m. studi kasus

Upload: flojava-love

Post on 09-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

studi kasus

TRANSCRIPT

Mutetz's Blog Selasa, 23 Juli 2013KTI prematur

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPersalinan prematur merupakan sebab kematian neonatal yang terpenting. Hal tersebut dapat terjadi melihat kejadiannya yang kurang lebih 70% dari semua kelahiran hidup. Diduga adanya pengaruh dari ekonomi karena persalinan prematur lebih sering terjadi pada golongan dengan penghasilan rendah. Persalinan preterem atau prematur masih merupakan masalah penting dalam obstetri khususnya di bidang perinatologi, karena baik di negara berkembang maupun nengara maju penyebab morbilitas dan mortalitas terbanyak adalah bayi yang lahir preterem. Kira-kira 75% kematian neonatus berasal dari bayi yang lahir preterem atau prematur. (Anonim, 2011 Penyebab Utama Kematian Bayi Dan Belita, diaskes 07 juni 2012).1Menurut Word Heaith Organization (W.H.O) mengatakan setiap 2 detik di dunia seorang bayi lahir dengan keadaan berat badan rendah. Data W.H.O.dan DHS menunjukkan bahwa pada 1991 angka kelahiran bayi dengan berat badan rendah adalah 2,6 persen Angka ini terus meningkat dan pada tahun 2007. Mencapai 5,5 persen ini menunjukkan terdapat peningkatan angka kelahiran bayi dengan berat badan rendah sebanyak lebih dua juta kali lipat.(Anonim, Kematian Permatur Menurut WHO diakses 08 juni 2012).Menurut laporan World Health Organization (WHO) pada tahun 2000 Angka Kematian Bayi (AKB) didunia 54 per 1000 kelahiran hidup dan tahun 2006 menjadi 49 per 1000 kelahiran hidup. Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 sebesar 34/1000 kelahiran hidup sedangkan angka Kematian balita (AKBAL) pada tahun 2007 sebesar 44/1000 kelahiran hidup (Wijaya, 2010). Menurut WHO dalam Maryunani (2009) data BBLR dirincikan sebanyak 17% dari 25 juta persalinan pertahun didunia dan hampir semua terjadi dinegara berkembang. Angka kejadian BBLR di Indonesia adalah 10,5% masih di atas angka rata-rata Thailand (9,6%) dan Vietnam (5,2%). Di Indonesia, BBLR bersama prematur merupakan penyebab Kematian neonatal yang tinggi. Berdasarkan hasil Riskesdas 2010 ditemukan bahwa daerah Sumut kejadian berat bayi lahir rendah sebanyak 8,2 %. Berdasarkan profil Puskesmas Kecamatan Medan Tuntungan tahun 2011 ditemukan kejadian BBLR 1,5% dari setiap persalinan pertahun. Bayi yang lahir dari ibu muda mengalami lebih sering kejadian prematuritas atau berat badan kurang, dan angka kematian yang lebih tinggi dari pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang lebih tua. Berat badan kurang mungkin merupakan penyebab kematian janin dan bayi yang terpenting. Berat badan kurang pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang sangat muda ternyata berhubungan dengan cacat bawaan fisik atau mental seperti ayan, kejang-kejang, keterbelakangan, kebutaan atau ketulian (Kartono dalam Luthfiyati, 2008).Salah satu penyebab Kematian neonatus tersering adalah bayi berat lahir rendah (BBLR) baik cukup bulan maupun kurang bulan (prematur). Pertumbuhan dan perkembangan BBLR setelah lahir mungkin akan mendapat banyak hambatan. Perawatan setelah lahir diperlukan bayi untuk dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangannya. Kemampuan ibu untuk memahami sinyal dan berespon terhadap bayi prematur berinteraksi dan memberikan dekapan (Widiyastuti dkk, 2009). Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah merupakan salah satu faktor risiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal selain itu BBLR dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi. Angka BBLR di Indonesia nampak bervariasi, secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 7,5 % (Indriani, 2009). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Oleh karena itu pelayanan antenatal/ asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal (Varney, 2001).Di tingkat ASEAN pada tahun 2007 untuk AKB berdasarkan perhitungan dari PBS ( Badan Pusat Statistik) diperoleh AKB sebesar 26/1000 kelahiran hidup.Angka ini sudah jauh menurun di bandingkan tahun 2002-2003 sebesar l35/1000 kelahiran hidup dan upayanya akan lebih ringan di bandingkan upaya pencapaian target MDGs untuk penurunan AKI.Adapun target AKB pada MDGs tahun 2015 17/1000 kelahiran hidup. Makin rendah atau kecil usia bayi yang lahir prematur maka resiko sakit atau kematiaannya semakin besar. Setiap 5 menit indonesia menyumbang satu kematian bayi sehingga selama satu bulan ada 600 bayi yang meninggal.hal ini menjadikan negara kita sebagai penyumbang angka kematian tertinggi di ASEAN. (Anonim, Angka Kematian Bayi Prematur Di ASEAN, diakses 08 juni 2012).Dewasa ini Di Indonesia memiliki angka kejadian prematur sekitar 19% dan merupakan penyebab utama kematian perinatal.Kelahiran prematur juga bertanggun jawab langsung terhadap 75-79 kematian noenatal yang tidak di sebabkan oleh kongenital letal. Angka kematian DI Indonesia pada tahun 1990 sebesar 71/1000 kelahiran hidup Pada tahun 2006 terdapat 23 (4%) persalinan prematur dari 580 persalinan normal karena ketuban pecah dini 9 (39,1%). Sedangkan tahun 2007 terdapat 32 (6%) persalinan prematur dari 541 persalinan normal karena ketuban pecah dini 12 (37,5%). (Anonim, Penyebab Utama Kematian Bayi Dan Belita, diaskes 07 juni 2012).Indonesia berada di urutan ke-5 dari 10 negara penyumbang bayi prematur terbanyak. Posisi Indonesia berada setelah India.Indonesia berkontribusi 15% atas kelahiran bayi prematur seluruh dunia.Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/Susenas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).Beberapa tahun terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup besar meskipun pada tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis yang melanda Indonesia. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 cenderung menurun yakni 55 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan terus menurun hingga mencapai 46 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1999, kemudian naik menjadi 47 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2000.Menurut hasil surkesnas/susenas, AKB di Indonesia pada tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002 sebesar 45 per kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut hasil SDKI 2002-2003 terjadi penurunan yang cukup besar, yaitu menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup sementara hasil SDKI 2007 hasinnya menurun lagi menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini berada jauh dari yang diproyeksikan oleh Depkes RI yakni sebesar 26,89 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun nilai normatif AKB yang kurang dari 40 sangat sulit diupayakan penurunannya (hard rock), antara 40-70 tergolong sedang, namun sulit untuk diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong mudah untuk diturunkan. (datinkessulsel).Untuk di Sulawesi Selatan, Angka Kematian Bayi menunjukkan penurunan yang sangat tajam, yaitu dari 161 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada tahun 2003 menjadi 48 (Susenas 2003). Ini berarti rata-rata penurunan AKB selama kurun waktu 19982003 sekitar 4 poin. Namun, menurut hasil Surkesnas/Susenas 2002-2003, AKB di Sulawesi Selatan sebesar 47 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan hasil Susenas 2006 menunjukkan AKB di Sulsel pada tahun 2005 sebesar 36 per 1.000 kelahiran hidup, dan hasil SDKI 2007 menunjukkan angka 41 per 1.000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini bisa terjadi oleh karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data proyeksi yang dikeluarkan oleh Depkes RI bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar 27,52 per kelahiran hidup. Sementara laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bahwa jumlah kematian bayi pada tahun 2006 sebanyak 566 bayi, atau 4,32 per 1000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan pada tahun 2007 menjadi 709 kematian bayi atau 4,61 per 1.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 ini jumlah kematian bayi turun menjadi 638 atau 4,39 per 1000 kelahiran hidup. (Anonim, profil kesehatan provinsi sul-sel diakses 30 november 2011).Di provinsi sulawesi selatan pada tahun 2007 tercatat jumlah bayi dengan berat badan rendah prematur sebanyak 2,416 (1,56% dari total bayi lahir ) dan yang tertangani sebanyak 2,451 orang ( 100%), Angka ditemukan di kota Makassar 295 kasus.Dan tahun 2008 jumlah bayi dengan prematur mengalami penurunan menjadi 1.998.(136%) dari total jumlah bayi lahir. (Depkes 2012, Angka Kematian Prematur Di SULSEL).Hasil pencatatan di RSUD pangkep jumlah bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah pada bulan januari sampai desember 2012 adalah sebanyak 108 orang dari jumlah tersebut yang mengalami permatur adalah 15 orang.AKB RSUD pangkep jumlah kematian bayi pada tahun 2011 sampai tanggal penelitian sebanyak 27 bayi. (profil RSUD Pangkep).Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut dalam karya tulis ilmiah dengan judul Manejemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny K Dengan Prematur Di Rumah Sakit umum daerah pangkep.B. Ruang LingkupRuang lingkup penulisan karya tulis ilmiah ini dengan penerapan Manejemen asuhan kebidanan pada bayi Ny K dengan prematur di RSUD Pangkep pada tanggal 02 juni 2013.C. Tujuan Penulisan1. Tujuan umum Diperolehnya informasi atau gambaran sekaligus pengalaman nyata tentang proses manejemen asuhan pada bayi Ny K dengan prematur di RSUD Pangkep pangkep.2. Tujuan khususa. Dapat melaksanakan pengkajian data pada bayi Ny K dengan prematur di RSUD Pangkep.pada tanggal 02 juni s/d 04 juni 2013.b. Dapat menganalisis dan menginterpretasikan data untuk menegakkan di agnosa/masalah actual pada bayi Ny K dengan prematur di RSUD Pangkep pada tanggal 02 juni s/d 04 juni 2013. c. menganalisis dan mengiterpertasi data untuk menentukan diagnose /masalah potensial pada bayi Ny K dengan prematur di RSUD Pangkep pada tanggal 02 juni s/d 04 juni 2013.d. melaksanakan tindakan segera dan keleborasi pada bayi Ny K dengan prematur di RSUD Pangkep pada tanggal 02 juli s/d 04 juli 2013.e. Merencanakan tindakan dalam asuhan kebidanan pada bayi Ny K dengan prematur di RSUD Pangkep pada tanggal 02 juli s/d 04 juli 2013.f. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada bayi Ny K dengan prematur di RSUD Pangkep pada tanggal 02 juli s/d 04 juli 2013.g. mengevaluasi asuhan kebidanan pada bayi Ny K dengan prematur di RSUD Pangkep pada tanggal 02 juli s/d 04 juli 2013.h. mendokumentasikan semua temuan data tindakan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada bayi Ny K dengan prematur di RSUD Pangkep pada tanggal 02 juli s/d 04 juli 2013.

