lpj klompok 53

Upload: diyanul

Post on 21-Jul-2015

169 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional merupakan suatu usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan atas kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan global, dengan tujuannya yaitu, mewujudkan masyarakat adil makmur yang merata secara material dan spiritual berdasarkan pancasila. Dengan tujuan tersebut, bangsa Indonesia berupaya untuk mensejajarkan dirinya dalam dunia internasional dengan senantiasa melakukan perbaikan mutu pelayanan dalam segala aspek kehidupannya melalui program pembangunan di segala bidang. Pembangunan dapat dikatakan berhasil bila di dalamnya terjadi proses perubahan struktur masyarakat menuju kondisi yang adil dan makmur, serta terjadi pemerataan pembangunan di seluruh tanah air. Hal ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan nasional, yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, serta taat hukum, baik materiil maupun spirituil, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Mayoritas penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan dengan latar belakang pendidikan yang relatif lebih rendah, tingkat kesehatan yang masih rendah dan keterbatasan sarana dan prasarana kepentingan umum yang kurang memadai jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang tinggal di lingkungan perkotaan. Selain itu keterbatasan kamampuan dan teknik yang dimiliki dalam memanfaatkan hasil-hasil sumber daya alam yang tersedia menyebabkan hasil yang diperoleh tidak optimal. Kurangnya mutu SDM disuatu desa disebabkan karena masyarakat desa pada tahapan pembangunan nasional saat ini belum mampu secara efektif mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam upaya mencapai kesejahteraan yang

penyelesaiannya selaras dengan tuntutan pembangunan. Permasalahan kesejahteraan sosial yang dihadapi oleh masyarakat desa timbul dalam upaya memenuhi kebutuhan dasarnya. Karena mereka kurang mampu mengidentifikasi, menggali, mengarahkan dan mengarahkan potensi yang terdapat dalam lingkungan masyarakat baik yang bersifat alami, manusiawi, dan sosial. Oleh karena itu perlu secara terus menerus

1

dilakukan peningkatan ketrampilan diberbagai bidang, membina tata kehidupan yang selaras dengan program dan cita-cita nasional untuk menciptakan tertib lingkungan masyarakat desa dalam upaya menciptakan kesejahteraan masyarakat. Proses pembangunan masyarakat desa harus dilakukan secara terpadu dengan semua pihak dengan mengembangkan kemandirian dan swadaya gotong royong masyarakat sebagai wujud pada pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat desa sebagai motivator dan dinamisator pembangunan harus turut serta dalam proses pembangunan tersebut. Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan tertinggi yang mencetak mahasiswa mahasiswa yang terdidik dan terlatih, dibekali ilmu dan ketrampilan sesuai dengan disiplin ilmunya. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan mampu terjun ke masyarakat sehingga mampu membawa perubahan ke arah kemajuaan dan membantu suksesnya program pemerintah dalam bidang pembangunan melalui suatu program kuliah kerja sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat membantu memecahkan masalah yang ada dengan menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh di bangku kuliah dalam kehidupan nyata. Melalui kegiatan Masa Observasi Kuliah Kerja Terpadu (KKT), dimaksudkan untuk mengetahui potensi-potensi serta permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Wringin Agung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember dengan menggunakan metode-metode pendekatan terhadap masyarakat, melalui wawancara serta meminta data-data tertulis yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk memperoleh informasi tersebut. Desa Wringin Agung, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember menjadi salah satu tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Terpadu (kelompok 53) LPM Universitas Jember. Desa Wringin Agung terdiri dari 4 dusun, yaitu Dusun Pondok Waluh, Dusun Krajan, Dusun Pondok Jeruk dan Dusun Pondok Jeruk Kulon dengan konsidi geografis berupa dataran dengan luas wilayah 701,5 Ha dan jumlah penduduk 14694 jiwa yang mayoritasnya adalah suku Jawa dan suku Madura. Potensi yang terdapat di desa Wringin Agung yang utama adalah di bidang pertanian diantaranya adalah tanaman padi dengan luas lahan 612 Ha, jagung 12 Ha. Kendala yang dihadapi adalah daerah yang relatif luas dengan beberapa dusun yang sedikit terisolir karena

2

kurangnya akses jalan, selain itu masih rendahnya sumber daya sumber daya manusia dalam memaksimalkan seluruh potensi desa yang ada untuk

memaksimalkan hasil pertanian yang diperoleh. Masalah lain yang dihadapi warga desa Wringin Agung adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Ini dikarenakan tingkat pengetahuan yang relatif rendah, kebudayaan yang turun temurun dan kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung. Dalam bidang pendidikan, terdapat 4628 jiwa lulusan SD, namun setelah itu kurang menjadi 2500 yang melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP. Hal inilah yang mendorong mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi menuju pembangunan desa yang lebih baik yang berbasiskan pemberdayaan masyarakat.

1.2 Permasalahan Setelah beberapa hari kami tinggal di desa Wringin Agung, berbaur dengan masyarakat dan melakukan observasi baik secara langung maupun tidak langsung, kami melihat adanya beberapa permasalahan yang perlu ditindaklanjuti demi terciptanya perubahan masyarakat desa Wringin Agung ke arah yang lebih baik. Kekurangan-kekurangan tersebut meliputi masalah lingkungan, sosial kemasyakatan, pendidikan, kesehatan, keamanan, pertanian dan keuangan Anggaran desa. Adapun beberapa permasalahan tersebut tertuang dalam poin-poin berikut ini: 1. Masyarakat desa Wringin Agung dirasa kurang maksimal dalam menjaga kebersihan, keasrian dan juga keindahan tata desa. Dimana sering sekali dijumpai banyak sampah yang berserakan, kurangnya fasilitas tempat sampah, sehingga masih banyak sampah-sampah yang berserakan. Debu yang beterbangan semakin menambah kesan bahwa desa ini kotor. Kesadaran mereka terhadap lingkungan hidup kurang baik. 2. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan. 3. Banyaknya warga di desa Wringin Agung yang putus sekolah dan memilih kerja serta menikah diusia dini. Untuk itu akan diadakan penyuluhan di sekolah-sekolah dan remaja desa akan pentingnya pendidikan. 4. Desa Wringin Agung rawan akan bentuk kejahatan seperti pencurian baik berupa pencurian barang-barang berharga maupun hasil pertanian.

3

5. Petani di desa Wringin Agung sering mengalami masalah hama tanaman seperti hama wereng yang meresahkan para petani dan mengurangi hasil produksi pertanian.

