majalah bimasakti desember 2012

31

Upload: kausarkhoir

Post on 05-Dec-2014

1.551 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah bimasakti desember 2012
Page 2: Majalah bimasakti desember 2012

Redaksi majalah Bima Sakti mengajak para pembaca untuk dapat ikut serta berpartisipasi menyumbangkan artikel, karya astrofotografi maupun ide-ide yang dapat mendukung pengembangan majalah Bima Sakti. Partisipasi dapat anda layangkan pada email redaksi kami [email protected]

Redaksi Bima Sakti

Pimpinan Redaksi Eko Hadi Gunawan. Editor Muh. Ma’rufin Sudibyo. Editor Pelaksana Erni Latifah WInfo Bimasakti dan Kontribusi Gambar sampul : komet Ikeya-Seki oleh Roger Lynds, 1966Diterbitkan Oleh Kafe Astronomi Publisher. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

www.kafeastronomi.com, www.facebook.com/kafeastronomi, [email protected]

DesemberEditorial - 1

Event Astronomi - 2

Kiamat 2012 dan Kabar Bohong yang Terus Bermutasi - 3

Nibiru, Bintang yang Dipaksakan Menjadi Planet - 6

Berburu “Hantu”Nibiru - 9

Gerhana, Transit dan Bumi Gelap - 12

Bumi Tak bakal Gelap Selama Tiga Hari - 14

Bila Komet Menjadi Kambing Hitam - 16

Toutatis yang (Nyaris) Bikin Mringis - 19

Ketika Mentari Menghembuskan Badainya - 21

Ketika Bumi Tersapu Badai Matahari - 23

Badai Matahari Tidak Membalik Bumi - 26

Astrofotografi - 29

Liputan Utama

Liputan Khusus

Ragam

Spektrum

Page 3: Majalah bimasakti desember 2012

Bima Sakti sebagai majalah elektronik yang menyuguhkan artikel-artikel bernas terkait astronomi populer,

keantariksaan, tips dan trik serta hal-hal terkait lainnya telah hadir di antara kita dalam kurun waktu 4 bulan tepatnya

semenjak bulan juli 2012. Dalam perjalanan nya selama empat bulan, Bima Sakti banyak sekali menemui kendala hingga

pada bulan kelima tepat nya bulan november Bima Sakti tidak dapat diterbitkan. Keputusan tersebut terpaksa diambil

dengan berat hati mengingat keterbatasan kapasitas dan sumberdaya redaksi "Bima Sakti" saat ini dalam menangani

majalah elektronik reguler yang terbit teratur setiap bulan sekali. Atas hal tersebut dan dengan sejumlah pertimbangan

lainnya, maka majalah elektronik "Bima Sakti" berubah menjadi majalah reguler dwi-bulanan yang dimulai sejak bulan

November-Desember 2012 ini. Namun demikian perubahan tersebut tidak dimaksud sebagai upaya pengurangan

bobot kuantitas dan kualitas tulisan yang disajikannya kepada pembaca. Atas perubahan tersebut, atas nama redaksi

kami mohon maaf sekaligus memohon permakluman kepada segenap pembaca, rekanan dan pihak terkait lainnya

Di bulan desember ini, redaksi majalah Bima Sakti mengusung tema kiamat 2012. Tema kiamat 2012 diusung

bukan untuk menakut-nakuti melainkan sebaliknya, yaitu untuk menjelaskan secara logis kepada publik tentang semua

kebenaran dari benar tidak nya berita yang sudah beredar tentang kiamat 2012 seperti bumi yang akan gelap dalam tiga

hari, tabrakan bumi oleh planet nibiru dan terbaliknya kutub bumi oleh badai matahari. Jika kita amati semua berita yang

dipaparkan oleh kiamat 2012 adalah berita yang membahas tentang bumi, tatasurya dan luar angkasa dengan kata lain

melalui perspektif ilmu astronomi kita dapat menguak kebenaran dari setiap berita yang dipaparkan oleh kiamat 2012.

Dalam majalah ini redaksi akan membahas nya secara gamblang tanpa menutup-nutupi kebenaran dengan

menyuguhkan bukti-bukti dari kenaifan berita-berita kiamat 2012.

Sebagai insan yang menyembah Tuhan dan beragama, kita semua tetap meyakini akan adanya akhir dunia

namun mengingat kiamat 2012 hanyalah kabar bohong belaka maka kejelian dan kecerdasan kita sekali lagi digunakan

untuk memilah-milah dan menyaring kebenaran dari berita sebelum meyakini hingga kemudian menyebarkannya. Akhir

dunia pasti akan terjadi namun kita semua tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya dan bagaimana semua itu akan

terjadi sepenuh nya masih menjadi rahasia Illahi.

Pada akhirnya, kami ucapkan selamat menikmati majalah elektronik "Bima Sakti" edisi penutup tahun 2012 ini.

Sampai jumpa kembali di tahun 2013 yang akan datang. Salam Bima Sakti..

Eko Hadi Gunawan

Pimpinan Redaksi

Editorial

1 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 4: Majalah bimasakti desember 2012

Event Astronomi

Gerhana Bulan Sebagian

Gerhana bulan sebagian akan terjadi di seluruh kepulauan indonesia dengan kawasan parsial GBS dan Full GBS. Kawasan Parsial GBS merupakan kawasan indonesia dimana hanya dapat menyaksikan gerhana bulan pada saat puncak sedang kawasan full GBS adalah kawasan dimana Gerhana Bulan dapat disaksikan mulai dari penumbra, umbra, puncak hingga selesai. Gerhana bulan akan mulai memasuki penumbra pukul 15:48 WIB, puncak pada pukul 18:03 WIB dan penumbra terakhir pukul 20:18 WIB.

Winter Solstice

Dihari jumat 21 Desember 2012 Matahari akan menempati titik paling selatan yang

sanggup dijangkaunya dalam gerak semu tahunannya sebagai akibat dari

peredaran Bumi mengelilingi Matahari dengan kemiringan sumbu rotasi Bumi

terhadap bidang tegak lurus orbitnya yaitu sekitar 23,5º. Sebagai akibat dari winter

solstice, waktu siang hari lebih lama dari pada malam hari yaitu sekitar 12 jam 35

menit

Hujan Meteor Geminids

Hujan meteor geminids merupakan hujan meteor mayor yang memiliki intensitas

meteor dalam perjam nya sekitar 120 meteor per jam. Radiant Hujan meteor

berasal dari rasi gemini yang terbit pada pukul 21.00WIB. Aktifitas hujan meteor

dimulai tanggal 7 Desember hingga 17 desember 2012.

Bumi Mencapai Perihelion

Selama 12 bulan mengelilingi matahari akhirnya bumi mencapai jarak

terdekatnya dengan matahari pada 2 januari 2013 dengan jarak 147.098.291 km

pukul 11:38 WIB. Peristiwa ini disebut sebagai Perihelion.

Sumber : Kalender Kafe Astronomi 2013

14 Desember

21Desember

2 Januari

Hujan Meteor Quadrantids

Diawal tahun baru, hujan meteor quadrantids akan mewarnai langit indonesia.

Quadrantids merupakan hujan meteor yang masuk dalam kategori hujan meteor

mayor. Intensitas nya mencapai 120 meteor per jam. Radiant Hujan meteor berasal

dari area dalam rasi Boötes yang terbit pada pukul 03.00 WIB Aktifitas hujan meteor

dimulai tanggal 28 Desember 2012 hingga 4 Januari 2013.

3Januari

2 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 5: Majalah bimasakti desember 2012

Kiamat 2012 ternyata tak lebih dari kabar-bohong yang berhentinya rotasi Bumi dan terbaliknya posisi kutub-

merupakan mutasi dari kabar sejenis di era sebelumnya. kutub Bumi. Tumbukan dengan planet raksasa bernama

Analisis astronomi memperlihatkan tak satupun dari klaim Nibiru atau asteroid/komet raksasa, hantaman badai

Kiamat 2012 yang memiliki dasar ilmiah nan kuat. Kelak setelah Matahari dan terputusnya aliran energi saat Bumi

tahun 2012 berakhir, isu ini pun bakal bermutasi ke dalam mengalami kegelapan total selama 2 hari berturut-turut

kabar-bohong (waktu) kiamat jenis baru yang perlu diwaspadai akibat terhalanginya sinar Matahari hanyalah sebagian

dan tetap dicermati. Sebagai insan beragama kita tetap dari daftar panjang penyebab yang bakal menghabisi

meyakini adanya akhir dunia, namun kapan dan bagaimana hal Bumi dalam detik-detik di akhir 2012. Bencana alam

itu terjadi adalah rahasia Illahi sepenuhnya, bukan hasil tebak- megakolossal itu diklaim bakal memusnahkan populasi

tebakan manusia. manusia dan makhluk hidup lainnya dalam jumlah tak

terperi sehingga benar-benar menjadi akhir dunia yang

Perjalanan waktu tanpa terasa membawa tahun memusnahkan kehidupan.

2012 ini menapaki hari-hari pamungkasnya. Namun Benarkah demikian?

berbeda dengan tahun-tahun yang telah berlalu, bulan

Desember 2012 bakal berbeda. Inilah waktu dimana Mutasi

desas-desus Kiamat 2012 menanti ajang pembuktiannya Kiamat atau akhir dunia adalah keyakinan

setelah menjadi isu terpanas khususnya dalam sekian diajarkan agama samawi, sebagai pamungkas dari semua

tahun terakhir. Inilah saatnya untuk menyaksikan apakah kehidupan di fase dunia, tatkala semua makhluk

Bumi benar-benar bakal diguncang bencana alam bernyawa dan tak bernyawa bakal menemui ajalnya untuk

megakolosal yang bakal menumpas habis segenap kemudian kelak (di)-hidup-(kan) lagi dengan satu tujuan:

penghuninya, ataukah hari demi hari bakal berlalu biasa mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya ketika

saja dengan berbagai keriuhan yang menjadi ciri khas masih menjalani kehidupan di dunia.

kompleksitas kehidupan modern. Mesk i beberapa bagian per i s t iwanya

Kiamat 2012 merupakan serangkaian isu yang dideskripsikan cukup detail dalam kitab suci berbagai

secara terpisah maupun bersama-sama menyebutkan agama samawi, namun tak satu insanpun yang tahu

Bumi akan mengalami akhir dunia pada Jumat 21 dengan pasti kapan peristiwa mahadahsyat itu terjadi.

Desember 2012 sebagai akibat letusan gunung berapi Semuanya adalah dari rahasia Tuhan Yang Maha Esa.

berskala sangat besar, terjangan tsunami raksasa dan Hanya tanda-tanda khusus menjelang kehadirannya saja

melelehnya segenap es kutub sebagai akibat dari yang diinformasikan pada kita. Namun kapan waktu

Liputan Utama

Kiamat 2012 dan Kabar Bohong yang Terus Bermutasi

Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo

3 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 6: Majalah bimasakti desember 2012

bermutasi melahirkan ekstrimitas sendiri bagi segelintir

manusia. Bagi mereka, bila kiamat (yang telah diramalkan

waktunya) tak jadi datang sesuai perhitungan, kenapa

tidak menciptakannya sendiri?

