makalah 4 - analisis varians

10
ANALISIS VARIANS METODA STATISTIKA 1 Dosen Pengasuh : Dr. Ratuilma Indra Putri, dan Safdaningsih, M.Pd Disusun Oleh: 1. Dinal ‘Ulya (06091008002) 2. Rahma Siska Utari (06091008003) 3. Septi Maulina Sari (06091008011) 4. Okwan Wamancha (06091008030) 5. Desi Arisandi (06091008033) Program Studi Pend. Matematika Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya

Upload: ama-utari-bustam

Post on 22-Jul-2015

733 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS VARIANS

METODA STATISTIKA 1Dosen Pengasuh : Dr. Ratuilma Indra Putri, dan Safdaningsih, M.Pd Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. Dinal Ulya (06091008002) Rahma Siska Utari (06091008003) Septi Maulina Sari (06091008011) Okwan Wamancha (06091008030) Desi Arisandi (06091008033)

Program Studi Pend. Matematika Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya

ANALISIS VARIANS1. PENDAHULUAN Kita tahu bahwa kumpulan hasil pengamatan mengenai sesuatu hal, skor hasil belajar para siswa, berat bayi yang baru lahir, gaji pegawai di suatu perusahaan misalnya, nilai datanya bervariasi dari yang satu dengan yang lain. Karena adanya variasi atau ragam ini untuk sekumpulan data, telah dihitung alat ukurnya, utamanya varians. Kita lihat juga bahwa varians bersama-sama rata-rata telah banyak digunakan untuk membuat kesimpulan mengenai populasi , baik secara deskriptif maupun secara induktif melalui penaksiran dan pengujian hipotesis mengenai parameter. Dalam bab ini, varians akan dibahas lebih lanjut dengan terlebih dahulu melihat berbagai jenis varians kemudian menggunakannya untuk pengujian hipotesis melalui teknik analisis varians, disingkat ANAVA (ANA dari analisis dan VA dari varians). 2. JENIS VARIANS Secara umum varians dapat digolongkan kedalam varians sistematik dan varians galat. Varians sistimatik adalah variasi pengukuran karena adanya pengaruh yang menyebabkan skor atau nilai data lebih condong ke satu arah tertentu dibandingkan kea rah lain. Setiap pengaruh alami atau buatan manusia yang menyebabkan terjadinya peristiwa dapat diduga atau diramalkan dalam arah tertentu, merupakan pengaruh sistematik sehingga menyebabkan terjadinya varians sistematik. Cara mengajar yang dilakukan seorang ahli secara sistematik mempengaruhi kemajuan anak didik lebih baik bila dibandingkan dengan kemajuan anak yang diajar sembarangan, hasil skor ujiannya menggambarkan adanya varians sistematik. Salah satu jenis varians sistematik dalam kumpulan data hasil penelitian adalah varians antar kelompok atau kadang-kadang disebut pula varians eksperimental. Varians ini menggambarkan adanya perbedaan atau variasi sistematik antara kelompok-kelompok hasil pengukuran. Dengan demikian varians ini terjadi karena adanya perbedaan antara kelompokkelompok individu. Contoh : Misalkan ada empat kelas siswa, tiap kelas banyak muridnyasama, sedang belajar Inggris, masing-masing kelas diajar oleh seorang guru dan tiap guru menggunakan metoda mengajar yang berbeda, sebut A, B, C dan D. Nilai hasil ujian akhir proses belajar untuk tiap metoda, rata-rata seperti berikut :

Metoda Rata-rata

A 67,3

B 76,5

C 56,9

D 63,7

aggap rata-rata ini sebagai data biasa lalu hitung variansnya; diperoleh varians antar kelompok A, B, C, dan D. Besarnya dihitung sebagai berikut. Karena tiap kelas banyak muridnya sama, maka : Rata rata untuk keempat rata-rata itu :

1 ( 67,3 + 76,5 + 56,9 + 63,7 ) = 66,1 4Jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dikoreksi, yaitu setiap data dikurangi rata-ratanya lalu dikuadratkan, dan kemudian dijumlahkan, adalah : (67,3 66,1) 2 + (76,5 66,1) 2 + (56,9 66,1) 2 + (63,7 + 66,1) 2 = 200. Bagi oleh derajat kebebasannya, ialah banyak kelompok dikurangi satu, jadi 4 1 = 3, diperoleh varians antar kelompok A, B, dan D sebesar 66,67.

