luka bakar

3
LUKA BAKAR (COMBUSTIO) Pengertian Ialah luka yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas termis, elektris maupun khemis; Termis : - benda panas: padat, cair, udara/uap - api - sengatan matahari / sinar panas Elektris : aliran listrik tegangan tinggi Khemis : asam kuat, basa kuat Derajat Luka Bakar: Gampangnya: Derajat 1: paling sering karena sinar matahari. Cuman nyeri dikit ma kemerahan pada kulit. Derajat 2: bakal kerasa nyeri bingitz dan keluar melenting-melenting / gelembung yang namanya bula. Derajat 3: bakal kena jaringan kulit yang lebih dalam, termasuk ngerusak saraf, sehingga penderita malah udah ga bisa ngerasain nyeri. Kadang bisa kelihatan jaringan di bawah kulit seperti tulang. Novel untuk KA GKI Bromo - 2014 Page 1

Upload: agusyanti24

Post on 08-Nov-2015

240 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

luka bakarrr

TRANSCRIPT

LUKA BAKAR (COMBUSTIO)

PengertianIalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas termis, elektris maupun khemis; Termis : - benda panas: padat, cair, udara/uap- api- sengatan matahari / sinar panas Elektris : aliran listrik tegangan tinggi Khemis : asam kuat, basa kuat

Derajat Luka Bakar:

Gampangnya:Derajat 1: paling sering karena sinar matahari. Cuman nyeri dikit ma kemerahan pada kulit.Derajat 2: bakal kerasa nyeri bingitz dan keluar melenting-melenting / gelembung yang namanya bula.Derajat 3: bakal kena jaringan kulit yang lebih dalam, termasuk ngerusak saraf, sehingga penderita malah udah ga bisa ngerasain nyeri. Kadang bisa kelihatan jaringan di bawah kulit seperti tulang.

Yang Heboh pada luka bakar dan harus kita tahu:1. Trauma Inhalasi Ialah rauma luka bakar yang disebabkan oleh udara panas yang mengenai mukosa saluran nafas. Terjadi pada kebakaran dalam ruang tertutup atau akibat ledakan bom. Gejala : bulu rambut hidung terbakar, terdapat jelaga, dahak mengandung jelaga, bila berat dapat muncul gangguan pernafasan akibat oedem mukosa saluran nafas

2. Ketidakseimbangan elektrolitKok bisa? Gini ceritanya: Luka bakar menyebabkan perubahan mikrosirkulasi (pada pembuluh darah); Penurunan jumlah darah di lokasi luka bakar Dilatasi arteriole (pembuluh nadi yang kecil) Oedema (pebengkakan jaringan) Dimana kesemua hal tersebut pada akhirnya bisa menyebabkan penderitanya kehilangan cairan dan elektrolit tubuh.

Fase Luka Bakar1. FASE AKUT Sejak terjadinya trauma sampai 48 jam Problema Fase Akut : Gangguan pada jalan nafas (trauma inhalasi) Shock (ni maksudnya bukan shock psikologis (walaupun juga bener), maksudnya adalah kegagalan perfusi / kegagalan pengantaran darah ke jaringan-jaringan tubuh Gangguan Cairan dan elektrolit2. FASE PASCA AKUT Problema Fase Pasca Akut : Infeksi : Penyembuhan luka : Luka derajat I & II dangkal epithelisasi alami Derajat II dalam dan III perlu Skin Graft Gangguan fungsi anggota gerak / kontraktur

TerapiFASE AKUT (Buat Awam cukup lah yah paling ga tahu ini ajah...)1. Hentikan dan hindarkan kontak langsung dengan penyebab luka bakar2. Nilai Keadaan Umum penderita cek jalan nafas dengan melihat pergerakan dinding dada, merasakan hembusan nafas dari hidung, dengarkan suara nafas, cek nadi, cek kesaradaran ada gangguan dalam hal dasar ini segera ke pusat layanan kesehatan/tenaga medis/cari bantuan dan lakukan CPR bila perlu.3. Jaga jangan sampai penderita dehidrasi klo sadar yang kasih minum.4. Perawatan luka:a. Dimandikan / cuci : air steril + antiseptikab. Bula (gelembung berisi serum darah) kecil ( 2-3 cm): dibiarkan.c. Bula besar ( > 3 cm ) bulektomi (dipecah)d. Obat-obat lokal (topikal) untuk luka : Silver Sulfadiazine (SSD) contoh : Silvaden, Burnazine, Dermazine dll, atau MEBO. e. Dibalut dengan kasa sterilf. Pemberian antibiotika bersifat profilaktis jenis spektrum luas dengan resep dokter.

-there isnt toothpaste and friends at all: keep the airway, breathing, and circulation first, and hygiene next, and let the medical team care about it-Sumber:Wolff K, Lowell A, Stephen GI. Fitzpatricks Dermatology In General Medicine 7th ed 1 & 2. New York: The Mc.Graw-Hill Companies, 2008.Djuanda A, Hamzah M., Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5 (Cetakan pertama 2007). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Novel untuk KA GKI Bromo - 2014Page 3