majalah ksatria november 2015

17
MENJAGA PARA PENJAGA EDISI I/NOVEMBER/2015 Pengamanan Bank, Ya... Bravo Satria PerkaSa! Menjaga para Penjaga Delapan Pilar Perilaku Kerja One Team, One Mission & One Goal Marisa: Senang Dikawal Satpam

Upload: bsp-guard

Post on 26-Jul-2016

292 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Media Seputar Pengamanan PT. Bravo Satria Perkasa

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Ksatria November 2015

Menjaga Para Penjaga

edisi i/nOVeMBer/2015

Pengamanan Bank, Ya... Bravo Satria PerkaSa!

Menjaga para Penjaga

Delapan Pilar Perilaku Kerja

One Team, One Mission &

One Goal

Marisa: Senang Dikawal

Satpam

Page 2: Majalah Ksatria November 2015

2 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 3MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

10Bravo, Bravo, Bravo…! Yel yel khas yang menggambarkan penuh semangat, menja-di bentuk motivasi tersendiri bagi yang mengucapkannya. ada satu harapan, opti-mistis dan muncul rasa percaya diri, itulah di antara harapan dari yel-yel itu. Begitu juga dalam penerbitan Majalah Ksatria edisi perdana ini. Harapan untuk terus menyajikan informasi inspiratif menjadi bagian dari tugas keredaksian Majalah Ksatria.

Pembaca yang budiman. Kota Malang, tepatnya tanggal 31 oktober 2015 menja-di moment bersejarah atas diresmikannya Majalah Ksatria sebagai media internal Bravo Satria Perkasa (BSP). Ke depan, Majalah Ksatria ini akan bermetamorfosa menjadi media yang menyajikan informasi seputar dunia pengamanan di Indonesia.

Pembaca yang budiman, hadirnya Majalah Ksatria hendaknya menjadi wadah untuk saling memberikan informasi, baik informasi yang ada di BSP Pusat maupun di Wilayah. Kami berharap, peran serta dari wilayah akan menjadikan Majalah Ksatria memiliki isi yang beragam dan menginspirasi. Sekalli lagi, seluruh kru Maja-lah Ksatria mengucapkan selamat atas terbitnya Majalah Ksatria sebagai media internal BSP. Bravo!

PENANGGUNGJAWAB: Joko Putro Nugroho Utomo; PIMPINAN REDAKSI: Djarot Soeprianto REDAKTUR: Fathurroji; REPORTER: Ahmad M Adnan, Salmun; FOTOGRAFER: Zakir S; DESAIN GRAFIS: Achmad Satiri; IKlAN & PROMOSI: xxx, xxx, xxx; SIRKUlASI: xxx

AlAMAT REDAKSI: Jl. Dewi Sartika No. 4A - 4C, Cililitan, Jakarta Timur, Indonesia; TElEPONE: 021-8013934 (Hunting) FAKSIMIl: 021-8013935; EMAIl: [email protected]; WEBSITE: www.bspguard.com

Launching Majalah Ksatria

Redaksi

edito

rial

2

13 22

24

31

1416

7

8

Pengamanan Bank, Ya.. Bravo Satria Perkasa!

Djarot Soeprianto; Delapan Pilar Perilaku Kerja

One Team, One Mission & One Goal

BSP Wilayah Jawa 2 Spirit ‘Tak Gendong’

Besarkan BSP

BSP Wilayah Jawa 3 Menjaga Keamanan dan Kenyamanan Investor

BSP Wilayah Sumatera 1 Bencana Kabut Asap, Tetap Terjaga dan Peduli

BSP Wilayah Sumatera 2 Menjaga Komunikasi dengan User dan Anggota

Marisa Sartika Maladewi Senang Dikawal Satpam

BSP di Indonesia

BSP Wilayah Jawa 1 Menjadi Central Monitoring System

Filososfi Bravo dan Angsa

Menjaga para Penjaga

indekS

18

20Joko PN Utomo, President Director BSP

Menjaga Para Penjaga

8PerilakuKerja

Disiplin

Bertanggung Jawab

Cepat, Tanggap dan

Berinisiatif

Ahli di Bidangnya

Mampu Bekerjasama

Efektif dalam

Berkomunikasi

PekaDan Peduli

Untuk kebaikan

Tidak menyalahgunakan Jabatan

Page 3: Majalah Ksatria November 2015

4 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 5MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

Sejak awal berdiri, PT Bravo Satria Perkasa (BSP) concern menangani pengamanan perbankan. Kini, ada 41 bank di Indonesia yang memakai jasa pengamanan BSP. Berikut profilnya.

BuKan yang paling kuat yang bisa bertahan hidup, bukan juga yang paling pintar. Yang paling bisa bertahan hidup adalah yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan. Perubahan sebuah kemutlakan dan diperlukan untuk

tumbuh menuju kemajuan. orang bijak berkata, apa pun yang ada di dunia ini selalu

berubah. Maka tidak ada yang statis dan tidak ada yang aba-di di dunia ini. Karenanya janganlah pernah berkata: saya sudah cukup, saya sudah puas dengan kondisi ini, saya sudah pintar, sudah menguasai dan mempelajari banyak keahlian dan ilmu. Karena semua itu hanya akan meman-dulkan perubahan.

PT Bravo Satria Perkasa (BSP), salah satu perusahaan yang terus melakukan perubahan dari waktu ke waktu. Sebelum nama BSP tersemat, BSP hanya berbadan hu-kum yayasan dengan nama Yayasan Bravo 99 yang berdiri tahun 1999 oleh para pendirinya, yakni Drs. H. Soeparno, Wahyu Su-darmojo, Deden Teguh Yustono Wibawa, & Joko Putro nugroho utomo.

adanya perubahan regulasi kebijakan dari pemerintah bahwa perusahaan jasa pengamanan harus berbentuk badan hukum perseroan terbatas, maka Bravo 99 ber-metamorfosis menjadi PT Bravo Satria Perkasa (BSP) pada tanggal 12 Juli 2002.

President Director BSP, Joko Pn utomo mengatakan, perubahan status dari Yayasan menjadi Perseroan mem-buat gerak BSP semakin luas. BSP hadir menjemput ’bola’ sebagai bentuk kepedulian anak bangsa untuk me-majukan negeri ini melalui pelayanan jasa pengamanan.

”Setiap manusia pada dasarnya butuh kenyamanan dan keamanan di lingkungannya, untuk itu BSP hadir melayani orang atau perusahaan yang membutuhkan jasa pengamanan,” jelasnya.

Joko menambahkan, visi BSP ingin menjadi perusa-haan yang profesional dan dapat dihandalkan, sehing-ga menjadi pilihan utama di bidang jasa pengamanan. visi tersebut dijabarkan melalui misinya dengan mem-berikan layanan cepat, akurat dan efisien serta solusi yang tepat dan bermutu sehingga memudahkan p ara pengguna jasa dalam melakukan kegiatan usahanya, dengan dukungan teknologi menejemen yang handal serta SDM yang mumpuni, terampil, dan profesional.

Sejak awal berdiri, BSP telah memiliki klien di bi-dang perbankan, waktu itu Bank universal yang saat ini berganti nama menjadi Bank Permata, karenanya tak heran jika bicara pengamanan perbankan, maka BSP nama yang paling santer disebut. ”Bicara pengamanan bank, ya BSP,” tuturnya dibarengi senyuman lebar.

Menurut keterangannya (Joko-red), saat pertama kali merintis bisnis ini, BSP tertantang dengan permintaan klien dalam hal ini Bank universal untuk menampilkan sekuriti bank yang berbeda, yaitu lebih komunikatif dan elegan. Tak hanya menjaga di pintu depan melainkan juga sebagai front liner yang bisa berkomunikasi dengan calon nasabah.

Pengamanan Bank, Ya.. BravO SaTria PerKaSa!

profile

Page 4: Majalah Ksatria November 2015

6 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 7MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

”Penampilan lebih rapi, baha-sa yang ramah, selalu memberikan senyuman bahkan menjelaskan seki-las produk bank kepada nasabah,” tu-tur leader perusahaan berlogo angsa hitam ini.

awalnya Joko berkerut kening me-lihat permintaan klien, namun karena jiwa ingin selalu melayani berkem-bang, maka tim Joko pun mendesain anggotanya serta jajaran manajemen-nya sebagaimana yang diinginkan klien. Alhasil, tahun 2001 BSP menja-di BuJP terbaik dalam kategori ’Pelay-anan Terbaik Sekuriti Perbankan’ dari beberapa kategori yang dicanangkan oleh tim penilai, pada saat itu tim penilai sedang melakukan penilaian terhadap pelayanan Bank universal (saat ini Bank Permata).

Berkat layanan yang baik, akhirn-ya BSP kian mendapatkan perhatian positif dari bank-bank lain. Saat itulah BSP mulai menunjukkan performa yang lebih baik, hingga sekarang ang-gota sekuriti BSP mencapai jumlah 14.000-an anggota sekuriti, sementa-ra saat awal berdiri hanya mengelola 70-an anggota sekuriti.

”Saya memiliki mimpi, nanti orang bangun tidur butuh pen-gamanan, ingatnya Bravo,” tu-tur Joko.

Sementara itu H. Djarot So-eprianto, Direktur yang juga salah satu pemilik BSP senada dengan Joko, bahwa sejak ber-diri, BSP klien pertamanya ada-lah perbankan. Saat itu, Djarot kebetulan sebagai PIC Bank universal yang menantang Joko untuk berubah tampilan.

Gayung pun bersambut, guidance dari Djarot diterje-

mahkan Joko menjadi sebuah tam-pilan sekuriti yang elegan dan pro-fesional. Karena kecocokan ini, akhirnya Djarot meninggalkan aktivi-tasnya di dunia perbankan dan pada tahun 2007 bergabung menjadi ba-gian dari bisnis BSP.

Djarot memaparkan, untuk mewujudkan visi dan misi, BSP se-nantiasa bekerja berdasarkan prinsip profesionalisme dan berorientasi ke-pada kepuasan klien. Setiap anggota personil BSP diarahkan untuk memi-liki kualitas KSa (Knowledge, Skill& Attitude) dan mampu memberikan service excellent kepada klien.