Contoh : Misalkan dua jenis makanan ayam, (sebut A dan B) dicobakan ; Aterhadap 5 ekor ayam dan B terhadap 4 ekor ayam. Segala karakteristik ke-9 ekor ayam itu (misalnya besarnya, jenisnya, umurnya dan lain-lain) sama. Setelah 20 hari percobaan pertambahan berat dagingnya (dalam ons) ditimbang dan dicatat. Hasilnya seperti berikut :

Makanan A Makanan B

3,2 2,2

3,7 2,9

3,9 2,5

3,6 2,4

3,5 -

Pertambahan berat daging karena kedua jenis makanan itu, rataratanya masing-masing x A = 3,58 dan x B = 2,50. Rata-rata ini berbeda, bervariasi sehingga kita katakan ada varians antar kelompok. Kita hitung dulu varians ini sebagai berikut. Karena ukuran sample berbeda, maka rata-rata untuk kedua ratarata di atas adalah :

5( 3,58) + 4(2,50) = 3,1 9

Jumlah kuadrat (JK) dikoreksi untuk makanan A adalah 5(3,58 3,1) 2 = 1,152 dan JK dikoreksi untuk makanan B adalah 4(2,50 3,1) 2 = 1,44. JK dikoreksi untuk kedua rata-rata antar kelompok ini adalah 1,152 + 1,44 = 2,592. Jika JK dikoreksi ini dibagi oleh derajat kebebasan kedua rata-rata, ialah (2-1) = 1, diperoleh varians antar kelompok 2,592. Sekarang gabungkan ke-9 buah data itu lalu hitung variansnya. Dengan jalan ini kita peroleh varians lain yang dinamakan varians total. Untuk menghitung varians total, seperti biasa digunakan rumus yang untuk itu diperlukan rata-rata ke-9 data, setelah dihitung besarnya 3,1. JK koreksi total untuk ke-9 data itu adalah

(3,2 - 3,1) 2 + (3,7 3,1) 2 + . . . + (2,4 3,1) 2 = 31,2. Setelah dibagi oleh derajat kebebasannya, ialah (9 1) = 8 diperoleh varians total sebesar 0,39. Varians total ini berisikan semua sumber variasi dalam skor yang sudah diketahui satu diantaranya adalah varians antar kelompok. Mari kita cari jenis varians lainnya. Untuk ini kita hitung varians makanan A dan varians makanan B lalu dicari rata-ratanya. Yang diperoleh adalah varians lain yang dinamakan varians dalam kelompok atau kadang-kadang disebut juga varians galat. Perhitungannya adalah sebagai berikut : JK dikoreksi untuk data makanan A adalah : (3,2 3,58)2 + . . . + (3,5 3,58)2 = 0,268 sedangkan JK dikoreksi untuk data makanan B adalah : (2,2 2,50) 2 + . . . + (2,4 2,50) 2 = 0,26. Kedua JK ini jumlahnya = 0,528. Bagi oleh derajat kebebasannya, ialah 7 (=9 2) menghasilkan varians dalam kelompok 0,0754.

Dari contoh di atas diperoleh kenyataan berikut : JK koreksi antar kelompok = 2,592 dan JK koreksi dalam kelompok = 0,528 yang jika dijumlahkan menghasilkan 3,12. Jumlah ini sama dengan JK koreksi total. Memang demikian bahwa untuk jumlah koreksi ini berlaku aturan : JK total = JK antar kelompok + JK dalam kelompok.........................XIV(1) 3. ANALISIS VARIANS SATU ARAH Dalam bagian ini akan dibahas perluasan, yaitu menguji kesamaan k, (k > 2), buah rata-rata populasi. Tepatnya, misalkan kita mempunyai k, (k > 2), buah populasi yang masing-masing berdistribusi independent dan normal dengan rata-rata 1 , 2 , . . . , k dan simpangan baku berturut-turut 1 , 2 , . . . , k . Akan diuji hipotesis nol H 0 dengan tandingan H 1 :

