m. adrianes bachnas*, eric edwin y.**, wisnu prabowo...

32
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRI M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo***, Nutria Widya PA****, Sri Sulistyowati***** Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari topik keterampilan Pemeriksaan Obstetri ini, diharapkan mahasiswa mampu: Secara Umum: Melakukan pelaksanaan pemeriksaan obstetri meliputi antenatal care, intranatal care dan postnatal care, menegakkan diagnosis, prognosis dan manajemen (intranatal care dibahas tersendiri dalam topik persalinan normal) Secara Khusus: a. Melakukan anamnesis, pemeriksaan klinis obstetri, dan pemeriksaan penunjang terhadap ibu hamil, bersalin, pasca persalinan. b. Melakukan anamnesis (identitas, keluhan utama, riwayat kehamilan saat ini, riwayat menstruasi, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat obstetri, riwayat fertilitas,) (yang berkaitan dengan kehamilan), aktivitas (pekerjaan) dan kebiasaan (merokok, alkohol, jamu, hewan peliharaan). c. Pemeriksaan fisik secara umum d. Melakukan pemeriksaan abdomen (tinggi fundus uteri, Leopod 1- 4, his/kontraksi) e. Melakukan pemeriksaan denyut jantung janin dan melakukan analisis hasil, dan melakukan manajemen antara untuk kondisi fetal distress sebelum melakukan rujukan. f. Melakukan pemeriksaan panggul luar dan dalam dan menilai hasil pemeriksaan panggul pada wanita hamil (termasuk penilaian hamil dalam persalinan atau belum). g. Pemeriksaan laboratorium pada wanita hamil. h. Memberikan konseling antenatal pada kehamilan normal dan kehamilan dengan risiko tinggi termasuk konseling kontrasepsi. i. Mampu melakukan pemeriksaan penunjang kardiotokografi dan melakukan interpretasi sederhana. j. Melakukan rujukan yang tepat k. Mendiagnosis keadaan darurat obstetri l. Melakukan catatan rekam medis obstetri m. Menilai keadaan patologis masa nifas

Upload: donhu

Post on 03-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRIM. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo***, Nutria Widya PA****, Sri

Sulistyowati*****

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari topik keterampilan Pemeriksaan Obstetri ini, diharapkan mahasiswa

mampu:

Secara Umum:

Melakukan pelaksanaan pemeriksaan obstetri meliputi antenatal care, intranatal care dan

postnatal care, menegakkan diagnosis, prognosis dan manajemen (intranatal care dibahas

tersendiri dalam topik persalinan normal)

Secara Khusus:

a. Melakukan anamnesis, pemeriksaan klinis obstetri, dan pemeriksaan penunjang terhadap

ibu hamil, bersalin, pasca persalinan.

b. Melakukan anamnesis (identitas, keluhan utama, riwayat kehamilan saat ini, riwayat

menstruasi, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat obstetri, riwayat

fertilitas,) (yang berkaitan dengan kehamilan), aktivitas (pekerjaan) dan kebiasaan

(merokok, alkohol, jamu, hewan peliharaan).

c. Pemeriksaan fisik secara umum

d. Melakukan pemeriksaan abdomen (tinggi fundus uteri, Leopod 1- 4, his/kontraksi)

e. Melakukan pemeriksaan denyut jantung janin dan melakukan analisis hasil, dan

melakukan manajemen antara untuk kondisi fetal distress sebelum melakukan rujukan.

f. Melakukan pemeriksaan panggul luar dan dalam dan menilai hasil pemeriksaan panggul

pada wanita hamil (termasuk penilaian hamil dalam persalinan atau belum).

g. Pemeriksaan laboratorium pada wanita hamil.

h. Memberikan konseling antenatal pada kehamilan normal dan kehamilan dengan risiko

tinggi termasuk konseling kontrasepsi.

i. Mampu melakukan pemeriksaan penunjang kardiotokografi dan melakukan interpretasi

sederhana.

j. Melakukan rujukan yang tepat

k. Mendiagnosis keadaan darurat obstetri

l. Melakukan catatan rekam medis obstetri

m. Menilai keadaan patologis masa nifas

Page 2: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

2

PENDAHULUAN

Pemeriksaan obstetri terdiri dari Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik, meliputi inspeksi,

palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mempertajam

penegakan diagnosis dan dilakukan bila memang diperlukan. Pemeriksaan klinis obstetri

memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan obstetri yang mencakup sejak antenatal,

intranatal dan postnatal. Prinsip-prinsip dasar pemeriksaan klinis obstetri harus diketahui oleh

semua pemberi pelayanan obstetri. Terdapat dua bagian pemeriksaan klinis, yaitu anamnesis dan

pemeriksaan fisik. Dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik, harus tetap diingat tentang

perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan hasil yang berbeda dibandingkan

pasien tidak hamil. Kita juga harus mengingat mengenai kemungkinan komplikasi atau penyulit

kehamilan ini atau adanya riwayat penyulit sebelumnya.

Pemeriksaan obstetri terhadap uterus gravid dilakukan dengan manuver Leopold, yaitu

teknik pemeriksaan yang dilakukan secara palpasi abdominal menggunakan kedua tangan.

Pemeriksaan obstetri bertujuan memantau kehamilan dan penentuan keadaan janin sebelum

persalinan. Manuver Leopold biasa dilakukan pada saat kunjungan antenatal wanita hamil diatas

23 minggu. Pasien diminta berbaring terlentang dalam keadaan rileks dengan bahu dan kepala

sedikit lebih tinggi (memakai bantal), pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien.

PROSEDUR PEMERIKSAAN

1. Persiapan Ibu

- Ranjang obstetrik/ periksa

- Selimut/ kain penutup

2. Persiapan instrument dan material

- Tensimeter

- Stetoskop

- Timbangan BB

- Pengukur TB

- Termometer

- Meteran

- Stetoskop Laennec / Doppler

Page 3: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

3

3. Persiapan pemeriksa :

Pemeriksa harus selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan

obstetri.

- Sarung tangan

- Sabun dan air

4. Anamnesis

ANAMNESIS OBSTETRI

Pemeriksaan anamnesis obstetri merupakan bagian dari pelayanan antenatal, intranatal

maupun posnatal. Pada kunjungan awal tentunya anamnesis akan meliputi elemen-elemen yang

lebih lengkap dibandingkan dengan anamnesis pada kunjungan lanjutan.Pemeriksaan anamnesis

pada kunjungan awal meliputi enam elemen, yaitu :

1. Informasi pribadi (umur, jumlah dan lama pernikahan)

2. Keluhan utama dan riwayat kehamilan sekarang (gerakan janin, lendir darah dan cairan

pervaginam, mual muntah, tanda-tanda inpartu)

3. Riwayat menstruasi dan riwayat kontrasepsi (Hari pertama haid terakhir)

4. Riwayat obstetri (riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya)

5. Riwayat medis (diabetes, hipertensi, sakit jantung, asma, riwayat alergi, dll) dan riwayat

penyakit keluarga

6. Kebiasaan dan gaya hidup (merokok dan minum alkohol, obat, herbal; olah raga, dll.)

Perlu dibedakan anamnesis mengenai point 2 riwayat kehamilan sekarang, antara umur

kehamilan < 20-22 minggu dan > 22 minggu. Pada kehamilan > 22 minggu penting menanyakan

tentang tanda-tanda persalinan berupa kontraksi/his teratur, lendir darah maupun menanyakan

kesejahteraan janin (gerakan janin masih dirasa atau tidak).