D. Manfaat Penulis1. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelelasaikan pendidikan Diploma kebidanan Stikes Nani Hasanuddin Makassar.2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses manejemen asuhan kebidanan dengan kasus bayi dangan prematur.E. Metode PenulisanMatode yang di gunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini secara sistematik.1. Studi kepustakaanYaitu penulisan mempelajari literur-literur yang relevan dan data dari internet dalam pembahasan karya tulis ilmiah. 2. Studi kasusMelaksanakan studi kasus pada bayi Ny K dengan menggunakan pendekatan masalah melalui asuhan kebidanan yang meliputi pengkajian merumuskan diagnosa/ masalah actual maupun masalah potensial perancanan tindakan .implementasi,serta melaksanakan evaluasi dan dukumantesi terhadap asuhan kebidanan pada bayi dengan kasus prematur.3. Studi dokumenterStudi dekumentasi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan bati/klien yang bersumber pada catatan dokter ,bidan dan hasil pemeriksaan lainnya yang dapat memberi kontribusi menyelasaikan penulisan.4. DiskusiMengadakan diskusi dengan bidan yang mengenai klien serta pembimbingan karya ilmiah mengenai masalah yang di alami klien yaitu prematur.F. Sistematika PenulisanUntuk memperoleh gambaran umum tentang karya tulis ilmiah maka penulis menyusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :BAB I.PENDAHULUAN A. Latar BelakangB. Ruang Lingkup PenulisanC. Tujuan Penulisan1. Tujuan Umum2. Tujuan KhususD. Manfaat PenulisanE. Metode Penulisan1. Studi Kepustakaan2. Studi Kasus3. Studi Dokumentasi4. Diskusi F. Sistematik Penulisan

BAB II.TINJAUAN PUSTAKAA. Tujuan Umum Tentang Prematur.1. Pengertian bayi prematur2. Penyebab bayi prematur3. Gambaran klinis bayi prematur4. Penggolongan bayi prematur5. Prognosis bayi prematur6. Komplikasi bayi prematur7. Penilaian bayi dengan menggunakan system ballard8. PenatalaksanaanB. Proses Manajemen Kebidanan.1. Pengertian manajemen kebidanan.2. Proses manajemen asuhan kebidanan.3. Pendokumentasian asuhan kebidananBAB III.STUDI KASUSA. Langkah I identifikasi data dasarB. Langkah II identifikasi diagnose atau masalah actual.C. Langkah III identifikasi diagnose atau masalah potensialD. Langkah IV tindakan segera atau kolaborasi.E. Langkah V rencana tindakan asuhan kebidanan.F. Langkah VI pelaksanaan tindakan asuhan G. Langkah VII evaluasi hasil asuhan kebidanan.H. Pendokumentasian hasil asuhan kebidanan.BAB IV.PEMBAHASANBAB V.PENUTUPA. KesimpulanB. SaranDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

BAB lITINJAUAN PUSTAKAA. Tujuan umum tentang bayi prematur1. Beberapa Pengertian bayi prematura. Prematur adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan kurang dari 2500 gram untuk masa kehamilan,atau di sebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan.( Maryanti, 2011 : 167 )b. Bayi prematur adalah berat lahir sama dengan atau kurang dari 2500 gram, panjang badan atau sama dengan 45 cm, lingkaran dada kurang dari 30 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, umur kehamilan kurang dari 37 minggu. ( Pantiwati, 2010 : 48 )c. Pre-term : kurang dari 37 minggu, kurang dari 259 hari( proverawati, 2010 : 1 )d. Bayi permatur adalah persalinan belum cukup umur di bawah 37 minggu atau berat bayi kurang dari 2500 gram.( Manuaba, 2012 : 436 )e. Bayi prematur adalah lahirnya bayi sebelum kehamilan berusia lengkap 37 minggu. ( Krisnadi, 2009 : 7 )Dengan damikian prematur adalah umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan kurang dari 2500 gram atau disebut bayi kurang bulan.

