lp kespro mioma

49
LAPORAN PENDAHULUAN KESEHATAN REPRODUKSI DI RSUD BANGIL PASURUAN Disusun untuk memenuhi tugas praktik profesi bidan di RSUD BANGIL PASURUAN Oleh: MONICA DARA DELIA SUJA NIM. 105070607111003

Upload: elmi

Post on 16-Jan-2016

40 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan pendahuluan kesehatan reproduksi mioma uterus

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Kespro Mioma

LAPORAN PENDAHULUAN

KESEHATAN REPRODUKSI

DI RSUD BANGIL PASURUAN

Disusun untuk memenuhi tugas praktik profesi bidan

di RSUD BANGIL PASURUAN

Oleh:

MONICA DARA DELIA SUJA

NIM. 105070607111003

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015

Page 2: Lp Kespro Mioma

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu hal penting untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal ialah

dengan memperhatikan kesehatan wanita, khususnya kesehatan reproduksi karena hal

tersebut berdampak luas, menyangkut berbagai aspek kehidupan, serta merupakan

parameter kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan

terhadap masyarakat. Kesehatan reproduksi wanita berpengaruh besar dan berperan

penting terhadap kelanjutan generasi penerus bangsa.Salah satu masalah kesehatan

reproduksi wanita ialah mioma uteri dengan insidensi yang terus meningkat.

Mioma uteri sering ditemukan pada wanita usia reproduksi (20-25%), tetapi

faktor penyebab tidak diketahui secara pasti. Mioma jarang sekali ditemukan sebelum

usia pubertas, sangat dipengaruhi oleh hormon reproduksi dan hanya bermanifestasi

selama usia reproduksi. Penyakit reproduksi yang banyak diderita oleh wanita

Indonesia ialah mioma uteri.Jumlah kejadian penyakit ini di Indonesia menempati

urutan kedua setelah kanker serviks.

Mioma uteri merupakan suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos

uterus.Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus serta jaringan ikat penyerta,

sehingga dikenal istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid.Mioma uteri

merupakan jenis tumor uterus yang paling sering.Diduga 20% dari wanita berusia 35

tahun menderita mioma uteri, walaupun tidak disertai dengan gejala-gejala.

Tingginya kejadian mioma uteri pada usia 35-50 tahun menunjukkan adanya

hubungan mioma uteri dengan estrogen pada usia reproduksi. Pada usia sebelum

menarche kadar estrogen rendah, dan meningkat pada usia reproduksi, serta akan

menurun pada usia menopause. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi

sebelummenarche dan pada menopause angka kejadian sekitar 10%. Di

Indonesiaangka kejadian mioma uteri ditemukan 2,39-11,87% dari semua pasien

Page 3: Lp Kespro Mioma

ginekologiyang dirawat. Mioma uteri memiliki banyak faktor risiko, yang meningkat

seiring dengan peningkatan usia. Kasus mioma uteri terbanyak pada kelompok usia

40-49 tahun, dengan usia rata-rata 42 tahun sebanyak 51%. Risiko mioma uteri

meningkat pada wanita nullipara. Mioma umumnya ditemukan pada wanita usia

reproduksi, dan belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche. Pada masa

menopause, mioma

akan mengecil seiring dengan penurunan hormon estrogen dalam tubuh.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan management

kebidanan yang tepat pada ibu hamil dengan mioma uteri

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mampu menguraikan konsep dasar dan management kebidanan pada

ibu hamil dengan mioma uteri

2. Mampu mengidentifikasi masalah, diagnosa, kebutuhan pada ibu hamil

dengan mioma uteri

3. Mampu mengantisipasi masalah potensial dan diagnosa lain

4. Mampu merencanakan intervensi pada ibu hami dengan mioma uteri

5. Mempu melakukan implementasi pada ibu hamil dengan mioma uteri

6. Mampu memberikan evaluasi pada ibu hamil dengan mioma uteri

1.3 Manfaat Penulisan

Dengan dibuatnya laporan pendahuluan ini diharapkan dapat memberikan ilmu

pengetahuan tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang mioma uteri dan

dapat meningkatkan derajat kesehatan reproduksi wanita

1.4 Ruang Lingkup

Page 4: Lp Kespro Mioma

Ruang lingkup penulisan asuhan kebidanan ini mencakup asuhan kebidanan

kesehatan reproduksi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Definisi

Mioma uteri adalah tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot

rahim dan jaringan ikat di sekitarnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang

berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehingga dalam kepustakaan disebut juga

leimioma, fibromioma, atau fibroid.Mioma Uteri adalah suatu pertumbuhan jinak dari

sel-sel otot polos, sedangkan untuk otot-otot rahim di sebut dengan mioma

uteri.Mioma uteri adalah neoplasma yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat

yang menumpangnya sehingga dapat disebut juga leiomioma, fibromioma, atau

fibroid.Mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya,

sehingga dapat dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya dominan dan lunak serta

otot rahimnya dominan.

Dari berbagai pengertian dapat disimpulkanbahwa mioma uteri adalah suatu

pertumbuhan jinak dari otot-otot polos, tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikat,

neoplasma yang berasal dari otot uterus yang merupakan jenis tumor uterus yang

paling sering, dapat bersifat tunggal, ganda, dapat mencapai ukuran besar, biasanya

mioma uteri banyak terdapat pada wanita usia reproduksi terutama pada usia 35

tahun.

2.1.2 Klasifikasi

Sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uteri (1-3%) dan selebihnya

adalah dari korpus uteri. Menurut tempatnya di uterus dan menurut arah

pertumbuhannya, maka mioma uteri dibagi 4 jenis antara lain:

Jenis mioma uteri yang paling sering adalah jenis intramural (54%), subserosa

(48%), submukosa (6,1%) dan jenis intraligamenter (4,4%).

