lkjip pengadilan agama jakarta pusat 2015 · ketua pengadilan agama jakarta pusat,...

55

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    1

    KATA PENGANTAR

    Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur

    dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan

    Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

    Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang

    Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara

    Republik Indonesia, maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

    Tahun 2015 ini sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja.

    Laporan ini adalah Laporan Kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun

    2015 untuk Lembaga (LKjIP di lingkungan Pemerintah Pusat) yang berisi tentang

    informasi pertanggungjawaban kinerja, tugas pokok, dan fungsi dalam rangka

    pencapaian visi, misi, dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama Jakarta

    Pusat tahun 2015 beserta uraiannya yang meliputi kegiatan Pengadilan Agama Jakarta

    Pusat pada tahun 2015

    Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun

    yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan

    fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait.

    Jakarta, 4 Januari 2016

    Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat,

    Drs.H.MOCH.SUKKRI, SH.,MH.NIP. 196000606 1988031 002

  • LKJIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    1

    EXECUTIVE SUMMARY(IKHTISAR EKSEKUTIF)

    Pengadilan Agama sebagai salah satu kekuasaan kehakiman sudah tidak

    dikesampingkan keberadaannya sebagaimana tercantum dalam pasal 24 ayat (2) Undang-

    Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang telah diamandemen.

    Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, Pengadilan Agama harus selalu berusaha

    untuk menjadi pengadilan yang menerapkan prinsip-prinsip peradilan yang sederhana,

    cepat, biaya ringan, adil, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

    Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok

    dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas

    (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan, hakim dan pegawai Pengadilan akan lebih

    berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

    Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas tersebut disusunlah

    Laporan Kinerja Instansi Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

    Seluruh program kerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat disusun berdasarkan

    sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Reformasi Birokrasi

    dan Cetak Biru 2010 – 2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia.

    Secara umum tingkat realisasi terhadap target kinerja pada Pengadilan Agama

    Jakarta Pusat pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

    NO SASARANINDIKATOR KINERJA

    URAIAN TARGET REALISASI %1 2 3 4 5 6

    1. Meningkatnyapenyelesaianperkara

    a. Persentase mediasi yangdiselesaikan 32%

    20%

    b. Persentase mediasi yangmenjadi akta perdamaian 3,5% 7.2%

    c. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan :

    99% 100%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    d. Persentase perkara yangdiselesaikan : 84% 82%

  • LKJIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    2

    - Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    e. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangkawaktu maksimal 6 bulan :

    93% 94%

    f. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangkawaktu lebih dari 6 bulan :

    7% 6%

    2. Peningkatanakseptabilitasputusan Hakim

    Persentase perkara yang tidakmengajukan upaya hukum :- Banding 98% 99%- Kasasi 68% 47%- Peninjauan Kembali - -

    3. Peningkatanefektifitaspengelolaanpenyelesaianperkara

    a. Persentase berkas perkarayang diajukan Banding yangdisampaikan secara lengkapdan tepat waktu

    96% 88%

    b. Persentase berkas perkarayang diajukan Kasasi dan PKyang disampaikan secaralengkap dan tepat waktu

    100% 100%

    c. Persentase berkas yangdiregister dan siapdidistribusikan ke Majelis

    100% 100%

    d. Persentase penyampaianrelaas pemberitahuan isiputusan tepat waktu, tempatdan para pihak

    80% 80%

    e. Ratio Majelis Hakimterhadap perkara 1 : 145 1 : 235

    f. Persentase responden yangpuas terhadap prosesperadilan

    96% 81%

    4. Peningkatanaksesibilitasmasyarakatterhadapperadilan(acces tojustice)

    a. Persentase perkara prodeoyang diselesaikan 100% 100%

    b. Persentase perkara yangdapat diselesaikan dengancara sidang keliling

    - -

    c.. Persentase masyarakatpencari keadilan yangmendapat layanan bantuanhukum (Posbakum)

    70% 75%

    5 Meningkatnyakepatuhanterhadapputusanpengadilan

    Persentase permohonan eksekusiatas putusan perkara tertentu yangberkekuatan hukum tetap yangditindaklanjuti 100% 38%

  • LKJIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    3

    6. Meningkatnyakualitaspengawasan

    a. Persentase pengaduanmasyarakat yangditindaklanjuti

    - -

    b. Persentase jumlah temuanhasil pemeriksaaninternal/eksternal yangditindaklanjuti

    100% 100%-

    Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai

    dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan

    dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2015.

    Jakarta, 4 Januari 2016

    Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat,

    Drs.H.MOCH.SUKKRI, SH.,MH.NIP. 196000606 1988031 002

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    v

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

    EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) ……………………… . ii

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vi

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

    A. LATAR BELAKANG .................................................................. 1

    B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI .................... 1

    C. STRUKTUR ORGANISASI ........................................................ 5

    D. SISTEMATIKA PENYAJIAN .................................................... 8

    BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ...................... 10

    A. RENCANA STRATEGIS ............................................................ 10

    B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ................................... 11

    C. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK ..................... 12

    D. INDIKATOR KINERJA UTAMA …………………………….. 13

    E. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 ......................................... 14

    F. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 ..................................... 15

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 .............................. 18

    A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 .............. 18

    B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ................................................ 19

    C. AKUNTABILITAS KEUANGAN .............................................. 30

    BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 34

    A. KESIMPULAN ............................................................................ 34

    B. SARAN-SARAN .......................................................................... 35

    C. PENUTUP .................................................................................... 35

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    v

  • LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014

    Vi

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

    2. Matrik Rencana Strategis Kinerja 2010 – 2014 Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

    3. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

    4. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2014.

    5. Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2014.

    6. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2014.

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    1

    BAB I – PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

    Pengadilan Agama dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, dibidang Administrasi,

    Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama merupakan lingkungan

    Peradilan di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia (MARI) sebagai pelaksana

    kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan

    hukum dan keadilan. Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebagai kawal depan MARI

    bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara yang

    masuk di tingkat pertama.

    Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang

    ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis

    dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada

    pada lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Rencana Strategis (renstra) ini

    dijabarkan ke dalam program yang kemudian diuraikan ke dalam rencana tindakan.

    Renstra ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber

    daya manusia (SDM) yang kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta

    memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Pusat, baik

    lingkungan internal maupun external sebagai variable strategis.

    Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut

    adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia

    sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia.

    B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI

    1. KEDUDUKAN PERADILAN AGAMA

    Peradilan Agama merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat

    pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana

    dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua

    atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    2

    Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama

    dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai

    Pengadilan Negara Tertinggi.

    Pengadilan Agama Jakarta Pusat merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi

    Agama Jakarta. Pengadilan Agama Jakarta Pusat terletak di Jl. Rawasari Selatan

    No. 51, Cempaka Putih Jakarta Pusat yang mempunyai yurisdiksi 44 kelurahan dari

    8 kecamatan, dengan luas wilayah ±48,08 km², sebagai berikut :

    1. Kecamatan Gambir

    o Kelurahan Gambiro Kelurahan Kebon Kelapao Kelurahan Petojo Selatano Kelurahan Duri Puloo Kelurahan Cidengo Kelurahan Petojo Utara

    2. Kecamatan Tanah Abang

    o Kelurahan Bendungan Hiliro Kelurahan Karet Tengsino Kelurahan Kebon Melatio Kelurahan Kebon Kacango Kelurahan Kampung Balio Kelurahan Petamburan

    3. Kecamatan Menteng

    o Kelurahan Mentengo Kelurahan Pegangsaano Kelurahan Cikinio Kelurahan Kebon Siriho Kelurahan Gondangdia

    4. Kecamatan Senen

    o Kelurahan Seneno Kelurahan Kwitango Kelurahan Kenari

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    3

    o Kelurahan Pasebano Kelurahan Kramato Kelurahan Bungur

    5. Kecamatan Cempaka Putih

    o Kelurahan Cempaka Putih Timuro Kelurahan Cempaka Putih Barato Kelurahan Rawasari

    6. Kecamatan Johar Baru

    o Kelurahan Galuro Kelurahan Tanah Tinggio Kelurahan Kampung Rawao Kelurahan Johar Baru

    7. Kecamatan Kemayoran

    o Kelurahan Gunung Sahari Selatano Kelurahan Kemayorano Kelurahan Kebon Kosongo Kelurahan Harapan Mulyao Kelurahan Cempaka Baruo Kelurahan Utan Panjango Kelurahan Sumur Batuo Kelurahan Serdang

    8. Kecamatan Sawah Besar

    o Kelurahan Pasar Baruo Kelurahan Gunung Sahari Utarao Kelurahan Mangga Dua Selatano Kelurahan Karang Anyaro Kelurahan Kartini

    2. TUGAS POKOK

    Pengadilan Agama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan

    menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang beragama Islam dibidang

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    4

    Perkawinan, Waris,Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, Shadaqoh dan Ekonomi Syari’ah,

    sebagaimana diatur pada pasal 1 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang

    perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama

    3. FUNGSI

    Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut Pengadilan Agama

    Jakarta Pusat mempunyai fungsi sebagai berikut :

    a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi

    perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi;

    b. Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara banding, kasasi, dan

    peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya;

    c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan

    Pengadilan Agama (umum, kepegawaian, dan keuangan kecuali biaya perkara);

    d. Memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehat tentang Hukum Islam pada

    instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur

    dalam Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan

    Agama;

    e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta

    peninggalan di luar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang

    dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat

    (2) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

    f. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan pertimbangan

    hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan terhadap

    advokat/penasehat hukum dan sebagainya, dan;

    g. Memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada

    tahun hijriyah.

