lp halusinasi

21
 LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI A. Ma salah Ut ama Perubahan persepsi sensori : Halusinasi B. Proses Te rjad inya Mas alah . Pen!ertian Halusinasi adalah pengalaman sensorik tanpa rangsangan eksternal terjadi pada keadaan kesadaran penuh yang menggambarkan hilangnya kemampuan menilai realitas.(Sunaryo, 2004) Hal usi nas i ada lah per sepsi sensor i ya ng sala h ata u pen gal ama n  persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan (Sheila !idheak, 200" : 2#$). Halusi nas i merupakan gangguan perse psi dimana klien memp ersepsi kan sesuatu yang seben arny a tidak terjadi, suatu pen%er apan  pan%a indra tanpa ada rangsangan dari luar (&aramis, "##$). 'adi, dapat disimpulkan baha halusinasi adalah gangguan persepsi tanpa ada rangsangan dari luar ekternal. ". Ta nda dan #ejala$ ". i% ara, seny um, tertaa sendir i 2. &engata ka n me ndengarkan suar a, me lih at, me nge%ap, me nghi rup (men%ium) dan merasa suatu yang tidak nyata. *. &erusak diri sendir i, o rang lain dan lingk unga nny a 4. +idak d apat membeda kan h al y ang ny ata dan tidak nyat a . +i dak dapat memu satkan perha tian atau konse ntrasi . -. Sik ap %u riga da n sal ing ber musuhan. . Pembi% araa n ka%a u kad ang t ak ma suk a kal . $. &enari k dir i men ghi nda r dari o rang lai n. #. Suli t membuat kep ut usan. "0. /et aku tan. "" . +i dak mau melaks ana kan asuhan man diri : man di, sikat gig i, gan ti  pakaian, berhias yang rapi.

Upload: ari-dwi-christanto

Post on 05-Oct-2015

290 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Kelainan genotip Talasemia memberikan fenotip yang khusus, bervariasi, dan tidak jarang tidak sesuai dengan yang diperkirakan (Atmakusuma, 2009).Semua Talasemia memiliki gejala yang mirip, tetapi beratnya bervariasi, tergantung jenis rantai asam amino yang hilang dan jumlah kehilangannya (mayor atau minor). Sebagian besar penderita mengalami anemia yang ringan, khususnya anemia hemolitik (Tamam, 2009)Talasemia-β dibagi tiga sindrom klinik ditambah satu sindrom yang baru ditentukan, yakni (1) Talasemia-β minor/heterozigot: anemia hemolitik mikrositik hipokrom. (2) Talasemia-β mayor/homozigot: anemia berat yang bergantung pada transfusi darah. (3) Talasemia-β intermedia: gejala di antara Talasemia β mayor dan minor. Terakhir merupakan pembawa sifat tersembunyi Talasemia-β (silent carrier) (Atmakusuma, 2009).Empat sindrom klinik Talasemia-α terjadi pada Talasemia-α, bergantung pada nomor gen dan pasangan cis atau trans dan jumlah rantai-α yang diproduksi. Keempat sindrom tersebut adalah pembawa sifat tersembunyi Talasemia-α (silent carrier), Talasemia-α trait (Talasemia-α minor), HbH diseases dan Talasemia-α homozigot (hydrops fetalis) (Atmakusuma, 2009). yuduyduduy

TRANSCRIPT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

LAPORAN PENDAHULUANHALUSINASIA. Masalah UtamaPerubahan persepsi sensori : HalusinasiB. Proses Terjadinya Masalah

1. Pengertian

Halusinasi adalah pengalaman sensorik tanpa rangsangan eksternal terjadi pada keadaan kesadaran penuh yang menggambarkan hilangnya kemampuan menilai realitas.(Sunaryo, 2004)

Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau pengalaman persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan (Sheila L Vidheak, 2001 : 298).Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi, suatu pencerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar (Maramis, 1998). Jadi, dapat disimpulkan bahwa halusinasi adalah gangguan persepsi tanpa ada rangsangan dari luar ekternal.2. Tanda dan Gejala:1. Bicara, senyum, tertawa sendiri