Page 5: Lp Kespro Mioma

1. Mioma submukosa

Berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus. Jenis ini

dijumpai 6,1% dari seluruh kasus mioma. Jenis ini sering memberikan

keluhan gangguan perdarahan. Mioma jenis lain meskipun besar mungkin

belum memberikan keluhan perdarahan, tetapi mioma submukosa, walaupun

kecil sering memberikan keluhan gangguan perdarahan. Mioma submukosa

umumnya dapat diketahui dari tindakan kuretase, dengan adanya benjolan

waktu kuret, dikenal sebagai currete bump dan dengan pemeriksaan

histeroskopi dapat diketahui posisi tangkai tumor. Tumor jenis ini sering

mengalami infeksi, terutama pada mioma submukosa pedinkulata. Mioma

submukosa pedinkulata adalah jenis mioma submukosa yang mempunyai

tangkai. Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim ke vagina, dikenal dengan

nama mioma geburt atau mioma yang dilahirkan, yang mudah mengalami

infeksi, ulserasi dan infark. Pada beberapa kasus, penderita akan mengalami

anemia dan sepsis karena proses di atas.

2. Mioma intramural

Terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium. Karena

pertumbuhan tumor, jaringan otot sekitarnya akan terdesak dan terbentuk

simpai yang mengelilingi tumor. Bila di dalam dinding rahim dijumpai

banyak mioma, maka uterus akan mempunyai bentuk yang berbenjol-benjol

dengan konsistensi yang padat. Mioma yang terletak pada dinding depan

uterus, dalam pertumbuhannya akan menekan dan mendorong kandung kemih

ke atas, sehingga dapat menimbulkan keluhan miksi.

3. Mioma subserosa

Apabila mioma tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada

permukaan uterus diliputi oleh serosa. Mioma subserosa dapat tumbuh di

antara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intraligamenter.

4. Mioma intraligamenter

Page 6: Lp Kespro Mioma

Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke

ligamentum atau omentum kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga

disebut wondering parasitis fibroid.

Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja di dalam uterus. Apabila

mioma di belah maka tampak bahwa mioma terdiri atas berkas otot polos dan

jaringan ikat yang tersusun seperti konde/pusaran air (whorl like pattern), dengan

pseudocapsule yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdesak karena

pertumbuhan sarang mioma ini. Pernah di temukan 200 sarang mioma dalam satu

uterus, namun biasanya hanya 5-20 sarang saja. Dengan pertumbuhan mioma dapat

mencapai berat lebih dari 5 kg. Jarang sekali mioma di temukan pada wanita berumur

20 tahun, paling banyak pada umur 35-45 tahun (kurang lebih 25%). Pertumbuhan

mioma di perkirakan memerlukan waktu 3 tahun agar dapat mencapai ukuran sebesar

tinju, akan tetapi beberapa kasus ternyata tumbuh cepat. Setelah menoupause banyak

mioma yang menjadi kecil hanya 10% saja yang masih dapat tumbuh lebih lanjut.

2.1.3 Etiologi

Walaupun mioma uteri di temukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun

dari hasil penelitian Miller dan Lipschhlutz di katakan bahwa mioma uteri terjadi

tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada “Cell Nest” yang selanjutnya

dapat dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen.

Menurut Manuaba (2007), faktor-faktor penyebab mioma uteri belum

diketahui, namun ada 2 teori yang menjelaskan faktor penyebab mioma uteri, yaitu:

1. Teori Stimulasi, berpendapat bahwa estrogen sebagai faktor etiologi dengan

alasan :

- Mioma uteri sering kali tumbuh lebih cepat pada masa hamil

- Neoplasma ini tidak pernah ditemukan sebelum monarche

- Mioma uteri biasanya mengalami atrofi sesudah menopause

Page 7: Lp Kespro Mioma

- Hiperplasia endometrium sering ditemukan bersama dengan mioma uteri

2. Teori Cellnest atau Genitoblas, t erjadinya mioma uteri tergantung pada sel-sel

otot imatur yang terdapat pada cell nest yang selanjutnya dapat dirangsang

terus menerus oleh estrogen.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri.Diduga  mioma

merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari

sebuah sel neoplastik tunggal. Sel-sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom,

khususnya pada kromosom lengan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

tumor antara lain : estrogen, progesteron dan human growth hormone.

1. Estrogen

Beberapa ahli dalam penelitiannya menemukan bahwa pada otot rahim yang

berubah menjadi mioma ditemukan reseptor estrogen yang lebih banyak daripada

otot rahim normal. Mioma uteri dijumpai setelah menarke. Seringkali terdapat

pertumbuhan tumor yang cepat selama kehamilan dan terapi estrogen eksogen.

Mioma uteri akan mengecil pada saat menopause dan pengangkatan ovarium.

Adanya hubungan dengan kelainan lainnya yang tergantung estrogen seperti

endometriosis (50%), perubahan fibrosistik dari payudara (14,8%), adenomyosis

(16,5%) dan hiperplasia endometrium (9,3%).Mioma uteri banyak ditemukan

bersamaan dengan anovulasi ovarium dan wanita dengan sterilitas. 17B

hidroxydesidrogenase: enzim ini mengubah estradiol (sebuah estrogen kuat)

menjadi estron (estrogen lemah). Aktivitas enzim ini berkurang pada jaringan

miomatous, yang juga mempunyai jumlah reseptor estrogen yang lebih banyak

daripada miometrium normal.

2. Progesteron

Progesteron merupakan antagonis natural dari estrogen. Progesteron

menghambat pertumbuhan tumor dengan dua cara yaitu: mengaktifkan 17B

hidroxydesidrogenase dan menurunkan jumlah reseptor estrogen pada tumor.

Page 8: Lp Kespro Mioma

3. Hormon pertumbuhan

Level hormon pertumbuhan menurun selama kehamilan, tetapi hormon yang

mempunyai struktur dan aktivitas biologik serupa yaitu HPL, terlihat pada

periode ini, memberi kesan bahwa pertumbuhan yang cepat dari leiomioma

selama kehamilan mingkin merupakan hasil dari aksi sinergistik antara HPL dan

Estrogen.

