lkj ip_kkp_2015
DESCRIPTION
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan Tahun 2015TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
mengamanatkan bahwa dalam pelaksanaan Otonomi Daerah, Pemerintah Daerah dalam
melaksanakan tugas-tugasnya harus tetap mengedepankan peraturan-peraturan yang
ada sejalan dengan mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance), dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Akuntabilitas (Accountability) yaitu kewajiban untuk mempertanggung jawabkan;
2. Transparansi (Transparancy) yaitu dapat diketahui oleh banyak pihak yang
berkepentingan mengenai perumusan kebijakan;
3. Keterbukaan (Openess) yaitu pemberian informasi secara terbuka;
4. Berdasarkan Hukum (Ruler Of Law) yaitu setiap keputusan/ kebijakan pemerintahan
dilakukan berdasarkan peraturan perundangan yang sah.
Selanjutnya di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa
kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai
sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur.
Adapun laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap
tentang capaian Kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan
dalam rangka pelaksanaan APBN/ APBD. Laporan Kinerja tersebut berisi ringkasan
tentang keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-
masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan APBN/ APBD.
Kemudian Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku Pengguna Anggaran
menyusun Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan
Dan Kinerja Instansi Pemerintah dan menyampaikannya kepada gubernur/ bupati/
walikota, dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Oleh karena itu Laporan Kinerja Tahunan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKj IP) setidak-tidaknya memberikan jawaban tentang aktualisasi
pelaksanaan tugas pemerintahan dalam rangka mewujudkan Good Governance.
Juga di dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa
penyelenggaraan SAKIP pada SKPD dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas Kinerja
SKPD. Penyelenggaraan SAKIP meliputi Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja,
Pengukuran Kinerja, Pengelolaan Data Kinerja dan Reviu serta Evaluasi Kinerja.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 2
Sejalan dengan upaya penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang efektif dan
efisien, Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan sebagai Satuan
Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan yang
diembannya berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2011 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Pekalongan juga menyampaikan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKj IP) sebagai wujud bagian dari birokrasi yang berkewajiban
menerapkan prinsip good governance di dalam mengelola sumber daya organisasi dan
melaksanakan kewenangannya. Terdapat lima pilar good governance yaitu akuntabilitas,
keterbukaan dan transparansi, ketaatan pada hukum, partisipasi masyarakat dan komitmen
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.
Akuntabilitas merupakan bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban
yang dilaksanakan secara periodik (LKj IP). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP)
Kantor Ketahanan Pangan Tahun 2015 ini memberikan informasi tentang sasaran
strategis, capaian indikator kinerja output dan kinerja finansial kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
B. Gambaran Umum (Permasalahan Utama/ strategic issued)
Pentingnya persoalan pangan bagi masyarakat Indonesia tidak perlu
dipertanyakan kembali. Sehingga setiap pemimpin Indonesia dituntut untuk memiliki solusi
yang efektif untuk menangani persoalan-persoalan pangan yang dialami Indonesia. Hal ini
juga dialami oleh Presiden Joko Widodo, kedaulatan pangan merupakan salah satu
prioritas utama pemerintahan Jokowi-JK dalam rangka kemandirian ekonomi nasional.
Targetnya adalah mewujudkan kedaulatan pangan berbasis agrobisnis kerakyatan melalui
pengendalian impor pangan, pemberantasan mafia impor, serta pengembangan ekspor
pertanian berbasis pengolahan hasil pertanian dalam negeri.
Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, merata dan terjangkau. Oleh karena terpenuhinya pangan menjadi hak asasi
bagi masyarakat, melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kebupaten/ Kota dalam Pasal 7 huruf m dan Pasal 8, urusan
Ketahanan Pangan merupakan urusan wajib berkaitan dengan pelayanan dasar
dalam pemenuhan kebutuhan hidup minimal.
Dalam penyelenggaran ketahanan pangan, peran pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota dalam mewujudkan ketahanan pangan sebagaimana diamanatkan
dalam Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 adalah melaksanakan dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 3
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan ketahanan pangan di wilayah masing-
masing dan mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan
pangan, dilakukan dengan : (a) memberikan informasi dan pendidikan ketahanan
pangan; (b) meningkatkan motivasi masyarakat; (c) membantu kelancaran
penyelenggaraan ketahanan pangan; (d) meningkatkan kemandirian ketahanan
pangan.
Ketahanan pangan dengan prinsip kemandirian dan berkelanjutan
senantiasa harus diwujudkan dari waktu ke waktu, sebagai prasyarat bagi
keberlanjutan eksistensi bangsa Indonesia. Upaya mewujudkan ketahanan pangan
tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor internal maupun eksternal yang terus
berubah secara dinamis. Dinamika dan kompleksitas ketahanan pangan menimbulkan
berbagai permasalahan dan tantangan serta potensi dan peluang yang terus berkembang
yang perlu diantisipasi dan diatasi melalui kerjasama yang harmonis antar seluruh
pihak terkait dalam mewujudkan ketahanan pangan. Salah satu komitmen Indonesia
dalam penanganan masalah ketahanan pangan adalah mendukung MDGs dalam
penurunan jumlah penduduk yang menderita kelaparan separuhnya sampai tahun
2015. Hal ini merupakan dasar penentuan nilai capaian penurunan jumlah penduduk
rawan pangan yang disesuaikan dengan potensi dan kemampuan baik di tingkat pusat
maupun daerah, bahwa kita hanya mampu menentukan target capaian sebesar 75
persen dari target MDGs tersebut.
Indonesia yang tergolong sebagai negara agraris tidak mampu untuk memenuhi
kebutuhan pangan akan masyarakatnya. Hal ini nampak dari banyaknya kasus kelaparan,
gizi buruk, dan jumlah impor pangan Indonesia yang sangat besar yang mengisyaratkan
bahwa Indonesia belum dalam kondisi “tahan pangan”. Ketahanan pangan adalah kondisi
dimana kebutuhan pangan bagi seluruh masyarakat dapat terpenuhi baik dari segi
kuantitas maupun kualitasnya.
(Selengkapnya: http://www.kompasiana.com/kanopi_feui/kebijakan-pangan-jokowi-jalan-
menuju-ketahanan-pangan-indonesia_55e98d9f8e7e61b90ab31707).
Pada tanggal 16 November 2012 Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo
Bambang Yudoyono mengesahkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2012 tentang Pangan. Dalam UU Nomor 18 Tahun 2012 Pasal 4 menyebutkan bahwa
Penyelenggaraan Pangan bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kemampuan memproduksi Pangan secara mandiri;
b. Menyediakan Pangan yang beraneka ragam dan memenuhi persyaratan
keamanan, mutu, dan Gizi bagi konsumsi masyarakat;
c. Mewujudkan tingkat kecukupan Pangan, terutama Pangan Pokok dengan harga
yang wajar dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
d. Mempermudah atau meningkatkan akses Pangan bagi masyarakat, terutama
masyarakat rawan Pangan dan Gizi;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 4
e. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas Pangan di pasar dalam
negeri dan luar negeri;
f. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang Pangan yang
aman, bermutu, dan bergizi bagi konsumsi masyarakat;
g. Meningkatkan kesejahteraan bagi Petani, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Pelaku
Usaha Pangan; dan
h. Melindungi dan mengembangkan kekayaan sumber daya Pangan nasional.
Terkait dengan berbagai permasalahan ketahanan pangan yang berkembang
maka Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah
No 17/2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi sebagai pelaksana UU No 18/2012
tentang Pangan. PP yang diteken dan diundangkan 19 Maret 2015 ini mengatur cadangan
pangan pemerintah dan cadangan pangan pemerintah daerah, penganekaragaman
pangan dan perbaikan gizi masyarakat, kesiapsiagaan krisis pangan dan
penanggulangannya, distribusi pangan serta perdagangan dan bantuan pangan,
pengawasan, sistem informasi pangan gizi dan peran serta masyarakat. Juga Dalam pasal
26 Ayat (2) mengamanatkan penganekaragaman pangan sebagai upcaya meningkatkan
ketersediaan pangan yang beragam dan berbasis pada potensi sumber daya lokal
dilakukan oleh pemerintah, pemeirntah daerah, perguruan tinggi dan pelaku usaha pangan
lokal setempat.
Pasal 8 UU Nomor 18 Tahun 2012 bahwa: (1) Perencanaan Pangan harus
terintegrasi dalam rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah;
(2) Perencanaan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dengan melibatkan peran masyarakat; (3)
Perencanaan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun di tingkat
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota; (4) Perencanaan Pangan ditetapkan dalam
rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan
rencana kerja tahunan di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kaitannya dengan Pasal 8 UU Nomor 18 Tahun 2012 sudah seharusnya
Pemerintah Kota Pekalongan menyusun Perencanaan Pangan sebagaimana amanat UU
tersebut agar terintegrasi dengan rencana pembangunan nasional yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat.
Perlu diketahui bahwa pada Tahun Anggaran 2015 Kantor Ketahanan Pangan
(KKP) Kota Pekalongan memperoleh alokasi anggaran dari APBD Pemerintah Kota
Pekalongan untuk Program Peningkatan Ketahanan Pangan sebesar Rp498.370.000,00
(Pagu awal DPA) kemudian dalam DPA Perubahan menjadi sebesar Rp393.770.000,00.
Hal ini sangatlah bertolak belakang dengan issu strategis yang menjadi prioritas utama
program Pemerintahan Jokowi-JK yaitu kedulatan pangan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 5
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 1 Tahun 2011
tanggal 31 Januari 2011 bahwasannya Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan
merupakan institusi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Pekalongan yang
mempunyai tugas dan kewenangan di bidang Ketahanan Pangan. Kemudian di bulan
Oktober Tahun 2011 Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan mulai berdiri dan
menempati gedung bangunan bekas kantor pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota
Pekalongan yang terletak di Jalan Letjend Suprapto Nomor 5 Pekalongan, kemudian pada
tanggal 5 Oktober 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan pindah dan
menempati gedung bangunan bekas kantor Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan yang
beralamat di Jalan Pembangunan Nomor 4 Kota Pekalongan.
