lp3a pa4
DESCRIPTION
semarang indoor swimming poolTRANSCRIPT
URAIAN UMUM OBJEK
Renang merupakan salah satu olahraga air yang paling dikenal masyarakat
umum. Olahraga ini membutuhkan tempat yang sering disebut dengan kolam
renang meskipun bisa juga dilakukan di tempat selain kolam, seperti sungai, danau ,
laut, dll.
Untuk jenis kolam renang bisa dibedakan menjadi 2, yaitu kolam renang
terbuka dan kolam renang tertutup. Untuk kolam renang tertutup ini masih sangat
jarang ditemukan. Kami yang merupakan warga Semarang ingin mengajukan usulan
menciptakan kolam renang tertutup di Semarang.
Kenapa menciptakan kolam renang tertutup di semarang ?
- Di Semarang belum ada kolam renang tertutup.
- Untuk persiapan cabang renang PON Jateng 2020 mendatang.
- Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah belum memiliki kolam renang
dengan standar nasional.
Usulan desain kolam renang ini mengaplikasikan desain yang modern dan
futuristik.
STUDI KAPASITAS DAN PELAKU
Jumlah orang cenderung menggunakan kolam renang setiap satu waktu perlu diperkirakan di awal
perencanaan dan proses desain. Angka tersebut dapat digunakan untuk menilai jumlah tempat duduk
pada tribun, jumah perenang yang berkaitan dengan jumlah ruang bilas, ruang ganti, loker, toilet dan lainnya. Oleh karena itu akan menjadi faktor kunci dalam membangun total luas lantai bangunan.
The Sport England Facility Planning Model menggunakan standar 6m2 per perenang. Secara teoritis,
25m x 50m dengan luas air 1250 m2 akan menampung kapasitas maksimum 208 perenang dalam 1
waktu.
Standar kapasitas penonton didapat dari Data Arsitek yaitu 0.5 penonton setiap 1 m2 bidang air. Maka jumlah penonton adalah 0.5 x 1250(luas bidang air kolam renang 25m x 50m) = 625 Penonton.
Dan berdasarkan hasil wawancara dengan bpk. Soni (kepala pengelola unit kolam renang GOR Jatidiri)
jumlah pengelola pada kolam tersebut adalah 10 orang pengelola. Dengan rincian : 1 orang pemimpin,
2 orang penjaga loket merangkap bagian keuangan, 1 orang petugas pintu masuk, 4 orang life guard
merangkap cleaning sevice, 2 orang teknisi merangkap operator. Berdasarkan hasil wawancara
tersebut kami menganalisa jumlah pengelola yang dibutuhkan harusnya 1 orang pemimpin, 2 orang
penjaga loket merangkap bagian keuangan, 1 orang petugas pintu masuk, 2 orang life guard, 2 orang cleaning service, 2 orang operator, dan 2 orang teknisi, sehingga jumlahnya 12 orang pengelola.
PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
DASAR PENDEKATAN Dalam proses penyusunan LP3A bangunan kolam renang tertutup di
Semarang digunakan metode pendekatan sebagai acuan penyusunan. Dalam
metode pendekatan ini diharapkan perencanaan dan perancangan bangunan
akan mencapai kelayakan yang optimal dalam memenuhi kebutuhan fungsi
persyaratan ruang dan hal-hal lainnya. Pendekatan perencanaan dan
perancangan berorientasi pada standar dari beberapa sumber dalam kebutuhan
fasilitas yang disesuaikan dengan fungsi utama kolam renang tertutup di semarang
yang antara lain :
1. FINA (Fédération Internationale de Natation)
Federasi Renang Internasional (Fédération Internationale de Natation, disingkat FINA)
adalah induk organisasi internasional olahraga renang. Organisasi ini diakui oleh Komite
Olimpiade Internasional (IOC). Selain renang, FINA juga merupakan induk organisasi
internasional polo air, selam, renang indah, dan renang perairan terbuka. Induk organisasi
olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah di setiap
negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA.
Selain mengadakan kejuaraan internasional dan regional, FINA bertugas membuat
peraturan internasional untuk kejuaraan renang, renang perairan terbuka, selam, polo air,
dan renang indah.