2.1.4 Faktor Predisposisi

1. Umur

Frekuensi kejadian mioma uteri paling tinggi antara usia 35-50 tahun yaitu

mendekati angka 40%, sangat jarang ditemukan pada usia dibawah 20 tahun.

Sedangkan pada usia menopause hampir tidak pernah ditemukan

(Wiknjosastro, 2005). Pada usia sebelum menarche kadar estrogen rendah,

dan meningkat pada usia reproduksi, serta akan turun pada usia menopause.

Pada wanita menopause mioma uteri ditemukan sebesar 10%

2. Riwayat Keluarga

Wanita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita mioma uteri

mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk menderita mioma dibandingkan

dengan wanita tanpa garis keturunan penderita mioma uteri.

3. Obesitas

Obesitas juga berperan dalam terjadinya mioma uteri. Hal ini mungkin

berhubungan dengan konversi hormon androgen menjadi estrogen oleh enzim

aromatase di jaringan lemak. Hasilnya terjadi peningkatan jumlah estrogen

tubuh, dimana hal ini dapat menerangkan hubungannya dengan peningkatan

prevalensi dan pertumbuhan mioma uteri.

4. Paritas

Wanita yang sering melahirkan lebih sedikit kemungkinannya untuk

terjadinya perkembangan mioma ini dibandingkan wanita yang tidak pernah

Page 9: Lp Kespro Mioma

hamil atau satu kali hamil. Statistik menunjukkan 60% mioma uteri

berkembang pada wanita yang tidak pernah hamil atau hanya hamil satu kali.

5. Kehamilan

Angka kejadian mioma uteri bervariasi dari hasil penelitian yang pernah

dilakukan ditemukan sebesar 0,3%-7,2% selama kehamilan. Kehamilan dapat

mempengaruhi mioma uteri karena tingginya kadar estrogen dalam

kehamilan dan bertambahnya vaskularisasi ke uterus. Kedua keadaan ini ada

kemungkinan dapat mempercepat pembesaran mioma uteri. Kehamilan dapat

juga mengurangi resiko mioma karena pada kehamilan hormon progesteron

lebih dominan.

2.1.5 Manifestasi Klinis

Gejala dan tanda kasus mioma uteri secara kebetulan pada pemeriksaan pelvik

uteri, penderita tidak mempunyai keluhan dan tidak sadar bahwa mereka mengandung

satu tumor dalam uterus. Gejala-gejala tergantung dari lokasi mioma uteri (cervikal,

intramural, submucous) digolongkan sebagai berikut :

1. Perdarahan tidak normal

Perdarahan ini sering bersifat hipermenore; mekanisme perdarahan ini tidak

diketahui benar, akan tetapi faktor-faktor yang kiranya memegang peranan

dalam hal ini adalah telah meluasnya permukaan endometrium dan gangguan

dalam kontraktibilitas miometrium.

2. Rasa nyeri pada pinggang dan perut bagian bawah

Dapat terjadi jika :

a. Mioma menyempitkan kanalis servikalis

b. Mioma submukosum sedang dikeluarkan dari rongga rahim

c. Adanya penyakit adneksa, seperti adneksitis, salpingitis, ooforitis

d. Terjadi degenerasi merah

3. Tanda-tanda penekanan

Page 10: Lp Kespro Mioma

Terdapat tanda-tanda penekanan tergantung dari besar dan lokasi mioma

uteri.Tekanan bisa terjadi pada traktus urinarius, pada usus, dan pada pembuluh-

pembuluh darah.Akibat tekanan terhadap kandung kencing ialah distorsi dengan

gangguan miksi dan terhadap ureter bisa menyebabkan hidroureter.

4. Infertilitas dan abortus

Infertilitas bisa terajdi jika mioma intramural menutup atau menekan pors

interstisialis tubae; mioma submukosum memudahkan terjadinya abortus.

2.1.6 Patofisiologi

Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil di dalam miometrium dan

lambat laun membesar karena pertumbuhan itu miometrium terdesak menyusun

semacam pseudekapsula atau simpai semu yang mengelilingi tumor di dalam uterus

mungkin terdapat satu mioma, akan tetapi mioma biasanya banyak. Jika ada satu

mioma yang tumbuh intramural dalam korpus uteri maka korpus ini tampak bundar

dan konstipasi padat. Bila terletak pada dinding depan uterus, uterus mioma dapat

menonjol ke depan sehingga menekan dan mendorong kandung kencing ke atas

sehingga sering menimbulkan keluhan miksi. Tetapi masalah akan timbul jika terjadi:

berkurangnya pemberian darah pada mioma uteri yang menyebabkan tumor

membesar, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan mual. Selain itu masalah dapat

timbul lagi jika terjadi perdarahan abnormal pada uterus yang berlebihan sehingga

terjadi anemia. Anemia ini bisa mengakibatkan kelemahan fisik, kondisi tubuh lemah,

sehingga kebutuhan perawatan diri tidak dapat terpenuhi. Selain itu dengan

perdarahan yang banyak bisa mengakibatkan seseorang mengalami kekurangan

volume cairan.