Selain itu, anggota juga dibekali dengan panduan praktis hal-hal yang menjadi keseharian di bank seperti ucapan saat menerima telepon (gre-ating) dan menyapa nasabah bank. Maka dengan begitu, selain memberi-kan fungsi pengamanan, anggota juga diminta untuk menjalankan fungsi pelayanan.

Menurut Djarot, tenaga penga-manan merupakan ujung tombak perusahaan. Hal itu dapat dimen-gerti karena merekalah yang setiap hari bertemu dan berinteraksi den-

gan klien. Jika perilaku mereka baik maka akan memberikan citra positif kepada perusahaan, dan begitu pula sebaliknya. ”Kami bersyukur selama ini klien memandang anggota kami profesional dalam menjalankan tugas di lapangan,” ujarnya.

Djarot menambahkan, 70% peng-guna jasa keamanan BSP adalah peru-sahaan yang bergerak di bidang per-bankan, sisanya merupakan instansi pemerintah dan swasta, seperti manu-faktur dan industri, pelayanan umum, retail dan properti, pertambangan dan perminyakan, pemerintahan dan bidang-bidang lainnya.

Sementara itu Krisnawan, General Manajer operasi & Pengembangan Bisnis BSP menjelaskan, demi menja-ga reputasi perusahaan di mata klien, maka pembinaan mental anggota ru-tin dilakukan.

”Karena kami menghargai pro-fesi sekuriti, maka sekuriti harus menghargai profesinya dengan ber-buat yang terbaik sesuai peraturan perusahaan,”paparnya.

Saat ini, BSP melayani bebera-pa kegiatan di bidang pengamanan, mulai dari vIP Guard, pelatihan kea-

manan, jasa pengamanan, inve-stigasi sekuriti, close personal protection, event security, Task Force Bravo dan Operation Command Center. Bahkan BSP tidak ingin ketinggalan dalam informasi cyber crime yang ke-rap terjadi di dunia perbankan.

”Jika ada bentuk kejahatan baru yang menggunakan me-dia online, kita informasikan ke user dan anggota, minimal mereka tahu dan tidak buta in-formasi,” terangnya. l

Bravo! Bravo! Bravo! Luar Biasa!... Begitulah yel yel penyemangat yang kerap kami teriakan,

sebagai rasa kebersamaan dan optimisme dalam kemenangan. Bravo juga kerap menjadi yel yel penyemangat di dunia militer.

nama Bravo Satria Perkasa disematkan oleh para pendi-ri karena kata ini m e n y i m p a n daya dobrak yang kuat un-tuk menjadi motivasi sebuah kelompok. Se-lain itu untuk menjadi ‘Bra-vo’ maka ha-rus memiliki sumber daya manusia yang ‘Perkasa’ dan para pimpinan yang berjiwa ‘Sa-tria’, Karena itu, nama Bravo Satria Perkasa menurut keyakinan para pendirinya akan membawa keberkahan di ke-mudian hari. Terbukti, BSP kini telah menjadi BuJP yang memi-liki anggota sekuriti terbanyak di Indonesia.

Sementara itu logo angsa hi-

tam menjadi ciri khas Bravo. Joko menjelaskan, angsa merupakan binatang yang sensitif ketika di sekitarnya ada bahaya mengan-cam. angsa juga bisa beradaptasi di daratan, lautan bahkan udara.

Terlebih lagi, gambar angsa diselingi ornamen kobaran api dari tiga huruf BSP, artinya BSP selalu memberikan semangat

yang berkobar-ko-bar untuk bisa

eksis di ber-bagai lingkun-

gan. Bravo juga

selalu menem-patkan tiga warna di se-tiap kesem-patan me-n a m p i l k a n b r a n d i n g

i m a g e - n y a , yaitu warna abu-

abu atau silver yang menggambarkan kenetra-

lan serta keharmonisan, warna hitam yang menggambarkan ke-mapanan, dan warna merah yang menyimbolkan keberanian di manapun BSP berada. Perpaduan ketiga warna itu menjadi spirit BSP memberikan yang terbaik di bidang dunia pengamanan. l

Filosofi Bravo dan Angsa

filosofi

Page 5: Majalah Ksatria November 2015

8 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 9MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

Menjaga Para Penjaga

HanYa tiga kata, namun me-miliki makna yang dalam. ‘Menjaga para Penjaga’, se-buah kalimat pilihan yang

tepat untuk menggambarkan kiprah PT. Bravo Satri Perkasa (BSP) dalam mewujudkan komitmennya menjaga kualitas para Satpam yang dilatihnya.

usaha jasa pengamanan meru-pakan entitas bisnis yang banyak melibatkan pribadi-pribadi manusia. Kegiatan bisnis pengamanan ini me-rupakan bisnis yang mengelola ban-yak sumber daya manusia. untuk itu, perlu sentuhan hati dalam mengelo-lanya. nama baik perusahaan sangat tergantung oleh para Satpam yang di-tempatkan di wilayahnya.

Sebagai perusahaan di bidang jasa pengamanan yang memiliki anggota sekitar 14.000 personil, BSP sangat concern dalam membina anggotanya menjadi lebih baik. Personil Satpam merupakan aset bagi perusahaan, me-lalui kinerja mereka BSP bisa tumbuh dan berkembang sampai saat ini.

President Director BSP, Joko Pn utomo mengistilahkan kegiatan pe-ningkatan mutu anggota Satpam me-rupakan bagian dari proses ’Menjaga para Penjaga’.

Ya, menjaga para penjaga adalah proses membangun mental para ang-gota untuk terus profesional dan se-suai dengan jalur aturan perusahaan.

”Kalau para penjaga ini tidak dija-ga, akan berakibat fatal. artinya kebu-tuhan anggota harus menjadi perha-tian manajemen, mulai dari menjaga hak-haknya, menjaga perilaku dan bahkan menjaga hati, BSP siapkan aturannya,” jelasnya.

BSP sangat menghargai profesi se-curity, karena itu apa yang menjadi hak-hak security dan karyawan lain-nya menjadi perhatian manajemen BSP. Bahkan BSP tak segan-segan memberikan reward kepada security berprestasi serta karyawan manaje-men pengelolanya dengan membe-rangkatkan Ibadah umrah untuk 10 orang security dan karyawan manaje-men pengelolanya setiap tahun.

Joko menyadari bahwa peran Sa-tpam adalah sosok yang penting baik di instansi pemerintah atau swasta. Mereka membutuhkan adanya Sa-tpam sebagai perpanjangan tangan dari Polri. Karena perannya sangat vital, maka BSP sangat memperhati-kan pendidikan, cara kerja, dan ke-sejahteraanya.

Saking banyaknya Satpam yang tersebar di seluruh penjuru nusanta-ra, BSP melakukan pengawasan yang melekat termasuk dalam pengawasan haknya Satpam agar tetap terjaga dan tetap bekerja dengan baik.

‘Bekerja dengan hati’ demikian slogan yang selalu ditancapkan un-

tuk menjadikan security yang lebih berarti. Diantaranya adalah sikap mengorangkan orang, memanusia-kan Satpam, agar mereka merasa bermartabat, harga dirinya naik dan pekerjaannya sebagai profesi bisa diandalkan. “untuk itu, kami ha-rus membuat sistem pengamanan, pengawasan terhadap para Satpam BSP yang tersebar di Indonesia ini,” ujarnya.

Bekerja dengan hati, papar Joko, sesuatu yang menarik karena apapun pekerjaan kalau dikerjakan dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh, akan melahirkan profesionalisme. Begitu juga mendedikasikan diri menjadi Satpam untuk keamanan dan kenyamanan orang lain yang dilaku-kan secara ikhlas akan memiliki nilai yang sangat berarti bagi perorangan, keluarga dan perusahaan.

Dengan kesungguhannya, perusa-haan yang dijaga akan memiliki nilai lebih untuk kliennya. Juga dengan kesungguhannya ia akan berarti bagi keluarganya. Maka ia akan menjadi sesuatu yang berarti.

Maka konsep hidup yang hidup, bermakna menjalani hidup yang bermanfaat bagi banyak orang. “Ini-lah antara lain pembinaan yang kita tekankan agar profesi Satpam ini menjadi sesuatu yang berarti bagi orang lain,” paparnya.l

Joko PN Utomo, President Director BSP

COMPANYjargon

Page 6: Majalah Ksatria November 2015

10 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 11MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

delaPan Pilar Perilaku kerja

H. Djarot SoepriantoVice President BSP

DaLaM dunia kerja kita lebih menginginkan adanya sosok yang punya integritas daripada orang pintar. orang pintar bisa saja terpeleset dalam kejahatan tapi kalau orang berintegritas wa-laupun belum pintar, ia bisa menjadi pintar karena belajar

dan diajarkan. Disinilah kita membuat 8 perilaku di perusahaan untuk menjadi one team, one mission dan one goal.

Delapan perilaku perusahaan seperti ini ibarat 8 penjuru arah mata angin dunia. Di mana 8 perilaku ini satu sama lain saling mengisi dan melengkapi. 8 perilaku itu adalah;

1. Kedisiplinan menjalankan aktivitas kerja berdasarkan ketepatan ukuran-ukuran peraturan perusahaan, ketepatan waktu dan komit-

men dalam menjalankan janji yang diucapkan. Kedisiplinan juga men-gacu pada tatanan norma budaya, agama, hukum dan sebagainya.

Disiplin diri merupakan suatu siklus kebiasaan yang kita lakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan kita. Sehingga disi-

plin ini menjadi sebuah kebiasaan baik yang bisa mempengaruhi peri-laku sehari-hari dan mengarah pada tercapainya keunggulan dalam bekerja.

Jika kita tidak disiplin, nanti akan timbul perilaku yang tidak baik. Di-siplin dimulai dari individu sendiri. Maka perilaku disini adalah menja-lankan kerja berdasarkan ketepatan ukuran-ukuran aturan kerja.