Dalam FINA diatur mengenai satandar ukuran kolam renang utama.
1. Ukuran Kolam Kompetisi Utama
Panjang 50 meter
FINA: 50.000 meter. Kolam menggunakan panel sentuh, jarak antara panel sentuh
diharuskan 50 meter.
Lebar 25 meter (10 Lajur x 2.5)
FINA: Lajur harus selebar 2.5 meter. Jumlah lajur: 10 (sepuluh).
Zona Bebas
Pada area jalan utama antara tangga bak dan dinding kolam 2,5 meter
Pada area balok start 3 meter
Luas ruang yang diperlukan: 1650 m²
Kedalaman Kolam
FINA: Depth – Kedalaman minimum 1.35 meter, dimulai dari 1 meter sampai setidaknya 6
meter dari ujung kolam diperlukan untuk kolam dengan balok permulaan
2. Ukuran Kolam Pemanasan
Panjang 25 meter
Lebar 12 meter (6 Lajur x 2 m)
Kedalaman Kolam 1.8 meter (flat)
Luas total 300 m2
3. Balok Permulaan
Dimensi: Tinggi 0.5 meter, Panjang 0.6 meter, Lebar 0.5 meter. Dengan material non slip, sudut kemiringan 7 derajat (FINA)
4. Penanda Lajur
Warna kontras yang gelap, lebar 25 cm, panjang 46 m (detail terlampir) (FINA)
5. Panel Sentuh
2.4 m x 0.9 m, posisi 0.3 meter di atas permukaan air dan 0.6 meter dibawah permukaan
air (FINA)
2. ASA (Amateur Swimming Association)
ASA (secara formal dikenal sebagai Amateur Swimming Association) dahulu adalah badan
pengaturan olahraga berenang yang pertama didirikan di dunia dan pada saat ini masih
berdiri sebagai badan pengaturan olahraga berenang, menyelam, polo air, dan olahraga air
lain di Inggris. Badan ini berhubungan erat dengan British Swimming, sebuah federasi
nasional badan pengaturan olahraga air untuk Inggris, Skotlandia (Scottish Amateur
Swimming Association), dan Wales (Welsh Amateur Swimming Association). Mereka
secara kolektif dikenal sebagai Home Country National Governing Bodies.
ASA membuat standar kapasitas untuk ruang-ruang penunjang kegiatan utama, seperti
toilet perenang, ruang bilas, ruang ganti, loker dan luasan ruang medis.
a. Kapasitas Toilet Perenang
Dasar pendekatan dalam menentukan kapasitas dan besaran ruang adalah
menggunakan BS 6465 : 2006 Part 1 Tabel 12 dari buku ASA Guidance Note tahun
2011.
- Standar jumlah WC untuk 208 perenang berdasarkan table tersebut adalah 2 WC
untuk tiap 100, dengan tambahan 1 WC per 100orang laki-laki. Dan 1 WC per 10
wanita untuk jumlah 100 wanita kemudian tambahan 1 WC untuk tiap 50 wanita
selanjutnya. Maka jumlah yang dibutuhkan adalah 2 WC laki-laki dan 10 WC
wanita.
- Standar jumlah urinoir untuk 208 perenang berdasarkan table tersebut adalah 1
urinoir per 20 laki-laki hingga kapasitas 100 dan penambahan 1 urinoir per 80 laki -
laki selanjutnya. Maka jumlah yang dibutuhkan adalah 6 urinoir.
- Standar jumlah westafel untuk 208 perenang berdasarkan table tersebut adalah 1
westafel per 5 urinoir untuk laki-laki dan 1 per 2 WC untuk wanita. Maka jumlah yang dibutuhkan adalah 2 westafel laki-laki dan 5 westafel wanita.
Berdasarkan ASA Guidance Note, desain / tata letak toilet harus memastikan:
- Toilet harus diposisikan dalam posisi yang mencolok pada rute ke olam renang .
- Toilet dan daerah urinoir diberi pembatas untuk privasi
- Tidak ada daerah tersembunyi untuk menghambat staf pengawasan
- Ada ruang sirkulasi yang cukup untuk memungkinkan akses mudah bagi pengguna
kursi roda
- Pembersihan secara teratur dengan selang .