{

H 0 :1 =2 =...= K H1:paling sedikit satu tanda sama dengan tid ak berlaku

Selain daripada asumsi kenormalan tentang populasi, untuk pengujian ini juga akan dimisalkan bahwa populasi bersifat homogen ialah bahwa 2 12 = 2 = ... = k2 . Dari tiap populasi secara independent kita ambil sebuah sample acak, berukuran n 1 dari populasi kesatu, n 2 dari populasi ke dua dan seterusnya berukuran n k dari populasi ke k. Data sample akan dinyatakan dengan Y ij yang berarti data ke-j dalam sample yang diambil dari populasi ke-i. Untuk memudahkan, sebaiknya data sample disusun seperti dalam Daftar XIV (1).

DAFTAR XIV(1) DATA SAMPEL DARI k BUAH POPULASI BERDISTRIBUSI NORMAL DARI POPULASI KE 2 3 . . . . Y 21 Y 31 . . . . Y 22 Y 32 . . . . . . . . . . . . Y 2n 2 Y 3n3 . . . . J2 Y2 J3 Y3 . . . . . . . .

Data Hasil Pengamatan

1 Y 11 Y 12 Y 13 . . . Y 1n1 J1 Y1

k Y k1 Y k2

Y knk Jk Yk

Jumlah Rata-rata

Untuk menguji H 0 melawan H 1 yang kita bicarakan, varians-varians inilah yang akan digunakan, tepatnya varians antar kelompok dan varians dalam kelompok. Dengan persyaratan tentang populasi seperti tersebut di atas, ternyata bahwa rasio varians antar kelompok terhadap varians dalam kelompok membentuk statistic F, tepatnya F= varians antar kelompok XIV(2) varians dalam kelompok

Statistik inilah yang digunakan untuk menguji H 0 . Jika kedua varians dalam statistic F di atas dituliskan menggunakan jumlah kuadrat, maka rumus XIV(2) untuk menguji H 0 berubah menjadi

F=

{n ( Y Y ) / ( K 1)}k 2

(Yk i =1 i =1

i =1 n1

1

i

ij

Yi ) / ( n1 1)2 k i 1

..XIV(3)

Dengan Y ij = data ke-j dalam sample ke-i i = 1, 2, 3, . . , k dan j = 1, 2, . . . , n i (n i = ukuran sample dari populasi ke-i).

YI =

Yj =1

ni

IJ

/ ni = rata - rata untuk sample ke - i

Y=

Y ni= 1 j 1 ij i= 1

k

ni

k

1

= rata - rata untuk sem ua data

Ternyata bahwa statisitik di atas berdistribusi F dengan dk pembilang v 1 = (k - 1) dan dk penyebut v 2 = (n 1 + . . . + n k - k). Kriteria pengujian adalah : tolak H 0 jika F F (1 )(V1 .V2 ) , di mana F (1 )(V1 .V2 ) dapat dilihat dari daftar distribusi F dengan peluang (1 ) dan dk = ( v1.v2 ) . Di sini = taraf nyata untuk pengujian. Untuk memudahkan perhitungan, rumus XIV(3) diubah seperlunya dan akan digunakan simbul-simbul berikut : R y = J 2 / ni dengan J = J 1 + J 2 + . . . + J k Ay =

(J

2 i

/ ni ) Ry

Y = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dari semua nilai pengamatan Y2 - Ry - Ay

2

Dy =

2 R y , A y , D y , dan Y merupakan jumlah kuadrat-kuadrat (JK) yang berturut-turut berdasarkan sumber-sumber variasi rata-rata, antar kelompok, dalam kelompok, dan total. Setiap JK sumber variasi didampingi oleh derajat kebebasan (dk). Untuk rata-rata dk = 1 , untuk antar kelompok dk = (k - 1), untuk dalam kelompok dk = (n i - 1) dan untuk total dk = ni . Jika tiap JK dibagi derajat kebebasannya masing-masing, diperoleh varians untuk masing-masing sumber variasi yang di sini akan disebut kuadrat tengah (KT). Dengan jalan membagi KT antar kelompok oleh KT dalam kelompok, maka diperoleh harga :