2. Bertanggung jawab yaitu tindakan-tindakan individu yang didasarkan pada niat atau motivasi yang baik dan benar, dijalankan dengan cara-cara yang baik dan benar, serta dengan kesadaran pribadi bersedia menerima konsekuensi atas tindakannya tersebut.

Perasaan tanggung jawab da-lam pekerjaan sangat langka. Begi-tu mudahnya seseorang menuding orang lain bila ada kegagalan dalam pekerjaan atau proyek tertentu; hanya sedikit orang yang mau dengan cepat mengakui kesalahannya. Justru mem-buat alasan dengan mencari-cari ke-salahan orang lain.

Bekerja dengan sikap yang penuh tanggung jawab memang bukan ka-rakter yang muncul dengan mudah, nilai itu harus dilatih setiap saat. Marilah kita bersama sama untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa ingin maju kita terhadap suatu pekerjaan yang sedang dan yang akan kita lakukan.

3. Cepat tanggap dan berinisiatif. Pe-rilaku cepat adalah penggunaan waktu yang efisien. Tanggap adalah kepedu-lian untuk memperbaiki hal-hal yang diketahui tidak benar atau kurang etis. Sedangkan berinisiatif adalah kemam-puan antisipatif atas situasi atau perso-alan yang potensial muncul.

Inisiatif tidak saja dalam perilaku namun juga dalam gagasan yang be-rujung terjadinya perbaikan kerja. Mi-

salnya seorang danru atau komandan wilayah melihat sesuatu yang terjadi di lapangan yang sebenarnya tidak baik misalnya ada orang membuang sampah sembarangan, bisa juga dia mengingatkan tanpa merasa itu ada-lah tugas cleaning service.

4. Ahli di bidangnya yaitu kemauan untuk selalu mengembangkan diri sehingga senantiasa selaras dengan tuntutan pekerjaan dan organisa-si. Pengembangan diri harus mele-bihi dari tingkatan mampu, dimana diharapkan yang bersang kut an dapat mem perdalam ka pasitasnya sehingga menjadi ahli dibidangnya.

Misalnya, ketika kita rekrut anggota sekuriti, kita harus menghargai profesi sekuriti dengan cara mendidiknya, tidak asal ada orang diberi seragam satpam lalu ditugaskan. Kalau semua sudah ahli di bidangnya kita akan dengan mu-dah membangun tim yang kuat.

5. Mampu bekerajasama dalam arti terus menerus mengupayakan terjadin-ya kerjasama yang baik dan benar, serta meminimalkan kecenderungan untuk mementingkan kepentingan pribadi.

Kerja sama tim merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan kedepannya. Kerjasama tim sangat diutamakan, ka-rena jika pegawai-pegawainya tidak mempunyai dedikasi dan kerja sama yang baik tentunya perusahaan terse-but akan menemukan kesulitan dalam mencapai sebuah target.

6. Efektif dalam berkomunikasi, ada-lah kemampuan untuk mendengarkan pendapat pihak lain, memahaminya

8PerilakuKerja

Disiplin

Bertanggung Jawab

Cepat, Tanggap dan

Berinisiatif

Ahli di Bidangnya

Mampu Bekerjasama

Efektif dalam

Berkomunikasi

PekaDan Peduli

Untuk kebaikan

Tidak menyalahgunakan Jabatan

pilar bsp

dengan benar dan kemudian mere-sponnya secara tepat. Dalam suatu organisasi atau perusahaan, untuk mencapai tujuan bersama diperlukan kerjasama dari anggota-anggota yang ada di dalamnya. Pentingnya menjalin kerjasama dalam organisasi akan ber-dampak positif terhadap kinerja yang efektif. Salah satu hal yang mengawali lahirnya kerjasama adalah jalinan ko-munikasi yang baik. Komunikasi meru-pakan hal terpenting dalam keberhasi-lan suatu organisasi atau perusahaan.

7. Peka dan peduli untuk kebaikan, memiliki ambang batas optimal atas rangsangan lingkungan yang memer-lukan reaksi untuk perbaikan dan pen-gembangan. Peduli adalah sikap yang dimunculkan dalam perilaku dimana seseorang menunjukkan perhatian khu-sus pada kondisi yang kurang semestin-ya dan perlu dibenahi untuk perbaikan.

untuk melatih kepekaan ini, con-tohnya di ruang gedung ada tulisan Exit. Saat lampu mati, emergencynya tidak menyala. Begitu dicek ternyata tidak dinyalakan. Seharusnya, setiap hari ha-rus dikontrol untuk memastikan ketika terjadi lampu mati atau kejadian lain tidak semakin parah. Ini betul-betul kita sampaikan kepada tim bahwa kita ini perusahaan jasa. Ketika ada kejadian lampu mati, tamu yang ada di sini bisa menyelamatkan diri. Kita tidak bisa ber-kelit kalau kita tidak tahu. Justru kita ha-rus tahu karena kita perusahaan sekuriti yang menjaga pengamanan.

8. Tidak Menyalahgunakan Jabatan adalah perilaku untuk tidak meman-faatkan fasilitas atau sumber daya pe-rusahaan untuk kepentingan pribadi. Contoh ada 10 orang mengantri di bank, sementara yang ke 11 datang oleh satpam ditaruh pada antrian no-mor 2, ini sudah menyalahgunakan jabatan. Kapasitas penyalahgunaan jabatan ini bisa berbeda-beda di tin-gkatan. untuk itu masing-masing de-partemen atau supervisor mengontrol penyalahgunaan jabatan. Kita akan selalu berkoordinasi di semua lini bagian dan bagian lain untuk melihat dan mengontrol ke bawahannya. l

Page 7: Majalah Ksatria November 2015

12 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 13MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

OnE TEAM, kata yang cukup singkat namun memiliki makna mendalam. One team, terbentuk karena ada kesamaan visi dan misi dalam se-buah team work untuk mendapatkan goal atau tujuan yang direncanakan bersama.

Team work menjadi sebuah kebu-tuhan dalam mewujudkan keberha-silan kinerja dan prestasi kerja. Kerja sama dalam tim kerja akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki ener-gi dan sinergisitas bagi individu-indivi-du yang tergabung dalam kerja tim.

Dalam hal, ini Bravo Satria Perka-sa (BSP) mencoba mewujudkan se-buah team yang kuat dan solid. Baik yang ada di internal maupun ekster-nal, terutama dengan para pengguna jasa BSP. Para pengguna jasa BSP merupakan bagian dari team yang harus terus dijaga hubungannya.

Dalam pengembangannya, sering kali calon klien mengatakan bahwa mereka sudah mengetahui tentang Bravo dari company profile, tapi mereka tetap meminta apa yang bisa Bravo berikan ketika sudah terjalin kerjasama. Maka para pimpinan kami juga bertanya, apa yang ingin dicapai

one teaM one MiSSion one goal

Selamat atas Terbitnya

Majalah kSatriaSemoga Terus Jaya

Mengucapkan

APSIASOSIASI PROFESI SEKURITI INDONESIA

Selamat dan Sukses atas Penerbitan

Majalah kSatriaSemoga Tetap Bisa eksis dan Mencerahkan Satpam

Mengucapkan

ASOSIASI BADAN USAHA JASA PENGAMANAN INDONESIAABUJAPI

perusahaan sehingga menjalin kerjasama dengan Bravo. Misalnya zero crime, zero fraud, dan pencapa-ian lain sesuai keinginan klien.

Secara umum, Bravo tidak memili-ki service tentang produk perbankan, tapi Bravo bisa mendukung pelayanan service di perbankan. Supaya bisa ikut memberikan pelayanan tadi harus ada transformasi pengetahuan tentang perbankan. Itulah yang kita minta untuk diajarkan kepada para sekuriti. Inilah salah satu wujud dari pentingn-ya tim yang saling mendukung.

OnE MiSSiOn, kita sepakat di semua bagian yang ada di BSP harus menjadi satu tim yang kuat. Tujuannya untuk mengembangkan perusahaan seba-gaimana misi bersama memberikan service terbaik dan menjadikan Bravo sebagai BuJP pilihan jasa pengama-nan terbaik di Indonesia.

One team yang sudah terbentuk dengan baik harus bersama-sama menjalankan misi perusahaan. Misi merupakan aplikasi kerja dalam mewujudkan visi besar perusahaan. Misi harus dilaksanakan oleh orga-nisasi agar seluruh stakeholder dan

pihak yang berkepentingan dapat le-bih mengenal perusahaan secara le-bih baik. Efeknya, kepercayaan dari pengguna akan meningkat.

OnE GOAl merupakan target dari sebuah perusahaan yang harus dija-dikan titik tolak melangkah memban-gun tim, dan misi perusahaan.

Goal atau target ini tidak akan per-nah tercapai jika tidak ada tim yang kuat dan solid. Target juga tidak akan pernah tercapai jika tidak ada misi yang jelas dalam sebuah perusahaan. Karena itu, goal atau target perusa-haan harus jelas dan terukur.