I. INFORMASI PRIBADI

Pada kunjungan awal terdapat beberapa pertanyaan pribadi yang berguna dalam pemberian

pelayanan obstetri. Pertanyaan tersebut dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Pertanyaan informasi pribadiPERTANYAAN TUJUAN

Siapakah nama ibu ? Berguna untuk mengidentifikasi wanita dan membantu dalampembentukan rapport

Page 4: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

4

Berapakah usia ibu ? Membantu mengidentifikasi kehamilan yang memerlukanperhatian khusus (kehamilan remaja --> risiko persalinan sulitdengan disproporsi kepala panggul, inersia uteri, tidak kuathejan, dan perdarahan postpartum) dan usia tua (>35 tahun)berisiko melahirkan janin dengan kelainan kongenital, risikodiabetes gestasional, risiko hipertensi dalam kehamilan, risikokesulitan saat persalinan dan perdarahan post partum)

Alamat tempattinggal dan adatidaknya nomor yangbisa dihubungi

Berguna bila perlu menghubungi pasien dan juga untukmengembangkan perencanaan birth and complicationreadiness. Dapat pula untuk memprediksikan tentang suatuproblem secara epidemiologi, misal daerah denganepidemiologi defisiensi iodium dll.

Apakah ibu memilikijalur transportasiyang baik ?

Ada tidaknya sumberpenghasilan keluarga

Berguna untuk mengembangkan perencanaan birth andcomplication readiness

Berguna untuk memprediksikan adanya problem intake danproblem lain terkait.

Berapa kehamilandan persalinansebelumnya ?

Berguna untuk menentukan pesan kesehatan dan konselingyang akan diberikan kepada pasien

Apakah pasienmemiliki masalahmedis, obstetri, sosialatau personal ?

Apakah dalamkehamilan ini pasienmerasakan adamasalah ?

Jika ya, maka harus dilanjutkan dengan pertanyaan lanjutan A(terdapat pada tabel 2)

Apakah sebelumnyasudah pernahmemeriksakankehamilannya ?

Jika ya, perlu diidentifikasi apakah ada permasalahansebelumnya atau tidak (pertanyaan lanjutan B )

Tabel 2. Pertanyaan Lanjutan UmumPERTANYAAN A PERTANYAAN B

Ditanyakan pada wanita yang mengemukakanadanya masalah : Apa sebenarnya permasalahannya ? Kapan pertama kali timbul ? Apakah timbul mendadak atau perlahan ? Kapan dan seberapa sering masalah itu timbul ? Apakah yang mungkin menyebabkan timbulnya

permasalahan tersebut? Apakah ada yang tidaklazim terjadi sebelum timbul masalaha tersebut?

Seberapa besar pengaruh masalah tersebut pada

Ditanyakan pada wanita yang sudah pernahmendapatkan pelayanan kesehatansebelumnya Siapakah yang memberi pelayanan

sebelumnya ? Meliputi apa sajakah pelayanan

kesehatan ini (diagnosis, pengobatan) ? Apakah luaran dari pemberi pelayanan

kesehatan ini (normal, ada tidaknyamasalah, apakah pengobatan berhasil) ?

Page 5: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

5

pasien ? Apakah masalah semakin membaik atau

memburuk ? Apakah terdapat gejala dan tanda yang

menyertai ? Apakah sudah pernah mendapatkan penanganan

sebelumnya ?

II. KELUHAN UTAMA DAN RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

Keluhan utama pasien diurai untuk mengetahui kondisi kesejahteraan ibu, kesejahteraan

janin dan perkiraan akan terjadinya masalah dalam persalinan.

Tabel 4. Anamnesis riwayat kehamilan sekarangPERTANYAAN TUJUAN

Apakah terdapat mual dan muntahberlebihan ? Perdarahan pervaginam ?Keputihan ? Keluhan yang lain ?

Keluhan ibu kemungkinan besarberhubungan dengan proses kehamilan danperlu mendapatkan penanganan khusus.

Apakah sudah merasakan gerakan janin ? Jika usia kehamilan >22 minggu dan masihbelum merasakan gerakan janin maka harusdilakukan pemeriksaan lanjutan.

Jika sudah merasakan, maka harusdilanjutkan dengan pertanyaan : kapanpertama kali/ terakhir kali dirasakan.

Bagaimana perasaan ibu mengenaikehamilannya

Digunakan sebagai panduan dukunganhubungan ibu-bayi.

Apakah merasakan tanda-tanda persalinan? Kenceng-kenceng atau kontraksi teratur 5-10menit, lendir darah +

III. RIWAYAT MENSTRUASI DAN KONTRASEPSI

Tabel 3. Anamnesis riwayat menstruasi dan kontrasepsiPERTANYAAN TUJUAN

Kapan hari pertama haidterakhir ibu?

Jika wanita tersebut tidak mengingat hari pertama haidterakhirnya, kehamilan dapat dikonfirmasi dan dikalkulasi usiakehamilannya berdasarkan :- Gejala kehamilan (emesis gravidarum,

quickening)- Tanda kehamilan (tinggi fundus uteri)

Jika wanita mengingat hari pertama haid terakhir, harusdilanjutkan dengan pertanyaan :

- Apakah haid selama ini teratur siklusnya?- Bagaimana siklus 3 bulan terakhir?

Page 6: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

6

- Apakah HPHT tersebut normal lama, jumlah haid, dan intervaldengan haid sebelum dan sesudahnya.

- Apakah sebelumnya menggunakan kontrasepsi? dan adakahkeluhan terkait dengan penggunaan kontrasepsi tersebut.

Dari HPHT dapat dihitung taksiran umur kehamilan danperkiraan Hari Perkiraan Lahir (HPL) dengan rumus Nagelle(HPL = Hari+7, Bulan-3, Tahun+1). Rumus Naegelledigunakan dengan syarat siklus tiga bulan terakhir teratur.

Ibu pernah mengalamimenstruasi dengan polayang tidak teratur(jumlah, durasi, daninterval)

Ibu menginginkanmemiliki berapa anak?

Untuk memprediksikan kemungkinan penyakit penyertaseperti mioma uteri, polip serviks, dll., untuk kemudiandilakukan konfirmasi dengan pemeriksaan fisik diagnostik bilaperlu pemeriksaan penunjang.