2. Mengatakan mendengarkan suara, melihat, mengecap, menghirup (mencium) dan merasa suatu yang tidak nyata.

3. Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungannya

4. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata

5. Tidak dapat memusatkan perhatian atau konsentrasi.

6. Sikap curiga dan saling bermusuhan.

7. Pembicaraan kacau kadang tak masuk akal.

8. Menarik diri menghindar dari orang lain.

9. Sulit membuat keputusan.

10. Ketakutan.

11. Tidak mau melaksanakan asuhan mandiri: mandi, sikat gigi, ganti pakaian, berhias yang rapi.

12. Mudah tersinggung, jengkel, marah.

13. Menyalahkan diri atau orang lain.

14. Muka marah kadang pucat.

15. Ekspresi wajah tegang.

16. Tekanan darah meningkat.

17. Nafas terengah-engah.

18. Nadi cepat

19. Banyak keringat.3. Jenis Jenis halusinasi

Ada beberapa jenis halusinasi, Stuart dan Larara 1908 membagi halusinasi menjadi 7 jenis yaitu :

1. Halusinasi Pendengaran

Karakteristinya meliputi mendengar suara-suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang klien bahkan sampai ke percakapan lengkap antara 2 orang atau lebih tentang orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar dimana klien mendengar perkataan bahwa klien disuruh melakukan sesuatu yang kadang-kadang dapat membahayakan.2. Halusinasi Penglihatan

Karakteristiknya meliputi stimulus visual dalam bentuk kuatan cahaya, gambar geometrik, gambar kartoon, bayangan yang rumit atau kompleks, bayangan bisa menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster.

3. Halusinasi Penghidu

Karakteristiknya meliputi membaui bau tertentu seperti bau darah, kemenyan atau faeces yang umumnya tidak menyenangkan.

4. Halusinasi Pengcapan

Merasa mengecap, seperti rasa darah, urine, dan faeces

5. Halusinasi Derabaan

Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan berupa stimulus yang jelas, rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang.

6. Halusinasi Cenesthehe

Dimana klien merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah vena atau arteri, pencernaan makanan atau pembentukan urine.

7. Halusinasi Kinestetic

Merasakan pergerakan sementara, berdiri tanpa bergerak

Proses terjadinya Halusinasi

Halusinasi berkembang menjadi 4 fase (Habes, dkk, 1902):

1. Fase pertama (conforting)

Pada fase ini klien mengalami kecemasan, stres, perasaan yang terpisah, kesepian klien mungkin melamun atau memfokuskan pikiran pada hal yang menyenangkan untuk menglilangkan kecemasan dan stres. Cara ini menolong untuk sementara.

2. Fase kedua (condeming)

Pencemasan meningkat dan berhubungan dengan pengalaman internal dan eksternal. Klien berada pada tingkat Listening pada halusinasi. Pemikian internal menjadi menonjol. Gambaran suara dan sensasi halusinasi dapat berupa bisikan yang tidak jelas. Klien takut apabila orang lain mendengar dan klien tidak mampu mengontrolnya. Klien membuat jarak antara dirinya dan halusinasi dengan memproyeksikan seolah-olah halusinasi datang dari orang lain atau tempat lain.

3. Fase Ketiga

Halusinasi menonjol, menguasai dan mengontrol klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya pada halusinasinya. Halusinasi memberi kesenangan dan rasa aman yang sementara.

4. Fase Keempat (conquerting)

Klien merasa terpaku dan tidak berdaya melepaskan diri dari kontrol halusinasinya. Halusinasi yang sebelumnya menyenangkan berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi klien tidak dapat berhubungan dengan orang lain karena terlalu sibuk dengan halusinasinya. Klien mungkin berada dalam dunia yang menakutkan dalam waktu yang singkat, beberapa jam atau selamanya. Proses ini menjadi kronik jika tidak dilakukan intervensi. 4. RENTANG RESPON

4. Faktor Predisposisi

Menurut Yosep (2009) faktor predisposisi penyebab halusinasi adalah :

a. Faktor Perkembangan

Tugas perkembangan klien terganggu misalnya rendahnya kontrol dan kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri dan lebih rentan terhadap stress.

b. Faktor Sosiokultural

Seseorang yang merasa tidak diterima lingkungannya sejak bayi akan merasa disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya pada lingkungannya.

c. Faktor Biokimia

Mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. Adanya stress yang berlebihan dialami seseorang maka di dalam tubuh akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia. Akibat stress berkepanjangan menyebabkan teraktivasinya neurotransmitter otak.

d. Faktor Psikologis

Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah terjerumus pada penyalahgunaan zat adiktif. Hal ini berpengaruh pada ketidakmampuan klien dalam mengambil keputusan yang tepat demi masa depannya. Klien lebih memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam hayal.

e. Faktor Genetik dan Pola Asuh

Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orang tua skizofrenia cenderung mengalami skizofrenia. Hasil studi menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh pada penyakit ini.