Dalam BSP, salah satu goal yang ingin dicapai adalah menjadikan BSP sebagai perusahaan jasa pengamanan terpercaya di Indonesia, sehingga ini akan berkorelasi dengan kesejahte-raan para staf dan sekuritinya, kare-na itu bentuk dari penghargaan kita kepada sekuriti sebagai asset perusa-haan. Menjadikan sekuriti lebih be-rarti dan mampu menjalankan tugasn-ya lebih baik. l

Page 8: Majalah Ksatria November 2015

14 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 15MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

BSP di iNdONESiA

Wilayah JaWa 1head of area : Rangga Aditya NugrohoWilayah : DKI Jakarta, Jawa Barat dan BantenPersonil : ± 3.000 personil

Wilayah JaWa 2head of area : Heru WibowoWilayah : Yogjakarta dan Jawa Tengah Personil : ± 2.500 personil

Wilayah Sumatera 1head of area : Yudi ErlambangWilayah : Sumatera Utara, Aceh, Riau, Padang dan Kepulauan RiauPersonil : ± 2.700 personil

Wilayah Sumatera 2head of area : MariyantoWilayah : Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Bangka BelitungPersonil : ± 1.100 personil

Wilayah Kalimantanhead of area : Aris WahyonoWilayah : Kalimantan Barat, Kalimantan Timur Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Kalimantan TengahPersonil : ± 600 personil

Wilayah indoneSia timur head of area : Sarwo Hadi Wilayah : Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan PapuaPersonil : ± 1.700 personil

DKI Jakarta

Sumatera Utara

RiauKep. Riau

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Kalimantan Utara

Kalimantan Timur

Sulawesi

Maluku

Maluku

Maluku Utara

Papua

Sumatera Selatan

Bangka Belitung

Jambi

Lampung

Padang

Aceh

Jawa Tengah

Nusa Tenggara Timur (NTT)

Jawa Barat

YogjakartaJawa Timur

Bali

Banten Wilayah JaWa 3head of area : Winantyo NugrohoWilayah : Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT Personil : ± 1.400 personil

14 nOVeMBer 2015 | MAJALAH KSATRIA 15MAJALAH KSATRIA | nOVeMBer 2015

Bravo SaTrIa PErKaSa (BSP) hadir menjangkau di se-luruh provinsi di Indonesia. Jumlah personil Satpam yang mencapai 13.000 orang ini siap mendedikasikan dirinya un-tuk keamanan dan kenyamanan customer. Karena itu, kua-litas service dalam menjalankan tugas di lapangan menjadi prioritas utama BSP. Berikut uraian profil head of area BSP yang ada di 7 wilayah di Indonesia.

head of area

Page 9: Majalah Ksatria November 2015

16 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 17MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

JaKarTa merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi sebagai kota pusat kegiatan bisnis, politik

dan pemerintahan. Lokasi ini menja-di tempat berdirinya kantor-kantor pusat BuMn, perusahaan swasta dan perusahaan asing, dengan kepadatan aktivitas hingga 24 jam. Termasuk wilayah di sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi semuanya bertumpu pada ritme bisnis yang ada di Ibukota.

Di Jakarta, PT Bravo Satria Perka-sa (BSP) memainkan peranan pen-ting dalam mendukung system pengamanan klien bisni-snya yang terdiri dari perbankan, retail, lem-baga keuangan dan sebagainya. Sebagai perusahaan jasa pen-gamanan, BSP se-nantiasa memberikan layanan yang melebihi ekspektasi kepuasan sta-keholder dan memberi-kan pengalaman interaksi terbaik, serta memiliki kualitas prima dengan menekankan pada aspek kecepatan,

BsP Wilayah jawa 1

Menjadi Central Monitoring System

ketepatan dan keramahan. “Sekuriti ini menjadi asset

karena ia menghadirkan kenyamanan, keama-nan baik fisik maupun asset perusahaan,” tutur Head of area Jawa 1, rangga aditya

nugroho.Wilayah Jawa 1 ini

membawahi tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Wilayah Jawa 1 ini memiliki 17 sektor mulai

dari Jabodetabek ada 9 sektor, Banten

ada 3 sektor dan Jawa Barat ada 5 sektor. Dibantu mitra TnI – Polri, Wilayah Jawa 1 mampu memberikan pelayanan pen-gawalan khusus kepada klien yang 70 persennya adalah perbankan. Selain itu Wilayah Jawa 1 juga memiliki 3 danwil dengan jumlah sekuriti di 17 sektor ku-rang lebih sebanyak 3.000 personil.

rangga menuturkan, membangun koordinasi di 17 sektor ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi Wilayah Jawa 1. Sebagai perusahaan yang memiliki core business man po-wer, BSP harus tepat mengambil ritme kerjanya. Tantangan umumnya, bukan dari aksi kejahatan yang massif tapi lebih kepada faktor internal bagaima-na selalu membangun kedisiplinan kerja, kerjasama dan intergitas pela-yanan untuk membangun keyakinan seluruh stakeholder.

untuk berkoordinasi dengan 17 wilayah ini, setiap bulan diadakan per-temuan dua kali untuk saling melapor-kan kendala di lapangan. Pertemuan ini juga membahas persoalan yang ditemui di lapangan untuk dilaporkan ke Danwil. Ketika ada kasus yang ha-rus segera ditangani seperti demo atau

pengamanan asset lembaga keuangan bisa langsung menyiagakan personil untuk pengamanan. “Ini bisa disele-saikan dari dansek kalau perlu dari pusat kita juga bantu,” ujarnya.

Hadirnya BSP di wilayah Jawa 1 te-lah ikut meringankan beban tugas ke-polisian dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam pengembangan usaha. BSP Wilayah Jawa 1 juga siap mem-bantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya di dunia keamanan secara profesional sesuai dengan karakter di masing-masing bidang. “Kita memili-ki jargon BMW yaitu Biaya, Mutu dan Waktu. Jadi harus segala seuatu yang kita lakukan terukur,” tuturnya.

Dengan jargon ini fungsi penga-manan tidak hanya menjaga asset pe-rusahaan tapi juga menjaga personil perusahaan, nama baik serta integri-tas perusahaan. Selain fungsi pen-gamanan perusahaan, BSP juga me-mainkan fungsi pengamanan umum yang dibangun per individu. artinya, Satpam juga bisa memerankan fungsi edukatif untuk menumbuhkan kesa-daran umum menjaga individunya masing-masing.

Ini yang perlu dipahamkan kepada karyawan, klien dan masyatakat, jan-gan sampai ada Satpam yang selalu disalahkan ketika terjadi pencurian atau tindak criminal di luar areanya. Sebab sesuai standar operasional kea-manan, Satpam sebagai manusia juga memiliki keterbatasan dan memiliki standar pengamanan di area radius 200 m2. “Fungsinya adalah pengama-nan umum kalau asset pribadi harus dibangun per individu jangan dibe-bankan semua kepada Satpam,” tegas pria yang hobi mancing.

Salah satu kelebihan Wilayah Jawa 1 dibanding wilayah lain, selain menjalankan fungsi utama memba-

wahi sebuah wilayah juga menjadi operation Selindo (Seluruh Indone-sia). Fungsi ini lebih kepada regulasi diantaranya membuat SoP di lapan-gan, membuat rencana pengamanan dan kualifikasi kompetensi tim di la-pangan. Tak heran jika rangga juga bertanggung jawab dalam penyeleng-garaan training Gada Pratama, Gada Madya dan Gada utama.

Karena sebagian besar klien BSP adalah perbankan maka bisnis kea-manan ini juga tak luput dari service. BSP selalu berupaya meningkatkan kemampuan personil dengan pem-binaan service quality secara terus menerus seperti sikap ramah, kesem-purnaan, pelayanan, integritas dan profesional, khususnya personil di area perbankan.

rangga mengakui, tantangan meyakinkan bahwa produk BSP pen-ting bagi keberlangsungan bisnis pengguna. Calon klien menganggap bahwa produk pengamanan ini ab-strak. Berbeda dengan bisnis makanan atau minuman ketika dibeli langsung bisa dinikmati rasanya. Padahal, tam-bah rangga, untuk menganalogikan produknya mudah, misalnya ketika seorang bekerja di kantor lantai 30, apakah mereka memikirkan keama-

nan mobilnya yang di parkir di lantai dasar? “Jika orang itu merasakan aman dan nyaman berarti produk pengama-nan sudah dirasakan,” tandasnya.

rangga menambahkan, dalam rangka mempertahankan mutu kea-manan, BSP tidak ikut dalam perang tarif dengan banting harga. Inilah sebenarnya yang menjadi tantangan BuJP dan Satpam ketika selalu ditun-tut memberikan pengamanan maksi-mal tapi tidak mendapatkan gaji stan-dar. Bahkan sering kali calon klien menuntut agar Satpam bisa multi fungsi sebagai pengamanan, juru par-kir, tukang pel dan sebagainya.

Hal ini yang membuat fungsi Satpam menjaga asset perusahaan terabaikan. Menganggap Satpam itu sebagai cost sudah tidak relevan mengingat Satpam adalah asset pe-rusahaan untuk menghadirkan ken-yamanan, keamanan baik fisik mau-pun asset perusahaan. “Satpam harus standby. Memang kesannya hanya duduk-duduk tapi keberadaannya di-rasakan manakala terjadi gangguan keamanan,” paparnya.

Pria yang berkecimpung di bisnis sekuriti sejak tahun 2003 ini menga-takan, membangun system pengama-nan juga tak cukup dengan mengan-dalkan personil Satpam. untuk itu BSP memiliki layanan patroli device yang mekanismenya seperti system patroli terpadu yang tersentral di Central Mo-nitoring System (CMS). CMS sendiri memiliki layanan SMS gateway, email, oCC yang memberikan update situa-si di lapangan baik ada demo, banjir yang disampaikan kepada internal pengamanan maupun eksternal. l

16 nOVeMBer 2015 | MAJALAH KSATRIA 17MAJALAH KSATRIA | nOVeMBer 2015

head of area

Rangga Aditya Nugroho

Page 10: Majalah Ksatria November 2015

18 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 19MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

“TaK Gendong Kemana-mana…” demikian lirik lagu Mbah Surip yang sempat booming belum

lama ini. Lagu berjudul Tak Gendong ini telah memberikan inspirasi bagi team Bravo Satria Perkasa (BSP) Wi-layah Jawa 2 untuk menjadikan lirik ini sebagai spirit dalam melayani cu-stomer.

Bukan tanpa alasan, memilih Tak Gendong sebagai ikon BSP Wilayah Jawa 2 dalam memberikan layanan kepada customer di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogja-karta (DI Yogjakarta) ini. Menurut Head Of Area Jawa 2 Heru Wibowo, SSos, MM, filosofi Tak Gendong memiliki makna yang dalam, yaitu menempatkan BSP dalam hati sehingga selalu digendong kemana-mana.

Heru menam-bahkan, Tak Gendong memiliki makna berji wa ngemong, artinya ketika anak menan-gis sebagai obat pe-nawar utama adalah menggendongnya den-gan memberikan pelay-anan setulus hati. “Meng-gendong memilki arti makna kepedulian, respon dan empati sepe-nuh hati,” jelasnya.