Untuk mempersiapkan perencanaan kontrasepsi.

Pernahkah menggunakankontrasepsi sebelumnya?

Jika ya, lanjutkan dengan pertanyaan :- Metode kontrasepsi yang pernah dipakai- Apakah pasien mengalami masalah dalam kontrasepsi tersebut- Jika pernah menggunakan lebih dari satu metode, ditanyakan

metode yang paling nyaman dan alasannya Pertanyaan ini berguna untuk memandu pelayanan kontrasepsi

Apakah ibumenginginkanmenggunakan kontrasepsisetelah kelahiransekarang

Jika ya, lanjutkan dengan pertanyaan :- Metode yang ingin digunakan ?- Apakah pasien menginginkan informasi dalam metode lain ?

IV. KEBIASAAN DAN GAYA HIDUP

Dalam pemberian pelayanan obstetri penting untuk mengetahui kebiasaan dan gaya hidup

pasien, yang dapat mempengaruhi kehamilan. Pada tabel 5 dapat dilihat pertanyaan aspek

kebiasaan dan gaya hidup.

Tabel 5. Anamnesis kebiasaan dan gaya hidup

PERTANYAAN TUJUAN Apakah pasien bekerja? Seberapa

berat pekerjaannya?

Apakah pasien memiliki waktuistirahat yang cukup?

Bagaimana asupan makananhariannya?

memeprediksikan risiko abortus dan partusprematurus, serta melakukan konselingpencegahannya

Memperbaiki kualitas kehamilan dan tumbuhkembang janin

Melakukan konseling guna luaran kehamilan maternaldan neonatal yang paripurna

Page 7: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

7

Apakah saat ini sedang menyusui?

Melakukan konseling terhadap risiko prematurkontraksi dan antisipasinya

Apakah pasien merokok,meminum alkohol ataumenggunakan obat-obatanterlarang ?

Melakukan manejem risiko terhadap cacat bawaanpada janin

Dengan siapakah pasien tinggal? Memprediksi transmisi penyakit Informasikan kepada pasien akan

ditanya mengenai pertanyaanpribadi dan pertanyaan inidiberikan kepada semua pasien :

- Apakah ada yang menghalangipasien dari bertemu dengankeluarga atau teman, tidakmengijinkan meninggalkan rumahatau mengancam hidupnya?

- Apakah pernah dilukai, dipukulatau dipaksa berhubungan seksoleh orang lain?

- Apakah pasien takut akanseseorang?

Melakukan konseling psikososial guna tercapaikehamilan dan persalinan yang normal

V. RIWAYAT OBSTETRI

Meskipun riwayat obstetri buruk sebelumnya tidak selalu membutuhkan perawatan

khusus, namun mengetahui ada tidaknya komplikasi pada kehamilan, persalian atau masa nifas

pada kehamilan terdahulu dapat membantu memahami kekhawatiran yang timbul dalam

kehamilan ini. Diskusi mengenai komplikasi sebelumnya juga memberi kesempatan untuk

merencanakan kelahiran dan kesiapan timbulnya komplikasi.

Tabel 6. Anamnesis riwayat obstetriPERTANYAAN TUJUAN

Jika ini bukan kehamilan pertama, tanyakan apakah padakehamilan sebelumnya terdapat komplikasi saatkehamilan, persalinan atau nifas :- Preeklampsia/eklampsia.- Seksio sesarea, ruptura uteri, operasi pada uterus.- Robekan perineum (derajat 3 atau 4).- Perdarahan pada kehamilan, persalinan atau

pascapersalinan.- Kematian perinatal (stillbirth dan kematian neonatal

dini).

Jika jawabannya ya, makadapat mempengaruhipenanganan selanjutnya.

Page 8: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

8

- Prematuritas.- Abortus 2 kali atau lebih, jumlah anak hidup.- Bayi lahir dengan berat < 2500 gram atau lebih dari

4000 gram.- Bayi lahir dengan kelainan bawaan.- Masalah saat nifas.- Masalah saat menyusui.

Jika ini bukan anak pertama pasien, tanyakan apakahsebelumnya pernah menyusui atau tidak?

Jika tidak, perlu ditanyakanalasannya.

Jika ya, perlu ditanyakanberapa lama dan apakahtimbul masalah selamamenyusui.

VI. RIWAYAT MEDIS

Tabel 7. Anamnesis Riwayat MedisPERTANYAAN TUJUAN

Apakah pasien memiliki alergi obat/makanan ?

Pernahkah menderita penyakit :Hipertensi, Anemia, Sifilis, Jantung,Ginjal, Asma, Diabetes, Epilepsi, Kelenjargondok, Tuberkulosis, Hepatitis, HIV

Ada tidaknya riwayat penyakit ini akanmempengaruhi pelayanan obstetri yangakan diberikan.

Apakah pernah kecelakaan, dirawat di RSatau menjalani operasi ?

Jika ya perlu ditanyakan mengenaialasannya, kapan dilakukan dan bagaimanahasilnya.

Jika kondisi belum teratasi dan mempunyaipotensi mempersulit kehamilan ini makaperlu dilakukan penilaian lanjutan.

Apakah sedang meminum obat-obatan ?Kebiasaan minum jamu ?

Diperlukan untuk memandu pesankesehatan dan konseling yang akandiberikan.

Apakah sudah pernah mendapatkansuplemen selama kehamilan: vitaminkehamilan, imunisasi tetanus, tablettambah darah atau yodium ?

Bila ya, kapan terakhir kalimendapatkannya ?

Bila belum pernah mendapatkan, segeraberikan pada kunjungan ini.

Untuk imunisasi tetanus (optional),mempertimbangkan rencana lokasipersalinan dengan aspek sterilitas alat.

Page 9: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

9

Keenam aspek tersebut di atas harus dicakup dalam anamnesis obstetri awal. Pada kunjungan

berikut, maka terdapat anamnesis obstetri yang memiliki cakupan yang berbeda. Dalam

kunjungan lanjutan maka informasi yang harus didapatkan adalah :

1. Apakah terdapat masalah medis, obstetri, sosial atau pribadi sejak kunjungan terakhir ?

2. Apakah pernah mendapatkan pelayanan kesehatan lainnya sejak kunjungan terakhir ?

3. Apakah terdapat perubahan gaya hidup dan kebiasaan sejak kunjungan terakhir ?

4. Apakah terdapat perubahan dari informasi pribadi sejak kunjungan terakhir ?

5. Apakah terdapat kesulitan dalam melaksanakan perencanaan sebelumnya ?

6. Apakah terdapat reaksi alergi atau efek samping lainnya terhadap obat-obatan atau imunisasi

?