Page 11: Lp Kespro Mioma

2.1.7 Pathway

Faktor Predisposisi

- Usia - Riwayat Keluarga

- Paritas - Kehamilan

Mioma Uteri

Tanda – tanda Rasa nyeri

penekanan

Tergantung dari

besar dan lokasi

Dari mioma uteri

Gangguan Rasa nyaman nyeri

Mioma menyempitkan kanalis servikalismioma submukosum sedang dikeluarkan dari rongga rahim Adanya penyakit adnexaTerjadinya degenerasi merah

Penipisan Dinding Uterus

Miometrium tidak bisa kontraksi maksimal

Perdarahan pervaginam tidak normal

Resiko defisit Volume Cairan

Mioma submukosal

Tergantung dari besar dan volume miomauteri

Hiperplasia Endometrium

Tekanan Intra abdomen

Penekanan Kandung kemih

Page 12: Lp Kespro Mioma

BAB III

Menorhagi

Pecahnya pembuluh darah

Anemi

Kelemahan fisik

Disuria

Gangguan Eliminasi BAK

Page 13: Lp Kespro Mioma

KERANGKA KONSEP ASUHAN KEBIDANAN

A. PENGKAJIAN

Hari / Tanggal :

Tempat :

Jam :

A. DATA SUBYEKTIF

1. BIODATA

Nama : ditanyakan nama wanita untuk memudahkan mengidentifikasi

pasien dan membedakan dengan pasien lain agar tidak keliru

Umur : untuk mengetahui usia wanita, akan dikategorikan sesuai masa

Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan wanita sehubungan

dengan penyampaian nasehat pada wanita

Suku : untuk mengetahui latar belakang keluarga, adat istiadat, dan

kebudayaan sehubungan dengan penyampaian nasehat pada wanita

Pekerjaan : untuk mengetahui taraf hidup dan social ekonomi keluarga

agar nasehat yang diberikan sesuai

Agama : untuk mengetahui latar belakang kepercayaan yang dianut

wanita dan keluarga sehubungan dengan penyampaian nasehat pada wanita

Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal dan menjaga kemungkinan

bila ada nama yang sama dalam satu lingkungan untuk mengadakan satuan

kunjungan

2. Keluhan utama

Hal yang diutarakan wanita yang berhubungan dengan keadaan atau masalah

yang timbul pada dirinya.

Page 14: Lp Kespro Mioma

Keluhan yang diakibatkan oleh mioma uteri sangat tergantung dari

lokasi, arah pertumbuhan, jenis, besar dan jumlah mioma. Hanya dijumpai

pada 20-50% saja mioma uteri menimbulkan keluhan, sedangkan sisanya

tidak mengeluh apapun.

a. Perdarahan abnormal. Perdarahan uterus yang abnormal merupakan gejala

klinis yang paling sering terjadi dan paling penting (Fortner, Gibbs). Gejala

ini terjadi pada 30% pasien dengan mioma uteri. Wanita dengan mioma

uteri mungkin akan mengalami siklus perdarahan haid yang teratur dan

tidak teratur. Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah

hipermenore, menoragia dan dapat juga terjadi metroragia. Patofisiologi

perdarahan uterus yang abnormal yang berhubungan dengan mioma uteri

masih belum diketahui dengan pasti. Beberapa penelitian menerangkan

bahwa adanya disregulasi dari beberapa faktor pertumbuhan dan reseptor-

reseptor yang mempunyai efek langsung pada fungsi vaskuler dan

angiogenesis. Perubahan-perubahan ini menyebabkan kelainanvaskularisasi

akibat disregulasi struktur vaskuler di dalam uterus.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain

adalah :

1. Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia endometrium sampai

adenokarsinoma endometrium.

2. Peningkatan vaskularisasi aliran vaskuler ke uterus.

3. Permukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasa

4. Atrofi dan ulserasi endometrium di atas mioma submukosum.

5. Kompresi pada pleksus venosus di dalam miometrium.

6. Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang

mioma di antaraserabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit

pembuluh darah yang melaluinyadengan baik.

b. Rasa nyeri. Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas. Nyeri dapat disebabkan

oleh karena degenerasi akibat oklusi vaskuler, infeksi, torsi dari mioma

Page 15: Lp Kespro Mioma

yang bertangkai maupun akibat kontraksi miometrium yang disebabkan

mioma subserosum. Pada pengeluaran mioma submukosum yang akan

dilahirkan, pertumbuhannya yang menyempitkan kanalis servikalis dapat

menyebabkan dismenore. Tumor yang besar dapat mengisi rongga pelvik

dan menekan bagian tulang pelvik yang dapat menekan saraf sehingga

menyebabkan rasa nyeriyang menyebar ke bagian punggung dan

ekstremitas inferior

c. Gejala dan tanda penekanan. Gangguan ini tergantung dari besar dan

tempat mioma uteri. Penekanan pada kandung kemih akan menyebabkan

poliuri, pada uretra dapat menyebabkan retensio urine, pada ureter dapat

menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada rektum dapat

menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan pembuluh

limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul

3. Riwayat Obstetri

a. Riwayat Menstruasi

Untuk mengetahui kondisi mengenai haid wanita selama masa

kehidupannya meliputi:

Menarche : untuk mengetahui waktu awal wanita mendapatkan haid,

karena wanita dengan menarche lebih awal < 13 tahun memiliki

risiko lebih tinggi terkena mioma uteri

Haid terakhir :untuk mengetahui waktu terakhir wanita mendapatkan

haid

Lama haid : untuk mengetahui lamanya wanita mendapatkan haid

dalam 1 siklus haid

Banyaknya haid : untuk mengetahui perkiraan jumlah darah saat

wanita mendapat haid . Karena pada wanita dengan mioma uteri :

Perdarahan abnormal. Perdarahan uterus yang abnormal

merupakan gejala klinis yang paling sering terjadi dan paling

penting (Fortner, Gibbs). Gejala ini terjadi pada 30% pasien

Page 16: Lp Kespro Mioma

dengan mioma uteri. Wanita dengan mioma uteri mungkin akan

mengalami siklus perdarahan haid yang teratur dan tidak teratur.

Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore,

menoragia dan dapat juga terjadi metroragia. Patofisiologi

perdarahan uterus yang abnormal yang berhubungan dengan

mioma uteri masih belum diketahui dengan pasti. Beberapa

penelitian menerangkan bahwa adanya disregulasi dari beberapa

faktor pertumbuhan dan reseptor-reseptor yang mempunyai efek

langsung pada fungsi vaskuler dan angiogenesis. Perubahan-

perubahan ini menyebabkan kelainanvaskularisasi akibat

disregulasi struktur vaskuler di dalam uterus.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara

lain adalah :

- Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia endometrium

sampai adenokarsinoma endometrium.