1. Tugas Pokok dan Fungsi serta Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 20 Tahun 2011 tentang
Tugas dan Fungsi Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan mempunyai
tugas melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah yang Bersifat
Spesifik di Bidang Ketahanan Pangan.
Adapun fungsi KKP Kota Pekalongan adalah sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan, pegembangan, pemantauan dan pemantapan ketersediaan
pangan serta pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan.
b. Perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan dan pemantapan distribusi
pangan.
c. Perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan serta pemantapan konsumsi
dan keamanan pangan.
d. Pengkoordinasian, pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,
ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga,
perlengkapan, kedinasan dan perpustakaan serta kearsipan.
e. Pengkoordinasian, pengendalian, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan.
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya.
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, kelancaran
pelaksanaan tugas sangat didukung oleh keberadaan sumber daya yang terdiri dari
pegawai dan sarana dan prasarana yang ada di Kantor Ketahanan Pangan Kota
Pekalongan. Jumlah pegawai Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekaongan per 31
Desember 2015 adalah 13 orang ASN dan ditambah 1 orang tenaga kontrak serta 1
orang tenaga kegiatan, terdiri dari 8 orang laki-laki dan 7 orang perempuan dengan
perincian sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 6
Tabel 1
Jumlah Pegawai KKP Berdasarkan Jabatan dan Jenis Kelamin
No Jabatan L (org) P (org) Jumlah
(org)
1 Eselon III a 1 - 1
2 Eselon IV a 1 3 4
3 Staf 4 4 8
4 Tenaga Kontrak 1 - 1
5 Tenaga Kegiatan 1 - 1
Jumlah 8 7 15
Tabel 2
Komposisi SDM Menurut Jabatan dan Pendidikan
MENURUT JABATAN JUMLAH MENURUT PENDIDIKAN JUMLAH
Eselon III a 1 Strata 2 (S-2) 1
Eselon IV a 4 Strata 1 (S-1) 7
Staf 8 Diploma III (D-III) 1
Tenaga Kontrak 1 SLTA 4
Tenaga Kegiatan 1 SD 2
JUMLAH 15 JUMLAH 15
53%
47%
Jumlah Pegawai KKP Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 7
2. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Perangkat Daerah
Kota Pekalongan adalah sebagai berikut:
a. Kepala Kantor;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;
d. Seksi Distribusi Pangan;
e. Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
6%
27%
53%
7%7%
Komposisi SDM Menurut Jabatan
Eselon III a Eselon IV a Staf Tenaga Kontrak Tenaga Kegiatan
7%
46%
7%
27%
13%
Komposisi SDM Menurut Pendidikan
Strata 2 (S-2) Strata 1 (S-1) Diploma III (D-III) SLTA SD
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 8
Gambar 1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR KETAHANAN PANGAN (KKP) KOTA PEKALONGAN
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana utama pendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi
Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan, antara lain terdiri dari gedung, kendaraan
dinas dan sarana kerja lainnya, dengan rincian sebagaimana pada tabel berikut:
KEPALA KANTOR
DRS. MU’ADI, M. SI.
SEKSI DISTRIBUSI PANGAN
DRS. EDI ROSO
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SUB BAGIAN TATA USAHA
SRI WINASTUTI LABDARINI
SEKSI KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN
IR. RATMININGSIH
SEKSI KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN
IR. TITI SURYANI
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 9
Tabel 3
Jenis dan Jumlah Sarana dan Prasarana Pendukung Kegiatan (Aset) Di KKP Per 31 Desember 2015
No Nama Barang Tahun
Perolehan Asal Usul Jumlah Keterangan
1 Station Wagon Suzuki
Ertiga
2012 Hibah 1 Transfer dari
DPPKAD 2012
2 Sepeda Motor Honda 2007 Hibah 1 Hibah dari
BPMP2KB
3 Sepeda Motor Yamaha 2014 Pembelian 1 Transfer dari
DPPKAD
4 Sepeda Motor Honda 2012 Hibah 1 Transfer dari
DPPKAD 2012
5 Sepeda Motor Honda 2012 Hibah 1 Transfer dari
DPPKAD 2012
6 Alat Pengolahan Tanah
dan Tanaman Lainnya
2011 Hibah 1 Komposer aerob
(transfer dari KLH)
7 Mesin ketik manual
portable (11-13)
2012 Hibah 1 Transfer dari
DPPKAD 2012
8 Mesin ketik manual
portable (11-13)
2012 Pembelian 1 Pembelian 2011
9 Lemari besi lufo 2012 Hibah 2 Transfer dari
DPPKAD 2012
10 Lemari besi lion 2015 Pembelian 2 Pembelian 2015
11 Filling besi/Metal daiko 2013 Pembelian 3 Pembelian 2013
12 Filling besi/Metal daiko 2013 Pembelian 1 Pembelian 2013
13 Filling besi/Metal daiko 2014 Pembelian 1 Pembelian 2014
14 Filling besi/Metal lion 2012 Pembelian 4 Pembelian 2012
15 Filling besi/Metal lufo 2012 Pembelian 2 Pembelian 2012
16 Kursi Rapat chiko 2013 Pembelian 21 Pengadaan 2013
17 Kursi lipat 1998 Hibah 1 Hibah dari
BPMP2AKB
18 Kursi lipat 1999 Hibah 2 Hibah dari
BPMP2AKB
19 Mesin potong rumput
honda
2012 Pembelian 1 Pembelian 2012
20 Mesin potong rumput
honda
2014 Pembelian 1 Pembelian 2014
21 AC unit sharp 2011 Hibah 1 Hibah dari
DPPKAD
22 AC unit sharp 2013 Pembelian 2 Pembelian 2013
23 Kompor gas 2015 Pembelian 1 Pembelian 2015
24 Oven listrik 2015 Pembelian 1 Pembelian 2015
25 Alat dapur lainnya 2015 Pembelian 1 Mixer
26 Alat dapur lainnya 2015 Pembelian 1 Dandang
langsang
27 Televisi 2012 Pembelian 1 Pembelian 2012
28 Unit Power Supply 2012 Pembelian 3 Pembelian 2012
29 Unit Power Supply 2013 Pembelian 1 Pembelian 2013
30 Stabilisator 2012 Pembelian 3 Pembelian 2012
31 Camera Video 2012 Pembelian 1 Pembelian 2012
32 Handy Cam 2013 Pembelian 1 Pembelian 2013
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 10
No Nama Barang Tahun
Perolehan Asal Usul Jumlah Keterangan
33 P.C. Unit 2009 Hibah 1 Hibah dari
BPMP2AKB
34 P.C. Unit 2011 Pembelian 2 Pembelian 2011
35 P.C. Unit 2012 Hibah 1 Transfer dari
DPPKAD PC +
Meja
36 P.C. Unit 2014 Pembelian 1 Pembelian 2014
37 Laptop 2014 Hibah 1 Transfer dari
DPPKAD 2012
38 Laptop 2012 Pembelian 1 Pembelian 2012
39 Laptop 2012 Pembelian 1 Pembelian 2012
40 Laptop 2013 Pembelian 2 Pembelian 2013
41 Laptop 2011 Pembelian 1 Pembelian 2011
42 Personal komputer lain-
lain
2015 Pembelian 1 Pembelian tablet
43 Scanner 2014 Pembelian 1 HP laserjet M1132
44 Printer 2011 Pembelian 3 Pengadaan BM
2011
45 Printer 2012 Hibah 2 Transfer dari
DPPKAD 2012
46 Printer 2009 Hibah 1 Hibah dari BPMP2AKB
47 Printer 2012 Pembelian 2 Pembelian 2012
48 Printer 2011 Pembelian 1 Pengadaan BM 2011
49 Printer 2015 Pembelian 1 Pembelian 2015
50 Meja Kerja Pejabat Es III 2012 Hibah 1 Transfer dari
DPPKAD 2012
51 Meja Kerja Pejabat Es IV 2012 Hibah 4 Transfer dari
DPPKAD 2012
52 Meja Kerja Pegawai Non
Struktural
2000 Pembelian 3 Hibah dari
BPMP2AKB
53 Meja Kerja Pegawai Non
Struktural
2012 Hibah 6 Transfer dari
DPPKAD 2012
54 Meja tamu ruangan biasa 2012 Pembelian 1 Pembelian 2012
55 Kursi kerja Pejabat es III 2012 Hibah 1 Transfer dari
DPPKAD 2012
56 Kursi kerja Pejabat es IV 2012 Pembelian 4 Pembelian 2012
57 Kursi rapat ruangan rapat
staff
2012 Hibah 18 Transfer dari
DPPKAD 2012
58 Kursi rapat ruangan rapat
staff
2012 Pembelian 15 Pembelian 2012
59 Kursi tamu di ruangan
pejabat Es III
2012 Pembelian 1 Pembelian 2012
60 Proyektor + Attachment 2012 Pembelian 1 Pembelian 2012
61 Microphone/wireless Mic 2012 Pembelian 1 Pembelian 2012
62 Facsimile 2012 Pembelian 1 Pembelian 2012
63 Instalasi Pusat Pengatur
listrik dll
- Pembelian - Instalasi listrik
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 11
C. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan penjelasan
mengenai pencapaian kinerja Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan selama
Tahun 2015. Capaian Kinerja (performance results) Tahun 2015 tersebut diperbandingkan
dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Tahun 2015 sebagai tolok ukur
keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini
akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi
perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKj IP) Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalonga Tahun 2015
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, gambaran umum organisasi
dengan penekanan aspek strategis seta permasalahan utama (strategic
issued) dan struktur organisasi.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar
pelaksanan program, kegiatan dan anggaran Kantor Ketahanan Pangan
(KKP) Kota Pekalongan Tahun 2015 meliputi RPJMD 2010-2015,
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan
Tahun 2011 - 2015 dan Penetapan Kinerja Tahun 2015.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Kantor Ketahanan Pangan
(KKP) Kota Pekalongan dikaitkan dengan pertanggungjawaban terhadap
pencapaian sasaran strategis untuk Tahun 2015 serta realisasi
anggaran.
