m wedia arta bahariinformasi dan aspirasi …...redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk...

40
VERSI DIGITAL BISA DIDOWNLOAD di www.tegalkota.go.id www.tegalkota.go.id Cocolan Kyai Mukhlas Cocolan Kyai Mukhlas Jejak Kardinah yang Terlupa Jejak Kardinah yang Terlupa Edisi 82 / 2014 Edisi 82 / 2014 Media Informasi dan Aspirasi Masyarakat Media Informasi dan Aspirasi Masyarakat Media Informasi dan Aspirasi Masyarakat Media Informasi dan Aspirasi Masyarakat Warta Bahari Warta Bahari

Upload: others

Post on 10-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

VERSI DIGITALBISA DIDOWNLOADdiwww.tegalkota.go.id

www.tegalkota.go.idCocolan Kyai MukhlasCocolan Kyai Mukhlas

Jejak Kardinah yang TerlupaJejak Kardinah yang Terlupa

Edisi 82 / 2014Edisi 82 / 2014

Media Informasi dan Aspirasi MasyarakatMedia Informasi dan Aspirasi MasyarakatMedia Informasi dan Aspirasi MasyarakatMedia Informasi dan Aspirasi Masyarakat

Warta BahariWarta Bahari

Page 2: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno pada Monitoring Wajah Kota di Kelurahan

Krandon (22 Agustus 2014)

Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno meninjau pelayanan kesehatan bagi

warga Kota Tegal di Puskesmas Tegal Selatan

Kemerdekaan negeri ini memiliki sejarah yang tidak mulus, penuh pergolakan. Laiknya daerah-daerah lain, semua pelosok nusantara termasuk Tegal punya jejak rekamnya sendiri di alam kemerdekaan. Barangkali memang tidak banyak dihadirkan dalam cetakan buku sejarah, namun sejatinya pelaku, saksi, tempat, artefak dan ingatan itu sebagian masih tersisa. Yang sedikit ini tentu saja patut diselamatkan, dihadirkan kembali kepada khalayak dalam sebuah produk catatan, bahwa itu pernah ada.

Dalam Warta Bahari Edisi 82 ini, ada kerinduan untuk mengulas makna kemerdekaan yang selama 69 tahun telah kita nikmati. Periode yang cukup lama. Dan barangkali karena terlalu lama kita hampir tidak mengenali kembali apa itu bentuk-bentuk perjuangan merebut kemerdekaan dan jati diri bangsa ini. Apalagi memaknai dan mengisinya.

Menghadirkan kembali nuansa-nuansa seputar pergolakan kemerdekaan, baik yang luput dari kitab-kitab sejarah maupun yang telah terdokumentasi tentu punya banyak segi baik. Tindakan heroik orang-orang kita terdahulu dilakukan tanpa harapan apapun selain kemerdekaan. Kemerdekaan yang bukan hanya ditujukan bagi dirinya sendiri namun untuk seluruh masyarakat Indonesia, saat itu dan sesudahnya.

Keluhuran perjuangan para syuhada kemerdekaan tersebut membawa kita ke titik Indonesia yang merdeka dan membangun. Disadari bahwa waktu telah merentangkan jarak. Disitulah kita mesti berusaha mengenang, mengingat dan sangat perlu menjadikan momen-momen bersejarah itu menjadi tonggak rujukan perilaku kita sehari-hari. Pengorbanan yang diberikan para pahlawan adalah pengorbanan tertinggi karena semua menyangkut jiwa dan raga. Semuanya tanpa disertai pamrih materialisme. Waktu yang telah berjarak bukan berarti membuat kita menjadi berbeda bahkan berkebalikan dengan semangat patriotisme pejuang kemerdekaan.

Sembari kita menikmati kepingan-kepingan nuansa sejarah kemerdekaan, mengenali artefak sejarah perjuangan bangsa, kami ajak anda untuk sejenak mendoakan leluhur kita yang telah menempatkan jiwa mereka tidak lebih berharga dibandingkan makna kebebasan. Mengenang, menghargai dan berusaha untuk tidak mengkhianati amal luhur mereka dengan tindakan yang tidak sesat mengagungkan kebendaan dan melupakan kehidupan bangsa yang merdeka, membangun, sejahtera dan madani. Salam merdeka!

Pojok Kang Bahar

Warta Utama- Cocolan Kyai Mukhlas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5- Jejak Kardinah yang Terlupa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8- Apa Kata Mereka?. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

Warta Khusus- Momentum Pertahankan Budaya Peduli Lingkungan 12- Seleksi Penerimaan CPNS 2014: Persaingan Menjadi CPNS Berlangsung Ketat Namun Fair. . . . . . . . . . . . . . . . . 14

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

Kuliner- Sensasi Tauco Soto Haji Caup Pasar Senggol . . . . . . . . . 16

Varia Legislatif- 30 Anggota DPRD Kota Tegal Periode 2014-2019 Dilantik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18

Lensa Bahari . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20

Lintas Kota- Walikota Tinjau Lokasi Venue Porprov . . . . . . . . . . . . . . . 22- Walikota Himbau Masyarakat Bijak dalam Membeli BBM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22- Nelayan Diperbolehkan Beli Solar di SPBU Jika Mendapat Rekomendasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

Renungan- Belajar Merdeka dari CAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24

Beranda- Profil UPTD Puskesmas Tegal Selatan . . . . . . . . . . . . . . . . 26

Analisa- Keramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap Merdeka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

Wirausaha- Bisnis Bendera dan Pernak-Pernik Agustusan . . . . . . . . 32

Pendidikan- Pendidikan, Etika Global dan Perdamaian Dunia . . . . . 34

Rehat- Gelora Kemerdekaan di Tegal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36

English Corner- Indonesia Raya: Indonesia National Anthem and Love Expression to Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38

Editorial

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 3

Penerbit: Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda Kota Tegal Pembina: Walikota Tegal, Hj. Siti Masitha Soeparno, Wakil Walikota Tegal, Drs. HM. Nursholeh, M.M.Pd.

Penasehat: Plt. Sekretaris Daerah Kota Tegal, Dyah Kemala Sintha, SH Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Kabag Humas dan Protokol, Drs. Markus Wahyu Priyono Redaktur Pelaksana: Kasubag Dokumentasi dan Publikasi, Utariana, SH

Redaktur Isi: Kasubag Pemberitaan l Fotografer: Edhy Purnomo

Bagian Sirkulasi: Yeni Dwi Hastuti, S.Kom., Endang Retnowati, Nur Indah Magdalena, A.Md., Aman Sucipto Bagian Keuangan: Fatimatus Zahro

Alamat Redaksi: Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda Kota Tegal, Jalan Ki Gede Sebayu no. 12 Tegal - 52123, Telp/Fax. (0283) 355137-355138 Pswt. 202. Terbit 2 bulan sekali Percetakan: CV. SINAR KENCANA JAYA, SEMARANG.

l l l

l l l Berdasarkan SK Walikota Tegal No. 481/171/2013 l Lay Out & Setting: Slamet Akbari

l Staf Redaksi: Roniyanto N, A.Md., Tomi, A.Md., Imon Dwi BA, S.Sos, Turah Untung l

l l Administrasi Umum: Sri Hartati, A.Md.l

l l

MEDIA INFORMASI DAN ASPIRASI MASYARAKAT

Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah atau mengedit tanpa menghilangkan esensinya. Tulisan maksimal 3 halaman folio spasi rangkap (dobel) atau 4000-6000 karakter, dialamatkan pada redaksi: Bagian Hubungan

Masyarakat dan Protokol Setda Kota Tegal, Jalan Ki Gede Sebayu no.12 Tegal Telp.: (0283) 355137-355138, Pswt. 122 atau e-mail: [email protected]

PEMERINTAHKOTA TEGAL

Page 3: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno pada Monitoring Wajah Kota di Kelurahan

Krandon (22 Agustus 2014)

Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno meninjau pelayanan kesehatan bagi

warga Kota Tegal di Puskesmas Tegal Selatan

Kemerdekaan negeri ini memiliki sejarah yang tidak mulus, penuh pergolakan. Laiknya daerah-daerah lain, semua pelosok nusantara termasuk Tegal punya jejak rekamnya sendiri di alam kemerdekaan. Barangkali memang tidak banyak dihadirkan dalam cetakan buku sejarah, namun sejatinya pelaku, saksi, tempat, artefak dan ingatan itu sebagian masih tersisa. Yang sedikit ini tentu saja patut diselamatkan, dihadirkan kembali kepada khalayak dalam sebuah produk catatan, bahwa itu pernah ada.

Dalam Warta Bahari Edisi 82 ini, ada kerinduan untuk mengulas makna kemerdekaan yang selama 69 tahun telah kita nikmati. Periode yang cukup lama. Dan barangkali karena terlalu lama kita hampir tidak mengenali kembali apa itu bentuk-bentuk perjuangan merebut kemerdekaan dan jati diri bangsa ini. Apalagi memaknai dan mengisinya.

Menghadirkan kembali nuansa-nuansa seputar pergolakan kemerdekaan, baik yang luput dari kitab-kitab sejarah maupun yang telah terdokumentasi tentu punya banyak segi baik. Tindakan heroik orang-orang kita terdahulu dilakukan tanpa harapan apapun selain kemerdekaan. Kemerdekaan yang bukan hanya ditujukan bagi dirinya sendiri namun untuk seluruh masyarakat Indonesia, saat itu dan sesudahnya.

Keluhuran perjuangan para syuhada kemerdekaan tersebut membawa kita ke titik Indonesia yang merdeka dan membangun. Disadari bahwa waktu telah merentangkan jarak. Disitulah kita mesti berusaha mengenang, mengingat dan sangat perlu menjadikan momen-momen bersejarah itu menjadi tonggak rujukan perilaku kita sehari-hari. Pengorbanan yang diberikan para pahlawan adalah pengorbanan tertinggi karena semua menyangkut jiwa dan raga. Semuanya tanpa disertai pamrih materialisme. Waktu yang telah berjarak bukan berarti membuat kita menjadi berbeda bahkan berkebalikan dengan semangat patriotisme pejuang kemerdekaan.

Sembari kita menikmati kepingan-kepingan nuansa sejarah kemerdekaan, mengenali artefak sejarah perjuangan bangsa, kami ajak anda untuk sejenak mendoakan leluhur kita yang telah menempatkan jiwa mereka tidak lebih berharga dibandingkan makna kebebasan. Mengenang, menghargai dan berusaha untuk tidak mengkhianati amal luhur mereka dengan tindakan yang tidak sesat mengagungkan kebendaan dan melupakan kehidupan bangsa yang merdeka, membangun, sejahtera dan madani. Salam merdeka!

Pojok Kang Bahar

Warta Utama- Cocolan Kyai Mukhlas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5- Jejak Kardinah yang Terlupa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8- Apa Kata Mereka?. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

Warta Khusus- Momentum Pertahankan Budaya Peduli Lingkungan 12- Seleksi Penerimaan CPNS 2014: Persaingan Menjadi CPNS Berlangsung Ketat Namun Fair. . . . . . . . . . . . . . . . . 14

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

Kuliner- Sensasi Tauco Soto Haji Caup Pasar Senggol . . . . . . . . . 16

Varia Legislatif- 30 Anggota DPRD Kota Tegal Periode 2014-2019 Dilantik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18

Lensa Bahari . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20

Lintas Kota- Walikota Tinjau Lokasi Venue Porprov . . . . . . . . . . . . . . . 22- Walikota Himbau Masyarakat Bijak dalam Membeli BBM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22- Nelayan Diperbolehkan Beli Solar di SPBU Jika Mendapat Rekomendasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

Renungan- Belajar Merdeka dari CAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24

Beranda- Profil UPTD Puskesmas Tegal Selatan . . . . . . . . . . . . . . . . 26

Analisa- Keramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap Merdeka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

Wirausaha- Bisnis Bendera dan Pernak-Pernik Agustusan . . . . . . . . 32

Pendidikan- Pendidikan, Etika Global dan Perdamaian Dunia . . . . . 34

Rehat- Gelora Kemerdekaan di Tegal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36

English Corner- Indonesia Raya: Indonesia National Anthem and Love Expression to Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38

Editorial

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 3

Penerbit: Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda Kota Tegal Pembina: Walikota Tegal, Hj. Siti Masitha Soeparno, Wakil Walikota Tegal, Drs. HM. Nursholeh, M.M.Pd.

Penasehat: Plt. Sekretaris Daerah Kota Tegal, Dyah Kemala Sintha, SH Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Kabag Humas dan Protokol, Drs. Markus Wahyu Priyono Redaktur Pelaksana: Kasubag Dokumentasi dan Publikasi, Utariana, SH

Redaktur Isi: Kasubag Pemberitaan l Fotografer: Edhy Purnomo

Bagian Sirkulasi: Yeni Dwi Hastuti, S.Kom., Endang Retnowati, Nur Indah Magdalena, A.Md., Aman Sucipto Bagian Keuangan: Fatimatus Zahro

Alamat Redaksi: Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda Kota Tegal, Jalan Ki Gede Sebayu no. 12 Tegal - 52123, Telp/Fax. (0283) 355137-355138 Pswt. 202. Terbit 2 bulan sekali Percetakan: CV. SINAR KENCANA JAYA, SEMARANG.

l l l

l l l Berdasarkan SK Walikota Tegal No. 481/171/2013 l Lay Out & Setting: Slamet Akbari

l Staf Redaksi: Roniyanto N, A.Md., Tomi, A.Md., Imon Dwi BA, S.Sos, Turah Untung l

l l Administrasi Umum: Sri Hartati, A.Md.l

l l

MEDIA INFORMASI DAN ASPIRASI MASYARAKAT

Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah atau mengedit tanpa menghilangkan esensinya. Tulisan maksimal 3 halaman folio spasi rangkap (dobel) atau 4000-6000 karakter, dialamatkan pada redaksi: Bagian Hubungan

Masyarakat dan Protokol Setda Kota Tegal, Jalan Ki Gede Sebayu no.12 Tegal Telp.: (0283) 355137-355138, Pswt. 122 atau e-mail: [email protected]

PEMERINTAHKOTA TEGAL

Page 4: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

4 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Para pejuang/pahlawan membayar kemerdekaan dengandarah dan pengorbanan. Selayaknya kita harus menghargai kemerdekaan ini dengan berkarya.

Di bidang apapun kita bekerja, persembahkanlah yang terbaik.Karena hal tersebut termasuk kontribusi berarti untuk kemajuan Kota Tegal.

Pejuang-pejuang nganggo banda, luh tangis lan nyawa. Mugane kuwe nyong sampeyan aja pom-poma klalen maring deweke,

mbok ngko kuwalat .....

Awake dewek kudu makarya apa bae sing penting apik,ndarma baktina lan aja semblotongan. Kuwe mau salah sijine

ngisi kemerdekaan nggo kemajuan kotane dewek.....

InfoInfo

5WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Warta Utama

Kekayaan sejarah sebuah kota atau daerah terlihat dari jejak

peninggalan atau yang disebut cultural heritage dan living cultural

yang tersisa,bisa artefak ataupun tutur saksi sejarah yang

masih hidup.

Oleh: Turah Untung

kipun kini jejak pesantren ini telah ber-metamorfosa menjadi lembaga pendi-dikan Syiarul Islam. Dari tuturan Nur Kaukab, salah satu putra Kyai Mukhlas, kenapa Panggung jadi pusat pengem-bangan Islam karena memiliki 3 sen-trum penanda Islam yakni madrasah, masjid dan ponpes. Kyai Mukhlas yang hidup dalam rentang waktu 1886-1964, mendirikan kegiatan syiar Islam dengan fasilitas pondok pesantren. Be-liau adalah anak dari KH Hasan yang merupakan salah satu penyebar Islam di Tegal. Saat itu pemikirannya modern, karena salah satu pondok pesantren yang membolehkan memakai celana, bahkan guru-guru sesekali didatang-kan dari luar negari (terutama Timur Tengah). Meskipun pola modern tidak ditabukan, namun pola tradisional da-lam pengajaran Kitab Kuning tetap di-ajarkan kepada santri. “Memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik” .

Sebagai penghormatan atas jasa beliau, nama Kyai Mukhlas kemudian dijadikan nama jalan di daerah Pang-gung. Namun, masih menurut penu-turan Nur Kaukab, salah satu putra Kyai Mukhlas dari Nyai Faridah, tidak tahu dasar pengukuhan Kyai Mukhlas men-jadi nama jalan. Namun hal ini tentu didasari itikad baik untuk mengingat

jasa-jasa Kyai Mukhlas. Paling tidak menjadi monumen saksi sejarah tokoh lokal Tegal dalam perjuangan Kemer-dekaan dari Tegal.

Siapakah Kyai Mukhlas ini sehing-ga orang sulit melupakan namanya? Ia adalah seorang ulama besar, pejuang dan penyebar Islam. Pawai Rolasan adalah tradisi yang hingga kini masih dapat dilihat. Ponpes Panggung saat itu menjadi tempat menimba ilmu orang-orang besar. Salah satunya ada-lah KH. Mahrus Aly yang kemudian menjadi pengasuh ponpes terkenal Lirboyo. Saat berusia 18 tahun, beliau menimba ilmu di Pesantren Panggung Tegal, Jawa Tengah, asuhan Kyai Mukhlas.

Jika mendengar nama Kyai Mukh-las, orang-orang dulu teringat cocolan kyai Mukhlas. Cocolan adalah bambu runcing untuk mengusir penjajah Be-landa. Dasar watak wong Tegal, mereka tidak takut menghadapi tentara Belan-da yang hendak menjajah kembali di kota Tegal. Ketiadaan senjata tidak menciutkan nyali, bambu runcingpun menjadi senjata.

Sejarah mencatat bahwa pada ta-hun 1946/1947, ribuan pemuda Tegal pergi ke Parakan, Temanggung untuk minta bambu runcing yang diberkati seorang kyai. Karena rakyat antusias

Pojok Kang BaharPojok Kang Bahar

Cocolan Kyai MukhlasCocolan Kyai Mukhlas

ejarah adalah warisan peradaban manusia. Tidak terkecuali dengan Sdaerah Tegal, wilayah ini kaya je-

jak sejarah sebagai penanda bahwa ko-ta Tegal, mewarnai peta sejarah nasio-nal. Sebagai tlatah, kota Tegal tak da-pat dilepaskan dari keterkaitan garis sejarahnya.

Satu wilayah bersejarah itu, ada di daerah Panggung. Di situ dulu ada pe-santren Panggung yang masyhur, mes-

Makam KH Mukhlas menyatu dengan makam anggota keluarganya yang lain

Page 5: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

4 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Para pejuang/pahlawan membayar kemerdekaan dengandarah dan pengorbanan. Selayaknya kita harus menghargai kemerdekaan ini dengan berkarya.

Di bidang apapun kita bekerja, persembahkanlah yang terbaik.Karena hal tersebut termasuk kontribusi berarti untuk kemajuan Kota Tegal.

Pejuang-pejuang nganggo banda, luh tangis lan nyawa. Mugane kuwe nyong sampeyan aja pom-poma klalen maring deweke,

mbok ngko kuwalat .....

Awake dewek kudu makarya apa bae sing penting apik,ndarma baktina lan aja semblotongan. Kuwe mau salah sijine

ngisi kemerdekaan nggo kemajuan kotane dewek.....

InfoInfo

5WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Warta Utama

Kekayaan sejarah sebuah kota atau daerah terlihat dari jejak

peninggalan atau yang disebut cultural heritage dan living cultural

yang tersisa,bisa artefak ataupun tutur saksi sejarah yang

masih hidup.

Oleh: Turah Untung

kipun kini jejak pesantren ini telah ber-metamorfosa menjadi lembaga pendi-dikan Syiarul Islam. Dari tuturan Nur Kaukab, salah satu putra Kyai Mukhlas, kenapa Panggung jadi pusat pengem-bangan Islam karena memiliki 3 sen-trum penanda Islam yakni madrasah, masjid dan ponpes. Kyai Mukhlas yang hidup dalam rentang waktu 1886-1964, mendirikan kegiatan syiar Islam dengan fasilitas pondok pesantren. Be-liau adalah anak dari KH Hasan yang merupakan salah satu penyebar Islam di Tegal. Saat itu pemikirannya modern, karena salah satu pondok pesantren yang membolehkan memakai celana, bahkan guru-guru sesekali didatang-kan dari luar negari (terutama Timur Tengah). Meskipun pola modern tidak ditabukan, namun pola tradisional da-lam pengajaran Kitab Kuning tetap di-ajarkan kepada santri. “Memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik” .

Sebagai penghormatan atas jasa beliau, nama Kyai Mukhlas kemudian dijadikan nama jalan di daerah Pang-gung. Namun, masih menurut penu-turan Nur Kaukab, salah satu putra Kyai Mukhlas dari Nyai Faridah, tidak tahu dasar pengukuhan Kyai Mukhlas men-jadi nama jalan. Namun hal ini tentu didasari itikad baik untuk mengingat

jasa-jasa Kyai Mukhlas. Paling tidak menjadi monumen saksi sejarah tokoh lokal Tegal dalam perjuangan Kemer-dekaan dari Tegal.

Siapakah Kyai Mukhlas ini sehing-ga orang sulit melupakan namanya? Ia adalah seorang ulama besar, pejuang dan penyebar Islam. Pawai Rolasan adalah tradisi yang hingga kini masih dapat dilihat. Ponpes Panggung saat itu menjadi tempat menimba ilmu orang-orang besar. Salah satunya ada-lah KH. Mahrus Aly yang kemudian menjadi pengasuh ponpes terkenal Lirboyo. Saat berusia 18 tahun, beliau menimba ilmu di Pesantren Panggung Tegal, Jawa Tengah, asuhan Kyai Mukhlas.

Jika mendengar nama Kyai Mukh-las, orang-orang dulu teringat cocolan kyai Mukhlas. Cocolan adalah bambu runcing untuk mengusir penjajah Be-landa. Dasar watak wong Tegal, mereka tidak takut menghadapi tentara Belan-da yang hendak menjajah kembali di kota Tegal. Ketiadaan senjata tidak menciutkan nyali, bambu runcingpun menjadi senjata.

Sejarah mencatat bahwa pada ta-hun 1946/1947, ribuan pemuda Tegal pergi ke Parakan, Temanggung untuk minta bambu runcing yang diberkati seorang kyai. Karena rakyat antusias

Pojok Kang BaharPojok Kang Bahar

Cocolan Kyai MukhlasCocolan Kyai Mukhlas

ejarah adalah warisan peradaban manusia. Tidak terkecuali dengan Sdaerah Tegal, wilayah ini kaya je-

jak sejarah sebagai penanda bahwa ko-ta Tegal, mewarnai peta sejarah nasio-nal. Sebagai tlatah, kota Tegal tak da-pat dilepaskan dari keterkaitan garis sejarahnya.

Satu wilayah bersejarah itu, ada di daerah Panggung. Di situ dulu ada pe-santren Panggung yang masyhur, mes-

Makam KH Mukhlas menyatu dengan makam anggota keluarganya yang lain

Page 6: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

7WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Warta UtamaMenyongsong PPDB Online

yang siap ditumbuk menjadi beras. Pasti orang tua santri akan meneteskan air mata, air mata bahagia dan haru. Bukan karena nilai gabah berasnya, tapi nilai empatinya yang sangat tinggi.

Bahkan cerita kebesaran Pesantren Kyai Muhklas Tegal, juga sampai di Lampung. Seperti dituturkan Kyai Amin yang tinggal di Way Punggur Lampung Selatan. Kyai Amin menjelas-kan bahwa waktu tahun 1958, beliau pernah mondok di Kyai Mukhlas di Tegal, dan kemudian melanjutkan dak-wahnya ke Lampung dan babad alas mendirikan kampung yang sekarang ia tinggali. Sosok Kyai Amin, sekarang ini menjadi panutan warganya.

Disamping seorang ulama, Kyai Mukhlas juga seorang usahawan, kare-na untuk menopang kehidupan pon-pes dan keluarga besarnya, beliau membuka usaha rokok, tenun, sepatu, makanan kecil (snack), bahkan obat kuat (majun). Di bidang pertanian, be-liau menanam padi, menanam kol, me-lati di daerah Surabayan (Panggung), ayam buras. Tanaman melati dikem-bangkan oleh Kyai Mukhlas untuk ba-han tambahan pembuatan teh, yang juga diperuntukan untuk konsumsi keluarga dan santri.

Dalam tuturan Nur Kaukab, bahwa dalam hidup ini yang sering diajarkan oleh Kyai Mukhlas adalah bahwa aga-ma Islam yang benar, menyatukan pola pikir dan dzikir.

Di mata MH Afin, Camat Margada-

na, yang cucu Kyai Mukhlas, mengenal sosoknya lebih banyak melalui cerita dari ayahnya, bahwa beliau adalah ula-ma besar yang banyak santrinya, me-ngajarkan anak-anaknya agama yang kuat dan membebaskan anaknya me-nekuni pekerjaan diluar profesi keaga-maan, sehingga ketika besar menjadi apapun, agama selalu menjadi peno-pang. Anak-anak Kyai Mukhlas ada yang menjadi tentara, PNS, wiraswasta, pemuka agama, namun yang menarik mereka walau bergerak di luar agama tapi menyenangi dunia dakwah.

Kini, sejarah Kyai Mukhlas melun-cur dari mulut ke mulut, untuk mene-lusuri bagaimana sejarahnya hanya bisa digali melalui tutur keluarga atau orang-orang yang pernah nyantri dan menuntut ilmu di Ponpes Panggung.

Sejarah pondok pesantren Pang-gung kini memang tinggal cerita, se-hingga belum bisa menguak banyak tentang Kyai Mukhlas. Namun yang sepotong paling tidak kita mengetahui betapa besar peran, perjuangan dan eksistensi Kyai Mukhlas dalam me-ngembangkan agama Islam di kota Tegal, melawan penjajahan, dengan mengorbankan harta benda dan air mata. Karena menjadi incaran operasi militer Belanda, Pondok Pesantren Panggung merupakan sasaran meriam Belanda hingga Kyai Mukhlas harus mengungsi hingga ke Jawa Timur.

WARTA BAHARI, Edisi 82/20146

Warta Utama Menyongsong PPDB Online

Foto dari internet nya, bahkan setiap santri yang ngaji di pondoknya dianggap seperti keluarga-nya. Bila ada salah satu santri yang dari desa atau kota lain yang cukup jauh mau pulang, maka tidak boleh pulang dulu, bila padi Pak Kyai di sawah belum dituai. Pak Kyai, tidak memperkenan-kan santrinya pulang ke rumahnya se-belum membawa oleh-oleh padi hasil sawahnya untuk keluarga santrinya.

Kyai Mukhlas, akhlaknya sangat mulia. Hubungan antara Kyai dan santri begitu sangat dekat sekali. Dapat diba-yangkan bagaimana perasaan orang tua si santri, ketika anaknya yang mon-dok nyantri mendapat oleh-oleh dari kyainya berupa beberapa ikat padi

dan perjalanan ke Parakan (Temang-gung) memakan waktu 4 hari 4 malam, maka dibuka cabang pemberkatan bambu runcing oleh KH. Mukhlas di daerah Panggung, Tegal. Bambu-bambu runcing ini kemudian dikenal sebagai Cocolan Kyai Mukhlas. Pejuang yang akan berangkat ke medan perang banyak yang datang ke ulama ini untuk minta doa restu.

Setelah berjalan kaki 4 hari 4 ma-lam, ribuan pemuda Tegal tiba di Pa-rakan, Temanggung, untuk meminta bambu runcing yang diberkati seorang kyai di sana. Peristiwa ini terjadi pada akhir tahun 1946- awal tahun 1947. Bambu runcing tersebut digunakan untuk mengusir Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia.

Di Temanggung orang-orang Tegal ini mendengar adanya patroli Belanda. Dengan bersenjata bambu runcing yang telah diberkati mereka menyerbu Belanda. Rasa percaya diri membuat mereka tidak takut terhadap mitraliyur Belanda. Sebaliknya, mental patroli Be-landa jatuh melihat orang-orang nekat itu. Diceritakan bahwa begitu kedua pi-hak berhadap-hadapan, Belanda lang-sung lari terbirit-birit.

Meskipun diperoleh dengan perja-lanan yang melelahkan (4 hari 4 ma-lam), bambu runcing kemudian hanya menjadi simbol perjuangan memper-tahankan kemerdekaan karena senjata modern banyak dimiliki pejuang Tegal. Begitu melimpahnya senjata api terse-but sampai-sampai sebagian besar di-sumbangkan ke pemerintah pusat un-tuk kemudian dibagi-bagikan kepada pejuang daerah lain.

Dari mana pejuang Tegal memper-oleh senjata sebanyak itu? Ini gara-gara blokade Belanda. Agar pejuang Indo-nesia tidak memperoleh senjata dari luar negeri maka Belanda melakukan blokade ketat terhadap Indonesia yang – menurut mereka - sulit ditembus. Hal ini malah menantang pemuda Tegal untuk menembus blokade tersebut. Dengan kapal kecil yang sarat muatan gula, pemuda Tegal mempermainkan kapal patroli Belanda. Di Singapura gu-la ditukar dengan senjata. Demikian-lah, blokade Belanda malah menye-babkan Tegal kebanjiran senjata api impor selundupan.

Jadi dulu di Tegal ada sebuah pe-santren yang terkenal, setingkat Pesan-

tren Gontor dan Pesantren Tebu Ireng yaitu Pesantren Kyai Mukhlas, yang ter-letak dekat makam panggung Tegal. Santrinya cukup banyak. Pak Kyai Mukhlas, selain seorang yang memberi pelajaran agama Islam, juga senang mengendarai kereta kuda (dokar) seba-gai alat tranportasi beliau saat berdak-wah.

Jaman dulu, dokar bila dibanding dengan jaman sekarang seperti mobil, sebagai alat transportasi dan simbol kemapanan. Seorang Kyai besar seperti Kyai Mukhlas, sangat memerlukan do-kar untuk dakwah dan silaturahmi ke pelosok daerah lainnya. Kyai Mukhlas sangat memperhatikan santri-santri-

Sebuah perjuangan Kyai Mukhlas tidak dapat dinilai dengan kata-kata. Gene-rasi muda kini semestinya bersyukur, bahwa di Tegal ada seorang ulama be-sar, berpikiran maju. Disamping relijius, kyai Mukhlas adalah seorang nasionalis sejati. ***

Kompleks Pendidikan Syiarul Islam

Bagian dalam Masjid Panggung

Kol. (Purn) Nur Kaukab, salah satu putraKH. Mukhlas

Salah satu bangunan menunjukkan KH Mukhlas sebagai bagian sejarah dan perjuangan

TPQ dan MDTA Syiarul Islam

Page 7: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

7WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Warta UtamaMenyongsong PPDB Online

yang siap ditumbuk menjadi beras. Pasti orang tua santri akan meneteskan air mata, air mata bahagia dan haru. Bukan karena nilai gabah berasnya, tapi nilai empatinya yang sangat tinggi.

Bahkan cerita kebesaran Pesantren Kyai Muhklas Tegal, juga sampai di Lampung. Seperti dituturkan Kyai Amin yang tinggal di Way Punggur Lampung Selatan. Kyai Amin menjelas-kan bahwa waktu tahun 1958, beliau pernah mondok di Kyai Mukhlas di Tegal, dan kemudian melanjutkan dak-wahnya ke Lampung dan babad alas mendirikan kampung yang sekarang ia tinggali. Sosok Kyai Amin, sekarang ini menjadi panutan warganya.

Disamping seorang ulama, Kyai Mukhlas juga seorang usahawan, kare-na untuk menopang kehidupan pon-pes dan keluarga besarnya, beliau membuka usaha rokok, tenun, sepatu, makanan kecil (snack), bahkan obat kuat (majun). Di bidang pertanian, be-liau menanam padi, menanam kol, me-lati di daerah Surabayan (Panggung), ayam buras. Tanaman melati dikem-bangkan oleh Kyai Mukhlas untuk ba-han tambahan pembuatan teh, yang juga diperuntukan untuk konsumsi keluarga dan santri.

Dalam tuturan Nur Kaukab, bahwa dalam hidup ini yang sering diajarkan oleh Kyai Mukhlas adalah bahwa aga-ma Islam yang benar, menyatukan pola pikir dan dzikir.

Di mata MH Afin, Camat Margada-

na, yang cucu Kyai Mukhlas, mengenal sosoknya lebih banyak melalui cerita dari ayahnya, bahwa beliau adalah ula-ma besar yang banyak santrinya, me-ngajarkan anak-anaknya agama yang kuat dan membebaskan anaknya me-nekuni pekerjaan diluar profesi keaga-maan, sehingga ketika besar menjadi apapun, agama selalu menjadi peno-pang. Anak-anak Kyai Mukhlas ada yang menjadi tentara, PNS, wiraswasta, pemuka agama, namun yang menarik mereka walau bergerak di luar agama tapi menyenangi dunia dakwah.

Kini, sejarah Kyai Mukhlas melun-cur dari mulut ke mulut, untuk mene-lusuri bagaimana sejarahnya hanya bisa digali melalui tutur keluarga atau orang-orang yang pernah nyantri dan menuntut ilmu di Ponpes Panggung.

Sejarah pondok pesantren Pang-gung kini memang tinggal cerita, se-hingga belum bisa menguak banyak tentang Kyai Mukhlas. Namun yang sepotong paling tidak kita mengetahui betapa besar peran, perjuangan dan eksistensi Kyai Mukhlas dalam me-ngembangkan agama Islam di kota Tegal, melawan penjajahan, dengan mengorbankan harta benda dan air mata. Karena menjadi incaran operasi militer Belanda, Pondok Pesantren Panggung merupakan sasaran meriam Belanda hingga Kyai Mukhlas harus mengungsi hingga ke Jawa Timur.

WARTA BAHARI, Edisi 82/20146

Warta Utama Menyongsong PPDB Online

Foto dari internet nya, bahkan setiap santri yang ngaji di pondoknya dianggap seperti keluarga-nya. Bila ada salah satu santri yang dari desa atau kota lain yang cukup jauh mau pulang, maka tidak boleh pulang dulu, bila padi Pak Kyai di sawah belum dituai. Pak Kyai, tidak memperkenan-kan santrinya pulang ke rumahnya se-belum membawa oleh-oleh padi hasil sawahnya untuk keluarga santrinya.

Kyai Mukhlas, akhlaknya sangat mulia. Hubungan antara Kyai dan santri begitu sangat dekat sekali. Dapat diba-yangkan bagaimana perasaan orang tua si santri, ketika anaknya yang mon-dok nyantri mendapat oleh-oleh dari kyainya berupa beberapa ikat padi

dan perjalanan ke Parakan (Temang-gung) memakan waktu 4 hari 4 malam, maka dibuka cabang pemberkatan bambu runcing oleh KH. Mukhlas di daerah Panggung, Tegal. Bambu-bambu runcing ini kemudian dikenal sebagai Cocolan Kyai Mukhlas. Pejuang yang akan berangkat ke medan perang banyak yang datang ke ulama ini untuk minta doa restu.

Setelah berjalan kaki 4 hari 4 ma-lam, ribuan pemuda Tegal tiba di Pa-rakan, Temanggung, untuk meminta bambu runcing yang diberkati seorang kyai di sana. Peristiwa ini terjadi pada akhir tahun 1946- awal tahun 1947. Bambu runcing tersebut digunakan untuk mengusir Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia.

Di Temanggung orang-orang Tegal ini mendengar adanya patroli Belanda. Dengan bersenjata bambu runcing yang telah diberkati mereka menyerbu Belanda. Rasa percaya diri membuat mereka tidak takut terhadap mitraliyur Belanda. Sebaliknya, mental patroli Be-landa jatuh melihat orang-orang nekat itu. Diceritakan bahwa begitu kedua pi-hak berhadap-hadapan, Belanda lang-sung lari terbirit-birit.

Meskipun diperoleh dengan perja-lanan yang melelahkan (4 hari 4 ma-lam), bambu runcing kemudian hanya menjadi simbol perjuangan memper-tahankan kemerdekaan karena senjata modern banyak dimiliki pejuang Tegal. Begitu melimpahnya senjata api terse-but sampai-sampai sebagian besar di-sumbangkan ke pemerintah pusat un-tuk kemudian dibagi-bagikan kepada pejuang daerah lain.

Dari mana pejuang Tegal memper-oleh senjata sebanyak itu? Ini gara-gara blokade Belanda. Agar pejuang Indo-nesia tidak memperoleh senjata dari luar negeri maka Belanda melakukan blokade ketat terhadap Indonesia yang – menurut mereka - sulit ditembus. Hal ini malah menantang pemuda Tegal untuk menembus blokade tersebut. Dengan kapal kecil yang sarat muatan gula, pemuda Tegal mempermainkan kapal patroli Belanda. Di Singapura gu-la ditukar dengan senjata. Demikian-lah, blokade Belanda malah menye-babkan Tegal kebanjiran senjata api impor selundupan.

