luka bakar

52
LUKA BAKAR Dhimas Akbar Mulia 030.09.069

Upload: alvian2109

Post on 26-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Presentasi Referat Luka Bakar Dhimas Akbar

TRANSCRIPT

Slide 1

LUKA BAKARDhimas Akbar Mulia030.09.069DefinisiLuka bakar merupakan suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia yang bersifat asam atau basa kuat, listrik, petir, radiasi dan akibat suhu yang sangat rendah (frost bite) sehingga dapat menyebabkan kematian, atau akibat lain yang berkaitan dengan problem fungsi maupun estetikEpidemiologi Di Amerika Serikat : kurang lebih 250.000/ tahun. 112.000 membtuhkan tindakan emergensi, dan sekitar 210 penderita luka bakar meninggal dunia.Di Indonesia belum ada angka yang pasti mengenai luka bakar

Patofisiologi Zona Luka Bakar

Zona KoagulasiDaerah yang langsung mengalami kerusakan (koagulasi protein) karena luka bakar, disebut juga zona nekrosis. Dan kerusakan jaringan pada daerah ini adalah ireversibel.

Zona StatisArea yang mengelilingi zona koagulasi memiliki daerah perfusi yang rendah. Adanya kerusakan pembuluh darah dan perubahan permeabilitas kapiler. Zona statis ini bisa berubah menjadi lebih parah ke zona statis atau tetap bertahan.Zona Hiperemia Daerah diluar zona stasis yang ikut mengalami reaksi vasodilatasi tanpa banyak melibatkan reaksi seluler. Dapat mengalami penyembuhan spontan atau berubah menjadi zona statis bila terapi tidak adekuat..

Klasifikasi Luka Bakar1 Berdasarkan penyebabLuka bakar karena apiLuka bakar karena air panasLuka bakar karena bahan kimiaLuka bakar karena listrik dan petirLuka bakar karena radiasiCedera akibat suhu sangat rendah (frost bite)

2 Berdasarkan kedalaman kerusakan jaringan :

Derajat I :Kerusakan terbatas pada epidermis. Terasa nyeri dan eritema. Sembuh 5-7 hari.Contoh : tersengat matahari

Derajat II:Dangkal :Eritematous dan nyeri, terdapat bula.Masih ada epitel sehat yang tersisa seperti kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan pangkal rambut sehingga bisa sembuh sendiri sekitar 7-14 hari. Setelah sembuh, kulit akan sedikit lebih tipis dan warnanya tidak sama dengan sekitarnyaContoh : tersiram air panasDalam :Sampai ke retikular dermisLebih pucat, bercorak, tidak menjadi pucat bila di sentuh tapi tetap nyeri seperti ditusuk jarum. Sembuh sendiri 14 35 hari dengan meninggalkan jaringan parut.

Derajat III:Kerusakan sampai melebihi dermis dengan ciri-ciri keras, eskar, tidak sakit, hitam, putih atau merah ceri.Tidak ada epidermis atau dermis yang tersisa sehingga penyembuhan luka mulai dari pinggir luka. Memerlukan eksisi dengan skin grafting untuk penyembuhan luka.

Derajat IV: Mengenai organ dibawah kulit seperti otot, tulang dan otak

Luas Luka Bakar

Beratnya Luka BakarBerat/kritis bila :Derajat 2 dengan luas lebih dari 25 %Derajat 3 dengan luas lebih dari 10 %, atau terdapat di muka, kaki, dan tanganLuka bakar di sertai trauma jalan nafas atau jaringan lunak luas, atau frakturLuka bakar listrikSedang bila :Derajat 2 dengan luas 15 -25 %Derajat 3 dengan luas kurang dari 10%, kecuali muka, tangan, dan kaki.Ringan bila :Derajat 2 dengan luas kurang dari 15 %Derajat 3 kurang dari 2 %PenangananPrehospitalPisahkan dengan sumber panasPadamkan baju dan segera lepas sesegera mungkin Semua cincin, jam tangan, perhiasan, dan sabuk dilepaskan karena menahan panas dan bisa membuat tourniquet-like effectSiram dengan air (suhu ruangan) selama 15 menitPenatalaksanaan AwalEvaluasi awal pada pasien luka bakar mencangkup 4 hal : tatalaksana jalan napas, evaluasi cedera yang lain, perkirakan luas luka bakar, dan pastikan ada atau tidak keracunan karbon monoksida atau sianida Luka bakar sekitar mulut dan adanya hangus bulu hidung evaluasi rongga mulut dan faring apakah ada kerusakan mukosaTanda bahwa akan terjadi sumbatan napas adalah suara serak, mengi atau stridor; dipsnoe yang subjektif bisa dipertimbangkan intubasi endotrakealIV kateter harus dipasang dan resusitasi cairan harus dilakukan pada luka bakar lebih dari 40% luas permukaan tubuh (total body surface area, TBSA), pasang dua line IV kateter. Akses vena sentral diperlukan pada luka bakar yang luas,Pasien anak mungkin membutuhkan akses intraosseous pada keadaan yang emergensi.Pasien luka bakar akut jangan pernah diberikan antibiotik profilaksis karena bisa menyebabkan pertumbuhan jamur dan terjadinya resistensi organisme. Booster tetanus harus diberikan.Tekanan darah mungkin sulit untuk digukur pada pasien luka bakar dengan ekstremitas edematous atau hangus periksa nadi bagian distalPerawatan LukaPrinsip kering dan bersih atau kain untuk menutupi bagian yang terluka. Kain/ baju yang lembab tidak digunakan Pasien terbungkus selimut untuk meminimalkan kehilangan panas