5. PEMERIKSAAN FISIK DAN UMUM

Setelah melakukan anamnesis, maka pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan

fisik.Pastikan semua temuan telah dicatat pada status pasien. Jika saat ini kunjungan pertama,

maka lakukan pemeriksaan fisik lengkap. Jika merupakan kunjungan lanjutan maka pemeriksaan

fisik yang lebih singkat sudah mencukupi. Namun pastikan selalu melakukan penilaian :

1. Keadaan umum, tanda vital, tinggi dan berat badan.

2. Kepala (konjungtiva anemia, sclera ikterik, mata eksoptalmus, bibir pucat / sianosis) dan

edema (wajah).

3. Leher : struma, hipotiroid, hipertiroid, vena jugularis.

4. Thoraks : bentuk thoraks, cor dan pulmo

5. Abdomen : Inspeksi, palpasi (pemeriksaan Leopold), perkusi, auskultasi

6. Ekstremitas: oedema, varises, sianosis.

7. Vertebra : adakah scoliosis, kifosis, lordosis.

8. Meminta pemeriksaan penunjang (misalnya Hb, AL, AT, HbsAg, HIV, GDS, protein

urin pada TD >140/90, pemeriksaan discharge vagina untuk GO atau infeksi jamur/

parasit) bila terdapat indikasi.

Page 10: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

10

6. PEMERIKSAAN OBSTETRI

PEMERIKSAAN ABDOMEN

Sebelum melakukan pemeriksaan abdomen, maka harus diinformasikan kepada pasien

mengenai prosedur pemeriksaan. Pada tabel di bawah dapat dilihat elemen apa saja yang perlu

dinilai pada pemeriksaan abdomen. Pemeriksaan genitalia dan payudara dilakukan bila

diperlukan.

Tabel 8. Pemeriksaan Abdomen

ELEMEN NORMAL ABNORMAL DAN TINDAKANLANJUTAN

Inspeksiabdomen

Tidak terdapat parut dari operasisebelumnya (seksio sesarea, rupturauteri atau operasi abdomen lainnya).

Jika terdapat parut pada dindingabdomen, informasi tambahan perludicari untuk mengetahui jenis operasiyang dilakukan.

Perut membuncit memanjang Jika perut distensi melebar kesamping, dicurigai adanya kelainanletak lintang.

Palpasidinding perut

Supel, tidak ada massa dan cairanbebas/ nyeri tekan abdomen

Tegang, teraba massa, teraba cairanbebas, dan nyeri tekan abdomen

TinggiFundus Uteri

Uterus teraba kenyal. Tinggi fundus bertambah setiap

kunjungan. Tinggi fundus sesuai dengan usia

kehamilan.- Pada 12 minggu teraba di atas

simfisis.- Pada 16 minggu setengah

jarak pusat-simfisis.- Pada 18-20 minggu sekitar 20

cm dari simfisis atau 1 jari dibawah umbilikus.- Pada 22 minggu uterus

setinggi umbilikus.

Jika terdapat ketidaksesuaian antarausia kehamilan dengan tinggi fundusmaka informasi dan pemeriksaantambahan perlu dilakukan.

Bagian janindan gerakjanin

Pada kehamilan 18-20 minggu, rata-rata gerakan janin dapat dirasakan.Primigravida : terkadang barumerasakan gerakan janin saat usiakehamilan >18-20 mingguMultigravida : dapat mulaimerasakan saat usia kehamilan >16minggu

Jika tidak dapat diraba bagian janinatau pergerakan janin, maka perludilakukan pemeriksaan lanjutanuntuk menentukan kondisi janin.

Page 11: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

11

(RCOG 2012)Dengan palpasi, ditentukan apakah :- Janin tunggal atau ganda- Janin terletak intra atau

ekstrauterine (bila janin terletakekstrauterine, teraba bagian-bagian kecil janin di bawah kulitabdomen ibu)

- Teraba massa lain- Pemeriksaan his (kuantitas dan

kualitas his)Letak danpresentasijaninPalpasiLeopold

Pada 36 minggu, janin letakmemanjang dan presentasikepala.

Setelah 36 minggu harusditentukan apakah kepala janinsudah masuk pintu atas panggul(engaged) atau belum.

Jika terdapat kelainan letak ataupresentasi maka perlu dilakukanpemeriksaan tambahan untukmenentukan penanganannya.

Bunyijantung janinAuskultasifetoskopLaenec

Setelah usia kehamilan 12minggu, bunyi jantung janindapat didengar dengan Doppler.

Setelah usia kehamilan 20minggu, bunyi jantung janindapat didengar menggunakanstetoskop Laennec.

Kelainan dapat berupa tidakterdengarnya bunyi jantung janinatau kelainan dalam frekuensi denyutjantung janin.

PALPASI LEOPOLD

LEOPOLD I GAMBARTujuan : menentukan tinggi fundus uteri dan

mengidentifikasi apa dan berapa bagian janin

yang berada di fundus

Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada

puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi

fundus. Fiksasi uterus bagian bawah dengan

meletakkan ibu jari dan jari tangan kanan di

bagian lateral depan kanan-kiri setinggi tepi

atas simfisis.

Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang

memfiksasi uterus bawah) kemudian atur

Page 12: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

12

posisi pemeriksa sehingga menghadap ke

bagian kepala ibu.

Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan

pada fundus uteri dan rasakan bagian janin

yang ada pada bagian fundus dengan jalan

menekan lembut dan menggeser telapak

tangan kiri dan kanan secara bergantian.

Bagian bulat dan lunak sebagai penanda

bokong, sementara bulat keras dengan

balotemen positif sebagai penanda kepala.

Bila menemukan kepala pada pemeriksaan

ini berarti janin dalam kondisi presentasi

bokong.

LEOPOLD II

Tujuan : menentukan batas lateral, apa dan

berapa bagian janin yang berada di lateral

(bagian punggung atau ekstremitas).

Letakkan telapak tangan kiri pada bagian

perut lateral kanan dan telapak tangan kanan

pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan

pada ketinggian yang sama. Mulai dari

bagian atas tekan secara bergantian/

bersamaan (simultan) telapak tangan kiri dan

kanan, kemudian geser ke arah bawah dan

rasakan adanya bagian yang rata dan

memanjang (punggung) dan bagian-bagian

kecil (ekstremitas).

Page 13: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

13

LEOPOLD III

Tujuan : menentukan bagian terbawah janin

dan apakah bagian terbawah janin masih

dapat digoyangkan

Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan

menghadap ke bagian kepala ibu.

Letakkan ujung telapak tangan kiri pada

dinding lateral kiri bawah, telapak tangan

kanan pada dinding lateral kanan bawah

perut ibu.

Tekan secara lembut dan bersamaan untuk

menentukan bagian terbawah janin (keras,

bulat, besar homogen adalah kepala; tonjolan

besar, lunak, kurang simetris adalah bokong;

bagian memanjang adalah tungkai).

