lllaporan kinerjaaporan kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/laporan...

284
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2015 Laporan Kinerja Laporan Kinerja Laporan Kinerja Laporan Kinerja DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2015

Upload: hoangkhanh

Post on 05-Feb-2018

270 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURATAHUN 2016

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURATAHUN ANGGARAN 2015DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURATAHUN ANGGARAN 2015

Laporan KinerjaLaporan KinerjaLaporan KinerjaLaporan KinerjaDIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURATAHUN ANGGARAN 2015DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURATAHUN ANGGARAN 2015

Page 2: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 3: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

iLaporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

Penyusunan laporan kinerja sebagai impelementasi dari Perpres 29 tahun 2014 dan PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua Kementerian/Lembaga Pemerintahan. Oleh karena itu Direktorat Jenderal Hortikultura sebagai pelaksana pembangunan hortikultura dengan alokasi APBN di tahun 2015, berkewajiban membuat laporan akuntabilitas yang mengacu pada Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) yang tersusun atas beberapa komponen antara lain; Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Evaluasi Kinerja. Rencana strategis (Renstra) merupakan acuan dalam penyusunan Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP), selanjutnya IKSP menjadi dasar dalam perumusan Perjanjian Kinerja (PK) yang dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 sebagai berikut; 1) Produksi hortikultura: aneka cabai 1.833.419 ton, bawang merah 1.125.247 ton, aneka jeruk 1.640.377 ton, produksi buah lainnya 17.988.469 ton, sayuran lainnya 10.887.768 ton, florikultura: bunga dan daun potong lainnya 703.030.721 tangkai, tanaman hias pot dan lansekap 35.337.327 pohon, bunga tabur 24.344.203 kg, dan tanaman obat 563.702 ton; 2) Pengamanan produksi dari serangan OPT minimal 95%, dan 3) Ketersediaan benih bermutu; benih tanaman buah sebesar 4%, benih tanaman florikultura sebesar 3%, benih sayur sebesar 3% dan benih tanaman obat sebesar 2%.

Page 4: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

ii

Dalam mendukung upaya pencapaian sasaran dan penetapan kinerja tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura pada Tahun 2015 melaksanakan satu program, yaitu Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan. Program tersebut diimplementasikan dalam 6 (enam) kegiatan utama antara lain; 1) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Buah Ramah Lingkungan, 2) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Florikultura Ramah Lingkungan, 3) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Sayuran dan Tanaman Obat Ramah Lingkungan, 4) Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura, 5) Pengembangan Sistem Perlindungan Hortikultura Ramah Lingkungan, dan 6) Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura.

Pagu awal yang dialokasikan pada Direktorat Jenderal Hortikultura sesuai penetapan kinerja (PK) sebesar Rp1.129.094.900.000,- dan selanjutnya menjadi Rp1.149.426.746.000,- karena adanya penambahan APBN-P untuk kegiatan pengembangan cabai dan bawang merah di musim kemarau, hingga akhirnya pada bulan Desember 2015 terdapat pengurangan sebesar 4 milyar untuk alokasi kenaikan tunjangan kinerja yang dialihkan kepada Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sehingga pagu akhir menjadi Rp1.145.426.746.000,-. Realisasi keuangan berdasarkan laporan pemantauan keuangan spanint per tanggal 20 Januari 2016 baik pusat maupun daerah sebesar Rp988.684.724.542,- atau 86,32%.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, capaian kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2015 secara umum telah berhasil mencapai bahkan melebihi target yang ditetapkan, hanya capaian produksi sayuran lainnya yang belum optimal. Berikut adalah capaian kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura secara

Page 5: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

iii

rinci: 1) Capaian produksi hortikultura: a) aneka cabai mencapai 107,20%, b) bawang merah mencapai 111,42%, c) aneka jeruk mencapai 120,12%, d) produksi hortikultura lainnya yaitu: (1) buah lainnya mencapai 101,75%, (2) sayuran lainnya mencapai 82,10%, (3) florikultura: produksi bunga dan daun potong lainnya mencapai 111,21%, produksi tanaman hias pot dan lansekap mencapai 124,12%, dan produksi bunga tabur mencapai 159,27%; d) produksi tanaman obat mencapai 109,17%; 2) Capaian pengamanan produksi terhadap serangan OPT berhasil melebihi target yaitu sebesar 98,75% dari target capaian minimal 95%, dan 3) Capaian peningkatan ketersediaan benih bermutu hortikultura berhasil tercapai, dengan rincian benih tanaman buah mencapai 105%, benih florikultura mencapai 120%, benih tanaman sayuran mencapai 156%, benih tanaman obat sebesar 122,5%.

Keberhasilan capaian kinerja produksi hortikultura pada Tahun 2015 ini antara lain disebabkan oleh adanya dukungan pelaksanaan kegiatan utama yaitu Peningkatan Produksi dan Produktvitas Buah, Florikultura, Sayuran dan Tanaman Obat Ramah Lingkungan secara langsung berdampak pada perluasan pengembangan kawasan/sentra produksi komoditas hortikultura dan atau pemantapan pengembangan kawasan hortikultura yang telah ada. Secara nyata kegiatan tersebut diatas berdampak pada peningkatan produktivitas dan penurunan losses/kehilangan hasil produksi hortikultura. Sehingga terdapat peningkatan produksi hortikultura di kantong-kantong produksi di Indonesia.

Lebih lanjut, dukungan kegiatan sistem perbenihan hortikultura berkontribusi pada pencapaian kinerja ketersediaan benih hortikultura dan produksi hortikultura. Melalui penyediaan benih hortikultura maka penggunaan akan benih hortikultura bermutu/bersertifikat dari varietas unggul sangat berpengaruh

Page 6: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

iv

dan atau berkontribusi sangat signifikan terhadap produtivitas, mutu produk dan nilai ekonomi suatu komoditas. Disamping itu, berbagai serangan OPT dan gangguan akibat anomali iklim/bencana alam yang mengakibatkan kerugian hasil yang cukup besar, dapat diminimalisir melalui pengelolaan perlindungan tanaman yang baik, sehingga pencapaian target produksi tidak terganggu. Keberhasilan ini merupakan dampak dari pelaksanaan rangkaian kegiatan sistem perlindungan hortikultura ramah lingkungan. Maka dari itu, peran sistem perlindungan hortikultura secara signifikan berpengaruh pada capaian pengamanan produksi hortikultura dari serangan OPT.

Di samping itu, keberhasilan pembangunan hortikultura sebagaimana halnya subsektor lainnya dalam sektor pertanian banyak ditentukan pula oleh peran institusi lain diluar Direktorat Jenderal Hortikultura. Melalui kerjasama yang harmonis, sinergis, dan terintegrasi antara Direktorat Jenderal Hortikultura, Eselon satu lingkup Kementerian Pertanian, serta instansi pemerintah lain, pihak swasta dan pemangku kepentingan lainnya maka pembangunan hortikultura pada tahun 2015 dapat memberikan kontribusi yang positif pada peningkatan produksi hortikultura, pembangunan ekonomi nasional dan memperbaiki kesejahteraan petani hortikultura pada khususnya.

Adapun, penyebab tidak optimalnya pencapaian output fisik dan keuangan Direktorat Jenderal Hortikultura antara lain adalah: 1) Terdapat berbagai permasalahan manajemen dan pengelolaan kesatkeran misalnya di beberapa daerah seperti terjadi pergantian pengelola kesatkeran KPA/PPK/bendahara/ULP sehingga berbagai kegiatan yang sudah di proses kemudian diralat dan atau bahkan terhenti tidak dapat dilanjutkan seperti yang terjadi di Provinsi Kalimantan Utara, Kab. Berau, dan Kota Batu; 2) Terdapat beberapa SKPD yang mempunyai pagu

Page 7: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

v

hortikultura cukup besar tetapi kekurangan SDM dalam pelaksanaan kegiatannya. Selain itu masih terdapat beberapa permasalahan dan kendala teknis dalam pelaksanaan pembangunan hortikultura di lapangan, antara lain; 1) kegiatan pengembangan kawasan yang menggunakan sistem lelang capaian realisasi fisik masih terkendala beberapa hal misalnya menunggu waktu musim yang tepat, ketidaktersediaan benih, ketidaksesuaian agroklimat di daerah sasaran pengembangan kawasan serta permasalahan lainnya terkait pengelolaan administrasi kesatkeran; 2) pengembangan sistem perlindungan OPT hortikultura pada UPTD BPTPH masih belum didukung sarana laboratorium dan fasilitas klinik PHT yang memadai; 3) penguatan sistem perbenihan hortikultura terutama dalam pembinaan dan penumbuhan penangkar benih hortikultura, pengawasan mutu dan sertifikasi benih, serta penguatan kelembagaan dan fasilitasi pembinaan perbenihan masih belum optimal; 4) kemampuan SDM pengelola Satker belum memadai terutama pada daerah yang mendapatkan alokasi dana cukup besar dan adanya alih tugas tenaga yang belum terlatih, menyebabkan kegiatan pembangunan hortikultura tidak dapat berjalan maksimal bahkan tidak berjalan seperti yang terjadi di Provinsi Kalimantan Utara, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sampang, Kabupaten Berau, dan Kota Batu; 5) masih adanya pengelola Satker dan atau pelaksana kegiatan yang belum mencermati POK, Pedum dan Juklak secara cermat. Sehingga masih terdapat kegiatan yang tidak megacu pada aturan dan atau ketentuan yang berlaku; 6) kurangnya koordinasi antara petugas/pelaksana kegiatan di daerah dengan petugas/ pelaksana di pusat, sehingga capaian target pelaksanaan kegiatan belum optimal.

Page 8: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

vi

Untuk mengatasi permasalahan dan kendala tersebut beberapa langkah tindak lanjut yang telah dan akan dilakukan adalah sebagai berikut; 1) melakukan penyempurnaan dokumen-dokumen pemantapan kawasan hortikultura, sekaligus pengawalan dan pembinaan pelaksanaan pengembangan kawasan secara fisik di lapangan; 2) melakukan pencermatan pada Pedoman Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan kegiatan agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan benar dan sesuai aturan; 3) melakukan identifikasi CP/CL di tahun sebelumnya, sehingga proses lelang dapat dilakukan di awal tahun, dan pelaksanaan kegiatan tanam juga dapat dilakukan pada musim tanam di awal tahun; 4) peningkatan kemampuan kelembagaan petani dan peningkatan kualitas pelaksanaan SL-GAP, SL-GHP dan SL-PHT; 5) meningkatkan koordinasi secara intensif antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten dalam rangka mempercepat pelaksanaan kegiatan strategis; 6) peningkatan kuantitas dan kualitas SDM POPT dan sarana pengamatan serta pengelolaan OPT Hortikultura ramah lingkungan; 7) Meningkatkan pembinaan kepada penangkar benih hortikultura dan pemantapan sistem perbenihan khususnya dalam optimalisasi BBH dan BPSBTH; 8) Optimalisasi kapasitas petugas perencana baik di pusat maupun di daerah, sehingga revisi dan perbaikan POK, DIPA dan lain sebagainya dapat diminimalisir; 9) Peningkatan kompetensi petugas pelaporan, monitoring dan evaluasi serta petugas SAI baik di provinsi maupun kabupaten/kota dalam upaya memperbaiki tingkat pelayanan dan kinerja pelaporan realisasi keuangan maupun fisik kegiatan; 10) Meningkatkan upaya-upaya perbaikan atas saran dan masukan pengawas fungsional. Utamanya dalam perbaikan berbagai dokumen perencanaan dan peningkatan kualitas hasil kegiatan, misalnya melalui optimalisasi SPI dan pengendalian internal.

Page 9: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

viiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas mandat negara dalam pengelolaan pembangunan hortikultura yang diukur berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015.

Capaian target pembangunan hortikultura Tahun 2015 terkait dengan program yang dilaksanakan pada tahun tersebut yaitu Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan sebagian besar telah sesuai dengan yang diharapkan. Atas keberhasilan ini kami sampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan dan semua pihak yang telah bekerjasama dengan baik, dan semoga ke depan pembangunan hortikultura akan semakin baik dan berkontribusi signifikan dalam pembangunan pertanian.

Sementara itu, berbagai masalah dan hambatan yang ditemui pada tahun 2015 ini akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan di masa mendatang.

Kami berharap informasi yang tertuang dalam Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan rujukan untuk langkah-langkah perbaikan strategi pembangunan hortikultura di tahun-tahun yang akan datang.

Direktur Jenderal Hortikultura

Dr. Ir. Spudnik Sujono, K, MM Dr Ir Spudnik Sujono K MM

Page 10: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 11: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

ixLaporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

Halaman RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................. vii DAFTAR ISI .......................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN .................................................. 1 1.1 Latar Belakang ............................................ 1 1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi .................... 4 1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja ............ 6 1.4 Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Hortikultura ................................... 8 1.5 Dukungan Anggaran.................................... 8 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 11 2.1 Perencanaan Kinerja ................................... 11 2.1.1 Rencana Strategis ........................... 11 2.1.2 Indikator Kinerja Utama ................... 25 2.1.3 Rencana Kinerja Tahunan ............... 26 2.2 Perjanjian Kinerja ........................................ 28 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................ 31 3.1 Capaian Kinerja Organisasi ......................... 31 3.1.1 Capaian Produksi Hortikultura ........ 31

Page 12: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

x

3.1.2 Capaian Pengamanan Produksi dari Serangan OPT .......................... 51 3.1.3 Capaian Ketersediaan Benih Hortikultura ...................................... 53 3.1.4 Capaian Kinerja Tahun 2015 dibandingkan dengan Target Jangka Menengah ........................... 56 3.2 Analisis Pencapaian Kinerja ........................ 60 3.2.1 Analisis Capaian Realisasi Produksi terhadap Sasaran Strategis 60 3.2.2 Analisis Capaian Pengamanan Poduksi dari Serangan OPT ............ 90 3.2.3 Analisis Capaian Ketersediaan Benih Hortikultura ............................ 107 3.2.4 Analisis Capaian Produksi berdasarkan Data Primer di Lapangan 117 3.3 Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan Kinerja dan Solusi ..................... 124 3.4 Analisis Program/Kegiatan yang menunjang Keberhasilan/Kegagalan Pernyataan Kinerja 129 3.5 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya .............................................. 142 3.6 Akuntabilitas Keuangan .............................. 148 BAB IV PENUTUP ............................................................ 159 LAMPIRAN ........................................................................... 163

Page 13: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

xiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

Halaman Tabel 1. Indikator Sasaran Strategis Pembangunan

Hortikultura Tahun 2015 ..............................

15 Tabel 2. Indikator Kinerja Sasaran Program

(IKSP)Direktorat Jenderal Hortikultura ........

26 Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat

Jenderal Hortikultura Tahun 2015 ...............

27 Tabel 4. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal

Hortikultura Tahun 2015 ..............................

29 Tabel 5. Pengukuran Kinerja Direktorat Jenderal

Hortikultura Tahun 2015 ..............................

32 Tabel 6. Target dan Realisasi Produksi Komoditas

Hortikultura Tahun 2015 ..............................

34 Tabel 7. Perkembangan Produksi Komoditas

Hortikultura Tahun 2010-2015 ....................

43 Tabel 8. Target dan Realisasi Ketersediaan Benih

Hortikultura ..................................................

53 Tabel 9. Ketersediaan Benih Hortikultura .................. 54 Tabel 10 Perkembangan Ketersediaan Benih

Hortikultura Tahun 2012 – 2015 ..................

55 Tabel 11 Pencapaian Kinerja Tahun 2015

dibandingkan dengan Target Jangka Menengah (Tahun 2019) .............................

58 Tabel 12. Perkembangan Luas Serangan OPT

Dibandingkan Luas Panen Hortikultura Tahun 2014-2015 ........................................

91 Tabel 13. Hasil Analisis Residu Pestisida pada

Produk Hortikultura Tahun 2015 .................

99 Tabel 14. Capaian Kinerja Pengembangan

Hortikultura Tahun 2015 berdasarkan Data Primer ..........................................................

120

Page 14: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

xii

Tabel 15. Target dan Realisasi Capaian Pengembangan Kawasan Hortikultura Tahun 2015 .................................................. 130

Tabel 16. Target dan Realisasi Capaian Registrasi Kebun/Lahan Usaha Tahun 2015 ................ 134

Tabel 17.

Target dan Realisasi Capaian Kegiatan SL-GAP Tahun 2015 ................................... 135

Tabel 18. Target dan Realisasi Capaian Kegiatan SL-GHP Tahun 2015 ................................... 137

Tabel 19. Target dan Realisasi Capaian Kegiatan Fasilitasi Sarana Prasarana Budidaya dan Sarana Prasarana Pascapanen Tahun 2015 ............................................................. 138

Tabel 20 Keterkaitan Tujuan Organisasi, Sasaran Strategis, Capaian Kinerja dan Alokasi Anggaran Tahun 2015 ................................. 143

Tabel 21. Realisasi Anggaran Satuan Kerja Pusat dan Daerah Tahun 2015 Menurut Kewenangan Instansi ........................................................ 149

Tabel 22. Realisasi Anggaran Satuan Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura Menurut Jenis Belanja TA.2015 .......................................... 150

Tabel 23. Realisasi Anggaran Satuan Kerja Pusat dan Daerah Tahun 2015 Menurut Kegiatan Utama .......................................................... 150

Tabel 24. Serapan Anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 per Triwulanan ...... 152

Page 15: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

xiiiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

Halaman

Gambar 1. Realisasi Produksi Aneka Cabai, Bawang Merah dan Sayuran Lainnya Tahun 2015 dibandingkan Target Produksi ...................

35 Gambar 2. Capaian Realisasi Produksi Aneka Jeruk

dan Buah lainnya Tahun 2015 dibandingkan Target ..................................

36 Gambar 3. Capaian Realisasi Produksi Bunga dan

Daun Potong lainnya Tahun 2015 dibandingkan Target ..................................

37 Gambar 4. Capaian Realisasi Produksi Tanaman

Hias Pot dan Lansekap Tahun 2015 dibandingkan Target ..................................

38 Gambar 5. Capaian Realisasi Produksi Bunga Tabur

Tahun 2015 dibandingkan Target ..............

39 Gambar 6. Perkembangan Produksi dan Luas Panen

Aneka Cabai Tahun 2010-2015 .................

41 Gambar 7. Perkembangan Produksi dan Luas Panen

Bawang Merah Tahun 2010-2015 .............

42 Gambar 8. Perkembangan Produksi dan Luas Panen

Sayuran Lainnya Tahun 2010-2015 ...........

44 Gambar 9. Perkembangan Produksi dan Luas Panen

Aneka Jeruk Tahun 2010-2015 ..................

44 Gambar 10. Perkembangan Produksi dan Luas Panen

Buah Lainnya Tahun 2010-2015 ................

46 Gambar 11. Perkembangan Produksi dan Luas Panen

Bunga dan Daun Potong Lainnya Tahun 2010-2015 .................................................

48 Gambar 12. Perkembangan Produksi dan Luas Panen

Tanaman Hias Pot dan Lansekap Tahun 2010-2015 ..................................................

48

Page 16: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

xiv

Gambar 13. Perkembangan Produksi dan Luas Panen Bunga Tabur Tahun 2010-2015 ................ 49

Gambar 14. Perkembangan Produksi dan Luas Panen Tanaman Obat Tahun 2010-2015 ............. 50

Gambar 15. Capaian Realisasi Produksi Aneka Cabai Tahun 2015 terhadap Target Produksi dan Capaian Produksi Tahun 2014 .................. 62

Gambar 16. Lokasi Pengembangan Kawasan Cabai Rawit di Kab. Tasikmalaya ........................ 63

Gambar 17. Kunjungan Kerja dan Panen Cabai Merah oleh Direktur Jenderal Hortikultura ............ 63

Gambar 18. Capaian Realisasi Produksi Bawang Merah Tahun 2015 terhadap Target Produksi dan Capaian Produksi Tahun 2014 ........................................................... 64

Gambar 19. Kegiatan Panen Raya dan Pengecekan Ketersediaan Pasokan Bawang Merah yang dilakukan oleh Menteri Pertanian dan Dirjen Hortikultura (Kab. Nganjuk, Bima, Majalengka dan Cirebon) .......................... 65

Gambar 20. Capaian Realisasi Produksi Aneka Jeruk Tahun 2015 terhadap Target Produksi dan Capaian Produksi Tahun 2014 .................. 66

Gambar 21. Kunjungan Direktur Jenderal Hortikultura pada Kebun Jeruk dekopon tanpa biji di Kec. Ciwidey, Kab. Bandung ..................... 68

Gambar 22. Pengembangan Kawasan Sayuran Lainnya ...................................................... 71

Gambar 23. Mentan dan Dirjen Hortikultura Melepas Ekspor Pisang ke Tiongkok dan Amerika Serikat ....................................................... 74

Gambar 24. Kunjungan Dirjen Hortikultura ke Kebun Durian di Gunung Sindur, Kab. Bogor ....... 77

Page 17: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

xv

Gambar 25. Kunjungan Kerja Menteri Pertanian pada Pertanaman Salak di Kab. Magelang dalam rangka Pengiriman Ekspor Salak ke China dan Penandatanganan Prasasti Bangsal Pascapanen .................................

78 Gambar 26. Panen Melon di Kab. Lombok Timur dan

Kab. Grobogan ...........................................

79 Gambar 27. Kelompok Komoditas Bunga dan Daun

Potong ........................................................

83 Gambar 28. Kunjungan Menteri pertanian ke Gapoktan

Alamanda, Kab. Sukabumi ........................

84 Gambar 29. Kelompok Komoditas Tanaman Pot dan

Lansekap ...................................................

86 Gambar 30. Pengembangan Bunga Tabur (melati) di

Kab. Pekalongan, Bangkalan dan Tegal ....

88 Gambar 31. Grafik Proporsi Luas Serangan OPT

Hortikultura terhadap Luas Panen Tahun 2015 ...........................................................

93 Gambar 32. Biakan Murni Agens Hayati ........................ 96 Gambar 33. Model Gerakan Pengendalian OPT pada

Tanaman Cabai .........................................

97 Gambar 34. Model Penerapan Teknologi Adaptasi dan

Mitigasi DPI Menggunakan Irigasi Tetes Sederhana pada Tanaman Cabai ..............

102 Gambar 35. Lokasi Penerapan PHT pada Komoditas

Bawang Merah di Provinsi D.I Yogyakarta

104 Gambar 36. Kegiatan Perbanyakan Agens Hayati di

LAH Maros, Prov. Sulawesi Selatan ..........

106 Gambar 37. Ketersediaan Benih Hortikultura Tahun

2014-2015 ..................................................

108 Gambar 38. Benih Kentang dan Pertanaman Kentang

di Dataran Tinggi ........................................

110 Gambar 39. Kegiatan Jambore Varietas Bawang

Merah Tahun 2015 di Kab. Pidie, Prov. Aceh ...........................................................

112

Page 18: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

xvi

Gambar 40. Perkembangan Pendanaan/Alokasi Anggaran Ditjen Hortikultura Tahun 2012-2015 dan Beberapa Tahun mendatang .....

145

Gambar 41. Capaian Kinerja Produksi Hortikultura Tahun 2015 dan Beberapa Tahun sebelumnya ...............................................

146

Gambar 42. Proporsi Anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura menurut Kegiatan Utama Tahun 2015 ...............................................

151

Gambar 43. Serapan Anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 per-triwulanan ....

152

Page 19: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

xviiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

Lampiran 1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal

Hortikultura Lampiran 2. Komposisi Pegawai Direktorat Jenderal

Hortikultura Tahun 2015 Berdasarkan Golongan dan Tingkat Pendidikan

Lampiran 3. Sasaran Kerja Pegawai Eselon I dan II lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015

Lampiran 4. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Hortikultura

Lampiran 5. Pernyataan Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura

Lampiran 6. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015

Lampiran 7. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 (Revisi)

Lampiran 8. Data Perkembangan Produksi Hortikultura Tahun 2015 dan Beberapa Tahun Sebelumnya

Lampiran 9. Pengembangan Kawasan Aneka Cabai Tahun 2015

Lampiran 10. Pengembangan Kawasan Bawang Merah Tahun 2015

Lampiran 11. Pengembangan Kawasan Aneka Jeruk Lampiran 12. Pengembangan Kawasan Kentang Tahun

2015 Lampiran 13. Pengembangan Kawasan Wortel Tahun 2015 Lampiran 14. Pengembangan Kawasan Sayuran Lainnya

Tahun 2015 Lampiran 15. Pengembangan Kawasan Tanaman Obat

Tahun 2015

Page 20: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 21: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

BAB IPENDAHULUAN

Page 22: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 23: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

1Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

BAB I

1.1. Latar Belakang

Pembangunan Hortikultura Tahun 2015 merupakan bagian dari Perencanaan Strategis tahun 2015 - 2019 yang telah menyelaraskan dengan adanya reformasi perencanaan dan penganggaran, dimana setiap Eselon I hanya memiliki 1 (satu) program. Pelaksanaan kegiatan tahun 2015 ini merupakan awal dari perencanaan Tahun 2015-2019.

Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2015 telah diamanahkan untuk melaksanakan pembangunan hortikultura di Indonesia melalui Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan, mencakup pengembangan komoditi buah, florikultura, sayuran dan tanaman obat beserta pengembangan sistem perbenihan, sistem perlindungan hortikultura, dan dukungan manajemen teknis.

Dukungan dana pembangunan hortikultura bersumber dari APBN yang dialokasikan melalui Kementerian Pertanian. Selanjutnya, Direktorat Jenderal Hortikultura memiliki kebijakan mengalokasikan anggaran tersebut menjadi dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan. Dukungan dana dekonsentrasi dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan pendukung berupa pengembangan sistem perbenihan, pengembangan sistem perlindungan dan dukungan manajemen. Sedangkan dana tugas

Page 24: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

2

pembantuan dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan teknis budidaya dan pascapanen yang dilakukan oleh daerah (provinsi/kabupaten/kota), serta kegiatan dukungan manajemen.

Pembangunan hortikultura selama ini telah berjalan cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan produksi hortikultura khususnya pada komoditas unggulan yang menjadi fokus Direktorat Jenderal Hortikultura (Aneka Cabai, Bawang merah, Jeruk), maupun pada komoditas hortikultura lainnya. Dengan demikian kebutuhan domestik akan produk hortikultura dapat terpenuhi, menyebabkan harga komoditas relatif stabil dan inflasi terkendali. Di samping itu, volume impor beberapa produk hortikultura menurun dan volume ekspor meningkat.

Sejalan dengan dinamika pembangunan, maka pembangunan hortikultura tidak terlepas dari permasalahan dan tantangan kedepan. Permasalahan yang dihadapi antara lain payung hukum hortikultura belum sepenuhnya menjadi acuan penetapan kegiatan hortikultura, pembinaan teknis belum optimal, kapasitas SDM belum memadai, kelembagaan hortikultura masih lemah, serta penerapan inovasi teknologi belum optimal. Oleh karena itu, kedepan beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk memperbaiki kinerja pembangunan hortikultura antara lain; 1) peningkatan daya saing meliputi produktivitas dan mutu hasil, efisiensi proses produksi, penerapan prinsip ramah lingkungan, harga dan ketersediaan pasokan, 2) penyediaan lahan baru, pembangunan infrastuktur, sistem irigasi, 3) pengelolaan rantai dingin yang efisien dan efektif dari lahan produksi ke bandara atau pusat pemasaran, 4)

Page 25: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

3

mendorong kebijakan investasi, 5) pencapaian MDGs yang mencakup pengentasan kemiskinan, pengangguran dan kelaparan serta kelestarian lingkungan, 6) Pengembangan ekspor.

Lebih lanjut, beberapa isu strategis yang patut menjadi fokus perhatian bagi pembangunan hortikultura antara lain; 1) pengendalian inflasi, 2) peningkatan kemampuan subtitusi impor, 3) pembangunan hortikultura ramah lingkungan, 4) pemanfaatan hasil kreativitas, inovatif dan kearifan lokal, 5) peningkatan kecintaan dan apresiasi terhadap produksi hortikultura nusantara, dan 6) kemitraan usaha hortikultura yang tangguh.

Dengan demikian, dalam rangka melanjutkan program dan kebijakan yang sudah ada serta meningkatkan kinerja pembangunan hortikultura maka Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan penekanan yang signifikan pada peningkatan produksi melalui budidaya hortikultura ramah lingkungan sebagai upaya mempersiapkan produk hortikultura Indonesia yang bermutu, aman konsumsi dan berdaya saing di pasar domestik dan internasional.

Sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan program/kegiatan pembangunan hortikultura, setiap tahunnya Direktorat Jenderal Hortikultura menyusun laporan kinerja yang mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Page 26: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

4

1.2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Dalam melaksanakan pembangunan hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura memiliki tugas dan fungsi yang mengacu pada dasar hukum berikut; 1) Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian, 2) Permentan Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, 3) Permentan Nomor 61/Permentan/ OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.

Berdasarkan Permentan 2015 tersebut, tugas Direktorat Jenderal Hortikultura yaitu: “Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi aneka cabai, bawang merah, aneka jeruk dan tanaman hortikultura lainnya”. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Bab VII, Pasal 382 Direktorat Jenderal Hortikultura menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan di bidang penyediaan perbenihan, penyelenggaraan budidaya, peningkatan pascapanen, pengolahan, dan pemasaran hasil produksi aneka cabai, bawang merah, aneka jeruk, dan tanaman hortikultura lainnya, serta pengendalian hama penyakit dan perlindungan hortikultura;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan perbenihan, penyelenggaraan budidaya, peningkatan pascapanen, pengolahan, dan pemasaran hasil produksi aneka cabai, bawang merah, aneka jeruk, dan tanaman

Page 27: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

5

hortikultura lainnya, serta pengendalian hama penyakit dan perlindungan hortikultura;

3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penyediaan perbenihan, penyelenggaraan budidaya, peningkatan pascapanen, pengolahan, dan pemasaran hasil produksi aneka cabai, bawang merah, aneka jeruk, dan tanaman hortikultura lainnya, serta pengendalian hama penyakit dan perlindungan hortikultura;

4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyediaan perbenihan, penyelenggaraan budidaya, peningkatan pascapanen, pengolahan, dan pemasaran hasil produksi aneka cabai, bawang merah, aneka jeruk, dan tanaman hortikultura lainnya, serta pengendalian hama penyakit dan perlindungan hortikultura;

5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyediaan perbenihan, penyelenggaraan budidaya, peningkatan pascapanen, pengolahan, dan pemasaran hasil produksi aneka cabai, bawang merah, aneka jeruk, dan tanaman hortikultura lainnya, serta pengendalian hama penyakit dan perlindungan hortikultura;

6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Hortikultura; dan

7. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Menteri.

Page 28: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

6

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura

Pada pertengahan tahun 2015 tepatnya tanggal 3 Agustus telah diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Namun, mengacu pada pasal 1254 pada Permentan tersebut dinyatakan bahwa semua peraturan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diubah atau diganti dengan peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan Peraturan Menteri ini.

Oleh karena itu, susunan organisasi dan tata laksana unit kerja Direktorat Jenderal Hortikultura selanjutnya dijabarkan melalui unit-unit kerja Eselon II pada tahun 2015 masih mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian yang terdahulu Nomor 61/Permentan/ OT.140/10/2010 mengingat kegiatan pengembangan hortikultura masih dilaksanakan dengan struktur organisasi sesuai Permentan 61/2010 tersebut. Adapun, susunan organisasi dan tata laksana unit kerja Eselon II tersebut terdiri dari:

1. Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura;

2. Direktorat Perbenihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

Page 29: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

7

prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan hortikultura;

3. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya dan pascapanen tanaman buah;

4. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya dan pascapanen tanaman sayuran dan tanaman obat;

5. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya dan pascapanen tanaman florikultura;

6. Direktorat Perlindungan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perlindungan hortikultura.

Secara rinci struktur organisasi Direktorat Jenderal Hortikultura disajikan pada Lampiran 1.

Page 30: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

8

1.4. Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Hortikultura

Jumlah Sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Hortikultura dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hortikultura Tahun 2015 adalah sebanyak 377 orang, dengan golongan I sebanyak 5 orang, golongan II sebanyak 65 orang, golongan III sebanyak 255 orang dan golongan IV sebanyak 52 orang.

Komposisi pegawai berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sejumlah 203 orang, dan perempuan sebanyak 174 orang. Sedangkan, rekapitulasi SDM berdasarkan tingkat pendidikan yaitu; Doktor (S3) sebanyak 4 orang, Master/Pasca Sarjana (S2) sebanyak 84 orang, Sarjana (S1) sebanyak 166 orang, Diploma (D3) sebanyak 10 orang, SLTA sebanyak 94 orang, SLTP sebanyak 10 orang, dan SD sebanyak 9 orang.

Potensi SDM yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Hortikultura ini tersebar secara merata pada masing-masing Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura berdasarkan kebutuhan instansi. Rincian komposisi pegawai Direktorat Jenderal Hortikultura berdasarkan golongan dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Lampiran 2.

1.5. Dukungan Anggaran

Pagu awal yang diterima oleh Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2015 adalah sebesar Rp1.129.094.900.000,-. Namun, seiring dengan

Page 31: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

9

pelaksanaan kegiatan, terjadi penambahan dan pengurangan anggaran pada tahun 2015 antara lain: 1) perubahan anggaran melalui penambahan alokasi APBN-P untuk pengembangan komoditas cabai merah, cabai rawit merah dan bawang merah senilai Rp20.331.846.000,- sehingga pagu setelah APBN-P menjadi Rp1.149.426.746.000,-; 2) pengurangan senilai 4 milyar rupiah pada bulan Desember 2015 dikarenakan adanya peralihan anggaran ke Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian untuk alokasi kenaikan tunjangan kinerja selanjutnya menjadi Rp1.145.426.746.000,-.

Sebagian besar anggaran yang diterima oleh Direktorat Jenderal Hortikultura dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan di daerah dalam bentuk dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan pada 186 satker.

Page 32: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 33: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

BAB IIPERENCANAAN DAN

PERJANJIAN KINERJA

Page 34: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 35: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

11Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

BAB II

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tersusun atas beberapa komponen yang merupakan satu kesatuan. Komponen-komponen tersebut antara lain; Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Evaluasi Kinerja. Komponen Perencanaan Kinerja meliputi; a) Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP), b) Rencana Strategis (Renstra), c) Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Perjanjian Kinerja (PK).

Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan telah disusun Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang digunakan sebagai alat untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran. Penilaian kinerja pegawai berdasarkan SKP dimulai sejak Tahun 2014. Pelaksanaan tugas Eselon I dan II lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura sesuai dengan Tupoksi dapat dilihat berdasarkan SKP seperti pada Lampiran 3.

2.1 Perencanaan Kinerja

2.1.1 Rencana Strategis (Renstra)

Rencana Strategis (Renstra) dirancang sebagai acuan untuk menyusun kebijakan, strategi, program dan kegiatan pembangunan hortikultura. Dokumen Renstra tersebut berisi visi, misi, dan tujuan Direktorat Jenderal

Page 36: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

12

Hortikultura yang untuk selanjutnya dijabarkan dalam kegiatan Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura.

Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Jenderal Hortikultura sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/ OT.140/10/2010; serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 dan dengan berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor: 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019 serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Rencana Strategi Kementerian Pertanian Tahun 2015–2019, untuk kemudian disusun Renstra Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015–2019. Namun demikian, saat pelaksanaan Renstra di awal periode ini telah terdapat kesepakatan akan dilakukan revisi pada Renstra Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015-2019. Proses revisi Renstra pada tahun 2015 masih dalam proses penyesuaian, dan belum disahkan oleh Pimpinan.

Adapun Renstra Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015-2019, berisikan sebagai berikut:

A. Visi dan Misi

Dengan memperhatikan prioritas pembangunan nasional dan dinamika lingkungan strategis, maka visi Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 - 2019 adalah: “Mewujudkan Industri Hortikultura Ramah Lingkungan yang Kuat dan Mandiri untuk Kesejahteraan Petani”.

Page 37: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

13

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut Direktorat Jenderal Hortikultura mengemban misi yang harus dilaksanakan: 1. Melakukan percepatan pengembangan kawasan

hortikultura yang ramah lingkungan; 2. Meningkatkan penerapan teknik budidaya dan pasca

panen yang baik dengan pendekatan ramah lingkungan;

3. Menguatkan Sistem dan Industri Perbenihan Hortikultura;

4. Menguatkan Sistem Perlindungan Hortikultura, serta mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim;

5. Mengembangkan pelaku usaha dan kelembagaan hortikultura yang professional;

6. Menerapkan tata kelola pengembangan hortikultura yang bersih, dan transparan dan professional;

7. Mendukung pengembangan bio–industri hortikultura berkelanjutan;

8. Mendorong kerjasama dan kemitraan usaha serta perdagangan komoditas hortikultura yang transparan, jujur dan berkeadilan.