1.3

Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Adapun tujuan dari program kuliah kerja terpadu ini antara lain: 1. Menjalin modal sosial di antara masyarakat desa dengan mahasiswa. 2. Menciptakan perubahan pola pikir masyarakat. 3. Mendekatkan Perguruan Tinggi dengan masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan yang dirasakan bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah 4. Membantu masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi masalahmasalah yang dihadapi melalui kegiatan praktik yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi 1.3.2 Manfaat Adapun manfaat dari program kuliah kerja terpadu ini antara lain: 1.3.2.1 Bagi Mahasiswa 1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap masalah sosial yang ada dihadapi masyarakat desa. 2. Meningkatkan kedewasaan, kematangan berpikir dan bertindak untuk memahami serta menyelesaikan masalah sosial. 3. Memperoleh pengalaman berharga dengan terlibat

langsung dalam kehidupan bermasyarakat. 1.3.2.2 Bagi Universitas 1. Sebagai umpan balik hasil pengintergrasian mahasiswa ditengah-tengah masyarakat dan atau pemerintah dengan berbagai kurikulum permasalahannya yang lebih guna penyempurnaan kebutuhan

sesuai

dengan

masyarakat dan pemerintah.

4

2. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan masyarakat dan atau pemerintah. 1.3.2.3 Bagi Masyarakat dan Pemerintah 1. Memperoleh bantuan tenaga dan pemikiran secara kritis dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi 2. Mendorong percepatan pembangunan di daerah 3. Dapat menumbuhkan kesadaran untuk menggali potensi desa yang tersedia 4. Dapat menambah ketrampilan dan pengetahuan

masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan hidup

5

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tempat dan Waktu 2.1.1 Tempat Kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Universitas Jember Kelompok 53 tahun 2011 dilaksanakan di Desa Wringin Agung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember. 2.1.2 Waktu Adapun waktu diselenggarakan Kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Universitas Jember Kelompok 53 tahun 2011 adalah pada tanggal 5 Juli 18 Agustus 2011.

2.2 Khalayak Sasaran Khalayak sasaran dari kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) ini adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pelajar / siswa sekolah Ibu-ibu pengajian Masyarakat Perangkat desa Anggota BPD Kepengurusan POSDAYA Kepala dusun Hansip

2.3 Jenis Kegiatan dan Metode 2.3.1 Jenis Kegiatan Jenis kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Universitas Jember ini, antara lain : a. Bidang Kesehatan 1. 2. 3. Penyuluhan bahaya merokok Pemeriksaan tekanan darah dan penyuluhan hipertensi Manajemen stress dengan senam wajah

6

4.

Penyuluhan

pengenalan

dan

pelatihan

informasi

obat

untuk

pelaksanaan pengobatan sendiri yang aman b. Bidang Ekonomi / Akuntansi 1. Penyuluhan tentang teknik penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 2. c. Pelatihan pembuatan Es Pisang Ijo

Bidang Pendidikan 1. 2. 3. 4. Bimbingan belajar siswa SD Pemutaran film bernuansa pendidikan dan nasionalisme Program rajin menabung sejak dini Pengenalan bahasa inggris dasar pada siswa siswi sekolah dasar

d.

Bidang Sosial 1. 2. Kegiatan Jumat bersih Penyuluhan pentingnya keamanan lingkungan dan pemanfaatan pos ronda di sekitar desa yang belum dimanfaatkan 3. 4. Peningkatan kesadaran bahaya pernikahan dini Penyuluhan rumah sehat sederhana Lomba Tartil Quran, Adzan dan memakai kerudung

e.

Bidang Keagamaan 1.

f.

Bidang Pertanian 1. Penyuluhan penanaman padi dengan metode SRI

2.3.2 Metode Metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) antara lain : 1. Penyuluhan / Ceramah Penyampaian materi dilakukan dengan metode ceramah atau dialog sehingga lebih memposisikan diri sebagai teman / saudara dengan harapan materi yang disampaikan lebih dapat terserap. 2. Praktek / Demonstrasi Kegiatan demonstrasi dilakukan agar penyampaian materi lebih mudah diterima dan tidak merasa bosan dengan materi lisan.

7

3.

Diskusi / Tanya Jawab Metode diskusi biasanya diberikan setelah pemberian materi dilakukan. Gunanya yaitu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman para peserta tentang materi yang telah diterima. Metode ini merupakan umpan balik yang membuat kegiatan menjadi lebih interaktif dan dinamis.

4.

Pemberian Leaflet Merupakan metode tambahan untuk mendukung kegiatan yang dilakukan. Tujuannya yaitu agar dapat dipelajari sendiri oleh para peserta. Selain itu leaflet ini berisi ringkasan materi yang telah dipresentasikan, sehingga pemahaman materi oleh para peserta menjadi lebih jelas.

2.4 Kendala dan Pemecahannya 2.4.1 Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Terpadu di Desa Wringin Agung kami menghadapi kendala-kendala seperti di bawah ini : a. Kendala Bahasa, bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting antara mahasiswa kuliah kerja dengan masyarakat desa. Bahasa yang digunakan masyarakat setempat yakni bahasa Jawa dan Madura, sementara tidak semua anggota kelompok memahami bahasa tersebut. b. Pola pikir masyarakat, pola pikir masyarakat yang cukup sederhana membuat mahasiswa harus membuat program yang sesuai dengan kemampuan masyarakat. Hal ini dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat setempat. c. Dana, masalah yang sangat umum dan cukup berpengaruh terhadap lancarnya program kerja mahasiswa Kuliah Kerja. Tidak dapat dipungkiri dengan dana yang relatif minim membuat mahasiswa harus mampu meminimalisir pengeluaran dan menggunakan dana yang ada dengan efisien d. Waktu pelaksanaan, proses pelaksanaan program kelompok dan program mandiri anggota yang hampir bersamaan dengan kegiatan yang ada di desa sehingga memerlukan tenaga dan waktu yang harus dibagi dengan baik.

8

2.4.2 Pemecahan Kendala-kendala di atas merupakan tantangan tersendiri bagi mahasiswa dalam melaksanakan program kegiatan kelompok dan mandiri. Adapun pemecahan dari kendala di atas yakni : a. Mahasiswa Kuliah Kerja berusaha mempelajari bahasa masyarakat setempat yakni bahasa Jawa dan Madura b. Menerapkan program-program yang dapat diterima masyarakat dan menitikberatkan pada pertumbuhan motivasi diri untuk berkembang. c. d. Setiap anggota mengadakan urunan uang untuk biaya kegiatan Mengatur jadwal kegiatan kelompok dan individu dengan cermat dan efisien sehingga kegiatan dapat berjalan dapat dikoordinasi dengan baik tanpa ada hambatan yang berarti. 2.5 Rencana Anggaran Dana dan Realisasinya 2.5.1 Rencana Anggaran Dana No. Jenis Kegiatan 1. Kesekretariatan Kertas A4 2 rim @ Rp. 30.000,00 Stop map 5 @ Rp. 500,00 Fandel Cuci cetak Penjilidan proposal Pencetakan laporan Dokumentasi 2 DVD Master Plan Penginapan Subtotal 2. Bidang Ekonomi Penyuluhan tentang teknik penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Pelatihan pembuatan Tajil Es Pisang Ijo Subtotal 3. Bidang Pendidikan Bimbingan belajar siswa SD Pemutaran film bernuansa pendidikan dan nasionalisme Rencana Anggaran Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 60.000,00 2.500,00 30.000,00 20.000,00 10.000,00 100.000,00 15.000,00 100.000,00 1.200.000,00 Rp. Rp. 100.000,00 1.637.500,00

Rp.