    Dalam rangka terwujudnya pelayanan prima kepada para pencari keadilan di

    Pengadilan Agama Jakarta Pusat maka dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

    pada Standard Operational Procedure (SOP) yang tertuang dalam Surat Keputusan

    Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat Nomor: W9-A1/216/HK.05/I/2011, tanggal

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    5

    15 Januari 2011 sebagai implementasi dari Undang-Undang No. 25 tahun 2009

    tentang Pelayanan Publik yang muatannya antara lain sebagai berikut:

    1. Kejelasan proses kinerja untuk setiap proses kerja;

    2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target, dan pengukuran terhadap hasil kerja

    dari setiap posisi;

    3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk

    mengambil keputusan;

    4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tanggung jawab

    tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya;

    5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi;

    6. Profesionalisme personil peradilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung

    jawab utama serta harus memiliki keterampilan dan menggunakan sistem-sistem

    yang dibangun .

    Kondisi-kondisi tersebut di atas secara bertahap akan membawa organisasi menjadi

    organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi salah satu

    tujuan Reformasi Birokrasi.

    C. STRUKTUR ORGANISASI

    Pengadilan Agama Jakarta Pusat merupakan organisasi kolegial yang terdiri dari

    unsur pimpinan, unsur pelaksana, dan unsur pembantu pimpinan yang di dalamnya

    mencakup unit kepaniteraan dan unit kesekretariatan.

    Pada pasal 1 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

    Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, tercantum bahwa tugas

    dan kewenangan Pengadilan Agama adalah menerima, memeriksa, memutus dan

    menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang beragama Islam dibidang

    Perkawinan, Waris,Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, Shadaqoh dan Ekonomi Syari’ah.

    Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana kewenangan Pengadilan Agama

    tersebut diatas, Pengadilan Agama Jakarta Pusat membagi tugas para pegawai sebagai

    berikut :

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    6

    1. Unsur Pimpinan

    Ketiga unsur pimpinan tersebut diatas telah memimpin pelaksanaan tugas pokok

    dan fungsi Pengadilan Agama Jakarta Pusat dengan hasil sebagaimana tertuang dalam

    laporan tahunan ini :

    1.1. Ketua dan Wakil Ketua (Drs.H.Moch.Sukkri, SH.,MH/Ketua dan Drs. H.M.

    Turchan Badri, SH.,MH/Wakil Ketua), bertugas dan bertanggung jawab atas

    terselenggaranya peradilan dengan baik, menjaga terpeliharanya citra dan wibawa

    Pengadilan Agama serta bertanggung jawaba atas terselenggaranya atas

    administrasi umum Pengadilan Agama dengan tertib, melakukan dan menjaga

    terpeliharanya hubungan antar instansi baik sektoral maupun lintas sektoral.

    1.2. Panitera (Drs.Nurman), bertugas dan bertanggung jawab memberikan pelayanan

    teknis di bidang administrasi perkara dan administrasi peradilan lainnya, serta

    pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan Peradilan Agma

    berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    2. Unsur Pelaksana

    Unsur ini adalah unsur yang bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas pokok

    Pengadilan Agama dalam fungsi mengadili yakni menerima, memeriksa, memutus, dan

    menyelesaikan perkara yang diajukan kepada pengadilan agama. Hal ini dilaksanakan

    oleh hakim dan dibantu oleh Panitera/ Panitera Pengganti Pengadilan Agama Jakarta

    Pusat, sebagaimana dalam uraian dibawah ini :

    2.1. Hakim (1) Dra. Hj. Rosmida M Noor, SH, (2) Dra. Hj. Saniyah KH, (3)

    Dra. Hj. Nurroh Sunah, SH, (4) Dra. Isti’anah, MH, (5) Dra. Hj. Taslimah, MH,

    (6) Drs. Sarnoto, MH, (7) Hj. Suciati, SH.

    Hakim bertugas memeriksa dan mengadili, memutus dan menyelesaikan setiap

    perkara yang diberikan/diserahkan kepadanya berdasarkan penetapan Majelis

    Hakim.

    2.2. Panitera Pengganti (1) Dra. Mulyahefni. (2) Muhammad Fahat, SH, (3) TratnaDewy S.A.T, SH.,MH. (4) Moh. Dudi Wahyudi K, SH.,MH. (5) Zaelani Azis,

    SH.,MH. (6) M. Yasin, SH. (7) Endang Bahtiar, SH.,MH. (8) Susilowati, SH.,MH.

    (9) Ikbal Basry, SH. (10) Runie Handayani, SH.,MH. (11) Amrullah, SHI., (12) Etik

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    7

    Korniawai,SH.,MH. (13) Muhammad Iqbal Yunus,SHI.,MH. (14) Rita Susanti,SH.

    (15) Ahmad Irfan.SH.

    Panitera Pengganti bertugas membatu hakim/majelis hakim dengan menghadiri

    dan mencatat jalannya sidang serta membuat berita acara semua peristiwa

    hukum yang terjadi dalam persidangan perkara yang ditangani hakim/majelis

    hakim tersebut.

    2.3. Jurusita/Jurusita Pengganti (1) Wadinah, (2) Sri Mahanum, (3) MagdalenaHutagaol, (4) Budi Sukirno, (5) Hiram Sulistio Sibarani, S.Kom. (6) Oebaydillah,S.Ag.

    (7) Fita Alfiany AR Paputungan, S.Kom, (8) Budy Setyo Rini, SH, (9) Nurhidayah

    Megawati, SH, (10) Achmad Fadli, A.Md, (11) Nyayu Asha Della Sati, A.Md, (12)

    Muhammad Muchram, (13) Ruslani. (14) Nurwilis,SH. (15) Adi Praswara Ari,SH.MH.

    Melakukan semua perintah yang berhubungan dengan kejurusitaan yang

    diberikan oleh Ketua Pengadilan atau Hakim/Majelis Hakim yang

    dikoordinasikan oleh Panitera, di dalam wilayah hukum Pengadilan Agama

    Jakarta Pusat.

    3. Unsur Pembantu Pimpinan

    Unsur pembantu pimpinan adalah unsur yang bertanggungjawab untuk

    melaksanakan tugas secara operasional dalam kegiatan yang bersifat sebagai unsur

    penunjang dan pendukung pelayanan administratif atas pelaksanaan tugas pokok

    pengadilan agama, di bawah kewenangan Panitera Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

    Adapun unit penunjang dan pendukung untuk melaksanakan tugas tersebut

    sebagaimana dalam uraian dibawah ini :

    3.1. Kepaniteraan

    Kepaniteraan merupakan unit kerja yang menunjang pelaksanaan tugas

    pokok dan fungsi pengadilan agama dalam hal pengelolaan administrasi perkara

    baik sebelum persidangan maupun setelah persidangan.

    Untuk unit kerja kepaniteraan di bawah Wakil Panitera (Hj. Ghizar

    Fau’ah, SH., MH) dibantu oleh tiga Panitera Muda (Panmud) yaitu (1) Panitera

    Muda Gugatan (Nova Asrul Lutfi, SH) yang menangani perkara-perkara

    gugatan, (2) Panitera Muda Permohonan (H. Bangbang Sri Pancala, SH., MH)

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    8

    yang menangani perkara-perkara permohonan, dan (3) Panitera Muda Hukum

    (Ruslan P, SH., MH) yang menangani masalah kearsipan perkara, laporan

    perkara, dan perkara-perkara yang dimintakan upaya hukum lainnya seperti

    banding, kasasi dan peninjuan kembali (PK).

    3.2. Kesekretariatan

    Kesekretariatan merupakan suatu unit kerja yang berfungsi sebagai tata

    usaha pengadilan agama dalam mengelola manajemen perkantoran pada

    umumnya, dan pada khususnya menangani administrasi umum dan perlengkapan,

    administrasi kepegawaian, dan administrasi keuangan.

