luka bakar

7
LUKA BAKAR Luka Bakar Adalah Luka yang disebabkan Oleh Kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas , listrik, bahan kimia dan radiasi; Juga olrh sebab kontak dengan suhu rendah (Frosebite). Luka bakar ini dapat menybabkan kematian, atau akibat lain yang berkaitan dengan problem fungsi maupun estetik. Penyakit yang timbul pada luka bakar antara lain gagl ginjal akut, edemaparu,SIRS (systemic Inflammatory Responsyndrome) ,infeksi dan seksis,serta parut hipertrofik dan kontraktur. Prognosis dan penanganan luka bakar teritama tergantung pada dalam dan luasnya permungkaan luka bakar; dan penanganan sejak awal hingga penymbuhan . selain itu factor letak daerah yang terbakar, usia , dan keadaan kesehatan penderita juga turumenentukan kecedpatan penyembuhan. Luka bakar pada daerah perineum, ketiak, leher , dan tangan sulit dalam perawatannya,antara lain karena mudah mengalami kontraktur. PATOFISOLOGI Cedera pernis menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit sampai syok, yang dapat mwnimbulkan asidosis , nekrosis tubular akut , dan disfungsi serebral . kondisi kondisi ini dapat di jumpai pada pase awal/akut /syok yang biasa nya berlangsung sampai 72 jam pertama. Denan kehilangan kulit yang memiliki fungsi barier (sawar), luka sangat mudah terinfeksi . selain itu, dengan kehilangan kulit luas, terjadi penguapan cairan tubuh yang berlebihan. Penguapan cairan ini di sertai pengeluaran protein dan energi, sehingga terjadi ganguan metabolisme. Jaringan nekrosis yang ada melepas toksin (burn Toxin, suatu lipit protein kompleks) yang dapat menimbulkan SIRS bahkan sepsis yang menyebabkan disfunsi dan kegagalan fungsi organ-organ tubuh seperti hepar dan paru (HRDS) ; yang berakhir dengan kematian Reaksi inflamasi yang berkepanjangan akibat luka bakar menybabkan kerapuhan jaringan dan struktur-struktur fungsional . Kondisi ini

Upload: aditya

Post on 01-Jul-2015

258 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LUKA BAKAR

LUKA BAKAR

Luka Bakar Adalah Luka yang disebabkan Oleh Kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas , listrik, bahan kimia dan radiasi; Juga olrh sebab kontak dengan suhu rendah (Frosebite). Luka bakar ini dapat menybabkan kematian, atau akibat lain yang berkaitan dengan problem fungsi maupun estetik.

Penyakit yang timbul pada luka bakar antara lain gagl ginjal akut, edemaparu,SIRS (systemic Inflammatory Responsyndrome) ,infeksi dan seksis,serta parut hipertrofik dan kontraktur.

Prognosis dan penanganan luka bakar teritama tergantung pada dalam dan luasnya permungkaan luka bakar; dan penanganan sejak awal hingga penymbuhan . selain itu factor letak daerah yang terbakar, usia , dan keadaan kesehatan penderita juga turumenentukan kecedpatan penyembuhan. Luka bakar pada daerah perineum, ketiak, leher , dan tangan sulit dalam perawatannya,antara lain karena mudah mengalami kontraktur.

PATOFISOLOGI

Cedera pernis menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit sampai syok, yang dapat mwnimbulkan asidosis , nekrosis tubular akut , dan disfungsi serebral . kondisi kondisi ini dapat di jumpai pada pase awal/akut /syok yang biasa nya berlangsung sampai 72 jam pertama.

Denan kehilangan kulit yang memiliki fungsi barier (sawar), luka sangat mudah terinfeksi . selain itu, dengan kehilangan kulit luas, terjadi penguapan cairan tubuh yang berlebihan. Penguapan cairan ini di sertai pengeluaran protein dan energi, sehingga terjadi ganguan metabolisme.