- Kuat dan tahan terhadap perusak.
b. Kapasitas Ruang Bilas
Penyediaan ruang bilas harus sesuai dengan BS 6465 : 2006 Part 1 dan didasarkan
pada 50% laki-laki dan 50% untuk wanita. Jumah ruang ganti dan bilas berdasarak
table diatas adalah 1 ruang ganti dan bilas tiap 10 orang. Maka ruang bilas yang
dibutuhkan adalah 10 ruang bilas laki-laki dan 10 ruang bilas wanita.
Persyaratan ruang bilas berdasarkan ASA :
- Untuk alasan kebersihan air, kamar mandi pra-berenang harus diposisikan untuk
mendukung mereka dapat digunakan sebelum masuk kolam renang.
- Sebaliknya pasca berenang ruang bilas harus diposisikan sedekat mungkin dengan
loker sehingga perenang dapat mudah mengambil sabun dan handuk mereka.
- Ruang bilas dijadikan 1 dapat melayani untuk kebutuhan pra maupun pasca
berenang.
- Perhatian desain harus diberikan untuk drainase yang memadai dan slip resistensi
lantai pada daerah ruang bilas untuk mencegah terpeleset karena sabun.
- Baerdasarkan FINA, fasilitas kolam renang harus mencakup sebagai berikut:
- Kamar ganti, toilet dan kamar mandi harus ditempatkan tidak lebih dari 60 m (197
ft) dengan berjalan kaki pada permukaan keras (untuk menghindari daerah
berumput dan kotoran) dari kolam.
c. Kapasitas Ruang Ganti
Penyediaan ruang ganti disamakan kapasitasnya dengan ruang bilas, dengan alasan
setiap perenang yang selesai berbilas pasti berganti pakaian pada ruang ganti
sehingga kapasitas ruang ganti dan bilas jumlahnya sama. Maka ruang bi las yang
dibutuhkan adalah 10 ruang ganti laki-laki dan 10 ruang ganti wanita.
d. Kapasitas Loker
Jumlah bidang loker dibutuhkan harus dihitung berdasarkan: 100% dari kapasitas
perenang kolam renang utama yaitu 208 bidang loker.
e. Ruang Medis
Ruang medis harus langsung dapat diakses dari kolam renang dan juga dengan akses
eksternal ke area parkir untuk kendaraan darurat (ambulance). Lenar pintu ruang
medis harus minimum 1.1m, dan diposisikan untuk memungkinkan akses tandu.
Ruang medis terdapat sofa, troli tandu, kursi, wastafel dan lemari berkunci.
ASA menyebutkan ruang medis luasannya minimal 9,0-10.0m, tidak termasuk
ketentuan toilet.
Sofa harus ditempatkan dengan ruang akses di semua sisi, dan tidak terletak di
dinding. Penyediaan toilet juga berguna di mana kompetisi utama akan
memungkinkan ruang pertolongan pertama untuk fungsi ganda sebagai ruang kontrol
doping.
Luasan ruang medis beserta toiletnya yaitu 13.3 m2.
3. DATA ARSITEK
Data Arsitek adalah buku pedoman yang sangat diperlukan bagi setiap Calon /
Arsitek. Buku ini berisi tentang acuan-acuan / standarisasi dimensi suatu ruang dalam
satuan meter / centimeter (Datek Versi Indonesia).
Data Arsitek kami gunakan untuk menentukan kapasitas penonton,luasan ruang seperti
zona bebas, toilet penonton maupun perenang, ruang loker, ruang ganti, ruang bilas,
a. Tribun
Tribun penonton : 0.5 penonton setiap 1 m2 bidang air. Maka jumlah penonton adalah
0.5 x 1250(luas bidang air kolam renang 25m x 50m) = 625 Penonton.
Kebutuhan tempat : 0.5m2 per 1 orang dengan sirkulasi 60%. Maka luas yang
dibutuhkan yaitu 500 m2.
b. Toilet Perenang
Jumlah WC yang dibutuhkan adalah 2 WC laki-laki dan 10 WC wanita.