    Untuk unit kerja sekretariat di bawah Wakil Sekretaris (Suhendra, S.Sos.,

    MM) dibantu oleh tiga Kepala Sub Bagian yaitu (1) Kasub Bagian Umum

    (Haryanti, SH) yang bertanggungjawab atas pelaksanaan perencanaan,

    pemeliharaan inventaris, dan tertib administrasi perlengkapan serta perpustakaan,

    (2) Kasub Bagian Kepegawaian (Jusriah Rieuwpasa, SHI selaku Pelaksana

    tugas) yang bertanggungjawab atas tertibnya administrasi kepegawaian, dan (3)

    Kasub Bagian Keuangan (Titi Khotimah, SH) yang bertanggungjawab atas

    pelaksanaan anggaran dan tertib administrasi keuangan.

    Untuk mempertegas tugas pokok dan fungsi dari masing-masing unsur

    tersebut digambarkan dengan struktur secara linear sehingga jelas tugas pokok

    dan fungsinya serta hirarki jabatan berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung

    Republik Indonesia Nomor: 05/1996. Struktur Organisasi Pengadilan Agama

    Jakarta Pusat adalah sebagaimana dalam lampiran laporan ini.

    D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

    Laporan kinerja ini menggambarkan pencapaian pencapaian kinerja Pengadilan

    Agama Jakarta Pusat selama tahun 2015 sebagai acuan perbaikan kinerja di masa

    mendatang.

    Laporan kinerja ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    9

    Pengantar

    Ikhtisar Eksekutif

    BAB I Pendahuluan, menggambarkan hal-hal umum tentang keadaan Pengadilan

    Agama Jakarta Pusat, yang berisikan antara lain : a. Latar Belakang, b.

    Tugas Pokok dan Fungsi, c. Struktur Organsisasi Pengadilan Agama Jakarta

    Pusat.

    BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, yang berisikan antara lain : a. Rencana

    Strategis 2015 – 2019, b. Tujuan dan Sasaran Strategis, c. Program dan

    Kegiatan, d. Indikator Kinerja Utama, e. Rencana Kinerja Tahun 2016 dan f.

    Penetapan Kinerja Tahun 2015.

    BAB III. Laporan Kinerja menguraikan tentang capaian kinerja Pengadilan Agama

    Jakarta Pusat yang terdiri dari : a. Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara

    Target dan Realisasi Kinerja), b. Analisis Kinerja (Pencapaian sasaran-sasaran

    organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja),

    c. Akuntabilitas Keuangan.

    BAB IV Penutup, merupakan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja serta

    menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa

    yang akan datang.

    LAMPIRAN Berisi antara lain : 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Jakarta Pusat,

    2. Indikator Kinerja Utama (IKU), 3. Matrik Renstra 2015-2019, 4. Rencana

    Kinerja Tahun 2015, 5. Rencana Kinerja Tahun 2016, 6. Penetapan Kinerja

    Tahunan 2015,. SK Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

    (LKjIP).

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    10

    BAB II – PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

    A. RENCANA STRATEGIS

    Rencana Strategis Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2015 – 2019

    merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang

    terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan

    pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan

    untuk mencapai efektivas dan efesiensi.

    Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman

    dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat diselaraskan dengan arah

    kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan

    nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang

    (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019,

    sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan

    Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.

    Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang

    diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama

    Jakarta Pusat.

    Adapun visi dari Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah:

    “Mendukung terwujudnya Peradilan yang Agung dan berwibawa pada

    Pengadilan Agama Jakarta Pusat”

    Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Jakarta Pusat menetapkan misi

    yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

    1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi.

    2. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien

    3. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan

    yang berlaku.

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    11

    B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

    Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

    satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi

    dan misi Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

    Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah

    sebagai berikut :

    1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi;

    2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan;

    3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Jakarta Pusat memenuhi butir 1 dan 2 di

    atas.

    Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan

    dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015

    sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama

    Jakarta Pusat adalah sebagai berikut :

    KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA

    1 2

    Meningkatnyapenyelesaian perkara

    a. Persentase mediasi yang diselesaikanb. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaianc. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :

    - Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    d. Persentase perkara yang diselesaikan :- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktumaksimal 6 bulan :

    f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktulebih dari 6 bulan :

    Peningkatanakseptabilitas putusanHakim

    Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali

    Peningkatan efektifitaspengelolaan penyelesaianperkara

    a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yangdisampaikan secara lengkap dan tepat waktu

    b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PKyang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu

    c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikanke Majelis

    d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    12

    tepat waktu, tempat dan para pihake. Ratio Majelis Hakim terhadap perkaraf. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan

    Peningkatan aksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces tojustice)

    a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikanb. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara

    sidang kelilingc. Persentase masyarakat pencari keadilan yang

    mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum)Meningkatnya kepatuhanterhadap putusanpengadilan

    Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentuyang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

    Meningkatnya kualitaspengawasan

    a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjutib. Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan

    internal/eksternal yang ditindaklanjuti

    C. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK

    Dari program yang utama sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan

    Anggaran (DIPA) Pengadilan Agama Jakarta (DIPA) Pengadilan Agama Jakarta Pusat

    Tahun Anggaran 2015 dalam pelaksanaannya diuraikan dalam beberapa kegiatan pokok

    yang merupakan satu kesatuan dari tugas pokok dan fungsi satuan kerja Pengadilan Agama

    Jakarta Pusat, yaitu :

    1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah

    Agung. Dari program ini dengan anggaran yang tersedia pada tahun 2015 dipergunakan

    untuk :

    a. Pembayaran gaji dan tunjangan;

    b. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran;

    Perawatan Gedung Kantor

    Perawatan Kendaraan Roda 2

    Perawatan Inventaris Kantor

    Langganan Daya Dan Jasa

    Jasa Pos/Giro/Sertifikat

    Operasional Perkantoran Dan Pimpinan

    c. Pembinaan dan Konsultasi

    d. Perawatan Kendaraan Roda 4

    e. Pengadaan Pakaian Supir/Cleaning Servis/Satpam

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    13

    f. Pelantikan/Pengambilan Sumpah Jabatan

    g. Rapat Koordinasi

    h. Penyusunan Program Anggaran Tahun 2016

    2. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama

    Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuik

    mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara,

    dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan

    Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen

    Peradilan Agama adalah:

    1. Penanganan perkara prodeo

    2. Penyelesaian Administrasi Perkara

    3. Pengiriman Berkas Perkara

    4. Penyelesaian Putusan

    5. Penyelenggaraan Pos Pelayanan Hukum

    D. INDIKATOR KINERJA UTAMA

    Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah menetapkan Indikator Kinerja Utama

    berdasarkan Surat Keputusan Nomor: W9-A1/ /OT.01/I/2014 tanggal 2 Januari 2014

    yang dapat dilihat sebagai berikut :

    NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA

    1 2 3

    1. Meningkatnya penyelesaianperkara

    a. Persentase mediasi yang diselesaikanb. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaianc. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :

    - Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    d. Persentase perkara yang diselesaikan :- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangkawaktu maksimal 6 bulan :

    f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangkawaktu lebih dari 6 bulan :

    2. Peningkatan akseptabilitasputusan Hakim

    Persentase perkara yang tidak mengajukan upayahukum:- Banding

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    14

    - Kasasi- Peninjauan Kembali

    3. Peningkatan efektifitaspengelolaan penyelesaianperkara

    a. Persentase berkas perkara yang diajukan Bandingyang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu

    b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi danPK yang disampaikan secara lengkap dan tepatwaktu

    c. Persentase berkas yang diregister dan siapdidistribusikan ke Majelis

    d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isiputusan tepat waktu, tempat dan para pihak

    e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkaraf. Persentase responden yang puas terhadap proses

    peradilan4. Peningkatan aksesibilitas

    masyarakat terhadapperadilan (acces to justice)

    a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikanb. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan

    cara sidang kelilingc. Persentase masyarakat pencari keadilan yang

    mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum)5. Meningkatnya kepatuhan

    terhadap putusan pengadilanPersentase permohonan eksekusi atas putusan perkaratertentu yang berkekuatan hukum tetap yangditindaklanjuti

    6. Meningkatnya kualitaspengawasan

    a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti

    b. Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaaninternal/eksternal yang ditindaklanjuti

    E. RENCANA KINERJA TAHUN 2015

    Adapun rencana kinerja tahun 2015 Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagaiberikut:

    NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET1 2 3 4

    1. Meningkatnyapenyelesaian perkara

    a. Persentase mediasi yang diselesaikan 23%b. Persentase mediasi yang menjadi akta

    perdamaian 3,5%

    c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :99%- Perkara Gugatan

    - Perkara Permohonand. Persentase perkara yang diselesaikan :

    84%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    e. Persentase perkara yang diselesaikan dalamjangka waktu maksimal 6 bulan : 93%

    f. Persentase perkara yang diselesaikan dalamjangka waktu lebih dari 6 bulan :