BAB IV PENUTUP
Menjelaskan uraian simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas
Kinerja Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan Tahun 2015
dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di
masa datang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 12
Gambar 2
Alur Sistematika Penyajian
Rencana Strategis 2011-2015
Rencana Kinerja (Performance
Plan) 2007
Akuntabilitas/ Capaian Kinerja
(Performance Results) 2015
Analisis Capaian Kinerja 2015
Bab 2
Bab 3
Penutup
Simpulan, Hambatan/ Kendala, Rekomendasi
Perbaikan Kinerja
Bab 4
P E N D A H U L U A N Bab 1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 13
BAB II
PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Strategis
Pemerintah Indonesia dituntut untuk memenuhi komitmen MDGs yaitu
menurunkan proporsi penduduk yang kekurangan pangan atau yang rentan terhadap
kerawanan pangan hingga separuh pada tahun 2015. Namun situasi saat ini menghadapi
tantangan yang berpengaruh pada produksi pangan antara lain: perubahan iklim global
yang kurang kondusif, perubahan tata ekonomi global yang berpengaruh terhadap
ekonomi dalam negeri dan lain sebagainya. Di samping itu kenyataan menunjukkan
bahwa daya dukung alam untuk produksi pangan juga cenderung terus menurun,
diantaranya ketersediaan lahan subur semakin menyempit sebagai akibat dari terjadinya
alih fungsi lahan dan terjadinya degradasi lingkungan sehingga menurunkan produktifitas
dan produksi hasil pertanian. Sementara kebutuhan pangan justru semakin meningkat
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang pesat.
Selain menghadapi kendala tersebut di atas, pemerintah juga menghadapi
kendala daya dukung sumber daya manusia yng masih kurang memuaskan. Human
Development Report 2009 (sumber UNDP, Human Development Report 2009) mencatat
bahwa peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia masih relatif rendah,
yaitu peringkat ke 111 dari 182 negara, kemudian turun menjadi urutan ke 95. Untuk itu
pemerintah berkewajiban memberdayakan masyarakat untuk bisa mendukung
peningkatan produksi dan produktifitas pangan, sehingga kesenjangan antara kondisi
saat ini dan kondisi ideal yang diharapkan tidak terlalu lebar.
Dalam rangka melaksanakan wewenang dan tugasnya agar efektif, efisien dan
akuntabel, Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan berpedoman pada dokumen
perencanaan yang terdapat pada:
1) RPJMD 2010-2015 Urusan Wajib Ketahanan Pangan;
2) Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalonga Tahun 2011 - 2015;
3) Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2015;
4) Penetapan Kinerja Tahun 2015;
5) Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2015.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 14
1. RPJMD 2010 - 2015 Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Bidang Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan diartikan sebagai terpenuhinya pangan bagi setiap
rumah tangga dalam jumlah yang cukup, bermutu, aman dikonsumsi, merata
dan terjangkau. Ketahanan pangan mencakup 4 (empat) aspek, yaitu;
ketersedian pangan, distribusi pangan, konsumsi pangan, dan keamanan
pangan. Di dalam penyusunan RPJMD Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2010
– 2015 Bidang Ketahanan Pangan masih melekat di Badan pemberdayaan
Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan atau disingkat
BAPERMAS dan KB dan KP. Mulai tahun 2011 tepatnya pada bulan Oktober Tahun
2011 Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan mulai berdiri berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Perangkat
Daerah Kota Pekalongan maka berdirilah Kantor Ketahanan Pangan.
Dalam RPJMD Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2010 – 2015 terdapat
Program Peningkatan Ketahanan Pangan seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 4
RPJMD Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2010 – 2015 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Berdasarkan analisa ketersedian pangan strategis di Kota Pekalongan
tahun 2009 jumlah produksi belum semua komoditas belum mencukupi
kebutuhan konsumsi pangan penduduk Kota Pekalongan kecuali komoditas
seperti ikan, daging, susu dan telur telah surplus sebagaimana berikut ini:
Komoditas daging, jumlah produksi 3.877,14 ton, jumlah kebutuhan
1.651,68 ton (surplus) 2.225,46 ton;
Komoditas susu, jumlah produksi 706.850,00 liter, jumlah kebutuhan
1.007,99 liter (surplus) 705.842,01 liter;
Misi Tujuan Sasaran Strategi (Arah) Kebijakan Penguatan Sistem
Inovasi Program
Pembangunan Urusan SKPD
Misi 1 : Mengembangkan potensi ekonomi daerah dengan mendorong masyarakat berwirausaha
1. Mengoptimalkan promosi potensi ekonomi daerah untuk meningkatkan investasi
2. Meningkatkan kewirausahaan, inovasi, kreativitas, pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi, etika dan etos kerja pada masyarakat
3. Berkembangnya kewrausahaan dan etos kerja
10. Peningkatan
penggunaada
n
pengawasan
kredpermoda
lan di bidan
pertanian/pet
ernakan.
15. Mengembangk
an
kerangkakebija
kan,
kelembagaan,
praktek,infrastr
uktur dan
budaya inovasi
pembangunan
ekonomi
berbasis IPTEK
26. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Ketahanan Pangan
KKP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 15
Komoditas telur, jumlah produksi 1.915,44 ton, jumlah kebutuhan
1.073,73 ton (surplus) 877,71 ton;
Komoditas ikan, jumlah produksi 21.830,36 ton, jumlah kebutuhan
2.788,41 ton (surplus)19.041,95 ton;
Komoditas dari hasil pertanian semuanya minus, dikarenakan luas lahan
pertanian di Kota Pekalongan sangat terbatas yaitu 1.210 Ha dan
hanya padi saja yangdiproduksi, komoditas seperti jagung, ubi kayu,
ubi jalar, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, bawang merah, cabe
merah dan tebu tidak ada atau nol. Produksi padi setara beras satu tahun
rata-rata 8.152 ton, sedangkan kebutuhan penduduk Kota Pekalongan
sebanyak 22.989,35 ton (minus) 14.837,05 ton. Kekurangan dan
kelangkaan beberapa komoditas pangan bisa dicukupi dari luar
Wilayah Kota Pekalongan.
Rasio Ketersediaan Pangan Utama Kota PekalonganTahun 2010 - 2014
Tabel 5
Rasio Ketersediaan Pangan Utama Kota PekalonganTahun 2010-2014
No Tahun Ketersediaan Pangan
Utama Per tahun
Jumlah
Penduduk Prosentase
1 2010 9.531.236 281.991 33.80
2 2011 9.437.434 285.026 33.11
3 2012 7.092.511 287.978 24.63
4 2013 6.136.302 290.870 21.10
5 2014 4.674.618 293.704 15,92
Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan, 2014
Distribusi dan Harga Pangan
Kegiatan distribusi pangan merupakan salah satu bagian dari sistem
ketahanan pangan yaitu bagian yang mengatur dan memfasilitasi agar
pangan dapat didistribusikan dari produsen sampai diterima konsumen.
Upaya pengelolaan distribusi pangan dapat mencapai hasil yang optimal
jika diikuti oleh peningkatan pendapatan petani produsen. Secara nyata
peningkatan pendapatan petani produsen dapat mencapai optimal apabila
produksi yang dihasilkan memperoleh imbalan dengan harga yang layak.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 16
Konsumsi dan Keamanan Pangan
Lebih dari 90% masalah kesehatan terkait dengan makanan. Faktor
penentu mutu makanan adalah keanekaragaman jenis pangan,
keseimbangan gizi dan keamanan pangan. Ketidakseimbangan gizi akibat
konsumsi pangan yang tidak beranekaragam telah membawa dampak pada
munculnya masalah gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi buruk.
Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya untuk
memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang
beranekaragam dan seimbang serta aman dalam jumlah dan komposisi yang
cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif
dan produktif. Indikator untuk mengukur tingkat keanekaragaman dan
kesimbangan konsumsi pangan masyrakat adalah dengan skor Pola Pangan
Harapan (PPH) yang ditunjukkan dengan nilai 95 diharapkan dapat dicapai pada
tahun 2015.