2. Penyebab kelahiran prematura. Faktor ibu1) Penyakit yang menyertai: yaitu anemia,preeklamsia dan eklamsia dapat menggangu kondisi bayi dalam kandungan . 2) Kelainan bentuk uterus( misalnya uterus bikornis,inkompeten serviks).3) Pernah mengalami keguguran,interval kehamilan dan paritas4) Pernah mengalami persalinan prematur sebelumnya.5) Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.6) Perdarahan antepartum7) Prilaku ibu : pekerjaan,perokok,alkohol, NAPZA, pola makan.b. faktor janin1) kehamilan ganda 2) hidramnion terlalu banyaknya air ketuban juga dapat menyebabkan bayi pramatur3) ketuban pecah dini4) cacat bawaan5) infeksi intra uterin( Krisnadi, 2009 : 43 )3. Gambaran klinis bayi prematurGambaran bayi prematur atau penampilan yang tampak sangat berpariasi tergantung dari umur kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin prematur atau makin kecil umur kehamilan saat dilahirkan maka besar pula perbedaannya dangan bayi cukup bulan. Sehingga dapat di gambarkan bayi prematur mempunyai karakteristik :a. Berat badan kurang dari 2500 gram,PB 45 cm,lingkar kepala kurang dari 33 cm,lingkar dada kurang dari 30 cm.b. Masa gestasi kurang dari 37 minggu.c. Kulit tipis dan transparan,tampak mengkilat dan licind. Kepala lebih besar dari badane. Lanugo banyak terutama pada dahi,pelipis,telinga dan lenganf. Lemak subkutan kurangg. Tumit mengkilap, telapak kaki halus.h. Rambut tipis dan halusi. Tulang rawat dan daun telinga immaturej. Puting susu belum terbentuk dengan baikk. Pembulu darah kulit banyak terlihat peristaltic usus dapat terlihatl. Genitalia belum sempurna ,labia minora belum tertutup oleh labia mayor (pada perempuan),pigmentasi dan rugaepada scrotum kurang,testis belum turun kedalam scrotum(pada laki-laki)m. Fungsi saraf yang belum atau kurang matang,mengakibatkan refleks hisap,menelan dan batuk masih lemah.n. Tonus otot lemah Panggerakan kurang dan lemah,sehingga bayi kurang aktif dan pergerkannya lemah.o. Banyak tidur,tangis lemah,pernapasan belum teratur dan sering mengalami serangan apnoe ( pantiawati, 2009 : 9 ).4. Penggolongan bayi pramatur Berdasarkan timbulnya bermacam-macam problematika pada derajat prematuritas maka klasifikasi menurut usia kehamilan yaitu:a. Usia kehamilan 32-36 minggu disebut persalinan prematur (pretrem).b. Usia kehamilan 28-32 minggu disebut sangat prematur (very pretrem).Usia kehamilan antara 20-27 minggu disebut ekstrim prematur (extremely premature). ( krisnadi, 2009 : 5 )5. Prognosis bayi prematur.Tingkat kematangan fungsi organ neonatus merupakan syarat untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan diluar rahim.penyakit yang terjadi pada bayi prematur berhubungan karna belum matangnya fungsi organ-organ tubuhnya. Hal ini berhubungan dengan umur kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin muda umur kehamilan, makin tidak sempurna organ-organnya. Konsekuensi dari anatomi dan fisiologi yang belum matang,bayi prematur cenderung mengalamimasalah yang bervariasi. Hal ini harus di antisipasi dan dikelola pada masa neonatal. Adapun masalah-masalah yang terjadi adalah masalah seperti : hipotermi, sindrom gawat nafas, hipoglekemia, perdarahan intracranial, hiperbilirubenia, rentang terhadap infeksi, kerusakan integritas kulit. (pantiawati, 2009 : 23 )6. Komplikasi bayi prematur a. HipotermiDalam kandungan bayi berada dalam suhu lingkungan yang normal dan stabil yaitu 36 sampai dengan 37 . Segera setelah bayi lahir bayi dihadapkan pada suhu lingkungan yang lebih rendah. Perbedaan suhu memberi pengaruh pada kehilangan panas pada tubuh bayi. ( Maryanti, 2011 : 201 )b. Sindrom gangguan pernapasan Kesukaran pernapasan pada bayi prematur dapat disebabkanbelum sempurnanya pembentukan membran hialin surfaktan paru yang merupakan suatu zatyang dapat menurunkan tegangan dinding alveoli paru.pertumbuhan surfaktanparu mencapai maksimunpada minggu ke-35 kehamilan.Defisiensi surfaktan menyebabkan kemampuan untuk mempertahankan stabilitasnya, alveolus akan kembali kolaps setiap akhir ekspirasisehingga untuk pernapasan berikutnya dibutuhkan tekanan negative intratoraks yang lebih besar yang disertai usaha inspirasi yang kuat.c. Hipoglekemia Penyelidikan kadar gula darah pada 12 jam pertama menunjukkan bahwa hipoglekemiadapat terjadisebanyak 50% pada bayi matur. Glukosa merupakan sumber utama energi selama masa janin. Bayi aterm dapat mempertahankan kadar gula darah 50-60 mg/dL selama 72 jam pertama,sedangkan bayi berat badan lahir rendah dalam kadar 40mg/dL.hal ini disebabkancadangan glikogenyang belum mencukupi.d. Perdarahan intracranialPada bayi prematur pembuluh darah masih sangat rapuh hingga mudah pecah. Perdarahan intracranial dapat terjadi karena trauma lahir,disseminated intravascular coagulopathy atau trombositopenia idopatik. Matriks germinal epidiminal yang kaya pembuluh darah merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap perdarahan selama minggu pertama kehidupan.e. HiperbilirubinemiaSuatu keadaan kadar bilirubin dalam darah mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi untuk menimbulkan kern iktrus bila tidak di tanggulangi dengan baik,atau mempunyai hubungan dengan keadaan yang patologis.Brown menetapkan hiperbilirubenemia bila kadar bilirubin mencapai 12 mg% pada cukup bulan,dan 15 mg% pada bayi kurang bulan. ( maryanti, 2011 : 184 )7. Peneliaan bayi dangan sistem ballardBallard menilia maturitas noenatus berdasarkan 7 tanda-tanda kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neoromusculer. Penilaian di lakukan dengan cara :a. Menilai 7 tanda kematangan fisik.b. Menilai 6 tanda kematanga neorologik di jumlah.c. Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neorologik di jumlah. d. Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan dengan tabel patokan tingkan kematangan menurut ballard.Tabel 1.2Ciri Kematangan fisik menurut Ballard 0 1 2 3 4 5

KulitMerah seperti agar, transparanMerah muda lican/halus tanpak venaPermukaan mengelupas dengan/tampa ruang, sedikit vena menipis Daerah pucat retak-retak vena jarang Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada venaSeperti kulit retak-retak, mengerut

