m12 pengaturan suhu tubuh manusia

13
A. Pengaturan suhu badan dalam badan manusia Terdapat 2 kaidah pengaturan suhu badan yaitu: 1. kaidah fisika 2. Kaidah metabolisme Semua kaidah untuk mengatur suhu tubuh dibantu koordinasi tubuh. a) Pengaturan suhu dengan kaidah fisik Dikenali sebagai kaidah fisik karena pengaturan lebih banyak kepada penggunaan otot-otot tubuh dan secara fisik. Di antara kemungkinan yang akan terjadi ialah: 1. Suhu badan tinggi melebihi normal 2. Suhu badan rendah melebihi normal Apabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di otak, hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat untuk mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan koordinasi tubuh. Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah: 1. Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit (lingkungan luar) yang memungkinkan panas dibebaskan keluar. 2. Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit supaya panas mudah dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.

Upload: rijool92

Post on 15-Jan-2016

50 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pengaturan Suhu Tubuh Manusia

TRANSCRIPT

Page 1: M12 Pengaturan Suhu Tubuh Manusia

A. Pengaturan suhu badan dalam badan manusia

Terdapat 2 kaidah pengaturan suhu badan yaitu:

1. kaidah fisika

2. Kaidah metabolisme

Semua kaidah untuk mengatur suhu tubuh dibantu koordinasi tubuh.

a) Pengaturan suhu dengan kaidah fisik

Dikenali sebagai kaidah fisik karena pengaturan lebih banyak kepada penggunaan

otot-otot tubuh dan secara fisik. Di antara kemungkinan yang akan terjadi ialah:

1. Suhu badan tinggi melebihi normal

2. Suhu badan rendah melebihi normal

Apabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di otak,

hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat untuk mengatur suhu darah yang

melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan

menggunakan koordinasi tubuh.

Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah:

1. Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit

(lingkungan luar) yang memungkinkan panas dibebaskan keluar.

2. Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit

supaya panas mudah dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik.

Bulu kulit diatur oleh otot erektor.

3. Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) - Memudahkan panas darah

terbebas keluar melalui proses penyinaran.

4. Berpeluh - Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas

pendam tentu yang tinggi dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke

lingkungan sekitar apabila air peluh menguap.

Apabila suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu pada kulit, di otak

hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat mengatur suhu darah yang melaluinya,

mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan

menggunakan koordinasi badan.

Mekanisme koreksi apabila suhu badan rendah ialah:

1. Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas

tak banyak keluar ke lingkungan sekitar.

Page 2: M12 Pengaturan Suhu Tubuh Manusia

2. Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit supaya

panas sukar dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit

diatur oleh otot erektor.

3. Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) - Kurang

mengalami proses penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.

4. Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh

maka panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh.

b) Pengawalan suhu dengan kaidah metabolik

Dikenal sebagai kaidah metabolik karena pengaturan lebih kepada penggunaan kimia

badan daripada secara fisik walaupun terdapat pengaturan yang melibatkan otot-otot.

Kawalan ini melibat peranan:

Otot rangka

Kelenjar adrenal

Kelenjar tiroid

Dalam keadaan sejuk, hipotalamus akan mengatur otot rangka untuk vasokonstriksi

secara aktif. Hal ini akan menyebabkan seseorang mengigil dan meningkatkan suhu badan.

Pada saat yang sama, kelenjar adrenal akan mensekresikan hormon adrenalin dan

noradrenalin sedangkan kelenjar tiroid akan mensekresikan hormon tiroksin, semua

hormon ini bertujuan untuk meningkatkan suhu badan dengan cara meningkatkan

metabolisme tubuh. Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang, begitu

juga dengan sekresi hormon-hormon tertentu oleh kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid akan

berkurang.

Hormon epinefrin dan norepinefrin bertindak dengan:

1. Meningkatkan kadar detak jantung dan kadar pernapasan.

2. Meningkatkan tekanan darah

3. Meningkatkan metabolisme badan

4. Meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang pengubahan glikogen ke

glukosa.

Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di antara kemungkinan yang

mungkin terjadi ialah:

1. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau banyak

2. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau sedikit

Page 3: M12 Pengaturan Suhu Tubuh Manusia

Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel beta pada

Pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa dalam

darah akan turun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam darah berada pada

jumlah yang normal.

Fungsi hormon insulin ialah:

Merangsang pengubahan glukosa ke glikogen untuk disimpan dalam hati.

Merangsang oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi dalam sel.

Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada

kelenjar pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon,

kadar glukosa dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa

dalam darah berada pada jumlah normal.

Fungsi hormon glukagon ialah:

Merangsang pengubahan glikogen ke glukosa dalam darah.