- Peningkatan vaskularisasi aliran vaskuler ke uterus.

- Permukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasa

- Atrofi dan ulserasi endometrium di atas mioma submukosum.

- Kompresi pada pleksus venosus di dalam miometrium.

- Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya

sarang mioma di antara serabut miometrium, sehingga tidak

dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.

Siklus haid : untuk mengetahui jumlah hari/ jarak siklus haid

wanita dan teratur atau tidak

Nyeri haid : untuk mengetahui wanita sudah terbiasa mendapat

nyeri haid atau karena ada alasan tertentu. Salah satu tanda mioma

uteri yaitu dirasakan nyeri saat haid ( disminorea)

b. Riwayat Ginekologi

Page 17: Lp Kespro Mioma

Untuk mengetahui kondisi wanita apakah pernah mengalami

penyakit/ infeksi menular seksual, atau pernah mengalami penyakit

kandungan, yang mengarah pada penyebab terjadinya mioma uteri

4. Riwayat Kesehatan yang Lalu dan Sekarang

Untuk mengetahui kondisi kesehatan wanita yang lalu dan saat ini,

apakah wanita pernah ada riwayat penyakit hipertensi, DM, jantung;

apakah wanita pernah ada riwayat ketergantungan obat-obatan,

minuman beralkohol atau rokok; apakah wanita pernah ada riwayat

alergi makanan atau minuman

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Untuk mengetahui apakah terdapat anggota keluarga yang menderita

penyakit keturunan atau penyakit berat

6. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Untuk mengetahui mengenai pemenuhan kebutuhan dasar wanita

sehari-hari meliputi:

Nutrisi (pola makan, frekuensi, nafsu makan, pola minum)

Eliminasi (BAB, BAK)

Istirahat

Pola seksual

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan umum

Keadaan Umum : Mengetahui keadaan umum wanita apakah baik atau tidak.

a) TTV

Nadi Normal :60-100x/menit

Suhu Normal :36,5-37,5 C

Pernafasan Normal :16-24 x/menit,

Tekanan darah : 110/70 – 120/80 mmHg

b) Antropometri

Page 18: Lp Kespro Mioma

TB :

Digunakan sebagai indikator untuk gangguan pertumbuhan fisik.

BB :

Digunakan sebagai indikator tunggal yang terbaik untuk keadaan gizi

atau sebagai dasar perhitungan dosis obat, makanan yang diberikan

pada wanita.

c) Pemeriksaan fisik

Kepala dan rambut

Inspeksi : untuk mengetahui kesimetrisan antara bagian kanan dan

kiri, kebersihan rambut, perubahan warna rambut menjadi

beruban/tidak

Palpasi : untuk mengetahui adakah massa, kekuatan

rambut(rapuh/tidak)

Wajah

Inspeksi : untuk mengetahui ekspresi dan perasaan ibu, tanda-tanda

penuaan di wajah, kesimetrisan kanan dan kiri

Palpasi : untuk mengetahui adakah oedema pada wajah

Mata

Inspeksi : untuk mengetahui adakah tanda anemia (warna

konjuctiva), adakah tanda ikterus(warna sklera), adakah kantung

mata, warna iris mata

Hidung

Inspeksi : untuk mengetahui kesimetrisan bagian kanan kiri,

kebersihan hidung, adakah pengeluaran secret/cairan

Palpasi : untuk mengetahui adakah nyeri tekan, adakah tanda polip

Mulut dan gigi

Inspeksi : untuk mengetahui kebersihan mulut, adakah tanda

sariawan, warna gusi, adakah tanda perdarahan gusi dan mulut,

kondisi gigi

Page 19: Lp Kespro Mioma

Telinga

Inspeksi : untuk mengetahui kesimetrisan kanan dan kiri, adakah

pengeluaran cairan, apakah daya dengar/kemampuan pendengaran

masih baik

Leher

Palpasi : untuk mengetahui adakah pembesaran kelenjar tyroid,

bendungan vena jugularis, dan pembengkakan kelenjar limfe

Payudara

Inspeksi : untuk mengetahui kebersihan payudara, kesimetrisan

bagian kanan dan kiri, kekencangan payudara

Palpasi : untuk mengetahui adakah massa, apakah putting susu

menonjol, kekencangan payudara, adakah nyeri tekan

Abdomen

Inspeksi : untuk mengetahui adakah bekas luka operasi

Palpasi : untuk mengetahui adakah pembesaran massa, adakah nyeri

tekan.

Pada mioma uteri gejala dan tanda penekanan juga dijadikan

diagnosa. Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma

uteri. Penekanan pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri,

pada uretra dapat menyebabkan retensio urine, pada ureter dapat

menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada rektum dapat

menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan

pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan

nyeri panggul

Genitalia

Inspeksi : untuk mengetahui kebersihan vulva vagina, adakah

abnormalitas pada vulva vagina

Page 20: Lp Kespro Mioma

Pada mioma uteri : terjadi perdarahan abnormal dimana volume

darah saat menstruasi jumlahnya lebih banyak daripada wanita yang

tidak mengalami mioma uteri

Palpasi : untuk mengetahui adakah penipisan vagina, elastisitas

vagina, kelembapan vagina

Ekstremitas atas dan bawah

Inspeksi : untuk mengetahui kesimetrisan bagian kanan dan kiri,

adakah fraktur, kondisi kuku (abnormalitas, sianosis, ikterik)

Palpasi : untuk mengetahui adakah oedema ekstrimitas, reflex patella

Kulit

Inspeksi : untuk mengetahui warna kulit, kelembapan kulit, tanda lain

(kebiruan, ikterik,dll)

Palpasi : untuk mengetahui elastisitas kulit, adakah kerutan pada kulit

d) Pemeriksaan penunjang

USG, MRI, Hiteroskopi,

B. INTERPRETASI DATA DASAR

DX: Hasil analisa data sehingga dapat dijadikan dalam penberian KIE serta terapi

yang akan di berikan.