100.000,00 Rp. 200.000,00

Rp. Rp.

50.000,00 150.000,00

9

4.

5.

Pengenalan bahasa inggris dasar pada siswa siswi sekolah dasar Program rajin menabung sejak dini Subtotal Bidang Kesehatan Penyuluhan pengenalan dan pelatihan informasi obat untuk pelaksanaan pengobatan sendiri yang aman Manajemen stress dengan senam wajah Penyuluhan bahaya merokok Pemeriksaan tekanan darah dan penyuluhan hipertensi Subtotal Bidang Sosial Kegiatan Jumat bersih

Rp. Rp.

100.000,00 200.000,00 Rp. 500.000,00

Rp.

100.000,00

Rp. Rp Rp.

50.000,00 50.000,00 100.000,00 Rp. 300.000,00

Rp.

100.000,00 100.000,00

Penyuluhan pentingnya keamanan Rp. lingkungan dan pemanfaatan pos ronda di sekitar desa yang belum dimanfaatkan Peningkatan kesadaran bahaya Rp.

100.000,00

pernikahan dini Penyuluhan sederhana Subtotal 6. Bidang Keagamaan Lomba Tartil Quran, Adzan dan Rp. memakai jilbab Subtotal 7. Bidang Pertanian Penyuluhan penanaman padi Rp. 100.000,00 Rp. 200.000,00 200.000,00 Rp. 400.000,00 rumah sehat Rp. 100.000,00

dengan metode SRI Subtotal TOTAL Rp. Rp. 100.000,00

3.337.500,00

10

2.5.1 Realisasi Anggaran Dana No. Jenis Kegiatan 1. Kesekretariatan Kertas A4 2 rim @ Rp. 27.000,00 Stop map 5 @ Rp. 500,00 Fandel Cuci cetak Penjilidan proposal Pembuatan laporan Dokumentasi 2 DVD Master Plan Penginapan Subtotal 2. Bidang Ekonomi Penyuluhan tentang teknik penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Pelatihan pembuatan Tajil Es Pisang Ijo Subtotal 3. Bidang Pendidikan Bimbingan belajar siswa SD Pemutaran film bernuansa pendidikan dan nasionalisme Pengenalan bahasa inggris dasar pada siswa siswi sekolah dasar Program rajin menabung sejak dini Subtotal 4. Bidang Kesehatan Penyuluhan pengenalan dan pelatihan informasi obat untuk pelaksanaan pengobatan sendiri yang aman Manajemen stress dengan senam wajah Penyuluhan bahaya merokok Pemeriksaan tekanan darah dan penyuluhan hipertensi Subtotal 5. Bidang Sosial Rencana Anggaran Rp. Rp. Rp. 54.000,00 2.500,00 230.000,00

Rp. Rp. 60.000,00

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 0,00

75.000,00 67.000,00 Rp.

Rp.

12.000,00

Rp. Rp. Rp.

5.000,00 15.000,00 22.000,00 Rp. 54.000,00

11

Kegiatan Jumat bersih

Rp.

0,00 48.000,00

Penyuluhan pentingnya keamanan Rp. lingkungan dan pemanfaatan pos ronda di sekitar desa yang belum dimanfaatkan Peningkatan kesadaran bahaya Rp.

70.000,00

pernikahan dini Penyuluhan sederhana Subtotal 6. Bidang Keagamaan Lomba Tartil Quran, Adzan dan Rp. memakai jilbab Subtotal 7. Bidang Pertanian Penyuluhan penanaman padi Rp. 65.000,00 Rp. Rp. 213.000,00 rumah sehat Rp. 95.000,00

dengan metode SRI Subtotal TOTAL Rp. Rp. 65.000,00

12

III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Program Kelompok 1. Kegiatan Jumat bersih Penanggung Jawab Hari/Tanggal Pukul Sasaran Tempat : M. Syaiful Ilmi : Jumat, 22 Juli 2011 : 17.00-18.00 WIB : Warga Desa Wringin Agung : Sepanjang jalan Guntar dan Balai Desa Wringin Agung Jumlah peserta Hasil kegiatan : 27 Orang :

Kegiatan jumat bersih dilakukan sepanjang jalan Guntar dan Balai Desa Wringin Agung. Kegiatan ini dilakukan karena bertepatan dengan Hari Kemerdekaan dan pada saat yang bersamaan terdapat acara Lomba PKK dan Posyandu se-Kelurahan. Kegiatan Jumat bersih ini dilakukan oleh mahasiswa dengan perangkat desa dan sebagian warga sekitar. Kegiatan ini dimulai dengan menyapu balai desa dan memasang umbul umbul merah putih untuk mahasiswi, sedangkan mahasiswa membantu membuka sumbatan pada kolam, membuat pagar dari bambu, dan mengecat pagar. Dengan kegiatan ini, mahasiswa dengan perangkat desa lebih mudah dalam melakukan pendekatan kepada perangkat desa dan masyarakat pada umumnya. Evaluasi Kegiatan :

Kegiatan Jumat bersih ini dipimpin oleh Kepala Desa dan di ikuti oleh perangkat desa. Dalam kegiata

2.