Kepedulian untuk memberikan ayoman kepada seluruh personil BSP di wilayah, telah menjadi komitmen BSP dalam membangun iklim yang kondusif dalam menjaga keamanan dalam wilayah bertugas. Iklim kondu-sif ini berdampak pada layanan kepa-da customer sebagai user BSP. Secara tak langsung, hadirnya BSP di wilayah

Jawa 2 telah ikut meringankan beban tugas kepolisian dalam menciptakan

iklim yang kondusif dalam pen-gembangan usaha.

Personil Satpam yang tergabung dalam Ke-luarga Besar BSP Wi-layah Jawa 2 menja-di ujung tombak perusahaan dalam menjaga keamanan

di wilayah kerja per-sonil BSP. Satpam BSP

memiliki tugas pokok antara lain; menjaga asset

perusahaan, menjaga person-nel perusahaan, nama baik perusa-haan serta integritas antar karyawan.

“BSP Wilayah Jawa 2 selalu siap membantu masyarakat yang membu-tuhkan, khususnya di dunia keama-nan secara profesional sesuai dengan karakter di masing-masing bidang,” paparnya.

Saat ini, BSP Wilayah Jawa 2 telah memiliki personil Satpam mencapai kurang lebih 2.500 personil, yang ter-

sebar di 35 Kota Kabupaten se Jawa tengah & DIY. Sebagian besar Satpam BSP bertugas di 15 area perbankan.

Selain perbankan juga ada 129 titik area yang ada di pabrik, dealer, rumah ibadah, perkantoran, rumah sakit, farmasi, restoran, pertokoan, apotik, leasing, laboratorium, peru-mahan, koperasi, perhotelan dan lain sebagainya.

untuk mendukung operasional di wilayah Jawa 2, BSP menempatkan orang-orang terdidik untuk ikut andil dalam pengembangan perusahaan jasa keamanan ini. Sebagian besar staff memiliki pendidikan dengan kualifikasi 80% lulusan Sarjana (S1), sedangkan 5% dari Strata 2 (S2). Se-dangkan dari lulusan SMu mencapai 15%.

Heru menjelaskan, dalam me-ningkatkan kualitas layanan peru-sahaan memiliki beberapa kendala: Banyaknya BuJP di Jawa Tengah & DIY dan yang tercatat di Polda Jawa Tengah mencapai 186 perusahaan. “adanya persaingan perusahaan

BsP Wilayah jawa 2

Spirit ‘Tak Gendong’ Besarkan BSP

yang tidak sehat sehingga menggaji Satpam masih di bawah uMK Kota maupun Kabupaten,” terangnya.

Heru yang juga Ketua asosiasi Profesi Sekuriti Indonesia (aPSI) Jawa Tengah ini berharap, khususnya BuJP untuk selalu mengedepankan aspek kemanusiaan tidak hanya berbicara bisnis saja, salary gaji paling tidak se-suai dengan uMK.

Membangun pengamanan di area kerja, tentunya harus melakukan pendekatan yang intensif dengan lin-gkungannya guna menciptakan iklim kondusif yang aman dan nyaman. untuk itu, BSP aktif dalam bidang or-ganisasi sosial masyarakat di wilayah Jawa 2.

ada beragam model pendeka-tan kepada masyarakat, diantaranya meningkatkan komunikasi dengan masyarakat langsung dalam kegia-tan yang dibungkus dalam wadah Bankom Polrestabes atau Satkom Polda Semarang. Kegiatan sosial da-lam bidang komunikasi ini sampai menjangkau Kota Semarang, unga-ran, Salatiga, Demak Kendal, Batang dan Kudus.

Bankom Polrestabes Semarang ini didirikan oleh Bapak Kapolwiltabes Semarang yang sekarang menjabat sebagai Kapolri, yaitu Jenderal Polisi Badrodin Haiti. Saat ini, Heru menja-bat sebagai Bojong Cobra 2 ( Wakil Ketua Bankom). Di mana anggota Bankom Polrestabes ini terdiri dari PnS, Wiraswasta, Pejabat, Pegawai, Wartawan, dan lain-lain.

untuk memberikan pelayanan terbaik dalam bidang pengamanan, BSP Wilayah Jawa 2 juga aktif da-lam kepengurusan di asosiasi Profesi Sekuriti Indonesia (aPSI) dan asosi-

asi Badan usaha Jasa Pengamanan Indonesia (aBuJaPI). Di aPSI, area Manager Jawa 2 ini juga menjabat sebagai Ketua aPSI Jawa Tengah. Hal ini sebagai bentuk kepedulian BSP dalam mengmbangkan value Satpam menjadi lebih baik lagi.

Sementara beberapa staf BSP juga aktif terlibat menjadi pengurus harian dalam organisasi aBuJaPI Jawa Ten-gah & DIY, sehingga aspirasi dalam rangka me-n ingka t kan k e s a d a r a n akan pen-tingnya pe-ran Satpam di mata masya raka t k h u s u s n y a p e n g g u n a jasa kemanan menjadi prio-ritas BSP.

K i p r a h para staf BSP Wilayah Jawa 2 dalam keorganisasian keamanan, telah menjadi bukti bahwa BSP pedu-li dengan kualitas personilnya. untuk itu, Heru bersama tim kerjanya selalu memberikan pelayanan yang prima. BSP berusaha merespon lebih cepat apa yang menjadi kebutuhan klien.

Bisnis pengamanan adalah bisnis jasa yang service menjadi prioritas utamanya. Karena itu, kemampuan personil Satpam BSP selalu ditin-gkatkan untuk memberikan kepuasan klien. Diantara caranya adalah: Me-lakukan pembinaan service quality secara terus menerus, khusunya per-sonil di area perbankan.

Selain itu, tambah Heru, mela-

kukan kolaborasi pembinaan dari klien tentang product knowledge da-lam melayani nasabah, menerapkan dan memahami simulasi pelayanan, meningkatkan cara melayani yang baik, dan melakukan rolling personil untuk memberikan penyegaran per-sonilnya dalam bertugas.

Heru berharap, BSP Wilayah Jawa 2 yang ia kelola ini ke depan bisa le-bih berkembang dan menjadi market

leader di Jawa 2, memiliki teknolo-gi yang lebih canggih dalam rangka meningkatkan value keamanan yang lebih profesional dibarengi situasi lingkungan yang kondusif.

Ke depan, marketing BSP harus menjalankan new Wave Marketing, yaitu marketing yang lebih menekan-kan customer untuk ikut andil mem-promosikan produk BSP secara tidak langsung. Karena itu, BSP lebih peka terhadap bagaimana membrand pro-duk agar dapat membuat customer loyal terhadap produk BSP. Customer menjadi ‘sales’ tak langsung bagi pe-rusahaan dalam memasarkan produk.

Selain itu, harapan ke depan, BSP menjadi jantung peradaban tran-sformasi keamanan yang ideal di negeri ini. Dan terpenting lagi ada-lah memenuhi kesejahteraan yang komprehensif. “untuk itulah falsafah yang terkandung dalam lagu tak gen-dong kemana-mana, sebenarnya me-nempatkan BSP siap melayani sepe-nuh hati dalam pengamanan,” tutur Heru. l

18 nOVeMBer 2015 | MAJALAH KSATRIA 19MAJALAH KSATRIA | nOVeMBer 2015

head of area

Heru Wibowo

Page 11: Majalah Ksatria November 2015

20 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 21MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

PuLau Dewata, demikian se-butan Pulau Bali yang banyak disebut oleh pelancong. Bali dengan kemolekan wisa-

tanya yang dibalut dengan kekhasan budayanya te-lah menjadi gerbang pariwisata Indonesia. Tak heran, jika Bali banyak dikunjun-gi wisatawan asing yang ingin menikma-ti pulau Bali.

Pariwisata yang bisa menyajikan ken-yamanan dan keamanan menjadi modal penting bagi

sebuah daerah di negeri kepulauan ini untuk menarik wisatawan. Karena itulah, faktor keamanan menjadi san-

gat penting untuk pengembangan wisata di daerah.

Tak hanya sektor pa-riwisata, sektor usaha

bisnis pun juga mem-butuhkan iklim inve-stasi yang kondusif, yang aman dan nya-man dalam rangka

pengembangan usaha. Lagi-lagi, peran penga-

manan sangat urgent di area vital ini.

Hadirnya Bravo Satria Per-

kasa (BSP) di Jawa 3, yang terdiri dari wilayah Jawa Timur, Bali, nTB dan nTT telah ikut berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif da-lam pengembangan berbagai sektor bisnis dan usaha.

Di bawah kendali Winantyo nugroho selaku Head of Area Jawa 3, BSP Wilayah Jawa 3 mencoba memberi-kan layanan terbaik dalam menciptakan iklim kerja yang aman dan nyaman.

Lewat dedikasi dan kinerja yang baik dalam melayani kliennya, BSP Wilayah Bali didaulat untuk menga-mankan pengawalan vvIP terhadap mantan pemain sepak bola internasio-nal yaitu Youri Djorkaef selama di Bali

BsP Wilayah jawa 3

Menjaga Keamanan dan Kenyamanan investor

dalam event gathering nasional klub sepak bola Intermilan pada agustus lalu. Begitu juga pengamanan vvIP terhadap event Bali Marathon yang di-selenggarakan oleh BII Maybank.

Menurut Winantyo, Wilayah Jawa 3 yang memiliki kondisi kultur dan budaya majemuk, membuat BSP me-lakukan inovasi terhadap pelayanan jasa terhadap klien, seperti di wilayah Bali yang sebagian besar didominasi oleh sektor pariwisata. Pihaknya me-lakukan pendekatan yang humanis terhadap anggota Satpam yang ada.

Winantyo menambahkan, bahwa anggota Satpam BSM merupakan asset dari perusahaan, maka dari itu kami se-lalu memenuhi apa yang sudah menja-di hak-hak normative sesuai dengan regulasi pemerintah. Di samping itu pihaknya juga melakukan supervisi se-cara terus-menerus untuk pelaksanaan tugas sehari-hari di lapangan.