5. Faktor Presipitasi

Menurut Stuart (2007) yang dikutip oleh Jallo (2008), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah :

a. Biologis

Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.

b. Stress lingkungan

Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.

c. Sumber koping

Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stressor.

C. Pohon MasalahRisiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Isolasi sosial : menarik diri

D. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji

1. Masalah keperawatan

a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

b. Perubahan sensori perseptual : halusinasi

c. Isolasi sosial : menarik diri

2. Data yang perlu dikaji

a. Perubahan sensori perseptual : halusinasi

Data Subjektif : Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus Klien merasa makan sesuatu Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar Klien ingin memukul/melempar barang-barang Data Objektif : Klien berbicara dan tertawa sendiri Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu Disorientasi E. Diagnosa Keperawatan1. Perubahan sensori persepsi : halusinasi F. Rencana Tindakan Keperawatan1. tindakan keperawatan untuk klien

tujuan :

-klien mengenali halusinasi yg d alaminya

- klien dapat mengontrol halusinasinya

- klin mengikuti progam pengobatan secara optimal

tindakan keperawatan

membantu klien mengenali halusinas

melatih klien mengontrol halusinasi

perawt melatih 4 cara dlm mengendalikan halusinasi yaitu: menghardik halusinasi, bercakap dg orang lain, melakukan aktivitas yg terjadwal, dan mengkonsumsi obat teratur2. tindakan keperawatan untuk keluarga tujuan :

kluarga dapat merawat klien di rumah dan menjadi sistem pendukung yg efektif

tindakan keperawatan

menjelaskan masalah yg d alami klien dan pentingny peran kluarga untuk mendukung klien melatih kluarga untuk merawat klien

melatih kluarga merwat klien langsung

STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) I Masalah Utama: Halusinasi pendengaran A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien:- klien sering menyendiri di kamar- Klien sering ketawa dan tersenyum sendiri

- Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang membisiki dan isinya tidak jelas serta melihat setan-setan.2. Diagnosa keperawatan:Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar 3. tujuan kusus / sp I

klien dapat membina hubungan saling percaya dengan kriteria :

ekpresi wajahbersahabat

menujukkan rasa sayang

bersedia berjabat tangan

mau menyebukan nama

mau mengutarakan masalah

kontak mata

mebantu klien mengenali halusinasi mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik4. Rencanatindakan keperawatan membina hubungan saling percaya dg prinsip komunikasi terapeotik sapa klien dg ramah baik verbal maupun non verbal

Berkenalan

Jelaskan tujuan pertemuan

Beri perhatian pd klien

Bantu klien mengenal halusinasinya yg meliputi isi, waktu terjadi, frukwensi, situasi pencetus dan perasaan saat terjadi halusinasi

Latih klien mengontrol halusinasi dg cara menghardik. Tahap tindakan yg dapat dilakukan meliputi hal-hal berikut :

Jelaskan cara menghardik

Pergakan cara menghardik

Minta klien memperagakan ulang

Pantau penerapannya da dukungan

Masukkan dlm jurnalB. Strategi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanORIENTASI:Selamat pagi, Saya Mahasiswa keperawatan dharma husada yang akan merawat bapak Nama Sayadwisusilo whyu saputro, senang dipanggill dwii. Nama ........ siapa?..... Senang dipanggil apaBagaimana perasaan ..... hari ini? Apa keluhan bapak saat iniBaiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini anda dengar tetapi tak tampak wujudnya? Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menitKERJA:Apakah bapak mendengar suara tanpa ada ujudnya?Apa yang dikatakan suara itu? Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering D dengar suara? Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu? Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan teratur.Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang, pergi saya tidak mau dengar, Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu, bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak D sudah bisa TERMINASI:Bagaimana perasaan D setelah peragaan latihan tadi? Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien). Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua? Jam berapa D?Bagaimana kalau dua jam lagi? Berapa lama kita akan berlatih?Dimana tempatnyaBaiklah, sampai jumpa. SPMasalah Utama: HalusinasiPertemuan : ke 2