B. Tujuan dan Sasaran Strategis

Tujuan Pembangunan Hortikultura Tahun 2015–2019 adalah: 1. Meningkatkan produksi hortikultura yang aman

konsumsi, bermutu dan diproduksi secara ramah lingkungan;

Page 38: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

14

2. Meningkatkan ketersediaan produk hortikultura untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, industri dan ekspor;

3. Mempertahankan mutu dan menekan kehilangan produk hortikultura;

4. Meningkatkan produksi dan ketersediaan benih bermutu;

5. Menekan kehilangan hasil hortikultura akibat dari serangan OPT dan dampak perubahan lingkungan, serta kehilangan hasil pascapanen.

Kementerian Pertanian selama lima tahun kedepan (Tahun 2015-2019) telah mencanangkan 4 (empat) sasaran utama, yaitu: 1) Peningkatan Ketahanan Pangan; 2) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Subtitusi Impor; 3) Penyediaan dan Peningkatan Bahan Baku Bioindustri dan Bioenergi; 4) Peningkatan Kesejahteraan Petani.

Mengacu pada sasaran utama Kementerian Pertanian, maka sasaran umum yang akan dicapai Direktorat Jenderal Hortikultura pada periode 2015-2019 adalah Peningkatan produksi dan mutu hortikultura serta perbaikan sistem usaha hortikultura yang diproduksi secara ramah lingkungan dalam rangka mendukung peningkatan industri hortikultura, diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan subtitusi impor; Peningkatan kesejahteraan petani, pemenuhan kebutuhan dalam negeri, serta pengendalian laju inflasi nasional yang disebabkan oleh cabai, bawang merah dan jeruk.

Oleh karena itu, pengembangan hortikultura nasional difokuskan pada 3 (tiga) komoditi utama yaitu aneka cabai,

Page 39: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

15

bawang merah dan jeruk. Dengan sasaran terpenuhinya sebagian besar konsumsi cabai, bawang merah dan aneka produk hortikultura di dalam negeri.

Sasaran Strategis Tahun 2015-2019 dalam rangka mewujudkan sasaran pengembangan hortikultura adalah “Terpenuhinya kebutuhan sebagian besar konsumsi cabai, bawang merah, jeruk dan aneka produk hortikultura lainnya dalam negeri dan ekspor secara ramah lingkungan”. Adapun, indikator dari sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Indikator Sasaran Strategis Pembangunan Hortikultura Tahun 2015

No Indikator Strategis

Komoditas

Buah (Ton )

Florikultura (tangkai/phn/kg)

Sayur (Ton)

Tan. Obat (Ton)

1

Produksi hortikultura

1. Aneka Jeruk: 1.640.377

2. Buah lainnya : 17.988.469

1. Bunga dan daun potong lainnya : 703.030.721 tangkai

2. Tanaman Hias Pot dan Lansekap : 35.337.327 pohon

3. Bunga Tabur : 24.344.203 kg

1. Aneka Cabai : 1.883.419

2. Bawang merah : 1.125.247

3. Sayuran lainnya : 10.887.768

563.702

2 Ketersediaan benih bermutu (%)

4 3 3 2

3 Pengamanan Produksi dari serangan OPT *) (%)

Min 95% Min 95% Min 95% Min 95%

Sumber: Ditjen Hortikultura, 2015 Keterangan: minimal sebesar 95%

Page 40: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

16

C. Strategi, Arah Kebijakan dan Program

Strategi yang dikembangkan dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan hortikultura 2015-2019 secara rinci sebagai berikut:

1. Pengembangan Usaha Budidaya dan Pascapanen Hortikultura: a. Pengaturan pola produksi dan rancang bangun

pengembangan komoditas sebagai upaya stabilisasi harga;

b. Penyediaan benih hortikultura bermutu; c. Ketersediaan rantai pasok benih bermutu sampai

ke petani; d. Peningkatan ketersediaan kawasan hortikultura

termasuk di wilayah perkotaan (Urban Farming); e. Fasilitasi sarana budidaya Hortikultura; f. Fasilitasi pascapanen Hortikultura.

2. Pengembangan Pertanian Hayati dan Ramah Lingkungan (biofarming, green agriculture, zero waste, pertanian konservasi, hemat energi, Low External Input Sustainable Agriculture-LEISA):

a. Penerapan Good Agricultural Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP) dan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk mewujudkan budidaya hortikultura yang ramah lingkungan dan berkelanjutan;

b. Pengembangan pertanian di wilayah perkotaan (Urban Farming);

c. Optimalisasi Gerakan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan;

Page 41: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

17

d. Pengembangan sistem pertanian organik; e. Adaptasi dan Mitigasi Dampak Perubahan Iklim dan

Lingkungan serta penurunan emisi gas rumah kaca. 3. Penerapan IPTEK mutakhir dan apresiasi kearifan

lokal: a. Diseminasi teknologi budidaya dan pascapanen

hortikultura unggulan; b. Penerapan teknik budidaya sesuai dengan kultur

dari setiap daerah di seluruh Indonesia; c. Penerapan kegiatan penanganan pascapanen

untuk meningkatkan daya saing produk hortikultura;

d. Penerapan teknologi pengelolaan OPT yang ramah lingkungan.

4. Peningkatan pengetahuan, keterampilan petani dan kelembagaan petani di bidang produksi, pascapanen, pasar dan permodalan: a. Pelatihan, magang, kursus, diklat, studi banding

dan lain-lain; b. Penerapan PHT, GAP dan GHP.

5. Penguatan jejaring kerja intra dan antar pelaku kelembagaan usaha hortikultura:

a. Pemberdayaan kelembagaan petani/ pelaku usaha menuju kemandirian usaha hortikultura;

b. Pemberdayaan asosiasi dan kelompok usaha tani hortikultura sebagai mitra pemerintah;

c. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Hortikultura.

Page 42: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

18

6. Peningkatan investasi dan promosi: a. Kemudahan dalam memperoleh akses permodalan,

pembiayaan dan investasi hortikultura; b. Pemasyarakatan dan promosi produk hortikultura; c. Fasilitasi regulasi hortikultura secara kondusif dan

melindungi kelompok usaha tani hortikultura di Indonesia.

Kebijakan yang akan dilakukan dalam mencapai visi dan misi pembangunan hortikultura 2015-2019 fokus pada usaha pengembangan kawasan, pengembangan sistem perbenihan dan pengembangan sistem perlindungan, serta tata kelola manajemen. Untuk mencapai hal tersebut maka arah kebijakan Direktorat Jenderal Hortikultura adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Kawasan

a. Peningkatan produksi, produktivitas, mutu dan daya saing produk hortikultura secara berkelanjutan melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi;

b. Pemberdayaan kelembagaan petani/pelaku usaha menuju kemandirian usaha hortikultura;

c. Peningkatan ketersediaan produk melalui pengaturan pola produksi dan penanganan pasca panen.

2. Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura a. Penguatan kelembagaan perbenihan (BPSB,

BBI/BBH, Laboratorium kultur jaringan, penangkar benih);

b. Penumbuhan industri perbenihan dalam rangka penggandaan dan penyediaan/distribusi benih bermutu;

Page 43: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

19

c. Fasilitasi regulasi perbenihan secara kondusif untuk kemandirian benih dalam negeri;

d. Penyediaan benih sumber untuk menghasilkan benih bermutu;

e. Pemasyarakatan dan promosi penggunaan benih bermutu.

3. Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman Hortikultura

a. Pengelolaan OPT melalui pendekatan konsep PHT; b. Fasilitasi pelaksanaan perlindungan Tanaman

Hortikultura; c. Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan

Perlindungan (BPTPH, Laboratorium PHP/Agens Hayati/Lab. Pestisida, Klinik PHT dan PPAH);

d. Peningkatan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan; e. Fasilitasi regulasi perlindungan dalam rangka

peningkatan mutu dan daya saing produk hortikultura; f. Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Bencana

Alam.

4. Tata Kelola Manajemen

a. Pengelolaan anggaran berbasis kinerja; b. Peningkatan pengendalian internal; c. Peningkatan pengelolaan data dan informasi; d. Peningkatan pengelolaan aset; e. Peningkatan aspek kehumasan; f. Pengelolaan regulasi hortikultura; g. Pengelolaan sumberdaya hortikultura.

Page 44: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

20

Program pengembangan hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura tahun 2015-2019 adalah: “Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan”. Pencapaian program tersebut diimplementasikan ke dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura. Berikut adalah 6 (enam) kegiatan utama yang dilakukan pada tahun 2015:

1. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Buah Ramah Lingkungan;

2. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Florikultura Ramah Lingkungan;

3. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Sayuran dan Tanaman Obat Ramah Lingkungan;

4. Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura; 5. Pengembangan Sistem Perlindungan Hortikultura Ramah

Lingkungan; 6. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat

Jenderal Hortikultura.

Adapun langkah operasional yang akan dilakukan untuk mempertajam pencapaian strategi pembangunan hortikultura tahun 2015-2019 antara lain:

1. Langkah Operasional Pengembangan Kawasan

a. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk hortikultura secara berkelanjutan melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi

- Peningkatan luas tanam untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat didalam negeri , bahan baku industri dan pasar ekspor

Page 45: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

21

- Pengembangan 8.646 ha/tahun khusus untuk mendukung kawasan tanaman sayuran (cabai dan bawang merah)

- Perbaikan infrastruktur kebun/lahan usaha - Pelaksanaan 718 Sekolah Lapang GAP khusus untuk

mendukung cabai dan bawang merah - Penerapan GAP/penerapan sistem budidaya

organik/ramah lingkungan - Registrasi 5.000 lahan usaha/kebun - Fasilitasi 1.000 unit bangsal pasca panen - Sarana pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat

42.619 unit - Sarana budidaya Sayuran dan Tanaman Obat 20.393

unit - Penerapan teknologi inovatif

b. Pemberdayaan kelembagaan petani/pelaku usaha menuju kemandirian usaha hortikultura - Penguatan kelompok/gapoktan/asosiasi - Peningkatan kerjasama dan kemitraan usaha - Penataan kelembagaan pelaku usaha dalam rantai

pasok c. Peningkatan ketersediaan dan daya saing produk melalui

pengaturan pola produksi dan penanganan pasca panen - Koordinasi dan evaluasi pengaturan dan penetapan

pola produksi - Fasilitasi sistem distribusi penyimpanan dan rantai

dingin - Penerapan GHP dan pembinaan pengelolaan

bangsal pascapanen - Penyediaan sarana prasarana pascapanen

Page 46: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

22

2. Langkah Operasional Pengembangan Sistem dan Industri Perbenihan Hortikultura

a. Penyediaan benih bermutu melalui:

- Penyediaan benih sumber - Penataan Blok Fondasi (BF) dan Blok Penggandaan

Mata Tempel (BPMT)

b. Penguatan Kelembagaan

- Penumbuhan dan pengembangan produsen/ penangkar benih

- Peningkatan kompetensi pengelola dan fasilitas BPSB, BBI, Laboratorium kultur jaringan, produsen benih

c. Penyediaan sarana prasarana perbenihan di balai-balai benih pemerintah/masyarakat

d. Pengawasan peredaran dan penggunaan benih bermutu

3. Langkah Operasional Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman

a. Peningkatan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan

- Gerakan pengendalian OPT secara ramah lingkungan - Fasilitasi model penerapan pengendalian OPT yang

ramah lingkungan - Pengamatan lapang terhadap serangan OPT dan DPI - pemasyarakatan sistem perlindungan tanaman

hortikultura ramah lingkungan - Sistem peringatan dini

Page 47: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

23

b. Penguatan dan Pengembangan Laboratorium PHP/Agens Hayati/Lab. Pestisida

- Sertifikasi/ akreditasi Lab PHP/ Lab agens hayati/ Lab pestisida

- Peningkatan kompetensi POPT - Peningkatan teknologi pengendalian OPT ramah

lingkungan melalui kaji terap - Pengusulan sertifikasi produk

c. Penguatan dan Pengembangan Klinik PHT dan PPAH

- Fasilitasi pemberdayaan klinik PHT-PPAH - Perbanyakan produk bahan pengendali OPT - Pemasyarakatan pemanfaatan bahan pengendali

OPT

d. Mitigasi Dampak Perubahan Iklim dan Penanganan Bencana Alam (Banjir dan Kekeringan)

- Peramalan OPT - Analisa DPI

4. Langkah Operasional Pengembangan Sistem Manajemen Penggelolaan Usaha Hortikultura

a. Penguatan peran kapasitas lembaga pengelola

- Penguatan peran dan fungsi organisasi pengelola hortikultura di level pusat hingga SKPD di provinsi dan kabupaten

- Pelaksanaan reformasi kelembagaan secara tepat dan berkelanjutan

- Peningkatan kompetensi dan akses pelaku usaha hortikultura terhadap sumber-sumber informasi pasar,

Page 48: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

24

perbankan, kelembagaan, teknologi serta aspek peningkatan daya saing usaha.

b. Penguatan kapasitas sumberdaya aparatur pengelola

- Peningkatan pengembangan sikap dan perilaku aparatur

- Pembinaan etos kerja, moral dan disiplin pegawai - Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan teknis - Perbaikan sistem kinerja, prosedur dan budaya kerja

pegawai - Perbaikan sistem rekruitmen, penataan serta

penempatan aparatur sesuai kompetensi dan analisa jabatan

- Perbaikan sarana dan lingkungan kerja - Pengembangan rumpun jabatan fungsional

c. Penerapan manajeman pembangunan berbasis Clean and Good Governance

- Peningkatan kualitas perencanaan kinerja yang akuntabel

- Peningkatan nilai capaian audit kinerja birokrasi dan audit laporan keuangan

- Pengurangan kerugian negara akibat penyimpangan pengelolaan APBN

- Peningkatan kualitas penataan dan penggelolaan asset BHMN

- Peningkatan pengawasan akuntabilitas pelaksanaan penggunaan APBN

Page 49: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

25

d. Peningkatan kualitas pelayanan publik

- Penyediaan dan perluasan sarana akses data dan informasi hortikultura

- Percepatan penyelesaian proses perijinan yang melibatkan instansi hortikultura

- Perbaikan kualitas perlengkapan dan dukungan kearsipan hortikultura

- Peningkatan kemitraan dan kerjasama pelaksanaan pengembangan hortikultura di masyarakat.

2.1.2 Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP)

Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP) Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 telah disusun dan sedang dalam proses pengesahan di lingkup Kementerian Pertanian. Sasaran pada IKU Direktorat Jenderal Hortikultura dinilai melalui pencapaian produksi hortikultura, peningkatan ketersediaan benih bermutu dan penurunan luas serangan OPT. Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP) Direktorat Jenderal Hortikultura disajikan dalam tabel berikut:

Page 50: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

26

Tabel 2. Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP) Direktorat Jenderal Hortikultura

No Sasaran Strategis Uraian Sumber Data 1 Terpenuhinya

kebutuhan sebagian besar cabai, bawang merah, jeruk dan aneka produk hortikultura lainnya dalam negeri dan ekspor secara ramah lingkungan

1 Produksi Aneka Cabai

Laporan dari Dinas Pertanian Provinsi/ Kabupaten/Kota, BPS, Laporan Ditjen Hortikultura.

2 Produksi Bawang merah

3 Produksi Aneka Jeruk

4 Produksi hortikultura lainnya

5 Pengamanan Produksi dari serangan OPT

Laporan dari Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

2 Ketersediaan benih bermutu

Laporan dari Ditjen Hortikultura, Dinas Pertanian Provinsi/ Kabupaten/Kota BPSBTPH, BBH.

Sumber: Kementerian Pertanian, 2015

2.1.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 telah disusun, dan sasaran strategis yang akan dicapai pada Tahun 2015 telah sejalan dengan Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP) dan disesuaikan dengan sasaran strategis pada Rencana Strategis 2015-2019 yang telah disepakati di tingkat Kementerian Pertanian. Di dalam RKT telah ditetapkan target outcome yang akan dijadikan ukuran tingkat keberhasilan dan atau kegagalan pencapaiannya. Adapun

Page 51: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

27

target Rencana Kinerja Tahunan 2015 disajikan pada Tabel 3 sedangkan Formulir Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 4.

Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 1 Terpenuhinya

kebutuhan sebagian besar konsumsi cabai, bawang merah, jeruk dan aneka produk hortikultura lainnya dalam negeri dan ekspor secara ramah lingkungan

1. Produksi Aneka Cabai Ton 1.779.304 2. Produksi Bawang

Merah Ton 1.061.716

3. Produksi Aneka Jeruk Ton 1.587.103 4. Produksi hortikultura

lainnya

a. Buah Ton 17.637.922 b. Sayuran Ton 10.673.961 c. Florikultura

- Bunga dan daun potong lainnya

Tangkai 676.016.821

- Tanaman hias pot dan lansekap

Pohon 13.026.904

- Bunga Tabur Kg 23.591.630 d. Tanaman Obat Ton 542.849 5. Luas serangan OPT

terhadap Luas Panen % Minimal 5

3. Ketersediaan benih bermutu

% 2 - 4

Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, 2014

Target kinerja yang ditetapkan pada RKT memiliki nilai yang berbeda dengan target kinerja yang terdapat pada Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura. Hal ini dikarenakan RKT dibuat setelah pagu indikatif terbit yaitu

Page 52: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

28

di bulan Maret 2014. Sedangkan PK dibuat pada bulan Maret 2014 setelah pagu definitif terbit. Sejalan dengan dinamika pengembangan hortikultura yang sedang berjalan, maka dilakukan perubahan angka target kinerja yang dicantumkan pada PK Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015.

2.2 Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja merupakan dokumen kesepakatan kerja yang terukur antara pimpinan unit tertinggi beserta jajarannya (pemberi amanah dan penerima amanah). Perjanjian kinerja lebih dikenal dengan PK.

PK Direktorat Jenderal Hortikultura merupakan bagian dari dokumen yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian guna mencapai target sukses Kementerian Pertanian. Adapun Direktorat Jenderal Hortikultura dalam pelaksanaan kegiatannya melakukan revisi PK pada bulan Maret dan Desember 2015 dikarenakan adanya; 1) penambahan alokasi anggaran melalui APBN-P, 2) pengalihan anggaran untuk alokasi kenaikan tunjangan kinerja tahun 2015 sehingga terdapat pengurangan anggaran kegiatan. Selanjutnya, dokumen Pernyataan PK Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 dengan pagu awal disajikan pada Lampiran 5, Dokumen PK disajikan pada Lampiran 6, dan dokumen PK revisi disajikan pada Lampiran 7.

Page 53: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

29

Tabel 4. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 1 Terpenuhinya

kebutuhan sebagian besar konsumsi cabai, bawang merah, jeruk dan aneka produk hortikultura lainnya dalam negeri dan ekspor secara ramah lingkungan

1. Produksi Aneka Cabai

Ton 1.833.419

2. Produksi Bawang Merah

Ton 1.125.247

3. Produksi Aneka Jeruk

Ton 1.640.377

4. Produksi hortikultura lainnya a. Buah Ton 17.988.469 b. Sayuran Ton 10.887.768 c. Florikultura

- Bunga dan daun potong lainnya

Tangkai 703.030.721

- Tanaman hias pot dan lansekap

Pohon 35.337.327

- Bunga Tabur Kg 24.344.203 d. Tanaman Obat Ton 563.702 5. Pengamanan

produksi dari serangan OPT

% Minimal 95

3. Ketersediaan benih bermutu

a. Benih buah % 4 b. Benih florikultura % 3 c. Benih sayur % 3 d. Benih tanaman

obat % 2

Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura, 2015

Page 54: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 55: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Page 56: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 57: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

31Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

BAB III

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

3.1.1 Capaian Produksi Hortikultura

A. Capaian Realisasi Produksi Tahun 2015 dibandingkan Target

Dalam rangka mengukur realisasi pencapaian kinerja atas kegiatan pembangunan hortikultura yang telah difasilitasi melalui dukungan dana APBN, maka pengukuran dilakukan dengan membandingkan pengukuran target yang telah ditetapkan dengan pencapaian realisasi target tersebut.

Capaian produksi komoditas hortikultura yang dipakai pada Laporan Kinerja ini merupakan angka prognosa produksi hortikultura Tahun 2015. Angka prognosa diperoleh dari angka realisasi yang masuk berdasarkan laporan Rekapitulasi Provinsi Statistik Pertanian Hortikultura (RPSPH) yang dikirimkan oleh Dinas Pertanian provinsi setiap bulan dan estimasi dari laporan yang belum masuk. Angka prognosa tersebut masih akan mengalami perubahan pada waktu penetapan Angka Tetap pada bulan Juni 2016. Sehingga, angka prognosa produksi hortikultura Tahun 2015 tidaklah sepenuhnya merupakan cerminan kinerja dengan alokasi anggaran yang disediakan, melainkan merupakan akumulasi peran

Page 58: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

32

dan dukungan pihak swasta dan dukungan swadaya masyarakat luas. Sedangkan capaian produksi berdasarkan hasil pengembangan hortikultura dukungan dana APBN dan APBN-P Tahun 2015 akan dijelaskan lebih lanjut pada sub bagian lain.

Secara rinci realisasi pencapaian target Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:

Tabel 5. Pengukuran Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi*) %

1. Terpenuhinya kebutuhan sebagian besar konsumsi cabai, bawang merah, jeruk dan aneka produk hortikultura lainnya dalam negeri dan ekspor secara ramah lingkungan

1. Produksi Aneka Cabai (ton)

1.833.419 1.965.382 107,20

2. Produksi Bawang Merah (ton)

1.125.247 1.253.775 111,42

3. Produksi Aneka Jeruk (ton)

1.640.377 1.970.429 120,12

4.

Produksi Hortikultura Lainnya

a. Buah lainnya (ton)

17.988.469 18.303.077 101,73

b. Sayuran lainnya (ton)

10.887.768 8.938.390 82,10

c. Florikultura - Bunga dan Daun

Potong lainnya (tangkai)

703.030.721 781.820.662 111,21

- Tanaman Hias Pot dan Lansekap (pohon)

35.337.327 43.864.143 124,13

- Bunga Tabur (kg) 24.344.203 38.772.110 159,27 d. Tanaman obat

(ton) 563.702 615.369 109,17

Page 59: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

33

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi*) %

5. Pengamanan Produksi dari Serangan OPT

Min 95% 98,75% 100,00

6. Ketersediaan Benih

a. Benih Buah (%) 4 4,20 105,00 b. Benih Florikultura

(%) 3 3,60 120,00

c. Benih Sayur (%) 3 4,70 156,67 d. Benih Tanaman

Obat (%) 2 2,45 122,50

Sumber: Ditjen Hortikultura, 2015 Keterangan: *) Berdasarkan angka dalam Perjanjian Kinerja (PK) Ditjen Hortikultura

Tahun 2015 **) Berdasarkan angka prognosa Tahun 2015 per tanggal 6 Januari 2016 - Angka ketersediaan benih bermutu adalah realisasi Tahun 2015

Realisasi Capaian produksi hortikultura utama Tahun 2015 bila dibandingkan dengan target produksi pada PK Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 secara umum tercapai untuk semua komoditas. Realisasi produksi berhasil mencapai bahkan melebihi target, berikut adalah capaian tertinggi ke terendah yaitu komoditas florikultura bunga tabur sebesar 159,27%, diikuti oleh produksi tanaman hias pot dan lansekap 124,13%, produksi aneka jeruk 120,12%, produksi bawang merah 111,42%, produksi bunga dan daun potong lainnya 111,21%, produksi tanaman obat 109,17%, produksi aneka cabai 107,20%, produksi buah lainnya 101,75% dan produksi sayuran lainnya 82,10%. Rincian target dan realisasi produksi komoditas hortikultura Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut.

Page 60: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

34

Tabel 6. Target dan Realisasi Produksi Komoditas Hortikultura Tahun 2015

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target*) Realisasi**) %

1. Terpenuhinya kebutuhan sebagian besar konsumsi cabai, bawang merah, jeruk dan aneka produk hortikultura lainnya dalam negeri dan ekspor secara ramah lingkungan

1.

Produksi Aneka Cabai (ton)

1.833.419 1.965.382 107,20

2.

Produksi Bawang Merah (ton)

1.125.247 1.253.775 111,42

3.

Produksi Aneka Jeruk (ton)

1.640.377 1.970.429 120,12

4.

Produksi Hortikultura Lainnya

a. Buah (ton) 17.988.469 18.303.077 101,73 b. Sayuran (ton) 10.887.768 8.938.390 82,10 c. Florikultura - Bunga dan

Daun Potong lainnya (tangkai)

703.030.721 781.820.662 111,21

- Tanaman Hias Pot dan Lansekap (pohon)

35.337.327 43.864.143 124,13

- Bunga Tabur (kg)

24.344.203 38.772.110 159,27

d. Tanaman obat (ton)

563.702 615.369 109,17

Sumber: Ditjen Hortikultura, 2015

Keterangan: *) Berdasarkan angka dalam Perjanjian Kinerja (PK) Ditjen Hortikultura Tahun 2015

**) Berdasarkan angka prognosa Tahun 2015 per tanggal 6 Januari 2016 - Angka ketersediaan benih bermutu adalah realisasi Tahun 2015

Page 61: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

35

Capaian atas kinerja produksi komoditas hortikultura dijelaskan sebagai berikut:

Capaian produksi aneka cabai di tahun 2015 jika dibandingkan dengan target sasaran mencapai 107,20%, produksi bawang merah mencapai 111,42%, sedangkan produksi sayuran lainnya mencapai 82,10%. Gambaran capaian realisasi produksi dibandingkan dengan target disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Realisasi Produksi Aneka Cabai, Bawang Merah dan Sayuran Lainnya Tahun 2015 dibandingkan Target Produksi

Page 62: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

36

Total capaian produksi aneka Jeruk dibandingkan dengan targetnya mencapai 120,12% sedangkan buah lainnya mencapai 101,75%. Capaian produksi aneka jeruk termasuk didalamnya adalah jeruk siam dan jeruk besar. Keberhasilan melebihi

target produksi pada komoditas aneka jeruk dan buah lainnya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain hasil pengembangan kawasan pada tahun-tahun sebelumnya yang sudah mulai produktif, semakin baiknya pengelolaan kebun oleh petani sehingga produktivitas mengalami peningkatan.

Gambar 2. Capaian Realisasi Produksi Aneka Jeruk dan Buah lainnya

Tahun 2015 dibandingkan Target

Page 63: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

37

Capaian produksi florikultura di tahun 2015 pada umumnya dapat melebihi target yang telah ditetapkan, bahkan melebihi capaian 100%. Keberhasilan pencapaian produksi bunga dan daun potong tahun 2015 yang melebihi target ini disebabkan adanya peningkatan luas areal tanam dan meningkatnya produktivitas karena proses budidaya yang sudah menerapkan standar budidaya yang baik (GAP) serta berkurangnya kehilangan hasil produksi karena menerapkan GHP.

Nilai capaian untuk produksi florikultura yaitu; capaian produksi bunga dan daun potong lainnya tahun 2015 sebesar 781.820.662 tangkai (112,21%). Produksi bunga dan daun potong lainnya setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dengan rata-rata pertumbuhan 4-15%.

Gambar 3. Capaian Realisasi Produksi Bunga dan Daun Potong

lainnya Tahun 2015 dibandingkan Target

Page 64: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

38

Trend yang sama ditunjukkan pula oleh capaian realisasi produksi tanaman hias pot dan lansekap, dengan persentase mencapai 124,13%. Target dan capaian produksi tanaman pot dan lansekap dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4. Capaian Realisasi Produksi Tanaman Hias Pot dan Lansekap Tahun 2015 dibandingkan Target

Untuk komoditas florikultura bunga tabur (melati), setiap tahunnya memperlihatkan trend produksi yang meningkat. Keberhasilan atas pelampauan target produksi bunga tabur di tahun 2015 dikarenakan adanya peremajaan pada beberapa daerah sentra, perbaikan sarana prasarana budidaya seperti fasilitas irigasi, fasilitasi sarana prasarana pascapanen dan peningkatan kompetensi petani dalam

Page 65: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

39

pengelolaan usaha melalui sekolah lapang (SL GAP dan GHP).

Gambar 5. Capaian Realisasi Produksi Bunga Tabur Tahun 2015 dibandingkan Target

Realisasi produksi tanaman obat tahun 2015 dibandingkan dengan targetnya mencapai 615.369 ton atau 109,17%. Trend peningkatan produksi tanaman obat dipengaruhi oleh adanya peningkatan kesadaran

masyarakat terhadap khasiat tanaman obat asli Indonesia dalam rangka menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh yang berdampak positif terhadap kualitas kesehatan untuk jangka panjang, sehingga berakibat terdongkraknya permintaan tanaman obat sebagai bahan baku obat herbal.

Page 66: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

40

B. Capaian Realisasi Produksi Tahun 2015 dibandingkan Tahun-tahun Sebelumnya

Pencapaian produksi tahun 2015 dibandingkan dengan produksi beberapa tahun sebelumnya disampaikan untuk memperlihatkan dinamika capaian realisasi produksi selama periode tahun 2010 hingga 2015, seperti yang disajikan pada Tabel 7. Berdasarkan data pada Tabel 7 terlihat bahwa kinerja produksi komoditas hortikultura selama 6 tahun terakhir (tahun 2010 s.d 2015) menunjukkan trend peningkatan. Pada tahun 2015 memperlihatkan volume produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan produksi di tahun 2014, dan tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan produksi komoditas hortikultura pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 berkisar antara 1,6 – 7,2%, dimana peningkatan produksi terendah ditunjukkan oleh produksi sayuran lainnya (1,46%), dan bawang merah (1,60%), sedangkan peningkatan produksi tertinggi dicapai oleh produksi bunga tabur (7,22%). Sedangkan rata-rata pertumbuhan selama periode 2010 hingga 2015 tertinggi dicapai oleh komoditas bunga dan daun potong lainnya sebesar 15,55%, tanaman hias pot dan lansekap 13,85% dan terendah dicapai oleh sayuran lainnya sebesar 1,43% dan aneka jeruk dengan pertumbuhan minus 0,07%. Data perkembangan produksi hortikultura tahun 2015 dan beberapa tahun sebelumnya terdapat pada Lampiran 8.

Perkembangan capaian produksi hortikultura tahun 2015 dan beberapa tahun sebelumnya dijelaskan sebagai berikut:

Pada komoditas aneka cabai pertumbuhan produksi menunjukkan trend positif, dengan rata-rata pertumbuhan

Page 67: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

41

sebesar 8,19% dan pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2012 sebesar 11,69%. Selanjutnya, pertumbuhan produksi melambat sejak 2013 hingga tahun 2015 dengan kenaikan hanya sebesar 4,22%, 8,61% dan 4,82%. Pada komoditas aneka cabai trend produksi memperlihatnya kecenderungan trend yang sama dengan luas panen selama periode tahun yang sama. Dari Gambar 6, terlihat bahwa peningkatan produksi dipengaruhi oleh penambahan luas panen cabai. Trend peningkatan luas panen cabai sangat signifikan, dikarenakan komoditas cabai mendapatkan perhatian intensif terlebih pada tahun 2015 dimana terdapat upaya khusus pengembangan kawasan cabai melalui kegiatan Gerakan Tanam Cabai di Musim Kering (GTCK). Sedangkan, hasil produksi dari kegiatan ini baru dapat terhitung pada tahun 2016.

Gambar 6. Perkembangan Produksi dan Luas Panen Aneka

Cabai Tahun 2010-2015

Page 68: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

42

Untuk komoditas bawang merah rata-rata pertumbuhan selama tahun 2010 hingga 2015 sebesar 4,32%, dengan trend pertumbuhan berfluktuasi. Pertumbuhan produksi bawang merah pada tahun 2011 menurun 14,85%, kemudian sejak tahun 2012 hingga 2 tahun kedepan terjadi peningkatan dengan kenaikan tertinggi sebesar 22,08% terjadi di tahun 2014. Pada tahun 2015, pertumbuhan produksi bawang merah cenderung melambat dikarenakan kenaikan hanya sebesar 1,60% dibandingkan tahun 2014. Pertumbuhan produksi dan luas panen bawang merah tahun 2015 dan lima tahun sebelumnya disajikan pada Gambar 7. Berdasarkan gambar tersebut dapat terlihat saling keterkaitan antara produksi dan luas panen bawang merah, keduanya menunjukkan trend grafik yang serupa.

Gambar 7. Perkembangan Produksi dan Luas Panen Bawang

Merah Tahun 2010-2015

Page 69: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

43

Tabe

l 7.

Per

kem

bang

an P

rodu

ksi K

omod

itas

Hor

tikul

tura

Tah

un 2

010-

2015

No

Kom

odita

s Pr

oduk

si %

Rat

a-ra

ta

pertu

mbu

han

Ta

hun

2010

Ta

hun

2011

Ta

hun

2012

Ta

hun

2013

Ta

hun

2014

Ta

hun

2015

*)

1 An

eka C

abai

(ton)

1.3

28.86

4 1.4

83.07

9 1.6

56.52

4 1.7

26.38

2 1.8

75.07

5 1.9

65.38

2 8,1

9

2 Ba

wang

Mer

ah (t

on)

1.048

.934

893.1

24

964.1

95

1.010

.773

1.233

.984

1.253

.775

4,32

3 An

eka J

eruk

(ton

) 2.0

28.90

4 1.8

18.94

9 1.6

11.76

9 1.6

54.73

2 1.9

26.54

4 1.9

70.42

9 -0

,07

4 Ho

rtikult

ura L

ainny

a

a.

Buah

(ton

) 13

.461.4

69

16.49

4.558

17

.304.9

62

16.63

3.548

17

.879.4

33

18.30

3.077

6,6

8

b.

Sayu

ran (

ton)

8.328

.588

8.495

.021

8.644

.253

8.821

.294

8.809

.512

8.938

.390

1,43

c.

Florik

ultur

a

-

Bung

a dan

Dau

n Po

tong l

ainny

a (ta

ngka

i)

385.7

86.92

6 49

1.402

.431

620.0

51.57

0 68

7.491

.716

745.0

37.71

7 78

1.820

.662

15,55

-

Tana

man H

ias P

ot da

n Lan

seka

p (p

ohon

)

23.82

0.765

29

.412.4

49

27.31

2.151

32

.060.8

71

42.13

2.118

43

.864.1

43

13,85

-

Bung

a Tab

ur (k

g)

21.60

0.442

22

.541.4

85

22.86

2.322

30

.258.6

48

36.16

1.072

38

.772.1

10

12,97

d.

Tana

man o

bat (

ton)

418.6

83

398.4

81

449.4

46

541.4

25

595.4

23

615.3

69

8,35

Sum

ber:

Ditj

en H

ortik

ultu

ra, 2

015

Ket

eran

gan:

*)

Ber

dasa

rkan

ang

ka p

rogn

osa

Page 70: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

44

Gambar 8. Perkembangan Produksi dan Luas Panen Sayuran Lainnya Tahun 2010-2015

Gambar 9. Perkembangan Produksi dan Luas Panen Aneka Jeruk

Tahun 2010-2015

Page 71: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

45

Selanjutnya, untuk komoditas sayuran lainnya volume produksi menunjukkan peningkatan selama periode tahun 2010 hingga 2013, kemudian di tahun 2014 mengalami sedikit penurunan namun kembali meningkat di tahun 2015. Rata-rata pertumbuhan produksi sayuran lainnya adalah sebesar 1,43%. Berdasarkan Gambar 8 terlihat kecenderungan pola produksi komoditas sayuran lainnya yang berfluktuasi, dengan laju pertumbuhan tertinggi terjadi di tahun 2013 sebesar 2,05% dari produksi di tahun 2012 sebesar 8.644.253 ton meningkat menjadi 8.821.294 ton di tahun 2013.

Trend produksi aneka jeruk selama 6 tahun terakhir memperlihatkan penurunan pada 2 tahun pertama, namun beranjak naik di tahun 2013 hingga 2015. Rata-rata pertumbuhan produksi selama tahun 2010-2015 adalah minus 0,07%. Volume produksi tertinggi terjadi di tahun 2010 sebesar 2.028.904 ton, selanjutnya menurun menjadi 1.654.732 ton di tahun 2013 untuk kemudian merangkak naik menjadi 1.926.543 ton di tahun 2014 dan 1.970.429 ton di tahun 2015. Pada komoditas aneka jeruk, penambahan dan atau penurunan luas panen memiliki pengaruh langsung terhadap peningkatan dan atau penurunan volume produksi. Perkembangan volume produksi dan luas panen aneka jeruk diperlihatkan pada Gambar 9.

Sedangkan, untuk komoditas buah lainnya selama tahun 2010-2015 volume produksi memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 2,37%. Volume produksi buah lainnya sejak tahun 2010 mengalami peningkatan hingga tahun 2012 dari sebesar 13.461.469 ton menjadi 17.304.962 ton, dan menurun di tahun 2013 menjadi 16.633.548 ton. Selanjutnya, produksi buah lainnya terus meningkat hingga tahun 2015 menjadi sebesar 18.303.077 ton, dengan laju pertumbuhan tertinggi terjadi di tahun 2014

Page 72: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

46

dengan peningkatan sebesar 7,49% dan terendah pada tahun 2013 yaitu menurun 3,88%. Pada komoditas buah lainnya juga menunjukkan adanya keterkaitan perubahan luas panen terhadap volume produksi, seperti disajikan pada Gambar 10.