Balotemen positif menunjukka bagian bulat

keras tersebut adalah kepala yang berarti

merupakan presentasi kepala.

LEOPOLD IV

Tujuan : menilai seberapa jauh bagian

terbawah janin telah memasuki pintu atas

panggul (PAP)

Pemeriksa menghadap ke kaki ibu. Letakkan

ujung telapak tangan kiri dan kanan pada

lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung

jari tangan kiri – kanan berada pada tepi atas

simfisis. Temukan kedua ibu jari kiri dan

kanan kemudian rapatkan semua jari-jari

tangan yang meraba dinding bawah uterus.

Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari

kiri dan kanan (konvergen atau divergen).

Page 14: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

14

Setelah itu, pindahkan ibu jari dan telunjuk

tangan kiri pada bagian terbawah janin (bila

presentasi kepala upayakan memegang

bagian kepala di dekat leher dan bila

presentasi bokong upayakan memegang

pinggang janin. Fiksasikan bagian tersebut ke

arah pintu atas panggul kemudian letakkan

jari tangan kanan di antara tangan kiri dan

simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian

terbawah janin telah memasuki pintu atas

panggul. Konvergen berarti bagian terendah

janin belum masuk pintu atas panggul

sementara divergen sudah.

PEMERIKSAAN AUSKULTASI - LAENNEC

Auskultasi denyut jantung janin (DJJ) mulai dilakukan pada kehamilan 16-20 minggu. Karena

pada usia kehamilan tersebut masih sulit untuk menentukan punggung bayi, maka ujung

stetoskop Laennec diletakkan pada daerah subumbilikus. Untuk membandingkan dengan bising

usus, pegang nadi ibu saat memeriksa bunyi jantung bayi.

Prosedur pemeriksaan auskultasi Laennec :

1. Angkat kedua tangan dari dinding perut ibu kemudian ambil stetoskop monoaural Laennec

dengan tangan kiri, kemudian tempelkan ujungnya pada dinding perut ibu.

2. Tempelkan telinga kiri pemeriksa dan dengarkan bunyi jantung bayi (pindahkan titik dengar

apabila pada titik pertama, bunyi jantung tersebut kurang jelas, upayakan untuk mendapatkan

punctum maximum).

3. Dengarkan dan hitung bunyi jantung janin setiap 5 detik sebanyak 3 kali pemeriksaan dengan

interval 5 detik diantara masing-masing penghitungan.

4. Jumlahkan hasil penghitungan 1,2 dan 3 kemudian dikalikan dengan angka 4 untuk

mendapatkan frekuensi denyut jantung janin per menit (perhatikan perbedaan jumlah masing-

masing penghitungan untuk menilai irama atau keteraturan bunyi jantung).

Page 15: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

15

5. Cara lain adalah dengan menghitung denyut jantung secara kontinyu selama satu menit penuh.

6. Pengukuran denyut jantung janin dilakukan saat tidak ada kontraksi, saat kontraksi, dan sesaat

setelah kontraksi. Sehingga adanya bradikardia pasca kontraksi yang merupakan salah satu

penanda gawat janin dapat terdeteksi.

PEMERIKSAAN PANGGUL

A. PERSETUJUAN PEMERIKSAAN

- Jelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan.

- Jelaskan proses pemeriksaan.

- Pastikan ibu telah mengerti prosedur pemeriksaan dan

minta persetujuan lisan untuk melakukan

pemeriksaan.

B. PERSIAPAN

IBU : Bed periksa, kapas dan larutan antiseptik

PEMERIKSA : Sarung tangan, sabun dan air, apron

C. MEMASANG SARUNG TANGAN

D. PEMERIKSAAN

1. Setelah mengosongkan kandung kencing,

persilahkan ibu berbaring di atas bed periksa.

2. Persiapkan ibu dalam posisi LITOTOMI.

Bila kehamilan telah memasuki usia 38 minggu, pada primigravida dan multigravidadengan kepala bayi belum masuk pintu atas panggul, lakukan pemeriksaan panggul.

Page 16: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

16

3. Dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri, sisihkan labium mayus ke lateral untuk

membuka vulva.

4. Masukkan telunjuk dan jari tengah tangan kanan ke dalam lumen vagina melalui introitus

vagina yang terbuka.

5. Pindahkan tangan kiri ke fundus uteri

6. Arahkan bagian ventral/palmar jari-jari tangan

dalam ke simfisis os pubis, tentukan besar sudut

(ARKUS PUBIS) yang dibentuk antara os pubis

kanan-kiri.

7. Dengan ujung bagian ventral jari-jari dalam, telusuri

LINEA INOMINATA/TERMINALIS kiri sejauh

mungkin, kemudian lakukan pula pada bagian kanan

dengan cara sama.

8. Letakkan jari dalam pada sekitar pertengahan

linea inominata kiri kemudian geser ke bawah

(sejajar sumbu badan ibu) menelusuri dinding

samping panggul untuk menilai arah dan sudutnya

(rata, menyudut ke dalam atau ke jalan lahir).

9. Menjelang akhir dinding samping panggul (5 cm

dari PAP) akan teraba tonjolan tulang, kearah

dalam jalan lahir dan berbentuk segitiga yang

disebut dengan SPINA ISKIADIKA. Lakukan

penilaian DERAJAT PENONJOLAN spina ke

jalan lahir.

10. Lakukan hal yang sama pada dinding samping

panggul bagian kanan (gunakan bagian atau sisi

medial jari tengah) kemudian nilai distansia

interspinarum.

11. Raba TUBEROSITAS ISKIADIKUM dengan

meneruskan rabaan dinding samping panggul hingga

bagian paling ujung. Lakukan untuk dinding kiri dan

Page 17: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

17

kanan, kemudian nilai DISTANSIA INTERTUBEROSUM (jarak antara kedua tuberositas).

12. Geser tangan dalam ke arah belakang sehingga teraba

bagian tulang yang rata dan mempunyai lekukan ke

belakang sehingga teraba bagian tulang yang rata dan

mempunyai lekukan ke belakang, bagian ini disebut

SAKRUM. Nilai KONKAFITAS tulang tersebut

dengan menelusuri ke arah atas dan bawah (tepat di

bagian tengah).

13. Teruskan perabaan bagian tengah sakrum hingga

mencapai ruas dan bagian ujung tulang KOKSIGIS.

Nilai INKLINASI tulang tersebut, ke depan

(mengarah ke jalan lahir) atau ke belakang.

14. Pindahkan jari tangan dalam ke linea inominata kanan kemudian telusuri sejauh mungkin

ke belakang hingga posisi jari mengarah ke tengah (sumbu badan ibu). Bila ditengah teraba

tonjolan tulang ke bagian dalam jalan lahir (PROMONTORIUM) maka pindahkan (jari)

tangan kanan ke kanan kiri untuk menentukan batas/ jarak dari titik tersebut ke ujung jari

kanan.