    7%

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    15

    2. Peningkatanakseptabilitas putusanHakim

    Persentase perkara yang tidak mengajukanupaya hukum :- Banding 98%- Kasasi 68%- Peninjauan Kembali -

    3. Peningkatan efektifitaspengelolaanpenyelesaian perkara

    a. Persentase berkas perkara yang diajukanBanding yang disampaikan secara lengkapdan tepat waktu

    96%

    b. Persentase berkas perkara yang diajukanKasasi dan PK yang disampaikan secaralengkap dan tepat waktu

    100%

    c. Persentase berkas yang diregister dan siapdidistribusikan ke Majelis 100%

    d. Persentase penyampaian relaaspemberitahuan isi putusan tepat waktu,tempat dan para pihak

    80%

    e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 145f. Persentase responden yang puas terhadap

    proses peradilan 96%

    4. Peningkatanaksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces tojustice)

    a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 100%

    b. Persentase perkara yang dapat diselesaikandengan cara sidang keliling -

    c. Persentase masyarakat pencari keadilanyang mendapatkan layanan bantuan hukum(Posbakum)

    70%

    5. Meningkatnyakepatuhan terhadapputusan pengadilan

    Persentase permohonan eksekusi atas putusanperkara tertentu yang berkekuatan hukum tetapyang ditindaklanjuti

    100%

    6. Meningkatnya kualitaspengawasan

    a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti -

    b. Persentase jumlah temuan hasilpemeriksaan internal/eksternal yangditindaklanjuti

    100%

    F. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015

    Penetapan kinerja adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan

    janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun

    tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan

    kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja

    sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

    pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Jakarta Pusat, menciptakan tolok ukur

    kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

    Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagai berikut :

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    16

    NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET1 2 3 4

    1. Meningkatnyapenyelesaian perkara

    a. Persentase mediasi yang diselesaikan 23%b. Persentase mediasi yang menjadi akta

    perdamaian 3,5%

    c. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan : 99%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    d. Persentase perkara yang diselesaikan :84%- Perkara Gugatan

    - Perkara Permohonane. Persentase perkara yang diselesaikan

    dalam jangka waktu maksimal 6 bulan : 93%

    f. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka waktu lebih dari 6 bulan : 7%

    2. Peningkatanakseptabilitas putusanHakim

    Persentase perkara yang tidak mengajukanupaya hukum :- Banding 98%- Kasasi 68%- Peninjauan Kembali -

    3. Peningkatan efektifitaspengelolaanpenyelesaian perkara

    a. Persentase berkas perkara yangdiajukan Banding yang disampaikansecara lengkap dan tepat waktu

    96%

    b. Persentase berkas perkara yangdiajukan Kasasi dan PK yangdisampaikan secara lengkap dan tepatwaktu

    100%

    c. Persentase berkas yang diregister dansiap didistribusikan ke Majelis 100%

    d. Persentase penyampaian relaaspemberitahuan isi putusan tepat waktu,tempat dan para pihak

    80%

    e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 145f. Persentase responden yang puas

    terhadap proses peradilan 96%

    4. Peningkatanaksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces tojustice)

    a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 100%

    b. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan cara sidang keliling -

    c. Persentase masyarakat pencari keadilanyang mendapatkan layanan bantuanhukum (Posbakum)

    70%

    5. Meningkatnyakepatuhan terhadapputusan pengadilan

    Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara tertentu yang berkekuatanhukum tetap yang ditindaklanjuti

    100%

    6. Meningkatnya kualitaspengawasan

    a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti -

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    17

    b. Persentase jumlah temuan hasilpemeriksaan internal/eksternal yangditindaklanjuti

    100%

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    18

    BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

    A. PENGUKURAN KINERJA

    Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

    suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

    organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.

    Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai

    keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk

    mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi

    organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang

    telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran

    kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment,

    melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja

    organisasi.

    Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat tahun 2015,

    dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang

    telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah

    ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian

    target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam

    tahun 2015 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut

    diuraikan dalam tabel dibawah ini.

    SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN%1 2 3 4 5

    Meningkatnyapenyelesaian perkara

    a. Persentase mediasi yangdiselesaikan

    1327 261 20%

    b. Persentase mediasi yang menjadiakta perdamaian 261 19 7.2%

    c. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan : 341 341 100%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    d. Persentase perkara yangdiselesaikan : 2118 1735 82%- Perkara Gugatan

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    19

    - Perkara Permohonane. Persentase perkara yang

    diselesaikan dalam jangka waktumaksimal 6 bulan :

    1735 1630 94%

    f. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangka waktulebih dari 6 bulan :

    1735 105 6%

    Peningkatanakseptabilitas putusanHakim

    Persentase perkara yang tidakmengajukan upaya hukum :- Banding 1735 1718 99%- Kasasi 17 8 47%- Peninjauan Kembali - - -

    Peningkatanefektifitaspengelolaanpenyelesaian perkara

    a. Persentase berkas perkara yangdiajukan Banding yangdisampaikan secara lengkap dantepat waktu

    17 15 88%

    b. Persentase berkas perkara yangdiajukan Kasasi dan PK yangdisampaikan secara lengkap dantepat waktu

    8 8 100%

    c. Persentase berkas yang diregisterdan siap didistribusikan keMajelis

    1777 1777 100%

    d. Persentase penyampaian relaaspemberitahuan isi putusan tepatwaktu, tempat dan para pihak

    1632 1320 80%

    e. Ratio Majelis Hakim terhadapperkara - - -

    f. Persentase responden yang puasterhadap proses peradilan 982 796 81%

    Peningkatanaksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces tojustice)

    a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 50 50 100%

    b. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan cara sidangkeliling

    - - -

    c. Persentase masyarakat pencarikeadilan yang mendapatkanlayanan bantuan hukum(Posbakum)

    1777 1330 75%

    Meningkatnyakepatuhan terhadapputusan pengadilan

    Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara tertentu yangberkekuatan hukum tetap yangditindaklanjuti

    8 3 38%

    Meningkatnyakualitas pengawasan

    a. Persentase pengaduan masyarakatyang ditindaklanjuti - - -

    b. Persentase jumlah temuan hasilpemeriksaan internal/eksternalyang ditindaklanjuti

    - - -

    B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

    Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat tahun 2015 mengacu pada

    indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran

    yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2015 Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    20

    melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian

    kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

    1. Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara

    Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN%1 2 3 4

    a. Persentase mediasi yang diselesaikan 1327 261 20%b. Persentase mediasi yang menjadi akta

    perdamaian 261 19 7.2%

    c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :341 341 100%- Perkara Gugatan

    - Perkara Permohonand. Persentase perkara yang diselesaikan :

    2118 1735 82%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangkawaktu maksimal 6 bulan : 1735 1630 94%

    f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangkawaktu lebih dari 6 bulan : 1735 105 6%

    a. Persentase mediasi yang diselesaikan.

    Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1 Tahun 2008

    tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan bahwa perkara gugatan perdata yang masuk

    ke Pengadilan harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat

    diselesaikan diluar persidangan. Pada tahun 2015 Pengadilan Agama Jakarta Pusat

    menerima perkara gugatan sebanyak 1327 perkara dan pekara gugatan perdata yang

    berhasil diselesaikan melalui mediasi telah dilaksanakan sebanyak 261 perkara

    dengan capaian 20% sehingga berdasarkan data tersebut diatas adanya penurunan

    capaian akuntabilitas kinerja sebesar 3% pada perkara gugatan perdata yang

    diselesaikan melalui mediasi dari target yang ditetapkan yaitu 23%.

    b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian.

    Pada tahun 2015 Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah melaksanakan penyelesaian

    perkara gugatan melalui mediasi sebanyak 261 perkara. Adapun dari jumlah 261

    perkara gugatan yang diselesaikan secara mediasi tersebut yang menjadi akta

    perdamaian sebanyak 19 perkara. Pengukuran ini didasarkan kepada keberhasilan

    mediasi secara menyeluruh, artinya yang dianggap berhasil di mediasi adalah yang

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    21

    selesai dengan damai sehingga perkara itu dicabut. Sedangkan terhadap perkara

    perkara yang berhasil sebagian, tidak dikategorikan sebagai perkara yang berhasil di

    mediasi.

    Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai

    berikut:

    1. Kebanyakan proses sidang tidak dihadiri oleh salah satu pihak yang berperkara

    (verstek).

    2. Kehadiran para pihak untuk hadir di persidangan memang sudah dalam kondisi

    ingin bercerai akibat permasalahan yang sulit didamaikan lagi.

    3. Akta Perdamaian hanya dapat ditetapkan atas perkara yang bukan perceraian

    (gugat cerai/cerai talak), dimana jumlah perkara non perceraian relatif lebih

    sedikit.