Skor PPH Kota PekalonganTahun 2010 - 2014
Tabel 6
Skor PPH Kota PekalonganTahun 2010 - 2014
No Tahun Skor PPH Kota
Pekalongan
1 2010 82.6
2 2011 83.6
3 2012 85.4
4 2013 87.1
5 2014 87.8
Capaian Konsumsi Kelompok Pangan di Kota PekalonganTahun 2010-2014
Tabel 7
Capaian Konsumsi Kelompok Pangan di Kota PekalonganTahun 2010 - 2014
No Capaian Konsumsi Kelompok Pangan
Satuan 2010 2011 2012 2013 2014
1 Padi-padian Kg/Kap/th 89.68 92.01 92.27 90.97 94,0
2 Umbi-umbian Kg/Kap/th 14.38 15.44 17.40 17.23 18,2
3 Pangan Hewani Kg/Kap/th 123.57 115.67 110.93 74.93 78,5
4 Minyak dan Lemak Kg/Kap/th 6.33 6.42 5.70 8.72 8,7
5 Buah/biji berminyak Kg/Kap/th 6.92 6.97 7.35 14.21 13,8
6 Kacang-kacangan Kg/Kap/th 43.18 43.68 35.39 23.68 24,6
7 Gula Kg/Kap/th 12.78 12.91 11.78 7.65 8,0
8 Sayur & Buah Kg/Kap/th 95.76 96.88 102.69 98.74 99,5
9 lain-lain Kg/Kap/th 0.99 1.02 1.16 3.38 3,6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 17
Konsumsi Energi Per Kapita/Hari di Kota PekalonganTahun 2010 - 2014
Tabel 8
Konsumsi Energi Per Kapita/Hari di Kota PekalonganTahun 2010 - 2014
No Konsumsi Energi
per kapita/hari Satuan 2010 2011 2012 2013 2014
1 Padi-padian Kg/Kapita/hr 885.52 908.50 911.44 897.7 992,5
2 Umbi-umbian Kg/Kapita/hr 42.33 45.31 50.66 49.0 119,1
3 Pangan Hewani Kg/Kapita/hr 349.13 327.77 316.21 241.3 238,2
4 Minyak dan Lemak Kg/Kapita/hr 150.78 152.94 136.22 214.1 198,5
5 Buah/biji berminyak Kg/Kapita/hr 28.47 28.71 32.94 76.9 59,5
6 Kacang-kacangan Kg/Kapita/hr 392.43 397.02 321.87 215.1 99,2
7 Gula Kg/Kapita/hr 128.05 129.41 118.1 76.5 99,2
8 Sayur & Buah Kg/Kapita/hr 78.23 79.10 86.03 86.9 119,1
9 lain-lain Kg/Kapita/hr 8.17 8.40 9.73 24.0 59,5
2. Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalonga Tahun 2011 – 2015
Rencana Strategis (Renstra) Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota
Pekalongan Tahun 2011 – 2015 merupakan perencanaan jangka menengah
Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan yang berisi tentang gambaran
sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh
organisasi beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran
sesuai dengan wewenang dan tugas yang diamanahkan undang-undang.
Penyusunan Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan telah
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) tahun 2011-
2015 yang telah ditetapkan pemerintah daerah, khususnya terkait dengan prioritas
pembangunan bidang ketahanan pangan. Proses penyusunan juga telah dilakukan
secara partisipatif antara unit-unit di bawah Kantor Ketahanan Pangan Kota
Pekalongan maupun stakeholder eksternal. Secara ringkas subtansi Renstra Kantor
Ketahanan Pangan Kota Pekalongan dapat diilustrasikan sebagai berikut:
a. Pernyataan Visi
Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana Kantor
Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan harus dibawa dan berkarya agar tetap
konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif, serta merupakan
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra
yang ingin diwujudkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 18
Visi Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan adalah:
“Terwujudnya ketahanan pangan yang mantap berbasis sumber daya lokal secara
berkesinambungan menuju terbentuknya sumber daya manusia berkualitas dan
kesejahteraan masyarakat“.
Pernyataan visi tersebut memiliki makna ; Bahwa Ketahanan Pangan dapat
direalisasikan dalam seluruh rumah tangga dengan pemenuhan pangan yang cukup
di setiap rumah tangga dalam jumlah, mutu keragaman dan keamanaan pangan.
Dalam rumah tangga tercipta kemandirian pangan sebagai pondasi ketahanan
pangan bagi keluarga dan masyarakat.
b. Pernyataan Misi
Misi merupakan tugas utama yang harus dilakukan organisasi dalam
mencapai tujuannya.
Misi Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas SDM ketahanan pangan
untuk mendukung terselenggaranya ketahanan pangan;
2) Meningkatkan pembinaan dan fasilitas dalam ketersediaan pangan yang cukup
berkualitas dan kuantitas harga terjangkau;
3) Menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi dalam distribusi pangan yang efektif
dan efisien dengan harga terjangkau;
4) Menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi dalam pengembangan
penganekaragaman pangan dan pola konsumsi pangan masyarakat;
5) Menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi dalam pengembangan mutu
keamanan pangan;
6) Menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi dalam perencanaan, monitoring
dan evaluasi ketahanan pangan.
c. Tujuan
Dalam rangka pencapaian visi dan misi, selanjutnya ditetapkan tujuan
pembangunan ketahanan pangan sebagai berikut:
a) Mewujudkan kemandirian pangan baik di tingkat makro (nasional) maupun di
tingkat mikro (rumah tangga individu);
b) Mewujudkan ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan;
c) Mewujudkan sistem distribusi dan stabilisasi harga pangan;
d) Mewujudkan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 19
d. Sasaran
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kantor Ketahanan
Pangan (KKP) Kota Pekalongan yang merupakan penjabaran kongkret dari tujuan
yang telah ditetapkan. Sasaran Kantor Ketahanan Pangan, adalah sebagai berikut:
a) Meningkatnya skor pola pangan harapan aktual Kota Pekalongan;
b) Meningkatnya kualitas keamanan, mutu pangan dan kehalalan pangan yang di
konsumsi;
c) Terwujudnya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi
berbasis sumber daya lokal;
d) Pemanfaatan lahan pekarangan untuk peningkatan gizi keluarga;
e) Meningkatnya pelaksanaan koordinasi ketahanan pangan;
f) Terfasilitasinya pelaksanaan Pendataan sistem kewaspadaan pangan dan gizi;
g) Fasilitasi pelaksanaan kaji terap bagi petugas;
h) Tersedianya data sebaran harga pangan strategi serta stabilnya harga pangan.
e. Strategi
Strategi yang ditempuh untuk mewujudkan visi dan misi KKP Kota
Pekalongan adalah:
a) Peningkatan pembangunan ekonomi berbasis pertanian dan kelurahan untuk
meningkatkan produksi pangan pertanian, menyediakan lapangan kerja dan
peningkatan pendapatan/daya beli;
b) Peningkatan pangan bagi kelompok masyarakat miskin dan rawan pangan
melalui pemberian bantuan langsung pangan dan pemberdayaan masyarakat;
c) Peningkatan pelaksanaan koordinasi antar dinas instansi terkait pada tingkat
daerah, regional maupun nasional, memperbaiki alokasi sumberdaya dan juga
menghindari duplikasi;
d) Menjamin dipenuhinya komitmen berkelanjutan bagi para mitra untuk melakukan
investasi di sektor pertanian, ketahanan pangan dan gizi melalui penyediaan
sumberdaya yang diperlukan secara tepat waktu dan dengan cara yang handal,
melalui perencanaan dan program multi years.
f. Kebijakan
Arah kebijakan pembangunan KKP Kota Pekalongan untuk mewujudkan visi
dan misi adalah:
a) Meningkatkan ketersediaan pangan dengan menata pertanahan, tata ruang
wilayah serta meningkatkan produksi domestik melalui proteksi dan promosi;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 20
KEGIATAN
PROGRAM
KEBIJAKAN
SASARAN
TUJUAN
MISI
VISI
b) Mengembangkan sistem distribusi pangan dengan menjaga keterjangkauan dan
stabilitas harga pangan, meningkatkan aksesibilitas atas pangan dan menangani
kerawanan pangan kronis dan trensien;
c) Meningkatkan kualitas konsumsi pangan dengan mempercepat
penganekaragaman pangan (pemanfaatan lahan pekarangan, peningkatan
keluarga sadar gizi) dengan meningkatkan pembinaan, pengawasan keamanan
pangan dan memfasilitasi pengembangan industri pangan Usaha Kecil
Menengah (UKM);
d) Membangun sistem pendukung ketahanan pangan yang kondusif dengan
meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pembangunan
ketahanan pangan, mendorong adanya kebijakan makro dan perdagangan yang
kondusif serta menguatkan kelembagaan ketahanan pangan dan koordinasi
antar daerah.
Dalam rangka memudahkan pemahaman terhadap substansi dasar dari
Renstra KKP dalam mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran, program, dan kegiatan
maka disusun pola pikir sebagaimana disajikan pada bagan berikut ini:
KONDISI MASA DEPAN KKP
JALAN PILIHAN UNTUK MENUJU MASA DEPAN KKP
MENJABARKAN MISI
STRATEGI INSTITUSIONAL UNTUK MENCAPAI TUJUAN
INTRUMEN KEBIJAKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN
IMPLEMENTASI PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN
MEWUJUDKAN TUJUAN DENGAN INDIKATOR KERJA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 21
Secara umum tujuan pembangunan ketahanan pangan adalah untuk
membangun ketahanan dan kemandirian pangan baik di tingkat makro (nasional)
maupun di tingkat mikro (Rumah Tangga Individu). Pembangunan ketahanan pangan
merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang harus dirumuskan
secara terpadu dan serasi. Dalam RPJMN 2010-2014 pembangunan ketahanan
pangan menjadi program prioritas ke 5 untuk menjawab sejumlah tantangan yang
dihadapi oleh bangsa dan negara di masa mendatang.
Arah pembagunan ketahanan pangan dalam RPJMN 2010-2015 adalah untuk
meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan, melalui peningkatan
produksi dan produktifitas, peningkatan nilai tambah dan daya saing serta
peningkatan kapasitas masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan.
Arah pembangunan Ketahanan Pangan jya mengacu pada hasil KTT pangan 2009,
yang antara lain menyepakati untuk menjamin pelaksanaan langkah-langkah yang
mendesak pada tingkat nasional, regional dan global untuk merealisasikan secara
penuh target MDGs Nomor 1 dan WFS 1996 yaitu mengurangi penduduk dunia yang
menderita karena lapar dan mal nutrisi setengahnya pada tahun 2015.
Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran
strategis selama tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 9
Sasaran Strategis Selama Tahun 2011 - 2015
No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target Capaian Kinerja Per Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1. Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan Aktual Kota Pekalongan
% Skor PPH Meningkat
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Meningkatnya Kualitas Keamanan, Mutu Pangan dan Kehalalan Pangan yang Dikonsumsi Masyarakat
% Kesadaran Masyarakat Terhadap Mutu dan Keamanan Pangan Meningkat
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Terwujudnya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi Berbasis Sumberdaya Lokal
% Peningkatan Diversifikasi Pangan Masyarakat dan Berkembangnya Mutu dan Cita Pangan Lokal
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Peningkatan Gizi Keluarga
% Peningkatan Produksi dan Konsumsi Pangan Keluarga dengan Kandungan Gizi Seimbang
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Meningkatnya Pelaksanaan Koordinasi Ketahanan Pangan
% Pemantauan Harga dan Ketersediaan Bahan Pangan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
6. Terfasilitasinya Pelaksanaan Pendataan Sistem Kewaspadaan Pangan & Gizi
% Kegiatan Tim SKPG
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 22
7. Fasilitasi Pelaksanaan Kaji Terap Bagi Petugas
% Keikutsertaan Kaji Terap
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
8. Tersedianya Data Sebaran Harga Pangan Strategi Serta Stabilnya Harga Pangan
Jumlah Laporan Hasil Pemantauan Harga dan Analisa Harga
12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap
B. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Untuk mencapai hasil dari perencanaan strategis dalam mewujudkan visi misi organisasi
khususnya pada tahun 2015, maka KKP menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) guna
meningkatkan tugas dan fungsi dalam rangka melaksanakan urusan Pemerintah Daerah
di bidang ketahanan pangan.
Pada tahun 2015 KKP mempunyai Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 10
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
NO URUSAN SASARAN
STRATEGIS
IKU
ALASAN URAIAN
(OUTCOME) RUMUS
SUMBER DATA
1 2 3 4 5 6 7
Ketahanan Pangan
Meningkatnya produktifitas ketersediaan pangan
Ketersediaan bahan pangan beras per 1000 penduduk
Rata-rata jml. Stock pangan (beras) per tahun ( kg) x 100 %
Laporan kegiatan
Laju pertumbuhan penduduk tidak seimbang dg laju pertumbuhan produksi pangan
Jumlah penduduk
Meningkatnya diversifikasi pangan masyarakat dan berkembangnya mutu dan citra pangan lokal termasuk olahannya serta berkembangnya sumber energi dan protein dari pangan alternatif yg ada
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Jml capaian skor PPH dr 9 macam kelompok pangan
x 100 %
Standar skor PPH
Cepatnya Penanganan Gejala Rawan Pangan dan Gizi
Konsumsi dan keamanan pangan
Jumlah gizi yang dikomsusi kkal/kap/hari
x 100 %
Laporan kegiatan survei pola konsumsi pangan wilayah
Ketimpangan ketersediaan pangan yang beragam bergizi dan seimbang ( saat ini masih tergantung pada beras )
Standar energi kkal/kap/hari
Terlaksananya Kebijakan Ketahan Pangan
Regulasi Ketahanan Pangan
Ada/ belum ada regulasi tentang kebijakan Ketahanan Pangan
1. UU No.7 tahun 1996 tentang Pangan
Sebagai Payung Hukum Kebijakan Ketahanan Pangan
2. PP No. 68 Th. 2002 tentang Ketahanan Pangan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 23
3. Perpres RI No. 83 Th. 2006 Tentang Dewan Ketahanan Pangan
C. Penetapan Kinerja
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,
akuntabel dan berorientasi kepada hasil, maka telah dilakukan Penetapan Kinerja KKP
Kota Pekalongan tahun 2015 sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel 11
Penetapan Kinerja Perubahan
Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp)
I. Prog. Peningkatan Ketahanan Pangan
393.770.000
Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan Aktual Kota Pekalongan
Keluaran : Jumlah Responden Survey Pola Konsumsi Wilayah
270 responden
1. Keg : Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi Pangan dan Suplai Pangan
26.000.000
Hasil : % Skor PPH Meningkat
86,45 %
Meningkatnya kualitas keamanan, mutu pangan dan kehalalan pangan yang di konsumsi masyarakat
Keluaran : Jumlah peserta sosialisasi mutu dan keamanan pangan
100 orang 2. Keg : Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
53.000.000
Hasil : % Kesadaran Masyarakat terhadap mutu dan keamanan pangan meningkat
100 %
Terwujudnya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi berbasis sumber daya lokal
Keluaran : Jumlah TP.PKK yang mengikuti LCM B2SA berbasis sumber daya lokal
51 TP. PKK
3. Keg. : Pengembangan Pangan Lokal dukan
74.000.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 24
Hasil : % peningkatan diversifikasi pangan masyarakat dan berkembangnya mutu dan cita pangan lokal
100 %
Pemanfaatan lahan pekarangan untuk peningkatan gizi keluarga
Keluaran : Jumlah peserta sosialisasi pemanfaatan pekarangan
200 orang 4. Keg : Pemanfaatan Pekarangan untuk pengem bangan Pangan
91.500.000
Hasil : % Peningkatan Produksi dan konsumsi pangan keluarga dengan kandungan gizi seimbang
100 %
Meningkatnya pelaksanaan koordinasi ketahanan Pangan
Keluaran : Rapat Koordinasi dan Rapat teknis Perencanaan daerah
2 kali 5. Keg : Koordinasi Kebijakan Perberasan
34.460.000
Pemantauan harga bahan Pangan
76 kali
Pemantauan Ketersediaan bahan pangan
36 kali
Hasil : % jumlah pertemuan
100 %
% Pemantauan harga bahan Pangan
100 %
% Pemantauan ketersediaan bahan pangan
100 %
Terfasilitasinya pelaksanaan pendataan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Keluaran : Fasilitasi Tim SKPG
20 orang 6. Keg : Revitalisasi Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
54.400.000
Hasil : % kegiatan Tim SKPG
100 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 25
Fasilitasi Pelaksanaan Study banding kaji terap bagi petugas
Keluaran : Peserta Kaji Terap
30 orang 7. Keg : Penanganan Pasca panen dan pengolah an hasil pertanian
52.410.000
Hasil : Jumlah Peserta Kaji Terap
100 %
Tersedianya data dan sebaran harga Pangan Strategis serta stabilnya harga Pangan
Keluaran : Tersajinya harga pangan Strategis
4 Kec 8. Keg : Pemantauan dan Analisa Harga Pangan Pokok
8.000.000
Hasil : Diperolehnya harga pangan Strategis Kota Pekalongan
100 %
D. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan suatu dokumen dari yang
dipersyaratkan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). RKT
juga merupakan dokumen salah satu komponen dari siklus akuntabilitas kinerja yang
dimulai dari perencanaan strategis dan diakhiri dengan adanya Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKj IP).
RKT tersebut merupakan rencana sebagai turunan dari rencana strategis yang
berjangka waktu satu tahun dan memberikan gambaran lebih mendetail mengenai
sasaran dan strategi pencapaiannya. Dokumen RKT memuat program-program dan
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun dalam rangka mencapai
sasaran yang ditetapkan. Indikator-indikator kinerja dari kegiatan berupa output dan
indikator program berupa outcome ditentukan dalam dokumen ini sehingga diharapkan
kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur capaian kinerjanya. Pada tahun 2015 Kantor
Ketahanan Pangan mempunyai Rencana Kinerja tahunan (RKT) sebagai berikut dalam
tabel di bawah ini:
Tabel 12
Rencana Kinerja tahunan (RKT) Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 2 3 4 5
1. Meningkatnya Skor Pola Pangan
Harapan Aktual Kota Pekalongan % Skor PPH Meningkat. % 100%
2. Meningkatnya Kualitas Keamanan, Mutu Pangan dan Kehalalan Pangan yang Dikonsumsi Masyarakat
% Kesadaran Masyarakat Terhadap Mutu dan Keamanan Pangan Meningkat
% 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 26
3. Terwujudnya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi Berbasis Sumberdaya Lokal
% Peningkatan Diversifikasi Pangan Masyarakat dan Berkembanganya Mutu dan Cita Pangan Lokal
% 100%
4. Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Peningkatan Gizi Keluarga.
% Peningkatan Produksi dan Konsumsi Pangan Keluarga dg Kandungan Gizi Seimbang
% 100%
5. Meningkatnya Pelaksanaan Koordinasi Ketahanan Pangan.
% Pemantauan Harga dan Ketersediaan Bahan Pangan.
% 100%
6. Terfasilitasinya Pelaksanaan Pendataan Sistem Kewaspadaan Pangan & Gizi
% Kegiatan Tim SKPG. % 100%
7. Fasilitasi Pelaksanaan Kaji Terap Bagi Petugas
% Keikutsertaan Kaji terap % 100%
8. Tersedianya Data dan Sebaran Harga Pangan Stategis Serta Stabilnya Harga Pangan
Jumlah Laporan Hasil Pemantauan Harga dan Analisis Harga Pangan.
Laporan 12
Selanjutnya dari Rencana Kinerja Tahunan tersebut maka masing-masing
program dijabarkan dalam satu atau beberapa kegiatan yang memiliki kesamaan
perspektif yang dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program tersebut.
Penetapan program dilakukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan
pengalokasian sumberdaya organisasi, Adapun rincian program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh KKP pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 13
Rincian Program dan Kegiatan KKP Kota Pekalongan Tahun 2015 (Tanpa Program dan Kegiatan Rutin/ Kesekretariatan)
NO PROGRAM KEGIATAN
1.
Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan )
1. Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
2. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
3. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
4. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
5. Koordinasi Kebijakan Perberasan.
6. Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan
7. Pengembangan Pangan Lokal.
8. Revitalisasi Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 27
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan dari
perorangan, instansi, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai
keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.
Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, yang
telah ditetapkan dalam visi dan misi KKP Kota Pekalongan, pengukuran dimaksud itu
merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok
indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.
Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan untuk diproses
menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran.
Pada pembahasan akuntabilitas kinerja tahun 2015 ada 4 (empat) aspek yang akan
dibahas, yaitu:
a. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU);
b. Pencapain Sasaran;
c. Analisis capaian kinerja, tinjuan umum keberhasilan dan upaya pemecahan masalah;
d. Akuntabilitas Keuangan.
A. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan pencapaian
sasaran strategis sebuah organisasi. IKU inilah yang sebenarnya berperan dalam merubah
sesuatu yang bersifat normatif (sasaran strategis) menjadi definitif, terukur dan realistis.
Pada tahun 2015, KKP mempunyai 4 (empat) sasaran strategis dalam IKU yaitu:
1. Meningkatnya produktifitas ketersediaan pangan;
2. Meningkatnya diversifikasi pangan masyarakat dan berkembangnya mutu dan citra
pangan lokal termasuk olahannya serta berkembangnya sumber energi dan protein dari
pangan alternatif yg ada;
3. Cepatnya Penanganan Gejala Rawan Pangan dan Gizi;
4. Terlaksananya kebijakan ketahanan pangan.
Adapun rumus dalam penghitungan IKU di atas menggunakan perhitungan persentase
pencapaian target IKU Maximize yaitu dengan perhitungan:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 28
REALISASI
INDEKS CAPAIAN = x 100 %
TARGET
Pencapaian IKU KKP tahun 2015 dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan di atas
dengan hasil berikut:
1) Meningkatnya Produktifitas Ketersediaan Pangan:
rata-rata jumlah pangan (beras) per tahun (kg)
Ketersediaan Pangan utama = x 100 %
Jumlah penduduk
6.108.695 kg
X 100 % = 20,60
296.533 jiwa
Data jumlah produksi 2015 berdasarkan Angka Sementara (ASEM) BPS sebesar
10.872 Ton, jum;ah penduduk 296.533 jiwa (proyeksi BPS) sebagaimana keterangan
dalam tabel berikut:
Tabel 14
Data Ketersedian Pangan Utama Kota Pekalongan Tahun 2015
No Komoditi Prod
(ton)
Penyediaan
(ton)
Kebutuhan
(ton)
+/-
(ton)
Konsumsi
per kapita
(kg/kap/th)
Faktor
Konversi
(100-angka
susut)
1 2 3 4 5 6 (5-4) 7 8
1 Padi 10.872 6.108,695 28.489 (22.381) 97,0 *)
Jumlah Penduduk Kota pekalongan Tahun 2014 = 293.704 (sumber Pekalongan dalam angka 2015)
Dari hasil rumusan dan data dari Angka Sementara (ASEM) BPS tahun 2015 diperoleh
capaian kinerja untuk IKU meningkatnya produktifitas ketersediaan pangan sebesar
20,60 % (masih kurang/ rendah). Dengan data perhitungan tersebut Ketersediaan
Pangan Utama (beras) di Kota Pekalongan sebanyak 4.836.650 kg dengan dasar
asumsi produksi padi di Kota Pekalongan padahal kebutuhan seharusnya sebanyak
28.489.000 kg, dengan demikian ada kekurangan sekitar 22.381.000 kg beras yang
perlu disediakan di Kota Pekalongan, sehingga dari hasil capaian kinerja pada tahun
2015 sebesar 20,60 % berarti masih rendah dan harus ditingkatkan guna mengejar
kekurangan kebutuhan pangan utama (beras), dan untuk mengatasi kekurangan
persediaan tersebut dipenuhi dengan cara mendatangkan dari daerah lain (import).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 29
2) Meningkatnya diversifikasi pangan masyarakat dan berkembangnya mutu dan citra
pangan lokal termasuk olahannya serta berkembangnya sumber energi dan protein
dari pangan alternatif yg ada:
Rumus Indeks Capaiannya adalah:
Jumlah capaian skor PPH dari 9 macam kelompok pangan
X 100 % = skor PPH
Standar skor PPH
Pada Tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan melakukan kegiatan Analisis dan
Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan dan menghasilkan Laporan Hasil
Analisis Data Survei Pola Konsumsi Pangan Wilayah Kota Pekalongan Tahun 2015
seperti dalam tabel berikut:
Tabel 15
Skor Pola Pangan Harapan Aktual Kota Pekalongan Tahun 2015
No Kelompok Pangan
Standar Skor
PPH Nasional/
Skor PPH
Kota
Pekalongan
Skor PPH
Aktual Kota
Pekalongan
Persentase
(kolom 4/
kolom 3 x
100)
1 2 3 4 5
1 Padi-padian 25 22,2 88,8
2 Umbi-umbian 2,5 1,2 48
3 Pangan Hewani 24 22,3 93
4 Minyak dan Lemak 5 5 100
5 Buah/biji berminyak 1 1 100
6 Kacang-kacangan 10 10 100
7 Gula 2,5 1,8 72
8 Sayur dan buah 30 25,1 84
9 Lain-lain 0 0 0,0
Total 100 87,8 88,4
Dari laporan hasil analisis data survei tersebut digabungkan dengan rumus indeks
capaian skor PPH berikut:
Jumlah capaian skor PPH dari 9 macam kelompok pangan X 100 % = skor PPH Standar skor PPH
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 30
88,4 X 100 % = 88,4 100 Dari hasil indeks capaian tersebut diperoleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kota
pekalongan sebesar 88,4 (skor PPH Nasional/ Standar sebesar 95) yang
menandakan bahwa pola konsumsi masyarakat di Kota Pekalongan kurang
menerapkan diversifikasi makanan dalam mengkonsumsi bahan pangan, dan
kontribusi konsumsi terbesar masih didominasi oleh kelompok padi-padian terutama
beras dibandingkan dengan kelompok pangan yang lain.
3) Cepatnya Penanganan Gejala Rawan Pangan dan Gizi:
Rumus Indeks capaiannya adalah:
Jumlah gizi yang dikonsumsi kkal/kap/hari X 100 % = Konsumsi dan Keamanan Pangan Standar energi nasional kkal/kap/hari
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pola konsumsi pangan masyarakat
Kota Pekalongan, diperoleh gambaran kuantitas konsumsi masyarakat berdasarkan
konsumsi energi sebagai berikut:
Tabel 16
Angka dan Tingkat Kecukupan Energi Penduduk Berdasarkan Survei
Konsumsi Pangan Tahun 2015 Kota Pekalongan
No Kelompok Pangan
Angka Kecukupan
Energi/ Standar
Nasional
(kkal/kap/hr)
Konsumsi Energi
Kota Pekalongan
(kkal/kap/hr)
1 2 3 4
1 Padi-padian 1000 886,7
2 Umbi-umbian 120 46,7
3 Pangan Hewani 240 222,7
4 Minyak dan Lemak 200 468,4
5 Buah/ biji berminyak 60 50,8
6 Kacang-kacangan 100 105,7
7 Gula 100 70,3
8 Sayur dan buah 120 100,2
9 Lain-lain 60 23,4
Total 2000 1.975
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 31
Dari tabel di atas digabungkan dengan rumus indeks capaian maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
Jumlah gizi yang dikonsumsi kkal/kap/hari X 100 % = Konsumsi dan Keamanan Pangan
Standar energi nasional kkal/kap/hari
1975 X 100 % = 98,75 2000
Dari tabel dan hasil indeks capaian konsumsi dan keamanan pangan sebesar 98,75
dengan jumlah gizi yang dikonsumsi (kkal/kap/hr) sebesar 1975 dari standar energi
(kkal/kap/hr) sebesar 2000, maka dapat diartikan hasil konsumsi energi di Kota
Pekalongan masih kurang dan perlu ditingkatkan karena masih di bawah rata-rata
nasional.
4) Terlaksananya Kebijakan Ketahanan Pangan
Alat ukur untuk IKU terlaksananya kebijakan ketahanan pangan adalah tidak
menggunakan indeks tetapi hanya menggunakan capaian ada/ tidak adanya regulasi
terkait kebijakan ketahanan pangan. Adapun sampai dengan tahun 2015 terdapat 3
(tiga) regulasi ketahanan pangan yaitu:
Undang-undang Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan;
Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;
Peraturan Presiden RI Nomor 83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan.
Dengan demikian ketiga regulasi tersebut dapat dijadikan dasar hukum dalam hal
Kebijakan Ketahanan Pangan.
B. Pencapaian Sasaran
Untuk memudahkan interpertasi atas pencapaian sasaran dipergunakan interval
nilai sebagai berikut:
90 – 100 = amat baik
80 – 89 = baik
50 – 79 = cukup baik
< 50 = kurang
Pengukuran pencapaian sasaran dilakukan guna mengetahui tingkat pencapaian
sasaran dari target yang telah ditetapkan, KKP Kota Pekalongan telah melaksanakan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 32
berbagai kegiatan strategis pada tahun 2015 kegiatan tersebut direncanakan sebagai
bagian dari Rencana Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 8 sasaran.
Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa rata - rata capaian kinerja 8 sasaran
adalah sebesar 83,76 % Dengan pencapaian target seperti itu masuk dalam kategori baik.
