magister manajemen pendidikan s2 program

18
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN (S2) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU Naskah Soal Ujian Akhir Semester Tahun 2014 Mata Kuliah : FILSAFAT ILMU (MPK-500) Hari/Tgl. : Waktu : 100 menit Sifat : Hanya Buka Buku dan TUTUP internet. Dosen Penguji: PROF. DR. HB. Isyandi, SE, MSc. 1) Sdr. Diminta untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut : ? a) jelaskan pengertian filsafat? b) jelaskan pendekatan-pendekatan dalam mempelajari filsafat? c) jelaskan metode berfikir filsafat? d) apa yang dimaksud dengan berfikir radikal? e) jelaskan objek filsafat? f) jelaskan apa yang dimaksud dengan positivisme? g) jelaskan bagaimana pendapat Immanuel Kant tentang rasio dan pengalaman? h) apakah filsafat diperlukan bagi kehidupan manusia, coba jelaskan? 2) Pada umumnya ilmu memiliki dua objek, yaitu obyek material dan obyek formal; coba sdr. Jelaskan hal-hal sebagai berikut : ? a) jelaskan secara rinci apa yang demaksud dengan ilmu? b) jelaskan pengertian ilmu dilihat dari ruang lingkupnya ? c) jelaskan apa yang dimaksud dengan Ilmu sebagai akumulasi pengetahuan yang tersistematisir dan terorganisir? d) jelaskan dan berikan contoh-contohnya berkaitan dengan ciri- ciri ilmu? e) Jelaskan apa yang dimaksud dengan fungsi ilmu untuk memprediksi? 3) Sdr. juga diminta untuk menjelaskan : a) Mengapa pengetahuan tidak bisa salah atau keliru? b) Bebas nilai tuntutan bagi ilmu pengetahun?

Upload: adiyathrandy

Post on 02-Feb-2016

285 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN (S2)PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS RIAU Naskah Soal Ujian Akhir Semester Tahun 2014 Mata Kuliah : FILSAFAT ILMU (MPK-500) Hari/Tgl. : Waktu : 100 menit

Sifat : Hanya Buka Buku dan TUTUP internet. Dosen Penguji: PROF. DR. HB. Isyandi, SE, MSc.

1) Sdr. Diminta untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut : ?a) jelaskan pengertian filsafat?b) jelaskan pendekatan-pendekatan dalam mempelajari filsafat?c) jelaskan metode berfikir filsafat?d) apa yang dimaksud dengan berfikir radikal?e) jelaskan objek filsafat?f) jelaskan apa yang dimaksud dengan positivisme?g) jelaskan bagaimana pendapat Immanuel Kant tentang rasio dan pengalaman?h) apakah filsafat diperlukan bagi kehidupan manusia, coba jelaskan?

2) Pada umumnya ilmu memiliki dua objek, yaitu obyek material dan obyek formal; coba sdr. Jelaskan hal-hal sebagai berikut : ?a) jelaskan secara rinci apa yang demaksud dengan ilmu?b) jelaskan pengertian ilmu dilihat dari ruang lingkupnya ?c) jelaskan apa yang dimaksud dengan Ilmu sebagai akumulasi pengetahuan yang

tersistematisir dan terorganisir?d) jelaskan dan berikan contoh-contohnya berkaitan dengan ciri-ciri ilmu?e) Jelaskan apa yang dimaksud dengan fungsi ilmu untuk memprediksi?

3) Sdr. juga diminta untuk menjelaskan :a) Mengapa pengetahuan tidak bisa salah atau keliru?b) Bebas nilai tuntutan bagi ilmu pengetahun?c) Jelaskan empat teori yang menjawab tetntang arti Kebenaran?d) Jelaskan tiga sifat dasar kebenaran ilmiah?

4) a)Jelaskan Faktor yang mempengaruhi evolusi ilmu Manajemen ?b)Bagaimana pendapat sdr. tentang paradigma baru ilmu manajemen sebagai disiplim ilmu

dan praktek?c)Siapa pelopor ilmu manajmen pada era awal pabrik ?

