lp3a pa4

23
URAIAN UMUM OBJEK Renang merupakan salah satu olahraga air yang paling dikenal masyarakat umum. Olahraga ini membutuhkan tempat yang sering disebut dengan kolam renang meskipun bisa juga dilakukan di tempat selain kolam, seperti sungai, danau , laut, dll. Untuk jenis kolam renang bisa dibedakan menjadi 2, yaitu kolam renang terbuka dan kolam renang tertutup. Untuk kolam renang tertutup ini masih sangat jarang ditemukan. Kami yang merupakan warga Semarang ingin mengajukan usulan menciptakan kolam renang tertutup di Semarang. Kenapa menciptakan kolam renang tertutup di semarang ? - Di Semarang belum ada kolam renang tertutup. - Untuk persiapan cabang renang PON Jateng 2020 mendatang. - Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah belum memiliki kolam renang dengan standar nasional. Usulan desain kolam renang ini mengaplikasikan desain yang modern dan futuristik.

Upload: sidiq-al-faruq

Post on 26-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semarang indoor swimming pool

TRANSCRIPT

Page 1: LP3A  PA4

URAIAN UMUM OBJEK

Renang merupakan salah satu olahraga air yang paling dikenal masyarakat

umum. Olahraga ini membutuhkan tempat yang sering disebut dengan kolam

renang meskipun bisa juga dilakukan di tempat selain kolam, seperti sungai, danau ,

laut, dll.

Untuk jenis kolam renang bisa dibedakan menjadi 2, yaitu kolam renang

terbuka dan kolam renang tertutup. Untuk kolam renang tertutup ini masih sangat

jarang ditemukan. Kami yang merupakan warga Semarang ingin mengajukan usulan

menciptakan kolam renang tertutup di Semarang.

Kenapa menciptakan kolam renang tertutup di semarang ?

- Di Semarang belum ada kolam renang tertutup.

- Untuk persiapan cabang renang PON Jateng 2020 mendatang.

- Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah belum memiliki kolam renang

dengan standar nasional.

Usulan desain kolam renang ini mengaplikasikan desain yang modern dan

futuristik.

Page 2: LP3A  PA4

STUDI KAPASITAS DAN PELAKU

Jumlah orang cenderung menggunakan kolam renang setiap satu waktu perlu diperkirakan di awal

perencanaan dan proses desain. Angka tersebut dapat digunakan untuk menilai jumlah tempat duduk

pada tribun, jumah perenang yang berkaitan dengan jumlah ruang bilas, ruang ganti, loker, toilet dan lainnya. Oleh karena itu akan menjadi faktor kunci dalam membangun total luas lantai bangunan.

The Sport England Facility Planning Model menggunakan standar 6m2 per perenang. Secara teoritis,

25m x 50m dengan luas air 1250 m2 akan menampung kapasitas maksimum 208 perenang dalam 1

waktu.

Standar kapasitas penonton didapat dari Data Arsitek yaitu 0.5 penonton setiap 1 m2 bidang air. Maka jumlah penonton adalah 0.5 x 1250(luas bidang air kolam renang 25m x 50m) = 625 Penonton.

Dan berdasarkan hasil wawancara dengan bpk. Soni (kepala pengelola unit kolam renang GOR Jatidiri)

jumlah pengelola pada kolam tersebut adalah 10 orang pengelola. Dengan rincian : 1 orang pemimpin,

2 orang penjaga loket merangkap bagian keuangan, 1 orang petugas pintu masuk, 4 orang life guard

merangkap cleaning sevice, 2 orang teknisi merangkap operator. Berdasarkan hasil wawancara

tersebut kami menganalisa jumlah pengelola yang dibutuhkan harusnya 1 orang pemimpin, 2 orang

penjaga loket merangkap bagian keuangan, 1 orang petugas pintu masuk, 2 orang life guard, 2 orang cleaning service, 2 orang operator, dan 2 orang teknisi, sehingga jumlahnya 12 orang pengelola.