Jaringan nekrosis yang ada melepas toksin (burn Toxin, suatu lipit protein kompleks) yang dapat menimbulkan SIRS bahkan sepsis yang menyebabkan disfunsi dan kegagalan fungsi organ-organ tubuh seperti hepar dan paru (HRDS) ; yang berakhir dengan kematian

Reaksi inflamasi yang berkepanjangan akibat luka bakar menybabkan kerapuhan jaringan dan struktur-struktur fungsional . Kondisi ini menybabkan timbulnya parut yang tidak beraturan (hipertrofik) , kontraktur deformitas sendi dan sebagainya.

KEDALAMAN LUKA BAKAR

1. Derajat 1 (luka bakar superficial)Luka bakar hanya terbatas pada lapisan epidermis.luka bakar derajat ini ditandai dengan kemerahan yang biasanya akan sembuh tanpa jaringan parut dalam waktu 5-7 hari.

2. Dearjat 2 (luka bakar dermis)Luka bakar derajat 2 maencapai kedalaman dermis tetapi masih ada elemen etitel yang tersisa,seperti sel epitel basal,kelenjer sedasea,kelenjar keringat,dan folikel rambut.dengan adanya sisa sel epitel yang sehat ini,luka dapat sembuh sendiri dalam 10-21 hari.oleh karena kerusakan kapiler dan ujung saraf di dermis,luka derajat ini tampak lebih pucat dan lebih nyeri dibandingkan luka bakar superficial,karena adanya iritasi ujung saraf sensorik.juga timbul bula

Page 2: LUKA BAKAR

berisi cairan eksudat yang keluar dari pembuluh karena permeabilitas dindingnya meninggi.luka bakar derajat 2 dibedakan menjadi :

Derajat 2 dangkal,dimana kerusakan mengenai bagian superficial dari dermis dan penyembuhan terjadi secara spontan dalam 10-14 hari.

Derjat 2 dalam,dimana kerusakan mengenai hamper seluruh bagian dermis.bila kerusakan lebih dalam mengenai dermis,subyektif dirasakan nyeri.penyembuhan terjadi lebih lama tergantung bagian dari dermis yang memiliki kemampuan reproduksi sel-sel kulit (biji etitel,stratum derminatifum,kelenjar keringat,kelenjar sebasa,dsb) yang tersisa.biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari 1 bulan.

3. Derajat 3Luka bakar derajat 3 meliputi seluruh kedalaman kulit,mungkin subkutis,atau organ yang lebih dalam.oleh karena tidak ada lagi elemen epitel yang hidup maka untuk mendapatkan kesembuhan harus dilakukan cangkok kulit.koagulasi protein yang terjadi memberikan luka bakar berwarna keputihan,tidak ada bula,dan tidak nyeri.

Klasifikasi Luka Bakar1. Berat/kritis bila :

Derajat 2 dengan luas lebih dari 25 % Derajat 3 dengan luas lebih dari 10 %, atau terdapat di muka, kaki, dan tangan Luka bakar disertai trauma jalan nafas atau jaringan lunak luas , atau fraktur Luka bakar akibat listrik .

2. Sedang bila : Derajat 2 dengan luas 15-25% Derajat 3 dengan luas kurang dari 10%, kecuali muka, kaki, dan tangan

3. Ringan bila : Derajat 2 dengan luas kurang dari 15% Derajat 3 kurang dari 2%

Luas luka bakar

1. Perhitungan luas luka bakar antara lain berdasarkan rule of nine dari Wallace, yaitu : Kepala dan leher . 9% Ekstremitas atas : 2 x 9% ( kiri dan kanan ) Paha dan betis-kaki: 4 x 9% (kiri dan kanan) Dada, perut, punggung, bokong : 4 x 9 % Perineum dan genitalia : 1 %

2. Rumus tersebut tidak digunakan pada anak dan bayi karena luas relative permukaan kepala dan jauh lebih besar dan luas relative permukaan kaki lebih kecil. Oleh karena itu digunakan rumus 10 untuk bayi dan rumus 10-15-20 dari Lund dan Browder untuk anak.Dasar presentasi yang digunakan dalam rumus-rumus tersebut diatas adalah luas telapak tangan dianggap =1%