Dengan jumlah personil Satpam mencapai kurang lebih 1400 orang di Wialayah Jawa 3, BSP siap menja-di mitra dalam pengamanan wilay-ah area public. Seperti pengamanan perbankan, perkantoran, pertokoan, rumah sakit, lembaga pendidikan, ru-mah ibadah, perumahan, tempat pa-riwisata dan lain sebagainya.

“Sebagian besar kami hadir di sektor perbankan. untuk perbankan parameter penilaiannya jelas dan te-rukur, hal ini dikarenakan ada peni-laian khusus mengenai standar pela-yanan dan hasilnya dipublikasikan,”

papar Winantyo. Standar pelayanan yang terukur,

menuntut BSP terus melakukan eva-luasi dalam memberikan layanan, terlebih lagi BSP bergerak di bidang jasa maka yang diutamakan adalah pelayanan terhadap klien. apa yang menjadi keluhan klien harus menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti. “Kami jemput bola terhadap klien untuk memecahkan persoalan,” paparnya.

Wilayah Jawa 3 yang cakupann-ya cukup luas ini, juga menuntut tim BSP bisa saling berkoordinasi den-gan baik. Misalnya untuk melakukan koordinasi dengan empat wilayah, Winantyo setiap sebulan dua kali me-lakukan koordinasi, dan setiap akhir bulan hasil dari monitor pelaksanaan tugas di lapangan dilaporkankan se-cara berkala.

Kerja pengamanan tidak hanya

berkaitan dengan user saja, melain-kan lebih luas lagi, terutama masya-rakat sekitar area pengamanan. Pendekatan yang intensif dengan masyarakat sekitar menjadi bagian dari agenda BSP. Seperti di Bali, yang mayoritas penduduk menganut aga-ma Hindu. Pihaknya mengajak ko-ordinasi dengan LSM setempat atau dengan pecalang.

“Kami juga aktif melakukan koor-dinasi dengan kepolisian setempat. Laporan-laporan yang menjadi ke-wajiban kami kepada kepolisian juga dikirim secara rutin,” paparnya.

BSP Wilayah Jawa 3 terus berko-mitmen untuk melayani customernya. Begitu juga, BSP juga sangat mem-perhatikan kesejahteraan personil Satpam yang bertugas di lapangan. Meskipun, dalam 4 tahun terakhir ini ada perubahan kebijakan dari guber-nur mengenai kenaikan uMK, khu-susnya wilayah Surabaya.

Tahun 2015, SK Gubernur menge-nai kenaikan uMK memecahkan rekor karena melebihi DKI Jakarta. Dengan adanya kenaikan uMK tersebut maka menjadi kendala bagi pengguna jasa, dalam hal ini jasa pengamanan.

“Sudah banyak kami melakukan penghentian kerjasama atau tidak di-perpanjang karena pengguna jasa ti-dak sanggup lagi menaikan nilai kon-traknya. Sampai saat ini, BSP Wilayah Jawa 3 tetap masih melakukan GCG sehingga semua pengelolaan sesuai dengan regulasi pemerintah daerah. l

head of area

Winantyo Nugroho

Page 12: Majalah Ksatria November 2015

22 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 23MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

KaBuT asap yang terus men-yelimuti sebagian wilayah Sumatera tak menyurutkan semangat anggota Satpam

Bravo Satria Perkasa (BSP) Wilayah Sumatera 1, yang terdiri dari Suma-tera utara, aceh, riau, Padang dan Kepulauan riau.

Bencana kabut asap yang ber-dampak pada iklim bisnis di wilayah Sumatera harus disikapi dengan baik. Bencana ini tak lepas dari ulah tan-gan jahil manusia sehingga menga-kibatkan sebagian hutan di Sumatera terbakar pada musim kemarau ini.

Menurut Yudi Erlambang, Head of Area Sumatera 1 menga-takan, jargon ‘Bekerja dengan hati, menja-dikan security lebih berarti’ ini secara ti-dak langsung telah menggerakan tim BSP yang ada di Wi-layah Sumatera 1 un-tuk ikut peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Sebagai bentuk kepedu-lian terhadap pengguna dan anggota personil Satpam, BSP Wilay-

ah Sumatera 1 memberikan informa-si terkait bahaya asap pada saat ke-

giatan rutin pembinaan dan latihan (Binlat) dan juga

menyerahkan masker serta vitamin C terha-dap anggota Satpam dan pengguna.

Yudi menam-bahkan, menjaga

keamanan area wila-yah kerja penting, le-

bih penting lagi menjaga para penjaga ini agar tidak

terkena dampak serius dari kabut asap yang bisa menyebabkan

penyakit saluran pernafasan. untuk itu, anggota Satpam menyediakan masker sebagai bentuk antisipasi. “Iklim yang sehat, tentunya menjadi dambaan kita semua,” paparnya.

Saat ini, jumlah anggota BSP yang ada di Wilayah Sumatera berjumlah kurang lebih 2.700 personil. Kehadi-ran BSP di wilayah ini menjadi bukti bahwa keberadaan BSP bisa diterima di manapun berada. Sebaran personil Satpam BSP telah menjadi komunitas besar dalam dunia pengamanan.

Personil Satpam di Wilayah Su-matera 1 ini bertugas di area per-kantoran seperti area pengamanan

perbankan, distributor, Telkom, asu-ransi maupun leasing. Dengan prin-sip ‘Right man on the right place’, yai-tu memberdayakan SDM lokal yang tentunya sudah faham karakteristik masyarakat yang berada di bawah su-pervisinya dengan mengedepankan konsep community development dan memiliki kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya.

Yudi mengatakan, sebagai pen-dukung iklim kerja yang kondusif, personil BSP juga melakukan pen-dekatan dengan masyarakat sekitar secara persuasive, bahwa tujuan BSP di wilayah ini baik, yaitu memban-tu kepolisian dalam pengamanan di area kerja. “Kita sampaikan maksud dan tujuan secara jelas dan transpa-ran,” katanya.

Selain itu, berkomunikasi intensif dengan pihak Polri, yang merupakan mitra Satpam dan saling membantu satu sama lain sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan pada Perkap. no. 24 tahun 2007.

Wilayah Sumatera 1 memili-ki prinsip untuk bisa saling bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk mencapai One team, One mission and one goal yang telah dicanan-gkan oleh manajemen BSP Pusat.

Membangun kesamaan visi dan misi memang tidak mudah, untuk itu budaya komunikasi dan koordi-nasi yag baik harus dijalankan den-gan sebaik-baiknya. “Jika komunikasi dan koordinasi berjalan dengan baik

maka roda perusahaan pun akan berjalan dengan baik,” paparnya.

Komunikasi dan koordinasi ini bisa dengan memanfaatkan kecang-gihan alat komunikasi yang ada saat ini, sehingga koordinasi antar wila-yah atau provinsi bisa dengan BBM, Watshap, SMS, Email dan lain seba-gainya. “Jalur k o m u n i k a s i dan koordinasi kami tidak ter-batas oleh jarak dan waktu yang tentunya ini le-bih efisien dan efektif,” tuturn-ya.

D a m p a k dari komunika-si dan koordi-

nasi yang baik, maka dalam menin-daklanjuti keluhan atau complain dari pengguna dengan cepat bisa terselesaikan (Quick Response), di mana inventarisir permasalahan yang timbul di lapangan dapat dengan ce-pat dicarikan jalan keluarnya.

Saat ini, Wilayah Sumatera I se-

dang dalam tahap pembenahan baik itu internal maupun eksternal, setelah dilakukan merger yang sebelumnya Sumbagut (Sumut & aceh) dikem-bangkan menjadi Sumatera I (Sumut, aceh, riau, Padang & Kepri). Pem-benahan ini untuk mendorong kesa-maan visi dan misi seluruh jajaran di wilayah Sumatera I. Selain itu untuk pengembangan bisnis yang berkua-litas yang ada di daerah–daerah ka-bupaten yang saat ini masih belum merata. l

BsP Wilayah sumatera 1

Bencana Kabut asap, Tetap Terjaga dan Peduli

head of area

Yudi Erlambang

Page 13: Majalah Ksatria November 2015

24 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 25MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

MEMBEnTanG dari Pa-lembang, Bengkulu, Jam-bi, Lampung dan Bangka Belitung. Itulah cakupan

Bravo Satria Perkasa (BSP) Wilayah Sumatera 2 ini. Tantangannya cukup berat, namun seiring dengan ikhtiar dan kerja keras yang didukung oleh team, Wilayah Sumatera 2 mampu menunjukkan eksistensinya di pulau Sumatera ini.

Head of Area Sumatera 2 yang di-pimpin oleh Mariyanto ini terus me-

lakukan pembenahan dari waktu ke waktu, terutama dalam memberikan lay-anan kepada penggu-na jasa pengamanan BSP.

Menurut Mariyan-to, wilayah yang ia kelola ini memiliki karakteristik keras. na-mun dengan pendekatan kekeluargaan yang tegas dan mengacu kepada dasar pera-

turan yang ada, seluruh kegiatan pengamanan

di area tugas berjalan dengan lancar.

“umumnya sela-ma kita berpegan-gan dengan aturan yang tegas mereka

akan bisa dibina dan diarahkan sehingga

bisa bertugas dengan baik,” paparnya.

Personil Satpam BSP Wi-layah Sumatera 2 berjumlah kurang lebih 1.100 personil. Para anggota tersebar di wilayah Sumatera Sela-tan, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Bangka Belitung.

Mariyanto mengakui, cakupan wilayah yang cukup luas dengan jarak yang cukup jauh ini menuntut dirinya untuk benar-benar meman-faatkan komunikasi efektif dan efi-

BSP Wilayah Sumatera 2

Menjaga Komunikasi dengan User dan anggota

sien, baik dengan para user atau ang-gota yang ada di lapangan. “Dengan pendekatan dan komunikasi yang baik kepada seluruh user, kendala yang ada di lapangan cepat bisa tera-tasi,” tegasnya.