Luasan 1 WC berdasarkan Data Arsitek adalah 1.26 m2 (0.9 x 1.4). Dan sirkulasi yang
dibutuhkan 50%, berdasarkan lebar sirkuasi 0.7 m untuk 1 WC. Maka luas yang
dibutuhkan adalah 3.78 m2 WC laki-laki dan 18.9 m2 WC wanita.
Jumlah urinoir yang dibutuhkan adalah 6 urinoir. Luasan 1 urinoir berdasarkan Data
Arsitek Yaitu 0.3 m2 (0.5 x 0.6). Dan sirkulasi yang dibutuhkan 100%. Maka luas yang
dibutuhkan adalah 5.4 m2 untuk urinoir.
Jumlah westafel yang dibutuhkan adalah 2 westafel laki-laki dan 5 westafel wanita.
Luasan 1 urinoir berdasarkan Data Arsitek Yaitu 0.48 m2 (0.6 x 0.8). Dan sirkulasi yang
dibutuhkan 100%. Maka luas yang dibutuhkan adalah 2.8 m2 dibulatkan 3 m2 westafel
laki-laki dan 7.2 m2 westafel wanita.
Dari perhitungan diatas didapat luas toilet perenang laki-laki = 12.18 m2 dan luas toilet
perenang wanita = 26.1 m2.
c. Toilet Penonton
Untuk arena yang besar untuk setiap 100 penonton ada 1 toilet (duduk atau berdiri).
Dengan jumlah penonton laki-laki 313 orang dan jumlah penonton wanita 313 orang.
Perbandingan yang haris diperhatikan : 1 toilet laki-laki terdapat 1 WC dan 2 urinoir.
Sedangkan 1 toilet wanita terdapat 2 WC. Maka jumlah toilet penonton yang
dibutuhkan adalah, laki-laki : 3 WC dan 6 Urinoir. Dan untuk Wanita : 6 WC.
Luasan 1 WC berdasarkan Data Arsitek adalah 1.26 m2 (0.9 x 1.4). Dan sirkulasi yang
dibutuhkan 50%, berdasarkan lebar sirkuasi 0.7 m untuk 1 WC. Maka luas yang
dibutuhkan adalah 5.67 m2 WC laki-laki dan 11.34 m2 WC wanita.
Luasan 1 urinoir berdasarkan Data Arsitek Yaitu 0.3 m2 (0.5 x 0.6). Dan sirkulasi yang
dibutuhkan 100%. Maka luas yang dibutuhkan adalah 3.6 m2 untuk urinoir.
Dari perhitungan diatas didapat luas toilet penonton laki-laki = 9.27 m2 dan luas toilet
penonton wanita = 11.34 m2.
d. Ruang Loker
Jumlah loker yang dibutuhkan adalah 208 loker, karena menggunakan lemari ganda
maka yang dibutuhkan adalah 104 bidang lemari. Luasan 1 bidang lemari yaitu 0.2 m2
(0.5 x 0.4). maka 104 x 0.2 m2 = 20.8 m2. Dengan analisa sirkulasi seperti gambar
dibawah yaitu 600%, sehingga luas yang dibutuhkan adalah 145.6 m2
e. Ruang Ganti
Kapasitas ruang ganti yaitu 10 ruang ganti laki-laki dan 10 ruag ganti wanita. Luasan 1
ruang ganti berdasarkan Data Arsitek yaitu 1.25 m2 (1 x 1.25), dengan sirkulasi 50%.
Sehingga luas yang dibutuhkan adalah 12.5 m2 ruang ganti laki-laki dan 12.5 m2 ruang
ganti wanita.
f. Ruang Bilas
Kapasitas ruang bilas yaitu 10 ruang bilas laki-laki dan 10 ruag bilas wanita. Luasan 1
ruang bilas berdasarkan Data Arsitek yaitu 1.33m2 (0.95 x 1.40), dengan sirkulasi 50%.
Sehingga luas yang dibutuhkan adalah 13.3 m2 ruang bilas laki-laki dan 13.3 m2 ruang
bilas wanita.