A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien:2. Diagnosa keperawatan:Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar 3. tujuan kusus / sp I poin 4 dan 5- memantau penrapan klien cara menghardik halusinasi dg menyuruh klien mengulangi yg diajarkan- memasukkan dalam jurnal kegiatan sehari

4. Rencanatindakan keperawatan

- memantau penrapan klien cara menghardik- memasukkan dalam jurnal kegiatan sehari

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanOrientasi: Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih?Berkurangkan suara-suaranya Bagus ! Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan selama 20 menit. Mau di mana? Di sini saja?Kerja: coba lakukan cara yg kemarin yaitu gdg menghardik

loh bagaimana ..? itu tangan sudah bisa diletakkan d kedua telinga tapi sambil bilang apa..? hayo di ingetapa yg harus dikatakan.

tidakbisa ingat jg ia.. ? saya akan ulangi lg apa yg harus dikatakan tolong diperhatiakan ia..

tutup telinga sambil bilang pergi... saya tidak mau dengar... kamu palsu...

bisa mengulanginy..

baik.... bagus....

ayo kita lakukan dahulu, nnti kalu sudah kita masukkan jadwalTerminasi:Bagaimana perasaannya setelah latihan ini? Merasa senang tidak dengan latihan tadi ?

Setelah ngobrol tadi, coba lakukan lg apa yg telah kita latihan bersama tadi..

Kalau bayangan dan suara itu muncul lagi silahkan coba cara itu

Bagai mana bila kita ngobrol lagi tenetang cara ini

kira-kira waktu yg enak kapan ia.. ? bgaimana kalau besok jam 2 siang besok bisa... ?

dimana kita bisa ngobrol..?SP

Masalah Utama: HalusinasiPertemuan : ke 3A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien:2. Diagnosa keperawatan:Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar 3. tujuan kusus / sp I poin 4 dan 5

- memantau penrapan klien cara menghardik halusinasi dg menyuruh klien mengulangi yg diajarkan

- memasukkan dalam jurnal kegiatan sehari

4. Rencanatindakan keperawatan

- memantau penrapan klien cara menghardik

- memasukkan dalam jurnal kegiatan sehari

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanOrientasi: Selamat pagi bapak Bagaimana perasaannya hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih ? Bagaimana hasilnya ? Bagus ! Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang kedua untuk mencegah halusinasi yaitu dengan bercakap-cakap. Mau di mana kita bicara? Baik kita duduk di ruang tamu. Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit? Baiklah.Kerja: cara kedua untuk mencegah halusinasi yaitu dengan bercakap-cakap dg orang lain, jadi kalu anda mulai mendengar suara langsung cari teman d ajak ngobrol, ini bs d lakukan di RS dan dirumahsaya contohkan cara bercakap-cakap dg orang lain ya.. ?

Saya akan menbantu anda, dg mengatakan nama mu siapa? Senag di panggil apa ? hobi mu apa?

coba sekarang anda latihan, ya.. bagus.. ,coba sekali lagi.., ok.. bagus sekali..

Anad bisa mngajak perawat ngobrol atauteman anda yang lain.

Terminasi: Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap cara yang kedua untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 2 cara yang telah kita latih untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian.

Bagaimana kalau menjelang makan siang nanti, kita membahas cara ketiga Yaitu dengan melakukan aktifitas terjadwal.

Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 pagi?Di ruang makan ya! Sampai jumpa.mau dimana tempatnya..? disini lg ia..\

SP

Masalah Utama: HalusinasiPertemuan : ke 4A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien:2. Diagnosa keperawatan:Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar 3. tujuan kusus / sp 2 - mengajarjan mengontrol halusinasii dg bercakap-cakap dg oranglain4. Rencanatindakan keperawatan

- latih klien mengontrol halusinasi dg cara menghardik Terhadap tindakan yg dapat di lakukan meliputi hal-hal sbg berikkut: Jelaskan car mengontrol halusinasi dg menghardik Peragakan cara mengontrol halusinasi dg menghardik Minta klien mengulangi Masukkan dalm jadwal kegiatanB. Strategi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanOrientasi: Selamat pagi Bagaimana perasaan bapak hari ini?

masi inget dg saya?nah itu ingat...seperti kemarin, bgaimana persaan anda hari ni...?

gimana tidurnya semalem? Apa yg dikeluhkan hari ni..?

apakah anda tdk keberatan ngobrol dg saya lagi?

bagaimana jika kitaa ngobrol tentang cara menghardik yg pernah saya ajarkan kemari?

berapa lama kira-kira kita bs ngobrol? Mau berapa menit? 20 menit bisa.. ?

dmn kita bs ngoobrol ..? diteras atau dmn.. ?Kerja: coba lakukan cara menghardik seperti yg saya ajarjan kemarin..

wah.. bagus sekali..., bs ulangi lg cara itu..? ia.. bagus sekali...

