a n a k a n s e m u a r u k u n d a n w a j i b h a j i

s a m p a i s e l e s a i , m e s k i p u n mungkin akan memakan waktu lama. Menurut

Abu Hanifah, melaksanakanhaji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.

2.1. HUKUM IBADAH HAJI 

Hukum Ibadah Haji asal hukumnya adalah wa jib ‘ain bagi yang mampu.

Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita “nazar”

yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya.

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 5/14

 

Kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan selanjutnya,

setelah pernah menunaikan haji wajib.

Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang

mampu untuk mengerjakan. jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyari’atkanibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun

ke sembilan hijrah.

Berikut adalah dalil perintah ibadah Haji dalam Alqur,an dan Hadist. Dalam

Alqur’an, Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 97, yaitu : 

Artinya : “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim.

barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji 

adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup

mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka

sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali

Imran : 97).

Nabi bersabda di dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh imam Ahmad yang

artinya sebagai berikut :

“Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera mengerjakan

haji, maka sesungguhnya seseorang tidak tidak akan menyadari, sesuatu halangan yang

akan merintanginya”. (H.R. Ahmad)

Ini bermakna, setiap orang hanya diwajibkan mengerjakan ibadah haji satu kali

saja dalam seumur hidupnya, tetapi tidak ada larangan untuk mengerjakan lebih dari

satu kali.

2.3. SYARAT IBADAH HAJI

  Islam

  BalighBerakal

  Merdeka

  Kuasa (mampu)

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 6/14

 

2.4. RUKUN HAJI

  Ihram; yaitu disertai dengan niat ibadah haji dengan memakai pakaian ihram.

Pakaian ihram untuk pria terdiri dari dua helai kain putih yang tak terjahit dan

tidak bersambung semacam sarung. Dipakai satu helai untuk selendang panjangserta satu helai lainnya untuk kain panjang yang dililitkan sebagai penutup aurat.

Sedangkan pakaian ihram untuk kaum wanita adalah berpakaian yang menutup

aurat seperti halnya pakaian biasa (pakaian berjahit) dengan muka dan telapak

tangan tetap terbuka.

  Wukuf di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah; yaitu menetap di Arafah, setelah

condongnya matahari (kea rah Barat) jatuh pada hari ke-9 bulan dzulhijjah

sampai terbit fajar pada hari penyembelihan kurban yakni tanggal 10 dzulhijjah..

  Thawaf; yaitu mengelilingi ka’bah sebayak tujuh kali, dimulai dari tempat hajar

aswad (batu hitam) tepat pada garis lantai yang berwarna coklat, dengan posisi

ka’bah berada di sebelah kiri dirinya (kebalikan arah jarum jam). Macam-macam

Thawaf:  Thawaf Qudum yakni thawaf yang dilaksanakan saat baru tiba di Masjidil

Haram dari negerinya.

  Thawaf Tamattu’ yakni thawaf yang dikerjakan untuk mencari keutamaan

(thawaf sunnah)

  Thawaf Wada’ yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan

Makkah menuju tempat tinggalnya.

  Sa’i ; yaitu lari-lari kecil antara shafa dan marwah 7 (tujuh) kali yang jaraknya

sekitar 400 meter.

  Tahallul; yaitu menghalalkan pada dirinya apa yang sebelumnya diharamkan

bagi dirinya karena sedang ihram. Tahallul ditandai dengan memotong rambut

kepala beberapa helai atau mencukurnya sampai habis (lebih afdol)  Tertib; yaitu berurutan. 

2.5. WAJIB DAN SUNAH HAJI

Wajib Haji adalah sesuatu yang perlu dikerjakan, tapi sahnya haji tidak tergantung

atasnya, karena boleh diganti dengan dam (denda) yaitu menyembelih binatang. Berikut

kewajiban haji yang mesti dikerjakan :

  Ihram dari Miqat, yaitu memakai pakaian Ihram (tidak berjahit), dimulai dari

tempat-tempat yang sudah ditentukan, terus menerus sampai selesainya ibadah

haji.  Bermalam di Muzdalifah sesudah wukuf, pada malam tanggal 10 Dzulhijjah.

  Bermalam di Mina selama2 atau 3 malam pada hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan

13 Dzulhijjah).

  Melempar jumrah ‘aqabah tujuh kali dengan batu pada tanggal 10 Dzulhijjah

dilakukan setelah lewat tengah malam 9 Dzulhijjah dan setelah wukuf.

  Melempar jumrah ketiga-tiganya, yaitu jumrah Ula, Wustha dan ‘  Aqabah pada

tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah dan melemparkannya tujuh kali tiap-tiap

 jumrah.

  Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena ihram.

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 7/14

 

Berikut adalah sunah yang dilakukan dalam ibadah haji:

  Ifrad, yaitu mendahulukan urusan haji terlebih dahulu baru mengerjakan atas

‘umrah.

