lpj cairan hd

22
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG DIET MINUMAN PADA PASIEN PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI POLI HEMODIALISA RSD dr. SOEBANDI JEMBER Disusun guna memenuhi tugas praktik Program Pendidikan Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah Oleh: Kelompok 1 1. Jumuatul Masullah, S.Kep (082311101016) 2. Rosalind Prihandini, S,Kep (092311101031) 3. Risky Rahmawan, S.Kep (092311101055)

Upload: rosalind-prihandini

Post on 21-Nov-2015

233 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

t6rd

TRANSCRIPT

RI Telp./Fax (0331) 487145(0331) 323450-Kode Pos 68121

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG DIET MINUMAN PADA PASIEN PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI POLI HEMODIALISA RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Disusun guna memenuhi tugas praktik Program Pendidikan Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah

Oleh:Kelompok 1

1. Jumuatul Masullah, S.Kep(082311101016)2. Rosalind Prihandini, S,Kep(092311101031)3. Risky Rahmawan, S.Kep(092311101055)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER2015LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pertanggungjawaban kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Diet minuman bagi penderita gagal ginjal kronik yang telah dilaksanakan pada Sabtu, 14 februari 2015 di ruang Poli Hemodialisa RSD dr. Soebandi Jember

Jember, 16 februari 2015

Mengetahui,Pembimbing Ruangan

Woro Kuswati, Amd. KepNIP 19730327 199803 2 008

Pembimbing Akademik

Ns. Wantiyah, S. Kep., M. KepNIP 19810712 200604 2 001

Kepala Ruangan

Moh. Toha, Amd. KepNIP 19670902 199302 1 001

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga Laporan Pertanggungjawaban kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Nutrisi pada Pasien Pasca Oprasi dapat terselesaikan.Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:1. Pembimbing klinik dan Kepala Ruang Poli Hemodialisa RSD. dr. Soebandi yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga laporan kegiatan ini dapat tersusun dengan baik;2. Dosen pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi dan bimbingan sehingga proposal ini dapat tersusun dengan baik;3. Jajaran perawat dan karyawan Ruang Poli Hemodialisa RSD. dr. Soebandi Kabupaten Jember;4. teman-teman Program Pendidikan Profesi PSIK Unej atas semangat dan kerjasamanya.Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini di lain waktu, karena laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam mencari ilmu dan informasi.

Jember, Februari 2015Hormat kami,

Penulis

BAB I . PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangGinjal merupakan alat untuk menyaring darah sehingga zat-zat sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun dan tak berguna dapat dikeluarkan dari dalam tubuh melalui air kencing. Zat-zat tersebut harus dikeluarkan karena dapat mengganggu kesehatan. Selain itu, ginjal juga berperan menjaga keseimbangan air dalam tubuh atau menjaga tekanan osmotik cairan tubuh sehingga perannya sangat penting dalam menjaga kondisi tubuh agar tetap seimbang dan dinamis (homeostasis) atau terciptanya kondisi sehat. kencing tampak berbuih, berwarna kuning dan berbau, merupakan hasil penyaringan cairan darah yang dilakukan oleh ginjal.Penyakit ginjal kronis (chronic kidney disease/CKD) adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Kondisi ini bersifat permanen. Status CKD berubah menjadi gagal ginjal ketika fungsi ginjal telah menurun hingga mencapai tahap atau stadium akhir. CKD adalah penyakit yang umumnya baru dapat dideteksi melalui tes urin dan darah. Gejalanya yang bersifat umum membuat pengidap penyakit ini biasanya tidak menyadari gejalanya hingga mencapai stadium lanjut. Asupan air untuk penderita penyakit ginjal kronis harus diperhatikan agar tidak memberatkan kerja jantung maupun ginjal.