Cara itu bs dilakukan ketika suara mulai muncul..

kita akan masukan kedalam jadwal kegiatan harian...

baik... Terminasi: Bagaimana perasaan anda setelah kita bercakap-cakap hari ni?senang tidak..

setelah kita ngobrol tadi coba ulangi latihan yg sudah kita lakukan tadi..kalau suara itu mulai muncul lg langsung lakukan cara itubagaimana jika besok kita ngobrol lg tentang cra yg suh saya ajarkan kemarin yaitu bercakap-cakap dg oranglainKira-kira waktu yg enak kapan ia...Bagaiman kalu pukul sepuluh pagi besok...

Diman kita bs lakukan ini...SP

Masalah Utama: HalusinasiPertemuan : ke 5A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien:2. Diagnosa keperawatan:Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar 3. tujuan kusus / sp 2 - mengajarjan mengontrol halusinasii dg bercakap-cakap dg oranglain4. Rencanatindakan keperawatan

- latih klien mengontrol halusinasi dg cara bercakap-cakap dg orang liain. Terhadap tindakan yg dapat di lakukan meliputi hal-hal sbg berikkut:

Jelaskan car mengontrol halusinasi dg bercakap-cakap Peragakan cara mengontrol halusinasi dg bercakap-cakap Minta klien mengulangi Masukkan dalm jadwal kegiatanB. Strategi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanOrientasiSelamat pagi masi inget dengan sayakan...bener sekali.....

Gimn perasaan anda hari ni? Gmn tdur nya semalem?Apa yg anada keluhkan hari ni.. ?

apa anda tdak keberatan ngobrol dengan saya lagi..?bagaimana jika kitaa ngobrol tentang cara bercakap-cakap yg pernah saya ajarkan kemari?

berapa lama kira-kira kita bs ngobrol? Mau berapa menit? 20 menit bisa.. ?

dmn kita bs ngoobrol ..? diteras atau dmn.. ?

KERJA

caraNYA yaitu dengan bercakap-cakap dg orang lain, jadi kalu anda mulai mendengar suara langsung cari teman d ajak ngobrol, ini bs d lakukan di RS dan dirumahsaya contohkan cara bercakap-cakap dg orang lain ya.. ?

Saya akan menbantu anda, dg mengatakan nama mu siapa? Senag di panggil apa ? hobi mu apa?

coba sekarang anda latihan, ya...LOH,,, kenapa malu ayuk... ngk papa kok....TERMINASIbagaimana perasaan anda setelah ngobrol hari ni?

merasa senang ngk dengan latihan tadi?

setelah ngobrol tadi coba latihan sedikit-sedikit biar bisa berinterakasi dg orang lain

kalau suara itu mincul lagi coba cara itu ia...

gimana bila besok ita ngobrol lagi tentang cara yg sudah kita lakukan dengan bercakap-cakap dg orang lainKira-kira waktu yg enak kapan ia...

Bagaiman kalu pukul sepuluh pagi besok...

Diman kita bs lakukan ini...SP

Masalah Utama: HalusinasiPertemuan : ke 6A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien:2. Diagnosa keperawatan:Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar 3. tujuan kusus / sp 2 - mengajarjan mengontrol halusinasii dg bercakap-cakap dg oranglain4. Rencanatindakan keperawatan

- latih klien mengontrol halusinasi dg cara bercakap-cakap dg orang liain. Terhadap tindakan yg dapat di lakukan meliputi hal-hal sbg berikkut:

Jelaskan car mengontrol halusinasi dg bercakap-cakap Peragakan cara mengontrol halusinasi dg bercakap-cakap Minta klien mengulangi Masukkan dalm jadwal kegiatanB. Strategi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanOrientasi

Selamat pagi masi inget dengan sayakan...bener sekali.....