5) a)Pemikiran tentang manajemen telah berkembang sejak lama, dapatkah sdr. menjelaskannya? b)Lengkapi penjelasan sdr. dengan munculnya teori manajemen dan kontribusi kelompok perilaku, sehingga melahirkan teori-teori manajemen modern?c)Proses pencaharian ilmu pengetahuan manajemen memberikan gambaran yang menyeluruh terhadap keberadaan ilmu manajemen itu sendiri sebagai sebuah disiplin ilmu yang berdiri sendiri, berikan penjelasan sdr. selengkapnya ???

------Good Luck------

Page 2: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

Nama : Fitri Anjarsari

Nim : 1310247600

UAS Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu : Prof. Dr. B. Isyandi, SE, MS

1).a. Ada macam-maca pengertian filsafat diantaranya :

• Filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan, filsafat memberi sumbangan dan

peran sebagai induk yang melahirkan dan membantu mengembangkan ilmu

pengetahuan sehingga ilmu pengetahuan itu hidup dan berkembang

• Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. Artinya filsafat

berusaha untuk mengkombinasikan hasil dari bermacam-macam sains dan

pengalaman manusia sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang alam

(arti spekulatif)

• Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang

merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga

diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan

segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan

menyeluruh dengan segala hubungan.

• Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami

atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat serwa yang

ada yaitu : hakikat tuhan, hakikat alam semesta, dan hakikat manusia, serta sikap

manusia, serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut.

Page 3: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

b. Pendekatan-pendekatan dalam mempelajari filsafat :Menurut Donny Gahral Adian (2002), terdapat empat pendekatan dalam melihat/memahami filsafat yaitu:A.    Pendekatan Definisi.B.     Pendekatan Sistimatika.C.     Pendekatan TokohD.    Pendekatan Sejarah

Pendekatan Definisi. Dalam pendekatan ini filsafat dicoba difahami melalui berbagai definisi yang dikemukakan oleh para akhli, dan dalam hubungan ini penelusuran asal kata menjadi penting, mengingat kata filsafat itu sendiri pada dasarnya merupakan kristalisasi/representasi dari konsep-konsep yang terdapat dalam definisi itu sendiri, sehingga pemahaman atas kata filsafat itu sendiri akan sangat membantu dalam memahami definisi filsafat.

Pendekatan Sistimatika. Objek material Filsafat adalah serwa yang ada dengan berbagai variasi substansi dan tingkatan. Objek material ini bisa ditelaah dari berbagai sudut sesuai dengan fokus keterangan yang diinginkan. Variasi fokus telaahan yang mengacu pada objek formal melahirkan berbagai bidang kajian dalam filsafat yang menggambarkan sistimatika,

Pendekatan Tokoh. Pada umumnya para filsuf jarang membahas secara tuntas seluruh wilayah filsafat, seorang filsuf biasanya mempunyai fokus utama dalam pemikiran filsafatnya. Dalam pendekatan ini seseorang mencoba mendalami filsafat melalui penelaahan pada pemikiran-pemikiran yang dikemukakan oleh para Filsuf, yang terkadang mempunyai kekhasan tersendiri, sehingga membentuk suatu aliran filsafat tertentu, oleh karena itu pendekatan tokoh juga dapat dikelompokan sebagai pendekatan Aliran, meskipun tidak semua Filsuf memiliki aliran tersendiri.

Pendekatan Sejarah. Pendekatan ini berusaha memahami filsafat dengan melihat aspek sejarah dan perkembangan pemikiran filsafat dari waktu ke waktu dengan melihat kecenderungan-kecenderungan umum sesuai dengan semangat zamannya, kemudian dilakukan periodisasi untuk melihat perkembangan pemikiran filsafat secara kronologis.Dari pendekatan-pendekatan tersebut di atas, nampak sekali bahwa untuk memahami filsafat seseorang dapat memasukinya melalui empat pintu, namun demikian bagi pemula, pintu-pintu tersebut harus dilalui secara terurut, mengingat pintu pendekatan Tokoh dan pendekatan Historis perlu didasari dengan pemahaman awal tentang filsafat yang dapat diperoleh melalui pintu pendekatan definisi dan pendekatan sistematika

c. Metode Berfikir Filsafat

Beberapa Metode Berfikir Filsafat

Para filsuf dikenal telah banyak menyumbangkan metode

berfikir filsafati, dalam proses mencari kebenaran. Mereka mampu

Page 4: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

menyumbangkan konsepsi pemikiran unntuk menngungkap misteri

kehidupan manusia. Bahkan tidak  hanya manusia yang menjadi objek

pemikiran, tetapi meliputi segala yang ada dan mungkin ada. (tuhan, 

alam  semesta, manusia). Pola pemikiran dalam metode berfikir

(berfilsafat) berawal dari titik pangkal dan dasar kepastian, seperti

logika konsepsional dan intuisi, seperti penalaran (induktif) dan

penalaran (deduktif).