    Berdasarkan data tersebut diatas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada

    perkara gugatan perdata yang diselesaikan secara mediasi dan menjadi akta

    perdamaian dengan capaian sebesar 7,2%

    c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.

    Perkara yang masuk tahun 2014 dan tidak dapat diselesaiakn pada tahun tersebut

    merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan tahun berikutnya, penyebab adanya

    sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan Desember 2014 dan baru

    disidangkan pada tahun 2015. Adapun sisa perkara tahun 2014 sebanyak 341

    perkara dan diselesaikan pada tahun 2015 sebanyak 341 perkara dengan capaian

    100% sehingga data tersebut diatas menunjukan adanya peningkatan akuntabilitas

    kinerja pada penyelesaian sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2015 sebesar

    1% dari target yang ditetapkan yaitu 99%, capaian tersebut menunjukan bahwa

    sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah

    berjalan dengan baik dan lancar.

    d. Persentase perkara yang diselesaikan:

    Jumlah sisa perkara tahun 2014 sebanyak 341 perkara ditambah perkara yang

    diterima tahun 2015 sebanyak 1777 perkara sehingga perkara yang harus

    diselesaikan tahun 2015 sebanyak 2118 perkara. Sedangkan perkara yang diputus

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    22

    tahun 2015 sebanyak 1735 perkara, maka sisa perkara tahun 2015 sebanyak 383

    perkara.

    Data perkara yang diterima Tahun 2015

    No Bulan Masuk Putus Sisa

    1. Januari 118 125 334

    2. Pebruari 98 112 320

    3. Maret 139 142 317

    4. April 124 112 329

    5. Mei 138 106 361

    6. Juni 92 129 324

    7. Juli 60 67 317

    8. Agustus 148 117 348

    9. September 157 100 405

    10. Oktober 153 138 420

    11. November 141 151 410

    12. Desember 409 436 383

    Jumlah 1777 1735

    Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang

    masuk akhir Tahun 2014 dan baru disidangkan pada Tahun 2015, sedangkan yang

    masuk di bawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih

    dalam tahapan, replik, duplik, pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan

    Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus

    diselesaikan.

    Sebagai bahan perbandingan persentase perkara perdata yang diselesaikan, sebagai

    berikut :

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    23

    Data penyelesaian perkara

    Perkara

    2014 2015

    mas

    uk

    sele

    sai

    Cap

    aian

    %

    mas

    uk

    sele

    sai

    Cap

    aian

    %

    Perdata 2090 1749 84% 1777 1735 82%

    Berdasarkan data tersebut di atas adanya penurunan akuntabilitas kinerja pada

    persentase perkara perdata yang diselesaikan tahun 2015 sebanyak 2% dari capaian

    tahun 2014

    e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

    tahun 2014

    Berdasarkan SEMA nomor 1 tahun 1981 ada batas waktu dalam penyelesaian

    perkara yaitu 66 bulan setelah perkara diterima. Adapun perkara yang selesai dalam

    waktu 6 bulan ditambah sisa perkara tahun 2014 sebanyak 341 perkara adalah

    sebagai berikut:

    No Bulan Masuk Putus Sisa

    1. Januari 125 115 10

    2. Pebruari 112 106 6

    3. Maret 142 128 14

    4. April 112 102 10

    5. Mei 106 103 3

    6. Juni 129 119 10

    7. Juli 67 64 3

    8. Agustus 117 106 11

    9. September 100 90 10

    10. Oktober 138 132 6

    11. November 151 139 12

    12. Desember 436 426 10

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    24

    Jumlah 1735 1630 105

    Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam

    jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 1630 perkara dan yang tidak dapat

    diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 105 dengan

    capaiannya 94%, hal tersebut dikarenakan :

    1. Perkara ada yang didaftarkan pada pertengahan bulan Desember 2014.

    2. Salah satu pihak berperkara ada yang alamatnya tidak diketahui (ghoib).

    3. Proses pembuktian dalam persidangan yang memerlukan waktu panjang.

    Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

    waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut:

    PerkaraTahun

    2014Capaian %

    2015Capaian %

    Perkara Selesai Dalam 6 bulan 93% 94%

    Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada

    perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan

    dari capaian tahun 2014 dengan capaian tahun 2015 sebanyak 1%.

    f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan.

    Keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan :

    No Bulan Masuk Putus

    1. Januari 118 125

    2. Pebruari 98 112

    3. Maret 139 142

    4. April 124 112

    5. Mei 138 106

    6. Juni 92 129

    7. Juli 60 67

    8. Agustus 148 117

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    25

    9. September 157 100

    10. Oktober 153 138

    11. November 141 151

    12. Desember 409 436

    Jumlah 1777 1735

    Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah perkara yang diselesaikan

    dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan sebanyak 105 perkara dan capaiannya 6%,

    hal tersebut dikarenakan :

    1. Ada tambahan sisa tahun 2014 sejumlah 341 perkara.

    Sebagai bahan perbandingan Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu

    lebih dari 6 bulan, sebagai berikut:

    PerkaraTahun

    2014Capaian %

    2015Capaian %

    Perkara Selesai lebih 6 bulan 7% 6%

    Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada

    perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan yang diselesaikan

    dari capaian tahun 2014 dengan capaian tahun 2015 mengalami penurunan

    sebanyak 1 %.

    2. Sasaran Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim

    Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN(%)

    Persentase perkara yang tidak mengajukanupaya hukum: Banding 1735 1718 99%- Kasasi 17 8 47%- Peninjauan Kembali - -

    Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    26

    1. Banding.

    Pada tahun 2015 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta

    Pusat 2118 perkara dan diputus sebanyak 1735 perkara, terdiri dari :

    - Perkara gugatan yang diputus sebanyak 1288 perkara.

    - Perkara permohonan yang diputus sebanyak 447 perkara dan yang

    mengajukan upaya hukum banding sebanyak 17 perkara dan yang tidak

    mengajukan upaya hukum sebanyak 1718 perkara.

    Adapun hal-hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut :

    1. Pengadilan Agama Jakarta Pusat menerapkan hukum acara peradilan sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    2. Putusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat berhasil memberikan kepuasan

    bagi para pencari keadilan.

    3. Adanya kesadaran hukum dari para Pencari Keadilan untuk menghormati

    putusan pengadilan.

    4. Persidangan dilaksanakan oleh Majelis Hakim yang sudah teruji dan

    profesional

    Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya

    hukum banding sebagai berikut:

    Perkara Tahun

    2014Capaian %

    2015Capaian %

    Perdata 98% 99%

    Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja

    pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari

    capai tahun 2014 sebesar 98% dengan capaian tahun 2015 sebesar 99%

    2. Kasasi

    Pada tahun 2015 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta

    Pusat 1777 perkara dan diputus sebanyak 1735 perkara, terdiri dari :

    - Perkara gugatan yang diputus sebanyak 1288 perkara.

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    27

    - Perkara permohonan yang diputus sebanyak 447 perkara dan yang

    mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 8 perkara dan yang tidak

    mengajukan upaya hukum sebanyak 17 perkara.

    Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya

    hukum kasasi sebagai berikut:

    PerkaraTahun

    2014Capaian %

    2015Capaian %

    Perdata68% 47%

    Berdasarkan data tersebut di atas adanya penurunan akuntabilitas kinerja pada

    putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dari capaian

    tahun 2014 sebesar 68% dengan capaian tahun 2015 sebesar 47%

    3. Sasaran Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

    Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN%1 2 3 4

    a. Persentase berkas perkara yang diajukanBanding yang disampaikan secara lengkap dantepat waktu

    17 15 88%

    b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasidan PK yang disampaikan secara lengkap dantepat waktu

    8 8 100%

    c. Persentase berkas yang diregister dan siapdidistribusikan ke Majelis 1777 1777 100%

    d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuanisi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 1632 1320 80%

    e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 145 1 : 193f. Persentase responden yang puas terhadap

    proses peradilan 982 796 81%

    a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara

    lengkap dan tepat waktu

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    28

    Pada tahun 2015 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat

    1777 dan diputus sebanyak 1735 perkara, terdiri dari :

    Perkara gugatan yang diputus sebanyak 1288 perkara.

    Perkara permohonan yang diputus sebanyak 447 perkara dan yang mengajukan

    upaya hukum Banding sebanyak 17 perkara, adapun berkas perkara yang

    diajukan Banding dan telah disampaikan secara lengkap, tepat waktu

    sebanyak 15 perkara dengan capaian sebesar 88%

    b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan

    secara lengkap dan tepat waktu

    Pada tahun 2015 jumlah perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak

    8 perkara, adapun berkas perkara yang diajukan upaya hukum kasasi dan telah

    disampaikan secara lengkap, tepat waktu sebanyak 8 perkara dengan capaian

    100%

    c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

    Pada tahun 2015 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat

    1777 perkara, terdiri dari :

    Perkara gugatan sebanyak 1327 perkara.