Jadi dulu di Tegal ada sebuah pe-santren yang terkenal, setingkat Pesan-

tren Gontor dan Pesantren Tebu Ireng yaitu Pesantren Kyai Mukhlas, yang ter-letak dekat makam panggung Tegal. Santrinya cukup banyak. Pak Kyai Mukhlas, selain seorang yang memberi pelajaran agama Islam, juga senang mengendarai kereta kuda (dokar) seba-gai alat tranportasi beliau saat berdak-wah.

Jaman dulu, dokar bila dibanding dengan jaman sekarang seperti mobil, sebagai alat transportasi dan simbol kemapanan. Seorang Kyai besar seperti Kyai Mukhlas, sangat memerlukan do-kar untuk dakwah dan silaturahmi ke pelosok daerah lainnya. Kyai Mukhlas sangat memperhatikan santri-santri-

Sebuah perjuangan Kyai Mukhlas tidak dapat dinilai dengan kata-kata. Gene-rasi muda kini semestinya bersyukur, bahwa di Tegal ada seorang ulama be-sar, berpikiran maju. Disamping relijius, kyai Mukhlas adalah seorang nasionalis sejati. ***

Kompleks Pendidikan Syiarul Islam

Bagian dalam Masjid Panggung

Kol. (Purn) Nur Kaukab, salah satu putraKH. Mukhlas

Salah satu bangunan menunjukkan KH Mukhlas sebagai bagian sejarah dan perjuangan

TPQ dan MDTA Syiarul Islam

Page 8: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/20148

Warta Utama

da apa dibalik sejarah nama RSU Kardinah, gerangan apa Ayang melingkupi sejarah Kardi-

nah? Barangkali orang-orang hanya ta-hu cerita tentang Kardinah hanya seba-tas saudara dari Kartini. Nama Kartini barangkali lebih kesohor dari Kardinah karena menghiasi buku-buku sejarah nasional kita. Sementara tahukah kita sejarah tentang Kardinah, orang yang

banyak memahat jasa untuk Tegal. Ba-rangkali kita masih meraba-raba dalam keremangan tabir sejarahnya.

Gelap memang sejarah Kardinah. Hal ini bukan tanpa alasan, disamping karena Kardinah sendiri sengaja me-mendam cerita tentang kehidupannya. Meskipun hampir separuh umur ia ha-biskan untuk Tegal. Karena pengabdian Kardinah berbalas tuba, yang ditum-pahkan oleh Kutil dalam peristiwa “tombreng-tombreng”, Kardinah diarak keliling kota dengan baju karung goni. Peristiwa gelap ini menjadi pengalam-an traumatik dirinya terhadap Tegal.

Rekam jejak sejarah Kardinah ti-dak bisa dilepas dari konstelasi politik saat itu. Di mana Indonesia waktu itu masih seumur jagung harus mengha-dapi rongrongan dari luar menghadapi penjajah dan dari dalam menghadapi rongrongan pemberontak. Pemberon-takan Tiga Daerah yang dipimpin Kutil melumpuhkan pemerintahan sah di Tegal. Kutil bersama gerombolannya menyebar kebencian kepada pamong

Oleh: Tomi, A.Md

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 9

Jejak Kardinah yang Terlupa Warta Utama

praja, tidak terkecuali kepada Kardinah, meskipun saat itu sang suami telah meninggal, ia tetap dipandang sebagai kaum priyayi dan tetap menjadi simbol pamong praja.

Kardinah diculik dan diarak de-ngan diberi pakaian karung goni dan rencananya Kardinah akan dibunuh, tetapi pada saat diarak di depan Ru-mah Sakit Tegal, Kardinah pura-pura sakit dan oleh beberapa orang yang mengaraknya dimasukkan ke rumah sakit dan dirawat, tetapi malam harinya ada usaha penyelamatan sehingga Kar-dinah bisa selamat, belum diketahui si-apa yang menyelamatkan Kardinah pada saat itu, dimungkinkan disela-matkan oleh orang-orang yang loyal dan melihat jasa Kardinah yang besar bagi Tegal.

Semenjak peristiwa itu jejak Kar-dinah seperti tenggelam ditelan bumi, tidak diketahui lagi keberadaannya. Di Tegal cerita Kardinah cuma tinggal ce-rita dari mulut ke mulut masyarakat Te-gal. Sampai pada saat Sumiati Sarjoe,

istri Walikota Tegal merupakan orang yang menaruh perhatian besar untuk menyingkap keberadaaan Kardinah. Upaya ini dilakukan dengan menda-tangi beberapa keluarga Kardinah di Jepara, meski di sana ia tidak menemu-kan jejak Kardinah.

Keberadaan Kardinah baru teren-dus di Salatiga setelah hampir 24 tahun sejak peristiwa Kutil. Sumiati Sarjoe menemui Kardinah di Salatiga. Pada saat pertama kali pertemuan dengan Kardinah, masih menunjukkan kecuri-gaan ketika ada orang Tegal mencari-nya, ia masih memiliki rekam jejak yang kelam tentang orang-orang Tegal, setelah dijelaskan tentang maksud ke-inginan mengangkat jejak perjuangan Kardinah, beliau akhirnya mau mene-mui Sumiati Sarjoe.

Kardinah kemudian diajak ber-kunjung ke Tegal, setelah dibujuk terus oleh Sumiati Sarjoe akhirnya Kardinah mau ke Tegal. Dalam benak Kardinah mungkin ingin sekali menengok ku-buran suaminya di Tegal Arum. Keinginan ini mampu mengubur pe-ngalaman traumatiknya. Tahun 1969 Kardinah berkunjung ke Tegal.

Mengukir TegalKardinah seharusnya dipahami

sebagai nama besar yang patut diseja-jarkan dengan Kartini, karena ketika melihatnya harus dipahami bahwa na-ma besar Kartini lebih ditopang oleh gagasan yang tertuang dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang ke-mudian gagasan itu terkubur dengan meninggalnya Kartini, sementara Kar-

dinah berada pada sisi operasional yang mengimplementasikan gagasan besar Kartini, melakukan program-program sosial secara nyata dengan membangun pendidikan dan kesehat-an berupa rumah sakit.

Khazanah sejarah tentang Kardi-nah bagi masyarakat Tegal harusnya menjadi lengkap. Melihat Kardinah bukan hanya sepotong karena dikenal sebagai saudara kandung dari Kartini, yang tergabung dalam organisasi tiga serangkai bersama saudara lainnya Kardinah (1881-1971), Kartini (1879-1904), Rukmini (1880-1951). Tetapi ke-tika melihat Kardinah sebagai pengu-kir nama Tegal lewat jasa sosialnya.

Ia mendirikan sekolah Kaputren Wisma Pranawa, yang kemudian seko-lah itu diambil alih oleh Belanda tahun 1920 diberi ganti rugi, dari hasil ganti rugi tersebut tahun 1927 dengan biaya pertama 16.000 gulden ditambah pen-jualan hasil buku karya tulisnya digu-nakan untuk mendirikan Rumah Sakit (sekarang Rumah Sakit Umum Kardi-nah). Hal itu ia lakukan karena dorong-an hasrat untuk menolong rakyat mis-kin, khususnya kaum wanita yang wak-tu itu belum mendapatkan pelayanan kesehatan secara layak.

Sekarang kita mengerti kenapa nama Kardinah ada di dinding nama Rumah Sakit Tegal, di tahun 1971 Kar-dinah tutup usia di Salatiga. Dengan inisiatif warga Tegal berusaha memba-wa jenazah Kardinah untuk dimakam-kan di Tegal. Sebagai daerah puritan yang jauh dari pusat pemerintahan klasik, Tegal memang miskin sejarah, oleh karenanya masyarakat butuh so-

sok kebanggaan. Kardinah menjadi sa-lah satu sosok pahlawan wanita yang bisa menjadi kebanggaan. Kardinah dimakamkan di kompleks pemakaman Amangkurat I di Tegal Arum, di sam-ping makam suaminya R.M Sujitno Reksonegoro IX.

Rekam jejak Kardinah ini baru ba-gian kecil nukilan, tentunya perlu pe-nelusuran sejarah yang lebih menda-lam. Hal ini menjadi tanggungjawab pemerintah kota Tegal dan masyarakat sejarah untuk menyusun kembali se-rakan-serakan sejarah Kardinah yang tercecer. Sebagai rentang sejarah ma-dya, tentu hal ini tidak sulit untuk menggali sejarah Kardinah. ***

JEJAK KARDINAH YANG TERLUPAJEJAK KARDINAH YANG TERLUPA

Ketika kita melintas di depan RSU Kardinah, apa yang terlintas

dalam pikiran kita? Banyak orang yang tidak tahu

kenapa rumah sakit itu dinamakan Kardinah. Barangkali banyak orang

Tegal yang gegar sejarah, tidak tahu sejarahnya, apalagi ketika ia harus

mengudar benang kusut sejarah yang lebih purba tentang Tegal.

Pada sejarah dalam hitungan kurang dari lima puluh tahun saja

orang masih buta merabanya.

GOW Tegal saat anjangsana ke kediaman Ibu KardinahGOW Tegal saat anjangsana ke kediaman Ibu Kardinah

Rumah Sakit Kardinah bagian depan (Foto tahun 1939)

Potret Kardinah (Tahun 1964)Potret Kardinah (Tahun 1964)Kartini, Kardinah dan Roekmini (koleksi KITLV, foto no. 15466)Kartini, Kardinah dan Roekmini (koleksi KITLV, foto no. 15466)

Page 9: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/20148

Warta Utama

da apa dibalik sejarah nama RSU Kardinah, gerangan apa Ayang melingkupi sejarah Kardi-

nah? Barangkali orang-orang hanya ta-hu cerita tentang Kardinah hanya seba-tas saudara dari Kartini. Nama Kartini barangkali lebih kesohor dari Kardinah karena menghiasi buku-buku sejarah nasional kita. Sementara tahukah kita sejarah tentang Kardinah, orang yang

banyak memahat jasa untuk Tegal. Ba-rangkali kita masih meraba-raba dalam keremangan tabir sejarahnya.

Gelap memang sejarah Kardinah. Hal ini bukan tanpa alasan, disamping karena Kardinah sendiri sengaja me-mendam cerita tentang kehidupannya. Meskipun hampir separuh umur ia ha-biskan untuk Tegal. Karena pengabdian Kardinah berbalas tuba, yang ditum-pahkan oleh Kutil dalam peristiwa “tombreng-tombreng”, Kardinah diarak keliling kota dengan baju karung goni. Peristiwa gelap ini menjadi pengalam-an traumatik dirinya terhadap Tegal.

Rekam jejak sejarah Kardinah ti-dak bisa dilepas dari konstelasi politik saat itu. Di mana Indonesia waktu itu masih seumur jagung harus mengha-dapi rongrongan dari luar menghadapi penjajah dan dari dalam menghadapi rongrongan pemberontak. Pemberon-takan Tiga Daerah yang dipimpin Kutil melumpuhkan pemerintahan sah di Tegal. Kutil bersama gerombolannya menyebar kebencian kepada pamong

Oleh: Tomi, A.Md

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 9

Jejak Kardinah yang Terlupa Warta Utama

praja, tidak terkecuali kepada Kardinah, meskipun saat itu sang suami telah meninggal, ia tetap dipandang sebagai kaum priyayi dan tetap menjadi simbol pamong praja.

Kardinah diculik dan diarak de-ngan diberi pakaian karung goni dan rencananya Kardinah akan dibunuh, tetapi pada saat diarak di depan Ru-mah Sakit Tegal, Kardinah pura-pura sakit dan oleh beberapa orang yang mengaraknya dimasukkan ke rumah sakit dan dirawat, tetapi malam harinya ada usaha penyelamatan sehingga Kar-dinah bisa selamat, belum diketahui si-apa yang menyelamatkan Kardinah pada saat itu, dimungkinkan disela-matkan oleh orang-orang yang loyal dan melihat jasa Kardinah yang besar bagi Tegal.

Semenjak peristiwa itu jejak Kar-dinah seperti tenggelam ditelan bumi, tidak diketahui lagi keberadaannya. Di Tegal cerita Kardinah cuma tinggal ce-rita dari mulut ke mulut masyarakat Te-gal. Sampai pada saat Sumiati Sarjoe,

istri Walikota Tegal merupakan orang yang menaruh perhatian besar untuk menyingkap keberadaaan Kardinah. Upaya ini dilakukan dengan menda-tangi beberapa keluarga Kardinah di Jepara, meski di sana ia tidak menemu-kan jejak Kardinah.

Keberadaan Kardinah baru teren-dus di Salatiga setelah hampir 24 tahun sejak peristiwa Kutil. Sumiati Sarjoe menemui Kardinah di Salatiga. Pada saat pertama kali pertemuan dengan Kardinah, masih menunjukkan kecuri-gaan ketika ada orang Tegal mencari-nya, ia masih memiliki rekam jejak yang kelam tentang orang-orang Tegal, setelah dijelaskan tentang maksud ke-inginan mengangkat jejak perjuangan Kardinah, beliau akhirnya mau mene-mui Sumiati Sarjoe.

Kardinah kemudian diajak ber-kunjung ke Tegal, setelah dibujuk terus oleh Sumiati Sarjoe akhirnya Kardinah mau ke Tegal. Dalam benak Kardinah mungkin ingin sekali menengok ku-buran suaminya di Tegal Arum. Keinginan ini mampu mengubur pe-ngalaman traumatiknya. Tahun 1969 Kardinah berkunjung ke Tegal.

Mengukir TegalKardinah seharusnya dipahami

sebagai nama besar yang patut diseja-jarkan dengan Kartini, karena ketika melihatnya harus dipahami bahwa na-ma besar Kartini lebih ditopang oleh gagasan yang tertuang dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang ke-mudian gagasan itu terkubur dengan meninggalnya Kartini, sementara Kar-

dinah berada pada sisi operasional yang mengimplementasikan gagasan besar Kartini, melakukan program-program sosial secara nyata dengan membangun pendidikan dan kesehat-an berupa rumah sakit.

Khazanah sejarah tentang Kardi-nah bagi masyarakat Tegal harusnya menjadi lengkap. Melihat Kardinah bukan hanya sepotong karena dikenal sebagai saudara kandung dari Kartini, yang tergabung dalam organisasi tiga serangkai bersama saudara lainnya Kardinah (1881-1971), Kartini (1879-1904), Rukmini (1880-1951). Tetapi ke-tika melihat Kardinah sebagai pengu-kir nama Tegal lewat jasa sosialnya.

Ia mendirikan sekolah Kaputren Wisma Pranawa, yang kemudian seko-lah itu diambil alih oleh Belanda tahun 1920 diberi ganti rugi, dari hasil ganti rugi tersebut tahun 1927 dengan biaya pertama 16.000 gulden ditambah pen-jualan hasil buku karya tulisnya digu-nakan untuk mendirikan Rumah Sakit (sekarang Rumah Sakit Umum Kardi-nah). Hal itu ia lakukan karena dorong-an hasrat untuk menolong rakyat mis-kin, khususnya kaum wanita yang wak-tu itu belum mendapatkan pelayanan kesehatan secara layak.

Sekarang kita mengerti kenapa nama Kardinah ada di dinding nama Rumah Sakit Tegal, di tahun 1971 Kar-dinah tutup usia di Salatiga. Dengan inisiatif warga Tegal berusaha memba-wa jenazah Kardinah untuk dimakam-kan di Tegal. Sebagai daerah puritan yang jauh dari pusat pemerintahan klasik, Tegal memang miskin sejarah, oleh karenanya masyarakat butuh so-

sok kebanggaan. Kardinah menjadi sa-lah satu sosok pahlawan wanita yang bisa menjadi kebanggaan. Kardinah dimakamkan di kompleks pemakaman Amangkurat I di Tegal Arum, di sam-ping makam suaminya R.M Sujitno Reksonegoro IX.

Rekam jejak Kardinah ini baru ba-gian kecil nukilan, tentunya perlu pe-nelusuran sejarah yang lebih menda-lam. Hal ini menjadi tanggungjawab pemerintah kota Tegal dan masyarakat sejarah untuk menyusun kembali se-rakan-serakan sejarah Kardinah yang tercecer. Sebagai rentang sejarah ma-dya, tentu hal ini tidak sulit untuk menggali sejarah Kardinah. ***

JEJAK KARDINAH YANG TERLUPAJEJAK KARDINAH YANG TERLUPA

Ketika kita melintas di depan RSU Kardinah, apa yang terlintas

dalam pikiran kita? Banyak orang yang tidak tahu

kenapa rumah sakit itu dinamakan Kardinah. Barangkali banyak orang

Tegal yang gegar sejarah, tidak tahu sejarahnya, apalagi ketika ia harus

mengudar benang kusut sejarah yang lebih purba tentang Tegal.

Pada sejarah dalam hitungan kurang dari lima puluh tahun saja

orang masih buta merabanya.

GOW Tegal saat anjangsana ke kediaman Ibu KardinahGOW Tegal saat anjangsana ke kediaman Ibu Kardinah

Rumah Sakit Kardinah bagian depan (Foto tahun 1939)

Potret Kardinah (Tahun 1964)Potret Kardinah (Tahun 1964)Kartini, Kardinah dan Roekmini (koleksi KITLV, foto no. 15466)Kartini, Kardinah dan Roekmini (koleksi KITLV, foto no. 15466)

Page 10: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

Warta Utama

WARTA BAHARI, Edisi 82/201410

peneliti, politisi, polisi, tentara, nelayan, petani, dan sebagainya. Saat ini pema-haman nilai-nilai kebangsaan menurun, dimana pemuda menjauh dari nilai-nilai pengamalan Pancasila. Kami yakin kalau pemuda kembali menemukan jati dirinya dalam pengamalan butir-butir Pancasila akan dapat dijadikan sebagai potensi luar biasa dalam mengisi kemerdekaan.

Nasionalisme ialah gerakan kebang-saan yang dilaksanakan individu maupun kelompok untuk membela keutuhan ne-gara dan bangsanya. Diaplikasikan de-ngan kehidupan bangsa Indonesia adalah sikap rakyat Indonesia termasuk generasi muda dalam membela keutuhan NKRI da-lam segala aspek kehidupan. Nasionalis-me dalam diri pemuda Indonesia saat ini telah mengalami degradasi akibat berba-gai pengaruh luar. Kondisi ini terlihat se-makin parah karena belum adanya pem-baharuan pemahaman dan prinsip nasio-nalisme dalam diri pemuda. Pemuda kita umumnya belum sadar akan ancaman arus global yang terus menggerogoti identitas bangsa.

Melihat sejarah, pemuda Indonesia telah gigih menyatakan keanekaragaman bangsa Indonesia dalam satu wadah yaitu “Indonesia”. Peneguhan kembali ikatan batin dan pembaruan tekad bersama pe-muda itu membutuhkan kesadaran seja-rah pertumbuhan dan perjalanan bangsa pada masa lalu. Penting bagi kaum muda mempelajari sejarah bangsa secara utuh, obyektif, dan kritis. Sejarah memberikan pelajaran dan pengalaman penting bagai-mana seharusnya kaum pemuda memain-kan peran dan membuat sejarah saat ini dan masa datang.

Namun saat ini para pemuda lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan nasional. Seharusnya mereka menjadi pelopor dalam kebaikan dengan mengindahkan norma-norma bangsa Indonesia yang berbudi luhur. Sa-ya berharap generasi muda semakin man-tap menghadapi segala cobaan bangsa dengan tetap menampilkan yang terbaik untuk negeri. Generasi muda juga tidak mengenal menyerah dalam mewujudkan segala cita-citanya membangun bangsa dengan dilandasi nilai-nilai religius.

Peran Pangkalan TNI AL Tegal dalam penanaman nasionalisme bagi generasi muda serta masyarakat Tegal dilaksana-kan dengan berbagai macam kegiatan

diantaranya pembekalan terhadap nilai nasionalisme bangsa Indonesia ke berba-gai sekolah seperti di Menwa Universitas Pancasakti (UPS), SMK Negeri 3 Tegal, SMK Assyalafiyah, SMK Muhammadiyah I, SMK Bahari, SUPM (Sekolah Usaha Perikanan Menengah) dan masih banyak lagi. Disam-ping itu Pangkalan TNI AL Tegal juga membina generasi muda Pramuka Saka Bahari yang selalu aktif dalam semua as-pek kegiatannya.

Kapolres Tegal Kota AKBP Bharata Indrayana, SIK

Sebagai generasi muda dan masyara-kat bangsa Indonesia, kita mempunyai tu-gas yang harus kita laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, sebagai ge-nerasi penerus bangsa dan calon pemim-pin di masa depan, kita juga harus meng-hargai perjuangan para pahlawan bangsa yang telah gugur di medan perang demi mencapai arti kata merdeka, agar kita da-pat mengambil pelajaran di dalamnya, sehingga kita dapat membangun bersa-ma menuju Indonesia yang damai dan sejahtera.

Sikap semangat pantang menyerah telah dicontohkan oleh para pejuang yang mendahului kita, dimana nyawa me-reka korbankan demi generasi sekarang. Nilai-nilai ini sepatutnya dicontohkan dan diteruskan oleh generasi sekarang dan yang akan datang.

Nasionalisme dapat juga didefinisi-kan rasa memiliki terhadap bangsanya sendiri. Nasionalisme sebagai suatu gejala historis telah berkembang sebagai jawab-an terhadap kondisi pilitik, ekonomi dan sosial, khususnya yang ditimbulkan oleh situasi kolonial. Ketidaksukaan bangsa ter-jajah terhadap pihak yang menjajah ter-

11

Warta Utama

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Apa Kata Mereka?

akumulasi dan menimbulkan adanya rasa ingin bebas dan menjadi negara yang merdeka. Hal tersebut terimplikasikan da-lam munculnya berbagai pergerakan.

Nasionalisme muncul karena adanya rasa yang sama dalam mencapai suatu tu-juan, yang didorong oleh keinginan mem-pertahankan, mengakui dan keinginan memiliki akan suatu hal yang ada. Dengan kegigihan dan semangat yang besar pe-muda Indonesia mampu menumpas ke-sombongan kaum kolonial sehingga ke-merdekaan mampu diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Ini adalah wujud nasio-nalisme kaum muda jaman dahulu.

Kita bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan nega-ra bukan berarti kita merasa lebih hebat, dan lebih unggul dari bangsa dan negara lain, atau memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) atau pan-dangan nasionalisme secara sempit, sikap yang meninggikan bangsa sendiri, sekali-gus tidak menghargai bangsa lain. Sikap ini jelas menceraiberaikan bangsa satu dengan yang lain. Kita harus mengem-bangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa lain, sedangkan dalam arti luas merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme kebangsaan lahir dari pemikiran dan rasa cinta oleh suatu indi-vidu terhadap bangsanya secara tulus dan ikhlas, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Nasionalisme sebagai manives-tasi kesadaran bernegara tumbuh di ne-gara merdeka. Nasionalisme itu sesuatu yang dinamis.

Sesuai zamannya nasionalisme ber-kembang dengan penguasa yang berbe-da pula. Pada masa penjajahan bentuk nasionalisme kita adalah dengan meng-angkat senjata mengusir penjajah, dan paska kemerdekaan kita juga harus meng-hadapi konflik dalam negeri. Rasa nasio-nalisme kita adalah dengan cara berpen-dapat, dengan cara memilih pemimpin yang baik dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kemerdekaan.

Sebagian putra-putri bangsa meng-harumkan nama bangsa lewat berbagai prestasi seperti menjuarai Olimpiade Sa-ins Internasional. Namun tidak sedikit pe-muda dengan berbagai masalah yang me-reka anggap lumrah dan biasa terjadi di kalangan pemuda, seperti tawuran, seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan se-bagainya. Mereka berlomba-lomba berki-blat pada dunia barat. Membeli produk lu-

Apa Kata Mereka?Apa Kata Mereka?

Komandan Pangkalan TNI AL Tegal, Letkol Laut (P) Isswarto

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah puncak perjuangan bangsa yang telah lama diperjuangkan. Kemerde-kaan tidak bisa lepas dari perjuangan pah-lawan pendahulu kita. Bangsa yang besar selalu menghargai jasa pahlawannya. Pe-ringatan hari kemerdekaan dapat dijadi-kan momentum refleksi nasional, memak-nai kembali nilai kemerdekaan dan me-numbuhkan kembali karakter perjuangan bangsa. Karakter bangsa adalah ciri khas bangsa, inilah yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain. Bangsa kita dikenal berbudaya luhur, ramah, saling menghormati bangsa lain seperti tertu-ang dalam butir pengamalan Pancasila.

Generasi muda sebaiknya memaknai kemerdekaan dengan tetap menjadikan jati diri bangsa sebagai bangsa berbuda-ya tinggi, ramah serta sikap yang tertuang dalam butir-butir pengamalan Pancasila untuk diterapkan sehari-hari. Pemuda, ba-ik perorangan maupun kelompok dan or-ganisasi, dapat mengisi kemerdekaan se-suai ruang lingkup tugas, pekerjaan, dan pengabdiannya, baik dalam kapasitas se-bagai pengurus karang taruna atau rema-ja masjid, aktivis LSM, kader organisasi, pegawai pemerintah/swasta, guru/dosen,

Beberapa waktu lalu kita memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bagaimana kondisi generasi muda saat ini dan seharusnya sikap kita dalam mengisi

kemerdekaan? Berikut tanggapan beberapa orang terkait hal tersebut.

Beberapa waktu lalu kita memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bagaimana kondisi generasi muda saat ini dan seharusnya sikap kita dalam mengisi

kemerdekaan? Berikut tanggapan beberapa orang terkait hal tersebut.

Oleh: Roniyanto, A.Md.

ar negeri mereka anggap dapat menaik-kan derajat mereka di hadapan masyara-kat. Selain itu, munculnya sikap individu-alisme menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Polres Tegal Kota dalam menanam-kan nasionalisme tidak dapat berdiri sen-diri. Diperlukan kerja sama instansi terkait untuk mewujudkan nasionalisme. Diperlu-kan peran guru, intelektual serta kalangan pendidik dengan sasaran pelajar dan ma-hasiswa di lingkungan Polres Tegal Kota.

Dandim 0712/Tegal, Letkol INF Jefson Marisano S.SIP

Bahwa kemerdekaan bisa dipersepsi-kan bebas, dimana di zaman kemerdeka-an bebas dari penjajahan. Tapi, ada juga versi lain yang menganggap bahwa cara mengisi kemerdekaan adalah dengan memperbaiki pendidikan, kesehatan, serta kesejahteraan rakyatnya.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dari kemajuan teknologi adalah perpindahan informasi berlangsung cepat, akses pelayanan pub-lik makin mudah, dan berkembangnya wawasan serta ilmu pengetahuan. Dam-pak negatifnya adalah semakin memudar-nya kepercayaan, rasa memiliki dan bang-ga sebagai orang Indonesia. Hal tersebut disebabkan banyaknya informasi yang masuk yang tidak tersaring sehingga da-pat membuat semangat bangsa ini tak terkecuali generasi muda menjadi kendor, kreatifitas generasi muda terbelenggu oleh euphoria kemajuan jaman yang seca-ra perlahan membiaskan peran pemuda sebagai pengisi kemerdekaan.

Selain itu, arus globalisasi yang me-landa Indonesia, membuat seluruh ma-syarakat terlena. Dengan fenomena ini terdapat celah yang dimanfaatkan untuk

menyusupkan faham-faham yang berten-tangan dengan norma dan Pancasila. Se-perti belakangan ini marak adanya penye-baran faham ISIS, peredaran dan penya-lahgunaan narkoba dan kenakalan remaja lainnya. Hal ini mengancam generasi mu-da yang merupakan motor penggerak pembangunan bangsa.

Perilaku remaja saat ini menunjukkan lunturnya rasa kebangsaan dan cinta ta-nah air, contohnya Pancasila sebagai Da-sar Negara masih kurang dihayati, apalagi diamalkan. Selain itu juga prihatin bahwa nasionalisme saat ini sudah menurun. Yang paling gampang menunjukkan rasa nasionalisme adalah memasang bendera merah putih saat ulang tahun kemerdeka-an Indonesia. Masih ada rumah yang tidak memasang bendera merah putih. Ketika ditanya mengapa tidak memasang, ja-wabnya tidak ada hubungannya dengan dirinya. Ia tidak sadar dirinya adalah bang-sa Indonesia, bahwa merebut merah putih penuh dengan pengorbanan, baik itu har-ta, bahkan dengan nyawa. Selain itu juga sikap menghormat pada bendera merah putih saat upacara, ada yang malas-malas-an, menghormat sambil mengobrol bah-kan ada yang duduk di belakang, padahal sikap kita seharusnya khidmat saat ben-dera merah putih dikibarkan.

Sehingga sebagai upaya pembentuk-an karakter generasi muda yang kuat, ma-ka dilakukan binsuh kepada para pelajar SD SMP, SMA dan SMK. Baik itu saat upa-cara bendera yang dilaksanakan setiap ha-ri senin atau sengaja menggelar kegiatan binsuh. Materi yang diberikan seperti bela Negara, cinta sesama, rasa persatuan dan kesatuan, faham-faham yang merusak ke-utuhan Negara dan lainnya. Mereka mem-berikan pesan-pesan tentang nasionalis-me dan 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasi-la, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI yang harus melekat di semua kom-ponen bangsa Indonesia.

Kodim 0712 Tegal juga bekerja sama dengan Kesbangpolinmas untuk membe-rikan materi tentang 4 pilar kebangsaan dan faham-faham yang bertentangan 4 pilar tersebut. Saat TMMD juga diberikan materi 4 pilar kebangsaan. Meningkatkan semangat nasionalisme juga diberikan kepada masyarakat umum pada saat TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Dalam TMMD ada sasaran non fisik seperti penyuluhan bela negara dan wawasan kebangsaan, penyuluhan anatomi teroris dan balatkom, penyuluhan narkoba dan kamtibmas, penyuluhan kesehatan dan bahaya merokok serta penyuluhan peternakan dan pertanian. ***

Page 11: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

Warta Utama

WARTA BAHARI, Edisi 82/201410

peneliti, politisi, polisi, tentara, nelayan, petani, dan sebagainya. Saat ini pema-haman nilai-nilai kebangsaan menurun, dimana pemuda menjauh dari nilai-nilai pengamalan Pancasila. Kami yakin kalau pemuda kembali menemukan jati dirinya dalam pengamalan butir-butir Pancasila akan dapat dijadikan sebagai potensi luar biasa dalam mengisi kemerdekaan.

Nasionalisme ialah gerakan kebang-saan yang dilaksanakan individu maupun kelompok untuk membela keutuhan ne-gara dan bangsanya. Diaplikasikan de-ngan kehidupan bangsa Indonesia adalah sikap rakyat Indonesia termasuk generasi muda dalam membela keutuhan NKRI da-lam segala aspek kehidupan. Nasionalis-me dalam diri pemuda Indonesia saat ini telah mengalami degradasi akibat berba-gai pengaruh luar. Kondisi ini terlihat se-makin parah karena belum adanya pem-baharuan pemahaman dan prinsip nasio-nalisme dalam diri pemuda. Pemuda kita umumnya belum sadar akan ancaman arus global yang terus menggerogoti identitas bangsa.

Melihat sejarah, pemuda Indonesia telah gigih menyatakan keanekaragaman bangsa Indonesia dalam satu wadah yaitu “Indonesia”. Peneguhan kembali ikatan batin dan pembaruan tekad bersama pe-muda itu membutuhkan kesadaran seja-rah pertumbuhan dan perjalanan bangsa pada masa lalu. Penting bagi kaum muda mempelajari sejarah bangsa secara utuh, obyektif, dan kritis. Sejarah memberikan pelajaran dan pengalaman penting bagai-mana seharusnya kaum pemuda memain-kan peran dan membuat sejarah saat ini dan masa datang.

Namun saat ini para pemuda lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan nasional. Seharusnya mereka menjadi pelopor dalam kebaikan dengan mengindahkan norma-norma bangsa Indonesia yang berbudi luhur. Sa-ya berharap generasi muda semakin man-tap menghadapi segala cobaan bangsa dengan tetap menampilkan yang terbaik untuk negeri. Generasi muda juga tidak mengenal menyerah dalam mewujudkan segala cita-citanya membangun bangsa dengan dilandasi nilai-nilai religius.

Peran Pangkalan TNI AL Tegal dalam penanaman nasionalisme bagi generasi muda serta masyarakat Tegal dilaksana-kan dengan berbagai macam kegiatan

diantaranya pembekalan terhadap nilai nasionalisme bangsa Indonesia ke berba-gai sekolah seperti di Menwa Universitas Pancasakti (UPS), SMK Negeri 3 Tegal, SMK Assyalafiyah, SMK Muhammadiyah I, SMK Bahari, SUPM (Sekolah Usaha Perikanan Menengah) dan masih banyak lagi. Disam-ping itu Pangkalan TNI AL Tegal juga membina generasi muda Pramuka Saka Bahari yang selalu aktif dalam semua as-pek kegiatannya.

Kapolres Tegal Kota AKBP Bharata Indrayana, SIK

Sebagai generasi muda dan masyara-kat bangsa Indonesia, kita mempunyai tu-gas yang harus kita laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, sebagai ge-nerasi penerus bangsa dan calon pemim-pin di masa depan, kita juga harus meng-hargai perjuangan para pahlawan bangsa yang telah gugur di medan perang demi mencapai arti kata merdeka, agar kita da-pat mengambil pelajaran di dalamnya, sehingga kita dapat membangun bersa-ma menuju Indonesia yang damai dan sejahtera.

Sikap semangat pantang menyerah telah dicontohkan oleh para pejuang yang mendahului kita, dimana nyawa me-reka korbankan demi generasi sekarang. Nilai-nilai ini sepatutnya dicontohkan dan diteruskan oleh generasi sekarang dan yang akan datang.

Nasionalisme dapat juga didefinisi-kan rasa memiliki terhadap bangsanya sendiri. Nasionalisme sebagai suatu gejala historis telah berkembang sebagai jawab-an terhadap kondisi pilitik, ekonomi dan sosial, khususnya yang ditimbulkan oleh situasi kolonial. Ketidaksukaan bangsa ter-jajah terhadap pihak yang menjajah ter-

11

Warta Utama

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Apa Kata Mereka?

akumulasi dan menimbulkan adanya rasa ingin bebas dan menjadi negara yang merdeka. Hal tersebut terimplikasikan da-lam munculnya berbagai pergerakan.

Nasionalisme muncul karena adanya rasa yang sama dalam mencapai suatu tu-juan, yang didorong oleh keinginan mem-pertahankan, mengakui dan keinginan memiliki akan suatu hal yang ada. Dengan kegigihan dan semangat yang besar pe-muda Indonesia mampu menumpas ke-sombongan kaum kolonial sehingga ke-merdekaan mampu diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Ini adalah wujud nasio-nalisme kaum muda jaman dahulu.

Kita bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan nega-ra bukan berarti kita merasa lebih hebat, dan lebih unggul dari bangsa dan negara lain, atau memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) atau pan-dangan nasionalisme secara sempit, sikap yang meninggikan bangsa sendiri, sekali-gus tidak menghargai bangsa lain. Sikap ini jelas menceraiberaikan bangsa satu dengan yang lain. Kita harus mengem-bangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa lain, sedangkan dalam arti luas merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme kebangsaan lahir dari pemikiran dan rasa cinta oleh suatu indi-vidu terhadap bangsanya secara tulus dan ikhlas, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Nasionalisme sebagai manives-tasi kesadaran bernegara tumbuh di ne-gara merdeka. Nasionalisme itu sesuatu yang dinamis.

Sesuai zamannya nasionalisme ber-kembang dengan penguasa yang berbe-da pula. Pada masa penjajahan bentuk nasionalisme kita adalah dengan meng-angkat senjata mengusir penjajah, dan paska kemerdekaan kita juga harus meng-hadapi konflik dalam negeri. Rasa nasio-nalisme kita adalah dengan cara berpen-dapat, dengan cara memilih pemimpin yang baik dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kemerdekaan.

Sebagian putra-putri bangsa meng-harumkan nama bangsa lewat berbagai prestasi seperti menjuarai Olimpiade Sa-ins Internasional. Namun tidak sedikit pe-muda dengan berbagai masalah yang me-reka anggap lumrah dan biasa terjadi di kalangan pemuda, seperti tawuran, seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan se-bagainya. Mereka berlomba-lomba berki-blat pada dunia barat. Membeli produk lu-

Apa Kata Mereka?Apa Kata Mereka?