Page 3: LP3A  PA4

PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DASAR PENDEKATAN Dalam proses penyusunan LP3A bangunan kolam renang tertutup di

Semarang digunakan metode pendekatan sebagai acuan penyusunan. Dalam

metode pendekatan ini diharapkan perencanaan dan perancangan bangunan

akan mencapai kelayakan yang optimal dalam memenuhi kebutuhan fungsi

persyaratan ruang dan hal-hal lainnya. Pendekatan perencanaan dan

perancangan berorientasi pada standar dari beberapa sumber dalam kebutuhan

fasilitas yang disesuaikan dengan fungsi utama kolam renang tertutup di semarang

yang antara lain :

1. FINA (Fédération Internationale de Natation)

Federasi Renang Internasional (Fédération Internationale de Natation, disingkat FINA)

adalah induk organisasi internasional olahraga renang. Organisasi ini diakui oleh Komite

Olimpiade Internasional (IOC). Selain renang, FINA juga merupakan induk organisasi

internasional polo air, selam, renang indah, dan renang perairan terbuka. Induk organisasi

olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah di setiap

negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA.

Selain mengadakan kejuaraan internasional dan regional, FINA bertugas membuat

peraturan internasional untuk kejuaraan renang, renang perairan terbuka, selam, polo air,

dan renang indah.

Dalam FINA diatur mengenai satandar ukuran kolam renang utama.

Page 4: LP3A  PA4

1. Ukuran Kolam Kompetisi Utama

Panjang 50 meter

FINA: 50.000 meter. Kolam menggunakan panel sentuh, jarak antara panel sentuh

diharuskan 50 meter.

Lebar 25 meter (10 Lajur x 2.5)

FINA: Lajur harus selebar 2.5 meter. Jumlah lajur: 10 (sepuluh).

Zona Bebas

Pada area jalan utama antara tangga bak dan dinding kolam 2,5 meter

Pada area balok start 3 meter

Luas ruang yang diperlukan: 1650 m²

Kedalaman Kolam

FINA: Depth – Kedalaman minimum 1.35 meter, dimulai dari 1 meter sampai setidaknya 6

meter dari ujung kolam diperlukan untuk kolam dengan balok permulaan

2. Ukuran Kolam Pemanasan

Panjang 25 meter

Lebar 12 meter (6 Lajur x 2 m)

Kedalaman Kolam 1.8 meter (flat)

Luas total 300 m2

3. Balok Permulaan

Dimensi: Tinggi 0.5 meter, Panjang 0.6 meter, Lebar 0.5 meter. Dengan material non slip, sudut kemiringan 7 derajat (FINA)

4. Penanda Lajur

Warna kontras yang gelap, lebar 25 cm, panjang 46 m (detail terlampir) (FINA)

5. Panel Sentuh

2.4 m x 0.9 m, posisi 0.3 meter di atas permukaan air dan 0.6 meter dibawah permukaan

air (FINA)

Page 5: LP3A  PA4

2. ASA (Amateur Swimming Association)

ASA (secara formal dikenal sebagai Amateur Swimming Association) dahulu adalah badan

pengaturan olahraga berenang yang pertama didirikan di dunia dan pada saat ini masih

berdiri sebagai badan pengaturan olahraga berenang, menyelam, polo air, dan olahraga air

lain di Inggris. Badan ini berhubungan erat dengan British Swimming, sebuah federasi

nasional badan pengaturan olahraga air untuk Inggris, Skotlandia (Scottish Amateur

Swimming Association), dan Wales (Welsh Amateur Swimming Association). Mereka

secara kolektif dikenal sebagai Home Country National Governing Bodies.

ASA membuat standar kapasitas untuk ruang-ruang penunjang kegiatan utama, seperti

toilet perenang, ruang bilas, ruang ganti, loker dan luasan ruang medis.

Page 6: LP3A  PA4

a. Kapasitas Toilet Perenang

Dasar pendekatan dalam menentukan kapasitas dan besaran ruang adalah

menggunakan BS 6465 : 2006 Part 1 Tabel 12 dari buku ASA Guidance Note tahun

2011.

- Standar jumlah WC untuk 208 perenang berdasarkan table tersebut adalah 2 WC

untuk tiap 100, dengan tambahan 1 WC per 100orang laki-laki. Dan 1 WC per 10

wanita untuk jumlah 100 wanita kemudian tambahan 1 WC untuk tiap 50 wanita

selanjutnya. Maka jumlah yang dibutuhkan adalah 2 WC laki-laki dan 10 WC

wanita.

- Standar jumlah urinoir untuk 208 perenang berdasarkan table tersebut adalah 1

urinoir per 20 laki-laki hingga kapasitas 100 dan penambahan 1 urinoir per 80 laki -

laki selanjutnya. Maka jumlah yang dibutuhkan adalah 6 urinoir.

