makalah agama 02

13
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah SWT. Dengan segala pemberian-Nya manusia dapat mengecap segala kenikmatan yang bisa dirasakan oleh dirinya. Tapi dengan anugerah tersebut kadangkala manusia lupa akan dzat Allah SWT yang telah memberikannya. Untuk hal tersebut manusia harus mendapatkan suatu bimbingan sehingga di dalam kehidupannya dapat berbuat sesuai dengan bimbingan Allah SWT. Hidup yang dibimbing syariah akan melahirkan kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah dan Rasulnya yang tergambar dalam hukum Allah yang Normatif dan Deskriptif (Quraniyah dan Kauniyah). Sebagian dari syariat terdapat aturan tentang ibadah, baik ibadah khusus maupun ibadah umum. Sumber syariat adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah, sedangkan hal- hal yang belum diatur secara pasti di dalam kedua sumber tersebut digunakan ra’yu (Ijtihad). Syariat dapat dilaksanakan apabila pada diri seseorang telah tertanam Aqidah atau keimanan. 1.2 Rumusan Masalah

Upload: helmi-irreplaceable

Post on 11-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

agama islam

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama 02

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah SWT.

Dengan segala pemberian-Nya manusia dapat mengecap segala kenikmatan yang

bisa dirasakan oleh dirinya. Tapi dengan anugerah tersebut kadangkala manusia

lupa akan dzat Allah SWT yang telah memberikannya. Untuk hal tersebut

manusia harus mendapatkan suatu bimbingan sehingga di dalam kehidupannya

dapat berbuat sesuai dengan bimbingan Allah SWT. Hidup yang dibimbing

syariah akan melahirkan kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan tuntutan

dan tuntunan Allah dan Rasulnya yang tergambar dalam hukum Allah yang

Normatif dan Deskriptif (Quraniyah dan Kauniyah).

Sebagian dari syariat terdapat aturan tentang ibadah, baik ibadah khusus

maupun ibadah umum. Sumber syariat adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah,

sedangkan hal-hal yang belum diatur secara pasti di dalam kedua sumber tersebut

digunakan ra’yu (Ijtihad). Syariat dapat dilaksanakan apabila pada diri seseorang

telah tertanam Aqidah atau keimanan.

1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1. Bagaimana definisi dari syariat islam ?

2. Bagaimana tujuan syariat islam?

3. Bagaimana bentuk penerapan syariat islam di dunia?

1.3 TujuanTujuan dari makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui syariat islam beserta tujuan dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Untuk mengetahui penyebab tidak adanya penerapan hukum islam di

dunia.

Page 2: Makalah Agama 02

2

1.4 Manfaat

Manfaat dari makalah ini yaitu :

1. Menambah pengetahuan mengenai syariat islam dan jenis-jenisnya.

2. Menambah kedekatan diri kepada Allah SWT. dengan menerapkan syariat

islam

3. Menjadi manusia yang lebih baik lagi dengan syariat islam sebagai

pedoman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Page 3: Makalah Agama 02

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Syariat

Syariat Islam secara etimologi berarti "jalan-jalan yang bisa di tempuh

air", maksudnya adalah jalan yang di lalui manusia untuk menuju Allah. Syariat

Islamiyyah adalah hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi

kehidupan umat Islam. Selain berisi hukum, aturan dan panduan peri kehidupan,

syariat Islam juga berisi kunci penyelesaian seluruh masalah kehidupan manusia

baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam Al-Quran As-Syura Ayat 21 dijelaskan :

Artinya :

“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang

mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diijinkan Allah ? sekiranya tak ada

ketetapan yang menentukan (dari Allah tentukanlah mereka dibinasakan. Dan

sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang pedih.”

(Q.S. Asy-Syura Ayat : 21).

Ketentuan-ketentuan sebagaimana dirumuskan dalam syariah, wajib

dipatuhi. Orang Islam yakin bahwa ketentuan Allah SWT yang terdapat dalam

syariah itu adalah ketentuanm Allah SWT yang bersifat universal, oleh karena itu

merupakan hukum bagi setiap komponen dalam satu sistem. Hal ini berarti bahwa

setiap ketentuan yang ditinggalkannya atau dilanggar bukan saja akan merusak

Page 4: Makalah Agama 02

4

lingkungannya tetapi juga akan menghilangkan fungsi parameter dalam

komponen atau fungsi komponen dalam sisten.

Sebagai contoh, seseorang menyalahi janji, berdusta, zina, mencuri,

korupsi, dan lain-lain. Dalam syariah Islam ada istilah rukshoh (keringanan)

apabila seseorang tidak dapat melaksanakan kewajibannya secara normal, maka ia

boleh melaksanakannya dengan cara lain sesuai dengan kekuatan, kemungkinan,

dan kondisi, seperti sholat sambil duduk.