Komandan Pangkalan TNI AL Tegal, Letkol Laut (P) Isswarto

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah puncak perjuangan bangsa yang telah lama diperjuangkan. Kemerde-kaan tidak bisa lepas dari perjuangan pah-lawan pendahulu kita. Bangsa yang besar selalu menghargai jasa pahlawannya. Pe-ringatan hari kemerdekaan dapat dijadi-kan momentum refleksi nasional, memak-nai kembali nilai kemerdekaan dan me-numbuhkan kembali karakter perjuangan bangsa. Karakter bangsa adalah ciri khas bangsa, inilah yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain. Bangsa kita dikenal berbudaya luhur, ramah, saling menghormati bangsa lain seperti tertu-ang dalam butir pengamalan Pancasila.

Generasi muda sebaiknya memaknai kemerdekaan dengan tetap menjadikan jati diri bangsa sebagai bangsa berbuda-ya tinggi, ramah serta sikap yang tertuang dalam butir-butir pengamalan Pancasila untuk diterapkan sehari-hari. Pemuda, ba-ik perorangan maupun kelompok dan or-ganisasi, dapat mengisi kemerdekaan se-suai ruang lingkup tugas, pekerjaan, dan pengabdiannya, baik dalam kapasitas se-bagai pengurus karang taruna atau rema-ja masjid, aktivis LSM, kader organisasi, pegawai pemerintah/swasta, guru/dosen,

Beberapa waktu lalu kita memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bagaimana kondisi generasi muda saat ini dan seharusnya sikap kita dalam mengisi

kemerdekaan? Berikut tanggapan beberapa orang terkait hal tersebut.

Beberapa waktu lalu kita memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bagaimana kondisi generasi muda saat ini dan seharusnya sikap kita dalam mengisi

kemerdekaan? Berikut tanggapan beberapa orang terkait hal tersebut.

Oleh: Roniyanto, A.Md.

ar negeri mereka anggap dapat menaik-kan derajat mereka di hadapan masyara-kat. Selain itu, munculnya sikap individu-alisme menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Polres Tegal Kota dalam menanam-kan nasionalisme tidak dapat berdiri sen-diri. Diperlukan kerja sama instansi terkait untuk mewujudkan nasionalisme. Diperlu-kan peran guru, intelektual serta kalangan pendidik dengan sasaran pelajar dan ma-hasiswa di lingkungan Polres Tegal Kota.

Dandim 0712/Tegal, Letkol INF Jefson Marisano S.SIP

Bahwa kemerdekaan bisa dipersepsi-kan bebas, dimana di zaman kemerdeka-an bebas dari penjajahan. Tapi, ada juga versi lain yang menganggap bahwa cara mengisi kemerdekaan adalah dengan memperbaiki pendidikan, kesehatan, serta kesejahteraan rakyatnya.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dari kemajuan teknologi adalah perpindahan informasi berlangsung cepat, akses pelayanan pub-lik makin mudah, dan berkembangnya wawasan serta ilmu pengetahuan. Dam-pak negatifnya adalah semakin memudar-nya kepercayaan, rasa memiliki dan bang-ga sebagai orang Indonesia. Hal tersebut disebabkan banyaknya informasi yang masuk yang tidak tersaring sehingga da-pat membuat semangat bangsa ini tak terkecuali generasi muda menjadi kendor, kreatifitas generasi muda terbelenggu oleh euphoria kemajuan jaman yang seca-ra perlahan membiaskan peran pemuda sebagai pengisi kemerdekaan.

Selain itu, arus globalisasi yang me-landa Indonesia, membuat seluruh ma-syarakat terlena. Dengan fenomena ini terdapat celah yang dimanfaatkan untuk

menyusupkan faham-faham yang berten-tangan dengan norma dan Pancasila. Se-perti belakangan ini marak adanya penye-baran faham ISIS, peredaran dan penya-lahgunaan narkoba dan kenakalan remaja lainnya. Hal ini mengancam generasi mu-da yang merupakan motor penggerak pembangunan bangsa.

Perilaku remaja saat ini menunjukkan lunturnya rasa kebangsaan dan cinta ta-nah air, contohnya Pancasila sebagai Da-sar Negara masih kurang dihayati, apalagi diamalkan. Selain itu juga prihatin bahwa nasionalisme saat ini sudah menurun. Yang paling gampang menunjukkan rasa nasionalisme adalah memasang bendera merah putih saat ulang tahun kemerdeka-an Indonesia. Masih ada rumah yang tidak memasang bendera merah putih. Ketika ditanya mengapa tidak memasang, ja-wabnya tidak ada hubungannya dengan dirinya. Ia tidak sadar dirinya adalah bang-sa Indonesia, bahwa merebut merah putih penuh dengan pengorbanan, baik itu har-ta, bahkan dengan nyawa. Selain itu juga sikap menghormat pada bendera merah putih saat upacara, ada yang malas-malas-an, menghormat sambil mengobrol bah-kan ada yang duduk di belakang, padahal sikap kita seharusnya khidmat saat ben-dera merah putih dikibarkan.

Sehingga sebagai upaya pembentuk-an karakter generasi muda yang kuat, ma-ka dilakukan binsuh kepada para pelajar SD SMP, SMA dan SMK. Baik itu saat upa-cara bendera yang dilaksanakan setiap ha-ri senin atau sengaja menggelar kegiatan binsuh. Materi yang diberikan seperti bela Negara, cinta sesama, rasa persatuan dan kesatuan, faham-faham yang merusak ke-utuhan Negara dan lainnya. Mereka mem-berikan pesan-pesan tentang nasionalis-me dan 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasi-la, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI yang harus melekat di semua kom-ponen bangsa Indonesia.

Kodim 0712 Tegal juga bekerja sama dengan Kesbangpolinmas untuk membe-rikan materi tentang 4 pilar kebangsaan dan faham-faham yang bertentangan 4 pilar tersebut. Saat TMMD juga diberikan materi 4 pilar kebangsaan. Meningkatkan semangat nasionalisme juga diberikan kepada masyarakat umum pada saat TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Dalam TMMD ada sasaran non fisik seperti penyuluhan bela negara dan wawasan kebangsaan, penyuluhan anatomi teroris dan balatkom, penyuluhan narkoba dan kamtibmas, penyuluhan kesehatan dan bahaya merokok serta penyuluhan peternakan dan pertanian. ***

Page 12: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201412 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 1313

Momentum Pertahankan Budaya Peduli Lingkungan Warta Khusus

Untuk mengatasi sampah, sudut pandang masyarakat kita terhadap sampah perlu dirubah. Karena sampah jika dikelola dengan baik, sampah menjadi barang bernilai. Budaya mem-buang sampah dibiasakan dengan me-misahkan jenis sampah organik dan sampah an organik.

Untuk sampah organik dapat di-buat pupuk kompos atau pupuk orga-nik yang bermanfaat untuk tanaman sekitar rumah, bahkan bisa dijual di toko pupuk bahkan sampah bisa dija-dikan sumber energi. Sementara sam-pah an organik dapat dikumpulkan untuk dijual sehingga mendapatkan income. Seperti biji plastik dan logam daur ulang. Selain itu, sampah daur ulang dapat dibuat berbagai barang kerajinan yang bermanfaat dan bernilai jual tinggi. Ini merupakan peluang usaha dan membuka lapangan pekerjaan.

Oleh karena itu, budaya peduli lingkungan saat momen peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia adalah awal yang baik untuk selalu pe-duli lingkungan setiap saat dan setiap waktu. Bersih kampung, menghias kampung, menata kampung, lomba hias gapura dan lain sebagainya bukan hanya saat bulan Agustus saja. Tetapi dapat dilakukan setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan. Sudah saat-nya budaya agustusan yang baik dan bernilai positif, menjadi budaya setiap hari masyarakat kita.

***

Lihatlah lingkungan kita saat perayaan hari kemerdekaan RI.

Lingkungan kita indah, bersih, rapi, dan semarak.

Namun apakah setelah berganti bulan Agustus, pemandangan tersebut

akan tetap ada?

Oleh: Imon Dwi B A, S.Sos

Warta Khusus

MOMENTUM PERTAHANKAN BUDAYAMOMENTUM PERTAHANKAN BUDAYA

PEDULI LINGKUNGAN PEDULI LINGKUNGAN

jawab Pengurus RT yang memanage wilayahnya agar menjadi kawasan hu-nian yang bersih, hijau dan nyaman serta sehat. Setidaknya satu bulan se-kali warga digerakkan untuk bekerja bhakti peduli lingkungan. Bila dimulai dari tingkat RT sudah dilakukan maka sampai di tingkat kota pun hasilnya akan terlihat. Kota menjadi kawasan yang bersih, rapi, tertib dan indah setiap saat. Bukan hanya pada saat musim agustusan saja.

Pendidikan dini cinta dan peduli lingkungan juga perlu dilakukan di sekolah. Di sekolah, anak-anak kita dibudayakan untuk hidup bersih. Guru sebagai orang yang “digugu dan ditiru” wajib memberi teladan. Pihak sekolah juga harus menyediakan sarana dan fasilitas kebersihan. Mulai dari tersedia-nya tempat sampah di depan masing-masing kelas, tempat cuci tangan, ka-pasitas toilet yang cukup dengan jum-lah murid dan lain sebagainya. Bahkan sekolah perlu memiliki program “green school” agar sekolah dapat menjadi se-kolah yang hijau, sejuk, bersih dan me-miliki udara segar. Sehingga sekolah menjadi tempat yang nyaman, mbetahi dan ngangeni untuk menimba ilmu.

Manajemen Sampah Hasil kegiatan sehari-hari manusia

ada yang tidak dipakai lagi dan dibu-ang, itulah sampah. Sampah jika tidak dikelola menimbulkan berbagai dam-

pak buruk bagi manusia. Antara lain mengganggu aktifitas karena bau yang ditimbulkan, mengganggu kesehatan, mengganggu lingkungan dan menim-bulkan bencana.

Namun jika sampah dikelola dan diperhatikan dengan baik, maka ling-kungan menjadi bersih, hidup sehat dan nyaman, menghindari pencemar-an rumah tangga dan lingkungan, pe-ngendalian dini bencana dan peluang usaha/memberikan nilai tambah. Oleh karena itu, sampah perlu diatasi sehingga dapat bermanfaat bagi manusia.

egap gempita perayaan hari kemerdekaan Republik Indone-Gsia terasa hingga pelosok. Wa-

jah lingkungan kita yang sebelumnya kumuh pun berubah. Setiap warga ba-hu membahu mempercantik lingkung-annya agar tampil cantik dan bersih. Gapura mulut gang dipercantik hiasan penjor dan bendera merah putih. Dise-marakkan pernik-pernik kreasi warga yang digantung maupun melintang jalan. Batas dan bahu sepanjang jalan dicat warna putih, rumput dicabuti, po-hon diranggas, pagar dicat dan hala-

man maupun pekarangan disapu ber-sih.

Berbagai perlombaan pun digelar untuk memeriahkan. Ada panjat po-hon pinang, makan kerupuk, balap ka-rung, bawa kelereng dengan sendok, gigit koin, tarik tambang dan perlom-baan lainnya. Bahkan berbagai lomba itu diadakan dari tingkat RT, RW, desa/ kelurahan, kecamatan bahkan tingkat kabupaten/kota.

Momentum peringatan hari ke-merdekaan Republik Indonesia adalah momentum baik untuk peduli kepada lingkungan. Setiap orang merasa ter-gerak untuk mengubah lingkungannya menjadi lebih baik, lebih indah dan le-bih bersih. Hal tersebut merupakan cermin kecintaan dan rasa syukur ter-hadap anugerah Tuhan atas kemerde-kaan bangsa Indonesia. Dimana pada tanggal 17 Agustus 1945 pendahulu kita Bung Karno dan Bung Hatta mem-proklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia.

Warga yang tergerak dan peduli lingkungan di bulan kemerdekaan

layak diapresiasi. Namun apakah hal yang baik di bulan kemerdekaan itu bisa dipertahankan? Kepedulian terha-dap lingkungan sekitar di bulan kemer-dekaan mestinya menjadi budaya. Bukan hanya kegiatan musiman saja yang setelah bulan tersebut berganti bulan baru, kebiasaan baik itu pun turut berlalu. Andai saja setiap bulan semangat warga peduli terhadap ling-kungan sama seperti di bulan kemer-dekaan, maka setiap lingkungan kita menjadi kawasan yang tertata rapi, asri, bersih dan tertib.

Mulai dari Diri SendiriKondisi lingkungan tidak lepas

dari perilaku masyarakat yang mendi-aminya. Untuk itu lebih baik memulai dari diri sendiri dan dari lingkungan sendiri, terutama rumah sendiri. Di lingkungan keluarga, kepala keluarga berperan penting mengarahkan ang-gota keluarga. Setelah memulai diri sendiri dan keluarga, ajaklah orang-orang di lingkungan sekitar.

Wilayah RT menjadi tanggung

Page 13: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201412 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 1313

Momentum Pertahankan Budaya Peduli Lingkungan Warta Khusus

Untuk mengatasi sampah, sudut pandang masyarakat kita terhadap sampah perlu dirubah. Karena sampah jika dikelola dengan baik, sampah menjadi barang bernilai. Budaya mem-buang sampah dibiasakan dengan me-misahkan jenis sampah organik dan sampah an organik.

Untuk sampah organik dapat di-buat pupuk kompos atau pupuk orga-nik yang bermanfaat untuk tanaman sekitar rumah, bahkan bisa dijual di toko pupuk bahkan sampah bisa dija-dikan sumber energi. Sementara sam-pah an organik dapat dikumpulkan untuk dijual sehingga mendapatkan income. Seperti biji plastik dan logam daur ulang. Selain itu, sampah daur ulang dapat dibuat berbagai barang kerajinan yang bermanfaat dan bernilai jual tinggi. Ini merupakan peluang usaha dan membuka lapangan pekerjaan.

Oleh karena itu, budaya peduli lingkungan saat momen peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia adalah awal yang baik untuk selalu pe-duli lingkungan setiap saat dan setiap waktu. Bersih kampung, menghias kampung, menata kampung, lomba hias gapura dan lain sebagainya bukan hanya saat bulan Agustus saja. Tetapi dapat dilakukan setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan. Sudah saat-nya budaya agustusan yang baik dan bernilai positif, menjadi budaya setiap hari masyarakat kita.

***

Lihatlah lingkungan kita saat perayaan hari kemerdekaan RI.

Lingkungan kita indah, bersih, rapi, dan semarak.

Namun apakah setelah berganti bulan Agustus, pemandangan tersebut

akan tetap ada?

Oleh: Imon Dwi B A, S.Sos

Warta Khusus

MOMENTUM PERTAHANKAN BUDAYAMOMENTUM PERTAHANKAN BUDAYA

PEDULI LINGKUNGAN PEDULI LINGKUNGAN

jawab Pengurus RT yang memanage wilayahnya agar menjadi kawasan hu-nian yang bersih, hijau dan nyaman serta sehat. Setidaknya satu bulan se-kali warga digerakkan untuk bekerja bhakti peduli lingkungan. Bila dimulai dari tingkat RT sudah dilakukan maka sampai di tingkat kota pun hasilnya akan terlihat. Kota menjadi kawasan yang bersih, rapi, tertib dan indah setiap saat. Bukan hanya pada saat musim agustusan saja.

Pendidikan dini cinta dan peduli lingkungan juga perlu dilakukan di sekolah. Di sekolah, anak-anak kita dibudayakan untuk hidup bersih. Guru sebagai orang yang “digugu dan ditiru” wajib memberi teladan. Pihak sekolah juga harus menyediakan sarana dan fasilitas kebersihan. Mulai dari tersedia-nya tempat sampah di depan masing-masing kelas, tempat cuci tangan, ka-pasitas toilet yang cukup dengan jum-lah murid dan lain sebagainya. Bahkan sekolah perlu memiliki program “green school” agar sekolah dapat menjadi se-kolah yang hijau, sejuk, bersih dan me-miliki udara segar. Sehingga sekolah menjadi tempat yang nyaman, mbetahi dan ngangeni untuk menimba ilmu.

Manajemen Sampah Hasil kegiatan sehari-hari manusia

ada yang tidak dipakai lagi dan dibu-ang, itulah sampah. Sampah jika tidak dikelola menimbulkan berbagai dam-

pak buruk bagi manusia. Antara lain mengganggu aktifitas karena bau yang ditimbulkan, mengganggu kesehatan, mengganggu lingkungan dan menim-bulkan bencana.

Namun jika sampah dikelola dan diperhatikan dengan baik, maka ling-kungan menjadi bersih, hidup sehat dan nyaman, menghindari pencemar-an rumah tangga dan lingkungan, pe-ngendalian dini bencana dan peluang usaha/memberikan nilai tambah. Oleh karena itu, sampah perlu diatasi sehingga dapat bermanfaat bagi manusia.

egap gempita perayaan hari kemerdekaan Republik Indone-Gsia terasa hingga pelosok. Wa-

jah lingkungan kita yang sebelumnya kumuh pun berubah. Setiap warga ba-hu membahu mempercantik lingkung-annya agar tampil cantik dan bersih. Gapura mulut gang dipercantik hiasan penjor dan bendera merah putih. Dise-marakkan pernik-pernik kreasi warga yang digantung maupun melintang jalan. Batas dan bahu sepanjang jalan dicat warna putih, rumput dicabuti, po-hon diranggas, pagar dicat dan hala-

man maupun pekarangan disapu ber-sih.

Berbagai perlombaan pun digelar untuk memeriahkan. Ada panjat po-hon pinang, makan kerupuk, balap ka-rung, bawa kelereng dengan sendok, gigit koin, tarik tambang dan perlom-baan lainnya. Bahkan berbagai lomba itu diadakan dari tingkat RT, RW, desa/ kelurahan, kecamatan bahkan tingkat kabupaten/kota.

Momentum peringatan hari ke-merdekaan Republik Indonesia adalah momentum baik untuk peduli kepada lingkungan. Setiap orang merasa ter-gerak untuk mengubah lingkungannya menjadi lebih baik, lebih indah dan le-bih bersih. Hal tersebut merupakan cermin kecintaan dan rasa syukur ter-hadap anugerah Tuhan atas kemerde-kaan bangsa Indonesia. Dimana pada tanggal 17 Agustus 1945 pendahulu kita Bung Karno dan Bung Hatta mem-proklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia.

Warga yang tergerak dan peduli lingkungan di bulan kemerdekaan

layak diapresiasi. Namun apakah hal yang baik di bulan kemerdekaan itu bisa dipertahankan? Kepedulian terha-dap lingkungan sekitar di bulan kemer-dekaan mestinya menjadi budaya. Bukan hanya kegiatan musiman saja yang setelah bulan tersebut berganti bulan baru, kebiasaan baik itu pun turut berlalu. Andai saja setiap bulan semangat warga peduli terhadap ling-kungan sama seperti di bulan kemer-dekaan, maka setiap lingkungan kita menjadi kawasan yang tertata rapi, asri, bersih dan tertib.

Mulai dari Diri SendiriKondisi lingkungan tidak lepas

dari perilaku masyarakat yang mendi-aminya. Untuk itu lebih baik memulai dari diri sendiri dan dari lingkungan sendiri, terutama rumah sendiri. Di lingkungan keluarga, kepala keluarga berperan penting mengarahkan ang-gota keluarga. Setelah memulai diri sendiri dan keluarga, ajaklah orang-orang di lingkungan sekitar.

Wilayah RT menjadi tanggung

Page 14: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201414 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 15

Pemerintah telah menetapkan alokasi formasi pada tahun 2014 untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 65 ribu dan PPPK 35 ribu. Sehingga formasi untuk CPNS tahun

2014 total seluruhnya 100 ribu formasi. Untuk menjamin rekrutmen CPNS yang anti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), pemerintah telah menyiapkan sistem komputerisasi atau yang lebih dikenal dengan Computer Assisted Test (CAT) BKN. Sebanyak 387 instansi

pemerintah yang terdiri dari pemerintah pusat dari kementerian, pemerintah provinsi, pemerintah daerah kabupaten dan kota akan menggunakan CAT (Computer Assisted Test) BKN pada seleksi pengadaan/ penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014.

Oleh: Trisari Novianto, S.STP, M.Si*)

ru mulai dari jenjang SD sampai de-ngan SMK termasuk adanya formasi Pamong Belajar yang bertugas mem-berikan pendidikan kepada masyara-kat diluar jenjang pendidikan formal,

b. Tenaga Kesehatan dengan 24 formasi mencakup pemenuhan kebutuhan te-naga medis di RSUD Kardinah dan Di-nas Kesehatan dalam rangka memberi-kan pelayanan kesehatan kepada ma-syarakat sampai dengan level di Puskesmas-puskemas,

c. Tenaga Teknis Lainnya dengan 26 for-masi mencakup pemenuhan kebutuh-an yang langsung maupun tidak lang-sung memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti Sopir Pemadam Ke-bakaran dan Penyuluh Perikanan mau-pun kebutuhan bersifat teknis adminis-trasi seperti pengadministrasi keuang-an maupun pengadministrasi umum,

d. Pelatih Olahraga dengan 1 formasi se-bagai bentuk kepedulian dan penghar-gaan Pemerintah Kota Tegal terhadap atlit yang berprestasi.

Seleksi penerimaan CPNS di Peme-rintah Kota Tegal telah pula dilaksanakan sebagaimana telah diumumkan dengan Pengumuman Plt. Sekretaris Daerah sela-ku Ketua Pengadaan CPNS Tahun 2014 No. 810/007 tanggal 8 September 2014 Ten-tang Pengadaan CPNS Pemerintah Kota Tegal Formasi Tahun 2014 bahwa pengu-muman dilaksanakan mulai tanggal 10 September 2014 secara bersamaan de-ngan pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah dengan penempat-annya pada SKPD di lingkungan Pemerin-

tah Kota Tegal. Adapun sebagai upaya un-tuk memperoleh CPNS yang memiliki pe-ngetahuan yang baik sebagai modal dasar dan kunci meraih sukses organisasi, maka salah satu persyaratan yang ditentukan pelamar harus memiliki IPK minimal 3,00.

Berdasarkan data pelaksanaan pe-ngadaan CPNS yang diterima dari Badan Kepegawaian Daerah pada tanggal 21 September 2014, dengan jumlah 66 for-masi yang dibutuhankan, sejumlah 4.389 pelamar telah mendaftarkan diri secara on line.

Pengadaan CPNS termasuk di dalam-nya aspek penerimaan CPNS merupakan salah satu fungsi manajemen kepegawai-an yang sangat strategis untuk mengisi formasi yang lowong. Keberhasilan rekrut-men dan seleksi merupakan entry point bagi terciptanya PNS yang profesional, ka-rena akan menentukan kualitas PNS di masa yang akan datang.

Dengan demikian, untuk mendapat-kan penerimaan PNS yang berkualitas ter-dapat 3 (tiga) pilar penting yaitu pertama penyusunan formasi yang disampaikan oleh SKPD yang didasarkan pada analisis kebutuhan riil pada setiap instansi, kedua adanya sistem seleksi pengadaan PNS yang obyektif, transparan dan akuntabel pada setiap tahapan-tahapannya mulai dari seleksi administrasi sampai dengan pengumuman hasil kelulusan, ketiga ada-lah placement atau penempatan, yang ha-rus sesuai dengan formasi jabatan dan pe-laksanaan tugas yang dibutuhan. ***

*) Kasubid Perencanaan dan Pengangkatan BKD Kota Tegal

omputer Assisted Test (CAT) meru-pakan sistem yang digunakan un-Ctuk melaksanakan seleksi CPNS

khususnya untuk Test Kompetensi Dasar dan tahun ini diwajibkan untuk setiap ins-tansi daerah ataupun pusat. Dengan CAT, diharapkan akan memberikan hasil yang maksimal dan pegawai yang berkualitas, karena sistem ini digunakan secara trans-paran dan objektif. Pelamar akan menge-tahui skor yang didapat secara langsung dan mengetahui apakah memenuhi pass-ing grade atau tidak. Selain itu, dengan sis-tem CAT BKN diharapkan Pemerintah bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat

Seleksi Penerimaan CPNS 2014: Persaingan Menjadi CPNS Berlangsung Ketat Namun Fair Warta Khusustelah disetting di awal menggunakan passing grade yang telah ditentukan. De-ngan cara ini komputer langsung meme-riksa jawaban tiap peserta, dan langsung bisa menentukan peserta apakah lulus atau gagal.

Jika peserta salah dalam menjawab maka nilainya adalah nol (0), dan jika ja-waban yang diberikan benar, maka nilai-nya berbobot lima (5). Dalam Sistem CAT CPNS, setiap pelamar akan mendapatkan kesempatan mengerjakan soal dengan alokasi waktu 105 menit, terdiri dari 15 menit pertama penjelasan umum dan si-mulasi, 90 menit selanjutnya pelaksanaan ujian untuk menjawab 100 pertanyaan.

Dalam Computer Assisted Test CPNS, peserta tes akan diberikan masing masing sebanyak 100 soal. Dari 100 soal tersebut, terdiri dari 35 soal tes wawasan kebangsa-an (TWK), 30 soal tes intelegensia umum (TIU), dan 35 soal tes karakteristik pribadi (TKP). Untuk wawasan kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Da-sar 1945 dan amandemennya, NKRI, tata negara, dan lainnya. Sedangkan tes intele-gensia umum menguji tingkat intelegensi seseorang berkaitan dengan verbal dan analisis sistematisnya. Kemudian untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP) menguji kemampuan seseorang untuk beradaptasi dan berprestasi. Sehingga untuk materi ini sebenarnya tidak perlu belajar lagi, karena berkaitan dengan pribadi masing-masing. Implementasi di Pemkot Tegal

Dalam rangka terwujudnya Kota Te-gal yang Sejahtera dan Bermartabat Ber-basis Pelayanan Prima, maka Pemerintah Kota Tegal melalui Badan Kepegawaian Daerah telah menetapkan kebutuhan for-masi yang telah disetujui oleh Kementeri-an Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan Surat Kepu-tusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 600 Tahun 2014 Tanggal 11 Agustus 2014 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil Daerah Kota Tegal Tahun Ang-garan 2014, mendapatkan 66 formasi dari usul kebutuhan formasi sejumlah 1.721 formasi yang diusulkan.

Berdasarkan hasil analisa dan peme-taan kebutuhan pegawai dari usulan SKPD, maka upaya memberikan pelayan-an prima kepada masyarakat Kota Tegal dapat di ketahui dari rincian tambahan formasi CPNS Tahun 2014 dari Pelamar Umum sebagai berikut :a. Tenaga Pendidikan dengan 15 formasi

mencakup pemenuhan kebutuhan gu-

Seleksi Penerimaan CPNS 2014:Seleksi Penerimaan CPNS 2014:

Persaingan Menjadi CPNS Berlangsung Ketat Namun Fair Persaingan Menjadi CPNS Berlangsung Ketat Namun Fair

dalam penerimaan CPNS kepada peme-rintah dan dunia pendidikan. Dengan di-terapkannya sistem ini, diharapkan bisa mencegah terjadinya KKN. Pelamar CPNS dapat bersaing secara fair dan yakin akan kemampuan dirinya sehingga image titip-menitip yang selama ini beredar di masya-rakat dapat terkikis dengan sendirinya.

Kebijakan di Tahun 2014Seleksi CPNS tahun ini memang ter-

bilang ketat dikarenakan akan menggu-nakan teknologi berbasis komputer, na-mun tetap harus menjunjung keadilan da-ri masing-masing peserta. Mulai dari pen-daftaran calon peserta dengan menggu-nakan Nomor Induk Kependudukan dan email yang valid saja. Bukan hal yang mu-

Warta Khusus

dah untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan persaingan yang ketat dan tetap berlaku adil. Menurut data dari BKN, bahwa pelamar yang mengunjungi web-site sscn.bkn.go.id mencapai 5 juta pada 2 minggu pertama (pengumuman peneri-maan CPNS dimulai tanggal 20 Agustus 2014). Dan kemungkinan akan terus ber-tambah mengingat beberapa instansi be-lum membuka pengumuman.

Pendaftaran CPNS juga dipermudah oleh pemerintah dengan melalui sistem online, sehingga tidak perlu melakukan perjalanan jauh ke instansi yang akan di-tuju, cukup diam di rumah dan menyedia-kan jaringan internet saja. Selanjutnya pe-lamar mendaftar dengan memasukkan data diri sesuai dengan yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) ditambah dengan memasukkan NIK saja.

Kebijakan lain yang diterapkan di ta-hun ini adalah pelamar tidak lagi dipersu-lit dengan persyaratan pendaftaran seper-ti kartu kuning, SKCK, Surat Keterangan Bebas Narkoba, dan lainnya. Disamping itu, adanya kebijakan 5% dari kuota for-masi masing masing instansi untuk mem-beri kesempatan bagi semua lulusan sar-jana untuk dapat mengikuti seleksi CPNS meskipun tidak memiliki kualifikasi pendi-dikan yang dipersyaratkan. Meskipun de-mikian, pelamar dalam pendaftaran hanya bisa memilih satu instansi saja, namun bi-sa memilih tiga jabatan sekaligus dengan kualifikasi yang sama pada instansi terse-but.

Ujian CPNS menggunakan sistem CAT, para peserta akan menerima soal melalui komputer di hadapannya, setiap komputer terkoneksi satu sama lain ke server secara online. Setelah diberikan penjelasan umum, setiap peserta tes bisa langsung menjawab soal dan pertanyaan yang diberikan. Setiap jawaban yang di-berikan akan langsung diterima server dan dikumpulkan dalam database server.

Kelebihan dari sistem ini adalah se-tiap peserta test CPNS akan langsung me-ngetahui skor atau nilai hasil ujian mere-ka, setelah mereka selesai mengerjakan soal-soal tes yang diberikan. Sistem dalam CAT tidak bisa direkayasa karena sistem

Page 15: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201414 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 15

Pemerintah telah menetapkan alokasi formasi pada tahun 2014 untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 65 ribu dan PPPK 35 ribu. Sehingga formasi untuk CPNS tahun

2014 total seluruhnya 100 ribu formasi. Untuk menjamin rekrutmen CPNS yang anti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), pemerintah telah menyiapkan sistem komputerisasi atau yang lebih dikenal dengan Computer Assisted Test (CAT) BKN. Sebanyak 387 instansi

pemerintah yang terdiri dari pemerintah pusat dari kementerian, pemerintah provinsi, pemerintah daerah kabupaten dan kota akan menggunakan CAT (Computer Assisted Test) BKN pada seleksi pengadaan/ penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014.

Oleh: Trisari Novianto, S.STP, M.Si*)

ru mulai dari jenjang SD sampai de-ngan SMK termasuk adanya formasi Pamong Belajar yang bertugas mem-berikan pendidikan kepada masyara-kat diluar jenjang pendidikan formal,

b. Tenaga Kesehatan dengan 24 formasi mencakup pemenuhan kebutuhan te-naga medis di RSUD Kardinah dan Di-nas Kesehatan dalam rangka memberi-kan pelayanan kesehatan kepada ma-syarakat sampai dengan level di Puskesmas-puskemas,

c. Tenaga Teknis Lainnya dengan 26 for-masi mencakup pemenuhan kebutuh-an yang langsung maupun tidak lang-sung memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti Sopir Pemadam Ke-bakaran dan Penyuluh Perikanan mau-pun kebutuhan bersifat teknis adminis-trasi seperti pengadministrasi keuang-an maupun pengadministrasi umum,

d. Pelatih Olahraga dengan 1 formasi se-bagai bentuk kepedulian dan penghar-gaan Pemerintah Kota Tegal terhadap atlit yang berprestasi.

Seleksi penerimaan CPNS di Peme-rintah Kota Tegal telah pula dilaksanakan sebagaimana telah diumumkan dengan Pengumuman Plt. Sekretaris Daerah sela-ku Ketua Pengadaan CPNS Tahun 2014 No. 810/007 tanggal 8 September 2014 Ten-tang Pengadaan CPNS Pemerintah Kota Tegal Formasi Tahun 2014 bahwa pengu-muman dilaksanakan mulai tanggal 10 September 2014 secara bersamaan de-ngan pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah dengan penempat-annya pada SKPD di lingkungan Pemerin-

tah Kota Tegal. Adapun sebagai upaya un-tuk memperoleh CPNS yang memiliki pe-ngetahuan yang baik sebagai modal dasar dan kunci meraih sukses organisasi, maka salah satu persyaratan yang ditentukan pelamar harus memiliki IPK minimal 3,00.

Berdasarkan data pelaksanaan pe-ngadaan CPNS yang diterima dari Badan Kepegawaian Daerah pada tanggal 21 September 2014, dengan jumlah 66 for-masi yang dibutuhankan, sejumlah 4.389 pelamar telah mendaftarkan diri secara on line.

Pengadaan CPNS termasuk di dalam-nya aspek penerimaan CPNS merupakan salah satu fungsi manajemen kepegawai-an yang sangat strategis untuk mengisi formasi yang lowong. Keberhasilan rekrut-men dan seleksi merupakan entry point bagi terciptanya PNS yang profesional, ka-rena akan menentukan kualitas PNS di masa yang akan datang.

Dengan demikian, untuk mendapat-kan penerimaan PNS yang berkualitas ter-dapat 3 (tiga) pilar penting yaitu pertama penyusunan formasi yang disampaikan oleh SKPD yang didasarkan pada analisis kebutuhan riil pada setiap instansi, kedua adanya sistem seleksi pengadaan PNS yang obyektif, transparan dan akuntabel pada setiap tahapan-tahapannya mulai dari seleksi administrasi sampai dengan pengumuman hasil kelulusan, ketiga ada-lah placement atau penempatan, yang ha-rus sesuai dengan formasi jabatan dan pe-laksanaan tugas yang dibutuhan. ***

*) Kasubid Perencanaan dan Pengangkatan BKD Kota Tegal

omputer Assisted Test (CAT) meru-pakan sistem yang digunakan un-Ctuk melaksanakan seleksi CPNS

khususnya untuk Test Kompetensi Dasar dan tahun ini diwajibkan untuk setiap ins-tansi daerah ataupun pusat. Dengan CAT, diharapkan akan memberikan hasil yang maksimal dan pegawai yang berkualitas, karena sistem ini digunakan secara trans-paran dan objektif. Pelamar akan menge-tahui skor yang didapat secara langsung dan mengetahui apakah memenuhi pass-ing grade atau tidak. Selain itu, dengan sis-tem CAT BKN diharapkan Pemerintah bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat

Seleksi Penerimaan CPNS 2014: Persaingan Menjadi CPNS Berlangsung Ketat Namun Fair Warta Khusustelah disetting di awal menggunakan passing grade yang telah ditentukan. De-ngan cara ini komputer langsung meme-riksa jawaban tiap peserta, dan langsung bisa menentukan peserta apakah lulus atau gagal.

Jika peserta salah dalam menjawab maka nilainya adalah nol (0), dan jika ja-waban yang diberikan benar, maka nilai-nya berbobot lima (5). Dalam Sistem CAT CPNS, setiap pelamar akan mendapatkan kesempatan mengerjakan soal dengan alokasi waktu 105 menit, terdiri dari 15 menit pertama penjelasan umum dan si-mulasi, 90 menit selanjutnya pelaksanaan ujian untuk menjawab 100 pertanyaan.

Dalam Computer Assisted Test CPNS, peserta tes akan diberikan masing masing sebanyak 100 soal. Dari 100 soal tersebut, terdiri dari 35 soal tes wawasan kebangsa-an (TWK), 30 soal tes intelegensia umum (TIU), dan 35 soal tes karakteristik pribadi (TKP). Untuk wawasan kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Da-sar 1945 dan amandemennya, NKRI, tata negara, dan lainnya. Sedangkan tes intele-gensia umum menguji tingkat intelegensi seseorang berkaitan dengan verbal dan analisis sistematisnya. Kemudian untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP) menguji kemampuan seseorang untuk beradaptasi dan berprestasi. Sehingga untuk materi ini sebenarnya tidak perlu belajar lagi, karena berkaitan dengan pribadi masing-masing. Implementasi di Pemkot Tegal

Dalam rangka terwujudnya Kota Te-gal yang Sejahtera dan Bermartabat Ber-basis Pelayanan Prima, maka Pemerintah Kota Tegal melalui Badan Kepegawaian Daerah telah menetapkan kebutuhan for-masi yang telah disetujui oleh Kementeri-an Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan Surat Kepu-tusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 600 Tahun 2014 Tanggal 11 Agustus 2014 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil Daerah Kota Tegal Tahun Ang-garan 2014, mendapatkan 66 formasi dari usul kebutuhan formasi sejumlah 1.721 formasi yang diusulkan.