LanugoTidak adaBanyakMenipisMenghilangUmumnya tidak ada

Lipatan plantarTidak adaTanda merah sangat sedikitHanya lipatan anterior yang melintangLipatan 2/3 anteriorLipatan diseluruh telapak

PayudaraHampir tidak adaAreola, datar,tidak ada tonjolanAreola,seperti titi, tonjolan 1-2 mmAreola lebih jelas,tonjolan3-4 mmAreola penuh,tonjolan 5-10 mm

Daun telingaDatar, tetap terlihatSedikik melengkung,lunak lambat menbalikBentuknya lebih baik,lunak,mudah balikBentuk sempurna, membalik seketikaTulang rawantebal, teling kaku

Kelamin laki-laki

Kelamin perempuan

Skrotum kosong, tidak ada ruga

Klitoris dan labia minora menonjol

Testis turun,sedikit ruga

Labia mayor dan minor sama-sama menonjolTestis dibawa rugany bagus

Labia mayora besar,labia minora kecil Testis bergantung,ruganya dalamKlitoris dan labia minora ditutupi labia mayor

Sumber : ( pantiawati, 2010 : 21)Tabel 2.2Penilaian Tingkat Kematangan Menurut BallardNilai5101520253035404550

Minggu26283032343638404244

Sumber : ( pantiawati, 2010 : 23 ).8. PenatalaksanaanMengingat belum sempurnanya kerja alat-alat yang perlu untuk pertumbuhan dan perkembangan diri dengan lingkungan hidup di luar uterus maka perlu diperhatikan pengaturan suhu lingkungan, pemberian makan bila perlu pemberian oksigen, mencenga infeksi serta mencegah kekurangan vitamin dan zat besi.a. Pengaturan suhuBayi prematur mudah dapat cepat sekali menderita hipotermia bila berada di lingkungan yang dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan suhu bayi yang relatif lebih luas bila dibandingkan dengan berat badan, kurangnya aliran lemak di bawah kulit dan kekurangan lemak. Untuk mencengah hipotermi,perlu di usahakan lingkungan yang cukup hangat dalam keadaan istirahat konsumsi oksigen paling sedikit, sehingga suhu tubuh bayi tetap normal. Bila bayi dirawat di dalam inkubator, maka suhunya untuk bayi dengan berat badan kurang dari 2 kg adalah 35 dan untuk bayi dengan berat badan 2,5 kg 34 , agar ia dapat mempertahankan suhu tubuh sekitar 37 ,sebelum memasukkan bayi dalam incubator terlebih dahulu hangatkan sampai sekitar 29,4 , unntuk bayi dengan berat 1,7 kg dan 32,2 untuk bayi yang lebih kecil. Bayi dirawat dalam keadaan telanjang hal ini memungkinkan pernapasan yang adekuat,bayi dapat bergerak tanpa di batasi pakaian,observasi terhadap pernapasan lebih mudah. Kelembapan inkubator berkisar antara 50-60 persen. ( Proverawati,2010 : 32 )b. Makanan bayiPada bayi prematur refleks isap, telan dan batuk belum sempurna, kapasitas lambung masih sedikit, kebutuhan protein 3-5g/hari dan tinggi kalori(110 kal/kg/hari), agar berat badan bertambah sebaik-baiknya. Jumlah ini lebih tinggi dari yang diperlukan bayi cukup bulan. Pemberian minum dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia. ( Maryanti, 2011 : 171 )c. Pemberian minumPada bayi dengan berat di atas 1500 gram dapat dimulai dengan 3 ml/kg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan di beri minum , cairan lambung harus di keluarkan pemberian minum berikutnya dapat ditambah 1ml-20ml setiap kali minum. Berikutnya mungkin dapat diberi minum setiap 3 jam. Bilah cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka jumlah susu yang akan diberikan harus dikurangi dengan jumlah cairan yang dikeluarkan sebelumnya. Kegagalan pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan yang lebih dari 10 % yang disebabkan oleh pencemaran kuman pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan bayi. Bayi dengan dehidrasiharus diberi infus. Beri minum dengan tetes ASI / sonde karna refleks menelan belum sempurna, permulaan cairan diberikan sekitar 50-60 cc / kg BB / hari dan terus dinaikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kg BB/hari.Rumus untuk satu kali pemberian minum :BB perhari x jumlah kebutuhan dalam air =.................ccJumlah pemberianTabel 3.2pemberian minum pada bayiHariKebutuhan

Umur 1 hari60 ml/kg

Umur 2 hari90 ml/kg

Umur 3 hari120 ml/kg

Umur 4 hari150 ml/kg

Umur 10 hari180 ml/kg

Sumbar : (Wiknjosastro, 2006 : 380 )

d. Menghindari infeksiBayi permaturitas mudah sekali terkena infeksi, karena daya tahan tubuh yang masih lemah, kemampuan leokosit masih kurang, dan pembentukan antibodi belum sempurna. Oleh karena itu, upaya preventif sudah dilakukan sejak pengawasan antenatal sehinggaa tidak terjadi persalinan prematuritas. Dengan demikian perawatan dan pengawasan bayi prematuritas secara khusus dan terisolasi dangan baik. ( Maryanti, 2011 : 172 )B. Proses Manajemen Asuhan kebidanan1. pengertian manajemen kebidananManejemen kebidanan adalah sekumpulan catatan, penyimpanan dan desiminasi dari catatan informasi dalam sistem terintegrasi untuk penggunaan yang efisien dan muda diterima. Dokumentasi merupakan persiapan dan catatan komunikasi mendorong untuk membuktikan suatu informasi atau kejadian. ( Muslimatun, 2009 : 27 )2. Proses Manejemen Asuhan kebidanana. Langkah I : identifikasi data dasarPada langka pertama ini di lakukan pangkajian dangan pengumpulan semua data yang di perlukan untuk mungevaluasi keadaan klien secara lengkap, riwayat Kesehatan klien,pemeriksaan laboratorium serta laporan singkat dan keterangan tambahan yang menyangkut atau yang berhubungan dengan klien.b. Langkah II : Mengidentifikasi Diagnosa/MasalahPada langka ini di lakukan identifikasi data yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan kubutuhan klien berdasarkan interfentasi yang benar atas data-data yang di kumpulkan. Data dasar yang sudah di kumpulkan diinterprestasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasikan oleh bidan sesuai penkajian. c. langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa/Masalah Potensial.Pada langka ini data mangindentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkain masalah dan diagnosa yang sudah di identifikasi.bila kemungkinan dilakukan pencegahan diagnosa/masalah pontensial ini benar-benar terjadi.d. Langkah IV : Tindakan Segera/Kolaborasi.Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Pada langkah ini mengidentifikasi tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk di konsulkan atau ditangani bersama dengan anggota tim yang lain sesuai dengan kondisi klien.e. Langkah V : Rencana Tindakan Asuhan KebidananPada langka ini di rencanakan asuhan menyeluru di tentukan oleh langka-langka sebelumnya.langkah ini merupakan kelanjutan manejemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat di lengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah diidentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang di pikirkan akan terjadi berikutnya.f. Langkah VI : Pelaksanaan Tindakan Asuhan kebidananPada langka ini rencana asuhan yang menyeluru di langka lima harus laksanakan secara efisien dan aman. perencanaan ini bisa dilakukan selurunya oleh bidan atau sebagian oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainya. jika bidan tidak melakukan sendiri, dia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya,memastikan langkahlangkah tersebut benar-benar terlaksana g. Langkah VII : EvaluasiPada langka ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah di berikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kubutuhan sebagaimana telah di dentifikasikan didalam masalah dan diagnosa.