Sekte

Abad ke-20 menyaksikan munculnya sekte-sekte

ekstrim sebagai bagian gejala posmodernisme, termasuk

sekte hari kiamat. Selain mengaitkan dirinya dengan

kepercayaan hari kiamat pada tanggal tertentu, beberapa

sekte hari kiamat juga bertindak aktif 'menyongsong'

kedatangan kiamat dengan caranya masing-masing.

Meski tergolong tak populer dalam kultur modern, namun

sekte-sekte ini ternyata bisa juga meraup pengikutnya dan

kedatangan hari akhir inilah yang justru menggamit minat menggiringnya untuk bertindak ekstrim, mulai dari

(sebagian) manusia, sehingga tebak-tebakan kapan menghimpun dana besar-besaran, melakukan riset

kiamat terjadi telah menjadi fenomena yang menyejarah bertujuan tertentu hingga puncaknya berkorban dengan

sepanjang era peradaban umat manusia. menghilangkan nyawanya sendiri.

Seperti diduga, tebak-tebakan itu selalu meleset. Di antara sekte hari kiamat, yang terpopuler

Setiap tebakan hanya berujung pada kenyataan bahwa adalah sekte Heaven's Gate pimpinan Marshall

dunia ini tetap berjalan biasa saja seperti sebelumnya Applewhite yang meroket namanya seiring kasus bunuh

tanpa suatu peristiwa dramatis global. Namun para diri massal pada 24-26 Maret 1997 hingga menewaskan

penebak, yang selalu mengandalkan dasar metafisis dan 39 orang. Bunuh diri ini terjadi bersamaan dengan

astrologi nan bombastis (bukan astronomi), tak pernah munculnya komet Hale-Bopp, namun ditujukan pula

kehilangan akal dan selalu berkelit bahwa kiamat hanya untuk menyambut kiamat pada 9 September 1999.

'ditunda'. Tebak-tebakan serupa lantas muncul lagi di lain Pengikut Heaven's Gate tergolong mampu secara ekonomi

hari, baik dalam bentuk serupa maupun bermutasi sehingga mampu menyewa mansion mewah di San

menjadi (nampak) baru. Situasi yang terus berulang-ulang Diego, California (AS) untuk aktivitasnya. Jauh hari

itu menumbuhkan terminologi tentang kabar bohong sebelumnya terdapat sekte People Temple yang dipimpin

(hoax) akan (waktu) kiamat. James Jones. Sempat mendaki popularitasnya dengan

Pada satu sisi, kabar-bohong menciptakan menarik anggota hampir 1.000 orang, People Temple

skeptisme publik sekaligus membajak pesan-pesan luhur menggegerkan jagat pada 18 November 1978 seiring

yang disampaikan agama samawi tentang akhir dunia, ternjadinya bunuh diri massal yang merenggut 920

sehingga sebagian kita terdorong menempatkan diri pada nyawa. Sekte kiamat tak hanya melulu di Amerika saja. Di

posisi untuk meragukan kiamat itu sendiri (bukan sekedar Afrika pun ada, misalnya dengan munculnya sekte

meragukan tebakan waktu kedatangannya). Sementara di Movement for the Restoration of the Ten Commandments

sisi lain kabar-bohong (waktu) kiamat yang terus of God.

Bumi terbelah seiring Kiamat 2012 dalam adegan film 2012. Sumber : Columbia Pictures, 2009

4 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 7: Majalah bimasakti desember 2012

Mutasi tetap ditunggangi beberapa sekte hari kiamat dengan

Bagaimana dengan Kiamat 2012? para pengikut setianya. Mengonsumsi narkotika,

Mengingat isu ini mengklaim bahwa akhir dunia melampiaskan nafsu, pergi berjudi dan tuntaskan semua

bakal dipicu oleh peristiwa-peristiwa astronomi dalam dendam kesumat sebelum 21 Desember 2012 datang

bentuk tumbukan planet/komet/asteroid dan badai menjadi agenda ekstrim yang telah dirancang seperti

Matahari, maka aspek-aspeknya pun harus ditinjau lebih dinyatakan Lawrence Jones (2008) dalam Doomsday

lanjut sesuai pengetahuan astronomi terkini. Dan seperti 2012, meskipun hal itu diakui melanggar batas norma,

terlihat dalam artikel-artikel berikutnya (lihat liputan hukum dan agama. Beberapa aksinya kadang menggelitik

khusus, spektrum dan ragam), ternyata tidak ada planet rasa geli, seperti misalnya berlatih menembak,

yang bernama Nibiru maupun benda langit seukuran mempersiapkan senjata api berat, membeli mobil tertentu

planet yang sedang melaju ke tata surya bagian dalam hingga membeli sepetak lahan yang dianggap aman

menuju Bumi. Demikian halnya tak ada komet yang sebagaimana yang kerap ditayangkan jaringan televisi

lintasannya tepat mengarah ke Bumi. Dalam hal asteroid, berbayar National Geographic dalam Doomsday Preppers.

memang ada asteroid raksasa yang berkeliaran di Di sisi lain aksi-aksi ini membuat kita bertanya-tanya apa

lingkungan Bumi, namun demikian asteroid tersebut tidak sebenarnya korelasinya dengan Kiamat 2012?

tepat mengarah ke Bumi. Dan bagaimana kegelapan total

pada 23-25 Desember 2012 bakal terjadi jika benda langit Epilog

asing yang proporsional yang bakal menempatkan diri di Kiamat 2012 hanyalah kabar-bohong (waktu)

antara Bumi dan Matahari saja tidak ada? kiamat yang analog dengan isu-isu serupa di masa silam.

Seperti halnya isu kiamat sebelumnya, Kiamat Dan yakinlah, meski tahun 2012 kelak bakal usai dan

2012 pun tergolong kabar-bohong (waktu) kiamat seiring berganti menjadi tahun-tahun berikutnya, kabar-bohong

tiadanya bukti yang mendasarinya. Klaim-klaimnya sejenis Kiamat 2012 tetap akan tumbuh dan berkembang.

tergolong bombastis, tak berdasar ilmu pengetahuan Tentu saja setelah melewati mutasi berikutnya. Di sinilah

terkini dan cenderung membodohi manusia. Apalagi ciri- tetap dibutuhkan kejelian dan kecerdasan kita untuk

ciri kabar kabar-bohong lainnya pun banyak tersemat. memilah-milahnya sebelum meyakini, apalagi

Misalnya klaim bahwa sejumlah aspek dalam Kiamat 2012 menyebarkannya. Mengingat kabar-bohong hanyalah

merupakan pernyataan yang dilansir lembaga-lembaga informasi tiada guna yang menyesaki beranda

ilmiah terkemuka (misalnya NASA), yang kemudian pengetahuan kita. Disini harus digarisbawahi, bahwa

diketahui tidak mengandung kebenaran karena lembaga- sebagai insan beragama, kita tetap meyakini adanya akhir

lembaga yang bersangkutan tak pernah melansir dunia. Namun sebagai insan beragama pula, kita

pernyataan demikian. Pun juga klaim bahwa obyek seperti menekankan bahwa Kiamat 2012 hanyalah kabar-

benda langit mirip planet/asteroid tertentu telah bohong, mengingat kapan hari akhir itu terjadi dan

ditemukan dan bisa dilihat, namun informasinya bagaimana mekanismenya sepenuhnya menjadi rahasia

dirahasiakan dan disembunyikan dari hadapan publik. Illahi.

Demikian pula ajakan untuk menyebarluaskannya, baik

secara sadar maupun tidak.

Seperti halnya isu kiamat lainnya, Kiamat 2012

Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi

Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta :

Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik.

5 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 8: Majalah bimasakti desember 2012

ibiru. Inilah salah satu episentrum Kiamat planet, nama Nibiru pernah disematkan pada Merkurius

2012. Sudah sejak enam tahun silam dan di lain waktu pada Jupiter. Sementara sebagai

pemberitaan tentang Nibiru dan atau bintang, Nibiru merupakan bintang tetap yang beringsut NPlanet X beserta kemungkinannya untuk menyeberangi langit setiap malamnya tanpa pernah

berbenturan dengan Bumi di akhir 2012 menyeruak di terlihat menghilang (terbit/terbenam).

jagat maya. Kiamat 2012 membuat Nibiru kian menjadi- Bangsa Babilonia sebenarnya memiliki nama

jadi. Kiamat 2012 menyatakan Nibiru (planet X) adalah sendiri bagi Merkurius dan Jupiter, masing-masing adalah

planet sangat redup yang hanya bisa dilihat setiap 3.600 Nabu dan Marduk. Dengan demikian mengartikan Nibiru

tahun. Pada akhir 2012, planet Nibiru ini diklaim bakal sebagai salah satu dari kedua planet itu adalah

bertubrukan dengan Bumi dalam tabrakan antar planet meragukan. Sehingga kemungkinan terbesarnya, nama

dengan dampak sangat mengerikan. Tubrukan diklaim Nibiru terkait dengan bintang yang selalu nampak di

bakal membuat Bumi terpental dan bergerak meliar dalam l a n g i t m a l a m s e p a n j a n g w a k t u . D e n g a n

tata surya. Selanjutnya tubrukan diklaim menciptakan mempertimbangkan posisi Babilonia di lembah

gempa bumi terdahsyat yang membentuk tsunami Mesopotamia yang menjadi bagian dari belahan Bumi

setinggi Pegunungan Himalaya sekaligus memaksa utara, maka bintang yang selalu nampak hanyalah

magma dalam perut Bumi membanjir keluar sebagai bintang yang berada di sekitar kutub utara langit.

letusan yang sangat dahsyat. Semuanya bakal menggiring Simulasi Starry Night di kawasan Mesopotamia

paksa kehidupan di muka Bumi menuju gerbang akhir untuk 26 abad silam memperlihatkan ada lima bintang di

dunia. langit utara yang selalu nampak setiap malam mengingat

Namun, benarkah demikian? posisinya tak jauh dari kutub utara langit saat itu.

Kelimanya mudah terlihat karena magnitudo semunya

Nibiru yang Sesungguhnya sama besar (yakni +2) sehingga masih cukup terang

Kosakata Nibiru sesungguhnya memang ada dilihat mata. Bintang-bintang tersebut adalah Polaris,

dalam teks-teks peninggalan bangsa Babilonia Kochab, Dubhe, Alioth dan Mizar. Polaris dan Kochab

sebagaimana terekam dalam sejumlah prasasti tanah liat merupakan bagian dari rasi Ursa Minor sementara sisanya

(cuneiform). Pembacaan prasasti menunjukkan ada adalah anggota rasi Ursa Mayor.

banyak kemungkinan arti Nibiru, namun secara umum

mengelompok menjadi dua yakni sebagai bintang

pengembara (planet) atau sebagai bintang biasa. Sebagai

Liputan Utama

Nibiru, Bintang yang

Dipaksakan Menjadi PlanetOleh : Muh Ma’rufin Sudibyo

6 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 9: Majalah bimasakti desember 2012

3000. Hebatnya lagi, Stichtin bahkan menyimpulkan

Nibiru merupakan akar mitologi Babilonia, sehingga

menara tinggi Ziggurat yang banyak dibangun bangsa ini

merupakan bagian dari pemujaan Nibiru.