Berdasarkan hasil analisa dan peme-taan kebutuhan pegawai dari usulan SKPD, maka upaya memberikan pelayan-an prima kepada masyarakat Kota Tegal dapat di ketahui dari rincian tambahan formasi CPNS Tahun 2014 dari Pelamar Umum sebagai berikut :a. Tenaga Pendidikan dengan 15 formasi

mencakup pemenuhan kebutuhan gu-

Seleksi Penerimaan CPNS 2014:Seleksi Penerimaan CPNS 2014:

Persaingan Menjadi CPNS Berlangsung Ketat Namun Fair Persaingan Menjadi CPNS Berlangsung Ketat Namun Fair

dalam penerimaan CPNS kepada peme-rintah dan dunia pendidikan. Dengan di-terapkannya sistem ini, diharapkan bisa mencegah terjadinya KKN. Pelamar CPNS dapat bersaing secara fair dan yakin akan kemampuan dirinya sehingga image titip-menitip yang selama ini beredar di masya-rakat dapat terkikis dengan sendirinya.

Kebijakan di Tahun 2014Seleksi CPNS tahun ini memang ter-

bilang ketat dikarenakan akan menggu-nakan teknologi berbasis komputer, na-mun tetap harus menjunjung keadilan da-ri masing-masing peserta. Mulai dari pen-daftaran calon peserta dengan menggu-nakan Nomor Induk Kependudukan dan email yang valid saja. Bukan hal yang mu-

Warta Khusus

dah untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan persaingan yang ketat dan tetap berlaku adil. Menurut data dari BKN, bahwa pelamar yang mengunjungi web-site sscn.bkn.go.id mencapai 5 juta pada 2 minggu pertama (pengumuman peneri-maan CPNS dimulai tanggal 20 Agustus 2014). Dan kemungkinan akan terus ber-tambah mengingat beberapa instansi be-lum membuka pengumuman.

Pendaftaran CPNS juga dipermudah oleh pemerintah dengan melalui sistem online, sehingga tidak perlu melakukan perjalanan jauh ke instansi yang akan di-tuju, cukup diam di rumah dan menyedia-kan jaringan internet saja. Selanjutnya pe-lamar mendaftar dengan memasukkan data diri sesuai dengan yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) ditambah dengan memasukkan NIK saja.

Kebijakan lain yang diterapkan di ta-hun ini adalah pelamar tidak lagi dipersu-lit dengan persyaratan pendaftaran seper-ti kartu kuning, SKCK, Surat Keterangan Bebas Narkoba, dan lainnya. Disamping itu, adanya kebijakan 5% dari kuota for-masi masing masing instansi untuk mem-beri kesempatan bagi semua lulusan sar-jana untuk dapat mengikuti seleksi CPNS meskipun tidak memiliki kualifikasi pendi-dikan yang dipersyaratkan. Meskipun de-mikian, pelamar dalam pendaftaran hanya bisa memilih satu instansi saja, namun bi-sa memilih tiga jabatan sekaligus dengan kualifikasi yang sama pada instansi terse-but.

Ujian CPNS menggunakan sistem CAT, para peserta akan menerima soal melalui komputer di hadapannya, setiap komputer terkoneksi satu sama lain ke server secara online. Setelah diberikan penjelasan umum, setiap peserta tes bisa langsung menjawab soal dan pertanyaan yang diberikan. Setiap jawaban yang di-berikan akan langsung diterima server dan dikumpulkan dalam database server.

Kelebihan dari sistem ini adalah se-tiap peserta test CPNS akan langsung me-ngetahui skor atau nilai hasil ujian mere-ka, setelah mereka selesai mengerjakan soal-soal tes yang diberikan. Sistem dalam CAT tidak bisa direkayasa karena sistem

Page 16: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

amun dulu banyak warung makan yang me-nawarkan sajian masakan khas Tegal, kini Nlambat laun Pasar Senggol semakin sepi.

Selain karena konsumen lebih memilih tempat keramaian lainnya di wilayah kota Tegal juga karena satu persatu warung di kawasan Pasar Senggol tutup. Masih ada yang tetap membuka dan mena-warkan makanan namun hanya beberapa saja. Termasuk soto tauco yang terkenal yakni soto tauco Moro Tresno Haji Caup.

Bahkan sampai soto Haji Caup terkenal dengan istilah soto senggol. Soto dengan bumbu tauco ini banyak yang menggemari, meski hanya untuk sekedar icip-icip, klangenan maupun pengusir lapar. Jika mendengar kata soto, di Indonesia banyak jenis dan sebutannya. Ada yang menyebut coto, soto maupun sauto. Ada juga jenisnya seperti soto semarang, soto banjar dan lain-lainnya. Tapi memang Cuma di daerah Tegal dan sekitarnya soto identik dengan tauco.

Memang terdengar aneh bagi orang dari luar Tegal, mengetahui bahwa tauco bisa menjadi makanan yang nikmat. Rasa dasar tauco yang cenderung asam, membuat sebagian orang yang sama sekali belum pernah menikmati soto tauco mengerutkan dahi. Akan terbayang rasa asam dari tauco. Tetapi siapa sangka, ketika sekali mencicipi bisa-bisa membuat ketagihan si penikmatnya. Rasa asam dan bau tauco yang menyengat tidak begitu terasa.

Haji Caup Gendut mengawali usaha kulinernya sejak tahun 1968, sampai sepeninggalnya diturunkan ke anak-anaknya. Dari awal membuka memang warung makan Haji Caup khas menawarkan soto tauco. Warung yang kini dikelola anak keduanya yakni Cahyo Bayu Kusumo memberikan sajian soto tauco dengan berbagai pilihan daging pelengkap. Dulu mungkin soto tauco identik dengan daging babat, tetapi kini sudah

Sensasi Tauco Soto H. Caup Pasar Senggol Kuliner

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

bervariasi baik dengan daging ayam, babat maupun daging sapi.

Dituturkan Cahyo, untuk membuat soto tauco ada resep rempah-rempah yang dicampurkan didalam tauconya. Cahyo membeli tauco di pasaran, namun ketika akan dibuat makanan, tauco tersebut dimasak dan dicampur bumbu. Inilah yang membuat rasa soto tauco terasa nikmat.

Ditambah dengan sayuran seperti tauge yang sudah direbus, potongan daun bawang dan daging sesuai selera seperti babat, ayam atau daging sapi, semakin menambah nikmatnya makanan khas Pasar Senggol ini.

Namun ada yang lebih khas lagi ketika menyajikan soto di warung Haji Caup ini. Soto disajikan dengan mangkuk khas ini akan terlihat penuh dan terkadang membuat si penikmat bingung untuk memulai makan dari sisi mana. Mau tidak mau ketika akan menikmati soto tauco dipastikan ada kuah yang tertumpah. Hal ini sudah menjadi tradisi turun temurun ketika menyajikan soto tauco. Padahal berbicara kuliner banyak tempat sajian yang lebih memadai seperti mangkuk pada umumnya atau mungkin piring yang akan menampung sesuai dengan

banyak tidaknya kuliner yang dibuat untuk menghindari tumpahnya kuah. Tetapi justru inilah sajian khas soto tauco.

Di warung soto milik Haji Caup, diungkapkan Cahyo hampir setiap hari warung buka dari jam 09.00 sampai 23.00 selalu ramai dikunjungi konsumen. Baik untuk sekedar makan siang maupun pendatang dari luar kota Tegal yang ingin mencicipi atau

sekedar klangenan.Untuk memenuhi permintaan

konsumen, setiap harinya Cahyo menyiapkan 20 kg daging ayam, 30 kg babat dan 30 kg daging sapi. Menurutnya, kebanyakan pengunjung lebih menyukai soto tauco dengan babat ataupun ayam. Dari jumlah daging yang disediakan, rata-rata setiap hari selalu habis. Bahkan setiap tahun bisa diprediksi jumlah konsumen membludak. Biasanya pasca lebaran dan libur panjang sekolah. Saking ramainya konsumen yang datang, warung soto Haji Caup yang telah mempekerjakan 20 karyawan ini sempat kewalahan. Terkadang untuk beberapa jenis daging pelengkap soto sampai kehabisan.

Untuk bisa menikmati semangkuk soto tauco baik dengan daging babat, ayam maupun campur, konsumen cukup membelinya seharga Rp. 12.000 ditambah dengan es teh maupun minuman lainnya cukup terjangkau harganya. Selain menu unggulannya yakni soto tauco, warung makan Haji Caup juga membuat menu lainnya, seperti gule, asem-asem, sate kambing, sop buntut maupun nasi lengko. Tidak ada salahnya hanya untuk sekedar mampir. Menu-menu tersebut perlu dicoba dan menjadi referensi kuliner tersendiri. Selamat mencoba dan menikmatinya.....

***

SOTO HAJI CAUP PASAR SENGGOLSOTO HAJI CAUP PASAR SENGGOL

Oleh: Cahya Kamandhanu

KulinerKuliner

16 17

Sensasi Tauco

Siapa yang tak kenal Pasar Senggol Kota Tegal. Sesuai dengan namanya, tempat yang dulu dikenal orang

karena ramai pengunjungnya bahkan sampai bersenggol-senggolan ini sampai sekarang masih tetap

berada di pojok sebelah utara Alun-alun Tegal dan masih terjaga kawasannya.

Siapa yang tak kenal Pasar Senggol Kota Tegal. Sesuai dengan namanya, tempat yang dulu dikenal orang

karena ramai pengunjungnya bahkan sampai bersenggol-senggolan ini sampai sekarang masih tetap

berada di pojok sebelah utara Alun-alun Tegal dan masih terjaga kawasannya.

Page 17: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

amun dulu banyak warung makan yang me-nawarkan sajian masakan khas Tegal, kini Nlambat laun Pasar Senggol semakin sepi.

Selain karena konsumen lebih memilih tempat keramaian lainnya di wilayah kota Tegal juga karena satu persatu warung di kawasan Pasar Senggol tutup. Masih ada yang tetap membuka dan mena-warkan makanan namun hanya beberapa saja. Termasuk soto tauco yang terkenal yakni soto tauco Moro Tresno Haji Caup.

Bahkan sampai soto Haji Caup terkenal dengan istilah soto senggol. Soto dengan bumbu tauco ini banyak yang menggemari, meski hanya untuk sekedar icip-icip, klangenan maupun pengusir lapar. Jika mendengar kata soto, di Indonesia banyak jenis dan sebutannya. Ada yang menyebut coto, soto maupun sauto. Ada juga jenisnya seperti soto semarang, soto banjar dan lain-lainnya. Tapi memang Cuma di daerah Tegal dan sekitarnya soto identik dengan tauco.

Memang terdengar aneh bagi orang dari luar Tegal, mengetahui bahwa tauco bisa menjadi makanan yang nikmat. Rasa dasar tauco yang cenderung asam, membuat sebagian orang yang sama sekali belum pernah menikmati soto tauco mengerutkan dahi. Akan terbayang rasa asam dari tauco. Tetapi siapa sangka, ketika sekali mencicipi bisa-bisa membuat ketagihan si penikmatnya. Rasa asam dan bau tauco yang menyengat tidak begitu terasa.

Haji Caup Gendut mengawali usaha kulinernya sejak tahun 1968, sampai sepeninggalnya diturunkan ke anak-anaknya. Dari awal membuka memang warung makan Haji Caup khas menawarkan soto tauco. Warung yang kini dikelola anak keduanya yakni Cahyo Bayu Kusumo memberikan sajian soto tauco dengan berbagai pilihan daging pelengkap. Dulu mungkin soto tauco identik dengan daging babat, tetapi kini sudah

Sensasi Tauco Soto H. Caup Pasar Senggol Kuliner

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

bervariasi baik dengan daging ayam, babat maupun daging sapi.

Dituturkan Cahyo, untuk membuat soto tauco ada resep rempah-rempah yang dicampurkan didalam tauconya. Cahyo membeli tauco di pasaran, namun ketika akan dibuat makanan, tauco tersebut dimasak dan dicampur bumbu. Inilah yang membuat rasa soto tauco terasa nikmat.

Ditambah dengan sayuran seperti tauge yang sudah direbus, potongan daun bawang dan daging sesuai selera seperti babat, ayam atau daging sapi, semakin menambah nikmatnya makanan khas Pasar Senggol ini.

Namun ada yang lebih khas lagi ketika menyajikan soto di warung Haji Caup ini. Soto disajikan dengan mangkuk khas ini akan terlihat penuh dan terkadang membuat si penikmat bingung untuk memulai makan dari sisi mana. Mau tidak mau ketika akan menikmati soto tauco dipastikan ada kuah yang tertumpah. Hal ini sudah menjadi tradisi turun temurun ketika menyajikan soto tauco. Padahal berbicara kuliner banyak tempat sajian yang lebih memadai seperti mangkuk pada umumnya atau mungkin piring yang akan menampung sesuai dengan

banyak tidaknya kuliner yang dibuat untuk menghindari tumpahnya kuah. Tetapi justru inilah sajian khas soto tauco.

Di warung soto milik Haji Caup, diungkapkan Cahyo hampir setiap hari warung buka dari jam 09.00 sampai 23.00 selalu ramai dikunjungi konsumen. Baik untuk sekedar makan siang maupun pendatang dari luar kota Tegal yang ingin mencicipi atau

sekedar klangenan.Untuk memenuhi permintaan

konsumen, setiap harinya Cahyo menyiapkan 20 kg daging ayam, 30 kg babat dan 30 kg daging sapi. Menurutnya, kebanyakan pengunjung lebih menyukai soto tauco dengan babat ataupun ayam. Dari jumlah daging yang disediakan, rata-rata setiap hari selalu habis. Bahkan setiap tahun bisa diprediksi jumlah konsumen membludak. Biasanya pasca lebaran dan libur panjang sekolah. Saking ramainya konsumen yang datang, warung soto Haji Caup yang telah mempekerjakan 20 karyawan ini sempat kewalahan. Terkadang untuk beberapa jenis daging pelengkap soto sampai kehabisan.

Untuk bisa menikmati semangkuk soto tauco baik dengan daging babat, ayam maupun campur, konsumen cukup membelinya seharga Rp. 12.000 ditambah dengan es teh maupun minuman lainnya cukup terjangkau harganya. Selain menu unggulannya yakni soto tauco, warung makan Haji Caup juga membuat menu lainnya, seperti gule, asem-asem, sate kambing, sop buntut maupun nasi lengko. Tidak ada salahnya hanya untuk sekedar mampir. Menu-menu tersebut perlu dicoba dan menjadi referensi kuliner tersendiri. Selamat mencoba dan menikmatinya.....

***

SOTO HAJI CAUP PASAR SENGGOLSOTO HAJI CAUP PASAR SENGGOL

Oleh: Cahya Kamandhanu

KulinerKuliner

16 17

Sensasi Tauco

Siapa yang tak kenal Pasar Senggol Kota Tegal. Sesuai dengan namanya, tempat yang dulu dikenal orang

karena ramai pengunjungnya bahkan sampai bersenggol-senggolan ini sampai sekarang masih tetap

berada di pojok sebelah utara Alun-alun Tegal dan masih terjaga kawasannya.

Siapa yang tak kenal Pasar Senggol Kota Tegal. Sesuai dengan namanya, tempat yang dulu dikenal orang

karena ramai pengunjungnya bahkan sampai bersenggol-senggolan ini sampai sekarang masih tetap

berada di pojok sebelah utara Alun-alun Tegal dan masih terjaga kawasannya.

Page 18: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

Sebanyak 30 Anggota DPRD Kota Tegal periode 2014-2019 dilantik. Pelantikan

dilaksanakan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tegal, Kamis (21/8). 30

anggota DPRD yang dilantik terdiri, 18 anggota baru dan 12 anggota lama. Pelantikan dipimpin langsung Ketua

Pengadilan Negeri (PN) Tegal, Barmen Sinurat dan dihadiri oleh Walikota Tegal

Hj. Siti Masitha Soeparno, Mantan Walikota Tegal H. Ikmal Jaya, Pengadilan Negeri, Panwaslu, KPU, Danlanal, Kodim

dan tamu undangan lain.

Oleh: Roniyanto

Edy juga mengatakan, guna menghindari kekosongan kepemim-pinan di DPRD Kota Tegal, maka sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, bahwa sebe-lum terbentuknya pimpinan DPRD Ko-ta Tegal yang definitif, DPRD Kota Tegal didimpin oleh pimpinan sementara DPRD Kota Tegal yang terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan 1 (satu) orang wakil ketua yang berasal dari 2 (dua) partai politik yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pemilu Legislatif.

Sementara itu, Gubernur Jawa Te-ngah Ganjar Pranowo dalam sambut-annya yang dibacakan Walikota Tegal, Siti Masitha Soeparno menyampaikan bahwa tantangan DPRD saat ini, adalah menjalankan reformasi politik total un-tuk menangkis isu-isu negatif, sehing-ga demokrasi dan demokratisasi bisa dipercaya sebagai proses yang paling pas. Disampaikan pula bahwa DPR ti-dak hanya sekedar citra, namun juga harus bisa diwujudkan dalam pola pi-kir, perkataan dan pengambilan kepu-tusan atau perbuatan anggota DPRD adalah harapan baru.

Selanjutnya, Gubernur menegas-kan bahwa tugas berikutnya adalah menuntaskan agenda reformasi antara lain otonomi daerah yang seluas-luas-nya, penegakan supremasi hukum, maupun pemerintahan yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Sampai saat ini problem yang ti-dak segera tuntas adalah pemberan-tasan KKN dan penegakan hukum. Ma-ka, menurutnya anggota dewan harus punya obligasi moral untuk menuntas-kan agenda ini. Jangan sampai justru mengotori, memperkeruh, dan mem-perlambat jalannya reformasi birokrasi. Itu bisa dilihat dari nyinyirnya masyara-kat terhadap partai politik dan dewan.

Masih dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa hari ini merupa-kan momentum perubahan yang harus dilakukan DPRD masa Keanggotaan 2014-2019. Hal itu bisa dilakukan da-lam 3 (tiga) ruang gerak. Pertama, yaitu melalui regulasi dengan melindungi masyarakat dan kepentingan pihak lain yang telah memilih dan DPRD wakili. Kedua, menyusun anggaran hendak-nya penyusunan anggaran mengikuti kaidah yang sudah ditetapkan, seperti tahapan yang ada dalam Musrenbang.

da TNI Polri yang telah bekerja maksi-mal untuk memberikan jaminan kea-manan dalam pelaksanaan pesta de-mokrasi ini.

Selain itu, di penghujung masa pengabdian pimpinan dan anggota DPRD masa bakti 2009-2014, atas nama pimpinan dan anggota DPRD, disampaikan permohonan maaf, apabi-la terdapat kesenjangan antara harap-an dengan kenyataan dalam merespon aspirasi masyarakat. Dan kepada ang-gota DPRD yang baru saja dilantik, se-moga dapat melaksanakan kewajiban dan amanat konstitusional dengan menjadikan rakyat sebagai pemegang kedaulatan yang tinggi dan menem-patkan pelembagaan legislatif sebagai wakil rakyat yang memiliki keberpihak-an terhadap kepentingan rakyat. Dan juga berharap penyelenggaran negara (eksekutif dan legislatif ) bisa bekerja sama dengan baik, mengutamakan ke-pentingan rakyat diatas kepentingan pribadi dan golongan, mewujudkan pemerintahan yang melayani, bukan dilayani, handal, profesional, berkapa-sitas, mengembangkan prinsip trans-paransi dan keterbukaan publik dalam pengelolaan kebijakan pemerintahan yang bebas KKN.

Varia LegislatifVaria Legislatif

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 1919

30 Anggota DPRD Kota Tegal Periode 2014-2019 Dilantik30 Anggota DPRD Kota Tegal Periode 2014-2019 Dilantik

30 Anggota DPRD Kota Tegal

Periode 2014-2019 Dilantik

30 Anggota DPRD Kota Tegal

Periode 2014-2019 Dilantik

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014WARTA BAHARI, Edisi 82/20141818

lengkapannya membahas bersama de-ngan Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal terkait dengan kebijakan pengalokasi-an anggaran untuk pelaksanaan prog-ram dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pelaksanaan fungsi budgeting inilah, DPRD bersama Pemkot Tegal berhasil mewujudkan ke-bijakan strategis terutama mencakup tiga layanan dasar yaitu bidang kese-hatan, bidang pendidikan dan kesejah-teraan. Begitu pula dengan fungsi le-gislasi, yaitu DPRD bersama Pemkot Te-gal mampu mewujudkan produk legis-lasi daerah berupa Peraturan Daerah, baik yang menyangkut peraturan da-lam rangka penyelenggaraan pemerin-tahan maupun peraturan terkait fungsi pemerintah. Sama halnya dengan pe-laksanaan fungsi pengawasan yang di-wujudkan lewat pengawasan terkait pelaksanaan kebijakan daerah melalui berbagai macam kegiatan DPRD yang berjalan optimal.

Disampaikan juga terima kasih serta apresiasi yang tinggi kepada ja-jaran penyelenggara pemilihan umum, baik KPUD maupun Panwaslu yang te-lah menyelenggarakan pemilu anggo-ta legislatif dengan profesional dan bertanggung jawab. Begitu pula kepa-

Varia LegislatifVaria Legislatif

123456789101112131415161718192021222324252627282930

Hj. Tuti Alawiyah, SENur Fitriani, SE, AktHendria Priatmana, SEH. Ahmad Satori, SESudarsoH. Sisdiono, S.PdWasmad E. Susilo, SHEnny Yuningsih, SHMoh. TaufikH. Sodik GagangEly RosanaAbas Toya Bawazir, SERofi’i Ali, S.SiUntung PurwadiRachmat RahardjoEfi IfannaHj. Siti MaryamYusuf Al Baihaqi, SHDrs. Anshori FaqihHery BudimanRiana SantySuprianto, S.Pd.ITriyonoHj. Rosalina, S.I.PSutari, SHWiwik MastutiSri Puji Astuti, S.SosSusanto Agus Priyono, SHH, Edy Suripno, SH, MHEko Patrio Sumadi

Partai Amanat NasionalPartai Amanat NasionalPartai DemokratPartai DemokratPartai GerindraPartai GerindraPartai GolkarPartai GolkarPartai GolkarPartai GolkarPartai Hati Nurani RakyatPartai Hati Nurani RakyatPartai Keadilan SejahteraPartai Keadilan SejahteraPartai Keadilan SejahteraPartai Kebangkitan BangsaPartai Kebangkitan BangsaPartai Kebangkitan BangsaPartai Kebangkitan BangsaPartai Kebangkitan BangsaPartai Nasional DemokratPartai Persatuan PembangunanPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI Perjuangan

NO N A M A P A R T A Iari 30 anggota dewan yang di-lantik, 12 diantaranya merupa-Dkan orang lama pada periode

tahun 2009-2014 yang kembali terpilih yakni dari partai golkar Enny Yuningsih dan Wasmad Edi Susilo, sementara dari partai PDI-P Edy Suripno, Sutari dan Wi-wik Mastudi, dari partai PKS Rahmat Raharjo dan Rofii Ali, dari partai PKB Si-ti Maryam dan Heri Budiman, dari par-tai Demokrat Hendria Priatmana dan Ahmad Satori, serta dari partai Gerin-dra Abas Toya Bawazier. 30 anggota DPRD Kota Tegal yang dilantik tersebut berasal dari PDI Perjuangan 8 kursi, PKB 5 Kursi, Partai Golkar 4 kursi, Partai Gerindra 2 kursi, Partai Hanura 2 kursi, Partai Demokrat 2 kursi, PAN 2 kursi, Partai Nasdem 1 kursi dan PPP 1 kursi. Sedangkan untuk jumlah anggota DPRD Kota Tegal yang perempuan ber-jumlah 10 orang dan sisanya sebanyak 20 orang didominasi oleh laki-laki.

Ketua Sementara DPRD Kota Tegal Edy Suripno, dalam pengantar rapat paripurna menyampaikan bahwa da-lam implementasi fungsi kelembagaan DPRD yaitu budgeting, legislasi dan pengawasan secara umum dapat ber-jalan dengan baik. Pelaksanaan fungsi budgeting yaitu DPRD melalui alat ke-

Ketiga, berkaitan dengan fungsi peng-awasan, menurutnya anggota dewan

Page 19: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

Sebanyak 30 Anggota DPRD Kota Tegal periode 2014-2019 dilantik. Pelantikan

dilaksanakan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tegal, Kamis (21/8). 30

anggota DPRD yang dilantik terdiri, 18 anggota baru dan 12 anggota lama. Pelantikan dipimpin langsung Ketua

Pengadilan Negeri (PN) Tegal, Barmen Sinurat dan dihadiri oleh Walikota Tegal

Hj. Siti Masitha Soeparno, Mantan Walikota Tegal H. Ikmal Jaya, Pengadilan Negeri, Panwaslu, KPU, Danlanal, Kodim

dan tamu undangan lain.

Oleh: Roniyanto

Edy juga mengatakan, guna menghindari kekosongan kepemim-pinan di DPRD Kota Tegal, maka sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, bahwa sebe-lum terbentuknya pimpinan DPRD Ko-ta Tegal yang definitif, DPRD Kota Tegal didimpin oleh pimpinan sementara DPRD Kota Tegal yang terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan 1 (satu) orang wakil ketua yang berasal dari 2 (dua) partai politik yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pemilu Legislatif.

Sementara itu, Gubernur Jawa Te-ngah Ganjar Pranowo dalam sambut-annya yang dibacakan Walikota Tegal, Siti Masitha Soeparno menyampaikan bahwa tantangan DPRD saat ini, adalah menjalankan reformasi politik total un-tuk menangkis isu-isu negatif, sehing-ga demokrasi dan demokratisasi bisa dipercaya sebagai proses yang paling pas. Disampaikan pula bahwa DPR ti-dak hanya sekedar citra, namun juga harus bisa diwujudkan dalam pola pi-kir, perkataan dan pengambilan kepu-tusan atau perbuatan anggota DPRD adalah harapan baru.

Selanjutnya, Gubernur menegas-kan bahwa tugas berikutnya adalah menuntaskan agenda reformasi antara lain otonomi daerah yang seluas-luas-nya, penegakan supremasi hukum, maupun pemerintahan yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Sampai saat ini problem yang ti-dak segera tuntas adalah pemberan-tasan KKN dan penegakan hukum. Ma-ka, menurutnya anggota dewan harus punya obligasi moral untuk menuntas-kan agenda ini. Jangan sampai justru mengotori, memperkeruh, dan mem-perlambat jalannya reformasi birokrasi. Itu bisa dilihat dari nyinyirnya masyara-kat terhadap partai politik dan dewan.

Masih dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa hari ini merupa-kan momentum perubahan yang harus dilakukan DPRD masa Keanggotaan 2014-2019. Hal itu bisa dilakukan da-lam 3 (tiga) ruang gerak. Pertama, yaitu melalui regulasi dengan melindungi masyarakat dan kepentingan pihak lain yang telah memilih dan DPRD wakili. Kedua, menyusun anggaran hendak-nya penyusunan anggaran mengikuti kaidah yang sudah ditetapkan, seperti tahapan yang ada dalam Musrenbang.

da TNI Polri yang telah bekerja maksi-mal untuk memberikan jaminan kea-manan dalam pelaksanaan pesta de-mokrasi ini.

Selain itu, di penghujung masa pengabdian pimpinan dan anggota DPRD masa bakti 2009-2014, atas nama pimpinan dan anggota DPRD, disampaikan permohonan maaf, apabi-la terdapat kesenjangan antara harap-an dengan kenyataan dalam merespon aspirasi masyarakat. Dan kepada ang-gota DPRD yang baru saja dilantik, se-moga dapat melaksanakan kewajiban dan amanat konstitusional dengan menjadikan rakyat sebagai pemegang kedaulatan yang tinggi dan menem-patkan pelembagaan legislatif sebagai wakil rakyat yang memiliki keberpihak-an terhadap kepentingan rakyat. Dan juga berharap penyelenggaran negara (eksekutif dan legislatif ) bisa bekerja sama dengan baik, mengutamakan ke-pentingan rakyat diatas kepentingan pribadi dan golongan, mewujudkan pemerintahan yang melayani, bukan dilayani, handal, profesional, berkapa-sitas, mengembangkan prinsip trans-paransi dan keterbukaan publik dalam pengelolaan kebijakan pemerintahan yang bebas KKN.

Varia LegislatifVaria Legislatif

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 1919

30 Anggota DPRD Kota Tegal Periode 2014-2019 Dilantik30 Anggota DPRD Kota Tegal Periode 2014-2019 Dilantik

30 Anggota DPRD Kota Tegal

Periode 2014-2019 Dilantik

30 Anggota DPRD Kota Tegal

Periode 2014-2019 Dilantik

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014WARTA BAHARI, Edisi 82/20141818

lengkapannya membahas bersama de-ngan Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal terkait dengan kebijakan pengalokasi-an anggaran untuk pelaksanaan prog-ram dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pelaksanaan fungsi budgeting inilah, DPRD bersama Pemkot Tegal berhasil mewujudkan ke-bijakan strategis terutama mencakup tiga layanan dasar yaitu bidang kese-hatan, bidang pendidikan dan kesejah-teraan. Begitu pula dengan fungsi le-gislasi, yaitu DPRD bersama Pemkot Te-gal mampu mewujudkan produk legis-lasi daerah berupa Peraturan Daerah, baik yang menyangkut peraturan da-lam rangka penyelenggaraan pemerin-tahan maupun peraturan terkait fungsi pemerintah. Sama halnya dengan pe-laksanaan fungsi pengawasan yang di-wujudkan lewat pengawasan terkait pelaksanaan kebijakan daerah melalui berbagai macam kegiatan DPRD yang berjalan optimal.

Disampaikan juga terima kasih serta apresiasi yang tinggi kepada ja-jaran penyelenggara pemilihan umum, baik KPUD maupun Panwaslu yang te-lah menyelenggarakan pemilu anggo-ta legislatif dengan profesional dan bertanggung jawab. Begitu pula kepa-

Varia LegislatifVaria Legislatif

123456789101112131415161718192021222324252627282930

Hj. Tuti Alawiyah, SENur Fitriani, SE, AktHendria Priatmana, SEH. Ahmad Satori, SESudarsoH. Sisdiono, S.PdWasmad E. Susilo, SHEnny Yuningsih, SHMoh. TaufikH. Sodik GagangEly RosanaAbas Toya Bawazir, SERofi’i Ali, S.SiUntung PurwadiRachmat RahardjoEfi IfannaHj. Siti MaryamYusuf Al Baihaqi, SHDrs. Anshori FaqihHery BudimanRiana SantySuprianto, S.Pd.ITriyonoHj. Rosalina, S.I.PSutari, SHWiwik MastutiSri Puji Astuti, S.SosSusanto Agus Priyono, SHH, Edy Suripno, SH, MHEko Patrio Sumadi

Partai Amanat NasionalPartai Amanat NasionalPartai DemokratPartai DemokratPartai GerindraPartai GerindraPartai GolkarPartai GolkarPartai GolkarPartai GolkarPartai Hati Nurani RakyatPartai Hati Nurani RakyatPartai Keadilan SejahteraPartai Keadilan SejahteraPartai Keadilan SejahteraPartai Kebangkitan BangsaPartai Kebangkitan BangsaPartai Kebangkitan BangsaPartai Kebangkitan BangsaPartai Kebangkitan BangsaPartai Nasional DemokratPartai Persatuan PembangunanPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI PerjuanganPDI Perjuangan

NO N A M A P A R T A Iari 30 anggota dewan yang di-lantik, 12 diantaranya merupa-Dkan orang lama pada periode

tahun 2009-2014 yang kembali terpilih yakni dari partai golkar Enny Yuningsih dan Wasmad Edi Susilo, sementara dari partai PDI-P Edy Suripno, Sutari dan Wi-wik Mastudi, dari partai PKS Rahmat Raharjo dan Rofii Ali, dari partai PKB Si-ti Maryam dan Heri Budiman, dari par-tai Demokrat Hendria Priatmana dan Ahmad Satori, serta dari partai Gerin-dra Abas Toya Bawazier. 30 anggota DPRD Kota Tegal yang dilantik tersebut berasal dari PDI Perjuangan 8 kursi, PKB 5 Kursi, Partai Golkar 4 kursi, Partai Gerindra 2 kursi, Partai Hanura 2 kursi, Partai Demokrat 2 kursi, PAN 2 kursi, Partai Nasdem 1 kursi dan PPP 1 kursi. Sedangkan untuk jumlah anggota DPRD Kota Tegal yang perempuan ber-jumlah 10 orang dan sisanya sebanyak 20 orang didominasi oleh laki-laki.

Ketua Sementara DPRD Kota Tegal Edy Suripno, dalam pengantar rapat paripurna menyampaikan bahwa da-lam implementasi fungsi kelembagaan DPRD yaitu budgeting, legislasi dan pengawasan secara umum dapat ber-jalan dengan baik. Pelaksanaan fungsi budgeting yaitu DPRD melalui alat ke-

Ketiga, berkaitan dengan fungsi peng-awasan, menurutnya anggota dewan

Page 20: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno menyampaikan AmanatPembina Upacara pada Upacara HUT RI ke-69 di Alun-Alun

Kota Tegal (17/08/2014 )

Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno turut menyemarakkan Resepsi HUT Kemerdekaan RI ke-69 yang dilaksanakan

di Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal (31/08/2014)

Wakil Walikota Tegal Drs. H.M. Nursholeh, M.M.Pd. menyerahkan secara simbolis hadiah utama sepeda motor kepada pemenang Lomba

Jalan Santai memeriahkan HUT RI ke-69 di Kota Tegal (24/08/2014)

Kendaraan hias Dinas Kesehatan Kota Tegal turut mewarnai Karnaval HUT Kemerdekaan RI ke-69 (30/08/2014)

Salah satu peserta tengah beraksi pada Lomba Nyanyi Dangdut dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-69

di Pendopo Kota Tegal

Salah satu penampilan peserta karnaval menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke-69 di Kota Tegal (30/08/2014)

Lensa BahariLensa Bahari

HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-69

HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-69

Page 21: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno menyampaikan AmanatPembina Upacara pada Upacara HUT RI ke-69 di Alun-Alun

Kota Tegal (17/08/2014 )

Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno turut menyemarakkan Resepsi HUT Kemerdekaan RI ke-69 yang dilaksanakan

di Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal (31/08/2014)

Wakil Walikota Tegal Drs. H.M. Nursholeh, M.M.Pd. menyerahkan secara simbolis hadiah utama sepeda motor kepada pemenang Lomba

Jalan Santai memeriahkan HUT RI ke-69 di Kota Tegal (24/08/2014)

Kendaraan hias Dinas Kesehatan Kota Tegal turut mewarnai Karnaval HUT Kemerdekaan RI ke-69 (30/08/2014)

Salah satu peserta tengah beraksi pada Lomba Nyanyi Dangdut dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-69

di Pendopo Kota Tegal

Salah satu penampilan peserta karnaval menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke-69 di Kota Tegal (30/08/2014)

Lensa BahariLensa Bahari

HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-69

HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-69

Page 22: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 2323

Lintas KotaLintas Kota

Dislatan Kota Tegal, SIUP, SIPI dan Kartu BBM untuk setiap kapal.

Hal tersebut merupakan hasil pertemuan pihak-pihak terkait yang difasilitasi Walikota Tegal Hj Siti Masi-tha Soeparno terkait kebijakan pusat terhadap pengurangan pasokan BBM solar untuk kapal sebesar 20 persen. Pertemuan ini merupakan tindaklanjut hasil dialog Walikota dengan PNKT pa-da Senin (15/9) di Kantor PNKT Kota Te-gal Kompleks Pelabuhan Jongor Tegal-sari, dimana PNKT mendesak Pemkot untuk peduli terhadap permasalahan yang sedang dihadapi nelayan.

Hadir dalam pertemuan itu Ka-polresta Tegal AKBP Bharata Indrayana SIK, Plt Sekda Kota Tegal Diah Kemala Sintha, Kabag Ops Polres Tegal Kota, Kompol Suwandi, Executive Retail Per-tamina wilayah eks Karesidenan Peka-

da angin segar untuk nelayan Kota Tegal. Nelayan diperboleh-Akan membeli kebutuhan solar

untuk kapal di SPBU 44.521.17 atau De-dy Jaya di Tegalsari sepanjang menda-patkan rekomendasi dari Kantor Pela-buhan Perikanan Pantai (P3) Tegalsari atau Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislatan) Kota Tegal. Sebelumnya pembelian solar di SPBU Dedy Jaya oleh nelayan dilarang, tetapi Pertamina kemudian menyikapi permasalahan yang sedang dihadapi nelayan.

Namun pembelian di SPBU Dedy Jaya baru akan dilayani setelah ada ke-tentuan yang jelas mengenai keleng-kapan administrasi dan pengaturan mekanisme pembelian. Kelengkapan administrasi misalnya harus menyerta-kan Surat Rekomendai dari PNKT, Surat Rekomendasi dari P3 Tegalsari atau

longan Sindhu Priyo Windoko, Kepala Dislatan Kota Tegal Ir Noor Fuady, Ke-pala P3 Tegalsari Agus Budiono, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Tegal Drs Markus Wahyu Priyono dan Kepala Bagian Hukum dan Organisasi Setda Kota Tegal Pemilik SPBU Dedy Jaya Muhadi, Pengawas SPBU Dedy Jaya Yakob, Ketua PNKT Kota Tegal H Eko Susanto.