Beberpa metode berfikir (berfilsafat) yang telah dirumuskan oleh Dr. Anton

Bakker dalam buku yang berjudul metode-metode filsafat antara lain dijelaskan sebagai

berikut:

1.    Metode Intuitif (Plotinus dan  Henri Bergson)

2.    Metode Skolastik (Thomas Aquinas 1225-1247)

3.    Metode Geometris (Rene Descartes 1596-1650)

4.    Metode Eksperimental (David Hume)

5.    Metode Kritis-Transendental (Immanuel Kant 1724-1804)

6.    Metode Dialektis (G.W.F. Hegel 1770-1831)

7.    Metode Fenomenologis (Edmund Husserl 1859-1938)

     Manusia diciptakan oleh Allah dengan kemampuan yang lebih di banding dengan

makhluk ciptaan Allah yang lain. Misalnya perbedaan manusia dengan hewan, manusia

diberi anugerah berupa akal pikiran yang bisa digunakan untuk bernalar, sedangkan

hewan tidak dianugerahi akal pikiran. Hal itulah yang mengakibatkan derajat manusia

lebih tinggi dibanding dengan makhluk yang lain.

     Kemampuan bernalar pada manusia menyebabkan manusia mampu mengembangakan

ilmu pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaan-Nya. Sedangkan karena binatang

tidak memiliki nalar, maka binatang tidak bisa mengembangkan pengetahuannya, hanya

untuk kelangsungan hidupnya (survival). Karena setiap orang diberi anugerah berupa

kemampuan untuk bernalar, maka sebenarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk

berfikir secara filsafati. Hanya saja yang membedakan orang yang satu dengan yang lain

adalah apakah orang itu berusaha melakukan kegaiatan berfikir dengan mengunakan

penalaran atau tidak. Misalnya saja orang gila, maka dia tidak bisa menggunakan akalnya

untuk berfikir secara nalar.

Page 5: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

                 Contoh lain yang sangat sederhana, misalnya kita menemukan bunga mawar

merah muda di sebuah taman diantara bunga-bunga melati. Jika kita hanya melihat

sekilas bunga mawar tersebut, mungkin hal itu akan menjadi sangat sederhana. Akan

tetapi, akan sangat berbeda jika kita benar-benar mau memikirkannya. Semuanya tak

akan tampak mudah dan sederhana karena akan muncul pertanyaan-pertanyaan dalam

pikiran kita yaitu siapa yang menanam bunga itu dan untuk apa bunga itu ditanam?

Padahal diantaranya sudah banyak sekali bunga melati. Yang kedua, misalnya setelah

bunga mawar tersebut dicermati ternyata warnanya sangat unik, dan bentuknya pun

sangat berbeda dengan bunga mawar yang biasanya. Hal tersebut akan menjadi

karakteristik tersendiri bagi bunga mawar tersebut dan hanya akan bisa dijelaskan oleh

ahli botani/tanaman. Ketika kita mengamati dan timbul pertanyaan-pertanyaan dalam diri

kita, maka berarti kita telah menggunakan penalaran kita.

d). Berfikir radikal termasuk dalam ciri-ciri pemikiran filsafat, yang dimaksud berfikir

radikal adalah berfikir sampai ke akar-akarnya, sampai pada hakikat/sesensi.

Berfikir secara radikal. Artinya berfikir sampai ke akar-akarnya. Radikal berasal dari kata

Yunani radix yang berarti akar. Maksud dari berfikir sampai ke akar-akarnya adalah

berfikir sampai pada hakikat, esensi atau sampai pada substansi yang dipikirkan. Manusia

yang berfilsafat dengan akalnya berusaha untuk dapat menangkap pengetahuan hakiki,

yaitu pengetahuan yang mendasari segala pengetahuan indrawi.

e). Objek filsafat adalah meliputi segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang

ingin diketahui manusia. Oleh karena itu manusia memiliki pikiran atau akal yang aktif,

maka manusia sesuai dengan tabiatnya, cenderung untuk mengetahui segala sesuatu yang

ada dan mungkin ada menurut akal piirannya. Jadi objek filsafat ialah mencari keterangan

sedalam-dalamnya.