4. ANALISA HASIL STUDI PRESEDEN
a. Loket
Loket harus ditempatkan untuk memungkinkan :
- Pengawasan visual pintu masuk / keluar rute dan semua daerah sekitarnya.
- Pembatasan akses tanpa pengawasan untuk mengatur pola sirkulasi.
- Dimana keamanan merupakan prioritas tinggi, keamanan harus diintegrasikan
dalam merancang dan berada dekat dengan loket.
- Pencahayaan sepanjang hari buatan cocok untuk staf loket. - Ruang antrian yang cukup antara titik masuk dan loket taksiran jumlah pengunjung.
Dasar pendekatan yang digunakan dalam menentukan luasan ruangan loket adalah
menggunakan analisa luasan perabot yang dibutuhkan dan ruang gerak.
Meja kerja 1,2 x 0.6 x 2 1.44 m2
Kursi 0.45 x0.45 x 2 0.405 m2 +
Jumlah 1.845 m2
Ruang gerak% 200% Total 5.535 m2
Dibulatkan 5.5 m2
b. Ruang Kontrol
Ruang control digunakan untuk memantau jalannya pertandingan dengan melihat dari
kamera pada kolam (dalam maupun diatas air). Sedangkan pada pada saat tidak
bertanding digunakan memantau pengunjung yang berenang, serta memantau utilitas.
Dasar pendekatan yang digunakan dalam menentukan luasan ruangan kontrol adalah
menggunakan analisa luasan perabot yang dibutuhkan dan ruang gerak.
Meja komputer 1,2 x 0.6 x 2 1.44 m2
Meja kerja 1,2 x 0.6 x 1 0.72 m2
Kursi 0.45 x0.45 x 3 0.6 m2
Lemari 0.4 x 0.6 x 3 0.72 m2 +
Jumlah 3.48 m2
Ruang gerak% 100%
Total 3.96 m2
Dibulatkan 7 m2
c. Ruang Pengelolaan Air
Hasil studi lapngan ruang pengelolaan air stadion renang Jatidiri:
Tangki Filter (diameter 2.4m) Gudang pada ruang pengelola
Blower (1.12 P x 53 L x 50 T)
Pompa (1.25 P x 48 L x 50 T)
Panel-panel
Denah Ruang Pengelolaan Air Stadion Renang Jatidiri
Sumber foto dan gambar denah hasil studi lapangan.
Ruang pengelolaan air pada stadion renang jatidiri terdapat 3 buah tangki filter dengan
diameter 2.4m, 2 buah pompa (1.12 P x 53 L x 50 T), blower (1.25 P x 48 L x 50 T) dan
penel-panel dengan dimensi seperti gambar diatas. Serta terdapat gudang
penyimpanan kaporit dan pasir filter yang berisi 2 tangki dengan diameter 1.2m. Maka
luas ruang pengelolaan air totalnya : 108 m2
d. Ruang Genset
Hasil studi lapngan ruang pengelolaan air stadion renang Jatidiri:
Genset 150kVA dengan dimensi (260 P x 105 L x 140 T). Dan luas ruangannya 18m2.
Beberapa tips yang dapat diterapkan, jika penempatan genset harus di dalam ruangan
guna mengurangi tingkat kebisingan, ada beberapa hal yang wajib dicermati, yakni;
a. Ukuran Rumah Genset minimal 2x dari dimensi genset dengan ketinggian min 1
meter dari ukuran tinggi genset. Jika genset silent type maka Rumah Genset wajib
minimal 2-3 x dari dimensi genset untuk mengurangi resiko Over Heat ketika
genset beroperasi.
b. Rumah Genset harus disediakan lubang sirkulasi udara / pipa udara dari exhaust /
knalpot genset ke luar ruangan yang ditambah fan / kipas minimal 2-4 unit.
c. Rumah Genset harus disediakan saluran air untuk memudahkan proses
pembersihan dan maintenance. Tidak perlu lebar – lebar sekitar 4-10 cm sudah
cukup.
d. Rumah Genset harus disediakan ruang untuk maintenance, ganti oli, filter, fan belt,
panel. Agar tehnisi tidak terkendala dengan sulitnya melakukan maintance dengan
ruang yg sempit.