Gambar 10. Perkembangan Produksi dan Luas Panen Buah Lainnya Tahun 2010-2015

Pada komoditas florikultura terdapat gambaran hubungan yang menarik antara volume produksi dan luas panen. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11 dan 12, untuk komoditas bunga dan daun potong lainnya serta tanaman hias pot dan lansekap tidak terdapat keterkaitan yang signifikan antara penambahan dan atau pengurangan luas panen terhadap penambahan dan atau

Page 73: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

47

pengurangan volume produksi. Dikarenakan terlihatnya fenomena penurunan luas panen diikuti dengan peningkatan volume produksi. Hal ini dikarenakan adanya trend positif pada produktivitas komoditas tersebut. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang dapat mengungkit peningkatan produksi komoditas florikultura antara lain penggunaan benih varietas unggul, pupuk, teknologi, penerapan GAP dan GHP, serta tingkat ketrampilan SDM yang semakin meningkat.

Selama periode tahun 2010 hingga 2015, volume produksi bunga dan daun potong lainnya secara signifikan mengalami peningkatan, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 15,55%. Volume produksi pada tahun 2015 sebesar 781.820.662 tangkai adalah capaian tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan untuk komoditas tanaman hias pot dan lansekap, volume produksi di tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 7,14% dari sebesar 29.412.449 tangkai menjadi 27.312.151 tangkai. Volume produksi selanjutnya sampai dengan tahun 2015 terus mengalami peningkatan, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2014 sebesar 31,41%. Sedangkan rata-rata pertumbuhan produksi sejak tahun 2010 hingga 2015 adalah sebesar 13,85%.

Page 74: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

48

Gambar 11. Perkembangan Produksi dan Luas Panen Bunga dan

Daun Potong Lainnya Tahun 2010-2015

Gambar 12. Perkembangan Produksi dan Luas Panen Tanaman Hias

Pot dan Lansekap Tahun 2010-2015

Page 75: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

49

Untuk komoditas bunga tabur, volume produksi tahun 2015 sebesar 43.864.143 pohon merupakan capaian produksi tertinggi dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan produksi adalah sebesar 12,97% dengan pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2013 sebesar 32,35%. Pada komoditas bunga tabur perubahan luas panen terlihat sangat berpengaruh pada perubahan volume produksi. Gambaran perkembangan produksi dan luas panen bunga tabur disajikan pada Gambar 13.

Gambar 13. Perkembangan Produksi dan Luas Panen Bunga Tabur Tahun 2010-2015

Page 76: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

50

Selanjutnya, capaian volume produksi untuk komoditas tanaman obat selama tahun 2010 hingga 2015 memperlihatkan pertumbuhan yang sangat baik dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 8,35%, dengan capaian pertumbuhan tertinggi di tahun 2013 sebesar 20,46%. Namun demikian, capaian produksi sebesar 615.369 ton di tahun 2015 merupakan volume produksi tertinggi yang terjadi selama periode tahun 2010 hingga 2015, dengan peningkatan sebesar 3,35% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada komoditas tanaman obat perubahan luas panen setiap tahunnya sangat berhubungan dengan perubahan volume produksi seperti ditunjukkan pada Gambar 14.

Gambar 14. Perkembangan Produksi dan Luas Panen Tanaman Obat Tahun 2010-2015

Page 77: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

51

3.1.2 Capaian Pengamanan Produksi dari Serangan Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT)

Pada tahun 2015, selain indikator kinerja produksi komoditas hortikultura, juga terdapat indikator lainnya berupa pengamanan produksi dari serangan OPT. Capaian pengamanan produksi hortikultura tahun anggaran 2015 dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) berhasil melebihi target yang ditetapkan, yaitu luas serangan OPT hanya terjadi 1,25% atau pengamanan produksi hortikultura terhadap serangan OPT pada Tahun 2015 mencapai 98,75%. Hal ini melebihi target capaian kinerja yaitu pengamanan produksi dari serangan OPT minimal sebesar 95%. Dengan demikian program perlindungan hortikultura pada TA 2015 mempunyai peran yang besar dalam mendukung pencapaian produksi dan mutu hortikultura pada taraf tinggi.

Pada tahun sebelumnya, indikator pengamanan produksi dari serangan OPT ini diukur melalui indikator proporsi luas serangan OPT utama terhadap total luas panen dengan target capaian kinerja maksimal 5%. Kedua hal tersebut sebenarnya berkaitan, dikarenakan indikator kinerja pengamanan produksi hortikultura dihitung berdasarkan angka proporsi luas serangan OPT terhadap total luas panen.

Sehingga, dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja pengamanan produksi dari serangan OPT pada tahun 2015 lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Dikarenakan proporsi luas serangan OPT

Page 78: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

52

terhadap luas panen mencapai angka terendah sehingga tingkat pengamanan produksi terhadap serangan OPT lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Berikut secara berturut-turut capaian pengamanan produksi beberapa tahun ke belakang. Pada tahun 2012 capaian proporsi luas serangan OPT terhadap luas panen sebesar 2,28%, sehingga pengamanan produksi terukur sebesar 97,72%. Pada tahun 2013, capaian proporsi luas serangan OPT terhadap luas panen sebesar 1,83%, sehingga pengamanan produksi terukur sebesar 98,17%. Selanjutnya, di tahun 2014 capaian proporsi luas serangan OPT terhadap luas panen sebesar 1,94%, sehingga pengamanan produksi terukur sebesar 98,06%.

Pencapaian kinerja atas pengamanan produksi dari serangan OPT ini dikarenakan keberhasilan peran sistem perlindungan hortikultura ramah lingkungan yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura melalui beberapa kegiatan di daerah antara lain kegiatan penerapan PHT/SLPHT, gerakan pengendalian OPT hortikultura ramah lingkungan, model penerapan adaptasi dan mitigasi iklim, penguatan kelembagaan perlindungan hortikultura (pengembangan LPHP/LAH/Lab. Pestisida, dan pengembangan Klinik PHT), serta kegiatan pendukung lainnya yaitu sinergisme sistem perlindungan menghadapi SPS-WTO (Sanitary and Phytosanitary of the World Trade Organization), dan kerjasama ACIAR (Australian Centre for International Agriculture Research) dalam penanganan lalat buah yang mampu menurunkan luas serangan OPT hortikultura.

Page 79: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

53

3.1.3 Capaian Ketersediaan Benih Hortikultura Tahun 2015

Indikator kinerja lainnya yang harus dicapai oleh Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2015 sesuai dengan PK adalah terkait dengan ketersediaan benih hortikultura. Perkembangan ketersediaan benih hortikultura meliputi benih buah, florikultura, sayuran dan tanaman obat pada tahun 2015 cukup baik, dimana seluruh ketersediaan benih dapat melebihi target yang ditetapkan.

Tabel 8. Target dan Realisasi Ketersediaan Benih Hortikultura

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi*) %

1. Terpenuhinya kebutuhan sebagian besar konsumsi cabai, bawang merah, jeruk dan aneka produk hortikultura lainnya dalam negeri dan ekspor secara ramah lingkungan

Ketersediaan Benih a. Benih Buah (%) 4 4,20 105,00 b. Benih Florikultura (%) 3 3,60 120,00 c. Benih Sayur (%) 3 4,70 156,67 d. Benih Tanaman Obat

(%) 2 2,45 122,50

Sumber: Ditjen Hortikultura, 2015 Penghitungan capaian indikator kinerja ketersediaan benih hortikultura berdasarkan pada capaian peningkatan ketersediaan benih hortikultura pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan benih buah pada tahun 2015 sebanyak 32.209.242 batang atau meningkat 4,20%, dibandingkan ketersediaan benih tahun 2014 sebanyak 30.910.981 batang. Selanjutnya, ketersediaan benih

Page 80: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

54

florikultura tahun 2015 sebesar 140.420.241 tanaman atau meningkat 3,60% dibandingkan ketersediaan tahun sebelumnya sebesar 135.540.773 tanaman. Untuk ketersediaan benih sayuran pada tahun 2015 sebesar 73.835.581 kg atau meningkat 4,70% dibandingkan ketersediaan tahun 2014 sebanyak 70.521.376 kg. Sedangkan, ketersediaan benih tanaman obat pada tahun 2015 sebesar 663.896 kg atau meningkat 2,45% dibandingkan tahun 2014 sebanyak 648.020 kg. Sehingga diperoleh realisasi ketersediaan benih buah sebesar 4,2%, benih florikultura 3,6%, benih sayuran sebesar 4,7% dan benih tanaman obat mencapai 2,45% seperti yang disajikan pada Tabel 9.

Bila dibandingkan capaian ketersediaan benih dengan target peningkatan ketersediaan benih hortikultura berdasarkan perjanjian kinerja dengan realisasi ketersediaan benih tahun 2015, secara umum kenaikannya diatas 100. Rincian masing-masing adalah capaian ketersediaan benih buah 105%, benih florikultura sebesar 120%, benih sayuran 156,67% dan benih tanaman obat sebesar 122,50%.

Tabel 9. Ketersediaan Benih Hortikultura

No Komoditas Ketersediaan benih

% 2014 2015

1 Benih buah (batang) 30.910.981 32.209.242 4,20 2 Benih florikultura (tanaman) 135.540.773 140.420.241 3,60

3 Benih sayuran (kg) 70.521.376 73.835.881 4,70

4 Benih obat (kg) 648.020 663.896 2,45

Sumber: Ditjen Hortikultura, 2015

Page 81: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

55

Peningkatan ketersediaan benih hortikultura pada tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Perkembangan Ketersediaan Benih Hortikultura

Tahun 2012 - 2015

No Indikator Kinerja Peningkatan Ketersediaan Benih

(%) 2012 2013 2014 2015

1 Ketersediaan Benih Buah 3,69 4,75 4,80 4,20

2 Ketersediaan Benih Florikultura 2,50 4,00 4,10 3,60

3 Ketersediaan Benih Sayuran 1,89 5,20 5,25 4,70

4 Ketersediaan Benih Tanaman Obat 0,01 2,50 4,50 2,45

Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura, 2015

Berdasarkan data di atas dapat terlihat bahwa peningkatan ketersediaan benih sangat berfluktuasi. Untuk ketersediaan benih buah, capaian tahun 2015 sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan peningkatan ketersediaan benih buah di tahun 2013 sebesar 4,75% dan 2014 sebesar 4,80% dari target 4%.

Untuk ketersediaan benih florikultura, terdapat signifikansi kenaikan pada peningkatan ketersediaan benih, dimana pada tahun 2012 hanya sebesar 2,5% kemudian meningkat hingga mencapai 4,10% dari target 3% (capaian kinerja 120%) di tahun 2014, untuk selanjutnya menurun di tahun 2015 menjadi 4,20% (capaian kinerja 105%).

Page 82: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

56

Sedangkan, untuk ketersediaan benih sayuran, peningkatan ketersediaan benih maupun capaian kinerja pada tahun 2015 memperoleh nilai capaian tertinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu nilai peningkatan ketersediaan benih sebesar 4,70% dari target 3%.

Selanjutnya, untuk ketersediaan benih tanaman obat, peningkatan ketersediaan benih tertinggi dicapai pada tahun 2014 dengan peningkatan ketersediaan benih sebesar 4,50% dari target 2% atau capaian kinerja sebesar 225%.

3.1.4 Capaian Kinerja Tahun 2015 dibandingkan dengan

Target Jangka Menengah

Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015-2019 telah ditetapkan target kinerja outcome yang harus dicapai selama periode lima tahun kedepan. Pada laporan kinerja ini, analisa atas capaian kinerja tahun 2015 terhadap target jangka menengah diperlukan untuk melihat tingkat efektifitas kebijakan dan program yang telah diterapkan pada tahun berjalan serta tahun mendatang.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa capaian kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2015 telah berhasil melebihi target yang ditetapkan dalam PK tahun 2015, kecuali untuk capaian produksi sayuran lainnya. Hal ini menunjukkan, kebijakan dan program yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dan dijalankan Direktorat Jenderal Hortikultura telah berhasil

Page 83: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

57

berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan sebagian besar konsumsi cabai, bawang merah, jeruk dan produk hortikultura lainnya untuk keperluan domestik maupun ekspor.

Namun demikian, jika mengacu pada target jangka menengah dalam hal ini tahun 2019 diperlukan upaya dan kerja keras dari seluruh pemegang kebijakan, penanggungjawab dan pelaksana kegiatan pembangunan hortikultura serta seluruh stakeholder terkait. Dikarenakan, beberapa capaian kinerja tahun 2015 yang jika dibandingkan dengan target di tahun 2019 masih jauh dibawah angka capaian yang diharapkan. Berikut disajikan sandingan capaian kinerja tahun 2015 dengan target jangka menengah pada Tabel 11.

Page 84: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

58

Tabe

l 11.

Pen

capa

ian

Kin

erja

Tah

un 2

015

diba

ndin

gkan

den

gan

Targ

et J

angk

a M

enen

gah

(Tah

un 2

019)

No.

Sasa

ran

Stra

tegi

s In

dika

tor K

iner

ja Ta

hun

2015

Tah

un

2019

T

arge

t**)

% 20

15

terh

adap

20

19

Targ

et

Reali

sasi*

) %

1.

Terp

enuh

inya k

ebutu

han

seba

gian b

esar

ko

nsum

si ca

bai, b

awan

g me

rah,

jeruk

dan a

neka

pr

oduk

hortik

ultur

a lai

nnya

dalam

nege

ri dan

ek

spor

seca

ra ra

mah

lingk

unga

n

1.Pr

oduk

si An

eka C

abai

(ton)

1.833

.419

1.965

.382

107,2

0 2.0

04.19

8 98

,062.

Prod

uksi

Bawa

ng M

erah

(ton

)1.1

25.24

7 1.2

53.77

5 11

1,42

1.359

.412

92,23

3.Pr

oduk

si An

eka J

eruk

(ton

)1.6

40.37

7 1.9

70.42

9 12

0,12

1.915

.998

102,8

44.

Prod

uksi

Hortik

ultur

a Lain

nya

a. Bu

ah (t

on)

17.98

8.469

18

.303.0

77

101,7

5 19

.510.0

39

93,81

b. Sa

yura

n (ton

) 10

.887.7

68

8.938

.390

82,10

11

.782.1

87

75,86

c. Flo

rikult

ura

-

Bung

a dan

Dau

n Poto

ng

lai

nnya

(tan

gkai)

70

3.030

.721

781.8

20.66

2 11

1,21

936.4

87.36

9 83

,48

-

Tana

man H

ias P

ot da

n

Lans

ekap

(poh

on)

35.33

7.327

43

.864.1

83

124,1

3 42

.228.7

14

103,8

7

-

Bung

a Tab

ur (k

g)24

.344.2

03

38.77

2.110

15

9,27

27.60

1.332

14

0,47

d. Ta

nama

n oba

t (ton

)56

3.702

61

5.369

10

9,17

654.3

26

94,05

5.Pe

ngam

anan

Pro

duks

i dar

i Ser

anga

n OP

T Mi

n 95%

98,75

100,0

0 Mi

n 95%

10

0,00

6.Ke

terse

diaan

Ben

ih

a.

Benih

Bua

h (%

)4

4,210

5,00

4 10

5,00

b. Be

nih F

loriku

ltura

(%)

33,6

120,0

0 3

120,0

0c.B

enih

Sayu

ran (

%)

34,7

156,6

7 3

156,6

7d.B

enih

Tana

man O

bat (

%)

22,4

512

2,50

2 12

2,50

Sum

ber:

Dire

ktor

at J

ende

ral H

ortik

ultu

ra, 2

015

Ket

eran

gan:

*) A

ngka

Rea

lisas

i Pro

duks

i Tah

un 2

015

mer

upak

an a

ngka

pro

gnos

a *

*) T

arge

t tah

un 2

019

berd

asar

kan

angk

a R

enca

na S

trate

gis

Dire

ktor

at J

ende

ral H

ortik

ultu

ra T

ahun

201

5

Page 85: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

59

Berdasarkan data pada tabel 11, realisasi capaian kinerja produksi pada tahun 2015 yang telah berhasil melebihi target jangka menengah adalah komoditas bunga tabur (140,47%), tanaman hias pot dan lansekap (103,87%), dan aneka jeruk (102,84%). Sedangkan, capaian realisasi produksi di tahun 2015 untuk komoditas lainnya seperti aneka cabai (98,06%), bawang merah (92,23%), buah lainnya (93,81%), sayuran lainnya (75,86%), serta bunga dan daun potong lainnya (83,48%) jika dibandingkan dengan target jangka menengah masih jauh dibawah target yang ditetapkan. Oleh karena itu, hal ini menjadi fokus perhatian bagi pimpinan untuk dapat melakukan reviu atas kebijakan tahun kedepan. Reviu tersebut kiranya terkait dengan program, kegiatan dan upaya-upaya percepatan sebagai terobosan untuk mencapai target jangka menengah yang telah ditetapkan.

Berbeda halnya dengan capaian kinerja lainnya yaitu pengamanan produksi dari serangan OPT dan ketersediaan benih hortikultura. Target kinerja untuk kedua indikator kinerja ini ditetapkan sama setiap tahunnya. Sehingga, tidak terdapat perbedaan pada nilai acuan target kinerja di tahun 2015 maupun jangka menengah. Oleh karena itu, capaian kedua indikator kinerja ini sudah berhasil melebihi target jangka menengah.

Namun demikian, pengawalan terhadap kebijakan, program, kegiatan dan upaya-upaya peningkatan kinerja pengamanan produksi dan ketersediaan benih tetap perlu dilakukan agar nilai capaian kinerja maksimal.

Page 86: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

60

3.2 Analisis Pencapaian Kinerja

3.2.1 Analisis Capaian Realisasi Produksi terhadap Sasaran Strategis

Dana yang dialokasikan dalam rangka mencapai sasaran strategis Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015, seperti yang tercantum pada dokumen Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura, untuk pagu awal sebesar Rp1.129.094.900.000,- dan setelah terdapat penambahan APBN-P menjadi sebesar Rp1.149.426.746.000,- dan pagu akhir menjadi Rp1.145.426.000.000,-. Berdasarkan input dana APBN tersebut telah dilaksanakan 1 (satu) program melalui 6 (enam) kegiatan utama dalam rangka mencapai sasaran strategis pembangunan hortikultura tahun 2015. Adapun capaian strategis tersebut diindikasikan sebagai berikut:

A. Analisis Capaian Produksi Tahun 2015

Pada sub bab ini akan disajikan analisis capaian realisasi produksi tahun 2015 dibandingkan dengan target produksi termasuk dengan tahun sebelumnya. Dengan begitu dapat diketahui kecenderungan produksi komoditas tersebut, dan faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi keberhasilan dan atau kegagalan produksi.

Secara umum capaian produksi hortikultura telah dapat mencapai dan atau melebihi target. Keberhasilan capaian yang cukup baik ini disebabkan adanya dukungan keberhasilan pengembangan kawasan hortikultura mulai dari tahun sebelumnya yang sudah berproduksi, pengelolaan lahan/kebun yang semakin baik oleh petani,

Page 87: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

61

dukungan dana tugas pembantuan dan dekonsentrasi dalam upaya perbaikan kawasan, adanya registrasi kebun, alih teknologi melalui SL-GAP, SL-GHP dan SL-PHT, gerakan pengendalian OPT dan peningkatan kelembagaan petani semakin baik. Disamping itu, dukungan ketersediaan benih bermutu dan dukungan penanganan pengelolaan OPT Hortikultura secara terpadu juga menjadi faktor penentu dalam peningkatan pencapaian produksi.

Adapun, analisis capaian realisasi produksi hortikultura dibandingkan dengan target produksi sesuai PK Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015-2019 dan produksi tahun sebelumnya secara rinci per komoditas adalah sebagai berikut:

1. Produksi Aneka Cabai

Nilai capaian produksi cabai tahun 2015 telah melebihi target dengan nilai sebesar 1.965.382 ton atau 107,20% dari target produksi 1.833.419 ton. Jika dibandingkan dengan produksi tahun 2014 sebesar 1.875.075 ton maka produksi aneka cabai pada tahun 2015 meningkat sebesar 4,82%.

Page 88: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

62

Gambar 15. Capaian Realisasi Produksi Aneka Cabai Tahun 2015

terhadap Target Produksi dan Capaian Produksi Tahun 2014

Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran pelaku usaha cabai dalam mendukung program Direktorat Jenderal Hortikultura dalam perluasan kawasan dan adanya kegiatan klaster cabai dari Bank Indonesia. Selain itu, penggunaan benih unggul bersertifikat, pendampingan GAP/SOP secara intensif, serta penurunan luas serangan OPT turut mendongkrak produksi cabai tahun 2015.

Page 89: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

63

Gambar 16. Lokasi Pengembangan Kawasan Cabai Rawit di Kab. Tasikmalaya

Gambar 17. Kunjungan Kerja dan Panen Cabai Merah oleh

Direktur Jenderal Hortikultura

Page 90: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

64

Sentra pengembangan cabai merah terdapat di 17 provinsi dan 63 kabupaten/kota, sedangkan sentra pengembangan cabai rawit terdapat di 16 provinsi dan 64 kabupaten/kota (Lampiran 9).

Guna menjaga kestabilan pasokan yang merata sepanjang tahun dan gejolak harga cabai di pasaran, maka Direktorat Jenderal Hortikultura akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka pengaturan pola produksi terutama pada daerah sentra produksi.

2. Produksi Bawang Merah

Nilai capaian produksi bawang merah tahun 2015 mampu melampaui target yang ditetapkan yaitu mencapai 1.253.775 ton atau 111,42% dari target yang ditetapkan sebesar 1.125.247 ton.

Gambar 18. Capaian Realisasi Produksi Bawang merah Tahun 2015

terhadap Target Produksi dan Capaian Produksi Tahun 2014

Page 91: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

65

Komoditas Bawang merah pada tahun 2015 mengalami peningkatan produksi yang cukup baik yaitu sebesar 1,60% dibandingkan produksi tahun 2014 sebesar 1.233.984 ton. Keberhasilan capaian target bawang merah dikarenakan adanya dukungan dari pelaku usaha bawang merah dalam mensukseskan program pengembangan kawasan bawang merah, meningkatnya penggunaan benih bermutu dan bersertifikat, pendampingan GAP/SOP secara intensif, serta penurunan luas serangan OPT.

Gambar 19. Kegiatan Panen Raya dan Pengecekan Ketersediaan

Pasokan Bawang Merah yang dilakukan oleh Menteri Pertanian dan Dirjen Hortikultura (Kab. Nganjuk, Bima, Majalengka dan Cirebon)

Page 92: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

66

Sentra pengembangan bawang merah pada tahun 2015 terdapat di 14 provinsi dan 66 kabupaten/kota (Lampiran 10).

Disamping itu, Direktorat Jenderal Hortikultura terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam melakukan pengaturan jadwal tanam terutama pada daerah sentra produksi guna menjaga kestabilan pasokan bawang merah sepanjang tahun.

3. Produksi Aneka Jeruk

Produksi aneka Jeruk tahun 2015 sebesar 1.970.429 ton telah melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.640.377 ton, atau capaiannya sebesar 120,12%. Produksi di tahun 2015 ini mengalami peningkatan sebesar 2,28% dibandingkan pencapaian produksi di tahun 2014 sebesar 1.926.544 ton.

Gambar 20. Capaian Realisasi Produksi Aneka Jeruk Tahun 2015

terhadap Target Produksi dan Capaian Produksi Tahun 2014

Page 93: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

67

Hal ini dikarenakan dukungan pemerintah terhadap pengembangan jeruk sejak tahun 2008 di beberapa lokasi secara luas terutama di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Kab. Agam, Limapuluh Kota, Solok Selatan), Jawa Barat (Kab. Garut dan Bandung), Jawa Tengah (Kab. Purbalingga), Jawa Timur (Kab. Malang, Tuban, dan Banyuwangi), Sumatera Utara (Kab. Karo, dan Simalungun), Kalimantan Timur (Paser, Nunukan, Berau, Bulungan, Kutai Timur) Kalimantan Selatan (Barito Kuala dan Tapin), Bali (Bangli), Sulawesi Selatan (Kab. Bantaeng dan Mamuju Utara), dan NTT (Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara). Lokasi pengembangan kawasan jeruk sejak tahun sebelumnya disajikan pada Lampiran 11.

Dukungan ketersediaan benih jeruk bermutu dengan beberapa jenis varietas yaitu; Keprok Batu 55, Keprok Tejakula, Borneo Prima, Gunung Omeh, Siam Madu, Siam Banjar dan lain-lain membuat kawasan jeruk semakin meluas pada daerah tersebut. Selain itu fasilitasi sarana budidaya dan pascapanen yang diberikan oleh pemerintah kepada petani mampu meningkatkan produksi dan perbaikan mutu sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri.

Page 94: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

68

Gambar 21. Kunjungan Dirjen Hortikultura pada Kebun Jeruk dekopon tanpa biji di Kecamatan Ciwidey

Kab. Bandung

4. Produksi Hortikultura lainnya

a. Produksi Sayuran lainnya Capaian produksi sayuran lainnya pada tahun 2015 sebesar 8.938.390 ton atau 82,10% dari target sebesar 10.887.768 ton. Capaian produksi sayuran lainnya ini merupakan capaian produksi dari 22 jenis sayuran selain aneka cabai dan bawang merah yaitu meliputi kentang, bawang putih, bawang daun, kol/kubis, kembang kol, petsai/sawi, wortel, lobak, kacang merah, kacang panjang, paprika, jamur, tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam, melinjo, petai dan jengkol.

Pencapaian total produksi sayuran lainnya pada tahun 2015 belum dapat memenuhi target produksi

Page 95: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

69

yang ditetapkan. Meskipun, jika dibandingkan dengan capaian produksi tahun 2014 sebesar 8.809.512 ton, terdapat peningkatan sebesar 1,46%. Belum optimalnya pencapaian target produksi sayuran lainnya disebabkan oleh adanya dampak iklim El-Nino.

Berdasarkan angka produksi prognosa tahun 2015, beberapa penyumbang terbesar atas pencapaian target produksi sayuran lainnya adalah komoditas kol/ kubis, kentang, tomat, petsai atau sawi, bawang daun, terung dan wortel.

Komoditas kol/kubis, petsai atau sawi, bawang daun, merupakan kelompok sayuran daun yang mempunyai hasil produksi cukup baik di tahun 2015 yaitu masing-masing sebesar 1.456.834 ton, 603.691 ton dan 585.664 ton. Masing-masing komoditas tersebut memberikan kontribusi terhadap capaian target produksi sayuran lainnya sebesar 16,29%, 6,75% dan 6,55%.

Kentang merupakan salah satu komoditas yang permintaannya selalu tinggi sehingga kentang menjadi salah satu sayuran yang harus dijamin ketersediaannya. Dalam beberapa tahun kebelakang, trend produksi komoditas kentang

Page 96: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

70

sangat positif yaitu meningkat dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 3% per tahunnya.

Produksi kentang pada tahun 2015 mencapai 1.358.739 ton atau berkontribusi sebesar 15,20% terhadap capaian target produksi sayuran lainnya.

Sentra pengembangan kentang terdapat di 17 kabupaten (Lampiran 12). Daerah-daerah tersebut merupakan daerah pemasok yang terus dikelola, digarap dan mendapatkan alokasi anggaran pemerintah baik APBN maupun APBD sebagai upaya menjamin ketersediaan produk di pasaran sepanjang tahun.

Produksi Tomat pada tahun 2015 mencapai 960.416 ton, atau berkontribusi pada capaian target produksi sebesar 10,74%. Pengembangan sentra tomat hampir merata di seluruh tanah air, dan tahun aggaran 2015 tidak mendapatkan alokasi anggaran dari APBN disebabkan komoditi tersebut sudah mandiri.

Page 97: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

71

Gambar 22. Pengembangan Kawasan Sayuran Lainnya

Komoditas sayuran lainnya yaitu wortel dan terung merupakan komoditas dengan hasil produksi yang cukup baik di tahun 2015 yaitu sebesar 496.690 ton dan 557.214 ton. Capaian produksi komoditas tersebut diatas memberikan kontribusi pada capaian terget produksi sayuran lainnya untuk wortel sebesar 5,55% dan terung 6,23%. Capaian yang cukup baik ini dikarenakan adanya peningkatan pengembangan sentra wortel di 20 Kabupaten/Kota (Lampiran 13).

Secara umum, produksi kelompok sayuran lainnya belum memberikan sumbangan positif untuk mencapai target yang ditetapkan. Belum tercapainya target produksi sayuran lainnya disebabkan skala usaha untuk komoditas

Page 98: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

72

sayuran tersebut tidak terlalu luas dan umumnya penanaman dilakukan dengan sistem tumpang sari dan dirotasi dengan tanaman sayuran lainnya. Selain itu, pengembangan kawasan pada tahun 2015 lebih difokuskan kepada pengembangan aneka cabai dan bawang merah. Rincian pengembangan kawasan sayuran daun, sayuran dataran rendah dan bawang putih disajikan pada Lampiran 14.

b. Produksi Buah lainnya

Produksi buah lainnya pada tahun 2015 sebesar 18.303.077 ton telah melebihi target yang ditetapkan yaitu 17.988.469 ton atau mencapai 101,75%. Produksi buah lainnya pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 2,31% dibandingkan produksi tahun 2014 sebesar 17.879.433 ton.

Buah lainnya yang mendapat dukungan anggaran pembangunan APBN antara lain durian, mangga, manggis, pisang, jambu kristal, alpukat, nenas, melon, pepaya, salak, sawo, nangka, srikaya, apel, buah naga dan markisa.

Untuk kelompok buah semusim (melon, pepaya, nenas, pisang, buah naga, jambu kristal, salak, buah naga, dan markisa) akan mulai berproduksi pada tahun 2016 dan 2017, sedangkan buah tahunan (jeruk, mangga, sawo, nangka, srikaya, apel dan alpukat) akan berproduksi setelah tahun 2018. Hal ini menyebabkan data produksi buah tersebut tidak bisa disajikan sebagai laporan kinerja tahun 2015.

Page 99: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

73Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

Produksi buah lainnya merupakan kontribusi dari produksi buah yang telah masuk masa usia produktif yang telah ditanam beberapa tahun yang lalu terutama untuk komoditas durian, mangga, manggis dan salak. Kontribusi peningkatan produksi dari beberapa buah adalah sebagai berikut:

1) Pisang

Capaian produksi pisang tahun 2015 cukup baik yaitu sebesar 6.969.199 ton, dan berperan sebagai penyumbang terbesar atas capaian target produksi buah lainnya yaitu sebesar 38,12%. Peningkatan produksi tersebut disebabkan oleh pengembangan kawasan pisang yang didanai oleh APBN di 10 (sepuluh) kabupaten/kota yaitu Kabupaten Cianjur, Kendal, Lumajang, Ogan Komering Ulu, Lampung Barat, Seruyan, Lombok Barat, Ende, Teluk Wondama, dan Biak Numfor.

Page 100: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

74

Gambar 23. Mentan dan Dirjen Hortikultura Melepas Ekspor

Pisang ke Tiongkok dan Amerika Serikat.

2) Mangga

Pada tahun 2015 produksi mangga sebesar 2.479.956 ton, angka produksi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan produksi tahun 2014 sebesar 2.431.330 ton dengan kenaikan sebesar 2,00%. Produksi mangga memberikan kontrubusi terhadap capaian terget produksi sebesar 13,56%. Capaian produksi mangga telah cukup baik yang ditandai dengan banyaknya pasokan mangga ke pasar dan kios buah pada hampir semua kota di Indonesia.

Kawasan mangga yang menyumbang peningkatan produksi adalah Provinsi

Page 101: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

75

Banten (Kota Cilegon), Jawa Tengah (Kab. Sragen, Karanganyar, Pekalongan), Jawa Timur (Kab. Ngawi).

Dukungan iklim yang baik dan bimbingan terkait budidaya dan pascapanen membuat produksi mangga petani meningkat dengan mutu yang lebih baik pula. Hal ini mampu memberikan pasokan mangga cukup banyak untuk pasar dalam negeri.

3) Nanas

Produksi nanas di tahun 2015 mencapai 1.893.243 ton dengan besar kontribusi mencapai 10,34 %. Produksi nanas tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 3,15% dibandingkan produksi tahun 2014 sebesar 1.835.483 ton.

Keberhasilan dalam peningkatan produksi nanas ini disebabkan adanya pengembangan nanas tahun sebelumnya yang terdapat di Kab. Kediri, Tolikara, Pemalang dan Blitar dengan luasan masing-masing 20 ha.

Namun kontribusi produksi yang cukup signifikan merupakan hasil dari pengembangan nanas oleh PT. Great Giant Pineaple di Kabupaten Lampung Timur.

Page 102: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

76

4) Durian

Produksi durian mencapai 876.300 ton pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 produksi hanya sebesar 859.118 ton. Hal ini menunjukan adanya peningkatan produksi durian sebesar 2,00%.

Produksi durian menyumbang sebesar 4,79% terhadap keberhasilan capaian terget produksi buah lainnya.

Peningkatan produksi durian ini disebabkan karena kawasan pengembangan durian pada 10 tahun terakhir sudah berbuah sehingga memberikan sharing produksi yang signifikan. Selain itu, capaian produksi durian tahun 2015 didukung oleh hasil produksi dari pengembangan kawasan yang sudah dilakukan sejak tahun 2006 di beberapa lokasi yaitu; Provinsi Aceh (Kab. Aceh Tamiang dan Aceh Barat), Sumatera Utara (Kab. Labuhan Batu Utara, dan Tapanuli Tengah), Riau (Kab. Pelelawan), Kepri (Kab. Lingga adan Bintan); Bengkulu (Kab. Rejang Lebong), Provinsi Sulawesi Selatan (Kab. Luwu, Kota Palopo dan Kab. Luwu Utara) dan Provinsi Sulawesi Tengah (Kab. Parigi Mautong dan Kab.Buol), Kalimantan Barat (Kab. Sanggau).

Selain itu, keberhasilan ini dikarenakan adanya peningkatan produksi buah di beberapa daerah sentra pada triwulan III dan IV di bulan Juni – Oktober akibat dukungan kondisi iklim yang memungkinkan musim panen menjadi lebih panjang, bahkan ada yang berbuah 2 kali seperti di Kabupaten Indragiri

Page 103: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

77

Hulu, Indragiri Ilir, Rokan, Kepulauan Meranti dan Pekanbaru di Provinsi Riau, dan Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Gambar 24. Kunjungan Dirjen Hortikultura ke Kebun Durian di

Gunung Sindur, Kab. Bogor.

5) Salak

Pada tahun 2015 produksi salak sebesar 1.141.332.000 ton, angka produksi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan produksi tahun 2014 sebesar 1.118.950 ton dengan kenaikan sebesar 2,00%.

Capaian produksi salak didukung oleh adanya perluasan kawasan salak pada sentra utama di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Sleman setelah proses pemulihan pasca erupsi Gunung Merapi tahun

Page 104: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

78

2012 seluas lebih dari 500 Ha. Kawasan salak yang menyumbang pada peningkatan produksi antara adalah Provinsi Jawa Tengah (Kab. Magelang dan Banjar Negara), DIY (Kab. Sleman), Jawa Timur (Kab. Lumajang), dan Bali (Kab. Karang Asem).

Gambar 25. Kunjungan Kerja Menteri Pertanian pada

Pertanaman Salak di Kab. Magelang dalam rangka Pengiriman Ekspor Salak ke China dan Penandatanganan Prasasti Bangsal Pascapanen

6) Melon

Pada tahun 2015 produksi melon sebesar 172.772 ton, angka produksi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan produksi tahun 2014 sebesar 150.347 ton dengan kenaikan sebesar 14,92 %. Capaian produksi melon telah cukup baik yang ditandai dengan banyaknya pasokan melon ke pasar dan kios buah pada hampir semua kota di Indonesia.

Page 105: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

79

Kawasan melon yang menyumbang peningkatan produksi tahun 2015 antara lain Provinsi Banten (Kota Cilegon 5 ha), Jawa Tengah (Sragen 15 ha, Karanganyar 15 ha, Pekalongan 12 ha) dan Jawa Timur (Kab. Ngawi 20 ha).

Gambar 26. Panen Melon di Kab. Lombok Timur dan Kab. Grobogan

7) Manggis

Produksi manggis tahun 2015 sebesar 121.784 ton telah melebihi produksi tahun 2014 yaitu 114.755 ton atau pertumbuhan produksi meningkat sebesar 6,13%. Peningkatan produksi ini karena adanya peningkatan produktivitas pertanaman yang disebabkan

Page 106: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

80

pengelolaan kebun pada kawasan manggis yang semakin intensif akibat dorongan harga dan permintaan pasar semakin meningkat serta iklim dan cuaca yang mendukung saat pembuahan. Dukungan pemerintah untuk pengembangan manggis telah dilakukan sejak tahun 2005 hingga saat ini.