15. Keluarkan telunjuk dan jari tengah tangan kanan sementara jari telunjuk tangan kiri yang

menentukan batas tadi, tetap pada posisinya.

16. Ambil alat ukur/ penggaris dengan tangan kiri, dekatkan dengan jari tengah tangan kanan

dan batas yang telah dibuat tadi untuk menentukan KONJUGATA VERA (true conjugate)

yang kemudian dikonversikann menjadi KONJUGATA DIAGONAL.

17. Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai, dan persilahkan ibu untuk bangun

dan duduk kembali.

Diameter anteroposterior PAP :

1. True Conjugate (konjugata vera)

2. Obstetric conjugate (konjugata obstetrik) : paling penting

3. Diagonal conjugate (konjugata diagonal) : bisa diukur secara klinis

Page 18: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

18

Vaginal Toucher

Mengukur Konjugata Diagonal

Konjugata obstetri =Konjugata Diagonal – 1.5 cm

KESIMPULAN PEMERIKSAAN

Anamnesis dan pemeriksaan obstetri dilakukan untuk memperoleh data yang

dipergunakan untuk menyusun kesimpulan/ diagnosis obstetri. Dalam kesimpulan obstetri, harus

terdapat 9 komponen, yaitu :

1. Paritas pasien : G...P...A...

2. Usia ibu

3. Umur kehamilan (dihitung dari HPHT)

4. Jumlah janin : tunggal atau ganda

5. Janin hidup atau mati

6. Intra/ ekstrauterine

7. Letak janin

8. Sudah/ belum dalam persalinan

9. Lain-lain (diagnosis kerja dan hal-hal yang bersifat patologis)

Page 19: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

19

Contoh membuat rangkuman hasil pemeriksaan obstetri lengkap :

G1P0A0, usia 23 tahun, umur kehamilan 37 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine,

belum dalam persalinan, letak janin memanjang dengan presentasi kepala, punggung janin

di kanan, DJJ 140 x/menit, reguler.

Dengan diagnosis kerja:

Primigravida hamil aterm belum dalam persalinan.

DIAGNOSIS DAN KONSELING ANTENATAL

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan. Masing-

masing 1 kali pada trimester I dan II, dan 2 kali pada trimester III. Diagnosis dibuat setiap kali

kunjungan untuk menentukan tindakan dan menyusun rencana penatalaksanaan berikutnya (tabel

9). Dijelaskan hasil pemeriksaan pada ibu (usia kehamilan, letak janin, posisi janin, presentasi,

kondisi janin, kondisi klinis ibu) dan penatalaksanaan berkaitan dengan hasil temuan tersebut.

Dijelaskan juga rencana penatalaksanaan pada kunjungan berikutnya. Dijelaskan jadwal

kunjungan ulang (kunjungan di luar jadwal jika ibu merasakan keluhan atau gangguan

kehamilan). Dipastikan bahwa ibu memahami penjelasan tersebut

Tabel 9. Kategori Diagnosis Antenatal

KATEGORI GAMBARAN1. Kehamilan normal - Ibu sehat.

- Tidak ada riwayat obstetri buruk.- Ukuran uterus sesuai umur kehamilan.- Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal.

2. Kehamilan dengan masalah khusus Terdapat masalah keluarga atau psikososial,kekerasan dalam rumah tangga, masalahfinansial dll.

3. Kehamilan dengan masalah kesehatanyang membutuhkan penatalaksanaan danatau rujukan untuk konsultasi dan kerjasama penanganannya.

Terdapat problem kesehatan seperti :- Hipertensi- Diabetes- Anemia berat- Preeklamsia- Pertumbuhan janin terhambat- Infeksi saluran kemih- Penyakit kelamin- Kondisi lain yang dapat memburuk selama

Page 20: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

20

kehamilan.4. Kehamilan dengan kondisi

kegawatdaruratan yang membahayakankeselamatan ibu dan bayi sertamemerlukan rujukan segera.

Terdapat problem kesehatan seperti :- Perdarahan- Preeklamsia berat/ eklamsia- Ketuban pecah dini- Kondisi-kondisi kegawatdaruratan lain pada

ibu dan bayi.

Pada ibu hamil dengan kehamilan normal, tindakan yang diberikan adalah :

1. Memantau kemajuan kehamilan pada kunjungan berikutnya :

- Tekanan darah harus < 140/90 mmHg.

- Bertambahnya berat badan minimal 8 kg selama kehamilan.

- Edema hanya pada ekstremitas.

- Tinggi fundus sesuai usia kehamilan.

- DJJ 120-160 kali per menit.

- Gerakan janin dirasakan setelah usia kehamilan 18-20 minggu hingga melahirkan.

2. Memberikan asam folat, zat besi, kalsium, dan DHA atau suplemen vitamin hamil lain (bila

diperlukan).

3. Memberikan imunisasi TT.

4. Memberikan konseling tentang :

a. Gizi : peningkatan asupan kalori hingga 300 kalori per hari; mengkonsumsi makanan

yang mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan.

b. Latihan fisik ringan, istirahat cukup.

c. Perubahan fisiologis pada kehamilan : penambahan berat badan, perubahan payudara,

tingkat tenaga dapat menurun (mudah lelah), mual selama trimester I, rasa panas, varises/

hemoroid, hubungan suami isteri boleh dilakukan selama kehamilan.

d. Menjaga kebersihan diri, terutama lipatan kulit (ketiak, bawah payudara, inguinal dan

daerah genital) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.

e. Memberikan nasihat untuk mencari pertolongan segera jika didapati tanda-tanda sebagai

berikut :

1) Perdarahan pervaginam.

2) Sakit kepala lebih dari biasanya.

3) Gangguan penglihatan (kabur, penglihatan dobel).

Page 21: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

21

4) Pembengkakan pada wajah dan tangan.

5) Nyeri abdomen (epigastrik).

6) Janin tidak bergerak seperti biasa (hiperaktif, hipoaktif).

f. Untuk mencegah keterlambatan dalam pengambilan keputusan dan upaya rujukan saat

terjadi penyulit kehamilan, diberikan nasihat kepada ibu hamil, suami atau anggota

keluarga yang lain untuk menyisihkan cukup dana dan mengidentifikasi transportasi bila

sewaktu-waktu diperlukan.

g. Menjelaskan cara merawat payudara, terutama pada ibu dangan papilla rata atau inversi.

h. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang aman.

i. Memberitahukan jadwal kunjungan berikutnya.

j. Pada kehamilan dengan risiko tinggi disarankan pemeriksaan antenatal ataupun skrining

oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi.

k. Skrining 11-13 minggu dan 18-22 minggu dengan ultrasonografi oleh Konsulen

fetomaternal pada kasus tertentu, misal kehamilan pada ibu dengan usia >35 tahun.