“Ini bentuk kepedulian Pemkot Tegal. Pemkot ikut membantu nelayan, meskipun belum menyelesaikan akar permasalahan tetapi ada solusi yang segera diimplementasikan terhadap persoalan kekurangan pasokan solar. Nelayan supaya sabar. Laksanakan dengan mekanisme yang sesuai aturan dan kita akan berkoordinasi lebih lanjut,” ungkap Walikota. ***

(Humas Kota Tegal / Imon)

Nelayan Diperbolehkan Beli Solar di SPBU

Jika Mendapat Rekomendasi

Nelayan Diperbolehkan Beli Solar di SPBU

Jika Mendapat Rekomendasi

Walikota Tinjau Lokasi Venue PorprovWalikota Tinjau Lokasi Venue Porprov

Walikota Himbau Masyarakat Bijak dalam Membeli BBMWalikota Himbau Masyarakat Bijak dalam Membeli BBM

alikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno bersama SKPD ter-Wkait dan KONI Kota Tegal

mengunjungi lokasi-lokasi yang akan dipersiapkan sebagai venue dalam a-jang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng ke-15 tahun 2017 mendatang, Kamis (11/9) kemarin sore.

Venue-venue tersebut antara lain sport centre di Lapangan Kelurahan Pe-surungan Lor Kecamatan Margadana yang saat ini menjadi Taman Bung Kar-no. Di lokasi ini akan digunakan lokasi pembukaan Porprov, atletik, sepak bo-la dan lain sebagainya. Dengan luas sport centre kira-kira 4 ha dari lahan yang dimiliki seluas kurang lebih 15 Ha. Kemudian di Gedung PPIB dan TBT yang digunakan untuk pertandingan olahraga wushu, karate, dan olahraga tanding yang sesuai lainnya.

Sementara Stadion Yos Sudarso di Jl Melati akan digunakan juga untuk pertandingan sepak bola. Stadion ini direncanakan akan direhab untuk membenahi fasilitas-fasilitas sehingga representatif digunakan. Selain itu di

erkait dengan fenomena antrian panjang pembelian Bahan Bakar TMinyak (BBM) khususnya Premi-

um di beberapa SPBU di Kota Tegal, Walikota Kota Tegal Siti Masitha Soe-parno, menghimbau warganya untuk tidak panik. Terlebih menananggapi-nya secara berlebihan dengan mem-borong atau membeli BBM dalam jum-lah banyak. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Kota Tegal, tetapi juga terjadi di beberapa daerah. Hal ini terjadi bu-kan hanya karena adanya pembatasan subsidi Premium BBM oleh Pertamina, namun juga beredar kabar di masyara-kat bahwa akan ada pencabutan sub-sidi BBM oleh Pemerintah dan menye-babkan harga BBM mahal.

Untuk mengantisipasi gangguan kemananan dan kemungkinan penim-bunan BBM oleh pihak–pihak yang mencoba mengambil keuntungan de-ngan kondisi yang terjadi saat ini, Pe-merintah Kota (Pemkot) Tegal berkoor-

seberang utaranya, Kolam Renang Sa-mudera, akan digunakan untuk pertan-dingan renang. Saat ini Kolam Renang Samudera sedang dilakukan renovasi. Sedangkan Gedung Poltrans nantinya untuk penginapan para atlet.

Menurut Walikota, kunjungan ini untuk mengetahui persiapan veneu-venue yang akan digunakan untuk

dinasi dengan unsur keamanan men-coba untuk menjaga situasi agar tetap aman. Dengan menempatkan dua orang petugas keamanan dari Polres Tegal Kota di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pemkot Tegal melalui Dinas Koperasi Usaha Mi-kro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan perdagangan Kota Tegal juga akan bekoordinasi dengan Terminal BBM Te-gal terkait ketersediaan stok BBM. Tak ketinggalan Tim Pengendali Inflasi Da-erah (TPID), disiapkan untuk menjaga stabilitas harga-harga bahan pokok.

Dari hasil pemantauan di lapang-an memang tidak ada penimbunan, hanya kondisi sekarang kuota BBM se-dang kurang. Harapan Walikota Tegal dengan adanya kelangkaan BBM saat ini, agar masyarakat membeli BBM de-ngan bijak. Tidak terpengaruh atau ter-pancing oleh isu yang berkembang di saat ini. Apabila Masyarakat panik dan memborong BBM secara berlebihan

Porprov Jateng karena Kota Tegal men-jadi tuan rumah Porprov Jawa Tengah ke 15 pada tahun 2017. Walikota me-minta kesiapan segenap elemen untuk fokus. Hal tersebut agar Kota Tegal se-bagai tuan rumah, dapat sukses seba-gai tuan rumah yang baik, disamping itu juga sukses dalam perolehan pres-tasi. *** (Humas Kota Tegal / Imon)

malah akan menambah panjang antri-an pembelian BBM. Jika dibeli dengan aksi borong, dengan kuota sebelum pengurangan saja belum tentu cukup, apalagi dengan kuota sekarang yang sudah dikurangi, imbuhnya.

Selain itu Walikota, mengharap-kan agar media juga menginformasi-kan kepada masyarakat untuk mem-bantu meredam isu yang berkembang bahwa premium akan habis, atau di-timbun, yang akhirnya akan berakibat kepada gerakan masyarakat untuk membeli BBM secara berlebihan.

Sementara itu, terkait dengan hal tersebut Kapolres Tegal Kota juga me-nambahkan, pihaknya sudah mener-junkan personilnya guna mengantisi-pasi kemungkinan adanya penimbun-an BBM, namun sampai dengan seka-rang belum ditemukan adanya penim-bunan BBM di wilayah Kota Tegal.

***(Humas Kota Tegal /Tomi)

Lintas KotaLintas Kota

2222

Page 23: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 2323

Lintas KotaLintas Kota

Dislatan Kota Tegal, SIUP, SIPI dan Kartu BBM untuk setiap kapal.

Hal tersebut merupakan hasil pertemuan pihak-pihak terkait yang difasilitasi Walikota Tegal Hj Siti Masi-tha Soeparno terkait kebijakan pusat terhadap pengurangan pasokan BBM solar untuk kapal sebesar 20 persen. Pertemuan ini merupakan tindaklanjut hasil dialog Walikota dengan PNKT pa-da Senin (15/9) di Kantor PNKT Kota Te-gal Kompleks Pelabuhan Jongor Tegal-sari, dimana PNKT mendesak Pemkot untuk peduli terhadap permasalahan yang sedang dihadapi nelayan.

Hadir dalam pertemuan itu Ka-polresta Tegal AKBP Bharata Indrayana SIK, Plt Sekda Kota Tegal Diah Kemala Sintha, Kabag Ops Polres Tegal Kota, Kompol Suwandi, Executive Retail Per-tamina wilayah eks Karesidenan Peka-

da angin segar untuk nelayan Kota Tegal. Nelayan diperboleh-Akan membeli kebutuhan solar

untuk kapal di SPBU 44.521.17 atau De-dy Jaya di Tegalsari sepanjang menda-patkan rekomendasi dari Kantor Pela-buhan Perikanan Pantai (P3) Tegalsari atau Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislatan) Kota Tegal. Sebelumnya pembelian solar di SPBU Dedy Jaya oleh nelayan dilarang, tetapi Pertamina kemudian menyikapi permasalahan yang sedang dihadapi nelayan.

Namun pembelian di SPBU Dedy Jaya baru akan dilayani setelah ada ke-tentuan yang jelas mengenai keleng-kapan administrasi dan pengaturan mekanisme pembelian. Kelengkapan administrasi misalnya harus menyerta-kan Surat Rekomendai dari PNKT, Surat Rekomendasi dari P3 Tegalsari atau

longan Sindhu Priyo Windoko, Kepala Dislatan Kota Tegal Ir Noor Fuady, Ke-pala P3 Tegalsari Agus Budiono, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Tegal Drs Markus Wahyu Priyono dan Kepala Bagian Hukum dan Organisasi Setda Kota Tegal Pemilik SPBU Dedy Jaya Muhadi, Pengawas SPBU Dedy Jaya Yakob, Ketua PNKT Kota Tegal H Eko Susanto.

“Ini bentuk kepedulian Pemkot Tegal. Pemkot ikut membantu nelayan, meskipun belum menyelesaikan akar permasalahan tetapi ada solusi yang segera diimplementasikan terhadap persoalan kekurangan pasokan solar. Nelayan supaya sabar. Laksanakan dengan mekanisme yang sesuai aturan dan kita akan berkoordinasi lebih lanjut,” ungkap Walikota. ***

(Humas Kota Tegal / Imon)

Nelayan Diperbolehkan Beli Solar di SPBU

Jika Mendapat Rekomendasi

Nelayan Diperbolehkan Beli Solar di SPBU

Jika Mendapat Rekomendasi

Walikota Tinjau Lokasi Venue PorprovWalikota Tinjau Lokasi Venue Porprov

Walikota Himbau Masyarakat Bijak dalam Membeli BBMWalikota Himbau Masyarakat Bijak dalam Membeli BBM

alikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno bersama SKPD ter-Wkait dan KONI Kota Tegal

mengunjungi lokasi-lokasi yang akan dipersiapkan sebagai venue dalam a-jang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng ke-15 tahun 2017 mendatang, Kamis (11/9) kemarin sore.

Venue-venue tersebut antara lain sport centre di Lapangan Kelurahan Pe-surungan Lor Kecamatan Margadana yang saat ini menjadi Taman Bung Kar-no. Di lokasi ini akan digunakan lokasi pembukaan Porprov, atletik, sepak bo-la dan lain sebagainya. Dengan luas sport centre kira-kira 4 ha dari lahan yang dimiliki seluas kurang lebih 15 Ha. Kemudian di Gedung PPIB dan TBT yang digunakan untuk pertandingan olahraga wushu, karate, dan olahraga tanding yang sesuai lainnya.

Sementara Stadion Yos Sudarso di Jl Melati akan digunakan juga untuk pertandingan sepak bola. Stadion ini direncanakan akan direhab untuk membenahi fasilitas-fasilitas sehingga representatif digunakan. Selain itu di

erkait dengan fenomena antrian panjang pembelian Bahan Bakar TMinyak (BBM) khususnya Premi-

um di beberapa SPBU di Kota Tegal, Walikota Kota Tegal Siti Masitha Soe-parno, menghimbau warganya untuk tidak panik. Terlebih menananggapi-nya secara berlebihan dengan mem-borong atau membeli BBM dalam jum-lah banyak. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Kota Tegal, tetapi juga terjadi di beberapa daerah. Hal ini terjadi bu-kan hanya karena adanya pembatasan subsidi Premium BBM oleh Pertamina, namun juga beredar kabar di masyara-kat bahwa akan ada pencabutan sub-sidi BBM oleh Pemerintah dan menye-babkan harga BBM mahal.

Untuk mengantisipasi gangguan kemananan dan kemungkinan penim-bunan BBM oleh pihak–pihak yang mencoba mengambil keuntungan de-ngan kondisi yang terjadi saat ini, Pe-merintah Kota (Pemkot) Tegal berkoor-

seberang utaranya, Kolam Renang Sa-mudera, akan digunakan untuk pertan-dingan renang. Saat ini Kolam Renang Samudera sedang dilakukan renovasi. Sedangkan Gedung Poltrans nantinya untuk penginapan para atlet.

Menurut Walikota, kunjungan ini untuk mengetahui persiapan veneu-venue yang akan digunakan untuk

dinasi dengan unsur keamanan men-coba untuk menjaga situasi agar tetap aman. Dengan menempatkan dua orang petugas keamanan dari Polres Tegal Kota di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pemkot Tegal melalui Dinas Koperasi Usaha Mi-kro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan perdagangan Kota Tegal juga akan bekoordinasi dengan Terminal BBM Te-gal terkait ketersediaan stok BBM. Tak ketinggalan Tim Pengendali Inflasi Da-erah (TPID), disiapkan untuk menjaga stabilitas harga-harga bahan pokok.

Dari hasil pemantauan di lapang-an memang tidak ada penimbunan, hanya kondisi sekarang kuota BBM se-dang kurang. Harapan Walikota Tegal dengan adanya kelangkaan BBM saat ini, agar masyarakat membeli BBM de-ngan bijak. Tidak terpengaruh atau ter-pancing oleh isu yang berkembang di saat ini. Apabila Masyarakat panik dan memborong BBM secara berlebihan

Porprov Jateng karena Kota Tegal men-jadi tuan rumah Porprov Jawa Tengah ke 15 pada tahun 2017. Walikota me-minta kesiapan segenap elemen untuk fokus. Hal tersebut agar Kota Tegal se-bagai tuan rumah, dapat sukses seba-gai tuan rumah yang baik, disamping itu juga sukses dalam perolehan pres-tasi. *** (Humas Kota Tegal / Imon)

malah akan menambah panjang antri-an pembelian BBM. Jika dibeli dengan aksi borong, dengan kuota sebelum pengurangan saja belum tentu cukup, apalagi dengan kuota sekarang yang sudah dikurangi, imbuhnya.

Selain itu Walikota, mengharap-kan agar media juga menginformasi-kan kepada masyarakat untuk mem-bantu meredam isu yang berkembang bahwa premium akan habis, atau di-timbun, yang akhirnya akan berakibat kepada gerakan masyarakat untuk membeli BBM secara berlebihan.

Sementara itu, terkait dengan hal tersebut Kapolres Tegal Kota juga me-nambahkan, pihaknya sudah mener-junkan personilnya guna mengantisi-pasi kemungkinan adanya penimbun-an BBM, namun sampai dengan seka-rang belum ditemukan adanya penim-bunan BBM di wilayah Kota Tegal.

***(Humas Kota Tegal /Tomi)

Lintas KotaLintas Kota

2222

Page 24: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

Renungan

WARTA BAHARI, Edisi 82/201424

Oleh: Ustadz Akrom Hafidz*)

Renungan

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 25

Belajar Merdeka

dari CAKA

Belajar Merdeka

dari CAKA

Cinta tanah air adalah termasuk keimanan, hubbul wathon minal iman. Kata hikmah ini perlu kita

tanamkan sungguh-sungguh dalam hati sanubari kita, sebagai warga

negara Indonesia agar tetap memiliki rasa kebangsaan yang

sejati (wathaniyyah).

emang tidak mudah untuk merealisasikan rasa kebang-Msaan ini dalam kehidupan se-

hari-hari, apalagi jika disandarkan ke-bangsaan ini dalam kerangka keiman-an. Dalam istilah jawane , “enteng ke-cape abot sanggane“. Tidak setiap orang mampu melakukannya.

Tetapi dapatlah kita belajar mer-deka dari CAKA. Terinspirasi dari Grup Wali yang menyanyi sebuah judul lagu “CAKA“ yang ternyata adalah kepan-jangan dari Cintai Aku Karena Allah. Bila aku adalah tanah air, bumi pertiwi, bangsa dan negara Indonesia, maka aku cinta Indonesia didasari niat ikhlas dan tulus untuk meraih ridho Allah SWT. Contoh kecintaan kebangsaan yang demikian ini terdarmabhaktikan oleh para syuhada dan para kyai yang ikut berjuang dalam membela dan merebut kemerdekaan RI dari tangan penjajah.

Kini, nilai-nilai kebangsaan itu te-rasa telah menipis, kalau kita tak mau mengatakannya telah luntur. Sebab ada orang yang mengaku dirinya pu-nya rasa kebangsaan yang amat tebal, serta mengira diri bahwa segala per-juangan yang dilakukannya demi ke-pentingan tanah air dan bangsanya.

Bahkan, tidak sayang sekalipun me-ngorbankan titik darah penghabisan, tetapi nyata-nyata melakukan hal-hal yang menyebabkan runtuh dan han-curnya benteng tanah air atau rusak dan binasanya bangsa sendiri, yaitu melakukan lelaku kebalikan dari per-nyataan mulutnya karena macam-macam kedholiman dilakukannya. Ba-gaimana kita tidak miris melihat cukup banyak Pejabat Publik setingkat men-teri yang semestinya memiliki nilai ke-bangsaan yang tinggi melakukan ko-rupsi. Bukankah ini tidak dapat dikata-kan sebagai “meruntuhkan” bangunan Negara.

Paksaan dan penganiayaan terha-dap tanah air dan bangsanya ini dilaku-kan untuk memperkaya diri. Mereka ini seperti tidak memiliki rasa malu, manu-sia ajaib yang ‘lain di mulut lain di hati’ dengan berkedok “patriotisme” atau “nasionalisme sejati”. Sehingga tidak setiap orang yang mengajak orang ke arah kebanggaan atas bangsanya itu dipastikan manusia yang kebal rasa kebangsaannya, karena kata-kata dan ucapan itu mudah saja diluncurkan. Karena, ambigu terhadap rasa kebang-saan ini telah menjadi ancaman yang nyata-nyata sering kita lihat di depan

mata kita.Namun demikian, jangan pesimis,

masih banyak orang-orang yang baik dan berjiwa patriot. Orang-orang yang sungguh-sungguh bekerja untuk ke-pentingan tanah air dan bangsa masih banyak. Orang-orang yang mau mela-kukan apa saja yang membuat hidup mulia bukan hanya dalam pandangan manusia tetapi juga pandangan Allah SWT, terhormat dan bermartabat demi keluhuran negara serta menyelamat-kan sendi-sendinya dari gangguan mu-suh dan lawan. Orang tersebut telah menjadi seorang patriot.

Sebaliknya bila orang yang justru berusaha hendak melemahkan kekuat-an, kesatuan, keutuhan yang telah dibi-na dalam negaranya maka bisa diiba-ratkan musuh dalam selimut, yang me-motong lengan bawah dan mematah-kan lengan atas bangsanya sendiri. Amatlah jauh antara hati dan rasa ke-bangsaan yang di bangga-banggakan oleh dirinya. Sekalipun dengan suara lantang dia berseru di khalayak ramai sebagai pembela serta pengabdi rak-yat. Namun segala kata-katanya yang muluk dan manis tadi hanyalah kebo-hongan semata.

Intinya pengakuan cinta tanah air haruslah dibarengi dengan suatu ke-sungguhan berusaha demi kemasla-hatan bangsa dan negaranya, berkhid-mah dan mengabdi untuk keluhuran umatnya, mau berkorban jiwa dan raga untuk tujuan agar tanah airnya mulia dan terhormat, bangsa dan tumpah darahnya sehat sentosa penuh kebaha-giaan dan keberkahan. Dalam bahasa Al Qur’an dikatakan “baldatun toyyiba-

tun warobbun ghofur”. Negeri yang ge-mah ripah loh jinawi selalu mendapat-kan ampunan dari Allah SWT.

Yang perlu mendapatkan perhati-an mendalam di era zaman setelah In-donesia merdeka ini. Siapakah sih ma-nusia merdeka (insanul hurri)? Apa yang akan dilakukan untuk mewujud-kannya? Ialah, orang yang mempero-leh pendidikan yang baik dan benar dan istiqomah dalam kebenaran, se-hingga ia tetap memiliki jiwa yang suci dan bersih, berpegang teguh kepada segala macam sifat mulia dan utama, menjauhkan dari sifat kehinaan, keren-dahan baik dalam akhlak ataupun amal perbuatan, mampu melepaskan diri dari ikatan-ikatan yang berbentuk per-budakan, juga melaksanakan kewajib-an dan tugas semestinya dikerjakan dan menyelesaikan sebaik-baiknya se-suai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam peran apapun, maka jadilah manusia yang merdeka.

Seseorang baru dikatakan manu-sia yang benar-benar merdeka jika ro-haninya tumbuh “malakah iradah”, arti-nya kemauannya timbul dari jiwa pri-badinya sendiri, bukan karena paksaan atau ancaman orang lain, juga mempu-nyai ilmu pengetahuan yang cukup ba-nyak dan berusaha terus untuk menja-di manusia yang tidak terikat dan ter-belenggu oleh kekuatan yang mempe-ngaruhinya jasmani dan rohaninya, ju-ga bukan manusia yang menjadi ta-wanan hawa nafsunya sendiri yang da-pat menyeretnya menuju ke arah kehi-naan. Sehingga menjadi manusia yang jauh dari kebenaran, mengajak mela-kukan ke maksiatan, kejahatan yang

menyebabkan timbulnya kerusakan.Akhir kata marilah kita bangkit

menuju ke arah kemerdekaan yang se-sungguhnya. Bersih tanpa daki tangan-tangan manusia yang memalsukan makna kecintaan akan kebangsaan un-tuk menjadi topengnya. Kemerdekaan sejati untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan bangsa, keluhuran tanah air dan kemajuan di antara bang-sa-bangsa lain. Sehingga apa yang te-lah dicapai para pendahulu kita, keja-yaan nenek moyang kita bukan hanya dijadikan catatan dalam sejarah, diba-ca, diratapi selanjutnya tidur nyenyak dan tidak bangun untuk selama-lama-nya. Yang wajib kita pelajari, kita kaji, kita amalkan adalah kenapa beliau-be-liau itu dulu menjadi umat atau bangsa yang disegani, dihormati, diperhitung-kan segala tindakan dan langkahnya oleh bangsa-bangsa lain. Kuncinya adalah keikhlasan, rela berkorban tanpa pamrih.

Kini di udara kemerdekaan ini. Semoga Allah SWT memberkahi kita untuk merealisasikan harapan-harapan itu, melindungi serta mengaruniakan taufik hidayah-Nya.

***

*) Penggiat Dakwah Islamiyah, tinggal di Kelurahan Bandung

Belajar Merdeka dari CAKA

Page 25: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

Renungan

WARTA BAHARI, Edisi 82/201424

Oleh: Ustadz Akrom Hafidz*)

Renungan

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 25

Belajar Merdeka

dari CAKA

Belajar Merdeka

dari CAKA

Cinta tanah air adalah termasuk keimanan, hubbul wathon minal iman. Kata hikmah ini perlu kita

tanamkan sungguh-sungguh dalam hati sanubari kita, sebagai warga

negara Indonesia agar tetap memiliki rasa kebangsaan yang

sejati (wathaniyyah).

emang tidak mudah untuk merealisasikan rasa kebang-Msaan ini dalam kehidupan se-

hari-hari, apalagi jika disandarkan ke-bangsaan ini dalam kerangka keiman-an. Dalam istilah jawane , “enteng ke-cape abot sanggane“. Tidak setiap orang mampu melakukannya.

Tetapi dapatlah kita belajar mer-deka dari CAKA. Terinspirasi dari Grup Wali yang menyanyi sebuah judul lagu “CAKA“ yang ternyata adalah kepan-jangan dari Cintai Aku Karena Allah. Bila aku adalah tanah air, bumi pertiwi, bangsa dan negara Indonesia, maka aku cinta Indonesia didasari niat ikhlas dan tulus untuk meraih ridho Allah SWT. Contoh kecintaan kebangsaan yang demikian ini terdarmabhaktikan oleh para syuhada dan para kyai yang ikut berjuang dalam membela dan merebut kemerdekaan RI dari tangan penjajah.

Kini, nilai-nilai kebangsaan itu te-rasa telah menipis, kalau kita tak mau mengatakannya telah luntur. Sebab ada orang yang mengaku dirinya pu-nya rasa kebangsaan yang amat tebal, serta mengira diri bahwa segala per-juangan yang dilakukannya demi ke-pentingan tanah air dan bangsanya.

Bahkan, tidak sayang sekalipun me-ngorbankan titik darah penghabisan, tetapi nyata-nyata melakukan hal-hal yang menyebabkan runtuh dan han-curnya benteng tanah air atau rusak dan binasanya bangsa sendiri, yaitu melakukan lelaku kebalikan dari per-nyataan mulutnya karena macam-macam kedholiman dilakukannya. Ba-gaimana kita tidak miris melihat cukup banyak Pejabat Publik setingkat men-teri yang semestinya memiliki nilai ke-bangsaan yang tinggi melakukan ko-rupsi. Bukankah ini tidak dapat dikata-kan sebagai “meruntuhkan” bangunan Negara.

Paksaan dan penganiayaan terha-dap tanah air dan bangsanya ini dilaku-kan untuk memperkaya diri. Mereka ini seperti tidak memiliki rasa malu, manu-sia ajaib yang ‘lain di mulut lain di hati’ dengan berkedok “patriotisme” atau “nasionalisme sejati”. Sehingga tidak setiap orang yang mengajak orang ke arah kebanggaan atas bangsanya itu dipastikan manusia yang kebal rasa kebangsaannya, karena kata-kata dan ucapan itu mudah saja diluncurkan. Karena, ambigu terhadap rasa kebang-saan ini telah menjadi ancaman yang nyata-nyata sering kita lihat di depan

mata kita.Namun demikian, jangan pesimis,

masih banyak orang-orang yang baik dan berjiwa patriot. Orang-orang yang sungguh-sungguh bekerja untuk ke-pentingan tanah air dan bangsa masih banyak. Orang-orang yang mau mela-kukan apa saja yang membuat hidup mulia bukan hanya dalam pandangan manusia tetapi juga pandangan Allah SWT, terhormat dan bermartabat demi keluhuran negara serta menyelamat-kan sendi-sendinya dari gangguan mu-suh dan lawan. Orang tersebut telah menjadi seorang patriot.

Sebaliknya bila orang yang justru berusaha hendak melemahkan kekuat-an, kesatuan, keutuhan yang telah dibi-na dalam negaranya maka bisa diiba-ratkan musuh dalam selimut, yang me-motong lengan bawah dan mematah-kan lengan atas bangsanya sendiri. Amatlah jauh antara hati dan rasa ke-bangsaan yang di bangga-banggakan oleh dirinya. Sekalipun dengan suara lantang dia berseru di khalayak ramai sebagai pembela serta pengabdi rak-yat. Namun segala kata-katanya yang muluk dan manis tadi hanyalah kebo-hongan semata.

Intinya pengakuan cinta tanah air haruslah dibarengi dengan suatu ke-sungguhan berusaha demi kemasla-hatan bangsa dan negaranya, berkhid-mah dan mengabdi untuk keluhuran umatnya, mau berkorban jiwa dan raga untuk tujuan agar tanah airnya mulia dan terhormat, bangsa dan tumpah darahnya sehat sentosa penuh kebaha-giaan dan keberkahan. Dalam bahasa Al Qur’an dikatakan “baldatun toyyiba-

tun warobbun ghofur”. Negeri yang ge-mah ripah loh jinawi selalu mendapat-kan ampunan dari Allah SWT.

Yang perlu mendapatkan perhati-an mendalam di era zaman setelah In-donesia merdeka ini. Siapakah sih ma-nusia merdeka (insanul hurri)? Apa yang akan dilakukan untuk mewujud-kannya? Ialah, orang yang mempero-leh pendidikan yang baik dan benar dan istiqomah dalam kebenaran, se-hingga ia tetap memiliki jiwa yang suci dan bersih, berpegang teguh kepada segala macam sifat mulia dan utama, menjauhkan dari sifat kehinaan, keren-dahan baik dalam akhlak ataupun amal perbuatan, mampu melepaskan diri dari ikatan-ikatan yang berbentuk per-budakan, juga melaksanakan kewajib-an dan tugas semestinya dikerjakan dan menyelesaikan sebaik-baiknya se-suai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam peran apapun, maka jadilah manusia yang merdeka.

Seseorang baru dikatakan manu-sia yang benar-benar merdeka jika ro-haninya tumbuh “malakah iradah”, arti-nya kemauannya timbul dari jiwa pri-badinya sendiri, bukan karena paksaan atau ancaman orang lain, juga mempu-nyai ilmu pengetahuan yang cukup ba-nyak dan berusaha terus untuk menja-di manusia yang tidak terikat dan ter-belenggu oleh kekuatan yang mempe-ngaruhinya jasmani dan rohaninya, ju-ga bukan manusia yang menjadi ta-wanan hawa nafsunya sendiri yang da-pat menyeretnya menuju ke arah kehi-naan. Sehingga menjadi manusia yang jauh dari kebenaran, mengajak mela-kukan ke maksiatan, kejahatan yang

menyebabkan timbulnya kerusakan.Akhir kata marilah kita bangkit

menuju ke arah kemerdekaan yang se-sungguhnya. Bersih tanpa daki tangan-tangan manusia yang memalsukan makna kecintaan akan kebangsaan un-tuk menjadi topengnya. Kemerdekaan sejati untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan bangsa, keluhuran tanah air dan kemajuan di antara bang-sa-bangsa lain. Sehingga apa yang te-lah dicapai para pendahulu kita, keja-yaan nenek moyang kita bukan hanya dijadikan catatan dalam sejarah, diba-ca, diratapi selanjutnya tidur nyenyak dan tidak bangun untuk selama-lama-nya. Yang wajib kita pelajari, kita kaji, kita amalkan adalah kenapa beliau-be-liau itu dulu menjadi umat atau bangsa yang disegani, dihormati, diperhitung-kan segala tindakan dan langkahnya oleh bangsa-bangsa lain. Kuncinya adalah keikhlasan, rela berkorban tanpa pamrih.

Kini di udara kemerdekaan ini. Semoga Allah SWT memberkahi kita untuk merealisasikan harapan-harapan itu, melindungi serta mengaruniakan taufik hidayah-Nya.

***

*) Penggiat Dakwah Islamiyah, tinggal di Kelurahan Bandung

Belajar Merdeka dari CAKA

Page 26: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201426 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 27

Oleh: Riwanto, SKM*)

Puskesmas kepanjangan dari Pusat Kesehatan Masyarakat, adalah Unit

Pengelola Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di wilayah Kerjanya, yang bertujuan mendukung

tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.

upaya pengobatan, upaya pence-gahan & pemberantasan penyakit, upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan ibu & anak, upaya imuni-sasi, upaya peningkatan gizi masyarakat, upaya kesehatan lingkungan.

2. Upaya penunjang meliputi : Laboratorium, Apotik dan Sistem Pencatatan dan Pelaporan dalam bentuk Sistem Informasi Puskes-mas (SIMPUS).

3. Upaya Kesehatan Pengembangan meliputi: upaya kesehatan lansia, upaya kesehatan gigi sekolah, Upaya Kesehatan Sekolah (UKS), Upaya kesehatan olah raga, upaya kesehatan jiwa.

4. Upaya Kesehatan Khusus meliputi: Klinik Psikologi, Klinik IMS, Klinik HIV, Klinik Sanitasi, Klinik Gizi, Klinik Berhenti Merokok (KBM) dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).

Puskesmas Tegal Selatan memiliki program unggulan IGD 24 Jam, Puskes-mas Mampu Persalinan, Klinik IMS, Sis-tem Pencatatan dan Pelaporan melalui SIMPUS, Sistem Antrian dengan Media Penyuluhan, Klinik Psikologi dan SIM-POSYANDU (Sistem Informasi Manaje-men Posyandu) dan Hotspot Area.

Profil UPTD Puskesmas Tegal SelatanProfil UPTD Puskesmas Tegal Selatan

ungsi Puskesmas sesuai Kepmen-kes RI No.128 Tahun 2004 ada 3, Fyaitu: (1) Sebagai pusat pengge-

rak pembangunan berwawasan kese-hatan; (2) Sebagai pusat pemberdaya-an masyarakat; (3) Sebagai pusat pela-yanan kesehatan strata pertama. Ada-pun tugas puskesmas yaitu menye-lenggarakan kegiatan pelayanan kese-hatan tingkat pertama secara menye-luruh, terpadu dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan (UKP) dan pelayanan kese-hatan masyarakat (UKM) di wilayah ker-janya, dalam bentuk upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabili-tatif yang terbagi dalam 2 kelompok upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

Puskesmas Tegal Selatan memiliki wilayah kerja 3 kelurahan dari 8 kelu-rahan di Kecamatan Tegal Selatan, yai-tu Kelurahan Randugunting, Debong Tengah dan Debong Kulon dengan jumlah penduduk 35.412 jiwa dengan

2kepadatan penduduk 10.934 jiwa/KM dengan jumlah RW sebanyak 22 dan RT sebanyak 143.

Visi UPTD Puskesmas Tegal Sela-tan yaitu “Menjadi institusi terdepan dalam mewujudkan masyarakat wila-yah kerja UPTD Tegal Selatan yang Se-

hat dan Mandiri”. Adapun misi untuk mencapai visi tersebut yaitu:1. Berupaya menyelenggarakan pela-

yanan rawat jalan yang bermutu, merata dan terjangkau melalui kegiatan pelayanan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskes-mas Keliling.

2. Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan pembinaan dan pemeliharaan kesehatan masyara-kat meliputi upaya promosi kese-hatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluar-ga termasuk KB dan pengobatan dasar serta upaya kesehatan masya-rakat lainnya sesuai kebutuhan.

3. Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor yang terkait.

4. Meningkatkan pengetahuan, ke-trampilan dan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan ke-sehatan yang bermutu kepada masyarakat.

5. Mendorong kemandirian masyara-kat dan keluarga untuk hidup sehat.

Upaya kesehatan yang dilaksana-kan Puskesmas Tegal Selatan adalah:1. Upaya Kesehatan Wajib meliputi:

Beranda

Program ANC Terpadu merupa-kan salah satu program terintegrasi antara program pemerintah Kota Tegal Universal Protection atau program per-lindungan semesta yaitu upaya peme-rintah dalam rangka melindungi war-ganya terutama ibu hamil agar sehat dan selamat. Melatarbelakangi Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia masih sangat tinggi sekali. Salah satu poin yang menjadi komit-men adalah menurunkan angka kema-tian ibu dan balita sesuai MDG’s. Tahun 2012 hasil Susenas bahwa AKI kita 352 per 100.000 kelahiran hidup, sementa-ra target MDG’s pada tahun 2015 ada-lah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Kita masih punya banyak pekerjaan rumah dan bekerja keras untuk menu-runkan angka kematian ibu.

Dalam program Universal Protec-tion ada lima layanan yang diberikan Kelas ibu hamil, ANC Terpadu, Susu ibu hamil, Persalinan gratis sampai anak ke-3 dan Pendampingan pasca persa-linan. Adapun di ANC Terpadu sendiri juga masyarakat terutama ibu hamil, akan mendapatkan 5 layanan sekaligus berupa pemeriksaan kehamilan, peme-riksaan umum oleh dokter umum, kon-sultasi kesehatan gigi, konsultasi gizi dan pelayanan penyakit infeksi.

KBM (Klinik Berhenti Merokok) Puskesmas Tegal Selatan merupakan klinik yang mendukung seseorang agar bisa berhenti merokok, memiliki konselor yang sudah terlatih untuk dapat memotivasi seseorang berhenti merokok. Konselor menawarkan bebe-rapa program kepada klien, yang dapat dipilih klien untuk disepakati dilaksa-nakan oleh klien, sehingga secara ber-tahap atau total untuk berhenti mero-kok.

Klinik Psikologi Puskesmas Tegal Selatan melakukan kerjasama dengan psikolog dari BKD Kota Tegal, Dewi Umaroh, Psi untuk melakukan pelayan-an psikologi puskesmas. Layanan dibe-rikan hari Senin sampai dengan Kamis pada jam 08.00 WIB sampai dengan jam 10.00 WIB. Bagi masyarakat yang mempunyai masalah kejiwaan atau bagi anak-anak kita yang mempunyai masalah perkembangan bisa datang ke klinik kami.

Klinik IMS dan Klinik HIV/AIDS di UPTD Puskesmas Tegal Selatan meru-pakan klinik infeksi menular seksual. Klinik ini melakukan pemeriksaan bagi

masyarakat yang memiliki keluhan di daerah kelamin seperti keputihan lama, sakit saat buang air kecil dan berbagai kelainan pada organ kelamin. Tidak dipungkiri bahwa banyak dian-tara masyarakat kita yang suka “jajan” di luar terutama kaum laki-laki dan ter-tular oleh PSK. Tanpa disadari mereka menularkannya pada istri dan beraki-bat pada anak yang tidak mengerti apa-apa. Sebagai pencegahan dini di-harapkan bagi masyarakat yang beresi-ko untuk datang ke klinik tersebut.

Disadari sepenuhnya bahwa gaya hidup masyarakat sekarang ini menga-rah pada penularan penyakit. Berkem-bangnya tempat-tempat hiburan, men-jamurnya karaoke, panti pijat, SPA de-ngan layanan plus bahkan sampai wa-rung lesehan di pinggir-pinggir jalan yang tidak kita pungkiri juga melayani layanan plus-plus, berdampak pada penularan penyakit terutama IMS.

Sedangkan SIMPUS merupakan Sistem Informasi Manajemen Puskes-mas yaitu sistem pencatatan dan pela-poran dengan komputerisasi. Pelayan-an UPTD Puskesmas Tegal Selatan saat ini tidak lagi menggunakan kertas ca-tatan medik namun berbasiskan kom-puter (e-paper), sehingga pasien hanya mendaftar, menunggu antrian, diperik-sa lalu menunggu racikan obat.