Secara rinci tingkat capaian seluruh sasaran adalah sebagai berikut:
Tabel 17
Pencapaian Sasaran 2015
No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Tahun 2015
Target Realisasi %
1. Meningkatnya Skor Pola
Pangan Harapan Aktual Kota
Pekalongan
% Skor PPH Meningkat 100 % 75,12 % 75,12 %
2. Meningkatnya Kualitas
Keamanan, Mutu Pangan dan
Kehalalan Pangan yang
Dikonsumsi Masyarakat
% Kesadaran Masyarakat
Terhadap Mutu dan
Keamanan Pangan
Meningkat
100 % 86,,63 % 86,,63 %
3. Terwujudnya Percepatan
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan dan Gizi
Berbasis Sumberdaya Lokal
% Peningkatan Diversifikasi
Pangan Masyarakat dan
Berkembangnya Mutu dan
Cita Pangan Lokal
100 % 84,04 % 84,04 %
4. Pemanfaatan Lahan
Pekarangan untuk
Peningkatan Gizi Keluarga
% Peningkatan Produksi dan
Konsumsi Pangan Keluarga
dengan Kandungan Gizi
Seimbang
100 % 93,56 % 93,56 %
5. Meningkatnya Pelaksanaan
Koordinasi Ketahanan Pangan
% Pemantauan Harga dan
Ketersediaan Bahan Pangan
100 % 95.30 % 95.30 %
6. Terfasilitasinya Pelaksanaan
Pendataan Sistem
Kewaspadaan Pangan & Gizi
% Kegiatan Tim SKPG 100 % 100 % 100 %
7. Fasilitasi Pelaksanaan Kaji
Terap Bagi Petugas
% Keikutsertaan Kaji Terap 100 % 35,41% 35,41%
8. Tersedianya Data Sebaran
Harga Pangan Strategi Serta
Stabilnya Harga Pangan
Jumlah Laporan Hasil
Pemantauan Harga dan
Analisa Harga
12 Lap 100 % 100 %
Rata - Rata 83,76 % 83,76 %
C. Analisis Capaian Kinerja, Tinjauan Umum Keberhasilan dan Upaya Pemecahan
Masalah
1. Analisis Capaian Kinerja
Capaian kinerja atas kegiatan dan sasaran yang telah ditargetkan oleh KKP
pada tahun 2015 dapat dilihat dalam tabel berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 33
Tabel 18
Target dan Realisasi Sasaran Kinerja Tahun 2015
No Urusan Program Kegiatan
Kinerja
Keluaran Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 2 4 5 6 7 8
1.21.01 KANTOR KETAHANAN PANGAN
1.21 Urusan Wajib Ketahanan Pangan
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya Prangko dan Materai
Bulan 12 12 100
02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listirk
Bulan 12 12 100
07 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Tersedianya jasa administrasi keuangan
Persen 100 100 100
10 Penyediaan Alat Tulis Kantor Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
Tahun 1 1 100
11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Tersedianya Alat tulis Kantor
Bulan 12 12 100
12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
Tercapainya penyediaan komponen instalasi listrik bangunan
Tahun 1 1 100
14 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Tersedianya peralatan rumah tangga kantor
Bulan 12 12 100
15 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Bulan 12 12 100
17 Penyediaan Makanan dan Minuman
Tersedianya makanan dan minuman di kantor
Bulan 12 12 100
18 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Tercapainya penyelenggaraan rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Bulan 12 12 100
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Tersedianya peralatan gedung kantor
Bulan 12 12 100
09 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Terselenggaranya pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
Bulan 1 1 100
22 Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
Terselenggaranya pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional
Bulan 12 12 100
24 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
Terselenggaranya pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor
Bulan 12 12 100
28 Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor
Terselenggaranya pemeliharaan rutin/ berkala mebeleur
Bulan 12 12 100
29 Pemeliharaan Rutin / Berkala Mebeleur
Tersedianya perlengkapan gedung kantor.
Bulan 12 12 100
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 34
05 Penyusunan Renja dan LEPPK-SKPD (Laporan dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan SKPD)
Terlaksananya perencanaan, evaluasi dan pelaksanaan program dan kegiatan SKPD
Bulan 12 12 100
06 Penyusunan RKA, LAKIP dan Laporan-laporan Keuangan SKPD
Tersusunnya rencana Anggaran dan LAKIP serta Laporan Keuangan SKPD
Bulan 12 12 100
07 Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat (PPPM)
01 Penyediaan Jasa Tenaga Kontrak SKPD
Tersedianya Jasa Tenaga Kontrak SKPD
Orang 1 1 100
15 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan)
03 Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
Tersedianya data Pola Pangan Harapan (Skor PPH)
Paket 1 1 100
11 Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Terselenggaranya Pemantauan Analisis Harga Pangan Pokok
Bulan 12 12 100
12 Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
Terselenggaranya rakor antar instansi kebijakan perberasan
Tahun 1 1 100
22 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Tersosialisasinya standar mutu dan keamanan pangan
Tahun 1 1 100
23 Koordinasi Kebijakan Perberasan Terselenggaranya Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
Paket 1 1 100
34 Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan
Terlaksananya pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan
Paket 1 1 100
36 Pengembangan Pangan Lokal Terselenggaranya lomba cipta menu berbasis sumber daya lokal
Paket 1 1 100
37 Revitalisasi Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Terselenggaranya Revitalisasi Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Persen 100 100 100
2. Tinjauan Umum Keberhasilan
Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut diatas bahwa LKj
IP di KKP Kota Pekalongan tahun 2015 dalam melaksanakan tugasnya dapat
dikatakan berhasil, karena semua target dan sasaran yang ditetapkan dicapai dengan
baik. Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut:
a. Peningkatan cadangan pangan pada masyarakat Kota Pekalongan.
b. Peningkatan distribusi pangan sudah mampu menjaga harga pangan yang
terjangkau bagi masyarakat pendapatan menengah kebawah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 35
3. Upaya Pemecahan Masalah
KKP Kota Pekalongan dalam menyelenggarakan pelayanan masih terdapat
beberapa permasalahan yaitu antara lain:
a. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pangan beragam bergizi
seimbang dan aman;
b. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang mutu dan keamanan pangan;
c. Belum optimalnya diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas maka diambil upaya-upaya
pemecahan masalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan sosialisasi konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan
aman;
b. Menyelenggarakan sosialisasi mutu dan keamanan pangan serta sidak keamanan
pangan ke pasar tradisional dan pasar swalayan/ supermarket;
c. Pembinaan dan fasilitasi tentang diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal.
D. Akuntabilitas Keuangan
Kantor Ketahanan Pangan pada Tahun Anggaran 2015 memperoleh Pagu
Anggaran dalam DPA awal sebesar Rp1.623.653.000,00 kemudian dalam DPA Perubahan
tahun 2015 sebesar Rp1.621.587.000,00. Alokasi anggaran tersebut terdiri dari Belanja
Tidak Langsung dan Belanja Langsung sebagamana pada tabel berikut:
Tabel 19
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) per Belanja
KKP Tahun Anggaran 2015
No Uraian
Pagu Anggaran
DPA Awal DPA
Perubahan
5 BELANJA
51 BELANJA TIDAK LANGSUNG 819.903.000 891.537.000
511 Belanja Pegawai BTL 819.903.000 891.537.000
52 BELANJA LANGSUNG 803.750.000 730.050.000
521 Belanja Pegawai BL 132.210.000 128.504.000
522 Belanja Barang dan Jasa 644.890.000 574.896.000
523 Belanja Modal 26.650.000 26.650.000
JUMLAH BELANJA 1.623.653.000 1.621.587.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 36
Adapun rincian anggaran dan realisasi anggaran berdasarkan program dan kegiatan
adalah sebagai berikut:
Tabel 20
Realisasi APBD Per Program/ Kegiatan Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan Tahun 2015
No Urusan Program Kegiatan Keuangan
Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %
1 2 3 4 5
1.21.01 KANTOR KETAHANAN PANGAN 1.621.587.000 1.486.732.666 91,68
51 BELANJA TIDAK LANGSUNG 891.537.000 842.031.806 94,45
511 Belanja Pegawai 891.537.000 842.031.806 94,45
52 BELANJA LANGSUNG 730.050.000 644.700.860 88,31
1.21 Urusan Wajib Ketahanan Pangan 730.050.000 644.700.860 88,31
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
229.480.000 218.812.890 95,35
01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.500.000 1.500.000 100
02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
20.300.000 11.948.290 58,86
07 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 22.850.000 22.850.000 100
10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 22.500.000 22.500.000 100
11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
12.500.000 12.500.000 100
12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
4.700.000 4.700.000 100
14 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 3.000.000 3.000.000 100
0
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.400.000.000
1.600.000.000
1.800.000.000
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
Belanja Pegawai
BTL
BELANJA LANGSUNG
Belanja Pegawai BL
Belanja Barang dan
Jasa
Belanja Modal
JUMLAH BELANJA
DPA Awal 819.903.000 819.903.000 803.750.000 132.210.000 644.890.000 26.650.000 1.623.653.00
DPA Perubahan 891.537.000 891.537.000 730.050.000 128.504.000 574.896.000 26.650.000 1.621.587.00
Ru
pia
h
Pagu Anggaran KKP Tahun 2015 berdasarkan DPA per Belanja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 37
15 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
2.000.000 1937.500 96,88
17 Penyediaan Makanan dan Minuman 21.900.000 20.257.500 92,50
18 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
118.230.000 117.619.600 99,48
02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
76.200.000 68.282.959 89,61
07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 10.000.000 9.950.000 99,50
09 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 15.000.000 11.800.000 78,67
22 Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
19.900.000 19.885.900 99,93
24 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
23.300.000 18.847.059 80,89
28 Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor
5.000.000 4.800.000 96,00
29 Pemeliharaan Rutin / Berkala Mebeleur 3.000.000 3.000.000 100
06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
12.000.000 11.970.000 99,75
05 Penyusunan Renja dan LEPPK-SKPD (Laporan dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan SKPD)
6.000.000 5.990.000 99,83
06 Penyusunan RKA, LAKIP dan Laporan-laporan Keuangan SKPD
6.000.000 5.980.000 99,67
07 Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat (PPPM)
18.600.000 18.595.396 99,98
01 Penyediaan Jasa Tenaga Kontrak SKPD 18.600.000 18.595.396 99,98
15 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan)
393.770.000 327.039.615 83,05
03 Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
26.000.000 19.532.150 75,12
11 Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
8.000.000 8.000.000 100
12 Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
52.410.000 18.556.000 35,41
22 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan 53.000.000 45.912.500 86,63
23 Koordinasi Kebijakan Perberasan 34.460.000 32.840.000 95,30
34 Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan
91.500.000 85.605.875 93,56
36 Pengembangan Pangan Lokal 74.000.000 62.193.090 84,04
37 Revitalisasi Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
54.400.000 54.400.000 100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 38
Dari data yang tertulis dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa dari anggaran
sebesar Rp1.621.587.000,00 terserap Rp1.486.732.666,00 atau 91,68 %. Hal ini
menunjukkan bahwa pada KKP telah terjadi efisiensi penggunaan anggaran sebesar
Rp134.854.334,00 atau 8 %.