Beberapa daerah sentra yang mengalami peningkatan produksi secara signifikan antara lain di Provinsi: Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis dan Purwakarta), Jawa Timur (Kab. Banyuwangi, Trenggalek), Sumatera Utara (Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah); Sumbar (Kab. Sawah Lunto, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Solok Selatan, Agam dan Sijunjung); Jambi (Kab. Kerinci), Riau (Kampar, Indragiri Hilir, Peleawan dan Rokan Hulu), NTB (Lombok Barat, Lombok Tengah), dan Bali (Kab. Tabanan, Gianyar), dan Banten (Kab Lebak dan Pandegelang).

c. Produksi Florikultura

1) Bunga dan Daun Potong lainnya

Kelompok komoditas bunga dan daun potong lainnya meliputi anggrek, anthurium bunga, anyelir, gerbera, gladiol, heliconia, krisan, mawar, sedap malam, dracaena, cordyline dan monstera.

Produksi bunga dan daun potong lainnya pada tahun 2015 meningkat 4,70% jika dibandingkan produksi tahun 2014 sebesar 745.037.717 tangkai

Page 107: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

81

Beberapa komoditas yang berkontribusi cukup signifikan pada capaian target produksi bunga dan daun potong lainnya adalah Krisan, Mawar, Gerbera, Sedap Malam, Anggrek, dan Dracaena.

Capaian produksi krisan pada tahun 2015 sebesar 449.456.600 tangkai, memberikan kontribusi yang cukup besar dan signifikan pada pencapaian target produksi bunga dan daun potong yaitu sebesar 57,49%.

Capaian produksi krisan yang sangat baik disebabkan karena adanya peningkatan luas areal tanam pada beberapa sentra utama kawasan krisan. Selain itu terjadi juga peningkatan produktivitas krisan di beberapa daerah sentra, peningkatan permintaan pasar serta meningkatnya daya beli masyarakat yang berdampak pada peningkatan luas tanam krisan.

Mawar merupakan komoditas bunga potong yang menempati posisi kedua sebagai kontributor terbesar atas pencapaian target produksi bunga dan daun potong lainnya. Produksi mawar di tahun 2015 mencapai 182.445.084 ton, berkontribusi sebesar 23,34% terhadap capaian target. Kenaikan ini terjadi karena adanya perubahan trend pasar dalam penggunaan bunga potong yang bergeser ke mawar yang berdampak pada meningkatnya minat petani untuk menanam mawar, sehingga produksi mawar meningkat.

Page 108: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

82

Gerbera merupakan komoditas florikultura yang juga cukup diminati saat ini, terlebih saat event-event tertentu. Permintaan pasar yang cukup baik, diikuti dengan peningkatan produksi gerbera di tahun 2015 yaitu mencapai 7.726.347 ton atau berkontribusi sebesar 0,99% terhadap capaian target produksi bunga dan daun potong lainnya.

Produksi Sedap malam mencapai 107.931.444 ton, memberikan kontribusi pada capaian target produksi bunga dan daun potong lainnya sebesar 13,81%. Pada tahun 2015 telah difasilitasi pengembangan kawasan sedap malam di beberapa daerah antara lain Kabupaten Tanggamus, Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Magelang dan Kota Mataram.

Capaian produksi Anggrek pada tahun 2015 sebesar 20.302.496 tangkai, memberikan kontribusi sebesar 2,60% atas capaian target produksi bunga dan daun potong lainnya. Tercapainya target produksi disebabkan adanya peningkatan produksi anggrek di beberapa sentra pengembangan anggrek, serta dampak fasilitasi pengembangan kawasan anggrek pada tahun sebelumnya dan tahun 2015 yaitu pada 10 kabupaten/kota yaitu Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Binjai, Kota Medan, Kab. Bungo, Kota Jambi, Kota Bandarlampung, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Palu. Peningkatan produksi Anggrek disebabkan karena membaiknya pasar dalam negeri, khususnya untuk Anggrek Phalaeonopsis.

Page 109: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

83

Hal ini mendorong penambahan investasi pada pelaku usaha menengah dan besar. Sedangkan untuk Anggrek Dendrobium dan lain-lain, permintaan pasarnya cenderung stabil.

Gambar 27. Kelompok komoditas Bunga dan Daun Potong

(dracaena, monstera, cordyline, gerbera, anyelir, krisan, mawar, anggrek, sedap malam, heliconia).

Selanjutnya, komoditas dracaena yang merupakan kelompok komoditas daun potong juga turut meyumbang untuk kesuksesan pencapaian target produksi bunga dan daun potong lainnya dengan kontribusi sebesar 0,51%. Meskipun kontribusi dracaena tidak terlalu signifikan terhadap pencapaian target produksi, namun komoditas ini

Page 110: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

84

patut dipertimbangkan dalam pengembangan florikultura ke depan. Melihat prospek pasar yang baik atas rangkaian komoditas dracaena, produk ini telah berhasil menembus pasar internasional dengan permintaan tinggi ke Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Jepang, Azarbaijan, Iran, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.

Gambar 28. Kunjungan Menteri Pertanian ke

Gapoktan Alamanda, Kab. Sukabumi

Tercapainya target produksi bunga dan daun potong lainnya sesuai dengan target yang ditetapkan, disebabkan oleh fasilitasi pengembangan kawasan serta beberapa komoditas tanaman hias menjadi trend setter di masyarakat seperti mawar, gerbera dan lain-lain. Masyarakat banyak memanfaatkan tanaman hias

Page 111: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

85

bunga dan daun lainnya pada event – event tertentu seperti pesta pernikahan, hari raya keagamaan, thanksgiving, hari ibu, hari valentine, upacara adat dan upacara keagamaan lainnya.

2) Tanaman Pot dan Lansekap

Jenis tanaman yang termasuk tanaman pot dan lansekap sangat banyak, namun yang terdata di BPS meliputi tanaman aglaonema, adenium, euphorbia, phylodendron, pakis, diffenbachia, anthurium daun, caladium, palem, dan ixora/soka. Berdasarkan PK, target produksi tanaman pot dan lansekap pada tahun 2015 sebesar 35.337.327 pohon dapat terealisasi sebesar 43.864.143 pohon atau tercapai 124,13%.

Pada tahun 2015 peningkatan produksi pada kelompok komoditas tanaman pot dan lansekap mencapai 3,95% jika dibandingkan dengan produksi tahun 2014 sebesar 42.132.118 pohon.

Komoditas yang memberikan kontribusi cukup tinggi atas keberhasilan capaian target produksi tanaman pot dan lansekap adalah tanaman pakis, phylodendron, dan palem.

Page 112: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

86

Gambar 29. Kelompok Komoditas Tanaman Pot dan Lansekap

Pada tahun 2015, produksi tanaman pakis sebesar 19.534.666 pohon memberikan sumbangan cukup signifikan terhadap capaian target produksi tanaman pot dan lansekap yaitu sebesar 44,53%. Selanjutnya produksi phylodendron mencapai 15.269.503 pohon atau berkontribusi sebesar 34,51% terhadap capaian target produksi. Komoditas lainnya yang juga berperan sangat baik dalam pencapaian target produksi adalah palem dengan capaian produksi sebesar 2.458.584 pohon dan menyumbang sebesar 5,60% atas capaian target produksi.

Page 113: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

87

Tercapainya produksi tersebut disebabkan oleh semakin meningkatnya penggunaan taman dan lansekap pada real estate, fasilitas umum, hotel, dan perkantoran yang mendorong permintaan dan investasi pelaku usaha produksi tanaman lansekap. Untuk tanaman pot disebabkan oleh semakin membaiknya permintaan tanaman hias pot plant/hobbies.

3) Tanaman Bunga Tabur

Tanaman bunga tabur dalam hal ini adalah tanaman melati. Dari target produksi bunga tabur tahun 2015 sebesar 24.344.203 kg melati dapat terealisasi sebesar 38.772.110 kg (159,27 %).

Terdapat peningkatan cukup baik untuk produksi bunga tabur pada tahun 2015 yaitu sebesar 6,73% jika dibandingkan dengan capaian produksi tahun 2014 sebesar 36.161.072 kg. Tercapainya target produksi sesuai sasaran karena adanya perluasan kawasan melati di 4 sentra utama (Kabupaten Tegal, Pemalang, Batang, Bangkalan dan Pekalongan).

Page 114: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

88

Gambar 30. Pengembangan Bunga Tabur (melati) di Kabupaten

Pekalongan, Bangkalan dan Tegal

d. Produksi Tanaman Obat

Capaian produksi tanaman obat tahun 2015 sebesar 615.369 ton (109,17%) dari target produksi yang ditetapkan sebesar 563.702 ton. Produksi tanaman obat tahun 2015 meningkat 3,35% dibandingkan dengan produksi tahun 2014 sebesar 595.423 ton.

Realisasi produksi yang melampaui target disebabkan karena meningkatnya permintaan dari industri jamu terutama di Jawa serta meningkatnya penerapan program saintifikasi jamu telah mendorong masyarakat untuk berbudidaya tanaman obat secara swadaya.

Page 115: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

89

Adapun tiga komoditas tanaman obat yang berperan penting sebagai kontributor utama kesuksesan capaian target tanaman obat yaitu jahe, kunyit dan kapulaga.

Jahe merupakan komoditas tanaman obat jenis rimpang yang memiliki angka produksi paling tinggi yaitu mencapai 237.086 ton atau berkontribusi sebesar 42,05% terhadap pencapaian target produksi. Dibandingkan produksi tahun 2014 (226.115 ton), terdapat peningkatan produksi jahe sebesar 4,85% di tahun 2015. Rincian pengembangan kawasan tanaman obat disajikan pada Lampiran 13. Pengembangan jahe merupakan salah satu fokus pengembangan tanaman obat di Indonesia, mengingat komoditas ini memiliki permintaan yang sangat tinggi untuk konsumsi segar dan bahan baku industri jamu maupun minuman herbal. Pada tahun 2015 pengembangan jahe terdapat di 27 kabupaten/kota seluas 540 Ha.

Komoditas lainnya yang cukup berperan baik yaitu kunyit dengan angka produksi mencapai 113.818 ton dan menyumbang sebesar 20,19% pada capaian produksi tanaman obat. Produksi tahun 2015 meningkat 1,54%

Page 116: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

90

dibandingkan dengan produksi tahun 2014 sebesar 112.088 ton.

Kapulaga dengan angka produksi sebesar 75.938 ton di tahun 2015, memberikan kontribusi pada capaian produksi tanaman obat sebesar 13,47%. Produksi tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 4,37% dibandingkan dengan produksi tahun 2014 sebesar 72.760 ton.

Realisasi capaian produksi tanaman obat yang melampaui target produksi ini didukung oleh adanya program saintifikasi jamu di puskesmas dan Rumahsakit, gaya hidup masyarakat yang kembali ke alam (back to nature), dan semakin maraknya pengobatan berbasis herbal dan pelayanan kecantikan berbasis jamu.

3.2.2 Analisis Capaian Pengamanan Produksi dari Serangan OPT

Capaian pengamanan produksi hortikultura dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada tahun 2015 sebesar 98,75% telah berhasil melebihi target yang ditetapkan yaitu minimal 95%. Keberhasilan pengamanan produksi hortikultura ini antara lain disebabkan menurunnya luas serangan OPT, dimana pada tahun 2015 proporsi luas serangan OPT terhadap luas panen rata-rata sebesar 1,25% dari target maksimal 5%. Dengan demikian program perlindungan hortikultura pada TA 2015 mempunyai peran yang besar dalam mendukung pencapaian produksi dan mutu hortikultura pada taraf tinggi.

Page 117: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

91

Hasil pengukuran pencapaian masing-masing sasaran di atas secara umum menunjukkan bahwa pencapaian kegiatan Perlindungan Hortikultura Tahun 2015 rata-rata 1,25%. Capaian tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata - rata pencapaian tahun 2014 yaitu sebesar 1,94%.

Indikator kinerja pengamanan produksi hortikultura dari serangan OPT dengan target minimal 95%, dapat tercapai bila sasaran strategi proporsi luas serangan OPT utama terhadap total luas panen hortikultura ditetapkan maksimal 5,0%. Target sasaran 5% merupakan target rasional yang dimungkinkan dapat dicapai berdasarkan kemampuan penganggaran, SDM, dan peningkatan koordinasi antar instansi terkait di pusat dan daerah.

Rincian proporsi luas serangan OPT terhadap luas panen pada tanaman buah, sayuran, florikultura dan tanaman obat dua tahun terakhir (2014-2015) disajikan pada Tabel 12 dan Gambar 31 berikut:

Tabel 12. Perkembangan Luas Serangan OPT Dibandingkan Luas Panen Hortikultura Tahun 2014-2015

Uraian Nilai LS/LP *) +/-

2015 thd 2014 2014 2015*

Buah-buahan Luas panen (LP) (ha) 100.793,67 457.308,84 Luas serangan OPT (LS) (ha) 3.147,54 4.315,75 Porsi LS/LP (%) 3,12 0,94 (2,18) Sayuran Luas panen, LP (ha) 519.806,3 582.735 Luas serangan OPT, (LS) (ha) 20.901,1 18.655,7 Porsi LS/LP (%) 4,00 3,20 (0,8)

Page 118: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

92

Uraian Nilai LS/LP *) +/-

2015 thd 2014 2014 2015*

Florikultura Luas panen, LP (ha) 1.110.518 3.331,68 Luas serangan OPT, (LS) (ha) 3.918 183,6 Porsi LS/LP (%) 0,35 0,45 0,1Tanaman Obat Luas panen, LP (ha) 26.930 18.933,9 Luas serangan OPT, (LS) (ha) 82.4 35,1 Porsi LS/LP (%) 0,30 0,40 0,1

Rerata 1,94 1,25 (0,79)

Keterangan: - Nilai LS / LP, proporsi luas serangan terhadap luas panen - *) Data sementara, blm semua data terkumpul

Capaian Proporsi Luas Serangan OPT Terhadap Luas Panen, sampai dengan bulan Desember 2015, rata-rata adalah 1,25% dengan kisaran antara 0,4% - 3,20% dari target maksimal 5% atau pengamanan produksi minimal sebesar 95%. Meliputi OPT buah 0,94% (pengamanan produksi sebesar 99,06%), OPT Sayuran 3,20% (pengamanan produksi sebesar 96,80%), OPT Florikultura 0,45% (pengamanan produksi sebesar 99,55%) dan OPT tanaman obat 0,40% (pengamanan produksi sebesar 99,60%). Proporsi luas serangan OPT Tahun 2015 turun 0,69% dibandingkan dengan TA 2014 sebesar 1,94 %.

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa terjadi penurunan luas serangan OPT dan peningkatan pengamanan produksi dari serangan OPT pada tahun 2015 dibandingkan dengan data proporsi luas serangan OPT di tahun 2014 sebesar 1,94% dengan pengamanan produksi sebesar 98,06%.

Page 119: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

93

Gambar 31. Grafik Proporsi Luas Serangan OPT Hortikultura

terhadap Luas Panen Tahun 2015

Keberhasilan pencapaian pengamanan produksi hortikultura dari serangan OPT yang cukup baik ini merupakan hasil atas dukungan pemerintah melalui kegiatan penerapan PHT/SLPHT, gerakan pengendalian OPT hortikultura ramah lingkungan, model penerapan adaptasi dan mitigasi iklim, penguatan kelembagaan perlindungan hortikultura (pengembangan LPHP/LAH/ Lab. Pestisida, dan pengembangan Klinik PHT), serta kegiatan pendukung lainnya sinergisme sistem perlindungan menghadapi SPS–WTO (Sanitary and Phytosanitary of the World Trade Organization) dan kerjasama ACIAR (Australian Centre for International

Page 120: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

94

Agriculture Research) dalam penanganan lalat buah dalam rangka menurunkan luas serangan OPT hortikultura.

Disamping itu, berikut adalah dukungan kegiatan perlindungan hortikultura dalam upaya pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015, baik yang dilaksanakan di pusat maupun daerah:

1. Pengelolaan dan Pengendalian OPT Hortikultura Ramah Lingkungan

Untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil hortikultura yang aman dikonsumsi dan ramah lingkungan, telah dilakukan upaya pengelolaan dan pengendalian OPT melalui gerakan pengendalian OPT ramah lingkungan dengan pemanfaatan bahan pengendali OPT yang ramah lingkungan sesuai sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Pelaksanaan gerakan pengendalian OPT ramah lingkungan ditargetkan dapat dilakukan pada 33 provinsi sebanyak 2.179 kali, sampai dengan kondisi bulan Desember 2015 baru tercapai sebanyak 1.717 kali atau 78,80 %. Sedangkan, kegiatan pengamanan produksi cabai dan bawang merah di lokasi Gerakan Tanam Cabai di Musim Kering/Kemarau (GTCK) dalam bentuk gerakan pengendalian OPT hortikultura ramah lingkungan dilaksanakan di 22 provinsi pada 133 kabupaten/kota. Salah satu kegiatan pengelolaan dan pengendalian OPT ramah lingkungan yang telah dilakukan dalam rangka mengurangi penggunaan pestisida kimia

Page 121: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

95

adalah pengendalian hayati/biologis dengan memanfaatkan organisme hidup lain musuh alami (predator, parasitoid, dan patogen penyebab penyakit pada serangga hama). Kegiatan ini terus dilakukan dilapangan untuk menekan tingginya penggunaan pestisida kimiawi pada komoditas hortikultura khususnya tanaman semusim.

Keunggulan pengendalian berbasis pestisida dibandingkan dengan pengendalian menggunakan agens hayati tersebut adalah aman bagi manusia dikarenakan produk yang dihasilkan bebas residu pestisida, dapat mencegah timbulnya ledakan OPT sekunder, musuh alami terdapat disekitar lingkungan pertanaman sehingga petani tidak akan tergantung lagi dengan pestisida sintetis dan menghemat biaya produksi. Beberapa agens hayati yang telah dikembangkan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman antara lain Trichoderma sp., Pseudomonas fluorescens, Metharhizium sp., Beauveria bassiana, Corynebacterium sp., Bacillus subtilis, PGPR, dan MOL (Mikroorganisme Lokal).

Page 122: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

96

Gambar 32. Biakan murni agens hayati: (1) Beauveria bassiana; (2) Metarhizium anisopliae; (3) Pseudomonas fluorescens; (4) Trichoderma sp.

Keberhasilan pengendalian hayati juga tidak lepas dari penggunaan musuh alami serangga hama. Dengan adanya musuh alami yang mampu menekan populasi hama, diharapkan di dalam agroekosistem terjadi keseimbangan populasi antara hama dengan musuh alaminya, sehingga populasi hama tidak melampaui ambang toleransi tanaman. Salah satu upaya dalam konservasi musuh alami yaitu dengan penggunaan tanaman perangkap/border seperti tanaman jagung, tagetes, orok – orok, dan lainnya. Penanaman tanaman perangkap/border berguna bagi musuh alami sebagai tanaman pelindung dan refurgia/habitat musuh alami.

Page 123: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

97

Gambar 33. Model Gerakan Pengendalian OPT pada Tanaman

Cabai (a) dan Model Gerakan Pengendalian OPT pada Tanaman Bawang Merah (b).

Lebih lanjut, pada era pasar global dan tuntutan konsumen dengan kecenderungan memilih produk hortikultura ramah lingkungan dan aman dikonsumsi, mendorong pemerintah dan stakeholder untuk meningkatkan penyediaan pestisida biologi di lapangan. Hal ini relevan dengan paradigma baru pembangunan pertanian, yaitu pertanian bioindustri. Terkait hal tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura melalui peran Direktorat Perlindungan Hortikultura telah melakukan upaya peningkatan mutu pestisida biologi yang berupa agens hayati serta telah menyusun 7 (tujuh) standar mutu minimal agens hayati yang dimulai pada tahun 2014 dan 2015. Agens hayati tersebut yaitu Pseudomonas fluorescens, Bacillus subtilis, Trichoderma viridae., Spodoptera nucleopolyhedrosis virus (Se-NPV), Mikoriza, Paecilomyces sp., dan Paenibacillus polimexa.

a b

Page 124: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

98

Kegiatan pengelolaan dan pengendalian OPT lainnya adalah kegiatan survailans OPT hortikultura dengan hasil akhir berupa draft 14 pest list hortikultura, identifikasi OPT hasil survailans, pembuatan koleksi, penyusunan laporan di 13 provinsi, penerapan AWM (Area Wide Management) pada tanaman mangga Gedong di Indramayu. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung peningkatan daya saing produk hortikultura dan pemenuhan persyaratan SPS–WTO yang mengikat dalam perdagangan global produk pertanian. Dimana setiap negara anggotanya diminta untuk memenuhi tuntutan yang dipersyaratkan oleh pasar internasional akan produk hortikultura bermutu yang diyakini tidak terinfeksi atau bebas dari kandungan OPT dan residu pestisida.

Upaya lain dalam rangka pemenuhan tujuan ekspor dan pemantauan produk dari penggunaan pestisida antara lain pelaksanaan analisa residu pestisida pada produk hortikultura. Pada tahun 2015, produk hortikultura yang telah dianalisa residunya sebanyak 38 sampel buah impor (jeruk, anggur, apel, pear, plum, blueberries, nectarine, peach, lengkeng, kiwi, jambu, srikaya dan buah naga), dan 3 (tiga) sampel sayuran impor yaitu bawang putih, wortel, dan kubis. Sedangkan 2 (dua) sayuran lokal yang dianalisa residu pestisidanya yaitu bawang merah, dan cabai. Hasil analisa residu pestisida pada produk hortikultura umumnya masih di bawah BMR dengan rincian dapat dilihat pada tabel.

Selain menganalisa residu pestisida pada produk hortikultura, juga dilakukan analisa kandungan formalin pada buah impor. Buah impor yang diuji kandungan

Page 125: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

99

formalin sebanyak 100 sampel yang diambil dari supermarket/pasar buah di Jakarta yang terdiri atas buah jeruk, jambu air, kiwi, apel, lengkeng bangkok, pear, peach yellow, plum, dan anggur. Tabel 13. Hasil Analisis Residu Pestisida pada Produk

Hortikultura Tahun 2015

No. Komoditas Terdeteksi dibawah BMR

Tidak terdeteksi

Belum ditetapkan

1. Buah Impor 1 (2,5 %) 39 (97,5%) 0 (0%) 2. Sayur - - - Jumlah 1 (2,5%) 39 (97,5%) 0 (0%)

Sumber: Ditjen Hortikultura, Tahun 2015

Dari 40 sampel bahan aktif yang diuji pada 38 sampel buah impor dengan menggunakan uji kromatografi gas, yang terdeteksi dibawah BMR sebanyak 1 bahan aktif atau 2,5%. Sedangkan yang tidak terdeteksi sebanyak 39 bahan aktif atau 97,5 %. Dari hasil analisis residu formalin pada 100 sampel buah dengan menggunakan metode uji spektrofotometer tidak terdeteksi adanya kandungan formalin pada buah impor tersebut. Sedangkan pada produk sayuran lokal yang diuji masih dalam proses analisa residu pestisida.

2. Adaptasi dan Mitigasi Iklim

Usaha peningkatan produksi pertanian khususnya tanaman hortikultura sangat dipengaruhi oleh faktor iklim. Iklim dan cuaca merupakan sumber daya alam, yang hingga belum mampu dikendalikan oleh manusia. Oleh karena itu tindakan yang paling tepat untuk memanfaatkan

Page 126: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

100

sumberdaya iklim dan mengurangi dampak dari sifat ekstrimnya adalah penyesuaian kegiatan pertanian dengan perubahan musim pada masing-masing wilayah.

Banjir dan kekeringan merupakan bentuk bencana alam yang hampir setiap tahun terjadi, akibat dampak perubahan iklim (DPI) terutama di daerah rawan banjir dan kekeringan. Langkah penanganan untuk mengantisipasi dan menanggulangi dampak bencana alam terhadap tanaman hortikultura, secara konseptual dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pendekatan strategis, taktis dan operasional. Pendekatan strategis lebih bertitik tolak pada identifikasi biofisik iklim (iklim dan tanah). Pendekatan ini didasarkan kepada kondisi rata-rata iklim dan/atau kekerapan (frekuensi) terjadinya bencana.

Dalam rangka mengantisipasi DPI, pendekatan strategis dan operasional merupakan langkah awal yang paling tepat dan dilakukan secara sistematis dan menyeluruh. Upaya tersebut menyangkut inventarisasi dan identifikasi di wilayah yang berindikasi rawan bencana alam akibat perubahan iklim, pemanfaatan sumber air alternatif baik memanfaatkan air tanah, air permukaan (sungai, danau, empang), atau hujan buatan, serta langkah antisipasi adaptasi dan mitigasinya.

Upaya antisipasi dan mitigasi dalam rangka menekan kehilangan hasil hortikultura akibat DPI telah dilaksanakan kegiatan utama dalam bentuk analisa hasil penerapan teknologi adaptasi dan mitigasi DPI di 32 provinsi dan peramalan OPT hortikultura yang dilakukan oleh Balai Besar Peramalan OPT (BBPOPT) Jatisari. Selain itu,

Page 127: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

101

kegiatan pendukung lainnya meliputi inventarisasi data dan informasi tentang iklim, serta koordinasi penanganan DPI. Target dari pelaksanaan adaptasi dan mitigasi iklim adalah tersusunnya 75 rekomendasi yang akan bermanfaat pada pengamanan produksi hortikultura nasional. Sampai dengan bulan Desember 2015 telah terselesaikan 69 rekomendasi atau 92,00%.

Salah satu upaya dalam penerapan model adaptasi dan mitigasi DPI yaitu penerapan teknologi irigasi tetes sederhana pada tanaman cabai dalam bentuk petak percontohan. Tujuan dari model penerapan teknologi ini adalah untuk mendapatkan rakitan teknologi adaptasi dan mitigasi penanganan DPI khususnya di musim kemarau serta memasyarakatkan teknologi adaptasi dan mitigasi terhadap DPI pada tanaman hortikultura pada umumnya. Hasil penerapan irigasi tetes sederhana pada tanaman cabai, selain hemat penggunaan air juga menghemat waktu dan tenaga kerja.

Kegiatan pengembangan dan penerapan peramalan OPT yang telah dilakukan dapat diimplementasikan pada berbagai komoditas tanaman hortikultura unggulan. Namun untuk mendapatkan model peramalan yang lebih baik diperlukan upaya pengembangan model peramalan yang lebih sesuai dengan karakteristik OPT hortikultura. Saat ini, optimalisasi pengembangan, penerapan dan evaluasi model peramalan serangan OPT dilakukan dengan mengintensifkan kegiatan bimbingan teknis oleh Balai Besar Peramalan OPT ke UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. Substansi materi bimbingan teknis tersebut meliputi substansi; 1) penguatan sistem

Page 128: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

102

pengamatan OPT, 2) pengembangan model peramalan OPT, 3) teknik penyajian data prakiraan dan evaluasi peramalan OPT melalui pemetaan, dan 4) pengendalian OPT.

Gambar 34. Model Penerapan Teknologi Adaptasi dan Mitigasi DPI Menggunakan Irigasi Tetes Sederhana pada Tanaman Cabai

3. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)

Pengembangan Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu (PHT) melalui Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) merupakan dasar bagi terwujudnya ”PHT oleh Petani”. Sumber Daya manusia (SDM) atau petani yang memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam menerapkan PHT hortikultura perlu menyebarluaskan dan memberikan keyakinan bagi petani sekitarnya dalam mengimpementasikan teknologi perlindungan tanaman, yang salah satunya melalui Petak

Page 129: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

103

Percontohan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT).

Petak percontohan penerapan PHT dilaksanakan di wilayah pengembangan sentra komoditas di 32 provinsi oleh alumni SLPHT dan diharapkan akan menjadi andalan dalam pelaksanaan SOP-GAP pada komoditas yang dikembangkan di wilayah tersebut. Kegiatan tersebut merupakan salah satu gerakan pendukung keberhasilan capaian kinerja pengamanan produksi hortikultura dari serangan OPT. Pada tahun 2015 telah berhasil dilaksanakan kegiatan PPHT pada 594 kelompok dari target 660 kelompok.

Petak percontohan penerapan PHT menerapkan 4 prinsip PHT guna melindungi tanaman dari serangan OPT dapat dilaksanakan dalam bentuk skala kawasan, pada 1 kelompok pelaksanaan penerapan PHT pada petak percontohan diawali dengan pertemuan koordinasi, pelaksanaan (penyediaan sarana produksi, komponen bahan pengendalian, pestisida biologi dan kompensasi lahan), pengamatan agroekosistem, pembinaan teknis, temu lapang dan pelaporan. Luasan minimal 2.000 m2 per satu petak percontohan di tiap kecamatan sentra/kawasan di tiap kecamatan sentra/kawasan pengembangan hortikultura

Page 130: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

104

Gambar 35. Lokasi Penerapan PHT pada Komoditas Bawang Merah di Provinsi D.I Yogyakarta

4. Pengembangan Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) / Laboratorium Agens Hayati (LAH)/ Laboratorium Pestisida

Upaya pengendalian OPT sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam UU No. 12/1992 dan PP No. 6/1995 mengisyaratkan bahwa perlindungan tanaman dilakukan sesuai sistem PHT. Pengembangan kelembagaan pemerintah dalam bidang perlindungan hortikultura sesuai dengan prinsip - prinsip PHT di daerah (BPTPH dan LPHP) diarahkan untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terutama dalam hal menyediakan teknologi pengendalian OPT yang spesifik lokasi, serta sebagai pusat pengembangan Agens Hayati. Oleh karena itu untuk mendukung kegiatan Pengembangan Sistem Perlindungan Hortikultura Ramah Lingkungan maka

Page 131: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

105

dilakukan kegiatan Pengembangan Lab. PHP/Lab. Agensia Hayati/Lab. Pestisida.

Kegiatan ini dilaksanakan di LPHP yang berada di wilayah 32 UPTD BPTPH terdiri dari 116 unit LPHP dan Laboratorium Pestisida. Lokasi kegiatan difokuskan di sentra-sentra produksi hortikultura dan sekitarnya, di lokasi pengembangan kawasan hortikultura di seluruh provinsi. Kegiatan yang dilakukan berupa pengembangan teknologi pengendalian OPT hortikultura yang ramah lingkungan yang diimplementasikan sebagai perbanyakan pengembangan agensia hayati dan biopestisida di tingkat kelompok tani pengembang agens hayati dan pestisida nabati (dengan berbagai nama lokal seperti Pos Pengembangan Agens Hayati/PPAH, Pos IPAH, PUSPAHATI), serta fasilitasi sarana prasarana laboratorium pengembang agens hayati/pestisida nabati. Capaian kinerja pengembangan LPHP/LAH/Laboratorium pestisida sebesar 112 unit dari 116 unit atau sama dengan 96,55%.

Dalam rangka mendorong peningkatan mutu produk LPHP/LAH, maka sejak tahun 2014 Direktorat Perlindungan Hortikultura telah menginisiasi sertifikasi ISO 9001:2008 pada beberapa LPHP/LAH di Indonesia. LPHP yang telah berhasil tersertifikasi pada tahun 2014 yaitu LPHP Pandak, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, dan LPHP Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2015, 3 LPHP/LAH dalam proses sertifikasi yaitu LPHP Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, LAH Bukit Tinggi Provinsi Sumatera Barat, dan LAH Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

Page 132: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

106

Gambar 36. Kegiatan Perbanyakan Agens Hayati di LAH

Maros, Provinsi Sulawesi Selatan

5. Pengembangan Klinik PHT

Upaya pengendalian OPT sesuai dengan prinsip – prinsip PHT, pengembangan, penerapan hingga pemasyarakatan teknologi pengembangan agens hayati dan biopestisida dalam usaha budidaya tanaman sangat diperlukan. Oleh karena itu perlu dilakukan inisiasi pengembangan fasilitasi, koordinasi dan konsultasi berbagai upaya pengendalian OPT di tingkat lapangan dengan melibatkan partisipasi para petani maju dan petugas melalui inisiasi dan pengembangan Klinik PHT dengan jumlah unit minimal 1 Klinik PHT per Kecamatan.

Klinik PHT komoditas hortikultura merupakan kegiatan yang dilaksanakan di daerah, dengan tujuan untuk meningkatkan

Page 133: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

107

pengetahuan petugas perlindungan maupun petani dalam mengidentifikasi dan mengelola OPT hortikultura, serta diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada petani lainnya dalam memecahkan permasalahan perlindungan tanaman hortikultura secara ramah lingkungan di lapang.

Fasilitasi yang dilakukan melalui kegiatan ini berupa forum koordinasi dan konsultasi bagi kelompok tani maju dalam berkoordinasi/berkomunikasi untuk memecahkan permasalahan dan mengantisipasi terjadinya serangan OPT di luar kebiasaan. Disamping itu dalam cakupan komponen kegiatan ini juga memberikan saran/bahan/materi pengendalian OPT sebagai upaya antisipatif terjadinya serangan OPT, yang dihasilkan dari hasil koordinasi dan konsultasi diantara para kelompok tani maju tersebut. Capaian kinerja pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebesar 278 unit klinik PHT dari 286 unit target yang ditetapkan atau sama dengan 97,20%.

3.2.3 Analisis Capaian Ketersediaan Benih Hortikultura

Ketersediaan benih hortikultura pada tahun 2015 telah berhasil mencapai target yang ditetapkan. Ketersediaan akan benih hortikultura menunjukkan peningkatan jumlah baik untuk benih buah, florikultura, sayuran maupun tanaman obat. Adapun ketersediaan benih hortikultura pada tahun 2015 dibandingkan dengan ketersediaan pada tahun sebelumnya adalah sebagai berikut; 1) ketersediaan benih buah meningkat 4,20%, 2) ketersediaan benih florikultura meningkat 3,60%, 3) ketersediaan benih sayuran meningkat 4,70%, 4) ketersedian benih tanaman obat meningkat 2,45%.

Page 134: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

108

Gambar 37. Ketersediaan Benih Hortikultura Tahun 2015 dan

Tahun 2014 Dari peningkatan ketersediaan benih tersebut, dapat digambarkan bahwasanya petani hortikultura sudah memahami akan pentingnya benih bermutu dalam berbudidaya hortikultura yang baik dan benar. Sehingga penangkar benih dan produsen benih sudah harus meningkatkan hasil produksi benih hortikultura untuk memenuhi kebutuhan benih nasional.

Secara rinci penjelasan masing-masing ketersediaan benih hortikultura dapat dilihat pada uraian berikut:

1. Benih Tanaman Buah

Tahun 2015 peningkatan ketersediaan benih buah mencapai 4,20%, dari target yang ditetapkan sebesar 4%, dengan demikian capaian peningkatan ketersediaan

Page 135: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

109

benih buah sebesar 105%. Capaian kinerja ketersediaan benih buah didukung dari; fasilitasi bantuan benih sumber kepada BBH dan penangkar; bantuan screenhouse kepada BBH dan penangkar; bantuan sarana produksi lainnya kepada penangkar; pelatihan-pelatihan teknologi perbanyakan benih buah; pedoman perbanyakan benih buah; sosialisasi peraturan tentang perbenihan tanaman buah; pemasyarakatan benih buah bermutu dalam bentuk kebun contoh, demplot dan jambore varietas; pendampingan dan pembinaan kepada penangkar dan bimbingan sertifikasi benih.

Ketersediaan benih tanaman buah lebih banyak pada komoditas jeruk yang merupakan komoditas strategis. Selanjutnya komoditas pisang, dimana perbanyakannya dilakukan secara kultur jaringan, dan pengembangan kawasan pisang saat ini secara besar-besaran dilaksanakan oleh BUMN maupun swasta. Untuk beberapa daerah kebutuhan benih tanaman buah sangat bervariasi disesuaikan dengan spesifik lokasi daerah dan buah-buah unggul nasional, antara lain mangga, duren, rambutan, pepaya, jambu kristal, srikaya rovi, dan lain-lain.

Ketersediaan benih buah sebagai kesiapan pemenuhan kebutuhan pengembangan kawasan buah seluas 6.169 ha (beragam jenis buah), penanaman tanaman buah di

Page 136: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

110

daerah penyangga kawasan hutan, penanaman tanaman buah di aliran sungai, program-program pemasyarakatan benih bermutu kepada masyarakat, pertanaman di dalam kota (horti park) dan penghijauan kota.

2. Benih Tanaman Sayuran

Peningkatan ketersediaan benih sayur pada tahun 2015 adalah 4,70% dari target yang ditetapkan sebesar 4%, dengan demikian capaian peningkatan ketersediaan benih sayur sebesar 156%. Angka ketersediaan benih sayur sebesar 73.835.881 kg terdiri dari benih sayuran biji dan umbi, dimana benih umbi adalah bawang merah, kentang dan bawang putih, dan benih biji sayuran antara lain cabe, kangkung, wortel, buncis, bayam, dll.