Penyuluhan bahaya merokok Penanggung Jawab Hari/Tanggal Pukul Sasaran : Rizqy Nurul H. : Senin, 18 Juli 2011 : 08.30-10.00 WIB : SMP Baitur Rohman kelas 1

13

Tempat

SMP Baitur Rohman kelas 2 SMP Baitur Rohman kelas 3

: SMP Baitur Rohman :

Jumlah peserta -

SMP Baitur Rohman kelas 1 = 37 siswa SMP Baitur Rohman kelas 2 = 35 siswa SMP Baitur Rohman kelas 3 = 36 siswa :

Hasil kegiatan

Kegiatan dilakukan di SMP Baitur Rohman mulai dari pukul 08.3010.00 WIB. Penyuluhan yang diberikan mengenai bahaya merokok membuat antusias siswa untuk mendengarkan hal-hal yang sebelumnya tidak mereka ketahui, mulai dari kandungan rokok, bahaya dari kandungan yang terdapat dalam rokok dan bahayanya bagi kesehatan. Siswa juga antusias bertanya kepada mahasiswa/i seputar bahaya merokok. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan kesadaran bagi siswa untuk tidak melakukan coba-coba dalam merokok karena akan membuat ketagihan dan bagi yang sudah merokok diharapkan akan menghilangkan kebiasaan merokoknya. Selama kegiatan berlangsung, kadang siswa bercanda sehingga membuat teman-teman yang lain ikut rebut sehingga mengganggu proses pemberian penyuluhan. Namun, dengan demikian kelompok dapat mensiasati

sebagaimana dapat menarik perhatian siswa untuk mendengarkan penyuluhan kembali.

3.

Bimbingan belajar siswa SD Penanggung Jawab Hari/Tanggal : Melda Novika Sari : Setiap hari Selasa (kelas IV), Rabu (kelas V) dan Kamis (kelas VI) Pukul Sasaran Tempat Jumlah peserta : 15.00-selesai : Siswa kelas IV, V dan VI SD Wringin Agung 01 : Posko mahasiswa KKT : 60 Orang

14

Hasil kegiatan

:

Kegiatan bimbingan belajar ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Tujuan utama dalam pelaksanaan bimbingan belajar ini yaitu untuk menumbuhkan kesadaran, memotivasi dan

meningkatkan kemampuan siswa. Penulis memberikan pengantar tentang pelajaran dan bagaimana cara dalam pemecahan masalah yang ada di buku sehingga nantinya diharapkan para siswa dapat termotivasi untuk lebih giat belajar dengan cara yang diajarkan. Mahasiswa juga memberikan kemudahan bagi siswa untuk melakukan pemecahan masalah dengan pilihan cara-cara yang mudah untuk dimengerti siswa. Dengan adanya pemecahan masalah membuat siswa mudah dalam mengerjakan tugas yang diberikan di sekolah. Selain mengajar, kelompok juga melayani siswa bila mendapatkan PR dari sekolah sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4.

Penyuluhan pentingnya keamanan lingkungan dan pemanfaatan Pos Ronda di sekitar desa yang belum dimanfaatkan Penanggung Jawab Hari/Tanggal Pukul Sasaran Tempat Jumlah peserta Hasil kegiatan : Wahyu Hadi Suprayugo : Sabtu, 13 Agustus 2011 : 20.00- 22.30 WIB : Perangkat desa Kaur Keamanan Kepala dusun Hansip : Balai desa Wringin Agung : 7 orang :

Kegiatan diskusi atau sharing bersama perangkat desa, kaur keamanan, kepala dusun serta hansip berjalan dengan lancar. Rekan-rekan KKT menjelaskan pentingnya menjaga lingkungan desa karena menyangkut keamanan dan kenyamanan warga pada umumnya. Setelah dilakukan

15

penyuluhan, para undangan menanggapi hal tersebut secara kritis. Salah satu pengurus desa menyampaikan tanggapan bahwa penjaga lingkungan pada malam hari sebenarnya sudah dibentuk, koordinasi juga sudah dilakukan dan akan bergerak, namun itu semua merupakan takdir dari Tuhan. Salah satu pengurus desa juga menanggapi bahwa menjaga keamanan merupakan tugas masyarakat secara keseluruhan tanpa terkecuali, bukan hanya kepala desa dan perangkat. Setiap senin pada rapat di balai desa sudah diingatkan, tetapi kesadaran masyarakat kurang dalam melakukan penjagaan di malam hari. Kejadian tindak kriminalitas tidak hanya terjadi pada Desa Wringin Agung saja, melainkan semua wilayah juga rawan. Bila hanya Desa Wringin Agung yang mengalami peningkatan drastis dalam tindakan kriminalitas maka patut untuk dipertanyakan, ujar salah satu kepala dusun. Kemudian bagaimana solusinya, salah satu undangan menuturkan bahwa untuk mengoptimalkan keamanan lingkungan perlu mengupayakan agar balai desa tetap ramai seperti dahulu. Tujuannya agar warga merasa tenang dalam arti bisa menelepon bila terjadi bahaya di rumah. Ketua BPD menuturkan bahwa ini merupakan masalah komunikasi terutama dalam sosialisasi sehingga kritik yang membangun di masyarakat masih bersifat terbatas. Lomba Tartil Quran, Adzan dan memakai jilbab Penanggung Jawab Hari/Tanggal Pukul Sasaran Tempat Jumlah peserta : Mellyta Ardhiana : Minggu, 14 Agustus 2011 : 08.00-12.00 WIB : SD Wringin Agung 01 dan 03 : Masjid Baitur Rohim : = 33 anak = 10 anak = 21 anak

5.

Lomba memakai kerudung Lomba adzan Lomba tartil Quran

Hasil kegiatan :

16

Kegiatan dimulai pukul 08.00 yang bertempat di Masjid Baitur Rohim. Sebelum memulai lomba, rekan-rekan KKN mengabsen siswa-siswa dahulu. Lomba memakai kerudung diikuti oleh 33 anak, siswa SD sangat antusias dalam mengikuti lomba, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 dan dimenangkan oleh 3 juara. Selama lomba memakai kerudung berlangsung, dilangsungkan juga lomba adzan yang diikuti oleh 10 anak, dengan hasil akhir 3 juara. dan selanjutnya pada pukul 10.00 dilangsungkan lomba Tartil Al-Quran yang diikuti oleh 21 anak dan dinilai oleh juri dalam hal ini adalah Bapak Sair (takmir Masjid) dan didapat 3 juara. Juara diumumkan setelah lomba, dan anak-anak antusias menunggu lomba sampai selesai dan anakanak merasa senang ketika namanya disebut. Kegiatan lomba bertujuan untuk meningkatkan motivasi anak dalam bidang keagamaan, mulai dari membaca Quran, memakai kerudung, dan lomba adzan. Selain itu kegiatan lomba bertujuan untuk meningkatkan tali persaudaraan antar SD.

6.

Pemutaran Film bernuansa pendidikan dan nasionalisme Penanggung Jawab Hari/Tanggal Pukul Sasaran Tempat Jumlah peserta Hasil kegiatan : Miranti Salam : Rabu, 16 Agustus 2011 : 14.00-17.00 : anak-anak : Balai Desa Wringin Agung : :

7.