Para ahli menerangkan bahwa objek filsafat itu dibedakan menjadi dua, yaitu

objek material dan forma. Objek material ini banyak yang sama dengan objek material

sains. Sains memiliki objek material yang empiris. Filsafat menyelidiki objek filsafat itu

Page 6: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

juga tetapi bukan bagian yang empiris melainkan bagian yang abstrak. Sedang objek

forma filsafat tiada lain ialah mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang objek

materi filsafat (yakni segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada).

Dari uraian yang tertera diatas, maka jelaslah bahwa:

1.      Objek material filsafat ialah sarwa-yang-ada yang pada garis besarnya dapat dibagi atas

tiga persoalan pokok, yakni:

a.       Hakekat Tuhan

b.      Hakekat Alam, dan

c.       Hakekat Manusia.

Objek material : Segala sesuatu yang ada

1.Tipikal/sungguh-sungguh ada

2.Dalam Kemungkinan

3.Dalam pikiran/konsep

2.      Objek formal filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya

sampai ke akhirya) tentang objek materi filsafat (sarwa-yang-ada).

Objek Formal : hakikat terdalam/sunstansi/esensi/intisari

f). Positivisme merupakan Aliran pemikiran yang membatasi pikiran pada segala

hal yang dapat dibuktikan dengan pengamatan atau pada analisis definisi dan relasi antara

istilah-istilah.

Positivisme (disebut juga sebagai empirisme logis, empirisme rasional, dan juga

neo-positivisme) adalah sebuah filsafat yang berasal dari Lingkaran Wina pada

tahun 1920-an. Positivisme Logis berpendapat bahwa filsafat harus mengikuti rigoritas

yang sama dengan sains. Filsafat harus dapat memberikan kriteria yang ketat untuk

menetapkan apakah sebuah pernyataan adalah benar, salah atau tidak memiliki arti sama

sekali.

Page 7: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-

satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan

metafisika. Tidak mengenal adanya spekulasi, semua didasarkan pada data empiris.

Positivismemerupakan empirisme, yang dalam segi-segi tertentu sampai kepada

kesimpulan logis ekstrim karena pengetahuan apa saja merupakan pengetahuan empiris

dalam satu atau lain bentuk, maka tidak ada spekulasi dapat menjadi pengetahuan.

Positivisme menyatakan bahwa pemikiran tiap manusia, tiap ilmu dan suku bangsa

melalui 3 tahap, yaitu teologis, metafisis dan positif ilmiah.

g). Immanuel Kant adalah filsuf modern yang paling berpengaruh. Pendirian aliran

rasionalisme dan empirisme sangat bertolak belakang. Rasionalisme berpendirian bahwa

rasio merupakan sumber pengenalan atau pengetahuan, sedangkan empirisme

berpendirian sebaliknya bahwa pengalaman menjadi sumber tersebut. Tokoh utama

Kritisisme adalah Immanuel kant yang melahirkan Kantianisme. Kant kerap dipandang

sebagai tokoh paling menonjol dalam bidang filsafat setelah era yunani kuno.

Perpaduannya antara rasionalisme dan empirisme yang ia sebut dengan kritisisme, ia

mengatakan bahwa pengalaman kita berada dalam bentuk-bentuk yang ditentukan oleh

perangkat indrawi kita, maka hanya dalam bentuk-bentuk itulah kita menggambarkan

eksitensi segala hal. Kant dengan pemikirannya membangun pemikiran baru, yakni yang

disebut denagan kritisisme yang dilawankan terhadap seluruh filsafat sebelumnnya yang

ditolaknya sebagai dogmatisme. Artinya, filsafat sebelumnnya yang ditolaknya sebagai

dogmatism. Artinya, filsafat sebelum dianggap kant domatis karena begitu saja

kemampuan rasio manusia dipercaya, padahal batas rasio harus diteliti dulu .