3. Pendokumentasian Asuhan kebidanan.a. Data subjektifData atau fakta yang merupakan informasi termasuk data-data mencakup nama, umur, tempat tanggal lahir, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan serta keluhan diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.b. Data objektif Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi, auskultasi.perkusi.serta pemeriksaan penungjang seperti pemeriksaan laboratorium dan tes diagnostik.c. AnalisisMerupakan keputusan yang di tengakan dari hasil perumusan masalah yang macakup kondisi diagnosa/masalah dan prediksi terhadap kondisi tersebut penengakan diagnosa kebidanan dijadikan sebagai dasar tindakan dalam upaya menangani kesehatan klien.d. PenatalaksanaanMenggambarkan pedokumentasian perencanaan kegiatan mencangkup langka-langka yang akan dilakukan oleh bidan melukukan intervensi untuk memecahkan masalah.

Tabel 4.2 Pendokumentasian asuhan kebidanan7 langkah menurut Varney (1997)5 langkah menurut Kompetensi Bidan (2000)SOAP

Langkah 1 : Pengumpulan dataLangkah 1 : Pengumpulan dataData Subyektif Data Obyektif

Langkah 2 : Diagnosis/masalahLangkah 2 : Assessment/diagnosis

Assessment/Diagnosis

Langkah 3 : Antisipasi diagnosis masalah potensial

Langkah 4 : Pertimbangan perlunya konsultasi/rujukanLangkah 3 : Rencana tindakan

Rencana tindakan1. Konsultasi/rujuk 2. Pemeriksaan diagnostic/ laboratorium 3. Pemberian pengobatan 4. Pendidikan kesehatan dankonseling kesehatan 5. Follow up pemeriksaan

Langkah 5 : Rencana tindakan

Langkah 6 : ImplementasiLangkah 4 : Implementasi

Langkah 7 : Evaluasi Langkah 5 : Evaluasi

BAB IIISTUDI KASUS

Pada Bab ini penulis membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan bayi Ny K dengan prematur di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep dari tanggal 02 jjuli sampai dengan tanggal 04 juli 2013.Nomor Register: 12 23 77Tanggal Lahir: 24 JUNI 2013 jam : 10.15 WitaTanggal Pengkajian: 02 JULI 2013 jam : 11.00 Wita

A. Langkah I Identifikasi Data Dasar1. Identitas a. Identitas BayiNama Bayi: Bayi Ny KTanggal lahir: 24 juni 2013 jam :10.15 WitaAnak Ke: 1 ( pertama )b. Identitas Ibu/AyahNama: Ny K / Tn RUmur: 20 tahun / 21 tahunNikah/lamanya: 1 kali / 1 tahunSuku: BugisAgama: IslamPekerjaan: IRT / wiraswastaAlamat: Labakkang2. Riwayat kehamilan/Persalinan sekaranga. Prenatal :1) HPHT 17 november 2012 dan HPT 24 September 20132) Lamanya kehamilan 31 minggu 2 hari3) Kunjungan ANC sebanyak 3 kali di puskesmas kendari4) Ibu mendapatkan TT sebanyak 2 kali selama hamilb. Natal :1) Bayi lahir tanggal 24 JUNI 2013 Jam 19.50 Wita dengan prematur2) Bayi dirawat diinkubator dengan suhu 36 .3) Bayi lahir segera menangis dengan BBL 1800 gram dan PBL 44 cm.Tabel 1.3Penilaian Apgar score pada bayi baru lahirTanda012Angka

A. Appereance color ( warna kulit )PucatBadan merah, ekstremitas biruSeluruh tubuh kemerah-merahan12

P. Pulse (frekuensi jantung)Tidak ada100 kali/menit22

G. Grimace (reaksi terhadap jantung)Tidak adaSedikit gerakan mimicMenangis, batuk, bersin12

A. Activity (tonus otot)LumpuhEkstremitas fleksi sedikitGerakan aktif22

R. Respiration (usaha bernapas)Tidak adaLemah, tidak teraturMenangis kuat12

Jumlah710

3. Riwayat kesehatan ibua. Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alkoholb. Ibu tidak pernah mengalami gangguan /kelainan selama hamilc. Ibu tidak ada riwayat penyakit DM, hipertensi, jantung dan malaria.4. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar :a. Nutrisi :1) Frekuensi disusui setiap 1 jam sebanyak 15 cc/jamb. Pola tidurBayi lebih banyak tidur dan terbangun jika lapar dan popoknya basahc. Personal hygieneBayi dalam keadaan bersih5. Pemeriksaan fisika. pemeriksa umum :1) BBL/PBL: 1800 gram/ 44 cm.( normal 2500 -3500 gram)2) Lingkar kepala: 31 cm( normal 34 cm)3) Lingkar dada: 27 cm(normal 35 cm)b. Tanda-tanda vital1) jantung: 132x/menit2) Penapasan: 40x/menit3) Suhu: 36,8

c. pemeriksaan fisik1) kepalaa) Rambut : tipis hitam dan lurusb) Sutura: teraba jalas2) Mata a) Kesimetrisan : simetris kiri dan kananb) Sklara: putihc) Konjungtiva : tanpak merah mudah3) Hidung a) Simetris kiri dan kananb) Ada sekretc) Nampak terpasang NGT4) Mulut dan bibira) Refleks menghisap lemahb) Bibir merah muda5) Kulita) Berwarnah merah mudab) Kulit bayi tipis6) Leher a) Tonus otot leher baik7) Dada dan peruta) Gerakan dada dan perut napas baikc) Tonjolan/tulang dada ada

8) Punggunga) Tidak ada tonjolan pada tulang punggung9) Genitalia dan anusa) testis belum teraba pada skrotumb) Anus (+)10) Ekstremitas a) Jari tangah lengkap kiri dan kananb) Jumlah jari lengkap kiri dan kananB. Langkah II Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual1. Prematur hari ke 9a. Data subjektif HPHT tanggal 17 november 2012b. Data objektif1) umur kehmilan 31 minggu 2 hari2) tanggal lahir 24 juni 2013 jam 19.50 wita3) BBL 1800 gram,PBL 44 cm.4) Refleks isap bayi masih lemah.Analisa dan interpretasi dataMenurut rumus neagle, dilihat dari HPHT tanggal 17 november 2013 dari tanggal persalinan 24 juni 2013 maka masa gestasi 31 minggu 2 hari dengan berat badan lahir 1800 gram, artinya bayi kurang bulan dan berat badannya kurang masa kehamilan.

