macam2 g.t

Download macam2 G.T

If you can't read please download the document

Upload: frindi

Post on 18-Dec-2015

301 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

srgsgs

TRANSCRIPT

GLUKOKORTIKOID TOPIKALMACAM-MACAM GLUKOKORTIKOID TOPIKALOLEH:Wenda Marina AssaNri.13011104069Febriyanti TakatelideNri.13011104103Fricilia KawengianNri.13011104061Ribka RuindunganNri.13011104090Frindi MakiNri.13011104055Pengobatan topikal adalah untuk mengatasi kekeringan kulit dan peradangan. Kortikosteroid adalah hormon yang dihasilkan oleh korteks adrenal. Hormon ini dapat mempengaruhi volume dan tekanan darah, kadar gula darah, otot dan resistensi tubuh. Kortikosteroid terbagi menjadi dua golongan utama yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. Golongan glukokortikoid adalah kortikosteroidyang efek utamanya terhadap penyimpanan glikogen hepar dan khasiat anti-inflamasinyanyata, sedangkan pengaruhnya pada keseimbangan air dan elektrolit kecil atau tidak berarti. Prototip untuk golongan ini adalah kortisol dan kortison, yang merupakan glukokortikoid alam. Terdapat juga glukokortikoid sintetik, misalnya prednisolon,triamsinolon, dan betametason. Golongan mineralokortikoid adalah kortikosteroid yangefek utamanya terhadap keseimbangan air dan elektrolit, sedangkan pengaruhnya terhadap penyimpanan glikogen hepar sangat kecil. Berdasarkan cara penggunaannya kortikosteroid dapat dibagi dua yaitu kortikosteroid sistemik dan kortikosteroid topikal. Kortikosteroid topikal adalah obat yang digunakan di kulit pada tempat tertentu. Merupakan terapi topikal yang memberi pilihan untuk para ahli kulit dengan menyediakan banyak pilihan efek pengobatan yang diinginkan, diantaranya termasuk melembabkan kulit, melicinkan, ataumendinginkan area yang dirawatSemua steroid termasuk glukokortikosteroid mempunyai struktur dasar 4 cincin kolestroldengan 3 cincin heksana dan 1 cincin pentana. Hormon steroid adrenal disintesis darikolestrol yang terutama berasal dari plasma. Korteks adrenal mengubah asetat menjadikolestrol, yang kemudian dengan bantuan enzim diubah lebih lanjut menjadikortikosteroid dengan 21 atom karbon dan androgen lemah dengan 19 atom karbon.Hormon steroid pada prekursor serta metabolitnya memperlihatkan perbedaan pada jumlah dan jenis gugus yang tersubstitusi, jumlah serta lokasi ikatan rangkapnya, dan pada konfigurasi stereo kimiawinya. Tatanama yang tepat untuk menyatakan formulasi kimiawi ini sudah disusun. Atom karbon yang asimetris (pada molekul C21)memungkinkan terjadinya stereo isomerisme. Gugus metil bersudut (C19 dan C18) pada posisi 10 dan 13 berada di depan sistem cincin dan berfungsi sebagai titik acuan.Substitusi nukleus dalam bidang yang sama dengan bidang gugus ini diberi simbol cisatau . Substitusi yang berada di belakang bidang sistem cincin diberi simbol trans atau. Ikatan rangkap dinyatakan oleh jumlah atom karbon yang mendahului. Hormonsteroid diberi nama menurut keadaan hormon apakah hormon tersebut mempunyai satu gugus metil bersudut (estran, 18 atom karbon), dua gugus metil bersudut (androstan, 19atom karbon) atau dua gugus bersudut plus 2 rantai samping karbon pada C17(pregnan, 21 atom karbon)Glukokortikoid topikal adalah obat yang paling banyak dan tersering dipakai. Glukokortikoid dapat menekan limfosit-limfosit tertentu yang merangsang proses radang. Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein. Molekul hormon memasuki sel jaringan melalui membran plasma secara difusi pasif di jaringan target,, kemudian bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma sel jaringan dan membentuk kompleks resptor-steroid.kompleks ini mengalami perubahan konformasi, bergerak ke nucleus dan berikatan dan kromati. Ikatan ini menstimulasi transkripsi RNA dan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein merupakan perantara efek fisiologik steroid.Pada beberapa jaringan, misalnya hepar, hormon steroid merangsang transkripsi dan sintesis protein spesifik; pada jaringan lain, misalnya limfoid dan fibroblast, hormon ini bersifat kataboli. Beberapa peneliti menunjukkan bahwa hormon steroid merangsang sintesis protein yang sifatnya menghambat atau toksik terhadap sel-sel limfoid, hal inilah mungkin yang menimbulkan efek kataboliknya.Tabel perbandingan potensi relatif dan dosis ekuivalen beberapa sediaan kortikosteroidKortikosteroidPotensi :Lama KerjaDosis ekivalenRetensi natriumAnti-inflamasi(mg)*Kortisol/HidrokortisonKortisonKortikosteron11-Desoksikortisol6--metilprednisolonFludrokortisonPrednisonPrednisolonTriamsinolonParametasonBetametasonDeksametason10,8151000,51250,80,8000010,80,350510445102525SSS-ISIIILLL2025--4-55420,750,75Sediaan Dan Posologi Sediaan kortikosteroid dapat diberikan oral, parenteral (IV, IM, intrasinovial dan intralesi) dan topikal pada kulit atau mata (dalam bentuk salep, krem,losio) atau aerosol melalui jalan napas. Pada semua cara pemberian topical kortikosteroid dapat diabsorbsi dalam jumlah yang cukup untuk menimbulkan efek sistemik dan menyebabkan penekanan adrenokortikosteroid.Sediaan Kortikosteroid Dan Analog SintetiknyaNama geneticBentuk oralParenteralTopikalTopikal pada mataDesoksikortikosteron asetatFluodrokortison asetat0,1 mg5 mg/ml (minyak)-----Kortisol/HidrokortisonKortisol asetatKortisol sipionat5-20 mg-2 mg/ml (suspensi)25,50mg/ml (suspensi)25 mg/5ml (suspensi)-0,1-2%(krem, salep, losion)0,1-1%(krem, salep, losion)-0,2%(suspense, salep)1,5% (salep)-Kortison asetat5-25 mg25,50mg/ml (suspensi)--Prednison5 mg---PrednisolonMetilprednisolon6-Metil prednisolonMetilprednisolon Na suksinat5 mg4 mg4 mg--40 mg/ml20,40,80 mg/ml (suspensi)40-1.000mg bubuk--0,25, 1%-----DeksametasonDeksametason asetatDeksametaon Na-fosfat0,5 mg/ml (eliksir)--4 mg/ml2-16 mg/ml(suspensi)4-24 mg/ml0,01-0,1%-0,1%0,1%-0,05;0,1%Parametason asetat1,2 mg---Flusinolon asetonidFlumetason pivalat----0,01-0,2%0,025% (krem)-BetametasonBetametason dipropionatBetametason valerat0,6 mg------0,05;0,1%0,01;0,1%---TriamsinolonTriamsinolon asetonidTriamsinolon diasetat4 mg-2 dan 4 mg/5 ml (sirup)-40 mg/ml(suspensi)25,40 mg/ml (suspensi)-0,1;0,5 mg (krem,dll)----Halsinonid--0,025;0,1%-Penggolongan menurut USA system Group I Sangat poten dan kuat potensinya 600 kali lebihkuat dibandingkan hydrocortisoneClobetasol propionate 0.05% (Dermovate)Betamethasone dipropionate 0.05% (Diprolene)Halobetasol proprionate 0.05% (Ultravate, Halox)Diflorasone diacetate 0.05% (Psorcon)Group IIFluocinonide 0.05% (Lidex)Halcinonide 0.05% (Halog)Amcinonide 0.05% (Cyclocort)Desoximetasone 0.25% (Topicort)Group IIITriamcinolone acetonide 0.5% (Kenalog, Aristocort cream)Mometasone furoate 0.1% (Elocon ointment)Fluticasone propionate 0.005% (Cutivate)Betamethasone dipropionate 0.05% (Diprosone)Group IVFluocinolone acetonide 0.01-0.2% (Synalar, Synemol, Fluonid)Hydrocortisone valerate 0.2% (Westcort)Hydrocortisone butyrate 0.1% (Locoid)Flurandrenolide 0.05% (Cordran)Triamcinolone acetonide 