macam spektrofotometri dan perbedaannya

19
Macam Spektrofotometri dan Perbedaannya (Vis, UV, dan IR) Pada artikel tempo hari telah dibahas tentang perbedaan antara spektrometri dan spektrofotometri, serta beberapa istilah yang sering digunakan dalam dunia spektrometri. Kali ini akan dibahas mengenai jenis spektrofotometri dan perbedaannya. Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Spektrofotometri Vis (Visible) 2. Spektrofotometri UV (Ultra Violet) 3. Spektrofotometri UV-Vis 4. Spektrofotometri IR (Infra Red) 1. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis) Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible). Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding logam lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu. Sample yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang

Upload: mulky-smaikers

Post on 26-Jun-2015

3.214 views

Category:

Education


84 download

DESCRIPTION

macam macam spektrofotometri

TRANSCRIPT

Page 1: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

Macam Spektrofotometri dan Perbedaannya (Vis, UV, dan IR)

Pada artikel tempo hari telah dibahas tentang perbedaan antara spektrometri dan spektrofotometri, serta beberapa istilah yang sering digunakan dalam dunia spektrometri.

Kali ini akan dibahas mengenai jenis spektrofotometri dan perbedaannya. Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Spektrofotometri Vis (Visible)2. Spektrofotometri UV (Ultra Violet)3. Spektrofotometri UV-Vis4. Spektrofotometri IR (Infra Red)

1. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis)

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible).

Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding logam lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu.

Sample yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memilii warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible.

Oleh karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan harus benar-benar stabil.

Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein). Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini harus dibuat berwarna agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah reagent Folin.

Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin dalam suasana sedikit basa, ikatan peptide pada protein akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru yang dapat dideteksi pada

Page 2: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

panjang gelombang sekitar 578 nm. Semakin tinggi intensitas warna biru menandakan banyaknya senyawa kompleks yang terbentuk yang berarti semakin besar konsentrasi protein terlarut dalam sample.

2. Spektrofotometri UV (ultraviolet)

Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium.

Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’, mengacu pada intinya yang memiliki dua pertikel.

Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan.

Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagent tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi.

Sebagai contoh pada analisa protein terlarut (soluble protein). Jika menggunakan spektrofotometri visible, sample terlebih dulu dibuat berwarna dengan reagent Folin, maka bila menggunakan spektrofotometri UV, sample dapat langsung dianalisa.

Ikatan peptide pada protein terlarut akan menyerap sinar UV pada panjang gelombang sekitar 280 nm. Sehingga semakin banyak sinar yang diserap sample (Absorbansi tinggi), maka konsentrasi protein terlarut semakin besar.

Spektrofotometri UV memang lebih simple dan mudah dibanding spektrofotometri visible, terutama pada bagian preparasi sample. Namun harus hati-hati juga, karena banyak kemungkinan terjadi interferensi dari senyawa lain selain analat yang juga menyerap pada panjang gelombang UV. Hal ini berpotensi menimbulkan bias pada hasil analisa.

3. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible.

Page 3: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.

Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.

4. Spektrofotometri IR (Infra Red)

Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm.

Pada spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik.

Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sample akan dibandingkan dengan signal standard. Perlu juga diketahui bahwa sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni. Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang diperoleh.

Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada penyerapan sinar IR pendek. Spektrofotometri ini di sebut Near Infrared Spectropgotometry (NIR). Aplikasi NIR banyak digunakan pada industri pakan dan pangan guna analisa bahan baku yang bersifat rutin dan cepat.

BAB I

PENDAHULUAN

Page 4: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

1.1  LATAR BELAKANG

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan

untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan

pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam

spektrofometri disebut spektrofotometer.

Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam

mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan

visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat

kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian

lebih besar.

Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan

mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer

campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan elastomer. Spektroskopi infra

merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa

bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang

teliti sebagai pilihan untuk analisis kwalitatif dan kwantitatif bahan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan spektrofotometer

2.      Sebutkan bagian atau komponen dari spektrofotometer

3.      Bagaimana prinsip kerja dari spektrofotometer

4.      Bagaimana cara kerja spektrofotometer

5.      Sebutkan cara kalibrasi dari alat spektrofotometer

6.      Bagaimana cara perawatan dari alat spektrofotometer

7.      Sebutkan Jenis – jenis spektrofotometer

1.3 TUJUAN

1.      Agar dapat mengetahui pengertian dari alat spektrofotometer

2.      Mengetahui komponen serta fungsi dari alat spektrofotometer

3.      Mengetahui prinsip kerja alat spektrofotometer

Page 5: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

4.      Mengetahui cara kerja alat spektrofotometer

5.      Dapat mengetahui cara kalibrasi alat spektrofotometer

6.      Dapat mengetahui cara untuk merawat spektrofotometer

7.      Dapat mengetahui jenis – jenis alat spektrofotometer

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan

cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa

Page 6: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.

Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di

dalam kuvet.

sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.

Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan

fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi

spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut

ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.

Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar

putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun

celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh

dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek

panjang gelombang tertentu.

Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar

monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada

spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan

bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber

spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau

blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun

pembanding.

2.2 BAGIAN ATAU KOMPONEN SPEKTROFOTOMETER

Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :

a.       Sumber Cahaya

Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang

stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak,

ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat

dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang

gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).

Page 7: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

b.      Monokromator

Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis

menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda

(terdispersi).

c.       Cuvet

Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau

cuplikan yang akan dianalisis.  Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic

dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di

daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai

sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di

daerah sinar tampak (visible).

d.      Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai

panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya

akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.

Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk menentukan

konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Spektrofotometer akan mengukur

intensitas cahaya melewati sampel (I), dan membandingkan ke intensitas cahaya sebelum

melewati sampel (Io). Rasio  disebut transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam persentase

(% T) sehingga bisa dihitung besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T.

2.3 PRINSIP KERJA

Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun

campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan,

sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang

diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi

sampel.

Prisinp kerja dari spektrofotometer dapat di gambarkan sebagai berikut :

Page 8: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

2.4 CARA KERJA SPEKTROFOTOMETER

Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram untuk sinar Visible

(sinar tampak = 38 – 780nm) dan lampu deuterium untuk sinar Ultra Violet (180-380nm) pada

video lampu yang besar. Pilih panjang gelombang yang diinginkan/diperlukan. Kuvet, ada dua

karena alat yang dipakai tipe double beam, disanalah kita menyimpan sample dan yang satu lagi

untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi

pengubahan data sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader.

Yang harus dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat, biasanya pada saat

menutup tenpat kuvet, karena bila ada cahaya lain otomatis jumlah cahaya yang diukur menjadi

bertambah.

2.5 KALIBRASI ALAT SPEKTROFOTOMETER

Kalibrasi yang dimaksud ini adalah men-seting blank alat spektrofotometer, sebelum

digunakan untuk analisis. Secara umum sbb:

Page 9: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

1.      Nyalakan alat spektrofotometer

2.      Isi kuvet dengan larutan blanko (aquades)

3.      Diseting/diatur panjang gelombang untuk kalibrasi.

4.      ->keterangan: 0%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan kosong. 100%T itu diukur saat kuvet

dalam keadaan terisi larutan.

5.      Kuvet berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer

6.      lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar kondisi setting blank (dalam bentuk

teks)

2.6 CARA PERAWATAN SPEKTROFOTOMETER

Cara Perawatan dan Penyimpanan Alat :

1.      Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.

2.      Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung, karena cahaya dari

matahari akan dapat mengganggu pengukuran.

3.      Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja yang permanen.

4.      Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.

5.      Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.

6.      Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.

      Hal-hal yang harus diperhatikan :

  Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna

Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna, maka

larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna. Kecuali apabila

diukur dengan menggunakan lampu UV.

Panjang gelombang maksimum

  Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang

mempunyai absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang

maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan

absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang

gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum Lambert-

Page 10: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil

sekali.

  Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban

Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan dan

cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb oleh

benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada

senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang dan

absorban pada spektrofotometer agar pengukuran yang di dapatkan lebih teliti.

2.7 JENIS – JENIS SPEKTROFOTOMETER

Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan.

Diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Spektrofotometri Vis (Visible)

2.      Spektrofotometri UV (Ultra Violet)

3.      Spektrofotometri UV-Vis

4.      Spektrofotometri IR (Infra Red)

1. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis)

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya

tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh

mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua

sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat

dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible).

Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu

Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan

simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding

logam lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu. Sample yang dapat

Page 11: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memilii warna. Hal ini menjadi kelemahan

tersendiri dari metode spektrofotometri visible. Oleh karena itu, untuk sample yang tidak

memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang

akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya

bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang

dihasilkan harus benar-benar stabil.

Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein). Protein

terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini harus dibuat berwarna

agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah reagent Folin.

Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin dalam suasana sedikit basa, ikatan peptide

pada protein akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru yang dapat dideteksi pada

panjang gelombang sekitar 578 nm. Semakin tinggi intensitas warna biru menandakan

banyaknya senyaw a kompleks yang terbentuk yang berarti semakin besar konsentrasi protein

terlarut dalam sample.

2. Spektrofotometri UV (ultraviolet)

Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan

interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai

sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia

merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom

deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu

proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang

berarti ‘dua’, mengacu pada intinya yang memiliki dua pertikel. Karena sinar UV tidak dapat

dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan

senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan.

Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan

reagent tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun

perlu diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip

dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut sempurna.

Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi. Sebagai contoh pada analisa protein terlarut

(soluble protein). Jika menggunakan spektrofotometri visible, sample terlebih dulu dibuat

Page 12: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

berwarna dengan reagent Folin, maka bila menggunakan spektrofotometri UV, sample dapat

langsung dianalisa. Ikatan peptide pada protein terlarut akan menyerap sinar UV pada panjang

gelombang sekitar 280 nm. Sehingga semakin banyak sinar yang diserap sample (Absorbansi

tinggi), maka konsentrasi protein terlarut semakin besar. Spektrofotometri UV memang lebih

simple dan mudah dibanding spektrofotometri visible, terutama pada bagian preparasi sample.

Namun harus hati-hati juga, karena banyak kemungkinan terjadi interferensi dari

senyawa lain selain analat yang juga menyerap pada panjang gelombang UV. Hal ini berpotensi

menimbulkan bias pada hasil analisa.

3. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible.

Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible.

Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai

sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Untuk sistem

spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan

metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.

4. Spektrofotometri IR (Infra Red)

Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada

penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah

dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan

pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm. Pada spektro IR meskipun bisa

digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya

spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama

senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu

gugus fungsi spesifik.

Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensitas IR terhadap

panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sample akan dibandingkan dengan signal

standard. Perlu juga diketahui bahwa sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni.

Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang

diperoleh. Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada penyerapan

sinar IR pendek. Spektrofotometri ini di sebut Near Infrared Spectropgotometry (NIR). Aplikasi

Page 13: Macam spektrofotometri dan perbedaannya

NIR banyak digunakan pada industri pakan dan pangan guna analisa bahan baku yang bersifat

rutin dan cepat.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

  Spektofotometri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relative jika energi

tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.

  Bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari

sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium.

  Spektrofotometri memiliki 4 bagian penting yaitu: sumber cahaya, monokromator, kuvet dan

detector.

  Spektofotometri dibagi menjadi 2 jenis, menurut optika sinarnya dan daerah spectrum. Jenis

tersebut juga dibagi menjadi beberapa jenis,

  Cahaya dari spektofotometri dilewatkan ke sampel dan diteruskan ke detector.

  Kalibrasi terdiri dari kalibrasi alat, matching kuvet, dan membuat spectrum serapan.

  Perawatan yang harus dilakukan cairan jangan sampai ada yang tumpah pada alat.

3.2 SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh data kata sempurna oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan

makalah selanjutnya bias lebih baik lagi, atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

http://yazhid28bashar.blogspot.com/2013/04/makalah-spektrofotometer.html

http://wahyuriyadi.blogspot.com/2009/07/macam-spektrofotometri-dan-perbedaannya.html