DS : Data yang berasal dari keluarga, pasien sendiri yang dapat menegakkan

diagnose. Klien merasa nyeri pada abdomen bagian bawah dan saat menstruasi

darah keluar sangat banyak ( abnormal) bisa ganti pembalut sehari 6-7 kali

DO: Data yang berasal dari hasil pemeriksaan sehingga dapat mendukung /

memperkuat diagnose. Ada atau tidaknya kelainan/penyakit yang menyebakan

terjadinya mioma uteri

Masalah : timbulnya kecemasan atau ketidaknyamanan ibu karena adanya

perdarahan yang sangat banyak saat menstruasi dan nyeri pada perut bagian

bawah

Page 21: Lp Kespro Mioma

C. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Diagnosa Potensial : Mengidentifikasi diagnosa potensial lain berdasarkan

diagnosa yang ada, misalnya timbulnya komplikasi pada penyebab mioma uteri

D. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Mengidentifikasi segera yang dibutuhkan oleh pasien untuk menghindari hal-hal

yang dapat mengancam jiwa pasien sehingga harus dilakukan kolaborasi /

rujukan. Dilakukan rujukan untuk pemeriksaan penunjang dalam menegakan

diagnosa dan penanganan atas diagnosa sementara bidan sehingga memerlukan

rujukan untuk menegakkan diagnosa mengenai penyebab yang mendasari dan

untuk memberikan intervensi yang sesuai oleh dokter yang lebih berwenang.

E. PLANNING

Berdasarkan diagnosa yang telah ditegakkan, bidan menyusun rencana tindakan

pada pasiennya sesuai dengan kebutuhan dari pasien tersebut, yaitu memberikan

KIE untuk mengurangi kecemasan ibu dan memberikan saran untuk segara

melakukan pemeriksaan penunjang

F. IMPLEMENTASI

1. Memperkenalkan diri, menyapa klien dengan ramah, menjelaskan tujuan

kedatangan, dan melakukan informed consent.

2. Melakukan pemeriksaan fisik dan kondisi umum klien termasuk antropometri

dan tanda-tanda vital klien.

3. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien bahwa klien terdiagnosis mioma

uteri sesuai dengan hasil USG yang telah dilakukan.

4. Menjelaskan pada klien bahwa sesuai dengan saran dokter harus dilakukan

tindakan operatif yaitu histerektomi.

5. Minta klien agar selalu membersihkan daerah genetalianya setelah selesai

BAB atau BAK, membasuh dari depan ke belakang

Page 22: Lp Kespro Mioma

6. Minta klien agar memakai celana dalam berbahan katun, tidak ketat, dan dapat

menyerap keringat

7. Meminta klien untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang

berlebihan.

8. Minta klien untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan menu nasi

atau roti, sayur, lauk pauk, buah. Minta klien untuk minum air putih ± 8

gelas/hari.

9. Memotivasi klien agar tidak perlu khawatir dengan keadaanya dan senantiasa

memberi dukungan bahwa penyakitnya ini dapat disembuhkan.

BAB IV

Page 23: Lp Kespro Mioma

ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI

PADA NY. “S” USIA 46 TAHUN P1001 AB000 DENGAN MIOMA

UTERI DI RSUD BANGIL

I. PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 19 Februari 2015

Jam : 15.00

Tempat : Ruang Nifas RSUD Bangil Pasuruan

No Register : 1303xx

Tanggal MRS : 18 Februari 2015 / 13.00

A. Data Subyektif

1. Biodata

Nama : Sri Hartatik

Usia : 46 tahun

Alamat : Clumprit 02/11 Sebani, Pandaan

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pekerjaan : Buruh pabrik

Pendidikan : SD

2. Alasan datang

Klien ingin memeriksakan kondisi kesehatan dirinya terkait dengan nyeri yang

dialami selama beberapa hari terakhir

3. Keluhan Utama

Klien mengatakan merasakan nyeri pada pinggang bagian kiri menjalar hingga ke

bagian depan, rasa nyeri semakin meningkat pada saat menjelang menstruasi, saat

menstruasi dan saat klien terlalu lelah.

4. Riwayat Menstruasi

Menarche : 11 tahun

Page 24: Lp Kespro Mioma

Siklus : teratur, 30 hari

Lama haid : 7 hari

Banyak darah: ganti 4 pembalut/ hari

Dismenorrhoe: ada, terasa pada saat hari 1-2 menstruasi

Fluor albus : ada, cairan dalam jumlah banyak warna kekuningan, tidak gatal dan

tidak berbau

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas lalu

No Umur

Anak

UK Jenis

persalinan

Tempat

persalinan

Komplikasi Penolong Bayi Nifas

Ibu Bayi JK PB/BB Keadaan Keadaan Laktasi

1. 27 Tahun 9 bulan Normal Puskesmas Tida

k ada

Tidak

ada

Bidan Perempuan 47/3200 Baik Baik Baik

6. Riwayat Perkawinan

Menikah : 1 kali

Lama : 1Tahun

Usia Pertama Kali Menikah : 19 Tahun

7. Riwayat KB

Klien mengatakan tidak pernah memakai alat kontrasepsi apapun selama ini

8. Riwayat Kesehatan

A. Riwayat Kesehatan Lalu

Klien mengatakan pernah memeriksakan diri pada tahun 2011 ke dokter dan

diketahui menderita mioma uteri, namun klien takut untuk dilakukan tindakan operasi

dan beralih ke pengobatan alternatif.Saat melakukan pengobatan alternatif klien

diberikan jamu yang diminum setiap hari selama 3 minggu.Klien tidak pernah

menderita penyakit menurun seperti asma, jantung, darah tinggi, kencing manis

maupun penyakit menular seperti batuk darah, hepatitis, HIV/AIDS.