e. Untuk mengurangi desible meter / tingkat kebisingan, Rumah Genset juga bisa
dipasang peredam dengan bahan (rock wool atau serat padat lainnya) dengan
tetap memikirkan sirkulasi udara dan temperature dalam ruangan agar genset
ketika beroperasi tidak mudah overheat.
f. Penempatan Rumah Genset ini juga sebaiknya menggunakan system grounding
untuk system listrik di rumah, sehingga kelebihan arus listrik yang ditimbulkan
medan magnet dapat tersalurkan ke tanah dan menghindari terjadinya sengatan
listrik.
g. Genset adalah mesin yang memerlukan service rutin dan service besar, sebelum
membuat Rumah Genset kita harus memikirkan mobilisasi genset dan akses keluar
dari Rumah Genset ketika diperlukan service besar yang mengharuskan genset
dibawa ke tempat service.
e. Ruang Pengelola
Berdasarkan hasil wawancara, setiap pengelola bekerja di posnya masing-masing.
Hanya pemimpin yang bekerja di ruang pengelola.
Dasar pendekatan yang digunakan dalam menentukan luasan ruangan kontrol adalah
menggunakan analisa luasan perabot yang dibutuhkan dan ruang gerak.
Meja kerja 1,2 x 0.6 x 1 0.72 m2
Kursi 0.45 x0.45 x 3 0.60 m2
Lemari 0.4 x 0.6 x 1 0.24 m2 +
Jumlah 1.56 m2
Ruang gerak% 200%
Total 4.68 m2
Dibulatkan 5 m2
f. Lobby
Luas ruang yang dibutuhkan untuk lobby adalah 20m2 (Asumsi).
Luas tersebut difungsikan sebagai sirkulasi pengunjung yang keluar-masuk kolam
renang dan sebagai tempat antri pembelian tiket di ruang loket. Bila pada hari biasa
umumnya tidak sampai terjadi antrian, ruang yang cukup luas (20m2) digunakan untuk
antrian saat terjadi kegiatan besar seperti perlombaan dan kompetisi. Jadi ruang
tersebut digunakan untuk mengantisipasi pada saat terjadi kegiatan besar di dalam
bangunan.
g. Gudang Perlengkapan
Gudang perlengkapan berisi gulungan tali
pembatas, dengan dimensi panjang 1.5m x
lebar 1m x tinggi 1.5 m. dengan jumlah 9
gulungan.
Luas yang dibutuhkan untuk gudang perlengkapan yaitu 32.5 m2.
h. Janitor
Ruang Janitor digunakan untuk menyimpan peralatan pembersih saat sedang tidak
digunakan, ruang janitor diasumsikan = 3m²
i. Musholla
Kapasitas : 30 pengunjung (asumsi)
Asumsi didasarkan pada tingkat kebutuhan ruang yang tergolong kebutuhan sekunder
pada desain bangunan kolam renang. Kebutuhan sekunder artinya bukan kebutuhan
prioritas sehingga hanya menampung kebutuhan ibadah dengan kuantitas yang kecil.
Kapasitas 30 orang digunakan untuk kebutuhan sholat pengunjung dan pengelola yang
tidak memungkinkan untuk sholat di luar bangunan, atau dalam kondisi mendesak.
Sehingga fungsi mushola merupakan ruang sholat dalam keadaan mendesak, jika tidak
dalam kondisi tersebut biasanya orang akan sholat di luar bangunan. Alasan kami
menentukan kapasitas 30 orang adalah dari kesepakatan kami bahwa itu adalah jumlah
yang cukup untuk menampung kegiatan sholat harian karyawan yang berjumlah 9
orang, dan selebihnya untuk pengunjung yang sholat dalam keadaan mendesak.