Pelatihan Pembuatan tajil Es Pisang Ijo Penanggung Jawab Hari/Tanggal Pukul Sasaran : Rindawati : Minggu, 7 Agustus 2011 : 09.00-selesai : ibu-ibu pengajian RW XVIII

17

Tempat Jumlah peserta Hasil kegiatan

: Musholla RW XVIII : 19 orang :

Kegiatan pelatihan pembuatan tajil Es Pisang Ijo dilakukan pada hari Minggu pukul 09.00. Ibu-ibu pengajian sangat antusias mengikuti jalannya penyuluhan dan pelatihan pembuatan es, bahkan beberapa ibu-ibu ada yang mencatat resep yang digunakan dan tata cara pembuatan es. Setelah diuji cobakan rekan-rekan KKT di depan ibu-ibu, beberapa ibu-ibu tanya mengenai bahan-bahan yang digunakan bila diganti dengan bahan lain. Setelah pelatihan selesai peserta yang tidak puasa mencoba hasil buatan rekan-rekan dan dengan bangganya mengatakan bahwa esnya enak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi warga untuk melakukan wirausaha atau berdagang es yang dapat meningkatkan penghasilan warga. Selain untuk meningkatkan penghasilan, dapat berguna juga untuk tajil ketika berbuka puasa. 3.1 Program Program Individu a. 1. Bidang Kesehatan Pemeriksaan tekanan darah dan penyuluhan hipertensi Penanggung Jawab Hari/Tanggal : Mellyta Ardhiana :

Pemeriksaan tekanan darah keliling dari rumah ke rumah (tensi home care) dilaksanakan pada : Hari/ Tanggal Jam Tempat : Senin, 25 Juli 2011 : 16.00 WIB 18.00 WIB : Rumah ke rumah warga desa Wringin Agung

Pemeriksaan tekanan darah pada ibu-ibu pengajian yang dilaksanakan pada : Hari/ Tanggal Jam Tempat : Senin, 1 Agustus 2011 : 20.00 WIB 21.00 WIB : Musholla Dusun Pondok Jeruk

18

Pemeriksaan tekanan darah pada ibu-ibu pengajian yang dilaksanakan pada : Hari/ Tanggal Jam Tempat : Minggu, 7 Agustus 2011 : 10.00 WIB 11.00 WIB : Musholla RW XVIII : Ibu-ibu pengajian dan warga desa Wringin Agung : 28 orang :

Sasaran Jumlah peserta Hasil kegiatan

Kegiatan penyuluhan hipertensi dilakukan dengan sasaran ibu-ibu pengajian dan warga desa Wringin Agung. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan tekanan darah baik dari rumah ke rumah (tensi home care) maupun kepada ibu-ibu pengajian. Dengan memasukkan program ini ke dalam kegiatan kelompok, kelompok mohon maaf karena program ini dimasukkan ke dalam kegiatan individu di bidang kesehatan. Dalam kegiatan pengajian ibu-ibu dilaksanakan setelah sholat tarawih, warga sangat antusias ingin dilakukan pemeriksaan darahnya karena sudah lama mereka tidak memeriksakan kesehatan. Dari hasil pengukuran tekanan darah warga didapat yang mempunyai tekanan darah tinggi ada orang. Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan warga desa Wringin Agung dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit hipertensi maupun penyakit yang ditimbulkan oleh hipertensi. Perlunya pengetahuan tentang bahaya hipertensi menjadi alasan kami untuk melakukan penyuluhan tentang apa itu hipertensi, sebab serta akibat dari hipertensi. Banyak diantara masyarakat yang kurang begitu

memperhatikan asupan makanan yang kurang baik yang menjadi penyebab hipertensi serta pola hidup sehat yang juga kurang begitu dimaknai penting perlu untuk ditanggapi serius. Upaya ini diharapkan mampu menggugah pengetahuan masyarakat untuk mulai sadar akan pentingnya memperhatikan asupan makanan yang diamakn serta olah gerak yang juga perlu untuk dilakukan setiap harinya. Sehingga hipertensi dapat dihindari.

2.

Manajemen stress dengan senam wajah

19

Penanggung Jawab Hari/Tanggal Pukul Sasaran Tempat Jumlah peserta Hasil kegiatan

: Mellyta Ardhiana : Senin, 11 Juli 2011 : 18.00 - selesai : ibu-ibu pengajian : Musholla Dusun Pondok Jeruk : 19 orang :

Kegiatan penyuluhan manajemen stress dengan senam wajah diikuti oleh ibu-ibu pengajian Muslimat Dusun Pondok Jeruk berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang diharapkan. Ibu-ibu pengajian sangat antusias mengikuti jalannnya penyuluhan dan mendemonstrasikan senam wajah yang dilakukan oleh penyuluh. Ibu-ibu pengajian melakukan demonstrasi dengan sambil bercanda dengan ibu-ibu yang lain. Adapun pada saat penyuluhan, peserta yang mengikuti terlihat antusias dengan jumlah peserta ada 14 ibu-ibu dan diadakan di musholla. Penulis berharap bahwa hasil penyuluhan-penyuluhan tersebut dapat bermanfaat bagi ibu-ibu dan dapat mengaplikasikannya kepada tetangga, keluarga maupun saudara.

3.

Penyuluhan

pengenalan

dan

pelatihan

informasi

obat

untuk

pelaksanaan pengobatan sendiri yang aman Penanggung Jawab Hari/Tanggal Pukul Sasaran Tempat Jumlah peserta Hasil kegiatan : Melda Novika Sari : Senin, 1 Agustus 2011 : 19.30-21.00 WIB : ibu-ibu pengajian : Musholla Al-huda : : orang

Salah satu program individu dalam pelaksanaan kuliah kerja terpadu kelompok 53 adalah penyuluhan dan pelatihan informasi obat. Program ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang obat dan informasi obat karena belakangan ini banyak terjadi kasus yang merugikan

20

akibat penyalahgunaan obat, serta memberikan informasi bagaimana melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi) dengan baik dan benar. Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang informasi obat. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang definisi obat, swamedikasi, memilih obat yang baik dan benar, informasi obat, dan komponen informasi obat. Sedangkan kegiatan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggali informasi obat baik dari iklan maupun kemasan produk obat yang banyak beredar di pasaran yang meliputi pemahaman terhadap berbagai macam nama bahan aktif obat yang memiliki khasiat yang sama, indikasi obat yang berhubungan dengan tujuan terapi obat, efek samping yang dihasilkan obat, kontraindikasi yang berhubungan dengan siapa saja yang boleh

mengkonsumsi obat, dan bagaimana cara mengetahui waktu kadaluarsa obat, serta bagaimana cara mengetahui suatu obat telah rusak atau kadaluarsa. Dari kedua bentuk kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat memilih obat dan dapat melakukan pengobatan sendiri secara baik dan benar supaya tercapai tujuan terapi yang diinginkan. Selain itu, alasan pemilihan tema tentang informasi obat adalah kurangnya fasilitas kesehatan yang dapat diperoleh masyarakat sehingga informasi yang dapat diperolehpun juga masih kurang. Pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan informasi obat berjalan

dengan sukses dan lancar meskipun jumlah peserta yang hadir tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari antusias ibu-ibu dalam mengikuti kegiatan ini. Secara langsung memang tidak bisa diketahui hasil atau dampak yang diperoleh dari penyuluhan, meskipun begitu setidaknya terpancar dari keantusiasan para khalayak sasaran untuk mempunyai niat dan kemauan dalam memanfaatkan. Selain itu dengan bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang informasi obat bagi kesehatan akan mendorong dan memotivasi mereka untuk lebih selektif dalam memilih obat untuk mengobati penyakit sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah. b. Bidang Ekonomi / Akuntansi

21

1.