Page 25: Lp Kespro Mioma

B. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengatakan merasakan nyeri pada pinggang bagian kiri dan menjalar hingga ke

bagian depan, rasa nyeri semakin meningkat pada saat menjelang menstruasi dan

apabila klien terlalu lelah. Klien mengatakan merasakan seperti ada gumpalan besar

pada perut bagian bawah dan sering berkemih. Klien tidak sedang menderita penyakit

menurun seperti asma, jantung, darah tinggi, kencing manis maupun penyakit

menular seperti batuk darah, hepatitis, HIV/AIDS.

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular seperti hepatitis,

TBC. HIV/AIDS maupun penyakit menurun seperti asma, jantung, darah tinggi,

kencing manis.

9. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Sehari - hari

A. Pola Nutrisi dan cairan:

Makan 2-3x/hari, menu makanan seimbang, lauk, buah, sayur, nasi

Minum ± 6 gelas/ hari, air putih, sering mengkonsumsi jamu pada saat keputihan

B. Pola eliminasi :

BAB 1x/ hari, konsistensi lembek, warna kuning

BAK 6x/ hari, setiap 3-4 jam sekali

C. Pola aktivitas :

Klien bekerja sesuai dengan shift yang didapat, shift pagi jam 6 – jam 2 sore, shift

siang jam 10-jam 2 sore, dan shift sore jam 2 – 10 malam

D. Pola istirahat :

Istirahat pada malam hari sekitar 6 jam, merasa tidur tidak nyenyak karena nyeri

yang dirasakan

E. Pola personal hygiene :

Mandi 2x/hari, ganti pakaian dan pakaian dalam 2x/hari

Page 26: Lp Kespro Mioma

F. Riwayat psikososial dan spiritual

a. Status perkawinan : sudah bercerai dengan suami

b. Pengambil keputusan dalam keluarga : musyawarah

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

1. Keadaan Umum : cukup

2. Kesadaran : composmentis

3. Tanda-Tanda Vital

Tensi : 110/70 mmHg

Nadi : 68x/menit

Suhu : 36,8 ˚C

Pernafasan : 22x/menit

A. Pemeriksaan Antropometri

1. Berat Badan : 50 kg

2. Tinggi Badan : 153 cm

B. Pemeriksaan Fisik

1. Wajah : tidak tampak pucat dan tidak ada oedem, tampak menahan rasa

nyeri

2. Mata : simetris, bersih, kongjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterus

3. Telinga: bersih, simetris

4. Hidung: bersih, tidak ada polip, tidak ada pernapasan cuping hidung

5. Mulut dan gigi: bersih , mukosa bibir lembab, tidak pucat

6. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid serta tidak

ada bendungan vena jugularis

7. Dada/Payudara :bentuk simetis, putting susu menonjol, tidak ada pembengkakan

dan tidak ada nyeri tekan pada payudara.

Page 27: Lp Kespro Mioma

8. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, teraba masa padat pada perut

bagian bawah dengan konsistensi kenyal

9. Genetalia luar : tidak ada pengeluaran pervaginam, tidak ada bekas luka,

tidak ada varises, tidak ada masa abnormal, tidak ada pembengkakan

kelenjar bartholini

10. Anus : tidak ada hemoroid

11. Ekskremitas atas dan bawah : simetris, pergerakan otot bebas, telapak tangan

dan kaki hangat, kuku jari tidak pucat, tidak ada oedema dan tidak ada varises

D. Data Penunjang

Hasil USG(02 Februari 2015):

terdapat masa pada uterus ukuran 6,6 cm x 6,0 cm

Hasil lab lengkap (17 Februari 2015):

HB : 10,6 gr/dL

Eritrosit: 4,0 juta

Leukosit: 6.100 ribu

Thrombosit 446 ribu

Glukosa urin : negatif

Protein urin : negatif

II. INTERPRETASI DATA DASAR

A. Diagnosa

Ny. “S” Usia 46 tahun P1001 Ab000 dengan mioma uteri

DS : Klien mengatakan merasakan nyeri pada pinggang bagian kiri menjalar

hingga ke bagian depan, rasa nyeri semakin meningkat pada saat menjelang

menstruasi, saat menstruasi dan saat klien terlalu lelah.

Page 28: Lp Kespro Mioma

DO : Pada palpasi abdomen teraba masa padat pada perut bagian bawah dan

hasil USG menunjukkan adanya masa pada uterus sebesar 6,6 x 6,0 cm.

B. Masalah

Nyeri pada pinggang bagian kiri menjalar hingga ke bagian depan, rasa nyeri

semakin meningkat pada saat menjelang menstruasi dan saat klien terlalu lelah.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Tidak ada.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA, KOLABORASI, DAN RUJUKAN

Kebutuhan segera: infus RL 20 tetes/menit

Kolaborasi: berdasarkan saran dokter dilakukan tindakan operatif yaitu histerektomi

V. INTERVENSI

Diagnosa :Ny. “S” Usia 46 tahun P1001 Ab000 dengan mioma uteri

Tujuan :setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 30 menit diharapkan klien dapat

mengerti dan memahami tentang kondisi kesehatannya.

Kriteria Hasil :

- Keadaan umum klien baik

- TTV dalam batas normal

TD : 110/70-120/80 mmHg

N : 60-100x/menit

S : 36.5-37.5°C

RR : 16-24x/menit

- Klien dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan dan akan

melakukan sesuai penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

Intervensi :

Page 29: Lp Kespro Mioma

1. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien.

R/ dengan pendekatan terapeutik akan terjalin kerjasama yang kooperatif antara klien

dan petugas kesehatan.

2. Lakukan pemeriksaan pada klien.

R/mengetahui kondisi kesehatan klien.