Page 8: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

h). filsafat diperlukan bagi kehidupan manusia karena dengan berfilsafat kita bisa mengetahui

benar salah suatu teori atau nilai, dengan berfilsafatbisa memunculkan ide-ide baru atau aliran-

aliran baru dalam ilmu pengentahuan. Filsafat mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak

mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini, menemukan hakikatnya dan

menerbitkan serta mengatur semua itu dalam bentuk yang sistematis. Bukan problem solving,

tetapi memberikan kejernihan dalam berfikir tentang sesuatu, memetakan secara komperensif dan

radikal. Dengan filsafat manusia mampu menghindari dari arogansi akulah yang benar

dogmatisme kepercayaan. Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya dalam meraih

kebenaran.

2.a). ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang bisa

membedakan suatu ilmu dengan pengetahuan lainnya atau ilmu adalah pengetahuan ( knowladge)

yang didapat melalui metode ke ilmuan.

b). Pengertian ilmu dilihat dari ruang lingkupnya :

The Liang Gie menyatakan dilihat dari ruang lingkupnya pengertian ilmu adalah

sebagai berikut :

Ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menyebutkan segenap pengetahuan

ilmiah yang dipandang sebagai suatu kebulatan. Jadi ilmu mengacu pada ilmu

seumumnya.

Ilmu menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang

mempelajari pokok soal tertentu, ilmu berarti cabang ilmu khusus

Harsoyo mendefinisikan ilmu dengan melihat pada sudut proses historis dan

pendekatannya yaitu :

Page 9: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematiskan atau kesatuan

pengetahuan yang terorganisasikan

Ilmu dapat pula dilihat sebagai suatu pendekatan atau suatu metode pendekatan

terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan

waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca  indera manusia.

Lebih jauh dengan memperhatikan pengertian-pengertian  Ilmu sebagaimana

diungkapkan di atas, dapatlah ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan pengertian

ilmu yaitu :

Ilmu adalah sejenis pengetahuan

Tersusun atau disusun secara sistematis

Sistimatisasi dilakukan dengan menggunakan metode tertentu

Pemerolehannya dilakukan dengan cara studi, observasi, eksperimen.

Dengan demikian sesuatu yang bersifat pengetahuan biasa dapat menjadi suatu

pengetahuan ilmiah bila telah disusun secara sistematis serta mempunyai metode berfikir

yang jelas, karena pada dasarnya ilmu yang berkembang dewasa ini merupakan

akumulasi dari pengalaman/pengetahuan manusia yang terus difikirkan,

disistimatisasikan, serta diorganisir sehingga terbentuk menjadi suatu disiplin yang

mempunyai kekhasan dalam objeknya.

c). Ilmu sebagai akumulasi pengetahuan yang tersistematisir dan terorganisir

Ilmu adalah: Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan

Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia

yang terikat oleh factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca

inderamanusia.

Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu

proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”

Jadi yang dimaksud dengan ilmu sebagai akumulasi pengetahuan yang tersistematisir dan

terorganisir adalah ilmu sebagai pengimpun atau pengumpul pengetahuan yang tersusun

Page 10: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

secara sistematis yaitu segala usaha untuk meguraikan dan merumuskan sesuatu dalam

hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara

utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut

obyeknya dan terorganisir maksudnya itu ilmu sebagai penghimpun pengetahuan yg telah

terorganisasikan atau terstruktur.

d). contoh-contoh berkaitan dengan ciri-ciri ilmu

Menurut Ernest van den Haag (Harsojo, 1977), mengemukakan ciri-ciri ilmu, yaitu :

1. Bersifat rasional, karena hasil dari proses berpikir dengan menggunakan akal (rasio).

Contohnya:

Melakukan seuatu itu benar-benar dipikir dulu efek kedepanya bagaimana, benar-benar

dipikirkan menggunakan akal fikiran.

2. Bersifat empiris, karena ilmu diperoleh dari dan sekitar pengalaman oleh panca indera.

Contohnya : ilmu yang didapat berdasarkan pengalaman-pengalaman yang pernah

diperolehnya.

3. Bersifat umum, hasil ilmu dapat dipergunakan oleh manusia tanpa terkecuali.

Contoh : hasil ilmu yang pernah didapatkan seseorang atau teori-teori yang pernah

didapatkan seseorang bisa dipergunakan oleh siapa saja.

4. Bersifat akumulatif, hasil ilmu dapat dipergunakan untuk dijadikan objek penelitian

selanjutnya.