2. Masalah gangguan pemenuhan nutrisi ASI.a. Data Subjektif.1) ASI ibu masih kurang dan bayinya belum kuat menghisapb. Data objektif1) Berat badan saat lahir 1800 gram.2) Refleks menghisap masih lemah.3) Bayi di beri ASI dan susu formula dengan melalui pemasangan NGT yaitu 15cc/ jam dalam 24 jam. Yang didapatkan dengan menggunakan rumus :Berat badan X volume cairan =.........ccJumlah pemberian1800 X 100 = 18000 =15 cc/jam12 12Analisa dan Interpretasi DataGangguan pemenuhan gizi pada bayi prematur karena pada bayi prematur refleksi isap dan menelan belum sempurna,otot pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masi sedikit sehingga pemberian nutrisi harus diberikan dengan cermat. ( pantiawati, 2010 : 52 )C. Langkah III Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial1. Potensial terjadi hypotermiData subjektif: -Data objektif:BBL : 1800 gram, S : 36 ,Bayi terbungkus dan dirawat dalam incubator,Kulit bayi tipis.Analisa dan Interpretasi DataHipotermi dapat terjadi karena kemampuan untuk mempertahankan panas sangat terbatas sehingga bayi permatur mudah mengalami hipotermi, disebabkan karena pertambahan otot-otot yang belum memadai, jaringan lemak subkutan yang sedikit luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibandingkan berat badan sehingga bayi prematur lebih mudah kehilangan panas.( Maryanti, 2011 : 171 )2. Potensial terjadinya infeksi Data subjektif :bayinya belum cukup bulan dengan berat badan lahir 1800 gram.Data objektif :Berat badan bayi 1800 gram dan panjang 44 cm,Suhu badan 36 Pernapasan 65x/menit,Kulit bayi tipis.Analisa dan interpretansi dataPemindahan substansi kekebalan dari ibu dan janin pada minggu terakhir masa kehamilan. Bayi prematur mudah menderita infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang bayi mudah menderita infeksi. Selain itu, karena kulit dan selaput lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi yang cukup bulan.( Maryanti, 2011 : 172 ) D. Langkah IV Tindakan Segera Dan KolaborasiTindakan kolaborasi dengan Dokter anak.E. Langkah V Rencana Asuhan KebidananTanggal 02 juli 2013 jam 11.00 wita1. Tujuan: Ku bayi baik, kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi/teratasi, berat badan bayi tidak turun, refleks menghisap bayi baik, Tidak terjadi infeksi.2. Kriteria :a. TTV dalam batas normalb. Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang diberikan sesuai dengan kubutuhan.c. Berat badan bayi > 2500 gr.d. Suhu badan bayi dalam batas normal (36,5-37,5 )e. Bayi dapat menyusu pada ibunya.f. Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti merah, bengkak, panas dan bernanah. Rencana tindakan1. Jelaskan pada ibu untuk memberi ASI secara ondemandRasional :Karena rangsangan isapan bayi marangsang hipofise posterior untuk mengeluarkan hormone oksitosin untuk sekresi ASI dan mengeluarkan hormone prolaktin untuk produksi ASI.2. Timbang berat badan bayi setiap hari.Rasional :Berat badan bayi penting untuk menetapkan kubutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan kondisi bayi.3. Pertahankan suhu tubuh bayi dengan perawatan incubator dan tetap terbungkus. Rasional :Perawatan bayi dengan terbungkus dalam incubator akan menghindari terjadinya konduksi dan evaluasi. 4. Observasi tanda-tanda vital seperti suhu,pernapasan dan frekuensi jantung. Rasional :Tanda-tanda vital memberikan gambaran keadaan umum bayi dalam menenyukan tindakan selanjutnya.5. Observasi pemberian susu formula15cc/2 jam dalam 24 jam setelah kelahiran melalui NGT.Rasional :Pemberian susu tambahan (formulah) secara teratur dengan ukuran yang tepat sangat membantu dalam pemenuhan kubutuhan nutrisi bayi.6. Observasi BAB dan BAK Rasional :Dengan mengobservasi BAB dan BAK dapat mengetahui intake dan output nutrizi pada bayi7. Beri HE pada ibu tentang :a. Gizi seimbangRasional :Pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat mempengarui produksi dan kualitas ASI.b. Cara perawatan bayiRasional :Perawatan bayi perlu diajarkan pada ibu agar ibu tidak mengalami kesulitan dalam merawat bayi yang akan mempengarui keadaan kesehatan bayinya.c. Cara menjaga personal hygiene bayiRasional :Menjaga personal hygiene agar bayi tetap merasa nyaman dan mencegah terjadinya infeksi.

F. Langkah VI Pelaksanaan Asuhan KebidananTanggal 02 juni 2013 Jam 11.15 Wita1. Menjelaskan ibu untuk memberikan ASI secaran ondemand.2. Menimbang berat badan.3. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan di rawat dalam incubator.4. Mengobservasi tanda-tanda vital seperti suhu,pernapasan dan frekuensi jantung.5. Mengganti pakaian/popok bayi tiap kali basah.6. Memberi susu formula.7. Memberikan HE pada ibu tentang : a. Gizi seimbangb. Perawatan bayi sehari-haric. Personal hygiene bayiG. Langkah VII Evaluasi Asuhan KebidananTanggal 02 juli 2013 jam 11.30 Wita1. Tanda-tanda vital :a. Suhu badan : 36,5 b. Pernapasan:40x/Menitc. Frekuensi jantung:132x/Menit2. Berat badan 1800 gram.3. Ibu telah menyusui bayinya secara ondemand. 4. Bayi masih dirawat dalam inkubator dangan suhu 36 5. Pemberian susu formula diberikan sebanyak 15cc/ jam. 6. Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti demam,merah,bengkak dan bernanah.

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY K DENGAN PREMATURDI RSUD KABUPATEN PANGKEPTANGGAL 02 JUNI 2013

NO.Register: 12 23 77Tanggal lahir: 24 juni 2013jam 10.15 WitaTanggal pengkajian: 02 juni 2013jam 11.00 wita

Identitas Data Dasara. Identitas BayiNama Bayi: Bayi Ny KTanggal lahir: 24 Juni 2013 jam 10.15 wita Anak Ke: 1Jenis kelamin:laki-lakia. Identitas Ibu/AyahNama: Ny K / Tn RUmur: 20 tahun / 21 tahunNikah/lamanya: 1 kali/ 1 tahunSuku: MakassarAgama: IslamPekerjaan: IRT / WiraswastaAlamat: Labakkang

Data subjektifHPHT Tanggal 17 November 2013,Bayi lahir tanggal 24 Juni 2013 jam 19.50 wita dengan jenis laki-laki,bayinya belum cukup bulan dengan berat badan lahir 1800 gram.Data objektifUmur Bayi 9 hari, Bayi lahir dengan BBL 1800 gram, PBL 44 cm, anus (+), Bayi dirawat diinkobator dengan suhu 36 Lingkar kepala : 31 cm, Lingkar dada: 27 cm. Frekuensi jantung 132x/menit,pernapasan 40 x/menit,suhu 36,5 , Rambut tipis hitam dan lurus,Sutura teraba jelas,kulit tipis,refleks menghisap lemah,belum teraba testis dalam scrotum.AnalisaSpontan, BKB / KMK, bayi prematur hari ke 9, Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi.PenatalaksanaanTanggal 02 juli 2013 Jam 11.30 wita Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara ondemand, ibu memberi ASI kapan saja setiap bayi membutuhkanya. Jam 11.40 wita Menimbang berat badan bayi, berat badan bayi 1800 gram. Jam 12.00 wita Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dirawat dalam inkubator, bayi dirawat dalam inkubator membungkus bayi dengan cara bedong dimana suhu inkubator ( 36 ).