SIMPUS juga sudah dikembang-

kan sampai ke Puskesmas Pembantu dan ada antrian seperti di bank, se-hingga pasien tahu yang bersangkutan antrian nomor urut berapa, tanpa ba-nyak bertanya dan sembari menunggu antrian pasien juga disuguhkan iklan layanan masyarakat berupa penyuluh-an, yang ditayangkan bergantian seca-ra periodik dalam monitor antrian ter-sebut.

Simposyandu merupakan Sistem Informasi Manajemen Posyandu, meru-pakan sistem yang dirancang untuk mencatat segala hal yang dilakukan di posyandu. Seperti KB, pemeriksaan ke-hamilan, persalinan, imunisasi, penim-bangan balita dan pemberian vitamin A, dan bahkan pencatatan kematian ibu dan balita. Sistem tersebut dapat mencatat secara otomatis status gizi balita dan status imunisasi bayi, se-hingga dapat dijadikan sistem peri-ngatan dini “early warning system” balita yang memiliki status gizi buruk dan yang belum imunisasi. Sistem ini dapat diakses secara global karena sudah online di alamat situs: www.puskesmastegalselatan.org, pilih menu SIMPOSYANDU. Kami juga sudah memiliki website sendiri di alamat tadi, disitu juga ada fasilitas konsultasi online yang diampu oleh staf kami. Kembali lagi ke SIMPOSYANDU tadi, bahwa sistem tersebut sudah

BerandaProfil UPTD Puskesmas Tegal Selatan

Page 27: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201426 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 27

Oleh: Riwanto, SKM*)

Puskesmas kepanjangan dari Pusat Kesehatan Masyarakat, adalah Unit

Pengelola Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di wilayah Kerjanya, yang bertujuan mendukung

tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.

upaya pengobatan, upaya pence-gahan & pemberantasan penyakit, upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan ibu & anak, upaya imuni-sasi, upaya peningkatan gizi masyarakat, upaya kesehatan lingkungan.

2. Upaya penunjang meliputi : Laboratorium, Apotik dan Sistem Pencatatan dan Pelaporan dalam bentuk Sistem Informasi Puskes-mas (SIMPUS).

3. Upaya Kesehatan Pengembangan meliputi: upaya kesehatan lansia, upaya kesehatan gigi sekolah, Upaya Kesehatan Sekolah (UKS), Upaya kesehatan olah raga, upaya kesehatan jiwa.

4. Upaya Kesehatan Khusus meliputi: Klinik Psikologi, Klinik IMS, Klinik HIV, Klinik Sanitasi, Klinik Gizi, Klinik Berhenti Merokok (KBM) dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).

Puskesmas Tegal Selatan memiliki program unggulan IGD 24 Jam, Puskes-mas Mampu Persalinan, Klinik IMS, Sis-tem Pencatatan dan Pelaporan melalui SIMPUS, Sistem Antrian dengan Media Penyuluhan, Klinik Psikologi dan SIM-POSYANDU (Sistem Informasi Manaje-men Posyandu) dan Hotspot Area.

Profil UPTD Puskesmas Tegal SelatanProfil UPTD Puskesmas Tegal Selatan

ungsi Puskesmas sesuai Kepmen-kes RI No.128 Tahun 2004 ada 3, Fyaitu: (1) Sebagai pusat pengge-

rak pembangunan berwawasan kese-hatan; (2) Sebagai pusat pemberdaya-an masyarakat; (3) Sebagai pusat pela-yanan kesehatan strata pertama. Ada-pun tugas puskesmas yaitu menye-lenggarakan kegiatan pelayanan kese-hatan tingkat pertama secara menye-luruh, terpadu dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan (UKP) dan pelayanan kese-hatan masyarakat (UKM) di wilayah ker-janya, dalam bentuk upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabili-tatif yang terbagi dalam 2 kelompok upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

Puskesmas Tegal Selatan memiliki wilayah kerja 3 kelurahan dari 8 kelu-rahan di Kecamatan Tegal Selatan, yai-tu Kelurahan Randugunting, Debong Tengah dan Debong Kulon dengan jumlah penduduk 35.412 jiwa dengan

2kepadatan penduduk 10.934 jiwa/KM dengan jumlah RW sebanyak 22 dan RT sebanyak 143.

Visi UPTD Puskesmas Tegal Sela-tan yaitu “Menjadi institusi terdepan dalam mewujudkan masyarakat wila-yah kerja UPTD Tegal Selatan yang Se-

hat dan Mandiri”. Adapun misi untuk mencapai visi tersebut yaitu:1. Berupaya menyelenggarakan pela-

yanan rawat jalan yang bermutu, merata dan terjangkau melalui kegiatan pelayanan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskes-mas Keliling.

2. Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan pembinaan dan pemeliharaan kesehatan masyara-kat meliputi upaya promosi kese-hatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluar-ga termasuk KB dan pengobatan dasar serta upaya kesehatan masya-rakat lainnya sesuai kebutuhan.

3. Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor yang terkait.

4. Meningkatkan pengetahuan, ke-trampilan dan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan ke-sehatan yang bermutu kepada masyarakat.

5. Mendorong kemandirian masyara-kat dan keluarga untuk hidup sehat.

Upaya kesehatan yang dilaksana-kan Puskesmas Tegal Selatan adalah:1. Upaya Kesehatan Wajib meliputi:

Beranda

Program ANC Terpadu merupa-kan salah satu program terintegrasi antara program pemerintah Kota Tegal Universal Protection atau program per-lindungan semesta yaitu upaya peme-rintah dalam rangka melindungi war-ganya terutama ibu hamil agar sehat dan selamat. Melatarbelakangi Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia masih sangat tinggi sekali. Salah satu poin yang menjadi komit-men adalah menurunkan angka kema-tian ibu dan balita sesuai MDG’s. Tahun 2012 hasil Susenas bahwa AKI kita 352 per 100.000 kelahiran hidup, sementa-ra target MDG’s pada tahun 2015 ada-lah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Kita masih punya banyak pekerjaan rumah dan bekerja keras untuk menu-runkan angka kematian ibu.

Dalam program Universal Protec-tion ada lima layanan yang diberikan Kelas ibu hamil, ANC Terpadu, Susu ibu hamil, Persalinan gratis sampai anak ke-3 dan Pendampingan pasca persa-linan. Adapun di ANC Terpadu sendiri juga masyarakat terutama ibu hamil, akan mendapatkan 5 layanan sekaligus berupa pemeriksaan kehamilan, peme-riksaan umum oleh dokter umum, kon-sultasi kesehatan gigi, konsultasi gizi dan pelayanan penyakit infeksi.

KBM (Klinik Berhenti Merokok) Puskesmas Tegal Selatan merupakan klinik yang mendukung seseorang agar bisa berhenti merokok, memiliki konselor yang sudah terlatih untuk dapat memotivasi seseorang berhenti merokok. Konselor menawarkan bebe-rapa program kepada klien, yang dapat dipilih klien untuk disepakati dilaksa-nakan oleh klien, sehingga secara ber-tahap atau total untuk berhenti mero-kok.

Klinik Psikologi Puskesmas Tegal Selatan melakukan kerjasama dengan psikolog dari BKD Kota Tegal, Dewi Umaroh, Psi untuk melakukan pelayan-an psikologi puskesmas. Layanan dibe-rikan hari Senin sampai dengan Kamis pada jam 08.00 WIB sampai dengan jam 10.00 WIB. Bagi masyarakat yang mempunyai masalah kejiwaan atau bagi anak-anak kita yang mempunyai masalah perkembangan bisa datang ke klinik kami.

Klinik IMS dan Klinik HIV/AIDS di UPTD Puskesmas Tegal Selatan meru-pakan klinik infeksi menular seksual. Klinik ini melakukan pemeriksaan bagi

masyarakat yang memiliki keluhan di daerah kelamin seperti keputihan lama, sakit saat buang air kecil dan berbagai kelainan pada organ kelamin. Tidak dipungkiri bahwa banyak dian-tara masyarakat kita yang suka “jajan” di luar terutama kaum laki-laki dan ter-tular oleh PSK. Tanpa disadari mereka menularkannya pada istri dan beraki-bat pada anak yang tidak mengerti apa-apa. Sebagai pencegahan dini di-harapkan bagi masyarakat yang beresi-ko untuk datang ke klinik tersebut.

Disadari sepenuhnya bahwa gaya hidup masyarakat sekarang ini menga-rah pada penularan penyakit. Berkem-bangnya tempat-tempat hiburan, men-jamurnya karaoke, panti pijat, SPA de-ngan layanan plus bahkan sampai wa-rung lesehan di pinggir-pinggir jalan yang tidak kita pungkiri juga melayani layanan plus-plus, berdampak pada penularan penyakit terutama IMS.

Sedangkan SIMPUS merupakan Sistem Informasi Manajemen Puskes-mas yaitu sistem pencatatan dan pela-poran dengan komputerisasi. Pelayan-an UPTD Puskesmas Tegal Selatan saat ini tidak lagi menggunakan kertas ca-tatan medik namun berbasiskan kom-puter (e-paper), sehingga pasien hanya mendaftar, menunggu antrian, diperik-sa lalu menunggu racikan obat.

SIMPUS juga sudah dikembang-

kan sampai ke Puskesmas Pembantu dan ada antrian seperti di bank, se-hingga pasien tahu yang bersangkutan antrian nomor urut berapa, tanpa ba-nyak bertanya dan sembari menunggu antrian pasien juga disuguhkan iklan layanan masyarakat berupa penyuluh-an, yang ditayangkan bergantian seca-ra periodik dalam monitor antrian ter-sebut.

Simposyandu merupakan Sistem Informasi Manajemen Posyandu, meru-pakan sistem yang dirancang untuk mencatat segala hal yang dilakukan di posyandu. Seperti KB, pemeriksaan ke-hamilan, persalinan, imunisasi, penim-bangan balita dan pemberian vitamin A, dan bahkan pencatatan kematian ibu dan balita. Sistem tersebut dapat mencatat secara otomatis status gizi balita dan status imunisasi bayi, se-hingga dapat dijadikan sistem peri-ngatan dini “early warning system” balita yang memiliki status gizi buruk dan yang belum imunisasi. Sistem ini dapat diakses secara global karena sudah online di alamat situs: www.puskesmastegalselatan.org, pilih menu SIMPOSYANDU. Kami juga sudah memiliki website sendiri di alamat tadi, disitu juga ada fasilitas konsultasi online yang diampu oleh staf kami. Kembali lagi ke SIMPOSYANDU tadi, bahwa sistem tersebut sudah

BerandaProfil UPTD Puskesmas Tegal Selatan

Page 28: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201428

nistratif, fisik dan program. Tim dari puskesmas dan Pemerintah Kota Tegal juga telah dibentuk untuk bekerja sa-ma dalam mempersiapkan lomba tersebut.

Pesan penting yang perlu disam-paikan kepada masyarakat untuk rajin-rajin Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan air mengalir. Karena cuci tangan banyak sekali manfaatnya dan mence-gah ratusan jenis penyakit. Kita tahu tangan merupakan anggota tubuh kita yang paling banyak bersentuhan de-ngan benda lain, bagian tubuh ini me-rupakan media yang sangat potensial menularkan penyakit. Oleh karena itu untuk mencegahnya hanya dengan satu cara yatu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Bagi masyarakat yang mempu-nyai risiko atau pasangannya mempu-nyai risiko terhadap penularan IMS atau HIV/AIDS maka datanglah ke klinik IMS atau Klinik HIV/AIDS. ***

*) Penulis adalah staf UPTD Puskesmas Tegal Selatan

jatuh setiap tanggal 12 Nopember. Penilaian Puskesmas Berprestasi

merupakan salah satu upaya memba-ngun semangat puskesmas dalam me-ningkatkan kualitas pelayanan kese-hatan berbudaya kerja bagi petugas Puskesmas. Pada tanggal 11 hingga 12 September 2014 Tim Penilai Lomba Puskesmas Berprestasi dari Kemente-rian Kesehatan bersama konsultan me-lakukan visitasi terhadap data yang telah dikirim ke Kemenkes.

Adapun 2 puskesmas lain yang maju dalam nominasi tersebut yaitu Puskesmas Denpasar Selatan 4 Provinsi Bali dan Puskesmas Bontang Utara Kalimantan Timur.

Keberhasilan Puskesmas sangat dipengaruhi oleh pembinaan yang te-lah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupa-ten/Kota, keberhasilan pelayanan Pus-kesmas dapat menjadi salah satu gam-baran kinerja Dinas Kesehatan Kabu-paten/Kota. Oleh karena itu banyak persiapan dilakukan baik secara admi-

dikembangkan menjadi 2 versi yaitu versi mobile dan desktop. Sehingga masyarakat dapat mengakses data dengan nyaman menggunakan smartphone atau laptop karena resolusi tampilan akan menyesuaikan sendiri.

Tahun 2014 merupakan tahun gemilang bagi UPTD Puskesmas Tegal Selatan karena pada tahun ini banyak prestasi yang diraih di puskesmas kami, seperti Lomba Puskesmas Berprestasi, Lomba Pelaksana Terbaik Posyandu yang diwakili oleh Posyandu Anyelir A RW 4 Debong Tengah dan Lomba Se-kolah Sehat diwakili SDIT BIAS yang ada dalam wilayah kerja UPTD Puskes-mas Tegal Selatan. Ketiganya mewakili Kota Tegal maju ke tingkat provinsi, dan mudah-mudahan dapat memba-wa nama harum Kota Tegal. Lomba yang ketiga yaitu Lomba Puskesmas Berprestasi, lomba ini merupakan lomba dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 29

Beranda AnalisaProfil UPTD Puskesmas Tegal Selatan

ampilnya para pemuda dalam pencetusan proklamasi kemer-Tdekaan adalah sesuai dengan

kodrat mereka. Sebagai orang muda yang baru saja melampaui masa rema-ja, mereka memiliki fitalitas yang ting-gi, semangat yang berkobar dan idea-lisme yang kokoh. Keberanian yang luar biasa mereka miliki, melebihi per-hitungan-perhitungan rasional. Hal yang demikian bukan untuk pertama kali itu saja terjadi. Sejak tahun 1928, ketika Kongres Pemuda diselenggara-kan, sudah nampak jelas keberanian dan rasa persatuan mereka miliki.

Meskipun demikian keberanian untuk mendukung proklamasi kemer-dekaan bukanlah keberanian yang sembarangan. Konsekuensinya sangat jauh. Bekas penjajah yang memiliki kekuatan militer dan dana yang kuat tidak mungkin tinggal diam, sementa-ra para pemuda dan kesatuan-kesatu-an semi militer di tanah air boleh dika-ta tidak memiliki sarana mempertahan-kan diri yang memadai.

Beruntunglah masa penjajahan Jepang ada kelompok bersenjata yang

sepenuhnya terdiri dari pemuda pribu-mi. Konon kelompok ini dijadikan “ta-meng” bila Sekutu (AS dan kawan-kawan) menyerbu Indonesia. PETA (Pembela Tanah Air) ini cukup memiliki ketrampilan kemiliteran. Ketika prokla-masi diumumkan, praktis Peta ini men-jadi modal bagi terbentuknya angkat-an bersenjata. Disamping Peta adapula Heiho yang juga terdiri dari pemuda pribumi, tetapi mereka masuk dalam tentara reguler Dai Nippon. Karena itu Heiho banyak yang dikirim ke medan pertempuran diluar negeri seperti Bur-ma, Thailand dan lain-lain. Heiho yang kebetulan berada di tanah air juga ke-mudian bergabung dengan kelompok pemuda lain, sehingga terbentuk em-brio angkatan bersenjata yang pada awalnya bernama BKR (Badan Keaman-an Rakyat).

Uraian diatas menggambarkan betapa kemerdekaan kita, secara fisik tidak dipersiapkan dengan matang. Hanya dua hal diluar tekad ingin mer-deka yang menjadi milik kita pada waktu itu, yakni lagu kebangsaan Indo-nesia Raya (ciptaan WR Supratman)

Keramatnya Pekik Merdeka danSekali Merdeka Tetap Merdeka

Keramatnya Pekik Merdeka danSekali Merdeka Tetap Merdeka

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia boleh dikatakan sebagai

pernyataan spontan bangsa Indonesia. ketika terjadi kekosongan kekuasaan

atas bumi Nusantara, beberapa orang pemuda patriotik- antara lain Adam

Malik, Sukarni, Chaerul Saleh dan lain-lain – mendesak kepada dua diantara empat tokoh “Empat Serangkai”, yakni

SUKARNO dan MOH.HATTA, untuk mengumandangkan pernyataan bahwa

INDONESIA telah merdeka, tidak lagi dijajah oleh Negara dan Bangsa

manapun. Sedangkan cita-cita untuk memerdekakan diri sudah lama

berlangsung, yakni sejak tumbuhnya kesadaran bahwa Penduduk Nusantara

ini senasib sepenanggungan, disamping juga satu Ras. Dengan kata lain sudah

lama tumbuh kesadaran bahwa kita adalah satu Bangsa.

Dituturkan Oleh Alm.SN Ratmana*)

Keramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap MerdekaKeramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap Merdeka

Page 29: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201428

nistratif, fisik dan program. Tim dari puskesmas dan Pemerintah Kota Tegal juga telah dibentuk untuk bekerja sa-ma dalam mempersiapkan lomba tersebut.

Pesan penting yang perlu disam-paikan kepada masyarakat untuk rajin-rajin Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan air mengalir. Karena cuci tangan banyak sekali manfaatnya dan mence-gah ratusan jenis penyakit. Kita tahu tangan merupakan anggota tubuh kita yang paling banyak bersentuhan de-ngan benda lain, bagian tubuh ini me-rupakan media yang sangat potensial menularkan penyakit. Oleh karena itu untuk mencegahnya hanya dengan satu cara yatu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Bagi masyarakat yang mempu-nyai risiko atau pasangannya mempu-nyai risiko terhadap penularan IMS atau HIV/AIDS maka datanglah ke klinik IMS atau Klinik HIV/AIDS. ***

*) Penulis adalah staf UPTD Puskesmas Tegal Selatan

jatuh setiap tanggal 12 Nopember. Penilaian Puskesmas Berprestasi

merupakan salah satu upaya memba-ngun semangat puskesmas dalam me-ningkatkan kualitas pelayanan kese-hatan berbudaya kerja bagi petugas Puskesmas. Pada tanggal 11 hingga 12 September 2014 Tim Penilai Lomba Puskesmas Berprestasi dari Kemente-rian Kesehatan bersama konsultan me-lakukan visitasi terhadap data yang telah dikirim ke Kemenkes.

Adapun 2 puskesmas lain yang maju dalam nominasi tersebut yaitu Puskesmas Denpasar Selatan 4 Provinsi Bali dan Puskesmas Bontang Utara Kalimantan Timur.

Keberhasilan Puskesmas sangat dipengaruhi oleh pembinaan yang te-lah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupa-ten/Kota, keberhasilan pelayanan Pus-kesmas dapat menjadi salah satu gam-baran kinerja Dinas Kesehatan Kabu-paten/Kota. Oleh karena itu banyak persiapan dilakukan baik secara admi-

dikembangkan menjadi 2 versi yaitu versi mobile dan desktop. Sehingga masyarakat dapat mengakses data dengan nyaman menggunakan smartphone atau laptop karena resolusi tampilan akan menyesuaikan sendiri.

Tahun 2014 merupakan tahun gemilang bagi UPTD Puskesmas Tegal Selatan karena pada tahun ini banyak prestasi yang diraih di puskesmas kami, seperti Lomba Puskesmas Berprestasi, Lomba Pelaksana Terbaik Posyandu yang diwakili oleh Posyandu Anyelir A RW 4 Debong Tengah dan Lomba Se-kolah Sehat diwakili SDIT BIAS yang ada dalam wilayah kerja UPTD Puskes-mas Tegal Selatan. Ketiganya mewakili Kota Tegal maju ke tingkat provinsi, dan mudah-mudahan dapat memba-wa nama harum Kota Tegal. Lomba yang ketiga yaitu Lomba Puskesmas Berprestasi, lomba ini merupakan lomba dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 29

Beranda AnalisaProfil UPTD Puskesmas Tegal Selatan

ampilnya para pemuda dalam pencetusan proklamasi kemer-Tdekaan adalah sesuai dengan

kodrat mereka. Sebagai orang muda yang baru saja melampaui masa rema-ja, mereka memiliki fitalitas yang ting-gi, semangat yang berkobar dan idea-lisme yang kokoh. Keberanian yang luar biasa mereka miliki, melebihi per-hitungan-perhitungan rasional. Hal yang demikian bukan untuk pertama kali itu saja terjadi. Sejak tahun 1928, ketika Kongres Pemuda diselenggara-kan, sudah nampak jelas keberanian dan rasa persatuan mereka miliki.

Meskipun demikian keberanian untuk mendukung proklamasi kemer-dekaan bukanlah keberanian yang sembarangan. Konsekuensinya sangat jauh. Bekas penjajah yang memiliki kekuatan militer dan dana yang kuat tidak mungkin tinggal diam, sementa-ra para pemuda dan kesatuan-kesatu-an semi militer di tanah air boleh dika-ta tidak memiliki sarana mempertahan-kan diri yang memadai.

Beruntunglah masa penjajahan Jepang ada kelompok bersenjata yang

sepenuhnya terdiri dari pemuda pribu-mi. Konon kelompok ini dijadikan “ta-meng” bila Sekutu (AS dan kawan-kawan) menyerbu Indonesia. PETA (Pembela Tanah Air) ini cukup memiliki ketrampilan kemiliteran. Ketika prokla-masi diumumkan, praktis Peta ini men-jadi modal bagi terbentuknya angkat-an bersenjata. Disamping Peta adapula Heiho yang juga terdiri dari pemuda pribumi, tetapi mereka masuk dalam tentara reguler Dai Nippon. Karena itu Heiho banyak yang dikirim ke medan pertempuran diluar negeri seperti Bur-ma, Thailand dan lain-lain. Heiho yang kebetulan berada di tanah air juga ke-mudian bergabung dengan kelompok pemuda lain, sehingga terbentuk em-brio angkatan bersenjata yang pada awalnya bernama BKR (Badan Keaman-an Rakyat).

Uraian diatas menggambarkan betapa kemerdekaan kita, secara fisik tidak dipersiapkan dengan matang. Hanya dua hal diluar tekad ingin mer-deka yang menjadi milik kita pada waktu itu, yakni lagu kebangsaan Indo-nesia Raya (ciptaan WR Supratman)

Keramatnya Pekik Merdeka danSekali Merdeka Tetap Merdeka

Keramatnya Pekik Merdeka danSekali Merdeka Tetap Merdeka

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia boleh dikatakan sebagai

pernyataan spontan bangsa Indonesia. ketika terjadi kekosongan kekuasaan

atas bumi Nusantara, beberapa orang pemuda patriotik- antara lain Adam

Malik, Sukarni, Chaerul Saleh dan lain-lain – mendesak kepada dua diantara empat tokoh “Empat Serangkai”, yakni

SUKARNO dan MOH.HATTA, untuk mengumandangkan pernyataan bahwa

INDONESIA telah merdeka, tidak lagi dijajah oleh Negara dan Bangsa

manapun. Sedangkan cita-cita untuk memerdekakan diri sudah lama

berlangsung, yakni sejak tumbuhnya kesadaran bahwa Penduduk Nusantara

ini senasib sepenanggungan, disamping juga satu Ras. Dengan kata lain sudah

lama tumbuh kesadaran bahwa kita adalah satu Bangsa.

Dituturkan Oleh Alm.SN Ratmana*)

Keramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap MerdekaKeramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap Merdeka

Page 30: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

AnalisaAnalisaAnalisaAnalisa

rakyat kecil, pembesarpun hidup se-derhana, tidak hanyut dalam keme-wahan hidup yang gemerlapan. Rasa senasib dan sepenanggungan hidup dengan suburnya baik di kalangan pe-mimpin maupun rakyat.

Dalam suasana yang penuh kepri-hatinan itu “tiba-tiba” ada orang Indo-nesia yang baru pulang dari Uni Soviet, bernama Muso, memproklamasikan Negara Soviet di Madiun. Muso yang gembong PKI itu tidak sekedar meng-umumkan berdirinya negara komunis di dalam wilayah RI, tetapi juga mem-bantai para pemimpin, ulama dan rak-yat yang setia pada Proklamasi Kemer-dekaan 17 Agustus 1945. Untunglah Divisi Siliwangi dibawah pimpinan Ko-lonel Nasution yang hijrah ke wilayah RI dari Jawa Barat, dapat menumpas pemberontakan PKI yang biadab itu. Itulah lembaran hitam pertama yang dicorengkan oleh kaum komunis dalam sejarah bangsa kita.

Tiga bulan kemudian Belanda me-lancarkan agresi ke II. Tanggal 19 Desember 1948 Yogyakarta jatuh ke tangan musuh. Bung Karno, Bung Hatta dan segenap pemimpin RI pada waktu itu ditawan dan kemudian dibu-ang ke pulau Bangka. Perjanjian Ren-ville dirobek-robek oleh kebengisan Belanda. Penjajah mengira dengan di-tangkapnya Presiden, Wakil Presiden dan segenap Menteri, berakhirlah per-juangan kemerdekaan. Mereka lupa di-samping Sukarno-Hatta ditambah para menteri masih ada Sudirman, ada Si-matupang, ada Suharto, ada Nasution dan para prajurit patriotik lainnya yang

sanggup bergerilya di pedalaman. Dan tentu saja jangan lupa, ada rakyat pe-desaan, yang sanggup membantu para pejuang itu dengan segenap kekayaan dan harta milik mereka. Pendek kata demi kemerdekaan semua lapisan ma-syarakat bersedia berkorban apa saja, termasuk jiwa mereka.

Secara militer harus diakui kita le-mah, apalagi tidak didukung logistik memadai. Karena itu hanya mengan-dalkan kekuatan militer saja, rasa-rasa-nya kemerdekaan yang penuh bagi RI masih jauh. Dalam hal ini beruntunglah kita memiliki diplomat-diplomat ulung yang berjuang dengan akal dan diplo-masi mereka di forum-forum internasi-onal. Karna itu nama-nama mereka perlu kita kenang disamping tokoh-tokoh militer yang sudah disebutkan terlebih dahulu, antara lain, Mr. Moh. Rum, Ali Budiardjo, Ali Sastroamidjojo dan jangan lupa Drs. Moh. Hatta.

Perjuangan multi dimensi inilah yang memaksa pihak Belanda harus mau hadir pada KMB (Konferensi Meja Bundar). Hasilnya? Pengakuan interna-sional terhadap RIS (Republik Indone-sia Serikat). Memang tidak memuaskan 100% karena negara kesatuan ini dipe-cah-pecah menjadi negara-negara ke-cil alias negara-negara boneka buatan Belanda. Syukurlah usia RIS cuma be-berapa bulan saja. Negara-negara bo-neka seperti Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, Negara Sumatra Timur dan lain-lain bubar dan menyatu kem-bali dalam satu wadah besar bernama Republik Indonesia. Meskipun demikian masih juga ganjalan. Irian

Barat belum begabung kedalam RI. Untuk pengga-bungannya memerlukan perjuangan tersendiri yang membutuhkan waktu lama dan panjang. Kembali kita harus bersyukur bahwa wilayah di ujung Ti-mur Nusantara ini, melalui semacam referandum yang di awasi PBB, dapat bergabung kedalam pangkuan Ibu Pertiwi. Lengkaplah wilayah negara kita dari Sabang sampai Merauke.

Dari uraian singkat diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :1. Kemerdekaan Indonesia sudah lama

menjadi dambaan bangsa yang mendiami Nusantara, jauh sebelum 17 Agustus 1945.

2. Pemuda sangat berperan dalam pencetusan Proklamasi Kemerdekaan.

3. Proklamasi Kemerdekaan dibela secara mati-matian oleh segenap lapisan masyarakat dari militer, diplomat sampai rakyat jelata.

4. Persatuan dan kesatuan segenap suku, lapisan masyarakat dan ideologi mengantarkan Negara RI mendapatkan pengakuan internasional.

***

*) Tulisan ini adalah tulisan SN Ratmana, yang kami peroleh saat bertandang ke rumahnya semasa

hidup. Untuk mengenang SN Ratmana, sebagai penyair Nasional dan penulis

besar, sengaja kami angkat tulisan beliau dalam Warta Bahari edisi

Kemerdekaan.

Keramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap MerdekaKeramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap MerdekaKeramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap MerdekaKeramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap Merdeka

yang sudah diperkenalkan sejak 28 Oktober 1928 dan sang Dwiwarna alias Bendera Merah-Putih. Bendera ini su-dah lama jadi angan-angan bangsa In-donesia, jaman kuno dulu diberi nama bendera Gula-Kelapa.

Sebagai konsekuensi logis dari proklamasi kemerdekaan ialah penata-an negara. Para proklamator otomatis jadi presiden dan wakil presiden. Sejak tanggal 18 Agustus 1945 diberlakukan UUD 45 yang penyusunannya sudah dilakukan sejak akhir penjajahan Je-pang. Diangkatlah para menteri seba-gai pembantu presiden, juga para gu-bernur dan para duta. Harus dicatat bahwa negara-negara Timur Tengah dan beberapa negara Asia langsung mengakui kemerdekaan Indonesia. Mereka segera pula membuka perwakilan di Indonesia.

Sebagai negara demokrasi maka putra-putra bangsa yang tampil seba-gai pemimpin adalah mereka yang mendapat dukungan dari rakyat. Memang lembaga perwakilan rakyat seperti KNIP (Komite Nasional Indone-sia Pusat) maupun KNI di daerah-dae-rah bukanlah hasil pilihan rakyat, tetapi yang duduk didalamnya cukup repre-sentatif mewakili aspirasi masyarakat.Tegak berdirinya RI merupakan masa-lah paling urgen pada masa awal ke-merdekaan. Karena itu tidak menghe-rankan bila bangkit kekuatan masyara-kat yang ikut memanggul senjata demi keamanan negara, di luar angkatan bersenjata yang semula bernama TRI

(Tentara Republik Indonesia) yang kemudian berganti nama menjadi TNI.

Dari kelompok Islam ada pasukan yang bernama Hisbullah, Sabilillah, dari kelompok sosialis atau komunis ada PESINDO (Pasukan Sosialis Indonesia), juga ada BPRI (Barisan Pemberontak Republik Indonesia), Barisan Banteng dan lain-lain. Tidak ketinggalan para remaja yang masih duduk di bangku sekolahpun membentuk pasukan ber-senjata yang bernama Tentara Pelajar dan ada pula Pelajar Demobilisan.

Yang patut dicontoh ialah sema-ngat persatuan yang bangkit pada ma-sa itu. Meskipun kelompok-kelompok itu mewakili ideologi yang berbeda-beda, namun dalam menghadapi an-caman musuh mereka bersatu. Kepen-tingan negara dan bangsa ditempat-kan pada posisi teratas. Pada saat AURI masih miskin perlengkapan, tanpa di-minta tumbuh kesadaran rakyat Aceh untuk membeli sebuah pesawat dari luar dan langsung disumbangkan ke-pada AURI. Jiwa dan semangat sema-cam itu sekarang sudah menjadi mitos, dikenal dengan sebutan semangat 45.

Tanpa jiwa dan semangat sema-cam itu barangkali negara ini sudah ambruk begitu mendapat gempuran dari luar. Nyatanyanya tidak negara kita tetap survive sampai sekarang dan in-sya Allah sampai akhir zaman.

Tentara pendukung Jepang yang sesungguhnya sudah kalah perang ter-nyata tidak mau menyerahkan kekua-saan kepada rakyat Indonesia. Di bebe-

rapa kota seperti Semarang, Solo, Peka-longan dan lain-lain, sisa-sisa tentara Jepang itu justru bertempur melawan rakyat Indonesia. Lalu siapa yang di-maksud dengan rakyat Indonesia itu? ABRI belum ada, kesatuan yang juga belum terbentuk, maka yang tampil adalah para pemuda yang gagah bera-ni, hampir tanpa senjata yang berarti. Sampai-sampai bambu runcingpun di-gunakan untuk melawan musuh yang bersenjata lengkap. Banyak diantara mereka masih tergolong remaja.

Sesudah sisa-sisa tentara Jepang dikalahkan muncul persoalan baru. Da-tang tentara sekutu yang mau melu-cuti tentara Jepang, tetapi diboncengi oleh tentara NICA (Nederlanche Indhe Civil Adeministratie) yakni tentara Be-landa yang akan menancapkan kemba-li kuku-kuku kekuasaannya di bumi pertiwi. Puncak perlawanan pemuda terhadap Sekutu yang diboncengi NICA terjadi di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 yang sekarang kita kenal sebagai Hari Pahlawan .

Hanya beberapa bulan saja sesu-dah proklamasi kemerdekaan, Belanda sudah kembali menguasai wilayah ne-gara yang bernama Republik Indone-sia. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan lain-lain diduduki oleh pemerintah NICA. Pusat pemerintahan RI pindah dari Jakarta ke Yogyakarta.

Belum puas dengan kekuasaan-nya yang terbatas, Belanda melakukan agresi sekaligus melanggar perjanjian Linggarjati. Hal itu terjadi pada tanggal 21 juli 1947. Wilayah yang dikuasai Be-landa makin luas, sebaliknya di Pulau Jawa RI hanya memiliki 7 (tujuh) kare-sidenan saja, mencakup Banyumas, Ke-du, Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Ke-diri dan Malang. Bayangkanlah betapa kecilnya negara kita pada waktu itu. Bukan hanya kecil, tetapi juga terku-rung oleh kepungan penjajah. Musuh pun sewaktu waktu bisa menyerbu ke dalam wilayah yang relatif sempit itu.

Kehidupan rakyat pada waktu itu serba sulit, taraf ekonomi sangat jauh dibawah kehidupan kita sekarang. Ti-dak salah bila dikatakan bahwa semua lapisan masyarakat hidup menderita. Akan tetapi ada satu kelebihan diban-dingkan dengan kehidupan masa kini, yakni tidak adanya kesenjangan dalam masyarakat. Dengan demikian tidak ada kecemburuan sosial. Jangankan

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 31WARTA BAHARI, Edisi 82/201430

Page 31: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

AnalisaAnalisaAnalisaAnalisa

rakyat kecil, pembesarpun hidup se-derhana, tidak hanyut dalam keme-wahan hidup yang gemerlapan. Rasa senasib dan sepenanggungan hidup dengan suburnya baik di kalangan pe-mimpin maupun rakyat.

Dalam suasana yang penuh kepri-hatinan itu “tiba-tiba” ada orang Indo-nesia yang baru pulang dari Uni Soviet, bernama Muso, memproklamasikan Negara Soviet di Madiun. Muso yang gembong PKI itu tidak sekedar meng-umumkan berdirinya negara komunis di dalam wilayah RI, tetapi juga mem-bantai para pemimpin, ulama dan rak-yat yang setia pada Proklamasi Kemer-dekaan 17 Agustus 1945. Untunglah Divisi Siliwangi dibawah pimpinan Ko-lonel Nasution yang hijrah ke wilayah RI dari Jawa Barat, dapat menumpas pemberontakan PKI yang biadab itu. Itulah lembaran hitam pertama yang dicorengkan oleh kaum komunis dalam sejarah bangsa kita.

Tiga bulan kemudian Belanda me-lancarkan agresi ke II. Tanggal 19 Desember 1948 Yogyakarta jatuh ke tangan musuh. Bung Karno, Bung Hatta dan segenap pemimpin RI pada waktu itu ditawan dan kemudian dibu-ang ke pulau Bangka. Perjanjian Ren-ville dirobek-robek oleh kebengisan Belanda. Penjajah mengira dengan di-tangkapnya Presiden, Wakil Presiden dan segenap Menteri, berakhirlah per-juangan kemerdekaan. Mereka lupa di-samping Sukarno-Hatta ditambah para menteri masih ada Sudirman, ada Si-matupang, ada Suharto, ada Nasution dan para prajurit patriotik lainnya yang

sanggup bergerilya di pedalaman. Dan tentu saja jangan lupa, ada rakyat pe-desaan, yang sanggup membantu para pejuang itu dengan segenap kekayaan dan harta milik mereka. Pendek kata demi kemerdekaan semua lapisan ma-syarakat bersedia berkorban apa saja, termasuk jiwa mereka.

Secara militer harus diakui kita le-mah, apalagi tidak didukung logistik memadai. Karena itu hanya mengan-dalkan kekuatan militer saja, rasa-rasa-nya kemerdekaan yang penuh bagi RI masih jauh. Dalam hal ini beruntunglah kita memiliki diplomat-diplomat ulung yang berjuang dengan akal dan diplo-masi mereka di forum-forum internasi-onal. Karna itu nama-nama mereka perlu kita kenang disamping tokoh-tokoh militer yang sudah disebutkan terlebih dahulu, antara lain, Mr. Moh. Rum, Ali Budiardjo, Ali Sastroamidjojo dan jangan lupa Drs. Moh. Hatta.