- Standar jumlah westafel untuk 208 perenang berdasarkan table tersebut adalah 1

westafel per 5 urinoir untuk laki-laki dan 1 per 2 WC untuk wanita. Maka jumlah yang dibutuhkan adalah 2 westafel laki-laki dan 5 westafel wanita.

Berdasarkan ASA Guidance Note, desain / tata letak toilet harus memastikan:

- Toilet harus diposisikan dalam posisi yang mencolok pada rute ke olam renang .

- Toilet dan daerah urinoir diberi pembatas untuk privasi

- Tidak ada daerah tersembunyi untuk menghambat staf pengawasan

- Ada ruang sirkulasi yang cukup untuk memungkinkan akses mudah bagi pengguna

kursi roda

- Pembersihan secara teratur dengan selang .

- Kuat dan tahan terhadap perusak.

b. Kapasitas Ruang Bilas

Penyediaan ruang bilas harus sesuai dengan BS 6465 : 2006 Part 1 dan didasarkan

pada 50% laki-laki dan 50% untuk wanita. Jumah ruang ganti dan bilas berdasarak

table diatas adalah 1 ruang ganti dan bilas tiap 10 orang. Maka ruang bilas yang

dibutuhkan adalah 10 ruang bilas laki-laki dan 10 ruang bilas wanita.

Persyaratan ruang bilas berdasarkan ASA :

- Untuk alasan kebersihan air, kamar mandi pra-berenang harus diposisikan untuk

mendukung mereka dapat digunakan sebelum masuk kolam renang.

- Sebaliknya pasca berenang ruang bilas harus diposisikan sedekat mungkin dengan

loker sehingga perenang dapat mudah mengambil sabun dan handuk mereka.

- Ruang bilas dijadikan 1 dapat melayani untuk kebutuhan pra maupun pasca

berenang.

- Perhatian desain harus diberikan untuk drainase yang memadai dan slip resistensi

lantai pada daerah ruang bilas untuk mencegah terpeleset karena sabun.

- Baerdasarkan FINA, fasilitas kolam renang harus mencakup sebagai berikut:

- Kamar ganti, toilet dan kamar mandi harus ditempatkan tidak lebih dari 60 m (197

ft) dengan berjalan kaki pada permukaan keras (untuk menghindari daerah

berumput dan kotoran) dari kolam.

Page 7: LP3A  PA4

c. Kapasitas Ruang Ganti

Penyediaan ruang ganti disamakan kapasitasnya dengan ruang bilas, dengan alasan

setiap perenang yang selesai berbilas pasti berganti pakaian pada ruang ganti

sehingga kapasitas ruang ganti dan bilas jumlahnya sama. Maka ruang bi las yang

dibutuhkan adalah 10 ruang ganti laki-laki dan 10 ruang ganti wanita.

d. Kapasitas Loker

Jumlah bidang loker dibutuhkan harus dihitung berdasarkan: 100% dari kapasitas

perenang kolam renang utama yaitu 208 bidang loker.

e. Ruang Medis

Ruang medis harus langsung dapat diakses dari kolam renang dan juga dengan akses

eksternal ke area parkir untuk kendaraan darurat (ambulance). Lenar pintu ruang

medis harus minimum 1.1m, dan diposisikan untuk memungkinkan akses tandu.

Ruang medis terdapat sofa, troli tandu, kursi, wastafel dan lemari berkunci.

ASA menyebutkan ruang medis luasannya minimal 9,0-10.0m, tidak termasuk

ketentuan toilet.

Sofa harus ditempatkan dengan ruang akses di semua sisi, dan tidak terletak di

dinding. Penyediaan toilet juga berguna di mana kompetisi utama akan

memungkinkan ruang pertolongan pertama untuk fungsi ganda sebagai ruang kontrol

doping.

Luasan ruang medis beserta toiletnya yaitu 13.3 m2.

Page 8: LP3A  PA4

3. DATA ARSITEK

Data Arsitek adalah buku pedoman yang sangat diperlukan bagi setiap Calon /

Arsitek. Buku ini berisi tentang acuan-acuan / standarisasi dimensi suatu ruang dalam

satuan meter / centimeter (Datek Versi Indonesia).