Penyuluhan tentang teknik penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Penanggung Jawab Hari/Tanggal Pukul Sasaran : Rindawati : Rabu, 27 Juli 2011 : 19.00 23.00 WIB : Kepala Desa, Kaur atau Perangkat desa, dan Para anggota BPD desa Wringin Agung. Tempat Jumlah peserta Hasil kegiatan : Balai Desa Wringin Agung : 13 orang :

Kegiatan penyuluhan teknik penyusunana anggaran pendapatan dan belanja desa yang diikuti oleh perangkat desa dan para anggota BPD berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang diharapkan. Para peserta penyuluhan sangat antusias mengikuti jalannnya penyuluhan. Adapun pada saat penyuluhan, peserta yang mengikuti terlihat antusias dengan jumlah peserta ada 13 orang dan diadakan di balai desa Wringin Agung. Penulis berharap bahwa hasil penyuluhan-penyuluhan tersebut dapat bermanfaat bagi para peserta dan dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan sehari-hari. Dalam penyuluhan ini ditemukan bahwa masih banyak tim penyusun anggaran pendapatan dan belanja desa Wringin Agung yang belum mengetahui tentang akuntansi pemerintahan dan teknik-teknik penyusunan anggaran pendapatan dan belanja desa. c. 1. Bidang Pendidikan Program rajin menabung sejak dini Penanggung Jawab : Wahyu Hadi Suprayugo

Hari/Tanggal : Kamis, 21 Juli 2011 Jam Kegiatan : 07.00 WIB : Sosialisasi pentingnya menabung sejak usia dini kepada siswa-siswi kelas 1 Sekolah Dasar Tempat : SDN Wringin Agung 03

Hari/Tanggal : Kamis, 21 Juli 201122

Jam Kegiatan

: 11.00 WIB : sosialisasi pentingnya menabung sejak usia dini kepada siswa-siswi kelas 3,4,5 Sekolah dasar

Tempat Sasaran Jumlah peserta Hasil kegiatan

: SDN Wringin Agung 1 : Siswa-siswi Sekolah Dasar : : orang

Kegiatan yang dilaksanakan pada siswa-siswi SDN Wringinagung 3 dan Wringin agung 1 berjalan dengan baik. Metode pemberian materi dengan menuliskan di papan tulis memudahkan dalam penguasaan materi karena siswa akan membaca sendiri dengan lebih jelas dan lebih cepat memahami. Selain itu pemberian hadiah atau doorprise untuk siswa-siswi yang bisa menjawab pertanyaan membuat siswa-siswi lebih ingin tahu dan tertarik untuk mengerti dan memahami materi yang disampaikan. Pada penyuluhan tentang pentingnya menabung sejak dini, dijelaskan arti dari menabung, pentingnya menabung sejak dini, bagaimana agar menabung bisa menjadi menabung, dan apa manfaat menabung baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Di sini penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dengan memberikan contoh yang riil terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga di sini para siswa-siswi mengerti tentang pentingnya menabung dengan baik. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pentingnya menabung sejak dini di SDN Wringinagung 3 dan Wringin agung 1 Kecamatan Jombang yang dilaksanakan sangat penting untuk membiasakan siswa-siswi sejak dini karena dengan terbiasa hidup hemat dan tidak konsumtif, maka akan memacu terpenuhinya kebutuhan primer dan bisa meningkatkan kesejahteraan. Bila dibimbing sejak dini, maka anak akan terbiasa dan kebiasaan baik ini akan dibawanya sampai dewasa. Ini yang dimaksudkan dengan melatih tanggung jawab sejak dini. Tujuan utama dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan Pentingnya Menabung Sejak Dini adalah untuk mengantisipasi adanya dampak buruk dari globalisasi yang semakin memudahkan akses barang ataupun informasi

23

yang menimbulkan penularan pola hidup yang konsumtif terhadap masyarakat. Hemat merupakan kunci untuk memperoleh kesejahteraan hidup di masa depan. Penyampaian materi penyuluhan yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh siswa-siswi. Hal ini terbukti dengan adanya respon dan pertanyaan yang ditujukan kepada penulis dan ada tanggapan atas materi yang mereka terima. 2. Pengenalan Bahasa Inggris dasar pada siswa siswi Sekolah Dasar Penanggung Jawab : Tri Wahyu P.

Pemberian les Bahasa Inggris kelas IV Hari/tanggal Peserta Tempat Waktu : Setiap hari Selasa : Siswa-siswi kelas IV SDN Wringin Agung 01 : Posko KKT mahasiswa : 15.30 17.00 WIB

Pemberian les Bahasa Inggris kelas V Hari/tanggal Peserta Tempat Waktu : Setiap hari Rabu : Siswa-siswi kelas V SDN Wringin Agung 01 : Posko KKT mahasiswa : 15.30 17.00 WIB

Pemberian les Bahasa Inggris kelas VI Hari/tanggal Peserta Tempat Waktu : Setiap hari Kamis : Siswa-siswi kelas IV SDN Wringin Agung 01 : Posko KKT mahasiswa : 15.30 17.00 WIB

Kegiatan pengajaran Bahasa Inggris kelas IV, V dan VI Hari/tanggal Peserta 03 Tempat : SDN Wringin Agung : Khalayak sasaran kegiatan ini adalah siswa-siswi sekolahdasar kelas IV, V dan VI SDN Wringin Agung 03 untuk kegiatan pengajaran belajar Bahasa Inggris dan siswa-siswi

: Setiap hari Senin, Rabu dan Kamis : Siswa-siswi kelas IV, V dan VI SDN Wringin Agung

Sasaran

24

kelas IV, V dan VI SDN Wringin Agung 01 untuk kegiatan pemberian les bahasa Inggris di Desa Wringin Agung kecamatan Jombang.