1.2 Tujuan:1. Tujuan Instruksional UmumSetelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit dapat mengetahui dan memahami tentang minuman yang baik untuk di konsumsi pasien penderita gagal ginjal kronik2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat:a) Menjelaskan kebutuhan cairan yang di perlukan penderita gagal ginjalb) Menjelaskan macam macam minuman yang bisa di konsumsi penderita gagal ginjalc) Menjelaskan macam macam minuman yang tidak bisa di konsumsi penderita gagal ginjal

1.3 Pokok Bahasan:Diet minuman untuk penderita gagal ginjal

1.4Sub Pokok Bahasan:1. Menjelaskan kebutuhan cairan yang di perlukan penderita gagal ginjal2. Menyebutkan macam-macam minuman yang bisa dan tidak bisa dikonsumsi penderita gagal ginjal

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Khalayak sasaranPasien dan keluarga pasien di poli Hemodialisa

2.2Metode Pembelajaran1. Jenis model pembelajaran: Pertemuan (tatap muka)2. Landasan teori: Konstruktivisme dengan metode ceramah dandiskusi3. Langkah pokok:a) Menciptakan suasana pertemuan yang baik;b) Mengajukan masalah;c) Membuat keputusan nilai personal;d) Mengidentifikasi pilihan tindakan;e) Memberi komentar;f) Menetapkan tindak lanjut

2.3Media1. Lefleat 2. LCD

2.4Pengorganisasian1. Penanggung jawab: Rosalind Prihandini, S,Kep2. Panyaji: Risky Rahmawan, S.Kep3. Fasilitator: Jumuatul Masullah, S.Kep4. Moderator: Rosalind Prihandini, S,KepDokumentasi: Jumuatul Masullah, S.Kep

2.5Rencana Kegiatan PenyuluhanTahap kegiatanKegiatan PenyuluhanKegiatan PesertaMedia dan Alat Penyuluhan

Pendahuluan(5 menit)1. Memberi salam, memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan.2. Menjelaskan materi secara umum3. Menjelaskan tentang TIU dan TIKMemperhatikan

Memperhatikan

MemperhatikanLCD Leaflet

Penyajian(15 menit)

1. Menjelaskan kebutuhan cairan yang di perlukan penderita gagal ginjal

a. Menanyakan kepada klien apabila ada yang kurang jelasb. Menerima dan menjawab pertanyaan klien yang diajukan 2. Menyebutkan macam macam minuman yang bisa dan tidak bisa dikonsumsi penderita gagal ginjala. Menanyakan kepada klien apabila ada yang kurang jelasb. Menerima dan menjawab pertanyaan yang diajukan klienMemperhatikan

Memberi pertanyaan

Memperhatikan

Memberi pertanyaan

Memperhatikan

Memberi pertanyaan

Memperhatikan

Leaflet LCD

Penutup(10 menit)

1.Memberi pertanyaan tentang materi yang baru dijelaskan

2. Menampung jawaban yang klien3. Mendiskusikan bersama jawaban dari klien4.Bersama klien menyimpulkan materi yang telah dibahas5.Menutup pertemuan dan memberi salamMenjawab pertanyaan yang diajukan pemateriMemperhatikan

Memberikan sumbang saranMemberikan sumbang saran

Memperhatikan dan membalas salamLeaflet

BAB 3. HASIL DAN EVALUASI

3.1 Analisa proses dan hasilAnalisa ProsesKegiatan dimulai jam 15.00 WIB. Moderator membuka acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi serta diskusi bersama. Kegiatan ini diikuti oleh 15 peserta. Jalannya kegiatan cukup lancar, peserta antusias menyimak materi yang diberikan. Peserta penyuluhan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai diet minuman atau cairan. Kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, kemudian ditarik kesimpulan serta pada akhir acara dilakukan evaluasi pada peserta penyuluhan kesehatan.Analisis HasilPada tahap evaluasi, beberapa peserta yang ditunjuk mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan pemateri., terkait tentang diet cairan pada pasien penderita gagal ginjal kronik.