0.1% (Kenalog, Aristocort A ointment)Mometasone furoate 0.1% (Elocon cream, lotion)Group VTriamcinolone acetonide 0.1% (Kenalog, Aristocort,kenacort-a vail, cream, lotion)Fluticasone propionate 0.05% (Cutivate cream)Desonide 0.05% (Tridesilon, DesOwen ointment)Fluocinolone acetonide 0.025% (Synalar, Synemol cream)Hydrocortisone valerate 0.2% (Westcort cream)Group VIAlclometasone dipropionate 0.05% (Aclovate cream, ointment)Triamcinolone acetonide 0.025% (Aristocort A cream, Kenalog lotion)Fluocinolone acetonide 0.01% (Capex shampoo, Dermasmooth)Desonide 0.05% (DesOwen cream, lotion)Group VII Kelas terlemah dari steroid topikal. Memiliki permeabilitas lipid yang lemah, dan tidak dapat menembus membran mukosa baik.Hydrocortisone 2.5% (Hytone cream, lotion, ointment)Hydrocortisone 1% (Many over-the-counter brands)Penggolongan Steroid Topical sesuai PotensinyaPengobatan sistemik Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan antihistamin (H1) seperti difenhidramin atau terfenadin, atau antihistamin nonklasik lain. Kombinasi antihistamin H1 dengan H2 dapat menolong pada kasus tertentu. Pada bayi usia muda, pemberian sedasi dengan kloralhidrat dapat pula menolong. Penggunaan obat lain seperti sodium kromoglikat untuk menstabilkan dinding sel mast dapat memberikan hasil yang memuaskan pada 50% penderita. Penggunaan kortikosteroid oral sangat terbatas, hanya pada kasus sangat berat dan diberikan dalam waktu singkat, misalnya prednison 0,5-1,0 mg/kgBB/hari dalam waktu 4 hari.ImmunomodulatorsUntuk pengobatan pasien dengan penyakit parah pada siapa terapi konvensional tidak efektif. Dalam kasus yang lebih parah dan terutama pada orang dewasa, pertimbangkan untuk menggunakan baik MTX dan siklosporin. Yang terakhir ini lebih berkhasiat, namun lesi kambuh ketika dihentikan.Siklosporin (Neoral, Sandimmune)Menunjukkan untuk membantu dalam berbagai gangguan kulit, terutama psoriasis. Kisah dengan menghambat T-sel produksi sitokin dan ILS. Seperti tacrolimus dan pimekrolimus (ascomycin), siklosporin mengikat macrophilin dan kemudian menghambat kalsineurin, enzim kalsium-tergantung, yang, pada gilirannya, menghambat fosforilasi faktor nuklir sel T aktif dan menghambat transkripsi sitokin, terutama IL-4. Hentikan pengobatan jika tidak ada respon dalam waktu 6 minggu.Methotrexate (Folex PFS, Rheumatrex)Antimetabolit yang menghambat reduktase dihydrofolate, sehingga menghambat sintesis DNA dan reproduksi sel. Respon yang memuaskan dilihat 3-6 minggu setelah pemberian.Sesuaikan dosis secara bertahap untuk mencapai respon yang memuaskan.Tacrolimus (Protopic) salep 0,03% atau 0,1%Imunomodulator yang menekan kekebalan humoral (T-limfosit) aktivitas. Digunakan untuk penyakit yang sulit disembuhkan.Antivirus agenUntuk pengelolaan infeksi herpes dan untuk mengobati dermatitis atopik pada pasien yang mengembangkan cacar air.Acyclovir (Zovirax)Menghambat aktivitas dari kedua HSV-1 dan HSV-2. Memiliki afinitas untuk kinase timidin virus dan, sekali terfosforilasi, menyebabkan DNA-rantai pemutusan kontrak kerja ketika bertindak oleh polimerase DNA. Pasien mengalami sakit kurang dan resolusi lebih cepat dari lesi kulit bila digunakan dalam waktu 48 jam dari onset ruam. Dapat mencegah wabah berulang. Inisiasi awal terapi adalah keharusan. Dosis zoster adalah 4 kali lebih tinggi dari itu untuk herpes simpleks. Durasi terapi bervariasi.AntibiotikAntibiotik sistemik dapat dipertimbangkan untuk mengatasi DA yang luas dengan