0100.000.000200.000.000300.000.000400.000.000500.000.000600.000.000700.000.000800.000.000900.000.000
BELANJA TIDAK LANGSUNG
BELANJA LANGSUNG
Pagu (Rp) 891.537.000 730.050.000
Realisasi (Rp) 842.031.806 644.700.860
% 94,45 88,31
Ru
pia
h
Realisasi Berdasarkan Belanja
0
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
250.000.000
300.000.000
350.000.000
400.000.000
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Program Peningkatan Pelayanan
Masyarakat (PPPM)
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan (Pertanian / Perkebunan)
Pagu (Rp) 229.480.000 76.200.000 12.000.000 18.600.000 393.770.000
Realisasi (Rp) 218.812.890 68.282.959 11.970.000 18.595.396 327.039.615
% 95,35 89,61 99,75 99,98 83,05
Ru
pia
h
Realisasi Berdasarkan Per Program
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 39
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota
Pekalongan Tahun 2015 merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
pada Tahun Anggaran 2015, dan disusun sebagai pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan
wujud transparansi dan akuntabilitas Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan
Tahun 2015 dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatannya. Sangat disadari
bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan
akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak
yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang capaian kinerja yang telah
dilakukan oleh jajaran Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan. Di masa
mendatang KKP akan melakukan berbagai langkah untuk lebih menyempurnakan pelaporan
ini agar terwujud transparansi dan akuntabilitas yang ingin diwujudkan bersama.
Program-program dan kegiatan Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan
Tahun 2015 dilaksanakan untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan yaitu indikator
kinerja sasaran dan indikator kinerja kegiatan. Namun karena adanya kendala yang
dihadapi dalam penyelesaian suatu kegiatan dengan tingkat kesulitan yang sangat
beragam, menyebabkan nilai capaian masih belum sesuai dengan target yang ditetapkan
yaitu adanya kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan karena alokasi anggarannya dialihkan
untuk memenuhi kebutuhan dasar yang menjadi prioritas utama.
Selama tahun 2015, KKP telah berusaha melaksanakan tugas-tugas yang telah
diamanatkan. Banyak keberhasilan yang dicapai, tapi tidak sedikit pula yang belum
berhasil. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) merupakan media akuntabilitas
manajerial mengenai kinerja Pemerintah Daerah (SKPD) yang dapat dijadikan upaya
perbaikan manajemen pemerintahan dan perbaikan kinerja secara berkelanjutan. Laporan
Akuntabilitas Kinerja sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
disusun sebagai upaya membangun good governance dan result oriented government.
Dengan pemahaman yang tepat mengenai konsep manajemen berbasis kinerja maka
pembangunan dan penerapan anggaran berbasis kinerja akan dapat diselenggarakan
secara konseptual.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Kota Pekalongan Tahun 2015 ini
diharapkan dapat menunjukkan manajemen penyelenggaraan pemerintahan secara
konseptual, dengan pengukuran tingkat capaian kinerja seperti yang sudah diuraikan.
Dengan mengetahui tingkat capaian kinerja pada Tahun 2015 selanjutnya dapat dilakukan
upaya-upaya konkret untuk perbaikan manajemen penyelenggaraan pemerintahan dan
peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang secara berkelanjutan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 40
Dari hasil penilaian kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan KKP Kota
Pekalongan, capaian kinerja sasaran rata-rata 83,76 %, sehingga termasuk dalam kategori
Baik. Sedangkan dilihat dari Aspek Keuangan, anggaran KKP tahun 2015 untuk
pelaksanaan program dan sasaran strategis terserap 91,68 % yaitu dari sebesar
Rp1.621.587.000,00 terserap Rp1.486.732.666,00 atau 91,68 %. Hal ini menunjukkan
bahwa pada KKP telah terjadi efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp134.854.334,00
atau 8 %.
Akhir kata semoga LKj IP Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan Tahun
2015 ini dapat berguna bagi KKP sendiri dalam menilai kinerjanya serta guna perbaikan
dan penyempurnaan program dan kegiatan di tahun-tahun mendatang. merupakan media
akuntabilitas manajerial mengenai kinerja Pemerintah Daerah yang dapat dijadikan upaya
perbaikan manajemen pemerintahan dan perbaikan kinerja secara berkelanjutan. Laporan
Akuntabilitas Kinerja sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
disusun sebagai upaya membangun good governance dan result oriented government.
Dengan pemahaman yang tepat mengenai konsep manajemen berbasis kinerja maka
pembangunan dan penerapan anggaran berbasis kinerja akan dapat diselenggarakan
secara konseptual.
B. Langkah-Langkah Kedepan
Permasalahan dan kendala utama berkaitan dengan pencapaian kinerja Kantor
Ketahanan Pangan (KKP) Kota Pekalongan Tahun 2015 yaitu SDM yang belum ideal
dengan tuntutan pelaksanaan tugas, antara lain masih kurangnya PNS yang menjadi staf di
Seksi Teknis juga tidak adanya tenaga fungsional penyuluh sehingga menyebabkan
beberapa kegiatan kurang berjalan dengan optimal. Selain itu permasalahan yang dihadapi
adalah terkait dukungan anggaran yang jauh dari proporsional, hal ini bisa dilihat dari
rendahnya alokasi anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kota Pekalongan kepada
Kantor Ketahanan Pangan yaitu pada Program Peningkatan Ketahanan Pangan yang
hanya sebesar Rp393.770.000,00.
Untuk mengatasi permasalahan SDM tersebut KKP selalu melakukan pembinaan
pegawai dan bekerjasama dengan SKPD terkait guna mendapatkan tenaga fungsional
penyuluh dalam rangka melaksanakan tupoksi KKP. Selain itu juga menjalin komunikasi
sehingga terjalin saling pengertian dan terdapat arus komunikasi dan informasi yang
bermanfaat bagi KKP dan mitra kerja dalam menghadapi perkembangan untuk mencapai
target yang telah ditetapkan pada rencana kerja tahunan.
Kemudian terkait dengan kurangnya dukungan alokasi anggaran maka KKP akan
berusaha semaksimal mungkin untuk selalu berkoordinasi dan mengambil langkah-langkah
strategis dengan pihak-pihak terkait dalam hal pengajuan anggaran, diharapkan semua
pihak bisa memahami bahwa kedaulatan pangan merupakan salah satu prioritas utama
pemerintahan Jokowi-JK dalam rangka kemandirian ekonomi nasional. Targetnya adalah
mewujudkan kedaulatan pangan berbasis agrobisnis kerakyatan melalui pengendalian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2015
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Pemerintah Kota Pekalongan 41
impor pangan, pemberantasan mafia impor, serta pengembangan ekspor pertanian
berbasis pengolahan hasil pertanian dalam negeri.
Dalam mengatasi kendala dan permasalahan yang dihadapi, maka Komisi Yudisial
mengambil langkah-langkah kedepan dalam rangka perbaikan dan perlu segera
ditindaklanjuti. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Segera melakukan penyempurnaan Renstra dan dokumen Indikator Kinerja Utama
(IKU) terkait penguatan instansi dan penambahan tupoksi baru sesuai dengan
Nawacita dan Program Prioritas Utama Pemerintahan Jokowi-JK dalam hal
kedaulatan dan kemandirian pangan;
2. Melakukan berbagai upaya yang lebih efektif agar Pemkot Kota Pekalongan bersedia
menambah alokasi anggaran agar terintegrasi dengan rencana pembangunan
nasional yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dalam perencanaan pangan sesuai
dengan amanat dalam Pasal 8 UU Nomor 18 Tahun 2012;
3. Segera menyusun data pendukung untuk memperkuat maksud dan tujuan program
kegiatan dalam dokumen perencanaan;
4. Menjalin kerjasama yang lebih intensif kepada pihak-pihak yang terkait dengan
tupoksi KKP;
5. Dalam menetapkan kebijakan organisasi, KKP beserta jajarannya senantiasa
mengacu pada Renstra KKP dan dokumen perencanaan KKP lainnya.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) KKP Tahun
2015 ini diharapkan dapat memberikan informasi yang transparan baik kepada SKPD di
lingkungan Sekretariat Daerah Kota Pekalongan maupun stakeholder instansi pemerintah
yang terkait dengan tupoksi KKP sehingga dapat memberikan umpan balik guna
peningkatan kinerja pada periode berikutnya.
Akhir kata semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Kantor Ketahanan
Pangan (KKP) Kota Pekalongan Tahun 2015 ini dapat berguna bagi KKP sendiri
khususnya dan Pemerintah Kota Pekalongan pada umumnya dalam menilai kinerjanya
serta untuk perbaikan dan penyempurnaan program kegiatan di tahun-tahun mendatang.
Pekalongan, Februari 2016
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan
Drs. Mu’adi, M. Si.
Pembina Tingkat I NIP. 19651212 198603 1 019