Gambar 38. Benih Kentang dan Pertanaman Kentang di

Dataran Tinggi

Page 137: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

111

Meningkatnya capaian ketersediaan benih sayur karena beberapa faktor; fasilitasi pemerintah pusat berupa bantuan screenhouse kentang kepada BBH dan penangkar dan screenhouse cabe kepada penangkar cabe; bantuan gudang bawang merah kepada penangkar bawang merah; bantuan benih sumber cabe; bawang merah dan kentang kepada penangkar; pelatihan-pelatihan teknologi perbanyakan benih sayur; sosialisasi peraturan perbanyakan benih sayur; sosialisasi benih unggul bermutu dalam bentuk bantuan benih kepada kelompok tani, demplot dan jambore varietas unggul sayur; serta pendampingan dan pembinaan.

Jambore varietas unggul sayuran merupakan salah satu cara yang tepat dalam memasyarakatkan penggunaan benih bermutu, karena diperagakan dalam bentuk fase vegetatif maupun siap panen. Dengan demikian masyarakat petani akan dapat secara langsung melihat dan memilih varietas yang cocok untuk dibudidayakan di tempatnya masing-masing. Untuk jambore varietas hortikultura pelaksanaannya terkait dengan kegiatan PF2N dan HPS, selain itu juga dilaksanakan jambore varietas kentang di Berastagi Kabupaten Karo dan di Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan; jambore varietas bawang merah di kec. Peukan Baro Kabupaten Pidie, Kabupaten Jeneponto dan jambore varietas sayuran biji di Manokwari Selatan.

Page 138: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

112

Gambar 39. Kegiatan Jambore Varietas Bawang Merah Tahun 2015

di Kab. Pidie, Provinsi Aceh

Pendampingan dan pembinaan kepada penangkar benih sayur yang sudah terdaftar di Dinas Kabupaten/Kota oleh BPSB setempat adalah dalam rangka meningkatkan kompetensi penangkar dari kelas benih yang lebih rendah kepada kelas benih yang lebih tinggi, dengan tujuan meningkatkan ketersediaan benih sayur bermutu. Untuk penangkar/produsen benih sayur skala menengah sampai besar, beberapa telah diberikan sertifikat sertifikasi mandiri/LSSM.

Meningkatnya ketersediaan benih sayur tahun 2015 dari target yang telah ditetapkan, untuk memenuhi kebutuhan pengembangan kawasan sayur di 131 kabupaten/kota dengan luas areal 4.246 Ha untuk pengembangan bawang merah dan 4400 Ha untuk pengembangan cabai serta 1648 Ha untuk pengembangan sayuran lainnya; program

Page 139: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

113

pemasyarakatan benih sayur P2KP dan KRPL; dan meningkatnya kebutuhan konsumsi pangan sayuran.

3. Benih Tanaman Florikultura

Peningkatan ketersediaan benih florikultura pada Tahun 2015 adalah 3,60% dari target yang ditetapkan sebesar 3%, dengan demikian capaian peningkatan ketersediaan benih florikultura sebesar 120%. Dari angka ketersediaan benih florikultura sebesar 140.420.241 tanaman, produksi benih terbesar adalah komoditas krisan dan anggrek, kemudian benih tanaman hias daun dan bunga potong, seperti; antara lain anyelir, gerbera, gladiol, heliconia, mawar, sedap malam, dracaena, philodendron, monstera, cordyline, anthurium daun dan pakis atau leatherleaf, dll.

Meningkatnya ketersediaan benih tanaman florikultura karena fasilitasi screenhouse krisan di Balai Benih Hortikultura dan penangkar; bantuan benih sumber/induk kepada BBH dan penangkar florikultura; fasilitasi sarana perbanyakan benih florikultura di laboratorium kultur jaringan; pelatihan peningkatan teknologi perbanyakan benih tanaman florikultura secara kultur jaringan, buku pedoman SOP perbanyakan benih florikultura; fasilitasi kepada penangkar untuk ikut pameran baik itu dalam maupun luar negeri; magang di produsen benih florikultura yang sudah maju; dan

Page 140: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

114

pembinaan kepada penangkar-penangkar khususnya penangkar pemula.

Meningkatnya capaian ketersediaan benih florikultura adalah untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar akan bunga potong, bunga pot dan bunga tabur semakin tinggi, terutama di daerah perkotaan; penataan kota dalam rangka penghijauan kota/green city; dan kegiatan pengembangan kawasan florikultura.

Penyediaan benih florikultura sangat bervariasi tergantung kepada selera konsumen. Oleh karena itu penangkar harus mengetahui permintaan pasar. Hal yang menjadi kendala bagi penangkar benih tanaman florikultura adalah, trend pasar yang sangat cepat perubahannya.

4. Benih Tanaman Obat

Tahun 2015 ketersediaan benih tanaman obat sebesar 663.896 kg atau peningkatanan ketersediaan mencapai 2,45%, dari target yang ditetapkan sebesar 2%, dengan demikian capaian peningkatan ketersediaan benih buah sebesar 122,5%. Sedangkan data ketersediaan benih tanaman obat tahun 2014 sebesar 648.020 ton.

Ketersediaan benih tanaman obat terdiri dari benih tanaman rimpang dan non rimpang. Peningkatan ketersediaan benih tanaman obat disebabkan oleh banyaknya tumbuh petani/penangkar benih baru, akibat banyaknya permintaan dari kelompok tani yang bekerjasama dengan industri pengolahan jamu, kosmetika dan obat. Selain itu juga dukungan benih untuk pengembangan kawasan tanaman obat di daerah-daerah pengembangan kawasan biofarmaka.

Page 141: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

115

Harga jual yang bagus di tingkat petani juga membuat semangat petani/penangkar untuk memperbanyak benih tanaman obat. Hal ini dapat dilihat dari luas tanam petani/penangkar yang meningkat hampir 100% dari areal pertanaman sebelumnya.

Karena komoditas tanaman obat bukanlah termasuk komoditas prioritas yang dikembangkan, sehingga tidak banyak bantuan-bantuan penunjang perbanyakan benih yang difasilitasi oleh pemerintah pusat. Tetapi pendampingan dan pembinaan tetap dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan benih. Daerah sentra berkembangnya perbanyakan benih tanaman obat terdapat di Jawa Barat (Sukabumi, Ciamis, Bogor, dll); Jawa Tengah (Kabupaten Semarang, Karanganyer, dll); Lampung dan Bengkulu. Jenis-jenis komoditas tanaman obat yang dikembangkan antara lain: jahe, kencur, temulawak, kunyit, purwoceng, lidah buaya, dll.

Keberhasilan pencapaian ketersediaan benih hortikultura antara lain juga disebabkan oleh adanya dukungan kegiatan dalam rangka pengembangan sistem perbenihan hortikultura yang dilakukan melalui instansi perbenihan dan penangkar benih. Berikut diuraikan dukungan kegiatan dan upaya pencapaian ketersediaan benih hortikultura yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura:

1. Penguatan Kelembagaan Perbenihan

Dalam rangka peningkatan ketersediaan benih bermutu, Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan kegiatan penguatan kelembagaan perbenihan. Kegiatan berupa fasilitasi kepada petani/penangkar dan Balai Benih

Page 142: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

116

Hortikultura yaitu bantuan benih sumber, alat mesin pertanian, screenhouse benih, shading net, gudang benih, rumah semai, dan lain-lain.

Kegiatan lainnya berupa pembinaan kepada petugas Balai Benih Hortikultura (BBH) dan petani/penangkar melalui fasilitasi magang di sentra-sentra produksi benih, serta melakukan bimbingan dalam proses sertifikassi benih hortikultura.

2. Pemasyarakatan Benih Bermutu

Pemasyarakatan benih bermutu bertujuan untuk mensosialisasikan penggunaan benih bermutu kepada masyarakat. Dengan harapan kesadaran akan penggunaan benih bermutu oleh petani semakin meningkat yang berakibat pada peningkatan hasil produksi dan pendapatan petani.

Kegiatan pemasyarakatan benih bermutu meliputi bantuan benih hortikultura kepada kelompok tani di daerah pengembangan kawasan hortikultura, pelaksanaan demplot maupun jambore varietas.

3. Pengawasan dan Sertifikasi Benih serta Pembinaan kepada Petani/Penangkar di Kawasan Sentra Hortikultura.

Pengawasan mutu benih dilaksanakan dari saat sebelum tanam sampai dengan pasca panen dan selama benih tersebut diperdagangkan. Tujuannya adalah untuk melindungi konsumen dari perolehan benih yang tidak benar baik varietas maupun mutunya.

Page 143: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

117

Kegiatan pembinaan sertifikasi dan pengawasan mutu benih meliputi melakukan pelatihan untuk petugas pengawas benih tanaman yang ada di daerah, pembinaan penerapan sistem manajemen mutu produksi benih untuk produsen benih, sosialisasi peraturan perbenihan kepada stakeholder perbenihan hortikultura, menyusun peraturan yang terkait perbenihan hortikultura, melakukan penilaian terhadap calon varietas yang akan didaftarkan sebagai komoditas unggul yang didaftar di Kementerian Pertanian serta mengevaluasi penerapan peraturan perbenihan terhadap benih yang beredar di pasaran.

3.2.4 Analisis Capaian Produksi Berdasarkan Data Primer di Lapangan

Untuk mengukur realisasi pencapaian kinerja atas kegiatan pembangunan hortikultura yang telah difasilitasi melalui dukungan dana APBN dan APBNP pada tahun 2015 sebesar Rp1.145.426.746.000,- maka pada laporan kinerja ini berupaya untuk dapat menyajikan hasil outcome dari Pelaksanaan Program Peningkatan Produksi dan Produktiviitas Hortikultura Ramah Lingkungan dalam rangka mencapai sasaran strategis Direktorat Jenderal Hortikultura.

Hasil pengembangan kawasan hortikultura pada tahun 2015 pada sebagian besar pertanaman belum berproduksi. Hasil pertanaman sampai dengan akhir tahun 2015 hanya berasal dari komoditas sayuran yang berhasil ditanam pada bulan Juni s.d Agustus 2015 dan

Page 144: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

118

panen di bulan Agustus s.d Desember 2015. Namun, data produksi tersebut pun belum dapat ditampilkan secara utuh pada laporan kinerja ini, dikarenakan pencatatan dan atau administrasi masih belum optimal dilakukan oleh kelompok tani pelaksana bantuan. Oleh karena itu, data primer hasil pengembangan kawasan di daerah pada tahun 2015 ini belum dapat dilaporkan secara akurat, mengingat Laporan Kinerja Tahun 2015 merupakan awal penyajian data outcome rill di lapangan.

Disamping itu, hasil produksi berdasarkan pengembangan kawasan hortikultura yang dilaksanakan di daerah pada tahun 2015 ini tidak sepenuhnya mencerminkan keseluruhan realisasi capaian produksi yang telah ditargetkan sesuai pada PK Direktorat Jenderal Hortikultura. Dikarenakan target produksi hortikultura yang terdapat pada PK tersebut mengacu pada trend produksi hortikultura secara nasional, bukan berdasarkan hasil pengembangan kawasan hortikultura di tahun berjalan.

Realisasi produksi hortikultura melalui pengembangan kawasan hortikultura dengan dukungan dana APBN dan APBNP tahun 2015 sesungguhnya hanya menyumbang sekitar 1-10% dari keseluruhan target produksi yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha hortikultura di Indonesia baik petani/kelompok tani sudah mampu secara swadaya melakukan usahatani hortikultura. Walaupun dukungan dana bantuan ataupun stimulan dari pemerintah untuk pembangunan hortikultura kepada petani/kelompok tani memiliki porsi yang kecil, produksi hortikultura secara keseluruhan sangat baik dan

Page 145: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

119

mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik bahkan menembus pasar international. Disamping itu, peran swasta terhadap pengembangan hortikultura juga cukup marak beberapa tahun belakangan ini. Dibuktikan dengan makin luasnya peran swasta yang mulai melakukan diversifikasi usaha mengembangkan bisnis hortikultura seperti pada PT. Perkebunan Nusantara, PT. Great Giant Pineaple, dan PT. Nusantara Tropical Farm.

Namun demikian, dalam rangka mewujudkan peningkatan produksi hortikultura, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2015 dan beberapa tahun sebelumnya tidak hanya fokus pada penambahan luas areal hortikultura dan atau pengembangan kawasan. Tetapi juga berupaya terus memperbaiki tingkat produktivitas dan mutu produk hortikultura dengan menekankan pada upaya peningkatan SDM/pelaku usaha hortikultura melalui berbagai pelatihan yang dilaksanakan dalam sistem sekolah lapangan (SL-GAP, SL-GHP, SL-PHT), penerapan teknologi terbarukan, pemasyarakatan benih varietas unggul, dan registrasi kebun/lahan usaha.

Berikut disajikan capaian hasil produksi yang dilakukan melalui pengembangan kawasan hortikultura tahun 2015 pada Tabel 14 berikut:

Page 146: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

120

Tabe

l 14.

C

apai

an K

iner

ja P

enge

mba

ngan

Hor

tikul

tura

Tah

un 2

015

berd

asar

kan

Dat

a P

rimer

No

Sasa

ran

Stra

tegi

s In

dika

tor K

iner

ja Ta

rget

Pr

oduk

si

Targ

et

Luas

Ta

nam

(P

MK)

Reali

sasiL

uas T

anam

(P

MK)

Prod

uktiv

itas

Pred

iksi

Prod

uksi

(reali

sasi

luas

ta

nam

* pro

vitas

)

Pred

iksi

Wak

tu

Pane

n (T

ahun

) 1.

Terp

enuh

inya

kebu

tuhan

se

bagia

n bes

ar

kons

umsi

caba

i, ba

wang

mer

ah,

jeruk

dan a

neka

pr

oduk

ho

rtikult

ura

lainn

ya da

lam

nege

ri dan

ek

spor

seca

ra

rama

h lin

gkun

gan

1 Pr

oduk

si An

eka

Caba

i (to

n)

1.833

.419

4.400

ha

4.313

ha

30.79

5 to

n

-

Caba

i Bes

ar

2.5

43 ha

8,35

ton/ha

ton

2016

- Ca

bai R

awit

1.8

57 ha

5,93

ton/ha

ton

2016

2

Prod

uksi

Bawa

ng

Mera

h (to

n)

1.125

.247

4.246

ha

4.226

ha

10,22

ton/

ha43

.190

ton

2

016

3 Pr

oduk

si An

eka

Jeru

k (to

n)

1.640

.377

4.136

ha

3.872

ha

29,94

to

n/ha

11

5.928

to

n 20

18

4 Pr

oduk

si Ho

rtiku

ltura

La

inny

a

a.

Buah

lain

nya

(ton)

17

.988.4

692.3

88 h

a 2.3

61 h

a

54

.968

ton

-

Duria

n 55

8 ha

558 h

a 12

,68

ton/ha

7.0

75

ton

2020

- Sa

lak

65 ha

65

ha

39,16

ton

/ha

2.545

ton

20

17

-

Pisa

ng

225 h

a 22

5 ha

68,22

ton

/ha

15.34

9 ton

20

16

-

Mang

ga

466 h

a 46

6 ha

9,07

ton/ha

4.2

26

ton

2019

- Na

ngka

10

ha

10 ha

11

,57

ton/ha

11

5,7

ton

2020

- Pe

paya

10

2 ha

102 h

a 82

,23

ton/ha

8.3

87

ton

2016

- Ma

nggis

44

4 ha

444 h

a 7,5

5 ton

/ha

3.352

ton

20

22

-

Nena

s 10

6 ha

60 ha

11

7,53

ton/ha

7.0

52

ton

2017

- Ja

mbu K

ristal

15

0 ha

150 h

a 20

,76

ton/ha

3.1

14

ton

2017

Page 147: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

121

No

Sasa

ran

Stra

tegi

s In

dika

tor K

iner

ja Ta

rget

Pr

oduk

si

Targ

et

Luas

Ta

nam

(P

MK)

Reali

sasiL

uas T

anam

(P

MK)

Prod

uktiv

itas

Pred

iksi

Prod

uksi

(reali

sasi

luas

ta

nam

* pro

vitas

)

Pred

iksi

Wak

tu

Pane

n (T

ahun

)

- Al

puka

t 12

0 ha

120 h

a 12

,70

ton/ha

1.5

24

ton

2019

- Sa

wo

28 ha

-

ha

12,55

ton

/ha

- ton

20

19

-

Melon

10

3 ha

103 h

a 18

,37

ton/ha

1.8

92

ton

2016

- Ap

el 3 h

a 3 h

a 87

,59

ton/ha

26

3 ton

20

18

-

Buah

Nag

a 2 h

a 2 h

a

ton/ha

ton

2016

- Ma

rkisa

1 h

a 1 h

a 73

,97

ton/ha

73

,97

ton

2016

- Sr

ikaya

5 h

a 5 h

a

ton/ha

ton

2018

b. S

ayur

anlai

nnya

(to

n)

10.88

7.768

1.648

ha 1.

648 h

a

-

Kenta

ng

314 h

a 31

4 ha

17,67

ton

/ha

5.548

ton

20

16

-

Bawa

ng pu

tih

303 h

a 30

3 ha

8,83

ton/ha

2.6

75

ton

2016

- Sa

yura

n dau

n (b

ayam

, ka

ngku

ng, la

bu

siam)

102 h

a 10

2 ha

ton

/ha

ton

20

16

-

Kol/k

ubis,

62

6 ha

626 h

a 22

,75

ton/ha

14

.241

ton

2016

- Sa

yura

n Data

ran

rend

ah (t

eron

g, ka

cang

panja

ng)

148 h

a 14

8 ha

ton

/ha

ton

20

16

c.

Flor

ikultu

ra (M

2)

1) B

unga

dan

Daun

Poto

ng

lainn

ya

(tang

kai)

703.0

30.72

146

5.110

m2

447.4

00 m

2

11

.567.9

95

tang

kai

2016

Page 148: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

122

No

Sasa

ran

Stra

tegi

s In

dika

tor K

iner

ja Ta

rget

Pr

oduk

si

Targ

et

Luas

Ta

nam

(P

MK)

Reali

sasiL

uas T

anam

(P

MK)

Prod

uktiv

itas

Pred

iksi

Prod

uksi

(reali

sasi

luas

ta

nam

* pro

vitas

)

Pred

iksi

Wak

tu

Pane

n (T

ahun

)

2) A

nggr

ek

31.00

0 m2

29.30

0 m2

14,17

tan

gkai/

m2 41

5.181

tan

gka

i 2

015 d

an

2016

3) K

risan

84.80

0 m2

84.80

0 m2

44,98

tan

gkai/

m2 3.8

14.30

4 tan

gka

i 20

15 da

n 20

16

4)

Maw

ar12

.500 m

2 12

.500 m

2 49

,96

tangk

ai/m2

624.5

00

tang

kai

2016

5)

Sed

ap M

alam

122.5

00 m

2 12

2.500

m2

41,93

tan

gkai/

m2 5.1

36.42

5 tan

gka

i 20

15

6)

Heli

conia

5.0

00 m

2 5.0

00 m

2 5,3

tan

gkai/

m2 26

.500

tang

kai

2015

7)

Bun

ga P

otong

lai

nnya

18

.500 m

2 18

.500 m

2 23

,37

tangk

ai/m2

432.3

45

tang

kai

2015

-

Tana

man H

ias

Pot d

an

Lans

ekap

(p

ohon

)

35.33

7.327

1)

Tan

aman

Pot

dan L

anse

kap

112.8

00 m

2 96

.800 m

2 11

,00

poho

n/m2

1.064

.800

poh on

2015

2)

Rap

his

15.00

0 m2

15.00

0 m2

2,63

poho

n/m2

39.45

0 po

h on

2016

- B

unga

Tab

ur

(kg

) 24

.344.2

0363

.000 m

2 63

.000 m

2 2,3

kg

/m2

144.9

00

kg

2015

dan

2016

d. T

anam

an o

bat

(ton)

56

3.702

763 h

a73

7 ha

ton/

ha

20

16

Page 149: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

123

No

Sasa

ran

Stra

tegi

s In

dika

tor K

iner

ja Ta

rget

Pr

oduk

si

Targ

et

Luas

Ta

nam

(P

MK)

Reali

sasiL

uas T

anam

(P

MK)

Prod

uktiv

itas

Pred

iksi

Prod

uksi

(reali

sasi

luas

ta

nam

* pro

vitas

)

Pred

iksi

Wak

tu

Pane

n (T

ahun

)

- Ja

he

539 h

a51

3 ha

22,00

ton/ha

11.28

6 to

n 20

16

-

Kapu

laga

80 ha

80 ha

17,20

ton/ha

1.376

ton

20

16

-

Kenc

ur

90 ha

90 ha

17,60

ton/ha

1.584

ton

20

16

-

Lidah

Bua

ya

5 ha

5 ha

127,3

0ton

/ha63

6 ton

20

16

-

Purw

ocen

g 2 h

a2 h

aton

/ha

ton

2016

-

Temu

lawak

20

ha20

ha19

,10ton

/ha38

2 ton

20

16

-

Tana

man o

bat

lainn

ya

27 ha

27 ha

ton/ha

ton

20

16

Sum

ber:

Ditj

en H

ortik

ultu

ra, 2

015

Page 150: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

124

3.3 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi Tindak Lanjut

Seiring dengan pelaksanaan pembangunan hortikultura selama tahun 2015, berbagai permasalahan dan hambatan, baik dari aspek teknis maupun aspek manajemen muncul bergantian di beberapa Provinsi/Kabupaten/Kota pelaksana kegiatan. Begitu pula untuk kegiatan pembangunan hortikultura yang dilaksanakan di pusat. Permasalahan dan kendala tersebut sebagian besar memberikan pengaruh pada keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan pengembangan Hortikultura tahun anggaran 2015. Berikut disampaikan beberapa penyebab keberhasilan/ kegagalan pencapaian kinerja hortikultura pada tahun 2015 antara lain:

1. Fasilitasi Bantuan untuk Pengembangan Kawasan yang menggunakan sistem lelang capaian realisasi fisik masih terkendala beberapa hal misalnya menunggu waktu musim yang tepat, kendala benih yang harus mendatangkan dari luar, dan masalah lainnya;

2. Pengembangan kawasan buah di beberapa Prov/Kab/Kota tidak dapat dilaksanakan dikarenakan tidak tersedianya benih buah bermutu seperti di Provinasi Sulawesi Barat, Kab. Blitar, Kaur, Lebong, Berau. Sedangkan untuk pengembangan jeruk di Prov. Kalimantan Utara tidak terlaksana disebabkan karena petugas pengelola Satker tidak mampu menyelesaikan dokumen pengadaan. Sedangkan untuk jeruk di Kota

Page 151: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

125

Bengkulu, lahan yang tersedia hanya 5 ha dari target pengembangan kawasan seluas 25 ha;

3. Sama halnya dengan pengembangan buah, kegiatan pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat (cabai dan bawang merah) juga tidak dapat terlaksana di beberapa prov/kab/kota seperti pada Prov. D.I Yogyakarta, Kab. Nunukan, Mojokerto, Bengkalis, Bandung, Bogor, Ciamis, Kota Tasikmalaya, Indramayu, Cirebon, Bulungan dan Bengkulu Utara. Hal ini disebabkan karena mekanisme pelelangan yang menyita waktu (terjadinya lelang berulang kali), ketidaksesuaian agroklimat di daerah sasaran pengembangan kawasan serta permasalahan lainnya terkait pengelolaan administrasi kesatkeran;

4. Pengembangan sistem perlindungan OPT hortikultura pada UPTD BPTPH masih belum didukung sarana laboratorium dan fasilitas klinik PHT yang memadai, sehingga pengamanan produksi hortikultura dari serangan OPT belum tercapai maksimal;

5. Penguatan sistem perbenihan hortikultura terutama dalam pembinaan dan penumbuhan penangkar benih hortikultura, pengawasan mutu dan sertifikasi benih, serta penguatan kelembagaan dan fasilitasi pembinaan perbenihan masih belum optimal. Beberapa daerah juga masih tergantung pada pasokan benih;

6. Kemampuan SDM pengelola Satker belum memadai terutama pada daerah yang mendapatkan alokasi dana cukup besar dan adanya alih tugas tenaga yang belum terlatih, menyebabkan kegiatan pembangunan

Page 152: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

126

hortikultura tidak dapat berjalan maksimal bahkan tidak berjalan seperti yang terjadi di Provinsi Kalimantan Utara, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sampang, Kabupaten Berau, dan Kota Batu;

7. Masih adanya pengelola Satker dan atau pelaksana kegiatan yang belum mencermati POK, Pedum dan Juklak secara cermat. Sehingga masih terdapat kegiatan yang tidak megacu pada aturan dan atau ketentuan yang berlaku;

8. Kurangnya koordinasi antara petugas/pelaksana kegiatan di daerah dengan petugas/pelaksana di pusat, sehingga capaian target pelaksanaan kegiatan belum optimalMasih adanya beberapa Satker yang belum melaporkan capaian output fisik, sehingga capaian realisasi fisik tidak sesuai dengan capaian realisasi keuangan;

9. Kelembagaan petani pada umumnya masih lemah dan adopsi teknologi maju masih rendah;

10. Pemahaman tentang GAP-SOP masih kurang sehingga kesadaran untuk meregistrasi kebun atau lahan usaha masih rendah;

Sedangkan, beberapa upaya tindaklanjut yang telah dan akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura untuk perbaikan pembangunan hortikultura kedepan tersebut antara lain:

1. Melakukan penyempurnaan dokumen-dokumen pemantapan kawasan hortikultura, sekaligus

Page 153: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

127

pengawalan dan pembinaan pelaksanaan pengembangan kawasan secara fisik di lapangan;

2. Melakukan pencermatan pada Pedoman Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan kegiatan agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan benar dan sesuai aturan. Disamping itu pencermatan POK perlu dilakukan agar jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana semula dapat segera dilakukan ralat dan atau revisi POK;

3. Identifikasi CP/CL agar dapat dilakukan di tahun sebelumnya, proses lelang dapat dilakukan di awal tahun, sehingga pelaksanaan kegiatan tanam juga dapat dilakukan pada musim tanam di awal tahun;

4. Peningkatan kemampuan kelembagaan petani dan peningkatan kualitas pelaksanaan SL-GAP, SL-GHP dan SL-PHT;

5. Berkoordinasi secara intensif antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten dalam rangka mempercepat pelaksanaan kegiatan strategis;

6. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM POPT dan sarana pengamatan OPT dan iklim serta gerakan pengelolaan OPT Hortikultura ramah lingkungan dengan optimalisasi pelaksanaan SLPHT, Klinik PHT, dan pengembangan agens hayati pada masing-masing lokasi kawasan pengembangan hortikultura dan peningkatan kualitas laboratorium pengamatan hama penyakit serta laboratorium pestisida pada wilayah tertentu;

Page 154: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

128

7. Meningkatkan pembinaan kepada penangkar benih hortikultura dan pemantapan sistem perbenihan khususnya dalam optimalisasi BBH dan BPSBTH. Selain itu, melakukan sosialisasi penggunaan benih bersertifikat kepada penanggung jawab dan pelaksana kegiatan. Penguatan sistem perbenihan secara luas yang meliputi; a) Pemberdayaan kelembagaan perbenihan, b) Perbaikan sistim informasi supply/demand benih, c) Fasilitasi akses modal untuk mendukung pengembangan perbenihan, d) Penumbuhan penangkar di sentra-sentra produksi, e) Pemberdayaan stakeholder perbenihan untuk menciptakan varietas yang berdayasaing dengan teknologi produksi f) Pilot proyek penangkaran benih bermutu;

8. Optimalisasi kapasitas petugas perencana baik di pusat maupun di daerah, sehingga revisi dan perbaikan POK, DIPA dan lain sebagainya dapat diminimalisir;

9. Peningkatan kompetensi petugas pelaporan, monitoring dan evaluasi serta petugas SAI baik di provinsi maupun kabupaten/kota dalam upaya memperbaiki tingkat pelayanan dan kinerja pelaporan realisasi keuangan maupun fisik kegiatan;

10. Meningkatkan upaya-upaya perbaikan atas saran dan masukan pengawas fungsional. Utamanya dalam perbaikan berbagai dokumen perencanaan dan peningkatan kualitas hasil kegiatan, misalnya melalui optimalisasi SPI dan pengendalian internal.

Page 155: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

129

3.4 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Keberhasilan capaian kinerja produksi hortikultura pada Tahun 2015 ini antara lain disebabkan oleh adanya dukungan pengembangan kawasan, pengembangan sistem perbenihan dan perlindungan hortikultura.

Secara garis besar, capaian produksi yang cukup baik di tahun 2015 merupakan hasil dukungan pelaksanaan 6 kegiatan utama yang dilakukan oleh masing-masing Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura yaitu:

1. Peningkatan Produksi dan Produktitas Buah Ramah Lingkungan;

2. Peningkatan Produksi dan Produktitas Florikultura Ramah Lingkungan;

3. Peningkatan Produksi dan Produktitas Sayuran dan Tanaman Obat Ramah Lingkungan;

4. Pengembangan Sistem Perlindungan Hortikultura Ramah Lingkungan;

5. Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura; 6. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada

Direktorat Jenderal Hortikultura.

Pelaksanaan 3 kegiatan utama (poin 1 s.d 3) yaitu Peningkatan Produksi dan Produktvitas Buah, Florikultura, Sayuran dan Tanaman Obat Ramah Lingkungan secara langsung berdampak pada perluasan pengembangan kawasan/sentra produksi komoditas hortikultura dan atau pemantapan pengembangan kawasan hortikultura yang telah ada. Disamping itu, secara nyata kegiatan tersebut

Page 156: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

130

diatas berdampak pada peningkatan produktivitas dan penurunan losses/kehilangan hasil produksi hortikultura. Sehingga terdapat peningkatan produksi hortikultura di kantong-kantong produksi di Indonesia.

Berikut adalah uraian kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian produksi hortikultura:

1. Pengembangan kawasan

Kegiatan dalam pengembangan kawasan merupakan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada upaya meningkatkan produksi, produktivitas hortikultura dalam rangka mencapai target sasaran produksi hortikultura meliputi tanaman buah, florikultura, sayuran dan tanaman obat yang telah ditetapkan setiap tahun berjalan. Dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas hortikultura diberikan fasilitasi bantuan pengembangan kawasan untuk petani hortikultura berupa sarana prasarana produksi. Luas pengembangan kawasan hortikultura pada tahun 2015 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 15. Target dan Realisasi Capaian Pengembangan Kawasan Hortikultura Tahun 2015

No Kegiatan Pengembangan Kawasan Target Realisasi %

1 Buah (ha) 6.524 6.186 94,82 2 Florikultura (m2) 465.110 447.400 96,19 3 Sayuran (ha) 10.221 10.112 98,93 4 Tanaman Obat (ha) 763 737 96,59

Sumber: Ditjen Hortikultura berdasarkan Laporan PMK 249/2011 per tanggal 20 Januari 2015

Page 157: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

131

Berikut adalah rincian pengembangan kawasan hortikultura yang telah dilakukan dalam rangka pencapaian target produksi hortikultura tahun 2015:

1. Pengembangan kawasan buah ditargetkan seluas 6.524 ha dengan rincian untuk kawasan aneka jeruk seluas 4.100 ha dan sisanya adalah untuk pengembangan buah lainnya. Pengembangan kawasan buah jeruk yang didanai biaya APBN telah dilaksanakan sejak tahun 2011 sampai sekarang. Pengembangan jeruk tahun 2011 seluas 348 ha, tahun 2012 seluas 1.963 ha, tahun 2013 seluas 1.816 ha, tahun 2014 seluas 3.487 ha dengan total 7.614 ha. Tanaman buah yang ditanam pada tahun 2011 telah berproduksi sehingga mampu memberikan sumbangan terhadap peningkatan produksi buah jeruk pada tahun 2015. Selain jeruk juga telah dikembangkan beberapa jenis buah dan mulai menghasilkan sejak tahun 2014 dan berlanjut hingga tahun 2015 yaitu: mangga, pisang, pepaya, nenas, salak, srikaya, melon, dan semangka. Lokasi pengembangan buah menyebar di hampir seluruh Indonesia terutama pada kabupaten dan kota yang merupakan sentra utama komoditas tersebut. Pengembangan kawasan buah yang telah dilaksanakan sejak tahun 2011 hingga sekarang adalah seluas 27.287 ha.

2. Pengembangan kawasan florikultura dari yang ditargetkan seluas 465.100 m2, terealisasi 441.400 m2. Pengembangan kawasan tanaman florikultura pada tahun 2015, telah dapat memberikan kontribusi

Page 158: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

132

produksi di tahun 2015, meskipun masih dapat memberikan kontribusi produksi pada tahun 2016. Lokasi pengembangan kawasan florikultura pada tahun 2015 tersebar di 23 provinsi dan 50 kabupaten/kota.

3. Pengembangan kawasan tanaman sayuran tahun 2015 ditargetkan seluas 10.221 ha di dalamnya termasuk cabai merah 2.543 ha, cabai rawit merah 1.857 ha, dan bawang merah 4.246 ha, dalam pelaksanaannya terealisasi seluas 10.112 ha dan tidak dapat direalisasikan seluas 109 ha. Kegiatan pengembangan kawasan sayuran sejak tahun 2011 sampai dengan saat ini telah direalisasikan seluas 25.431 ha.

Pengembangan kawasan sayuran mengalami peningkatan luasan cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan oleh adanya upaya khusus Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah di Musim Kering (GTCK) melalui dana APBN-P Tahun 2015. Upaya khusus peningkatan produksi aneka cabai dan bawang merah melalui kegiatan GTCK ini dimaksudkan untuk memenuhi pasokan aneka cabai dan bawang merah dalam negeri, menjamin stabilisasi harga serta inflasi.

Kegiatan GTCK meliputi pengembangan kawasan cabai merah yang dilaksanakan di 16 Propinsi dan 17 Kabupaten. Sedangkan, pengembangan kawasan cabai rawit merah dilaksanakan 14 Propinsi dan 27 Kabupaten. Adapun, pengembangan kawasan bawang merah dilaksanakan pada 26 Propinsi dan 4

Page 159: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

133

Kabupaten. Namun, upaya khusus GTCK ini belum mampu memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan produksi aneka cabai dan bawang merah tahun 2015 dikarenakan rencana tanam komoditas tersebut yang seharusnya dilaksanakan pada bulan Agustus s.d September 2015 mundur menjadi bulan November s.d Desember 2015. Sehingga, dampak kegiatan GTCK terhadap peningkatan produksi aneka cabai dan bawang baru dapat terlihat di tahun 2016.

4. Pengembangan kawasan tanaman obat, sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ditargetkan seluas 763 ha, dalam pelaksanaannya terealisasi 737 ha. Sehingga, kawasan tanaman obat yang tidak dapat direalisasikan adalah seluas 26 ha yaitu kawasan jahe di Bengkulu Utara. Kegiatan pengembangan kawasan tanaman obat sejak tahun 2011 sampai dengan saat ini telah direalisasikan seluas 2.136ha.

2. Registrasi Kebun/Lahan Usaha

Penerapan GAP pada komoditas hortikultura telah dilaksanakan di berbagai kawasan. GAP mengatur berbagai aspek mulai dari aspek lahan, penggunaan benih, budidaya, pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Sebagai bukti penerapan GAP suatu kebun/lahan usaha dilakukan dengan penerbitan nomor registrasi melalui kegiatan registrasi yang mengacu kepada Pedoman Umum Registrasi Kebun/Lahan Usaha. Kebun/lahan usaha yang telah mendapat nomor registrasi

Page 160: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

134

tersebut diharapkan dapat mendapatkan sertifikasi seperti Prima, Global GAP maupun berbagai standar mutu lainnya. Jumlah registrasi kebun/lahan usaha yang berhasil dilaksanakan pada tahun 2015 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 16. Target dan Realisasi Capaian Registrasi Kebun/Lahan Usaha Tahun 2015

No Kegiatan Registrasi Kebun/Lahan Usaha Target Realisasi %

1 Buah (kebun) 870 670 77,01

2 Florikultura (lahan usaha) 56 53 94,64

3 Sayuran dan Tan. Obat (lahan usaha)

1.200 1.100 91,67

Sumber: Ditjen Hortikultura berdasarkan Laporan PMK 249/2011 per tanggal 20 Januari 2015

Kegiatan registrasi kebun/lahan usaha telah dimulai sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, semenjak itu telah dilakukan registrasi kebun/lahan usaha untuk kebun buah sebanyak 3.597 kebun, sedangkan registrasi lahan usaha florikultura sebanyak 334 lahan usaha. Untuk komoditas sayuran dan tanaman obat sebanyak 4.229 lahan usaha.