2.2 Tujuan Syariat Islam1. Memelihara atau melindungi agama dan sekaligus memberikan hak kepada

setiap orang untuk memilih antara beriman atau tidak, karena, “Tidak ada

paksaan dalam memeluk agama Islam” (QS. Al Baqaarah, 2:256). Manusia

diberi kebebasan mutlak untuk memilih, “…Maka barangsiapa yang ingin

(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia

kafir” (QS. Al Kahfi, 18:29).

2. Melindungi jiwa; syariat Islam sangat melindungi keselamatan jiwa seseorang

dengan menetapkan sanksi hukum yang sangat berat, contohnya hukum

“qishash”.

3. Perlindungan terhadap keturunan; Islam sangat melindungi keturunan di

antaranya dengan menetapkan hukum “Dera” seratus kali bagi pezina ghoiru

muhshon (perjaka atau gadis) dan rajam (lempar batu) bagi pezina muhshon

(suami/istri, duda/jand) (Al Hadits).

4. Melindungi akal; dalam sebuah hadits Rasulullah Saw menyatakan, “Agama

adalah akal, siapa yang tiada berakal (menggunakan akal), maka tiadalah

agama baginya”. Oleh karenanya, seseorang harus bisa dengan benar

mempergunakan akalnya.

5. Melindungi harta; yakni dengan membuat aturan yang jelas untuk bisa

menjadi hak setiap orang agar terlindungi hartanya di antaranya dengan

menetapkan hukum potong tangan bagi pencuri.

6. Melindungi kehormatan seseorang; termasuk melindungi nama baik seseorang

dan lain sebagainya, sehingga setiap orang berhak dilindungi kehormatannya

di mata orang lain dari upaya pihak-pihak lain melemparkan fitnah, misalnya.

Page 5: Makalah Agama 02

5

7. Melindungi rasa aman seseorang; dalam kehidupan bermasyarakat, seseorang

harus aman dari rasa lapar dan takut. Sehingga seorang pemimpin dalam Islam

harus bisa menciptakan lingkungan yang kondusif agar masyarakat yang di

bawah kepemimpinannya itu “tidak mengalami kelaparan dan ketakutan”.

Allah SWT berfirman: “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk

menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan” (QS. Al

Quraisy, 106:4).

8. Melindungi kehidupan bermasyarakat dan bernegara; Islam menetapkan

hukuman yang keras bagi mereka yang mencoba melakukan “kudeta”

terhadap pemerintahan yang sah yang dipilih oleh ummat Islam “dengan cara

yang Islami”.

2.3 Prinsip Syariat Islam

1. Tidak mempersulit (‘Adam al-Haraj)

Dalam menetapkan syariat Islam, al-Quran senantiasa memperhitungkan

kemampuan manusia dalam melaksanaknnya. Itu diwujudkan dengan mamberikan

kemudahan dan kelonggaran (tasamuh wa rukhsah) kepada mansusia, agar

menerima ketetapan hukum dengan kesanggupan yang dimiliknya. Prinsip ini

secara tegas disebutkan dalam a-Quran,

Artinya :

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia

mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan

kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan

kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana

Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah

Page 6: Makalah Agama 02

6

Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri

maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami,

maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Al-Baqarah: 286)

2. Mengurangi Beban (Taqlil al-Taklif)

Prinsip kedua ini merupakan langkah prenventif (penanggulangan) terhadap

mukallaf dari pengurangan atau penambahan dalam kewajiban agama. Al-Quran

tidak memberikan hukum kepada mukallaf agar ia menambahi atau

menguranginya, meskipun hal itu mungkin dianggap wajar menurut kacamata

sosial. Hal ini guna memperingan dan menjaga nilai-nilai kemaslahatan manusia

pada umumnya, agar tercipta suatu pelaksanaan hukum tanpa ddasari parasaan

terbebani yang berujung pada kesulitan. Umat manusia tidak diperintahkan untuk

mencari-cari sesuatu yang justru akan memperberat diri sendiri.

Allah swt. Berfirman,

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menanyakan (kepada

Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepada kalian, niscaya akan menyusahkan

kalian....” (QS. Al-Maidah: 101)

2.4 Sumber Hukum IslamAl-Quran

Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh

umat manusia hingga akhir zaman. Selain sebagai sumber ajaran Islam, Al Qur'an

disebut juga sebagai sumber pertama atau asas pertama syara'.

Al Qur'an merupakan kitab suci terakhir yang turun dari serangkaian kitab

suci lainnya yang pernah diturunkan ke dunia. Dalam upaya memahami isi Al

Page 7: Makalah Agama 02

7

Qur'an dari waktu ke waktu telah berkembang tafsiran tentang isi-isi Al Qur'an

namun tidak ada yang saling bertentangan.