Pada luka bakar ringan, prinsip penanganan utama adalah mendinginkan daerah yang terbakar dengan air, mencegah infeksi dan memberi kesempatan sisa-sisa sel epitel untuk berpoliferasi, danmenutup permukaan luka. Luka dapat dirawat secara tertutup dan terbuka.Pada luka bakar berat, harus segera di resusitasi apabila menunjukan gejala syok. Kalau terjadi udema laring dipasang pipa endotrakeal atau trakeostomi. Trakeostomi berguna untuk membebaskan jalan napas, memudahkan pembersihan jalan napas dari lendir atau kotoran

Terapi Cairan Tujuan dari resusitasi pasien luka bakar adalah untuk tetap menjaga perfusi jaringan dan meminimalkan edema interstitialPemberian volume cairan seharusnya secara terus menerus di titrasi untuk menghindari terjadinnya resusitasi yang kurang atau yang berlebihanKristaloidKristaloid merupakan cairan yang paling sering digukan untuk resusitasi syok akibat luka bakar.kristaloid isotonik lebih murah dibandingkan koloidkerugian penggunaan kristaloid memerlukan volume yang realtif lebih besar untuk resusitasi syok akibat luka bakar dan berpotensi menyebabkan terjadinnya edema jaringanKoloidSecara teoritis koloid memberikan keuntungan yang lebih dalam menjaga volume intravaskularPeningkatan permeabilitas pada 8-24 jam pertama tidak bertahan lama memperberat edemaHipertonikSalah satu keuntungan dari cairan hipertonik adalah mengurangi kebutuhan volume untuk mencapai tingkat yang sama dengan cairan isotonikhipernatremiaKristaloid saat ini merupakan cairan yang terpilih dan paling sering digunakan untuk resusitasi cairan awal pada penderita luka bakarCairan koloid dan atau cairan hipertonik sebaiknya dihindari dalam 24 jam pertama setelah trauma luka bakar Formula ResusitasiParkland/Baxter :Parkland berpendapat, bahwa syok yang terjadi pada kasus luka bakar adalah jenis hipovolemia, yang hanya membutuhkan penggantian cairan (yaitu kristaloid)Ringer's Lactate (RL); koloid/plasma (>24-36jam)Luas luka (%) x BB (Kg) x 4 ml RL

Setengah nya diberikan dalam 8 jam pertama Sisanya diberikan dalam 16 jam kemudianHari pertama terutama diberikan kristaloid yaitu larutan Ringer LaktatHari kedua diberikan setengah cairan hari pertamacairanpemeliharaandengan pertitungan perjam nya pada anak :4ml/kguntuk10 kgpertamadariberatbadan,ditambah.2ml/kguntuk10 kgkeduadariberatbadan,ditambah.1ml/kguntuk berat badan>20kgMonitoringAdapun target resusitasi(End points)pada formula ini adalah :Urineoutput0,5-1,0ml/kg/jampada orang dewasaUrineoutputdari1,0-1,5ml/kg/jampada anak-anak

Formula EvansEvans memberikan larutan fisiologik, koloid dan glukosa (24 jam pertama)luka bakar, dijumpai inefektifitas hemoglobin dalam menyelenggarakan proses oksigenasi

Cara Evans-Brooke adalah sebagai berikut :Luas luka (%) x BB (kg)/ ml NaCl/24 jamLuas luka (%) x BB (kg)/ml plasma/24 jamSebagai pengganti cairan yang hilang akibat penguapan, diberikan 2.000 cc glukosa 5% per 24 jam