Gagasan Stichtin segera mendapat kritikan hebat

dari para arkeolog seiring penafsirannya yang

serampangan. Misalnya, relief yang diacunya ternyata

lebih konsisten dengan pola teko teh dalam rasi

Sagittarius, yang penting peranannya dalam mitologi

Babilonia karena menyimbolkan Nerigal/Nergal. Di sisi

lain, pada era Babilonia belum dikenal adanya planet

Uranus, Neptunus dan Pluto karena ketiganya baru

diketemukan berabad-abad kemudian. Sementara

Ziggurat adalah bangunan yang dipersembahkan bagi

Marduk. Namun Stichtin terus maju hingga akhirnya

disambut Nancy Lieder, sesama astrolog. Lieder lalu

mengawinkan Nibiru dengan konsep Planet X, sehingga

melahirkan terminologi Nibiru (Planet X).

Astrolog

Jika mayoritas arkeolog dan astronom lebih

condong menafsirkan Nibiru sebagai salah satu dari lima

bintang bermagnitudo semu +2 yang berada di sekitar

kutub utara langit, lain halnya dengan astrolog. Zecharia

Stichtin mengawalinya pada 1978. Dengan berdasar

sebuah relief yang diklaim sebagai gambaran sistem

keplanetan era Babilonia, ia menganggap Nibiru adalah

planet raksasa yang hanya bisa dilihat manusia setiap

3.600 tahun sekali. Dan karena terakhir kali (diklaim)

terlihat 26 abad silam, maka Nibiru baru akan dilihat lagi

dalam 10 abad mendatang atau di sekitar tahun 2900-

Lima bintang yang sama terangnya di langit utara dimana salah satunya adalah kandidat Nibiru menurut tafsiran mayoritas arkeolog dan astronom. Tanda (+) merupakan posisi kutub utara langit di masa Babilonia 26 abad silam. Pada saat ini kutub utara langit berimpit dengan bintang Polaris. Sumber : Akira Fuji, 2004 dalam spacetelescope.org, 2012.

Atas: relief Babilonia yang diklaim Stichtin sebagai gambaran konsep keplanetan era Babilonia seperti dinyatakan pada gambar sebelahnya. Panah menunjukkan Nibiru, yang tak ada pada gambar pembanding. Bawah: asterisme teko teh pada rasi Sagittarius, yang lebih banyak memiliki faktor kemiripan dengan relief Babilonia. Sumber : Sudibyo, 2012, Wikipedia, 2012

7 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 10: Majalah bimasakti desember 2012

Lieder seakan menemukan justifikasi konsepnya asing seukuran Nibiru seharusnya juga juga memiliki

saat NASA disibukkan insiden IRAS (1983). Kala teleskop gravitasi cukup besar sehingga mengganggu stabilitas

antariksa itu menemukan 10 sumber inframerah misterius, orbit planet Jupiter hingga Neptunus dalam bentuk

analisis pendahuluan menunjukkan mereka itu “dekat” perubahan posisi yang kasat mata di langit. Faktanya,

dan mungkin menjadi bagian dari tata surya kita. Meski planet-planet itu ternyata tetap berada pada posisi semula

riset lanjutan mementahkannya dan dengan gamblang sesuai perhitungan.

menyimpulkan 10 sumber inframerah itu adalah 10 Sehingga bagaimana Nibiru bisa menubruk Bumi

galaksi berbeda yang sangat jauh (masing-masing pada 21 Desember 2012 jika hasil-hasil pengamatan

berjarak 2 milyar tahun cahaya dari Bumi), Lieder maju secara konsisten menyatakan Nibiru tidak pernah ada di

terus dengan konsepnya. Bahkan ia menganggap insiden langit kita?

IRAS merupakan contoh betapa informasi “sensitif” telah

disembunyikan otoritas tertentu dari hadapan publik. Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi

Dan isu Nibiru pun terus bermutasi hingga pada Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta :

akhirnya bertransformasi ke dalam Kiamat 2012. Kiamat Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik.

2012 menempatkan Nibiru sebagai planet besar sangat

gelap (segelap aspal) sehingga takkan terlihat kecuali telah

sangat dekat. Ukuran Nibiru cukup besar, yakni menyamai

planet Saturnus. Nibiru diklaim bakal membentur Bumi

dengan titik tumbuk di Antartika pada 21 Desember 2012

pukul 11:11 UTC (18:11 WIB).

Gravitasi

Sayangnya, klaim Kiamat 2012 tentang Nibiru

ternyata hanyalah hebat di atas kertas mereka. Fakta di

lapangan, di langit yang sesungguhnya, Nibiru ternyata

tidak ada. Betapa tidak, jaringan teleskop semi-otomatik

yang berspesialisasi melacak benda-benda langit

berpotensi bahaya bagi Bumi secara menerus seperti

LINEAR, NEAT, LONEOS, Catalina Sky Survey dan Pan-

STARRS tidak pernah mengidentifikasi benda langit asing

seukuran Saturnus dalam tata surya kita hingga kini,

tatkala di atas kertas seharusnya Nibiru sudah sangat

mudah dilihat (lihat artikel “Berburu Hantu Nibiru”).

Padahal teleskop-teleskop itu memiliki kemampuan

mengagumkan sehingga bisa mengidentifikasi benda

langit asing seukuran hanya 10 km yang melayang pada

titik yang lebih jauh dibanding orbit Jupiter. Benda langit

8 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 11: Majalah bimasakti desember 2012

kertas di atas menganggap Nibiru hanya memantulkan 4

% cahaya Matahari yang diterimanya, yang

menjadikannya sebagai benda langit tergelap dalam tata

surya.

stronomi merupakan cabang ilmu

pengetahuan yang bekerja mengamati

antariksa beserta benda-benda langit Adidalamnya untuk kemudian menyusun

hasil-hasil pengamatan sebagai model matematis

komprehensif yang menggambarkan langit beserta aspek-

aspek tertentu didalamnya. Maka jika sebagian kita di atas

kertas menganggap Nibiru memang ada sebagai benda

langit asing, anggapan harus dibuktikan lewat

pengamatan langit yang sebenarnya. Jika pengamatan

langit benar-benar mendukung adanya Nibiru seperti

yang diasumsikan, maka barulah astronomi bisa bicara

bagaimana peranan Nibiru dalam Kiamat 2012.

Kiamat 2012 mengklaim Nibiru bakal menubruk

Bumi pada 21 Desember 2012 pukul 11:11 UTC.

Berdasarkan model standar tumbukan benda langit, maka

sebelum tanggal itu Nibiru seharusnya adalah benda

langit yang mengorbit Matahari dengan perihelion 134

juta km, aphelion 70,36 milyar km (12 kali lebih jauh

dibanding Pluto), inklinasi orbit 66,5 derajat, eksentrisitas

orbit 0,99 dan periode orbit 3600 tahun. Dengan profil

orbit demikian maka benda langit ini seharusnya

menempati langit bagian selatan selama satu dekade

terakhir. Sehingga seharusnya bisa diamati dari Indonesia

maupun titik-titik pengamatan lainnya yang sama-sama

berada di belahan Bumi selatan. Perlu digarisbawahi

bahwa permukaan Nibiru diklaim demikian hitam segelap

batubara. Jika batubara masih memantulkan 7 % cahaya

Matahari yang menimpanya, maka perhitungan di atas

Liputan Utama

Berburu “Hantu”

NibiruOleh : Muh Ma’rufin Sudibyo

Orbit Nibiru (Nb) berbanding dengan orbit Merkurius (Me), Venus (V), Bumi (B), Mars (M), Jupiter (J), Saturnus (S), Uranus (U), Neptunus (N) dan Pluto (P). Sumber : Sudibyo, 2012.

9 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 12: Majalah bimasakti desember 2012

Faktanya ternyata tidak demikian. Pengamatan

sudut pandang lebar dari observatorium Paranal (Chile)

pada 23 Desember 2012 ternyata tidak mengidentifikasi

Nibiru, padahal ia seharusnya berdampingan dengan

galaksi Awan Magellan Kecil. Dan meskipun lebih gelap

dibanding batubara, dengan ukuran menyamai Saturnus

maka saat itu Nibiru seharusnya sudah seterang galaksi

Awan Magellan Kecil (magnitudo semu +2,7). Delapan

bulan kemudian, pengamatan sejenis dari Indonesia

tepatnya pada 15 Agustus 2012 pun gagal menjumpai

Nibiru padahal seharusnya ia berada di rasi Columba dan

sama terangnya dengan Sirius (magnitudo semu -1,4),

bintang terterang di langit malam. Dengan dua

pengamatan dilaksanakan terpisah (dalam tempat dan

waktu) dan oleh pengamat berbeda namun sama-sama

tidak menjumpai hasil positif, maka dapat disimpulkan

bahwa planet Nibiru itu tidak ada.

Faktor lain yang memperkuat kesimpulan di atas

adalah gravitasi. Dengan ukuran menyamai Saturnus,

maka apabila Nibiru tersusun oleh materi-materi ringan

dengan kerapatan (massa jenis) menyamai air, ia akan

memiliki massa setara 133 Bumi kita. Dengan demikian

massa Nibiru bahkan melebihi massa Saturnus, sehingga

gravitasinya pun bakal lebih besar. Dan bila Nibiru beredar

mengelilingi Matahari dengan mengikuti profil orbitnya,

maka tatkala memasuki kawasan planet-planet dalam

tata surya, gravitasinya akan mendestabilisasi posisi

planet-planet sehingga memunculkan anomali. Salah

satu anomalinya adalah berbedanya posisi planet hasil

pengamatan dengan hasil perhitungan.

Atas: simulasi posisi Nibiru (lingkaran putus-putus) pada 23 Desember 2011 di samping galaksi Awan Magellan Kecil (3). Bawah : hasil pengamatan di observatorium Paranal (Chile) pada saat yang sama, Awan Magellan Kecil teridentifikasi namun Nibiru tidak, padahal seharusnya ada dalam lingkaran putus-putus. Sumber : Sudibyo, 2012.

Hasil pengamatan rasi Columba dari Kebumen (Indonesia) pada 15 Agustus 2012 (kiri) dengan simulasi rasi Columba pada saat sama berdasarkan Starry Night (kanan). Bintang Canopus dinyatakan dalam inset. Rasi Columba memiliki bintang-bintang yang serupa antara pengamatan dan simulasi, terkecuali eksistensi Nibiru. Simulasi menyarankan adanya Nibiru, yang lebih terang dari Canopus. Namun pengamatan tidak menunjukkan keberadaannya dimana seharusnya ada di dalam area lingkaran kuning. Sumber : Sudibyo, 2012

10 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 13: Majalah bimasakti desember 2012

pengamatan dengan hasil perhitungan.

Faktanya ternyata tidak dijumpai anomali demikian. Pengamatan Jupiter pada 15 Agustus 2012 misalnya,

menunjukkan bahwa planet Jupiter ternyata tepat berada pada posisi sesuai dengan yang diperhitungkan model

matematis tata surya, yakni di dalam rasi Taurus berdekatan dengan gugus bintang Pleiades. Padahal jika Nibiru memang

ada, saat itu ia berjarak 2,5 SA dari Matahari sehingga seharusnya sudah menyebabkan pergeseran posisi Jupiter.

Mengingat keterbatasan tempat, hanya dua pengamatan di atas saja yang bisa dicantumkan dalam tulisan ini di

antara sekian banyak pengamatan terhadap Nibiru lainnya. Namun semuanya memiliki satu kesimpulan yang sama,

bahwa planet Nibiru itu tak ada di langit. Planet Nibiru hanyalah hantu yang mengembara dalam angan-angan

(sebagian) manusia khususnya pengusung Kiamat 2012, namun tak ada dalam kenyataan.

Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta :

Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik

Hasil pengamatan Kebumen (Indonesia) pada 15 Agustus 2012 (atas) dengan simulasi posisi Jupiter pada saat sama berdasarkan Starry Night (bawah). Hasil simulasi ternyata bersesuaian dengan hasil pengamatan dimana Jupiter terletak di dekat gugus bintang Pleiades dan bintang Aldebaran. Kesesuaian ini menunjukkan tidak ada anomali dalam pergerakan Jupiter.

Sumber : Sudibyo, 2012.

11 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 14: Majalah bimasakti desember 2012

su Kiamat 2012 juga mengklaim bahwa Bumi bakal Matahari bila dilihat dari Bumi, maka terjadilah fenomena

tidak menerima sinar Matahari selama tiga hari konjungsi. Dalam peristiwa konjungsi kita akan

berturut-turut sejak 23 hingga 25 Desember 2012 menyaksikan benda langit tersebut segaris lurus dengan Imendatang. Ini disebabkan oleh adanya benda Matahari di langit dalam jarak pisah (elongasi) paling

langit asing yang menempati posisi di antara Bumi dan kecil.

Matahari. Selain itu pada saat yang sama juga terjadi Jika konjungsi terjadi tatkala benda langit

kesejajaran seluruh planet dalam tata surya kita. tersebut tepat berada di titik nodal orbitnya sehingga

Semuanya berkontribusi pada tertahannya sinar Matahari tepat berada di ekliptika, maka terjadilah kesejajaran

sehingga Bumi bakal gelap gulita tanpa mendapatkan penuh (syzygy). Pada kesejajaran penuh ini Matahari,

cahaya baik di kala siang maupun malam. Seperti biasa, Bumi dan benda langit asing tepat berada dalam satu

peristiwa ini juga disebut-sebut bakal diikuti rangkaian garis lurus ditinjau dari semua dimensi. Kita di Bumi

bencana alam dalam skala kolossal. menyaksikannya sebagai fenomena berimpitnya Matahari

Isu Bumi bakal gelap selama tiga hari penuh dan benda langit tersebut dalam satu titik yang sama.

sekilas menemukan pembenarannya dengan kesejajaran Karena Matahari bukanlah obyek berbentuk titik

penuh (syzygy) antara Merkurius dan Venus yang melainkan sebagai cakram bercahaya yang berdiameter

menciptakan transit Merkurius. Namun jika pengertian sudut (apparent) tertentu, maka bergantung kepada

kesejajaran beserta implikasinya sebagai gerhana dan diameter sudut benda langit tersebut akan terjadi

transit dieksplorasi lebih lanjut dalam perspektif fenomena gerhana atau transit.

astronomi, nyatalah bahwa klaim Bumi gelap selama tiga Kesejajaran penuh menjadi gerhana jika diameter

hari itu tak memiliki dasar ilmiah. sudut benda langit tersebut menyamai atau bahkan lebih

besar dibanding diameter sudut Matahari sehingga

Gerhana dan Transit mampu membentuk kerucut bayangan inti (umbra) dan

Sebagai benda langit yang berjarak terhadap tambahan (penumbra). Jika kita berada dalam kawasan

Matahari, ruang di antara Bumi dan Matahari berpotensi umbra, maka kita akan mengalami kegelapan karena

ditempati benda langit lain dalam beragam ukuran yang terhalanginya cahaya Matahari. Meski dimensi benda

kebetulan melintas dalam menyusuri orbitnya. Benda langit lebih kecil dari Matahari bahkan lebih dari Bumi,

langit itu bisa berupa Bulan, planet (yaitu Merkurius dan situasi gerhana dapat terjadi bilamana benda langit

Venus), asteroid dan komet. Jika benda langit tersebut tersebut berjarak demikian rupa sehingga suatu titik di

menempati garis bujur ekliptika yang sama dengan Bumi akan melihatkan memiliki diameter sudut yang

Liputan Khusus

Gerhana, Transit dan Bumi Gelap

Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo

12 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 15: Majalah bimasakti desember 2012

sama atau lebih besar dari Matahari. Inilah mengapa Kesejajaran

Bulan mampu menimbulkan Gerhana Matahari. Bila fenomena gerhana dan transit itu

diimplementasikan terhadap isu Bumi bakal gelap selama

tiga hari berturut-turut, maka satu-satunya konfigurasi

yang memungkinkan hanyalah gerhana yang analog

Gerhana Bulan. Secara sederhana, agar Bumi gelap

sepenuhnya maka harus ada benda langit lain yang lebih

besar dibanding Bumi dan menempatkan diri di antara

Bumi dan Matahari. Namun faktanya ternyata tak ada

benda langit yang seperti itu (lihat artikel “Bumi Tak Bakal

Gelap Selama Tiga Hari”).

Bagaimana dengan transit? Peristiwa transit

signifikan yang terakhir dialami Bumi adalah Transit Venus

Dimensi Bulan yang lebih kecil dibanding Bumi 6 Juni 2012 lalu. Sementara peristiwa transit signifikan

membuat hanya sedikit permukaan Bumi yang berikutnya adalah Transit Merkurius 9 Mei 2016

tergelapkan kala terjadi Gerhana Matahari. Berbeda mendatang. Transit disebut signifikan jika melibatkan

halnya bila posisinya dibalik seperti dalam peristiwa planet, dalam hal ini Merkurius dan Venus, karena mereka

Gerhana Bulan. Dengan dimensi Bumi yang lebih besar, memiliki diameter sudut signifikan bila dibandingkan

maka seluruh bagian permukaan Bulan dapat memasuki asteroid/komet. Dan di antara Juni 2012 hingga Mei 2016

kerucut umbra sehingga seluruh bagian Bulan bakal Bumi tidak mengalami transit signifikan apapun. Jika

tergelapkan. beralih ke Venus, pada 18 Desember 2012 mendatang

Jika diameter sudut benda langit itu jauh lebih memang bakal terjadi transit Merkurius, tepatnya pada

kecil dibanding Matahari maka terjadilah transit. Dalam pukul 04:44-10:32 UT. Namun transit Merkurius itu hanya

peristiwa ini kita di Bumi hanya akan menyaksikan bintik terjadi di antara Venus saja, tidak melibatkan Bumi kita.

hitam kecil beringsut 'menyeberangi' cakram Matahari.

Inilah yang terjadi dalam transit Venus 2012 lalu. Meski

dimensi Venus hampir menyamai Bumi, namun besarnya

jarak Bumi-Venus menyebabkan diameter sudut Venus

hanya 1/30 Matahari sehingga hanya 0,01 % cakram

Matahari yang tertutupi oleh bundaran Venus. Jika Venus

digantikan oleh Merkurius ataupun asteroid/komet

tertentu, maka transit serupa pun bakal terjadi. Meski

konfigurasinya hampir serupa, namun kerucut umbra

transit amat jauh dari Bumi sehingga tak terjadi fenomena

kegelapan mirip gerhana, apalagi melebihinya.

Konfigurasi posisi Bumi, Bulan dan Matahari (tak tergambar di sini) dalam kesejajaran penuh sebagai Gerhana Matahari. Sumber : Sudibyo, 2012.

Perbandingan kenampakan Matahari dalam Transit Venus (kiri) dan Gerhana Matahari (kanan). Tergelapkannya Bumi hanya terjadi dalam gerhana. Sumber : Gunawan dkk, 2012

13 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 16: Majalah bimasakti desember 2012

Kecuali Matahari, benda langit terbesar dalam

tata surya kita adalah planet Jupiter yang memiliki dimensi

143.000 km. Jika benda langit asing dalam konfigurasi

kesejajaran tersebut memiliki dimensi setara Jupiter, maka

ia harus terletak pada jarak maksimal 14,08 juta km dari

Bumi atau sepertiga jarak Bumi-Venus. Dengan

mengabaikan nilai iklinasi orbitnya dan menganggap

benda langit asing itu sedang menempati perihelionnya

serta mempertimbangkan nilai eksentrisitas orbit planet

tata surya kita yang bernilai antara 0,1 hingga 0,3 maka

ntuk membuktikan apakah benar Bumi benda langit asing seukuran Jupiter itu secara kasar

bakal mengalami kegelapan total selama haruslah mengedari Matahari dalam orbit lonjongnya

tiga hari berturut-turut, maka satu-satunya yang melampar di antara orbit Bumi dan Mars. Ukonfigurasi yang memungkinkan adalah Profil orbit sedemikian rupa akan menimbulkan

gerhana. Mari modifikasi sedikit konfigurasi Gerhana dua masalah serius. Pertama, jika permukaan benda langit

Matahari dengan menambahkan persyaratan, bahwa asing itu memiliki albedo 4 % atau lebih gelap dibanding

agar segenap Bumi tergelapkan selama waktu tertentu, batubara/aspal, maka pada bulan Desember 2012 ini

maka Bulan harus digantikan benda langit lain yang seharusnya ia sudah memiliki jarak sudut 50-60 terhadap

mutlak harus berdimensi lebih besar dibanding Bumi. Matahari dengan kecemerlangan menyamai Bulan

Dengan demikian terbentuk konfigurasi kesejajaran separuh (magnitudo semu -9). Dalam astronomi, benda

penuh Matahari-benda langit asing-Bumi. langit dengan kecemerlangan seperti itu seharusnya

sangat mudah dilihat bahkan di siang hari sekalipun. Dan

pada jarak sudut tersebut, seharusnya benda langit asing

seukuran Jupiter itu baru akan terbenam di kaki langit

barat dalam 3-4 jam setelah terbenamnya Matahari, atau

pada pukul 21:00-22:00 WIB. Sehingga seharusnya setiap

malam setelah terbenamnya Matahari kita akan

menyaksikan benda langit seterang Bulan separuh di

langit barat. Kenyataannya, hal ini ternyata tak pernah

teramati di langit.

Sementara masalah serius kedua mirip dengan

kasus Nibiru (lihat liputan khusus pada artikel “Berburu

Hantu Nibiru”). Dengan menganggap benda langit asing

seukuran Jupiter itu tersusun oleh materi sangat ringan

dengan massa jenis menyamai air (1 g/cc), maka ia bakal

memiliki massa sebesar 256 kali Bumi kita. Dengan massa

sedemikian massif, gravitasinya jelas bakal cukup massif

Liputan Khusus

Bumi Tak Bakal

Gelap Selama

Tiga HariOleh : Muh Ma’rufin Sudibyo

Gambaran konfigurasi posisi Bumi, benda langit asing dan Matahari (tak tergambar di sini) dalam kesejajaran penuh agar bisa terjadi situasi Bulan gelap selama rentang waktu tertentu. Agar hal itu bisa terjadi, maka benda langit asing harus jauh lebih besar dibanding Bumi. Sumber : Sudibyo, 2012.

14 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 17: Majalah bimasakti desember 2012

pula sehingga bakal mendestabilisasi keseimbangan gravitasi di tata surya khususnya di bagian dalam tempat Bumi dan

planet-planet tetangga dekatnya (Merkurius, Venus dan Mars) berada. Imbasnya yang paling sederhana adalah bakal

terjadinya ketidakteraturan gerak Bumi, sehingga setahun di Bumi tak lagi berusia 365,25 hari namun dapat lebih besar

maupun lebih kecil secara dinamik dari waktu ke waktu. Sehingga panjang tahun 2009 bakal berbeda dengan 2010 dan

demikian pula dengan 2011. Faktanya, hal tersebut ternyata juga tidak terjadi.