Page 3: LUKA BAKAR

Penatalaksanaan

Prinsip penanganan luka bakar adalah penutupan lesi sesegera mungkin,pencegahan infeksi,mengurangi rasa sakit,pencegahan trauma mekanik pada kulit yang vital dan elemen di dalamnya,dan pembatasan pembentukan jaringan parut.Pada saat kejadian, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjauhkan korban dari sumber trauma. Padamkan api dan siram kulit yang panas dengan air . pada trauma bahan kimia, siram kulit dengan air mengalir. Proses koagulasi protein sel dijaringan yang terpanjan suhu tinggi berlangsung terus walau api telah padam, sehingga destruksi tetap meluas. Proses tersebut dapat di hentikan dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan mempertahankan suhu dingin ini pada jam pretama. Oleh karena itu, merendam bagian yang terbakar selama 15menit pertama sanagt bermanfaat. Tindakan ini tidak di anjurkan pada luka bakar >10 %, karena akan terjadi hipotermia yang menyebabkan cardiac arrest .

Tindakan selanjutnya adalah sebagai berikut :1. Lakukan resusitasi dengan memperhatikan jalan nafas, pernapasan dan sirkulasi, yaitu:

Periksa jalan nafas Bila dijumpai obstruksi jalan nafas, buka jalan nafas dengan pembersihan

pembersihan jalan napas (suction , dsb), bila perlu lakukan trakeostomi atau intubasi

Berikan oksigen Pasang iv line untuk resusitasi cairan , berikan cairan RL untuk mengatasi syok Pasang kateter buli-buli untuk pemantauan dieresis Pasang pipa lampung untuk mengosongkan lambung selama ada ileus paralitik Pasang pemantauan tekanan vena sentral (central venous pressure/CVP) untuk

pemantauan sirkulasi darah, pada luka bakar ektensif (>40%).2. Periksa cedera yang terjadi di seluruh tubuh secara sistimatik untuk menentukan adanya

cedera inhalasi , luas dan derajat luka bakar . Dengan demikian jumlah dan jenis cairan yang di perlukan untuk resusitasi dapat ditentukan. Terapi cairan diindikasikan pada luka bakar derajat 2 atau 3 dengan luas > 25 %, atau pasien tidak dapat minum . terapi cairan dihentikan bila masukan oral dapat menggantikan parenteral. Dua cara yang lazim digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan pada penderita luka bakar , yaitu:

a) Cara evans.untuk menghitung kebutuhan cairan pada hari pertama hitunglah : Berat badan (kg) x %luka bakar x 1 cc NaCl (1) Berat badan (kg) x %luka bakar x 1 cc larutan koloid (2) 2.000 cc glukosa 5% (3)

Separuh dari jumlah (1),(2),dan (3) diberikan dalam 8 jam pertama.sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama.pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.sebagai monitoring pemberian cairan lakukan penghitungan dieresis.

Page 4: LUKA BAKAR

b) Cara baxter.merupakan cara lain yang lebih sederhana dan banyak dipakai.jumlah kebutuhan cairan pada hari pertama dihitung dengan rumus = % luka bakar x BB (kg) x 4 cc.separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama,sisanya diberikan dalam 16 jam.hari pertama terutama diberikan elektrolit yaitu larutan Ringer laktat karena terjadi hiponatermi.untuk hari kedua diberikan setengah dari jumlah pemberian hari pertama.

3. Berikan analgetik.analgetik yang efektif adalah morfin atau petidin,diberikan secara intrvena.hati-hati dengan pemberian intramuscular karena dengan sirkulasi yang terganggu akan terjadi penimbunan di dalam otot.