Seperti pada wilayah lain, Wila-yah Sumatera 2 juga lebih banyak menangani pengamanan di area per-bankan dan diikuti perusahaan pem-biayaan lainnya. Sedangkan model pengamanannya lebih dominan di BKo kan di bawah operasional user yang ada.

untuk peningkatan kualitas laya-nan kepada customer maka seluruh SDM Supporting di Wilayah Sumate-ra 2 ditekankan untuk selalu berpe-doman bahwa product dari BSP ada-lah jasa, maka kecepatan, ketepatan dalam mengantisipasi segala hal ter-

kait layanan BSP di lapangan harus diutamakan.

Mariyanto menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas layanannya, Mariyanto selain melakukan kun-

jungan ke wilayah lain, juga mengadakan pertemuan secara pe-riodik dengan aparat terkait (Kepolisian dan TnI ) dalam koordinasi keamanan lingkungan serta mendahulukan masyarakat sekitar da-lam hal penyediaan te-naga security di lapan-gan untuk comunity development.

Terkait dengan ada

nya bencana kabut asap yang me-landa sebagian pulau Sumatera ini, pihaknya juga ikut aktif memberi-kan edukasi kepada anggota agar bisa menjaga kesehatan dengan cara mengenakan masker.

“Seluruh team security yang ada lapangan tetap bekerja maksimal dengan membantu mengirimkan ma-sker sebagai tambahan perlengkapan kerja di wilayah yang terkena dam-pak kabut asap,” tegasnya.

Mariyanto berharap, ke depan BSP Wilayah Sumatera 2 akan le-bih mengembangkan marketnya ke sektor lain di luar perbankan, sebab pasar di luar perbankan juga masih banyak dan perlu diprospek lebih baik lagi. l

25MAJALAH KSATRIA | nOVeMBer 2015

head of area

Mariyanto

Page 14: Majalah Ksatria November 2015

26 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 27MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

KaLIManTan atau adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah ba-

rat Pulau Sulawesi. Pulau Kalimantan terkenal dengan julukan “Pulau Seri-bu Sungai” karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini.

Pulau Kalimantan juga memiliki kandungan batubara terbaik, bahkan batubara menjadi salah satu andalan sumber energi alternatif di luar min-yak dan gas bumi. Endapan batubara tersebar cukup luas di wilayah Kali-mantan ini. Karena itu banyak inve-stor yang melirik bisnis menggiurkan ini, tentunya setelah melihat keama-nan wilayah yang kondusif.

Bravo Satria Perkasa (BSP) yang

bergerak di bidang jasa pengamanan, juga ikut menancapkan bisnisnya di pulau ini, tentunya masih seputar bi-dang garapannya yaitu pengamanan. Hadirnya BSP di wilayah Ka-limantan ini menjadi tan-tangan tersendiri bagi aris Wahyono selaku Head of Area Kali-mantan di BSP.

Melalui tangan kreatif aris dan ka-wan-kawan, BSP Wi-layah Kalimantan yang membawahi 5 provinsi seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kaliman-tan utara, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tenggara ini bertanggung

jawab di area pengamanan yang se-bagian besar di perbankan. namun demikian, BSP juga menangani pen-gamanan perkebunan dan pertam-

bangan. Menurut aris, Wilay-

ah Kalimantan memi-liki jumlah anggota berjumlah kurang lebih 600 personil, dengan project ke-lolaan sebanyak 38

user yang bergerak dalam bidang per-

bankkan, distributor, leasing, public service,

perhotelan, pabrikasi, tempat ibadah dan galangan kapal.

Bisnis pengamanan BSP di wilay-

BSP Wilayah Kalimantan

BravO LUar BiaSa Di BOrneO

ah Kalimantan sebagian besar melay-ani perbankan, dari jumlah 38 user, setengahnya melayani sektor perban-kan. Pengamanan di perbankkan ti-dak hanya bersifat internal (Penjaga), tetapi setiap anggota harus mampu menunjukkan kualitas, performance, sikap, respon, pengetahuan umum dan produk bank. “Mereka sebagai front liner yang bisa berkomunikasi dengan calon nasabah,” ujarnya.

aris mengakui, saat ini Badan usaha Jasa Pengamanan (BuJP) di Kalimantan sudah banyak. Persain-gan BuJP, baik dari lokal dan nasio-nal telah merambah di semua usaha atau bisnis. Tak heran jika BSP ke depan menyiapkan personil Satpam yang penuh dedikasi untuk bisa di-tempatkan di lapangan. Ini, sekaligus menjadi energy bagi pengurus untuk memperbaiki segi pelayanan.

Kualitas pelayanan prima yang di dalamnya termasuk knowledge, skill & attitude serta mampu memberikan service excellent kepada klien seba-gai bagian kekuatan kami untuk me-nawarkan jasa pengamanan terdepan dan terbaik kepada klien.

Model pengamanan tentu berbe-da, salah satu hal yang sangat jelas adalah social culture dan budaya yang sedikit banyak mempengaruhi etos kerja. Memperdayakan tenaga kerja lokal syarat penting untuk bisa menjalankan usaha bisnis dengan lancar dan aman. Peran serta pen-duduk asli cukup membantu dalam menciptakan iklim kondusif.

“Biasanya harus ada komposisi prosentase jumlah tenaga Satpam, misalnya 60% lokal dan 40% dari luar,” katanya.

u n t u k m e m b a n g u n tim yang so-lid, pihaknya menjalin ko-ordinasi dan k o m u n i k a s i secara timbal balik, baik da-lam bentuk te-lepon maupun email sebagai fungsi kontrol dan monitoring dalam menja-

lankan tugas operasi ataupun admini-strasi sehari-hari.

Komunikasi menjadi bagian ter-penting untuk membangun tim yang siap melayani di bidang pengama-nan. Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan para user, personil Satpam menjadi keniscayaan untuk melanjutkan perjuangan BSP ini.

Bagi BSP, masyarakat merupakan bagian yang penting dalam bisnis jasa ini, misalnya klien kita menggunakan bangunan untuk kantor, gudang atau mess di daerah tertentu, pihaknya terus melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk membantu sistim keamanan, dengan potensi yang ada pada mereka sesuai standarisasi pe-rekrutan BSP bagi calon Satpam.

Selain dengan masyarakat, BSP Wilayah Kalimantan juga menjalin kerjasama dengan kepolisian se-tempat. Satpam yang merupakan

kepanjangan tangan Polri dalam hal menjalankan tugas, fungsi dan pera-nan Satpam secara terbatas, komuni-kasi dan koordinasi di semua jajaran kepolisian tetap dilakukan tim BSP per wilayah dimana bertugas, terma-suk juga dengan instansi lainnya se-perti Dinas Ketenaga Kerjaan, Pema-dam kebakaran atau BPJS.

Tagline berbunyi ‘Bravo Luar Bia-sa’ telah menjadi pelecut aris dan kawan-kawan untuk menjadikan BSP lebih berkembang dan besar di wila-yah Kalimantan. l

26 nOVeMBer 2015 | MAJALAH KSATRIA

head of area

Aris Wahyono

27MAJALAH KSATRIA | nOVeMBer 2015

Page 15: Majalah Ksatria November 2015

28 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 29MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015 28 nOVeMBer 2015 | MAJALAH KSATRIA 29MAJALAH KSATRIA | nOVeMBer 2015

InDonESIa Timur merupakan bagian wilayah jangkauan Bravo Satria Perkasa (BSP) dalam men-gembangkan bisnis jasa

pengamanan. Mulai dari ujung barat Indonesia, aceh hingga ujung timur yaitu Papua, BSP hadir melayani pengguna dalam in-dustrial security.

Bisnis jasa penga-manan yang berkai-tan langsung hubungan antara manusia dengan manusia lain rentan dengan godaan. Penjaga yang tergoda untuk melakukan tindakan yang tidak benar akan bisa merugikan pengguna dan perusahaan tempat ia bekerja. Kare-na itulah, BSP Wilayah Indonesia Ti-mur memiliki jargon “Melayani den-gan Hati, Menghidupkan Komunikasi

dan Koordinasi”.Menurut Head of Area Indonesia

Timur, Sarwo Hadi, tantangan di bi-dang bisnis jasa pengamanan

cukup berat. Sebab, seo-rang Satpam dituntut un-

tuk terus menjaga asset perusahaan penggu-na. Pengorbanan seorang Satpam ha-rus benar-benar kita apresiasi dengan baik

dalam menjalankan tu-gasnya. Saat ini, BSP Wilayah

Indonesia Timur memiliki per-sonil kurang lebih 1700 orang. Seba-gian besar, mereka menyebar di peru-sahaan perbankan, sisanya di industri pertambangan yang ada di kawasan Indonesia Timur, seperti Sulawesi, Maluku, Maluku utara dan Papua.

Memanage ribuan personil den-

gan latar belakang yang berbeda-be-da tidaklah mudah. Sebagai seorang leader di wilayah tersebut, Sarwo di-tuntut untuk bisa memainkan komu-nikasi dengan user maupun anggota Satpam yang bekerja di lapangan. Mengingat, lokasi antara wilayah satu dengan yang lain sangat jauh.

“Kami menjalin komunikasi dan koordinasi salah satunya dengan membuat group dalam alat komuni-kasi kami (Handphone) yang mana semua laporan baik dalam waktu harian, mingguan maupun bulanan tetap terjalin sehingga akan memu-dahkan kami dalam berkoordinasi,” jelasnya.