3.2Faktor Pendorong1. Media yang digunakan seperti leaflet dan powerpoint dapat memperjelas penyampaian materi saat kegiatan berlangsung.2. Tersedianya tempat mendukung dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan saat di ruang Poli Hemodialisa rumah di RSD dr.Soebandi Jember.3. Peserta pendidikan kesehatan antusias dalam mengikuti kegiatan. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan tentang cairan 4. Dukungan dari kepala ruang dan pembimbing serta perawat ruangan yang mendukung terlaksananya kegiatan

3.3Faktor PenghambatTidak adanya pengeras suara, sehingga pada saat penyampaian materi penyuluh harus bersuara extra keras

BAB 4. PENUTUP

4.1 KesimpulanSetelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang cairan pada pasien gagal ginjal kronik, peserta penyuluhan kesehatan mengetahui kebutuhan cairan yang di butuhkan oleh pasien penderita gagal ginjal kronik. Peserta pendidikan kesehatan antusias dalam mengikuti kegiatan dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Peserta pendidikan kesehatan juga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan mengenai beberapa macam minuman boleh di minum dan harus di batasi oleh pasien.

4.2 SaranSaran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:a. Kegiatan penyuluhan kesehatan seharusnya dapat dilakukan secara rutin di ruangan sebagai upaya preventif b. Metode penyampaian pendidikan kesehatan dibuat semenarik dan sesederhana mungkin sehingga menarik peserta dan memudahkan peserta dalam menerima materi yang disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Price,S.A. & Wilson, L.M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGCSmeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC

Lampiran1. Materi2. Media yang digunakan (leaflet)3. Dokumentasi

.

Lampiran 1

DIET CAIRAN UNTUK PENDERITA GAGAL GINJAL

A. Kebutuahn cairanAsupan air untuk penderita penyakit ginjal kronis harus diperhatikan agar tidak memberatkan kerja jantung maupun ginjal. Untuk pasien predialisis, jika pasien dapat mentoleransi, air boleh diberikan sampai dengan 3000 mL per hari. Namun pada pasien dialisis, yang umumnya sudah berada dalam stadium penyakit ginjal kronis sangat lanjut, anjuran asupan air adalah tidak lebih dari 1500 mL per hari. Biasanya, asupan air untuk pasien penyakit ginjal kronis tahap dialisis dihitung berdasarkan keluaran urine per 24 jam terakhir, ditambah dengan 500 mL. Cairan tidak hanya diperhitungkan dari air yang diminum, tetapi juga dari makanan yang kandungan airnya tinggi.Pasien gagal ginjal kronik perlu belajar mengenal tanda ketidakseimbangan cairan, mengatur asupan cairan sesuai program dokter, dan menerapkan terapi diet. Pasien harus memantau asupan dan haluarannya. Mengatur asupan natrium dapat menjadi tantangan berat bagi pasien. Tambahan berat badan yang tiba-tiba dapat menunjukkan retensi cairan yang disebabkan kelebihan asupan natrium, yang menyebabkan rasa haus dan membuat pasien banyak minum. Kata natrium atau "garam" pada label makanan yang dibeli dipasar harus diperhatikan. Pengganti garam harus dihindari karena mengandung banyak kalium. Untuk mengatur kebutuhan cairan pasien gagal ginjal kronis dengan menggunakan IDWG (Interdialisa Weight Gain) berdasarkan penimbangan berat badan. Standar umum IDWG yang dapat digunakan pasien adalah 1-1,5 kg, sehingga bila peningkatan berat badan pasien melebihi 1,5 kg dapat menimbulkan sesak dan edema pada pasien. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pasien harus memiliki pengetahuan sedemikian rupa sehingga tidak mengalami peningkatan berat badan yang melebihi standar IDWG.