Yang mempengaruhi suhu tubuh adalah :

1. Kecepatan metabolisme basal

Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak jumlah

panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian

sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme.

2. Rangsangan saraf simpatis

Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100%

lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang

tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper seluruh metabolisme lemak coklat

adalah produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress

individu yang menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang

meningkatkan metabolisme.

3. Hormon pertumbuhan

Hormon pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan

metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.

4. Hormone tiroid

Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh

sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-

100% diatas normal.

5. Hormon kelamin

Page 4: M12 Pengaturan Suhu Tubuh Manusia

Hormon kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15%

kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi

suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone pada

masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.

6. Demam ( peradangan )

Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar

120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.

7. Status gizi

Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 – 30%. Hal ini

terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan

metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami

penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal

cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang

cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan

jaringan yang lain.

8. Aktivitas

Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar

komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat

meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 – 40,0 °C.

9. Gangguan organ

Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan

mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang

dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan

kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme

pengaturan suhu tubuh terganggu.

10. Lingkungan

Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat

hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya,

lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia

dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.

Kurva siklus temperature pada tubuh :

Page 5: M12 Pengaturan Suhu Tubuh Manusia

B. Suhu Tubuh Normal

Suhu rata-rata normal dan sehat seseorang adalah di 37 derajat celcius. Tetapi suhu

tubuh seseorang akan bervariasi karena dipengaruhi oleh waktu pengukuran, tempat

pengukuran, usia, dan metabolisme tubuhnya.

Tubuh menunjukkan suhu paling rendah pada pagi hari dan paling

tinggi pada senja hingga malam hari. Perbedaan suhu terendah ke

tertinggi bisa mencapai 1,5 derajat celcius.

Pada anak-anak di bawah 12 tahun, suhu tubuh pada malam akan berkisar pada 37,4

derajat celcius. Tetap dianggap normal sepanjang masih berkisar di 36 sampai 38 derajat

celcius.

Untuk memeriksa suhu badan, umumnya seseorang langsung menempelkan tangan di

bagian dahi. Ternyata pengukuran dengan tangan tidak dapat diandalkan karena kondisi

pengukur akan berpengaruh pada hasilnya. Pengukur yang menderita anemia atau

memiliki metabolisme tubuh rendah cenderung lebih peka saat mengukur suhu tubuh

orang lain.

Cara yang paling dianjurkan adalah menggunakan thermometer yang dapat

dilakukan dengan empat cara. Pertama, oral temperature, yakni meletakkan

termometer di bawah lidah. Termometer biasa yang menggunakan air raksa

membutuhkan waktu tiga menit untuk mendapatkan hasil oral temperature. Bila

menggunakan HD NexTemp yang menggunakan kristal cair, Anda akan

memperoleh hasil pengukuran hanya dalam waktu satu menit.

Cairan dan sisa rokok di mulut akan mempengaruhi hasil pengukuran oral

temperature. Sebaiknya lakukan pengukuran 10 sampai 15 menit setelah makan,

minum, atau merokok terakhir kali.

Page 6: M12 Pengaturan Suhu Tubuh Manusia

Pengukuran kedua adalah auxiliary temperature yang didapatkan dengan meletakkan

termometer di bagian ketiak. Termometer biasa membutuhkan 5 sampai 10 menit,

sedangkan HD NexTemp hanya perlu 3 menit untuk menampilkan hasil pada pengukuran

ini.

Dibandingkan dengan ketiga pengukuran lainnya, auxiliary temperature terhitung

yang paling tidak akurat karena sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Termometer biasa

yang kurang akurat dibandingkan HD NexTemp biasanya akan menampilkan perbedaan

hingga 1 derajat Celcius di bawah oral temperature.

Cara yang ketiga dinamai rectal temperature karena pengukuran dilakukan di bagian

rectum (anus). Termometer rectal dimasukkan sedalam 3 sampai 4 cm ke dalam anus

selama kurang lebih tiga menit. Hasil pengukurannya lebih tinggi 0,4 sampai 0,5 derajat

celcius dari oral temperature.

Telinga juga bisa menunjukkan suhu badan seseorang, Namanya thimpanic membrane

temperature. Sebenarnya ini adalah cara pengukuran yang paling praktis,cepat, dan akurat.

Tetapi, seperti namanya, pengukuran ini tidak dianjurkan bagi orang awam yang tidak

mengetahui anatomi telinga. Bagaimana pun, pengukuran ini berurusan dengan bagian

pendengaran yang vital.