3. Jelaskan pada klien tentang kondisi kesehatannya saat ini.

R/ klien bisa mengetahui tentang kondisi kesehatannya saat ini

4. Jelaskan pada klien tentang tindakan operatif yang akan dilakukan.

R/ mengetahui tentang prosedur tindakan operatif yang akan dilakukan dan

mengurangi kecemasan klien.

5. Minta klien agar menjaga kebersihan daerah genetalianya.

R/ dapat memberi rasa nyaman pada klien dan terhindar dari infeksi.

6. Minta klien agar memakai celana dalam berbahan katun, tidak ketat, dan dapat

menyerap keringat.

R/ menjaga personal hygiene klien

7. Minta klien untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang berlebihan.

R/ relaksasi yang sempurna mempengaruhi metabolisme tubuh.

8. Minta klien untuk mengonsumsi makanan gizi seimbang dan memperbanyak minum

air putih.

R/ gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh

9. Berikan dukungan dan motivasi pada klien.

R/ dukungan dan motivasi dapat mengurangi tingkat kecemasan klien.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 19 Februari 2015 Pukul 15.10 WIB

1. Memperkenalkan diri, menyapa klien dengan ramah, menjelaskan tujuan

kedatangan, dan melakukan informed consent.

2. Melakukan pemeriksaan fisik dan kondisi umum klien termasuk antropometri dan

tanda-tanda vital klien.

Page 30: Lp Kespro Mioma

3. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien bahwa klien terdiagnosis mioma uteri

sesuai dengan hasil USG yang telah dilakukan.

4. Menjelaskan pada klien bahwa sesuai dengan saran dokter harus dilakukan

tindakan operatif yaitu histerektomi.

5. Minta klien agar selalu membersihkan daerah genetalianya setelah selesai BAB

atau BAK, membasuh dari depan ke belakang

6. Minta klien agar memakai celana dalam berbahan katun, tidak ketat, dan dapat

menyerap keringat

7. Meminta klien untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang

berlebihan.

8. Minta klien untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan menu nasi

atau roti, sayur, lauk pauk, buah. Minta klien untuk minum air putih ± 8

gelas/hari.

9. Memotivasi klien agar tidak perlu khawatir dengan keadaanya dan senantiasa

memberi dukungan bahwa penyakitnya ini dapat disembuhkan.

VII. EVALUASI

Tanggal : 19 Februari 2015 Pukul : 15.30

S : Klien mengatakan telah mengerti penjelasan yang diberikan dan bersedia

melakukan saran-saran yang diberikan oleh petugas kesehatan.

O : K/U cukup, kesadaran composmentis, TD: 110/70 mmHg, N: 78x/menit, S:

36,5°C, RR: 23x/menit

A :Ny. “S” Usia 46 tahun P1001 Ab000 dengan mioma uteri

P :

- Menyiapkan klien untuk operasi histerektomi pada hari jumat 20

Februari 2015

Page 31: Lp Kespro Mioma

BAB V

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini dibahas tentang kesenjangan ataupun kesesuaian antara

teori dan tinjauan kasus pada pelaksanaan manajemen Asuhan Kebidanan padaNy.

“S” G1 P1001 Ab000 dengan mioma uteri di Ruang Nifas RSUD Bangil Pasuruan. Untuk

memudahkan pembahasan maka penulis akan menguraikan sebagai berikut:

4.1 Pengkajian

Page 32: Lp Kespro Mioma

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan diketahui adanya mioma uteri

pada klien.Dari data tersebut dapat diketahui disimpulkan bahwa kesehatan

reproduksi klien terganggu dan harus segera ditangani.

4.2 Interpretasi Data Dasar

Pada tinjauan pustaka disebutkan bahwa salah satu manifestasi klinis dari

mioma uteri adalah rasa nyeri yang menjalar pada bagian pinggang dan perut bagian

bawah serta penekanan pada kandung kemih yang menyebabkan gangguan eliminasi

berupa sering buang air kecil. Hasil pemeriksaan USG menunjukkan adanya masa

pada uterus sebesar 6,6 x 6,0 cm. Dengan demikian ada kesesuaian antara tinjauan

teori dan kasus Ny ”S”  sehingga diagnosa aktual dapat ditegakkan dan memudahkan

bidan dalam memberikan asuhan.

4.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Berdasarkan kasus diatas tidak terdapat adanya diagnosa dan masalah

potesial.

4.4 Identifikasi Kebutuhan Segera, Kolaborasi, dan Rujukan

Berdasarkan data yang memberikan gambaran dan indikasi adanya tindakan

segera dimana harus menyelamatkan jiwa klien. Tindakan yang berupa kolaborasi

dengan tenaga kesehatan yang lebih professional sesuai dengan keadaan yang dialami

oleh klien. Pada kasus tersebut, tindakan segera yang harus dilakukan adalah tindakan

pemasangan infus RL dan tindakan kolaborasi yang dilakukan adalah operasi

histerektomi.

4.5 Intervensi

Pada manajemen kebidanan suatu rencana tindakan yang komprehensif

ditujukan pada indikasi apa yang timbul beradasarkan kondisi klien serta

hubungannya dengan masalah yang sedang dialami klien. Rencana tindakan harus

dengan persetujuan klien dan semua tindakan harus berdasarkan rasional dan relevan

Page 33: Lp Kespro Mioma

dan diakui kebenarannya.Dari rencana asuhan kebidanan tersebut yang telah

diberikan pada kasus ini ada kesesuaian antara teori dan kasus yang ada.

4.6 Implementasi

Implementasi dilakukan berdasarkan jumlah intervensi yang telah

direncanakan dan berjalan dengan lanar karena adanya kerja sama yang kooperatif

antara klien dengan petugas.

4.7 Evaluasi

Berdasarkan studi kasus Ny. “S” tidak ditemukan hal-hal yang menyimpang

dari yang diharapkan. Oleh karena itu, bila dibandingkan dengan tinjauan pustaka dan

studi kasus Ny “S” secara garis besar tidak ditemukan kesenjangan.