Data Arsitek kami gunakan untuk menentukan kapasitas penonton,luasan ruang seperti

zona bebas, toilet penonton maupun perenang, ruang loker, ruang ganti, ruang bilas,

Page 9: LP3A  PA4

a. Tribun

Tribun penonton : 0.5 penonton setiap 1 m2 bidang air. Maka jumlah penonton adalah

0.5 x 1250(luas bidang air kolam renang 25m x 50m) = 625 Penonton.

Kebutuhan tempat : 0.5m2 per 1 orang dengan sirkulasi 60%. Maka luas yang

dibutuhkan yaitu 500 m2.

b. Toilet Perenang

Jumlah WC yang dibutuhkan adalah 2 WC laki-laki dan 10 WC wanita.

Luasan 1 WC berdasarkan Data Arsitek adalah 1.26 m2 (0.9 x 1.4). Dan sirkulasi yang

dibutuhkan 50%, berdasarkan lebar sirkuasi 0.7 m untuk 1 WC. Maka luas yang

dibutuhkan adalah 3.78 m2 WC laki-laki dan 18.9 m2 WC wanita.

Jumlah urinoir yang dibutuhkan adalah 6 urinoir. Luasan 1 urinoir berdasarkan Data

Arsitek Yaitu 0.3 m2 (0.5 x 0.6). Dan sirkulasi yang dibutuhkan 100%. Maka luas yang

dibutuhkan adalah 5.4 m2 untuk urinoir.

Jumlah westafel yang dibutuhkan adalah 2 westafel laki-laki dan 5 westafel wanita.

Luasan 1 urinoir berdasarkan Data Arsitek Yaitu 0.48 m2 (0.6 x 0.8). Dan sirkulasi yang

dibutuhkan 100%. Maka luas yang dibutuhkan adalah 2.8 m2 dibulatkan 3 m2 westafel

laki-laki dan 7.2 m2 westafel wanita.

Dari perhitungan diatas didapat luas toilet perenang laki-laki = 12.18 m2 dan luas toilet

perenang wanita = 26.1 m2.

c. Toilet Penonton

Untuk arena yang besar untuk setiap 100 penonton ada 1 toilet (duduk atau berdiri).

Dengan jumlah penonton laki-laki 313 orang dan jumlah penonton wanita 313 orang.

Perbandingan yang haris diperhatikan : 1 toilet laki-laki terdapat 1 WC dan 2 urinoir.

Sedangkan 1 toilet wanita terdapat 2 WC. Maka jumlah toilet penonton yang

dibutuhkan adalah, laki-laki : 3 WC dan 6 Urinoir. Dan untuk Wanita : 6 WC.

Luasan 1 WC berdasarkan Data Arsitek adalah 1.26 m2 (0.9 x 1.4). Dan sirkulasi yang

dibutuhkan 50%, berdasarkan lebar sirkuasi 0.7 m untuk 1 WC. Maka luas yang

dibutuhkan adalah 5.67 m2 WC laki-laki dan 11.34 m2 WC wanita.

Page 10: LP3A  PA4

Luasan 1 urinoir berdasarkan Data Arsitek Yaitu 0.3 m2 (0.5 x 0.6). Dan sirkulasi yang

dibutuhkan 100%. Maka luas yang dibutuhkan adalah 3.6 m2 untuk urinoir.

Dari perhitungan diatas didapat luas toilet penonton laki-laki = 9.27 m2 dan luas toilet

penonton wanita = 11.34 m2.

d. Ruang Loker

Jumlah loker yang dibutuhkan adalah 208 loker, karena menggunakan lemari ganda

maka yang dibutuhkan adalah 104 bidang lemari. Luasan 1 bidang lemari yaitu 0.2 m2

(0.5 x 0.4). maka 104 x 0.2 m2 = 20.8 m2. Dengan analisa sirkulasi seperti gambar

dibawah yaitu 600%, sehingga luas yang dibutuhkan adalah 145.6 m2

e. Ruang Ganti

Kapasitas ruang ganti yaitu 10 ruang ganti laki-laki dan 10 ruag ganti wanita. Luasan 1

ruang ganti berdasarkan Data Arsitek yaitu 1.25 m2 (1 x 1.25), dengan sirkulasi 50%.