Pada kehamilan dengan masalah khusus dilakukan tindakan :

1. Memberikan seluruh layanan antenatal seperti di atas.

2. Memberikan konseling khusus sesuai permasalahan dan kebutuhan ibu.

Pada kehamilan dengan masalah kesehatan yang membutuhkan rujukan dilakukan tindakan :

1. Merujuk ke dokter spesialis untuk konsultasi.

2. Melampirkan kartu kesehatan ibu bersama surat rujukan.

3. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan.

4. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan.

5. Perencanaan dini jika tidak aman bagi ibu untuk melahirkan di rumah.

Pada kehamilan dengan kegawatdaruratan dilakukan tindakan :

1. Merujuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat di mana tersedia pelayanan kegawatdaruratan

yang memadai.

2. Sambil menunggu transportasi, lakukan pertolongan awal kegawatdaruratan, mulailah

memasang jalur intravena (infus) dan pemberian oksigen.

Page 22: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

22

3. Menyertakan obat-obatan bersama kartu kesehatan ibu dan surat rujukan.

Pemeriksaan penunjang yang penting pada kehamilan:

PEMANTAUAN KARDIOTOKOGRAFI

Pemantauan elektronik janin intra-partum dapat dilakukan untuk melakukan pemantauan

kesejahteraan janin. Pemantauan elektronik janin dapat dilakukan dengan menggunakan monitor

intra atau extra-uterin. Monitor eksternal umumnya dilakukan untuk memantau tekanan intra-

uterin yang dipicu oleh kontraksi otot rahim, dan pemantauan denyut jantung janin

(kardiotokografi = KTG). Analisa yang dilakukan adalah melihat hubungan antara pola denyut

jantung janin yang dibandingkan dengan aktivitas kontraksi otot rahim. Deskripsi penuh dari

pemantauan denyut jantung janin membutuhkan pula pemantauan faktor risiko maternal, serta

deskripsi karakteristik aktivitas dari otot-otot rahim secara kuantitatif maupun kualitatif

(frekuensi, durasi, intensitasi kontraksi dan masa bebas kontraksi), frekuensi dasar, variabilitas,

adanya akselerasi, adanya deselerasi yang bersifat periodik atau episodik.

Frekuensi dasar

Frekuensi dasar adalah rata-rata dari denyut jantung janin yang bervariasi kl. 5 denyut per

menit dalam segmen waktu 10 menit, tanpa melihat perubahan-perubahan yang bersifat periodik,

adanya variabilitas denyut jantung janin yang dapat mencapai > 25 x/menit. Apabila denyut

jantung janin mencapai kurang dari 110 denyut/menit, maka kondisi tersebut dikenal sebagai

bradikardia. Apabila denyut jantung janin mencapai lebih dari 160 denyut/menit, maka kondisi

tersebut disebut sebagai takikardia.

Variabilitas

Variabilitas didefinisikan sebagai fluktuasi denyut jantung janin pada tingkat dasar

(baseline) selama lebih dari 1 menit. Fluktuasi ini dapat bervariasi dalam hal amplitudo dan

frekuensi. Apabila gambaran amplitudo tidak terlihat, maka disebut sebagai tidak tampak

variabilitas. Amplitudo yang nampak, namun kurang dari 5 denyut/menit disebut sebagai

variabilitas yang minimum; apabila amplitudonya melebihi 5 denyut/menit, namun kurang dari

25 denyut /menit disebut sebagai variabel menengah, sementara jika amplitudonya melebihi dari

25 denyut per menit, maka disebutkan sebagai amplitudo yang jelas.

Page 23: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

23

Akselerasi

Akselerasi didefinisikan sebagai peningkatan gelombang denyut jantung janin yang tiba-

tiba paling tidak 15 denyut/menit selama paling tidak 15 detik, namun kurang dari 2 menit.

Akselerasi yang memanjang didefinisikan sebagai peningkatan denyut jantung janin lebih dari 2

menit, namun kurang dari 10 menit. Apabila lebih dari 10 menit, maka dianggap baseline-nya

telah berubah.

Deselerasi

Deselerasi didefinisikan sebagai menurunnya denyut jantung janin. Berdasarkan

hubungan antara kejadian menurunnya denyut jantung janin dengan aktivitas kontraksi otot

rahim, maka deselerasi dapat dibagi menjadi 3 jenis :

Deselerasi dini adalah penurun denyut jantung janin secara perlahan (yang mencapai titik

terendah kurang dari 30 detik), yang kemudian kembali lagi ke baseline, dan kejadiannya

bersamaan dengan aktivitas kontraksi otot rahim. Proses dimulainya penurunan denyut jantung

janin, tercapainya titik terendah, dan kembalinya ke baseline memiliki hubungan dengan saat

dimulainya kontraksi otot rahim, tercapainya puncak kontraksi otot rahim dan menghilangnya

kontraksi otot rahim. Deselerasi dini biasanya diakibatkan oleh karena kompresi kepala.

Deselerasi variabel adalah penurunan tiba-tiba dari denyut jantung janin, di mana

semenjak dimulai turunnya denyut jantung janin hingga mencapai titik terendah terjadi dalam

waktu kurang dari 30 detik. Penurunan denyut jantung janin paling tidak harus mencapai 15

denyut/menit lebih rendah dari baseline, dengan masa paling tidak 15 detik, namun kurang dari 2

menit. Deselerasi variabel umumnya diakibatkan oleh karena penekanan tali pusat, dan

merupakan bentuk deselerasi yang ditemukan pada masa intra-partum. Selanjutnya deselerasi

variabel dapat dibagi menjadi reasuring maupun non-reasuring. Dikatakan non-reasuring apabila:

- deselerasi hingga tercapai kurang dari 70 denyut/menit yang bertahan hingga 60 detik

- disertai dengan menghilangnya variabilitas

- deselerasi dengan gambaran bifasik

- adanya akselerasi pasca deselerasi yang meningkat lebih dari 20 dpm dengan lama

lebih dari 20 detik

- lambat kembali ke baseline

- tidak kembali ke baseline (baseline pasca deselerasi lebih lambat dari pra deselerasi)

Page 24: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

24

- dijumpai takikardia janin

Deselerasi lambat adalah penurunan secara lambat denyut jantung janin hingga mencapai

titik terendah yang membutuhkan waktu lebih dari 30 detik. Mulainya deselerasi, tercapainya

titik terendah serta kembalinya ke baseline terjadi setelah tercapainya titik puncak kontraksi otot

rahim.

Hasil interpretasi KTG dapat digolongkan menjadi reassuring dan non-reassuring (lihat tabel).