    Perkara permohonan sebanyak 450 perkara dan telah didistibusikan ke Majelis.

    d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu,

    tempat dan para pihak

    Pada tahun 2015 penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan telah dilaksanakan

    sesuai ketentuan sebesar 80% dari jumlah perkara yang diputus namun dalam

    pelaksanaannya masih terdapat kendala yaitu bantuan relaas panggilan yang

    disampaikan melalui delegasi ke Pengadilan lama kembalinya.

    e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

    Pada tahun 2015 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat

    1777 perkara, terdiri dari :

    Perkara gugatan sebanyak 1327 perkara.

    Perkara permohonan sebanyak 450 perkara.

    Ditambah sisa perkara tahun lalu sebanyak 341, sedangkan jumlah Majelis Hakim

    sebanyak 9 Majelis hakim, sehingga rata-rata Majelis Hakim harus menyelesaikan

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    29

    235 perkara setahun, akan tetapi realisasi tahun 2015 hanya 145 perkara setahun

    sehingga target yang ditetapkan tidak terpenuhi karena jumlah hakim yang kurang

    di Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

    f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan

    Pada tahun 2015 Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah melakukan penyebaran

    kuisioner terhadap para pencari keadilan secara sebanyak 982 responden dan

    menyatakan “sangat puas” terhadap pelayanan proses berperkara di Pengadilan

    Agama Jakarta Pusat sebanyak 796 responden dengan capaian 81%, maka

    kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pengadilan membuktikan bahwa

    pelayanan publik dianggap berhasil.

    4. Sasaran Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap Peradilan (acces to

    justice)

    Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN%3 4

    a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 50 50 100%b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan

    dengan cara sidang keliling - - -c. Persentase masyarakat pencari keadilan

    yang mendapatkan layanan bantuanhukum (Posbakum)

    1777 1330 75%

    a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

    Berdasarkan DIPA Tahun 2015 Pengadilan Agama Jakarta Pusat mendapatkan

    anggaran program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama bagi penanganan

    perkara prodeo sebesar Rp. 20.800.000,- (Dua puluh juta delapan ratus ribu

    rupiah) untuk 50 perkara.

    Realisasi penyerapan anggaran untuk penanganan perkara prodeo yang

    merupakan pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari

    Januari sampai dengan Desember 2014 sebesar Rp. 20.800.000,- (Dua puluh

    juta delapan ratus ribu rupiah) atau 100% sehingga target dapat terpenuhi.

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    30

    c. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layananbantuan hukum (Posbakum)

    Pada tahun 2015 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat

    1777 perkara, terdiri dari :

    Perkara gugatan sebanyak 1327 perkara.

    Perkara permohonan sebanyak 450 perkara.

    Adapun masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum

    (Posbakum) sebanyak 1330 penerima layanan dengan persentase capaian sebesar

    75%

    5. Sasaran Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

    Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN(%)

    Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara tertentu yang berkekuatanhukum tetap yang ditindaklanjuti

    8 3 38%

    Berdasarkan data tersebut di atas adanya penurunan akuntabilitas kinerja pada

    permohonan eksekusi perkara tertentu yang ditindaklanjuti dengan capaian sebesar

    38% sehingga target tidak terpenuhi.

    6. Sasaran Meningkatnya kualitas pengawasan

    Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

    INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN%3 4

    a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti - - -

    b. Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaaninternal/eksternal yang ditindaklanjuti 3 3 100%

    Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang

    ditindaklanjuti.

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    31

    Pada tahun 2015 hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengawasan

    internal/eksternal atas kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat terdapat 3

    temuan, dan atas 3 temuan tersebut semuanya telah ditindaklanjuti sehingga

    target dapat terpenuhi.

    C AKUNTABILITAS KEUANGAN

    Pengelolaan keuangan anggaran DIPA Pengadilan Agama Jakarta Pusat tahun 2015

    terdiri dari 2 (dua) DIPA dan dilaksanakan dalam bentuk belanja. Untuk DIPA Pengadilan

    Agama Jakarta Pusat Nomor: SP DIPA-005.01.2.400616/2015 Program Dukungan

    Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung terbagi 3 (tiga)

    kegiatan yaitu Belanja Pegawai, Belanja Barang, serta Belanja Modal dan untuk DIPA

    Pengadilan Agama Jakarta Pusat Nomor: SP DIPA-005.04.2.400617/2015 Program

    Peningkatan Manajemen Peradilan Agama terdiri dari biaya Penanganan Perkara Prodeo,

    Penyelesaian Administrasi Perkara, Pengiriman Berkas Perkara, Penyelesaian Putusan dan

    Penyelenggaraan Pos Pelayanan Hukum, sebagaimana berikut :

    1. Belanja Pegawai

    Keseluruhan anggaran belanja pegawai tahun 2015 sebesar Rp. 8.341.656.000,-

    (Delapan milyar tiga ratus empat puluh satu juta enama ratus lima puluh enam ribu

    rupiah).

    Realisasi anggaran belanja pegawai yang merupakan pelaksanaan dari rencana

    penggunaan anggaran terhitung dari Januari sampai dengan Desember 2015 sebesar Rp.

    6.738.951.356,- (Enam milyar tujuh ratus tiga puluh delapan juta sembilan ratus lima

    puluh satu ribu tiga ratus lima puluh enam rupiah) atau 81%

    Sisa anggaran belanja pegawai tahun 2015 sebesar Rp. 1.602.704.644,- (Satu

    milyar enam ratus dua juta tujuh ratus empat ribu enam ratus empat puluh empat

    rupiah) atau 24 %

    2. Belanja Barang

    Pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Nomor: SP DIPA-005.01.2.400616/2015

    untuk pagu anggaran belanja barang terdapat revisi pada tertanggal 26 Maret 2015

    untuk belanja barang (Akun 522111) belanja langganan daya dan jasa semula Rp.

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    32

    289.800.000,- (Dua ratus delapan puluh sembilan juta delapan ratus ribu rupiah)

    menjadi Rp. 313.800.000,- (Tiga ratus tiga belas juta delapan ratus ribu rupiah) dan

    (Akun 522112) belanja langganan telepon semula Rp. 19.429.000,-(Sembilan belas juta

    empat ratus dua puluh sembilan ribu rupiah) menjadi 32.449.000,-(Tiga puluh dua juta

    empat ratus empat puluh sembilan ribu rupiah) serta (Akun 522113) belanja langganan

    air semula Rp. 12 .000.000,-(Dua belas juta rupiah) menjadi Rp. 23.004.000,-(Dua

    puluh tiga juta empat ribu rupiah) sehingga pagu keseluruhan belanja barang tahun

    2015 sebesar Rp. 779.935.000,- (Tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta sembilan ratus

    tiga puluh lima ribu rupiah).

    Realisasi anggaran belanja barang yang merupakan pelaksanaan dari rencana

    penggunaan anggaran terhitung dari Januari sampai dengan Desember 2015 sebesar Rp.

    779.284.901,- (Tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta dua ratus delapan puluh empat

    ribu sembilan ratus satu rupiah) atau 99.92%

    Sisa anggaran belanja pegawai tahun 2015 sebesar Rp. 650.099,- (Enam ratus lima

    puluh ribu sembilan puluh sembilan rupiah) atau 0.08%

    3. Belanja Modal

    Pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Nomor: SP DIPA-005.01.2.400616/2015

    juga terdapat 2 kali revisi. Revisi pertama adalah penambahan anggaran belanja modal

    untuk belanja modal peralatan dan mesin (Akun 532111) pada tanggal 26 Maret 2015

    yaitu pengadaan server sebesar Rp. 40.000.000,-(Empat puluh juta rupiah) dan

    pengadaan vertical blind sebesar Rp. 100.000.000,-(Seratus juta rupiah), sedangkan

    revisi kedua tanggal 18 Mei 2015 adalah penambahan anggaran belanja modal (Akun

    534161) yaitu perbaikan jaringan listrik sebesar Rp. 20.000.000,-(Dua puluh juta

    rupiah), sehingga secara keseluruhan anggaran belanja modal tahun 2015 sebesar Rp.

    160.000.000,- (Seratus enam puluh juta rupiah).

    Realisasi anggaran belanja modal yang merupakan pelaksanaan penggunaan

    anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 137.605.000,- (Seratus tiga puluh tujuh juta enam

    ratus lima ribu rupiah) atau 86%

    Sisa anggaran belanja modal tahun 2015 sebesar Rp. 22.395.000,- (Dua puluh dua

    juta tiga ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) atau 14%

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    33

    4. Pembebasan Biaya Perkara (Prodeo)

    Alokasi pagu anggaran bagi pembebasan biaya perkara sebesar Rp. 20.800.000,-

    (Dua puluh juta delapan ratus ribu rupiah).