3. Sekolah Lapang GAP (SL-GAP)

Kegiatan Sekolah Lapang GAP Hortikultura merupakan salah satu metode belajar dengan pendekatan orang dewasa dalam meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan petani dalam menerapkan prinsip-prinsip GAP Tanaman Hortikultura. Pola pembelajaran dilakukan melalui pengalaman, dengan menggunakan

Page 161: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

135

lahan usaha sebagai tempat belajar, memantau secara teratur setiap minggu atau dua minggu sepanjang musim tanam, mengkaji dan membahasnya sehingga petani menjadi ahli dan dapat mengambil keputusannya sendiri.

Pelaksanaan kegiatan sekolah lapangan GAP dilaksanakan di Kabupaten/Kota dengan pendampingan dari PL1 (Provinsi) dan PL2 (Kab/Kota) yang telah mengikuti peningkatan kapabilitas pemandu lapang yang diselenggarakan pusat.

Kegiatan Sekolah Lapang GAP dilaksanakan pada lokasi pengembangan hortikultura (buah, florikultura, sayuran dan tanaman obat) dengan tujuan diantaranya adalah untuk; meningkatkan produktivitas tanaman, memperbaiki mutu, efisiensi produksi, dan mendorong petani dan kelompok tani untuk memiliki sikap mental yang bertanggung jawab terhadap produk yang dihasilkan baik untuk konsumen maupun lingkungan. Berikut disajikan data kegiatan SL-GAP yang telah dilaksanakan pada tahun 2015.

Tabel 17. Target dan Realisasi Capaian Kegiatan SL-GAP Tahun 2015

No Kegiatan SL-GAP Target Realisasi % 1 Buah (kelompok) 197 192 97,46 2 Florikultura

(kelompok) 44 43 97,73

3 Sayuran dan Tanaman Obat (kelompok)

718 707 98,47

Sumber: Ditjen Hortikultura berdasarkan Laporan PMK 249/2011 per tanggal 20 Januari 2015

Page 162: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

136

Penerapan budidaya yang baik dan benar mengacu kepada GAP yang akan menghasilkan kebun-kebun/lahan usaha hortikultura yang dikelola dengan baik dan memenuhi standart yang telah ditetapkan dalam pedoman GAP sehingga mandapatkan nomor registrasi. Kegiatan SL-GAP telah dilaksanakan sejak tahun 2011 hingga 2015 dengan realisasi kelompok tani buah mencapai 1.402 kelompok, florikultura sebanyak 557 kelompok, sayuran dan tanaman obat sebanyak 1.581 kelompok.

4. Sekolah Lapang GHP (SL-GHP)

Perbaikan sistem pengelolaan produk hortikultura dalam teknologi pemanenan dan penanganan pascapanen merupakan unsur-unsur yang diperlukan untuk meningkatkan mutu produk hortikultura. Usaha untuk mempertahankan mutu dan keutuhan produk hortikultura segar agar tetap prima sampai ke tangan konsumen perlu dilaksanakan melalui penanganan pascapanen yang baik sesuai Good Handling Practices (GHP).

SL-GHP Hortikultura merupakan salah satu metode belajar dengan pendekatan orang dewasa dalam meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan petani dalam menerapkan prinsip-prinsip penanganan pascapanen yang baik.

Pelaksanaan kegiatan sekolah lapangan GHP dilaksanakan di Kabupaten/Kota dengan pendampingan dari PL1 (Provinsi) dan PL2 (Kab/Kota) yang telah mengikuti peningkatan kapabilitas pemandu lapang yang diselenggarakan pusat. Kegiatan SL-GHP yang telah

Page 163: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

137

dilaksanakan pada tahun 2015 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 18. Target dan Realisasi Capaian Kegiatan SL-GHP Tahun 2015

No Kegiatan SL-GHP Target Realisasi %

1 Buah (kelompok) 110 106 96,36

2 Florikultura (kelompok) 33 31 93,94

3 Sayuran dan Tanaman Obat (kelompok)

58 58 100,00

Sumber: Ditjen Hortikultura berdasarkan Laporan PMK 249/2011 per tanggal 20 Januari 2015

Kegiatan Sekolah Lapang GHP dilaksanakan pada lokasi pengembangan komoditas hortikultura dengan tujuan memperbaiki mutu produk, penampilan produk hortikultura agar lebih menarik, memperpanjang daya simpan dan menurunkan kehilangan hasil. Kegiatan SL-GHP telah dilaksanakan sejak tahun 2013 hingga saat ini dan telah diikuti oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani. Sampai dengan tahun 2015, kegiatan SL-GHP buah telah dilaksanakan pada 374 kelompok, SL-GHP Florikultura telah dilakukan sebanyak 151 kelompok, SL-GHP Sayuran dan tanaman obat sebanyak 249 kelompok.

5. Fasilitasi sarana prasarana budidaya dan pascapanen

Untuk menghasilkan produk yang bermutu dalam budidaya beberapa jenis komoditas hortikultura membutuhkan sarana prasarana budidaya sesuai dengan karakteristik tanamannya. Pengadaan sarana prasarana untuk mendukung kegiatan budidaya hortikultura

Page 164: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

138

bertujuan agar tanaman dapat tumbuh baik sesuai dengan karakteristik biologis tanaman tersebut, mengkondisikan tanaman dapat tumbuh sesuai dengan mikro klimat yang dibutuhkan.

Sedangkan, bagi perbaikan penanganan pascapanen sesuai kebutuhan masing-masing sentra serta dalam rangka peningkatan produksi dan mutu hortikultura diperlukan fasilitasi bantuan sarana prasarana pascapanen hortikultura. Penanganan pascapanen merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah panen sampai dengan siap dimanfaatkan dan atau diolah.

Untuk mendukung upaya peningkatan produksi dan mutu produk hortikultura telah dialokasikan anggaran untuk fasilitasi bantuan sarana budidaya dan pascapanen yang diberikan kepada kelompok tani hortikultura. Kegiatan pengadaan sarana prasarana budidaya dan pascapanen hortikultura dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota. Jumlah fasilitasi sarana prasarana budidaya dan pascapanen tahun 2015 disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 19. Target dan Realisasi Capaian Kegiatan Fasilitasi Sarana Prasarana Budidaya dan Pascapanen Tahun 2015

No Kegiatan Target Realisasi %

A Fasilitasi Sarana Prasarana Budidaya (unit)

1 Buah 129 129 100,00

2 Florikultura 540 545 100,93

3 Sayuran dan Tanaman Obat

20.393 19.957 97,86

Page 165: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

139

No Kegiatan Target Realisasi %

B Fasilitasi Sarana Prasarana Pascapanen (unit)

1 Buah 126.163 11.757 96,66

2 Florikultura 533 483 90,62

3 Sayuran dan Tanaman Obat

42.372 40.522 95,63

Sumber: Ditjen Hortikultura berdasarkan Laporan PMK 249/2011 per tanggal 20 Januari 2015

Sarana budidaya yang telah diberikan untuk membantu petani buah meliputi sarana produksi (benih, pupuk), plastik mulsa, pembrongsong buah dan rumah plastik.

Untuk pengembangan florikultura, fasilitasi sarana prasarana budidaya dapat diberikan antara lain berupa; 1) peralatan dan mesin seperti cultivator, generator listrik, pompa air, power sprayer, sarana pendukung screen house, 2) bangunan berupa screen house, pergola dan lain-lain, 3) sarana irigasi dan jaringan baik irigasi springkel, irigasi tetes, irigasi penguatan nursery, tower, selang air, bak penampungan dan lain-lain, 4) fasilitasi sarana prasarana perbanyakan tanaman meliputi bak semai/tray, rumah aklimatisasi/rumah semai (sungkup), rumah repotting, irigasi dan instalansinya, sarana angkut (gerobak dorong), rak tanaman, sarana pencahayaan baik mulsa atau net, plastik UV, shading net untuk rumah lindung dan lain-lain.

Fasilitasi sarana prasarana budidaya sayuran dan tanaman obat diberikan dalam bentuk pilihan oleh petani, seperti netting house, shading net, rumah plastik UV, alat jaringan irigasi, cultivator, pH meter, sprayer electric.

Page 166: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

140

Sarana penanganan pascapanen komoditas buah yang diberikan meliputi keranjang panen, kantong panen, gerobak dorong, gunting panen, timbangan, alat angkut/ kendaraan roda tiga, tempat pengumpul/penanganan pascapanen dan lain sebagainya.

Fasilitasi sarana prasarana pascapanen untuk tanaman florikultura meliputi; 1) Tanaman daun dan bunga potong; kegiatan yang dilakukan adalah pemanenan, sortasi, grading, precooling, perendaman/pulling, pengikatan, pembungkusan, pengepakan, penyimpanan dan pengangkutan; 2) Tanaman pot dan taman; kegiatan yang dilakukan adalah pemanenan/pembongkaran, sortasi, grading, pembersihan/pencucian, penanaman di pot/ repotting, transplantasi, pemeliharaan setelah panen, penyungkupan, pengemasan dan pengangkutan.

Lebih lanjut, kegiatan pengembangan sistem perbenihan dan perlindungan hortikultura juga turut berperan penting dalam pencapaian keberhasilan kinerja. Dukungan kegiatan sistem perbenihan hortikultura berkontribusi pada pencapaian kinerja ketersediaan benih hortikultura dan produksi hortikultura. Melalui penyediaan benih hortikultura maka penggunaan akan benih hortikultura bermutu/bersertifikat dari varietas unggul sangat berpengaruh dan atau berkontribusi sangat signifikan terhadap produtivitas, mutu produk dan nilai ekonomi suatu komoditas. Oleh karena itu, penggunaan benih bermutu pada skala luas akan berdampak pada peningkatan produksi dan kualitas produk. Rangkaian kegiatan perbenihan yang memiliki daya ungkit atas capaian pernyataan kinerja Direktorat Jenderal

Page 167: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

141

Hortikultura yaitu kegiatan perbanyakan benih hortikultura bermutu (benih buah, florikultura, sayuran dan tanaman obat), penguatan kelembagaan perbenihan, pemasyarakatan benih hortikultura bermutu, penilaian varietas, sertifikasi benih, pengawasan peredaran benih, serta fasilitasi sarana dan prasarana pada laboratorium BPSBTPH dan Balai Benih Hortikultura.

Disamping itu, pencapaian produksi hortikultura tidak terlepas dari gangguan-gangguan sistem produksi yang dialami di lapangan. Berbagai serangan OPT dan gangguan akibat anomali iklim/bencana alam sering mengakibatkan kerugian hasil yang cukup besar, apalagi dilihat ditingkat petani secara individual. Dengan pengelolaan perlindungan tanaman yang baik, diharapkan gangguan-gangguan tersebut dapat dihilangkan atau diminimalisasikan, sehingga pencapaian target produksi tidak terganggu.

Maka dari itu, peran sistem perlindungan hortikultura secara signifikan berpengaruh pada capaian pengamanan produksi hortikultura dari serangan OPT. Berdasarkan data proporsi luas serangan OPT yang terjadi di tahun 2015, terjadi penurunan luas serangan OPT hortikultura terhadap luas panen yang berdampak pada peningkatan persentase pengamanan produksi hortikultura pada tahun 2015.

Keberhasilan ini merupakan dampak dari pelaksanaan rangkaian kegiatan sistem perlindungan hortikultura ramah lingkungan antara lain; pelaksanaan SLPHT, adaptasi dan mitigasi iklim, pengelolaan dan

Page 168: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

142

pengendalian OPT hortikultura, fasilitasi laboratorium PHP/Lab. Agensia Hayati/Lab. Pestisida, dan pengembangan klinik PHT. Melalui beragam kegiatan tersebut, maka penerapan pengendalian OPT hortikultura ramah lingkungan oleh petani/pelaku usaha meningkat.

3.5. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Pembangunan hortikultura selama beberapa tahun ke belakang menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, hal ini ditunjukkan dengan kinerja hortikultura yang memperlihatkan kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Mengacu pada efisiensi penggunaan sumberdaya, maka pada sub bab ini akan dibahas mengenai keterkaitan alokasi anggaran yang diterima oleh Direktorat Jenderal Hortikultura selama periode tahun 2015 dihubungkan dengan pencapaian kinerja. Adapun keterkaitan tujuan organisasi, sasaran strategis, capaian kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura serta pendanaan pada tahun 2015 disajikan pada Tabel berikut.

Page 169: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

143

Tabe

l 20.

Ket

erka

itan

Tuju

an O

rgan

isas

i, S

asar

an S

trate

gis,

Cap

aian

Kin

erja

dan

Alo

kasi

Ang

gara

n

Tahu

n 20

15

Sum

ber:

Dire

ktor

at J

ende

ral H

ortik

ultu

ra, 2

015

Ket

eran

gan:

Rea

lisas

i pro

duks

i tah

un 2

015

mer

upak

a an

gka

prog

nosa

No.

Tuju

anSa

sara

n St

rate

gis

Targ

etRe

alisa

si%

Prog

ram

Ang

gara

n (R

p.)

Rea

lisas

i (Rp

.) %

1.Pr

oduk

si An

eka C

abai

(ton)

1.833

.419

1.96

5.385

10

7,20

2.Pr

oduk

si Ba

wang

Mer

ah (t

on)

1.125

.247

1.25

3.775

111

,42

3.Pr

oduk

si An

eka J

eruk

(ton

)1.6

40.37

7

1.

970.4

29

120,1

2

Prod

uksi

Hortik

ultur

a Lain

nya

a. Bu

ah (t

on)

17.98

8.469

1

8.303

.077

101,7

5

b. Sa

yura

n (ton

)10

.887.7

68

8.

938.3

90

82,10

c.

Florik

ultur

a

- B

unga

dan D

aun P

otong

l ai

nnya

(tan

gkai)

703.0

30.72

1

781.8

20.66

2

11

1,21

- Ta

nama

n Hias

Pot

dan

L ans

ekap

(poh

on)

35.33

7.327

4

3.864

.183

124,1

3

- B

unga

Tab

ur (k

g)24

.344.2

03

38.7

72.11

0

15

9,27

d. Ta

nama

n oba

t (ton

)56

3.702

61

5.369

109

,17

4.Me

neka

n keh

ilang

an ha

sil

hortik

ultur

a akib

at da

ri se

rang

an O

PT da

n da

mpak

peru

baha

n lin

gkun

gan,

serta

ke

hilan

gan h

asil

pasc

apan

en.

5.Pe

ngam

anan

Pro

duks

i dar

i Se

rang

an O

PT (%

)Mi

n 95%

98,75

100

,00

4 P

enge

mban

gan S

istem

Pe

rlindu

ngan

Hor

tikult

ura R

amah

Lin

gkun

gan

95.88

4.777

.000

86.57

1.442

.000

90,29

Keter

sedia

an B

enih

a. Be

nih B

uah (

%)

4

4,2

1

05,00

b.

Benih

Say

ur (%

)3

4,7

156

,67

c. Be

nih T

anam

an O

bat (

%)

2

2

,45

1

22,50

d.

Benih

Flor

ikultu

ra (%

)3

3,6

120

,00

6 D

ukun

gan M

anaje

men d

an T

eknis

lai

nnya

pada

Dire

ktora

t Jen

dera

l H o

rtikult

ura

161.7

87.02

7.000

14

2.453

.812.8

63

88,05

1.145

.426.7

46.00

0

988.6

94.27

7.737

86

,32To

tal A

ngga

ran

Terp

enuh

inya k

ebutu

han

seba

gian b

esar

ko

nsum

si ca

bai, b

awan

g me

rah,

jeruk

dan a

neka

pr

oduk

hortik

ultur

a lai

nnya

dalam

nege

ri da

n eks

por s

ecar

a ra

mah l

ingku

ngan

5 P

enge

mban

gan S

istem

Per

benih

an

Hortik

ultur

a 88

.706.3

99.00

0

6.

Indi

kato

r Kin

erja

Memp

ertah

anka

n mutu

dan

mene

kan k

ehila

ngan

pr

oduk

hortik

ultur

a;

115.6

93.86

0.000

48.96

4.178

.000

4.

1. 2.Me

ningk

atkan

keter

sedia

an

prod

uk ho

rtikult

ura u

ntuk

meme

nuhi

kebu

tuhan

ko

nsum

si, in

dustr

i dan

ek

spor

;

Pen

ingka

tan P

rodu

ksi

dan P

rodu

ktivit

as

Hortik

ultur

a Ram

ah

Lingk

unga

n

634.3

90.50

5.000

5.

Kegi

atan

Penin

gkata

n Pro

duks

i dan

Pr

oduk

tvitas

Pro

duk S

ayur

an da

n Ta

nama

n Oba

t Ram

ah Li

ngku

ngan

1 Pe

ningk

atan P

rodu

ksi d

an

Prod

uktvi

tas P

rodu

k Bua

h Ram

ah

Lingk

unga

n

2

3 P

ening

katan

Pro

duks

i dan

Pr

oduk

tvitas

Pro

duk F

loriku

ltura

Ra

mah L

ingku

ngan

Men

ingka

tkan p

rodu

ksi

hortik

ultur

a yan

g ama

n ko

nsum

si, be

rmutu

dan

dipro

duks

i sec

ara r

amah

lin

gkun

gan;

3.

93,41

89,43

90,8583,22

52

7.917

.216.0

00

82.85

6.821

.874

10

5.107

.547.0

00

43.78

7.438

.000

Menin

gkatk

an pr

oduk

si da

n ke

terse

diaan

benih

be

rmutu

;

Page 170: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

144

Berdasarkan data pada Tabel 20, pada tahun 2015 pagu anggaran yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura untuk melaksanakan Program “Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan” adalah sebesar 1,145 triliun rupiah. Berdasarkan pendanaan tersebut, terdapat beberapa target kinerja yang wajib dicapai meliputi produksi hortikultura, pengamanan produksi dari serangan OPT dan peningkatan ketersediaan benih hortikultura. Secara garis besar, semua target tersebut diatas sudah berhasil tercapai kecuali untuk produksi sayuran lainnya yang masih berada di bawah target yang ditetapkan. Selain itu pula, hasil capaian produksi tahun 2015 lebih baik jika dibandingkan dengan capaian realisasi produksi tahun sebelumnya.

Sebelumnya, untuk melihat efisiensi penggunaan sumber daya, maka akan dibandingkan terlebih dahulu pendanaan atau input yang diterima oleh Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2015 dan beberapa tahun sebelumnya. Selanjutnya, akan dibandingkan capaian indikator kinerja produksi selama periode waktu yang sama. Sehingga dapat dilihat kesesuaian trend pada alokasi anggaran dan capaian kinerjanya. Trend yang diharapkan adalah jika terdapat penambahan alokasi anggaran atau pendanaan, maka akan diikuti pula dengan peningkatan pada capaian indikator kinerja dan atau capaian produksi. Pagu anggaran yang diterima oleh Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2015 lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 40. Alokasi anggaran yang diterima pada tahun 2012 sebesar 565,52 milyar rupiah,

Page 171: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

145

meningkat di tahun 2013 menjadi 736,95 milyar rupiah kemudian menurun di tahun 2014 karena adanya penghematan anggaran menjadi sebesar 524, 66 milyar rupiah dan di tahun 2015 meningkat cukup tinggi menjadi sebesar 1,145 triliun rupiah. Peningkatan yang sangat tinggi ini disebabkan adanya penambahan dana melalui APBN-P tahun 2015. Trend pagu anggaran selama periode 4 tahun cenderung meningkat, meskipun terdapat sedikit penurunan di tahun 2013.

Gambar 40. Perkembangan Pendanaan/Alokasi Anggaran Ditjen

Hortikultura Tahun 2012-2015 dan Beberapa Tahun mendatang

Pada tahun mendatang alokasi anggaran pembangunan hortikultura direncanakan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan target kinerja 4 tahun kedepan, seperti yang tercantum pada Renstra Direktorat Jenderal Hortikultura.

Page 172: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

146

Gambar 41. Capaian Kinerja Produksi Hortikultura Tahun 2015 dan

Beberapa Tahun sebelumnya

Sedangkan pada capaian kinerja produksi yang ditunjukkan pada Gambar 41 (a, b, c), terlihat bahwa secara umum capaian produksi komoditas hortikultura selama periode 2010 hingga 2015 menunjukkan trend peningkatan dari tahun ke tahunnya, kecuali untuk produksi aneka jeruk dengan kecenderungan berfluktuasi dan meningkat di akhir

Page 173: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

147

periode. Dengan demikian, perkembangan volume produksi selama lima tahun menunjukkan peningkatan dan perkembangan yang cukup menggembirakan. Sedangkan untuk capaian kinerja lainnya, trend realisasi kinerja pengamanan produksi dan peningkatan ketersediaan benih hortikultura seperti yang diperlihatkan pada Gambar 41(d) adalah meningkat secara perlahan hingga tahun 2014 namun sedikit menurun di tahun 2015.

Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan alokasi anggaran yang diterima pada tahun 2015 sebesar Rp1.145.426.746.000,-, Direktorat Jenderal Hortikultura mampu mencapai target kinerja sasaran produksi yang telah ditetapkan, dengan didukung pula oleh capaian kinerja perbenihan dan perlindungan.

Sesungguhnya, pada analisis atas efisensi penggunaan sumberdaya dimana analisis input pendanaan dibandingkan outcome pada kelompok komoditas hortikultura tidak dapat menggambarkan pencapaian kinerja sepenuhnya. Hal ini dikarenakan beberapa outcome hasil pelaksanaan program dan kegiatan di tahun berjalan tidak dapat terukur pada tahun yang sama. Outcome tersebut baru akan terlihat di tahun mendatang atau sesuai dengan karakteristik komoditas. Contohnya adalah pada komoditas buah, dengan fasilitasi bantuan pengembangan kawasan yang diberikan di tahun 2015 hasil produksi baru dapat diketahui 5-7 tahun mendatang. Begitupula untuk komoditas lainnya, baik sayuran, tanaman obat maupun florikultura jika kemungkinan jadwal tanam baru dilakukan di akhir tahun anggaran, maka panen baru akan dilakukan pada tahun mendatang.

Page 174: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

148

Selanjutnya, penambahan alokasi anggaran yang sangat besar di tahun 2015 dialokasikan untuk upaya khusus pengembangan aneka cabai dan bawang merah yang baru ditanam di bulan November dan Desember 2015, sehingga hasil produksi akan masuk kedalam data produksi tahun 2016. Selain itu, pagu anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura tidak sepenuhnya digunakan untuk mendukung peningkatan produksi hortikultura secara keseluruhan. Terdapat sebagian kecil alokasi anggaran yang digunakan untuk pengawalan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai.

Sehingga, pada pembangunan hortikultura trend peningkatan ataupun penurunan anggaran, tidak serta merta akan diikuti dengan peningkatan dan atau penurunan kinerja outcome di tahun yang sama.

3.6. Akuntabilitas Keuangan

Analisis pencapaian kinerja keuangan dilakukan untuk melihat sejauh mana pencapaian sasaran strategis yang telah tergambar dalam Penetapan Kinerja (PK) dapat dicapai dengan sumber keuangan yang ada. Pagu awal sesuai PK sebesar Rp1.129.094.900.000,- dan selanjutnya menjadi Rp1.149.426.746.000,- karena adanya penambahan APBN-P sebesar Rp20.331.846.000,- Selanjutnya per bulan Desember 2015, anggaran menjadi Rp1.145.426.746.000,- dikarenakan adanya peralihan anggaran sebesar 4 milyar untuk tunjangan kinerja yang dialokasikan ke Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.

Page 175: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

149

Realisasi keuangan berdasarkan laporan pemantauan keuangan spanint per tanggal 20 Januari 2016 menurut jenis kewenangan adalah sebesar Rp988.684.724.542,- atau 86,32%, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 21. Capaian ini belum optimal dikarenakan masih adanya outstanding kontrak yang belum selesai. .

Tabel 21. Realisasi Anggaran Satuan Kerja Pusat dan Daerah Tahun 2015 Menurut Kewenangan Instansi

No Kegiatan Pagu (Rp 000)

Realisasi*)

(Rp.000) (%)

1. Pusat 191.395.841 170.943.977 89,31

2. Daerah 954.030.905 817.741.589 85,71

Dekonsentrasi 211.099.636 196.848.679 93,25

Tugas Pembantuan 742.931.269 620.892.910 83,57

- TP Provinsi 471.675.816 381.324.924 80,84

- TP Kab/Kota 271.255.453 239.566.986 88,32

TOTAL 1.145.426.746 988.684.568 86,32

Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura, per tanggal 20 Januari 2016 (diolah berdasarkan laporan pemantauan keuangan spanint-Kemenkeu)

Adapun realisasi Tahun 2014 berdasarkan jenis belanja dan kegiatan utama dan dapat dilihat pada Tabel 22 dan Tabel 23 berikut:

Page 176: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

150

Tabel 22. Realisasi Anggaran Satuan Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura Menurut Jenis Belanja TA.2015

Jenis Belanja Pagu (Rp.000)

Realisasi (Rp.000) %

Belanja Pegawai 29.010.186 22.885.227 78,89 Belanja Barang 1.108.541.118 959.055.590 86,52 Belanja Modal 7.875.442 6.743.749 85,63

Total 1.145.426.746 988.684.568 86,32

Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura, per tanggal 20 Januari 2016 (diolah berdasarkan laporan pemantauan keuangan spanint-Kemenkeu)

Tabel 23. Realisasi Anggaran Satuan Kerja Pusat dan Daerah

Tahun 2015 Menurut Kegiatan Utama

No Kegiatan Pagu (Rp 000)

Realisasi*)

(Rp.000) (%) 1. Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Buah Ramah Lingkungan

115.693.860 105.107.547 90,85

2. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Florikultura Ramah Lingkungan

48.964.178 43.787.438 89,43

3.

Peningkatan Produksi dan Produktivitas Sayuran dan Tanaman Obat Ramah Lingkungan

634.390.505 527.917.216 83,22

4. Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura 88.706.399 82.856.821 93,41

5. Pengembangan Sistem Perlindungan Hortikultura Ramah Lingkungan

95.884.777 86.571.442 90,29

6. Dukungan Manajemen dan Teknis lannya pada Ditjen Hortikultura

161.787.027 142.453.859 88,05

TOTAL 1.145.426.746 988.684.568 86,32

Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura, per tanggal 20 Januari 2016 (diolah berdasarkan laporan pemantauan keuangan spanint-Kemenkeu)

Page 177: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

151

Berdasarkan proporsi anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015, dapat dilihat pada Gambar 42 diatas terlihat bahwa sebagian besar anggaran dialokasikan untuk Peningkatan Produksi dan Produktivitas Sayuran dan Tanaman Obat Ramah Lingkungan yaitu sebanyak 56%, sedangkan porsi terkecil yaitu 4% dialokasikan untuk Peningkatan Produksi dan Produktivitas Florikultura Ramah Lingkungan.

Gambar 42. Proporsi Anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura menurut Kegiatan Utama Tahun 2015

Page 178: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

152

Adapun, penyerapan anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura per triwulanan disajikan pada Tabel 24, dan Gambar 43.

Tabel 24. Serapan Anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 per Triwulanan

Tri wulan

Pagu (Rp.000)

Realisasi Target

(Rp.000) % (Rp.000) %

TW I 1.129.094.900 13.615.882 1,21 282.273.725 25

TW II 1.129.094.900 124.525.837 11,03 564.547.450 50

TW III 1.149.426.746 363.845.224 31,65 862.070.059 75

TW IV 1.149.426.746 988.684.568 86,32 1.145.426.746 100

Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura Keterangan: Realisasi Tahun 2015 per tanggal 20 Januari 2016

Gambar 43. Serapan Anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura

Tahun 2015 per-triwulanan.

Page 179: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

153

Dari Gambar 43 diatas menunjukkan bahwa kemampuan penyerapan anggaran mengalami keterlambatan atau tidak sesuai dengan target yang disebabkan oleh:

1. Terdapat berbagai permasalahan manajemen dan pengelolaan kesatkeran misalnya di beberapa daerah terjadi pergantian pengelola kesatkeran KPA/PPK/bendahara/ULP sehingga berbagai kegiatan yang sudah di proses kemudian diralat.

2. Adanya satker yang tidak melaksanakan kegiatan disebabkan tidak ditetapkan pejabat KPA (Provinsi Kalimantan Utara, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sampang dan Kota Batu);

3. Tidak sesuainya capaian realisasi dengan target disebabkan; a) efisiensi anggaran yang disebabkan karena terjadinya harga penawaran yang lebih rendah dari harga di POK (terjadinya efisiensi penggunaan anggaran), adanya ralat fasilitasi sarana dan prasarana produksi pada pengembangan sayuran yang semula dialokasikan untuk sarana irigasi tetes berubah menjadi sarana irigasi sederhana; b) tidak terserapnya perjalanan menghadiri pertemuan di luar kota, uang lembur dan belanja pegawai transito, c) tidak dilaksanakannya beberapa kegiatan Satker yang tidak mampu melaksanakan karena kendala teknis di Kab. Bengkalis, Kab. Berau (jeruk), keterbatasan lahan seperti di Kota Bengkulu (jeruk), masalah kesulitan benih seperti di Prov. Sulawesi Barat (nenas), Kab. Blitar (nanas), Kab. Lebong (jeruk), Kab. Kaur (sawo), dan Bengkulu Utara (jahe);

Page 180: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

154

4. Adanya beberapa kali proses revisi DIPA akibat adanya penambahan anggaran (APBN-P) dan relokasi dana APBN-P yang menyebabkan POK revisi baru terbit bulan Maret (SP DIPA-018.04.1.625875/2015 tanggal 6 Maret 2015, serta revisi terkait relokasi dana APBN-P tahun 2015 antar Satker-Satker lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura diterbitkan bulan Juli (SP DIPA-018.04.1.625875/2015 tanggal 1 Juli 2015, sehingga kegiatan lelang terlambat dilaksanakan;

5. Adanya Surat Kementerian Keuangan Nomor S-798/MK.02/2015 tentang Pemantauan dan Pengendalian Revisi Anggaran TA. 2015, menyebabkan sebagian besar Satker Daerah tidak dapat mengoptimalkan sisa anggaran;

6. Terdapat beberapa SKPD yang mempunyai pagu hortikultura cukup besar tetapi kekurangan SDM dalam pelaksanaan kegiatannya. SDM yang ada lebih memprioritaskan kegiatan yang didanai APBD, atau komoditas/kegiatan dengan dana yang lebih besar dibandingkan dengan pagu pengembangan hortikultura;

7. Terjadinya proses lelang yang berulang kali disebabkan oleh gagal lelang dalam Pengadaan Barang seperti yang dialami di Provinsi Jawa Barat, Kab. Kampar;

8. Pergantian CP/CL atau pengalihan lokasi pelaksana kegiatan Gerakan Tanam Cabai dan Bawang merah di Musim Kering (GTCK) di beberapa daerah seperti di Provinsi Bali, dan Jawa Barat;

Page 181: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

155

9. Penanaman tanaman buah tahunan dan tanaman obat pada umumnya dilaksanakan pada akhir tahun, karena menunggu musim hujan.

10. Seringnya terjadi alih tugas atau mutasi SDM di lingkup SKPD. sehingga menghambat penyelesaian kegiatan. Hal ini terjadi pada petugas pelaporan baik SIMAK BMN, SAI maupun RSPH mengakibatkan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan tidak terlaporkan secara baik dan sistematis;

Upaya tindak lanjut yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura dalam rangka percepatan pelaksanaan pengembangan hortikutura Tahun 2015 antara lain sebagai berikut:

1. Penugasan eselon II, III, dan IV untuk monitoring serapan anggaran sesuai dengan SK Dirjen Nomor: 1417/Kpts/OT.320/D/10/2015 tentang pembentukan tim monitoring dan evaluasi untuk melakukan pendampingan baik secara teknis maupun manajerial;

2. Melaksanakan workshop efisiensi anggaran Tahun 2015 dalam rangka mendukung kegiatan Tahun 2016;

3. Mengirim surat kepada seluruh satker agar segera melakukan percepatan anggaran,memberikan peringatan kepada satker yang mempunyai realisasi rendah dengan tidak memberikan alokasi anggaran di Tahun 2016;

Dalam rangka memperbaiki kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura kedepan, berikut adalah beberapa hal yang harus menjadi penekanan tindaklanjut ke depan atas permasalahan penyerapan anggaran ini;

Page 182: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

156

1. Penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) secara optimal. Sesuai PP 60 Tahun 2008 menyatakan bahwa SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Diharapkan kegiatan di Direktorat Jenderal Hortikultura berdasarkan SPI.

2. Efisiensi dan harmonisasi cara kerja kesatkeran dan membuat skala prioritas kegiatan-kegiatan pokok sesuai dengan dukungan penganggaran yang memadai. Selain itu juga berusaha terus melakukan perbaikan pengelolaan manajemen kesatkeran utamanya pola koordinasi dan optimalisasi SDM pengelola kegiatan.

3. Mematuhi anjuran dan arahan Menteri Pertanian sesuai dengan target-target serapan triwulanan sehingga fokus kegiatan dapat lebih terarah utamanya dalam kaitannya dengan serapan dan realisasi kegiatan;

4. Untuk pelaksanaan tahun 2016, identifikasi CP/CL dilakukan sebelumnya pada akhir tahun 2015, sehingga jadwal tanam dapat dilaksanakan di musim hujan pada bulan Januari-Maret. Hal ini untuk menghindari keterlambatan jadwal tanam seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumya yaitu menunggu tanam di bulan November-Desember;

Page 183: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

157

5. Pengadaan barang dan jasa yang bersifat lelang agar melakukan persiapan lelang di akhir tahun 2015, sehingga pada awal tahun 2016 sudah dapat ditetapkan pemenang lelang dan barang dapat didistribusikan kepada kelompok tani yang akan melakukan tanam di bulan Januari-Maret 2016;

6. Pengkaderan dan harmonisasi SDM harus tetap berjalan sehingga pada saatnya pengalih tugasan tidak terhambat.

Page 184: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 185: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

5

BAB IVP E N U T U P

Page 186: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 187: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

159Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

BAB IV

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura ini merupakan bagian dari pelaksanaan SAKIP, sebagai bentuk pertanggungjawaban segenap pimpinan Direktorat Jenderal Hortikultura selaku penerima mandat Negara dalam melaksanakan pembangunan di sub sektor Hortikultura pada Tahun 2015. Upaya keras telah dilakukan melalui sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan tercapainya kemajuan dan peningkatan produksi hortikultura.

Capaian sasaran strategis Direktorat Jenderal Hortikultura sebagian besar sudah dapat mencapai bahkan melebihi target yang ditetapkan. Seperti yang ditunjukkan pada kinerja capaian produksi aneka cabai (107,20%), bawang merah (111,42%), aneka jeruk (120,12%), buah lainnya 101,73%, florikultura (bunga dan daun potong lainnya 111,21%; tanaman pot dan lansekap 124,13%; bunga tabur 159,27%), dan tanaman obat (109,17%). Hanya capaian produksi sayuran lainnya yang belum optimal yaitu hanya mencapai 82,10%.

Untuk capaian pengamanan produksi dari serangan OPT telah terealisasi sebesar 98,75% dari target yang ditetapkan yaitu minimal 95%. Keberhasilan capaian pengamanan produksi dari serangan OPT disebabkan oleh adanya pencapaian penurunanan proporsi luas serangan OPT terhadap luas panen, dengan rata-rata proporsi 1,25% meliputi OPT buah 0,94%, OPT Sayuran 3,20%, OPT Florikultura 0,45% dan OPT tanaman obat

Page 188: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

160

0,4%. Selain itu, proporsi luas serangan OPT Tahun 2015 turun 0,69% dibandingkan dengan TA 2014 sebesar 1,94 % dengan pengamanan produksi sebesar 98,06%.

Sedangkan untuk Capaian ketersediaan benih hortikultura tahun 2015 seluruhnya tercapai dengan baik, seperti peningkatan ketersediaan benih buah sebesar 4,2% dari target 4%. Sedangkan peningkatan ketersediaan benih sayuran sebesar 4,7% dari target 3%, peningkatan benih tanaman obat sebesar 2,45% dari target yang ditetapkan sebesar 2%, dan peningkatan benih florikultura sebesar 3,6% dari target sebesar 3%.

Secara umum keberhasilan pencapaian produksi hortikultura disebabkan oleh adanya dukungan pengembangan kawasan yang secara intensif telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura, diperkuat dengan dukungan peningkatan ketrampilan dan kapabilitas petani melalui pelaksanaan sekolah lapang cara berbudidaya yang baik dan benar (SL-GAP), penanganan pascapanen yang baik (SL-GHP) serta penerapan dan pengelolaa hama terpadu (SL-PHT). Disamping itu untuk menjamin dan memperbaiki mutu produk hortikultura dilakukan registrasi kebun/lahan usaha pada kebun/lahan usaha yang telah menerapkan GAP.