1 dan 2 merupakan pengganti cairan yang hilang akibat edem. Plasma diperlukan untuk mengganti plasma yang keluar dari pembuluh dan meninggikan tekanan osmosi

Separuh jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya dibeikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.Monitoring1000-1500mL/24 jam atau 1 mL/KgBB/jam dan 3 mL/KgBB/jam pada pasien anakKekurangan ion K akibat banyaknya kerusakan sel dapat diketahui dari EKG yang menunjukan depresi segmen ST atau gelombang U

Nutrisi

Penanganan LokalLuka bakar derajat satu dan dua yang menyisakan elemen epitel berupa kelenjar keringat atau pangkal rambut dapat diharapkan semuh sendiri asal dijaga agar epitel tersebut tidak rusak akibat infeksi. Oleh karena itu perlu pencegahan terhadap infeksi.Pada luka yang lebih dalam perlu dibuang jaringan matinya

Ada beberapa jenis obat yang dianjurkan seperti golongan silver sulfadiazine dan yang terbaru MEBO (moist exposure burn ointment)Tindakan BedahDebridemenmembuang jaringan matidengan jalan eksisi tangensialhari ke-3 sampai ke-7 tidak dilakukan lebih dari 10% luas permukaan tubuhEskarotomiPerkembangan edema umum di bawah eschar menghambat aliran vena dan akhirnya mempengaruhi aliran arteri ke bagian distalmati rasa dan kesemutan di tungkai dan nyeri meningkat pada jari-jaridi insisi secara longitudinal untuk benar-benar menghilangkan halangan aliran darah

Sengatan ListrikEnergi panas dari loncatan arus listrik tegangan tinggi yang mengenai tubuh akan menumbulkan luka bakar yang dalam karena suhu bunga api listrik dapat mencapai 2.500 derajat celciusfibrilasi dapat terjadi oleh arus yang hanya sebesar 1/10 miliampereBila kawat berarus listrik terpegang tangan, pegangan akan sulit dilepaskan akibat akibat kontraksi otot fleksor jari lebih kuat daripada otot ekstensor jariUrutan tahanan jaringan dimulai dari yang paling rendah adalah saraf, pembuluh darah, otot, kulit, tendi, dan tulangTatalaksana : Kalau banyak kerusakan otot, urin akan berwarna gelap karena mengandung banyak mioglobin manitol dengan dosis 25gr, disusul dosis rumat 12,5gr/jam fasiotomiZat KimiaKerusakan yang terjadi sebanding dengan kadar dan jumlah bahan yang mengenai tubuh, cara dan lama kontaknya, serta sifat dan cara kerja zat kimia tersebutZat kimia seperti kaporit, kaliu permangas, dan asama kromat dapat bersifat oksidator. Bahan korosif, seperti fenol dan fosfor putih serta larutan basa seperti kalium hidroksida dan natrium hidroksidamenyebabkan dnaturasi proteinAsam sulfat merusak sel karena bersifat cepat menarik air.

TatalaksanaBaju yang terkena zat kimia harus segera dilepaskan. penanganan dilakukan dengan mengencerkan zat kimia secara masif yaitu dengan mengguyur penderita dengan air mengalir sambil kalau perlu diusahakan membersihkan pelan-pela secara mekanis. kesimpulanLuka bakar yang luas dapat memberikan gangguan sistemik seperti edema, gangguan kardiovaskular bahkan sampai syok. Oleh karena itu penanganannya harus cepat dan tepat. Luka bakar dengan luas lebih dari 40% luas permukaan tubuh membutuhkan resusitasi. Dan perhatikan apakah ada cedera inhalasi dengan tanda-tanda adanya luka bakar pada daerah mulut, bulu hidung hangus, atau suara stridor. Perlu segera lakukan intubasi endotrakeal untuk mempertahankan jalan napas.

Daftar PustakaSabiston, Textbook of Surgery, 18th ed [Digital E-Book] Trauma : Burn. Elsevier. 2008.Sjamsuhidajat R, De Jong, W. Luka Bakar. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta : EGC, 2004. h : 103-14.Morgan, Clinical Anasthesiology [Digital E-book] Management of Patients with Fluid & Electrolyte Disturbances.United State. 2006.Schwartz, S. Principle of Surgery [Digital E-Book] Burns. California McGraw-Hill. 2010.Cuschieri A, Grace P.A, Darzi A. Clinical Surgery. Second edition. UK. Blackwell, 2003. h : 254

TERIMA KASIH