Sehingga luas yang dibutuhkan adalah 12.5 m2 ruang ganti laki-laki dan 12.5 m2 ruang

ganti wanita.

f. Ruang Bilas

Kapasitas ruang bilas yaitu 10 ruang bilas laki-laki dan 10 ruag bilas wanita. Luasan 1

ruang bilas berdasarkan Data Arsitek yaitu 1.33m2 (0.95 x 1.40), dengan sirkulasi 50%.

Sehingga luas yang dibutuhkan adalah 13.3 m2 ruang bilas laki-laki dan 13.3 m2 ruang

bilas wanita.

Page 11: LP3A  PA4

4. ANALISA HASIL STUDI PRESEDEN

a. Loket

Loket harus ditempatkan untuk memungkinkan :

- Pengawasan visual pintu masuk / keluar rute dan semua daerah sekitarnya.

- Pembatasan akses tanpa pengawasan untuk mengatur pola sirkulasi.

- Dimana keamanan merupakan prioritas tinggi, keamanan harus diintegrasikan

dalam merancang dan berada dekat dengan loket.

- Pencahayaan sepanjang hari buatan cocok untuk staf loket. - Ruang antrian yang cukup antara titik masuk dan loket taksiran jumlah pengunjung.

Dasar pendekatan yang digunakan dalam menentukan luasan ruangan loket adalah

menggunakan analisa luasan perabot yang dibutuhkan dan ruang gerak.

Meja kerja 1,2 x 0.6 x 2 1.44 m2

Kursi 0.45 x0.45 x 2 0.405 m2 +

Jumlah 1.845 m2

Ruang gerak% 200% Total 5.535 m2

Dibulatkan 5.5 m2

b. Ruang Kontrol

Ruang control digunakan untuk memantau jalannya pertandingan dengan melihat dari

kamera pada kolam (dalam maupun diatas air). Sedangkan pada pada saat tidak

bertanding digunakan memantau pengunjung yang berenang, serta memantau utilitas.

Dasar pendekatan yang digunakan dalam menentukan luasan ruangan kontrol adalah

menggunakan analisa luasan perabot yang dibutuhkan dan ruang gerak.

Meja komputer 1,2 x 0.6 x 2 1.44 m2

Meja kerja 1,2 x 0.6 x 1 0.72 m2

Kursi 0.45 x0.45 x 3 0.6 m2

Lemari 0.4 x 0.6 x 3 0.72 m2 +

Jumlah 3.48 m2

Ruang gerak% 100%

Total 3.96 m2

Dibulatkan 7 m2

Page 12: LP3A  PA4

c. Ruang Pengelolaan Air

Hasil studi lapngan ruang pengelolaan air stadion renang Jatidiri:

Tangki Filter (diameter 2.4m) Gudang pada ruang pengelola

Blower (1.12 P x 53 L x 50 T)

Pompa (1.25 P x 48 L x 50 T)

Panel-panel

Page 13: LP3A  PA4

Denah Ruang Pengelolaan Air Stadion Renang Jatidiri

Sumber foto dan gambar denah hasil studi lapangan.

Ruang pengelolaan air pada stadion renang jatidiri terdapat 3 buah tangki filter dengan

diameter 2.4m, 2 buah pompa (1.12 P x 53 L x 50 T), blower (1.25 P x 48 L x 50 T) dan

penel-panel dengan dimensi seperti gambar diatas. Serta terdapat gudang

penyimpanan kaporit dan pasir filter yang berisi 2 tangki dengan diameter 1.2m. Maka

luas ruang pengelolaan air totalnya : 108 m2

d. Ruang Genset

Hasil studi lapngan ruang pengelolaan air stadion renang Jatidiri:

Genset 150kVA dengan dimensi (260 P x 105 L x 140 T). Dan luas ruangannya 18m2.

Page 14: LP3A  PA4

Beberapa tips yang dapat diterapkan, jika penempatan genset harus di dalam ruangan

guna mengurangi tingkat kebisingan, ada beberapa hal yang wajib dicermati, yakni;

a. Ukuran Rumah Genset minimal 2x dari dimensi genset dengan ketinggian min 1

meter dari ukuran tinggi genset. Jika genset silent type maka Rumah Genset wajib

minimal 2-3 x dari dimensi genset untuk mengurangi resiko Over Heat ketika

genset beroperasi.

b. Rumah Genset harus disediakan lubang sirkulasi udara / pipa udara dari exhaust /

knalpot genset ke luar ruangan yang ditambah fan / kipas minimal 2-4 unit.