Apabila didapatkan pola denyut jantung janin saat intra-partum non-reassuring, maka perlu

dilakukan :

- hentikan seluruh tindakan yang dapat memicu terganggunya kesejahteraan janin

- lakukan resusitasi intra-uterin

Resusitasi intra-uterine dilakukan dengan cara :

- mengubah posisi maternal

- hentikan stimulasi uterus

- lakukan rehidrasi

- ubah pola meneran

- ubah cara bernafas, dan hilangkan kecemasan pasien

- berikan oksigen dengan menggunakan masker

Page 25: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

25

Tindakan-tindakan tersebut di atas ditujukan untuk :

- memperbaiki aliran darah ke uterus

- memperbaiki aliran darah tali pusat

- memperbaiki saturasi oksigen

- mengurangi aktivitas otot rahim

Apabila pasca tindakan resusitasi didapatkan pola denyut jantung janin yang reassuring, maka

proses persalinan dapat dilanjutkan seperti biasa, sementara itu apabila tindakan resusitasi tidak

dapat mengkoreksi kesejahteraan janin, maka persalinan perlu diakhiri.

Page 26: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

26

Page 27: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

27

Page 28: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

28

ALUR PEMERIKSAAN OBSTETRI

ANAMNESIS :1. Informasi pribadi2. Keluhan utama & riwayat kehamilan sekarang3. Riwayat menstruasi & kontrasepsi4. Riwayat obstetri & kontrasepsi5. Riwayat medis6. Kebiasaan & gaya hidup

Kehamilan denganmasalah khusus

KESIMPULAN :1. Paritas (G..P..A..)2. Usia ibu3. Umur kehamilan4. Jumlah janin5. Janin hidup atau mati6. Intra/ekstrauterin7. Letak janin8. Sudah/belum dalam persalinan9. Lain-lain

Kehamilan Normal Kehamilan denganmasalah kesehatan

Kehamilan dengan kondisikegawatdaruratan

ANC Rutin

- Ibu sehat- Riwayat

obstetri buruk(-)

- Ukuran uterussesuai usiakehamilan

- Pemeriksaanfisik &laboratoriumdalam batasnormal

- Masalah keluarga/ psikososial

- KDRT- Masalah finansial

- Hipertensi- DM- Anemia berat- Preeklamsia- PJT- ISK- Penyakit kelamin- Kondisi

perburukanlainnya

- Perdarahan- Preeklamsia berat /

eklamsia- Ketuban pecah dini- Kondisi kegawatan

lainnya

1. ANC rutin2. Konseling

khusus sesuaipermasalahan

1. ANC rutin2. Rujuk SpOG

(sertakan kartukesehatan ibu)

3. Jika perluRencanakanpersalinan di RS

1. Rujuk segera2. Berikan pertolongan

awal3. Sertakan obat-obatan

& kartu kesehatan ibu

PEMERIKSAAN FISIK & UMUM

PEMERIKSAAN OBSTETRI :AbdomenTFU, LEOPOLD, DJJ, HISPanggul Ukuran panggul dalam

Page 29: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

29

DAFTAR PUSTAKA

1. Antenatal Care. NICE Clinical Guidelines. ssued March 2008 last modified December2014

2. Prenatal Care. InCunningham et al, ed. Williams Obstetrics 24th edition. McGraw-Hill.2014

3. Genetics. In Cunningham et al, ed. Williams Obstetrics 24th edition. McGraw-Hill. 20144. Prenatal Diagnosis and Fetal Therapy. In Cunningham et al, ed. Williams Obstetrics

24th edition. McGraw-Hill. 20145. Teratology, Drugs and Other Medication. In Cunningham et al, ed. Williams Obstetrics

24th edition. McGraw-Hill. 20146. Antepartum Asessment. In Cunningham et al, ed. Williams Obstetrics 24th edition.

McGraw-Hill. 20147. Ultrasonography and Doppler. In Cunningham et al, ed. Williams Obstetrics 24th

edition. McGraw-Hill. 20148. RHL 11, WHO. 2007

Page 30: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

30

CEKLIS PENILAIAN

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRI

No ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAISkor

0 1 2

Melakukan anamnesis obstetric

1. Mempersilakan pasien duduk dan memperkenalkan diri

2. Membaca data rekam medis pasien untuk mengetahui masalah, tindakan

yang sudah dan akan dilakukan (bila kunjungan ulang).

3. Menanyakan informasi pribadi

4. Menanyakan keluhan utama

5. Menanyakan riwayat kehamilan sekarang (7 butir mutiara anamnesis)

6. Menanyakan riwayat obstetri sebelumnya

7. Menanyakan riwayat menstruasi dan kontrasepsi

8. Menanyakan kebiasaan dan gaya hidup

9. Menanyakan riwayat penyakit yang lain

Melakukan pemeriksaan obstetri

10. Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan

11. Menilai keadaan umum (memeriksa konjungtiva, mengukur TB dan

BB)

12. Mengukur tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu

13. Melakukan inspeksi abdomen

14. Melakukan dan melaporkan hasil pemeriksaan manuver Leopold I

15. Melakukan dan melaporkan hasil pemeriksaan manuver Leopold II

16. Melakukan dan melaporkan hasil pemeriksaan manuver Leopold III

17. Melakukan dan melaporkan hasil pemeriksaan manuver Leopold IV

18. Melakukan dan melaporkan hasil pemeriksaan auskultasi denyut

jantung janin menggunakan stetoskop Laennec

19. Melakukan pemeriksaan panggul dengan benar

20. Melaporkan dan menilai hasil pemeriksaan panggul

Page 31: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

31

21. Menutup pemeriksaan dan mempersilahkan ibu duduk kembali

Menjelaskan hasil pemeriksaan

22. Membuat diagnosis antenatal berdasarkan hasil pemeriksaan.

23. Memberikan penatalaksanaan sesuai hasil pemeriksaan.

24. Memberikan konseling antenatal sesuai keluhan, hasil temuan pada

pemeriksaan obstetri dan informasi-informasi seputar kehamilan yang

diperlukan pasien.

25. Mengkonfirmasi pasien apakah masih ada yang ingin ditanyakan.

26. Mengingatkan jadwal kunjungan berikutnya dan menutup sesi

pemeriksaan.

27. Mencatat data pasien, keluhan, hasil pemeriksaan, diagnosis, tindakan/

pengobatan yang diberikan dan rencana tindakan pada kunjungan

berikutnya di rekam medis pasien.

PENILAIAN PROFESIONALISME 1 2 3 4

JUMLAH SKOR

Penjelasan :

0 Tidak dilakukan mahasiswa

1 Dilakukan, tapi belum sempurna

2 Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa

karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang

sedang dilaksanakan).

Nilai Mahasiswa = Jumlah Skor x 100%

58

Page 32: M. Adrianes Bachnas*, Eric Edwin Y.**, Wisnu Prabowo ...skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Pemeriksaan... · perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan

32

LEMBAR NOTIFIKASI

1. Perubahan halaman 1 – 10 sesuai pedoman Safe Motherhood 1997, halaman II B-3 s/d IIB-36.