Perlu disadari bahwa tidak mudah untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan target yang telah direncanakan. Akan tetapi kerja keras dan belajar dari kekurangan merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk menghasilkan perbaikan ke depan. Tidak lupa keberhasilan pembangunan hortikultura sebagaimana halnya subsektor lainnya dalam sektor pertanian banyak ditentukan oleh peran institusi lain diluar Direktorat Jenderal Hortikultura.

Page 189: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

161

Untuk perbaikan pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura kedepan, maka perlu dilakukan beberapa upaya tindaklanjut antara lain; 1) Penerapan SPI secara optimal, 2) Pencermatan pedoman, juklak dan POK agar kegiatan berjalan sesuai dengan rencana, 3) Penyempurnaan dokumen-dokumen pemantapan kawasan hortikultura, sekaligus pengawalan dan pembinaan pelaksanaan pengembangan kawasan untuk pencapaian target output fisik di lapangan, 4) Pelaksanaan identifikasi CP/CL di tahun sebelumnya, proses lelang dapat dilakukan di awal tahun, sehingga pelaksanaan kegiatan tanam juga dapat dilakukan pada musim tanam di awal tahun, 5) Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pengelola kegiatan sub sektor hortikultura di pusat dan daerah, 6) Koordinasi secara intensif antara pelaksana kegiatan di pusat dan daerah.

Oleh karenanya kerjasama yang harmonis, sinergis, dan terintegrasi selalu diharapkan agar pembangunan hortikultura yang dilakukan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura, serta instansi pemerintah lain dapat sejalan dengan peran swasta dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan harapan, hasil outcome pembangunan hortikultura ini dapat memberikan kontribusi yang positif pada peningkatan produksi hortikultura, pembangunan ekonomi nasional serta memperbaiki kesejahteraan petani hortikultura pada khususnya. Selain itu, segala macam saran, kritik dan masukan yang konstruktif untuk perbaikan program dan kegiatan Direktorat Jenderal Hortikultura ke depan sangat kami hargai.

Page 190: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 191: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

LAMPIRAN

Page 192: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 193: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 1

Struktur OrganisasiDirektorat Jenderal Hortikultura

Page 194: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 195: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

163

LA

MP

IRA

N 1

Se

kret

aris

Dire

ktor

at Je

nder

al Ir.

Yas

id T

aufik

, MM

Dire

ktur

Bud

iday

a dan

Pa

scap

anen

Bua

h Ir.

Rah

man

Pin

em, M

M

DIRE

KTUR

JEND

ERAL

D

r.Ir

. Spu

dnik

Suj

ono,

K, M

M

Dire

ktur

Bud

iday

a dan

Pa

scap

anen

Flo

rikul

tura

Pl

t.

Dire

ktur

Bud

iday

a dan

Pa

scap

anen

Say

uran

da

n Ta

nam

an O

bat

Ir. Y

anua

rdi, M

M

Dire

ktur

Per

beni

han

Horti

kultu

ra

Ir. S

ri W

ijaya

nti Y

usuf

, M.A

gr.S

c

Dire

ktur

Per

llindu

ngan

Ho

rtiku

ltura

Ir.

Soe

silo,

M.S

i

STR

UK

TUR

OR

GA

NIS

AS

I D

IREK

TOR

AT

JEN

DER

AL

HO

RTI

KU

LTU

RA

Page 196: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 197: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 2

Komposisi Pegawai Direktorat Jenderal Hortikultura

Page 198: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 199: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

165

NO

GOL.

/RUA

NG

S3

S2

S1

D4

SM

D3

D2

D1

SLTA

SL

TP

SD

JUM

LAH

1 I/d

2 3

5 2

II/a

2 2

6 10

3

II/b

10

5

15

4 II/c

3

15

1

19

5

II/d

3

18

21

6 III/

a

19

1

14

34

7 III/

b

8 71

1

34

114

8 III/

c 1

20

29

2

52

9 III/

d 1

15

38

1

55

10

IV/a

2 21

3

26

11

IV/b

18

3

21

12

IV

/c

3

3 13

IV

/d

1 1

2

JU

MLA

H 5

86

163

2

8

94

10

9

377

KO

MP

OS

ISI

PE

GA

WA

I D

IRE

KT

OR

AT

JEN

DER

AL H

OR

TIK

ULTU

RA

TA

HU

N 2

01

5

MEN

UR

UT

GO

LO

NG

AN

RU

AN

G D

AN

PEN

DID

IKA

N A

KH

IR

LA

MP

IRA

N 2

.

Page 200: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 201: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 3

SKP Eselon I dan Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura

Page 202: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 203: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

167

NO

.N

O.

1N

ama

12

NIP

23

Pang

kat/G

ol.R

uang

/TM

T3

4Ja

bata

n4

5U

nit K

erja

5

KU

ALIT

AS/

MU

TUB

IAYA

(Rp)

1-

1do

kum

en10

07

bln

6.36

1.51

3.00

0

2-

1do

kum

en10

07

bln

5.68

7.19

1.00

0

3-

1do

kum

en10

07

bln

19.4

49.4

20.0

00

4-

1do

kum

en10

07

bln

33.4

72.6

80.0

00

5-

1do

kum

en10

07

bln

10.7

23.1

70.0

00

6-

1do

kum

en10

07

bln

115.

701.

867.

000

Peja

bat P

enila

i,

Dr.

Ir. H

. And

i Am

ran

Sula

iman

NIP

. -D

r. Ir.

Spu

dnik

Suj

ono

K, M

M

Mer

umus

kan

kebi

jaka

n da

lam

rang

ka p

enge

mba

ngan

sis

tem

pe

rben

ihan

hor

tikul

tura

Mer

umus

kan

kebi

jaka

n da

lam

rang

ka m

enge

mba

ngka

n si

stem

pe

rlind

unga

n ta

nam

an h

ortik

ultu

ra y

ang

ram

ah li

ngku

ngan

Mer

umus

kan

kebi

jaka

n da

lam

rang

ka p

enin

gkat

an d

ukun

gan

man

ajem

en te

knis

lain

nya

pada

Ditj

en H

ortik

ultu

ra

NIP

. 195

8020

6 19

8503

1 0

01

Pega

wai

Neg

eri S

ipil

Yang

Din

ilai

Jaka

rta,

1 J

uni 2

015

WAK

TU

TAR

GET

KU

ANTI

TAS/

OU

TPU

T

Mer

umus

kan

kebi

jaka

n da

lam

rang

ka p

enin

gkat

an p

rodu

ksi d

an

prod

uktiv

itas

tana

man

flor

ikul

tura

yan

g ra

mah

ling

kung

an

Mer

umus

kan

kebi

jaka

n da

lam

rang

ka p

enin

gkat

an p

rodu

ksi d

an

prod

uktiv

itas

tana

man

say

uran

dan

tana

man

oba

t yan

g ra

mah

lin

gkun

gan

AK

Mer

umus

kan

kebi

jaka

n da

lam

rang

ka p

enin

gkat

an p

rodu

ksi d

an

prod

uktiv

itas

tana

man

bua

h ya

ng ra

mah

ling

kung

an

NO

.III

. KEG

IATA

N T

UG

AS J

ABAT

AN

SASA

RAN

KER

JA P

EGAW

AI

KEM

ENTE

RIA

N P

ERTA

NIA

N

Dr.

Ir. S

pudn

ik S

ujon

o K,

MM

I. PE

JAB

AT P

ENIL

AIII.

PEG

AWAI

NEG

ERI S

IPIL

YAN

G D

INIL

AIN

ama

Dr.

Ir. H

. And

i Am

ran

Sula

iman

Uni

t Ker

ja E

selo

n I :

Dire

ktor

at J

ende

ral H

ortik

ultu

ra

Jaba

tan

Dire

ktor

at J

ende

ral H

ortik

ultu

ra

- - Men

teri

Perta

nian

Kem

ente

rian

Perta

nian

1958

0206

198

503

1 00

1N

IP

Uni

t Ker

ja

Pang

kat/G

ol.R

uang

/TM

TPe

mbi

na U

tam

a, IV

/e, 1

Okt

ober

201

5

Dire

ktur

Jen

dera

l Hor

tikul

tura

Dr.

DDDDDDDDDD Ir

. Spu

dnik

Suj

ono

K, M

M

Page 204: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

168

Page 205: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

169

Page 206: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

170

Page 207: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

171

Page 208: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

172

Page 209: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

173

Page 210: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

174

Page 211: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

175

Page 212: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

176

NO

.N

O.

1N

ama

12

NIP

23

Pang

kat/G

ol.R

uang

/TM

T3

4Ja

bata

n4

5U

nit K

erja

5

KU

ALIT

AS/

MU

TUB

IAYA

(Rp)

1-

1do

kum

en10

05

bln

13.1

73.1

26.0

00

2-

3do

kum

en10

05

bln

22.3

18.2

48.0

00

3-

1do

kum

en10

05

bln

25.6

03.7

36.0

00

4-

1do

kum

en10

05

bln

390.

300.

000

5-

1do

kum

en10

05

bln

103.

864.

000

6-

1do

kum

en10

05

bln

5.56

7.89

0.00

0

7-

1do

kum

en10

05

bln

48.5

44.7

03.0

00

Peja

bat P

enila

i,

Dr.

Ir. S

pudn

ik S

ujon

o K,

MM

NIP

. 195

8020

6 19

8503

1 0

01Ir.

Yas

id T

aufik

, MM

Men

gkoo

rdin

asik

an p

enge

lola

an p

eral

atan

dan

fasi

litas

per

kant

oran

Men

yele

ngga

raka

n fa

silit

asi p

elay

anan

per

kant

oran

Ditj

en H

ortik

ultu

ra

Men

gkoo

rdin

asik

an p

elak

sana

an p

emel

ihar

aan

gedu

ng/b

angu

nan

Men

gkoo

rdin

asik

an p

enge

lola

an p

eran

gkat

pen

gola

h da

ta d

an

kom

unik

asi

NIP

. 196

2053

1 19

8903

1 0

01

Pega

wai

Neg

eri S

ipil

Yang

Din

ilai

Jaka

rta, 7

Agu

stus

201

5

WAK

TU

TAR

GET

KU

ANTI

TAS/

OU

TPU

T

Men

yele

ngga

raka

n pe

nata

an d

an p

enge

lola

an p

eren

cana

an, k

euan

gan,

da

n ke

pega

wai

an li

ngku

p D

itjen

Hor

tikul

tura

Men

gkoo

rdin

asik

an p

elak

sana

an b

antu

an p

enge

mba

ngan

usa

ha

horti

kultu

ra k

epad

a PM

D ta

hun

2015

AK

Men

yele

ngga

raka

n pe

nata

an d

an p

enge

lola

an la

pora

n pe

laks

anaa

n ke

giat

an p

enge

mba

ngan

hor

tikul

tura

NO

.III

. KEG

IATA

N T

UG

AS J

ABAT

AN

SASA

RAN

KER

JA P

EGAW

AI

KEM

ENTE

RIA

N P

ERTA

NIA

N

Ir. Y

asid

Tau

fik, M

MI.

PEJA

BAT

PEN

ILAI

II. P

EGAW

AI N

EGER

I SIP

IL Y

ANG

DIN

ILAI

Nam

aD

r. Ir.

Spu

dnik

Suj

ono

K, M

M

Uni

t Ker

ja E

selo

n I :

Dire

ktor

at J

ende

ral H

ortik

ultu

ra

Jaba

tan

Sekr

etar

iat D

irekt

orat

Jen

dera

l Hor

tikul

tura

1958

0206

198

503

1 00

1Pe

mbi

na U

tam

a M

adya

, IV/

d, 1

Okt

ober

200

9

Dire

ktur

Jen

dera

l Hor

tikul

tura

Dire

ktor

at J

ende

ral H

ortik

ultu

ra

1962

0531

198

903

1 00

1N

IP

Uni

t Ker

ja

Pang

kat/G

ol.R

uang

/TM

TPe

mbi

na U

tam

a M

uda,

IV/c

, 1 O

ktob

er 2

012

Sekr

etar

is D

irekt

orat

Jen

dera

l Hor

tikul

tura

Dr.

Ir. S

pudn

ik S

ujon

o K,

M

Page 213: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

177

Page 214: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 215: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 4

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015

Page 216: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 217: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

179

Page 218: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

180

Page 219: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

181

Page 220: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

182

Page 221: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

183

Page 222: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

184

Page 223: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

185

Page 224: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 225: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 5

Dokumen Pernyataan PK Direktorat Jenderal Hortikultura

Tahun 2015

Page 226: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 227: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

187

Page 228: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

188

Page 229: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 6

Dokumen PK Direktorat Jenderal Hortikultura

Page 230: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 231: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

189

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA1 1. Produksi Aneka Cabai 1.833.419 ton

2. Produksi Bawang Merah 1.125.247 ton

3. Produksi Aneka Jeruk 1.640.377 ton

4. Produksi Hortikultura lainnya :

a. Buah 17.988.469 ton

b. Sayuran 10.887.768 ton

c. Florikultura :

- Bunga dan daun potong lainya 703.030.721 tangkai

- Tanaman Hias Pot dan Lansekap 35.337.327 pohon

- Bunga tabur 24.344.203 kg

d. Tanaman obat 563.702 ton

5. Pengamanan produksi dari serangan OPT Min 95 %

6. Ketersedian Benih :

a. Benih Buah 4 %

b. Benih Sayur 3 %

c. Benih Tanaman Obat 2 %

d. Benih Florikultura 3 %

Program Anggaran

Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan

Rp. 1.129.094.900.000,-

Jakarta, Maret 2015Menteri Pertanian, Direktur Jenderal Hortikultura

A. Amran Sulaiman Hasanuddin Ibrahim

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

Terpenuhinya kebutuhan sebagian besar konsumsi cabai, bawang merah, jeruk dan aneka produk hortikultura lainnya dalam negeri dan ekspor secara ramah lingkungan

TARGET

Page 232: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 233: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 7

Dokumen PK Direktorat Jenderal Hortikultura (Revisi)

Page 234: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 235: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

191

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA1 1. Produksi Aneka Cabai 1.833.419 ton

2. Produksi Bawang Merah 1.125.247 ton

3. Produksi Aneka Jeruk 1.640.377 ton

4. Produksi Hortikultura lainnya :

a. Buah 17.988.469 ton

b. Sayuran 10.887.768 ton

c. Florikultura :

- Bunga dan daun potong lainya 703.030.721 tangkai

- Tanaman Hias Pot dan Lansekap 35.337.327 pohon

- Bunga tabur 24.344.203 kg

d. Tanaman obat 563.702 ton

5. Pengamanan produksi dari serangan OPT Min 95 %

6. Ketersedian Benih :

a. Benih Buah 4 %

b. Benih Sayur 3 %

c. Benih Tanaman Obat 2 %

d. Benih Florikultura 3 %

Program Anggaran

Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan

Rp. 1.149.426.746.000,-

Jakarta, Maret 2015Menteri Pertanian, Direktur Jenderal Hortikultura

A. Amran Sulaiman Hasanuddin Ibrahim

TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

Terpenuhinya kebutuhan sebagian besar konsumsi cabai, bawang merah, jeruk dan aneka produk hortikultura lainnya dalam negeri dan ekspor secara ramah lingkungan

Page 236: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

192

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA1 1. Produksi Aneka Cabai 1.833.419 ton

2. Produksi Bawang Merah 1.125.247 ton

3. Produksi Aneka Jeruk 1.640.377 ton

4. Produksi Hortikultura lainnya :

a. Buah 17.988.469 ton

b. Sayuran 10.887.768 ton

c. Florikultura :

- Bunga dan daun potong lainya 703.030.721 tangkai

- Tanaman Hias Pot dan Lansekap 35.337.327 pohon

- Bunga tabur 24.344.203 kg

d. Tanaman obat 563.702 ton

5. Pengamanan produksi dari serangan OPT Min 95 %

6. Ketersedian Benih :

a. Benih Buah 4 %

b. Benih Sayur 3 %

c. Benih Tanaman Obat 2 %

d. Benih Florikultura 3 %

Program Anggaran

Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan

Rp. 1.145.426.746.000,-

Jakarta, Desember 2015Menteri Pertanian, Direktur Jenderal Hortikultura

A. Amran Sulaiman Spudnik Sujono Kamino

TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

Terpenuhinya kebutuhan sebagian besar konsumsi cabai, bawang merah, jeruk dan aneka produk hortikultura lainnya dalam negeri dan ekspor secara ramah lingkungan

Spudnik Sujono Kamino

Page 237: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 8

Data Perkembangan Produksi Hortikultura Tahun 2015 dan

Beberapa Tahun Sebelumnya

Page 238: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 239: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

193

LA

MP

IRA

N 8

. P

ER

KEM

BA

NG

AN

PR

OD

UK

SI

DA

N L

UA

S P

AN

EN

HO

RT

IKU

LT

UR

A T

AH

UN

20

10

-20

15

*)

2010

2011

2012

2013

2014

2015

*)1

Ane

ka C

abai

(Ton

)1.

328.

864

1.

483.

079

1.

656.

524

1.

726.

382

1.

875.

075

1.

965.

382

4,82

2B

awan

g M

erah

(To

n)1.

048.

934

89

3.12

4

96

4.19

5

1.

010.

773

1.

233.

984

1.

253.

775

1,60

3A

neka

Jeru

k (T

on)

2.02

8.90

4

1.81

8.94

9

1.61

1.76

9

1.65

4.73

2

1.92

6.54

3

1.97

0.42

9

2,

28H

ortik

ultu

ra la

inny

a4

Bua

h La

inny

a (T

on)

13.4

61.4

69

16

.494

.558

17.3

04.9

62

16

.633

.548

17.8

79.4

34

18

.303

.077

2,

375

Sayu

ran

Lain

nya

(Ton

)8.

328.

588

8.

495.

021

8.

644.

253

8.

821.

294

8.

809.

512

8.

938.

390

1,46

6Fl

orik

ultu

ra :

7B

unga

dan

Dau

n Po

tong

la

inny

a (ta

ngka

i)38

5.78

6.92

6

491.

402.

431

62

0.05

1.57

0

687.

491.

716

74

5.03

7.71

7

781.

820.

662

4,

948

Tana

man

Hia

s Pot

dan

La

nsek

ap (p

ohon

)23

.820

.765

29.4

12.4

49

27

.312

.151

32.0

60.8

71

42

.132

.118

43.8

64.1

43

4,11

9B

unga

Tab

ur (K

g)21

.600

.442

22.5

41.4

85

22

.862

.322

30.2

58.6

48

36

.161

.072

38.7

72.1

10

7,22

10Ta

nam

an O

bat (

Ton)

418.

683

398.

481

449.

446

541.

425

595.

423

615.

369

3,

35K

eter

anga

n: *

)Ang

ka P

rogn

osa

NO

KO

MO

DIT

AS

Prod

uksi

%

201

5 th

dp

2014

Tah

un

PRO

DU

KSI

KO

MO

DIT

AS

HO

RT

IKU

LT

UR

A U

NG

GU

LA

N (S

ESU

AI I

ND

IKA

TO

R K

INE

RJA

) PE

RIO

DE

201

0- 2

015*

)

Page 240: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

194

2010

2011

2012

2013

2014

2015

*)

1B

awan

g M

erah

1.04

8.93

4

893.

124

964.

195

1.01

0.77

3

1.23

3.98

4

1.25

3.77

5

1,

60

2B

awan

g Pu

tih12

.295

14.7

49

17

.630

15.7

66

16

.893

17.6

04

4,21

3B

awan

g D

aun

541.

374

526.

774

596.

805

579.

973

584.

624

585.

664

0,

18

4K

enta

ng1.

060.

805

95

5.48

8

1.

094.

232

1.

124.

282

1.

347.

815

1.

358.

739

0,81

5K

ol/K

ubis

1.38

5.04

4

1.36

3.74

1

1.45

0.03

7

1.48

0.62

5

1.43

5.83

3

1.45

6.83

4

1,

46

6K

emba

ng K

ol10

1.20

5

11

3.49

1

13

5.82

4

15

1.28

8

13

6.50

8

13

6.95

3

0,33

7Pe

tsai

/Saw

i58

3.77

0

58

0.96

9

59

4.91

1

63

5.72

8

60

2.46

8

60

3.69

1

0,20

8W

orte

l40

3.82

7

52

6.91

7

46

5.52

7

51

2.11

2

49

5.79

8

49

6.69

0

0,18

9Lo

bak

32.3

81

27

.279

39.0

48

32

.372

31.8

61

32

.736

2,

75

10K

acan

g M

erah

116.

397

92.5

08

93

.409

103.

376

100.

316

102.

031

1,

71

11K

acan

g Pa

njan

g48

9.44

9

45

8.30

7

45

5.56

2

45

0.85

9

45

0.70

9

45

4.43

5

0,83

12C

abe

Bes

ar80

7.16

0

88

8.85

2

95

4.31

0

1.

012.

879

1.

074.

602

1.

114.

885

3,75

13C

abe

Raw

it52

1.70

4

59

4.22

7

70

2.21

4

71

3.50

2

80

0.47

3

85

0.49

7

6,25

14Pa

prik

a5.

533

13

.068

8.61

0

6.83

3

7.03

1

7.09

1

0,

85

15Ja

mur

61.3

76

45

.854

40.8

86

44

.565

37.4

10

37

.806

1,

06

16To

mat

891.

616

954.

046

893.

463

992.

780

915.

987

960.

416

4,

85

17Te

rung

482.

305

519.

481

518.

787

545.

646

557.

040

557.

214

0,

03

18B

unci

s33

6.49

4

33

4.65

9

32

2.09

7

32

7.37

8

31

8.21

4

32

5.18

5

2,19

NO

KO

MO

DIT

AS

PRO

DU

KSI

TA

NA

MA

N S

AY

UR

AN

DI I

ND

ON

ESI

APE

RIO

DE

201

0- 2

015*

)

Prod

uksi

(Ton

)T

ahun

%

201

5 th

dp

2014

Page 241: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

195

19K

etim

un54

7.14

1

52

1.53

5

51

1.48

5

49

1.63

6

47

7.97

6

48

4.96

0

1,46

20La

bu S

iam

369.

846

428.

197

428.

061

387.

617

357.

552

358.

678

0,

31

21K

angk

ung

350.

879

355.

466

320.

093

308.

477

319.

607

320.

856

0,

39

22B

ayam

152.

334

160.

513

155.

070

140.

980

134.

159

143.

202

6,

74

23M

elin

jo21

4.35

5

21

7.52

4

22

4.33

3

22

0.83

7

19

7.64

7

20

2.52

4

2,47

24Pe

tai

139.

927

218.

625

216.

194

207.

016

230.

401

238.

084

3,

33

25Je

ngko

l50

.235

65.8

30

62

.189

61.1

47

53

.661

56.9

97

6,22

10.7

06.3

86

10

.871

.224

11.2

64.9

72

11

.558

.449

11.9

18.5

71

12

.157

.547

2,01

Ket

eran

gan:

*)A

ngka

Pro

gnos

a

Tot

al sa

yura

n

Page 242: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

196

2010

2011

2012

2013

2014

2015

*)

1A

lpuk

at22

4.27

8

27

5.95

3

29

4.20

0

28

9.89

3

30

7.31

8

33

3.44

9

8,

50

2B

elim

bing

69.0

89

80

.853

91.7

88

79

.634

81.6

53

84

.933

4,02

3D

uku

228.

816

171.

113

258.

453

233.

118

208.

424

218.

356

4,77

4D

uria

n49

2.13

9

88

3.96

9

88

8.12

7

75

9.05

5

85

9.11

8

87

6.30

0

2,

00

5Ja

mbu

Biji

204.

551

211.

836

208.

151

181.

632

187.

406

194.

479

3,77

6Ja

mbu

Air

85.9

73

10

3.15

6

10

4.39

3

91

.284

91.9

75

93

.814

2,00

7Je

ruk

siam

1.

937.

773

1.

721.

880

1.

498.

394

1.

548.

394

1.

785.

256

1.

826.

934

2,

33

8Je

ruk

Bes

ar91

.131

97.0

69

11

3.37

5

10

6.33

8

14

1.28

8

14

3.49

5

1,

56

9M

angg

a1.

287.

287

2.

131.

139

2.

376.

333

2.

192.

928

2.

431.

330

2.

479.

956

2,

00

10M

angg

is84

.538

117.

595

190.

287

139.

602

114.

755

121.

784

6,13

11N

angk

a/C

empe

dak

578.

327

654.

808

663.

930

586.

356

644.

291

657.

177

2,00

12N

enas

1.40

6.44

5

1.54

0.62

6

1.78

1.89

4

1.88

2.80

2

1.83

5.48

3

1.89

3.24

3

3,15

13Pe

paya

675.

801

958.

251

906.

305

909.

818

840.

112

856.

714

1,98

14Pi

sang

5.75

5.07

3

6.13

2.69

5

6.18

9.04

3

6.27

9.27

9

6.86

2.55

8

6.96

9.19

9

1,55

15R

ambu

tan

522.

852

811.

909

757.

336

582.

456

737.

239

753.

981

2,27

16Sa

lak

749.

876

1.08

2.12

5

1.03

5.40

6

1.03

0.40

1

1.11

8.95

3

1.14

1.33

2

2,00

17Sa

wo

122.

813

118.

138

135.

322

127.

686

138.

206

149.

399

8,10

18M

arki

sa13

2.01

1

14

0.89

5

13

4.52

7

14

1.19

0

10

8.14

5

11

0.30

8

2,

00

% 2

015

thdp

20

14N

OK

OM

OD

ITA

S

PER

IOD

E 2

010-

201

5*)

Prod

uksi

(Ton

)T

ahun

PRO

DU

KSI

TA

NA

MA

N B

UA

H D

I IN

DO

NE

SIA

Page 243: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

197

19Si

rsak

60.7

54

59

.844

51.8

02

52

.081

53.0

59

62

.927

18,6

0

20Su

kun

89.2

31

10

2.08

9

11

1.76

6

10

6.93

4

10

3.48

3

10

5.55

3

2,

00

21A

pel

190.

609

200.

173

247.

073

255.

245

242.

915

247.

774

2,00

22A

nggu

r11

.700

11.9

38

10

.161

9.47

3

11.1

43

11

.970

7,43

23M

elon

85.1

61

10

3.84

0

12

5.44

7

12

5.20

7

15

0.34

7

17

2.77

2

14

,92

24Se

man

gka

348.

631

497.

650

515.

505

460.

628

653.

974

667.

054

2,00

25B

lew

ah30

.668

62.9

28

57

.917

26.4

93

38

.666

40.5

42

4,

85

26St

robe

ri24

.846

41.0

35

16

9.79

6

90

.352

58.8

82

60

.060

2,00

15.4

90.3

7318

.313

.507

18.9

16.7

3118

.288

.279

19.8

05.9

7720

.273

.506

2,36

Tot

al B

uah-

Bua

han

Ket

eran

gan:

*)A

ngka

Pro

gnos

a

Page 244: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

198

2010

2011

2012

2013

2014

2015

*)B

unga

Pot

ong

1A

nggr

ek14

.050

.445

15.4

90.2

56

20

.727

.891

20.2

77.6

72

19

.739

.627

20.3

02.4

96

2,

852

Ant

huriu

m B

unga

7.65

5.54

2

4.72

4.73

0

6.73

1.21

1

4.04

4.01

2

2.80

5.54

8

2.87

6.49

3

2,53

3A

nyel

ir7.

607.

588

5.

130.

332

5.

299.

671

3.

164.

326

2.

934.

039

3.

133.

964

6,

814

Ger

bera

( H

erbr

as )

9.69

3.48

7

10.5

43.4

45

9.

854.

787

7.

735.

806

7.

454.

459

7.

726.

347

3,

655

Gla

diol

10.0

64.0

82

5.

448.

740

3.

417.

580

2.

581.

063

1.

884.

719

1.

996.

925

5,

956

Hel

icon

ia2.

961.

385

2.

791.

257

3.

306.

604

2.

043.

579

1.

122.

419

1.

168.

692

4,

127

Kris

an18

5.23

2.97

0

305.

867.

882

39

7.65

1.57

1

387.

208.

754

42

7.24

8.05

9

449.

456.

600

5,

208

Maw

ar82

.351

.332

74.3

19.7

73

68

.671

.463

152.

066.

469

17

3.07

7.81

1

182.

445.

084

5,

419

Seda

p M

alam

59

.298

.954

62.5

35.4

65

10

1.19

7.84

7

104.

975.

942

10

4.62

5.69

0

107.

931.

444

3,

16T

otal

Bun

ga P

oton

g37

8.91

5.78

5

486.

851.

880

61

6.85

8.62

5

684.

097.

623

74

0.89

2.37

1

777.

038.

045

4,

88

Dau

n Po

tong

10D

raca

ena

4.62

5.92

5

2.44

7.31

4

2.06

7.62

7

2.87

7.74

5

3.53

1.04

8

3.98

5.35

4

12,8

712

Cor

dyle

ne2.

154.

822

1.

995.

326

1.

032.

996

12

4.05

8

11

1.66

9

60

0.67

9

43

7,91

11M

onst

era

90.3

94

10

7.91

1

92

.322

392.

290

502.

629

196.

584

-60,

89T

otal

Dau

n Po

tong

6.87

1.14

1

4.55

0.55

1

3.19

2.94

5

3.39

4.09

3

4.14

5.34

6

4.78

2.61

7

15,3

7

Tan

aman

Pot

- Rum

pun

13Sa

nsev

ierr

ia (P

edan

g-pe

dang

an) *

***)

2.45

4.37

3

4.55

3.67

4

5.02

5.37

0

1.97

2.80

8

1.25

6.14

7

1.31

2.73

5

4,50

- Poh

on14

Agl

aone

ma

**)

1.75

9.95

3

1.55

3.42

9

1.20

9.21

8

1.24

7.18

9

996.

647

1.13

4.57

2

13,8

415

Ade

nium

(Kam

boja

Jepa

ng) *

* )3.

362.

736

1.

452.

423

1.

475.

235

1.

389.

355

1.

063.

776

1.

069.

346

0,

5216

Euph

orbi

a **

)3.

979.

417

1.

601.

503

1.

499.

264

1.

929.

946

1.

353.

678

1.

555.

635

14

,92

KO

MO

DIT

AS

% 2

015

thdp

20

14

Prod

uksi

(Tan

gkai

)T

ahun

NO

PRO

DU

KSI

PER

IOD

E 2

010-

201

5*)

FLO

RIK

UL

TU

RA

DI I

ND

ON

ESI

A

Page 245: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

199

17Ph

ylod

endr

on *

*)5.

259.

980

14

.906

.151

13.9

48.8

18

18

.280

.140

14.4

95.8

20

15

.269

.503

5,34

18Pa

kis *

*)4.

652.

838

4.

747.

829

4.

631.

296

5.

055.

069

19

.261

.157

19.5

34.6

66

1,

4219

Die

ffen

bach

ia *

*)30

0.71

8

31

9.99

0

15

4.21

2

15

6.73

3

18

6.83

6

19

7.77

2

5,

8520

Ant

huriu

m D

aun

**)

1.80

0.71

6

1.32

1.38

5

1.29

9.23

7

1.01

9.37

3

1.05

4.88

8

1.31

5.48

1

24,7

021

Cal

adiu

m *

*)54

0.08

4

31

2.27

0

36

6.79

7

26

5.60

2

28

6.50

5

29

9.87

5

4,

67T

otal

Tan

aman

Pot

(Poh

on)

21.6

56.4

42

26

.214

.980

24.5

84.0

77

29

.343

.407

38.6

99.3

07

40

.376

.850

4,33

Bun

ga T

abur

22M

elat

i***

)21

.600

.442

22.5

41.4

85

22

.862

.322

30.2

58.6

48

36

.161

.072

38.7

72.1

10

7,

22

Lan

seka

p23

Pale

m**

)1.

098.

197

1.

261.

445

1.

592.

339

1.

552.

882

2.

427.

287

2.

458.

584

1,

2924

Soka

(Ixo

ra) *

*)1.

066.

126

1.

936.

024

1.

135.

735

1.

164.

582

1.

005.

524

1.

028.

709

2,

31T

otal

Lan

seka

p2.

164.

323

3.

197.

469

2.

728.

074

2.

717.

464

3.

432.

811

3.

487.

293

1,

59K

et.

*)A

ngka

Pro

gnos

a**

) Sat

uan

prod

uksi

dal

am p

ohon

***)

Sat

uan

prod

uksi

dal

am K

g**

**) S

atua

n pr

oduk

si d

alam

rum

pun

Page 246: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

200

2010

2011

2012

2013

2014

2015

*)

Rim

pang

1Ja

he

107.

734.

608

94

.743

.139

114.

537.

658

15

5.28

6.28

8

226.

114.

819

23

7.08

6.98

7

4,85

2Le

ngku

as58

.961

.844

57.7

01.4

84

58

.186

.488

69.7

30.0

91

62

.520

.835

63.1

42.2

27

0,

993

Ken

cur

29.6

38.1

27

34

.016

.850

42.6

26.2

07

41

.343

.456

37.7

15.6

53

38

.279

.675

1,50

4K

unyi

t10

7.37

5.34

7

84.8

03.4

66

96

.979

.119

120.

726.

111

11

2.08

8.18

1

113.

818.

968

1,

545

Lem

puya

ng8.

520.

161

8.

717.

497

7.

296.

025

11

.407

.985

7.35

5.58

4

7.86

0.15

2

6,86

6Te

mul

awak

26.6

71.1

49

24

.105

.870

44.0

85.1

51

35

.664

.756

25.1

28.1

89

26

.023

.468

3,56

7Te

mui

reng

7.14

0.92

6

7.92

0.57

3

6.11

2.76

5

9.58

3.67

0

6.48

7.73

7

6.85

9.28

1

5,73

8Te

muk

unci

4.35

8.23

6

3.95

1.93

2

4.30

7.31

8

8.82

9.43

7

5.99

9.88

6

6.17

8.18

5

2,97

9D

ringo

754.

551

611.

608

526.

090

634.

330

601.

305

609.

816

1,42

Tot

al R

impa

ng35

1.15

4.94

9

316.

572.

419

37

4.65

6.82

1

453.

206.

124

48

4.01

2.18

9

499.

858.

759

3,

27

10K

apul

aga

28.5

50.2

82

47

.231

.297

42.9

73.2

64

54

.171

.417

72.7

60.2

95

75

.938

.531

4,37

11M

engk

udu/

Pace

14.6

13.4

81

14

.411

.737

8.96

7.75

0

8.43

2.11

9

8.57

7.34

7

8.57

9.07

5

0,02

12M

ahko

ta D

ewa

15.0

72.1

18

12

.072

.154

11.2

36.8

81

11

.795

.760

13.0

91.2

31

13

.325

.930

1,79

13K

ejib

elin

g1.

139.

223

94

9.01

7

83

4.47

2

96

3.58

5

69

9.04

9

70

8.96

9

1,

4214

Sam

bilo

to3.

845.

063

3.

286.

262

96

4.88

8

2.

257.

368

1.

091.

489

1.

130.

547

3,

5815

Lida

h B

uaya

4.30

8.51

9

3.95

8.74

1

9.81

2.62

2

10.5

99.5

02

15

.191

.612

15.8

27.9

34

4,

19T

otal

Non

Rim

pang

67.5

28.6

86

81

.909

.208

74.7

89.8

77

88

.219

.751

111.

411.

023

11

5.51

0.98

6

3,68

418.

683.

635

39

8.48

1.62

7

449.

446.

698

54

1.42

5.87

5

595.

423.

212

61

5.36

9.74

5

3,35

PRO

DU

KSI

KO

MO

DIT

AS

Tah

un

JUM

LA

H

TA

NA

MA

N O

BA

T D

I IN

DO

NE

SIA

PER

IOD

E 2

010-

201

5*)

% 2

015

thdp

20

14N

OPr

oduk

si (K

g)

Ket

eran

gan:

*)A

ngka

Pro

gnos

a

Page 247: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

201

2010

2011

2012

2013

2014

2015

*)

1B

awan

g M

erah

109.

634

93.6

67

99

.519

98.9

37

12

0.70

4

12

2.64

0

1,

60

2B

awan

g Pu

tih1.

816

1.

828

2.

632

2.

479

1.

913

1.

993

4,

21

3B

awan

g D

aun

57.5

93

55

.611

58.4

27

57

.264

58.3

62

58

.466

0,18

4K

enta

ng66

.531

59.8

82

65

.989

70.1

87

76

.291

76.9

09

0,

81

5K

ol/K

ubis

67.5

31

65

.323

64.2

77

65

.248

63.1

16

64

.039

1,46

6K

emba

ng K

ol8.

728

9.