Contohnya : Hasil ilmu yang di dapatkan seseorang atau penelitian-penelitian yang

dilakukan seseorang, objek penelitiannya bsa dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya.

e). Maksud fungsi ilmu untuk memprediksi adalah ilmu bisa dijadikan alat untuk

memprediksi suatu kebenaran, apakah suatu pendapat itu benar atau salah. Melalui

penelitian kita bsa membuktikan atau memprediksikan ilmu atau penelitian itu sudah

benar atau tidak.berarti mempredidksi didini maksudnya mengira-ngiri suatu ilmu itu

udah benar atau salah bsa di buktikan dengan penelitian dan berargumentasi dengan bukti

yang ada.

3. a) mengapa pengetahuan tidak bisa salah atau keliru

Page 11: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

Karena, begitu suatu pengetahuan trbukti salah atau keliru (karena pememuan-penemuan

baru), tidak bisa lagi dianggap sebagai pengetahuan. Karena itu, pengetahuan itu selalu

berarti pengetahuam tentang kebenaran.

Pengetahuan adalah sikap mental seseorang dalam hubungan dengan objek tertentu yang

disadarinya sebagai ada atau terjadi dimana objek yang disadari itu memang ada

sebagaimana adanya dan terjadi sebagaimana yang di-klaim. Pengetahuan tidak bisa

salah atau keliru karena bila pengetahuan terbukti salah atau keliru tidak bisa dianggap

lagi sebagai pengetahuan, apa yang dianggap sebagai pengetahuan tersebut berubah

menjadi keyakinan. Untuk itu unsur terpenting dari pengetahuan adalah adanya

kebenaran, kebenaran perlu bukti sebagai penguatnya.Misalnya seorang ilmuwan

mengadakan uji coba terhadap binatang percobaan, semata-mata untuk melihat dan

menemukan bukti konkrit bahwa ramuan yang diciptakannya benar-benar bereaksi.

b). Bebas nilai tuntutan bagi ilmu pengetahun

ilmu pengetahuan selalu bebas nilai, bebas nilai sebagai tuntutan bagi ilmu pengetahuan,

agar ilmu pengetahuan dikembangkan dengan tidak memperhatikan nilai-nilai lain diluar

ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan dikembangkan hanya demi ilmu pengetahuan itu sendiri. Karena itu,

ilmu pengetahuan tidak boleh dikembangkan atas pertimbangan lain di luar ilmu

pengetahuan.

Bebas nilai adalah tuntutan yang ditujukan kepada ilmu pengetahuan agar ilmu

pengetahuan dikembangkan dengan tidak memperhatikan nilai-nilai lain di luar ilmu

pengetahuan. Ilmu pengetahuan harus di kembangkan hanya semata-mata bedasarkan

pertimbangan ilmiah murni. Asumsinya, selama ilmu pengetahuan dalam seluruh

prosesnya tuduk pada pertimbangan lain di luar ilmu pengetahuan baik itu pertimbangan

politik, religius maupun moral, ilmu pengetahuan tidak akan dapat berkembang secara

otonomi. Wujud dari tuntutan bebas nilai adalah tuntutan agar ilmu pengetahuan

Page 12: Magister Manajemen Pendidikan s2 Program

dikembangkan hanya demi kebenaran saja, dan tidak perlu tunduk dengan nilai atau

pertimbangan lain.

c). empat teori yang menjawab tentang arti Kebenaran

Empat teori yang menjawab pertanyaan tersebut (Keraf dan Dua, 2011), yaitu :

1.Teori kebenaran sebagai Perssuaian (the correspondence theory of truth)

2.Teori Kebenarn Sebagai Keteguhan (the coherence thery of truth)

3. Teori Pragmatis Kebenaran (the pragmatic theoryof truth)

4. Teori Perfomrmative Tentang Kebenaran (the performative theory of truth)

d). tiga sifat dasar kebenaran ilmiah yaitu :

1. Struktur yang rasional-logis abenaran dapat dicapai berdasarkan kesimpulan

yang logis atau rasional dari proposisi atau premis tertentu

2. Isi empiris adalah teori kebenaran ilmiah , bagaimana kebenaran ilmiah prlu di

uji dengan kenyataan yang ada. Dan

3. Dapat di terapkan (pragmatis), berusaha menggabungkan kedua sifat kebenaran

lainnya (logis dan empiris)

4. a). Faktor yang mempengaruhi evolusi ilmu Manajemen