    Realisasi penyerapan anggaran untuk pembebasan biaya perkara yang merupakan

    pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari Januari sampai dengan

    Desember 2015 sebesar Rp. 20.800.000,- (Dua puluh juta delapan ratus ribu rupiah)

    atau 100%.

    5. Penyelenggaraan Administrasi Perkara

    Secara keseluruhan pagu anggaran untuk penyelenggaraan administrasi perkara

    sebesar Rp. 5.690.000,- (Lima juta enam ratus sembilan puluh ribu rupiah).

    Realisasi penyerapan anggaran penyelenggaraan administrasi perkara yang

    merupakan pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari Januari

    sampai dengan Desember 2015 sebesar Rp. 5.688.000,- (Lima juta enam ratus delapan

    puluh delapan ribu rupiah) atau 99.38%

    Sisa anggaran untuk penyelenggaraan administrasi perkara tahun 2015 sebesar Rp.

    2.000,- (Dua ribu rupiah) ) atau 0.04%

    6. Pos Pelayanan Hukum (Posbakum)

    Secara keseluruhan pagu anggaran bagi operasional pos pelayanan hukum

    (Posbakum) sebesar Rp. 144.000.000,- (Seratus empat puluh empat juta rupiah.

    Adapun realisasi penyerapan anggaran untuk pos pelayanan hukum (Posbakum)

    yang merupakan pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari Januari

    sampai dengan Desember 2015 sebesar Rp. 144.000.000,- (Seratus empat puluh empat

    juta rupiah atau 100%.

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    34

    BAB IV – PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    1. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Jakarta Pusat

    Tahun 2015 ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang mencapai target

    maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin

    dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan

    tujuan dan sasaran.

    2. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah memenuhi target dan sesuai

    dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai

    target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2016.

    3. Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan Agama Jakarta Pusat

    dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung

    RI Nomor: KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola BINDALMIN,

    walaupun masih ada yang perlu diperbaiki/disempurnakan. Dalam rangka terwujudnya

    pelayanan prima kepada para pencari keadilan bahwa SOP (Standar Operasional

    Prosedur) merupakan pedoman untuk pelayanan proses berperkara yang tertuang

    dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat Nomor :

    W9-A1/216/HK.05/I/2011 tanggal 15 Januari 2011 sebagai implementasi dari Undang-

    Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

    4. Penyelesaian perkara pada tahun 2015 pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah

    memenuhi target dan berhasil dengan baik. Dari jumlah sisa perkara tahun 2014

    sebanyak 341 perkara ditambah dengan perkara yang diterima tahun 2015 sebanyak

    1.777 perkara, sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Jakarta Pusat

    sepanjang tahun 2015 berjumlah 2.118 perkara. Dari jumlah sebanyak 2.118 perkara

    tersebut telah berhasil diselesaikan sebanyak 1.735 perkara (82%), sehingga sisa

    perkara pada akhir tahun 2015 sebanyak 383 perkara (18%);

    5. Dalam hal pelaksanaan pengelolaan anggaran DIPA Pengadilan Agama Jakarta Pusat

    masih adanya kendala berkenaan dengan alokasi anggaran Langganan Daya dan Jasa

    maupun perawatan gedung yang belum sesuai dengan kebutuhan riil, oleh karena itu

  • LKjIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2015

    35

    perlunya penambahan alokasi anggaran Langganan Daya dan Jasa dan perawatan

    gedung.

    B. SARAN-SARAN

    Mohon kepada Mahkamah Agung RI melalui Pengadilan Tinggi Agama Jakarta

    agar:

    1. Mengupayakan penambahan pegawai sesuai dengan beban tugas Pengadilan

    Agama Jakarta Pusat kelas I.A ;

    2. Meningkatkan pembinaan/pengawasan tentang pelaksanaan tugas teknis yustisial

    dan tugas Kesekretariatan.

    3. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis terhadap seluruh

    aparat Pengadilan Agama sehingga menjadi Sumber Daya Manusia yang

    Profesional dan berintegritas tinggi;

    C. PENUTUP

    Demikianlah Laporan kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama

    Jakarta Pusat sebagai realisasi dari Program Kerja Tahun 2015

    Realisasi pelaksanaan tugas pokok dari fungsi Pengadilan Agama Jakarta Pusat

    yang diuraikan dalam laporan ini adalah merupakan hasil kerja keras dari semua unsur

    yang terkait dilingkungan Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

  • MATRIK RENCANA STRATEGISPENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

    TAHUN 2015-2019

    Visi : “Mendukung terwujudnya Peradilan yang Agung dan Berwibawa pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat.”Misi :

    1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan.2. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien.3. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Tujuan :1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.2. Setiap masyarakat dan pencari keadilan dapat mengakses informasi tentang perkara di Pengadilan Agama Jakarta Pusat.3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Jakarta Pusat memenuhi butir 1 dan 2 di atas

    NO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJATARGET KINERJA

    KEBIJAKAN PROGRAM2015 2016 2017 2018 2019

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1. Meningkatnyapenyelesaianperkara

    a. Persentase mediasi yangdiselesaikan 23% 24% 25% 26% 27%

    DukunganManajemen danTugas Teknis DalamPenyelenggaraanFungsi Peradilan. Penyelesaian

    AdministrasiPerkara yangSederhana, TepatWaktu, Transparandan AkuntabeldilingkunganPeradilan Agama.

    Program DukunganManajemen danPelaksanaan TugasTeknis LainnyaMahkamah Agung. Program Peningkatan

    Manajemen PeradilanAgama

    b. Persentase mediasi yang menjadiakta perdamaian 3,5% 3,6% 3,8% 3,9% 4%

    c. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan :

    99% 99% 100% 100% 100%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    d. Persentase perkara yangdiselesaikan :

    84% 86% 88% 90% 92%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    e. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangka waktumaksimal 6 bulan

    93% 95% 97% 99% 100%

    f. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangka waktulebih dari 6 bulan

    7% 6,8% 6,6% 6% 6%

    2. Peningkatanakseptabilitasputusan Hakim

    Persentase perkara yang tidakmengajukan upaya hukum :- Banding 98% 98,6% 98,8% 99% 99%- Kasasi 68% 70% 72% 74% 76%- Peninjauan Kembali 0 0 0 0 0

  • 3. Peningkatanefektifitaspengelolaanpenyelesaianperkara

    a. Persentase berkas perkara yangdiajukan Banding yangdisampaikan secara lengkap dantepat waktu

    96% 97% 98% 99% 100%

    b. Persentase berkas perkara yangdiajukan Kasasi dan PK yangdisampaikan secara lengkap dantepat waktu

    100% 100% 100% 100% 100%

    c. Persentase berkas yang diregisterdan siap didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100% 100% 100%

    d. Persentase penyampaian relaaspemberitahuan isi putusan tepatwaktu, tempat dan para pihak

    80% 85% 87% 89% 90%

    e. Ratio Majelis Hakim terhadapperkara 1:145 1:143 1:141 1:139 1:137

    f. Persentase responden yang puasterhadap proses peradilan 96% 98% 99% 100% 100%

    4. Peningkatanaksesibilitasmasyarakatterhadapperadilan (accesto justice)

    a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 100% 100% 100% 100% 100%

    b. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan cara sidangkeliling

    0 0 0 0 0

    c. Persentase masyarakat pencarikeadilan yang mendapat layananbantuan hukum (Posbakum)

    70% 75% 80% 85% 90%

    5. Meningkatnyakepatuhanterhadapputusanpengadilan

    Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara tertentu yangberkekuatan hukum tetap yangditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100%

    6. Meningkatnyakualitaspengawasan

    a. Persentase pengaduan masyarakatyang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100%

    b. Persentase jumlah temuan hasilpemeriksaan internal/eksternalyang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100%

  • INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

    NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET%REALISASI

    %CAPAIAN

    %

    1 2 3 4 5 6

    1. Meningkatnyapenyelesaian perkara

    a. Persentase mediasi yang diselesaikan 1327 261 20%b. Persentase mediasi yang menjadi akta

    perdamaian 261 19 7.2%

    c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : 341 341 100%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    d. Persentase perkara yang diselesaikan : 2118 1735 82%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    e. Persentase perkara yang diselesaikan dalamjangka waktu maksimal 6 bulan : 1735 1630 94%

    f. Persentase perkara yang diselesaikan dalamjangka waktu lebih dari 6 bulan :

    1735 105 6%

    2. Peningkatanakseptabilitas putusanHakim

    Persentase perkara yang tidak mengajukan upayahukum :- Banding 1735 1718 99%- Kasasi 17 8 47%- Peninjauan Kembali

    3. Peningkatan efektifitaspengelolaanpenyelesaian perkara

    a. Persentase berkas perkara yang diajukanBanding yang disampaikan secara lengkapdan tepat waktu