Gimn perasaan anda hari ni? Gmn tdur nya semalem?

Apa yg anada keluhkan hari ni.. ?

apa anda tdak keberatan ngobrol dengan saya lagi..?bagaimana jika kitaa ngobrol tentang cara bercakap-cakap yg pernah saya ajarkan kemari?

berapa lama kira-kira kita bs ngobrol? Mau berapa menit? 20 menit bisa.. ?

dmn kita bs ngoobrol ..? diteras atau dmn.. ?

KERJA

caraNYA yaitu dengan bercakap-cakap dg orang lain, jadi kalu anda mulai mendengar suara langsung cari teman d ajak ngobrol, ini bs d lakukan di RS dan dirumahsaya contohkan cara bercakap-cakap dg orang lain ya.. ?

Saya akan menbantu anda, dg mengatakan nama mu siapa? Senag di panggil apa ? hobi mu apa?

coba sekarang anda latihan, ya..

.LOH,,, kenapa malu ayuk... ngk papa kok....TERMINASIbagaimana perasaan anda setelah ngobrol hari ni?

merasa senang ngk dengan latihan tadi?

setelah ngobrol tadi coba latihan sedikit-sedikit biar bisa berinterakasi dg orang lain

kalau suara itu mincul lagi coba cara itu ia...

gimana bila besok ita ngobrol lagi bersama kluarga ada jg ....

kira-kira jam 10 pagi gmn.... bisa ngk ..?

nnti bs disini atau di teras depan.. SP

Masalah Utama: HalusinasiPertemuan : ke 7A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien:2. Diagnosa keperawatan:Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar 3. tujuan kusus - klien mendapat dukungan dri kluarga4. Rencanatindakan keperawatan

Beri pendidikan kesehatan pd kluarga Bantu kluarga memberi dukungan selama klien dirawat Bantu kluarga menyiapakan lingkunganB. Strategi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanORIENTASI

Selamat pagi.. dg ibu sodara .... ? saya dwi perawat tn ..

Ibu namanya siapa.. ?

KERJA

Buk harini Tn ... benar-benar ingin diajak pulang..Brati nnti selama d rumah sepenuh nya menjadi tanggung jawab ibu dan kluarga, krn itu saya sbg perawat yg merawat tn ... selama disini akan membantu ibu dan klien tentang bagaimana perawatan pasien saat d rawat nnti. Yang pertama ibu harus mengetahui bahwa klien mengalami gangguan jiwa yg namanya halusinasi. Untuk klien yg demikian,penyembuhannya bukan hanya dg obat saja, tapi yg paling penting adalah dukungan kluarga dan orang terdekan klien. Sebelumnya klien mengatakan kepaada kami bahwa klien mendengar suara.Memberi kesempatan pada klien untuk berinteraksi atau melukan cara mengontrol halusinasi nya. Hindari klien duduk diam sendiri mendengarkan musik atau melukis karena dapat memancing halusinasinya. Kedua tolong dukung dan fasilitasi klien untuk menentukan dan membuat jadwal harian dirumah setiap hari saat di RS mulai bangun tidur hingga malam hari. Ketiga kontrolkan klien ke dokter jiwa sesuai jadwal yg telah ditentukan dokter di ruang perawatan klien. Ke empat dampingi klien saat konsumsi obat sesuai resep dokter dg prinsip 5B {benar nama, obat,dosis,waktu,dan cara}

ibu mengertikan?

TERMINASI

Bagaiman bu,,, sudah mengerti yg saya ampaikan tadi... ?

Saya tadi sudah bicara tentang bagaimana perawatan kliendi rumah nanti, sekarang coba ibu ulangi bersama klien..

karena ibu dan tn ... sudah mengerti cara perawatan klien, setiba d rumah nnti terapkan itu semu untuk hari ini dan seterusnyasaya secara pribadi dan mewakili teman-teman terawat lain minta maaf apabila selamaini kami pernah melakukan kesalahn baik lasung maupun secara tak langsung, kami mendoakan Tn... agar cepat sembuh. Amin...DAFTAR PUSTAKA

Stuart GW, Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC, 1995Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999Keliat BA. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK UI. 1999Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino Gonohutomo, 2003Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung, 2000Perubahan sensori perseptual: halusinasi

PAGE