c. Rumah Genset harus disediakan saluran air untuk memudahkan proses

pembersihan dan maintenance. Tidak perlu lebar – lebar sekitar 4-10 cm sudah

cukup.

d. Rumah Genset harus disediakan ruang untuk maintenance, ganti oli, filter, fan belt,

panel. Agar tehnisi tidak terkendala dengan sulitnya melakukan maintance dengan

ruang yg sempit.

e. Untuk mengurangi desible meter / tingkat kebisingan, Rumah Genset juga bisa

dipasang peredam dengan bahan (rock wool atau serat padat lainnya) dengan

tetap memikirkan sirkulasi udara dan temperature dalam ruangan agar genset

ketika beroperasi tidak mudah overheat.

f. Penempatan Rumah Genset ini juga sebaiknya menggunakan system grounding

untuk system listrik di rumah, sehingga kelebihan arus listrik yang ditimbulkan

medan magnet dapat tersalurkan ke tanah dan menghindari terjadinya sengatan

listrik.

g. Genset adalah mesin yang memerlukan service rutin dan service besar, sebelum

membuat Rumah Genset kita harus memikirkan mobilisasi genset dan akses keluar

dari Rumah Genset ketika diperlukan service besar yang mengharuskan genset

dibawa ke tempat service.

e. Ruang Pengelola

Berdasarkan hasil wawancara, setiap pengelola bekerja di posnya masing-masing.

Hanya pemimpin yang bekerja di ruang pengelola.

Dasar pendekatan yang digunakan dalam menentukan luasan ruangan kontrol adalah

menggunakan analisa luasan perabot yang dibutuhkan dan ruang gerak.

Meja kerja 1,2 x 0.6 x 1 0.72 m2

Kursi 0.45 x0.45 x 3 0.60 m2

Lemari 0.4 x 0.6 x 1 0.24 m2 +

Jumlah 1.56 m2

Ruang gerak% 200%

Total 4.68 m2

Dibulatkan 5 m2

Page 15: LP3A  PA4

f. Lobby

Luas ruang yang dibutuhkan untuk lobby adalah 20m2 (Asumsi).

Luas tersebut difungsikan sebagai sirkulasi pengunjung yang keluar-masuk kolam

renang dan sebagai tempat antri pembelian tiket di ruang loket. Bila pada hari biasa

umumnya tidak sampai terjadi antrian, ruang yang cukup luas (20m2) digunakan untuk

antrian saat terjadi kegiatan besar seperti perlombaan dan kompetisi. Jadi ruang

tersebut digunakan untuk mengantisipasi pada saat terjadi kegiatan besar di dalam

bangunan.

g. Gudang Perlengkapan

Gudang perlengkapan berisi gulungan tali

pembatas, dengan dimensi panjang 1.5m x

lebar 1m x tinggi 1.5 m. dengan jumlah 9

gulungan.

Luas yang dibutuhkan untuk gudang perlengkapan yaitu 32.5 m2.

h. Janitor

Ruang Janitor digunakan untuk menyimpan peralatan pembersih saat sedang tidak

digunakan, ruang janitor diasumsikan = 3m²

i. Musholla

Kapasitas : 30 pengunjung (asumsi)

Asumsi didasarkan pada tingkat kebutuhan ruang yang tergolong kebutuhan sekunder

pada desain bangunan kolam renang. Kebutuhan sekunder artinya bukan kebutuhan

prioritas sehingga hanya menampung kebutuhan ibadah dengan kuantitas yang kecil.

Kapasitas 30 orang digunakan untuk kebutuhan sholat pengunjung dan pengelola yang

tidak memungkinkan untuk sholat di luar bangunan, atau dalam kondisi mendesak.

Page 16: LP3A  PA4

Sehingga fungsi mushola merupakan ruang sholat dalam keadaan mendesak, jika tidak

dalam kondisi tersebut biasanya orang akan sholat di luar bangunan. Alasan kami

menentukan kapasitas 30 orang adalah dari kesepakatan kami bahwa itu adalah jumlah

yang cukup untuk menampung kegiatan sholat harian karyawan yang berjumlah 9

orang, dan selebihnya untuk pengunjung yang sholat dalam keadaan mendesak.