Hadits

Hadits terbagi dalam beberapa derajat keasliannya, diantaranya adalah:

a. Shaheh

b. Hasan

c. Dhaif (lemah)

d. Maudu' (palsu)

Hadits yang dijadikan acuan hukum hanya hadits dengan derajat shaheh dan

hasan, kemudian hadits dhaif menurut kesepakatan ulama salaf (generasi

terdahulu) selama digunakan untuk memacu gairah beramal (fadhilah amal) masih

diperbolehkan untuk digunakan oleh ummat Islam. Adapun hadist dengan derajat

maudu dan derajat hadist yang di bawahnya wajib ditinggalkan.

Ijtihad

Ijtihad adalah sebuah usaha para ulama, untuk menetapkan sesuatu

putusan hukum Islam, berdasarkan al Qur'an dan al Hadist. Ijtihad dilakukan

setelah Nabi Muhammad wafat sehingga tidak bisa langsung menanyakan pada

dia tentang sesuatu hukum maupun perihal peribadatan. Namun, ada pula hal-hal

ibadah tidak bisa di ijtihadkan. Beberapa macam ijtihad, antara lain :

a. Ijma', kesepakatan para ulama

b. Qiyas, diumpamakan dengan suatu hal yang mirip dan sudah jelas

hukumnya

c. Maslahah Mursalah, untuk kemaslahatan umat

d. 'Urf, kebiasaan

2.5 Bentuk Penerapan Syariat IslamBentuk penerapan syariat islam mencakup tiga bidang pokok: Pertama fikih

ibadah ketentuan tentang pelaksanaan ibadah, yang setiap Muslim mesti

menerima agar bisa menjalankan ibadah dengan baik; kedua, fikih ibadah–

Page 8: Makalah Agama 02

8

ketentuan tentang hubungan sosial, seperti nikah, talak, cerai, rujuk, waris dan

sebagainya, yang juga mesti diadopsi setiap Muslim agar dapat menjadi Muslim

lebih baik; dan ketiga fikih jinayah–ketentuan tentang pidana, termasuk

khususnya yang sangat kontroversial mengenai hudud, potong tangan bagi pencuri

dan rajam bagi penzina.

Dalam bidang politik, yang memegang kekuasaan tertinggi ialah kedaulatan.

Selanjutnya, kedaulatanlah yang mempunyai hak untuk mengeluarkan aturan-

aturan hukum. Oleh karena itu, kedaulatan mempunyai kekuatan yang mengikat

dan memaksa warga negara untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Sama

halnya seperti Islam, yang menjadikan syariat Islam sebagai satu – satunya

kedaulatan. Kedaulatan dalam agama Islam dipegang oleh Allah SWT, sebagai

satu-satunya pemilik kewenangan untuk membuat hukum dan syariat.

Dimana, seluruh hukum dan syariat tersebut harus diikuti dan ditaati oleh

seluruh pemeluk agama Islam. Sebagai pemegang kedaulatan, Allah SWT

mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk bagi umatnya. Oleh karena itu,

dalam kehidupan berpolitik, para pemegang kedaulatan sebagai pemimpin, harus

senantiasa memperhatikan kepentingan warga negaranya dan tidak menggunakan

kekuasaannya untuk berbuat sewenang – wenang. Dalam memimpin warga

negaranya, para pemegang kedaulatan juga harus tunduk kepada hukum dan

syariat yang ada.

Dalam bidang ekonomi, syariat Islam memegang peranan penting, seperti

mengatur pembagian modal, mengatur pajak, mengatur sumber-sumber

pendapatan negara, mengatur zakat, dan lain sebagainya. Syariat Islam sangat

berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi umatnya, seperti mulai banyak

bermunculan bank-bank yang berlandaskan syariah Islam. Bahkan, bank-bank

yang berlandaskan syariat Islam tersebut juga menganut syariat Islam yang

melarang hukum riba.

Jadi, pada dasarnya syariat Islam mempunyai peranan yang sangat penting

dalam berbagai macam aspek kehidupan umatnya. Syariat Islam telah dibuat

dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak mungkin menyusahkan atau menghambat

umatnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan menerapkan syariat Islam

Page 9: Makalah Agama 02

9

ke dalam seluruh aspek kehidupan sehari – hari, maka hidup kita pun akan

menjadi lebih teratur dan terarah.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KesimpulanBerdasarkan paparan diatas dan pembahasan diatas dapat ditarik

kesimpulan Syariah adalah ketentuan-ketentuan agama yang merupakan pegangan

bagi manusia di dalam hidupnya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dalam

rangka mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Syariah Islam adalah tata cara

pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhoan Allah SWT

yang dirumuskan dalam Al-Qur’an.

Sumber hukum islam ada tiga, yaitu Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad. Namun

dalam penerapannya di zaman sekarang, Al-Quran dan Hadits adalah sumber

hukum islam yang utama dijadikan pedoman bagi masyrakat. Sumber hukum

islam juga dilandasi dengan prinsip hukum islam/syariat islam yaitu tidak

mempersulit (‘Adam al-Haraj) dan mengurangi beban (Taqlil al-Taklif).

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari

kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam

bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun penulisan

makalah ini.