Sarwo mengakui kendala selama ini dalam menjalankan tugas adalah faktor geografis yang ada di area Indo-nesia Timur yang sangat luas dan ber-bentuk kepulauan. untuk itu, Sarwo menyiasatinya dengan cara menga-

BSP Wilayah indonesia Timur

Melayani dengan Hati, Hidupkan Komunikasi

dakan kunjungan yang berpola, yai-tu sekali dalam waktu 3 bulan atau 6 bulan untuk wilayah yang terjauh. “Alhamdulillah selama ini efektif yang terpenting komunikasi dan koordinasi kami dengan klien-klien kami setiap waktu terjalin,” ujarnya.

untuk mempererat jalinan an-

tar Satpam di kalangan BSP, Sarwo menjalin persahabatan diantara jaja-ran di lapangan dengan cara mem-buat team sepak bola, team volley dan team futsal untuk dipertandin-gkan antar sesama jajaran anggota.

untuk mendukung lancarnya da-lam bertugas, pihak BSP juga menja-lin kerjasama dengan masyarakat dengan melakukan pendekatan se-cara adat dan kebiasaan mereka. Pihaknya juga menjalin komunikasi dengan ikut serta berpartisipasi da-lam sebuah acara yang diselenggara-kan oleh masyarakat di sekitar tempat

tugas.Selain menjalin kerjasama dengan

masyarakat sekitar, BSP juga menjaga hubungan baik dengan pihak kepoli-sian sebagai mitra dalam pengama-nan. Sarwo menjelaskan, tugas pen-gamanan di lapangan erat kaitannya dengan kepolisian dalam hal penga-manan. Sebab Satpam adalah mitra kepolisian dalam hal pengamanan. “Kami juga bersilaturahim ke Polsek, Polres dan Polda di mana terdapat proyek–proyek kami,” jelasnya.

untuk menjaga iklim yang kon-dusif dalam menjalankan tugas pen-

gamanan, Sarwo berharap, lebih meningkatkan komunikasi dan koor-dinasi pada jajaran dan pada klien. selain itu, menumbuhkan dan meya-kinkan pada calon customer atau klien bahwa BSP adalah BuJP yang terbaik di Indonesia,” tegasnya.

Sarwo bersama seluruh team yang ada di Wilayah Indonesia Timur bertekad membuktikan pada klien bahwa team BSP baik yang ada di area maupun di pusat sangat solid, sehingga ini akan menumbuhkan ke-percayaan klien pada kita. l

Sarwo Hadi

head of area

Page 16: Majalah Ksatria November 2015

30 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA 31MAJALAH KSATRIA | NOVEMBER 2015

Bak film hollywood, aksi duel dan kejar-kejaran antara Sutarjo dengan pembobol bank. Target mampu diringkus dan dijebloskan ke penjara. Berikut kisahnya.

InI memang bukan adegan laga film Hollywood tapi kenyataan yang harus dihadapi Sutarjo Wiroguno untuk menjaga nama baik PT Bra-

vo Satria Perkasa (BSP) patut diacun-gi jempol. Sebagai Badan usaha Jasa Pengamanan yang memiliki reputasi cukup baik di mata klien, Sutarjo ter-panggil siap menghadapi segala resiko di lapangan termasuk ancaman pem-bunuhan. Prinsip ini selaras dengan azas tangung jawab yang merupakan salah satu pilar delapan prilaku BSP.

Saat itu, tahun 2004, dimana tiga orang melakukan aksi kejahatan peng-gelapan uang nasabah bank sebesar 10 miliyar. Sebenarnya kasus ini sudah di-tangani pihak kepolisian namun pihak bank juga memberikan kesempatan kepada tim BSP untuk ikut mengambil langkah tugas penanganan.

Sore itu, Sutarjo yang tengah berja-ga di Kuningan Jakarta Selatan men-dapat komando dari pimpinan BSP untuk meluncur ke salah satu cabang bank swasta didampingi seorang poli-si. Di lantai 3, target melakukan tran-saksi melalui internet di dampingi tiga pengawal. Ketika mereka turun, Su-tarjo langsung menyergapnya sehing-ga terjadi keributan diantara mereka . Pelaku ternyata melawan dengan ilmu hipnotis sehingga Sutarjo tidak sem-pat melawan.

Sutarjo Wiroguno

aksi Duel Satpam dengan Pembobol Bank

Marisa sartika Maladewi (Putri indonesia tahun 2014)

Senang Dikawal SatpamSutarjo baru sadar ternyata ia da-

lam pengaruh hipnotis setelah anggo-ta polisi mendorongnya sambil men-gejar pelaku yang keluar gedung dan naik taksi ke arah Kuningan. Polisi pun menghentikan pengejaran karena belum ada bukti kejahatanya. Tak ingin kehilangan tergetnya, Sutarjo langsung naik ojek. “akhirnya saya ijin ke poli-si untuk mengejar karena ini perintah dari atasan saya,” tuturnya.

aksi kejar-kejaran pun terjadi mulai dari jalan Mega Kuningan, Ja-lan Gatot Subroto, depan kantor Pol-da Metro Jaya hingga Grogol Jakarta Barat. Karena jalanan macet, Sutarjo sempat memepet taksi agar menepi tapi pelaku mengacungkan senjata api dari dalam mobil sambil mengan-cam dengan kata-kata kotor. “Kamu cari mati! Saya bedil kamu!” tuturnya.

aksi kejar-kejaran ini sempat menyita perhatian pengguna jalan lainnya. Sampai di Tanjung Duren, pengawal target turun dan terjadilah perkelahian. Sutarjo sempat di pukul beberapa kali oleh pelaku berpostur

tinggi. Sutarjo pun sempat membala-snya dengan tendangan hingga pela-ku tersungkur di jalan. untuk mengu-rangi korban, Sutarjo meminta tukang ojeknya menjauh dari lokasi. “Ini uru-sannya nyawa, dia tidak ada kaitann-ya apa-apa. Kalau saya mati lapor ke kantor saja,” akunya.

Kejar-kejaran berlangsung hingga pukul 21.00 di dalam perkampungan. Tiba-tiba taksi berbelok ke Polsek Tanjung Duren, ternyata target telah mempengaruhi Polsek setempat. Di pos penjagaan, Sutarjo melapor tiga orang yang masuk ke kantor Polsek itu adalah oknum pembobol uang di bank. awalnya penjaga tidak percaya tapi mengijinkan Sutarjo mengecek ke dalam. Di dalam, Sutarjo melihat kedua pengawal bersembunyi di ba-lik rolling door sementara yang satun-ya masuk ke ruang polisi.

Ketika sampai di rolling door, pe-laku langsung menyergap Sutarjo dan tidak sempat menghindar. Sutarjo sempat dibawa ke dalam ruangan, di-introgasi dan diminta melepas semua

pakainnya. Meskipun sudah menun-jukkan ID card BSP, polisi tetap men-gintrogasinya. Menjelang pukul 01.00, datang anggota polisi dari Polda men-carinya. “Saya ditanya mengapa kamu ditangkap? Saya jawab saya diintroga-si. Setelah dia mengatakan dari Polda, baru saya dilepaskan,” paparnya.

Disitu Sutarjo mendapat apresi-asi karena telah membantu kepoli-sian menangkap penjahat. Dari data kepolisian, ternyata tiga pelaku ini adalah buronan polisi sejak tiga bu-lan. “orang-orang ini sudah menjadi DPo sejak 3 bulanan, baru tertan-gkap ketika kasus saya hadapi,” ujar pria yang menggeluti ilmu bela diri sejak SMP ini.

Peran Sutarjo menangani ka-sus kejatanan bukan itu saja. Tahun 2005, ia berhasil menggagalkan aksi

kejahatan penggandaan kartu aTM salah satu bank swasta klien BSP.

Demikian juga ketika menangani kasus kepala cabang bank yang kabur membawa uang tahun 1998-an. Se-

lama sebulan lebih Sutarjo mencari-cari pelakunya hingga tertangkap di Bekasi Timur. Sutarjo juga sempat menjadi korban ketika bertugas men-gawal uang ke bandara saat terjadi kerusuhan 1998. Di tengah aksi masa yang melakukan pembakaran dan sweeping di jalanan, mobil yang di-tumpanginya sempat dibakar masa. “untungnya brangkas kita lindungi sehingga aman,” paparnya.

Dedikasi dan loyalitas Sutarjo yang besar ini mendapatkan apresia-si dari perusahaan. Kini Sutarjo ber-tanggungjawab atas penguatan fisik personil BSP melalui ilmu dela diri yang ia miliki. “Inilah pengalaman menjadi sekuriti yang penuh tantan-gan,” papar suami dari Srimukti yang dikaruniai dua anak ini.l

KEaManan menjadi hal yang sangat penting bagi seorang Duta Pariwisata seperti Marisa Sartika

Maladewi. Mantan Putri Indone-sia tahun 2014 ini mengakui, atas jasa para Satpam dirinya lebih nyaman menjalankan aktivitas nya. “Satpam banyak membantu, saat ada acara-acara,” ujar gadis kelahiran Jogjakarta, 28 Juni 1993 ini.

artis, model sekaligus aktivis lingkungan ini memiliki pengala-man pengawalan saat mengikuti perhelatan akbar putri Indonesia. Marisa kerap diajak foto para fans bahkan mencubit dan memegang secara tidak sopan. Dengan pen-gawalan Satpam, Marisa merasa nyaman karena tidak diganggu lagi oleh tangan jahil pada acara-acara yang diikutinya.“Kalau ada Satpam mereka bisa menghalau orang yang ingin mencubit dan jahil kepada kita,” tutur gadis

yang pernah mewakili Indonesia di ajang kontes kecantikan Miss International di Jepang ini.

namun dari sekian satpam yang pernah mengawalnya, artis cantik ini cukup kagum dengan cara personil Bravo Satria Perkasa (BSP) menjalankan tugas penga-manan.

“Keamanan adalah hak azasi manusia karena dalam setiap kehidupan butuh rasa aman,” papar mahasiswi universitas Sriwijaya ini.

Baginya, kehadiran para Satpam BSP yang bekerja jujur, ikhlas dan profesional bisa mem-berikan hal positif pada masyara-kat. Terlebih Satpam mengemban fungsi kepolisian dalam mem-bangun keamanan masyarakat dengan skill dan wawasan. “Saya bangga punya satpam-satpam yang sangat hebat,” tutur Puteri Indonesia bidang Lingkungan ini. l

ksatria siapa dia

Page 17: Majalah Ksatria November 2015

32 NOVEMBER 2015 | MAJALAH KSATRIA

Keluarga Besar pt bravo satria perkasa

Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Satpam

ke-35 tahun30 Desember 2015