Standard Ruang : 0.96m2/orang (Data Arsitek) Perhitungan : 0.96 x 30 = 28,8 m2 Sirkulasi 30% : 28,8 x 30% = 8,64 m2 Total : 37,4 m2 dibulatkan = 40 m2
R. Wudhu Asumsi 3 m2 Total R. Mushola + R.Wudhu : 40 + 3 = 43 m2
j. Kafetaria
Kapasitas : 30 pengunjung (asumsi)
Kafetaria difungsikan sebagai tempat makan dan minum sehari - hari bagi pengelola (9
orang) dan pengunjung kolam renang. Diasumsikan 30 pengunjung karena di tempat
tersebut hanya menyediakan menu makanan dan minuman yang terbatas dan
sebagian besar merupakan makanan dan minuman siap saji. Jadi diperkirakan jika
pengunjung menginginkan makanan utama (Makan pagi, siang atau malam) maka
pengunjung akan mencari makan di luar bangunan. Jadi aktivitas pengunjung dalam
kafetaria diperkirakan sebagian besar hanya membeli makanan dan minuman untuk
mengembalikan stamina dalam waktu sementara, sekedar menunda lapar dan
melepas dahaga. Sehingga kapasitas 30 orang merupakan jumlah yang cukup untuk
menampung aktivitas dan perpindahan sementara karyawan dan pengunjung di dalam
Kafetaria.
Meja (85cmx85cm) 7 buah : 0,72 x 7 = 0,54 m2
Kursi (40cmx40cm) 30 buah : 0,16 x 30 = 4,8 m2
Dapur asumsi 10 m2
Sirkulasi 150% : 15,34 x 150% = 23 m2
Total : 38,3 dibulatkan 40 m2
AREA PARKIR
Penetapan luasan area parkir menggunakan dasar pendekatan analisa luasan tiap jenis kendaraan.
Mobil Pribadi
Area minimal yang dibutuhkan 1 mobil berdasarkan studi preseden Toyota Avanza karena merupakan
mobil dengan penjualan terbanyak (sumber: http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/481789-
daftar-20-mobil-terlaris-di-awal-2014) adalah 6.9 m2 (1.66 x 4.15)
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Toyota_Avanza diakses pada tanggal 2 mei 2014, pukul 19.00
Sepeda Motor
Area minimal yang dibutuhkan 1 sepeda motor berdasarkan studi preseden pada motor bebek Honda Supra X 125 adalah 1.36 m2 (1.918 x 0.709)
Sumber : http://www.astra-honda.com/produk/kendaraan/new-supra-x-125-fi/#.U2qSYYGSxiY
Diakses pada tanggal 2 mei 2014, pukul 19.00
Bus
Area minimal yang dibutuhkan 1 bus berdasarkan studi preseden pada bus antar kota dengan karoseri lokal (Laksana Karoseri) adalah 30.6 m2 (12.25 x 2.5)
Sumber : http://sanzakiiytoet.blogspot.com/2012/12/legacy-sr-1.html diakses pada tanggal 2 mei
2014, pukul 19.00
Ambulance
Area minimal yang dibutuhkan 1 ambulance berdasarkan studi preseden ambulance Thamrin merk Mitsubishi adalah 10.74 m2 (5.125 x 2.095)
Sumber : http://kenarvian.blogspot.com/2010/05/speckaroseri -ambulance_26.html diakses pada tanggal 2 mei 2014, pukul 19.00
Mobil Tangki
Area minimal yang dibutuhkan 1 mobil tangki 20000 liter adalah 22.84 m2 (9.135 x 2.5)
Area Parkir Penonton
Dengan asumsi kapasitas 625 penonton dengan perbandingan jenis kendaraan yang dikendarai adalah
- 30% dari 625 penonton mengendarai mobil = 188, dengan kapasitas 1 mobil 4 orang.
- 50% dari 625 penonton mengendarai sepeda motor = 313, dengan kapasitas 1 sepeda motor
2 orang. - 20% dari 625 penonton mengendarai bus = 125, dengan kapasitas 1 bus 40 orang.
Maka jumlah kendaraan yang akan parkir adalah : 188/4 = 47 mobil. 313/2 = 157 sepeda motor. 125/40 = 4 bus.
Sehingga luasan yang dibutuhkan :
- Mobil
47 mobil x 6.9 m2 = 324.3 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 150%. Sehingga jumlah luasan yang
dibutuhkan adalah 810.75 m2.