Perjuangan multi dimensi inilah yang memaksa pihak Belanda harus mau hadir pada KMB (Konferensi Meja Bundar). Hasilnya? Pengakuan interna-sional terhadap RIS (Republik Indone-sia Serikat). Memang tidak memuaskan 100% karena negara kesatuan ini dipe-cah-pecah menjadi negara-negara ke-cil alias negara-negara boneka buatan Belanda. Syukurlah usia RIS cuma be-berapa bulan saja. Negara-negara bo-neka seperti Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, Negara Sumatra Timur dan lain-lain bubar dan menyatu kem-bali dalam satu wadah besar bernama Republik Indonesia. Meskipun demikian masih juga ganjalan. Irian

Barat belum begabung kedalam RI. Untuk pengga-bungannya memerlukan perjuangan tersendiri yang membutuhkan waktu lama dan panjang. Kembali kita harus bersyukur bahwa wilayah di ujung Ti-mur Nusantara ini, melalui semacam referandum yang di awasi PBB, dapat bergabung kedalam pangkuan Ibu Pertiwi. Lengkaplah wilayah negara kita dari Sabang sampai Merauke.

Dari uraian singkat diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :1. Kemerdekaan Indonesia sudah lama

menjadi dambaan bangsa yang mendiami Nusantara, jauh sebelum 17 Agustus 1945.

2. Pemuda sangat berperan dalam pencetusan Proklamasi Kemerdekaan.

3. Proklamasi Kemerdekaan dibela secara mati-matian oleh segenap lapisan masyarakat dari militer, diplomat sampai rakyat jelata.

4. Persatuan dan kesatuan segenap suku, lapisan masyarakat dan ideologi mengantarkan Negara RI mendapatkan pengakuan internasional.

***

*) Tulisan ini adalah tulisan SN Ratmana, yang kami peroleh saat bertandang ke rumahnya semasa

hidup. Untuk mengenang SN Ratmana, sebagai penyair Nasional dan penulis

besar, sengaja kami angkat tulisan beliau dalam Warta Bahari edisi

Kemerdekaan.

Keramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap MerdekaKeramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap MerdekaKeramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap MerdekaKeramatnya Pekik Merdeka dan Sekali Merdeka Tetap Merdeka

yang sudah diperkenalkan sejak 28 Oktober 1928 dan sang Dwiwarna alias Bendera Merah-Putih. Bendera ini su-dah lama jadi angan-angan bangsa In-donesia, jaman kuno dulu diberi nama bendera Gula-Kelapa.

Sebagai konsekuensi logis dari proklamasi kemerdekaan ialah penata-an negara. Para proklamator otomatis jadi presiden dan wakil presiden. Sejak tanggal 18 Agustus 1945 diberlakukan UUD 45 yang penyusunannya sudah dilakukan sejak akhir penjajahan Je-pang. Diangkatlah para menteri seba-gai pembantu presiden, juga para gu-bernur dan para duta. Harus dicatat bahwa negara-negara Timur Tengah dan beberapa negara Asia langsung mengakui kemerdekaan Indonesia. Mereka segera pula membuka perwakilan di Indonesia.

Sebagai negara demokrasi maka putra-putra bangsa yang tampil seba-gai pemimpin adalah mereka yang mendapat dukungan dari rakyat. Memang lembaga perwakilan rakyat seperti KNIP (Komite Nasional Indone-sia Pusat) maupun KNI di daerah-dae-rah bukanlah hasil pilihan rakyat, tetapi yang duduk didalamnya cukup repre-sentatif mewakili aspirasi masyarakat.Tegak berdirinya RI merupakan masa-lah paling urgen pada masa awal ke-merdekaan. Karena itu tidak menghe-rankan bila bangkit kekuatan masyara-kat yang ikut memanggul senjata demi keamanan negara, di luar angkatan bersenjata yang semula bernama TRI

(Tentara Republik Indonesia) yang kemudian berganti nama menjadi TNI.

Dari kelompok Islam ada pasukan yang bernama Hisbullah, Sabilillah, dari kelompok sosialis atau komunis ada PESINDO (Pasukan Sosialis Indonesia), juga ada BPRI (Barisan Pemberontak Republik Indonesia), Barisan Banteng dan lain-lain. Tidak ketinggalan para remaja yang masih duduk di bangku sekolahpun membentuk pasukan ber-senjata yang bernama Tentara Pelajar dan ada pula Pelajar Demobilisan.

Yang patut dicontoh ialah sema-ngat persatuan yang bangkit pada ma-sa itu. Meskipun kelompok-kelompok itu mewakili ideologi yang berbeda-beda, namun dalam menghadapi an-caman musuh mereka bersatu. Kepen-tingan negara dan bangsa ditempat-kan pada posisi teratas. Pada saat AURI masih miskin perlengkapan, tanpa di-minta tumbuh kesadaran rakyat Aceh untuk membeli sebuah pesawat dari luar dan langsung disumbangkan ke-pada AURI. Jiwa dan semangat sema-cam itu sekarang sudah menjadi mitos, dikenal dengan sebutan semangat 45.

Tanpa jiwa dan semangat sema-cam itu barangkali negara ini sudah ambruk begitu mendapat gempuran dari luar. Nyatanyanya tidak negara kita tetap survive sampai sekarang dan in-sya Allah sampai akhir zaman.

Tentara pendukung Jepang yang sesungguhnya sudah kalah perang ter-nyata tidak mau menyerahkan kekua-saan kepada rakyat Indonesia. Di bebe-

rapa kota seperti Semarang, Solo, Peka-longan dan lain-lain, sisa-sisa tentara Jepang itu justru bertempur melawan rakyat Indonesia. Lalu siapa yang di-maksud dengan rakyat Indonesia itu? ABRI belum ada, kesatuan yang juga belum terbentuk, maka yang tampil adalah para pemuda yang gagah bera-ni, hampir tanpa senjata yang berarti. Sampai-sampai bambu runcingpun di-gunakan untuk melawan musuh yang bersenjata lengkap. Banyak diantara mereka masih tergolong remaja.

Sesudah sisa-sisa tentara Jepang dikalahkan muncul persoalan baru. Da-tang tentara sekutu yang mau melu-cuti tentara Jepang, tetapi diboncengi oleh tentara NICA (Nederlanche Indhe Civil Adeministratie) yakni tentara Be-landa yang akan menancapkan kemba-li kuku-kuku kekuasaannya di bumi pertiwi. Puncak perlawanan pemuda terhadap Sekutu yang diboncengi NICA terjadi di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 yang sekarang kita kenal sebagai Hari Pahlawan .

Hanya beberapa bulan saja sesu-dah proklamasi kemerdekaan, Belanda sudah kembali menguasai wilayah ne-gara yang bernama Republik Indone-sia. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan lain-lain diduduki oleh pemerintah NICA. Pusat pemerintahan RI pindah dari Jakarta ke Yogyakarta.

Belum puas dengan kekuasaan-nya yang terbatas, Belanda melakukan agresi sekaligus melanggar perjanjian Linggarjati. Hal itu terjadi pada tanggal 21 juli 1947. Wilayah yang dikuasai Be-landa makin luas, sebaliknya di Pulau Jawa RI hanya memiliki 7 (tujuh) kare-sidenan saja, mencakup Banyumas, Ke-du, Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Ke-diri dan Malang. Bayangkanlah betapa kecilnya negara kita pada waktu itu. Bukan hanya kecil, tetapi juga terku-rung oleh kepungan penjajah. Musuh pun sewaktu waktu bisa menyerbu ke dalam wilayah yang relatif sempit itu.

Kehidupan rakyat pada waktu itu serba sulit, taraf ekonomi sangat jauh dibawah kehidupan kita sekarang. Ti-dak salah bila dikatakan bahwa semua lapisan masyarakat hidup menderita. Akan tetapi ada satu kelebihan diban-dingkan dengan kehidupan masa kini, yakni tidak adanya kesenjangan dalam masyarakat. Dengan demikian tidak ada kecemburuan sosial. Jangankan

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 31WARTA BAHARI, Edisi 82/201430

Page 32: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201432 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 33

Foto dari internet

Tidak terasa seiring berjalannya waktu, Kemerdekaan Indonesia sudah menca-

pai usianya yang ke 69. Jika kita melihat ke belakang, banyak pengorbanan, per-

juangan pahlawan-pahlawan Indonesia yang rela gugur di medan perang demi mencapai kemerdekaan. Sebagaimana hakikat merdeka yakni bebas tidak ter-

belenggu oleh suatu kepentingan. Inilah yang diinginkan para pejuang, melihat

penindasan yang diterima bangsa Indo-nesia dari mulai kerja paksa, kerja rodi,

tidak dapat menikmati pendidikan mau-pun hak-hak sebagaimana mestinya.

Tidak terasa seiring berjalannya waktu, Kemerdekaan Indonesia sudah menca-

pai usianya yang ke 69. Jika kita melihat ke belakang, banyak pengorbanan, per-

juangan pahlawan-pahlawan Indonesia yang rela gugur di medan perang demi mencapai kemerdekaan. Sebagaimana hakikat merdeka yakni bebas tidak ter-

belenggu oleh suatu kepentingan. Inilah yang diinginkan para pejuang, melihat

penindasan yang diterima bangsa Indo-nesia dari mulai kerja paksa, kerja rodi,

tidak dapat menikmati pendidikan mau-pun hak-hak sebagaimana mestinya.

Oleh: Cahya Kamandhanu

epat tanggal 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno memprokla-Tmirkan kemerdekaan Republik

Indonesia. Hingga hari bersejarah ter-sebut sampai sekarang diperingati se-bagai hari ulang tahun kemerdekaan RI. Seperti halnya pada masa itu, ketika kemerdekaan diploklamirkan, bangsa Indonesia merasa bahagia, senang dan bergembira. Dari sinilah tradisi meme-riahkan 17 Agustus mulai muncul. Dari mulai diadakannya lomba-lomba di kampung sampai dengan memasang bendera dan lampu warna-warni di sepanjang jalan ataupun menghias gapura dan gerbang masuk kampung dan desa.

Ini sebagai perwujudan dan ben-tuk euforia bangsa Indonesia menyam-but datangnya Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI. Selain kewajiban ma-syarakat, perkantoran, perbankan, pe-rusahaan dan instansi milik pemerintah maupun swasta untuk mengibarkan bendera merah putih, juga diperke-nankan pula untuk menghias dengan umbul-umbul warna-warni. Hal ini menjadi kesempatan sejumlah orang

untuk berjualan menjajakan dagangan bendera merah putih, umbul-umbul merah putih maupun umbul-umbul warna-warni. Tak jarang ketika sudah memasuki awal Agustus, deretan orang yang berjualan pernak-pernik kemerdekaan sudah berjejer di pinggir-pinggir jalan.

Hampir di setiap daerah para pe-dagang ini bermunculan, layaknya pe-dagang terompet menjelang perayaan tahun baru. Meskipun banyak berjejer, tetapi mereka tetap sportif bersaing dan optimis bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Seperti di kota Tegal, bisnis atau jualan pernak-pernik Agus-tusan sudah mulai nampak sejak akhir Juli.

Seperti yang dilakukan Atin (33) warga Desa Cangkuang Kec. Leles Kab. Garut ini memilih berdagang bendera dan umbul-umbul di trotoar lampu merah samping RSU Kardinah Kota Tegal. Padahal setiap harinya Atin be-kerja membuka warung di rumahnya, sedangkan suaminya bekerja di kon-veksi khusus pembuatan bendera dan umbul-umbul di wilayah Garut. Namun menjelang 17an dirinya selalu datang ke kota Tegal untuk berjualan bendera. Rela meninggalkan suami dan anak-anaknya untuk mengais rejeki. Sejak 23 Juli 2014, Atin bersama kakaknya tiba di kota Tegal dan menempati kost di wilayah Kejambon. Tempat kost terse-but merupakan kost langganannya. Pasalnya sudah sejak 2009, Atin setiap tahun datang ke kota Tegal dan me-nempati kost tersebut.

Menurutnya, kebanyakan para pedagang bendera dan umbul-umbul merupakan warga dari Jawa Barat, se-perti Garut, Majalengka dan sekitarnya lantaran profesi mereka sebagian besar sebagai penjahit dan pembuat bende-ra dan umbul-umbul. Mereka rela jauh dari kampung halaman selama kurang lebih 1 bulan menyebar di daerah-daerah untuk mendapatkan untung yang lumayan.

WirausahaWirausaha Bisnis Bendera dan Pernak-pernik Agustusan, Omset JutaanBisnis Bendera dan Pernak-pernik Agustusan, Omset Jutaan WirausahaWirausaha

Atin menawarkan bendera merah putih dari berbagai ukuran. Dari mulai ukuran terkecil ukuran 90 cm, 1,2 m, 1,5 m dan 1,8 m. Selain itu juga menju-al umbul-umbul dari ukuran 2,8 m sampai bendera panjang atau lebih dikenal background ukuran sekitar 4 meter. Berbeda dengan bendera dan umbul-umbul tahun-tahun sebelum-nya. Sekarang para pembuat bendera dan umbul-umbul mengkreasikan de-ngan bahan yang lebih mengkilap di-tambah dengan sablon gambar lam-bang negara nampak lebih meriah.

Untuk harga jual yang ditawar-kan, Atin menyesuaikan dengan ukur-an. Seperti bendera merah putih dari ukuran terkecil seharga Rp. 20 ribu sampai ukuran terbesar mencapai harga Rp. 100 ribu. Sedangkan untuk harga umbul-umbul warna-warni ukur-an 2,8 m dijual seharga Rp. 30 ribu dan untuk bendera panjang (background) dari harga Rp. 250 ribu hingga Rp. 300 ribu. Dari harga tersebut, Atin menga-ku sudah mendapatkan untung yang lumayan. Untung yang didapat berva-riasi dari mulai Rp. 5 ribu rupiah sampai puluhan ribu rupiah. Karena harga yang ditawarkan masih bisa ditawar, tergantung penawaran konsumen.

Atin yang membuka lapaknya se-tiap hari mulai pukul 06.00 sampai pu-kul 17.00 mampu memperoleh omset per harinya mencapai Rp. 100 ribu hingga Rp. 200 ribu. Kondisi sekarang memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih ramai pembelinya. Meski demikian, ada pula

yang masih mencari dan membeli per-nak pernik agustusan baik dari masya-rakat perorangan hingga perkantoran. Biasanya mereka perlu mengganti ben-dera atau umbul-umbul yang sudah lusuh dengan yang baru.

Dari tanggal 23 Juli, rencananya Atin akan tinggal di Kota Tegal sampai 18 Agustus. Pasalnya, tingkat pembeli-an semakin mendekati tanggal 17 Agustus semakin berkurang atau sepi. Jika dihitung-hitung, isteri dari Iwan warga Kabupaten Garut ini menutur-kan omset yang didapat selama ber-jualan bisa mencapai Rp. 3-4 juta. Ka-rena itulah, banyak mereka yang me-

milih berdagang pernak-pernik dan bendera agustusan menjelang HUT Kemerdekaan RI.

Hal sama juga disampaikan Roji-kin (33) warga RT. 4/RW. 5 Desa Tarub Kabupaten Tegal yang setiap hari me-nawarkan pernak-pernik agustusan untuk hiasan di dalam mobil. Berang-kat setiap hari dari pukul 09.00 sampai pukul 17.00 mencoba menawarkan dagangannya kepada setiap pemilik mobil yang melintas dan berhenti di lampu merah perempatan RSU Kardi-nah. Pernak-pernik yang ditawarkan Rojikin berupa hiasan kaca berbentuk bendera merah putih dan hiasan ketu-pat dengan warna merah putih.

Menurut Rojikin, karena tahun ini berbarengan dengan lebaran, maka pernak-pernik yang dijual ada yang berbentuk ketupat. Semua dagangan-nya dia beli atau kulak dari pembuat pernak-pernik Agustusan yang masih di sekitar wilayah Tegal. Hasil yang di-dapat Rojikin dapat dibilang lumayan, dari per item barang yang ditawarkan, Rojikin bisa mendapatkan untung dari Rp. 3 ribu sampai Rp. 5 ribu rupiah. Untuk harga yang ditawarkan seperti hiasan bendera yang menempel di kaca mobil dijual seharga Rp. 10 ribu sedangkan untuk gantungan berben-tuk ketupat warna merah putih dijual seharga Rp. 20 ribu. Dalam sehari Roji-kin mampu melayani 15 – 20 pembeli.

***

OMSET JUTAANOMSET JUTAAN

Bisnis Bendera dan Pernak-pernik Agustusan,Bisnis Bendera dan Pernak-pernik Agustusan,

Page 33: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201432 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 33

Foto dari internet

Tidak terasa seiring berjalannya waktu, Kemerdekaan Indonesia sudah menca-

pai usianya yang ke 69. Jika kita melihat ke belakang, banyak pengorbanan, per-

juangan pahlawan-pahlawan Indonesia yang rela gugur di medan perang demi mencapai kemerdekaan. Sebagaimana hakikat merdeka yakni bebas tidak ter-

belenggu oleh suatu kepentingan. Inilah yang diinginkan para pejuang, melihat

penindasan yang diterima bangsa Indo-nesia dari mulai kerja paksa, kerja rodi,

tidak dapat menikmati pendidikan mau-pun hak-hak sebagaimana mestinya.

Tidak terasa seiring berjalannya waktu, Kemerdekaan Indonesia sudah menca-

pai usianya yang ke 69. Jika kita melihat ke belakang, banyak pengorbanan, per-

juangan pahlawan-pahlawan Indonesia yang rela gugur di medan perang demi mencapai kemerdekaan. Sebagaimana hakikat merdeka yakni bebas tidak ter-

belenggu oleh suatu kepentingan. Inilah yang diinginkan para pejuang, melihat

penindasan yang diterima bangsa Indo-nesia dari mulai kerja paksa, kerja rodi,

tidak dapat menikmati pendidikan mau-pun hak-hak sebagaimana mestinya.

Oleh: Cahya Kamandhanu

epat tanggal 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno memprokla-Tmirkan kemerdekaan Republik

Indonesia. Hingga hari bersejarah ter-sebut sampai sekarang diperingati se-bagai hari ulang tahun kemerdekaan RI. Seperti halnya pada masa itu, ketika kemerdekaan diploklamirkan, bangsa Indonesia merasa bahagia, senang dan bergembira. Dari sinilah tradisi meme-riahkan 17 Agustus mulai muncul. Dari mulai diadakannya lomba-lomba di kampung sampai dengan memasang bendera dan lampu warna-warni di sepanjang jalan ataupun menghias gapura dan gerbang masuk kampung dan desa.

Ini sebagai perwujudan dan ben-tuk euforia bangsa Indonesia menyam-but datangnya Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI. Selain kewajiban ma-syarakat, perkantoran, perbankan, pe-rusahaan dan instansi milik pemerintah maupun swasta untuk mengibarkan bendera merah putih, juga diperke-nankan pula untuk menghias dengan umbul-umbul warna-warni. Hal ini menjadi kesempatan sejumlah orang

untuk berjualan menjajakan dagangan bendera merah putih, umbul-umbul merah putih maupun umbul-umbul warna-warni. Tak jarang ketika sudah memasuki awal Agustus, deretan orang yang berjualan pernak-pernik kemerdekaan sudah berjejer di pinggir-pinggir jalan.

Hampir di setiap daerah para pe-dagang ini bermunculan, layaknya pe-dagang terompet menjelang perayaan tahun baru. Meskipun banyak berjejer, tetapi mereka tetap sportif bersaing dan optimis bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Seperti di kota Tegal, bisnis atau jualan pernak-pernik Agus-tusan sudah mulai nampak sejak akhir Juli.

Seperti yang dilakukan Atin (33) warga Desa Cangkuang Kec. Leles Kab. Garut ini memilih berdagang bendera dan umbul-umbul di trotoar lampu merah samping RSU Kardinah Kota Tegal. Padahal setiap harinya Atin be-kerja membuka warung di rumahnya, sedangkan suaminya bekerja di kon-veksi khusus pembuatan bendera dan umbul-umbul di wilayah Garut. Namun menjelang 17an dirinya selalu datang ke kota Tegal untuk berjualan bendera. Rela meninggalkan suami dan anak-anaknya untuk mengais rejeki. Sejak 23 Juli 2014, Atin bersama kakaknya tiba di kota Tegal dan menempati kost di wilayah Kejambon. Tempat kost terse-but merupakan kost langganannya. Pasalnya sudah sejak 2009, Atin setiap tahun datang ke kota Tegal dan me-nempati kost tersebut.

Menurutnya, kebanyakan para pedagang bendera dan umbul-umbul merupakan warga dari Jawa Barat, se-perti Garut, Majalengka dan sekitarnya lantaran profesi mereka sebagian besar sebagai penjahit dan pembuat bende-ra dan umbul-umbul. Mereka rela jauh dari kampung halaman selama kurang lebih 1 bulan menyebar di daerah-daerah untuk mendapatkan untung yang lumayan.

WirausahaWirausaha Bisnis Bendera dan Pernak-pernik Agustusan, Omset JutaanBisnis Bendera dan Pernak-pernik Agustusan, Omset Jutaan WirausahaWirausaha

Atin menawarkan bendera merah putih dari berbagai ukuran. Dari mulai ukuran terkecil ukuran 90 cm, 1,2 m, 1,5 m dan 1,8 m. Selain itu juga menju-al umbul-umbul dari ukuran 2,8 m sampai bendera panjang atau lebih dikenal background ukuran sekitar 4 meter. Berbeda dengan bendera dan umbul-umbul tahun-tahun sebelum-nya. Sekarang para pembuat bendera dan umbul-umbul mengkreasikan de-ngan bahan yang lebih mengkilap di-tambah dengan sablon gambar lam-bang negara nampak lebih meriah.

Untuk harga jual yang ditawar-kan, Atin menyesuaikan dengan ukur-an. Seperti bendera merah putih dari ukuran terkecil seharga Rp. 20 ribu sampai ukuran terbesar mencapai harga Rp. 100 ribu. Sedangkan untuk harga umbul-umbul warna-warni ukur-an 2,8 m dijual seharga Rp. 30 ribu dan untuk bendera panjang (background) dari harga Rp. 250 ribu hingga Rp. 300 ribu. Dari harga tersebut, Atin menga-ku sudah mendapatkan untung yang lumayan. Untung yang didapat berva-riasi dari mulai Rp. 5 ribu rupiah sampai puluhan ribu rupiah. Karena harga yang ditawarkan masih bisa ditawar, tergantung penawaran konsumen.

Atin yang membuka lapaknya se-tiap hari mulai pukul 06.00 sampai pu-kul 17.00 mampu memperoleh omset per harinya mencapai Rp. 100 ribu hingga Rp. 200 ribu. Kondisi sekarang memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih ramai pembelinya. Meski demikian, ada pula

yang masih mencari dan membeli per-nak pernik agustusan baik dari masya-rakat perorangan hingga perkantoran. Biasanya mereka perlu mengganti ben-dera atau umbul-umbul yang sudah lusuh dengan yang baru.

Dari tanggal 23 Juli, rencananya Atin akan tinggal di Kota Tegal sampai 18 Agustus. Pasalnya, tingkat pembeli-an semakin mendekati tanggal 17 Agustus semakin berkurang atau sepi. Jika dihitung-hitung, isteri dari Iwan warga Kabupaten Garut ini menutur-kan omset yang didapat selama ber-jualan bisa mencapai Rp. 3-4 juta. Ka-rena itulah, banyak mereka yang me-

milih berdagang pernak-pernik dan bendera agustusan menjelang HUT Kemerdekaan RI.

Hal sama juga disampaikan Roji-kin (33) warga RT. 4/RW. 5 Desa Tarub Kabupaten Tegal yang setiap hari me-nawarkan pernak-pernik agustusan untuk hiasan di dalam mobil. Berang-kat setiap hari dari pukul 09.00 sampai pukul 17.00 mencoba menawarkan dagangannya kepada setiap pemilik mobil yang melintas dan berhenti di lampu merah perempatan RSU Kardi-nah. Pernak-pernik yang ditawarkan Rojikin berupa hiasan kaca berbentuk bendera merah putih dan hiasan ketu-pat dengan warna merah putih.

Menurut Rojikin, karena tahun ini berbarengan dengan lebaran, maka pernak-pernik yang dijual ada yang berbentuk ketupat. Semua dagangan-nya dia beli atau kulak dari pembuat pernak-pernik Agustusan yang masih di sekitar wilayah Tegal. Hasil yang di-dapat Rojikin dapat dibilang lumayan, dari per item barang yang ditawarkan, Rojikin bisa mendapatkan untung dari Rp. 3 ribu sampai Rp. 5 ribu rupiah. Untuk harga yang ditawarkan seperti hiasan bendera yang menempel di kaca mobil dijual seharga Rp. 10 ribu sedangkan untuk gantungan berben-tuk ketupat warna merah putih dijual seharga Rp. 20 ribu. Dalam sehari Roji-kin mampu melayani 15 – 20 pembeli.

***

OMSET JUTAANOMSET JUTAAN

Bisnis Bendera dan Pernak-pernik Agustusan,Bisnis Bendera dan Pernak-pernik Agustusan,

Page 34: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 3534 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 35

Pendidikan Pendidikan, Etika Global dan Perdamaian DuniaPendidikan, Etika Global dan Perdamaian Dunia Pendidikan

elibatkan domain agama, akhir-akhir ini konflik antara Mnegara-negara Islam ataupun

mayoritas penduduk muslim dengan para pemberontak Islam garis keras seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Penganut paham sempalan yang mengatasnamakan umat Islam dalam perjuangannya. Perilakunya merugikan banyak pihak dan berpotensi merong-rong keamanan dunia. Sehingga, ma-syarakat dari berbagai penjuru dunia melakukan aksi protes terhadap ISIS.

Sedangkan dalam domain politik juga tidak jauh berbeda. Akhir-akhir ini ketegangan terjadi di beberapa nega-ra, seperti antara Rusia dan Ukraina, Amerika dan sekutunya dengan Iran terkait proyek nuklir yang kembali di-buka oleh Iran. Sehingga, seolah-olah dunia ini tidak berhenti dengan berba-gai konflik yang berkepanjangan.

Terhadap persoalan ini, sebetul-nya banyak sekali pihak yang telah ber-pikir tentangnya. Khususnya menyang-

kut tentang upaya perdamaian dunia. Namun demikian, upaya tersebut ba-gaikan sebuah debu yang ditiup oleh angin yang sangat kencang. Debunya adalah gagasan perdamaian dunia, se-dangkan angin yang bertiup kencang adalah dominasi kepentingan dari ke-lompok tertentu yang seolah-olah ti-dak menginginkan adanya perdamaian dunia.

Akar MasalahSemenjak zaman renaissance

(abad 16 M) dilanjutkan zaman aufkla-rung (abad 18 M) nampaknya paham modernisme semakin menemukan puncak kejayaannya. Suatu paham ten-tang kesadaran akan kenyataan otono-mi manusia di hadapan alam semesta. Tidak heran muncul berbagai slogan dari para filosof masa itu, seperti, Sape-re Aude! (berpikirlah sendiri!), ataupun Cogito Ergo Sum (Aku Berfikir, Maka Aku Ada) yang dicetuskan Rene Descartes.

Sehingga, secara umum cara ber-fikir manusia modern adalah meng-agungkan rasionalitas, dan mengesam-pingkan sesuatu yang irasional. Lebih dari itu, konsep berfikir ini mengagungkan "aku", dan menegaskan "the other".

Konsep berfikir inilah yang men-jadi landasan utama dari zaman mo-dernisme. Suatu zaman yang dianggap sebagai zaman peralihan dari zaman pertengahan (abad pertengahan). Bila pada abad pertengahan konsep pemi-kiran lebih mengagungkan dogmatis-me dan wahyu agama sebagai sumber inspirasi dan memecahkan berbagai masalah (zaman teosentrisme), maka pada zaman modern beralih kepada konsep pemikiran yang lebih meng-agungkan pemikiran dan rasionalitas (antroposentrisme).

Selain mengagungkan akal, pa-ham antroposentrisme juga mengelu-elukan keberadaan sains dan tekhnolo-gi sebagai hasil kreasi dari pemikiran manusia. Namun, kondisi ini justru mengakibatkan krisis global dunia, pe-rang antar negara, konflik agama, kon-flik politik, benturan kepentingan eko-nomi, dan bahkan kerusakan lingkung-an tidak dapat dielakkan. Keseluruhan krisis global ini diakibatkan oleh pa-ham modernisme yang mengagung-kan rasionalitas.

Tetapi yang menjadi akar persoal-an paling mendasar adalah sikap indi-vidualisme yang berujung kepada si-kap primordial terhadap kepentingan sendiri, kelompok bahkan negara ter-tentu tanpa memperhatikan kepen-tingan global. Individualisme melahir-kan manusia-manusia yang egois, tidak peduli terhadap krisis kemanusiaan global yang melanda dunia. Bahkan sampai saat ini kondisi ini masih tetap terjadi, muncul negara-negara dan lembaga dunia yang mengontrol dunia demi kepentingan negara dan lemba-ga yang bersangkutan. Akibatnya, ber-bagai krisis kemanusiaan akibat konflik berbagai bidang kehidupan semakin menjadi-jadi.

Etika Global, Solusikah?Terhadap krisis kemanusiaan glo-

bal ini, banyak sekali ilmuan khususnya para pengkritik modernisme yang ber-usaha mencari jalan keluarnya. Dianta-ra sekian banyak ilmuan tersebut ada-lah Hans Kung yang mengajukan etika

global. Menurutnya, etika global dapat dijadikan solusi terhadap berbagai kri-sis kemanusiaan yang semakin marak terjadi ini.

Etika global mengandaikan ada-nya realisasi pergeseran paradigma in-dividualisme sebagai konsekuensi mo-dernisme. Namun tentu saja paradig-ma ini membutuhkan konsensus ber-sama, suatu moralitas atau norma etik yang mengikat secara universal.

Suatu norma yang bersifat multi bahkan transkultural dan transnasional yang bisa menjamin dan mengarahkan umat manusia menuju kehidupan ma-sa depan yang harmonis, damai, taat hukum, dan tanpa kekerasan. Lebih da-ri itu, norma ini dilandasi oleh tang-gung jawab bersama terhadap kehi-dupan alam semesta (a planetary res-ponsibility).

Sehingga, ketika perang dapat di-pahami secara bersama adalah suatu keputusan anti-kemanusiaan maka pe-perangan di atas dunia yang mengaki-batkan penderitaan tidak terhingga, harus dihapuskan dari dunia ini.

Selain itu, persoalan-persoalan tertentu yang dianggap sensitif dan bahkan memiliki potensi pendulum konflik dalam bidang agama, dapat segera dihindari secara bersama-sama.

Seperti halnya pemuatan karikatur Muhammad S.A.W, jika hal ini dapat dipahami secara bersama oleh trans-agama sebagai sesuatu yang bersifat teologis dan dapat mengakibatkan konflik, maka pemuatan karikatur di media massa di Eropa yang menyebab-kan kemarahan umat Islam sedunia semestinya tidak akan terjadi.

Etika global memang menempati posisi yang sangat penting terhadap proses perdamaian dunia. Tetapi etika global akan menjadi gagasan yang sia-sia bila individualisme masih berurat berakar pada diri manusia.

Sebab, dengan masih adanya si-kap ini maka dominasi kekuatan nega-ra tertentu masih akan terjadi. Jika hal ini tetap terjadi maka etika global tidak lebih hanya menjadi isapan jempol semata. Etika global memang masih memberikan secercah harapan tentang perdamaian dunia ini, namun bila selu-ruh entitas dunia (agama, negara, dan lembaga dunia lain) mampu duduk bersama dan menghilangkan egoisme masing-masing. ***

(* Redaktur Buletin Al Hikam KKG PAI Tegal Barat, Pendidik di SDN Debong

Lor dan SDN Tegalsari 3.

PENDIDIKAN, ETIKA GLOBAL

DAN PERDAMAIAN DUNIA

PENDIDIKAN, ETIKA GLOBAL

DAN PERDAMAIAN DUNIA

Oleh: A. Yusuf Hakim, S.Pd.I *)

Berbagai peristiwa konflik di dunia yang belakangan terjadi

mengingatkan kembali kepada kita tentang pentingnya etika

global. Sebuah tatanan etik yang mengatur manusia global

menuju kehidupan dunia yang damai tanpa pertikaian dalam

bentuk apapun. Saat ini berbagai konflik yang terjadi memang

sangat akut, karena melibatkan berbagai bidang kehidupan,

agama, politik, ekonomi, dan kekuasaan.

WARTA BAHARI, Edisi 82/201434

Page 35: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 3534 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 WARTA BAHARI, Edisi 82/2014 35

Pendidikan Pendidikan, Etika Global dan Perdamaian DuniaPendidikan, Etika Global dan Perdamaian Dunia Pendidikan

elibatkan domain agama, akhir-akhir ini konflik antara Mnegara-negara Islam ataupun

mayoritas penduduk muslim dengan para pemberontak Islam garis keras seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Penganut paham sempalan yang mengatasnamakan umat Islam dalam perjuangannya. Perilakunya merugikan banyak pihak dan berpotensi merong-rong keamanan dunia. Sehingga, ma-syarakat dari berbagai penjuru dunia melakukan aksi protes terhadap ISIS.

Sedangkan dalam domain politik juga tidak jauh berbeda. Akhir-akhir ini ketegangan terjadi di beberapa nega-ra, seperti antara Rusia dan Ukraina, Amerika dan sekutunya dengan Iran terkait proyek nuklir yang kembali di-buka oleh Iran. Sehingga, seolah-olah dunia ini tidak berhenti dengan berba-gai konflik yang berkepanjangan.

Terhadap persoalan ini, sebetul-nya banyak sekali pihak yang telah ber-pikir tentangnya. Khususnya menyang-

kut tentang upaya perdamaian dunia. Namun demikian, upaya tersebut ba-gaikan sebuah debu yang ditiup oleh angin yang sangat kencang. Debunya adalah gagasan perdamaian dunia, se-dangkan angin yang bertiup kencang adalah dominasi kepentingan dari ke-lompok tertentu yang seolah-olah ti-dak menginginkan adanya perdamaian dunia.

Akar MasalahSemenjak zaman renaissance

(abad 16 M) dilanjutkan zaman aufkla-rung (abad 18 M) nampaknya paham modernisme semakin menemukan puncak kejayaannya. Suatu paham ten-tang kesadaran akan kenyataan otono-mi manusia di hadapan alam semesta. Tidak heran muncul berbagai slogan dari para filosof masa itu, seperti, Sape-re Aude! (berpikirlah sendiri!), ataupun Cogito Ergo Sum (Aku Berfikir, Maka Aku Ada) yang dicetuskan Rene Descartes.

Sehingga, secara umum cara ber-fikir manusia modern adalah meng-agungkan rasionalitas, dan mengesam-pingkan sesuatu yang irasional. Lebih dari itu, konsep berfikir ini mengagungkan "aku", dan menegaskan "the other".

Konsep berfikir inilah yang men-jadi landasan utama dari zaman mo-dernisme. Suatu zaman yang dianggap sebagai zaman peralihan dari zaman pertengahan (abad pertengahan). Bila pada abad pertengahan konsep pemi-kiran lebih mengagungkan dogmatis-me dan wahyu agama sebagai sumber inspirasi dan memecahkan berbagai masalah (zaman teosentrisme), maka pada zaman modern beralih kepada konsep pemikiran yang lebih meng-agungkan pemikiran dan rasionalitas (antroposentrisme).

Selain mengagungkan akal, pa-ham antroposentrisme juga mengelu-elukan keberadaan sains dan tekhnolo-gi sebagai hasil kreasi dari pemikiran manusia. Namun, kondisi ini justru mengakibatkan krisis global dunia, pe-rang antar negara, konflik agama, kon-flik politik, benturan kepentingan eko-nomi, dan bahkan kerusakan lingkung-an tidak dapat dielakkan. Keseluruhan krisis global ini diakibatkan oleh pa-ham modernisme yang mengagung-kan rasionalitas.

Tetapi yang menjadi akar persoal-an paling mendasar adalah sikap indi-vidualisme yang berujung kepada si-kap primordial terhadap kepentingan sendiri, kelompok bahkan negara ter-tentu tanpa memperhatikan kepen-tingan global. Individualisme melahir-kan manusia-manusia yang egois, tidak peduli terhadap krisis kemanusiaan global yang melanda dunia. Bahkan sampai saat ini kondisi ini masih tetap terjadi, muncul negara-negara dan lembaga dunia yang mengontrol dunia demi kepentingan negara dan lemba-ga yang bersangkutan. Akibatnya, ber-bagai krisis kemanusiaan akibat konflik berbagai bidang kehidupan semakin menjadi-jadi.