Hasil kegiatan

:

Pelaksanaan kegiatan pengajaran bahasa inggris. Khalayak sasaran kegiatan ini adalah siswa-siswi sekolah dasar kelas IV, V dan VI yang bersekolah di SDN Wringin Agung 03. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan penguasaan bahasa Inggris siswa-siswi kelas IV, V dan VI, yang diharapkan dapat membantu mereka dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian kenaikan kelas bagi siswa-siswa kelas IV dan V dan ujian akhir sekolah serta memasuki jenjang pendidikan selanjutnya bagi siswa kelas VI. Pelaksanaan kegiatan pemberian les bahasa Inggris. Sasaran kegiatan ini adalah para murid kelas IV, V dan VI SDN Wringin Agung 01. Tujuan dari kegiatan ini adalah menambah pengetahuan bahasa Inggris murid-murid kelas IV, V dan VI yang diharapkan dapat membantu mereka untuk lebih mudah dalam menerima materi bahasa Inggris di kelas sehingga kegiatan belajar bahasa Inggris di sekolah menjadi lebih efektif karena para siswa telah mempelajari materi-materi yang akan diberikan sebelumnya. Kegiatan pengajaran dan pemberian les Bahasa Inggris ini secara keseluruhan dapat berjalan dengan lancar. Ini dapat dilihat dari antusiasme serta respon yang baik para murid dalam memahami penjelasan yang disampaikan. Pertanyaan yang diajukan penulis dapat terjawab dengan baik oleh peserta kelompok belajar. Kegiatan pengajaran dan pemberian les Bahasa Inggris ini diakui masih kurang efektif karena adanya keterbatasan waktu, tenaga serta pendanaan peserta KKT, sehingga kegiatan ini hanya bisa diberikan pada siswa-siswi kelas IV, V dan kelas VI.

d. 1.

Bidang Sosial Peningkatan kesadaran bahaya pernikahan dini Penanggung Jawab Hari/tanggal : Miranti Salam : Senin/ 18 Juli 201125

Jam Tempat Hari/tanggal Jam Tempat Sasaran

: 14.00 16.00 WIB : MTS Al-Maarif : Senin/ 25 Juli 2011 : 18.30 20.00 WIB : Mushollah Dusun Pondok Jeruk Krajan 2 : Siswa-siswi kelas 1, 2, dan 3 Mts Al- Maarif serta Ibu-ibu Pengajian Dusun Pondok Jeruk Krajan 2, Desa Wringin Agung

Jumlah peserta Mts Al Maarif

: = orang orang

Ibu-ibu pengajian = : kegiatan

Hasil kegiatan Hasil

penyuluhan

Peningkatan

Kesadaran

Bahaya

Pernikahan Dini yang dilakukan oleh penulis di Desa Wringin Agung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember mendapat tanggapan yang sangat positif dari masyarakat maupun dari siswa-siswi. Dalam penyuluhan ini materi yang disampaikan berisi tentang beberapa faktor pendorong pernikahan dini dan dampak pernikahan dini khususnya lebih ditekankan pada akibat pernikahan dini dipandang dari segi kesehatan dan aspek psikologi. Pada awal penyuluhan, peserta penyuluhan diberikan leaflet materi agar para peserta penyuluhan mengerti tentang materi yang akan diberikan. Dalam pemberian materi peserta penyuluhan banyak yang kurang antusias, dikarenakan faktor bahasa yang menurut mereka banyak yang belum dimengerti dikarenakan dalam komunikasi sehari-sehari jarang menggunakan bahasa Indonesia tetapi bahasa Jawa dan Madura. Oleh karena itu penyuluh berusaha menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dimengerti dan cepat dipahami oleh peserta penyuluhan dan tidak jarang penyuluh menggunakan sedikit bahasa jawa dalam menjelaskan materi penyuluhan. Penyuluh sesekali memberikan cerita lucu seputar pernikahan dini yang terkadang mengundang gelak tawa peserta penyuluhan sehingga proses penyuluhan tidak membosankan dan memberikan suasana yang santai dan tidak tegang

26

sehingga menumbuhkan kembali antusias peserta penyuluhan untuk mengikuti penyuluhan sampai selesai. Hasil dari kegiatan yang telah penulis lakukan tidak akan dapat bermanfaat bagi masyarakat jika tidak ada kesadaran dan kerjasama serta tindakan yang berkelanjutan dari masyarakat. Oleh karena itu penulis berharap kesadaran dan kerja sama serta tindakan dari masyarakat untuk tidak lagi membudayakan nikah diusia dini mengingat dampak yang ditimbulkan dari pernikahan diusia dini, sehingga hasil dari kegiatan yang telah dilakukan oleh penulis dapat bermanfaat bagi masyarakat di Desa Wringin Agung. 2. Penyuluhan rumah sehat sederhana Penanggung Jawab Hari/Tanggal Pukul Sasaran Tempat Jumlah peserta Hasil kegiatan : Rizqy Nurul H. : Senin, 25 Juli 2011 : 18.30 - 20.30 WIB : Warga Desa Wringin Agung. : Musholla Dusun Pondok Jeruk Krajan 2 : : orang

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menanamkan kesadaran akan arti pentingnya rumah sehat sebagai tiang pondasi utama hidup sehat dalam pencegahan pencemaran lingkungan yang menyebabkan penyakit khususnya kepada para warga Desa Wringin Agung. Mereka juga diharapkan pada akhirnya dapat membiasakan dalam hidup mereka sehari-hari. Pelaksanaan penyuluhan tentang peningkatan kesadaran hidup bersih dan sehat ini menggunakan metode penyuluhan yaitu metode ceramah, metode dengan menggunakan alat peraga serta metode tanya jawab, di mana materi yang diberikan pada penyuluhan berisi tentang pengertian, tata cara, dan perawatan dalam menjaga kebersihan tempat tinggal, serta kesadaran untuk membangun rumah sehat nyaman dan layak huni. Pelaksanaan penyuluhan dengan sasaran para warga Desa Wringin Agung dilaksanakan bersamaan dengan pengajian rutin warga. Untuk mendukung penyampaian materi, digunakan alat peraga berupa gambar-gambar yang didapat dari buku