Sehingga kisah bakal gelapnya Bumi selama tiga hari berturut-turut hanyalah kabar-bohong yang tak memiliki

landasan ilmiah terpercaya dari perspektif astronomi.

Jika memang pada 23-25 Desember 2012 kelak Bumi bakal gelap selama tiga hari penuh, maka pada Minggu 18 November 2012 pukul 21:00 WIB lalu seharusnya langit barat dihiasi Bulan dan benda langit asing seukuran Jupiter yang dikodekan dengan Jup01 hingga Jup03 (masing-masing untuk estimasi orbit dengan eksentrisitas 0,1 hingga 0,3). Benda langit asing itu harus lebih terang ketimbang Bulan sabit saat itu. Nyatanya observasi tidak menunjukkan eksistensi benda langit asing tersebut. Sumber : Sudibyo, 2012

15 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 18: Majalah bimasakti desember 2012

Selain Nibiru, komet juga menjadi salah satu beberapa hari kemudian terjadilah gempa besar Achaea

obyek yang diklaim bakal berperan besar dalam Kiamat yang menghancurkan kota Helice dan Buris dengan

2012, dimana Bumi bakal ditumbuk oleh sebuah komet. menelan banyak korban. Oleh Aristoteles, peristiwa ini

Karena melejit dengan kecepatan luar biasa tinggi, dinyatakan sebagai hubungan kausal antara komet dan

tumbukan tersebut bakal melepaskan energi sangat besar petaka pada manusia. Di seberang Samudera Atlantik

hingga memicu petaka global di sekujur penjuru persepsi yang sama pun tumbuh, misalnya pada

permukaan Bumi. Peristiwa tersebut mengulangi saat-saat peradaban Aztec. Saat raja Montezuma menyaksikan

musnahnya dinosaurus pada 65 juta tahun silam. Korban sebuah komet terang di langit (1571), ia dan

jiwa manusia dan makhluk hidup lainnya bakal berjatuhan penasehatnya gelisah bukan kepalang. Kegelisahan itu

dalam jumlah tak terperi. seakan menemukan justifikasinya tatkala hanya dalam

Namun, benarkan demikian? dua tahun berselang hampir seluruh sendi peradaban

Aztec hancur lebur seiring penaklukan kejam oleh para

Beban Sejarah pejelajah Eropa.

Dibandingkan planet-planet, Bulan dan bintang- Pun demikian halnya di Indonesia. Kemunculan

gemintang gemerlapan di langit malam yang senantiasa komet Ikeya-Seki (1965-1966) yang sangat terang di

m e m u k a u m a n u s i a , k o m e t a t a u b i n t a n g langit kerap dikait-kaitkan dengan peristiwa G 30 S dan

berekor/berambut menjadi satu-satunya benda langit tragedi berdarah yang menyertainya. Juga dengan

yang dilihat dengan pandangan mata penuh ketakutan. kemunculan komet Hale-Bopp (1997), yang dihubung-

Aneka ragam peradaban manusia menganggap komet hubungkan dengan krisis multidimensi yang berujung

sebagai benda langit yang menjadi pertanda bakal pada tumbangnya Orde Baru. Hanya sedikit peradaban

datangnya suatu petaka bagi manusia. yang berpendapat berbeda, salah satunya adalah

Beban sejarah yang disandang benda langit nan peradaban Islam yang mengaitkan kenampakan sebuah

eksotik ini nampaknya berakar dari masa 2.300 tahun komet (yakni komet Halley di langit Makkah pada awal

silam kala sebuah komet sangat terang dengan perkiraan masa kenabian Rasulullah SAW) dengan perenungan asal

diameter inti kometnya sebesar 100 km (bandingkan muasal manusia, sia-sianya sikap takabur dan besarnya

dengan inti komet Halley yang 'hanya' 18 km) muncul kekuasaan Allah SWT. Pengetahuan mendalam manusia

menerangi langit malam. Ephorus dari Cymea dan akan komet baru saja diperoleh akhir-akhir ini terutama

Callisthenes dari Olynthus, keduanya dari Yunani, tatkala wahana antariksa Giotto (1986) berhasil terbang

mencatat kemunculannya yang memukau. Berselang melintas inti komet Halley dalam jarak hanya 500 km. Ia

Ragam

Bila Menjadi KometKambing Hitam

Oleh : Eko Hadi Gunawan

16 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 19: Majalah bimasakti desember 2012

menyajikan data dan fakta akan komet yang tak pernah yang cukup rapuh. Demikian rapuhnya sehingga tekanan

dibayangkan manusia sebelumnya. angin Matahari sanggup menyebabkan inti komet

terpecah-belah.

Tatkala mendekati Matahari dalam perjalanannya

menyusuri orbitnya untuk mencapai perihelion,

kombinasi panas dan hembusan angin Matahari

menyebabkan sebagian permukaan komet menyublim

dan melepaskan materi-materi ringan dalam wujud uap

air, karbon dioksida, karbon monoksida, sianida, amonia,

metana, metanol, formalin, etanol dan etana bercampur

dengan butir-butir pasir dan lempung yang sehalus

bedak. Hembusan angin Matahari menyebabkan partikel-

partikel materi tersebut terlontar ke angkasa menjauhi inti

komet dan menampakkan bentukan ekor, satu-satunya

benda langit yang memperlihatkan karakteristik

demikian. Hembusan angin Matahari pula yang

menyebabkan komet memiliki medan magnet meski

sangat lemah dan bersifat eksternal. Kecilnya ukuran inti

komet menyebabkan tidak terjadinya mekanisme

magnetohidrodinamik yang membuat komet tidak

memiliki medan magnet internal.

Remuk

Dengan demikian, berlawanan dengan persepsi

umum, (inti) komet sejatinya berukuran kecil, rapuh,

berkerapatan rendah (sehingga gravitasinya pun sangat

rendah) dan tidak memiliki medan magnet sendiri kecuali

dirangsang angin Matahari. Sifat-sifat demikian

Rapuh membuat melintasnya sebuah komet di dekat Bumi tidak

Meski dimensinya hampir serupa dengan lantas diikuti dengan munculnya bencana di Bumi.

asteroid, namun sifat fisis komet sungguh bertolak- Apalagi jarak perlintasan terdekat sebuah komet

belakang. Komet, khususnya inti komet, tersusun oleh umumnya cukup besar (pada orde ratusan ribu hingga

materi sangat ringan berselubung es sehingga memiliki jutaan kilometer) sehingga tak ada mekanisme fisis yang

kepadatan rendah, bahkan lebih rendah daripada air. bisa mengaitkan perlintasan komet dengan bencana di

Konsekuensinya gaya ikat antar butir-butir materi Bumi.

penyusun komet jauh lebih lemah dibanding asteroid Satu-satunya cara agar komet dapat

ataupun planet, sehingga komet merupakan benda langit mendatangkan bencana di Bumi adalah lewat peristiwa

Kemunculan komet Hale-Bopp (1997), yang dihubung-hubungkan dengan krisis multidimensi yang berujung pada tumbangnya Orde Baru. Sumber : Philipp Salzgeber, 1997

17 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 20: Majalah bimasakti desember 2012

tumbukan benda langit, dimana orbit komet tersebut sulit diamati dengan teleskop. Fenomena pecah dan

berpotongan dengan orbit Bumi sehingga komet hancurnya komet akibat tekanan badai Matahari kerap

langsung mengarah ke Bumi. Karena kecepatan relatifnya dijumpai. Peristiwa terkini adalah terpecah-belahnya

cukup besar, dimana sebuah komet yang sangat lambat komet Hergenrother menjadi sedikitnya 4 kepingan besar

pun bakal melaju secepat 40.000 km/jam saat menumbuk pada September-Oktober 2012 lalu.

Bumi, maka energi tumbukannya pun bakal sangat besar.

Besarnya energi tumbukan membuat titik target

tumbukannya tergerus menjadi kawah sembari

menyemburkan debu produk tumbukan ke atmosfer.

Sebaran debu inilah yang lantas meredam sinar Matahari

ke permukaan Bumi hingga tumbuh-tumbuhan pun mati

karena tak sanggup berfotosintesis yang berujung pada

kematian massal para konsumennya.

Maka sebuah komet yang sedang melaju tenang

di orbitnya takkan berefek apapun bagi Bumi. Sebaliknya

justru komet tersebut dapat mendadak remuk dan

menghilang dari peredaran meski sedang melaju dalam

orbitnya. Bukan karena Bumi atau planet-planet lainnya Komet Saat Ini

mengenakan gravitasinya pada sang komet, namun akibat Kiamat 2012 mengklaim komet Elenin bakal

tingginya tekanan dari Matahari khususnya dalam menubruk Bumi pada Desember 2012 ini. Namun komet

peristiwa badai Matahari. tersebut justru sudah hancur lebur di langit. Dan kini sisa-

Inilah yang dialami komet Elenin. Kiamat 2012 sisa komet Elenin secara teoritis telah berada sejauh 770

mengklaim komet yang ditemukan oleh Leonid Elenin juta km dari Bumi atau lebih jauh ketimbang jarak Bumi ke

(Rusia) pada 10 Desember 2010 itu bakal menumbuk orbit Jupiter.

Bumi pada bulan Desember 2012 dan mendatangkan Dengan telah hancurnya dan demikian jauhnya

bencana tak terperi. Faktanya komet ini ternyata mencapai komet Elenin dari Bumi, adakah komet lain yang bisa

titik perihelionnya setahun lebih dulu dibanding klaim menggantikannya guna menubruk Bumi pada Desember

Kiamat 2012, yakni pada 10 September 2011 dan 2012 ini?

selanjutnya menempati jarak terpendek ke Bumi pada 16 Sayangnya, tidak ada. Secara statistik rata-rata

Oktober 2011. Jarak terpendeknya pun tergolong jauh hampir setiap tiga hari sekali kita menjumpai satu komet

yakni 35 juta km (91 kali lipat jarak Bumi-Bulan). Awalnya baru yang tak pernah dikenal sebelumnya. Namun tak

kalangan astronom memprediksi komet ini bakal cukup satupun yang memiliki orbit berpotongan dengan orbit

terang untuk disaksikan di langit malam. Namun partikel- Bumi. Sehingga ketika komet yang berpotensi menubruk

partikel badai Matahari 20 Agustus 2011 menghantam saja tidak ada, bagaimana bisa tubrukan itu akan terjadi?

komet Elenin dengan telak hingga komet pun remuk

seremuk-remuknya menjadi batu dan debu beragam

ukuran yang menyebar di langit, menjadikannya sangat

"Cerutu” debu sisa komet Elenin yang habis diterpa badai matahari dalam cahaya visual (kiri) dan pewarnaan kontras oleh komputer (kanan) guna memperlihatkan detailnya. Sumber : Remanzacco Observatory, 2011.

Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi

Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta :

Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik.