4. Lakukan pencucian luka setelah sirkulasi stabil.pencucian luka dilakukan dengan melakukan debridement dan memandikan pasien menggunakan cairan steril dalam bak khusus yang mengandung larutan antiseptic.antiseptik local yang dapat dipakai yaitu betadine atau nitras argenti 0,5 %

5. Berikan antibiotic topical pasca pencucian luka dengan tujuan untuk mencegah dan mengatasi infeksi yang terjadi pada luka .bentuk krim lebih bermanfaat daripada bentuk salep atau ointment.yang dapat digunakan adlah silver nitrate 0,5 %,mafenide acetate 10 %,silver sulfadiazine 1 %,atau gentamisin sulfat.Kompres nitrat argenti yang selalu dibasahi tiap 2 jam efektif sebagai bakteriosatik untuk semua kuman.obat lain yang banyak dipakai adalah silversulfadiazin dalam bentuk krim 1%.krim ini sangat berguna karena bersifat bakteriostatik,mepunyai daya tembus yang cukup efektif terhadap semua kuman,tidak menimbulkan resistensi,dan aman.

6. Balut luka dengan menggunakan kassa gulung kering dan steril.7. Berikan serum anti-tetanus/toksoid yaitu ATS 3.000 unit pada orang dewasa dan

separuhnya pada anak-anak.

Indikasi rawat inap

1. Penderita syok atau terancam syok bila luas luka bakar > 10% pada anak atau > 15% pada orang dewasa.

2. Terancam edema laring akibat terhirupnya asap atau udara hangat.3. Letak luka memungkinkan penderita terancam cacat berat,seperti pada

wajah,mata,tangan,kaki atau perineum.

Perawatan

a. Nutrisi diberikan cukup untuk menutup kebutuhankalori dan keseimbangan nitrogen yang negative pada fase katabolisme,yaitu sebanyak 2.500-3.000 kalori sehari dengan kadar protein tinggi.

b. Perawatan local dapat secara terbuka atau tertutup.c. Antibiotik topical diganti satu kali dalam satu hari,didahului hidroterapi untuk mengangkat sisa-

sisa krim antibiotic sebelumnya.bila kondisi luka sangat kotor atau dijumpai banyak krusta atau eksudat,pemberian dapat diulang sampai dengan 2-3 kali sehari.

Page 5: LUKA BAKAR

d. Rehabilitasi termasuk latihan pernapasan dan pergerakan otot dan sendi.e. Usahakan tak ada gangguan dalam penyembuhan;penyembuhan bias dicapia secepatnya

dengan : Perawatan luka bakar yang baik Penilaian segera daerah-daerah luka bakar derajat 3 atau 2 dalam.kalau memungkinkan

buang kulit yang non vital dan menambalnya secepat mungkin.f. Usahakan mempertahankan fungsi sendi-sendi.latihan gerakan atau bidai dalam posisi baik.g. Aturlah proses maturasi sehingga tercapai tanpa ada proses kontraksi yang akan mengganggu

fungsi.bilamana luka bakar sembuh per sekundam dalam 3 minggu atau lebih selalu ada kemungkinan timbulnya parut hipertrofi dan kemungkinan kontraktur pada waktu proses maturasi.sebaiknya dipasang perban ½ menekan,bidai yang sesuai dan anjuran untuk mengurangi edema dengan elevasi daerah yang bersangkutan.

h. Antibiotic sistemik spectrum luas diberikan untuk mencegah infeksi.infeksi dapat memperburuk derajat luka bakar dan mempersulit penyembuhan.yang banyak dipakai adalah golongan aminoglikosida yang efektif terhadap pseudomonas.

i. Suplementasi vitamin yang dapat diberikan yaitu vitamin A 10.000 unit per minggu,vitamin C 500 mg dan sulfas ferosus 500 mg.

Tindakan bedah

Eksarotomi dilakukan juga pada luka bakar derajat 3 yang melingkar pada ekstremitas atau tubuh.hal ini dilakukan untuk sirkulasi bagian distal akibat pengerutan dan penjepitan dari eskar.tanda dini penjepitan berupa nyeri,kemudian kehilangan daya rasa menjadi kebal pada ujung-ujung distal.tindakan yang dilakukan yaitu membuat irisan memanjang yang membuka eskar sampai penjepitan bebas.

Debridemen diusahakan sedini mungkin untuk membuang jaringan mati dengan jalan eksisi tangensial.