infeksi sekunder. Tetapi dalam praktek sehari-hari pemberian antibiotika pada dermatitis atopi terlalu berlebihan. Antibiotik yang dianjurkan adalah eritromisin, sefalosporin, kloksasilin, dan terkadang ampisilin. Dari hasil pembiakan dan uji kepekaan terhadap Staphylococcus aureus 60% resisten terhadap penisilin, 20% terhadap eritromisin, 14% terhadap tetrasiklin, dan tidak ada yang resisten terhadap sefalosporin Imunoterapi dengan ekstrak inhalan umumnya tidak menolong untuk mengatasi DA pada anak.Empirik antimikroba terapi harus komprehensif dan harus mencakup semua kemungkinan patogen dalam konteks pengaturan klinis. Untuk pengobatan infeksi klinis oleh S aureus, kloksasilin atau cephalexin digunakan. Pada infeksi streptokokus, sefaleksin disukai. Jika tidak efektif, penisilin dan klindamisin dalam kombinasi yang efektif. Pertimbangkan infeksi staphylococcal di setiap suar dermatitis atopik.Sefaleksin (Keflex)Pertama-generasi cephalosporin penangkapan pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri. Bakterisida aktivitas terhadap organisme yang berkembang pesat. Kegiatan utama terhadap flora kulit, digunakan untuk infeksi kulit atau profilaksis pada prosedur minor. Susp tersedia termasuk butiran mauve (125 mg / 5 ml) dan butiran persik (250 mg / 5 ml).Kloksasilin (Cloxapen, Tegopen)Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh penisilinase penghasil staphylococcus. Digunakan untuk memulai terapi ketika infeksi staphylococcal dicurigai.Penisilin VK (Beepen-VK, Betapen-VK, Veetids)Menghambat biosintesis mucopeptide dinding sel. Bakterisida terhadap organisme sensitif ketika konsentrasi yang memadai dicapai, dan yang paling efektif selama tahap multiplikasi aktif. Konsentrasi yang tidak memadai menghasilkan hanya efek bakteriostatik.Klindamisin (Cleocin)Lincosamide untuk perawatan kulit yang serius dan infeksi jaringan lunak staphylococcal. Juga efektif terhadap streptokokus aerobik dan anaerobik (kecuali enterococci). Menghambat pertumbuhan bakteri, kemungkinan dengan menghambat disosiasi peptidil t-RNA dari ribosom, menyebabkan RNA-dependent sintesis protein untuk menangkap.Penggolongan Steroid Topical sesuai PotensinyaNama merek dagangNama GenerikCLASS 1Potensi sangat kuatClobex Lotion/Spray/Shampoo, 0.05%Clobetasol propionateCormax Cream/Solution, 0.05%Clobetasol propionateDiprolene Ointment, 0.05%Betamethasone dipropionateOlux E Foam, 0.05%Clobetasol propionateOlux Foam, 0.05%Clobetasol propionateTemovate Cream/Ointment/Solution, 0.05%Clobetasol propionateUltravate Cream/Ointment, 0.05%Halobetasol propionateVanos Cream, 0.1%FluocinonidePsorcon Ointment, 0.05%Diflorasone diacetatePsorcon E Ointment, 0.05%Diflorasone diacetateCLASS 2Potensi Kuat Diprolene Cream AF, 0.05%Betamethasone dipropionateElocon Ointment, 0.1%Mometasone furoateFlorone Ointment, 0.05%Diflorasone diacetateHalog Ointment/Cream, 0.1%HalcinonideLidex Cream/Gel/Ointment, 0.05%FluocinonidePsorcon Cream, 0.05%Diflorasone diacetateTopicort Cream/Ointment, 0.25%DesoximetasoneTopicort Gel, 0.05%DesoximetasoneCLASS 3Potensi Sedang KuatCutivate Ointment, 0.005%Fluticasone propionateLidex-E Cream, 0.05%FluocinonideLuxiq Foam, 0.12%Betamethasone valerateTopicort LP Cream, 0.05%DesoximetasoneCLASS 4Potensi Sedang KuatCordran Ointment, 0.05%FlurandrenolideElocon Cream, 0.1%Mometasone furoateKenalog Cream/Spray, 0.1%Triamcinolone acetonideSynalar Ointment, 0.03%Fluocinolone acetonideWestcort Ointment, 0.2%Hydrocortisone