18 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 21: Majalah bimasakti desember 2012

. Pollas sedang tenggelam dalam rutinitas Jupiter (1 : 3) dan dengan Bumi (4:1). Sehingga setiap kali

menganalisa hasil observasi teleskop Schmidt Jupiter mengelilingi Matahari tepat 1 kali, Toutatis sudah

0,9 m di Observatorium de la Cote d'Azur mengelilingi Matahari tepat 3 kali. Karena berulang-ulang

(Perancis) pada 4 Januari 1989 kala matanya beredar di dekat Venus, Bumi dan Jupiter maka orbit Cmenemukan hal tak biasa. Di antara timbunan foto yang Toutatis cukup terganggu sehingga bersifat dinamis.

diambil Alain Maury dan Derral Mulholland saat observasi Sebagai asteroid kelompok Apollo yang

astrometrik satelit-satelit redup Jupiter, terdapat sejumlah beresonansi orbital dengan Bumi, maka Toutatis berulang

lempengan foto yang menampilkan garis putih kali melintas-dekat planet ini. Perlintasan terdekat terjadi

memanjang. Karena tiap foto diproduksi lewat bukaan pada 29 September 2004 silam, saat asteroid melejit

rana yang lama, maka garis memanjang menunjukkan hanya sejauh 1,6 juta km dari Bumi (4 kali jarak Bumi-

adanya benda langit yang bergerak relatif cukup cepat Bulan), terdekat sejak 1353. Observasi berbasis teleskop

sehingga kemungkinan besar dekat dengan Bumi. radio saat perlintasan-dekat 1992 dan 1996 memastikan

Analisis menyimpulkan benda tersebut adalah hingga 500 tahun mendatang asteroid ini tidak memiliki

asteroid dan kemudian dikodekan sebagai 1989 AC. peluang bersinggungan dengan Bumi. Observasi teleskop

Tatkala dibandingkan dengan basis data asteroid, segera radio Goldstone (AS) saat perlintasan-dekat 1992 dan

diketahui orbit asteroid 1989 AC ternyata identik dengan 1996 dengan gelombang radar menyajikan hasil

asteroid 1934 CT yang pertama kali teramati pada 10 mencengangkan. Berlawanan dengan anggapan semula,

Februari 1934 namun kemudian menghilang. Asteroid ternyata Toutatis memiliki bentuk sangat ganjil. Dengan

1989 AC/1934 CT ini selanjutnya diberi nama Toutatis, dimensi ellipsoid 4,3 x 2,6 x 1,7 km asteroid ini berbentuk

merujuk tokoh mitologi bangsa Kelt (Eropa utara) dan mirip kentang. Lebih tepatnya mirip dua gumpalan batu

diberi nomor urut 4179. yang dilekatkan menjdi satu di titik tertentu. Dengan

densitas 2,1 g/cc, Toutatis diperkirakan memiliki massa 50

Pelintas-dekat milyar ton.

Toutatis mengedari Matahari dalam orbit lonjong Pada tahun ini perlintasan-dekat Toutatis akan

dengan perihelion 140,2 juta km, aphelion 616,5 juta km, terjadi pada Rabu 12 Desember 2012 pukul 13:40 WIB

inklinasi orbit 0,5 derajat dan periode orbital 4,02 tahun. dengan jarak perlintasan sejauh 6,95 juta km (18 kali lipat

Ia beredar di antara orbit Venus dan Jupiter sehingga jarak Bumi-Bulan). Saat itu titik terdekat Toutatis ke Bumi

tergolong ke dalam kelompok Apollo atau Alinda. adalah Samudera Pasifik bagian tengah. Pada saat itu

Uniknya, Toutatis mengalami resonansi orbital dengan Toutatis diperkirakan hanya nampak sebagai bintik cahaya

Ragam

Toutatis yang (Nyaris)

Bikin MringisOleh : Muh. Ma’rufin Sudibyo

19 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 22: Majalah bimasakti desember 2012

dengan magnitudo semu maksimum +8, sehingga tetap dari titik tumbuknya saja gelombangnya masih setinggi

sulit diamati mata tanpa menggunakan alat bantu 36 meter dengan kelajuan 200 km/jam.

apapun. Dengan jarak lintas demikian maka potensi Masalah paling serius yang dihadapi Bumi jika

tumbukannya dengan Bumi adalah nol. Sehingga tak ada Toutatis menumbuk adalah gangguan lingkungan.

potensi bahaya bagi Bumi pada saat ini, apalagi dikait- Dengan asumsi 6,25 % massa asteroid adalah Belerang,

kaitkan dengan isu Kiamat 2012. maka tumbukan Toutatis bakal menyemburkan 576 juta

ton aerosol asam sulfat ke atmosfer yang bakal

membumbung tinggi hingga lapisan stratosfer. Di

stratosfer mereka terdistribusi homogen ke segenap

penjuru membentuk selapis tabir surya yang bakal

menghalangi sinar Matahari ke Bumi. Jika ukuran rata-

rata aerosol 0,1 mm, maka tabir surya itu akan

menyebabkan penurunan suhu permukaan Bumi sebesar

7 derajat Celcius dari semula. Akibatnya penguapan dan

hujan pun bakal berkurang sehingga mengacaukan iklim.

Kekacauan ini bakal menyebabkan tumbuhan

dan hewan yang tak resisten bertumbangan, memicu

kematian massal dalam skala global. Sebagai

pembanding, tatkala terjadi Letusan Tambora 1815

(energinya 61 kali lebih rendah dibanding tumbukan

Toutatis), terjadi penurunan suhu sebesar 1 derajat Celcius

yang berimbas pada jatuhnya korban jiwa sebanyak

Dampak 100.000 orang. Inilah yang menjadikan Toutatis tetap

Andaikata Toutatis tak hanya melintas-dekat diklasifikasikan sebagai asteroid berpotensi bahaya

namun menubruk Bumi, dampaknya luar biasa. Jika jatuh sehingga selalu dimonitor. Pada perlintasan-dekat 2012

di daratan sedimen (batuan yang mewarnai 75 % ini, Toutatis tak hanya diamati sejumlah telesko dan

permukaan Bumi kita), bakal terjadi pelepasan sedahsyat teleskop radio saja, melainkan juga oleh wahana antariksa

1,68 juta megaton TNT (setara 84 juta butir bom nuklir tak berawak Chang'e 2 (Cina) yang baru saja usai

Hiroshima). Energi sedemikian besar bakal mengoyak titik menjalankan tugasnya di orbit Bulan.

targetnya sehingga terbentuk kawah tumbukan kompleks Referensi :

berdiameter 39 km diiringi pelepasan panas sanggup 1.Collins dkk. 2005. Earth Impact Effects Program : A Web–based

membakar obyek dan menimbulkan luka bakar hingga Computer Program for Calculating the Regional Environmental

sejauh 700 km dari titik targetnya. Di saat yang sama Consequences of a Meteoroid Impact on Earth. Meteoritics &

gelombang kejutnya bakal melanda hingga sejauh 1.300 Planetary Science 40, no. 6 (2005), 817–840.

km dari titik targetnya. Jika titik targetnya berupa lautan, 2. Rampino. 2002. Supereruptions as a Threat to Civilizations on

kolom air samudera akan bereaksi membentuk Earth-like Planets. Icarus no 156 (2002), 562–569..

megatsunami dahsyat sehingga pada jarak 10.000 km

Model bentuk asteroid Toutatis berdasarkan data-data observasi teleskop radio pada 1996. Sumber : NASA, 1996.

20 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 23: Majalah bimasakti desember 2012

iapa yang tak mengenal Matahari? Inilah satu- luar biasa. Setiap detiknya Matahari mengonversi

satunya bintang di dalam sistem tata surya kita. Hidrogen menjadi Helium dalam reaksi fusi termonuklir

Keberadaan Matahari menjadi sangat penting berantai yang diimbangi kehilangan massa sebesar 4,28 Skarena peranannya sebagai pusat orbit planet- juta ton. Sesuai dengan kesetaraan massa dan energi

planet beserta segenap anggota tata surya kita lainnya. dalam bentuk: E = mc2, maka kehilangan energi tersebut

Meski jika dibandingkan dengan bintang-bintang lainnya berubah menjadi energi yang besarnya setara dengan

yang berserakan di seantero penjuru jagat raya ini, ledakan 4,6 trilyun butir bom nuklir Hiroshima secara

Matahari sebenarnya bukanlah bintang istimewa. Sang serempak.

Mentari itu lebih merupakan bintang biasa yang tergolong

berusia paruhbaya. Ia menjadi bagian dari keluarga Bintik Matahari

bintang G yang mencakup 8 % dari total pupolasi bintang- Seluruh massa Matahari merupakan gas

bintang dalam jagat raya. Di lua Matahari masih banyak dengan kepadatan yang berbeda-beda di antara lapisa-

terdapat bintang tetangga yang jauh lebih besar baik lapisannya, meski tekanan ekstrim di inti Matahari

dalam dimensi (ukuran) maupun pancaran energinya, menyebabkan gas-gas terkompresi demikian hebat

misalnya Antares, Betelgeuse, Canopus, Rigel dan sehingga membentuk cairan superpanas dengan suhu 14

Aldebaran juta Kelvin. Segenap massa Matahari dapat bertahan dan

Meski demikian bagi tata surya kita Matahari berkumpul di satu titik sebagai hasil tarikan gravitasi yang

adalah bintang yang tak biasa. Inilah obyek terbesar dan ditunjang kungkungan medan magnetik Matahari yang

termassif dalam tata surya kita. Dibandingkan dengan sangat kuat.

dimensi Bumi, Matahari adalah 109 kali lebih besar dan Energi Matahari yang diproduksi di dalam inti

1,295 juta kali lipat lebih bervolume. Massa Matahari dihantarkan keluar melalui lapisan radiatif menuju lapisan

adalah luar biasa besarnya hingga mencapai 333.000 kali konvektif hingga akhirnya mencapai permukaan

lipat massa Bumi kita. Demikian besar massanya sehingga (fotosfer). Aliran konvektif ini mirip aliran air yang sedang

tekanan yang diderita inti Matahari sangat besar sehingga dididihkan dalam panci, sehingga di permukaannya

memiliki suhu sangat tinggi. Suhu sangat tinggi inilah terbentuk gelembung-gelembung gas (granulae).

yang menggerakkan reaksi fusi termonuklir secara Sepanjang terjadinya aliran konvektif juga terjadi

berkesinambungan dengan produksi energi dalam skala mekanisme magnetohidrodinamik yang produk akhirnya

Spektrum

Ketika Mentari

Menghembuskan

Badainya Oleh : Erni Latifah Wulandari

21 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 24: Majalah bimasakti desember 2012

adalah terbentuknya garis-garis gaya magnetik Matahari menyebabkan terjadi akumulasi energi setempat. Dan

dengan kuat medan magnet sangat besar. tatkala sudah mencapai klimaksnya dimana bintik

Sebagai gas, Matahari memiliki pola rotasi yang Matahari tak lagi mampu menampung energi yang

berbeda antara bagian khatulistiwa dengan bagian terbendung itu, maka lepaslah ia sebagai muntahan

kutubnya. Kawasan khatulistiwa Matahari beredar proton dan elektron. 'Muntahan' ini disebut angin

mengelilingi sumbu rotasi Matahari dengan periode 25,4 Matahari jika dalam jumlah normal (yakni rata-rata 1,6

hari. Sedangkan kawasan kutubnya membutuhkan waktu juta ton/detik). Sebaliknya jika sangat besar disebut

lebih lama, yakni 36 hari. Beda rotasi dan sifat gas ini sebagai badai Matahari, khususnya jika didului peristiwa

menyebabkan garis-garis gaya magnetik Matahari turut ledakan magnetik (flare) yang dilanjutkan dengan

terseret dalam pola rotasi yang berbeda antara terlucutinya sejumlah massa atmosfer teratas Matahari

khatulistiwa dan kutub. Sehingga implikasinya garis-garis (korona) yang dikenal sebagai CME (coronal mass

gaya magnetik Matahari itu sering terpuntir seperti ejection) untuk kemudian menghempas menuju tepian

benang ruwet sehingga terpaksa menonjol keluar dari tata surya.

fotosfer memasuki atmosfer bawah (kromosfer) dalam

bentuk juntaian (loop). Observasi teleskopik akan Badai Matahari

menyaksika juntaian ini sebagai area yang lebih gelap Badai Matahari merupakan lontaran massa

dibanding sekitarnya. Area inilah yang disebut sunspot Matahari dalam wujud proton dan elktron yang melejit

atau bintik Matahari. Warna hitam merupakan hasil pada kecepatan 0,72-3,24 juta km/detik dengan massa

terhambatnya aliran energi Matahari keluar sehingga akumulatif sebesar 10-100 juta ton. Aliran massa yang

suhu di lokasi bintik Matahari lebih dingin (lebih rendah) sangat besar ini mengandung energi yang setara dengan

dibanding lingkungan sekelilingnya. Perbedaan suhu itu 15-150 juta butir bom nuklir Hiroshima yang diledakkan

bisa mencapai 1.800 Kelvin. secara serempak.