  Membaca Talbiyah yaitu :“Labbaika Allahumma Labbaik Laa SyarikalakaLabbaika Innalhamda Wanni’mata Laka Walmulka Laa Syarika Laka”. 

  Tawaf Qudum, yatiu tawaaf yuang dilakukan ketika permulaan datang di tanah

ihram, dikerjakan sebelum wukuf di ‘Arafah. 

  Shalat sunat ihram 2 raka’at sesudah selesai wukuf, utamanya dikerjakan

dibelakang makam nabi Ibrahim.

  bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah

  thawaf wada’, yakni tawaf yang dikerjakan setelah selesai ibadah haji untuk

memberi selamat tinggal bagi mereka yang keluar Mekkah.

  berpakaian ihram dan serba putih.

  berhenti di Mesjid Haram pada tanggal 10 Dzulhijjah.

2.6. Hal-Hal yang Membatalkan Haji

Diadaptasi dari 'Abdul 'Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

Kitabil 'Aziz, atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-

Shahihah, terj. Ma'ruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah), hlm. 503 -- 504.Ibadah haji bisa

batal disebabkan oleh salah satu dari kedua hal berikut:

  Jima’, senggama, bila dilakukan sebelum melontar jamrah ’aqabah. 

Adapun jima’ yang dilakukan pasca melontar jamrah ’aqabah dan sebelum

thawaf ifadhah, maka tidak dapat membatalkan ibadah haji, sekalipun yangbersangkutan berdosa. Namun sebagian di antara mereka berpandapat bahwa

ibadah haji tidak bisa dianggap batal karena melakukan jima’, sebab belum

didapati dalil yang menegaskan kesimpulan ini.

  Meninggalkan salah satu rukun haji.

Manakala ibadah haji kita batal disebabkan oleh salah satu dari dua sebab ini,

maka pada tahun berikutnya masih diwajibkan menunaikan ibadah haji, bila

mampu. 

2.7. Hikmah ibadah haji

1.  Mengikhlaskan Seluruh Ibadah Beribadah semata-mata untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menghadapkan

hati kepada-Nya dengan keyakinan bahwa tidak ada yang diibadahi dengan haq,

kecuali Dia dan bahwa Dia adalah satu-satunya pemilik nama-nama yang indah

dan sifat-sifat yang mulia. Tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang

menyerupai-Nya dan tidak ada tandingan-Nya.

Dan hal ini telah diisyaratkan dalam firman-Nya.

Artinya : “Dan ingatlah ketika Kami menempatkan tempat Baitullah untuk

Ibrahim dengan menyatakan ; “Janganlah engkau menyekutukan Aku dengan

apapun dan sucikan rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, beribadah,

ruku dan sujud” (Al-Hajj : 26)

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 8/14

 

2. Mendapat Ampunan Dosa-Dosa Dan Balasan Jannah 

“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Satu

umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya

dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah” (HR Bukhari dan Muslim,

Bahjatun Nanzhirin no. 1275).

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Aku mendengar Nabi Shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda bahwa barang siapa berhaji ke Baitullah ini karena

Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq, niscaya ia kembali seperti hari ia

dilahirkan oleh ibunya” (HR Bukhari). 

3. Menyambut Seruan Nabi Ibrahima Alaihissalam 

“Dan serulah manusia untuk berhaji, niscaya mereka akan datang kepadamu

dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari

segenap penjuru yang jauh” (Al-Hajj : 27) .

Nabi Ibrahim Alaihissalam telah menyerukan (agar berhaji) kepada manusia. Dan

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki (untuk

bisa) mendengar seruan Nabi Ibrahim Alaihissalam tersebut dan

menyambutnya. Hal itu berlangsung semenjak zaman Nabi Ibrahim hingga

sekarang.

4. Menyaksikan Berbagai Manfaat Bagi Kaum Muslimin

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Agar supaya mereka menyaksikan

berbagai manfaat bagi mereka” (Al-Hajj : 28)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan manfaat-manfaat dengan muthlaq

(secara umum tanpa ikatan) dan mubham (tanpa penjelasan) karena banyaknya

dan besarnya menafaat-manfaat yang segera terjadi dan nanti akan terjadi baik

duniawi maupun ukhrawi.

5. Saling Mengenal Dan Saling Menasehati

Dan diantara hikmah haji adalah bahwa kaum muslimin bisa saling mengenal

dan saling berwasiat dan menasehati dengan al-haq. Mereka datang dari segala

penjuru, dari barat, timur, selatan dan utara Makkah, berkumpul di rumah Allah

Subhanahu wa Ta’ala yang tua, di Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di Makkah.