27

maupun majalah untuk menarik minat peserta, guna memicu respon untuk bertanya tentang materi yang disampaikan. Pada awalnya meskipun ada kendala bahasa tetapi pada akhirnya terlihat adanya komunikasi yang baik antara kedua belah pihak baik pemateri maupun yang diberi materi yang dapat diketahui dari adanya respon untuk bertanya dan menjawab pertanyaan pada saat kegiatan penyuluhan. e. 1. Bidang Pertanian Sosialisasi Tentang Pengembangan Pola Tanam Metode SRI (System of Rice Intensification) Organik Penanggung Jawab Hari/Tanggal Pukul Sasaran Tempat Jumlah peserta Hasil kegiatan : M. Syaiful Ilmi : Minggu, 31 Juli 2011 : 09.00 12.00 WIB : Petani Warga Desa Wringin Agung. : : : orang

Pelaksanaan sosialisasi/penyuluhan di rumah Mushola di Dusun Manggisan pada hari kamis, 24 Februari 2011 pukul 19.00 19.30 WIB dan sekaligus dilakukan demo praktek. Pelaksanaan penyuluhan dan demo yang juga bertepatan dengan pengajian rutin dari bapak-bapak Tani di desa WRINGIN AGUNG, dihadiri oleh 10 orang. Pada pertemuan ini dihadiri oleh petani dari beberapa dusun Desa Wringin agung dan dalam pelaksanaan sosialisasi/penyuluhan dan demo tersebut terdapat beberapa hal yang dipersiapkan meliputi brosur serta contoh jadi dari pembuatan awal, serta bahan dan alat yang diperlukan untuk mengenalkan cara pemilihan benih dengan menggunakan metode SRI.

28

?

IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan Kuliah Kerja Terpadu yang telah kami laksanakan terdapat beberapa kesimpulan yaitu: a. Pelaksanaan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) di Desa Karang Pring sangat berperan penting dalam membantu pemecahan permasalahan yang ada di desa. Hal ini selain untuk membantu permasalahan tetapi juga untuk upaya mendekatkan perguruan tinggi pada masyarakat Desa Wringin Agung. b. Kegiatan pelakasaan program-program mahasiswa KKT kelompok 53 terdiri dari kegiatan pengamalan IPTEK, membantu program pemerintah dan bakti sosial. Sebagian besar dari kegiatan-kegiatan ini dapat terealisasi dengan baik meskipun terdapat beberapa kendala tetapi masih dapat kami atasi. c. Pelaksanaan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) selama 45 hari tentunya memberikan pengalaman tersendiri bagi mahasiswa KKT kelompok 53. Mahasiswa KKT di sini terdiri dari berbagai fakultas dan jurusan, untuk itu setiap mahasiswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya secara langsung ke masyarakat sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya. d. Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Terpadu ini mahasiswa KKT dan masyarakat desa mampu untuk menemukan dan merumuskan permasalahan desa secara bersama-sama melalui kegiatan kegiata musyawarah masyarakat desa. Hasil dari musyawarah inilah yang akhirnya dijadikan program mahasiswa KKT kelompok 53 di Desa Wringin Agung.29

e. Antusiasme warga cukup besar dalam mengikuti kegiatan yang telah dilakukan di Desa Wringin Agung karena kegiatan yang dilaksanakan tersebut jarang dilakukan dan termasuk relatif baru bagi warga masyarakat desa. f. Perangkat desa cukup membantu dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan Kuliah Kerja, hal ini dibuktikan dengan diberikannya kemudahan dalam hal peminjaman beberapa property dan file data yang mendukung untuk dilakukannya penyuluhan dan pembuatan laporan. g. Dewan guru yang ada di Desa Wringin Agung merasa terbantu dengan adanya kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja karena penyuluhan dan diberikannya bimbingan belajar yang dapat memberikan ilmu pengetahuan baru dan meningkatkan semangat belajar siswa SD. 4.2 Saran Berdasarkan berbagai fakta yang di dapatkan di Desa Wringin Agung yang diperoleh selama Kuliah Kerja Terpadu, ada beberapa saran yang semoga dapat diperhatikan dan dijadikan pertimbangan bagi pelaksanaan kuliah kerja terpadu serta pembangunan masyarakat yaitu: a. Pemerintah 1. Kepala Desa dan segenap perangkatnya hendaknya lebih akomodatif terhadap aspirasi warga dari berbagai lapisaan, lebih mendorong masyarakat untuk mendayagunakan potensi yang ada guna mempercepat laju pembangunan. 2. Pemerintah Kabupaten hendaknya turun langsung ke desa guna memberikan sosialisasi pada pemerintah desa terkait dengan program-program yang terkait dengan pembangunan desa misalnya Posyandu, PKK, KB, Peningkatan Produksi Panen Dan Penanggulangan Hama Tanaman, dan lain-lain b. Masyarakat Desa 1. Perlu ditingkatkan partisipasi masyarakat terhadap agenda-agenda

pembangunan desa dan rasa memiliki terhadap fasilitas, koma, dan prasarana desa. 2. Kegiatan-kegiatan desa yang sudah berjalan dengan baik seperti pengajian dan kerohanian, hendaknya dipertahankan dan dibina secara terus-menerus.

30

3. Hendaknya wadah untuk berorganisasi pemuda lebih ditingkatkan lagi fungsi dan tujuannya. 4. Warga desa hendaknya dapat memanfaatkan Poskamling guna tetap menjaga keamanan desa dan dapat terhindar dari berbagai ketidaknyamanan dan ketidakamanan. c. Bagi Lembaga dan Unsiversitas Sebagai salah satu penerapan Tri Darma Perguruan Tinggi terutama darma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka seebagai lembaga atau universitas selalu melakukan upaya pendekatan kepada masyarakat agar memperoleh umpan balik dari masyarakat seehingga kurikulum materi perkuliahan dan pengembangan ilmu dapat disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan. d. Bagi Mahasiswa Perlu adanya keberlanjutan dari program-program yang telah

dilaksanakan oleh mahasiswa KKT, sehingga dalam setiap pelaksanaan kuliah kerja terpadu tidak dimulai dari nol. Perlu adanya perencanaan yang matang terkait dengan program KKT dari pihak kampus sehingga program tersebut memiliki arah dan tujuan yang jelas.

31

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Imam. 1992. Sosiologi Pedesaan. Semarang: Bina Ilmu Semarang Baratha, I Nyoman. 1992. Desa Masyarakat, Desa dan Pembangunan Desa. Jakarta: Ghalia Indonesia. Bintarto. 1993. Interaksi Desa dan Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ida Bagus Mantra. 1994. Perencanaan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 2010. Instrumen Pendataan Profil Desa. Desa Karang Pring Kecamatan Sukorambi Monografi Desa Karang Pring, Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember, tahun 2008. Notoadmodjo,S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. UU No.5 tahun 1979. Pemerintahan Desa. Jakarta: Ghalia Indonesia LPM Unej. 2008. Pedoman Kuliah Kerja Mahasiswa. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember : Jember.

32