Besarnya massa materi Matahari yang

dilontarkan dalam peristiwa badai Matahari amat

dipengaruhi oleh kuantitas badainya. Sementara

kuantitas badai Matahari sangat dipengaruhi oleh

aktivitas Matahari. Sehingga tidak setiap saat terjadi badai

Matahari, sebab dengan aktivitas Matahari berumur rata-

rata 11 tahun, maka secara rata-rata setiap 11 tahun

itulah Matahari mencapai puncak aktivitasnya. Sehingga

setiap 11 tahun itu pula jumlah kejadian badai Matahari

mencapai puncaknya, yang berimplikasi pada jumlah

maksimum massa Matahari yang terlontar. Dinamika

aktivitas Matahari dapat dideteksi dari dinamika jumlah

bintik Matahari. Semakin banyak jumlahnya maka

Seperti aliran air yang mendadak terbendung, semakin tinggi aktivitas Matahari.

gangguan pengaliran energi pada area bintik Matahari

Foto matahari yang diambil menggunakan Teleskop Luar Angkasa SDO dengan panjang gelombang 1700 Angstroms. Kiri : Bintik matahari ditunjukkan oleh anak panah. Kanan : Garis-garis medan magnet matahari. Sumber : SDO NASA, 2012

22 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 25: Majalah bimasakti desember 2012

Kiamat 2012 bahwa berhembusnya badai Matahari di

Bumi bakal menyebabkan krisis air? Ataukah benar-benar

terjadi kematian makhluk hidup (termasuk manusia)

secara besar-besaran hingga menyusutkan penghuni

Bumi sampai 50%? Ternyata tidak. Sungguh Maha Besar

Sang Pencipta Semesta yang melindungi bumi sedemikian

rupa sehingga nyaman sebagai tempat hidup manusia

dan makhluk hidup lainnya. Perlindungan ini mewujud

dalam bentuk atmosfer dan magnetosfer.

Bagaimana sebenarnya dampak badai

Matahari terhadap Bumi?

Respons Bumi dalam menghadapi badai

Matahari yang langsung mengarah padanya berbeda

dengan planet dalam seperti Venus dan Merkurius. Pada

Merkurius, kombinasi dekatnya planet ke Matahari

dengan lemahnya medan magnetik dan sangat tipisnya

atmosfer menyebabkan terpaan badai Matahari langsung

mengenai permukaan Merkurius hingga menimbulkan

pemadatan dan penggelapan. Sementara pada Venus,

meski memiliki lapisan atmosfer sangat tebal namun

dengan tiadanya medan magnetik membuat terpaan

badai Matahari langsung menembus atmosfer hingga Magnetosfer

menyebabkan kenaikan suhu luar biasa, yaknin sebesar Selain atmosfer, Bumi masih diselubungi oleh

35% dari suhu rata-ratanya yang 430 derajat Celcius. lapisan tak kasat mata namun berperan penting dalam

Perubahan suhu mendadak ini amat dramatis perlindungan terhadap hembusan badai Matahari.

jika misalnya terjadi pada Bumi. Sebab jika persentase Lapisan tak kasat mata itu adalah garis-garis gaya

kenaikan suhu yang sama diterapkan di Bumi, maka akan magnetik Bumi, yang interaksinya dengan angin Matahari

terjadi peningkatan suhu mendadak sebesar 8 derajat menghasilkan magnetosfer. Bentuknya cukup ganjil

Celcius di atas normal. Dampaknya tentu dramatis dalam karena mirip tetesan air dengan ujung tumpul

pemanasan global saat ini saja yang diproyeksikan bakal menghadap Matahari sementara ujung lancip

menyebabkan peningkatan suhu 4 derajat Celcius di atas membelakanginya. Seperti halnya atmosfer, magnetosfer

normal dalam seabad mendatang, diperkirakan 30 % pun berlapis-lapis. Lapisan terdalam adalah sabuk radiasi

spesies makhluk hidup bakal musnah khususnya yang tak van-Allen yang berbentuk toroidal (menyerupai donat).

resisten terhadap perubahan suhu dan iklim. Magnetosfer berfungsi sebagai perisai magnetik yang

Dengan demikian apakah benar yang diklaim dengan cara membelokkan segala serangan partikel

Spektrum

Ketika Bumi

Tersapu Badai

MatahariOleh : Erni Latifah Wulandari

Jika dilihat dari luar angkasa lapisan atmosfer akan tampak biru berlatar belakangkan warna hitam gelap. Sumber : Ubuntu, 2010.

23 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 26: Majalah bimasakti desember 2012

bermuatan listrik di angkasa. sinar-X tak bisa ditanggulangi magnetosfer. Namun masih

ada lapisan atmosfer yang sanggup mengabsorpsi sinar-X

ke dalam atom-atom Oksigen dan Nitrogen. dalam

menghadapi radiasi tak bermuatan seperti sinar-X dan

sinar gamma, atmosfer Bumi memiliki kemampuan

atenuasi yang setara dengan lempengan Aluminium

setebal 3,3 meter sehingga sangat efektif dalam meredam

dan menahan semua jenis radiasi itu meskipun misalnya

memiliki intensitas cukup tinggi.

Dampak

Dilihat dari proses netralisasi proton dan

elektron Matahari yang menuju ke Bumi, tampak bahwa

badai Matahari tidak membawa ancaman bencana yang

ekstrim. Netralisasi partikel-partikel bermuatan listrik

merupakan proses yang tidak diikuti transfer energi dan

momentum yang mencukupi guna memodifikasi

momentum sudut Bumi. Sehingga badai matahari tidak

Sebelum mencapai atmosfer bumi, hembusan menyebabkan perubahan fisik Bumi, apalagi perubahan

badai Matahari akan berhadapan dengan magnetosfer dramatis.

terlebih dahulu. Ketika itu sebagian partikel proton dan Tatkala aliran proton dan elektron menuju

elektron dari Matahari akan dibelokkan demikian rupa kutub-kutub magnetik Bumi menyentuhb atmosfer, selain

sehingga menyusuri lapisan terluar magnetosfer mulai terbentuk aurora juga terbentuk medan magnetik

dari ujung tumpulnya hingga mencapai ujung lancipnya penganggu. Sebab aliran partikel-partikel tersebut pada

untuk kemudian terlepas kembali ke angkasa. Sebagian hakikatnya adalah aliran listrik dan setiap aliran listrik

lainnya menyusuri lapisan magnetosfer yang lebih dalam senantiasa diikuti pembentukan medan magnet

sehingga akan berpilin-pilin menuju kutub-kutub mengikuti hukum sirkuit Ampere. Medan magnet ini

magnetik Bumi untuk dinetralisasi. Tatkala partikel-partikel adalah medan magnet induksi yang dapat menganggu

yang diarahkan ke kutub-kutub magnetik Bumi ini tiba medan magnet Bumi. Interaksi medan magnet induksi ini

atmosfer, maka terjadilah interaksi dengan atom-atom dengan daratan dan lautan akan menghasilkan medan

Oksigen dan Nitrogen. Hasil dari interaksi adalah proses listrik.

promosi-eksitasi yang menghasilkan pancaran cahaya Jika terdapat penghantar yang panjang

warna-warni di daerah lingkar kutub yang dikenal sebagai didalamnya seperti jaringan kabel listrik, telepon dan

aurora. sistem perpipaan logam, maka arus listrik induksi itu pun

Magnetosfer hanya berperan efektif dalam bakal mengalir dan menyebabkan sejumlah masalah.

menghadapi aliran partikel-partikel bermuatan listrik. Arus induksi dalam jaringan listrik dan telepon dapat

Sementara sinar radiasi tak bermuatan seperti halnya menyebabkan hubungan pendek (korsleting) yang

Lapisan Magnetosfer (1), Lapisan Sabuk Van Allen luar (2) dan Lapisan Sabuk Van Allen dalam (3).Sumber : Nature.com

24 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 27: Majalah bimasakti desember 2012

merusak dan membakar trafo/sirkuit. Sementara arus induksi pada jaringan pipa mampu memicu korosi yang

melemahkan struktur. Di angkasa, bombardemen partikel-partikel proton dan elektron pada satelit komunikasi juga

dapat melumpuhkan fungsi satelit tersebut seiring potensi kerusakan (permanen/temporer) pada sirkuit elektroniknya.

Dengan potensi tersebut, badai Matahari mampu berdampak pada kehidupan manusia modern khususnya

yang tinggal di kawasan subtropis dekat lingkar kutub seperti di Eropa dan Amerika bagian utara akibat potensi

lumpuhnya jaringan komunikasi dan listrik. Catatan sejarah memperlihatkan masalah gangguan komunikasi telah

dirasakan sejak era telegraf yang bersamaan dengan terjadinya kasus badai Matahari 1859 yang demikian luar biasa,

sehingga memercikkan bunga api listrik pada setiap telegraf yang mampu membakar gulungan kertas telegraf yang

terbakar. Kejadian tersebut terjadi pada 1 September 1859, ketika badai Matahari berlangsung yang melepaskan proton

dan elektron dengan massa 3,8 milyar ton dan energinya setara 120 milyar bom nuklir Hiroshima. Demikian juga pada

1972 tatkala jaringan telepon AT & T sempat terganggu akibat dampak badai Matahari. Sementara gangguan listrik dan

komunikasi (satelit) terjadi pada 13 Maret 1989 saat badai Matahari besar terjadi, membuat salah satu jaringan

interkoneksi listrik Canada lumpuh selama berjam-jam.

Namun harus digarisbawahi bahwa badai Matahari hanya berdampak kepada perangkat-perangkat

peradaban modern manusia, tidak berdampak langsung kepada manusia itu sendiri apalagi bagi Bumi.

Cahaya Aurora merupakan salah satu dampak dari badai matahari yang terjadi di kutub selatan maupun kutub utara. Cahaya Aurora tidaklah berbahaya karena cahaya aurora merupakan cahaya yang muncul akibat tabrakan antara partikel badai matahari dengan atom hidrogen dan oksigen. Sumber :lundeimages.com

25 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 28: Majalah bimasakti desember 2012

su Kiamat 2012 mengklaim bahwa kejadian badai Sehingga Mars pun tak mampu mendukung kehidupan.