Standard Ruang : 0.96m2/orang (Data Arsitek) Perhitungan : 0.96 x 30 = 28,8 m2 Sirkulasi 30% : 28,8 x 30% = 8,64 m2 Total : 37,4 m2 dibulatkan = 40 m2

R. Wudhu Asumsi 3 m2 Total R. Mushola + R.Wudhu : 40 + 3 = 43 m2

j. Kafetaria

Kapasitas : 30 pengunjung (asumsi)

Kafetaria difungsikan sebagai tempat makan dan minum sehari - hari bagi pengelola (9

orang) dan pengunjung kolam renang. Diasumsikan 30 pengunjung karena di tempat

tersebut hanya menyediakan menu makanan dan minuman yang terbatas dan

sebagian besar merupakan makanan dan minuman siap saji. Jadi diperkirakan jika

pengunjung menginginkan makanan utama (Makan pagi, siang atau malam) maka

pengunjung akan mencari makan di luar bangunan. Jadi aktivitas pengunjung dalam

kafetaria diperkirakan sebagian besar hanya membeli makanan dan minuman untuk

mengembalikan stamina dalam waktu sementara, sekedar menunda lapar dan

melepas dahaga. Sehingga kapasitas 30 orang merupakan jumlah yang cukup untuk

menampung aktivitas dan perpindahan sementara karyawan dan pengunjung di dalam

Kafetaria.

Meja (85cmx85cm) 7 buah : 0,72 x 7 = 0,54 m2

Kursi (40cmx40cm) 30 buah : 0,16 x 30 = 4,8 m2

Dapur asumsi 10 m2

Sirkulasi 150% : 15,34 x 150% = 23 m2

Total : 38,3 dibulatkan 40 m2

Page 17: LP3A  PA4

AREA PARKIR

Penetapan luasan area parkir menggunakan dasar pendekatan analisa luasan tiap jenis kendaraan.

Mobil Pribadi

Area minimal yang dibutuhkan 1 mobil berdasarkan studi preseden Toyota Avanza karena merupakan

mobil dengan penjualan terbanyak (sumber: http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/481789-

daftar-20-mobil-terlaris-di-awal-2014) adalah 6.9 m2 (1.66 x 4.15)

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Toyota_Avanza diakses pada tanggal 2 mei 2014, pukul 19.00

Sepeda Motor

Area minimal yang dibutuhkan 1 sepeda motor berdasarkan studi preseden pada motor bebek Honda Supra X 125 adalah 1.36 m2 (1.918 x 0.709)

Sumber : http://www.astra-honda.com/produk/kendaraan/new-supra-x-125-fi/#.U2qSYYGSxiY

Diakses pada tanggal 2 mei 2014, pukul 19.00

Page 18: LP3A  PA4

Bus

Area minimal yang dibutuhkan 1 bus berdasarkan studi preseden pada bus antar kota dengan karoseri lokal (Laksana Karoseri) adalah 30.6 m2 (12.25 x 2.5)

Sumber : http://sanzakiiytoet.blogspot.com/2012/12/legacy-sr-1.html diakses pada tanggal 2 mei

2014, pukul 19.00

Ambulance

Area minimal yang dibutuhkan 1 ambulance berdasarkan studi preseden ambulance Thamrin merk Mitsubishi adalah 10.74 m2 (5.125 x 2.095)

Sumber : http://kenarvian.blogspot.com/2010/05/speckaroseri -ambulance_26.html diakses pada tanggal 2 mei 2014, pukul 19.00

Page 19: LP3A  PA4

Mobil Tangki

Area minimal yang dibutuhkan 1 mobil tangki 20000 liter adalah 22.84 m2 (9.135 x 2.5)

Area Parkir Penonton

Dengan asumsi kapasitas 625 penonton dengan perbandingan jenis kendaraan yang dikendarai adalah

- 30% dari 625 penonton mengendarai mobil = 188, dengan kapasitas 1 mobil 4 orang.

- 50% dari 625 penonton mengendarai sepeda motor = 313, dengan kapasitas 1 sepeda motor

2 orang. - 20% dari 625 penonton mengendarai bus = 125, dengan kapasitas 1 bus 40 orang.

Maka jumlah kendaraan yang akan parkir adalah : 188/4 = 47 mobil. 313/2 = 157 sepeda motor. 125/40 = 4 bus.

Sehingga luasan yang dibutuhkan :

- Mobil

47 mobil x 6.9 m2 = 324.3 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 150%. Sehingga jumlah luasan yang

dibutuhkan adalah 810.75 m2.