B. Minuman yang tidak boleh di konsumsi penderita gagal ginjal1. Minuman tinggi kalium (Jus jeruk, jus pisang, jus tomat, jus alpukat)2. Tinggi protein (susu)3. Minuman beralkohol4. Minuman bersoda5. Air kelapa 6. Minuman Isotonik7. Kopi, Teh, lemon tea8. Coklat9. Susu kedelai10. Minuman berenergi

C. Minuman yang boleh dikonsumsi1. Air putih2. Sirup3. Susu4. Air gula

D. Jenis Susu yang boleh dikonsumsi1) NEPHRISOLNephrisol adalah nutrisi khusus untuk gangguan ginjal yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi serta menjaga kadar nitrogen darah. Kelebihan Nephrisol :1. Memberikan kalori yang cukup sebagai makanan pengganti atau tambahan untuk gangguan ginjal.2. Memiliki kandungan PROTEIN RENDAH dengan komposisi asam amino esensial dan non esensial yang sesuai.3. Memiliki kandungan 11 vitamin dan 7 mineral yang sesuai.4. Tidak mengandung laktosa.5. Dapat diberikan secara oral atau melalui sonde.Komposisi yang terkandung dalam Nephrisol :1. Maltodextrin2. Minyak Nabati3. Sukrosa4. Asam amino Essensial dan Non Essensial5. Whey Protein Konsentrat6. Kalsium Kaseinat7. Vitamin8. Mineral

D.Tips Membatasi atau Mengontrol Asupan Cairan 1. Mengurangi aktivitas yang berlebihan, yang dapat menguras tenaga dan mengeluarkan banyak keringat2. Minum dengan cara menyeruput3. Menghindari makanan yang mengandung tinggi garam (Asin) dan mengandung bahan pengawet4. Menghindari makanan yang merangsang, seperti makanan yang pedas, bersantan.5. Menghindari makanan yang banyak mengandung minyak, misalnya gorengan6. Usahakan lebih banyak mengkonsumsi minuman yang dingin dibandingkan dengan minum yang panas serta unakan juga gelas yang kecil saat minum. 7. Hindari bibir kering. Bibir kering dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang menimbulkan keinginan untuk minum. Banyak cara agar mulut tidak sering antara lain dengan kumur-kumur, menggosok gigi, menghisap permen atau mengolesi bibir dengan es batu mengkonsumsi satu potong jeruk dingin. 8. Biasakan untuk membaca label kandungan zat gizi pada makanan yang dibeli agar bias diketahui berapa kandungan garam terutama natrium dalam makanan tersebut, seperti pada saus, kecap, sosis, dan lain-lain.9. Berusaha untuk selalu berada di tempat yang sejuk , tidak berlama-lama di tempat yang udaranya panas.10. Lakukan perencanaan dan pembagian cairan yang akan dikonsumsi dalam sehari, misalnya jika dibatasi 1000 ml/hari dapat dibagi dalam 6 kali minum dengan pembagian : sarapan sekitar 150 ml,snack pagi 100 ml, makan siang 250 ml, snack sore 100 ml, makan malam 150 ml, snack malam 100 ml. sisanya sekitar 150 ml didapat dari makanan, baik berupa sayuran , buah-buahan, sup,snack, dan lain sebagainya.11. Hindari minum dengan air es atau air es yang manis, karena air es dan air es yang manis tidak dapat menghilangkan rasa haus kecuali dengan jumlah yang banyak.12. Saat minum obat gunakan sedikit air. Sebaiknya obat diminum setelah makan, sehingga jumlah cairan yang sudah direncanakan pada saat makan juga cukup digunakan untuk minum obat kecuali obat yang harus diminum sebelum makan.

Lampiran 3

Gambar 1. Memberikan materi pada pasien gagal ginjal kronikdi poli Hemodialisa RS Dr. Soebandi Jember

Gambar 2. MAhasiswa menjawab pertanyaan yang di ajukan olehPasien penderita gagal ginjal kronik