Jam 12.10 witaMengobserpasi tanda-tanda vital seperti suhu, pernapasan dan frekuensi jantung, pernapasan :40x/menit, Frekuensi jantun132x/menit, Suhu :36,5 . Memberi susu formula melalui NGT , susu formula di berikan sebanyak 15 cc/ jam dalam waktu 24 jam, Mengobservasi BAB dan BAK.jam 12.30 wita Memberikan HE pada ibu tentang ; Gizi seimbang, ibu mengerti tentang asupan gizi yang di berikan.Perawatan bayi sehari-hari, ibu mengerti perawatan bayi dalam setiap hariPersonal hygiene bayi, ibu menjaga kebersihan bayi.

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY K GESTASI 31 MINGGU 2 HARI DENGAN PREMATURDI RSUD KABUPATEN PANGKEPTANGGAL 03 JUNI 2013

NO.Register: 12 23 77Tanggal lahir: 24 juni 2013jam 10.15 WitaTanggal pengkajian: 03 juni 2013jam 11.00 wita

Data subjektif BAB (+) 1 x, BAK (+) 2x.Data objektif.Bayi dirawat diinkobator dengan suhu 36 , BB 1800 gr,Lingkar kepala : 31 cm,Lingkar dada : 27 cm.Tanda-tanda vital: Frekuensi jantung 132x/Menit,Pernapasan 40x/Menit,Suhu :36,5 ,refleks isap lemahAnalisaSpontan, BKB / KMK, bayi prematur hari ke 10, Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi. Penatalaksanaan Tanggal 03 juli 2013 jam 11.30 Wita1. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara ondemand,ibu memberi ASI kapan saja setiap bayi membutuhkanya.2. Mengobsevasi BAB dan BAK.3. Menimbang berat badan bayi,berat badan bayi 1800 gram.4. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dirawat dalam inkubator, bayi dirawat dalam inkubator dan membungkus bayi dengan cara bedong dimana suhu inkubator ( 36 )5. Mengobserpasi tanda-tanda vital seperti suhu,pernapasan dan frekuensi jantung,pernapasan: 40x/menit,Frekuensi jantung:132x/menit, Suhu: 36,5 6. Memberi susu formula,susu formula mealui NGT di berikan sebanyak 15 cc/ jam dalam waktu 24 jam.

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY K GESTASI 31 MINGGU 2 HARI DENGAN PREMATURDI RSUD KABUPATEN PANGKEPTANGGAL 04 JUNI 2013

NO.Register: 12 23 77Tanggal lahir: 24 juni 2013jam 10.15 WitaTanggal pengkajian: 04 juni 2013jam 11.00 wita

Data subjektif BAB (+) 1 x, BAK (+) 2x.Data objektif.Bayi dirawat diinkobator dengan suhu 36 , BB 1800 gr,Lingkar kepala : 31 cm,Lingkar dada : 27 cm.Tanda-tanda vital: Frekuensi jantung 132x/Menit,Pernapasan 40x/Menit,Suhu :36,5 ,refleks isap lemahAnalisa Spontan, BKB / KMK, bayi prematur hari ke 11, Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi. PenatalaksanaanTanggal 03 juli 2013 jam 11.30 Witaa. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara ondemand,ibu memberi ASI kapan saja setiap bayi membutuhkanya.b. Mengobsevasi BAB dan BAK.c. Menimbang berat badan bayi,berat badan bayi 1800 gram.d. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dirawat dalam inkubator, bayi dirawat dalam inkubator dan membungkus bayi dengan cara bedong dimana suhu inkubator ( 36 )e. Mengobserpasi tanda-tanda vital seperti suhu,pernapasan dan frekuensi jantung,pernapasan: 40x/menit,Frekuensi jantung:132x/menit, Suhu: 36,5 f. Memberi susu formula,susu formula mealui NGT di berikan sebanyak 15 cc/ jam dalam waktu 24 jam.

BAB IVPEMBAHASANPada bab ini akan membahas tentang kesenjangan antara konsep dasar dan hasil tinjauan kasus bayi Ny K dengan prematur di RSUD pangkep pada tanggal 02 juni 2013 s.d 04 juni 2013.Berdasarkan proses pikir manejemen asuhan kebidanan dapat di kembangkan kesenjangan sesuai langkah proses manejemen sebagai berikut:Langkah I. Identifikasi Data DasarDalam teori ditemukan bahwa identifikasi data dasar merupakan tahap awal dari proses manejemen kebidanan yang merupakan data dan pemeriksaan fisik dan dikembangkan sesuai dengan kondisi yang ada ditemukan terhadap klien. ( Muslimatun, 2009 : 23 )Sesuai dengan konsep teori yang ada bahwa gambaran klinis pada bayi prematur adalah bayi dengan berat kurang dari 2500 gram dengan umur kehamilan dari 37 minggu, panjang badan kurang dari 45 cm. Dari sebagian besar gambaran klinis tersebut terlihat pada bayi Ny K dengan berat 1800 gram, panjang badan 44 cm dan umur kehamilan 31 minggu 2 hari sehingga di temukan tidak adanya kesenjangan antara teori dengan kasus yang di dapatkan pada bayi Ny K.