F=

Dy / ( ni 1)

Ay / ( k 1)

.XIV(4)

yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis kesamaan beberapa rata-rata populasi. Jika harga F ini lebih besar dari F daftar dengan dk pembilang (k 1) dan dk penyebut (n i - 1) untuk yang dipilih, maka hipotesis nol H kita tolak. Analisis untuk menguji kesamaan k buah rata-rata populasi yang dibicarakan di sini dikenal dengan analisis varians satu arah. Dinamakan demikian karena analisisnya menggunakan varians dan data hasil pengamatan merupakan pengaruh satu factor.0

Untuk memudahkan analisis, satuan-satuan JK ialah : R y , A y , D y , dan Y 2 , sebaiknya disusun dalam daftar analisis varians, daftar ANAVA, seperti dapat dilihat dalam Daftar XIV(2). DAFTAR XIV(2) DAFTAR ANALISIS VARIANS UNTUK MENGUJI H 0 : 1 = 2 = . . . = k (POPULASI NORMAL HOMOGEN) Sumber Variasi Rata-rata Antar Kelompok Dlam Kelompok Total dk 1 k-1i

JK Ry Ayy

KT R=Ry/ 1 A = A y / (k 1) D=Dy/2

F

A/D

( n 1) D n Yi

( n 1)i

---

---

Contoh : Empat macam campuran makanan diberikan kepada kambingdalam rangka percobaan untuk meningkatkan pertambahan berat dagingnya. Setelah percobaan selesai, pertambahan berat dagingnya dicatat dan hasilnya sebagai berikut.

DAFTAR XIV(3) PERTAMBAHAN BERAT DAGING KAMBING (DALAM KG) SETELAH PERCOBAAN SELESAI PERTAMBAHAN BERAT KARENA MAKANAN KE 1 12 20 23 10 17 82 16,4 2 14 15 10 19 22 80 16,0 3 6 16 16 20 4 9 14 18 19

Data Hasil Pengamatan

Jumlah Rata-rata

58 14,5

60 15,0

Kita misalkan , bahwa pertambahan berat berdistribusi normal dan dalam bagian Bagian 16, Bab XII, dalam contoh untuk data yang sama tidak 2 diuji bahwa populasinya mempunyai varians yang homogen, yaitu : 12 = 2 2 2 = 3 = 4 . Untuk memperoleh daftar analisis varians, diperlukan hargaharga berikut. Ry =

( 82 + 80 + 58 + 60 ) 2 78400 = 4.355,565+5+ 4+ 4 18 82 2 80 2 582 60 2 + + + 4.355,56 = 10,24 5 5 4 4 = 12 2 + 20 2 + . . . + 18 2 + 19 2 = 4.738

Ay =

Y

2

D y = 4.738 4.355,56 10,24 = 372,20 Dengan k = 4, ni = 18 dan ( ni 1) = 14 maka daftar analisis varians atau ANAVA untuk soal di atas nampak seperti dalam Daftar XIV(4) berikut. DAFTAR XIV(4) DAFTAR ANALISIS VARIANS PERTAMBAHAN BERAT DAGING KAMBING KARENA 4 MACAM MAKANAN Sumber Variasi Rata-rata Antar Kelompok Dalam Kelompok Total dk 1 3 14 18 JK 4355,56 10,24 372,20 4738 KT 4355,56 3,41 26,59 0,128 F

Dengan Rumus XIV(4) didapat harga F = 0,128. Dari daftar distribusi F dengan dk pembilang 3 dan dk penyebut 14 dan peluang 0,95 (jadi = 0,05) didapat F = 3,34. Ternyata bahwa F = 0,128 lebih kecil dari 3,34 ; jadi hipotesis H 0 : 1 = 2 = 3 = 4 diterima dalam taraf nyata 0,05. Keempat macam campuran makanan itu menyebabkan pertambahan berat badan kambing yang tidak berbeda secara nyata. Dengan

kata lain, keempat macam makanan itu sama efektifnya sehingga campuran mana saja yang digunakan akan memberikan hasil yang secara nyata tidak berbeda.

Daftar Pustaka

Sudjana.2002.Metoda Statistika.Tarsito : Bandung.