    17 15 88%

    b. Persentase berkas perkara yang diajukanKasasi dan PK yang disampaikan secaralengkap dan tepat waktu

    8 8 100%

    c. Persentase berkas yang diregister dan siapdidistribusikan ke Majelis 1777 1777 100%

    d. Persentase penyampaian relaaspemberitahuan isi putusan tepat waktu,tempat dan para pihak

    1632 1320 80%

    e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara - - -

    f. Persentase responden yang puas terhadapproses peradilan 982 796 81%

    4. Peningkatanaksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces tojustice)

    a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 50 50 100%

    b. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan cara sidangkeliling

    - - -

    c. Persentase masyarakat pencari keadilanyang mendapat layanan bantuan hukum(Posbakum)

    1777 1330 75%

    5. Meningkatnyakepatuhan terhadapputusan pengadilan

    Persentase permohonan eksekusi atas putusanperkara tertentu yang berkekuatan hukum tetapyang ditindaklanjuti

    8 3 38%

    6. Meningkatnya kualitaspengawasan

    a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti - - -

    b. Persentase jumlah temuan hasilpemeriksaan internal/eksternal yangditindaklanjuti

    3 3 100%

    Jakarta, 4 Januari 2016Ketua,

    Drs.H.MOCH.SUKKRI, SH.,MH.NIP. 196000606 1988031 002

  • RENCANA KINERJAPENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

    TAHUN 2015

    NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET1 2 3 4

    1. Meningkatnyapenyelesaian perkara

    a. Persentase mediasi yang diselesaikan 23%b. Persentase mediasi yang menjadi akta

    perdamaian 3,5%

    c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :99%- Perkara Gugatan

    - Perkara Permohonand. Persentase perkara yang diselesaikan :

    84%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    e. Persentase perkara yang diselesaikan dalamjangka waktu maksimal 6 bulan : 93%

    f. Persentase perkara yang diselesaikan dalamjangka waktu lebih dari 6 bulan :

    7%

    2. Peningkatanakseptabilitas putusanHakim

    Persentase perkara yang tidak mengajukanupaya hukum :- Banding 98%- Kasasi 68%- Peninjauan Kembali 0 -

    3. Peningkatan efektifitaspengelolaanpenyelesaian perkara

    a. Persentase berkas perkara yang diajukanBanding yang disampaikan secara lengkapdan tepat waktu

    96%

    b. Persentase berkas perkara yang diajukanKasasi dan PK yang disampaikan secaralengkap dan tepat waktu

    100%

    c. Persentase berkas yang diregister dan siapdidistribusikan ke Majelis 100%

    d. Persentase penyampaian relaaspemberitahuan isi putusan tepat waktu,tempat dan para pihak

    80%

    e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 145f. Persentase responden yang puas terhadap

    proses peradilan 96%

    4. Peningkatanaksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces tojustice)

    a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 100%

    b. Persentase perkara yang dapat diselesaikandengan cara sidang keliling -

    c. Persentase masyarakat pencari keadilanyang mendapatkan layanan bantuan hukum(Posbakum)

    70%

    5. Meningkatnyakepatuhan terhadapputusan pengadilan

    Persentase permohonan eksekusi atas putusanperkara tertentu yang berkekuatan hukum tetapyang ditindaklanjuti 100%

  • 6. Meningkatnya kualitaspengawasan

    a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti 100%

    b. Persentase jumlah temuan hasilpemeriksaan internal/eksternal yangditindaklanjuti

    100%

    Jakarta, 4 Januari 2015KETUA,

    Drs.H.MOCH.SUKKRI, SH.,MH.NIP. 196000606 1988031 002

  • PENETAPAN KINERJAPENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

    TAHUN 2015

    NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET1 2 3 4

    1. Meningkatnyapenyelesaian perkara

    a. Persentase mediasi yang diselesaikan 23%b. Persentase mediasi yang menjadi akta

    perdamaian 3,5%c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :

    99%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    d. Persentase perkara yang diselesaikan :84%- Perkara Gugatan

    - Perkara Permohonane. Persentase perkara yang diselesaikan dalam

    jangka waktu maksimal 6 bulan : 93%

    f. Persentase perkara yang diselesaikan dalamjangka waktu lebih dari 6 bulan :

    7%

    2. Peningkatanakseptabilitas putusanHakim

    Persentase perkara yang tidak mengajukanupaya hukum :- Banding 98%- Kasasi 68%- Peninjauan Kembali 0

    3. Peningkatan efektifitaspengelolaanpenyelesaian perkara

    a. Persentase berkas perkara yang diajukanBanding yang disampaikan secara lengkapdan tepat waktu

    96%

    b. Persentase berkas perkara yang diajukanKasasi dan PK yang disampaikan secaralengkap dan tepat waktu

    100%

    c. Persentase berkas yang diregister dan siapdidistribusikan ke Majelis 100%

    d. Persentase penyampaian relaaspemberitahuan isi putusan tepat waktu,tempat dan para pihak

    80%

    e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 145f. Persentase responden yang puas terhadap

    proses peradilan 96%4. Peningkatan

    aksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces tojustice)

    a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 100%

    b. Persentase perkara yang dapat diselesaikandengan cara sidang keliling -

    c. Persentase masyarakat pencari keadilanyang mendapatkan layanan bantuan hukum(Posbakum)

    70%

  • 5. Meningkatnyakepatuhan terhadapputusan pengadilan

    Persentase permohonan eksekusi atas putusanperkara tertentu yang berkekuatan hukum tetapyang ditindaklanjuti 100%

    6. Meningkatnya kualitaspengawasan

    a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti -

    b. Persentase jumlah temuan hasilpemeriksaan internal/eksternal yangditindaklanjuti

    100%

    Jakarta, 4 Januari 2016KETUA,

    Drs.H.MOCH.SUKKRI, SH.,MH.NIP. 196000606 1988031 002

  • RENCANA KINERJAPENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

    TAHUN 2016

    NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET1 2 3 4

    1. Meningkatnyapenyelesaian perkara

    a. Persentase mediasi yang diselesaikan 24%b. Persentase mediasi yang menjadi akta

    perdamaian3,6%99%

    c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :86%- Perkara Gugatan

    - Perkara Permohonand. Persentase perkara yang diselesaikan :

    95%- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan

    e. Persentase perkara yang diselesaikan dalamjangka waktu maksimal 6 bulan :

    f. Persentase perkara yang diselesaikan dalamjangka waktu lebih dari 6 bulan :

    6,8%

    2. Peningkatanakseptabilitas putusanHakim

    Persentase perkara yang tidak mengajukanupaya hukum :- Banding 98,6%- Kasasi 70%- Peninjauan Kembali 0

    3. Peningkatan efektifitaspengelolaanpenyelesaian perkara

    a. Persentase berkas perkara yang diajukanBanding yang disampaikan secara lengkapdan tepat waktu

    97%

    b. Persentase berkas perkara yang diajukanKasasi dan PK yang disampaikan secaralengkap dan tepat waktu

    100%

    c. Persentase berkas yang diregister dan siapdidistribusikan ke Majelis 100%

    d. Persentase penyampaian relaaspemberitahuan isi putusan tepat waktu,tempat dan para pihak

    85%

    e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1:143f. Persentase responden yang puas terhadap

    proses peradilan 98%4. Peningkatan

    aksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces tojustice)

    a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 100%

    b. Persentase perkara yang dapat diselesaikandengan cara sidang keliling 0

    c. Persentase masyarakat pencari keadilanyang mendapatkan layanan bantuan hukum(Posbakum)

    75%

    5. Meningkatnyakepatuhan terhadapputusan pengadilan

    Persentase permohonan eksekusi atas putusanperkara tertentu yang berkekuatan hukum tetapyang ditindaklanjuti

    100%

  • 6. Meningkatnya kualitaspengawasan

    a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti 100%

    b. Persentase jumlah temuan hasilpemeriksaan internal/eksternal yangditindaklanjuti

    100%

    Jakarta, 4 Januari 2016KETUA,

    Drs.H.MOCH.SUKKRI, SH.,MH.NIP. 196000606 1988031 002

  • 0. CL.pdf1. CD.pdf2. KATA PENGANTAR LKJIP.pdf3. EXECUTIVE SUMMARY.pdf4. DAFTAR ISI lkjip.pdf5. DAFTAR lampiran.pdf6. BAB I PENDAHULUAN.pdf7. BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA.pdf8. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.pdf9. BAB IV PENUTUP.pdf10. Struktur Organisasi Baru.pdf11. MATRIK RENSTRA 2015-2019.pdf12. IKU 2015.pdf13. RENCANA KINERJA 2015.pdf14. PENETAPAN 2015.pdf15. RENCANA KINERJA 2016.pdf16. CB.pdf