Langkah II.Merumuskan Diagnosa/Maslah AktualBerdasarkan data yang diperoleh, diagnosa/masalah aktual yang pada bayi Ny K Adalah bayi lahir premature, sesuai dengan konsep teori bahwa bayi kurang bulan (BKB) adalah bayi yang lahir sebelum umur kehamilan 37 minggu dengan berat badan dibawah 2500 gram adalah bayi prematur.Gangguan pemenuhan nutrisi berdasarkan teori manyatakan bahwa bayi prematur refleks isap dan menelannya belum sempurna dan kapasilitas lambung masih sedikit, sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat. Pada kasus bayi Ny K refleks isap dan menelanya masih lemah. Oleh karena itu,di berikan ASI dan tambahan susu formula melalui NGT, ada kesenjangan antara teori dan kasus bayi Ny K, Pada bayi dengan berat di atas 1500 gram dapat dimulai dengan 3 ml/kg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan di beri minum, cairan lambung harus di keluarkan pemberian minum berikutnya dapat ditambah 1ml-20ml setiap kali minum. Berikutnya mungkin dapat diberi minum setiap 3 jam. Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka jumlah susu yang akan diberikan harus dikurangi dengan jumlah cairan yang dikeluarkan sebelumnya. Kegagalan pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan yang lebih dari 10 % yang disebabkan oleh pencemaran kuman pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan bayi. Permulaan cairan diberikan sekitar 50-60 cc / kg BB / hari dan terus dinaikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kg BB/hari. Sedangkan pada kasus bayi Ny K pemberian susu formula dari tanggal pengkajian sampai hari ketiga pengkajian pemberian susu pada bayi Ny K 15 cc/jam tanpa melakukan pengeluaran cairan lambung seperti yang disebutkan pada teori. Langkah III.Indentifikasi Diagnosa/Masalah PotensialAdapun masalah potensial yang dapat menulis identifikasi pada kasus ini adalah :1. Potensial terjadinya hipotermi, berdasarkan teori bahwa bayi permatur muda mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang belum sempurna dimana luas permukaan tubuh baik yang relative lebih besar dan berat badan dangan jumlah lemah supkutan yang sedikit yang memungkinkan bayi muda kehilangan panas dan mengalami hipotermi.2. Potensial terjadinya infeksi, berdasarkan teori bahwa bayi prematur mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap infeksi masih kurang sehingga relative belum sanggup membentuk antibody serta reaksi terhadap pandangan belum baik Langkah IV. Melaksanakan Tindakan Segera dan Kolaborasi Dalam sistem pelayanan asuhan kebidanan harus mempersiapkan suatu asuhan segera oleh bidan dan dokter dengan tindakan segera/kolaborasi berdasarkan kondisi dan suatu kesehatan klien.Menurut teori dikatakan bahwa pada perawatan bayi prematur tindakan tetap dilaksanakan sesuai dengan rancana tetapi tindakan segera dapat di lakukan berdasarkan perkembangan kondisi bayi. Namun pada pelaksanaan perawatan tetap sesuai rencana dan dilakukan tindakan segera/kolaborasi karena kondisi bayi yang memerlukan tindakan tersebut, sehingga dapat kita lihat dan tidak adanya kesenjangan antara pelaksanaan tindakan dengan seharusnya menurut teori ada.Langkah V.Rencana tindakan Asuhan KebidananRencana tindakan yang dapat dilakukan pada bayi prematur menurut teori yaitu melakukan perawatan dengan cara pengaturan suhu dalam inkubator, metode kangguru atau dengan cara membungkus bayi,pemberian minum dan perlindungan terhadap infeksi. ( Maryanti 2011 : 171 )Rencana tindakan pada bayi Ny K pada studi kasus tersebut yaitu merawat bayi dalam inkubator, pemberian minum yang teratur serta melakukan pencegahan infeksi pada bayi tersabut. Hal ini menandakan tidak adanya kesengjangan antara teori dan kasus yang didapatkan.Langkah VI. Pelaksanaan Asuhan KebidananPelaksanaan tindakan yang dapat dilakukan menurut teori yaitu melakukan perawatan dengan cara pengturan suhu dalam inkubator, metode kangguru atau dengan cara membungkus bayi dan pemberian minum dan perlindungan terhadap infeksi.Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan pada bayi Ny K pada studi kasus tersebut yaitu merawat bayi dalam inkubator, pemberian minum serta melakukan pencegahan infeksi pada bayi tersebut. Hal ini tidak adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang didapatkan.Langkah VII.Evaluasi KebidananEvaluasi merupakan tahapan dalam asuhan yang penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada suatu kebidanan bayi Ny K yang telah dilakukan.Pada teori tindakan yang dilakukan pada bayi prematur yaitu melakukan perawatan dengan cara pengaturan suhu dalam inkubator. Metode kangguru atau dengan cara membungkus bayi, pemberian minum dan perlindungan terhadap infeksi. ( Maryanti, 2011 : 172 )Pada kasus bayi Ny K tindakan yang dilakukan dengan merawat bayi dalam inkubator, pemberian minum yang teratur maka diperoleh hasil yang cukup baik karena tidak adanya penurunan berat badan yaitu 1800 gram,tanda-tanda vital dalam batas normal, dan ibu tetap melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenanga kesehatan/bidan.Dari hasi evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan ditemukan tidak adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang didapatkan pada bayi Ny K.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KESIMPULANSetelah mempelajari tinjauan pustaka dan pengalaman langsung dilihat praktek melalui studi kasus serta membandingkan antara teori dan praktek tentang kasus bayi prematur maka dapat diberi kesimpulan dan saran sebagai berikut :1. Dari indentifikasi data dasar Pada bayi Ny K dapat diketahui riwayat kehamilan dan pemeriksaan fisik. bayi yang lahir dengan umur kehamilan 31 minggu 2 hari berat badan kurang dari 2500 gram. Dimana berat badanya sesuai dengan usia kehamilannya.2. Mengidentifikasi masalah aktual dapat disimpulkan bahwa pada bayi Ny K dengan prematur dapat ditegakkan beberapa diagnosa, diantaranya bayi kurang bulan/kecil masa kehamilan(prematur), masalah gangguan pemenuhan nutrisi ASI pada bayi.3. Mengidetifikasi masalah potensial. Potensial terjadinya hipotermi dan terjadinya infeksi, data yang ada dalam dalam menegakkan masalah yang muncul pada bayi Ny K.4. Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa beberapa data mungkin mengindifikasikan situasi yang gawat di mana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan kesehatan jiwa, Ibu dan anak .5. Rencana tindakan pada bayi Ny K pada kasus tersebut yaitu menimbang berat badan bayi dan merawat bayi dalam incubator,pemberian minum yang teratur serta melakukan pencegahan infeksi pada bayi tersebut yaitu cara mengganti popok sertiap kali basah.6. Pelaksanaan tindakan pada bayi Ny K harus mendapatkan perawatan inkubator untuk menjaga suhu bayi dan pemberian ASI secara teratur serta malakukan pencagahan infeksi pada bayi.7. Pada evaluasi bayi Ny K berat badan bayi tanda- tanda vital, pemberian susu formula dan tidak ada tanda-tanda infeksi seperti demam, bengkak dan bernanah.8. Pendokumentasian hasil yang dibuat yaitu dalam bentuk SOAP sabagai pertanggungjawaban terhadap asuhan yang diberikan.B. SARAN1. Untuk klienDiharapkan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilanya sedini mungkin secara teratur minimal 4x selama kehamilan sehingga dapat ditemukan lebih dini apabila terdapat tanda-tanda atau komplikasi kehamilan, serta membiasakan diri untuk mengkomsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang sehingga kebutuhan ibu dan janinnya terpenuhi.

2. Bagi petugas kesehatana. Untuk dapat mencengah terjadinya kelahiran bayi prematur ini hendaknya diterapkan pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat utamanya yang berisiko tinggi dengan pedoman pada standar pelayanan kebidanan yang berlaku.b. Keberhasilan dalam mencengah kelahiran bayi prematur ini tidak lepas dari adanya kerjasama dan ketertiban keluarga secara maksimal dalam pemenuhan kebutuhan gizi sehingga mencapai hasil optimal.c. Penerapan manajemen asuhan kebidanan dalam mamberikan pelayanan di masyarakat perlu ditingkatkan, mengingat penerapan manejeman asuhan kebidanan maka tingkat kesakitan serta kematian bayi dapat ditekan seminimal mungkin melalui penemuan dan penanganan komlikasi secara dini.3. Bagi institusiPenerapan manejemen asuhan kebidanan dalam pemecahan masalah dapat lebih ditingkatkan dan dikembangkan mengingat proses tersebut sangat bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan profesional.

4. Bagi penulisPenerapan manejemen asuhan kebidanan dapat dimengerti serta pemecahan masalah dapat lebih dipahami dan mengigat proses tersebut sangat bermanfaat bagi kami disuatu kelak akan menjadi bidan yang berpotensi dan propesional..

Diposkan oleh Mutetz's Blog di 22.16 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestTidak ada komentar:Poskan KomentarPosting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Arsip Blog 2013 (1) Juli (1) KTI prematur 2012 (9) Mengenai Saya

Mutetz's Blog Makassar, sulawesi selatan, IndonesiaLihat profil lengkapku

Template Watermark. Gambar template oleh jpique. Diberdayakan oleh Blogger.