valerateCLASS 5Potensi Sedang LemahCapex Shampoo, 0.01%Fluocinolone acetonideCordran Cream/Lotion/Tape, 0.05%FlurandrenolideCutivate Cream/Lotion, 0.05%Fluticasone propionateDermAtop Cream, 0.1%PrednicarbateDesOwen Lotion, 0.05%DesonideLocoid Cream/Lotion/Ointment/Solution, 0.1%HydrocortisonePandel Cream, 0.1%HydrocortisoneSynalar Cream, 0.03%/0.01%Fluocinolone acetonideWestcort Cream, 0.2%Hydrocortisone valerateCLASS 6Potensi SedangAclovate Cream/Ointment, 0.05%Alclometasone dipropionateDerma-Smoothe/FS Oil, 0.01%Fluocinolone acetonideDesonate Gel, 0.05%DesonideSynalar Cream/Solution, 0.01%Fluocinolone acetonideVerdeso Foam, 0.05%DesonideCLASS 7Potensi LemahCetacort Lotion, 0.5%/1%HydrocortisoneCortaid Cream/Spray/OintmentHydrocortisoneHytone Cream/Lotion, 1%/2.5%HydrocortisoneMicort-HC Cream, 2%/2.5%HydrocortisoneNutracort Lotion, 1%/2.5%HydrocortisoneSynacort Cream, 1%/2.5%HydrocortisoneTabel perbandingan potensi relatif dan dosis ekuivalen beberapa sediaan kortikosteroidKortikosteroidPotensiLama kerjaDosis ekuivalen (mg)*MineralkortikoidGlukokortikoidGlukokortikoidKortisol (hidrokortison)11S20Kortison0,80,8S256--metilprednisolon0,55I4Prednisone0,84I5Prednisolon0,84I5Triamsinolon05I4Parametason010L2Betametason025L0,75Deksametason025L0,75MineralokortikoidAldosteron3000.3S-Fluorokortison15015.0I2.0Desoksikortikosteron asetat 200.0--Keterangan:* hanya berlaku untuk pemberian oral atau IV.S = kerja singkat (t1/2 biologik 8-12 jam)I = intermediate, kerja sedang (t1/2 biologik 12-36 jam)L = kerja lama (t1/2 biologik 36-72 jam) Pada tabel diatas terlihat bahwa triamsinolon, parametason, betametason, dan deksametason tidak mempunyai efek mineralokortikoid. Hampir semua golongan kortikosteroid mempunyai efek glukokortikoid. Pada tabel ini obat disusun menurut kekuatan (potensi) dari yang paling lemah sampai yang paling kuat. Parametason, betametason, dan deksametason mempunyai potensi paling kuat dengan waktu paruh 36-72 jam. Sedangkan kortison dan hidrokortison mempunyai waktu paruh paling singkat yaitu kurang dari 12 jam. Harus diingat semakin kuat potensinya semakin besar efek samping yang terjadi.Efektifitas kortiksteroid berhubungan dengan 4 hal yaitu vasokonstriksi, antiproliferatif, immunosupresif dan antiinflamasi. Steroid topikal menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah di bagian superfisial dermis, yang akan mengurangi eritema. Kemampuan menyebabkan vasokontriksi biasanya berhubungan dengan potensi anti-inflamasi, dan biasanya vasokontriksi ini digunakan sebagai suatu tanda untuk mengetahui aktivitas klinik dari suatu agen. Kombinasi ini digunakan untuk membagi kortikosteroid topikal mejadi 7 golongan besar, diantaranya Golongan I yang paling kuat daya anti-inflamasi dan antimitotiknya (super poten). Sebaliknya golongan VII yang terlemah (potensi lemah). Krim deksametason (decadron), saleb atau krim hidrokortison, salep metiprednisolon asetat (medrol), triamsinolon asetonid (aristocort, dan flurandrenolid cordran) merupakan contoh-contoh dari glukokortikoid topical yang membantu menyenbuhkan dermatiDaftar pustakaBagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1995.Farmakologi dan Terapi edisi 4 (cetak ulang,2003).Jakarta; Gaya Baru (2003)Karch A M (2011). Buku ajar farmakologi keperawatan edisi 2. EGC: Jakartahttp://dokteranakonline.com/category/obat-dan-faramasi/page3/http://growupclinic.com/2013/05/12/waspadai-bahaya-dan-efek-samping-salep-alergi-kortikosteroid/