Matahari akan berdampak demikian dahsyat bagi Bagaimana respon planet dan anggota tata surya

Bumi sehingga membalikkan kutub-kutub planet ini. lainnya terhadap badai Matahari cukup berbeda IAkibatnya yang semula kutub utara bakal berubah mengingat sifat-sifat planet dan anggota tata surya

menjadi kutub selatan dan demikian pula sebaliknya. lainnya juga berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

Sebagai konsekuensinya maka Matahari diklaim bakal Pada Bumi, badai Matahari mampu diredam oleh

terbit dari sebelah barat dan tenggelam di sebelah timur, magnetosfernya sehingga berdampak minimal (lihat

mirip dengan tanda-tanda awal datangnya hari akhir. artikel “Ketika Bumi Tersapu Badai Matahari”). Sementara

Peristiwa ini konon sudah terjadi di Mars dan Venus. planet-planet terestrial lainnya berbeda. Pada Merkurius

Namun benarkah demikian? Benarkah badai misalnya, kombinasi posisinya sebagai planet terdekat

Matahari akan membalikkan Bumi demikian rupa dengan Matahari, lemahnya medan magnetik Merkurius

sehingga rotasi Bumi akan seperti Venus dan Bumi juga (kuat medannya hanya 1 % Bumi) dan sangat tipisnya

akan bergerak mundur sebagaimana halnya Mars? atmosfer Merkurius membuat badai Matahari dapat

menerpa hingga permukaan. Konsekuensinya permukaan

Interaksi Merkurius yang didominasi silika mengalami pemadatan

Telah diketahui bahwa Bumi adalah satu-satunya dan penggelapan. Sementara Venus memiliki atmosfer

planet dalam tata surya kita yang hingga saat ini tebal namun tanpa medan magnetik, sehingga partikel-

menyokong kehidupan. Situasi yang snagat berbeda partikel badai Matahari mampu menggerus massa lapisan

dijumpai pada dua planet tetangga terdekat Bumi, yakni atmosfer bagian atas dalam jumlah substansial disertai

Venus dan Mars. Meski memiliki dimensi serupa, namun lonjakan suhu secara dramatis. Namun demikian interaksi

atmosfer Venus jauh lebih tebal dan lebih berat dengan badai Matahari dengan planet-planet tersebut tak pernah

dominasi gas karbondioksida didalamnya yang disertai membuat karakter rotasinya berubah.

efek rumah kaca massif sehingga memiliki suhu Venus dikenal sebagai planet yang mengalami

permukaan sangat tinggi, bahkan merupakan yang rotasi mundur (retrograde rotation), sehingga jika kita

tertinggi di lingkungan tata surya kita. Sementara Mars, terbang tinggi di atas kutub utara Matahari dan menatap

meski lebih 'ramah' dibandingkan Venus namun planet ke Venus, Venus akan terlihat berputar searah jarum jam.

yang di Indonesia dikenal juga sebagai lintang joko belek Sementara planet-planet lain berputar berlawanan arah

(bintang senja kemerahan) ini tidak mengandung air terhadap jarum jam. Ganjilnya rotasi Venus disebabkan

dalam fasa cair dan juga tidak mengandung gas oksigen. oleh dinamikanya yang dramatis di masa awal tata surya.

Spektrum

Badai Matahari Tidak Membalik Bumi

Oleh : Eko Hadi Gunawan

26 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 29: Majalah bimasakti desember 2012

Saat protoplanet-protoplanet mulai menggumpal cukup besar. Di masa awal tata surya, tersedia cukup

membentuk planet-planet purba, secara mengejutkan di banyak planetisimal dalam beragam ukuran yang siap

dalam orbit Venus berjejer sedikitnya 3 planet purba menubruk planet purba, khususnya seiring rekonfigurasi

dengan venus purba sebagai salah satu diantaranya. posisi planet tata surya kita akibat ulah Jupiter purba dan

Meski secara teori 3 benda langit berbeda bisa menempati Saturnus purba. Kedua planet raksasa itu mengalami

satu orbit yang sama dalam mengelilingi Matahari, yang resonansi orbital 2:1 sehingga Jupiter purba terdorong

dinamakan stabilitas Lagrangian, namun hal itu hanya lebih mendekat ke Matahari sebaliknya Saturnus purba

bisa terjadi jika dimensi salah satu benda langitnya cukup terdorong menjauh.

besar (sebagai planet) sementara dimensi kedua benda Gerak menjauh Saturnus purba diikuti pula oleh

langit sisanya cukup kecil (sebagai asteroid atau satelit). Uranus purba dan Neptunus purba sehingga membuat

Jika ketiga-tiganya memiliki memiliki dimensi serupa, trilyunan planetisimal yang terserak di antara planet-

maka terjadi destabilisasi Lagrangian sehingga lambat planet itu turut dipaksa bergeser menjauhi atau

laun ketiganya akan saling bertubrukan. mendekati Matahari. Mereka yang mendekati Matahari

dipaksa membentuk kawasan Sabuk Asteroid. Sebaliknya

Rotasi Mundur yang mereka yang menjauhi Matahari didorong untuk

Itulah yang terjadi dalam beratur juta tahun emmbentuk kawasan Sabuk Kuiper-Edgeworth dan Awan

kemudian di Venus, saat salah satu planet purba itu Komet Opik-Oort. Dalam proses rekonfigurasi dan

membentur Venus purba hingga membuat sumbu pembentukan kawasan-kawasan baru inilah sangat

rotasinya miring sekaligus membentuk satelit alami banyak planetisimal yang berbenturan dengan planet-

seukuran Bulan. Berjuta tahun kemudian satu planet planet purba sehingga mentransfer energi dan

purba yang masih tersisa pun membentur Venus purba momentumnya ke momentum sudut planet yang

hingga sumbu rotasinya kian termiringkan. Tumbukan ditubruknya. Bumi misalnya, mengalami kemiringan

terakhir menyebabkan Bulan Venus berubah karakter sumbu rotasi sebesar 23,5º sementara Mars miring 24º.

orbitnya menjadi mendekati planet induknya hingga Saturnus juga mengalami nasib serupa dengan

akhirnya bertubrukan kembali, yang membuat sumbu kemiringan lebih besar, yakni 27º. Pun demikian

rotasi Venus kian termiringkan hingga seperti terbalik. Kini Neptunus yang memiliki kemiringan sumbu rotasi 28º.

Venus memiliki kemiringan sumbu rotasi sebesar 177º. Uranus bahkan lebih dramatis karena sumbu rotasinya

Seluruh planet sebenarnya mengalami nasib miring ekstrim hingga sebesar 97º. Dan Venus memang

serupa hanya kadarnya yang berbeda-beda antara satu mengalami transfer energi dan momentum terbesar

dengan yang lainnya, sehingga besarnya kemiringan karena tak hanya sekali bertumbukan dengan benda

sumbu rotasinya pun berbeda-beda. Mekanisme yang langit massif, melainkan hingga tiga kali, sehingga

menyebabkan terjadinya kemiringan/pembalikan sumbu memiliki kemiringan sumbu rotasi terbesar.

rotasi sebuah planet adalah transfer energi dan

momentum benda langit penabrak terhadap momentum Mundur Semu

sudut planet tersebut. Transfer energi dan momentum ini Kasus yang dialami planet Mars berbeda dengan

hanya bisa disebabkan oleh kontak fisik dalam rupa planet Venus, karena planet Mars dan juga planet-planet

tumbukan dengan benda langit asing yang dimensinya luar lainnya (yakni planet-planet yang berjarak lebih jauh

27 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 30: Majalah bimasakti desember 2012

ke Matahari dibanding Bumi) juga mengalami gerak “terlampaui” Bumi sehingga Mars yang semula nampak

mundur namun tidak pada rotasinya, melainkan pada bergerak semu dari barat ke timur kian lama kian

revolusinya. Misalnya Mars. Jika diamati dengan teliti pada melambat hingga akhirnya terhenti di titik oposisinya

jam yang sama setiap harinya, maka akan terlihat bahwa untuk kemudian seakan berbalik arah menjadi bergerak

sebelum akhir Januari 2012 Mars beringsut sedikit demi semu dari timur ke barat. Hal serupa juga terjadi pasca

sedikit dari barat ke timur, relatif terhadap bintang- oposisi, dimana gerak semu Mars yang semula dari timur

bintang di latar belakangnya. Namun sejak akhir Januari ke barat terlihat semakin melambat hingga akhirnya

2012 Mars mendadak berubah arah menjadi beringsut ke berhenti dan berbalik menjadi dari barat ke timur kembali.

arah barat kembali. Keanehan ini masih berlanjut di akhir Di masa silam gerak mundur seperti ini pernah

April 2012, saat Mars kembali beringsut ke arah timur. disangka sebagai gerak yang sesungguhnya, sehingga

melahirkan model tata surya geosentrik dengan anggota-

anggotanya mengorbit secara episiklus. Kini kita telah

mengetahui bahwa model tersebut adalah keliru dan

tidak sesuai dengan pengamatan. Sehingga gerak

mundur semu semata hanyalah perspektif. Karena itu

gerak mundur semu tak hanya dialami Mars saja,

melainkan juga planet-planet luar lainnya. Mars

mengalami gerak mundur semu setiap 25,6 bulan sekali

yang berlangsung selama 72 hari. Sementara Jupiter

mengalaminya setiap 13,1 bulan sekali yang berlangsung

selama 121 hari. Saturnus menjalaninya setiap 12,4 bulan

sekali yang berlangsung selama 138 hari. Uranus

Jika dilihat dari atas kutub utara Matahari, maka mengalami setiap 12,15 bulan sekali selama 151 hari. Dan

benda-benda langit anggota tata surya pada umumnya Neptunus mengalaminya setiap 12,07 bulan sekali yang

beredar mengelilingi Matahari (berevolusi) dengan arah berlangsung selama 158 hari.

gerak berlawanan dengan jarum jam, atau bergerak dari Setiap planet yang mengalami gerak mundur

barat ke timur. Gerak ini dinamakan gerak maju. Dalam semu tidak mengalami perubahan karakter rotasinya, baik

kasus yang dialami Mars tersebut, ia bergerak maju dalam hal periode rotasi maupun orientasinya. Sehingga

namun sempat juga mengalami gerak mundur selama gerak mundur semu sama sekali tidak berkaitan dengan

beberapa saat. dinamika rotasi planet, dimana pembalikan kutub Mars

Gerak mundur dalam revolusi Mars dikenal hanyalah isu yang tak berdasar ilmiah.

sebagai gerak mundur semu (apparent retrograde). Kita

tinggal di Bumi sehingga gerak mundur Mars harus

ditinjau berdasarkan dinamika gerak Bumi dan Mars

dengan kecepatan orbital Mars lebih lambat dibanding

Bumi. Pada saat Mars hendak beroposisi dengan Bumi,

maka rendahnya kecepatan orbital Mars membuatnya

Gerak mundur semu pada planet Mars. Tampak pula titik-titik membentuk garis yang tak lain adalah planet uranus. Sumber : Tunc Tezel, 2003.

Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi

Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta :

Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik.

28 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012

Page 31: Majalah bimasakti desember 2012

29 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012