- Sepeda Motor
157 sepeda motor x 1.36 m2 = 213.52 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 200%. Sehingga jumlah
luasan yang dibutuhkan adalah 640.5 m2.
- Bus
4 bus x 30.6 m2 = 122.4 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 60%. Sehingga jumlah luasan yang
dibutuhkan adalah 306 m2.
Total luas area parkir penonton adalah 1757.25 m2 dibulatkan menjadi 1757 m2
Area Parkir Pengelola dan Official
Asumsi jumlah tiap jenis kendaraan : 10 mobil, 20 sepeda motor, 1 ambulance, dan 1 mobil tangki.
Sehingga luasan yang dibutuhkan :
10 mobil x 6.9 m2 = 69 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 150%. Sehingga jumlah luasan yang
dibutuhkan adalah 172.5 m2.
20 sepeda motor x 1.36 m2 = 27.2 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 200%. Sehingga jumlah luasan
yang dibutuhkan adalah 81.6 m2
1 Ambulance = 10.74 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 150%. Sehingga luasan yang dibutuhkan
adalah 26.85 m2
1 Truk utilitas = 22.84 m2 dengan kebutuhan sirkulasi 150%. Sehingga luasan yang dibutuhkan
adalah 57.1 m2
Total luas area parkir ofisial dan pengelola adalah 338.05 m2 dibulatkan menjadi 338 m2
TABEL PENDEKATAN LUASAN RUANG
No. Ruang Kapasitas Pendekatan Jumlah KEGIATAN UTAMA
1. Kolam Kompetisi Utama 208 FINA 1650 m2 2. Kolam Pemanasan - FINA 300 m2
RUANG PENUNJANG KEGIATAN UTAMA
1. Tribun 625 Penonton Studi Preseden 500 m2 2. Loket 2 Pengelola Studi Preseden 5.5 m2
3. Loker 208 Perenang ASA & Data Arsitek 145.6 m2 4. Ruang bilas 208 Perenang ASA & Data Arsitek 26.6 m2
5. Ruang ganti 208 Perenang ASA & Data Arsitek 25 m2 6. Toilet penonton 625 Penonton Data Arsitek 17.01 m2
7. Toilet perenang 208 Perenang ASA & Data Arsitek 32.28 m2
8. Ruang control 3 Pengelola Studi Preseden 7 m2 9. Ruang pengelolaan air - Studi Preseden 108 m2
10. Ruang Genset 1 Mesin Studi Preseden 18 m2 RUANG PELENGKAP
1. Ruang pengelola 1 Pengelola Analisa 5 m2 2. Lobby - Asumsi 20 m2
3. Ruang Medis 1 Pasien ASA & Data Arsitek 13.3 m2
4. Gudang Perlengkapan - Studi Preseden 32.5 m2 5. Janitor - Asumsi 3 m2
RUANG TAMBAHAN 1. Musholla & Wudhu 30 orang Asumsi 43 m2
2. Kafetaria 30 orang Asumsi 40 m2 AREA PARKIR
1. Parkir Penonton Studi Preseden 1757 m2
2. Parkir Ofisial dan Pengelola Studi Preseden 338 m2 Total 5086.79 m2
Ruang Gerak Antar Ruang 20% 1017.36 m2 Jumlah Keseluruhan
Dibulatkan 6104.15 m2
6104 m2
Berdasarkan PBS (Peraturan Bangunan Setempat) ketentuan KDB ( Koefesien Dasar Bangunan) atau
BC (Builging Coverage) yang berlaku 0.6 (60%)
Berarti jumlah luas ruang/bangunan yang akan dibangun adalah ± 6104 m2 sama dengan 60% (sesuai
ketentuan).
Lahan/tapak yang dibutuhkan : 100/60 x 6104 m2 = ± 10173 m2
KOLAM RENANG GELANGGANG OLAHRAGA JATIDIRI SEMARANG
Lokasi : Jalan Karangrejo Semarang
Batas tapak : Utara > Kantor KONI
Timur > Lapangan Tenis danStadion Sepak Bola
Selatan > Lapangan Indoor Serbaguna
Barat > Area Panjat Tebing
Luas : ± 14.500 m2
Hasil Survala
TAPAK