Mereka saling mengenal, saling menasehati, sebagian mengajari yang lain,

membimbing, menolong, membantu untuk maslahat-maslahat dunia akhirat,

maslahat taklim tata cara haji, shalat, zakat, maslahat bimbingan, pengarahan

dan dakwah ke jala Allah.

6. Mempelajari Agama Allah Subhanahu wa Ta’ala 

Dan diantara manfaat haji yang besar adalah bahwa mereka bisa mempelajari

agama Allah dilingkungan rumah Allah yang tua, dan di lingkungann masjid

Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta memberi peringatan tentang apa

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 9/14

 

yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama, haji, umrah dan

lainnya. Sehingga mereka bisa menunaikan kewajiban mereka dengan ilmu.

Artinya : Nabi Shallallahu ‘alaihi bersabda : “Barangsiapa yang dikehendaki oleh

Allah Subhanahu wa Ta’ala memperoleh kebaikan, niscaya Dia menjadikan faqih

terhadap agama” (HR Bukhari, Kitab Al-Ilmi 3 bab : 14).

Mundur dari menuntut ilmu, itu bukanlah sifat malu, tetapi suatu kelemahan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

Artinya : Dan Allah tidak malu dari kebenaran”. (Al-Ahzab : 53)

Karenanya seorang mukmin dan mukminah yang berpandangan luas, tidak akan

malu dalam bab ini ; bahkan ia maju, bertanya, menyelidiki dan menampakkankemusykilan yang ia miliki, sehingga hilanglah kemusykilan tersebut.

7. Menyebarkan Ilmu

Di antara manfaat haji adalah menyebarkan ilmu kepada saudara-saudaranya

yang melaksanakan ibadah haji dan teman-temannya seperjalanan, yang di

mobil, di pesawat terbang, di tenda, di Mekkah dan di segala tempat. Ini adalah

kesempatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan. Engkau bisa

menyebarkan ilmu-mu dan menjelaskan apa yang engkau miliki, akan tetapi

haruslah dengan apa yang engkau ketahui berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah

dan istimbath ahli ilmu dari keduanya. Bukan dari kebodohan dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Al-Kitab dan As-Sunnah.

8. Memperbanyak Ketaatan

Di antara manfaat haji adalah memperbanyak shalat dan thawaf, sebagaimana

firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Artinya : “Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada

badan mereka ; hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka

dan hendaklah mereka berthawaf sekeliling rumah yang tua itu (Ka’bah)” *Al-

Hajj : 29]

9. Menunaikan Nadzar

Walaupun nadzar itu sebaiknya tidak dilakukan, akan tetapi seandainya

seseorang telah bernadzar untuk melakukan ketaatan, maka wajib baginya

untuk memenuhinya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. 

Artinya : “Barangsiapa bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah dia

mentaati-Nya” (HR Bukhari) 

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 10/14

 

Maka apabila seseorang bernadzar di tanah haram ini berupa shalat, thawaf 

ataupun ibadah lainnya, maka wajib baginya untuk menunaikannya di tanah

haram ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

Artinya : “Dan hendaklah mereka menunaikan nadzar” (Al-Hajj : 29)

10. Menolong Dan Berbuat Baik Kepada Orang Miskin

Di antara manfaat haji adalah bisa menolong dan berbuat baik kepada orang

miskin baik yang sedang menjalankan haji atau tidak di negeri yang aman ini.

Firman Allah swt.

Artinya : “….agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka” (Al-Hajj :

28)

11. Memperbanyak Dzikir Kepada Allah

Di negeri yang aman ini hendaklah memperbanyak dzikir kepada Allah, baikdalam keadaan berdiri, duduk dan bebaring, dengan tasbih (ucapan

Subhanallah), hamdalah (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan Laa ilaaha

ilallah), takbir (ucapan Allahu Akbar) dan hauqallah (ucapan Laa haula wa laa

quwata illa billah).

Artinya : “Dari Abu Musa Al-As’ari Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda : “Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya

dan yang tidak mengingat-Nya adalah sebagai orang hidup dan yang mati”. (HR

Bukhari, Bahjatun Nadzirin no. 1434)

12. Berdo’a Kepada-Nya

Di antara manfaat haji, hendaknya bersungguh-sungguh merendahkan diri dan

terus menerus berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar Dia menerima

amal, membereskan hati dan perbuatan ; agar Dia menolong untuk mengingat-

Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya ; agar Dia

menolong untuk menunaikan kewajiban dengan sifat yang Dia ridhai serta agar

Dia menolong untuk berbuat baik kepada hamba-hamba-Nya.

13. Menunaikan Manasik Dengan Sebaik-Baiknya

Di antara manfaat haji, hendaknya melaksanakannya dengan sesempurna

mungkin, dengan sebaik-baiknya dan seikhlas mungkin baik sewaktu melakukan

thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, berada di Muzdalifah, melempar jumrah, maupun

sewaktu shalat, qira’atul qur’an, berdzikir, berdo’a dan lainnya. Juga hendaknya

mengupayakannya dengan kosentrasi dan ikhlas.