Etika Global, Solusikah?Terhadap krisis kemanusiaan glo-

bal ini, banyak sekali ilmuan khususnya para pengkritik modernisme yang ber-usaha mencari jalan keluarnya. Dianta-ra sekian banyak ilmuan tersebut ada-lah Hans Kung yang mengajukan etika

global. Menurutnya, etika global dapat dijadikan solusi terhadap berbagai kri-sis kemanusiaan yang semakin marak terjadi ini.

Etika global mengandaikan ada-nya realisasi pergeseran paradigma in-dividualisme sebagai konsekuensi mo-dernisme. Namun tentu saja paradig-ma ini membutuhkan konsensus ber-sama, suatu moralitas atau norma etik yang mengikat secara universal.

Suatu norma yang bersifat multi bahkan transkultural dan transnasional yang bisa menjamin dan mengarahkan umat manusia menuju kehidupan ma-sa depan yang harmonis, damai, taat hukum, dan tanpa kekerasan. Lebih da-ri itu, norma ini dilandasi oleh tang-gung jawab bersama terhadap kehi-dupan alam semesta (a planetary res-ponsibility).

Sehingga, ketika perang dapat di-pahami secara bersama adalah suatu keputusan anti-kemanusiaan maka pe-perangan di atas dunia yang mengaki-batkan penderitaan tidak terhingga, harus dihapuskan dari dunia ini.

Selain itu, persoalan-persoalan tertentu yang dianggap sensitif dan bahkan memiliki potensi pendulum konflik dalam bidang agama, dapat segera dihindari secara bersama-sama.

Seperti halnya pemuatan karikatur Muhammad S.A.W, jika hal ini dapat dipahami secara bersama oleh trans-agama sebagai sesuatu yang bersifat teologis dan dapat mengakibatkan konflik, maka pemuatan karikatur di media massa di Eropa yang menyebab-kan kemarahan umat Islam sedunia semestinya tidak akan terjadi.

Etika global memang menempati posisi yang sangat penting terhadap proses perdamaian dunia. Tetapi etika global akan menjadi gagasan yang sia-sia bila individualisme masih berurat berakar pada diri manusia.

Sebab, dengan masih adanya si-kap ini maka dominasi kekuatan nega-ra tertentu masih akan terjadi. Jika hal ini tetap terjadi maka etika global tidak lebih hanya menjadi isapan jempol semata. Etika global memang masih memberikan secercah harapan tentang perdamaian dunia ini, namun bila selu-ruh entitas dunia (agama, negara, dan lembaga dunia lain) mampu duduk bersama dan menghilangkan egoisme masing-masing. ***

(* Redaktur Buletin Al Hikam KKG PAI Tegal Barat, Pendidik di SDN Debong

Lor dan SDN Tegalsari 3.

PENDIDIKAN, ETIKA GLOBAL

DAN PERDAMAIAN DUNIA

PENDIDIKAN, ETIKA GLOBAL

DAN PERDAMAIAN DUNIA

Oleh: A. Yusuf Hakim, S.Pd.I *)

Berbagai peristiwa konflik di dunia yang belakangan terjadi

mengingatkan kembali kepada kita tentang pentingnya etika

global. Sebuah tatanan etik yang mengatur manusia global

menuju kehidupan dunia yang damai tanpa pertikaian dalam

bentuk apapun. Saat ini berbagai konflik yang terjadi memang

sangat akut, karena melibatkan berbagai bidang kehidupan,

agama, politik, ekonomi, dan kekuasaan.

WARTA BAHARI, Edisi 82/201434

Page 36: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201436 37WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Gelora Kemerdekaan di TegalGelora Kemerdekaan di Tegal

Merah Putih. Sikap ini, menggambar-kan bahwa betapa ternyata keraguan makna proklamasi masih menyelimuti, utamanya di kalangan elite tradisional: para bendoro pangreh praja tadi. Selain itu, sikap ini merupakan gambaran ke-takutan pangreh praja bila mana pengi-baran bendera Merah Putih dibiarkan, pemerintah Dai Nippon akan mengam-bil tindakan.

Sikap pangreh yang lebih memi-hak ‘atasan’ dan bukan memihak rakyat Tegal, membuat mereka akhirnya sa-ling berhadapan. Rakyat Tegal yang haus kemerdekaan, terus melakukan kampanye pengibaran bendera. Wali Kota Tegal yang kala itu dijabat oleh R. Sungeb, hanya mengijinkan pengibar-an bendera Merah Putih sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu di sam-ping kiri bendera Hinomaru Jepang. Situasi ini, mengakibatkan konflik di kantor-kantor pemerintah, antara atas-an Jepang, pangreh praja, dan tentunya kaum nasionalis yang bekerja di sana.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Bung Karno mengeluarkan maklumat yang menetapkan bahwa mulai 1 Sep-tember 1945, bendera nasional Sang Saka Merah Putih untuk terus dikibar-kan di seluruh wilayah Indonesia.

Di Surabaya terkenal peristiwa he-roik perobekan bendera Belanda (Me-rah-Putih-Biru) menjadi bendera Indo-nesia (Merah-Putih) di Hotel Yamato Surabaya (sekarang Hotel Majapahit) pada tanggal 18 September 1945. Insi-den tersebut didahului gagalnya perundingan antara Sudirman (Residen Surabaya) dan Mr. W. V. Ch Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda. Peristiwa heroik tersebut kemudian dikenal dengan Insiden Hotel Yamato.

Bila Surabaya punya Insiden Hotel Yamato, Tegal punya kisah heroik seo-rang pemuda bernama Rahmat. Bung Rahmat adalah pegawai bengkel kere-ta api Tegal. Pada 6 Septemer 1945, ke-tika umat Islam sedang meyambut hari raya Idul Fitri, dia secara mengejutkan mengibarkan bendera Merah Putih di halaman bengkel kereta api. Tak ayal, tindakan nekat Bung Rahmat, membu-at mata dan telinga Jepang memerah. Bung Rahmat akhirnya diinterogasi, ka-rena tak berdaya oleh tekanan Jepang, akhirnya bendera Merah Putih kembali diturunkan.

Tidak rela melihat bendera nasio-nal yang dikibarkan Bung Rahmat ditu-runkan Jepang, pemuda Yunus dan Su-

menghalangi rakyat untuk mengibar-kan bendera kemerdekaan.

Pada masa transisi tersebut, ke-mudian dibentuklah Komite Nasional Indonesia (KNI) dengan mengangkat Ki Tjiptosatmoko sebagai Ketua KNI Ko-dya Tegal dan Mas Slamet Reksoatmojo sebagai Ketua KNI Kabupaten Tegal. Meskipun relatif rutin mendekati para pejuang, KNI belum sepenuhnya bisa mengambil alih kekuasaan. Kala itu, pemuda-pemuda Tegal juga memben-tuk barisan pelopor seperti Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) dan Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo). Tidak lain, barisan-barisan tersebut di-bentuk untuk memobilisasi gerakan bila mana Jepang kembali ‘berulah’. Sementara untuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang telah diubah nama-nya menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) diketuai oleh Soewarto Rekso-soebroto. TKR inilah yang kelak di kemudian hari menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.

Rakyat Tegal semakin yakin akan kabar kemerdekaan, setelah salah seo-rang pemuda dari Barisan Pelopor rajin mengikuti rapat-rapat gelap. Pemuda tersebut menyakinkan bahwa dari be-rita yang dia dengar, Jepang memang telah menyerah. Selain pemuda terse-but, kesaksian bahwa Indonesia telah merdeka di Jakarta, juga diungkapkan oleh petugas-petugas kereta api. De-

ngan mata kepala sendiri, mereka me-lihat banyak gerbong kereta api yang bertuliskan semboyan: Merdeka atau Mati!

Ketika keyakinan kemerdekaan se-makin menguat, Tokoh Nasionalis Tua mengambil prakarsa agar dalam tem-po yang sesingkat-singkatnya untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Dilakukanlah berbagai macam propa-ganda kemerdekaan. Komite Nasional Daerah (KND) yang sesuai dengan ins-truksi Jakarta, pun dibentuk.

Yono Daryono, dalam artikel Per-tama Bendera Merah Putih Berkibar di Tegal yang dimuat dalam buku Sema-ngat Orang-Orang Tegal (2003) yang disusun oleh Prof Abu Suud menulis, pada tanggal 24 dan 25 Agustus, Baris-an Pelopor bersama dengan bung-bung becak, Angkatan Muda Kereta Api (AMKA), pemuda pabrik tekstil, pe-muda Zosenjo (galangan kapal), Dinas Kesehatan, Bank Rakyat, dan lain lain mengadakan aksi massa yakni pema-sangan dan penempelan bendera Me-rah Putih dan slogan-slogan kemerde-kaan di setiap tembok, rumah, pasar, bangunan, dan kendaraan.

Tetapi, aksi massa tersebut diten-tang oleh pangreh praja setempat. Para bendoro yang masih terkooptasi de-ngan pemerintah Dai Nippon, justru memerintahkan untuk menurunkan dan melarang pengibaran bendera

Oleh: Abimanyu Marhaen

Ketika Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan

dan melahirkan bayi republik di Pegangsaan Timur, Jakarta, kabar

bahagia itu tidak serta merta langsung didengar oleh rakyat

Tegal, yang wilayahnya jauh berada di ujung barat Jawa Tengah.

Minimnya perangkat komunikasi dan belum masifnya media massa

seperti sekarang ini, membuat segala informasi dari Jakarta, sering

datang terlambat ke Tegal Bahari.

RehatRehatwadri gemas. Mereka kemudian me-mutuskan berangkat ke Jakarta untuk meminta kepastian pada Bung Karno bahwa Indonesia telah benar-benar merdeka.

Belum ada kabar dari Yunus dan Suwadri, sehari setelah kenekatan Bung Rahmat, bendera Merah Putih kembali dikibarkan di atas gedung Semarang Cheribon Stoomtram Maats-chaapij (dikenal sebagai Gedung Biro). Di bawah pimpinan Tarsono, para pe-muda mengawal dengan senjata kele-wang dan benda tajam lain, alih-alih untuk mengantisipasi bila mana Je-pang kembali mencoba menurunkan bendera nasional. Semangat para pe-muda Tegal yang rela mati demi repu-blik yang baru lahir, membuat sekujur tubuh Jepang merinding. Tentara Je-pang tidak berani melakukan tindakan terhadap Tarsono dan kawan-kawan.

Revolusi dalam RevolusiBuruh kereta api di Tegal yang di-

ketuai oleh Mohammad Joenoes mem-bentuk kelompok revolusi merdeka yang diberi nama Angkatan Muda Ke-reta Api (AMKA). Sesudah mengadakan kontak dengan Jakarta, para pemuda AMKA menculik pemimpin setempat. Gagasan menculik pemimpin dilaku-kan untuk memaksa mereka untuk mengubah sikap agar secara aktif men-dukung perjuangan Revolusi, muncul ketika seorang pemuda Jakarta di Te-gal, yang merupakan anggota Angkat-an Pemuda Indonesia (API) mencerita-kan kisah ‘diculiknya’ Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, oleh Sukarni dan kawan-kawan yang tidak sabar menunggu kemerdekaan.

Diilhami oleh penculikan Sukarni dan kawan-kawan, Mohammad Joe-noes dan kawan-kawan kemudian me-nahan tiga orang pimpinan di Tegal, yaitu Wali Kota Tegal R. Soengeb, Ins-pektur Polisi Kadarman, dan seorang kepala pabrik gula.

Memasuki Oktober 1945, gelora Kemerdekaan diwarnai oleh sebuah gerakan yang diberi nama Gerakan Tiga Daerah atau Peristiwa Tiga Daerah. Anton E Lucas menyebutnya Revolusi dalam Revolusi. Revolusi Sosial yang terjadi di Tiga Daerah : Tegal, Brebes, dan Pemalang ini merupakan pembe-rontakan rakyat terhadap kelas pengu-asa: elite tradisional atau pangreh praja.

Di mana seluruh elite birokrat se-perti pangreh praja, wedana, camat, kepala desa dan pejabat lain yang dituding terlibat melakukan penghi-sapan atas kaum tani selama pendu-dukan Jepang di Jawa, yang memain-kan peran penting atas pengerahan kerja paksa Romusha, dilengserkan dan diganti dengan pemerintah yang baru. Gerakan rakyat untuk membalas apa yang dilakukan elite birokrat sela-ma pendudukan Jepang, merupakan sebuah ciri yang khas dalam sebuah dinamika Revolusi.

Dikisahkan, insiden pertama Re-volusi Sosial tersebut terjadi di Tegal Selatan. Gerakan meledak tatkala seo-rang kepala desa dipermalukan dan dipecat dari jabatannya. Dalam waktu satu minggu, Revolusi Sosial kemudian merebak di Tiga Daerah. Seorang we-dana dan dua orang camat terbunuh, polisi pun tidak luput menjadi korban.

****) Budayawan, warga Tegal

RehatRehat

GELORA KEMERDEKAAN DI TEGALGELORA KEMERDEKAAN DI TEGAL

amanya juga penjajah, pernya-taan Proklamasi Kemerdekaan NIndonesia yang secara heroik

dibacakan oleh Bung Karno, sontak ti-dak mendapatkan restu dari Jepang, ‘si empunya wilayah’. Meskipun dalam ne-geri Matahari Terbit itu tengah digun-cang prahara akibat bombardir Sekutu di Nagasaki dan Hiroshima, negerinya Kaisar Hirohito itu ternyata belum se-penuhnya rela dan mau melepaskan tanah yang digadang-gadang sebagai serpihan surga itu: Nusantara.

Tidak terkecuali Tegal, Jepang toh masih wira-wiri, baik di Jakarta mau-pun di daerah-daerah lainnya. Sehing-ga, peristiwa bersejarah di Pegangsaan Timur, menjadi kabur dan tidak jelas di-baca oleh para pejuang di daerah. Na-mun, bak air bah, akhirnya gelora ke-merdekaan sampai juga di Tegal. Teta-pi, para pejuang masih berpikir seribu kali untuk menyingkirkan bendera Ma-tahari Terbit dan menggantinya de-ngan bendera nasional: Sang Saka Merah Putih.

Gelora kemerdekaan tidak mung-kin terbendung bagi warga bangsa yang merindukan kebebasan dari be-lenggu penjajahan. Tentu saja, ketika kabar itu akhirnya sampai di Tegal, rak-yat menyambutnya dengan rasa suka cita dan gegap gempita. Tetapi, meski pekik merdeka terdengar di mana-mana, Jepang masih saja bersikukuh

Presiden pertama RI, Ir. Soekarno di Pendopo Kota TegalPresiden pertama RI, Ir. Soekarno di Pendopo Kota Tegal

Hotel Oranje SurabayaHotel Oranje Surabaya

Page 37: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

WARTA BAHARI, Edisi 82/201436 37WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Gelora Kemerdekaan di TegalGelora Kemerdekaan di Tegal

Merah Putih. Sikap ini, menggambar-kan bahwa betapa ternyata keraguan makna proklamasi masih menyelimuti, utamanya di kalangan elite tradisional: para bendoro pangreh praja tadi. Selain itu, sikap ini merupakan gambaran ke-takutan pangreh praja bila mana pengi-baran bendera Merah Putih dibiarkan, pemerintah Dai Nippon akan mengam-bil tindakan.

Sikap pangreh yang lebih memi-hak ‘atasan’ dan bukan memihak rakyat Tegal, membuat mereka akhirnya sa-ling berhadapan. Rakyat Tegal yang haus kemerdekaan, terus melakukan kampanye pengibaran bendera. Wali Kota Tegal yang kala itu dijabat oleh R. Sungeb, hanya mengijinkan pengibar-an bendera Merah Putih sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu di sam-ping kiri bendera Hinomaru Jepang. Situasi ini, mengakibatkan konflik di kantor-kantor pemerintah, antara atas-an Jepang, pangreh praja, dan tentunya kaum nasionalis yang bekerja di sana.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Bung Karno mengeluarkan maklumat yang menetapkan bahwa mulai 1 Sep-tember 1945, bendera nasional Sang Saka Merah Putih untuk terus dikibar-kan di seluruh wilayah Indonesia.

Di Surabaya terkenal peristiwa he-roik perobekan bendera Belanda (Me-rah-Putih-Biru) menjadi bendera Indo-nesia (Merah-Putih) di Hotel Yamato Surabaya (sekarang Hotel Majapahit) pada tanggal 18 September 1945. Insi-den tersebut didahului gagalnya perundingan antara Sudirman (Residen Surabaya) dan Mr. W. V. Ch Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda. Peristiwa heroik tersebut kemudian dikenal dengan Insiden Hotel Yamato.

Bila Surabaya punya Insiden Hotel Yamato, Tegal punya kisah heroik seo-rang pemuda bernama Rahmat. Bung Rahmat adalah pegawai bengkel kere-ta api Tegal. Pada 6 Septemer 1945, ke-tika umat Islam sedang meyambut hari raya Idul Fitri, dia secara mengejutkan mengibarkan bendera Merah Putih di halaman bengkel kereta api. Tak ayal, tindakan nekat Bung Rahmat, membu-at mata dan telinga Jepang memerah. Bung Rahmat akhirnya diinterogasi, ka-rena tak berdaya oleh tekanan Jepang, akhirnya bendera Merah Putih kembali diturunkan.

Tidak rela melihat bendera nasio-nal yang dikibarkan Bung Rahmat ditu-runkan Jepang, pemuda Yunus dan Su-

menghalangi rakyat untuk mengibar-kan bendera kemerdekaan.

Pada masa transisi tersebut, ke-mudian dibentuklah Komite Nasional Indonesia (KNI) dengan mengangkat Ki Tjiptosatmoko sebagai Ketua KNI Ko-dya Tegal dan Mas Slamet Reksoatmojo sebagai Ketua KNI Kabupaten Tegal. Meskipun relatif rutin mendekati para pejuang, KNI belum sepenuhnya bisa mengambil alih kekuasaan. Kala itu, pemuda-pemuda Tegal juga memben-tuk barisan pelopor seperti Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) dan Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo). Tidak lain, barisan-barisan tersebut di-bentuk untuk memobilisasi gerakan bila mana Jepang kembali ‘berulah’. Sementara untuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang telah diubah nama-nya menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) diketuai oleh Soewarto Rekso-soebroto. TKR inilah yang kelak di kemudian hari menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.

Rakyat Tegal semakin yakin akan kabar kemerdekaan, setelah salah seo-rang pemuda dari Barisan Pelopor rajin mengikuti rapat-rapat gelap. Pemuda tersebut menyakinkan bahwa dari be-rita yang dia dengar, Jepang memang telah menyerah. Selain pemuda terse-but, kesaksian bahwa Indonesia telah merdeka di Jakarta, juga diungkapkan oleh petugas-petugas kereta api. De-

ngan mata kepala sendiri, mereka me-lihat banyak gerbong kereta api yang bertuliskan semboyan: Merdeka atau Mati!

Ketika keyakinan kemerdekaan se-makin menguat, Tokoh Nasionalis Tua mengambil prakarsa agar dalam tem-po yang sesingkat-singkatnya untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Dilakukanlah berbagai macam propa-ganda kemerdekaan. Komite Nasional Daerah (KND) yang sesuai dengan ins-truksi Jakarta, pun dibentuk.

Yono Daryono, dalam artikel Per-tama Bendera Merah Putih Berkibar di Tegal yang dimuat dalam buku Sema-ngat Orang-Orang Tegal (2003) yang disusun oleh Prof Abu Suud menulis, pada tanggal 24 dan 25 Agustus, Baris-an Pelopor bersama dengan bung-bung becak, Angkatan Muda Kereta Api (AMKA), pemuda pabrik tekstil, pe-muda Zosenjo (galangan kapal), Dinas Kesehatan, Bank Rakyat, dan lain lain mengadakan aksi massa yakni pema-sangan dan penempelan bendera Me-rah Putih dan slogan-slogan kemerde-kaan di setiap tembok, rumah, pasar, bangunan, dan kendaraan.

Tetapi, aksi massa tersebut diten-tang oleh pangreh praja setempat. Para bendoro yang masih terkooptasi de-ngan pemerintah Dai Nippon, justru memerintahkan untuk menurunkan dan melarang pengibaran bendera

Oleh: Abimanyu Marhaen

Ketika Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan

dan melahirkan bayi republik di Pegangsaan Timur, Jakarta, kabar

bahagia itu tidak serta merta langsung didengar oleh rakyat

Tegal, yang wilayahnya jauh berada di ujung barat Jawa Tengah.

Minimnya perangkat komunikasi dan belum masifnya media massa

seperti sekarang ini, membuat segala informasi dari Jakarta, sering

datang terlambat ke Tegal Bahari.

RehatRehatwadri gemas. Mereka kemudian me-mutuskan berangkat ke Jakarta untuk meminta kepastian pada Bung Karno bahwa Indonesia telah benar-benar merdeka.

Belum ada kabar dari Yunus dan Suwadri, sehari setelah kenekatan Bung Rahmat, bendera Merah Putih kembali dikibarkan di atas gedung Semarang Cheribon Stoomtram Maats-chaapij (dikenal sebagai Gedung Biro). Di bawah pimpinan Tarsono, para pe-muda mengawal dengan senjata kele-wang dan benda tajam lain, alih-alih untuk mengantisipasi bila mana Je-pang kembali mencoba menurunkan bendera nasional. Semangat para pe-muda Tegal yang rela mati demi repu-blik yang baru lahir, membuat sekujur tubuh Jepang merinding. Tentara Je-pang tidak berani melakukan tindakan terhadap Tarsono dan kawan-kawan.

Revolusi dalam RevolusiBuruh kereta api di Tegal yang di-

ketuai oleh Mohammad Joenoes mem-bentuk kelompok revolusi merdeka yang diberi nama Angkatan Muda Ke-reta Api (AMKA). Sesudah mengadakan kontak dengan Jakarta, para pemuda AMKA menculik pemimpin setempat. Gagasan menculik pemimpin dilaku-kan untuk memaksa mereka untuk mengubah sikap agar secara aktif men-dukung perjuangan Revolusi, muncul ketika seorang pemuda Jakarta di Te-gal, yang merupakan anggota Angkat-an Pemuda Indonesia (API) mencerita-kan kisah ‘diculiknya’ Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, oleh Sukarni dan kawan-kawan yang tidak sabar menunggu kemerdekaan.

Diilhami oleh penculikan Sukarni dan kawan-kawan, Mohammad Joe-noes dan kawan-kawan kemudian me-nahan tiga orang pimpinan di Tegal, yaitu Wali Kota Tegal R. Soengeb, Ins-pektur Polisi Kadarman, dan seorang kepala pabrik gula.

Memasuki Oktober 1945, gelora Kemerdekaan diwarnai oleh sebuah gerakan yang diberi nama Gerakan Tiga Daerah atau Peristiwa Tiga Daerah. Anton E Lucas menyebutnya Revolusi dalam Revolusi. Revolusi Sosial yang terjadi di Tiga Daerah : Tegal, Brebes, dan Pemalang ini merupakan pembe-rontakan rakyat terhadap kelas pengu-asa: elite tradisional atau pangreh praja.

Di mana seluruh elite birokrat se-perti pangreh praja, wedana, camat, kepala desa dan pejabat lain yang dituding terlibat melakukan penghi-sapan atas kaum tani selama pendu-dukan Jepang di Jawa, yang memain-kan peran penting atas pengerahan kerja paksa Romusha, dilengserkan dan diganti dengan pemerintah yang baru. Gerakan rakyat untuk membalas apa yang dilakukan elite birokrat sela-ma pendudukan Jepang, merupakan sebuah ciri yang khas dalam sebuah dinamika Revolusi.

Dikisahkan, insiden pertama Re-volusi Sosial tersebut terjadi di Tegal Selatan. Gerakan meledak tatkala seo-rang kepala desa dipermalukan dan dipecat dari jabatannya. Dalam waktu satu minggu, Revolusi Sosial kemudian merebak di Tiga Daerah. Seorang we-dana dan dua orang camat terbunuh, polisi pun tidak luput menjadi korban.

****) Budayawan, warga Tegal

RehatRehat

GELORA KEMERDEKAAN DI TEGALGELORA KEMERDEKAAN DI TEGAL

amanya juga penjajah, pernya-taan Proklamasi Kemerdekaan NIndonesia yang secara heroik

dibacakan oleh Bung Karno, sontak ti-dak mendapatkan restu dari Jepang, ‘si empunya wilayah’. Meskipun dalam ne-geri Matahari Terbit itu tengah digun-cang prahara akibat bombardir Sekutu di Nagasaki dan Hiroshima, negerinya Kaisar Hirohito itu ternyata belum se-penuhnya rela dan mau melepaskan tanah yang digadang-gadang sebagai serpihan surga itu: Nusantara.

Tidak terkecuali Tegal, Jepang toh masih wira-wiri, baik di Jakarta mau-pun di daerah-daerah lainnya. Sehing-ga, peristiwa bersejarah di Pegangsaan Timur, menjadi kabur dan tidak jelas di-baca oleh para pejuang di daerah. Na-mun, bak air bah, akhirnya gelora ke-merdekaan sampai juga di Tegal. Teta-pi, para pejuang masih berpikir seribu kali untuk menyingkirkan bendera Ma-tahari Terbit dan menggantinya de-ngan bendera nasional: Sang Saka Merah Putih.

Gelora kemerdekaan tidak mung-kin terbendung bagi warga bangsa yang merindukan kebebasan dari be-lenggu penjajahan. Tentu saja, ketika kabar itu akhirnya sampai di Tegal, rak-yat menyambutnya dengan rasa suka cita dan gegap gempita. Tetapi, meski pekik merdeka terdengar di mana-mana, Jepang masih saja bersikukuh

Presiden pertama RI, Ir. Soekarno di Pendopo Kota TegalPresiden pertama RI, Ir. Soekarno di Pendopo Kota Tegal

Hotel Oranje SurabayaHotel Oranje Surabaya

Page 38: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

English Corner

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Indonesia National Anthem and

Love Expression to Indonesia

Indonesia National Anthem and

Love Expression to IndonesiaIndonesia RayaIndonesia RayaTanah tumpah darahku (Our birthplace)as a metaphor of where we were born and died later

Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku(Where we all arise to stand guard, over this our motherland)The expectation is the children of the mo-therland (Indonesian people) could be a scout who can lead this country in the right direction. That’s the way to 'social justice for all Indonesian people'. The spirit of leadership is embodied in this lyrics.

Indonesia kebangsaanku, bangsa dan Tanah airku (Indonesia our nationality, our people and our country)Indonesia is a nation, the country, and the unity of our nation is made up of many tribes, customs, culture, language, etc.

Marilah kita berseru Indonesia bersatu (Come then, let us all exclaim Indonesia united)Indonesia is a call for unity. One thing we need to understand is when there is a call for unity, it is a sign that Indonesia is not unified although it has been united by a Unitary State. We need to understand the 'One' was not only meant to be united by the State but also in purpose and in a vi-sion and mission. And on this day, we can see how people who live in Indonesia do not get along one another. Let alone bet-ween tribes, alone among tribes do not get along. From this we can understand the meaning of "Let Us Unite Indonesia Calling". The expectation is by this call Indonesia could unite a whole. The spirit of the Union is contained in these words.

Hiduplah tanahku hiduplah negeriku, bangsaku rakyatku semuanya (Long live my land, long live my state, my people entirely)This is a message to the Land, State, Nation, People, and all the elements that exist in Indonesia to show the existence of life or remain much different from the si-tuation that occurred today. To turn it on, it takes people who have embodied the spirit or the spirit of the lyrics before the spirit of love for the country, the spirit of leadership, and the Spirit of Unity.

Bangunlah jiwanya bangunlah badannya(Arise then, its spirit, arise, its bodies)When we want to build the body, we must build a life first. Example: when we want to live a healthy life, we must first under-stand how to live a healthy life. So that when Indonesia wants to carry out the development, both physical development, economic, social, etc., it should be done in advance of development of souls of the people and leaders of Indonesia based on the spiritual and moral values which are scientific and universal.

Untuk Indonesia Raya (For Great Indonesia)All that is done solely for Great Indonesia.

Indonesia Raya merdeka merdeka(Indonesia the Great, independent and free)Our Founding Fathers understood that the real fact Indonesia has not fully inde-pendent because they only drove up to the gates of the independence. If you bor-row the language of Bung Karno, Indone-sia has not crossed the 'Golden Bridge' it. The pure ideology of Pancasila as Indone-sia can not be applied as a whole today. So the intent of the lyrics is a hope and ideals of the Indonesian nation to be fully independent.

Tanahku negeriku yang kucinta (Our beloved country)Complete independence which was pre-viously referred to in the lyrics covering the whole State Land of our lovely country.

Indonesia Raya merdeka merdeka (Indonesia the Great, independent and free)Has already mentioned previously.

Hiduplah Indonesia Raya (Long live Indonesia the Great)All the intent of the previous lyrics aims to turn or indicate the existence of Indonesia both within Indonesia and internationally.

So that’s the meaning of the lyrics of Indo-nesia Raya,our national anthem. All of these are written in order that we better recognize our country, that we will love and do the best for Indonesia. ***

Every country in the world must have a national anthem. The lyrics of the national anthem always show a pride, the spirit of

nationalism, bravery, the ideals of the nation, and the love of the nation itself.

38

‘INDONESIA RAYA’ is Indonesia national anthem. It was created by a composer Iwho also worked as a journalist and

writer, named WR Soepratman, in 1924 and played for the first time in public in 1928 when convening the Second Youth Congress which produced Youth Pledge text. Since that time Indonesia Raya al-ways be sung at state events and official meetings. After independence, Indonesia Raya formally used as the official national anthem of Indonesia.

As nowadays generation, we have to understand the meaning of Indonesia Ra-ya that we could really take lessons and benefits from the meanings that contain-ed in it to reach the ideals of the nation that is completely become Independent, Prosperity for all people, justice, and so on, as stated in Pancasila. So, here is the meaning of Indonesia Raya Song Lyrics:

Indonesia tanah airku (Indonesia, our native country)Indonesia is made up of land and water, both sea and fresh water that is in the land. We are born, live, bred, and will die on it. We were raised by Indonesia (mother earth) that we should love forever. There is spirit of love for the country which is embodied in this lyrics.

By: Yolla PamelaWakil Walikota Tegal, Drs. H.M. Nursholeh, M.M.Pd. kunjungi Rita, warga Kota Tegal

penderita kanker tulang di Jl. Sumbodro Kelurahan Slerok (24 September 2014)

Wakil Walikota Tegal, Drs. H.M. Nursholeh, M.M.Pd. pada Pelepasan Jamaah Calon

Haji di Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal (20 Agustus 2014)

Page 39: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

English Corner

WARTA BAHARI, Edisi 82/2014

Indonesia National Anthem and

Love Expression to Indonesia

Indonesia National Anthem and

Love Expression to IndonesiaIndonesia RayaIndonesia RayaTanah tumpah darahku (Our birthplace)as a metaphor of where we were born and died later

Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku(Where we all arise to stand guard, over this our motherland)The expectation is the children of the mo-therland (Indonesian people) could be a scout who can lead this country in the right direction. That’s the way to 'social justice for all Indonesian people'. The spirit of leadership is embodied in this lyrics.

Indonesia kebangsaanku, bangsa dan Tanah airku (Indonesia our nationality, our people and our country)Indonesia is a nation, the country, and the unity of our nation is made up of many tribes, customs, culture, language, etc.

Marilah kita berseru Indonesia bersatu (Come then, let us all exclaim Indonesia united)Indonesia is a call for unity. One thing we need to understand is when there is a call for unity, it is a sign that Indonesia is not unified although it has been united by a Unitary State. We need to understand the 'One' was not only meant to be united by the State but also in purpose and in a vi-sion and mission. And on this day, we can see how people who live in Indonesia do not get along one another. Let alone bet-ween tribes, alone among tribes do not get along. From this we can understand the meaning of "Let Us Unite Indonesia Calling". The expectation is by this call Indonesia could unite a whole. The spirit of the Union is contained in these words.

Hiduplah tanahku hiduplah negeriku, bangsaku rakyatku semuanya (Long live my land, long live my state, my people entirely)This is a message to the Land, State, Nation, People, and all the elements that exist in Indonesia to show the existence of life or remain much different from the si-tuation that occurred today. To turn it on, it takes people who have embodied the spirit or the spirit of the lyrics before the spirit of love for the country, the spirit of leadership, and the Spirit of Unity.

Bangunlah jiwanya bangunlah badannya(Arise then, its spirit, arise, its bodies)When we want to build the body, we must build a life first. Example: when we want to live a healthy life, we must first under-stand how to live a healthy life. So that when Indonesia wants to carry out the development, both physical development, economic, social, etc., it should be done in advance of development of souls of the people and leaders of Indonesia based on the spiritual and moral values which are scientific and universal.

Untuk Indonesia Raya (For Great Indonesia)All that is done solely for Great Indonesia.

Indonesia Raya merdeka merdeka(Indonesia the Great, independent and free)Our Founding Fathers understood that the real fact Indonesia has not fully inde-pendent because they only drove up to the gates of the independence. If you bor-row the language of Bung Karno, Indone-sia has not crossed the 'Golden Bridge' it. The pure ideology of Pancasila as Indone-sia can not be applied as a whole today. So the intent of the lyrics is a hope and ideals of the Indonesian nation to be fully independent.

Tanahku negeriku yang kucinta (Our beloved country)Complete independence which was pre-viously referred to in the lyrics covering the whole State Land of our lovely country.

Indonesia Raya merdeka merdeka (Indonesia the Great, independent and free)Has already mentioned previously.

Hiduplah Indonesia Raya (Long live Indonesia the Great)All the intent of the previous lyrics aims to turn or indicate the existence of Indonesia both within Indonesia and internationally.

So that’s the meaning of the lyrics of Indo-nesia Raya,our national anthem. All of these are written in order that we better recognize our country, that we will love and do the best for Indonesia. ***

Every country in the world must have a national anthem. The lyrics of the national anthem always show a pride, the spirit of

nationalism, bravery, the ideals of the nation, and the love of the nation itself.

38

‘INDONESIA RAYA’ is Indonesia national anthem. It was created by a composer Iwho also worked as a journalist and

writer, named WR Soepratman, in 1924 and played for the first time in public in 1928 when convening the Second Youth Congress which produced Youth Pledge text. Since that time Indonesia Raya al-ways be sung at state events and official meetings. After independence, Indonesia Raya formally used as the official national anthem of Indonesia.

As nowadays generation, we have to understand the meaning of Indonesia Ra-ya that we could really take lessons and benefits from the meanings that contain-ed in it to reach the ideals of the nation that is completely become Independent, Prosperity for all people, justice, and so on, as stated in Pancasila. So, here is the meaning of Indonesia Raya Song Lyrics:

Indonesia tanah airku (Indonesia, our native country)Indonesia is made up of land and water, both sea and fresh water that is in the land. We are born, live, bred, and will die on it. We were raised by Indonesia (mother earth) that we should love forever. There is spirit of love for the country which is embodied in this lyrics.

By: Yolla PamelaWakil Walikota Tegal, Drs. H.M. Nursholeh, M.M.Pd. kunjungi Rita, warga Kota Tegal

penderita kanker tulang di Jl. Sumbodro Kelurahan Slerok (24 September 2014)

Wakil Walikota Tegal, Drs. H.M. Nursholeh, M.M.Pd. pada Pelepasan Jamaah Calon

Haji di Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal (20 Agustus 2014)

Page 40: M Wedia arta BahariInformasi dan Aspirasi …...Redaksi menerima sumbangan naskah baik dalam bentuk artikel, opini, wawancara ataupun foto. Jika diperlukan, redaksi berhak mengubah

Wa

lik

ota

Tega

l H

j. S

iti

Ma

shit

a S

oep

arn

o m

en

erim

a t

rop

hy

Wa

ha

na

Ta

ta N

ugra

ha

(W

TN

) d

ari

Men

teri

Perh

ubu

nga

n

Rep

ubli

k I

nd

on

esi

a E

.E M

an

gin

da

an

di

Sm

esc

o C

on

ven

tion

Cen

tre J

ak

arta

(R

abu

, 1

0 S

ep

tem

ber 2

01

4)

Wa

lik

ota

Tega

l H

j. S

iti

Ma

shit

a S

oep

arn

o m

en

erim

a t

rop

hy

Wa

ha

na

Ta

ta N

ugra

ha

(W

TN

) d

ari

Men

teri

Perh

ubu

nga

n

Rep

ubli

k I

nd

on

esi

a E

.E M

an

gin

da

an

di

Sm

esc

o C

on

ven

tion

Cen

tre J

ak

arta

(R

abu

, 1

0 S

ep

tem

ber 2

01

4)