441

11

.776

12.4

22

11

.303

11.3

40

0,

33

7Pe

tsai

/Saw

i59

.450

61.5

38

61

.059

62.9

51

60

.804

60.9

27

0,

20

8W

orte

l27

.149

33.2

28

29

.331

32.0

70

30

.762

30.8

17

0,

18

9Lo

bak

2.08

3

1.81

3

2.26

9

2.07

4

2.05

5

2.11

1

2,75

10K

acan

g M

erah

22.2

51

17

.684

19.9

62

18

.881

16.1

70

16

.446

1,71

11K

acan

g Pa

njan

g85

.828

79.6

23

75

.739

76.2

09

72

.448

73.0

47

0,

83

12C

abe

Bes

ar12

2.75

5

12

1.06

3

12

0.27

5

12

4.11

0

12

8.73

4

13

3.56

0

3,

75

13C

abe

Raw

it11

4.35

0

11

8.70

7

12

2.09

1

12

5.12

2

13

4.88

2

14

3.31

1

6,

25

14Pa

prik

a16

1

22

1

15

7

28

4

31

6

32

1

1,

49

15Ja

mur

684

497

575

584

586

592

1,06

16To

mat

61.1

54

57

.302

56.7

24

59

.758

59.0

08

61

.870

4,85

17Te

rung

52.1

57

52

.233

50.5

59

50

.718

50.8

75

50

.891

0,03

Lua

s Pan

en( H

a )

LU

AS

PAN

EN

TA

NA

MA

N S

AY

UR

AN

DI I

ND

ON

ESI

APE

RIO

DE

201

0- 2

015*

)

KO

MO

DIT

AS

NO

% 2

015

thdp

201

4

Page 248: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

202

18B

unci

s36

.483

32.0

63

31

.021

30.0

94

28

.632

29.2

59

2,

19

19K

etim

un56

.921

53.5

96

51

.283

49.2

96

48

.578

49.2

88

1,

46

20La

bu S

iam

10.6

93

9.

669

10

.588

10.9

38

9.

502

9.

532

0,

31

21K

angk

ung

55.1

64

55

.704

53.3

52

54

.124

52.5

41

52

.746

0,39

22B

ayam

48.8

44

46

.882

46.2

11

45

.294

45.3

25

48

.380

6,74

23M

elin

jo14

.905

15.7

48

16

.716

16.7

41

15

.383

15.7

63

2,

47

24Pe

tai

20.7

78

29

.013

31.4

70

27

.223

30.0

95

31

.098

3,33

25Je

ngko

l6.

943

7.

907

7.

407

6.

838

6.

678

7.

093

6,

22

1.11

0.58

6

1.08

0.24

3

1.08

9.40

9

1.09

9.84

6

1.12

5.06

3

1.15

2.44

2

2,43

Ket

.*)

Ang

ka S

emen

tara

Tot

al S

ayur

an

Page 249: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

203

2010

2011

2012

2013

2014

2015

*)

1A

lpuk

at20

.507

21.6

53

20

.985

22.2

14

24

.200

26.2

58

8,

50

2B

elim

bing

2.82

2

3.14

5

3.19

2

3.11

7

3.06

6

3.19

0

4,02

3D

uku

28.2

83

21

.282

29.2

11

26

.560

23.2

12

24

.319

4,77

4D

uria

n46

.290

69.0

45

63

.189

61.2

46

67

.779

69.1

34

2,

00

5Ja

mbu

Biji

10.0

11

9.

644

9.

753

9.

654

9.

028

9.

369

3,

77

6Ja

mbu

Air

11.8

82

13

.423

13.3

93

13

.036

13.2

27

13

.491

2,00

7Je

ruk

siam

50

.906

47.1

81

46

.187

48.1

54

51

.098

52.2

90

2,

33

8Je

ruk

Bes

ar6.

177

4.

507

5.

608

5.

362

5.

665

5.

753

1,

56

9M

angg

a13

1.67

4

20

8.28

0

21

9.66

6

24

7.23

9

26

8.05

3

27

3.41

4

2,

00

10M

angg

is10

.231

16.1

80

17

.852

18.2

00

15

.197

16.1

28

6,

13

11N

angk

a/C

empe

dak

50.7

67

60

.896

57.3

40

53

.217

55.6

93

56

.806

2,00

12N

enas

12.1

41

12

.335

16.9

97

15

.807

15.6

17

16

.108

3,15

13Pe

paya

9.22

5

11.0

55

11

.702

11.3

04

10

.217

10.4

19

1,

98

14Pi

sang

101.

276

104.

156

103.

157

103.

449

100.

600

102.

163

1,55

15R

ambu

tan

80.4

92

11

6.99

1

96

.287

87.0

63

10

2.84

3

10

5.17

9

2,

27

16Sa

lak

27.2

23

24

.729

26.9

41

29

.711

28.5

75

29

.147

2,00

17Sa

wo

9.82

0

10.1

03

10

.342

10.0

18

11

.009

11.9

01

8,

10

Lua

s Pan

en( H

a )

% 2

015

thdp

201

4N

OK

OM

OD

ITA

S

LU

AS

PAN

EN

TA

NA

MA

N B

UA

H D

I IN

DO

NE

SIA

PER

IOD

E 2

010-

201

5*)

Page 250: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

204

18M

arki

sa1.

719

1.

747

1.

712

1.

899

1.

462

1.

491

2,

00

19Si

rsak

5.11

1

4.22

1

4.68

7

4.88

6

4.90

0

5.81

2

18,6

0

20Su

kun

10.0

36

12

.015

11.1

17

11

.214

11.1

90

11

.414

2,00

21A

pel

3.82

8

3.72

8

4.26

5

3.73

4

2.77

3

2.82

9

2,00

22A

nggu

r20

5

39

0

19

3

16

7

21

9

23

5

7,

43

23M

elon

5.37

2

6.34

3

7.11

0

7.06

8

8.18

5

9.40

6

14,9

2

24Se

man

gka

27.4

93

33

.445

33.0

12

32

.210

35.8

02

36

.518

2,00

25B

lew

ah3.

222

5.

123

4.

341

2.

289

3.

435

3.

602

4,

85

26St

robe

ri1.

159

98

7

81

0

74

5

78

7

80

3

2,

00

667.

872

822.

604

819.

049

829.

563

873.

833

897.

179

2,67

Ket

.*)

Ang

ka P

rogn

osa

Tot

al B

uah-

Bua

han

Page 251: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

205

2010

2011

2012

2013

2014

2015

*)

Bun

ga P

oton

g1

Ang

grek

1.82

8.54

6

1.94

5.87

8

1.64

1.35

2

1.98

3.07

8

1.47

3.76

0

1.51

6.24

3

2,88

2A

nthu

rium

61

7.96

6

37

6.87

2

47

2.66

9

40

8.98

8

20

3.82

9

20

9.04

7

2,

563

Any

elir

367.

069

233.

304

300.

467

146.

546

117.

453

125.

459

6,82

4G

erbe

ra (

Her

bras

)48

8.80

3

39

6.81

6

42

1.45

7

37

2.90

9

35

2.75

6

36

5.65

8

3,

665

Gla

diol

484.

111

302.

273

230.

265

209.

871

161.

977

171.

557

5,91

6H

elic

onia

492.

418

324.

159

350.

007

272.

336

219.

220

228.

260

4,12

7K

risan

10.5

35.8

14

8.

811.

941

9.

852.

612

9.

080.

709

9.

647.

827

10

.150

.330

5,21

8M

awar

5.82

7.06

9

3.32

6.12

0

2.74

4.23

3

3.28

5.61

2

3.41

4.00

5

3.59

8.52

2

5,40

9Se

dap

Mal

am

2.57

8.73

2

2.96

1.79

9

3.10

8.02

1

3.63

9.62

3

2.49

5.25

6

2.57

4.08

6

3,16

Tot

al B

unga

Pot

ong

23.2

20.5

28

18

.679

.164

19.1

21.0

83

19

.399

.672

18.0

86.0

83

18

.939

.163

4,72

Dau

n Po

tong

10D

raca

ena

259.

753

191.

053

130.

268

125.

849

143.

582

162.

072

12,8

811

Mon

ster

a 25

.161

33.1

55

20

.283

22.4

59

21

.132

113.

765

438,

3512

Cor

dylin

e 15

5.34

5

16

1.84

8

10

3.08

2

41

.720

36.0

40

14

.092

-60,

90T

otal

Dau

n Po

tong

440.

259

386.

056

253.

633

190.

028

200.

754

289.

929

44,4

2

Tan

aman

Pot

- Rum

pun

13Sa

nsev

ierr

ia (P

edan

g-pe

dang

an46

8.66

0

52

7.32

4

36

3.01

8

22

0.22

3

19

5.04

3

20

3.84

1

4,

51

- Poh

on14

Agl

aone

ma

381.

031

323.

475

219.

700

212.

712

159.

475

181.

532

13,8

3

Lua

s Pan

en( M

2 )

PER

IOD

E 2

010-

201

5*)

% 2

015

thdp

201

4N

OK

OM

OD

ITA

S

LU

AS

PAN

EN

FLO

RIK

UL

TU

RA

DI I

ND

ON

ESI

A

Page 252: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

206

15A

deni

um (K

ambo

ja Je

pang

) 61

1.21

4

31

9.47

0

22

3.05

0

25

0.75

7

17

9.21

3

18

0.02

5

0,

4516

Euph

orbi

a 52

1.07

7

35

1.11

2

20

9.35

5

20

8.07

1

15

3.89

3

17

6.77

7

14

,87

17Ph

ylod

endr

on

617.

897

566.

141

982.

222

510.

737

483.

195

508.

983

5,34

18Pa

kis

668.

662

567.

689

484.

848

566.

910

959.

239

972.

842

1,42

19D

ieff

enba

chia

43.9

84

44

.542

23.7

47

20

.055

17.9

32

18

.980

5,84

20A

nthu

rium

Dau

n 52

3.97

6

32

0.64

2

22

8.96

3

15

2.23

0

11

8.00

8

14

7.14

6

24

,69

21C

alad

ium

82.4

82

54

.656

46.7

96

37

.401

44.1

37

46

.206

4,69

Tot

al T

anam

an P

ot (P

ohon

)3.

450.

323

2.

547.

727

2.

418.

681

1.

958.

873

2.

115.

092

2.

232.

489

5,

55

Bun

ga T

abur

22M

elat

i8.

115.

836

7.

522.

981

8.

278.

415

9.

790.

724

15

.693

.611

16.8

57.4

39

7,

42

Lan

seka

p23

Pale

m**

)61

8.75

5

78

9.25

5

75

5.42

2

82

4.21

2

92

2.98

5

93

4.82

3

1,

2824

Soka

(Ixo

ra)

220.

034

219.

967

139.

024

140.

434

150.

954

154.

461

2,32

Ket

.*)

Ang

ka P

rogn

osa

**) S

atua

n Lu

as p

anen

dal

am p

ohon

Page 253: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

207

2010

2011

2012

2013

2014

2015

*)

Rim

pang

1Ja

he

64.1

63.2

87

58

.618

.773

59.7

60.9

17

73

.160

.887

102.

793.

227

10

7.76

6.81

2

4,84

2Le

ngku

as23

.188

.265

22.7

04.9

38

22

.878

.537

23.2

93.7

10

22

.245

.426

22.4

70.5

44

1,

013

Ken

cur

20.1

46.6

44

22

.363

.761

23.4

12.0

61

23

.593

.254

21.4

34.6

00

21

.749

.815

1,47

4ku

nyit

48.6

77.0

74

41

.704

.551

49.3

88.8

50

54

.285

.554

50.4

64.5

23

51

.269

.805

1,60

5Le

mpu

yang

4.41

9.35

6

4.41

7.12

5

4.28

6.95

5

5.67

1.10

2

3.64

4.37

7

3.89

1.16

4

6,77

6Te

mul

awak

14.4

06.5

19

13

.599

.228

18.6

06.9

58

19

.069

.698

13.1

78.0

25

13

.624

.852

3,39

7Te

mui

reng

4.09

0.85

4

3.13

0.29

9

3.72

2.52

7

5.07

2.61

2

3.40

6.42

3

3.61

0.14

8

5,98

8Te

muk

unci

3.05

7.17

2

2.51

2.97

6

2.63

3.45

2

5.15

3.41

0

2.88

2.55

2

2.97

0.28

1

3,04

9D

ringo

481.

281

417.

611

338.

647

326.

484

301.

717

304.

908

1,06

Tot

al R

impa

ng18

2.63

0.45

2

169.

469.

262

18

5.02

8.90

4

209.

626.

711

22

0.35

0.87

0

227.

658.

330

3,

32

10K

apul

aga

18.5

44.1

64

33

.182

.417

27.7

05.1

86

38

.451

.656

42.3

03.4

33

44

.150

.309

4,37

11M

engk

udu/

Pace

**1.

500.

398

3.

371.

345

92

7.83

4

75

7.99

6

73

9.90

6

74

0.21

4

0,

0412

Mah

kota

Dew

a**

425.

650

356.

224

381.

444

257.

169

530.

443

539.

949

1,79

13K

ejib

elin

g67

0.51

6

43

4.29

8

51

7.44

6

55

8.46

2

40

7.73

5

41

4.60

2

1,

6814

Sam

bilo

to1.

941.

623

1.

409.

009

90

3.39

7

1.

897.

377

95

0.15

6

98

3.08

5

3,

4715

Lida

h B

uaya

866.

443

722.

955

921.

458

1.25

8.07

2

1.19

3.03

5

1.24

3.35

7

4,22

Ket

.*)

Ang

ka P

rogn

osa

**) S

atua

n lu

as p

anen

dal

am p

ohon

KO

MO

DIT

AS

NO

PER

IOD

E 2

010-

201

5*)

Lua

s Pan

en( M

2 )

% 2

015

thdp

201

4

LU

AS

PAN

EN

TA

NA

MA

N O

BA

T D

I IN

DO

NE

SIA

Page 254: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 255: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 9

Pengembangan Kawasan Aneka Cabai Tahun 2015

Page 256: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 257: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

209

LAMPIRAN 9. PENGEMBANGAN KAWASAN ANEKA CABAI TAHUN 2015

No ProvinsiLuas Area

(Ha) Dekon Provinsi

1 Provinsi Jawa Barat 42 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 53 Provinsi Bengkulu 44 Provinsi Jawa Tengah 45 Provinsi DIY 46 Provinsi Sumatera Utara 47 Provinsi Riau 48 Provinsi Jambi 49 Provinsi Sumatera Selatan 4

10 Provinsi Lampung 411 Provinsi Kalimantan Barat 312 Provinsi Kalimantan Timur 413 Provinsi Nusa Tenggara Barat 714 Provinsi Banten 315 Provinsi Kepulauan Riau 216 Provinsi Bangka Belitung 617 Provinsi Sumatera Barat 4

TP Kabupaten/Kota1 Aceh 1 Kab. Pidie 20

2 Kab. Aceh Besar 303 Kab. Aceh Tengah 30

2 Sumatera Utara 4 Kab. Deli Serdang 335 Kota Medan 136 Kab. Tapanuli Utara 20

3 Sumatera Barat 7 Kab. Limapuluh Kota 308 Kab. Tanah Datar 409 Kota Padang Panjang 20

10 Kota Padang 2011 Kab. Pasaman Barat 1012 Kab. Agam 2013 Kab. Pesisir Selatan 50

4 Jambi 14 Kab. Merangin 5015 Kab. Muaro Jambi 1016 Kota Jambi 14

5 Riau 17 Kota Dumai 3018 Kota Pekanbaru 10

6 Kepulauan Riau 19 Kota Batam 23

Kabupaten/Kota

Pengembangan Kawasan Cabai Merah

Page 258: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

210

No ProvinsiLuas Area

(Ha) 7 Bengkulu 20 Kab. Mukomuko 19

21 Kab. Lebong 2922 Kab. Kepahiang 3423 Kab. Rejang Lebong 2724 Kab. Kaur 33

8 Bangka Belitung 25 Kab. Bangka Tengah 2826 Kab. Belitung 15

9 Sumatera Selatan 27 Kab. Ogan Ilir 1028 Kab. OKI 3029 Kab. OKU 5830 Kab. Banyuasin 5031 Kota Palembang 20

10 Lampung 32 Kab. Lampung Selatan 2333 Kab. Lampung Tengah 3034 Kab. Pesawaran 3035 Kab. Mesuji 1036 Kab. Tanggamus 25

11 Banten 37 Kab. Lebak 3012 Jawa Barat 38 Kab. Sukabumi 10

39 Kab. Ciamis 3040 Kab. Ciamis (BI) 141 Kab. Cianjur 3142 Kab.Garut 2643 Kab. Sumedang 2544 Kab. Tasikmalaya 3545 Kab. Purwakarta (Contoh) 1

13 DIY 46 Kab. Sleman 1047 Kab. Kulon Progo 2348 Kab. Bantul 32

14 Jawa Tengah 49 Kab. Grobogan 3050 Kab. Pati 3251 Kab. Rembang 3252 Kab. Blora 4253 Kab. Pekalongan 3354 Kab. Sragen 23

15 Jawa Timur 55 Kab. Tuban 3016 Kalimantan Barat 56 Kab. Kubu Raya 20

57 Kab. Melawi 2558 Kota Pontianak (BI) 1

17 Sulawesi Tenggara 59 Kab. Konawe Selatan 2318 Nusa Tenggara Barat 60 Kab. Lombok Timur 1219 Nusa Tenggara Timur 61 Kota Kupang 120 Gorontalo 62 Kab. Gorontalo 3021 Maluku Utara 63 Kota Ternate (BI) 1

Kabupaten/Kota

Page 259: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

211

No ProvinsiLuas Area

(Ha) Dekon Provinsi

1 Provinsi Jawa Timur 42 Provinsi Kalimantan Selatan 43 Provinsi Kalimantan Tengah 34 Provinsi Sulawesi Utara 65 Provinsi Sulawesi Tenggara 46 Provinsi Maluku 77 Provinsi Bali 48 Provinsi Nusa Tenggara Timur 49 Provinsi Maluku Utara 2

10 Provinsi Papua 211 Provinsi Papua Barat 612 Provinsi Sulawesi Barat 513 Provinsi Sulawesi Selatan 314 Provinsi Gorontalo 415 Provinsi Sulawesi Tengah 416 Provinsi Kalimantan Utara 1

TP Kabupaten/Kota1 Bangka Belitung 1 Kab. Belitung 102 Banten 2 Kab. Pandeglang 39

3 Kota Tangerang Selatan 63 Jawa Barat 4 Kab. Bandung 25

5 Kab. Sukabumi 156 Kota Tasikmalaya 107 Kab. Bandung Barat 148 Kab.Garut 25

4 DIY 9 Kab. Sleman 105 Jawa Tengah 10 Kab. Boyolali 28

11 Kab. Magelang 2512 Kab. Wonosobo 1013 Kab. Brebes 1214 Kab. Demak 2215 Kab. Purworejo 2216 Kab. Sragen 15

6 Jawa Timur 17 Kab. Bangkalan 1018 Kab. Jember 2519 Kab. Kediri 3320 Kab. Lamongan 2321 Kab. Lumajang 4322 Kab. Magetan 22

Pengembangan Kawasan Cabai Rawit

Kabupaten/Kota

Page 260: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

212

No ProvinsiLuas Area

(Ha) 7 Bali 23 Kab. Buleleng 20

24 Kab. Klungkung 208 Kalimantan Selatan 25 Kota Banjar Baru/Kab. Tabalong 10

26 Kab. Tapin 209 Kalimantan Tengah 27 Kota Palangkaraya 10

28 Kab. Kotawaringin Timur 1010 Kalimantan Timur 29 Kota Samarinda 13

30 Kab. Penajam Paser Utara 1311 Sulawesi Barat 31 Kab. Mamuju 10

32 Kab. Majene 2033 Kab. Mamuju Utara 23

12 Sulawesi Selatan 34 Kab. Enrekang 2735 Kab. Jeneponto 2936 Kab. Pinrang 2037 Kab. Soppeng 1038 Kab. Maros 10

13 Sulawesi Tengah 39 Kab. Donggala 2214 Sulawesi Tenggara 40 Kab. Konawe Selatan 10

41 Kab. Kolaka Utara 1042 Kab. Kolaka Timur 1043 Kab. Konawe 10

15 Sulawesi Utara 44 Kab. Minahasa 3345 Kab. Bolaang Mongondow Timur 25

16 Gorontalo 46 Kab. Bone Bolango 1017 Nusa Tenggara Barat 47 Kab. Lombok Timur 13

48 Kota Mataram 2318 Nusa Tenggara Timur 49 Kab. Kupang 20

50 Kab. Lembata 1051 Kab. Rote Ndao 10

19 Maluku 52 Kab. Seram Bagian Barat 1053 Kab. Maluku Tengah 1054 Kab. Maluku Tenggara 2555 Kota Ambon 10

20 Maluku Utara 56 Kab. Halmahera Timur 2021 Papua 57 Kab. Jayawijaya 10

58 Kab. Merauke 2159 Kota Jayapura 2060 Kab. Biak Numfor 2961 Provinsi Papua/Kota Jayapura 23

22 Papua Barat 62 Kab. Sorong 2563 Kota Sorong 2064 Kab. Tambrauw 24

Kabupaten/Kota

Page 261: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 10

Pengembangan Kawasan Bawang Merah Tahun 2015

Page 262: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 263: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

213

LAMPIRAN 10. PENGEMBANGAN KAWASAN BAWANG MERAH TAHUN 2015

No Provinsi Kabupaten/KotaLuas Area

(Ha) TP/Dekon Provinsi

1 Provinsi Jawa Timur 3 2 Provinsi Riau 4 3 Provinsi Jawa Tengah 4 4 Provinsi Lampung 1 5 Provinsi Jawa Barat 4 6 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 4 7 Provinsi Sumatera Utara 4 8 Provinsi Kalimantan Timur 4 9 Provinsi Sulawesi Utara 5

10 Provinsi Sulawesi Tengah 4 11 Provinsi Nusa Tenggara Barat 6 12 Provinsi Banten 4 13 Provinsi Sulawesi Selatan 4 14 Provinsi Sumatera Barat 4

TP Kabupaten/Kota1 Papua 1 Kab. Jayawijaya 10

2 Kab. Tambrauw 15 2 Jawa Barat 3 Kab. Indramayu 3

4 Kab. Cirebon 24 5 Kab. Indramayu 20 6 Kab.Kuningan 30 7 Kab. Majalengka 36

3 Jawa Tengah 8 Kab. Brebes 40 9 Kab. Demak 35

10 Kab. Grobogan 29 11 Kab. Pati 40 12 Kab. Purworejo 15 13 Kab. Rembang 25 14 Kab. Tegal 23

4 DI Yogyakarta 15 Kab. Bantul 30 5 Jawa Timur 16 Kab. Bangkalan 13

17 Kab. Nganjuk 52 18 Kab. Sumenep 57 19 Kab. Probolinggo 57

6 Aceh 20 Kab. Aceh Besar 18 21 Kab. Aceh Tengah 24

7 Sumatera Utara 22 Kab. Simalungun 33 23 Kab. Tapanuli Utara 23 24 Kab. Toba Samosir 33 25 Kab. Humbang Hasundutan 10 26 Kab. Samosir 50

8 Sumatera Barat 27 Kab. Agam 26 28 Kab. Pesisir Selatan 34

Page 264: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

214

No Provinsi Kabupaten/KotaLuas Area

(Ha) 9 Riau 29 Kab. Kampar 27

30 Kota Pekanbaru 12 10 Sumatera Selatan 31 Kab. Musi Rawas 20

32 Kab. OKI 30 33 Kab. OKU 5 34 Kab. Banyuasin 12

11 Lampung 35 Kab. Lampung Selatan 20 36 Kab. Lampung Tengah 2 37 Kab. Tanggamus 15

12 Kalimantan Barat 38 Kota Pontianak 11 39 Kab. Kubu Raya 11

13 Kalimantan Tengah 40 Kab. Kapuas 12 41 Kota Palangkaraya 10

14 Kalimantan Selatan 42 Kab. Tapin 20 43 Kab. Paser 20

15 Sulawesi Utara 44 Kab. Minahasa 30 16 Sulawesi Tengah 45 Kab. Donggala 25

46 Kota Palu 43 47 Kab. Sigi 20

17 Sulawesi Selatan 48 Kab. Bone 10 49 Kab. Enrekang 20 50 Kab. Jeneponto 20 51 Kab. Pinrang 10

18 Sulawesi Tenggara 52 Kab. Kolaka Utara 20 19 Maluku 53 Kab. Buru 10

54 Kab. Seram Bagian Barat 23 20 Bali 55 Kab. Bangli 38

56 Kab. Buleleng 15 21 Nusa Tenggara Barat 57 Kab. Bima 38 22 Nusa Tenggara Timur 58 Kab. Kupang 5

59 Kab. Lembata 10 60 Kab. Rote Ndao 15 61 Kab. Manggarai Barat 24

23 Maluku Utara 62 Kota Tidore Kepulauan 10 63 Kab. Halmahera Selatan 10

24 Bangka Belitung 64 Kab. Bangka Tengah 10 25 Papua Barat 65 Kab. Teluk Wondama 11 26 Sulawesi Barat 66 Kab. Mamuju 28

Page 265: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 11

Pengembangan Kawasan Aneka Jeruk Tahun 2015

Page 266: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 267: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

215

Lampiran 11. Lokasi Pengembangan Kawasan Jeruk Tahun 2011-2015

No Tahun Provinsi/Kabupaten/Kota

1 2011 Bireun, Tanah Karo, Tobasa, Tapsel, Agam, Lima Puluh Kota, Kerinci, Batanghari, Tanjung Jabung Barat, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, OKU Timur, Garut, Majalengka, Cilacap, Wonosobo, Magelang, Malang, Sumenep, Magetan, Banyuwangi, Kota Batu, Jember, Sambas, Berau, Nunukan, Bulungan, Tapin, Barito Kuala, Banjar, Bangli, Buleleng, Bantaeng, Mamuju, Buton, Bangka Tengah, Jayapura, Nabire, Maluku Barat Daya.

2 2012 Aceh Tengah, Bener Meriah, Simalungun, Tapanuli Utara, Agam, Lima Puluh Kota, Solok Selatan, Kerinci, Muaro Jambi, Lebong, Bandung Barat, Malang, Tuban, Ponorogo, Berau, Nunukan, Bulungan, Paser, Kutai Timur, Tapin, Barito Kuala, Bangli, Bantaeng, Mamuju Utara, Jayapura, Nabire, Lombok Timur, TTS, TTU, Sorong Selatan

3 2013 Bener Meriah, Simalungun, Tapanuli Utara, Tanah Karo, Agam, Lima PUluh Kota, Solok Selatan, Lebong, Malang, Tuban, Berau, Nunukan, Bulungan, Kutai Timur, Tapin, Barito Kuala, Bangli, Badung, Bantaeng, Lombok Timur, TTS, TTU, Sorong Selatan dan Sorong

4 2014 Aceh Tengah, Bener Meriah, Simalungun, Tapanuli Utara, Tanah Karo, Tobasa, Tapsel, Dairi, Agam, Lima Puluh Kota, Solok Selatan, Kerinci, Lebong, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Kota Bengkulu, Kampar, OKU, Musi Rawas, Bandung Barat, Garut, Indramayu, Bandung, Purbalingga, Sragen, Banjarnegara, Malang, Tuban, Magetan, Banyuwangi, Jember, Bojonegoro, Situbondo, Lamongan, Pacitan, Sambas, Berau, Nunukan, Bulungan, Paser, Kutai Timur, Penajam Paser Utara, Tapin, Barito Kuala, Kota Banjar Baru, Kota Palangkaraya, Bangli, Badung, Bantaeng, Mamuju Utara, Mamuju, Konawe Selatan, Nabire, Lombok Timur, Sumbawa, TTS, Sorong, Tambrau

Page 268: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

216

No Tahun Kabupaten

5 2015 Provinsi Bali, Kab. Buleleng, Kab. Gianyar, Kab. Bangli, Kab. Bangka Tengah, Kab. Kepahiang, Kota Bengkulu, Kab. Bengkulu Utara, Kab. Lebong, Kab. Tanjung Jabung Barat, Kab. Kerinci, Provinsi Jambi, Kab. Bandung Barat, Kab. Bandung Barat, Kab. Bandung, Kab.Garut, Provinsi Jawa Barat , Kab. Purbalingga, Kab. Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Kab. Jember, Kab. Pacitan, Kab. Lamongan, Kab. Magetan, Kab. Banyuwangi, Kab. Situbondo, Kab. Malang, Kab. Tuban, Provinsi Jawa Timur, Kab. Pontianak, Kab. Kubu Raya, Kab. Bengkayang, Kab. Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Kab. Barito Kuala, Kota Palangkaraya, Kab. Pasir, Kab. Penajam Paser Utara, Kab. Berau, Kab. Kutai Timur, Kab. Bulungan, Kab. Nunukan, Kota Tarakan, Kab. Lampung Selatan, Kab. Way Kanan, Kab. Seram Bagian Barat, Kab. Maluku Tengah, Kota Tidore Kepulauan, Kab. Halmahera Tengah, Kab. Aceh Jaya, Kab. Bener Meriah, Kab. Aceh Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. TTS, Kab. Biak Numfor, Kab. Mimika, Kab. Nabire, Kab. Tambrauw, Kab. Indragiri Hilir (TP Prov), Kab. Kuantan Sengigi, Kab. Kampar, Kab. Mamuju, Kab. Mamuju Utara, Kab. Kepulauan Selayar, Kab. Bulukumba, Kab. Jeneponto, Kab. Bantaeng, Kab. Poso, Kab. Parigi Moutong, Kab. Konawe Utara, Kab. Konawe Selatan, Kab. Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kab. Minahasa, Kab. Solok Selatan, Kab. Tanah Datar, Kab. Agam, Kab. Limapuluh Kota, Kab. Ogan Ilir, Kab. OKU, Provinsi Sumatera Utara, Kab. Tapanuli Selatan, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Dairi, Kab. Simalungun, Kab. Tanah Karo

Page 269: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 12

Pengembangan Kawasan Kentang Tahun 2015

Page 270: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 271: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

217

LAMPIRAN 12. PENGEMBANGAN KAWASAN KENTANG TAHUN 2015

No ProvinsiLuas Area

(Ha) TP Kabupaten/Kota

1 Jawa Tengah 1 Kab. Pekalongan 30 2 Aceh 2 Kab. Bener Meriah 19 3 Sumatera Utara 3 Kab. Simalungun 13

4 Kab. Tanah Karo 13 4 Sumatera Barat 5 Kab. Solok 30

6 Kab. Solok Selatan 30 5 Sulawesi Utara 7 Kab. Bolaang Mongondow Timur 13

8 Kab. Bolaang Mongondow 12 9 Kab. Minahasa Selatan 10

10 Kota Tomohon 10 6 Sulawesi Selatan 11 Kab. Bantaeng 12 7 Papua 12 Kab. Jayawijaya 30 8 Bengkulu 13 Kab. Rejang Lebong 17

14 Kab. Kepahiang 13 9 Jambi 15 Kab. Kerinci 30

10 Nusa Tenggara Timur 16 Kab. Ende 13 17 Kab. Ngada 19

Kabupaten/Kota

Page 272: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 273: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 13

Pengembangan Kawasan Wortel Tahun 2015

Page 274: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 275: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

219

LAMPIRAN 13. PENGEMBANGAN KAWASAN WORTEL TAHUN 2015

No ProvinsiLuas Area

(Ha) TP Kabupaten/Kota

1 Jawa Barat 1 Kab. Cianjur 40 2 Kab. Bogor 30

2 Jawa Tengah 3 Kab. Tegal 20 3 Jawa Timur 4 Kab. Magetan 48

5 Kota Batu (Tidak Terlaksana) 50 4 Sumatera Barat 6 Kab. Solok 40

7 Kab. Tanah Datar 50 8 Kab. Solok Selatan 40

5 Jambi 9 Kab. Kerinci 40 10 Kab. Merangin 40

6 Sulawesi Utara 11 Kab. Minahasa Selatan 30 12 Kota Tomohon 40

7 Sulawesi Selatan 13 Kab. Enrekang 40 14 Kab. Bantaeng 40 15 Kab. Gowa 40

8 Nusa Tenggara Timur 16 Kab. Ende 40 17 Kab. Ngada 40

9 Papua 18 Kab. Jayawijaya 20 10 Bengkulu 19 Kab. Rejang Lebong 40 11 Aceh 20 Kab. Bener Meriah 50

Kabupaten/Kota

Page 276: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 277: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 14

Pengembangan Kawasan Sayuran lainnya Tahun 2015

Page 278: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 279: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

221

LAMPIRAN 14. PENGEMBANGAN KAWASAN SAYURAN LAINNYA TAHUN 2015

No Provinsi Luas Area (Ha) TP Kabupaten/Kota

1 Sumatera Utara 1 Kab. Tanah Karo 1 2 Kab. Samosir 1 3 Kota Medan 30

2 Jawa Tengah 4 Kab. Temanggung 40 3 Papua Barat 5 Kab. Sorong 30

No Provinsi Luas Area (Ha) TP Kabupaten/Kota

1 Jawa Tengah Kab. Blora 30 2 Riau Kota Dumai 30 3 Gorontalo Kab. Bone Bolango 30 4 Kepulauan Riau Kota Batam 30 5 Papua Barat Kota Sorong 28

Kabupaten/Kota

Pengembangan Kawasan Sayuran Daun TA 2015

Pengembangan Kawasan Sayuran Dataran Rendah TA 2015

Kabupaten/Kota

Page 280: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

222

No Provinsi Luas Area (Ha) Dekon Provinsi

1 Provinsi Jawa Barat 12 Provinsi Nusa Tenggara

Barat 1

3 Provinsi Sumatera Barat

1

TP Kabupaten/Kota1 Jawa Barat 1 Kab. Bandung 302 Jawa Tengah 2 Kab. Magelang 12

3 Kab. Tegal 503 Nusa Tenggara Barat 4 Kab. Bima 30

5 Kab. Lombok Timur 504 Jawa Tengah 6 Kab. Karanganyar 40

7 Kab. Pemalang 288 Kab. Temanggung 20

5 Sumatera Barat 9 Kab. Solok 206 Bali 10 Kab. Tabanan 20

Kabupaten/Kota

Pengembangan Kawasan Bawang Putih TA 2015

Page 281: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Lampiran 15

Pengembangan Kawasan Tanaman Obat Tahun 2015

Page 282: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk
Page 283: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

223

LAMPIRAN 15. PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN OBAT TAHUN 2015

No Provinsi Luas Area (Ha) 1 Jawa Barat 1 Kab. Bogor 10

2 Kab. Purwakarta 14 2 Jawa Tengah 3 Kab. Boyolali 20

4 Kab. Wonogiri 30 5 Kota Semarang 20 6 Kab. Brebes 14 7 Kab. Karanganyar 25 8 Kab. Magelang 20 9 Kab. Semarang 34

10 Kab. Temanggung 32 11 Kab. Wonosobo 30

3 DIY 12 Kab. Kulon Progo 20 4 Jawa Timur 13 Kab. Situbondo 20 5 Aceh 14 Kab. Aceh Besar 25 6 Jambi 15 Kota Jambi 20 7 Sumatera Selatan 16 Kab. OKU 14 8 Kalimantan Tengah 17 Kab. Kapuas 10 9 Kalimantan Timur 18 Kab. Paser 14

19 Kota Samarinda 20 20 Kab. Penajam Paser Utara 14

10 Kalimantan Barat 21 Kab. Pontianak/Mempawah 20 11 Kalimantan Utara 22 Kab. Nunukan 20 12 Sulawesi Selatan 23 Kab. Bone 10

24 Kab. Maros 10 13 Bengkulu 25 Kab. Kepahiang 20

26 Kab. Bengkulu Utara 33 14 Nusa Tenggara Timur 27 Kab. Manggarai 20

No Provinsi Luas Area (Ha) 1 Jawa Barat 1 Kab. Ciamis 40

2 Kab. Tasikmalaya 40

Kabupaten/Kota

Pengembangan Kawasan Jahe

Pengembangan Kawasan Kapulaga

Kabupaten/Kota

Page 284: LLLaporan Kinerjaaporan Kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Laporan Kinerja Ditjen... · Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun ... untuk

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015

224

No Provinsi Luas Area (Ha) 1 Jawa tengah 1 Kab. Wonogiri 20 2 Bengkulu 2 Kab. Bengkulu Utara 30 3 DIY 3 Kab. Kulon Progo 10 4 Kalimantan Utara 4 Kab. Nunukan 20 5 Sulawesi Selatan 5 Kab. Soppeng 10

No Provinsi Luas Area (Ha) 1 Kalimantan Barat 1 Kota Pontianak 5 2 Jawa Tengah 2 Kab. Wonosobo 2

No Provinsi Luas Area (Ha) 1 Jawa Barat 1 Kab. Sukabumi 5 2 Jawa Tengah 2 Kab. Semarang 15

No Provinsi Luas Area (Ha) 1 Jawa tengah 1 Provinsi Jawa Tengah 4

2 Kab. Purworejo 23

Pengembangan Kawasan Lidah Buaya dan Purwoceng

Kabupaten/Kota

Pengembangan Kawasan Temulawak

Kabupaten/Kota

Pengembangan Kawasan Tanaman Obat lainnya

Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota

Pengembangan Kawasan Kencur