logika matematika
DESCRIPTION
Bab 1. Logika Matematika. Pengertian Logika. Etimologis : “Logos” Kata, Ucapan, Pikiran secara utuh, Ilmu peng e tahuan Istilah : Ilmu yang mengkaji p enurunan kesimpulan yang valid maupun tidak. Kalimat Deklaratif (atau Pernyataan atau Proposisi). - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Matematika Diskrit
Logika MatematikaLogika Matematika
Bab 1
Matematika Diskrit
Pengertian LogikaPengertian Logika• Etimologis : “Logos” <Yunani>
– Kata, Ucapan, Pikiran secara utuh, Ilmu pengetahuan
• Istilah : Ilmu yang mengkaji penurunan kesimpulan yang valid maupun tidak
Matematika Diskrit
Kalimat Deklaratif Kalimat Deklaratif (atau Pernyataan atau Proposisi)(atau Pernyataan atau Proposisi)
• Kalimat yang bernilai benar atau salah tapi tidak keduanya
• Contoh :– 2 + 2 = 4– 6 adalah bilangan prima– Surabaya adalah ibukota Prop. Jatim– Semua sudut dari segitiga sama sisi
adalah 60O
Matematika Diskrit
Teori ttg nilai kebenaranTeori ttg nilai kebenaran• Teori Korespondensi
– Benar jika sesuai dgn keadaan sesungguhnya
– Misal : setiap manusia pasti mati (Benar)
• Teori Koherensi– Benar jika koheren, konsisten atau tdk
bertentangan dgn kalimat sebelumnya yang benar (aksioma/postulat)
– Misal : 6 adalah bil. Prima (salah)
Matematika Diskrit
Soal 1Soal 1• Manakah Kalimat berikut yang
merupakan pernyataan– X + 3 = 2– X + 3 = 2 adalah pernyataan– Tadi pagi Fahmi bertanya : “ siapa yang
belum makan pagi?”– Populasi kucing dan tikus di STIS adalah
23 ekor
Matematika Diskrit
Soal 2Soal 2• Andi berbohong pada hr Senin, Selasa &
Rabu, selain itu tdk. Badu berbohong hanya pd hr Kamis, Jum’at & Sabtu. Pada suatu hari Andi berkata :”Kemarin adalah hari dimana saya berbohong” dan Badu menimpali “ Kemarin juga merupakan hari saya berbohong.”
• Pada hari2 apakah mereka berdua dapat menyatakan hal itu?
• Pada hari2 apa mereka bedua dapat menyatakan “kemarin adalah hari berkata jujur”?
Matematika Diskrit
Penghubung KalimatPenghubung Kalimat• Negasi (Tidak, Not, )• Konjungsi (Dan, And, )• Disjungsi (Atau, Or, )• Implikasi ( Jika … maka …, )• Biimplikasi ( … jika dan hanya jika …,
)
Matematika Diskrit
EkuivalenEkuivalen• Dua kalimat ekuivalen (scr logika, /
) jika dan hanya jika keduanya mempunyai kebenaran yang sama untuk semua substitusi nilai kebenaran masing2 penyusunnya
• Misal : p q p q
Matematika Diskrit
Hukum Ekuivalensi Logika 1Hukum Ekuivalensi Logika 11. Komutatif
• p q q p• p q q p
2. Asosiatif• (p q) r p (q r)• (p q) r p (q r)
3. Distributif• p (q r) (p q) (p r)• p (q r) (p q) (p r)
Matematika Diskrit
Hukum Ekuivalensi Logika 2Hukum Ekuivalensi Logika 24. Identitas
• p T p• p F p
5. Ikatan• p T T• p F F
6. Negasi• p p F• p p T
Matematika Diskrit
Hukum Ekuivalensi Logika 3Hukum Ekuivalensi Logika 37. Idempoten
• p p p• p p p
8. De Morgan (p q) p q (p q) p q
9. Absorbsi• p (p q) p• p (p q) p
Matematika Diskrit
Tautologi & KontradiksiTautologi & Kontradiksi• Tautologi : Kalimat yang selalu
bernilai benar apapun nilai kalimat penyusunnya– Contoh : (p q) q
• Kontradiksi : Kalimat yang selalu bernilai salah apapun nilai kalimat penyusunnya– Contoh : (q (p q))
Matematika Diskrit
Konvers, Invers, Konvers, Invers, KontraposisiKontraposisi
• Implikasi p q• Konversnya : q p• Inversnya : p q• Kontraposisinya : q p
Matematika Diskrit
Inferensi LogikaInferensi Logika
Tehnik menurunkan kesimpulan berdasarkan hipotesa yang ada tanpa harus menggunakan tabel kebenaran
Matematika Diskrit
ArgumenArgumen
• Rangkaian kalimat-kalimat
• Valid bila untuk sembarang pernyataan yang disubstitusikan ke dalam hipotesa, jika hipotesa benar maka kesimpulan benar
Matematika Diskrit
Langkah mengecek validitas Langkah mengecek validitas argumenargumen
1. Tentukan hipotesa dan kesimpulan kalimat
2. Buat tabel yg menunjukkan nilai kebenaran untuk semua hipotesa dan kesimpulan
3. Cari baris kritis, yaitu baris yg semua hipotesa benar
4. Pd baris kritis, jika kesimpulan benar maka argumen valid
Matematika Diskrit
Model Model Inferensi (1)Model Model Inferensi (1)
Matematika Diskrit
Model Model Inferensi (2)Model Model Inferensi (2)
Matematika Diskrit
Model Model Inferensi (3)Model Model Inferensi (3)