Umumnya, thimpanic membrane temperature akan menunjukkan perbedaan hingga

0,8 derajat celcius lebih tinggi daripada oral temperature. Hasil akurat akan didapatkan bila

termometer diarahkan dengan tepat ke bagian membrane tympani (selaput suara).

Deskripsi keempat pengukuran itu cukup menjelaskan mengapa oral temperature dan

auxiliary temperature menjadi pilihan untuk pemakaian rumah tangga. Jangan lupa untuk

mencuci termometer Anda setiap selesai digunakan.

Gambar contoh Termometer :

C. Beberapa Penyakit yang Berkaitan dengan Perubahan Suhu Tubuh

Page 7: M12 Pengaturan Suhu Tubuh Manusia

Suhu tubuh sangat mudah sekali berubah dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Perubahan suhu tubuh sangat erat kaitannya dengan produksi panas yang berlebihan,

produksi panas maksimal maupun pengeluaran panas yang berlebihan. Tentunya sifat

perubahan panas tersebut sangat memengaruhi masalah klinis yang dialami setiap orang.

1. Demam

Demam bisa terjadi disebabkan karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu

untuk memertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas sehingga

mengakibatkan suhu dalam tubuh menjadi tidak normal.

Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting. Peningkatan ringan suhu

sampai 39°C meningkatkan sistem imun tubuh. Demam juga meruapakan bentuk

pertarungan akibat infeksi karena virus menstimulasi interferon (substansi yang bersifat

melawan virus).

Pola demam berbeda bergantung pada pirogen. Peningkatan dan penurunan jumlah

pirogen berakibat puncak demam dan turun dalam waktu yang berbeda.

Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah.

Metabolisme tubuh meningkat 7% untuk setiap derajat kenaikan suhu. Frekuensi jantung

dan pernapasan meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh terhadap nutrient.

Metabolisme yang meningkat menggunakan energi yang memproduksi panas tambahan.

2. Hipertermia

Hipertermiaadalah peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan

tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas. Setiap

penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat memengaruhi mekanisme pengeluaran

panas. Hipertermia malignan adalah kondisi bawaan dimana tidak dapat mengontrol

produksi panas yang terjadi ketika orang yang rentan menggunakan obat-obatan anastetik

tertentu.

3. Hipotermia

Page 8: M12 Pengaturan Suhu Tubuh Manusia

Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin memengaruhi

kemampuan tubuh untuk memproduksi panas sehingga akan mengakibatakan hipotermia.

Hipotermia diklasifikasikan  melalui pengukuran suhu inti:

Ringan: 33°-36°.

Sedang: 30°-33°.

Berat: 27°-30°.

Sangat berat: <30°.

Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan tidak diketahui selama

beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35°C, orang yang mengalami hipotermia

mengalami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan tidak mampu

menilai. Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4°c, frekuensi jantung, pernapasan, dan tekanan

darah turun. Jika hipotermia terus berlangsung, disritmia jantung akan berlangsung,

kehilangan kesadaran, dan tidak responsif terhadap stimulus nyeri.

4. Kelelahan Akibat Panas

Kelelahan akibat panas terjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara

berlebihan. Disebabkan oleh lingkungan yang terlalu panas. Tanda dan gejala kurang

volume cairan adalah hal yang umum selama kelelahan akibat panas.

5. Heat Stroke

Lingkungan dengan suhu tinggi dapat memengaruhi mekanisme pengeluaran panas.

Kondisi ini disebut heat stroke. Penderita heat stroke tidak berkeringat karena kehilangan

elektrolit sangat berat dan malfungsi hipotalamus. Heat stroke dengan suhu yang lebih

besar dari 40,5°C mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel dari semua organ tubuh.

Itulah beberapa kondisi penyakit yang disebabkan oleh adanya perubahan suhu tubuh.

Adanya perubahan suhu tubuh memang sangat sulit dicegah dan manusia hanya dapat

melakukan peminimalan resiko dari penyakit-penyakit yang berkaitan dengan perubahan

suhu tubuh seperti demam, kelelahan, heat stroke, dan lainnya. Hal tersebut bisa dilakukan

dengan rajin memeriksakan kondisi tubuh ke dokter secara rutin, mengonsumsi makanan

sehat, berolahraga secara teratur, dan mencukupi kebutuhan tidur Anda.

Dengan demikian, penyakit apapun bisa dicegah. Jika mampu menyerang sekalipun,

resiko penyakitnya tak akan terlalu parah dan juga proses penyembuhannya relatif cepat

karena orang yang senantiasa menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya memiliki daya

imun yang kuat.

Page 9: M12 Pengaturan Suhu Tubuh Manusia