- Sepeda Motor

157 sepeda motor x 1.36 m2 = 213.52 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 200%. Sehingga jumlah

luasan yang dibutuhkan adalah 640.5 m2.

- Bus

4 bus x 30.6 m2 = 122.4 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 60%. Sehingga jumlah luasan yang

dibutuhkan adalah 306 m2.

Total luas area parkir penonton adalah 1757.25 m2 dibulatkan menjadi 1757 m2

Area Parkir Pengelola dan Official

Asumsi jumlah tiap jenis kendaraan : 10 mobil, 20 sepeda motor, 1 ambulance, dan 1 mobil tangki.

Sehingga luasan yang dibutuhkan :

10 mobil x 6.9 m2 = 69 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 150%. Sehingga jumlah luasan yang

dibutuhkan adalah 172.5 m2.

Page 20: LP3A  PA4

20 sepeda motor x 1.36 m2 = 27.2 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 200%. Sehingga jumlah luasan

yang dibutuhkan adalah 81.6 m2

1 Ambulance = 10.74 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 150%. Sehingga luasan yang dibutuhkan

adalah 26.85 m2

1 Truk utilitas = 22.84 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 150%. Sehingga luasan yang dibutuhkan

adalah 57.1 m2

Total luas area parkir ofisial dan pengelola adalah 338.05 m2 dibulatkan menjadi 338 m2

Page 21: LP3A  PA4

TABEL PENDEKATAN LUASAN RUANG

No. Ruang Kapasitas Pendekatan Jumlah KEGIATAN UTAMA

1. Kolam Kompetisi Utama 208 FINA 1650 m2 2. Kolam Pemanasan - FINA 300 m2

RUANG PENUNJANG KEGIATAN UTAMA

1. Tribun 625 Penonton Studi Preseden 500 m2 2. Loket 2 Pengelola Studi Preseden 5.5 m2

3. Loker 208 Perenang ASA & Data Arsitek 145.6 m2 4. Ruang bilas 208 Perenang ASA & Data Arsitek 26.6 m2

5. Ruang ganti 208 Perenang ASA & Data Arsitek 25 m2 6. Toilet penonton 625 Penonton Data Arsitek 17.01 m2

7. Toilet perenang 208 Perenang ASA & Data Arsitek 32.28 m2

8. Ruang control 3 Pengelola Studi Preseden 7 m2 9. Ruang pengelolaan air - Studi Preseden 108 m2

10. Ruang Genset 1 Mesin Studi Preseden 18 m2 RUANG PELENGKAP

1. Ruang pengelola 1 Pengelola Analisa 5 m2 2. Lobby - Asumsi 20 m2

3. Ruang Medis 1 Pasien ASA & Data Arsitek 13.3 m2

4. Gudang Perlengkapan - Studi Preseden 32.5 m2 5. Janitor - Asumsi 3 m2

RUANG TAMBAHAN 1. Musholla & Wudhu 30 orang Asumsi 43 m2

2. Kafetaria 30 orang Asumsi 40 m2 AREA PARKIR

1. Parkir Penonton Studi Preseden 1757 m2

2. Parkir Ofisial dan Pengelola Studi Preseden 338 m2 Total 5086.79 m2

Ruang Gerak Antar Ruang 20% 1017.36 m2 Jumlah Keseluruhan

Dibulatkan 6104.15 m2

6104 m2

Berdasarkan PBS (Peraturan Bangunan Setempat) ketentuan KDB ( Koefesien Dasar Bangunan) atau

BC (Builging Coverage) yang berlaku 0.6 (60%)

Berarti jumlah luas ruang/bangunan yang akan dibangun adalah ± 6104 m2 sama dengan 60% (sesuai

ketentuan).

Lahan/tapak yang dibutuhkan : 100/60 x 6104 m2 = ± 10173 m2

Page 22: LP3A  PA4

KOLAM RENANG GELANGGANG OLAHRAGA JATIDIRI SEMARANG

Lokasi : Jalan Karangrejo Semarang

Batas tapak : Utara > Kantor KONI

Timur > Lapangan Tenis danStadion Sepak Bola

Selatan > Lapangan Indoor Serbaguna

Barat > Area Panjat Tebing

Luas : ± 14.500 m2

Hasil Survala

TAPAK

Page 23: LP3A  PA4