14. Menyembelih Kurban

Di antara manfaat haji adalah menyembelih (binatang) kurban, baik yang wajib

tatkala berihram tammatu dan qiran, maupun tidak wajib yaitu untuk taqarrub

kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 11/14

 

Sewaktu haji wada’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berkurban 100

ekor binatang. Para sahabat juga menyembelih kurban. Kurban itu adalah suatu

ibadah, karena daging kurban dibagikan kepada orang-orang miskin dan yang

membutuhkan di hari-hari Mina dan lainnya.

Demikianlah sebagian hikmah dari ibadah haji (rukun Islam yang ke lima)

mudah-mudahan kita bisa mengambil manfaatnya, dan senantiasa diberi

petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala serta diberi kemudahan untuk

menunaikannya. Amin

2.8. PERBEDAAN IBADAH HAJI DENGAN UMRAH

a. Dari Segi Waktu Pelaksanaan 

Haji dan Umrah adalah ibadah yang menurut kaca mata orang awam Indonesia,sama; “pergi ke Mekkah”. Namun, sejatinya keduanya memiliki perbedaan penting Haji

sering disebut sebagai “haji besar” yang hanya sah bila bila dilaksanakan pada musim

haji/ bulan haji. Sedangkan umrah, kapanpun anda ingin pergi beribadah umrah maka

itu bisa dan sah dilaksanakan. Artinya, Ibadah umrah dapat ditunaikan setiap waktu.

b. Segi Tata Cara Pelaksanaan (Manasik)

Dalam prakteknya, orang yang menjalankan urutan-urutan ibadah haji berarti ia

sudah melakukan praktek umrah. Karena umrah ‘hanya’ terdiri: niat, thawaf dan sa’i,

memotong rambut/tahallul. Sedangkan haji, meliputi semua ditambah dengan (daninilah perbedaan mendasarnya) wuquf di ‘Arafah, menginap di Muzdalifah dan di Mina,

serta melempar jumroh.

c. Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah dari Segi Hukum 

Status “WAJIB” telah menjadi ketetapan hukum haji. Di kalangan ulama’ tidak ada

perbedaan dan perselisihan dalam hal wajibnya menuaikan ibadah haji bagi orang yang

mampu. Sedangkan mengenai wajibnya umrah (bagi yang mampu melaksanakannya),

para ulama berbeda pendapat; sebagian mengatakan wajib, dan sebagian yang lain

mengatakan tidak wajib.

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 12/14

 

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

  Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan

beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan

pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh

syara’, semata-mata mencari ridho Allah.

  Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah

haji. Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.

  Dasar Hukum Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 97.

  Untuk dapat menjalankan ibadah haji harus memenuhi syarat, rukun dan

wajib haji.

  Hal-Hal yang Membatalkan Haji adalah Jima’, senggama, bila dilakukan

sebelum melontar jamrah ’aqabah dan meninggalkan salah satu rukun

haji.

 

Hikmah ibadah haji  Mengikhlaskan Seluruh Ibadah

  Mendapat Ampunan Dosa-Dosa Dan Balasan Jannah

  Menyambut Seruan Nabi Ibrahima Alaihissalam

  Menyaksikan Berbagai Manfaat Bagi Kaum Muslimin

  Saling Mengenal Dan Saling Menasehati

  Mempelajari Agama Allah Subhanahu wa Ta’ala 

  Menyebarkan Ilmu

Memperbanyak Ketaatan

Menunaikan Nadzar

  Menolong Dan Berbuat Baik Kepada Orang Miskin

  Memperbanyak Dzikir Kepada Allah

  Berdo’a Kepada-Nya

  Menunaikan Manasik Dengan Sebaik-Baiknya

  Menyembelih Kurban

  Perbedaan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah

  Dari Segi Waktu Pelaksanaan

  Segi Tata Cara Pelaksanaan (Manasik)

  Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah dari Segi Hukum

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 13/14

 

DAFTAR PUSTAKA

 Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Pedoman Haji, PT. Pustaka Rizki Putra,

Semarang, 1999.

Pasha, Mustafa Kamal, Fikih Islam, Citra Karsa Mandiri, Yogyakarta, 2003.

 Asy-Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazy, Fath-Hul Qarib, Al-Hidayah, Surabaya, 1991.

Ilmu Fiqih, Jakarta, 1982.

5/12/2018 makalah agama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a35b10a0425 14/14

 

TUGAS

PELAKSANAAN IBADAH HAJI DAN

HIKMAHNYA

Mata Kuliah

AGAMA ISLAM

Kelompok

1. Iswanti ( 1142 1021 )

2. Istina Mimba’a ( 1142 1022 )

3. Meriyana ( 1142 1023 )